BAGIAN KESATU
BELANJA HIBAH
Pemerintah Daerah Provinsi memberikan Belanja Hibah sesuai
kemampuan keuangan daerah setelah memprioritaskan
pemenuhan belanja urusan pemerintahan wajib dan belanja
01
urusan pemerintahan pilihan, kecuali ditentukan lain sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
Belanja Hibah dapat berupa uang, barang dan/atau jasa
02
Belanja hibah bertujuan untuk menunjang pencapaian sasaran,
program, kegiatan dan sub kegiatan pemerintah daerah provinsi
sesuai kepentingan Daerah dalam mendukung terselenggaranya 03
fungsi pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan dengan
memperhatikan asas keadilan, kepatutan, rasionalitas, dan
manfaat untuk masyarakat
Belanja Hibah dianggarkan pada SKPD terkait dan dirinci menurut objek,
04 rincian objek, dan sub rincian objek pada program, kegiatan, dan sub
kegiatan sesuai tugas dan fungsi Perangkat Daerah
Penganggaran Belanja Hibah yang bukan merupakan
urusan dan kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi
dapat dilakukan dengan ketentuan bertujuan untuk
menunjang pencapaian sasaran program, kegiatan 05
dan sub kegiatan Pemerintah Daerah, dianggarkan
pada Perangkat Daerah, sesuai peraturan perundang-
undangan
BAB II PASAL 3
PENERIMA HIBAH
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Badan dan lembaga
Pemerintah Pusat Partai politik
1 2 3 4 5 7
6
organisasi kemasyarakatan
Pemerintah Daerah lainnya Badan Usaha Milik
yang berbadan hukum Indonesia
Daerah (BUMD)
BAB II PASAL 4
01 02 Hibah kepada Pemerintah Pusat tidak
Hibah kepada Pemerintah Pusat tumpang tindih pendanaannya dengan
diberikan kepada satuan kerja dari APBN dan/atau sumber pendanaan
kementerian/lembaga pemerintah lainnya sesuai ketentuan peraturan
non-kementerian yang wilayah perundang-undangan, serta hanya dapat
kerjanya berada dalam daerah yang diberikan 1 (satu) kali dalam tahun
bersangkutan anggaran berkenaan
BAB II PASAL 5
Hibah kepada BUMD diberikan 05 06
dalam rangka untuk meneruskan Hibah kepada badan dan lembaga diberikan
hibah yang diterima Pemerintah kepada badan dan lembaga
Daerah Provinsi dari Pemerintah
Pusat, dengan ketentuan tidak
dapat diberikan dalam bentuk
barang ketentuan peraturan
perundang-undangan
Hibah kepada organisasi kemasyarakatan Belanja hibah kepada Partai Politik, dapat
yang berbadan hukum Indonesia diberikan berupa pemberian bantuan keuangan
07 08 kepada partai politik yang mendapatkan
kepada
• Organisasi kemasyarakatan yang
berbadan hukum,
kursi di DPRD provinsi dengan besaran
penganggaran belanja bantuan
• Yayasan atau organisasi
kemasyarakatan yang berbadan
keuangan kepada masing-masing Partai
Politik sesuai ketentuan peraturan
hukum perkumpulan, dan telah perundang-undangan.
mendapatkan pengesahan badan
hukum dari kementerian yang
membidangi urusan hukum dan hak
asasi manusia sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- BAB II PASAL 5
undangan.
