Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi.

Sampel yang
merupakan sebagian dari populasi tersebut, kemudian diteliti dan hasil penelitian
(kesimpulan) kemudian dikenakan pada populasi (generalisasi).

Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak atau random
sampling yang dikenal juga sebagai probability sampling, dan sampel tidak acak atau
nonrandom samping yang dikenal juga sebagai non probability sampling

9.2 Alasan Sampling

Untuk melakukan analisis statistik diperlukan data, karenanya data perlu dikumpulkan.
Bergantung pada berbagai faktor, untuk ini kadang-kadang dilakukan sensus, kadang-kadang
dilakukan sampling. Sensus terjadi apabila setiap anggota atau karakteristik yang ada di
dalam populasi dikenai penelitian. Jika tidak, maka samplinglah yang ditempuh, yaitu
sampel diambil dari populasi dan datanya dikumpulkan. Berbagai alas an mengapa sensus
tidak dapat dilakukan antara lain:

A. Ukuran Populasi
B. Masalah biaya
C. Masalah waktu
D. Percobaan yang sifatnya merusak
E. Masalah Ketelitian
F. Faktor ekonomis

9.3 Rancangan Sampling

Stratifikasi Sampling

1. Proporsional Stratifikasi Random Sampling

2. Disproporsional Stratifikasi Random Sampling

Stratifikasi Random Sampling adalah Teknik pengambilan sampel, ketika populasi memiliki
strata atau tingkatan/perbedaan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian

9.4 Beberapa Cara Sampling

1. Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

Sampel acak atau probability sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel yang
menggunakan kaidah peluang dalam proses penentuan sampel. Untuk dapat menerapkan
kaidah peluang dalam proses penentuan sampel maka diperlukan suatu kerangka sampel
(sampling frame). Kerangka sampel adalah suatu daftar yang berisi kumpulan elemen-elemen
populasi beserta informasinya. Elemen-elemen populasi dapat berupa benda atau makhluk
hidup yang bersifat nyata dan dapat diidentifikasi untuk dijadikan objek sampel

1. Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

Sampel acak atau probability sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel yang
menggunakan kaidah peluang dalam proses penentuan sampel. Untuk dapat menerapkan
kaidah peluang dalam proses penentuan sampel maka diperlukan suatu kerangka sampel
(sampling frame). Kerangka sampel adalah suatu daftar yang berisi kumpulan elemen-elemen
populasi beserta informasinya. Elemen-elemen populasi dapat berupa benda atau makhluk
hidup yang bersifat nyata dan dapat diidentifikasi untuk dijadikan objek sampel.

Contoh, jika objek penelitian adalah mahasiswa pada suatu perguruan tinggi, katakanlah
perguruan tinggi A, maka dibutuhkan suatu daftar nama mahasiswa dari perguruan tinggi
beserta karakteristik yang dibutuhkan untuk selanjutnya dilakukan penarikan sampel. Selain
nama karakteristik yang dibutuhkan bisa berupa jenis kelamin umur, tinggi badan, nim, berat
badan, nilai semester, alamat, dan lain sebagainya yang dapat bermanfaat untuk penelitian.

Bagaimana jika penelitian dilakukan di suatu desa? Maka diperlukan kerangka sampel atau
daftar yang memuat seluruh elemen populasi yang akan diteliti di desa tersebut. Contoh ini
dapat digeneralisasi untuk seluruh kasus seperti penelitian di level Kabupaten, penelitian di
suatu kantor dan lain sebagainya. jika seluruh elemen populasi yang terdaftar di dalam
kerangka sampel dijumlahkan maka seharusnya merupakan ukuran populasi (N).

Pada dasarnya untuk menjaga agar peluang terpilihnya suatu sampel secara acak maka
digunakan tabel angka random (TAR) untuk menentukan sampel pertama. Angka yang
terpilih adalah angka dari salah suatu elemen populasi yang sudah terdaftar pada kerangka
sampel. Selanjutnya untuk menentukan sampel sampel yang akan terpilih berikutnya
digunakan metode-metode yang akan kita bahas di bawah.

