SKRIPSI
Oleh
LILI NAILUFHAR
NIM 1504738
Oleh
Lili Nailufhar
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Lili Nailufhar
Universitas Pendidikan Indonesia
Maret 2019
Pembimbing I
Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Evaluasi Pelaksanaan
Sertifikasi Profesi Pada Kompetensi Keahlian Pengawasan Mutu Di SMKN 1
Cibadak” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya
tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini,
saya siap menanggung risiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya
pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian
karya saya ini.
Lili Nailufhar
NIM. 1504738
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang berkat rahmat,
karunia, dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Evaluasi Pelaksanaan Sertifikasi Profesi Pada Kompetensi Keahlian Pengawasan
Mutu di SMKN 1 Cibadak” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi
S1 di program studi Pendidikan Teknologi Agroindustri. Shalawat dan salam
semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, kepada para
sahabat, keluarga, dan pengikutnya hingga akhir zaman dan semoga kita termasuk
ke dalam golongannya. Pada penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak
bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Sri Handayani, M.Pd. sebagai dosen pembimbing I yang telah
memberikan arahan dan bimbingan, serta senantiasa memberikan motivasi
dan semangatnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
2. Dwi Lestari Rahayu, S.TP, M,Si. sebagai dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktu, memberikan bimbingan dan arahan, serta motivasi
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Dr. Yatti Sugiarti, MP, Dewi Nur Azizah, S.TP, MP, dan Siti Mujdalipah
S.TP, M,Si. sebagai dosen penguji yang sudah mengarahkan dan membantu
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Drs. Juanda, M.Si. sebagai kepala sekolah SMK Negeri 1 Cibadak sekaligus
narasumber penelitian yang telah mengizinkan penulis melaksanakan
penelitian di SMKN 1 Cibadak dan meluangkan waktunya untuk membantu
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Wagiyono, sebagai ketua kompetensi keahlian Pengawasan Mutu yang
merangkap sebagai ketua Lembaga Sertifikasi Profesi SMKN 1 Cibadak
sekaligus narasumber penelitian yang telah mengizinkan penulis untuk
melaksanakan penelitian di LSP P1 SMKN 1 Cibadak kompetensi keahlian
Pengawasan Mutu dan meluangkan waktunya untuk membantu penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
i
6. Tri Pristiwiwati S.TP, M.MPd, Arya Darajat, S.TP, dan Asri Wahyuni
sebagai guru dan tenaga kependidikan kompetensi keahlian Pengawasan
Mutu SMKN 1 Cibadak yang telah dan meluangkan waktunya untuk
membantu penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Mulhaquddin, sebagai ketua laboratorium pengujian Balai Besar Industri
Agro Bogor yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi
narasumber penelitian dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
8. Siti Masitoh, S.TP, M.MPd., Anfila Sujarwati, S.TP., A’i Sumarni, S.Pd.,
dan Istiyah, S.Pi., sebagai validator yang telah meluangkan waktu untuk
memvalidasi dan memberikan saran serta masukan perbaikan terhadap
instrumen penelitian sehingga skripsi ini dapat terlaksana sesuai dengan
harapan.
9. Dr. Yatti Sugiarti, MP. sebagai ketua program studi Pendidikan Teknologi
Agroindustri yang telah memberikan motivasi dan dukungan bagi penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Kedua orang tua dan kedua adikku yang tiada hentinya memberikan kasih
sayang dan doa terbaik, serta motivasi yang tiada henti sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan penuh semangat.
11. Seluruh dosen program studi Pendidikan Teknologi Agroindustri FPTK UPI
yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan ilmunya kepada penulis
selama perkuliahan.
12. Seluruh staf administrasi program studi Pendidikan Teknologi Agroindustri
FPTK UPI yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan administrasi
selama perkuliahan.
13. Seluruh teman seperjuangan mahasiswa Pendidikan Teknologi Agroindustri
2015 yang sebagai memberikan dukungan, bantuan, dan motivasi selama
penyusunan skripsi.
