Instrumentasi Elemen Pengukuran Dan Aplikasinya
Instrumentasi Elemen Pengukuran Dan Aplikasinya
TUGAS KELOMPOK
ELEMEN PENGUKURAN
Dosen Pengampu:
Heny K, ST, MT
Disusun oleh:
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan Makalah dengan judul Elemen Pengukuran.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Instrumetasi dan juga
menambah pengetahuan dalam materi dan juga tentang Elemen Pengukuran.
Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
berbagai pihak untuk menyempurnakan makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan khususnya para
pembaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan yang belum kita miliki.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN 4
1 Latar Belakang 4
2 Rumusan Masalah 4
3 Tujuan 4
4 Manfaat 4
1 Pengertian Instrumentasi 5
2 Sistem Pengukuran 5
3 Elemen Pengukuran 7
4 Kalibrasi 10
5 Aplikasi Elemen Pengukuran 11
1 Kesimpulan 15
2 Saran 16
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Mengetahui pengertian instrumentasi
1.3.2 Mengetahui Sistem Pengukuran pada Instrumentasi
1.3.3 Mengetahui Elemen Pengukuran pada Instrumentasi
1.3.4 Mengetahui Kalibrasi
1.4 MANFAAT
Diharapkan dapat menambah pengetahuan kita tentang Elemen Pengukuran pada
Instrumentasi.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Secara umum sistem didefinisikan sebagai susunan beberapa bagian dalam suatu
batasan-batasan tertentu yang bekerja bersama-sama untuk menghasilkan suatu keluaran dari
masukan-masukan yang diberikan. Batasan-batasan tersebut memisahkan sistem dari lingkungan
dan sistem akan berinteraksi dengan lingkungan melalui sinyal-sinyal yang bergerak melewati
batas-batas tersebut baik dari lingkungan menuju sistem maupun sebaliknya.
Sebagai contoh, termometer dapat digunakan untuk memberikan nilai numerik dari
temperatur pada sebuah cairan.Namun harus dipahami karena berbagai alasan, nilai numerik ini
mungkin tidak merepresentasikan nilai variael yang sebenarnya. Jadi dalam kasus ini sangat
mungkin terjadi eror dalam pengukuran misalnya disebabkan oleh keterbatasan akurasi dalam
kalibrasi skala, eror pembacaan karena pembacaannya jatuh diantara dua tanda skala, atau
mungkin juga eror yang muncul karena pencelupan termometer dari cairan dingin ke cairan
panas, yang menyebabkan terjadinya penurunan temperatur cairan pada cairan panas, sehingga
temperatur yang sedang diukur pun berubah.
Dari fenomena-fenomena seperti ini lah, maka muncul istilah-istilah atau terminologi
yang menggambarkan unjuk kerja (performansi) pada suatu sistem pengukuran dan elemen-
elemen fungsionalnya seperti akurasi, eror, jangkauan (range), presisi, repeatability
, reproduksibilitas, sensitivitas, dan stabilitas yang nantinya akan mempengaruhi karakteristik
dinamik suatu sistem pengukuran.
Akurasi (accuracy)adalahKemampuan suatu alat atau sistem untuk
menanggapi nilai nyatavariabel yang diukur di bawah kondisi
reference.Dalam praktiknya, akurasi dinyatakan dalam batas error (limitof
error) dari alat ukur atau sistem di bawah kondisi operasitertentu yang
mungkin sudah/belum ditentukan.
Presisi (precision) adalah Derajat kebenaran (degree of exactness)
dari sebuah istrumen.Contoh: sebuah resistor mempunyai nilai tahanan
(nyata) 1592154 ΩJika diukur denganmultimeter, terbaca 1,5 MΩ. Pengamat
tidak dapatmembaca nilai yang sesungguhnya (pada skala).Meskipun tidak
6
adakesalahan pembacaan, namun kesalahan atau error muncul akibat
dariskala bacaan (disebut precision error).
ReproducibilityadalahKedekatan hasil pengukuran output yang
dilakukan berulang-ulang,dengan input dan kondisi operasi yang sama dalam
periode waktutertentu.Perfect Reproducibility: instrumen tidak
mempunyai drift (kalibrasinyatidak bergeser dalam periode waktu panjang:
minggu, bulan, tahun).
