Anda di halaman 1dari 40

PENGELOLAAN DANA

HIBAH YANG
BERSUMBER DARI APBD
(SESUAI PMDN 32/2011 JO PMDN 39/2012)

NARA SUMBER :
H.NEJEMUDDIN,SE.,Ak.,CA
HP : O82156999333/082154247799
DASAR HUKUM

1. PP NO 2 TAHUN 2012 TTG HIBAH DAERAH

2. PMDN NO 32 TAHUN 2011

3. PMDN NO 39 TAHUN 2012

4. PMDN NO 44 TAHUN 2007 JO PMDN 53 TAHUN 2012 (PILKADA)


Definisi HIBAH

PP.No 12/2012

Hibah Daerah adalah pemberian dengan


pengalihan hak atas sesuatu dari Pemerintah
atau pihak lain kepada Pemerintah Daerah HIBAH PMDN no. 32/2012
atau sebaliknya yang secara spesifik telah adalah pemberian uang/barang atau jasa
ditetapkan peruntukannya dan dilakukan dari pemerintah daerah kepada
melalui perjanjian pemerintah atau pemerintah daerah
lainnya, perusahaan daerah, masyarakat
dan organisasi kemasyarakatan, yang
secara spesifik telah ditetapkan
peruntukannya, bersifat tidak wajib dan
tidak mengikat, serta tidak secara terus
menerus yang bertujuan untuk menunjang
penyelenggaraan urusan pemerintah
daerah
lanjutan

• Orgs kemasyarakatan

• adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota


masyarakat warga negara Republik Indonesia secara
sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi,
fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, untuk berperan serta dalam pembangunan
dalam rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila termasuk organisasi non
pemerintahan yang bersifat nasional dibentuk
berdasarkan ketentuan perundang-undangan
Ruang lingkup

Peraturan Menteri ini meliputi


penganggaran, pelaksanaan dan
penatausahaan, pelaporan dan
pertanggungjawaban serta monitoring
dan evaluasi pemberian hibah dan
bantuan sosial yang bersumber dari APBD
FORMAT

• HIBAH

dapat berupa uang, barang, atau jasa


PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH/BANSOS UANG, BARANG / JASA
SESUAI PMDN 32/2011 & 39/2012
SELEKTIF, RASIONALITAS
DITETAPKAN DG PER-KDH

AKUNTABEL, TRANSPARAN

HIBAH SESUAI NASKAH PENJANJIAN DENGAN


PERSETUJUAN DPRD.

MENDUKUNG FUNGSI
PENYELENGGARAAN
KEPADA
PEMDA (instansi vertikal DAERAH PEMEKARAN
seperti KPUD), semi DARI DAERAH INDUK
pemerintah (seperti PMI,
KONI, Pramuka, KORPRI, PEM / PEMDA LAINNYA
PKK dan lain lain
)memperhatikan PMK terkait PERUSAHAAN DAERAH
HIBAH *)
LEMBAGA / ORGANISASI /
11/1/2014 asriumar KELOMPOK 7
Bagi instansi penerima dalam pelaksanaan dan
pertanggungjawabannya mengacu pada PMK No.168/PMK.07/2008
tentang Hibah Daerah, PMK No.40/PMK.05/2009 tentang Sistem
Akuntansi Hibah dan PMK No.255/PMK.05/2010 tentang Tata Cara
Pengesahan Realisasi Pendapatan dan Belanja Yang Bersumber Dari
Hibah LN/DN Yang Diterima Langsung Oleh K/L Dalam Bentuk Uang.

Pemerintah Daerah sebagai pemberi hibah melaporkan penyaluran


hibah tersebut kepada MDN/MK setiap akhir tahun anggaran, sesuai
PMDN 32/20011 dan PMDN 39/2012.

