Anda di halaman 1dari 175

EVALUASI PELAKSANAAN SERTIFIKASI PROFESI PADA

KOMPETENSI KEAHLIAN PENGAWASAN MUTU


DI SMKN 1 CIBADAK

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar


Sarjana Pendidikan

Oleh

LILI NAILUFHAR
NIM 1504738

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
EVALUASI PELAKSANAAN SERTIFIKASI PROFESI PADA KOMPETENSI
KEAHLIAN PENGAWASAN MUTU
DI SMKN 1 CIBADAK

Oleh
Lili Nailufhar

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Lili Nailufhar
Universitas Pendidikan Indonesia
Maret 2019

Hak cipta dilindungi undang-undang


Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan dicetak
ulang, difotokopi, dan cara lainnya tanpa izin dari penulis
LILI NAILUFHAR

EVALUASI PELAKSANAAN SERTIFIKASI PROFESI PADA


KOMPETENSI KEAHLIAN PENGAWASAN MUTU
DI SMKN 1 CIBADAK

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Dr. Sri Handayani, M.Pd


NIP. 19660930 199703 2001

Pembimbing II

Dwi Lestari Rahayu, S.TP, M.Si


NIP. 19821222 201504 2002

Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri

Dr. Yatti Sugiarti, MP


NIP. 19631207 199303 2001
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Evaluasi Pelaksanaan
Sertifikasi Profesi Pada Kompetensi Keahlian Pengawasan Mutu Di SMKN 1
Cibadak” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya
tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini,
saya siap menanggung risiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya
pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian
karya saya ini.

Bandung, April 2019


Yang membuat pernyataan

Lili Nailufhar
NIM. 1504738
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang berkat rahmat,
karunia, dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Evaluasi Pelaksanaan Sertifikasi Profesi Pada Kompetensi Keahlian Pengawasan
Mutu di SMKN 1 Cibadak” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi
S1 di program studi Pendidikan Teknologi Agroindustri. Shalawat dan salam
semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, kepada para
sahabat, keluarga, dan pengikutnya hingga akhir zaman dan semoga kita termasuk
ke dalam golongannya. Pada penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak
bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Sri Handayani, M.Pd. sebagai dosen pembimbing I yang telah
memberikan arahan dan bimbingan, serta senantiasa memberikan motivasi
dan semangatnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
2. Dwi Lestari Rahayu, S.TP, M,Si. sebagai dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktu, memberikan bimbingan dan arahan, serta motivasi
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Dr. Yatti Sugiarti, MP, Dewi Nur Azizah, S.TP, MP, dan Siti Mujdalipah
S.TP, M,Si. sebagai dosen penguji yang sudah mengarahkan dan membantu
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Drs. Juanda, M.Si. sebagai kepala sekolah SMK Negeri 1 Cibadak sekaligus
narasumber penelitian yang telah mengizinkan penulis melaksanakan
penelitian di SMKN 1 Cibadak dan meluangkan waktunya untuk membantu
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Wagiyono, sebagai ketua kompetensi keahlian Pengawasan Mutu yang
merangkap sebagai ketua Lembaga Sertifikasi Profesi SMKN 1 Cibadak
sekaligus narasumber penelitian yang telah mengizinkan penulis untuk
melaksanakan penelitian di LSP P1 SMKN 1 Cibadak kompetensi keahlian
Pengawasan Mutu dan meluangkan waktunya untuk membantu penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

i
6. Tri Pristiwiwati S.TP, M.MPd, Arya Darajat, S.TP, dan Asri Wahyuni
sebagai guru dan tenaga kependidikan kompetensi keahlian Pengawasan
Mutu SMKN 1 Cibadak yang telah dan meluangkan waktunya untuk
membantu penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Mulhaquddin, sebagai ketua laboratorium pengujian Balai Besar Industri
Agro Bogor yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi
narasumber penelitian dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
8. Siti Masitoh, S.TP, M.MPd., Anfila Sujarwati, S.TP., A’i Sumarni, S.Pd.,
dan Istiyah, S.Pi., sebagai validator yang telah meluangkan waktu untuk
memvalidasi dan memberikan saran serta masukan perbaikan terhadap
instrumen penelitian sehingga skripsi ini dapat terlaksana sesuai dengan
harapan.
9. Dr. Yatti Sugiarti, MP. sebagai ketua program studi Pendidikan Teknologi
Agroindustri yang telah memberikan motivasi dan dukungan bagi penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Kedua orang tua dan kedua adikku yang tiada hentinya memberikan kasih
sayang dan doa terbaik, serta motivasi yang tiada henti sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan penuh semangat.
11. Seluruh dosen program studi Pendidikan Teknologi Agroindustri FPTK UPI
yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan ilmunya kepada penulis
selama perkuliahan.
12. Seluruh staf administrasi program studi Pendidikan Teknologi Agroindustri
FPTK UPI yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan administrasi
selama perkuliahan.
13. Seluruh teman seperjuangan mahasiswa Pendidikan Teknologi Agroindustri
2015 yang sebagai memberikan dukungan, bantuan, dan motivasi selama
penyusunan skripsi.
14. Seluruh pihak yang telah membantu penulis selama penyusunan skripsi
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

ii
EVALUASI PELAKSANAAN SERTIFIKASI PROFESI PADA KOMPETENSI
KEAHLIAN PENGAWASAN MUTU
DI SMKN 1 CIBADAK

LILI NAILUFHAR (1504738)

ABSTRAK

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) adalah lembaga pelaksana kegiatan sertifikasi


profesi yang memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Proses sertifikasi profesi merupakan suatu program yang dijalankan oleh LSP.
Setiap program yang dijalankan membutuhkan evaluasi, terutama terhadap
program yang akan dijalankan dalam jangka panjang. Penelitian ini menggunakan
pendekatan evaluatif (evaluation research) dengan model evaluasi CIPP (Context,
Input, Process, Product). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
kesesuaian pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak ditinjau
dari aspek Context, Input, Process, Product, dan secara akumulatif. Oleh karena
itu penelitian ini difokuskan pada pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1 di
SMKN 1 Cibadak khususnya pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu Hasil
Pertanian. Objek dalam penelitian ini adalah pelaksanaan sertifikasi profesi oleh
LSP P1 di SMKN 1 Cibadak. Sumber data atau responden adalah ketua LSP P1
SMKN 1 Cibadak, kepala sekolah SMKN 1 Cibadak, pengguna (mitra) LSP P1
SMKN 1 Cibadak, assessor LSP P1 SMKN 1 Cibadak, dan alumni kompetensi
keahlian pengawasan mutu SMKN 1 Cibadak. Pengumpulan data dalam
penelitian ini dilakukan melalui survey menggunakan angket, wawancara, dan
observasi. Berdasarkan angket dengan responden assessor dan alumni diketahui
bahwa pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak pada
kompetensi keahlian Pengawasan Mutu di SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek
Context, Input, Process, Product, dan akumulatif sudah berada dalam kategori
sangat sesuai. Persentase kesesuaian pelaksanaan sertifikasi profesi ditinjau dari
aspek Context, Input, Process, Product, dan akumulatif dengan responden
assessor berturut-turut adalah 87,50%, 90,28%, 86,61%, 87,50%, dan 87,80%.
Sedangkan Persentase kesesuaian pelaksanaan sertifikasi profesi ditinjau dari
aspek Context, Input, Process, Product, dan akumulatif dengan responden alumni
berturut-turut adalah 89,17%, 81,67%, 83,64%, 89,00%, dan 85,09%.

Kata Kunci : Evaluasi, Sertifikasi Profesi, CIPP, LSP P1 SMKN 1 Cibadak

iii
EVALUATION OF PROFESSIONAL CERTIFICATION IMPLEMENTING IN
QUALITY CONTROL EXPERTISE OF CIBADAK VOCATIONAL SCHOOL

LILI NAILUFHAR (1504738)

ABSTRACT

Professional Certification Institutions (LSP) are implementing institutions for


professional certification activities that are licensed by the National Professional
Certification Agency (BNSP). The professional certification process is a program
that run by LSP. Every program requires evaluation, especially for programs that
will be run in the long run. This study uses an evaluative approach (evaluation
research) with CIPP evaluation model (Context, Input, Process, Product). The
purpose of this study was to determine the suitability of the implementation of
professional certification by LSP P1 in Cibadak vocational school based on
Context, Input, Process, Product, and Accumulative aspects. Therefore this
research is focused on the implementation of professional certification by LSP P1
in Cibadak vocational school especially in Quality Control of Agricultural
Products expertise. The object of this research is the implementation of
professional certification by LSP P1 in Cibadak vocational school. The data
sources or respondent is the chairman of LSP P1 in Cibadak Vocational School,
headmaster of Cibadak Vocational School 1, user (partner) LSP P1 in Cibadak
vocational school, assessor of LSP P1 in Cibadak vocational school, and alumnus
of quality control expertise of Cibadak vocational school. Data collection in this
study was carried out through surveys using questionnaires, interviews, and
observations. Based on the questionnaire with the assessor and alumnus
respondents, it is known that the implementation of professional certification by
LSP P1 Cibadak vocational school in Quality Control expertise in Cibadak
vocational school based on Context, Input, Process, Product, and Accumulative
aspects is in a very appropriate category. Percentage of suitability of professional
certification implementating based on of Context, Input, Process, Product, and
Accumulative aspects with assessor respondents were 87.50%, 90.28%, 86.61%,
87.50% and 87.80% respectively. While the suitability percentage of professional
certification implementing based on the Context, Input, Process, Product, and
Accumulative aspects with alumnus respondents were 89.17%, 81.67%, 83.64%,
89.00%, and 85.09 % respectively.

Keywords : Evaluation, Professional Certification, CIPP, LSP P1 Cibadak


Vocational School

iv
DAFTAR ISI

UCAPAN TERIMA KASIH..................................................................................i


ABSTRAK.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................3
D. Manfaat Penelitian...............................................................................................3
E. Struktur Organisasi Skripsi..................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5
A. Kajian Teori.........................................................................................................5
1. Sertifikasi Profesi............................................................................................5
2. Lembaga Sertifikasi Profesi P1 SMK Negeri 1 Cibadak..............................10
3. Model Evaluasi Program..............................................................................16
B. Penelitian yang Relevan....................................................................................18
C. Posisi Penelitian.................................................................................................19
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................21
A. Pendekatan Penelitian........................................................................................21
B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian.......................................................21
C. Desain Penelitian...............................................................................................21
D. Objek Penelitian................................................................................................26
E. Sampel Penelitian..............................................................................................26
F. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data...................................................26
G. Teknik Analisis Data.........................................................................................33
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN........................................................44
1. Aspek Context...................................................................................................44
2. Aspek Input.......................................................................................................56
3. Aspek Process...................................................................................................67
4. Aspek Product...................................................................................................81
5. Aspek Context, Input, Process, dan Product Secara Akumulatif......................91
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI.........................100
A. Simpulan..........................................................................................................100
B. Implikasi.........................................................................................................101
C. Rekomendasi...................................................................................................102
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................104
LAMPIRAN........................................................................................................106

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Contoh Skema Sertifikasi KKNI................................................................


Tabel 2.2. Contoh Skema Sertifikasi Kualifikasi Okupasi Nasional bidang
Supervisor Pengelolaan SDM....................................................................
Tabel 2.3. Profil LSP P1 SMKN 1 Cibadak..............................................................
Tabel 2.4. Skema Sertifikasi Klaster Pelaksanaan Analisis Kimia Gravimetri........
Tabel 2.5. Skema Sertifikasi Klaster Pelaksanaan Analisis Kimia Volumetri.....14
Tabel 2.6. Skema Sertifikasi Klaster Pelaksanaan Analisis Proksimat.....................
Tabel 2.7. Panduan Modul Pelatihan BNSP untuk Assessor ...................................
Tabel. 3.1. Standar Acuan Evaluasi Pelaksanaan Sertifikasi Profesi LSP P1
SMKN 1 Cibadak Aspek CIPP................................................................
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Lembar Wawancara Aspek Context untuk Kepala Sekolah
..................................................................................................................
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Lembar Wawancara Aspek Context untuk Ketua LSP SMK
Negeri 1 Cibadak.....................................................................................
Tabel 3.4. Kisi-Kisi Lembar Wawancara Aspek Input untuk Ketua LSP SMK
Negeri 1 Cibadak................................................................................30
Tabel 3.5. Kisi-Kisi Lembar Wawancara Aspek Process untuk Ketua LSP SMK
Negeri 1 Cibadak................................................................................30....
Tabel 3.6. Kisi-Kisi Lembar Wawancara Aspek Product untuk Ketua LSP SMK
Negeri 1 Cibadak................................................................................30....
Tabel 3.7. Kisi-Kisi Lembar Wawancara Aspek Product untuk Pengguna LSP
SMK Negeri 1 Cibadak...........................................................................30
Tabel 3.8. Rentang Skala Likert................................................................................
Tabel 3.9. Kisi-Kisi Lembar Angket Aspek Context untuk Assessor........................
Tabel 3.10.Kisi-Kisi Lembar Angket Aspek Input untuk Assessor...........................31
Tabel 3.11.Kisi-Kisi Lembar Angket Aspek Process untuk Assessor.......................32
Tabel 3.12.Kisi-Kisi Lembar Angket Aspek Product untuk Assessor.......................
Tabel 3.13.Kisi-Kisi Lembar Angket Aspek Context untuk Alumni....................32
Tabel 3.14.Kisi-Kisi Lembar Angket Aspek Input untuk Alumni..............................
Tabel 3.15.Kisi-Kisi Lembar Angket Aspek Process untuk Alumni....................33
Tabel 3.16.Kisi-Kisi Lembar Angket Aspek Product untuk Alumni........................33
Tabel 3.17.Kategori nilai CVR dan CVI....................................................................
Tabel 3.18.Kategori Data Hasil Penelitian.................................................................
Tabel 3.19.Kategori data angket aspek context responden assessor......................37
Tabel 3.20.Kategori data angket aspek context responden alumni.............................
Tabel 3.21.Kategori data angket aspek input responden assessor..............................
Tabel 3.22.Kategori data angket aspek input responden alumni................................
Tabel 3.23.Kategori data angket aspek process responden assessor..........................
Tabel 3.24.Kategori data angket aspek process responden alumni............................
Tabel 3.25.Kategori data angket aspek product responden assessor..........................

vi
Tabel 3.26.Kategori data angket aspek product responden alumni............................
Tabel 3.27.Kategori data angket aspek CIPP akumulatif responden assessor...........
Tabel 3.28.Kategori data angket aspek CIPP akumulatif responden alumni..............
Tabel 4.1. Perbandingan Temuan Penelitian Aspek Context dengan Kriteria
Standar................................................................................................45
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Context Responden Assessor...............................................................51
Tabel 4.3. Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Context Responden Assessor...............................................................51
Tabel 4.4. Nilai Pencapaian Kualitas Indikator Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1
Aspek Context Responden Assessor...................................................52
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Context Responden Alumni................................................................54
Tabel 4.6. Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Context Responden Alumni................................................................54
Tabel 4.7. Nilai Pencapaian Kualitas Indikator Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1
Aspek Context Responden Alumni.....................................................55
Tabel 4.8. Perbandingan Temuan Penelitian Aspek Input dengan Kriteria Standar
.............................................................................................................57
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Input Responden Assessor...................................................................60
Tabel 4.10. Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Input Responden Assessor...................................................................60
Tabel 4.11.Nilai Pencapaian Kualitas Indikator Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1
Aspek Input Responden Assessor.......................................................61
Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Input Responden Alumni....................................................................64
Tabel 4.13. Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Input Responden Alumni....................................................................64
Tabel 4.14.Nilai Pencapaian Kualitas Indikator Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1
Aspek Input Responden Alumni.........................................................65
Tabel 4.15.Perbandingan Temuan Penelitian Aspek Process dengan Kriteria
Standar.................................................................................................68
Tabel 4.16.Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Process Responden Assessor..............................................................75
Tabel 4.17.Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Process Responden Assessor..............................................................75
Tabel 4.18.Nilai Pencapaian Kualitas Indikator Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1
Aspek Process Responden Assessor...................................................76
Tabel 4.19.Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Process Responden Alumni................................................................78

vii
Tabel 4.20.Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Process Responden Alumni................................................................78
Tabel 4.21.Nilai Pencapaian Kualitas Indikator Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1
Aspek Process Responden Alumni.....................................................79
Tabel 4.22.Perbandingan Temuan Penelitian Aspek Product dengan Kriteria
Standar.................................................................................................83
Tabel 4.23.Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Product Responden Assessor..............................................................86
Tabel 4.24.Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Product Responden Assessor..............................................................87
Tabel 4.25.Nilai Pencapaian Kualitas Indikator Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1
Aspek Product Responden Assessor...................................................88
Tabel 4.26.Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Product Responden Alumni................................................................89
Tabel 4.27.Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Product Responden Alumni................................................................90
Tabel 4.28.Nilai Pencapaian Kualitas Indikator Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1
Aspek Product Responden Alumni.....................................................90
Tabel 4.29.Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Context, Input, Process, dan Product secara akumulatif Responden
Assessor...............................................................................................91
Tabel 4.30.Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Context, Input, Process, dan Product secara akumulatif Responden
Assessor...............................................................................................92
Tabel 4.31.Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Context, Input, Process, dan Product secara akumulatif Responden
Alumni.................................................................................................92
Tabel 4.32.Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Context, Input, Process, dan Product secara akumulatif Responden
Alumni.................................................................................................93

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Level Skema KKNI............................................................................6


Gambar 3.1. Diagram Model Evaluasi CIPP........................................................21
Gambar 4.1. Ringkasan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Sertifikasi Profesi LSP P1
SMKN 1 Cibadak Aspek Context dengan perolehan nilai masing-
masing indikator dalam skala 4.........................................................95
Gambar 4.2. Ringkasan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Sertifikasi Profesi LSP P1
SMKN 1 Cibadak Aspek Input dengan perolehan nilai masing-
masing indikator dalam skala 4.........................................................96
Gambar 4.3. Ringkasan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Sertifikasi Profesi LSP P1
SMKN 1 Cibadak Aspek Process dengan perolehan nilai masing-
masing indikator dalam skala 4.........................................................97
Gambar 4.4. Ringkasan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Sertifikasi Profesi LSP P1
SMKN 1 Cibadak Aspek Product dengan perolehan nilai masing-
masing indikator dalam skala 4.........................................................98
Gambar 4.5. Ringkasan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Sertifikasi Profesi LSP P1
SMKN 1 Cibadak Aspek CIPP Akumulatif dengan perolehan nilai
masing-masing indikator dalam skala 4............................................99

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Bagan Alur Sertifikasi Profesi LSP P1 SMKN 1 Cibadak...........106


Lampiran 2. Contoh Formulir Assessment Mandiri Calon Asesi LSP P1 SMKN
1 Cibadak......................................................................................107
Lampiran 3. Contoh Sertifikat Kompetensi LSP P1 SMKN 1 Cibadak...........108
Lampiran 4. Contoh Form Pengisian Bukti Pengambilan Sertifikat Kompetensi
......................................................................................................109
Lampiran 5. Hasil Validasi Instrumen Lembar Wawancara Responden Kepala
Sekolah SMKN 1 Cibadak...........................................................110
Lampiran 6. Hasil Validasi Instrumen Lembar Wawancara Responden Ketua
LSP P1 SMKN 1 Cibadak..........................................................111
Lampiran 7. Hasil Validasi Instrumen Lembar Wawancara Responden Kepala
Laboratorium Pengujian BBIA (Pengguna).................................113
Lampiran 8. Hasil Validasi Instrumen Angket Responden Assessor................114
Lampiran 9. Hasil Validasi Instrumen Angket Responden Alumni.................119
Lampiran 10. Hasil Wawancara Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Cibadak.........123
Lampiran 11. Hasil Wawancara Ketua LSP P1 SMK Negeri 1 Cibadak...........125
Lampiran 12. Hasil Wawancara Pengguna (BBIA)............................................129
Lampiran 13. Lembar Angket untuk Responden Assessor.................................131
Lampiran 14. Lembar Angket untuk Responden Alumni...................................139
Lampiran 15. Rekapitulasi Skor Penilaian Aspek CIPP....................................145
Lampiran 16. Perhitungan Data Angket Aspek Context.....................................149
Lampiran 17. Perhitungan Data Angket Aspek Input.........................................151
Lampiran 18. Perhitungan Data Angket Aspek Process.....................................153
Lampiran 19. Perhitungan Data Angket Aspek Product....................................155
Lampiran 20. Perhitungan Data Angket Aspek CIPP akumulatif.....................157
Lampiran 21. Surat Pengantar Skripsi dari Universitas......................................159
Lampiran 22. Surat Izin Penelitian dari Sekolah................................................160
Lampiran 23. Dokumentasi Proses Uji Kompetensi..........................................161

x
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) adalah lembaga pelaksana kegiatan
sertifikasi profesi yang memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi
Profesi (BNSP). Lisensi diberikan melalui proses akreditasi oleh BNSP yang
menyatakan bahwa LSP bersangkutan telah memenuhi syarat untuk melakukan
kegiatan sertifikasi profesi. LSP diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu
LSP P3, LSP P2, LSP P1 Industri, dan LSP P1 Lembaga Pendidikan/Pelatihan.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cibadak adalah salah satu sekolah yang
sudah memiliki LSP dengan jenis P1 Lembaga Pendidikan.
LSP P1 SMKN 1 Cibadak didirikan pada tanggal 5 Oktober 2015 dengan
nomor lisensi BNSP-LSP-199-ID. Sampai saat ini LSP P1 SMKN 1 Cibadak
telah mengeluarkan sertifikat kompetensi terhadap 161 peserta dan akan terus
bertambah. Ruang lingkup skema sertifikasi LSP SMKN 1 Cibadak adalah
bidang industri pengolahan hasil pertanian dan perikanan dan sektor industri
pengolahan. Namun sampai saat ini peserta yang sudah disertifikasi hanya
peserta yang berasal dari kompetensi keahlian pengawasan mutu saja
sedangkan untuk kompetensi keahlian yang lainnya masih dalam tahap
pengajuan kepada BNSP. Skema sertifikasi yang digunakan adalah skema
sertifikasi klaster. Terdapat tiga jenis klaster yang disertifikasi oleh LSP P1
SMKN 1 Cibadak dengan 15 unit kompetensi. Klaster tersebut diantaranya
pelaksanaan analisis kimia gravimetri, analisis kimia volumetri, dan analisis
proksimat.
Proses sertifikasi profesi merupakan suatu program yang dijalankan oleh
LSP. Setiap program yang dijalankan membutuhkan evaluasi, terutama
terhadap program yang akan dijalankan dalam jangka panjang. Evaluasi suatu
program juga dapat memberikan manfaat yang besar bagi pelaksanaan
program. Dengan evaluasi dapat diketahui kekurangan dan kelebihan program
sehingga dapat dijadikan acuan untuk perbaikan pelaksanaan program ke
depannya. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis melakukan evaluasi
2

terhadap program sertifikasi profesi yang dilaksanakan oleh LSP P1 SMKN 1


Cibadak.
Ada berbagai macam model yang sering dipakai dalam mengevaluasi
suatu program contohnya seperti model CIPP, model Provus, dan model Stake.
Pada penelitian ini model yang digunakan adalah model evaluasi CIPP.
Menurut Madaus, dkk (1993) tujuan penting model evaluasi CIPP adalah
memperbaiki program. Hal tersebut sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai
penulis dalam penelitian ini sehingga penulis memutuskan untuk menggunakan
model ini.
Model CIPP memiliki beberapa kelebihan yaitu lebih komprehensif
karena objek evaluasi tidak hanya pada hasil semata tetapi juga mencakup
context, masukan (input), process, maupun hasil (product) (Darodjat dan
Wahyudhiana, 2015). Model CIPP juga ditujukan untuk melayani kebutuhan
orang-orang yang merencanakan dan melaksanakan program dan keputusan
dalam model CIPP berupa penilaian apakah kebutuhan-kebutuhan sasaran
program sudah atau belum terpenuhi (Mahmudi, 2011). Dengan demikian
model CIPP mempunyai kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan model
lainnya.
Untuk mengembangkan suatu program, evaluasi sumatif sesungguhnya
lebih penting ketimbang evaluasi formatif. Evaluasi formatif atau proaktif
dimaksudkan untuk mengambil keputusan, sedangkan evaluasi sumatif atau
retroaktif terutama untuk memberikan informasi tentang akuntabilitas
(Mahmudi, 2011). Evaluasi context, input, process, dan product dapat
dipraktikkan dalam rangka pengambilan keputusan (peran formatif) dan
penyajian informasi mengenai akuntabilitas (peran sumatif). Dibandingkan
dengan model evaluasi formatif, model CIPP lebih lengkap karena model ini
mencakup evaluasi formatif dan sumatif (Darodjat dan Wahyudhiana, 2015).
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka penulis
memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul “EVALUASI
PELAKSANAAN SERTIFIKASI PROFESI PADA KOMPETENSI
KEAHLIAN PENGAWASAN MUTU DI SMKN 1 CIBADAK”.
3

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kesesuaian pelaksanaan LSP P1 di SMKN 1 Cibadak ditinjau
dari aspek context ?
2. Bagaimana kesesuaian pelaksanaan LSP P1 di SMKN 1 Cibadak ditinjau
dari aspek input ?
3. Bagaimana kesesuaian pelaksanaan LSP P1 di SMKN 1 Cibadak ditinjau
dari aspek process ?
4. Bagaimana kesesuaian pelaksanaan LSP P1 di SMKN 1 Cibadak ditinjau
dari aspek product ?
5. Bagaimana kesesuaian pelaksanaan LSP P1 di SMKN 1 Cibadak ditinjau
dari aspek context, input, process, dan product secara akumulatif ?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian
pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak ditinjau dari
aspek context, input, process, product, dan secara akumulatif.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat terutama:
1. Praktis
Sebagai acuan dalam rangka perbaikan pelaksanaan LSP P1 di SMKN
1 Cibadak.
2. Teoritis
a. Manfaat bagi Pembaca
Menambah pengetahuan tentang Lembaga Sertifikasi Profesi dan
cara mengevaluasi program tersebut.
4

b. Manfaat bagi Peneliti Berikutnya


Sebagai referensi penggunaan model CIPP dalam melakukan
evaluasi terhadap suatu program.

c. Manfaat bagi Penulis


Membuka wawasan dan menambah pengetahuan penulis tentang
Lembaga Sertifikasi Profesi dan cara mengevaluasinya serta dapat
menjadi sarana bagi penulis dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan
yang telah didapat di perkuliahan.

E. Struktur Organisasi Skripsi


Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah :
1. BAB I Pendahuluan, pada bab ini penulis mengemukakan tentang latar
belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi proposal
skripsi.
2. BAB II Kajian Pustaka, pada bab ini penulis menguraikan tentang teori-teori
yang mendukung proses penelitian yang menjadi landasan dalam melakukan
penelitian.
3. BAB III Metode Penelitian, pada bab ini penulis menguraikan tentang lokasi
penelitian, metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, prosedur
penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian dan teknik analisis
data.
4. BAB IV Temuan dan Pembahasan, pada bab ini penulis menguraikan
temuan yang ada pada saat penelitian dan membahas temuan tersebut.
5. BAB V Simpulan, Implikasi, dan Rekomendasi, pada bab ini penulis
menguraikan kesimpulan penelitian dan saran yang diajukan bagi pembaca
atau peneliti selanjutnya.
5

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Sertifikasi Profesi
a) Lembaga Sertifikasi Profesi
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) adalah lembaga pelaksana
kegiatan sertifikasi profesi yang memperoleh lisensi dari Badan Nasional
Sertifikasi Profesi (BNSP). Lisensi diberikan melalui proses akreditasi
oleh BNSP yang menyatakan bahwa LSP bersangkutan telah memenuhi
syarat untuk melakukan kegiatan sertifikasi profesi. BNSP adalah
lembaga independen yang dibentuk sebagai amanat Pasal 18 ayat (5)
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2004 yang mempunyai tugas
melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja dan dapat memberikan lisensi
kepada lembaga sertifikasi profesi yang memenuhi persyaratan yang
ditetapkan untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja (PBNSP
202, 2014).
Setiap LSP memiliki skema sertifikasi. Skema sertifikasi adalah
paket kompetensi dan persyaratan spesifik yang berkaitan dengan
kategori jabatan atau keterampilan tertentu dari seseorang. LSP
menetapkan skema sertifikasi untuk memenuhi permintaan pelanggan
dan/atau pemangku kepentingannya, yang kemudian diajukan ke BNSP
untuk dimintakan lisensi. BNSP melakukan verifikasi terhadap skema
sertifikasi yang diajukan oleh LSP. Skema sertifikasi berisi unsur-unsur
berikut:
a. Lingkup sertifikasi dan unit kompetensi
b. Uraian tugas dan pekerjaan
c. Kompetensi yang dibutuhkan
d. Kemampuan (abilities), bila ada
e. Prasyarat, bila ada
f. Kode etik, bila ada
LSP dapat melakukan perubahan skema dan selanjutnya
diverifikasi oleh BNSP. Pemilihan skema sertifikasi dilandasi oleh
6

pertimbangan kebutuhan pasar sertifikasi dan kemampuan pelayanan


LSP. Pada saat mengajukan permohonan lisensi, LSP mengajukan skema
sertifikasi dalam jumlah yang rasional. LSP dapat menambah atau
mengurangi skema sertifikasi yang dimintakan lisensi sesuai kebutuhan
dan kemampuannya. Skema sertifikasi mencakup persyaratan proses
sertifikasi berikut:
a. Kriteria untuk sertifikasi awal dan sertifikasi ulang
b. Metode penilaian untuk sertifikasi awal dan sertifikasi ulang
c. Metode dan kriteria surveilance, bila ada
d. Kriteria untuk pembekuan dan pencabutan sertifikat
e. Kriteria untuk perubahan lingkup sertifikasi, bila ada
b) Skema Sertifikasi Profesi
Jenis-jenis skema sertifikasi terdiri dari sebagai berikut :
1. Skema Sertifikasi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
Di Indonesia kita kenal sebagai KKNI (Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia) yakni sertifikasi profesi berdasarkan level KKNI
dari sertifikat satu hingga sertifikat sembilan pada setiap jenis profesi.
Pada setiap level KKNI terdiri atas unit-unit standar kompetensi level
yang setara dan persyaratan dasarnya, misalnya Sertifikat empat (C4)
bidang pelatihan dan assessment maka berisi standar kompetensi
dengan level KKNI 4. Level skema KKNI dapat dilihat pada Gambar
2.1. Skema ini berlaku secara nasional dan seharusnya portable antar
negara. Contoh skema KKNI dapat dilihat pada Tabel 2.1.
7

Gambar 2.1. Level Skema KKNI


Sumber : kemenristekdikti, 2016

Tabel 2.1. Contoh Skema Sertifikasi KKNI


Leve
No. Kode Unit Judul Unit Kompetensi
l II
Menyelesaikan, Menduplikasikan,
SPL.KS21.237.0 dan Mendokumentasikan gambar
1. √
0 sesuai dengan alat bantu dan
spesifikasi yang dibutuhkan
Menggambar lanjut dengan
BGN.GAK.002
2. perangkat lunak untuk √
A
menggambar teknik
Mencetak gambar dengan
BGN.GAK.005
3. perangkat lunak untuk  
A
menggambar teknik

2. Skema Sertifikasi Kualifikasi Okupasi Nasional


Skema ini merupakan sertifikasi berdasarkan suatu jabatan kerja
pada sistem industri yang ditetapkan secara nasional dan seharusnya
mampu telusur okupasi internasional untuk memastikan skema ini
juga portable. Contoh dalam skema ini diantaranya inspector, sensory
evaluator, breeder. Sertifikasi Kualifikasi Okupasi Nasional
seharusnya ditetapkan oleh suatu komite skema yang dibentuk oleh
otoritas kompeten sesuai bidangnya karena skema ini berlaku secara
nasional dan seharusnya portable antar negara. Dalam skema ini dapat
terdiri atas unit-unit kompetensi berbagai level sesuai dengan
konsensus dalam komite skema yang terdiri atas asosiasi profesi,
asosiasi industri, dan otoritas kompeten. Skema kualifikasi Okupasi
Nasional mempunyai level yang mampu telusur atau bersinergi
dengan KKNI. Contoh skema Okupasi Nasional dapat dilihat pada
Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Contoh Skema Sertifikasi Kualifikasi Okupasi Nasional
bidang Supervisor Pengelolaan SDM
No. Kode Unit Judul Unit Kompetensi
Menyusun perencanaan pemenuhan
1. M.701001.007.01
kebutuhan organisasi akan pekerja
Membuat rencana pencarian sumber
2. M.701001.008.01
calon pekerja
8

3. M.701001.009.01 Melaksanakan pencarian sumber calon


pekerja (recruitment)