Sensitivityadalah Perbandingan (ratio) dari perubahan output
terhadap perubahan input,pada kondisi tunak.
2.3.1 Sensor
Sensor adalah elemen sistem yang secara efektif berhubungan dengan proses
dimana suatu variabel sedang diukur dan menghasilkan suatu keluaran dalam bentuk
tertentu tergantung pada variabel masukannya, dan dapat digunakan oleh bagian sistem
pengukuran yang lain untuk mengenali nilai variabel tersebut. sebagai contoh adalah
sensor termokopel yang memiliki masukan berupa temperatur serta keluaran berupa gaya
gerak listrik (GGL) yang kecil. GGL yang kecil ini oleh bagian sistem pengukuran yang
lain dapat diperkuat sehingga diperoleh pembacaan pada alat ukur.
7
2.3.3 Penampil Data
Elemen terakhir pada sebuah sistem instrumentasi pengukuran adalah penampil
data.Elemen ini menampilkan nilai-nilai yang terukur dalam bentuk yang bisa dikenali
oleh pengamat, seperti melalui sebuah alat penampil (display), misalnya sebuah jarum
penunjuk (pointer) yang bergerak disepanjang skala suatu alat ukur. Selain ditampilkan,
sinyal tersebut juga dapat direkam, misalnya pada kertas perekam diagram atau pada
piringan magnetik, ataupun ditransmisikan ke beberapa sistem yang lain seperti sistem
kontrol/kendali.
Dengan menggabungkan ketiga elemen-elemen pembentuk sistem instrumentasi
pengukuran di atas, maka secara umum sistem pengukuran dapat digambarkan sebagai berikut :
PSE menerima energi dari media yang diukur dan menghasilkanoutput yang besarnya tergantung
dari kuantitas yang diukur.
8
VCE mengubah/mengkonversi output PSE menjadi variabel fisik,seperti tegangan (voltage),
jarak perpindahan (displacement)
VME memanipulasi sinyal var. fisik untuk menghasilkan sinyalinstrumen yang diinginkan.
DTE mengirim (transmit) data dari elemen satu ke elemen lain.
DPE menunjukkan hasil pengukuran
pointeryang bergerak di sepanjang skala ukurcatatan pena pada sebuah kertas).
(Hermawan.2008)
9
2.4 KALIBRASI
Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM),
Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan
oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan
nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.
Dengan kata lain, Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional
nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur
ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-
bahan acuan tersertifikasi.
10
a. Differential Pressure
Differential pressure atau head flow measurement merupakan metoda pengukuran flow
yang paling populer saat ini untuk mengukur aliran fluida diindustri proses.
Kelebihan:
• Biaya pengadaannya awal: rendah - sedang
• Dapat digunakan di dalam cakupan luas (hampir semua phase fluida dan kondisi aliran).
• Strukturnya kokoh dan sederhana
Kekurangan:
• Rugi tekanan (pressure drop): sedang - tinggi
Differential pressure transmitter (transmitter perbedaan tekanan) yaitu mengukur
tekanan pada dua titik, membandingkan besarnya kedua tekanan tersebut lalu
menghasilkan output, teknik pengukuran yang banyak digunakan differential pressure
transmitter adalah technology strain gauge, kapasitansi dan vibrating wire atau
mechanical resonansi.
b. Orifice
Orifice Plate(Sebuah plat lubang) adalah pelat tipis dengan lubang di tengah. Hal ini
biasanya ditempatkan dalam pipa aliran fluida di mana. Ketika cairan mencapai pelat orifice,
dengan lubang di tengah, cairan dipaksa untuk berkumpul untuk pergi melalui lubang kecil,
titik konvergensi maksimum sebenarnya terjadi tak lama hilir orifice fisik, pada titik kava
disebut contracta (lihat gambar sebelah kanan). Seperti tidak demikian, kecepatan dan
11
perubahan tekanan. Di luar contracta vena, cairan mengembang dan kecepatan dan tekanan
perubahan sekali lagi. Dengan mengukur perbedaan tekanan fluida antara bagian pipa
normal dan di vena contracta, tingkat aliran volumetrik dan massa dapat diperoleh dari
persamaan Bernoulli. (Goelanzsaw, 2013)
Bentuk fisik orifice yang ada dan sering digunakan seperti pada gambar berikut ini:
Perubahan kecepatan setelah melalui orifice plate tersebut berkaitan dengan perubahan
tekanan (differential pressure). Perubahan tekanan ini yang kemudian diukur (di tapping)
dan kemudian diasosiakan dengan laju aliran. Dalam kaitannya dengan Orifice dan
pengukuran aliran, umumnya yang diukur adalah differential pressure. (Goelanzsaw, 2013)
Aplikasinya:
• Digunakan untuk mengukur volume gas, liquid dan steam dalam jumlah yang besar.