Hibah kepada badan dan lembaga
Yang bersifat nirlaba, sukarela dan Yang bersifat nirlaba, sukarela dan
1 sosial yang dibentuk berdasarkan 2 sosial yang telah memiliki surat
peraturan perundang-undangan keterangan terdaftar yang
diterbitkan oleh Menteri, gubernur
atau bupati/wali kota
Bersifat nirlaba,sukarela bersifat sosial
kemasyarakatan berupa kelompok
masyarakat/kesatuan masyarakat Koperasi yang didirikan berdasarkan
hukum adat sepanjang masih hidup ketentuan peraturan perundang-
3 dan sesuai dengan perkembangan
4 undangan dan memenuhi kriteria yang
masyarakat, dan keberadaannya diakui ditetapkan oleh pemerintah daerah
oleh Pemerintah Pusat dan/atau sesuai dengan kewenangannya
Pemerintah Daerah Provinsi melalui
pengesahan atau penetapan dari
pimpinan instansi vertikal atau Kepala
SKPD terkait sesuai dengan
kewenangannya BAB II PASAL 5
KRITERIA PEMBERIAN HIBAH
BAB II PASAL 6
BAGIAN KEDUA
BAB II PASAL 7
PERSYARATAN ADMINISTRATIF
Dalam hal permohonan diajukan oleh badan dan Dalam hal permohonan diajukan oleh
lembaga selain dilengkapi proposal, pemohon organisasi kemasyarakatan yang berbadan
hibah wajib melampirkan persyaratan hukum Indonesia, selain dilengkapi proposal,
administrasi, meliputi: wajib melampirkan persyaratan administrasi,
1. memiliki kepengurusan di daerah domisili; meliputi:
2. memiliki keterangan domisili dari
lurah/kepala desa setempat atau sebutan 1. Akta notaris pendirian lembaga atau
lainnya; dan dokumen lain yang dipersamakan;
3. berkedudukan dalam wilayah administrasi 2. Nomor pokok wajib pajak;
Pemerintah Daerah dan/atau badan dan 3. Izin operasional/tanda daftar dari
Lembaga yang berkedudukan di luar instansi yang berwenang; dan
wilayah administrasi Pemerintah Daerah. 4. Pengesahan dari kementerian yang
4. memiliki sekretariat tetap di daerah yang membidangi urusan hukum dan hak
bersangkutan asasi manusia sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
5. Surat keterangan domisili lembaga dari
desa/kelurahan setempat;
6. Memiliki sekretariat tetap di daerah
yang bersangkutan
BAB II PASAL 8
1. Pengusulan hibah disampaikan kepada Gubernur melalui SKPD
Provinsi sesuai urusan pemerintahan Daerah Provinsi, dengan bidang
dan SKPD Provinsi
BAB II PASAL 9
SKPD Provinsi sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi
1 2
5 4
bidang pekerjaan umum dan penataan bidang pekerjaan umum dan penataan
ruang pada sub urusan jalan, jasa ruang pada sub urusan air minum,
kontruksi, dan penataan ruang persampahan, air limbah, permukiman,
dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga dan bangunan dan gedung serta penataan
Penataan Ruang bangunan dan lingkungan dilaksanakan
oleh Dinas Perumahan dan Permukiman.
BAB II PASAL 9
6
8 9 10
bidang ketenteraman, ketertiban bidang sosial ditangani oleh bidang tenaga kerja ditangani
umum, dan perlindungan masyarakat Dinas Sosial oleh Dinas Ketenagakerjaan
sub urusan bencana dan kebakaran dan Transmigrasi
ditangani oleh Badan Penanggulangan
Bencana Daerah
BAB II PASAL 9
bidang pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak dilaksanakan oleh bidang administrasi kependudukan dan
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan bidang pertanahan dilaksanakan oleh pencatatan sipil dilaksanakan oleh
Perlindungan Anak dan Keluarga Dinas Perumahan dan Permukiman Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Berencana Sipil
11 12 13 14 15
BAB II PASAL 9
bidang pengendalian penduduk dan
keluarga berencana sub urusan
keluarga berencana (KB) dilaksanakan
bidang pemberdayaan masyarakat dan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan bidang komunikasi dan informatika
desa dilaksanakan oleh Dinas dan Perlindungan Anak dan Keluarga dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi
Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Berencana Dan Informatika
16 17 18 19 20
BAB II PASAL 9
21 22 23
bidang koperasi, usaha kecil, dan bidang penanaman modal bidang kepemudaan dan olahraga