14. Seluruh pihak yang telah membantu penulis selama penyusunan skripsi
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
ii
EVALUASI PELAKSANAAN SERTIFIKASI PROFESI PADA KOMPETENSI
KEAHLIAN PENGAWASAN MUTU
DI SMKN 1 CIBADAK
ABSTRAK
iii
EVALUATION OF PROFESSIONAL CERTIFICATION IMPLEMENTING IN
QUALITY CONTROL EXPERTISE OF CIBADAK VOCATIONAL SCHOOL
ABSTRACT
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
Tabel 3.26.Kategori data angket aspek product responden alumni............................
Tabel 3.27.Kategori data angket aspek CIPP akumulatif responden assessor...........
Tabel 3.28.Kategori data angket aspek CIPP akumulatif responden alumni..............
Tabel 4.1. Perbandingan Temuan Penelitian Aspek Context dengan Kriteria
Standar................................................................................................45
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Context Responden Assessor...............................................................51
Tabel 4.3. Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Context Responden Assessor...............................................................51
Tabel 4.4. Nilai Pencapaian Kualitas Indikator Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1
Aspek Context Responden Assessor...................................................52
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Context Responden Alumni................................................................54
Tabel 4.6. Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Context Responden Alumni................................................................54
Tabel 4.7. Nilai Pencapaian Kualitas Indikator Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1
Aspek Context Responden Alumni.....................................................55
Tabel 4.8. Perbandingan Temuan Penelitian Aspek Input dengan Kriteria Standar
.............................................................................................................57
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Input Responden Assessor...................................................................60
Tabel 4.10. Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Input Responden Assessor...................................................................60
Tabel 4.11.Nilai Pencapaian Kualitas Indikator Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1
Aspek Input Responden Assessor.......................................................61
Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Input Responden Alumni....................................................................64
Tabel 4.13. Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Input Responden Alumni....................................................................64
Tabel 4.14.Nilai Pencapaian Kualitas Indikator Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1
Aspek Input Responden Alumni.........................................................65
Tabel 4.15.Perbandingan Temuan Penelitian Aspek Process dengan Kriteria
Standar.................................................................................................68
Tabel 4.16.Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Process Responden Assessor..............................................................75
Tabel 4.17.Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Process Responden Assessor..............................................................75
Tabel 4.18.Nilai Pencapaian Kualitas Indikator Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1
Aspek Process Responden Assessor...................................................76
Tabel 4.19.Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Process Responden Alumni................................................................78
vii
Tabel 4.20.Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Process Responden Alumni................................................................78
Tabel 4.21.Nilai Pencapaian Kualitas Indikator Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1
Aspek Process Responden Alumni.....................................................79
Tabel 4.22.Perbandingan Temuan Penelitian Aspek Product dengan Kriteria
Standar.................................................................................................83
Tabel 4.23.Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Product Responden Assessor..............................................................86
Tabel 4.24.Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Product Responden Assessor..............................................................87
Tabel 4.25.Nilai Pencapaian Kualitas Indikator Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1
Aspek Product Responden Assessor...................................................88
Tabel 4.26.Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Product Responden Alumni................................................................89
Tabel 4.27.Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Product Responden Alumni................................................................90
Tabel 4.28.Nilai Pencapaian Kualitas Indikator Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1
Aspek Product Responden Alumni.....................................................90
Tabel 4.29.Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Context, Input, Process, dan Product secara akumulatif Responden
Assessor...............................................................................................91
Tabel 4.30.Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Context, Input, Process, dan Product secara akumulatif Responden
Assessor...............................................................................................92
Tabel 4.31.Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Context, Input, Process, dan Product secara akumulatif Responden
Alumni.................................................................................................92
Tabel 4.32.Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Context, Input, Process, dan Product secara akumulatif Responden
Alumni.................................................................................................93
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) adalah lembaga pelaksana kegiatan
sertifikasi profesi yang memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi
Profesi (BNSP). Lisensi diberikan melalui proses akreditasi oleh BNSP yang
menyatakan bahwa LSP bersangkutan telah memenuhi syarat untuk melakukan
kegiatan sertifikasi profesi. LSP diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu
LSP P3, LSP P2, LSP P1 Industri, dan LSP P1 Lembaga Pendidikan/Pelatihan.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cibadak adalah salah satu sekolah yang
sudah memiliki LSP dengan jenis P1 Lembaga Pendidikan.