Kecuali pemberian hibah kepada (KPU) provinsi/kabupaten/kota


dan (PANWASLU) dalam rangka penyelenggaraan pemilihan kepala
daerah dan wakil kepala daerah sesuai dengan PMDN No 44 Tahun
2007 tentang Pedoman Pengelolaan Belanja Pemilihan Umum
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, sebagaimana diubah
dengan PMDN NO 57 Tahun 2009.
dalam rangka meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas anggaran daerah, penganggaran
untuk hibah harus memperhatikan asas
manfaat, keadilan dan kepatutan, mulai dari
landasan pertimbangan pemberian,
penggunaan sampai pengawasannya.

PENYEDIAAN ANGGARAN UNTUK HIBAH HARUS


DIJABARKAN DALAM RINCIAN OBYEK BELANJA
SEHINGGA JELAS PENERIMANYA SERTA
TUJUAN DAN SASARAN PENGGUNAANNYA.
Sistem dan prosedur penganggaran, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban belanja hibah harus ditetapkan dalam
peraturan kepala daerah, dengan memperhatikan ketentuan:
* Pasal 42, Pasal 43, Pasal 44 dan Pasal 133 PMDN no. 13 th
2006 serta perobahannya, dan
• PMDN 32/2011 dan perobahannya PMDN 39/2012 tentang
Pedoman Pemberian Hibah/Bansos dari APBD
HIBAH
TUJUAN /KRITERIA HIBAH
• dilakukan setelah memprioritaskan pemenuhan belanja urusan
wajib.

• ditujukan untuk menunjang pencapaian sasaran program dan


kegiatan pemerintah daerah dengan memperhatikan asas
keadilan, kepatutan, rasionalitas, dan manfaat untuk masyarakat.

• memenuhi kriteria paling sedikit:

• peruntukannya secara spesifik telah ditetapkan;


• tidak wajib, tidak mengikat dan tidak terus menerus setiap tahun
anggaran, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-
undangan; dan
• memenuhi persyaratan penerima hibah.
HIBAH DIBERIKAN KEPADA

a. pemerintah;
b. pemerintah daerah lainnya;
d. Perusahaan daerah;
f. masyarakat; dan/atau
g. organisasi kemasyarakatan
 Hibah kepada Pemerintah diberikan kepada satuan kerja dari
kementerian/lembaga pemerintah non kementerian yang wilayah
kerjanya berada dalam daerah yang bersangkutan.

 Hibah kepada pemerintah daerah lainnya diberikan kepada daerah


otonom baru hasil pemekaran daerah sebagaimana diamanatkan
peraturan perundang-undangan.

 Hibah kepada perusahaan daerah diberikan kepada Badan Usaha Milik


Daerah dalam rangka penerusan hibah yang diterima pemerintah
daerah dari Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

 Hibah kepada masyarakat diberikan kepada kelompok orang yang


memiliki kegiatan tertentu dalam bidang perekonomian, pendidikan,
kesehatan, keagamaan, kesenian, adat istiadat, dan keolahragaan non-
profesional.

 Hibah kepada organisasi kemasyarakatan diberikan kepada organisasi


kemasyarakatan yang dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan
SYARAT PLG SEDIKIT