menengah dilaksanakan oleh Dinas dilaksanakan oleh Dinas Penanaman dilaksanakan Dinas Pemuda Dan
Koperasi Dan Usaha Kecil Modaldan Perizinan Terpadu Satu Olahraga
Pintu
24 25 26
bidang statistik dilaksanakan oleh bidang persandian dilaksanakan Dinas bidang kebudayaan dilaksanakan oleh
Dinas Komunikasi Dan Informatika Komunikasi Dan Informatika Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
BAB II PASAL 9
27 28 29
bidang perpustakaan dilaksanakan bidang kearsipan dilaksanakan oleh bidang kelautan dan perikanan
oleh Dinas Perpustakaan dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dilaksanakan oleh Dinas Kelautan Dan
Kearsipan Daerah Daerah Perikanan
30 31 32
bidang pariwisata dilaksanakan oleh bidang pertanian sub urusan sarana bidang pertanian sub urusan sarana
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan pertanian, prasarana pertanian, pertanian, prasarana pertanian,
pengendalian dan penanggulangan pengendalian dan penanggulangan
bencana pertanian, perizinan usaha bencana pertanian, perizinan usaha
pertanian terkait tanaman pangan dan pertanian terkait perkebunan
hortikultura dilaksanakan oleh Dinas dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan
Tanaman Pangan Dan Hortikultura
BAB II PASAL 9
33 34 35
bidang kehutanan dilaksanakan oleh bidang energi dan sumber daya mineral bidang perdagangan dilaksanakan oleh
Dinas Kehutanan dilaksanakan oleh Dinas Energi Dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Sumber Daya Mineral
36 37 38
bidang transmigrasi dilaksanakan oleh Fungsi penunjang bidang perencanaan bidang pertanian sub urusan sarana
Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi dilaksanakan oleh Badan Perencanaan pertanian, prasarana pertanian,
Pembangunan Daerah kesehatan hewan dan kesehatan
masyarakat veteriner, pengendalian dan
penanggulangan bencana pertanian,
perizinan usaha pertanian terkait
peternakan dilaksanakan oleh Dinas
Ketahanan Pangan dan Peternakan
BAB II PASAL 9
Fungsi penunjang bidang keuangan dilaksanakan oleh
39 Badan Pengelolaan Keuangan Daerah dan Badan
Pendapatan Daerah
BAB II PASAL 9
VERIFIKASI
1
Dalam melaksanakan proses verifikasi
2
dan/atau evaluasi usulan hibah tim verifikasi dan Evaluasi usulan hibah
Sekretaris Daerah/Kepala SKPD Provinsi dapat menyertakan dan/atau melibatkan
membentuk tim verifikasi dan evaluasi personil dari SKPD teknis lainnya
usulan hibah disesuaikan dengan kebutuhan verifikasi
3 4
Tim verifikasi dan evaluasi usulan hibah
5
Struktur pelaksana tim verifikasi dan Tahapan pelaksanaan verifikasi dan
ditetapkan Keputusan Gubernur yang evaluasi usulan hibah mengikuti jadual
evaluasi terdiri dari ketua dan anggota penandatanganannya dimandatkan
dengan jumlah personil disesuaikan penyusunan perencanaan dan
kepada Kepala Perangkat Daerah penganggaran tahunan daerah sebelum
dengan kebutuhan dan/atau
berdasarkan ketentuan peraturan RKPD ditetapkan
perundang-undangan
BAB II PASAL 10
TUGAS TIM VERIFIKASI DAN EVALUASI USULAN HIBAH
Memberikan kajian kelayakan dan kesesuaian atas rencana kegiatan dan rencana anggaran biaya (RAB)
dengan standar satuan harga yang berlaku, dan apabila komponen yang dibutuhkan tidak terdapat dalam
standar harga, maka dapat menggunakan harga pasar yang berlaku saat itu 3
Meneliti persyaratan lainnya serta memberikan pertimbangan teknis lainnya disesuaikan dengan
kebutuhan usulan hibah dan/atau mengikuti ketentuan berdasarkan peraturan perundang-undangan 4
BAB II PASAL 11
Membuat laporan hasil verifikasi dan evaluasi usulan bantuan hibah kepada Kepala SKPD
dalam bentuk rekomendasi dengan mencantumkan penerima hibah, alamat penerima hibah,
rencana capaian hasil kegiatan hibah, jumlah dan besaran hibah serta alasan dan/atau 5
keterangan dan/atau penjelasan secara terinci
Apabila hasil verifikasi dan evaluasi tidak sesuai Batasan waktu perbaikan paling lambat pemohon usulan hibah dapat