LSP P1 SMKN 1 Cibadak didirikan pada tanggal 5 Oktober 2015 dengan
nomor lisensi BNSP-LSP-199-ID. Sampai saat ini LSP P1 SMKN 1 Cibadak
telah mengeluarkan sertifikat kompetensi terhadap 161 peserta dan akan terus
bertambah. Ruang lingkup skema sertifikasi LSP SMKN 1 Cibadak adalah
bidang industri pengolahan hasil pertanian dan perikanan dan sektor industri
pengolahan. Namun sampai saat ini peserta yang sudah disertifikasi hanya
peserta yang berasal dari kompetensi keahlian pengawasan mutu saja
sedangkan untuk kompetensi keahlian yang lainnya masih dalam tahap
pengajuan kepada BNSP. Skema sertifikasi yang digunakan adalah skema
sertifikasi klaster. Terdapat tiga jenis klaster yang disertifikasi oleh LSP P1
SMKN 1 Cibadak dengan 15 unit kompetensi. Klaster tersebut diantaranya
pelaksanaan analisis kimia gravimetri, analisis kimia volumetri, dan analisis
proksimat.
Proses sertifikasi profesi merupakan suatu program yang dijalankan oleh
LSP. Setiap program yang dijalankan membutuhkan evaluasi, terutama
terhadap program yang akan dijalankan dalam jangka panjang. Evaluasi suatu
program juga dapat memberikan manfaat yang besar bagi pelaksanaan
program. Dengan evaluasi dapat diketahui kekurangan dan kelebihan program
sehingga dapat dijadikan acuan untuk perbaikan pelaksanaan program ke
depannya. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis melakukan evaluasi
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kesesuaian pelaksanaan LSP P1 di SMKN 1 Cibadak ditinjau
dari aspek context ?
2. Bagaimana kesesuaian pelaksanaan LSP P1 di SMKN 1 Cibadak ditinjau
dari aspek input ?
3. Bagaimana kesesuaian pelaksanaan LSP P1 di SMKN 1 Cibadak ditinjau
dari aspek process ?
4. Bagaimana kesesuaian pelaksanaan LSP P1 di SMKN 1 Cibadak ditinjau
dari aspek product ?
5. Bagaimana kesesuaian pelaksanaan LSP P1 di SMKN 1 Cibadak ditinjau
dari aspek context, input, process, dan product secara akumulatif ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian
pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak ditinjau dari
aspek context, input, process, product, dan secara akumulatif.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat terutama:
1. Praktis
Sebagai acuan dalam rangka perbaikan pelaksanaan LSP P1 di SMKN
1 Cibadak.
2. Teoritis
a. Manfaat bagi Pembaca
Menambah pengetahuan tentang Lembaga Sertifikasi Profesi dan
cara mengevaluasi program tersebut.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Sertifikasi Profesi
a) Lembaga Sertifikasi Profesi
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) adalah lembaga pelaksana
kegiatan sertifikasi profesi yang memperoleh lisensi dari Badan Nasional
Sertifikasi Profesi (BNSP). Lisensi diberikan melalui proses akreditasi
oleh BNSP yang menyatakan bahwa LSP bersangkutan telah memenuhi
syarat untuk melakukan kegiatan sertifikasi profesi. BNSP adalah
lembaga independen yang dibentuk sebagai amanat Pasal 18 ayat (5)
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2004 yang mempunyai tugas
melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja dan dapat memberikan lisensi
kepada lembaga sertifikasi profesi yang memenuhi persyaratan yang
ditetapkan untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja (PBNSP
202, 2014).