• MASYARAKAT • ORGS KEMASYARAKATAN

• telah terdaftar pada pemerintah


 memiliki kepengurusan yang daerah setempat sekurang-
jelas; dan kurangnya 3 tahun, kecuali
ditentukan lain oleh peraturan
perundang-undangan;
 berkedudukan dalam wilayah
administrasi pemerintah daerah • berkedudukan dalam wilayah
administrasi pemerintah daerah
yang bersangkutan
yang bersangkutan; dan
• memiliki sekretariat tetap
• Rekomendasi kepala SKPD dan pertimbangan TAPD
menjadi dasar pencantuman alokasi anggaran
hibah dalam rancangan KUA dan PPAS.
PENGANGGARAN
• Pencantuman alokasi anggaran , meliputi anggaran
 usulan hibah secara hibah berupa uang, barang, dan/atau jasa.
tertulis kepada kepala
daerah. • Hibah berupa uang dicantumkan dalam
 SKPD terkait kelompok belanja tidak langsung, jenis belanja
melakukan evaluasi hibah, obyek, dan rincian obyek belanja
berkenaan pada RKA-PPKD.
usulan
• Hibah berupa barang atau jasa dicantumkan
 menyampaikan hasil dalam program dan kegiatan, yang diuraikan
evaluasi berupa kedalam jenis belanja barang dan jasa, obyek
belanja hibah barang dan jasa hibah, dan
rekomendasi kepada rincian obyek belanja hibah barang atau jasa
kepala daerah melalui kepada pihak ketiga/masyarakat berkenaan
TAPD. pada RKA-SKPD.
• RKA-PPKD dan RKA-SKPD menjadi dasar
 TAPD memberikan penganggaran hibah dalam APBD
pertimbangan atas • Dirinci dalam kelompok belanja , jenis belanja
rekomendasi sesuai hibah, obyek, dan rincian obyek belanja berkenaan
dengan prioritas dan (PPKD/SKPD)
kemampuan keuangan • dicantumkan nama penerima dan besaran hibah.
daerah.
PENCANTUMAN DALAM LAMPIRAN APBD

Kepala Daerah mencantumkan daftar nama penerima,


alamat penerima dan besaran hibah dalam Lampiran III
Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD.

Format Lampiran III Peraturan Kepala Daerah


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran I.1 Peraturan Menteri ini, sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Daerah tentang
Penjabaran APBD
PELAKSANAAN
 Setiap pemberian hibah dituangkan
& dalam NPHD yang ditandatangani
PENATAUSAHAAN bersama oleh kepala daerah dan
penerima hibah.

Pelaksanaan  NPHD paling sedikit memuat


anggaran hibah ketentuan mengenai:
berupa uang
berdasarkan atas
pemberi dan penerima hibah; tujuan
DPA-PPKD.
pemberian hibah; besaran/rincian
Pelaksanaan penggunaan hibah yang akan diterima;
anggaran hibah hak dan kewajiban; tata cara
berupa barang penyaluran/penyerahan hibah; dan tata
atau jasa cara pelaporan hibah
berdasarkan atas
DPA-SKPD.
 Kepala daerah dapat menunjuk
pejabat yang diberi wewenang
untuk menandatangani NPHD.
 Kepala daerah menetapkan daftar penerima hibah beserta besaran
uang atau jenis barang atau jasa yang akan dihibahkan dengan
keputusan kepala daerah berdasarkan peraturan daerah tentang
APBD dan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD.

 Daftar penerima hibah menjadi dasar penyaluran/penyerahan hibah.

 Penyaluran/penyerahan hibah dari pemerintah daerah kepada


penerima hibah dilakukan setelah penandatanganan NPHD.

 Pencairan hibah dalam bentuk uang dilakukan dengan mekanisme


pembayaran langsung (LS).

 Pengadaan barang dan jasa dalam rangka hibah , berpedoman pada peraturan
perundang-undangan.
PELAPORAN
 Penerima hibah berupa uang menyampaikan laporan penggunaan hibah
kepada kepala daerah melalui PPKD dengan tembusan SKPD terkait.
 Penerima hibah berupa barang atau jasa menyampaikan laporan
penggunaan hibah kepada kepala daerah melalui kepala SKPD terkait.