3. Skema Sertifikasi Klaster/Paket


Skema ini hampir sama dengan kualifikasi okupasi nasional
namun spesifik sesuai kebutuhan spesifik industri/organisasi. Jadi
skema ini merupakan sertifikasi berdasarkan suatu paket/klaster
pekerjaan pada sistem industri yang ditetapkan secara spesifk untuk
tujuan spesifik pula. Contoh dalam skema ini diantaranya supervisor,
manajer, kepala gudang, kepala biro, kepala dinas spesifik
industri/organisasi. Skema sertifikasi ini adalah skema yang
digunakan oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak. Contoh skema sertifikasi
ini dapat dilihat pada Tabel 2.4, Tabel 2.5, dan Tabel 2.6.
4. Skema Sertifikasi Unit Kompetensi
Skema ini merupakan sertifikasi kompetensi berdasar satuan
unit kompetensi. Dalam skema ini dapat terdiri atas satu unit atau
lebih dan persyaratan dasarnya dengan konsensus dalam komite
skema. Skema ini banyak digunakan oleh tenaga kerja untuk
membangun jenjang karirnya secara bertahap sehingga suatu ketika
sudah terkumpul dalam suatu kualifikasi dapat mengajukan sertifikasi
kualifikasi baik KKNI maupun Kualifikasi Okupasi Nasional. Skema
ini dikembangkan dan dilaksanakan oleh LSP yang di lisensi oleh
BNSP. 
c) Klasifikasi LSP
LSP dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu LSP P3, LSP
P2, LSP P1 Industri, dan LSP P1 Lembaga Pendidikan/Pelatihan
(PBNSP 202, 2014). Berikut penjelasan mengenai keempat LSP tersebut.
1. LSP Pihak Ketiga
LSP yang didirikan oleh asosiasi industri dan/atau asosiasi
profesi dengan tujuan melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja
untuk sektor dan atau profesi tertentu sesuai ruang lingkup yang
diberikan oleh BNSP.
9

2. LSP Pihak Kedua


LSP yang didirikan oleh industri atau instansi dengan tujuan
utama melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja terhadap sumber
daya manusia lembaga induknya, sumber daya manusia dari
pemasoknya dan / atau sumber daya manusia dari jejaring kerjanya,
sesuai ruang lingkup yang diberikan oleh BNSP.
3. LSP Pihak Kesatu Industri
LSP yang didirikan oleh industri atau instansi dengan tujuan
utama melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja terhadap sumber
daya manusia lembaga induknya, sesuai ruang lingkup yang diberikan
oleh BNSP.
4. LSP Pihak Kesatu Lembaga Pendidikan dan/atau Pelatihan
LSP yang didirikan oleh lembaga pendidikan dan atau pelatihan
dengan tujuan utama melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja
terhadap peserta pendidikan / pelatihan berbasis kompetensi dan/atau
sumber daya manusia dari jejaring kerja lembaga induknya, sesuai
ruang lingkup yang diberikan oleh BNSP.
d) Kedudukan, Fungsi, Tugas, dan Wewenang LSP
1. Kedudukan
LSP adalah organisasi tingkat nasional yang berkedudukan di
wilayah Republik Indonesia.
2. Fungsi dan Tugas
LSP memiliki fungsi melaksanakan sertifikasi kompetensi
dengan tugas:
a. Menyusun dan mengembangkan skema sertifikasi
b. Membuat perangkat assessment dan materi uji kompetensi
c. Menyediakan tenaga penguji (assessor)
d. Melaksanakan sertifikasi
e. Melaksanakan surveilan pemeliharaan sertifikasi,
f. Menetapkan persyaratan, memverifikasi dan menetapkan TUK
g. Memelihara kinerja assessor dan TUK
h. Mengembangkan pelayanan sertifikasi
10

3. Wewenang
LSP memiliki kewenangan antara lain:
1. Menerbitkan sertifikat kompetensi sesuai pedoman BNSP
2. Mencabut atau membatalkan sertifikat kompetensi
3. Memberikan sanksi kepada assessor dan TUK yang melanggar
aturan
4. Mengusulkan skema baru
5. Mengusulkan dan atau menetapkan biaya uji kompetensi
2. Lembaga Sertifikasi Profesi P1 SMK Negeri 1 Cibadak
a) Profil
Profil LSP P1 SMKN 1 Cibadak dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Profil LSP P1 SMKN 1 Cibadak
Nama LSP LSP SMKN 1 CIBADAK
No. Lisensi LSP BNSP-LSP-199-ID
Jenis LSP P1
Jl. Al-Muwahhidin Karang
Alamat LSP Tengah PO.BOX 3 Cibadak Kab.
Sukabumi
Penanggung Jawab Sistem
Wagiyono (Ketua LSP)
Informasi
SK Lisensi Terakhir 5 Oktober 2015
5 Oktober 2018 (dalam tahap
Tanggal Expired
relisensi)
Instansi Pendukung Balai Besar Industri Agro Bogor
Pengawasan Mutu Hasil
Sektor atau Bidang LSP
Pertanian
Provinsi Jawa Barat
Telp / Fax 0266-532510

Latar belakang didirikannya Lembaga Sertifikasi Profesi SMKN 1


Cibadak sebagai berikut :
1. Tuntutan persyaratan sertifikasi kompetensi dalam sistem
penyelenggaraan pendidikan dan lembaga pelatihan kepada peserta
didik (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003).
2. Tuntutan Persyaratan Lulusan yang harus memiliki Sertifikat
Kompetensi.
11

3. Tuntutan Persyaratan Standar Kompetensi Lulusan SMK Bidang


Keahlian Agroteknologi dan Agribisnis, Program Studi Keahlian
Agribisnis Hasil Pertanian, Kompetensi Keahlian Pengawasan Mutu
(Permendiknas No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan).
4. Tuntutan Persyaratan Kompetensi dari dunia usaha dan industri dalam
Analisis Kimia menggunakan metoda Analisis Proksimat.
Ruang lingkup skema sertifikasi LSP SMKN 1 Cibadak adalah
sebagai berikut :
1. Bidang Industri Pengolahan Hasil Pertanian dan Perikanan
2. Sektor Industri Pengolahan
Sejalan dengan ruang lingkup skema sertifikasi di atas, LSP P1
SMKN 1 Cibadak bertujuan untuk memastikan dan menjamin
kompetensi siswa SMKN 1 Cibadak dalam Program Keahlian Agribisnis
Hasil Pertanian pada Kompetensi Keahlian Pengawasan Mutu melakukan
analisis kimia menggunakan metode Analisis Kimia Proksimat.
Setiap peserta yang akan melaksanakan uji kompetensi di LSP
SMKN 1 Cibadak harus memenuhi persyaratan dasar yaitu sebagai
berikut:
1. Lulus mata pelajaran Analisis Kimia Proksimat dari SMKN 1
Cibadak.
2. Telah melakukan praktikum dan lulus ujian praktik Analisis Kimia
Proksimat.
3. Melampirkan bukti data hasil analisis yang relevan dan pernah
dilakukan maksimal satu tahun terakhir dokumen mutu laboratorium
(log book, catatan pengujian, kartu peminjaman alat, form data hasil
pengujian).
4. Telah lulus mata Pelajaran Teknik Laboratorium, Mata Pelajaran
Pengelolaan Laboratorium, dan Mata Pelajaran Pengambilan Contoh.
Setiap peserta yang telah disertifikasi memiliki hak dan kewajiban
tertentu yaitu sebagai berikut:
1. Hak
12

a. Peserta yang lulus dalam assessment kompetensi akan memperoleh


sertifikat kompetensi pada unit kompetensi/klasternya.
b. Menggunakan sertifikat tersebut sebagai alat bukti tambahan dalam
unit kompetensinya.
2. Kewajiban
a. Melaksanakan keprofesiannya dengan tetap menjaga kode etik
profesi
b. Mengikuti program survailance yang ditetapkan LSP minimal dua
tahun sekali
c. Melaporkan kegiatan yang berhubungan dengan pemeliharaan
kompetensinya dalam kegiatan survailance dalam bentuk logbook
yang ditandatangani supervisor
Dalam proses sertifikasi oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak, semua
biaya uji kompetensi dibebankan kepada sekolah. Masa berlaku sertifikat
profesi yang dikeluarkan oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak adalah selama
tiga tahun. Namun LSP P1 SMKN 1 Cibadak masih memfasilitasi proses
sertifikasi ulang bagi para alumni dengan ketentuan sebagai berikut:
1. LSP P1 SMKN 1 Cibadak bekerja sama dengan LSP pihak ketiga
untuk menetapkan persyaratan sertifikasi ulang untuk menjamin
bahwa profesi yang disertifikasi selalu dimutakhirkan.
2. Sertifikasi ulang dapat dilakukan melalui penilaian portofolio/rekaman
pekerjaan yang berkaitan setelah masa berlaku sertifikat habis.
Selain melakukan sertifikasi ulang, pihak LSP juga dapat
melakukan pembekuan dan pencabutan sertifikasi terhadap peserta yang
sudah disertifikasi. Oleh karena itu pemegang sertifikat kompetensi yang
disertifikasi harus menandatangani persetujuan untuk:
1. Menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan
dengan sertifikasi yang memuat acuan LSP setelah dibekukan atau
dicabut sertifikasinya serta mengembalikan sertifikat kepada LSP
yang menerbitkannya.
13

2. Sertifikat akan dicabut apabila yang bersangkutan tidak melakukan


pekerjaan sesuai dengan sertifikat kompetensi selama enam bulan
berturut-turut.
LSP P1 SMKN 1 Cibadak juga melakukan pemeliharaan
kompetensi bagi pemegang sertifikat melalui cara sebagai berikut:
1. Evaluasi rekaman kegiatan assessment sesuai kompetensi
2. Evaluasi asesi (sampling)
3. Recognize Current Competency (RCC) menjelang habis berlakunya
sertifikat assessor
4. Melalui laporan perkembangan prestasi dari pihak yang menggunakan
jasa LSP
b) Acuan Normatif LSP SMK Negeri 1 Cibadak
1. SKKNI Sektor Laboratori berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor :
KEP.271/MEN/XII/2004 tanggal 15 Desember 2004
2. SNI ISO/IEC 17025-2008 tentang Persyaratan Umum Kompetensi
Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi
3. Pedoman BNSP 217-2009 tentang Penilaian Kesesuaian Persyaratan
Umum Lembaga Sertifikasi Profesi pihak Pertama Pendidikan dan
Latihan Profesi
4. Panduan Mutu dan Prosedur Mutu LSP-P1 SMK Negeri 1 Cibadak
c) Proses Sertifikasi
Secara umum alur proses sertifikasi mencakup peserta yang telah
memastikan diri kompeten sesuai dengan standar kompetensi untuk
klaster Analisis Kimia Proksimat dapat segera mengajukan permohonan
kepada LSP dengan memilih kompetensi yang diinginkan dengan
mengisi formulir pendaftaran dan memahami standar kompetensi yang
akan diambil dengan mengisi formulir penilaian mandiri. Lalu pihak LSP
akan menugaskan assessor kompetensi yang akan melaksanakan
assessment mengikuti prosedur yang telah ditetapkan LSP P1 SMKN 1
Cibadak. Lalu assessor akan melaporkan hasil assessment dan
rekomendasi kepada LSP dan pihak LSP akan menetapkan status
14

kompetensi dan menerbitkan sertifikat kompetensi untuk klaster yang


diujikan. Bagan alur proses sertifikasi dapat dilihat pada Lampiran 3.
d) Skema Sertifikasi LSP SMK Negeri 1 Cibadak
LSP SMKN 1 Cibadak menggunakan skema sertifikasi
klaster/paket. Terdapat tiga klaster yang diuji di SMK Negeri 1 Cibadak,
yaitu klaster pelaksanaan analisis kimia gravimetri, klaster pelaksanaan
analisis kimia volumetri, dan klaster pelaksanaan analisis kimia
proksimat. Berikut akan dijelaskan satu-persatu skema tentang klaster
tersebut.
1. Skema Sertifikasi Klaster Pelaksanaan Analisis Kimia Gravimetri
dengan kode skema SKM-199-001 (SKKNI Sektor Laboratori dalam
SK Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor :
KEP.271/MEN/XII/2004 Tanggal 15 Desember 2004 dan Standar
Kompetensi Nasional Kimia Analisis)
Tabel 2.4. Skema Sertifikasi Klaster Pelaksanaan Analisis Kimia
Gravimetri
No. Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1 LAB.KK.01.006.01 Berkomunikasi dengan Orang Lain
2 LAB.KK.02.001.01 Bekerja Aman Sesuai dengan Prosedur
Kebijakan (K3)
3 LAB.KK.02.004.01 Memahami Praktik Laboratorium Yang
Benar (GLP)
4 LAB.KK.02.014.01 Melakukan Tes Dasar
5 KA.ANA.U.010.A Melaksanakan Analisis Gravimetri

2. Skema Sertifikasi Klaster Pelaksanaan Analisis Kimia Volumetri


dengan kode skema SKM-199-002 (SKKNI Sektor Laboratori dalam
SK Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor :
KEP.271/MEN/XII/2004 Tanggal 15 Desember 2004 dan Standar
Kompetensi Nasional Kimia Analisis)
Tabel 2.5. Skema Sertifikasi Klaster Pelaksanaan Analisis Kimia
Volumetri
No. Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1 LAB.KK.01.006.01 Berkomunikasi dengan Orang Lain
2 LAB.KK.02.001.01 Bekerja Aman Sesuai dengan Prosedur
15

Kebijakan (K3)
3 LAB.KK.02.004.01 Memahami Praktik Laboratorium Yang
Benar (GLP)
4 LAB.KK.02.014.01 Melakukan Tes Dasar
5 LAB.KK.02.016.01 Menyiapkan Larutan Kerja
6 LAB.KK.02.019.01 Membuat, Menstandarisasi, dan
Menggunakan Larutan
7 KA.ANA.U.013.A Melaksanakan Analisis Volumetri
3. Skema Sertifikasi Klaster Pelaksanaan Analisis Kimia Proksimat
dengan kode skema SKM-199-003 (SKKNI Sektor Laboratori dalam
SK Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor :
KEP.271/MEN/XII/2004 Tanggal 15 Desember 2004)
Tabel 2.6. Skema Sertifikasi Klaster Pelaksanaan Analisis Proksimat
No. Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1 LAB.KK.02.014.01 Melakukan Tes Dasar
2 LAB.KK.02.016.01 Menyiapkan Larutan Kerja
3 LAB.KM.03.006.01 Melakukan Pengujian Prosedur
Analisis Secara Proksimat

e) Persyaratan Menjadi Assessor LSP SMK Negeri 1 Cibadak


Persyaratan menjadi assessor LSP P1 SMKN 1 Cibadak merujuk
pada Peraturan BNSP Nomor : 13/BNSP.218/XII/2013 tentang kriteria
assessor lisensi. Assessor yang saat ini melakukan assessment di LSP
SMKN 1 Cibadak terlebih dahulu diajukan oleh sekolah kepada BNSP
dan mengikuti test atau assessment. Assessment terhadap guru yang akan
menjadi assessor biasanya dilaksanakan dengan metode assessment tidak
langsung. Assessment ini dilakukan dengan mengumpulkan portofolio
yang sesuai dengan skema sertifikasi dari guru yang bersangkutan berupa
sertifikat kompetensi, pengalaman mengajar, dan silabus mata pelajaran
yang diajarkan.
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi assessor menurut
PBNSP 218 (2013) sebagai berikut:
1. Pendidikan minimal D1 dan sederajat dengan pengalaman kerja yang
terkait dengan profesi selama dua tahun.
2. Memahami persyaratan dan prosedur sertifikasi LSP.
16

3. Memahami persyaratan dan prosedur sertifikasi TUK dan LSP


cabang.
4. Mengetahui persyaratan dan prosedur lisensi.
5. Mampu berkomunikasi, baik dalam tulisan maupun lisan.
6. Mengikuti secara lengkap program pelatihan auditor manajemen mutu
sesuai dengan panduan modul pelatihan BNSP. Panduan modul
pelatihan BNSP untuk assessor dapat dilihat pada Tabel 2.7.

Tabel 2.7. Panduan Modul Pelatihan BNSP untuk Assessor


No. Kode Unit Judul Unit
  Kompetensi Umum (Common Competency)
Mengembangkan skema sertifikasi
1   kompetensi
TAAASS403 Mengembangkan perangkat assessment /
2
B MUK (Materi Uji Kompetensi)
  Kompetensi Inti (Core Competency)
Mengelola program audit manajemen mutu
3   LSP
4   Melaksanakan audit manajemen mutu LSP

3. Model Evaluasi Program


Model evaluasi merupakan desain evaluasi yang dikembangkan oleh
para ahli evaluasi yang biasanya dinamakan sama dengan pembuatnya atau
tahap evaluasinya. Meskipun terdapat perbedaan pendapat tentang model-
model evaluasi namun maksudnya sama yaitu kegiatan pengumpulan data
yang berkaitan dengan objek yang dievaluasi sebagai bahan bagi
pengambilan keputusan dalam menentukan tindak lanjut suatu program
(Arikunto dan Jabar, 2008).
Dalam Darodjat dan Wahyudhiana (2015) terdapat beberapa model
evaluasi yang banyak dipakai untuk mengevaluasi program pendidikan yang
diantaranya:
1. Model CIPP (Context, Input, Process, Product)
2. Model Provus (Discrepancy Model)
3. Model Stake (Countenance Model)
4. Model Kirkpatrick
5. Model Brinkerhoff
17

6. Measurement Model
7. Congruence Model
8. Illuminative Model
9. Model Logik (Logic Model)
Dalam penelitian Zhang dkk (2011) terdapat sekitar 26 pendekatan
dalam evaluasi program, namun setelah dibandingkan dengan model-model
evaluasi program yang lain para ahli bersepakat bahwa model evaluasi
program yang memiliki pendekatan yang terbaik adalah model evaluasi
CIPP yang memiliki empat pendekatan yaitu context, input, process, dan
product. Berikut ini merupakan deskripsi pendekatan yang terdapat dalam
model evaluasi CIPP.
1. Evaluasi context
Evaluasi context adalah kegiatan pengumpulan informasi untuk
menentukan tujuan dan mendefinisikan lingkungan yang relevan (Sax,
1980). Sejalan dengan Sax, Stufflebeam dan Shinkfield (1985)
berpendapat bahwa evaluasi context berusaha mengevaluasi status objek
secara keseluruhan, mengidentifikasi kekurangan, kekuatan,
mendiagnosa masalah, memberikan solusi, dan menguji kesesuaian
tujuan dengan kebutuhan.
2. Evaluasi input
Evaluasi input adalah menentukan cara bagaimana tujuan program
dicapai. Evaluasi input dapat membantu mengatur keputusan,
menentukan sumber-sumber yang ada, alternatif apa yang diambil, apa
rencana dan strategi untuk mencapai tujuan, bagaimana prosedur kerja
untuk mencapainya. Komponen evaluasi input meliputi : (a) sumber daya
manusia, (b) sarana dan peralatan pendukung, (c) dana/anggaran, dan (d)
berbagai prosedur dan aturan yang diperlukan (Stufflebeam dan
Shinkfield, 1985).
3. Evaluasi process
Evaluasi process adalah memeriksa pelaksanaan suatu
rencana/program. Tujuannya adalah untuk memberikan feedback bagi
manajer dan staf tentang kesesuaian keberjalanan program dengan
18

jadwal, dapat menggunakan sumber-sumber yang tersedia secara efisien,


dapat memberikan bimbingan untuk memodifikasi rencana agar sesuai
dengan yang dibutuhkan, dan dapat mengevaluasi program secara berkala
(Stufflebeam dan Shinkfield, 1985).
4. Evaluasi product
Evaluasi product bertujuan untuk mengukur, menafsirkan, dan
menetapkan pencapaian hasil dari suatu program dan memastikan
seberapa besar program telah memenuhi kebutuhan (Stufflebeam dan
Shinkfield, 1985).

B. Penelitian yang Relevan


Hasil penelitian relevan yang pernah dilakukan tentang evaluasi program
dengan metode CIPP adalah sebagai berikut :
1. Laporan penelitian Rizkiyah, (2018) tentang evaluasi pelaksanaan uji
sertifikasi siswa SMKN 3 Malang program keahlian tata boga dengan model
evaluasi CIPP. Evaluasi dilakukan dengan menilai empat aspek yaitu
context, input, process, dan product. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa
dari aspek context, pelaksanaan uji sertifikasi di SMK tersebut memiliki
legalitas yang sangat baik dilihat dari kelengkapan arsip dokumen yang
dimiliki dan tujuan serta sasaran yang sudah sesuai. Dari aspek input,
pelaksanaannya juga sudah sesuai dilihat dari kesiapan dan minat belajar
siswa yang tinggi, serta materi uji kompetensi, assessor, dan TUK yang
sudah memadai dan sesuai. Dari aspek process, pelaksanaannya juga sesuai
karena efektif. Dari aspek product pelaksanaannya sudah baik.
2. Laporan penelitian Mahmudi, (2011) tentang CIPP yang menjelaskan bahwa
model evaluasi CIPP merupakan model evaluasi yang lebih lengkap karena
mencakup evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi context, input, process,
dan product dapat dipraktikkan dalam rangka pengambilan keputusan
(peran formatif) dan penyajian informasi mengenai akuntabilitas (peran
sumatif). Model CIPP juga ditujukan untuk melayani kebutuhan orang-
orang yang merencanakan dan melaksanakan program dan keputusan dalam
19

model CIPP berupa penilaian apakah kebutuhan-kebutuhan sasaran program


sudah atau belum terpenuhi.
3. Laporan penelitian Iriani dan Soeharto, (2015) tentang evaluasi pelaksanaan
praktik kerja industri siswa kompetensi keahlian jasa boga SMKN 3
Purworejo yang dinilai dari empat aspek yaitu context, input, process, dan
product. Indikator evaluasi context adalah tujuan program prakerin,
kerjasama sekolah dengan dunia usaha dan dunia industri, serta kesesuaian
pelaksanaan prakerin dengan kurikulum implementatif. Indikator evaluasi
input adalah peserta prakerin, kurikulum implementatif, visi misi sekolah,
dan tujuan kompetensi keahlian. Indikator evaluasi aspek process adalah
keterlibatan siswa dalam proses kerja di industri, kerjasama siswa dengan
karyawan di dunia usaha dan dunia industri, pemanfaatan waktu,
kemampuan memecahkan masalah, dan pelaksanaan kegiatan. Indikator
evaluasi product adalah kemampuan kompetensi dan sertifikasi siswa.
4. Laporan penelitian Irwanti, (2014) tentang evaluasi uji kompetensi siswa
keahlian multimedia di SMK se-Yogyakarta dengan metode CIPP. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan uji kompetensi siswa
keahlian multimedia di SMK se-Yogyakarta tergolong sangat sesuai jika
ditinjau dari aspek context yaitu kesesuaian uji kompetensi dengan tujuan
dan kebijakan sekolah, tuntutan pengembangan diri dan dunia usaha, serta
kesesuaian uji kompetensi dengan kemajuan IPTEK. Dari aspek input juga
tergolong sangat sesuai dengan indikator kesesuaian uji kompetensi dengan
kriteria assessor, ketersediaan perangkat uji kompetensi, kelayakan tempat
uji kompetensi, dan kelengkapan sarana dan prasarana. Dari aspek process
tergolong sangat sesuai dengan indikator kesesuaian uji kompetensi siswa
dengan waktu, prosedur, proses pengawasan yang benar, dan sistem
penilaian. Dari aspek product termasuk dalam kategori sangat sesuai dengan
indikator dokumen hasil uji kompetensi, produk uji kompetensi, dan
sertifikat kompetensi.

C. Posisi Penelitian
20

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan penelitian


yang dilakukan oleh Rizkiyah dan Farikhatir (2018) mengenai “Pelaksanaan
Uji Sertifikasi Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Tata Boga Melalui
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P1 dengan Model Evaluasi CIPP di SMK N
3 Malang” adalah keduanya sama-sama menggunakan model evaluasi yang
sama yaitu model CIPP. Hanya saja pada penelitian Rizkiyah dan Farikhatir
(2018) objek yang diteliti adalah pelaksanaan uji sertifikasi kompetensi siswa
sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh penulis objek yang diteliti
adalah pelaksanaan sertifikasi profesi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi P1 di
SMKN 1 Cibadak.
Penelitian ini menghasilkan data dan informasi mengenai kelebihan dan
kekurangan pelaksanaan program sertifikasi profesi oleh LSP P1 SMKN 1
Cibadak yang ditunjukkan oleh persentase keberhasilan yang ditinjau dari
aspek context, input, process, dan product. Hasil yang diperoleh pada
penelitian ini kemudian dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi perbaikan
LSP P1 SMKN 1 Cibadak selanjutnya.
21

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan evaluatif (evaluation research)
dengan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, dan Product). Penelitian
ini difokuskan pada pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1 di SMKN 1
Cibadak khususnya pada kompetensi keahlian pengawasan mutu hasil
pertanian.

B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian


Penelitian dilaksanakan di SMKN 1 Cibadak yang berlokasi di Jalan
Al-Muwahhidin Karang Tengah, Cibadak, Sukabumi-Jawa Barat. Penelitian
dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Februari 2018.

C. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model
evaluasi CIPP dengan desain penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Diagram Model Evaluasi CIPP


Sumber : Stufflebeam, 2003
22

Evaluasi CIPP dilakukan pada empat aspek, yaitu sebagai berikut :


a. Context
Evaluasi context dari pelaksanaan lembaga sertifikasi profesi P1 di
SMKN 1 Cibadak mencakup visi, misi, dan hasil yang dicapai oleh LSP.
Hal ini berarti penilaian juga dilakukan untuk menilai keadaan dimana LSP
tersebut dilaksanakan. Hal yang termasuk ke dalam evaluasi context adalah
kesesuaian pelaksanaan dengan visi-misi sekolah, pedoman BNSP, SKKNI,
dokumen standar LSP, dan kebutuhan masyarakat.
b. Input
Evaluasi input berisi tentang hal-hal yang akan dibutuhkan dalam
pelaksanaan LSP. Hal yang termasuk ke dalam evaluasi input adalah sumber
daya manusia yaitu assessor, sarana dan perangkat LSP yang di dalamnya
termasuk TUK (tempat uji kompetensi), materi uji kompetensi, perangkat
assessment, dan biaya.
c. Process
Evaluasi process langsung berhubungan dengan implementasi
pelaksanaan sertifikasi profesi di SMKN 1 Cibadak. Evaluasi ini bertujuan
untuk membandingkan kesesuaian pelaksanaan LSP P1 di SMKN 1 Cibadak
dengan standar yang seharusnya. Hal yang termasuk dalam evaluasi process
adalah pelaksanaan uji kompetensi, pelaksanaan assessment, pelatihan
assessor, proses audit, dan keputusan sertifikasi.
d. Product
Evaluasi product adalah penilaian product yang dihasilkan dalam
pelaksanaan sertifikasi profesi di SMKN 1 Cibadak. Evaluasi ditinjau dari
aspek performansi peserta, manfaat peserta LSP, eksistensi sertifikat profesi,
dan dokumentasi. Dokumentasi yang dimaksud dapat berupa standar baku
lembar penilaian, format baku sertifikat profesi, dan berkas lainnya yang
merupakan produk pelaksanaan LSP.
Pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak akan
dievaluasi berdasarkan standar acuan yang telah ditetapkan oleh pihak LSP,
PBNSP, dan standar lainnya yang berkaitan dengan keempat aspek tersebut.
Standar acuan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel. 3.1. Standar Acuan Evaluasi Pelaksanaan Sertifikasi Profesi LSP P1 SMKN 1 Cibadak Aspek CIPP
Aspek Indikator Standar Acuan
Context  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
 Permendiknas No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Landasan dan acuan pelaksanaan
 Persyaratan Kompetensi dari dunia usaha dan industri dalam Analisis Kimia menggunakan metode
LSP P1 di SMKN 1 Cibadak
Analisis Proksimat
 Dokumen Standar LSP P1 SMKN 1 Cibadak
Visi :
Terwujudnya Sekolah Agribisnis dan Agroteknologi yang  mandiri, unggul, berbasis imtaq, iptek,
berbudaya lingkungan Indonesia dengan pelayanan prima yang diakui secara Internasional.
Misi :
1. Melaksanakan pengembangan pendidikan dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Agribisnis, Agroindustri
dan Teknologi informasi.
Kesesuaian pelaksanaan LSP P1
2. Mengembangkan seluruh sarana dan prasarana, SDM, SDA, dan lingkungan secara mandiri.
dengan visi misi SMKN 1 Cibadak
3. Melaksanakan pendidikan berkarakter dan berpola pada Akhlaqul Kharimah,Iman dan Taqwa.
4. Mendidik kekuatan mental yang sehat dan kuat, semangat, jujur, dan disiplin tinggi.
5. Melaksanakan pembelajaran yang berbasis produksi, inovatif, kreatif, terampil dan bertanggungjawab.
6. Membina jaringan kerjasama dengan dunia usaha dan industri.
7. Mewujudkan keunggulan sekolah di bidang 7K, kelengkapan administrasi, manajemen (SMM),
akuntabilitas dan auditas yang transparan.
Kesesuaian pelaksanaan LSP P1  Peraturan BNSP Nomor 201 tentang Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi., (2014)., Jakarta :
dengan pedoman BNSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
 Peraturan BNSP Nomor 202 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi., (2014).,
Jakarta : Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
 Peraturan BNSP Nomor 206 tentang Pedoman Persyaratan Umum Tempat Uji Kompetensi ., (2014).,
Jakarta : Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
 Peraturan BNSP Nomor 218 tentang Persyaratan Asesor PBNSP., (2013)., Jakarta : Badan Nasional
Sertifikasi Profesi Republik Indonesia

23
Aspek Indikator Standar Acuan
 Peraturan BNSP Nomor 301 tentang Pedoman Pelaksanaan Assessment Kompetensi., (2013)., Jakarta :
Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
 Peraturan BNSP Nomor 302 tentang Pedoman Penerbitan Sertifikat Kompetensi., (2013)., Jakarta :
Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
 Peraturan BNSP Nomor 305 tentang Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi oleh Panitia Teknis BNSP.,
(2013)., Jakarta : Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
 SKKNI Sektor Laboratori dalam SK Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor :
Kesesuaian pelaksanaan LSP P1
KEP.271/MEN/XII/2004
dengan SKKNI
 Standar Kompetensi Nasional Kimia Analis
Legalisasi LSP P1 SMKN 1 Cibadak (Peraturan BNSP Nomor 201 tentang Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi., (2014)., Jakarta :
ke BNSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia)
Kesesuaian perangkat assessment Peraturan BNSP Nomor 301 tentang Pedoman Pelaksanaan Assessment Kompetensi., (2013)., Jakarta :
dengan PBNSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia.
Peraturan BNSP Nomor 206 tentang Pedoman Persyaratan Umum Tempat Uji Kompetensi ., (2014).,
Kesesuaian Tempat Uji Kompetensi
Jakarta : Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
(TUK) dengan PBNSP
Input
Kelengkapan sarana dan perangkat Peraturan BNSP Nomor 202 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi., (2014)., Jakarta :
LSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
Ketersediaan biaya penunjang Peraturan BNSP Nomor 305 tentang Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi oleh Panitia Teknis BNSP.,
pelaksanaan LSP (2013)., Jakarta : Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
Pendaftaran Peserta ke LSP P1
Dokumen standar LSP P1 SMKN 1 Cibadak
SMKN 1 Cibadak
Proses Perekrutan dan Pemilihan Peraturan BNSP Nomor 218 tentang Persyaratan Asesor PBNSP., (2013)., Jakarta : Badan Nasional
assessor LSP P1 SMKN 1 Cibadak Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
Process Peraturan BNSP Nomor 302 tentang Pedoman Penerbitan Sertifikat Kompetensi., (2013)., Jakarta : Badan
Penerbitan/Pencabutan Sertifikat
Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
Profesi
Proses Pelatihan assessor Panduan Modul Pelatihan BNSP untuk Assessor (PBNSP 208, 2013)
Pelaksanaan Uji Kompetensi Peraturan BNSP Nomor 305 tentang Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi oleh Panitia Teknis BNSP.,

24
Aspek Indikator Standar Acuan
(2013)., Jakarta : Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
Peraturan BNSP Nomor 301 tentang Pedoman Pelaksanaan Assessment Kompetensi., (2013)., Jakarta :
Pelaksanaan Assessment
Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia.
Peraturan BNSP Nomor 201 tentang Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi., (2014)., Jakarta :
Proses Audit
Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
Peraturan BNSP Nomor 302 tentang Pedoman Penerbitan Sertifikat Kompetensi., (2013)., Jakarta : Badan
Sertifikat Kompetensi Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia

Product Sikap dan Performansi Peserta saat


Skema sertifikasi (Dokumen Standar LSP P1 SMKN 1 Cibadak)
Bekerja
Peraturan BNSP Nomor 202 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi., (2014)., Jakarta :
Sistem Informasi Sertifikasi
Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia

25
26

D. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah pelaksanaan sertifikasi profesi oleh
LSP P1 di SMKN 1 Cibadak. Sumber data atau responden adalah ketua LSP P1
SMKN 1 Cibadak, kepala sekolah SMKN 1 Cibadak, pengguna (mitra) LSP P1
SMKN 1 Cibadak, assessor LSP P1 SMKN 1 Cibadak, dan alumni kompetensi
keahlian pengawasan mutu SMKN 1 Cibadak.

E. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2008). Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah
insidensial random sampling. Peneliti beranggapan bahwa kondisi populasi
cukup homogen dengan alasan semua lulus pada SMK yang sama dan menjadi
peserta LSP di waktu yang sama sehingga anggota populasi memiliki
kesempatan yang sama, oleh karena itu pengambilan sampel diambil secara
insidensial. Jumlah keseluruhan alumni SMKN 1 Cibadak tahun 2018 adalah
60 orang. Jumlah yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah
1
n yaitu 30 orang. Sedangkan assessor yang akan dijadikan sebagai responden
2
dalam penelitian ini adalah assessor LSP P1 SMKN 1 Cibadak bidang
pengawasan mutu yang berjumlah dua orang.

F. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data


1. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui survey
menggunakan angket, wawancara, dan observasi.
a. Wawancara
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk
mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui
percakapan atau tanya jawab. Wawancara bersifat mengeksplorasi
informasi secara holistik dan jelas dari informan (Satori, 2013).
Penelitian ini menggunakan jenis wawancara terstandar. Wawancara
terstandar merupakan wawancara dengan menggunakan sejumlah
pertanyaan yang terstandar secara baku. Dengan wawancara terstruktur
27

setiap informan memperoleh pertanyaan yang sama, mulai dari urutan


pertanyaan, kata-kata, dan cara penyajiannya. Wawancara terstruktur
efektif dilakukan untuk menjaring data dan informasi dari banyak orang.
Peneliti menggunakan metode wawancara untuk mengungkap data dan
informasi dari sumber langsung yang sifat datanya berhubungan dengan
pelaksanaan LSP di SMKN 1 Cibadak.
b. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2008). Menurut Sugiyono
(2008), hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket adalah
harus terdapat kalimat pengantar dan petunjuk pengisian sebelum butir-
butir pertanyaan atau pernyataan, butir-butir pertanyaan harus
dirumuskan secara jelas menggunakan kata-kata yang lazim digunakan
dan kalimat tidak terlalu panjang, serta untuk setiap pertanyaan atau
pernyataan terbuka dan berstruktur disediakan kolom untuk menuliskan
jawaban atau respon dari responden secukupnya. Sedangkan untuk
angket dengan pernyataan atau pertanyaan tertutup telah disediakan
alternatif jawaban dan tiap jawaban tersebut hanya berisi satu pesan
sederhana.
Angket dalam penelitian ini termasuk dalam jenis angket tertutup
karena telah disediakan jawaban sehingga responden hanya memilih
salah satu alternatif jawaban. Angket pada penelitian ini terbagi kedalam
empat aspek yaitu aspek context, input, process, dan product. Langkah
yang dilakukan peneliti dalam menyusun angket adalah sebagai berikut:
1. Menentukan kajian teori yang tepat dan berkaitan dengan penelitian.
2. Mencari referensi penelitian yang sudah ada.
3. Menggabungkan antara kajian teori yang dipilih dengan referensi
penelitian yang sudah ada.
4. Menentukan spesifikasi instrumen. Spesifikasi instrumen berisi tujuan
pengukuran, kisi-kisi instrumen, memilih bentuk dan format
instrumen.
28

5. Melakukan penulisan instrumen.


6. Meminta validasi ahli terhadap instrumen yang telah dikembangkan.
7. Memperbaiki instrumen berdasarkan hasil validasi ahli.
8. Melakukan pengumpulan data di kompetensi keahlian yang
mengadakan LSP menggunakan instrumen yang sudah dibuat.
c. Observasi dan Dokumentasi
Menurut Margono (2003) observasi diartikan sebagai pengamatan
dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek
penelitian. Pengamatan dan pencatatan dilakukan terhadap objek
ditempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Hal yang perlu
diobservasi yakni sarana dan perangkat assessment, tempat uji
kompetensi (TUK), dan dokumentasi LSP P1 SMK Negeri 1 Cibadak.
Dokumentasi dalam penelitian kualitatif dilakukan sebagai
penunjang dalam pengumpulan data dengan menghimpun dokumen-
dokumen yang dapat mendukung data penelitian. Dengan kata lain,
dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode wawancara
dan observasi. Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data-
data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara
intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan
pembuktian suatu kejadian (Margono, 2003).
2. Instrumen Pengumpulan Data
Meneliti adalah melakukan pengukuran maka harus ada alat ukur yang
baik (Sugiyono, 2008). Alat ukur dalam penelitian biasa disebut dengan
instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data
dalam penelitian atau alat penelitian. Instrumen penelitian adalah alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Oleh karena itu penelitian ini
membutuhkan kisi-kisi dalam merumuskan angket yang akan dijadikan alat
penelitian.
Menurut (Arikunto dan Jabar, 2008) kisi-kisi adalah sebuah tabel yang
menunjukkan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan
29

hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi penyusunan instrumen


menunjukkan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari
mana data akan diambil, metode yang digunakan, dan instrumen yang
disusun.
a. Lembar Wawancara
Lembar wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data mengenai pelaksanaan LSP P1 di SMKN 1 Cibadak
sebagai pelengkap dari instrumen lainnya. Narasumber wawancara yang
dipilih dalam penelitian ini adalah ketua LSP P1 SMKN 1 Cibadak,
Kepala Sekolah SMKN 1 Cibadak, dan Ketua Laboratorium Pengujian
Balai Besar Industri Agro Bogor sebagai pihak pengguna peserta LSP P1
SMKN 1 Cibadak. Pada instrumen lembar wawancara akan disajikan
pertanyaan yang menyangkut empat aspek yaitu aspek context, input,
process, dan product. Kisi-kisi dari lembar wawancara yang akan
diajukan kepada narasumber dapat dilihat pada Tabel 3.2. sampai dengan
Tabel 3.7.
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Lembar Wawancara Aspek Context untuk Kepala
Sekolah
Butir
Aspek Indikator
Pertanyaan
Landasan pelaksanaan LSP P1 di SMKN 1
1
Cibadak
Relevansi tujuan pelaksanaan LSP P1 dengan
2
visi misi sekolah
Context Manfaat pelaksanaan LSP P1 bagi sekolah 3
Eksistensi LSP di mata mitra sekolah 4
Jenis Support dari Sekolah untuk LSP 5
Jumlah 5

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Lembar Wawancara Aspek Context untuk Ketua


LSP SMK Negeri 1 Cibadak
Butir
Aspek Indikator
Pertanyaan
Contex Kesesuaian pelaksanaan LSP P1 dengan visi
1
t misi SMKN 1 Cibadak
Kesesuaian pelaksanaan LSP P1 dengan visi
2
misi kompetensi keahlian
Legalisasi LSP P1 SMKN 1 Cibadak ke 3
BNSP
30

Landasan dan Acuan LSP P1 SMKN 1


4
Cibadak
Jumlah 4

Tabel 3.4. Kisi-Kisi Lembar Wawancara Aspek Input untuk Ketua LSP
SMK Negeri 1 Cibadak
Butir
Aspek Indikator
Pertanyaan
Jumlah assessor dan peserta yang sudah
5
disertifikasi oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak
Jumlah TUK dan kelengkapan sarana TUK
6
Input LSP PI SMKN 1 Cibadak
Mitra LSP P1 SMKN 1 Cibadak 7
Bentuk kerjasama LSP P1 dengan mitra 8
Jumlah 4

Tabel 3.5. Kisi-Kisi Lembar Wawancara Aspek Process untuk Ketua


LSP SMK Negeri 1 Cibadak
Butir
Aspek Indikator
Pertanyaan
Pendaftaran Peserta ke LSP P1 SMKN 1
9, 10
Cibadak
Proses Perekrutan dan Pemilihan assessor
11
LSP P1 SMKN 1 Cibadak
Proces Proses Monitoring Peserta yang telah 12, 13
s Tersertifikasi
Alur Penerbitan/Pencabutan Sertifikat Profesi 14 ,15
Legalisasi Sertifikat Kompetensi 16
Proses Pelatihan assessor 17
Jumlah 9

Tabel 3.6. Kisi-Kisi Lembar Wawancara Aspek Product untuk Ketua


LSP SMK Negeri 1 Cibadak
Butir
Aspek Indikator
Pertanyaan
Performansi Peserta Tersertifikasi LSP 18, 19
Produc
Dokumentasi LSP P1 SMKN 1 Cibadak 20
t
Jumlah 3

Tabel 3.7. Kisi-Kisi Lembar Wawancara Aspek Product untuk Pengguna


LSP SMK Negeri 1 Cibadak
Butir
Aspek Indikator
Pertanyaan
Produc Sikap Peserta di Dunia Kerja 1, 2, 3
t Identifikasi kelemahan dan kekurangan 4
31

lulusan LSP P1 SMKN 1 Cibadak


Performansi Peserta Saat Bekerja 5, 6, 7, 8
Jumlah 8

b. Lembar Angket
Angket yang dibuat menggunakan skala likert dengan responden
yaitu assessor dan Alumni LSP SMKN 1 Cibadak yang sudah
disertifikasi oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak. Lembar angket untuk
responden assessor dan alumni dapat dilihat pada Lampiran 13 dan
Lampiran 14. Rentang skala likert dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8. Rentang Skala Likert

Pernyataan Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak


Sesuai
Positif 4 3 2 1
Sumber : Sukmadinata, 2007
Kisi-kisi instrumen untuk assessor dapat dilihat pada Tabel 3.9 sampai
dengan Tabel 3.12.
Tabel 3.9. Kisi-Kisi Lembar Angket Aspek Context untuk Assessor
Aspek Indikator Butir Soal
Kesesuaian pelaksanaan LSP P1 dengan visi
1, 2
misi SMKN 1 Cibadak
Kesesuaian pelaksanaan LSP P1 dengan
3, 4, 5
pedoman BNSP
Contex
t Kesesuaian pelaksanaan LSP P1 dengan
6, 7, 8
SKKNI
Kesesuaian pelaksanaan LSP P1 dengan
9, 10
kebutuhan masyarakat dan dunia kerja
Jumlah 10

Tabel 3.10. Kisi-Kisi Lembar Angket Aspek Input untuk Assessor


Aspek Indikator Butir Soal
Input Kesesuaian perangkat assessment dengan
1, 2
PBNSP
Kesesuaian Tempat Uji Kompetensi (TUK)
3, 4
dengan PBNSP

Kelengkapan sarana dan perangkat LSP 5, 6, 7


Ketersediaan biaya penunjang pelaksanaan 8, 9
LSP
32

Jumlah 9

Tabel 3.11. Kisi-Kisi Lembar Angket Aspek Process untuk Assessor


Aspek Indikator Butir Soal
Pelaksanaan Uji Kompetensi 1, 2, 3
Pelaksanaan Assessment 4, 5, 6
Penerbitan Sertifikat Kompetensi 7, 8, 9
Process
Pelatihan Assessor 10,11
Proses Audit 12, 13, 14
Jumlah 14

Tabel 3.12. Kisi-Kisi Lembar Angket Aspek Product untuk Assessor


Aspek Indikator Butir Soal
Sertifikat Kompetensi 1, 2
Dokumentasi Assessment 3, 4
Produc
Sistem Informasi Sertifikasi 5, 6
t
Performansi Peserta Tersertifikasi LSP 7, 8, 9
Jumlah 9

Kisi-kisi instrumen untuk Alumni LSP SMKN 1 Cibadak dapat dilihat


pada Tabel 3.13. sampai dengan Tabel 3.16.
Tabel 3.13. Kisi-Kisi Lembar Angket Aspek Context untuk Alumni
Aspek Indikator Butir Soal
Kesesuaian pelaksanaan LSP P1 dengan visi
1, 2
misi SMKN 1 Cibadak
Contex
Kesesuaian pelaksanaan LSP P1 dengan dunia
t 3, 4, 5
kerja
Jumlah 5

Tabel 3.14. Kisi-Kisi Lembar Angket Aspek Input untuk Alumni


Aspek Indikator Butir Soal
Kemampuan assessor dalam menilai 1, 2
Sarana dan fasilitas tempat uji kompetensi 3, 4, 5
Input
Kesesuaian jadwal dengan pelaksanaan uji
6, 7
kompetensi
Jumlah 7
33

Tabel 3.15. Kisi-Kisi Lembar Angket Aspek Process untuk Alumni


Aspek Indikator Butir Soal
Tahapan uji kompetensi 1, 2, 3
Pengaturan ruang pelaksanaan uji kompetensi 4, 5
Proces Proses assessment 6, 7
s Penerbitan sertifikat 8, 9
Proses pendaftaran (perekrutan peserta) 10, 11
Jumlah 11

Tabel 3.16. Kisi-Kisi Lembar Angket Aspek Product untuk Alumni


Aspek Indikator Butir Soal
Manfaat uji kompetensi 1, 2, 3
Produc
Eksistensi sertifikat profesi di dunia kerja 4, 5
t
Jumlah 5

c. Panduan Dokumen
Panduan dokumen dalam penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data mengenai pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1.
Data tersebut berupa perangkat assessment LSP, daftar assessor, contoh
sertifikat profesi, dokumentasi uji kompetensi, dan database sertifikat
kompetensi. Semua dokumen tersebut adalah dokumen resmi yang
bersifat rahasia sehingga penulis hanya dapat mendokumentasikannya
dalam bentuk foto.

G. Teknik Analisis Data


1. Validasi Instrumen
Analisis uji coba teoritik atau validitas instrumen dilakukan
menggunakan teknik CVR (Content Validity Rasio). Validasi tersebut
dilakukan oleh pakar atau subject meter expert untuk memperoleh informasi
tentang kecocokan antara item tes dengan indikator yang telah disusun
(Lawshe, 1975). Instrumen yang divalidasi adalah instrumen angket dan
lembar wawancara. Pakar yang melakukan validasi terhadap instrumen
angket pada penelitian ini adalah manajer administrasi dan keuangan LSP
34

P1, manajer teknis sertifikasi LSP P1, assessor LSP P1 SMKN 1 Cibadak
(yang tidak termasuk sebagai responden penelitian) sebanyak satu orang,
guru bahasa Indonesia SMKN 1 Cibadak sebanyak satu orang, dan wakil
kepala sekolah bidang Hubungan Kerja Industri (HKI). Jumlah keseluruhan
pakar yang akan memvalidasi instrumen ini adalah lima orang.
Rumus CVR yang digunakan dalam analisis validasi ini adalah
sebagai berikut (Lawshe, 1975) :
M
M P−
2 2 MP
CVR= = −1
M M
2
Keterangan :
Mp = Jumlah ahli yang menyatakan penting
M = Jumlah ahli yang memvalidasi
Dengan indeks rasio bekisar -1 ≤ CVR ≤ +1, dan mempunyai kriteria
sebagai berikut :
1
Mp < M maka CVR < 0
2
1
Mp = M maka CVR = 0
2
1
Mp > M maka CVR > 0
2
Pemberian nilai pada keseluruhan item menggunakan Content Validity
Indeks (CVI). CVI secara sederhana merupakan rata-rata dari nilai CVR
untuk item yang dianggap penting. Rumus yang digunakan untuk
menghitung nilai CVI adalah sebagai berikut (Lawshe, 1975) :

jumlah CVR
CVI = jumlah item
Hasil perhitungan CVR dan CVI adalah berupa angka 0-1. Kategori
nilai tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.17.
Tabel 3.17. Kategori nilai CVR dan CVI
Kriteria Keterangan

0 - 0,33 Tidak valid


35

Kriteria Keterangan

0,34 – 1 Valid

Sumber : Lawshe, 1975


Pada Tabel 3.17. terlihat apabila hasil perhitungan CVR dan CVI
dalam rentang 0 – 0,33 maka item dinyatakan tidak valid, sedangkan apabila
hasilnya berkisar pada rentang 0,34 – 1 maka item dinyatakan valid.
Hasil validasi instrumen lembar wawancara dengan responden kepala
sekolah, ketua LSP, dan pengguna menunjukkan bahwa semua pertanyaan
yang disajikan sudah valid. Hal tersebut ditunjukkan dengan perolehan nilai
CVR dan CVI yang berada dalam kriteria valid. Hasil validasi lembar
wawancara untuk kepala sekolah, ketua LSP, dan pengguna dapat dilihat
pada Lampiran 5, Lampiran 6, dan Lampiran 7.
Hasil validasi instrumen angket untuk assessor menunjukkan bahwa
secara keseluruhan semua pernyataan termasuk dalam kategori valid, hanya
terdapat satu butir pernyataan pada aspek input yang tidak valid sehingga
pernyataan tersebut dihapus. Sedangkan pada instrumen angket untuk
alumni semua pernyataan termasuk dalam kategori valid. Hasil validasi
angket untuk assessor dan alumni dapat dilihat pada Lampiran 8. dan
Lampiran 9.
2. Analisis Data Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pelaksanaan LSP P1 di SMKN
1 Cibadak dilihat dari kesesuaian dengan aspek Context, Input, Process dan
Product. Data penelitian yang diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisa
secara deskriptif. Kategori data hasil penelitian dibagi menjadi empat
kategori yang dapat dilihat pada Tabel 3.18.
Tabel 3.18. Kategori Data Hasil Penelitian
No Interval Skor Kategori
.
1. X ≥ Ẍ + 1.SBx Sangat Sesuai
2. Ẍ ≤ X < Ẍ + 1.SBx Sesuai
3. Ẍ - 1.SBx ≤ X < Ẍ Kurang Sesuai
4. X < Ẍ - 1.SBx Tidak Sesuai
36

Sumber : Djemari, 2008


dimana Ẍ dan SBx dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut (Djemari, 2008) :
1
Ẍ ¿ ( Skor Ideal Tertinggi+ Skor Ideal Terendah )
2

1
SBx ¿ (Skor Ideal Tertinggi−Skor IdealTerendah)
6

Keterangan :
Ẍ = rata-rata skor ideal dalam penelitian
SBx = simpangan baku ideal dalam komponen penelitian
X = skor yang dicapai oleh responden

Interval skor pada Tabel 3.18. digunakan untuk mengkategorikan data


terkait dengan evaluasi pelaksanaan LSP P1 SMKN 1 Cibadak berdasarkan
aspek CIPP. Kriteria evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini
ditetapkan sebelum kegiatan evaluasi. Setiap aspek dianggap sesuai jika
memenuhi syarat serta mencakup kawasan indikator-indikator dan
dilakukan analisis data untuk mendapatkan kategorisasi dari tiap aspek-
aspeknya.
Pengelompokan kategori kesesuaian untuk masing-masing aspek
evaluasi LSP adalah sebagai berikut :
1. Evaluasi Context
a. Angket Assessor LSP SMKN 1 Cibadak
Butir instrumen untuk angket siswa terdiri dari 10 pertanyaan
dengan 4 pilihan jawaban dengan model skala Likert. Rentang skor
yang diberikan 1 sampai 4. Hal ini berarti skor ideal terendah 10 dan
skor ideal tertinggi 40. Batasan-batasan kategori untuk evaluasi
context dapat disusun berdasarkan kategori data pada Tabel 3.18.
dimana :
1
Ẍ = (40+10) = 25
2
37

1
SBx = (40−10) = 5
6
Keterangan :
Ẍ = rata-rata skor ideal dalam penelitian
SBx = simpangan baku ideal dalam komponen penelitian
X = skor yang dicapai oleh responden

Kategori data hasil penelitian angket assessor dapat dilihat pada


Tabel 3.19.
Tabel 3.19. Kategori data angket aspek context responden assessor
No
Interval Skor Kategori
.
1. X ≥ 30 Sangat Sesuai
2. 25 ≤ X < 30 Sesuai
3. 20 ≤ X < 25 Kurang Sesuai
4. X < 20 Tidak Sesuai

b. Angket Alumni LSP SMKN 1 Cibadak


Butir instrumen untuk angket siswa terdiri dari 5 pertanyaan
dengan 4 pilihan jawaban dengan model skala Likert. Rentang skor
yang diberikan 1 sampai 4. Hal ini berarti skor ideal terendah 5 dan
skor ideal tertinggi 20. Batasan-batasan kategori untuk evaluasi
context dapat disusun berdasarkan kategori data pada Tabel 3.18.
dimana :
1
Ẍ = (20+5) = 12,5 ≈ 13
2

1
SBx = (20−5) = 2,5 ≈ 3
6
38

Keterangan :
Ẍ = rata-rata skor ideal dalam penelitian
SBx = simpangan baku ideal dalam komponen penelitian
X = skor yang dicapai oleh responden

Kategori data hasil penelitian angket alumni dapat dilihat pada


Tabel 3.20.
Tabel 3.20. Kategori data angket aspek context responden alumni
No Interval Skor Kategori
.
1. X ≥ 16 Sangat Sesuai
2. 13 ≤ X < 16 Sesuai
3. 10 ≤ X < 13 Kurang Sesuai
4. X < 10 Tidak Sesuai

2. Evaluasi Input
a. Angket Assessor LSP SMKN 1 Cibadak
Butir instrumen untuk angket assessor terdiri dari 9 pertanyaan
dengan 4 pilihan jawaban dengan model skala Likert. Rentang skor
yang diberikan 1 sampai 4. Hal ini berarti skor ideal terendah 9 dan
skor ideal tertinggi 36. Batasan-batasan kategori untuk evaluasi input
dapat disusun berdasarkan kategori data pada Tabel 3.18. dimana :
1
Ẍ = (36+9) = 22,5 ≈ 23
2

1
SBx = (36−9) = 4,5 ≈ 5
6
Keterangan :
Ẍ = rata-rata skor ideal dalam penelitian
SBx = simpangan baku ideal dalam komponen penelitian
X = skor yang dicapai oleh responden

Kategori data hasil penelitian angket assessor dapat dilihat pada


Tabel 3.21.
39

Tabel 3.21. Kategori data angket aspek input responden assessor


No Interval Skor Kategori
.
1. X ≥ 28 Sangat Sesuai
2. 23 ≤ X < 28 Sesuai
3. 18 ≤ X < 23 Kurang Sesuai
4. X < 18 Tidak Sesuai

b. Angket Alumni LSP SMKN 1 Cibadak


Butir instrumen untuk angket siswa terdiri dari 7 pertanyaan
dengan 4 pilihan jawaban dengan model skala Likert. Rentang skor
yang diberikan 1 sampai 4. Hal ini berarti skor ideal terendah 7 dan
skor ideal tertinggi 28. Batasan-batasan kategori untuk evaluasi input
dapat disusun berdasarkan kategori data pada Tabel 3.18. dimana :
1
Ẍ = (28+7) = 17,5 ≈ 18
2

1
SBx = (28−7) = 3,5 ≈ 4
6

Keterangan :
Ẍ = rata-rata skor ideal dalam penelitian
SBx = simpangan baku ideal dalam komponen penelitian
X = skor yang dicapai oleh responden

Kategori data hasil penelitian angket alumni dapat dilihat pada


Tabel 3.22.
Tabel 3.22. Kategori data angket aspek input responden alumni
No Interval Skor Kategori
.
1. X ≥ 22 Sangat Sesuai
2. 18 ≤ X < 22 Sesuai
3. 14 ≤ X < 18 Kurang Sesuai
4. X < 14 Tidak Sesuai

3. Evaluasi Process
40

a. Angket Assessor LSP SMKN 1 Cibadak


Butir instrumen untuk angket siswa terdiri dari 14 pertanyaan
dengan 4 pilihan jawaban dengan model skala Likert. Rentang skor
yang diberikan 1 sampai 4. Hal ini berarti skor ideal terendah 14 dan
skor ideal tertinggi 56. Batasan-batasan kategori untuk evaluasi
process dapat disusun berdasarkan kategori data pada Tabel 3.18.
dimana :
1
Ẍ = (56+14) = 35
2

1
SBx = (56−14) = 7
6
Keterangan :
Ẍ = rata-rata skor ideal dalam penelitian
SBx = simpangan baku ideal dalam komponen penelitian
X = skor yang dicapai oleh responden

Kategori data hasil penelitian angket assessor dapat dilihat pada


Tabel 3.23.
Tabel 3.23. Kategori data angket aspek process responden assessor
No Interval Skor Kategori
.
1. X ≥ 42 Sangat Sesuai
2. 35 ≤ X < 42 Sesuai
3. 28 ≤ X < 35 Kurang Sesuai
4. X < 28 Tidak Sesuai

b. Angket Alumni LSP SMKN 1 Cibadak


41

Butir instrumen untuk angket siswa terdiri dari 11 pertanyaan


dengan 4 pilihan jawaban dengan model skala Likert. Rentang skor
yang diberikan 1 sampai 4. Hal ini berarti skor ideal terendah 11 dan
skor ideal tertinggi 44. Batasan-batasan kategori untuk evaluasi
process dapat disusun berdasarkan kategori data pada Tabel 3.18.
dimana :
1
Ẍ = (44+11) = 27,5 ≈ 28
2

1
SBx = (44−11) = 5,5 ≈ 6
6
Keterangan :
Ẍ = rata-rata skor ideal dalam penelitian
SBx = simpangan baku ideal dalam komponen penelitian
X = skor yang dicapai oleh responden

Kategori data hasil penelitian angket alumni dapat dilihat pada


Tabel 3.24.
Tabel 3.24. Kategori data angket aspek process responden alumni
No Interval Skor Kategori
.
1. X ≥ 34 Sangat Sesuai
2. 28 ≤ X < 34 Sesuai
3. 22 ≤ X < 28 Kurang Sesuai
4. X < 22 Tidak Sesuai

4. Evaluasi Product
a. Angket Assessor LSP SMKN 1 Cibadak
Butir instrumen untuk angket siswa terdiri dari 9 pertanyaan
dengan 4 pilihan jawaban dengan model skala Likert. Rentang skor
yang diberikan 1 sampai 4. Hal ini berarti skor ideal terendah 9 dan
skor ideal tertinggi 36. Batasan-batasan kategori untuk evaluasi
42

product dapat disusun berdasarkan kategori data pada Tabel 3.18.


dimana :
1
Ẍ = (36+9) = 22,5 ≈ 23
2

1
SBx = (36−9) = 4,5 ≈ 5
6
Keterangan :
Ẍ = rata-rata skor ideal dalam penelitian
SBx = simpangan baku ideal dalam komponen penelitian
X = skor yang dicapai oleh responden

Kategori data hasil penelitian angket assessor dapat dilihat pada


Tabel 3.25.
Tabel 3.25. Kategori data angket aspek product responden assessor
No Interval Skor Kategori
.
1. X ≥ 28 Sangat Sesuai
2. 23 ≤ X < 28 Sesuai
3. 18 ≤ X < 23 Kurang Sesuai
4. X < 18 Tidak Sesuai

b. Angket Alumni LSP SMKN 1 Cibadak


Butir instrumen untuk angket siswa terdiri dari 5 pertanyaan
dengan 4 pilihan jawaban dengan model skala Likert. Rentang skor
yang diberikan 1 sampai 4. Hal ini berarti skor ideal terendah 5 dan
skor ideal tertinggi 20. Batasan-batasan kategori untuk evaluasi
product dapat disusun berdasarkan kategori data pada Tabel 3.18.
dimana :
1
Ẍ = (20+5) = 12,5 ≈ 13
2

1
SBx = (20−5) = 2,5 ≈ 3
6

Keterangan :
Ẍ = rata-rata skor ideal dalam penelitian
SBx = simpangan baku ideal dalam komponen penelitian
43

X = skor yang dicapai oleh responden

Kategori data hasil penelitian angket alumni dapat dilihat pada


Tabel 3.26.
Tabel 3.26. Kategori data angket aspek product responden alumni
No Interval Skor Kategori
.
1. X ≥ 16 Sangat Sesuai
2. 13 ≤ X < 16 Sesuai
3. 10 ≤ X < 13 Kurang Sesuai
4. X < 10 Tidak Sesuai

5. Evaluasi Context, Input, Process, dan Product secara akumulatif


a. Angket Assessor LSP SMKN 1 Cibadak
Butir instrumen untuk angket siswa terdiri dari 42 pertanyaan
dengan 4 pilihan jawaban dengan model skala Likert. Rentang skor
yang diberikan 1 sampai 4. Hal ini berarti skor ideal terendah 42 dan
skor ideal tertinggi 168. Batasan-batasan kategori untuk evaluasi
context, input, process, dan product secara akumulatif dapat disusun
berdasarkan kategori data pada Tabel 3.18. dimana :
1
Ẍ = (168+42) = 105
2

1
SBx = (168−42) = 21
6
Keterangan :
Ẍ = rata-rata skor ideal dalam penelitian
SBx = simpangan baku ideal dalam komponen penelitian
X = skor yang dicapai oleh responden

Kategori data hasil penelitian angket assessor dapat dilihat pada


Tabel 3.27.
44

Tabel 3.27. Kategori data angket aspek CIPP akumulatif responden


assessor
No Interval Skor Kategori
.
1. X ≥ 126 Sangat Sesuai
2. 105 ≤ X < 126 Sesuai
3. 84 ≤ X < 105 Kurang Sesuai
4. X < 84 Tidak Sesuai

b. Angket Alumni LSP SMKN 1 Cibadak


Butir instrumen untuk angket siswa terdiri dari 28 pertanyaan
dengan 4 pilihan jawaban dengan model skala Likert. Rentang skor
yang diberikan 1 sampai 4. Hal ini berarti skor ideal terendah 28 dan
skor ideal tertinggi 112. Batasan-batasan kategori untuk evaluasi
context, input, process, dan product secara akumulatif dapat disusun
berdasarkan kategori data pada Tabel 3.18. dimana :
1
Ẍ = (112+28) = 70
2

1
SBx = (112−28) = 14
6
Keterangan :
Ẍ = rata-rata skor ideal dalam penelitian
SBx = simpangan baku ideal dalam komponen penelitian
X = skor yang dicapai oleh responden

Kategori data hasil penelitian angket alumni dapat dilihat pada


Tabel 3.28.
Tabel 3.28. Kategori data angket aspek CIPP akumulatif responden
alumni
No Interval Skor Kategori
.
1. X ≥ 84 Sangat Sesuai
2. 70 ≤ X < 84 Sesuai
3. 56 ≤ X < 70 Kurang Sesuai
4. X < 56 Tidak Sesuai
45

BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Data yang didapatkan dari penelitian yang telah dilakukan bersifat kualitatif
dan kuantitatif. Data kualitatif didapat melalui proses wawancara dengan
narasumber. Hasil wawancara dapat dilihat pada Lampiran 10, Lampiran 11, dan
Lampiran 12. Data kuantitatif didapat dengan instrumen angket. Hasil pengolahan
data penilaian responden disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan
tabel Nilai Pencapaian Kualitas (NPK). Data yang didapatkan dari responden
diolah dan dianalisa untuk menghasilkan kesimpulan terhadap setiap aspek yang
dievaluasi.
1. Aspek Context
Indikator yang diukur dalam aspek context adalah kesesuaian
pelaksanaan LSP P1 dengan visi-misi sekolah, pedoman BNSP (Badan
Nasional Sertifikasi Profesi), SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia), dan kebutuhan masyarakat. Data yang digunakan untuk mengukur
kesesuaian pelaksanaan LSP P1 pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu
SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek context diperoleh dari instrumen berupa
angket dengan responden assessor, alumni LSP, dan hasil wawancara dengan
kepala sekolah SMKN 1 Cibadak dan ketua LSP P1 SMKN 1 Cibadak.
Data kualitatif untuk mengevaluasi pelaksanaan LSP P1 SMKN 1
Cibadak dari aspek context didapat dari proses wawancara. Perbandingan
temuan penelitian dengan standar dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Perbandingan Temuan Penelitian Aspek Context dengan Kriteria Standar
Aspek Indikator Kriteria Standar Temuan Penelitian Keterangan
Contex  Tuntutan persyaratan sertifikasi kompetensi
t dalam sistem penyelenggaraan pendidikan dan Kepala sekolah :
lembaga pelatihan kepada peserta didik Hal yang mendasari pendirian LSP oleh pihak sekolah
(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor adalah dengan adanya LSP, lulusan akan tersertifikasi
20 Tahun 2003) secara nasional sehingga lulusan akan lebih diakui oleh
Latar belakang
 Tuntutan Persyaratan Standar Kompetensi perusahaan. LSP juga diharuskan bagi SMK
Landasan pendirian LSP P1
Lulusan SMK Bidang Keahlian dikarenakan berfungsi sebagai penjaminan mutu.
pelaksanaan LSP SMKN 1 Cibadak sudah
Agroteknologi dan Agribisnis, Program Studi Ketua LSP :
P1 di SMKN 1 sesuai dengan landasan
Keahlian Agribisnis Hasil Pertanian, Landasan pelaksanaan LSP adalah PBNSP, standar-
Cibadak yang tercantum dalam
Kompetensi Keahlian Pengawasan Mutu standar kompetensi yang dirumuskan dalam skema
kriteria standar
(Permendiknas No. 23 tahun 2006 tentang sertifikasi seperti SKKNI, Standar Kompetensi
Standar Kompetensi Lulusan). Nasional, dan peraturan perundang-undangan yang
 Tuntutan Persyaratan Kompetensi dari dunia relevan dengan SMKN 1 Cibadak.
usaha dan industri dalam Analisis Kimia
menggunakan metode Analisis Proksimat
Kesesuaian Visi : Kepala Sekolah : Pelaksanaan sertifikasi
pelaksanaan LSP Terwujudnya sekolah agribisnis dan Pelaksanaan LSP P1 sudah sangat sesuai dengan visi dan profesi oleh LSP P1
P1 dengan visi agroteknologi yang  mandiri, unggul, berbasis misi sekolah, terutama untuk kompetensi keahlian sudah sesuai dengan visi
misi SMKN 1 imtaq, iptek, berbudaya lingkungan Indonesia Pengawasan Mutu yang melaksanakan LSP dan misi sekolah
Cibadak dengan pelayanan prima yang diakui secara menggunakan skema kimia analis. Jadi dengan adanya
Internasional. LSP, tujuan yang ingin dicapai sekolah bisa diwujudkan.
Misi : LSP juga memiliki andil besar dalam mencetak siswa
1. Melaksanakan pengembangan pendidikan menjadi mandiri, unggul, terampil, dan
dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bertanggungjawab. Selain itu dengan LSP sekolah bisa
Agribisnis, Agroindustri dan Teknologi membangun kerjasama yang baik dengan dunia industri.
informasi. Ketua LSP :
2. Mengembangkan seluruh sarana dan Pelaksanaan LSP sudah sesuai dengan visi dan misi
prasarana, SDM, SDA, dan lingkungan sekolah karena LSP itu sistem penjaminan mutu lulusan.