Setiap LSP memiliki skema sertifikasi. Skema sertifikasi adalah
paket kompetensi dan persyaratan spesifik yang berkaitan dengan
kategori jabatan atau keterampilan tertentu dari seseorang. LSP
menetapkan skema sertifikasi untuk memenuhi permintaan pelanggan
dan/atau pemangku kepentingannya, yang kemudian diajukan ke BNSP
untuk dimintakan lisensi. BNSP melakukan verifikasi terhadap skema
sertifikasi yang diajukan oleh LSP. Skema sertifikasi berisi unsur-unsur
berikut:
a. Lingkup sertifikasi dan unit kompetensi
b. Uraian tugas dan pekerjaan
c. Kompetensi yang dibutuhkan
d. Kemampuan (abilities), bila ada
e. Prasyarat, bila ada
f. Kode etik, bila ada
LSP dapat melakukan perubahan skema dan selanjutnya
diverifikasi oleh BNSP. Pemilihan skema sertifikasi dilandasi oleh
6
3. Wewenang
LSP memiliki kewenangan antara lain:
1. Menerbitkan sertifikat kompetensi sesuai pedoman BNSP
2. Mencabut atau membatalkan sertifikat kompetensi
3. Memberikan sanksi kepada assessor dan TUK yang melanggar
aturan
4. Mengusulkan skema baru
5. Mengusulkan dan atau menetapkan biaya uji kompetensi
2. Lembaga Sertifikasi Profesi P1 SMK Negeri 1 Cibadak
a) Profil
Profil LSP P1 SMKN 1 Cibadak dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Profil LSP P1 SMKN 1 Cibadak
Nama LSP LSP SMKN 1 CIBADAK
No. Lisensi LSP BNSP-LSP-199-ID
Jenis LSP P1
Jl. Al-Muwahhidin Karang
Alamat LSP Tengah PO.BOX 3 Cibadak Kab.
Sukabumi
Penanggung Jawab Sistem
Wagiyono (Ketua LSP)
Informasi
SK Lisensi Terakhir 5 Oktober 2015
5 Oktober 2018 (dalam tahap
Tanggal Expired
relisensi)
Instansi Pendukung Balai Besar Industri Agro Bogor
Pengawasan Mutu Hasil
Sektor atau Bidang LSP
Pertanian
Provinsi Jawa Barat
Telp / Fax 0266-532510
Kebijakan (K3)
3 LAB.KK.02.004.01 Memahami Praktik Laboratorium Yang
Benar (GLP)
4 LAB.KK.02.014.01 Melakukan Tes Dasar
5 LAB.KK.02.016.01 Menyiapkan Larutan Kerja
6 LAB.KK.02.019.01 Membuat, Menstandarisasi, dan
Menggunakan Larutan
7 KA.ANA.U.013.A Melaksanakan Analisis Volumetri
3. Skema Sertifikasi Klaster Pelaksanaan Analisis Kimia Proksimat
dengan kode skema SKM-199-003 (SKKNI Sektor Laboratori dalam
SK Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor :
KEP.271/MEN/XII/2004 Tanggal 15 Desember 2004)
Tabel 2.6. Skema Sertifikasi Klaster Pelaksanaan Analisis Proksimat
No. Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1 LAB.KK.02.014.01 Melakukan Tes Dasar
2 LAB.KK.02.016.01 Menyiapkan Larutan Kerja
3 LAB.KM.03.006.01 Melakukan Pengujian Prosedur
Analisis Secara Proksimat
6. Measurement Model
7. Congruence Model
8. Illuminative Model
9. Model Logik (Logic Model)
Dalam penelitian Zhang dkk (2011) terdapat sekitar 26 pendekatan
dalam evaluasi program, namun setelah dibandingkan dengan model-model
evaluasi program yang lain para ahli bersepakat bahwa model evaluasi
program yang memiliki pendekatan yang terbaik adalah model evaluasi
CIPP yang memiliki empat pendekatan yaitu context, input, process, dan
product. Berikut ini merupakan deskripsi pendekatan yang terdapat dalam
model evaluasi CIPP.
1. Evaluasi context
Evaluasi context adalah kegiatan pengumpulan informasi untuk
menentukan tujuan dan mendefinisikan lingkungan yang relevan (Sax,
1980). Sejalan dengan Sax, Stufflebeam dan Shinkfield (1985)
berpendapat bahwa evaluasi context berusaha mengevaluasi status objek
secara keseluruhan, mengidentifikasi kekurangan, kekuatan,
mendiagnosa masalah, memberikan solusi, dan menguji kesesuaian
tujuan dengan kebutuhan.