 Hibah berupa uang dicatat sebagai realisasi jenis belanja hibah


pada PPKD dalam tahun anggaran berkenaan.
 Hibah berupa barang atau jasa dicatat sebagai realisasi obyek
belanja hibah pada jenis belanja barang dan jasa dalam program
dan kegiatan pada SKPD terkait.
PERTANGGUNG JAWABAN
• PEMDA • PENERIMA HIBAH

usulan dari calon penerima hibah • laporan penggunaan hibah;


kepada kepala daerah; • surat pernyataan tanggung jawab yang
keputusan kepala daerah tentang menyatakan bahwa hibah yang
penetapan daftar penerima hibah; diterima telah digunakan sesuai NPHD;
dan
NPHD; • bukti-bukti pengeluaran yang lengkap
pakta integritas dari penerima hibah dan sah sesuai peraturan perundang-
yang menyatakan bahwa hibah yang undangan bagi penerima hibah berupa
diterima akan digunakan sesuai uang atau salinan bukti serah terima
dengan NPHD; dan barang/jasa bagi penerima hibah
berupa barang/jasa.
bukti transfer uang atas pemberian • Paling lambat tgl 10 bulan Januari th
hibah berupa uang atau bukti serah berikutnya disampaikan pada KDH.
terima barang/jasa atas pemberian
hibah berupa barang/jasa. • disimpan dan dipergunakan oleh penerima
hibah selaku obyek pemeriksaan.
REALISASI HIBAH
 Realisasi hibah dicantumkan pada laporan keuangan pemerintah
daerah dalam tahun anggaran berkenaan.
 Hibah berupa barang yang belum diserahkan kepada penerima hibah
sampai dengan akhir tahun anggaran berkenaan dilaporkan sebagai
persediaan dalam neraca.

 Realisasi hibah berupa barang dan/atau jasa dikonversikan sesuai


standar akuntansi pemerintahan pada laporan realisasi anggaran dan
diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan dalam penyusunan
laporan keuangan pemerintah daerah.
 Format konversi dan pengungkapan hibah berupa barang dan/atau jasa
tercantum pada lampiran Peraturan Menteri ini ( PMDN 39/2012).
KETENTUAN LAIN LAIN

Tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,


pertanggungjawaban dan pelaporan serta monitoring dan
evaluasi hibah dan bantuan sosial diatur lebih lanjut dengan
peraturan kepala daerah

Pemerintah daerah dapat menganggarkan hibah dan


bantuan sosial apabila telah menetapkan peraturan kepala
daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Dalam hal pengelolaan hibah dan/atau bantuan sosial


tertentu diatur lain dengan peraturan perundang-undangan,
maka pengaturan pengelolaan dimaksud dikecualikan dari
Peraturan Menteri ini.
CONTOH PERGUB

PERATURAN GUBERNUR
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
NOMOR 60 TAHUN 2012
TENTANG
TATA CARA PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN
SOSIAL PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Pemerintah Daerah dalam memberikan Hibah
harus memperhatikan kriteria sebagai berikut

a. Hibah diberikan satu kali dalam satu tahun anggaran.


b. Hibah tidak diberikan secara terus menerus dari tahun ke tahun (rutin)
kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah,
masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan yang sama kecuali lembaga yang
ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan
c. Dalam hal kemampuan keuangan daerah memungkinkan pemerintah
daerah dapat memberikan kembali Hibah secara selektif.
d. Hibah dilaksanakan dengan perjanjian hibah daerah.
e. Belanja hibah dalam bentuk uang dianggarkan dalam kelompok belanja
tidak langsung pada PPKD.
f. Belanja hibah dalam bentuk barang dan atau jasa dianggarkan dalam
kelompok belanja langsung pada program kegiatan SKPD Teknis.
Instansi/organisasi/lembaga penerima Hibah terdiri atas:

1. Pemerintah;
2. Perusahaan Daerah;
3. Pemerintah Desa/Kalurahan;
4. Masyarakat;
5. Organisasi kemasyarakatan yang dibentuk
berdasarkan amanat peraturan perundang-undangan
dan terdaftar sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun pada
Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
Bagi organisasi/lembaga non-struktural
yang dibentuk tidak berdasarkan amanat
ketentuan peraturan perundang-
undangan, alokasi anggaran menjadi
bagian dan program/kegiatan SKPD
Teknis
(1) Penanggung jawab instansi/organisasi/lembaga/kelompok/anggota
masyarakat dapat menyampaikan usulan Hibah secara tertulis kepada
Gubernur melalui SKPD Teknis, dengan melampirkan proposal yang
memuat paling kurang rencana penggunaan Hibah, latar belakang,
maksud dan tujuan, sasaran, program kegiatan, rencana anggaran biaya,
susunan organisasi/panitia, dan diketahui oleh penanggung jawab
kegiatan, pejabat yang berwenang atau pimpinan lembaga.