46
Aspek Indikator Kriteria Standar Temuan Penelitian Keterangan
secara mandiri. Oleh karena itu dengan adanya LSP, misi sekolah untuk
3. Melaksanakan Pendidikan berkarakter dan menjadi pusat pelatihan kejuruan di berbagai bidang
berpola pada Akhlaqul Kharimah,Iman dan sudah tercapai.
Taqwa.
4. Mendidik kekuatan mental yang sehat dan
kuat, semangat, jujur, dan disiplin tinggi.
5. Melaksankan pembelajaran yang berbasis
produksi, inovatif, kreatif, terampil dan
bertanggungjawab.
6. Membina jaringan kerjasama dengan dunia
usaha dan industri.
7. Mewujudkan keunggulan sekolah di bidang
7K, kelengkapan administrasi, manajemen
(SMM), akuntabilitas dan auditas yang
transparan.
Kepala sekolah :
Keuntungan dan manfaat LSP bisa dikategorikan dalam
3 hal yaitu:
1. Memiliki assessor yang tersertifikasi
2. Sekolah bisa lebih mengembangkan diri dengan
Manfaat melaksanakan uji kompetensi yang dinilai oleh Manfaat pelaksanaan
*tidak terdapat dalam dokumen standar LSP P1
pelaksanaan LSP assessor internal LSP sudah terasa oleh
SMKN 1 Cibadak
P1 bagi sekolah 3. Siswa SMK yang dinyatakan kompeten dalam uji pihak sekolah
kompetensi akan tersertifikasi secara nasional yang
diakui oleh BNSP. Selain itu sertifikat yang diberikan
memiliki legalisasi setara dengan ijazah karena
berlogo garuda dan blanko yang dikirim langsung dari
pusat
Eksistensi LSP *tidak terdapat dalam dokumen standar LSP P1 Kepala sekolah : LSP sudah memiliki
di mata mitra SMKN 1 Cibadak Berdasarkan hasil penelurusan oleh pihak sekolah eksistensi yang baik di

47
Aspek Indikator Kriteria Standar Temuan Penelitian Keterangan
kepada DU (Dunia Usaha) dan DI (Dunia Industri)
dengan menyebarkan angket diketahui bahwa eksistensi
sekolah mata mitra sekolah
LSP di mata mitra sekolah sangat baik. Pihak mitra
sangat mengakui sertifikat yang dikeluarkan oleh LSP.
Kepala Sekolah :
Pihak sekolah memberikan support terhadap LSP
berupa:
Jenis Support Sekolah memberikan
*tidak terdapat dalam dokumen standar LSP P1 1.Biaya untuk LSP 100% berasal dari anggaran khusus
dari Sekolah support 100% untuk
SMKN 1 Cibadak dari sekolah. Biaya tersebut digunakan untuk diklat
untuk LSP keberjalanan LSP
assessor dan segala hal yang berkaitan dengan
penyelenggaraan uji kompetensi
2.Fasilitasi berupa TUK untuk sarana uji kompetensi
Kesesuaian Ketua LSP : Pelaksanaan sertifikasi
Melahirkan lulusan yang kompeten dalam
pelaksanaan LSP Pelaksanaan LSP sudah sangat sesuai dengan visi-misi profesi oleh LSP P1
bidang pengawasan mutu hasil pertanian, baik
P1 dengan visi kompetensi keahlian karena skema sertifikasi disusun sudah sesuai dengan visi
analisis pada bahan pangan maupun non
misi kompetensi dengan mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai dan misi kompetensi
pangan.
keahlian oleh kompetensi keahlian keahlian
Lembaga sertifikasi profesi yang selanjutnya Ketua LSP :
disingkat LSP adalah lembaga pelaksana LSP P1 SMKN 1 Cibadak memiliki Nomor Lisensi :
kegiatan sertifikasi kompetensi profesi yang BNSP-LSP-199-ID. Lisensi tersebut didapatkan seteah
Legalisasi LSP mendapatkan lisensi dari BNSP setelah mengikuti prosedur pengajuan dari BNSP sehingga LSP P1 SMKN 1
P1 SMKN 1 memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk nantinya akan berwujud dengan dikeluarkannya SK Cibadak sudah memiliki
Cibadak ke melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja. pengesahan. Prosedur tersebut terdiri atas tahap legalisasi yang sah dari
BNSP Persyaratan tersebut berupa pengajuan persiapan dokumen, TUK, survailance, dan proses BNSP
dokumen, verifikasi TUK, verifikasi assessor verifikasi sarana dan perangkat LSP oleh BNSP.
kompetensi, dan verifikasi sarana serta
perangkat LSP.

48
49

Berdasarkan Tabel 4.1. terlihat bahwa landasan pelaksanaan LSP P1 di


SMKN 1 Cibadak sudah sesuai dengan landasan yang seharusnya. Berdasarkan
dokumen standar LSP P1 SMKN 1 Cibadak terdapat beberapa landasan
pelaksanaan yaitu Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
penyelenggaraan pendidikan dan lembaga pelatihan, Permendiknas No. 23
tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan SMK bidang keahlian
agribisnis, dan tuntutan persyaratan kompetensi dari dunia usaha dan industri
dalam analisis kimia menggunakan metode analisis proksimat.
Pasal 61 ayat 1 sampai dengan 3 Undang-Undang RI Nomor 20 tahun
2003 tentang sertifikasi berbunyi sebagai berikut :
1. Sertifikat berbentuk ijazah dan sertifikat kompetensi.
2. Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan terhadap prestasi
belajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah lulus ujian
yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi.
3. Sertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara pendidikan dan lembaga
pelatihan kepada peserta didik dan warga masyarakat sebagai pengakuan
terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah lulus uji
kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi
atau lembaga sertifikasi.
Ketiga ayat tersebut menjadi landasan bahwa lembaga pendidikan seperti
SMKN 1 Cibadak berhak mendirikan sebuah lembaga sertifikasi yang
kemudian disebut Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sebagai pengakuan
terhadap kompetensi peserta didik. LSP yang didirikan oleh SMKN 1 Cibadak
termasuk dalam kategori LSP P1 karena pengertian LSP P1 adalah LSP yang
didirikan oleh lembaga pendidikan dan atau pelatihan dengan tujuan utama
melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja terhadap peserta
pendidikan/pelatihan berbasis kompetensi dan/atau sumber daya manusia dari
jejaring kerja lembaga induknya, sesuai ruang lingkup yang diberikan oleh
BNSP (PBNSP 202, 2014).
Landasan lainnya adalah Standar Kompetensi Lulusan (SKL) SMK
bidang keahlian Agribisnis yang tercantum dalam Permendiknas No. 23 tahun
2006, SKL ini menjadi landasan karena pelaksanaan sertifikasi profesi oleh
50

LSP membutuhkan skema sertifikasi yang harus mengacu kepada SKL. Selain
itu tuntutan persyaratan kompetensi dari dunia usaha dan dunia industri,
khususnya untuk kompetensi keahlian Pengawasan Mutu tidak akan terlepas
dengan analisis proksimat.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah menyatakan
bahwa pendirian LSP didasari karena SMK membutuhkan sebuah sistem
penjaminan mutu lulusan agar kompetensi lulusan diakui secara sah oleh dunia
kerja dan dunia industri. Hal ini sesuai dengan yang tercantum dalam UU.
Nomor 20 tahun 2003 tentang pelaksanaan sertifikasi yang berfungsi sebagai
pengakuan terhadap kompetensi peserta. Ketua LSP menegaskan pula bahwa
pendirian LSP P1 SMKN 1 Cibadak juga dilandasi oleh standar perundang-
undangan yang sah dan standar kompetensi yang sesuai dengan skema
sertifikasi yang salah satunya adalah SKL.
Indikator selanjutnya adalah kesesuaian pelaksanaan sertifikasi dengan
visi-misi sekolah dan kompetensi keahlian. Visi merupakan rangkaian kalimat
yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang
ingin dicapai di masa depan dan misi merupakan rangkaian kalimat yang
menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang
disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun
jasa (Wibisono, 2006). Sejauh ini baik menurut kepala sekolah maupun ketua
LSP P1 SMKN 1 Cibadak, pelaksanaan sertifikasi profesi sudah sesuai dengan
visi-misi sekolah dan visi-misi kompetensi keahlian. Visi SMKN 1 Cibadak
adalah menjadi sekolah yang mandiri, unggul berbudaya, dan diakui secara
internasional.
Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah, ditegaskan bahwa
dengan dilaksanakannya LSP tujuan yang ingin dicapai sekolah bisa
diwujudkan yaitu menjadi mandiri, unggul, dan diakui secara nasional
mengingat LSP adalah organisasi tingkat nasional yang berkedudukan di
wilayah Republik Indonesia. Ketua LSP juga mengatakan bahwa dengan
dilaksanakannya LSP bisa mewujudkan impian sekolah untuk menjadi pusat
pelatihan kejuruan dalam berbagai bidang. Selain itu ketua LSP juga
menambahkan bahwa LSP sudah berjalan sesuai dengan visi-misi kompetensi
51

keahlian Pengawasan Mutu karena penyusunan skema sertifikasi LSP


disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh kompetensi keahlian.
Indikator selanjutnya adalah manfaat, eksistensi LSP, dan jenis support
dari sekolah untuk pelaksanaan LSP. Berdasarkan hasil wawancara dengan
kepala sekolah, dikatakan bahwa sekolah sangat diuntungkan dengan
dilaksanakannya program sertifikasi profesi oleh LSP. Dengan didirikannya
LSP, sekolah memiliki assessor yang tersertifikasi secara nasional dan
kompetensi lulusan SMKN 1 Cibadak diakui secara legal disertai dengan bukti
sertifikat kompetensi. Pelaksanaan sertifikasi oleh LSP juga memiliki
eksistensi tinggi di mata mitra sekolah yaitu DU (Dunia Usaha)/DI (Dunia
Industri). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia eksistensi adalah
keberadaan, kehadiran yang mengandung unsur bertahan. Dengan adanya LSP,
keberadaan SMKN 1 Cibadak akan lebih dianggap dan berarti di mata mitra
sekolah sehingga lulusan SMKN 1 Cibadak akan mendapatkan nilai tambah di
dunia usaha maupun dunia industri. Kepala sekolah juga menegaskan bahwa
pihak sekolah memberikan support 100% terhadap keberjalanan LSP. Support
tersebut berbentuk moril maupun materil. Hal ini ditunjukkan dengan biaya
LSP yang keseluruhan berasal dari anggaran sekolah, biaya tersebut digunakan
untuk pendidikan dan pelatihan assessor dan pengadaan sarana dan fasilitas uji
kompetensi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua LSP, ditegaskan pula bahwa
LSP P1 SMKN 1 Cibadak sudah terlisensi dengan baik ke BNSP. LSP dilisensi
pertama kali pada 5 Oktober 2015. LSP P1 SMKN 1 Cibadak memiliki Nomor
Lisensi : BNSP-LSP-199-ID. Berdasarkan kriteria yang tercantum dalam
PBNSP 201 (2014) dikatakan bahwa setiap LSP yang sudah memenuhi
persyaratan lisensi maka akan mendapatkan nomor lisensi yang sah dan legal.
Dalam hal ini pihak LSP harus melengkapi persyaratan yang ditetapkan yaitu
pengajuan dokumen, verifikasi TUK, verifikasi assessor kompetensi, dan
verifikasi sarana serta perangkat LSP. Oleh karena itu dengan dikeluarkannya
nomor lisensi dari BNSP terhadap LSP P1 SMKN 1 Cibadak maka dipastikan
bahwa LSP P1 SMKN 1 Cibadak sudah mendapatkan legalisasi dari BNSP.
52

a. Responden Assessor
Data kuantitatif komponen untuk mengevaluasi pelaksanaan LSP P1
SMKN 1 Cibadak dari aspek context diperoleh dari hasil angket yang diberikan
kepada dua responden (assessor). Angket tersebut memiliki sepuluh butir
pertanyaan. Distribusi frekuensi data untuk aspek context dapat dilihat pada
Tabel 4.2. Interval skor pada Tabel 4.2 mengacu pada kategori data pada Tabel
3.19.
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Context Responden Assessor
Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
10-19 Tidak Sesuai 0 0,00
20-24 Kurang Sesuai 0 0,00
25-29 Sesuai 0 0,00
30-40 Sangat Sesuai 2 100,00
Jumlah 2 100

Penyebaran skor berdasarkan Tabel 4.2. menunjukkan bahwa tidak ada


responden dalam kategori tidak sesuai (0%), kurang sesuai (0%), dan sesuai
(0%). Keseluruhan responden menilai bahwa kesesuaian pelaksanaan Lembaga
Sertifikasi Profesi P1 pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1
Cibadak ditinjau dari aspek context berada dalam kategori sangat sesuai
(100%).
Nilai Pencapaian Kualitas (NPK) dari pelaksanaan sertifikasi profesi oleh
LSP P1 pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak
ditinjau dari aspek context dengan responden assessor dapat dilihat pada Tabel
4.3. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 16.
Tabel 4.3. Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Context Responden Assessor
Jumlah Jumlah Total Persentase
NPK Keterangan
Responden Soal Skor (%)
2 10 70 35,00 87,50 Sangat Sesuai

Berdasarkan Tabel 4.3. diketahui bahwa kesesuaian pelaksanaan


sertifikasi profesi oleh LSP P1 pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu
SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek context dengan responden assessor
53

termasuk dalam kategori sangat sesuai yang ditunjukkan oleh Nilai Pencapaian
Kualitas 35,00 dengan persentase 87,50%.
Angket berisi sepuluh butir soal dengan empat indikator. Indikator
tersebut yaitu kesesuaian pelaksanaan LSP P1 dengan visi misi SMKN 1
Cibadak, kesesuaian pelaksanaan LSP P1 dengan pedoman BNSP, kesesuaian
pelaksanaan LSP P1 dengan SKKNI, dan kesesuaian pelaksanaan LSP P1
dengan kebutuhan masyarakat serta dunia kerja. Masing-masing indikator
tersebut diwakili oleh satu dan atau lebih butir pertanyaan. Nilai Pencapaian
Kualitas setiap indikator tersebut dengan skala 4 dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 15.
Tabel 4.4. Nilai Pencapaian Kualitas Indikator Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1
Aspek Context Responden Assessor
Nilai Nilai Butir
Indikator Rata-Rata Butir Soal
Butir Soal Soal
Kesesuaian pelaksanaan LSP P1 1 3,50
dengan visi misi SMKN 1 3,50
Cibadak 2 3,50
3 4,00
Kesesuaian pelaksanaan LSP P1
3,50 4 3,00
dengan pedoman BNSP
5 3,50
6 3,50
Kesesuaian pelaksanaan LSP P1
3,50 7 3,50
dengan SKKNI
8 3,50
Kesesuaian pelaksanaan LSP P1 9 3,50
dengan kebutuhan masyarakat dan 3,50
10 3,50
dunia kerja

Pada Tabel 4.4. dapat dilihat bahwa keempat indikator memiliki nilai
yang sama dalam skala 4. Hal tersebut menunjukkan bahwa derajat kesesuaian
keempat indikator setara yaitu semua dalam kategori “sangat sesuai”.
Pelaksanaan uji kompetensi bagi siswa dalam rangka sertifikasi profesi dapat
menjadikan siswa mandiri, unggul, dan diakui secara nasional. Hal tersebut
sejalan dengan visi SMKN 1 Cibadak untuk menjadi sekolah yang  mandiri,
unggul, berbasis imtaq, iptek, berbudaya. Selain itu salah satu misi SMKN 1
Cibadak adalah membina kerjasama dengan dunia usaha dan industri, hal itu
54

bisa diwujudkan dengan diadakannya program sertifikasi profesi sehingga


kompetensi lulusan bisa terjamin dan diakui oleh mitra sekolah yaitu DU/DI.
Berdasarkan hasil wawancara pada Tabel 4.1 kepala sekolah SMKN 1
Cibadak juga menyatakan bahwa pelaksanaan sertifikasi profesi khususnya
pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu sudah sangat sejalan dengan visi-
misi sekolah dikarenakan skema sertifikasi yang digunakan salah satunya
mengacu pada standar Kimia Analis yang dapat menjamin lulusan agar
kompeten dalam hal pengujian mutu pangan dan bekerja di laboratorium.
Selain itu ketua LSP P1 SMKN 1 Cibadak juga menyatakan bahwa tujuan
dibentuknya LSP P1 SMKN 1 Cibadak adalah untuk penjaminan mutu lulusan
agar sesuai dengan yang diinginkan oleh sekolah, oleh karena itu dalam
penentuan skema sertifikasi disesuaikan dengan visi-misi sekolah dan
kompetensi keahlian.
Acuan dalam keberjalanan program sertifikasi profesi oleh LSP P1
SMKN 1 Cibadak khususnya kompetensi keahlian Pengawasan Mutu adalah
pedoman BNSP. Keseluruhan perangkat LSP dibuat berdasarkan aturan yang
dibuat oleh BNSP. Oleh karena itu keberjalanan proses sertifikasi profesi oleh
LSP P1 SMKN 1 Cibadak dapat dipastikan sudah sangat sesuai dengan
pedoman BNSP. Selain itu penyusunan skema sertifikasi LSP P1 SMKN 1
Cibadak juga mengacu kepada SKKNI sektor laboratori yaitu SKKNI Sektor
Laboratori dalam SK Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor :
KEP.271/MEN/XII/2004 dan Standar Kompetensi Nasional Kimia Analis.
Maka pelaksanaannya pun sudah sesuai dengan SKKNI dan SKN Kimia Analis
karena pelaksanaan uji kompetensi sertifikasi tidak akan terlepas dari skema
sertifikasi yang telah disusun.
Pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak juga sudah
sangat sesuai dengan dunia kerja dan kebutuhan masyarakat. Hal tersebut
terbukti berdasarkan hasil wawancara dengan ketua LSP bahwa sekitar 70%
alumni kompetensi Pengawasan Mutu diterima kerja di sektor yang sesuai
dengan yang diharapkan. Pihak LSP juga selalu melibatkan mitra dalam
penyusunan dan rekonstruksi skema sertifikasi sehingga skema sertifikasi yang
diberlakukan dapat dipastikan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh mitra
55

selaku pengguna. Angka keberterimaan alumni di sektor kerja yang sesuai


dengan skema membuktikan bahwa alumni yang disertifikasi oleh LSP
diterima dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu landasan acuan
penyusunan skema sertifikasi disesuaikan dengan landasan acuan standar yang
salah satunya adalah tuntutan persyaratan kompetensi dari dunia usaha dan
industri dalam hal analisis proksimat. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan LSP sudah sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia
industri selaku pengguna lulusan.
b. Responden Alumni
Data kuantitatif komponen untuk mengevaluasi pelaksanaan LSP P1
SMKN 1 Cibadak dari aspek context diperoleh dari hasil angket yang diberikan
kepada 30 responden (alumni). Angket tersebut memiliki lima butir
pertanyaan. Distribusi frekuensi data untuk aspek context dapat dilihat pada
Tabel 4.5. Interval skor pada Tabel 4.5 mengacu pada kategori data pada Tabel
3.20.
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Context Responden Alumni
Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
5-9 Tidak Sesuai 0 0,00
10-12 Kurang Sesuai 0 0,00
13-15 Sesuai 4 13,33
16-20 Sangat Sesuai 26 86,67
Jumlah 30 100

Penyebaran skor berdasarkan Tabel 4.5. menunjukkan bahwa tidak ada


responden dalam kategori tidak sesuai (0%) dan kurang sesuai (0%). empat
orang responden menilai bahwa pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1
pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari
aspek context berada dalam kategori sesuai (13,33%) dan 26 orang menilai
sangat sesuai (86,67%).
NPK dari pelaksanaan Lembaga Sertifikasi Profesi P1 pada kompetensi
keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek context
dengan responden alumni dapat dilihat pada Tabel 4.6. Perhitungan dapat
dilihat pada Lampiran 16.
56

Tabel 4.6. Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek


Context Responden Alumni
Jumlah Jumlah Total Persentase
NPK Keterangan
Responden Soal Skor (%)
30 5 535 17,83 89,17 Sangat Sesuai

Berdasarkan Tabel 4.6. dapat diketahui bahwa komponen dari kesesuaian


pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1 pada kompetensi keahlian
Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek context dengan
responden alumni termasuk dalam kategori sangat sesuai yang ditunjukkan
oleh Nilai Pencapaian Kualitas 17,83 dengan persentase 89,17%.
Angket kesesuaian pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1 pada
kompetensi keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek
context dengan responden alumni berisi lima butir soal dengan dua indikator.
Indikator tersebut yaitu kesesuaian pelaksanaan LSP P1 dengan visi misi
SMKN 1 Cibadak dan kesesuaian pelaksanaan LSP P1 dengan dunia kerja.
NPK setiap indikator tersebut dengan skala 4 dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 15.
Tabel 4.7. Nilai Pencapaian Kualitas Indikator Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1
Aspek Context Responden Alumni
Nilai Nilai Butir
Indikator Rata-Rata Butir Soal
Butir Soal Soal
Kesesuaian pelaksanaan LSP P1 1 3,60
3,60
dengan visi misi SMKN 1 Cibadak 2 3,60
3 3,60
Kesesuaian pelaksanaan LSP P1
3,54 4 3,80
dengan dunia kerja
5 3,23

Pada Tabel 4.7. dapat dilihat bahwa kesesuaian keberjalanan LSP P1


dengan visi misi sekolah mendapatkan nilai 3,60 dalam skala 4 sedangkan
kesesuaian pelaksanaan LSP dengan dunia kerja bernilai 3,54 dalam skala 4.
Responden alumni mengakui bahwa dengan dilaksanakannya sertifikasi profesi
yang diwujudkan dengan uji kompetensi bisa meningkatkan kompetensi dalam
bekerja di laboratorium sehingga mereka akan terampil saat mulai bekerja.
Meski kedua indikator tersebut berada dalam kategori “sangat sesuai”
namun masih terdapat sedikit kekurangan dalam hal pelaksanaan sertifikasi
57

profesi dengan dunia kerja menurut responden alumni. Indikator kesesuaian


pelaksanaan LSP dengan dunia kerja berisi tiga butir soal yang membahas
tentang manfaat pelaksanaan pengujian dalam dunia kerja, manfaat penerapan
GLP dalam dunia kerja, dan kontribusi sertifikasi profesi dalam melatih
komunikasi.
Berdasarkan Tabel 4.7. terlihat bahwa nilai terendah pada instrumen
angket responden alumni adalah pada butir soal nomor 5 yang
mempertanyakan tentang kontribusi sertifikasi profesi dalam melatih
komunikasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa program sertifikasi profesi oleh
LSP masih belum maksimal dalam melatih alumni menjadi pribadi yang
komunikatif. Hal ini juga sejalan dengan hasil wawancara dengan pihak
pengguna bahwa salah satu kelemahan dari alumni LSP SMKN 1 Cibadak
berasal dari segi komunikasi, teridentifikasi bahwa mereka masih sulit dalam
menyampaikan pendapat dan pertanyaan dalam dunia kerja. Sedangkan untuk
butir soal lainnya sudah cenderung mendapatkan nilai yang tinggi, contohnya
pada butir soal nomor 4 tentang penerapan GLP di dunia kerja. Hal itu
menandakan bahwa alumni LSP sudah sangat memahami GLP dan
menerapkannya dengan baik saat di dunia kerja.
2. Aspek Input
Indikator yang diukur dalam aspek input diantaranya adalah hal yang
menyangkut dengan sumber daya manusia yaitu assessor, sarana dan perangkat
LSP yang di dalamnya termasuk TUK (tempat uji kompetensi), materi uji
kompetensi, perangkat assessment, dan biaya. Data yang diperoleh dari
instrumen berupa angket dengan responden assessor, alumni LSP, dan hasil
wawancara dengan ketua LSP P1 SMKN 1 Cibadak.
Data kualitatif untuk mengevaluasi pelaksanaan sertifikasi profesi oleh
LSP P1 SMKN 1 Cibadak dari aspek input didapat dari proses wawancara.
Perbandingan temuan penelitian dengan standar dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8. Perbandingan Temuan Penelitian Aspek Input dengan Kriteria Standar
Aspek Indikator Kriteria Standar Temuan Penelitian Keterangan
Input Ketua LSP :
Jumlah total assessor LSP P1 SMKN 1
Cibadak sampai saat ini adalah 22 orang.
15 orang berasal dari SMKN 1 Cibadak
Jumlah assessor dan peserta *Tidak tercantum dalam
dan 7 orang dari sekolah lain (eksternal).
yang sudah disertifikasi oleh dokumen standar LSP P1 -
Sedangkan untuk kompetensi keahlian
LSP P1 SMKN 1 Cibadak SMKN 1 Cibadak
Pengawasan Mutu, assessor berjumlah 2
orang.
Jumlah total peserta yang sudah
disertifikasi adalah 161 orang
TUK harus terverifikasi dan Ketua LSP :
ketersediaan alat serta bahan Jumlah total TUK LSP P1 saat ini adalah
untuk uji kompetensi harus 7. Untuk kompetensi keahlian
memadai. Persyaratan terkait Pengawasan Mutu berjumlah 1 TUK.
kondisi uji dan peralatan yang Keadaan TUK pengawasan mutu sudah
diperlukan dalam proses
memenuhi syarat berdasarkan skema
Jumlah TUK dan kelengkapan Kelengkapan sarana TUK
pengujian berdasarkan dan yang disusun. Skema tersebut adalah
sarana TUK LSP PI SMKN 1 sudah sesuai dengan standar
konsisten dengan skema
analisis gravimetri, volumetri, dan
Cibadak dan terverifikasi
sertifikasi yang diacu. Apabila analisis proksimat. TUK kompetensi
ada peralatan teknis yang keahlian Pengawasan Mutu sudah
digunakan dalam proses
terlisensi dengan kode TUK-199-001
pengujian, maka peralatan
yang ditanggungjawabi oleh Tri
teknis harus diverifikasi atau Pristiwiwati, S.TP, M.MPd.
dikalibrasi secara tepat.
Mitra LSP P1 SMKN 1 *Tidak tercantum dalam Ketua LSP : -
Cibadak dokumen standar LSP P1 Kompetensi keahlian Pengawasan Mutu
SMKN 1 Cibadak sebenarnya sudah memiliki banyak
mitra, baik pihak industri maupun

58
Aspek Indikator Kriteria Standar Temuan Penelitian Keterangan
laboratorium pengujian. Hanya saja
sampai saat ini mitra LSP P1 yang
tercantum dan mau membuat komitmen
secara legal adalah Balai Besar Industri
Agro (BBIA) Bogor.
Ketua LSP :
Saat pelaksanaan uji kompetensi, mitra
biasanya mengirimkan perwakilan untuk
*Tidak tercantum dalam
Bentuk kerjasama LSP P1 menjadi tenaga ahli sebagai pendamping
dokumen standar LSP P1 -
dengan mitra assessor saat proses assessment. Hal ini
SMKN 1 Cibadak
bertujuan untuk meningkatkan
ketidakberpihakan dan objektivitas
selama proses assessment.