dengan persyaratan kelengkapan tim verifikasi selama 7 (tujuh) hari kerja sejak menyampaikan penyempurnaan
dan evaluasi membuat rekomendasi rekomendasi diterima oleh Pemohon dan/atau perbaikan persyaratan dan
penyempurnaan/pengembalian usulan kepada Usulan Hibah kelengkapan yang direkomendasikan
Pemohon Usulan Hibah untuk dilengkapi dengan oleh tim verifikasi dan evaluasi
batasan waktu perbaikan persyaratan usulan
Tim verifikasi dan evaluasi dapat Apabila sampai batas waktu yang telah Rekomendasi usulan hibah bersifat final
melanjutkan verifikasi usulan hibah ditentukan Pemohon Usulan Hibah belum dan mengikat
dengan mempergunakan persyaratan memperbaiki persyaratan dan kelengkapan
dan kelengkapan yang telah diperbaiki usulan hibah, maka tim verifikasi dan
oleh Pemohon Usulan Hibah evaluasi memberikan rekomendasi
penolakan terhadap usulan hibah
BAB II PASAL 11
1 2 3
Mekanisme dan tahapan Kriteria teknis lainnya untuk verifikasi dan evaluasi usulan
pelaksanaan verifikasi dan pelaksanaan verifikasi dan hibah dilakukan secara online
evaluasi usulan hibah mengikuti evaluasi hibah dapat ditambahkan dengan menggunakan aplikasi
jadual penyusunan perencanaan oleh SKPD Provinsi dengan Sistem Informasi Pemerintahan
dan penganggaran tahunan daerah ketentuan tidak bertentangan Daerah (SIPD)
ketentuan peraturan perundang-
undangan
BAB II PASAL 12
USULAN HIBAH
Rekomendasi usulan hibah
disampaikan kepada
Gubernur Cq. Kepala Badan Usulan hibah dikompilasi
Perencanaan Pembangunan oleh Kepala Badan
Daerah untuk Perencanaan Pembangunan
diakomodasikan pada Daerah sebagai bagian dari
dokumen RKPD pagu indikatif SKPD terkait
1 2 3 4
BAB II PASAL 15
Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran
(PA) Menandatangani dokumen NPHD
BAB II PASAL 16
5 6
BAB II PASAL 16
Pencairan/penyaluran Pencairan Belanja Pencairan Belanja
Belanja Hibah dilakukan Hibah didasarkan pada Hibah berupa uang,
setelah NPHD. dilakukan dengan
penandatanganan NPHD mekanisme
pembayaran langsung,
dan disalurkan melalui
Rekening Kas Umum
Daerah ke Rekening
Penerima Belanja Hibah
BAB II PASAL 17
4. Berdasarkan SPP-LS PPK SKPD/PPK Unit
SKPD melakukan verifikasi SPP-LS yang
diajukan oleh BP/BPP beserta
kelengkapannya
1. Penerima Belanja Hibah berupa uang
mengajukan permohonan pencairan Belanja 5. Dalam hal hasil verifikasi dinyatakan
Hibah kepada Gubernur melalui SKPD lengkap dan sah, PPK SKPD/PPK Unit SKPD
Provinsi terkait menyiapkan SPM-LS untuk ditandatangani
oleh PA/Kuasa PA dan menyampaikan SPM-
2. Berdasarkan permohonan SKPD Provinsi LS kepada Kuasa
terkait melakukan verifikasi administrasi
kelengkapan persyaratan pencairan 6. Berdasarkan SPM-LS Kuasa BUD
menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana
3. Berdasarkan permohonan dan hasil Langsung (SP2D-LS) setelah memenuhi
verifikasi administrasi PPTK menyiapkan kelengkapan
dokumen administrasi pembayaran sesuai
dengan persyaratan dan Bendahara
Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran
Pembantu mengajukan Surat Permintaan
Pembayaran Langsung (SPP-LS) kepada
Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa PA melalui
PPK SKPD/PPK Unit SKPD
BAB II PASAL 18
Persyaratan Pencairan Belanja Hibah untuk Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah lain
01 Surat permohonan pencairan Belanja Hibah, dilengkapi rincian penggunaan Belanja Hibah
Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Elektronik atas nama Pimpinan Instansi atau Kepala Daerah
02 pada Pemerintah Daerah lain sebagai Penerima Belanja Hibah
Fotokopi Rekening Bank yang masih aktif atas nama Instansi dan/ atau Rekening Kas Umu
03 m Pemerintah Daerah lain
Pakta Integritas/Surat Pertanggungjawaban bermaterai yang menyatakan bahwa Hibah yang diterima
04 akan digunakan sesuai dengan NPHD dan bertanggungjawab secara formal dan material atas penggun
aan Belanja Hibah yang diterimanya, dicap dan ditandatangani oleh Penerima Hibah.