(2) SKPD Teknis melakukan identifikasi dan evaluasi usulan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1), untuk selanjutnya menyampaikan hasil
identifikasi dan evaluasi berupa rekomendasi kepada Gubernur melalui
TAPD.

(3) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan pertimbangan


TAPD menjadi dasar pencantuman alokasi anggaran Hibah dicantumkan
dalam rancangan KUA dan PPAS.
Gubernur menetapkan daftar nama dan alamat
penerima hibah beserta besaran uang atau jenis barang
atau jasa yang akan dihibahkan berdasarkan Peraturan
Daerah tentang APBD dan Peraturan Gubernur tentang
Penjabaran APBD.

(1) Setiap pemberian Hibah dituangkan dalam Naskah


Perjanjian Hibah Daerah (NPHD).
(2) Gubernur menunjuk pejabat yang diberi wewenang
untuk menandatangani NPHD.
(3) Penunjukan pejabat sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diberikan kepada kepala SKPD Teknis sesuai
program kegiatan yang diampu.
SYARAT PENERIMA HIBAH
(1) Syarat administrasi pencairan Hibah berupa uang sebagai
berikut:
a. Proposal usulan;
b. NPHD Penerima Hibah;
c. Fotocopy Kartu Identitas penanggung jawab penerima
Hibah;
d. Fotocopy Rekening Bank.
e. Pakta Integritas penerima Hibah dengan Meterai Rp
6.000,00 (enam ribu rupiah); dan
f. Menandatangani bukti pengeluaran kas dengan Meterai Rp
6.000,00 (enam ribu rupiah).
(2) Syarat administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diserahkan oleh penerima Hibah kepada SKPD Teknis, untuk
dilakukan penelitian kelengkapan administrasi
LANJUTAN SYARAT…