59
60

Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua LSP, diketahui bahwa jumlah


total assessor di LSP P1 SMKN 1 Cibadak adalah 22 orang. Sebanyak 15
orang adalah guru SMKN 1 Cibadak sedangkan tujuh lainnya adalah guru dari
sekolah lain yang direkrut oleh sekolah. Sampai saat ini assessor untuk
kompetensi keahlian Pengawasan Mutu berjumlah dua orang yaitu Wagiyono
dan Tri Pristiwiwati S.TP, M.MPd. Sampai saat ini LSP sudah mengeluarkan
sebanyak 161 sertifikat kompetensi untuk siswa kompetensi keahlian
Pengawasan Mutu.
Indikator selanjutnya adalah Tempat Uji Kompetensi (TUK),
berdasarkan PBNSP 206 (2014) dikatakan bahwa TUK harus terverifikasi dan
ketersediaan alat serta bahan untuk uji kompetensi harus memadai. Persyaratan
terkait kondisi uji dan peralatan yang diperlukan dalam proses pengujian
berdasarkan dan konsisten dengan skema sertifikasi yang diacu. Apabila ada
peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian, maka peralatan teknis
harus diverifikasi atau dikalibrasi secara tepat. Dalam standar tidak disebutkan
jumlah TUK yang harus dimiliki oleh pihak LSP namun yang lebih ditekankan
adalah kelengkapan sarana TUK tersebut. Ketua LSP menuturkan bahwa
sampai saat ini jumlah TUK yang dinaungi oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak
adalah tujuh TUK. Untuk kompetensi keahlian Pengawasan Mutu berjumlah
satu TUK. Ketua LSP menambahkan bahwa kondisi TUK Pengawasan Mutu
sudah sesuai dengan skema sertifikasi yang disusun. Skema yang diacu adalah
gravimetri, volumetri, dan analisisi proksimat. TUK Pengawasan Mutu sudah
dilengkapi dengan alat dan bahan yang memenuhi ketiga skema tersebut. TUK
Pengawasan Mutu juga sudah terlisensi dengan kode TUK-199-001.
Indikator lainnya adalah mitra. Ketua LSP menuturkan bahwa
kompetensi keahlian Pengawasan Mutu sebenarnya sudah bermitra dengan
banyak industri dan laboratorium pengujian. Industri yang bermitra dengan
kompetensi keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak diantaranya adalah
PT. Indolakto, PT. TUV NORD Indonesia, dan PT. Nilam Widuri. Sedangkan
balai pengujian yang bermitra dengan kompetensi keahlian Pengawasan Mutu
SMKN 1 Cibadak diantaranya adalah BBIA (Balai Besar Industri Agro),
BBKK (Balai Besar Kimia dan Kemasan), Laboratorium Kesehatan Bandung,
61

dan BPMB (Balain Pengawasan Mutu Barang). Hanya saja ketua LSP
menegaskan bahwa sampai saai ini mitra LSP P1 yang tercantum dan mau
membuat komitmen secara legal adalah Balai Besar Industri Agro (BBIA)
Bogor. Kerjasama LSP dengan mitra dilakukan dalam bentuk pengiriman
tenaga ahli pendamping assessor saat uji kompetensi di LSP dilaksanakan.
Selain itu mitra juga menjadi tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi siswa
kompetensi keahlian Pengawasan Mutu.
a. Responden Assessor
Data kuantitatif komponen untuk mengevaluasi pelaksanaan setifikasi
profesi LSP P1 SMKN 1 Cibadak dari aspek input diperoleh dari hasil angket
yang diberikan kepada dua responden (assessor). Angket tersebut memiliki
sepuluh butir pertanyaan. Distribusi frekuensi data untuk aspek input dapat
dilihat pada Tabel 4.9. Interval skor pada Tabel 4.9 mengacu pada kategori
data pada Tabel 3.21.
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Input Responden Assessor
Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
9-17 Tidak Sesuai 0 0,00
18-22 Kurang Sesuai 0 0,00
23-27 Sesuai 0 0,00
28-36 Sangat Sesuai 2 100,00
Jumlah 2 100

Penyebaran skor berdasarkan Tabel 4.9. menunjukkan bahwa tidak ada


responden dalam kategori tidak sesuai (0%), kurang sesuai (0%), dan sesuai
(0%). Keseluruhan responden menilai bahwa kesesuaian pelaksanaan Lembaga
Sertifikasi Profesi P1 pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1
Cibadak ditinjau dari aspek input berada dalam kategori sangat sesuai (100%).
NPK dari pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1 pada kompetensi
keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek input dengan
responden assessor dapat dilihat pada Tabel 4.10. Perhitungan dapat dilihat
pada Lampiran 17.
Tabel 4.10. Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Input Responden Assessor
Jumlah Jumlah Total Skor NPK Persentase Keterangan
62

Responden Soal (%)


2 9 65 32,50 90,28 Sangat Sesuai

Berdasarkan Tabel 4.10. dapat diketahui bahwa kesesuaian pelaksanaan


pelaksanaan sertifikasi oleh LSP P1 pada kompetensi keahlian Pengawasan
Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek input dengan responden assessor
termasuk dalam kategori sangat sesuai yang ditunjukkan oleh Nilai Pencapaian
Kualitas 32,50 dengan persentase 90,28%.
Angket berisi sembilan butir soal dengan empat indikator. Indikator
tersebut yaitu kesesuaian perangkat assessment dengan PBNSP, kesesuaian
Tempat Uji Kompetensi (TUK) dengan PBNSP, kelengkapan sarana dan
perangkat LSP, serta ketersediaan biaya penunjang pelaksanaan LSP. Nilai
Pencapaian Kualitas setiap indikator tersebut dengan skala 4 dapat dilihat pada
Tabel 4.11. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 15.
Tabel 4.11. Nilai Pencapaian Kualitas Indikator Kesesuaian Pelaksanaan LSP
P1 Aspek Input Responden Assessor
Nilai Butir Nilai Butir
Indikator Rata-Rata
Butir Soal Soal Soal
Kesesuaian perangkat assessment dengan 1 4,00
3,75
PBNSP 2 3,50
Kesesuaian Tempat Uji Kompetensi 3 3,50
3,50
(TUK) dengan PBNSP 4 3,50
5 3,50
Kelengkapan sarana dan perangkat LSP 3,67 6 4,00
7 3,50
Ketersediaan biaya penunjang 8 3,50
3,50
pelaksanaan LSP 9 3,50

Pada Tabel 4.11. menjelaskan bahwa indikator dengan nilai tertingggi


adalah kesesuaian perangkat assessment dengan PBNSP yaitu 3,75 dalam skala
4. Skor terendah adalah kesesuaian TUK dengan PBNSP dan ketersediaan
biaya penunjang yaitu 3,50 dalam skala 4. Hal ini menunjukkan bahwa
perangkat assessment yang digunakan oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak sudah
sangat sesuai dengan PBNSP. Perangkat assessment disusun berdasarkan
skema sertifikasi yang telah disusun dan mengikuti format yang disediakan
oleh BNSP. Perangkat assessment yang disusun oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak
bersifat rahasia sehingga tidak ditampilkan. Perangkat assessment disusun
63

dengan standar penilaian K (Kompeten) dan BK (Belum Kompeten) bagi setiap


asesi yang diuji. Hal ini sesuai dengan format perangkat assessment yang ada
dalam Lampiran PBNSP Nomor : 09/BNSP.301/XI/2013 tentang Pedoman
Pelaksanaan Assesment Kompetensi (PBNSP 301, 2013).
Indikator lainnya adalah kesesuaian TUK dengan BNSP. Indikator ini
mendapat nilai 3,5 dalam skala 4. Jumlah keseluruhan TUK pada LSP P1
SMKN 1 Cibadak adalah tujuh TUK. Namun dikarenakan yang hanya
menjalankan uji kompetensi dan sertifikasi profesi hanya kompetensi keahlian
Pengawasan Mutu maka TUK yang beroperasi hanya TUK Pengawasan Mutu
saja. Kompetensi keahlian Pengawasan Mutu memiliki satu TUK yang
bernama TUK Analis Kimia dan Pengawasan Mutu dengan kode TUK-199-
001. TUK tersebut ditanggungjawabi oleh Manajer Manajemen Mutu LSP
yaitu Tri Pristiwiwati, S.TP, M.MPd.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua LSP, TUK tersebut telah
diverifikasi dan telah dilisensi sejak awal didirikannya LSP yaitu tahun 2015.
TUK tersebut juga sudah dilengkapi dengan alat, bahan, serta sarana dan
prasarana yang memadai untuk uji kompetensi. Lisensi yang diberikan
terhadap TUK menandakan bahwa TUK tersebut sudah sesuai dengan standar
dan layak karena proses verifikasi TUK harus melengkapi beberapa
persyaratan tertentu. Oleh karena itu TUK yang sudah melalui proses verifikasi
secara otomatis sudah melengkapi semua persyaratan yang diharuskan.
Persyaratan tersebut adalah TUK harus mengajukan permohonan verifikasi
dengan melampirkan dokumen sistem manajemen mutu, dokumen perangkat
kerja,dan dokumen peralatan sesuai persyaratan teknis. LSP harus
memverifikasi pemenuhan persyaratan teknis TUK dan pemenuhan persyaratan
manajemen TUK. Selain itu LSP harus menetapkan TUK terverifikasi yang
berlaku untuk suatu periode waktu tertentu, disertai ketentuan yang
mewajibkan TUK memelihara status terverifikasinya. Setelah habis masa
berlaku verifikasi, dilakukan proses verifikasi ulang. Hal tersebut tercantum
dalam Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 5/BNSP/VII/2014
tentang Pedoman Persyaratan Umum Tempat Uji Kompetensi (PBNSP 206,
2014).
64

Indikator selanjutnya adalah kelengkapan sarana dan perangkat LSP.


Indikator ini memiliki nilai 3,67 dalam skala 4. Dalam PBNSP Nomor :
2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi
yang termasuk sarana LSP adalah kantor, sarana kerja yang memadai, sistem
pengolahan data berbasis teknologi informasi, dan perencanaan kegiatan.
Sedangkan yang termasuk perangkat LSP adalah standar kompetensi, skema
sertifikasi, perangkat assessment, Materi Uji Kompetensi (MUK), Tempat Uji
Kompetensi (TUK), personil yang kompeten, assessor¸dan sistem
pengendalian pelaksanaan sertifikasi (PBNSP 202, 2014). LSP P1 SMKN 1
Cibadak sudah memiliki semua jenis sarana dan perangkat tersebut, oleh
karena itu sarana dan perangkat LSP P1 SMKN 1 Cibadak sudah dikategorikan
lengkap. Penyusunan MUK biasanya dilaksanakan oleh assessor kompetensi
beberapa bulan sebelum uji kompetensi dilaksanakan. MUK disusun dan
direvisi ulang setiap tahun disesuaikan dengan skema sertifikasi yang telah
disusun. Begitu pula dengan TUK dan perangkat assessment, semua hal yang
menyangkut dengan keberjalanan uji kompetensi diperiksa kembali agar sesuai
dengan skema sertifikasi yang akan digunakan.
Indikator terakhir adalah ketersediaan biaya penunjang. Indikator ini
mendapat nilai 3,5 dalam skala 4. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala
sekolah SMKN 1 Cibadak, dinyatakan bahwa pembiayaan LSP P1 SMKN 1
Cibadak 100% bersumber dari anggaran sekolah. Indikator ini memuat 2 butir
soal yang berkaitan dengan alokasi dana dan pengeluaran biaya tidak langsung.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua LSP P1 SMKN 1 Cibadak,
anggaran dana LSP sudah dialokasikan dengan baik untuk semua keperluan
pelaksanaan sertifikasi profesi. Dana tersebut dialokasikan untuk biaya uji
kompetensi, biaya penggunaan sarana, fasilitas, peralatan uji kompetensi, dan
biaya assessor. Sedangkan blanko sertifikat kompetensi tidak membutuhkan
anggaran dari sekolah karena blanko sertifikat dikirimkan langsung oleh BNSP
setelah dilakukan pengajuan oleh pihak LSP. Pengeluaran biaya tak langsung
yang dikeluarkan oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak meliputi biaya administrasi
yang dikeluarkan saat proses pendaftaran calon asesi, biaya tersebut juga
dikeluarkan tidak lebih dari 15% anggaran dana. Pembiayaan dan alokasi dana
65

yang dilakukan oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak mengacu pada PBNSP nomor :
04/BNSP.305/X/2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi oleh
Panitia Teknis BNSP (PBNSP 305, 2013).
b. Responden Alumni
Data kuantitatif untuk mengevaluasi pelaksanaan sertifikasi profesi oleh
LSP P1 SMKN 1 Cibadak dari aspek input diperoleh dari hasil angket yang
diberikan kepada 30 responden (alumni). Angket tersebut memiliki tujuh butir
pertanyaan. Distribusi frekuensi data untuk aspek input dapat dilihat pada
Tabel 4.12. Interval skor pada Tabel 4.12 mengacu pada kategori data pada
Tabel 3.22.
Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Input Responden Alumni
Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
7-13 Tidak Sesuai 0 0,00
14-17 Kurang Sesuai 0 0,00
18-21 Sesuai 14 46,67
22-28 Sangat Sesuai 16 53,33
Jumlah 30 100

Penyebaran skor berdasarkan Tabel 4.12. menunjukkan bahwa tidak ada


responden dalam kategori tidak sesuai (0%) dan kurang sesuai (0%). 14 orang
responden menilai bahwa kesesuaian pelaksanaan Lembaga Sertifikasi Profesi
P1 pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari
aspek input berada dalam kategori sesuai (46,67%) dan 16 orang menilai
sangat sesuai (53,33%).
NPK dari pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1 pada kompetensi
keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek input dengan
responden alumni dapat dilihat pada Tabel 4.13. Perhitungan dapat dilihat pada
Lampiran 17.
Tabel 4.13. Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Input Responden Alumni
Jumlah Jumlah Total Persentase
NPK Keterangan
Responden Soal Skor (%)
30 7 686 22,87 81,67 Sangat Sesuai
66

Berdasarkan Tabel 4.13. dapat diketahui bahwa kesesuaian pelaksanaan


sertifikasi profesi oleh LSP P1 pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu
SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek input dengan responden alumni termasuk
dalam kategori sangat sesuai yang ditunjukkan oleh NPK 22,87 dengan
persentase 81,67%.
Angket berisi tujuh butir soal dengan tiga indikator. Indikator tersebut
yaitu kemampuan assessor dalam menilai, sarana dan fasilitas tempat uji
kompetensi, dan kesesuaian jadwal dengan pelaksanaan uji kompetensi. Nilai
Pencapaian Kualitas setiap indikator tersebut dengan skala 4 dapat dilihat pada
Tabel 4.14. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 15.
Tabel 4.14. Nilai Pencapaian Kualitas Indikator Kesesuaian Pelaksanaan LSP
P1 Aspek Input Responden Alumni
Nilai Nilai Butir
Indikator Rata-Rata Butir Soal
Butir Soal Soal
1 3,37
Kemampuan assessor dalam menilai 3,33
2 3,30
3 3,30
Sarana dan fasilitas tempat uji
3,21 4 3,20
kompetensi
5 3,13
Kesesuaian jadwal dengan 6 3,40
3,28
pelaksanaan uji kompetensi 7 3,17

Secara keseluruhan input yang diberikan sudah sangat sesuai dengan


yang diharapkan oleh peserta uji kompetensi dikarenakan hasil analisa data
menunjukkan aspek ini termasuk dalam kategori “sangat sesuai”. Pada Tabel
4.14 terlihat bahwa kemampuan assessor dalam menilai mendapatkan nilai
tertinggi dari responden alumni. Indikator yang berkaitan dengan kemampuan
assessor dalam menilai berisi dua butir soal yang membahas tentang
keobjektifan penilaian assessor dan penggunaan perangkat assessment yang
telah disiapkan saat uji kompetensi berlangsung. Hasil ini menunjukkan bahwa
saat uji kompetensi berlangsung assessor bersifat objektif dalam menilai
peserta dan tidak memihak.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua LSP P1 SMKN 1 Cibadak
diketahui bahwa saat proses uji kompetensi, pihak mitra yaitu BBIA diundang
dan ikut secara langsung menyaksikan proses assessment sebagai tenaga ahli
67

dan untuk meminimalisir keberpihakan assessor dan seperti yang sudah


dijelaskan sebelumnya bahwa perangkat assessment akan ditinjau kembali
sebelum uji kompetensi dilakukan agar sesuai dengan skema sertifikasi yang
disusun. Saat uji kompetensi berlangsung, assessor hanya akan menilai peserta
uji kompetensi dengan dokumen assessment yang telah dipersiapkan oleh
panitia teknis sertifikasi. Oleh karena itu dapat dipastikan bahwa uji
kompetensi yang dilakukan pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu sudah
objektif dan sesuai dengan yang seharusnya.
Indikator lainnya adalah sarana dan fasilitas TUK. Indikator ini berisi
tiga butir soal yang membahas tentang penataan TUK, alat dan bahan yang
memadai untuk uji kompetensi, dan sistem pengolahan data berbasis teknologi
informasi. Penataan TUK serta alat dan bahan yang tersedia sudah sangat
sesuai dengan standar yang seharusnya karena seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya bahwa TUK yang digunakan sudah diverifikasi dan terlisensi.
Namun pada Tabel 4.14. terlihat bahwa indikator ini mendapat nilai terendah
dibandingkan dua indikator lainnya. Hal ini dikarenakan terdapat kelemahan
dari segi fasilitas TUK dalam hal sistem pengolahan data yang digunakan.
Berdasarkan Tabel 4.14. diketahui bahwa nilai terendah butir soal adalah butir
soal nomor 5 yang membahas tentang sistem pengolahan data berbasis
teknologi informasi. Berdasarkan data diketahui pula bahwa alumni yang
disertifikasi oleh LSP menilai bahwa sistem pengolahan data yang digunakan
oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak masih belum sepenuhnya berbasis teknologi
informasi. Pengolahan data masih ada yang dilakukan secara manual oleh
masing-masing assessor. Selain itu pemberian informasi kepada calon asesi
juga masih dilakukan secara langsung dan belum dapat diakses secara online.
Indikator terakhir adalah kesesuaian jadwal dengan waktu pelaksanaan
uji kompetensi. Indikator ini berkaitan dengan efektifitas waktu yang
digunakan saat uji kompetensi. Indikator ini berisi dua soal yang membahas
tentang ketepatan waktu dimulai dan selesainya uji kompetensi. Indikator ini
mendapat nilai 3,28 dalam skala 4. Hal itu menandakan bahwa terdapat
kelemahan dalam aspek ini. Berdasarkan hasil wawancara pra penelitian
dengan beberapa panitia pelaksanaan uji kompetensi diketahui bahwa uji
68

kompetensi dilaksanakan mulai jam 07.00 dan selesai pada jam 16.30. Saat hari
pelaksanaan uji kompetensi, siswa (asesi) biasanya datang lebih awal dari
waktu yang ditentukan dan TUK sudah dipersiapkan jauh hari sebelum hari
pelaksanaan uji kompetensi sehingga uji kompetensi selalu dimulai tepat
waktu. Namun permasalahannya terletak pada waktu penyelesaian. Materi
yang diujikan adalah uji proksimat yang terkadang bisa memakan waktu lebih
dari yang diperkirakan sehingga waktu penyelesaian uji kompetensi seringkali
lebih terlambat dari yang direncanakan.
3. Aspek Process
Indikator yang diukur dalam aspek process diantaranya adalah hal yang
berkaitan dengan pelaksanaan uji kompetensi, pelaksanaan assessment,
pelatihan assessor, proses audit, dan keputusan sertifikasi. Data yang
digunakan untuk mengukur kesesuaian pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP
P1 pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari
aspek process diperoleh dari instrumen berupa angket dengan responden
assessor dan alumni LSP. Data kualitatif didapat dari hasil wawancara dengan
ketua LSP P1 SMKN 1 Cibadak. Hasil olahan dan analisa data akan
ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan tabel Nilai Pencapaian
Kualitas (NPK). Perbandingan temuan penelitian dengan standar dapat dilihat
pada Tabel 4.15.
Tabel 4.15. Perbandingan Temuan Penelitian Aspek Process dengan Kriteria Standar
Aspek Indikator Kriteria Standar Temuan Penelitian Keterangan
Process Syarat mendaftar berdasarkan dokumen
standar LSP P1 :
1. Lulus mata pelajaran Analisis Kimia
Proksimat dari SMKN 1 Cibadak
2. Telah melakukan praktikum dan lulus
ujian praktik Analisis Kimia Proksimat Pendaftaran peserta sudah
3. Melampirkan bukti data hasil analisis Ketua LSP : sesuai dengan kriteria standar
Pendaftaran Peserta ke LSP yang relevan dan pernah dilakukan Proses pendaftaran mengikuti namun dalam pelaksanaannya
P1 SMKN 1 Cibadak maksimal satu tahun terakhir dokumen tahapan yang tertera dalam dokumen masih ada peserta yang tidak
mutu laboratorium (log book, catatan standar LSP P1 SMKN 1 Cibadak mengumpulkan administrasi
pengujian, kartu peminjaman alat, form untuk pendaftaran.
data hasil pengujian)
4. Telah lulus mata Pelajaran Teknik
Laboratorium, Mata Pelajaran
Pengelolaan Laboratorium, dan Mata
Pelajaran Pengambilan Contoh
Proses Perekrutan dan Syarat assessor (PBNSP 218, 2013) Ketua LSP : Perekrutan assessor sudah
Pemilihan assessor LSP P1 1. Pendidikan minimal D1 dan sederajat Setiap guru yang sudah memiliki sesuai dengan standar dan
SMKN 1 Cibadak dengan pengalaman kerja yang terkait kompetensi teknis dan memenuhi persyaratan BNSP
dengan profesi selama 2 tahun persyaratan yang memadai akan
2. Memahami persyaratan dan prosedur diusulkan ke BNSP dan akan dilatih
sertifikasi LSP oleh BNSP. Ketentuan assessment
3. Memahami persyaratan dan prosedur dalam penerimaan assessor terbagi 2
sertifikasi TUK dan LSP cabang yaitu:
4. Mengetahui persyaratan dan prosedur 1. Asesi hasil diklat, berbentuk
lisensi assessment langsung (tes)
5. Mampu berkomunikasi, baik dalam 2. Asesi bukan diklat, berbentuk
tulisan maupun lisan assessment tidak langsung

69
Aspek Indikator Kriteria Standar Temuan Penelitian Keterangan
6. Mengikuti secara lengkap program
pelatihan auditor manajemen mutu (pengumpulan portofolio atau
sesuai dengan panduan modul pelatihan rekomendasi pihak ketiga)
BNSP.
Kewajiban peserta tersertifikasi oleh LSP
P1 SMKN 1 Cibadak (dokumen standar
LSP P1 SMKN 1 Cibadak) Ketua LSP:
a. Melaksanakan keprofesiannya dengan Monitoring dilakukan secara tidak
tetap menjaga kode etik profesi langsung, melalui pengumpulan
Proses monitoring tidak
b. Mengikuti program survailance yang informasi dengan angket ke industri
Proses Monitoring Peserta sesuai dengan standar dan
ditetapkan LSP minimal dua tahun penyerap lulusan SMK oleh pihak
yang telah Tersertifikasi survailance belum pernah
sekali sekolah. Sedangkan survailance
dilakukan sama sekali
c. Melaporkan kegiatan yang berhubungan belum dilakukan sama sekali
dengan pemeliharaan kompetensinya dikarenakan sertifikat LSP P1 hanya
dalam kegiatan survailance dalam berlaku selama tiga tahun.
bentuk logbook yang ditandatangani
supervisor
Alur Penerbitan Sertifikat 1. Panitia Teknis Uji Kompetensi (PTUK) Ketua LSP: Alur penerbitan sertifikat
Profesi melaporkan rencana penerbitan Hasil assessment  Rapat pleno sudah sesuai dengan standar
sertifikat kepada BNSP dengan (yang dihadiri oleh komite teknis, BNSP, hanya jangka
menyampaikan data isian sertifikat assessor, dan ketua LSP)  waktunya tidak bisa
dilengkapi dokumen pendukung uji Penentuan Peserta kompeten/Belum disesuaikan dengan standar
kompetensi. Kompeten  Peserta yang kompeten karena blanko sering
2. BNSP menetapkan nomor sertifikat akan langsung diajukan permohonan terlambat dikirimkan oleh
kompetensi yang bersifat unik secara penerbitan sertifikat ke BNSP oleh BNSP.
nasional. LSP dengan alur yang sesuai dengan
3. PTUK, setelah memperoleh nomer pedoman BNSP. Untuk peserta yang
sertifikat dari BNSP, menyiapkan belum kompeten maka diperbolehkan
penerbitan sertifikat kompetensi sesuai untuk mengulang tes pada waktu
dengan ketentuan. yang ditentukan.

70
Aspek Indikator Kriteria Standar Temuan Penelitian Keterangan
4. Sertifikat kompetensi ditandatangani
oleh Pimpinan BNSP atau pimpinan
PTUK yang telah ditentukan dan
dibubuhi stempel berwarna biru.
5. Setiap sertifikat yang diterbitkan
dimasukan kedalam basis data BNSP.
6. Penerbitan sertifikat oleh PTUK paling
lambat 2 (dua) minggu setelah peserta
dinyatakan kompeten.
7. Sertifikat disampaikan kepada pemilik
sertifikat melalui sekretariat PTUK.
8. Setiap penyerahan sertifikat harus
disertai dengan tanda bukti penerimaan
dari pemilik sertifikat.
Ketua LSP :
Blanko sertifikat dikirim langsung
oleh BNSP dengan logo dan
BNSP menetapkan nomer sertifikat hologram. Sertifikat juga diberi Sertifikat kompetensi yang
Legalisasi Sertifikat
kompetensi yang bersifat unik secara nomor sertifikasi dan registrasi yang dikelurkan sudah legal dan
Kompetensi
nasional. unik sesuai standar BNSP. Sertifikat sah
kemudian ditandatangani oleh ketua
LSP dan dibubuhi stempel berwarna
biru.
Proses Pelatihan assessor Panduan Modul Pelatihan BNSP untuk Ketua LSP : Proses pelatihan assessor
Assessor : Sejauh ini pernah menyelenggarakan sudah berjalan sesuai dengan
1. Kompetensi Umum (Common diklat assessor yang bertajuk “in standar
Competency) house training” pada tahun 2017.
 Mengembangkan skema sertifikasi Materi diklat disesuaikan dengan
kompetensi skema sertifikasi dan panduan BNSP.
 Mengembangkan perangkat

71
Aspek Indikator Kriteria Standar Temuan Penelitian Keterangan
assessment / MUK (Materi Uji
Kompetensi)

2. Kompetensi Inti (Core Competency)


 Mengelola program audit manajemen
mutu LSP
 Melaksanakan audit manajemen mutu
LSP

72
73

Pada Tabel 4.15 terlihat bahwa terdapat empat tahapan pendaftaran


peserta untuk mengikuti uji kompetensi di kompetensi keahlian Pengawasan
Mutu SMKN 1 Cibadak. Ketentuan ini tercantum dalam dokumen standar LSP
P1 SMKN 1 Cibadak. Hal ini dipertegas oleh ketua LSP bahwa peserta yang
akan mengikuti uji kompetensi harus mengikuti tahapan pendaftaran yang
tercantum dalam dokumen standar LSP. Persyaratan yang harus dilampirkan
saat mendaftar uji kompetensi terdiri dari portofolio peserta selama mengikuti
pembelajaran di kompetensi keahlian Pengawasan Mutu dan telah lulus dari
beberapa mata pelajaran prasyarat seperti Pengelolaan Laboratorium,
Pengambilan Contoh, dan Analisis Kimia Proksimat. Namun dalam
pelaksanaannya, beberapa peserta masih tidak melampirkan persyaratan
administrasi secara keseluruhan namun tetap diperbolehkan mengikuti uji
kompetensi. Hal ini ditunjukkan oleh hasil angket yang diisi oleh alumni LSP.
Indikator lainnya adalah proses perekutan dan pemilihan assessor. Ketua
LSP menegaskan bahwa setiap guru yang memenuhi persyaratan bisa
mengajukan diri sebagai assessor. Persyaratan tersebut tercantum dalam
PBNSP nomor 218 tahun 2013. Ketua LSP selanjutnya menjelaskan bahwa
tahapan pemilihan dan proses assessment terhadap assessor sedikit berbeda
dengan assessment peserta LSP. Ketentuan assessment untuk assessor dapat
dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Assessment langsung dilakukan
dengan metode tes, metode ini mengharuskan calon assessor untuk mengikuti
tes tertulis dan tes praktik seperti halnya peserta LSP. Sedangkan assessment
tidak langsung dilakukan dengan mengumpulkan portofolio dan rekomendasi
dari pihak ketiga. Portofolio dari calon assessor dapat berupa silabus mata
pelajaran yang diajar oleh pengaju, sertifikat ujian kompetensi yang pernah
diikuti oleh pengaju, dan dokumen lainnya yang dapat membuktikan
kompetensi calon (pengaju).
Bagi calon assessor yang sudah bekerja bisa melampirkan surat
rekomendasi dari atasan bahwa pengaju layak menjadi assessor, begitu pula
dengan calon assessor yang berprofesi sebagai guru bisa melampirkan surat
rekomendasi dari kepala sekolah. Ketua LSP menjelaskan bahwa perekrutan
dan perpanjangan lisensi assessor kebanyakan dilakukan dengan metode
74

assessment tidak langsung. Calon assessor diwajibkan mengikuti progran


pelatihan yang sesuai dengan modul pelatihan BNSP. Modul pelatihan BNSP
dapat dilihat pada Tabel 2.7.
Indikator selanjutnya adalah proses monitoring peserta yang telah
disertifikasi oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak. Dalam dokumen standar LSP P1
SMKN 1 Cibadak tercantum bahwa terdapat tiga hal yang menjadi kewajiban
peserta tersertifikasi oleh LSP yaitu sebagai berikut :
1. Melaksanakan keprofesiannya dengan tetap menjaga kode etik profesi
2. Mengikuti program survailance yang ditetapkan LSP minimal dua tahun
sekali
3. Melaporkan kegiatan yang berhubungan dengan pemeliharaan
kompetensinya dalam kegiatan survailance dalam bentuk logbook yang
ditandatangani supervisor
Ketiga kewajiban tersebut wajib untuk dijalankan oleh semua peserta
yang sudah disertifikasi oleh LSP dalam artian pihak LSP harus melakukan
monitoring terhadap peserta. Namun berdasarkan hasil wawancara dengan
ketua LSP, diketahui bahwa sampai saat ini proses monitoring hanya dilakukan
secara tidak langsung melalui pengumpulan informasi dengan angket ke
industri penyerap lulusan SMK oleh pihak sekolah. Pihak LSP masih belum
melakukan monitoring secara langsung kepada peserta. Selain itu ketua LSP
juga mengakui bahwa sampai saat ini LSP belum pernah melakukan kegiatan
survailance terhadap peserta yang sudah disertifikasi. Ketua LSP mengatakan
bahwa sertifikat kompetensi hanya berlaku selama 3 tahun sehingga masih
belum terlalu membutuhkan kegiatan survailance. Namun hal tersebut tidak
menutupi fakta bahwa proses monitoring belum dilaksanakan sesuai dengan
standar yang seharusnya.
Indikator selanjutnya adalah alur penerbitan sertifikat kompetensi.
Tahapan penerbitan sertifikat kompetensi diatur dalam PBNSP nomor 302
tahun 2013. Ketua LSP menegaskan bahwa LSP P1 SMKN 1 Cibadak sudah
melakukan penerbitan sertifikat kompetensi dengan alur yang sesuai dengan
standar BNSP. LSP P1 juga sudah membentuk Panitia Teknis Uji Kompetensi
(PTUK) untuk mengurusi keberjalanan kegiatan uji kompetensi. Ketua LSP
75

menjelaskan bahwa penerbitan sertifikat kompetensi oleh LSP P1 SMKN 1


Cibadak dimulai dengan diadakannya rapat pleno yang dihadiri oleh komite
teknis, assessor, dan ketua LSP. Rapat tersebut membahas tentang hasil
assessment setiap peserta kompetensi. Peserta yang dikategorikan kompeten
dalam rapat pleno akan langsung dilaporkan ke BNSP oleh panitia teknis untuk
selanjutnya dibuatkan permohonan penerbitan sertifikat. BNSP akan
mengirimkan blanko sertifikat kepada LSP sesuai dengan jumlah data peserta
yang dilaporkan oleh panitia teknis. Blanko sertifikat tersebut langsung
dikirimkan oleh pihak BNSP. BNSP juga akan menetapkan nomor sertifikat
kompetensi yang unik secara nasional yang dilengkapi dengan logo dan
hologram sehingga keabsahannya sudah tidak diragukan lagi. Permasalahannya
adalah pada jangka waktu penerbitan sertifikat yang tidak bisa disesuaikan
dengan standar karena blanko sertifikat sering terlambat dikirimkan oleh
BNSP.
Indikator selanjutnya adalah pelatihan assessor. Ketua LSP menjelaskan
bahwa LSP P1 SMKN 1 Cibadak sudah pernah menyelenggarakan pendidikan
dan pelatihan assessor yang bertajuk “in house training” pada tahun 2017. In
House Training adalah program pelatihan yang diselenggarakan di tempat
peserta pelatihan atau di sekolah dengan mengoptimalkan potensi-potensi yang
ada di sekolah, menggunakan peralatan kerja peserta pelatihan dengan materi
yang relevan dan permasalahan yang sedang dihadapi sehingga diharapkan
peserta dapat lebih mudah menyerap dan mengaplikasikan materi untuk
menyelesaikan dan mengatasi permasalahan yang dialami dan mampu secara
langsung meningkatkan kualitas dan kinerjanya (Basri dan Rusdiana, 2015).
Ketua LSP menambahkan bahwa materi pelatihan disusun berdasarkan
panduan modul pelatihan BNSP yang berisi kompetensi umum dan kompetensi
inti yang harus dimiliki assessor dan disesuaikan pula dengan skema
sertifikasi.
a. Responden Assessor
Data kuantitatif untuk mengevaluasi pelaksanaan sertifikasi profesi oleh
LSP P1 SMKN 1 Cibadak dari aspek process diperoleh dari hasil angket yang
diberikan kepada dua responden (assessor). Angket tersebut memiliki 14 butir
76

pertanyaan. Distribusi frekuensi data untuk aspek process dapat dilihat pada
Tabel 4.16. Interval skor pada Tabel 4.16 mengacu pada kategori data pada
Tabel 3.23.
Tabel 4.16. Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Process Responden Assessor
Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
14-27 Tidak Sesuai 0 0,00
28-34 Kurang Sesuai 0 0,00
35-41 Sesuai 0 0,00
42-56 Sangat Sesuai 2 100,00
Jumlah 2 100

Penyebaran skor berdasarkan Tabel 4.16. menunjukkan bahwa tidak ada


responden dalam kategori tidak sesuai (0%), kurang sesuai (0%), dan sesuai
(0%). Keseluruhan responden menilai bahwa pelaksanaan LSP P1 pada
kompetensi keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek
process berada dalam kategori sangat sesuai (100%).
NPK dari pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1 pada kompetensi
keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek process
dengan responden assessor dapat dilihat pada Tabel 4.17. Perhitungan dapat
dilihat pada Lampiran 18.
Tabel 4.17. Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Process Responden Assessor
Jumlah Jumlah Persentase
Total Skor NPK Keterangan
Responden Soal (%)
2 14 97 48,50 86,61 Sangat Sesuai

Berdasarkan Tabel 4.17. dapat diketahui bahwa pelaksanaan sertifikasi


profesi oleh LSP P1 pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1
Cibadak ditinjau dari aspek process dengan responden assessor termasuk
dalam kategori sangat sesuai yang ditunjukkan oleh NPK 48,50 dengan
persentase 86,61%.
Angket kesesuaian pelaksanaan Lembaga Sertifikasi Profesi P1 pada
kompetensi keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek
process dengan responden assessor berisi 14 butir soal dengan lima indikator.
Indikator tersebut yaitu pelaksanaan uji kompetensi, pelaksanaan assessment,
77

penerbitan sertifikat kompetensi, pelatihan assessor, dan proses audit. Nilai


Pencapaian Kualitas setiap indikator tersebut dengan skala 4 dapat dilihat pada
Tabel 4.18. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 15.