Langkah-langkah memilih sampel seharusnya mengikuti kaidah berikut:

Siapkan kerangka sampel

Siapkan tabel angka random

Menentukan metode pemilihan sampel yang akan digunakan


2. Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)

Pengambilan sampel acak sistematis (systematic random sampling) ialah suatu metode
pengambilan sampel, dimana hanya unsur pertama saja dari sampel dipilih secara acak,
sedangkan unsur-unsur selanjutnya dipilih secara sistematis menurut pola tertentu. Sampel
sistematis seringkali menghasilkan kesalahan sampling (sampling error) yang lebih kecil,
disebabkan anggota sampel menyebar secara merata di seluruh propinsi.

Ada pendapat bahwa pengambilan sampel dengan metode ini tidak acak, karena yang diambil
secara acak unsur pertama saja, sedangkan unsur selanjutnya diurutkan berdasarkan interval
yang sudah tertentu dan tetap. Karena itu, untuk dapat mempergunakan metode ini, harus
dipenuhi beberapa syarat yakni (1) populasi harus besar, (2) harus teredia daftar kerangka
sampel, (3). populasi harus bersifat homogen.

Langkah-langkah pengambilan sampel:

1. Tentukan populasi dan susun sampling frame


2. Tetapkan jumlah sampel yang akan diteliti menggunakan pertimbangan metodologis
3. Tentukan K (kelas interval)
4. Tentukan angka atau nomor awal diantara kelas interval tersebut secara acak
5. Mulailah mengambil sampel dimulai dari angka atau nomor awal yang terpilih, dan
nomor interval berikutnya hingga memenuhi jumlah sampel.

3. Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)

Stratified random sampling yaitu metode pengambilan sampel yang digunakan pada populasi
yang memiliki susunan bertingkat atau berlapis-lapis. Teknik ini digunakan bila populasi
memiliki anggota/unsur yang tidak bersifat homogen dan berstrata secara proporsional
sehingga setiap strata harus terwakili dalam sampel.

Langkah-langkah pengambilan sampel:

Tentukan populasi dan daftar anggota populasi

Bagi populasi berdasarkan strata yang dikehendaki

Tentukan jumlah sampel dalam setiap strata

Pilih sampel dari setiap strata secara acak


4. Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area (Cluster Random Sampling)

Pengambilan sampel acak berdasarkan area atau cluster random sampling adalah salah satu
metode pengambilan sampel yang digunakan dimana populasi tidak terdiri dari individu-
individu, melainkan terdiri dari kelompok individu atau cluster. Sehingga unit yang terpilih
menjadi sampel bukan individu, namun kelompok individu yang telah tertata. Cluster sampel
ini harus dipilih secara random dari populasi cluster juga.

Teknik sampling ini digunakan untuk penelitian mengenai suatu hal terhadap bagian-bagian
yang berbeda di dalam sebuah instansi bila objek yang akan diteliti sangat luas.

Langkah langkah :

Tentukan populasi cluster yang akan diteliti

Tentukan berapa cluster atau kelompok individu yang akan diambil sebagai sampel

Pilih cluster sampel secara acak

Teliti setiap individu dalam cluster sampel tersebut.

5. Area Sampling atau sampel wilayah Bertingkat (Multi Stage Sampling)

Multistage sampling disebut juga sebagai teknik sampling acak bertingkat. Secara singkat,
multistage sampling adalah penggunaan beberapa metode random sampling secara bersamaan
dalam suatu penelitian secara efektif dan efisien. Dalam hal ini, salah satu kunci yang perlu
diketahui adalah adanya beberapa metode sampling berbeda yang digunakan.

Ada beberapa syarat yang harus diketahui dan dipenuhi sebelum menggunakan multistage
sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Dengan terpenuhinya beberapa syarat tersebut,
maka hasil dari pengambilan sampel akan cenderung lebih maksimal.

Populasi sample cukup homogen

Jumlah populasi yang sangat besar

Populasi menempati daerah atau domain yang sangat luas

Tidak tersedia kerangka sampel yang bisa memuat unit-unit yang terkecil atau ultimate
sampling unit
Untuk menerapkan multistage sampling dalam proses pengambilan sampel, ada beberapa
langkah yang harus dilakukan. Beberapa langkah yang dimaksud diantaranya adalah sebagai
berikut:

1. Menetapkan populasi
2. Menetapkan tingkatan
3. Menghitung besar sampel
4. Mengambil secara acak sejumlah unsur yang ada pada setiap tingkatan
5. Mengambil sampel secara acak sesuai besar sampel di tingkat terakhir

9.5 Beberapa Macam Sampling untuk mendapatkan sampel representative

a. Sampling sistematik

b. Sampling ganda

c. Sampling multiple

d. Sampling sekuensial

Grafik perbandingan

Dasar untuk
Kesalahan Sampling Kesalahan Non-Sampling
Perbandingan

Kesalahan pengambilan sampel Kesalahan terjadi karena


adalah jenis kesalahan, terjadi sumber selain pengambilan
karena sampel yang dipilih sampel, sementara melakukan
Berarti
tidak secara sempurna kegiatan survei dikenal sebagai
mewakili populasi yang kesalahan non pengambilan
diminati. sampel.