(3) SKPD Teknis menyampaikan berkas administrasi


pencairan Hibah berupa uang dari penerima Hibah
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada PPKD
dengan lembar pengantar.
(4) PPK-PPKD mengajukan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah Membayar
(SPM).
(5) PPKD menerbitkan SP2D-LS.
(6) Pencairan dilakukan dengan cara transfer.
(7) Hibah dalam bentuk barang/jasa dilakukan oleh
SKPD Teknis dengan Berita Acara Serah Terima.
SKPD Teknis dapat menyusun petunjuk
teknis penggunaan Hibah sebagai
pedoman/acuan pelaksanaan oleh
penerima Hibah
PELAPORAN
(1) Penerima Hibah/Bantuan Sosial berupa uang wajib
menyampaikan laporan penggunaan dan surat
pernyataan tanggung jawab penggunaan Hibah/Bantuan
Sosial kepada Gubernur melalui SKPD Teknis untuk
diserahkan kepada PPKD, dengan tembusan kepada
Inspektorat, dengan format laporan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I dan II, yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
(2) Penerima Hibah/Bantuan Sosial berupa barang/jasa
wajib menyampaikan laporan penggunaan Hibah/Bantuan
Sosial kepada Gubernur melalui SKPD Teknis dengan
tembusan kepada Inspektorat
PERTANGGUNG JAWABAN PEMDA
(3) Pertanggungjawaban Pemerintah Daerah atas
pemberian Hibah/Bantuan Sosial meliputi:
a. Proposal usulan dari calon penerima Hibah/Bantuan
Sosial kepada Gubernur;
b. Keputusan Gubernur tentang penetapan daftar
penerima Hibah/Bantuan Sosial;
c. Pakta Intergritas dari penerima Hibah/Bantuan
Sosial yang menyatakan bahwa Hibah/Bantuan Sosial
yang diterima digunakan sesuai dengan
NPHD/Proposal;
d. Bukti transfer uang atas pemberian Hibah/Bantuan
Sosial berupa uang atau bukti serah terima
barang/jasa atas pemberian Hibah/Bantuan Sosial
berupa barang dan atau jasa.
PERTANGGUNG JAWABAN PENERIMA
(4) Pertanggungjawaban penerima Hibah/Bantuan Sosial
meliputi:
a. Laporan penggunaan Hibah/Bantuan Sosial;
b. Surat pernyataan tanggung jawab yang menyatakan
bahwa Hibah/Bantuan Sosial yang telah digunakan sesuai
NPHD/Proposal; dan
c. Bukti-bukti pengeluaran yang lengkap dan sah sesuai
peraturan perundang-undangan bagi penerima
Hibah/Bantuan Sosial berupa uang atau salinan bukti
Serah Terima Barang/Jasa bagi penerima Hibah/Bantuan
Sosial berupa barang/jasa.
(5) Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
huruf a dan huruf b disampaikan kepada Gubernur melalui SKPD
Teknis.
(6) Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
huruf c disimpan dan dipergunakan oleh penerima
Hibah/Bantuan Sosial selaku Obyek Pemeriksaan.
(7) Penggunaan dana Hibah/Bantuan Sosial diaudit oleh Aparat
Pengawas Fungsional.
(8) Khusus untuk bantuan Partai Politik dipertanggungjawabkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(9) Dalam hal penerima Hibah mempunyai program
berkelanjutan lebih dari satu tahun anggaran, sisa anggaran
penggunaan Hibah pada tahun berkenaan dapat digunakan
dalam program/kegiatan yang sama pada tahun berkenaan
maupun tahun anggaran berikutnya
MONITORING DAN EVALUASI
Pasal 16
(1) SKPD Teknis melakukan monitoring dan
evaluasi atas pemberian Hibah dan Bantuan
Sosial.
(2) Hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada
Gubernur dengan tembusan kepada
Inspektorat.
LAPORAN PENGGUNAAN DANA HIBAH/BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK
DANA/UANG.
Nama Penerima*) :.......................................
Alamat :.......................................
Nama Ketua :.......................................
Nama Kegiatan :.......................................
Pagu anggaran Hibah :Rp. ....................................(..........................rupiah)
Tahun Anggaran :........................................

No. Rincian Kegiatan Lokasi Realisasi Anggaran Sisa Anggaran


1 2 3 4 5

Samarinda,
Nama Organisasi Lembaga/Yayasan/Panitia*)
Ketua
(..........................................)
NB. :
*) Diisi Organisasi/Lembaga/Yayasan/Panitia untuk Hibah
dan diisi nama orang/anggota/kelompok masyarakat untuk Bantuan Sosial
LAPORAN PENGGUNAAN HIBAH/BANTUAN SOAIAL BERUPA BARANG/JASA.
Nama Penerima*) :.......................................
Alamat :.......................................
Nama Ketua :.......................................
Nama kegiatan :.......................................
Nama SKPD pemberi
Hibah :.......................................
Tahun Anggaran :........................................

No. Jenis/Spesifikasi Barang Jumlah/Unit Keterangan


1 2 3 4

Yogyakarta,
Nama Organisasi Lembaga/Yayasan/Panitia*)
Ketua

(..........................................)
NB. :
*) Diisi Organisasi/Lembaga/Yayasan/Panitia untuk Hibah
dan diisi nama orang/anggota/kelompok masyarakat untuk Bantuan Sosial.
CONTOH NPHD
LIHAT PERGUB

Anda mungkin juga menyukai