05 NPHD
BAB II PASAL 18
Persyaratan Pencairan Belanja Hibah untuk BUMN atau BUMD
Surat permohonan pencairan belanja hibah Fotokopi rekening bank yang masih
dilengkapi rincian rencana penggunaan aktif atas nama perusahaan Penerima
hibah Belanja Hibah
NPHD
01 02 03 04 05
Pakta Integritas/Surat
Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Pertanggungjawaban bermaterai
Elektronik atas nama Direksi Badan yang menyatakan bahwa Hibah
Usaha Milik Negara atau Badan Usaha yang diterima akan digunakan
Milik Daerah Penerima Belanja Hibah sesuai dengan NPHD dan
bertanggungjawab secara formal
dan material atas penggunaan
Belanja Hibah yang diterimanya,
BAB II PASAL 18 dicap dan ditandatangani oleh
Penerima Hibah
Persyaratan Pencairan Belanja Hibah untuk badan, lembaga, dan
organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia
1 2 3
Surat permohonan pencairan Belanja Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Fotocopy Rekening Bank yang masih
Hibah dilengkapi dengan rincian rencana Elektronik atas nama Ketua/Pimpinan aktif atas nama badan, lembaga, dan
penggunaan Belanja Hibah badan, lembaga, dan organisasi organisasi kemasyarakatan yang
kemasyarakatan yang berbadan hukum berbadan hukum Indonesia
Indonesia Penerima Belanja Hibah
4 5
Pakta Integritas/Surat
6
Surat keterangan domisili dari Pertanggungjawaban bermaterai yang NPHD
kelurahan/ desa setempat menyatakan bahwa Hibah yang diterima
akan digunakan sesuai dengan NPHD dan
bertanggungjawab secara formal dan
material atas penggunaan Belanja Hibah
yang diterimanya, dicap dan
ditandatangani oleh Penerima Hibah
BAB II PASAL 18
Persyaratan Pencairan Belanja Hibah untuk Partai Politik
BAB II PASAL 18
Persyaratan Pencairan Belanja Hibah untuk Partai Politik
BAB II PASAL 18
Kelengkapan SPP-LS
SPP-LS
BAB II PASAL 18
Kelengkapan Untuk Pembuatan SP2D LS
SPM-LS
BAB II PASAL 18
Penerima Belanja Hibah berupa
uang bertanggungjawab
sepenuhnya atas kebenaran dan
keabsahan dokumen persyaratan
BAB II PASAL 19
1 2
Pengadaan barang atau jasa Hibah barang dinilai
dalam rangka hibah berdasarkan harga
berpedoman pada peraturan pembelian / nilai kontrak
perundang-undangan
BAB II PASAL 20
Dikecualikan dari ketentuan
pengembalian melewati
tanggal hibah yang
pencairannya diatur berbeda
Penerima Belanja Hibah dilarang oleh Kepala SKPD sesuai
mengambil sebagian atau seluruh kebutuhan dari penerima
Hibah yang diterima kepada pihak hibah berdasarkan ketentuan
lain, dengan dalih apapun peraturan perundang-
undangan
01 02 03 04
Dalam hal terdapat sisa dana
Penerima Belanja Hibah wajib hibah, maka Penerima Belanja
menggunakan Hibah sesuai NPHD Hibah wajib mengembalikan ke
berikut perubahannya Kas Umum Daerah Provinsi
Jawa Barat paling lambat
tanggal 31 Desember tahun
berkenaan dan menyampaikan
bukti pengembalian sisa hibah