Penyimpangan antara rata-rata


Sebab Kekurangan dan analisis data
sampel dan rata-rata populasi

Mengetik Acak Acak atau Non-acak

Baik dalam sampel maupun


Terjadi Hanya ketika sampel dipilih.
sensus.

Ukuran sampel Kemungkinan kesalahan Ini tidak ada hubungannya


berkurang dengan dengan ukuran sampel.
meningkatnya ukuran sampel.

9.6 Kekeliruan Sampling dan Kekeliruan Non Sampling

Kesalahan Sampling menunjukkan kesalahan statistik yang timbul dari sampel tertentu yang
dipilih tidak mewakili populasi yang diminati. Secara sederhana, ini adalah kesalahan yang
terjadi ketika sampel yang dipilih tidak mengandung karakteristik, kualitas, atau angka
sebenarnya dari seluruh populasi.

Alasan utama di balik kesalahan pengambilan sampel adalah bahwa sampler mengambil
berbagai unit pengambilan sampel dari populasi yang sama tetapi, unit tersebut mungkin
memiliki varian individual. Selain itu, mereka juga dapat muncul dari desain sampel yang
rusak, demarkasi unit yang salah, pilihan statistik yang salah, penggantian unit sampling yang
dilakukan oleh enumerator untuk kenyamanan mereka. Oleh karena itu, dianggap sebagai
penyimpangan antara nilai rata-rata sebenarnya untuk sampel asli dan populasi.

Definisi Kesalahan Non-Sampling

Non-Sampling Error adalah istilah umum yang terdiri dari semua kesalahan, selain kesalahan
pengambilan sampel. Mereka muncul karena sejumlah alasan, yaitu kesalahan dalam definisi
masalah, desain kuesioner, pendekatan, cakupan, informasi yang diberikan oleh responden,
persiapan data, pengumpulan, tabulasi, dan analisis.

Ada dua jenis kesalahan non-sampling:

Kesalahan Respon : Kesalahan yang timbul karena jawaban yang tidak akurat diberikan oleh
responden, atau jawaban mereka salah ditafsirkan atau salah dicatat. Ini terdiri dari kesalahan
peneliti, kesalahan responden dan kesalahan pewawancara yang selanjutnya diklasifikasikan
sebagai di bawah.

Perbedaan Kunci Antara Kesalahan Sampling dan Non-Sampling

Perbedaan signifikan antara kesalahan pengambilan sampel dan non-pengambilan sampel


disebutkan dalam poin-poin berikut:

Kesalahan pengambilan sampel adalah kesalahan statistik yang terjadi karena sampel yang
dipilih tidak secara sempurna mewakili populasi yang diminati. Kesalahan non-sampling
terjadi karena sumber selain pengambilan sampel saat melakukan kegiatan survei dikenal
sebagai kesalahan non-sampling.

Kesalahan pengambilan sampel muncul karena variasi antara nilai rata-rata sebenarnya untuk
sampel dan populasi. Di sisi lain, kesalahan non-sampling muncul karena kekurangan dan
analisis data yang tidak tepat.

Kesalahan non-sampling dapat dilakukan secara acak atau non-acak sedangkan kesalahan
pengambilan sampel hanya terjadi pada sampel acak.

Kesalahan sampel muncul hanya ketika sampel diambil sebagai perwakilan populasi.
Berbeda dengan kesalahan non-sampling yang muncul baik dalam pengambilan sampel
maupun pencacahan lengkap.

Kesalahan sampel terutama terkait dengan ukuran sampel, yaitu ketika ukuran sampel
meningkatkan kemungkinan kesalahan berkurang. Sebaliknya, kesalahan non-sampling tidak
terkait dengan ukuran sampel, jadi, dengan peningkatan ukuran sampel, itu tidak akan
berkurang.

Anda mungkin juga menyukai