Tabel 4.18. Nilai Pencapaian Kualitas Indikator Kesesuaian Pelaksanaan LSP


P1 Aspek Process Responden Assessor
Nilai
Indikator Rata-Rata Butir Soal Nilai Butir Soal
Butir Soal
1 3,50
Pelaksanaan Uji Kompetensi 3,50 2 3,50
3 3,50
4 3,50
Pelaksanaan Assessment 3,50 5 3,50
6 3,50
7 2,00
Penerbitan Sertifikat
3,17 8 4,00
Kompetensi
9 3,50
10 4,00
Pelatihan Assessor 3,75
11 3,50
12 3,50
Proses Audit 3,50 13 3,50
14 3,50

Pada Tabel 4.18. terlihat bahwa indikator dengan nilai tertinggi dengan
nilai 3,75 adalah pelatihan assessor. Indikator pelatihan assessor berisi dua
butir soal yang membahas tentang acuan silabus pelatihan assessor dan metode
yang digunakan dalam pelatihan assessor. Berdasarkan hasil wawancara
dengan ketua LSP P1 SMKN 1 Cibadak diketahui bahwa LSP P1 SMKN 1
Cibadak pernah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk assessor
yang bertajuk “in house training” pada tahun 2017. Pelatihan assessor yang
dilakukan oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak sudah sesuai dan mengikuti standar
BNSP yang dijabarkan pada Tabel 2.7.
Indikator ini memuat tiga butir soal yang membahas tentang jangka
waktu penerbitan sertifikat, pembubuhan stempel dan tanda tangan pada
sertifikat, dan pemberian tanda bukti saat pemberian sertifikat. Sertifikat
kompetensi yang diterbitkan oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak sudah dibubuhi
dengan stempel yang berwarna biru dan hal tersebut sudah sesuai dengan
78

standar PBNSP Nomor : 03/BNSP.302/X/2013 tentang Pedoman Penerbitan


Sertifikat Kompetensi (PBNSP 302, 2013). Selain itu LSP P1 SMKN 1
Cibadak juga sudah memberikan tanda bukti pengambilan sertifikat kepada
peserta LSP yang sudah mengambil sertifikat kompetensi. Catatan bukti
pengambilan sertifikat dapat dilihat pada Lampiran 4. Nilai terendah pada
indikator ini adalah pada butir soal yang membahas tentang jangka waktu
penerbitan sertifikat. Berdasarkan PBNSP Nomor : 03/BNSP.302/X/2013
tentang Pedoman Penerbitan Sertifikat Kompetensi dinyatakan bahwa
penerbitan sertifikat oleh LSP paling lambat dua minggu setelah peserta
dinyatakan kompeten (PBNSP 302, 2013). Namun menurut penuturan ketua
LSP pada kenyataannya pengiriman blanko sertifikat dari BNSP sering
terlambat dan biasanya setelah satu bulan uji kompetensi dilaksanakan
sehingga penerbitan sertifikat kompetensi bagi peserta harus tertunda dan tidak
memenuhi standar BNSP.
Dari segi pelaksanaan uji kompetensi, pelaksanaan assessment, dan
proses audit yang dilakukan oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak sudah sesuai
dengan standar yang seharusnya. Pelaksanaan uji kompetensi sudah dilakukan
sesuai dengan skema sertifikasi yang sudah disusun sehingga peserta sudah
mengerti dengan materi yang akan diujikan. Selain itu uji kompetensi juga
sudah dilaksanakan dengan prinsip valid, reliabel, fleksibel, adil, efektif,
efisien, serta memenuhi keselamatan kerja (PBNSP 305, 2013). Prinsip valid
ditunjukkan dengan dikumpulkanya bukti-bukti terkini yang terkait dengan
calon asesi sebagai syarat untuk pendaftaran uji kompetensi. Bukti tersebut
akan menjadi bukti pengakuan kompetensi terkini calon asesi seperti dokumen
mutu laboratorium (log book, catatan pengujian, kartu peminjaman alat, form
data hasil pengujian).
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa LSP P1 SMKN 1
Cibadak juga mengundang mitra sebagai tenaga ahli untuk mengawasi
keberjalanan uji kompetensi, hal ini salah satu perwujudan prinsip adil dan
ketidakberpihakan dalam melaksanakan sertifikasi profesi oleh pihak LSP.
Perwujudan prinsip keselamatan kerja dapat terlihat dari skema sertifikasi yang
disusun oleh pihak LSP. Pada Tabel 2.4. tertulis bahwa salah satu unit
79

kompetensi adalah sertifikasi adalah bekerja aman sesuai dengan prosedur


kebijakan (K3). LSP juga sudah melakukan audit setiap satu tahun sekali. Hal
ini sesuai dengan PBNSP Nomor : 1/BNSP/III/2014 tentang Persyaratan
Umum Lembaga Sertifikasi Profesi (PBNSP 201, 2014). Biasanya pihak LSP
juga akan memeriksa ulang keseluruhan dokumen dan perangkat LSP saat akan
melaksanakan uji kompetensi.
b. Responden Alumni
Data kuantitatif digunakan untuk mengevaluasi pelaksanaan sertifikasi
profesi oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak dari aspek process diperoleh dari hasil
angket yang diberikan kepada 30 responden (alumni). Angket tersebut
memiliki 11 butir pertanyaan. Distribusi frekuensi data untuk aspek process
dapat dilihat pada Tabel 4.19. Interval skor pada Tabel 4.19 mengacu pada
kategori data pada Tabel 3.24.
Tabel 4.19. Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Process Responden Alumni
Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
11-21 Tidak Sesuai 0 0,00
22-27 Kurang Sesuai 0 0,00
28-33 Sesuai 8 26,67
34-44 Sangat Sesuai 22 73,33
Jumlah 30 100,00

Penyebaran skor berdasarkan Tabel 4.19. menunjukkan bahwa tidak ada


responden dalam kategori tidak sesuai (0%) dan kurang sesuai (0%). Delapan
orang responden menilai bahwa kesesuaian pelaksanaan sertifikasi profesi oleh
LSP P1 pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak
ditinjau dari aspek process berada dalam kategori sesuai (26,67%) dan 22
orang menilai sangat sesuai (73,33%).
NPK dari pelaksanaan Lembaga Sertifikasi Profesi P1 pada kompetensi
keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek process
dengan responden alumni dapat dilihat pada Tabel 4.20. Perhitungan dapat
dilihat pada Lampiran 18.
Tabel 4.20. Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Process Responden Alumni
Jumlah Jumlah Total NPK Persentase Keterangan
80

Responden Soal Skor (%)


30 11 1104 36,80 83,64 Sangat Sesuai

Berdasarkan Tabel 4.20. dapat diketahui bahwa komponen dari


kesesuaian pelaksanaan Lembaga Sertifikasi Profesi P1 pada kompetensi
keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek process
dengan responden alumni termasuk dalam kategori sangat sesuai yang
ditunjukkan oleh Nilai Pencapaian Kualitas 36,80 dengan persentase 83,64%.
Angket kesesuaian pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1 pada
kompetensi keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek
process dengan responden alumni berisi 11 butir soal dengan lima indikator.
Indikator tersebut yaitu tahapan uji kompetensi, pengaturan ruang pelaksanaan
uji kompetensi, proses assessment, penerbitan sertifikat, dan proses
pendaftaran (perekrutan peserta). NPK setiap indikator tersebut dengan skala 4
dapat dilihat pada Tabel 4.21. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 15.
Tabel 4.21. Nilai Pencapaian Kualitas Indikator Kesesuaian Pelaksanaan LSP
P1 Aspek Process Responden Alumni
Nilai Butir Nilai Butir
Indikator Rata-Rata
Butir Soal Soal Soal
1 3,60
Tahapan uji kompetensi 3,52 2 3,47
3 3,50
Pengaturan ruang pelaksanaan uji 4 3,30
3,47
kompetensi 5 3,63
6 3,57
Proses assessment 3,57
7 3,57
8 2,67
Penerbitan sertifikat 2,92
9 3,17
Proses pendaftaran (perekrutan 10 3,03
3,17
peserta) 11 3,30

Pada Tabel 4.21 terlihat bahwa indikator dengan nilai tertinggi adalah
proses assessment dan indikator dengan nilai terendah adalah penerbitan
sertifikat. Indikator proses assessment berisi dua butir soal yang membahas
tentang pengumpulan bukti sebagai pengakuan kompetensi terkini oleh calon
asesi dan proses assessment yang adil. Berdasarkan data dapat diketahui bahwa
alumni selaku peserta yang disertifikasi oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak merasa
81

bahwa proses assessment yang dilakukan oleh LSP sudah bersifat adil dan
tidak memihak. Hal ini sesuai dengan prinsip uji kompetensi yang tertera
dalam PBNSP nomor : 09/BNSP.301/XI/2013 tentang Pedoman Pelaksanaan
Assessment Kompetensi (PBNSP 301, 2013).
Indikator yang mendapat nilai paling rendah adalah indikator penerbitan
sertifikat. Indikator ini berisi dua butir soal yang membahas tentang jangka
waktu penerbitan sertifikat dan pemberian tanda bukti penerimaan sertifikat
kepada asesi yang dinyatakan kompeten. Sama halnya dengan hasil angket
assessor, alumni pun merasa bahwa penerbitan sertifikat kompetensi tidak
dilakukan dua minggu setelah peserta dinyatakan kompeten. Hal itu disebabkan
karena blanko sertifikat memang belum dikirimkan oleh BNSP setelah dua
minggu pesserta dinyatakan kompeten.
Indikator lainnya adalah tahapan uji kompetensi, pengaturan ruang uji
kompetensi, dan perekrutan calon asesi. Secara umum keseluruhan dari ketiga
indikator ini sudah dilaksanakan sesuai dengan yang seharusnya oleh LSP P1
SMKN 1 Cibadak. Uji kompetensi sudah dilakukan dengan Materi Uji
Kompetensi (MUK) yang sesuai dengan skema sertifikasi, penilaian juga sudah
dilaksanakan dengan prinsip valid, reliabel, fleksibel, adil, efektif, efisien, dan
memenuhi persyaratan keselamatan kerja, serta setiap calon asesi yang akan
melaksanakan uji kompetensi akan diberikan form yang berisi prosedur
pelaksanaan dan beberapa pertanyaan yang harus dijawab sebagai instrumen
penilaian kognitif. Tahapan uji kompetensi oleh LSP di kompetensi keahlian
Pengawasan Mutu sudah sesuai dengan standar BNSP.
Panitia uji kompetensi juga mengatur ruang dan membagikan jadwal
ujian kepada siswa beberapa hari sebelum ujian dilaksanakan. Layout ruang uji
kompetensi dan alat serta bahan sudah dipersiapkan oleh panitia teknis. Layout
biasanya diatur berdasarkan meja yang tersedia di TUK Pengawasan Mutu.
Masing-masing meja diisi oleh empat peserta dengan jarak yang memadai.
Bahan yang sifatnya dipakai bersama biasanya dipersiapkan untuk masing-
masing meja sehingga saat uji kompetensi berlangsung peserta tidak
kebingungan dalam mencari bahan. Pengaturan tersebut menunjukkan bahwa
82

tata ruang uji kompetensi sudah diatur agar memudahkan peserta


melaksanakan ujian.
Indikator terakhir adalah perekrutan peserta (calon asesi). Bagan alur
penerimaan calon asesi dan sertifikasi profesi dapat dilihat pada Lampiran 1.
Calon asesi terlebih dahulu akan melakukan assessment mandiri dengan
mengisi formulir yang disediakan oleh panitia teknis. Contoh formulir tersebut
dapat dilihat pada Lampiran 2. Asesi yang ingin mengikuti ujian harus
mendaftar ke bagian administrasi dengan melampirkan beberapa persyaratan
dan asesi yang dinyatakan lulus pendaftaran akan mendapatkan surat undangan
dan jadwal assessment. Persyaratan untuk asesi yang akan mengikuti uji
kompetensi oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak kompetensi keahlian Pengawasan
Mutu adalah :
1. Lulus mata pelajaran Analisis Kimia Proksimat dari SMKN 1 Cibadak
2. Telah melakukan praktikum dan lulus ujian praktik Analisis Kimia
Proksimat
3. Melampirkan bukti data hasil analisis yang relevan dan pernah dilakukan
maksimal 1 tahun terakhir dokumen mutu laboratorium (log book, catatan
pengujian, kartu peminjaman alat, form data hasil pengujian)
4. Telah lulus mata Pelajaran Teknik Laboratorium, Mata Pelajaran
Pengelolaan Laboratorium, dan Mata Pelajaran Pengambilan Contoh
Indikator ini mendapat nilai 3,17 yang tergolong rendah dalam skala 4.
Indikator ini berisi dua butir soal yang membahas tentang kelengkapan
administrasi pendaftaran ujian dan pemberian surat undangan kepada calon
asesi yang lolos pendaftaran. Kedua soal tersebut mendapat nilai rendah yaitu
3,03 untuk kelengkapan adminitrasi dan 3,30 untuk pemberian surat undangan.
Hal ini menunjukkan bahwa proses pendaftaran (perekrutan) peserta oleh LSP
belum berjalan sesuai standar, terutama dalam hal pengumpulan administrasi
pendaftaran. Hasil angket responden alumni menunjukkan bahwa mereka tidak
melampirkan semua persyaratan sebelum mendaftar dan beberapa responden
juga mengakui bahwa mereka tidak mendapatkan surat undangan untuk
mengikuti uji kompetensi.
4. Aspek Product
83

Indikator yang diukur dalam aspek product diantaranya adalah hal yang
menyangkut dengan performansi peserta, manfaat peserta LSP, eksistensi
sertifikat profesi, dan dokumentasi. Data yang digunakan untuk mengukur
kesesuaian pelaksanaan LSP P1 pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu
SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek product diperoleh dari instrumen berupa
angket dengan responden assessor, alumni LSP, dan hasil wawancara dengan
ketua LSP P1 SMKN 1 Cibadak dan ketua laboratorium pengujian Balai Besar
Industri Agro Bogor (pengguna). Data kualitatif untuk mengevaluasi pelaksanaan
LSP P1 SMKN 1 Cibadak dari aspek product didapat dari proses wawancara.
Perbandingan temuan penelitian dengan standar dapat dilihat pada Tabel 4.22.
Tabel 4.22. Perbandingan Temuan Penelitian Aspek Product dengan Kriteria Standar
Aspek Indikator Kriteria Standar Temuan Penelitian Keterangan
Product Pengguna :
Mampu berkomunikasi dengan Peserta sudah berkomunikasi dengan cukup
Sikap peserta di dunia kerja sudah
orang lain, mampu bekerja dengan baik, begitu pula dengan kemampuan dalam
sesuai dengan standar yang
Sikap Peserta di Dunia aman sesuai dengan prosedur dan membaca SOP perusahaan. Peserta juga
diharapkan namun peserta masih
Kerja kebijakan K3 di laboratorium, serta sudah mampu menerapkan GLP dengan
harus memperbaharui informasi
memahami praktik laboratorium baik dalam bekerja, namun peserta masih
tentang standar terbaru
yang benar (GLP) harus memperbaharui informasi terbaru
terkait GLP.
Pengguna :
Identifikasi kelemahan Kelemahan yang paling menonjol adalah
*Tidak terdapat dalam dokumen Kelemahan peserta adalah
dan kekurangan lulusan dari segi komunikasi, peserta masih lemah
standar LSP P1 SMKN 1 Cibadak komunikasi
LSP P1 SMKN 1 Cibadak dalam menyampaikan pendapat dan
mengajukan pertanyaan.
Performansi Peserta Saat Kompeten dalam melakukan tes Pengguna : Performansi peserta sudah sesuai
Bekerja dasar, melaksanakan analisis Peserta sudah cukup terampil dalam dengan standar
gravimetri, analisis volumetri, dan menyiapkan larutan dasar, melakukan
analisis proksimat. analisis gravimetri, volumetri, dan analisis
proksimat. Selain itu peserta juga sudah
cukup kompeten dalam melakukan
sampling. Secara keseluruhan kinerja
peserta sudah cukup baik, hanya saja masih
tetap memerlukan bimbingan.
Ketua LSP :
Sejauh ini sekitar 70% lulusan SMKN 1
Cibadak kompetensi keahlian pengawasan
mutu sudah mendapatkan pekerjaan di
sektor yang sesuai dengan kompetensinya.
Sejauh ini pihak LSP belum pernah

84
Aspek Indikator Kriteria Standar Temuan Penelitian Keterangan
menerima keluhan tentang kinerja lulusan
baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Ketua LSP :
Semua hal yang berkaitan dengan LSP
sudah didokumentasikan dengan baik.
Dokumentasi LSP P1 *Tidak terdapat dalam dokumen Dokumen tersebut terdiri dari dokumen Dokumentasi LSP P1 SMKN 1
SMKN 1 Cibadak standar LSP P1 SMKN 1 Cibadak panduan mutu, Work Instruction, perangkat Cibadak sudah lengkap
assessment, dan rekaman (proses
assessment, penerbitan sertifikasi, dan
dokumen pengajuan ke BNSP).

85
86

Pada Tabel 4.22. terlihat bahwa indikator pertama yang dinilai adalah
sikap peserta yang tersertifikasi LSP di dunia kerja. Indikator ini berhubungan
erat dengan kemampuan soft skills peserta (lulusan). Dalam skema sertifikasi
yang disusun oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak khususnya untuk kompetensi
keahlian Pengawasan Mutu (dapat dilihat pada Tabel 2.4. dan Tabel 2.5)
tercantum bahwa unit kompetensi yang dinilai adalah kemampuan komunikasi,
penerapan Good Laboratory Practice (GLP), dan kemampuan bekerja dengan
aman sesuai dengan prosedur dan K3 di laboratorium. Berdasarkan hasil
wawancara dengan kepala laboratorium pengujian BBIA selaku pengguna
dapat diketahui bahwa peserta sudah berkomunikasi dengan cukup baik begitu
pula dengan kemampuan peserta dalam membaca SOP perusahaan. Selain itu
peserta juga sudah menerapkan GLP dalam bekerja, namun peserta masih
harus memperbaharui informasi terbaru terkait GLP. Hal ini menunjukkan
bahwa masih ada beberapa peserta yang tidak memahami informasi terbaru
tentang GLP yang diterapkan di dunia kerja.
Selain itu pihak pengguna juga menyatakan bahwa kelemahan yang
teridentifikasi dari lulusan adalah dalam hal komunikasi, yang lebih tepatnya
adalah kemampuan lulusan dalam menyampaikan pendapat dan mengajukan
pertanyaan. Terdapat delapan faktor yang dapat memengaruhi komunikasi
seseorang yaitu pengetahuan, perkembangan, persepsi, peran dan hubungan,
lingkungan, emosi, kondisi fisik, dan jenis kelamin (Portal Komunikasi
Indonesia, 2017). Kemampuan berkomunikasi setiap orang berbeda-beda
sehingga pihak LSP harus mampu mengasah dan memunculkan setiap
kemampuan komunikasi peserta melalui pembelajaran sehari-hari sehingga
saat uji kompetensi berlangsung peserta sudah kompeten dalam berkomunikasi
dengan orang lain.
Indikator selanjutnya adalah performansi peserta (lulusan) di dunia kerja
yang berkaitan dengan hard skills. Dalam skema sertifikasi yang dapat dilihat
pada Tabel 2.4., Tabel 2.5., dan Tabel 2.6. tercantum pula bahwa kompetensi
yang dinilai pada peserta LSP adalah kemampuan dalam melakukan tes dasar,
kemampuan melakukan analisis gravimetri, volumetri, dan analisis proksimat.
Hal ini menunjukkan bahwa seharusnya setiap lulusan yang sudah disertifikasi
87

harus kompeten dalam melaksanakan analisis-analisis tersebut. Setelah


dikonfirmasi langsung dengan pihak pengguna, didapatkan hasil bahwa peserta
sudah cukup terampil dalam menyiapkan larutan dasar, melakukan analisis
gravimetri, volumetri, dan analisis proksimat. Selain itu peserta juga sudah
cukup kompeten dalam melakukan sampling. Secara keseluruhan kinerja
peserta sudah cukup baik, namun dalam beberapa hal peserta masih
memerlukan bimbingan, salah satunya dalam hal melakukan kalibrasi terhadap
alat. Hal ini diperkuat pula dengan hasil wawancara bersama ketua LSP yang
menyatakan bahwa sejauh ini sekitar 70% lulusan SMKN 1 Cibadak
kompetensi keahlian pengawasan mutu sudah mendapatkan pekerjaan di sektor
yang sesuai dengan kompetensinya. Selain itu sampai saat ini pihak LSP belum
pernah menerima keluhan tentang kinerja lulusan baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Indikator selanjutnya adalah dokumentasi LSP. Dalam wawancara, ketua
LSP menegaskan bahwa semua hal yang berkaitan dengan LSP sudah
didokumentasikan dengan baik. Dokumen tersebut terdiri dari dokumen
panduan mutu, Work Instruction, perangkat assessment, dan rekaman (proses
assessment, penerbitan sertifikasi, dan dokumen pengajuan ke BNSP). Semua
dokumen tersebut bersifat rahasia dan tidak bisa dipublikasikan sehingga
penulis tidak bisa melampirkannya dalam penelitian ini.
a. Responden Assessor
Data kuantitatif yang digunakan untuk mengevaluasi pelaksanaan
sertifikasi profesi oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak dari aspek product diperoleh
dari hasil angket yang diberikan kepada dua responden (assessor). Angket
tersebut memiliki sembilan butir pertanyaan. Distribusi frekuensi data untuk
aspek product dapat dilihat pada Tabel 4.23. Interval skor pada Tabel 4.23
mengacu pada kategori data pada Tabel 3.25.
Tabel 4.23. Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Product Responden Assessor
Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
9-17 Tidak Sesuai 0 0,00
18-22 Kurang Sesuai 0 0,00
23-27 Sesuai 1 50,00
28-36 Sangat Sesuai 1 50,00
88

Jumlah 2 100

Penyebaran skor berdasarkan Tabel 4.23. menunjukkan bahwa tidak ada


responden dalam kategori tidak sesuai (0%) dan kurang sesuai (0%). satu orang
responden menilai bahwa kesesuaian pelaksanaan Lembaga Sertifikasi Profesi
P1 pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari
aspek product berada dalam kategori sesuai (50%) dan satu orang menilai
sangat sesuai (50%).
Nilai Pencapaian Kualitas (NPK) dari pelaksanaan Lembaga Sertifikasi
Profesi P1 pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak
ditinjau dari aspek product dengan responden assessor dapat dilihat pada Tabel
4.24. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 19.
Tabel 4.24. Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Product Responden Assessor
Jumlah Jumlah Total Persentase
NPK Keterangan
Responden Soal Skor (%)
2 9 63 31,50 87,50 Sangat Sesuai

Berdasarkan Tabel 4.24. diketahui bahwa kesesuaian pelaksanaan


sertifikasi profesi oleh LSP P1 pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu
SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek product dengan responden assessor
termasuk dalam kategori sangat sesuai yang ditunjukkan oleh NPK 31,50
dengan persentase 87,50%.
Angket kesesuaian pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1 pada
kompetensi keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek
product dengan responden assessor berisi sembilan butir soal dengan empat
indikator. Indikator tersebut yaitu sertifikat kompetensi, dokumentasi
assessment, sistem informasi sertifikasi, dan performansi peserta tersertifikasi
LSP. Nilai Pencapaian Kualitas setiap indikator tersebut dengan skala 4 dapat
dilihat pada Tabel 4.25. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 15.
89

Tabel 4.25. Nilai Pencapaian Kualitas Indikator Kesesuaian Pelaksanaan LSP


P1 Aspek Product Responden Assessor
Nilai Nilai Butir
Indikator Rata-Rata Butir Soal
Butir Soal Soal
1 3,50
Sertifikat Kompetensi 3,50
2 3,50
3 3,50
Dokumentasi Assessment 3,50
4 3,50
5 3,50
Sistem Informasi Sertifikasi 3,50
6 3,50
7 3,50
Performansi Peserta
3,50 8 3,50
Tersertifikasi LSP
9 3,50

Pada Tabel 4.25. terlihat bahwa semua indikator mendapatkan nilai yang
sama yaitu 3,5 dalam skala 4. Indikator pertama adalah sertifikat kompetensi.
Berdasarkan hasil angket dengan reponden assessor diketahui bahwa sertifikat
kompetensi yang dikeluarkan oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak dapat dijadikan
sebagai pembuktian kompetensi lulusan dan membantu alumni dalam
mendapatkan pekerjaan. Sesuai dengan yang dikatakan oleh kepala sekolah dan
ketua LSP P1 SMKN 1 Cibadak bahwa salah satu alasan didirikannya LSP
adalah sebagai penjaminan mutu kompetensi lulusan agar diakui di dunia kerja.
Indikator selanjutnya adalah dokumentasi assessment dan sistem
informasi sertifikasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua LSP P1
SMKN 1 Cibadak dikatakan bahwa sampai saat ini LSP sudah
mendokumentasikan seluruh dokumen. Dokumen resmi yang dimiliki oleh
LSP berupa panduan mutu, Work Instruction, Perangkat assessment, dan
rekaman proses assessment yang terdiri dari database penerbitan sertifikat
kompetensi, dokumen pengajuan LSP ke BNSP, dan rekaman assessment
setiap asesi yang pernah disertifikasi oleh LSP.
Indikator lainnya adalah performasi peserta LSP di dunia kerja. Indikator
ini erat kaitannya dengan mitra LSP P1 SMKN 1 Cibadak yang memang
menjadi pengguna peserta di dunia kerja. Mitra tersebut salah satunya adalah
Balai Besar Industri Agro (BBIA) Bogor. Hasil angket menyatakan bahwa
peserta LSP sudah mampu berkomunikasi, menerapkan GLP, K3, menerapkan
metode standar dalam pengujian, melakukan analisis gravimetri, volumetri, dan
90

uji proksimat. Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara bersama ketua balai
pengujian BBIA yang merupakan mitra LSP. Beliau menyatakan bahwa
performansi alumni SMKN 1 Cibadak kompetensi keahlian Pengawasan Mutu
sudah cukup baik dari segi etika, pemahaman tentang SOP, penerapan GLP,
penerapan K3, dan teknik laboratorium seperti sampling dan analisis
proksimat. Salah satu kelemaham yang teridentifikasi oleh mitra adalah masih
ada peserta yang belum maksimal dalam berkomunikasi dua arah yaitu dalam
hal menyampaikan pendapat dan pertanyaan. Pihak mitra juga mengakui
bahwa kinerja alumni sudah sangat baik meski dalam beberapa hal masih
membutuhkan bimbingan.
b. Responden Alumni
Data kuantitatif komponen untuk mengevaluasi pelaksanaan LSP P1
SMKN 1 Cibadak dari aspek product diperoleh dari hasil angket yang
diberikan kepada 30 responden (alumni). Angket tersebut memiliki lima butir
pertanyaan. Distribusi frekuensi data untuk aspek product dapat dilihat pada
Tabel 4.26. Interval skor pada Tabel 4.26 mengacu pada kategori data pada
Tabel 3.26.
Tabel 4.26. Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Product Responden Alumni
Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
5-9 Tidak Sesuai 0 0,00
10-12 Kurang Sesuai 1 3,33
13-15 Sesuai 4 13,33
16-20 Sangat Sesuai 25 83,33
Jumlah 30 100

Penyebaran skor berdasarkan Tabel 4.26. menunjukkan bahwa tidak ada


responden dalam kategori tidak sesuai (0%), satu orang responden menilai
bahwa kesesuaian pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1 pada kompetensi
keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek product
berada dalam kategori kurang sesuai (3,33%), empat orang menilai sesuai
(13,33%), dan 25 orang menilai sangat sesuai (83,33%).
NPK dari pelaksanaan Lembaga Sertifikasi Profesi P1 pada kompetensi
keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek product
91

dengan responden alumni dapat dilihat pada Tabel 4.27. Perhitungan dapat
dilihat pada Lampiran 19.
Tabel 4.27. Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Product Responden Alumni
Jumlah Jumlah Total Persentase
NPK Keterangan
Responden Soal Skor (%)
30 5 534 17,80 89,00 Sangat Sesuai

Berdasarkan Tabel 4.27. dapat diketahui bahwa komponen dari


kesesuaian pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1 pada kompetensi
keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek product
dengan responden alumni termasuk dalam kategori sangat sesuai yang
ditunjukkan oleh Nilai Pencapaian Kualitas 17,80 dengan persentase 89,00%.
Angket kesesuaian pelaksanaan Lembaga Sertifikasi Profesi P1 pada
kompetensi keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek
product dengan responden alumni berisi lima butir soal dengan dua indikator.
Indikator tersebut yaitu manfaat uji kompetensi dan eksistensi sertifikat profesi
di dunia kerja. Nilai Pencapaian Kualitas setiap indikator tersebut dengan skala
4 dapat dilihat pada Tabel 4.28. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 15.
Tabel 4.28. Nilai Pencapaian Kualitas Indikator Kesesuaian Pelaksanaan LSP
P1 Aspek Product Responden Alumni
Nilai Butir Nilai Butir
Indikator Rata-Rata
Butir Soal Soal Soal
1 3,73
Manfaat uji kompetensi 3,64 2 3,57
3 3,63
Eksistensi sertifikat profesi di dunia 4 3,43
3,43
kerja 5 3,43

Pada Tabel 4.28. terlihat bahwa indikator manfaat uji kompetensi


memiliki nilai 3,64 dalam skala 4. Indikator ini membuktikan bahwa uji
kompetensi sangat bermanfaat dalam dunia kerja. Responden alumni mengakui
bahwa pelaksanaan uji kompetensi dapat membuat mereka terbiasa dengan
GLP dan K3 di laboratorium, mengasah kemampuan mereka dalam melakukan
pengujian dengan metode standar, dan meningkatkan kemampuan mereka
dalam melakukan analisis proksimat. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
92

kompetensi yang dijadikan materi ujian saat uji kompetensi sangat membantu
dan bermanfaat bagi alumni di dunia kerja.
Indikator lainnya adalah eksistensi sertifikat profesi. Sertifikat
kompetensi yang dikeluarkan oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak kompetensi
keahlian Pengawasan Mutu adalah sertifikat yang menyatakan kompetensi
siswa di bidang analisis proksimat. Contoh sertifikat kompetensi dapat dilihat
pada Lampiran 3. Sertifikat tersebut berlaku selama tiga tahun. Berdasarkan
hasil angket dari responden alumni diketahui bahwa sertifikat kompetensi bisa
dijadikan sebagai salah satu pembuktian kompetensi diri dan akan
memudahkan alumni dalam mencari kerja di sektor pengawasan mutu. Hal ini
didukung dengan penegasan ketua LSP dalam wawancara bahwa sampai saat
ini sekitar 70% alumni sudah bekerja di sektor yang sesuai dengan yang
diharapkan.
5. Aspek Context, Input, Process, dan Product Secara Akumulatif
Evaluasi pelaksanaan Lembaga Sertifikasi Profesi P1 pada kompetensi
keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek Context,
Input, Process, dan Product secara akumulatif dihitung berdasarkan hasil
akumulasi penilaian data kuantitatif responden assessor dan alumni dari
keempat aspek CIPP.
a. Responden Assessor
Data komponen ini diperoleh dari hasil angket yang diberikan kepada
dua responden (assessor). Angket tersebut memiliki 42 butir pertanyaan.
Distribusi frekuensi data untuk aspek akumulatif CIPP dapat dilihat pada Tabel
4.29. Interval skor pada Tabel 4.29 mengacu pada kategori data pada Tabel
3.27.
Tabel 4.29. Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Context, Input, Process, dan Product secara akumulatif Responden
Assessor
Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
42-83 Tidak Sesuai 0 0,00
84-104 Kurang Sesuai 0 0,00
105-125 Sesuai 0 0,00
126-168 Sangat Sesuai 2 100,00
Jumlah 2 100
93

Penyebaran skor berdasarkan Tabel 4.29. menunjukkan bahwa tidak ada


responden dalam kategori tidak sesuai (0%) , kurang sesuai (0%), dan sesuai
(0%). Keseluruhan responden menilai bahwa kesesuaian pelaksanaan Lembaga
Sertifikasi Profesi P1 pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1
Cibadak ditinjau dari aspek Context, Input, Process, dan Product secara
akumulatif berada dalam kategori sangat sesuai (100%).
NPK dari pelaksanaan Lembaga Sertifikasi Profesi P1 pada kompetensi
keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek Context,
Input, Process, dan Product secara akumulatif dengan responden assessor
dapat dilihat pada Tabel 4.30. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 20.
Tabel 4.30. Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Context, Input, Process, dan Product secara akumulatif Responden
Assessor
Jumlah Jumlah Total Persentas
NPK Keterangan
Responden Soal Skor e (%)
147,5
2 42 295 87,80 Sangat Sesuai
0

Berdasarkan Tabel 4.30. dapat diketahui bahwa komponen dari


kesesuaian pelaksanaan Lembaga Sertifikasi Profesi P1 pada kompetensi
keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek Context,
Input, Process, dan Product secara akumulatif dengan responden assessor
termasuk dalam kategori sangat sesuai yang ditunjukkan oleh Nilai Pencapaian
Kualitas 147,50 dengan persentase 87,80%.
b. Responden Alumni
Data komponen ini diperoleh dari hasil angket yang diberikan kepada 30
reponden (alumni). Angket tersebut memiliki 28 butir pertanyaan. Distribusi
frekuensi data untuk aspek akumulatif CIPP dapat dilihat pada Tabel 4.31.
Interval skor pada Tabel 4.31 mengacu pada kategori data pada Tabel 3.28.
Tabel 4.31. Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Context, Input, Process, dan Product secara akumulatif Responden
Alumni
Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
28-55 Tidak Sesuai 0 0,00
56-69 Kurang Sesuai 0 0,00
70-83 Sesuai 2 6,67
94