ke SKPD terkait
BAB II PASAL 21
Pertanggungjawaban penggunaan Belanja Hibah
uang:
1. laporan penggunaan
2. Surat Pernyataan Tanggungjawab yang
menyatakan bahwa Belanja Hibah berupa
uang yang diterima telah digunakan sesuai
dengan NPHD
3. bukti pengeluaran yang lengkap dan sah,
sesuai ketentuan peraturan perundang-
Penerima Belanja Hibah undangan
bertanggungjawab secara formal dan Pertanggungjawaban penggunaan Belanja Hibah
material atas penggunaan Belanja Hibah
yang diterimanya
01 02 barang dan/atau jasa:
1. laporan penggunaan
2. Surat Pernyataan Tanggungjawab yang
menyatakan bahwa Belanja Hibah berupa
barang dan/atau jasa yang diterima telah
Pertanggungjawaban digunakan sesuai dengan NPHD
3. salinan bukti serah terima barang atau jasa
Penerima Belanja
Hibah
Penerima Belanja Hibah selaku objek
Penerima Belanja Hibah
pemeriksaan, wajib menyimpan bukti
bertanggungjawab atas kebenaran dan
pengeluaran atau salinan bukti serah
terima barang atau jasa dilaksanakan 04 03 keabsahan laporan penggunaan Belanja
Hibah sesuai ketentuan peraturan
sesuai ketentuan peraturan perundang-
perundang-undangan
undangan
BAB II PASAL 22
PERTANGGUNGJAWABAN SKPD ATAS PEMBERIAN HIBAH
Pertanggungjawaban
SKPD atas pemberian
bukti transfer uang atas hibah
pakta integritas dari
pemberian hibah berupa penerima hibah yang
uang atau bukti serah
terima barang/jasa atas 04 03 menyatakan bahwa hibah
yang diterima akan
pemberian hibah berupa digunakan sesuai dengan
NPHD
barang/jasa
BAB II PASAL 23
01 Laporan penggunaan Belanja Hibah dibuat
dengan sistematika, meliputi:
02
1. surat pengantar yang ditujukan kepada Laporan ditandatangani oleh
Gubernur; pimpinan penerima hibah dan
2. laporan kegiatan, terdiri atas:
dibubuhi cap
a) latar belakang;
b) maksud dan tujuan;
c) ruang lingkup kegiatan;
d) realisasi pelaksanaan kegiatan;
e) daftar personalia pelaksana; dan
f) penutup;
4. Lampiran
BAB II PASAL 24
Laporan penggunaan Belanja Hibah berupa
uang dan barang/jasa disampaikan oleh
Penerima Belanja Hibah kepada Gubernur Dalam hal Penerima Belanja Hibah
melalui SKPD Provinsi terkait, 1 (satu) belum menyampaikan laporan
bulan setelah kegiatan selesai atau paling SKPD terkait menyampaikan surat
01 lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan Januari peringatan kepada Penerima 03
tahun anggaran berikutnya Belanja Hibah
BAB II PASAL 25
PENCATATAN
1 2 3
Belanja Hibah berupa uang Belanja Hibah berupa barang SKPD melakukan pencatatan
dicatat sebagai realisasi jenis atau jasa dicatat sebagai realisasi Belanja Hibah, untuk
Belanja Hibah pada program realisasi objek Belanja Hibah selanjutnya dicantumkan
dan kegiatan SKPD terkait pada jenis belanja barang dan dalam Laporan Keuangan
jasa dalam program dan Pemerintah Daerah Provinsi
kegiatan pada SKPD terkait pada tahun anggaran
berkenaan
BAB II PASAL 26