Kelebihan:
• Dapat digunakan pada berbagai ukuran pipa (range yang lebar).
• Ketelitian (accuracy) baik, jika plate dipasang dengan baik.
• Harga relative murah
Kekurangan:
• Rugi tekanan (pressure drop) relatif tinggi.
• Tidak dapat digunakan untuk mengukur laju aliran, karena cenderung terjadi
penyumbatan.
12
c. Parmeters Turbin Meter
Terminologi yang secara luas digunakan dalam aplikasi turbine meter, yaitu: Accuracy
Akuran ketelitian atau ketepatan alat ukur dalam memberikan hasil bacaan.Besaran ini
menunjukkan banyaknya penyimpangan yang terjadi pada sebuahalat ukur, atau system
pengukuran.
Turbine flow meter pada dasarnya menggunakan prinsip dari woltmann rotating vane
meter, dimana didalam flow meter terdapat vane atau turbine atau impeller yang akan
berputar saat fluid mengalir kedalam flow meter. Prinsip kerjanya adalah mengukur laju
aliran berdasarkan kecepatan putar turbine flow meter yang dilalui oleh alirannya.
Turbine flow meter bergerak bebas untuk berputar pada balingnya, dirotasikan oleh aliran
fluida yang memasuki flow meter dan menghasilkan listrik magnet yang ditimbulkan oleh
putaran bilah terhadap koil dimana besar frekuensinya sebanding dengan laju aliran
13
fluida, kemudian sinyal tersebut dikonversi menjadi sinyal digital (pulsa) yang digunakan
untuk input ke aliran komputer dan di display ke monitor. (Fauziah, 2013)
Kelebihan:
• Pressure drop : rendah.
• Sesuai untuk bi-directional flow
Kekurangan:
• Biaya pengadaan awal : tinggi
• Kemungkinan penyumbatan (clogging) terjadi dan sukar dibersihkan
• Ukuran secara keseluruhan besar (dibanding dengan flowmeter lain)
• Ukuran Line size yang tersedia : terbatas.
d. Flow Recorder
Peralatan flow recorder bisa dikatakan dengan sistem pengukuran 3 pens dan merupakan
alat ukur gas yang paling sederhana yang sering dijumpai di lapangan stasiun meter
sebagai ITT BARTON tipe 220 A/E. Cara kerjanya dimana ada aliran gas yang mengalir
di dalam pipa yang terdapat fasilitas orifis meter yang selanjutnya akan diukur beda
tekanan, tekanan dan temperatur alir gas dan akan dicatat oleh ketiga pen tersebut yang
terbentuk pada suatu grafik bundar (circle chart) secara terus menerus selama 24 jam.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan
pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks.Instrumentasi sebagai alat
pengukuran meliputi instrumentasi pengukuran permukaan, instrumentasi pengukuran suhu,
instrumentasi pengukuran tekanan, instrumentasi pengukuran laju alir.Sistem pengukuran,
analisis dan kendali dalam instrumentasi ini bisa dilakukan secara manual (hasilnya dibaca dan
ditulis tangan), tetapi bisa juga dilakukan secara otomatis dengan
menggunakan komputer (sirkuit elektronik).
Sistempengukuran dan elemen-elemen fungsionalnya
sepertiakurasi, eror, jangkauan (range), presisi, repeatability, reproduksibilitas, sensitivitas,dan
stabilitas yang nantinya akan mempengaruhi karakteristik dinamik suatu sistem pengukuran.
Sistem instrumentasi yang digunakan untuk melakukan pengukuran terdiri dari beberapa
elemen-elemen yang digunakan untuk menjalankan beberapa fungsi tertentu.Elemen-elemen
fungsional ini adalahSensor, Prosessor Sinyal, dan Penampil Data.
Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur
ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-
bahan acuan tersertifikasi.
15
DAFTAR PUSTAKA
16