84-112 Sangat Sesuai 28 93,33


Jumlah 30 100

Penyebaran skor berdasarkan Tabel 4.31. menunjukkan bahwa tidak ada


responden dalam kategori tidak sesuai (0%) dan kurang sesuai (0%). 2 orang
responden menilai bahwa kesesuaian pelaksanaan Lembaga Sertifikasi Profesi
P1 pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari
aspek Context, Input, Process, dan Product secara akumulatif berada dalam
kategori sesuai (6,67%) dan 28 orang menilai sangat sesuai (93,33%).
Nilai Pencapaian Kualitas (NPK) dari pelaksanaan Lembaga Sertifikasi
Profesi P1 pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak
ditinjau dari aspek Context, Input, Process, dan Product secara akumulatif
dengan responden alumni dapat dilihat pada Tabel 4.32. Perhitungan dapat
dilihat pada Lampiran 20.
Tabel 4.32. Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Context, Input, Process, dan Product secara akumulatif Responden
Alumni
Jumlah Jumlah Total Persentase
NPK Keterangan
Responden Soal Skor (%)
30 28 2859 95,30 85,09 Sangat Sesuai

Berdasarkan Tabel 4.32. dapat diketahui bahwa komponen dari


kesesuaian pelaksanaan Lembaga Sertifikasi Profesi P1 pada kompetensi
keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek Context,
Input, Process, dan Product secara akumulatif dengan responden alumni
termasuk dalam kategori sangat sesuai yang ditunjukkan oleh Nilai Pencapaian
Kualitas 95,30 dengan persentase 85,09%.
Kesesuaian pelaksanaan sertifikasi profesi secara keseluruhan dari aspek
CIPP sudah termasuk dalam kategori “sangat sesuai” berdasarkan angket yang
diisi oleh responden assessor dan responden alumni. Hal ini terbukti dengan
NPK yang memasuki kategori “sangat sesuai”. Tidak hanya berdasarkan
instrumen angket, namun berdasarkan hasil wawancara dengan tiga orang
narasumber juga didapat hasil yang serupa meskipun masih terdapat beberapa
kelemahan dan kekurangan yang harus diperbaiki. Hasil analisa data secara
akumulatif dari aspek Context, Input, Process, dan Product menunjukkan
95

bahwa program pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak


kompetensi keahlian Pengawasan Mutu sudah berjalan dengan baik dan
memenuhi standar yang seharusnya.
Untuk mempermudah pembaca dalam memahami temuan dalam penelitian
ini, penulis membuat bagan ringkasan hasil setiap aspek. Bagan tersebut dapat
dilihat pada Gambar 4.1. sampai dengan Gambar 4.5.
Kesesuaian LSP dengan visi misi sekolah 3,50

Kesesuaian LSP dengan pedoman BNSP 3,50


Sangat Sesuai
Assessor
(87,50%)
Kesesuaian LSP dengan SKKNI 3,50

Kesesuaian LSP dengan kebutuhan


3,50
Context masyarakat dan dunia kerja

Kesesuaian LSP dengan visi misi sekolah 3,60


Sangat Sesuai
Alumni (89,17%)
Kesesuaian LSP dengan dunia kerja 3,54
Gambar 4.1. Ringkasan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Sertifikasi Profesi LSP P1 SMKN 1 Cibadak Aspek Context dengan perolehan nilai
masing-masing indikator dalam skala 4

96
Kesesuaian perangkat assessment dengan
3,75
PBNSP

Kesesuaian TUK dengan PBNSP 3,50


Sangat Sesuai
Assessor
(90,28%)
Kelengkapan sarana dan perangkat LSP 3,67

Ketersediaan biaya penunjang


pelaksanaan LSP
3,50
Input

Kemampuan assessor dalam menilai 3,33

Sangat Sesuai
Alumni Sarana dan fasilitas TUK 3,21
(81,67%)

Kesesuaian jadwal dengan pelaksanaan uji


3,28
kompetensi
Gambar 4.2. Ringkasan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Sertifikasi Profesi LSP P1 SMKN 1 Cibadak Aspek Input dengan perolehan nilai
masing-masing indikator dalam skala 4

97
Pelaksanaan uji kompetensi 3,50

Pelaksanaan assessment 3,50

Sangat Sesuai
Assessor Penerbitan sertifikat kompetensi 3,17 (86,61%)
Pelatihan assessor 3,75

Proses audit 3,50

Process Tahapan uji kompetensi 3,52

Pengaturan ruang pelaksanaan uji


3,47
kompetensi
Sangat Sesuai
Proses assessment 3,57
Alumni (83,64%)

Penerbitan sertifikat 2,92

Proses pendaftaran (perekrutan peserta) 3,17


Gambar 4.3. Ringkasan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Sertifikasi Profesi LSP P1 SMKN 1 Cibadak Aspek Process dengan perolehan nilai
masing-masing indikator dalam skala 4

98
Sertifikat kompetensi 3,50

Dokumentasi assessment 3,50


Sangat Sesuai
Assessor
(87,50%)
Sistem informasi sertifikasi 3,50

Performansi peserta tersertifikasi LSP 3,50


Product

Manfaat uji kompetensi 3,64


Alumni Sangat Sesuai
(89,00%)
Eksistensi sertifikat profesi di dunia kerja 3,43
Gambar 4.4. Ringkasan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Sertifikasi Profesi LSP P1 SMKN 1 Cibadak Aspek Product dengan perolehan nilai
masing-masing indikator dalam skala 4

99
Sangat Sesuai
Assessor 147,50
(87,80%)

CIPP

Sangat Sesuai
Alumni 95,30
(85,09%)

Gambar 4.5. Ringkasan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Sertifikasi Profesi LSP P1 SMKN 1 Cibadak Aspek CIPP Akumulatif dengan perolehan
nilai masing-masing indikator dalam skala 4

100
101

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan berkenaan dengan program
sertifikasi profesi pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1
Cibadak didapat :
1. Context
Pelaksanaan sertifikasi profesi pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu
SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek context dengan responden assessor
termasuk dalam kategori sangat sesuai dengan nilai pencapaian kualitas
sebesar 35,00 (87,50%) dan responden alumni juga termasuk dalam kategori
sangat sesuai dengan nilai pencapaian kualitas sebesar 17,83 (89,17%).
Secara keseluruhan pelaksanaan sertifikasi oleh LSP sudah sesuai dengan
visi misi sekolah, PBNSP, SKKNI, dan dunia kerja.
2. Input
Pelaksanaan sertifikasi profesi pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu
SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek input dengan responden assessor
termasuk dalam kategori sangat sesuai dengan nilai pencapaian kualitas
sebesar 32,50 (90,28%) dan responden alumni juga termasuk dalam kategori
sangat sesuai dengan nilai pencapaian kualitas sebesar 22,87 (81,67%).
Secara keseluruhan input yang diberikan oleh LSP demi keberjalanan
sertifikasi profesi berupa fasilitas, sarana, dan prasarana sudah sesuai
dengan standar.
3. Process
Pelaksanaan sertifikasi profesi pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu
SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek process dengan responden assessor
termasuk dalam kategori sangat sesuai dengan nilai pencapaian kualitas
sebesar 48,50 (86,61%) dan responden alumni juga termasuk dalam kategori
sangat sesuai dengan nilai pencapaian kualitas sebesar 36,80 (83,64%).
Secara keseluruhan proses sertifikasi profesi yang meliputi proses uji
kompetensi dan proses assessment sudah dijalankan sesuai dengan standar.
102

4. Product
Pelaksanaan sertifikasi profesi pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu
SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek product dengan responden assessor
termasuk dalam kategori sangat sesuai dengan nilai pencapaian kualitas
sebesar 31,50 (87,50%) dan responden alumni juga termasuk dalam kategori
sangat sesuai dengan nilai pencapaian kualitas sebesar 17,80 (89,00%).
Secara keseluruhan uji kompetensi sangat bermanfaat bagi alumni di dunia
kerja dikarenakan materi yang diujikan sesuai dengan yang dibutuhkan dan
sertifikat kompetensi juga dapat membantu alumni dalam mencari kerja di
sektor pengawasan mutu.
5. Pelaksanaan sertifikasi profesi pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu
SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek Context, Input, Process, dan Product
secara akumulatif dengan responden assessor termasuk dalam kategori
sangat sesuai dengan nilai pencapaian kualitas sebesar 147,50 (87,80%) dan
responden alumni juga termasuk dalam kategori sangat sesuai dengan nilai
pencapaian kualitas sebesar 95,30 (85,09%).

B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian, penulis mendapatkan impikasi sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1
SMKN 1 Cibadak dari aspek input, diketahui bahwa sistem pengolahan data
LSP masih belum sepenuhnya berbasis teknologi informasi.
2. Hasil evaluasi pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1 SMKN 1
Cibadak dari aspek input juga menunjukkan bahwa penyelesaian uji
kompetensi seringkali melebihi batas waktu yang telah direncanakan oleh
panitia teknis. Uji kompetensi seharusnya selesai pada jam 16.30, namun
pada pelaksanaannya sering melebihi jam tersebut.
3. Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1
SMKN 1 Cibadak dari aspek process, diketahui bahwa penerbitan sertifikat
kompetensi oleh LSP tidak bisa dilaksanakan sesuai dengan standar BNSP.
Dalam standar dikatakan bahwa penerbitan sertifikat oleh LSP paling
lambat dua minggu setelah peserta dinyatakan kompeten, namun blanko
103

sertifikat dari BNSP baru dikirimkan setelah satu bulan peserta dinyatakan
kompeten.
4. Hasil evaluasi pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1 SMKN 1
Cibadak dari aspek process juga menunjukkan bahwa saat proses perekrutan
calon asesi (peserta uji kompetensi), peserta masih ada yang tidak
mengumpulkan persyaratan administrasi dengan lengkap kepada panitia
teknis. Bahkan beberapa peserta juga masih ada yang tidak mendapatkan
surat undangan resmi dari LSP untuk mengikuti uji kompetensi.
5. Hasil evaluasi pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1 SMKN 1
Cibadak dari aspek process juga menunjukkan bahwa LSP masih belum
pernah melaksanakan program survailance terhadap peserta yang telah
disertifikasi. Program tersebut seharusnya dilaksanakan minimal dua tahun
sekali.
6. Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1
SMKN 1 Cibadak dari aspek product, diketahui bahwa kelemahan yang
terindikasi pada alumni LSP di dunia kerja adalah komunikasi. Alumni LSP
masih sulit menyampaikan pendapat dan pertanyaan saat bekerja.

C. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan beberapa hal berikut:
1. LSP P1 SMKN 1 Cibadak sebaiknya membuat sistem pengolahan dan akses
data online yang terintegrasi langsung dengan BNSP sehingga semua
informasi tentang LSP dapat diakses oleh peserta.
2. Panitia uji kompetensi sebaiknya melakukan perbaikan dalam proses
penyusunan jadwal agar pelaksanaan uji kompetensi tidak melebihi batas
waktu yang telah ditetapkan.
3. BNSP sebaiknya melakukan peninjauan kembali terkait standar jangka
waktu penerbitan sertifikat kompetensi yang tercantum dalam PBNSP agar
standar tersebut dapat disesuaikan dengan waktu pengiriman blanko
sertifikat kepada pihak LSP .
4. Pemberian surat undangan dan pendataan pengumpulan berkas administrasi
sebagai persyaratan pendaftaran uji kompetensi oleh panitia teknis
104

sebaiknya dilakukan secara online sehingga dapat terdeteksi secara langsung


peserta yang belum mengumpulkan persyaratan lengkap maupun yang
belum menerima surat undangan.
5. Pihak LSP sebaiknya melaksanakan survailance terhadap peserta yang telah
disertifikasi dan mewajibkan alumni untuk melaporkan kegiatan yang
berhubungan dengan kegiatan kompetensinya selama sertifikat kompetensi
masih berlaku.
6. Pihak LSP sebaiknya melakukan perbaikan pembelajaran reguler agar lebih
menekankan pada aspek soft skills terutama dalam hal komunikasi kerja.
Hal ini bertujuan sebagai pembiasaan diri alumni agar terlatih untuk
berkomunikasi dengan baik saat uji kompetensi dilaksanakan maupun saat
alumni bekerja.
105

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S, Jabar. (2008). Evaluasi program Pendidikan (2nd ed). Jakarta : PT.
Bumi Aksara.
Basri, H, Rusdiana, A. (2015). Manajemen Pendidikan dan Pelatihan. Bandung :
Pustaka Setia
Darodjat, Wahyudhiana, M. (2015). Model Evaluasi Program Pendidikan. Jurnal
ISLAMADINA, Volume XIV , No. 1 , Maret 2015 : 1-28.
Djemari, M. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non-tes. Yogyakarta :
Mitra Cendekia Press.
Iriani, D.S. Soeharto. (2015). Evaluasi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Siswa
Kompetensi Keahlian Jasa Boga SMK N 3 Purworejo. Jurnal Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan, Volume 22, Nomor 3.
Irwanti, Y.D. (2014). Evaluasi Uji Kompetensi Siswa Keahlian Multimedia Di
SMK Se-Kota Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 4, Nomor 3.
Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
Lawshe, C. (1975). A Quantitative Approach To Content Validity. Personnel
Psychology, no. 1: 563–75. doi:10.1111/j.1744-6570.1975.tb01393.x.
Madaus, G.F, Schriven, M.S, Stufflebeam, D.L. (1993). Evaluation Models
Viewpoints on Educational and Human Services Evaluation.. Boston :
Kluwer-Nijhoff Publishing.
Mahmudi, I. (2011). CIPP : Suatu Model Evaluasi Program Pendidikan. Jurnal
Al-Ta’dib Vol. 6, No. 1, Juni 2011. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta
Margono, S. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Asdi
Mahasatya
Menteri Pendidikan Nasional. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 23 tahun 2006. Jakarta : Kementerian Pendidikan Indonesia
Peraturan BNSP Nomor 201 tentang Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi
Profesi. (2014). Jakarta : Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik
Indonesia
Peraturan BNSP Nomor 202 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi
Profesi. (2014). Jakarta : Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik
Indonesia
Peraturan BNSP Nomor 206 tentang Pedoman Persyaratan Umum Tempat Uji
Kompetensi. (2014). Jakarta : Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik
Indonesia
Peraturan BNSP Nomor 218 tentang Persyaratan Asesor PBNSP. (2013). Jakarta :
Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
106

Peraturan BNSP Nomor 301 tentang Pedoman Pelaksanaan Assessment


Kompetensi. (2013). Jakarta : Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik
Indonesia
Peraturan BNSP Nomor 302 tentang Pedoman Penerbitan Sertifikat Kompetensi.
(2013). Jakarta : Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
Peraturan BNSP Nomor 305 tentang Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi oleh
Panitia Teknis BNSP. (2013). Jakarta : Badan Nasional Sertifikasi Profesi
Republik Indonesia
Portal Komunikasi Indonesia. (2017). https://pakarkomunikasi.com/faktor-yang-
mempengaruhi-komunikasi. [online]. diakses pada Februari 2019 jam
18:13
Rizkiyah, Farikhatir, N. (2018). “Pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetensi Siswa
SMK Program Keahlian Tata Boga Melalui Lembaga Sertifikasi Profesi
(LSP) P1 Dengan Model Evaluasi CIPP di SMK N 3 Malang”. Tesis.
Malang : Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
Satori, D. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Sax, G. (1980). Principles of educational and psychological measurement and
evaluation, (2nd ed.). California : Wandsworth Publishing Company.
Stufflebeam. (2003). CIPP Evaluation Model Checklist : A tool for applying the
Fifth Installment of the CIPP Model to assess long-term enterprises.
Stufflebeam. Shinkfield. (1985). System Evaluation. Boston : Kluwer-Nijhoff
Publishing
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Sukmadinata, N.S. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003. Jakarta :
DPR RI dan Presiden RI
Wibisono, D. (2006). Manajemen Kinerja, Konsep, Desain, dan Teknik
Perusahaan. Jakarta : Erlangga
Zhang, G. Zeller, N. Griffith, R.. Metcalf, D. Williams, J. Shea, C. Misulis, K.
(2011). Using the Context, Input, Process, and Product Evaluation Model
(CIPP) as a Comprehensive Framework to Guide the Planning,
Implementation, and Assessment of Service-learning Programs. Journal of
Higher Education Outreach and Engagement, Volume 15, Number 4, p. 57
ISSN 1534-6104. University of Georgia
107

LAMPIRAN
Lampiran 1. Bagan Alur Sertifikasi Profesi LSP P1 SMKN 1 Cibadak

PEMOHON

1. Formulir Rekomendasi dari Guru


2. Bukti Lulus Ujian Praktik
3. Formulir Pendaftaran

LSP P1
(BAGIAN ADMINISTRASI)

Formulir Pendaftaran Surat Undangan

BAGIAN SERTIFIKASI CALON ASESI

Surat Tugas

ASESOR KOMPETENSI PROSES ASSESSMENT

Rekomendasi

KOMITE TEKNIS SERTIFIKASI

TIDAK LULUS : LULUS :


SURAT PEMBERITAHUAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

PEMOHON
108

Lampiran 2. Contoh Formulir Assessment Mandiri Calon Asesi LSP P1 SMKN 1


Cibadak
109

Lampiran 3. Contoh Sertifikat Kompetensi LSP P1 SMKN 1 Cibadak


110

Lampiran 4. Contoh Form Pengisian Bukti Pengambilan Sertifikat Kompetensi


111

Lampiran 5. Hasil Validasi Instrumen Lembar Wawancara Responden Kepala


Sekolah SMKN 1 Cibadak
Nilai
Nilai
Pertanyaan M Mp CV Ket
CVI
R
Apa yang mendasari pihak sekolah
untuk mendirikan LSP P1 SMK 2 2 1 Valid
Negeri 1 Cibadak?

Apakah tujuan LSP P1 SMK Negeri 1


Cibadak saat ini sudah sesuai dan 2 2 1 Valid
relevan dengan visi dan misi SMK
Negeri 1 Cibadak?
Keuntungan dan manfaat apa saja
yang dirasakan atau diperoleh SMK
2 2 1 1 Valid
Negeri 1 Cibadak setelah LSP P1
dijalankan?
Bagaimana pihak mitra sekolah
menilai keberadaan LSP P1 di SMK 2 2 1 Valid
Negeri 1 Cibadak?
Bentuk dukungan apa saya yang
diberikan pihak sekolah demi
2 2 1 Valid
keberlanjutan LSP P1 di SMK Negeri
1 Cibadak?

Contoh Perhitungan :

2M P 2(2)
CVR=
M
−1  2
−1 =1

CVI = ∑ n  5 = 1
CVR 5
112

Lampiran 6. Hasil Validasi Instrumen Lembar Wawancara Responden Ketua LSP


P1 SMKN 1 Cibadak
Nilai Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR CVI
Apakah pelaksanaan LSP P1 SMKN 1
Cibadak sudah relevan dengan visi 2 2 1 Valid
dan misi sekolah?
Apakah pelaksanaan LSP P1 SMKN 1
Cibadak sudah relevan dengan visi 2 2 1 Valid
misi kompetensi keahlian?
Bagaimana proses legalisasi dan
pengajuan LSP P1 SMK Negeri 1 2 2 1 Valid
Cibadak ke BNSP?
Apa saja landasan dan acuan
pelaksanaan LSP P1 SMK Negeri 1 2 2 1 Valid
Cibadak?
Sampai saat ini berapakah jumlah total
assessor yang ada di LSP P1 SMK
2 2 1 Valid
Negeri 1 Cibadak dan berapa total
peserta yang sudah disertifikasi?
Ada berapa jumlah TUK di LSP P1
SMK Negeri 1 Cibadak dan
2 2 1 Valid
bagaimana kelengkapan sarana dan
prasarananya?
Siapa saja mitra LSP P1 SMK Negeri 1
2 2 1 Valid
1 Cibadak?
Bagaimana bentuk kerjasama dan
kemitraan LSP P1 SMKN 1 Cibadak 2 2 1 Valid
dengan mitra?
Bagaimana proses pendaftaran dan
perekrutan peserta untuk diuji di LSP 2 2 1 Valid
P1 SMK Negeri 1 Cibadak?
Apakah peserta yang diuji oleh LSP
P1 hanya siswa kompetensi keahlian
pengawasan mutu saja? Apakah ada
2 2 1 Valid
siswa dari luar atau alumni yang
disertifikasi oleh LSP P1 SMK Negeri
1 Cibadak?
Bagaimana proses perekrutan assessor
2 2 1 Valid
di LSP P1 SMK Negeri 1 Cibadak?
Apakah pihak LSP P1 masih
memonitoring peserta yang sudah
2 2 1 Valid
disertifikasi? Bagaimana proses
monitoringnya ?
Dalam panduan LSP dikatakan bahwa 2 2 1 Valid
113

Nilai Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR CVI
peserta yang sudah disertifikasi harus
mengikuti program survailance.
Bagaimana keberjalanan kegiatan
surveilance tersebut?
Bagaimana alur penerbitan sertifikat
kompetensi bagi peserta LSP?
Keputusan sertifikasi ada di tangan 2 2 1 Valid
siapa? Apakah LSP memiliki Komite
Teknis?
Sampai saat ini apakah ada peserta
LSP yang dicabut sertifikat
2 2 1 Valid
kompetensinya? Bagaimana alur
pencabutan sertifikat kompetensinya?
Bagaimana proses legalisasi sertifikat
2 2 1 Valid
kompetensi bagi peserta LSP?
Apakah LSP P1 SMK Negeri 1
Cibadak pernah mengadakan pelatihan
2 2 1 Valid
bagi assessor? Bentuk pelatihannya
seperti apa?
Apakah peserta yang sudah
tersertifikasi bekerja sesuai dengan 2 2 1 Valid
bidang kompetensi yang disertifikasi?
Apakah pihak LSP pernah menerima
keluhan terkait performansi peserta 2 2 1 Valid
yang sudah disertifikasi?
Apakah semua hal yang terkait dengan
keberjalanan LSP P1 di SMK Negeri 1
Cibadak sudah terdokumentasikan
2 2 1 Valid
secara lengkap? Dokumen resmi apa
saja yang dimiliki oleh LSP P1 SMK
Negeri 1 Cibadak?

Contoh Perhitungan :
2M P 2(2)
CVR= −1  −1 =1
M 2

CVI = ∑ n  20 = 1
CVR 20
114

Lampiran 7. Hasil Validasi Instrumen Lembar Wawancara Responden Ketua


Laboratorium Pengujian BBIA (Pengguna)
Nilai Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR CVI
Bagaimana etika berkomunikasi
peserta LSP P1 SMK Negeri 1 2 2 1 Valid
Cibadak saat di dunia kerja?
Apakah peserta LSP P1 SMK
Negeri 1 Cibadak sudah
mengaplikasikan GLP (Good 2 2 1 Valid
Laboratory Practice) dalam
bekerja?
Apakah peserta LSP P1 SMK
Negeri 1 Cibadak sudah kompeten
2 2 1 Valid
dalam melakukan prosedur
sampling pada produk saat bekerja?
Apakah peserta LSP P1 SMK
Negeri 1 Cibadak sudah terampil
dalam menyiapkan larutan dasar 2 2 1 Valid
dan melaksanakan analisis
proksimat?
Bagaimanakah sikap lulusan 1
SMKN 1 Cibadak yang telah
tersertifikasi LSP? Apakah sikap
2 2 1 Valid
tersebut telah sesuai dengan apa
yang diharapkan dari seorang
pekerja yang tersertifikasi?
Apakah lulusan SMKN 1 Cibadak
langsung dapat menunjukkan
2 2 1 Valid
kinerja yang baik tanpa perlu
diberikan pelatihan ulang?
Bagaimana kemampuan lulusan
SMKN 1 Cibadak dalam hal
2 2 1 Valid
membaca dan memahami SOP
yang diterapkan oleh perusahaan?
Apa kelemahan-kelemahan atau
kekurangan dari lulusan SMKN1
2 2 1 Valid
Cibadak yang dapat Bapak/Ibu
identifikasi selama mereka bekerja?

Contoh Perhitungan :

CVI = ∑ n  8 = 1
2M P 2(2) CVR 8
CVR=
M
−1 
2
−1 =1;
115

Lampiran 8. Hasil Validasi Instrumen Angket Responden Assessor


Aspek Context
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
Pelaksanaan sertifikasi profesi oleh
LSP P1 SMKN 1 Cibadakmenjadikan
5 5 1 Valid
siswa mandiri, unggul, dan melek
teknologi
Pelaksanaan sertifikasi profesi oleh
LSP P1 SMKN 1
5 5 1 Valid
Cibadakmemunculkan sikap terampil
dan bertanggung jawab pada diri siswa

Pendirian LSP P1 SMKN 1


Cibadakmemiliki legalitas yang sah 5 5 1 Valid
dari BNSP

LSP P1 SMKN 1 Cibadakmenjamin


ketidakberpihakan dalam kaitannya
5 5 1 Valid
dengan pemohon sertifikasi, peserta
sertifikasi, dan pemegang sertifikat
LSP P1 SMKN 1 Cibadakmemastikan
tersedianya skema sertifikasi untuk
5 5 1 Valid
setiap kategori sertifikasi kompetensi
profesi
Pelaksanaan sertifikasi profesi oleh
LSP P1 SMKN 1 Cibadakmembantu
5 5 1 Valid
siswa mengaplikasikan GLP (Good
Laboratory Practice) dengan benar
Pelaksanaan sertifikasi profesi oleh
LSP P1 SMKN 1 Cibadakmelatih
5 5 1 Valid
siswa menjadi pribadi yang
komunikatif
Materi yang diuji saat proses uji
kompetensi oleh LSP P1 SMKN 1
Cibadaksesuai dengan SKKNI yang 5 5 1 Valid
berlaku yaitu tes dasar, gravimetri,
volumetri, dan uji proksimat
Perangkat sertifikasi profesi LSP P1
SMKN 1 Cibadakmengikuti
perkembangan kebutuhan mitra 5 5 1 Valid
terhadap kualifikasi sumber daya
manusia bidang pengujian mutu
MUK (Materi Uji Kompetensi) yang 5 5 1 Valid
digunakan oleh LSP P1 SMKN 1
Cibadakdisesuaikan dengan DU/DI di
bidang pengawasan mutu bahan hasil
116

Aspek Context
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
pertanian

Aspek Input
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
Perangkat assessment LSP P1 SMKN
1 disusun dengan mengacu pada 5 5 1 Valid
Standar Kompetensi Kerja
Perangkat assessment LSP P1 SMKN
1 Cibadak dikaji ulang minimal satu 5 5 1 Valid
kali setiap tahun
Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
digunakan dalam pelaksanaan uji
kompetensi oleh LSP P1 SMKN 1
Cibadak dilengkapi dan ditata sesuai 5 5 1 Valid
persyaratan tempat uji, fasilitas
pendidikan dan pelatihan yang
memenuhi persyaratan
TUK yang digunakan oleh LSP P1
SMKN 1 Cibadak legal dan sudah
mendapat izin dari kepala sekolah 5 5 1 Valid
serta terverifikasi oleh asesor
kompetensi
LSP P1 SMKN 1 Cibadak memiliki
tidak
kantor tetap sekurang-kurangnya 5 3 0,2
valid
dalam waktu 2 tahun

LSP P1 SMKN 1 Cibadak memiliki


sistem pengolahan data berbasis 5 4 0,6 Valid
teknologi informasi

LSP P1 SMKN 1 Cibadak memiliki


perangkat kerja yang meliputi skema
sertifikasi, Materi Uji Kompetensi, 5 5 1 Valid
perangkat assessment, dan TUK yang
memadai

LSP P1 SMKN 1 Cibadak memiliki


personil yang kompeten baik pengurus 5 4 0,6 Valid
LSP maupun asesor kompetensi

Anggaran sertifikasi profesi LSP P1


SMKN 1 Cibadak dialokasikan untuk 5 4 0,6 Valid
biaya uji kompetensi, biaya
117

Aspek Input
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
penggunaan sarana, fasilitas, peralatan
uji kompetensi, biaya asesor uji
kompetensi, dan biaya blanko
sertifikat
Pengeluaran biaya tak langsung yaitu
biaya administrasi dialokasikan tidak
5 4 0,6 Valid
lebih dari 15% dari total anggaran LSP
P1 SMKN 1 Cibadak

Aspek Process
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
Uji kompetensi dilaksanakan dengan
prosedur, proses, dan lingkungan yang 5 5 1 Valid
dikenal oleh peserta uji
Uji Kompetensi dilaksanakan ketika
peserta sudah memiliki pengetahuan 5 4 0,6 Valid
tentang hal yang akan diujikan
Uji kompetensi mengikuti prinsip
valid, reliabel, fleksibel, adil, efektif,
efisien, berpusat pada peserta uji 5 5 1 Valid
kompetensi, dan memenuhi
persyaratan keselamatan kerja
Pelaksanaan assessment kompetensi
berdasarkan prinsip valid, reliabel, 5 5 1 Valid
fleksibel, dan adil
Sebelum pelaksanaan assessment,
asesi terlebih dahulu dibimbing dalam
5 5 1 Valid
pengumpulan bukti guna pencapaian
pengakuan kompetensi terkini
Dalam pelaksanaan assessment asesor
melakukan proses monitoring, evaluasi
(tindakan koreksi), dan dokumentasi 5 5 1 Valid
terhadap seluruh kegiatan yang
dilakukan oleh asesi
Penerbitan sertifikat oleh LSP paling
lambat 2 (dua) minggu setelah peserta 5 4 0,6 Valid
dinyatakan kompeten

Sertifikat kompetensi ditandatangani


oleh Pimpinan LSP dan dibubuhi 5 5 1 Valid
stempel berwarna biru
118

Aspek Process
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR

Setiap penyerahan sertifikat


kompetensi disertai dengan tanda bukti 5 5 1 Valid
penerimaan dari pemilik sertifikat

Setiap asesor kompetensi mengikuti


pelatihan asesor yang dilaksanakan
dengan mengacu pada silabus 5 5 1 Valid
pelatihan yang tertera dalam peraturan
BNSP
Metode pelatihan asesor sekurang-
kurangnya mencakup kuliah dan
5 5 1 Valid
diskusi, latihan (kuis), pembuatan
MUK, dan presentasi hasil tugas
LSP harus melakukan audit internal
5 4 0,6 Valid
minimal satu kali satu tahun
Audit internal dilakukan oleh personil
yang kompeten, mempunyai
pengetahuan mengenai proses 5 5 1 Valid
sertifikasi, audit dan persyaratan
BNSP
Personil yang melakukan audit tidak
5 5 1 Valid
mengaudit pekerjaan mereka sendiri

Aspek Product
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
Sertifikat kompetensi memudahkan
peserta dalam mendapatkan pekerjaan
5 5 1 Valid
yang berhubungan dengan kompetensi
yang disertifikasi
Sertifikat kompetensi dijadikan
sebagai alat bukti untuk membuktikan 5 5 1 Valid
kompetensi diri peserta di dunia kerja
LSP memiliki semua data perangkat
assessment yang pernah digunakan
sejak awal didirikannya LSP P1
5 5 1 Valid
SMKN 1 Cibadak (baik yang sudah
pernah direvisi maupun yang belum
direvisi)
LSP memiliki setiap rekaman
assessment dari semua peserta yang 5 5 1 Valid
telah disertifikasi
LSP memiliki database jumlah 5 5 1 Valid
119

Aspek Product
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
sertifikat kompetensi, asesi, dan asesor
LSP SMKN 1 Cibadak baik dokumen
elektronik maupun non elektronik
LSP memiliki database dokumen
pengesahan (legalitas) pendirian LSP
SMKN 1 Cibadakdari BNSP serta
5 5 1 Valid
seluruh dokumen yang menjadi acuan
keberjalanan LSP baik dokumen
elektronik maupun non elektronik
Peserta LSP mampu berkomunikasi
dengan orang lain di dunia kerja,
mengaplikasikan GLP (Good 5 5 1 Valid
Laboratory Practice), dan K3 dalam
melakukan proses pengujian
Peserta LSP kompeten dalam
melakukan pengujian-pengujian dasar
5 5 1 Valid
dan prosedur dengan menggunakan
metode standar

Peserta LSP kompeten dalam


melakukan analisis gravimetri, analisis 5 5 1 Valid
volumetri, dan analisis proksimat

CVI
Context 1 valid
Input 0,82 valid
Process 0,91 valid
Product 1 valid

Contoh Perhitungan :
2M P 2(5)
CVR= −1  −1 =1
M 5

CVI Input = ∑ n  9 = 0,82


CVR 7,4

Lampiran 9. Hasil Validasi Instrumen Angket Responden Alumni


Aspek Context
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
120

Sertifikasi profesi oleh LSP P1


SMKN 1 Cibadakmenjadikan saya 5 5 1 Valid
mandiri, unggul, dan melek teknologi
Sertifikasi profesi oleh LSP P1 SMKN
1 Cibadakmemunculkan sikap terampil 5 5 1 Valid
dan bertanggung jawab pada diri saya
Tes dasar, gravimetri, volumetri, dan
analisis proksimat yang diujikan oleh
LSP P1 SMKN 1 Cibadak saat uji 5 5 1 Valid
kompetensi sesuai dengan yang
dibutuhkan saat di dunia kerja
Sertifikasi profesi oleh LSP P1 SMKN
1 Cibadakmembantu saya
mengaplikasikan GLP (Good 5 5 1 Valid
Laboratory Practice) dengan benar
saat di dunia kerja
Sertifikasi profesi oleh LSP P1 SMKN
1 Cibadakmelatih saya menjadi pribadi 5 4 0,6 Valid
yang komunikatif saat di dunia kerja

Aspek Input
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
Assessor kompetensi LSP P1 SMKN 1
Cibadak melakukan penilaian secara
5 4 0,6 Valid
objektif saat saya mengikuti uji
kompetensi
Assessor kompetensi LSP P1 SMKN 1
Cibadak melakukan penilaian
menggunakan perangkat assessment 5 5 1 Valid
yang sudah dipersiapkan oleh panitia
teknis uji kompetensi
Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
digunakan dalam pelaksanaan uji
kompetensi oleh LSP P1 SMKN 1
Cibadak sudah dilengkapi dan ditata 5 5 1 Valid
sesuai persyaratan tempat uji, fasilitas
pendidikan dan pelatihan yang
memenuhi persyaratan
Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
digunakan dalam pelaksanaan uji
kompetensi oleh LSP P1 SMKN 1
5 5 1 Valid
Cibadak sudah dilengkapi dengan alat
dan bahan yang cukup dan memadai
untuk pelaksanaan analisis proksimat
121

Aspek Input
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
LSP P1 SMKN 1 Cibadak sudah
memiliki sistem pengolahan data 5 4 0,6 Valid
berbasis teknologi informasi

Pelaksanaan uji kompetensi oleh LSP


P1 SMKN 1 Cibadak dimulai tepat 5 5 1 Valid
waktu

Pelaksanaan uji kompetensi oleh LSP


P1 SMKN 1 Cibadak selesai dalam 5 5 1 Valid
jangka waktu yang ditentukan

Aspek Process
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
Uji kompetensi dilakukan sesuai
dengan metode yang telah diajarkan 5 5 1 Valid
saat pembelajaran
Uji kompetensi sudah mengikuti
prinsip valid, reliabel, fleksibel, adil,
efektif, efisien, berpusat pada peserta 5 5 1 Valid
uji kompetensi, dan memenuhi
persyaratan keselamatan kerja

Tahapan uji kompetensi dilakukan


sesuai dengan petunjuk yang 5 5 1 Valid
dibagikan sebelum pengujian dimulai

Penyusunan layout area kerja peserta


uji kompetensi memudahkan saya
5 5 1 Valid
dalam melaksanakan proses uji
kompetensi
Tata letak alat dan bahan yang
dibutuhkan saat proses uji
5 5 1 Valid
memudahkan saya dalam
melaksanakan proses uji kompetensi
Sebelum pelaksanaan assessment
(penilaian oleh asesor), saya terlebih
dahulu dibimbing dalam pengumpulan 5 5 1 Valid
bukti guna pencapaian pengakuan
kompetensi terkini
Saat proses assessment berlangsung,
5 5 1 Valid
asesor bersifat adil terhadap seluruh
122

Aspek Process
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
peserta uji kompetensi dan tidak
memihak
Penerbitan sertifikat oleh LSP paling
lambat 2 (dua) minggu setelah peserta 5 4 0,6 Valid
dinyatakan kompeten
Setiap penyerahan sertifikat
kompetensi disertai dengan tanda bukti
5 5 1 Valid
penerimaan dari pemilik sertifikat
(peserta)
Saat akan mendaftar sebagai peserta
uji kompetensi, saya harus
melampirkan bukti data hasil analisis
yang relevan dan pernah dilakukan
5 5 1 Valid
maksimal 1 tahun terakhir dokumen
mutu laboratorium (log book, catatan
pengujian, kartu peminjaman alat,
form data hasil pengujian)
Setelah mendaftar ke bagian
administrasi LSP P1 untuk mengikuti
uji kompetensi, saya mendapatkan
5 5 1 Valid
undangan sebagai calon asesi yang
secara legal diperbolehkan mengikuti
uji kompetensi

Aspek Product
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
Uji kompetensi membuat saya terbiasa
mengaplikasikan GLP (Good
5 5 1 Valid
Laboratory Practice) dan K3 dalam
bekerja
Uji kompetensi membuat saya
kompeten dalam melakukan
pengujian-pengujian dasar dan 5 5 1 Valid
prosedur dengan menggunakan metode
standar
Uji kompetensi membuat saya
kompeten dalam melakukan analisis
5 5 1 Valid
gravimetri, analisis volumetri, dan
analisis proksimat
123

Aspek Product
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
Sertifikat kompetensi memudahkan
saya dalam mendapatkan pekerjaan
5 5 1 Valid
yang berhubungan dengan kompetensi
yang disertifikasi
Sertifikat kompetensi dapat dijadikan
sebagai alat bukti untuk membuktikan 5 5 1 Valid
kompetensi diri saya di dunia kerja

CVI
Context 0,92 valid
Input 0,89 valid
Process 0,96 valid
Product 1 valid

Contoh Perhitungan :
2M P 2(5)
CVR= −1  −1 =1
M 5

CVI Process = ∑ n  11 = 0,96


CVR 10,6

Lampiran 10. Hasil Wawancara Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Cibadak


124
125

Lampiran 11. Hasil Wawancara Ketua LSP P1 SMK Negeri 1 Cibadak


126
127
128
129

Lampiran 12. Hasil Wawancara Pengguna (BBIA)


130
131

Lampiran 13. Lembar Angket untuk Responden Assessor


LEMBAR KUISIONER RESPONDEN ASSESSOR
EVALUASI SERTIFIKASI PROFESI LSP P1 SMK NEGERI 1 CIBADAK

DATA RESPONDEN
Nama :
Instansi :
Posisi :

PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda centang (√) pada kolom yang disediakan berdasarkan penilaian
Anda tentang pelaksanaan sertifikasi profesi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi P1
SMK Negeri 1 Cibadak!
Nilai Keterangan
1 Sangat Tidak Sesuai
2 Tidak Sesuai
3 Sesuai
4 Sangat Sesuai

KUISIONER

No Nilai
Aspek Context Keterangan
.
1 2 3 4
Pelaksanaan sertifikasi
profesi oleh LSP P1 SMK
Negeri 1 Cibadak
1.          
menjadikan siswa
mandiri, unggul, dan
melek teknologi
Pelaksanaan sertifikasi
profesi oleh LSP P1 SMK
Negeri 1 Cibadak
2.          
memunculkan sikap
terampil dan bertanggung
jawab pada diri siswa
Pendirian LSP P1 SMK
Negeri 1 Cibadak
3.          
memiliki legalitas yang
sah dari BNSP
132

No Nilai
Aspek Context Keterangan
.
1 2 3 4
LSP P1 SMK Negeri 1
Cibadak menjamin
ketidakberpihakan dalam
4. kaitannya dengan          
pemohon sertifikasi,
peserta sertifikasi, dan
pemegang sertifikat
LSP P1 SMK Negeri 1
Cibadak memastikan
tersedianya skema
5. sertifikasi untuk setiap          
kategori sertifikasi
kompetensi profesi

Pelaksanaan sertifikasi
profesi oleh LSP P1 SMK
Negeri 1 Cibadak
6. membantu siswa          
mengaplikasikan GLP
(Good Laboratory
Practice) dengan benar
Pelaksanaan sertifikasi
profesi oleh LSP P1 SMK
7. Negeri 1 Cibadak melatih          
siswa menjadi pribadi
yang komunikatif
Materi yang diuji saat
proses uji kompetensi oleh
LSP P1 SMK Negeri 1
Cibadak sesuai dengan
8.          
SKKNI yang berlaku yaitu
tes dasar, gravimetri,
volumetri, dan uji
proksimat
Perangkat sertifikasi
profesi LSP P1 SMK
Negeri 1 Cibadak
mengikuti perkembangan
9.          
kebutuhan mitra terhadap
kualifikasi sumber daya
manusia bidang pengujian
mutu
MUK (Materi Uji
10. Kompetensi) yang          
digunakan oleh LSP P1
133

No Nilai
Aspek Context Keterangan
.
1 2 3 4
SMK Negeri 1 Cibadak
disesuaikan dengan DU/DI
di bidang pengawasan
mutu bahan hasil pertanian

No Nilai
Aspek Input Keterangan
.
1 2 3 4
Perangkat assessment LSP
P1 SMKN 1 disusun
1.          
dengan mengacu pada
Standar Kompetensi Kerja
Perangkat assessment LSP
P1 SMKN 1 Cibadak
2.          
dikaji ulang minimal satu
kali setiap tahun
Tempat Uji Kompetensi
(TUK) yang digunakan
dalam pelaksanaan uji
kompetensi oleh LSP P1
SMKN 1 Cibadak
3.          
dilengkapi dan ditata
sesuai persyaratan tempat
uji, fasilitas pendidikan
dan pelatihan yang
memenuhi persyaratan
TUK yang digunakan oleh
LSP P1 SMKN 1 Cibadak
legal dan sudah mendapat
4.          
izin dari kepala sekolah
serta terverifikasi oleh
asesor kompetensi
LSP P1 SMKN 1 Cibadak
memiliki sistem
5.          
pengolahan data berbasis
teknologi informasi
LSP P1 SMKN 1 Cibadak
memiliki perangkat kerja
yang meliputi skema
6. sertifikasi, Materi Uji          
Kompetensi, perangkat
assessment, dan TUK
yang memadai
134

No Nilai
Aspek Input Keterangan
.
1 2 3 4
LSP P1 SMKN 1 Cibadak
memiliki personil yang
7. kompeten baik pengurus          
LSP maupun asesor
kompetensi
Anggaran sertifikasi
profesi LSP P1 SMKN 1
Cibadak dialokasikan
untuk biaya uji
kompetensi, biaya
8.          
penggunaan sarana,
fasilitas, peralatan uji
kompetensi, biaya asesor
uji kompetensi, dan biaya
blanko sertifikat
Pengeluaran biaya tak
langsung yaitu biaya
administrasi dialokasikan
9.          
tidak lebih dari 15% dari
total anggaran LSP P1
SMKN 1 Cibadak

Nilai
No
Aspek Process Keterangan
.
1 2 3 4
Uji kompetensi
dilaksanakan dengan
1. prosedur, proses, dan          
lingkungan yang dikenal
oleh peserta uji
Uji Kompetensi
dilaksanakan ketika
2. peserta sudah memiliki          
pengetahuan tentang hal
yang akan diujikan
3. Uji kompetensi mengikuti          
prinsip valid, reliabel,
fleksibel, adil, efektif,
efisien, berpusat pada
peserta uji kompetensi,
dan memenuhi persyaratan
135

Nilai
No
Aspek Process Keterangan
.
1 2 3 4
keselamatan kerja
Pelaksanaan assessment
kompetensi berdasarkan
4.          
prinsip valid, reliabel,
fleksibel, dan adil
Sebelum pelaksanaan
assessment, asesi terlebih
dahulu dibimbing dalam
5.          
pengumpulan bukti guna
pencapaian pengakuan
kompetensi terkini
Dalam pelaksanaan
assessment asesor
melakukan proses
monitoring, evaluasi
6.          
(tindakan koreksi), dan
dokumentasi terhadap
seluruh kegiatan yang
dilakukan oleh asesi
Penerbitan sertifikat oleh
LSP paling lambat 2 (dua)
7.          
minggu setelah peserta
dinyatakan kompeten
Sertifikat kompetensi
ditandatangani oleh
8. Pimpinan LSP dan          
dibubuhi stempel
berwarna biru
Setiap penyerahan
sertifikat kompetensi
9. disertai dengan tanda bukti          
penerimaan dari pemilik
sertifikat
Setiap asesor kompetensi
mengikuti pelatihan asesor
yang dilaksanakan dengan
10.          
mengacu pada silabus
pelatihan yang tertera
dalam peraturan BNSP
11. Metode pelatihan asesor          
sekurang-kurangnya
mencakup kuliah dan
diskusi, latihan (kuis),
pembuatan MUK, dan
136

Nilai
No
Aspek Process Keterangan
.
1 2 3 4
presentasi hasil tugas
LSP harus melakukan
12. audit internal minimal satu          
kali satu tahun
Audit internal dilakukan
oleh personil yang
kompeten, mempunyai
13.          
pengetahuan mengenai
proses sertifikasi, audit
dan persyaratan BNSP
Personil yang melakukan
14. audit tidak mengaudit          
pekerjaan mereka sendiri

Nilai
No
Aspek Product Keterangan
.
1 2 3 4
Sertifikat kompetensi
memudahkan peserta
dalam mendapatkan
1. pekerjaan yang          
berhubungan dengan
kompetensi yang
disertifikasi
Sertifikat kompetensi
dijadikan sebagai alat
2. bukti untuk membuktikan          
kompetensi diri peserta di
dunia kerja
LSP memiliki semua data
perangkat assessment yang
pernah digunakan sejak
awal didirikannya LSP P1
3.          
SMKN 1 Cibadak (baik
yang sudah pernah direvisi
maupun yang belum
direvisi)
LSP memiliki setiap
rekaman assessment dari
4.          
semua peserta yang telah
disertifikasi
137

Nilai
No
Aspek Product Keterangan
.
1 2 3 4
LSP memiliki database
jumlah sertifikat
kompetensi, asesi, dan
5. asesor LSP SMK Negeri 1  
Cibadak baik dokumen
elektronik maupun non
elektronik        
LSP memiliki database
dokumen pengesahan
(legalitas) pendirian LSP
SMK Negeri 1 Cibadak
6. dari BNSP serta seluruh          
dokumen yang menjadi
acuan keberjalanan LSP
baik dokumen elektronik
maupun non elektronik
Peserta LSP mampu
berkomunikasi dengan
orang lain di dunia kerja,
mengaplikasikan GLP
7.          
(Good Laboratory
Practice), dan K3 dalam
melakukan proses
pengujian
Peserta LSP kompeten
dalam melakukan
pengujian-pengujian dasar
8.          
dan prosedur dengan
menggunakan metode
standar
Peserta LSP kompeten
dalam melakukan analisis
9. gravimetri, analisis          
volumetri, dan analisis
proksimat

Sukabumi, 2019
Responden
138

(......................................................)
139

Lampiran 14. Lembar Angket untuk Responden Alumni


LEMBAR KUISIONER RESPONDEN ALUMNI
EVALUASI SERTIFIKASI PROFESI LSP P1 SMK NEGERI 1 CIBADAK

DATA RESPONDEN
Nama :
Tahun Lulus :

PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda centang (√) pada kolom yang disediakan berdasarkan penilaian
Anda tentang pelaksanaan sertifikasi profesi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi P1
SMK Negeri 1 Cibadak!
Nilai Keterangan
1 Sangat Tidak Setuju
2 Tidak Setuju
3 Setuju
4 Sangat Setuju

KUISIONER
No Nilai
Aspek Context Keterangan
. 1 2 3 4
Sertifikasi profesi oleh
LSP P1 SMK Negeri 1
1. Cibadak menjadikan        
saya mandiri, unggul,
dan melek teknologi  
Sertifikasi profesi oleh
LSP P1 SMK Negeri 1
Cibadak memunculkan
2.        
sikap terampil dan
bertanggung jawab
pada diri saya  
3. Tes dasar, gravimetri,          
volumetri, dan analisis
proksimat yang
diujikan oleh LSP P1
SMKN 1 Cibadak saat
uji kompetensi sesuai
dengan yang
dibutuhkan saat di
140

No Nilai
Aspek Context Keterangan
. 1 2 3 4
dunia kerja
Sertifikasi profesi oleh
LSP P1 SMK Negeri 1
Cibadak membantu
4. saya mengaplikasikan        
GLP (Good Laboratory
Practice) dengan benar
saat di dunia kerja  
Sertifikasi profesi oleh
LSP P1 SMK Negeri 1
Cibadak melatih saya
5.
menjadi pribadi yang
komunikatif saat di
dunia kerja

No Nilai
Aspek Input Keterangan
. 1 2 3 4
Assessor kompetensi
LSP P1 SMKN 1
Cibadak melakukan
1. penilaian secara        
objektif saat saya
mengikuti uji
kompetensi  
Assessor kompetensi
LSP P1 SMKN 1
Cibadak melakukan
penilaian menggunakan
2. perangkat assessment        
yang sudah
dipersiapkan oleh
panitia teknis uji
kompetensi  
Tempat Uji Kompetensi
(TUK) yang digunakan
dalam pelaksanaan uji
kompetensi oleh LSP
P1 SMKN 1 Cibadak
3. sudah dilengkapi dan        
ditata sesuai
persyaratan tempat uji,
fasilitas pendidikan dan
pelatihan yang
memenuhi persyaratan  
4. Tempat Uji Kompetensi          
141

No Nilai
Aspek Input Keterangan
. 1 2 3 4
(TUK) yang digunakan
dalam pelaksanaan uji
kompetensi oleh LSP
P1 SMKN 1 Cibadak
sudah dilengkapi
dengan alat dan bahan
yang cukup dan
memadai untuk
pelaksanaan analisis
proksimat
LSP P1 SMKN 1
Cibadak sudah
memiliki sistem
5.
pengolahan data
berbasis teknologi
informasi          
Pelaksanaan uji
kompetensi oleh LSP
6.
P1 SMKN 1 Cibadak
dimulai tepat waktu          
Pelaksanaan uji
kompetensi oleh LSP
7. P1 SMKN 1 Cibadak
selesai dalam jangka
waktu yang ditentukan          

No Nilai
Aspek Process Keterangan
. 1 2 3 4
Uji kompetensi
dilakukan sesuai
1. dengan metode yang        
telah diajarkan saat
pembelajaran  
Uji kompetensi sudah
mengikuti prinsip valid,
reliabel, fleksibel, adil,
efektif, efisien, berpusat
2.        
pada peserta uji
kompetensi, dan
memenuhi persyaratan
keselamatan kerja  
3. Tahapan uji kompetensi          
dilakukan sesuai
dengan petunjuk yang
dibagikan sebelum
142

No Nilai
Aspek Process Keterangan
. 1 2 3 4
pengujian dimulai
Penyusunan layout area
kerja peserta uji
kompetensi
4.        
memudahkan saya
dalam melaksanakan
proses uji kompetensi  
Tata letak alat dan
bahan yang dibutuhkan
saat proses uji
5.        
memudahkan saya
dalam melaksanakan
proses uji kompetensi  
Sebelum pelaksanaan
assessment (penilaian
oleh asesor), saya
terlebih dahulu
6. dibimbing dalam        
pengumpulan bukti
guna pencapaian
pengakuan kompetensi
terkini  
Saat proses assessment
berlangsung, asesor
bersifat adil terhadap
7.        
seluruh peserta uji
kompetensi dan tidak
memihak  
Penerbitan sertifikat
oleh LSP paling lambat
8. 2 (dua) minggu setelah        
peserta dinyatakan
kompeten  
Setiap penyerahan
sertifikat kompetensi
disertai dengan tanda
9.        
bukti penerimaan dari
pemilik sertifikat
(peserta)  
10. Saat akan mendaftar          
sebagai peserta uji
kompetensi, saya harus
melampirkan bukti data
hasil analisis yang
relevan dan pernah
dilakukan maksimal 1
143

No Nilai
Aspek Process Keterangan
. 1 2 3 4
tahun terakhir dokumen
mutu laboratorium (log
book, catatan
pengujian, kartu
peminjaman alat, form
data hasil pengujian)
Setelah mendaftar ke
bagian administrasi
LSP P1 untuk
mengikuti uji
kompetensi, saya
11. mendapatkan undangan        
sebagai calon asesi
yang secara legal
diperbolehkan
mengikuti uji
kompetensi  

No Nilai
Aspek Product Keterangan
. 1 2 3 4
Uji kompetensi
membuat saya terbiasa
mengaplikasikan GLP
1.        
(Good Laboratory
Practice) dan K3 dalam
bekerja  
Uji kompetensi
membuat saya
kompeten dalam
melakukan pengujian-
2.        
pengujian dasar dan
prosedur dengan
menggunakan metode
standar  
Uji kompetensi
membuat saya
kompeten dalam
3. melakukan analisis        
gravimetri, analisis
volumetri, dan analisis
proksimat  
Sertifikat kompetensi
memudahkan saya
4.        
dalam mendapatkan
pekerjaan yang  
144

No Nilai
Aspek Product Keterangan
. 1 2 3 4
berhubungan dengan
kompetensi yang
disertifikasi
Sertifikat kompetensi
dapat dijadikan sebagai
alat bukti untuk
5.
membuktikan
kompetensi diri saya di
dunia kerja          

Sukabumi, 2019
Responden

(......................................................)
Lampiran 15. Rekapitulasi Skor Penilaian Aspek CIPP
1. Rekapitulasi Skor Penilaian Aspek CIPP oleh Responden Assessor

Responde Context Input


n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Assessor 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
Assessor 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Nilai Butir
3,5 3,5 4,0 3,0 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 4,0 3,5 3,5 3,5 3,5 4,0 3,5 3,5 3,5
Soal

Responde Process Product


n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Assessor
3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1
Assessor
4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2
Nilai Butir 3, 3, 3, 3, 3, 3, 2, 4, 3, 4, 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3,
3,5 3,5 3,5
Soal 5 5 5 5 5 5 0 0 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

2. Rekapitulasi Skor Penilaian Aspek CIPP oleh Responden Alumni


Context Input
Responden
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7
Alumni 1 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4
Alumni 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3
Alumni 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3
Alumni 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3
Alumni 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

145
Context Input
Responden
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7
Alumni 6 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3
Alumni 7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Alumni 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Alumni 9 4 3 4 4 2 3 2 2 3 3 4 3
Alumni 10 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3
Alumni 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Alumni 12 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2
Alumni 13 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
Alumni 14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
Alumni 15 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3
Alumni 16 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4
Alumni 17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Alumni 18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Alumni 19 4 3 4 4 3 3 2 2 3 3 4 3
Alumni 20 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3
Alumni 21 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
Alumni 22 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3
Alumni 23 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Alumni 24 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3
Alumni 25 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3
Alumni 26 4 3 4 4 2 3 2 2 3 3 4 4
Alumni 27 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3
Alumni 28 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3
Alumni 29 4 3 4 4 2 3 2 2 3 3 4 3

146
Context Input
Responden
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7
Alumni 30 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 3
Nilai Butir
3,6 3,6 3,6 3,8 3,2 3,4 3,3 3,3 3,2 3,1 3,4 3,2
Soal

Responde Process Product


n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3 4 5
Alumni 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
Alumni 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3
Alumni 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3
Alumni 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 4
Alumni 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Alumni 6 4 4 3 3 4 4 3 2 2 2 3 4 4 4 3 3
Alumni 7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Alumni 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Alumni 9 3 4 3 3 4 4 4 2 3 2 2 4 3 3 3 3
Alumni 10 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4
Alumni 11 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
Alumni 12 2 2 2 3 4 4 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2
Alumni 13 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4
Alumni 14 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
Alumni 15 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4
Alumni 16 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
Alumni 17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Alumni 18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

147
Responde Process Product
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3 4 5
Alumni 19 3 4 3 3 4 4 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3
Alumni 20 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
Alumni 21 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3
Alumni 22 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3
Alumni 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Alumni 24 4 4 3 4 4 4 3 2 2 2 3 4 4 4 3 3
Alumni 25 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 4
Alumni 26 3 3 4 3 3 4 4 2 3 2 2 4 3 3 3 3
Alumni 27 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
Alumni 28 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
Alumni 29 3 4 3 3 4 4 4 2 3 2 2 4 3 3 3 3
Alumni 30 4 4 4 3 3 2 4 2 3 3 2 4 4 4 4 3
Nilai Butir 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3, 2, 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3,
Soal 6 5 5 3 6 6 6 7 2 0 3 7 6 6 4 4

148
149

Lampiran 16. Perhitungan Data Angket Aspek Context

1. Perhitungan Angket Aspek Context Responden Assessor


a. Total Skor Masing-Masing Responden

Responden Total Skor


Assessor 1 31
Assessor 2 39
∑ 70

b. Penjelasan Tabel 4.3.


 Total Skor = ∑ total skor responden  70

∑total skor responden 70


 NPK = jumlah responden  2 = 35

∑ total skor responden 70


 Persentase (%) = x 100 %  x 100 % = 87,50%
total skor tertinggi 80

Nb : Total skor tertinggi = jumlah soal x jumlah responden x 4  10 x 2 x 4 = 80

2. Perhitungan Angket Aspek Context Responden Alumni


a. Total Skor Masing-Masing Responden

Responden Total Skor


Alumni 1 13
Alumni 2 15
Alumni 3 15
Alumni 4 15
Alumni 5 16
Alumni 6 17
Alumni 7 17
Alumni 8 17
Alumni 9 18
Alumni 10 18
Alumni 11 18
Alumni 12 18
Alumni 13 18
Alumni 14 18
Alumni 15 18
Alumni 16 18
Alumni 17 18
Alumni 18 18
Alumni 19 18
Alumni 20 18
150

Responden Total Skor


Alumni 21 18
Alumni 22 19
Alumni 23 19
Alumni 24 19
Alumni 25 19
Alumni 26 20
Alumni 27 20
Alumni 28 20
Alumni 29 20
Alumni 30 20
∑ 535

b. Penjelasan Tabel 4.6.


 Total Skor = ∑ total skor responden = 535

∑total skor responden 535


 NPK = jumlah responden  30 = 17,83

∑ total skor responden 17,83


 Persentase (%) = x 100 %  x 100 % = 89,17%
total skor tertinggi 600

Nb : Total skor tertinggi = jumlah soal x jumlah responden x 4  5 x 30 x 4 = 600


151

Lampiran 17. Perhitungan Data Angket Aspek Input

1. Perhitungan Angket Aspek Input Responden Assessor


a. Total Skor Masing-Masing Responden

Responden Total Skor


Assessor 1 29
Assessor 2 36
∑ 65

b. Penjelasan Tabel 4.10.


 Total Skor = ∑ total skor responden  65

∑total skor responden 65


 NPK = jumlah responden  2 = 32,5

∑ total skor responden 65


 Persentase (%) = x 100 %  x 100 % = 90,28%
total skor tertinggi 72

Nb : Total skor tertinggi = jumlah soal x jumlah responden x 4  9 x 2 x 4 = 72

2. Perhitungan Angket Aspek Input Responden Alumni


a. Total Skor Masing-Masing Responden

Responden Total Skor


Alumni 1 20
Alumni 2 20
Alumni 3 20
Alumni 4 20
Alumni 5 20
Alumni 6 20
Alumni 7 20
Alumni 8 20
Alumni 9 20
Alumni 10 21
Alumni 11 21
Alumni 12 21
Alumni 13 21
Alumni 14 21
Alumni 15 22
Alumni 16 22
Alumni 17 22
Alumni 18 22
Alumni 19 23
Alumni 20 24
152

Responden Total Skor


Alumni 21 25
Alumni 22 25
Alumni 23 26
Alumni 24 26
Alumni 25 26
Alumni 26 27
Alumni 27 27
Alumni 28 28
Alumni 29 28
Alumni 30 28
∑ 686

b. Penjelasan Tabel 4.13.


 Total Skor = ∑ total skor responden = 686

∑total skor responden 686


 NPK = jumlah responden  30 = 22,87

∑ total skor responden 22,87


 Persentase (%) = x 100 %  x 100 % = 81,67%
total skor tertinggi 840

Nb : Total skor tertinggi = jumlah soal x jumlah responden x 4  7 x 30 x 4 = 840


153

Lampiran 18. Perhitungan Data Angket Aspek Process

1. Perhitungan Angket Aspek Process Responden Assessor


a. Total Skor Masing-Masing Responden

Responden Total Skor


Assessor 1 43
Assessor 2 54
∑ 97

b. Penjelasan Tabel 4.17.


 Total Skor = ∑ total skor responden  97

∑total skor responden 97


 NPK = jumlah responden  2 = 48,5

∑ total skor responden 97


 Persentase (%) = x 100 %  x 100 % = 86,61%
total skor tertinggi 112

Nb : Total skor tertinggi = jumlah soal x jumlah responden x 4  14 x 2 x 4 = 112

2. Perhitungan Angket Aspek Process Responden Alumni


a. Total Skor Masing-Masing Responden

Responden Total Skor


Alumni 1 28
Alumni 2 32
Alumni 3 32
Alumni 4 32
Alumni 5 33
Alumni 6 33
Alumni 7 33
Alumni 8 33
Alumni 9 34
Alumni 10 34
Alumni 11 34
Alumni 12 34
Alumni 13 35
Alumni 14 35
Alumni 15 36
Alumni 16 36
Alumni 17 38
Alumni 18 38
Alumni 19 39
Alumni 20 39
154

Responden Total Skor


Alumni 21 39
Alumni 22 39
Alumni 23 39
Alumni 24 40
Alumni 25 42
Alumni 26 43
Alumni 27 43
Alumni 28 43
Alumni 29 44
Alumni 30 44
∑ 1104

b. Penjelasan Tabel 4.20.


 Total Skor = ∑ total skor responden = 1104

∑total skor responden 1104


 NPK = jumlah responden  30 = 36,80

∑ total skor responden 1104


 Persentase (%) = x 100 %  x 100 % = 83,64%
total skor tertinggi 1320

Nb : Total skor tertinggi = jumlah soal x jumlah responden x 4  11 x 30 x 4 = 1320


155

Lampiran 19. Perhitungan Data Angket Aspek Product

1. Perhitungan Angket Aspek Product Responden Assessor


a. Total Skor Masing-Masing Responden

Responden Total Skor


Assessor 1 27
Assessor 2 36
∑ 63

b. Penjelasan Tabel 4.24.


 Total Skor = ∑ total skor responden  63

∑total skor responden 63


 NPK = jumlah responden  2 = 31,5

∑ total skor responden 63


 Persentase (%) = x 100 %  x 100 % = 87,50%
total skor tertinggi 72

Nb : Total skor tertinggi = jumlah soal x jumlah responden x 4  9 x 2 x 4 = 72

2. Perhitungan Angket Aspek Product Responden Alumni


a. Total Skor Masing-Masing Responden

Responden Total Skor


Alumni 1 11
Alumni 2 15
Alumni 3 15
Alumni 4 15
Alumni 5 15
Alumni 6 16
Alumni 7 16
Alumni 8 16
Alumni 9 16
Alumni 10 17
Alumni 11 17
Alumni 12 18
Alumni 13 18
Alumni 14 18
Alumni 15 18
Alumni 16 18
Alumni 17 18
Alumni 18 19
Alumni 19 19
Alumni 20 19
156

Responden Total Skor


Alumni 21 20
Alumni 22 20
Alumni 23 20
Alumni 24 20
Alumni 25 20
Alumni 26 20
Alumni 27 20
Alumni 28 20
Alumni 29 20
Alumni 30 20
∑ 534

b. Penjelasan Tabel 4.27.


 Total Skor = ∑ total skor responden = 534

∑total skor responden 534


 NPK = jumlah responden  30 = 17,80

∑ total skor responden 534


 Persentase (%) = x 100 %  x 100 % = 89%
total skor tertinggi 600

Nb : Total skor tertinggi = jumlah soal x jumlah responden x 4  5 x 30 x 4 = 600


157

Lampiran 20. Perhitungan Data Angket Aspek CIPP Akumulatif

1. Perhitungan Angket Aspek CIPP Akumulatif Responden Assessor


a. Total Skor Masing-Masing Responden

Responden Total Skor


Assessor 1 130
Assessor 2 165
∑ 295

b. Penjelasan Tabel 4.30.


 Total Skor = ∑ total skor responden  295

∑total skor responden 295


 NPK = jumlah responden  2 = 147,5

∑ total skor responden 295


 Persentase (%) = x 100 %  x 100 % = 87,80%
total skor tertinggi 336

Nb : Total skor tertinggi = jumlah soal x jumlah responden x 4  42 x 2 x 4 = 336

2. Perhitungan Angket Aspek CIPP Akumulatif Responden Alumni


a. Total Skor Masing-Masing Responden

Responden Total Skor


Alumni 1 72
Alumni 2 83
Alumni 3 84
Alumni 4 84
Alumni 5 85
Alumni 6 87
Alumni 7 87
Alumni 8 87
Alumni 9 89
Alumni 10 89
Alumni 11 89
Alumni 12 92
Alumni 13 93
Alumni 14 95
Alumni 15 96
Alumni 16 96
Alumni 17 97
Alumni 18 97
Alumni 19 97
Alumni 20 98
158

Responden Total Skor


Alumni 21 98
Alumni 22 101
Alumni 23 103
Alumni 24 104
Alumni 25 107
Alumni 26 108
Alumni 27 108
Alumni 28 109
Alumni 29 112
Alumni 30 112
∑ 2859

b. Penjelasan Tabel 4.32.


 Total Skor = ∑ total skor responden = 2859

∑total skor responden 2859


 NPK = jumlah responden  30 = 95,30

∑ total skor responden 2859


 Persentase (%) = x 100 %  x 100 % = 85,09%
total skor tertinggi 3360

Nb : Total skor tertinggi = jumlah soal x jumlah responden x 4  28 x 30 x 4 = 3360


159

Lampian 21. Surat Pengantar Skripsi dari Universitas


160

Lampiran 22. Surat Izin Penelitian dari Sekolah


161

Lampiran 23. Dokumentasi Proses Uji Kompetensi

Anda mungkin juga menyukai