2. Evaluasi input
Evaluasi input adalah menentukan cara bagaimana tujuan program
dicapai. Evaluasi input dapat membantu mengatur keputusan,
menentukan sumber-sumber yang ada, alternatif apa yang diambil, apa
rencana dan strategi untuk mencapai tujuan, bagaimana prosedur kerja
untuk mencapainya. Komponen evaluasi input meliputi : (a) sumber daya
manusia, (b) sarana dan peralatan pendukung, (c) dana/anggaran, dan (d)
berbagai prosedur dan aturan yang diperlukan (Stufflebeam dan
Shinkfield, 1985).
3. Evaluasi process
Evaluasi process adalah memeriksa pelaksanaan suatu
rencana/program. Tujuannya adalah untuk memberikan feedback bagi
manajer dan staf tentang kesesuaian keberjalanan program dengan
18
C. Posisi Penelitian
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan evaluatif (evaluation research)
dengan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, dan Product). Penelitian
ini difokuskan pada pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1 di SMKN 1
Cibadak khususnya pada kompetensi keahlian pengawasan mutu hasil
pertanian.
C. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model
evaluasi CIPP dengan desain penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 3.1.
23
Aspek Indikator Standar Acuan
Peraturan BNSP Nomor 301 tentang Pedoman Pelaksanaan Assessment Kompetensi., (2013)., Jakarta :
Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
Peraturan BNSP Nomor 302 tentang Pedoman Penerbitan Sertifikat Kompetensi., (2013)., Jakarta :
Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
Peraturan BNSP Nomor 305 tentang Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi oleh Panitia Teknis BNSP.,
(2013)., Jakarta : Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
SKKNI Sektor Laboratori dalam SK Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor :
Kesesuaian pelaksanaan LSP P1
KEP.271/MEN/XII/2004
dengan SKKNI
Standar Kompetensi Nasional Kimia Analis
Legalisasi LSP P1 SMKN 1 Cibadak (Peraturan BNSP Nomor 201 tentang Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi., (2014)., Jakarta :
ke BNSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia)
Kesesuaian perangkat assessment Peraturan BNSP Nomor 301 tentang Pedoman Pelaksanaan Assessment Kompetensi., (2013)., Jakarta :
dengan PBNSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia.
Peraturan BNSP Nomor 206 tentang Pedoman Persyaratan Umum Tempat Uji Kompetensi ., (2014).,
Kesesuaian Tempat Uji Kompetensi
Jakarta : Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
(TUK) dengan PBNSP
Input
Kelengkapan sarana dan perangkat Peraturan BNSP Nomor 202 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi., (2014)., Jakarta :
LSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
Ketersediaan biaya penunjang Peraturan BNSP Nomor 305 tentang Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi oleh Panitia Teknis BNSP.,
pelaksanaan LSP (2013)., Jakarta : Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
Pendaftaran Peserta ke LSP P1
Dokumen standar LSP P1 SMKN 1 Cibadak
SMKN 1 Cibadak
Proses Perekrutan dan Pemilihan Peraturan BNSP Nomor 218 tentang Persyaratan Asesor PBNSP., (2013)., Jakarta : Badan Nasional
assessor LSP P1 SMKN 1 Cibadak Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
Process Peraturan BNSP Nomor 302 tentang Pedoman Penerbitan Sertifikat Kompetensi., (2013)., Jakarta : Badan
Penerbitan/Pencabutan Sertifikat
Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
Profesi
Proses Pelatihan assessor Panduan Modul Pelatihan BNSP untuk Assessor (PBNSP 208, 2013)
Pelaksanaan Uji Kompetensi Peraturan BNSP Nomor 305 tentang Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi oleh Panitia Teknis BNSP.,
24
Aspek Indikator Standar Acuan
(2013)., Jakarta : Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
Peraturan BNSP Nomor 301 tentang Pedoman Pelaksanaan Assessment Kompetensi., (2013)., Jakarta :
Pelaksanaan Assessment
Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia.
Peraturan BNSP Nomor 201 tentang Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi., (2014)., Jakarta :
Proses Audit
Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
Peraturan BNSP Nomor 302 tentang Pedoman Penerbitan Sertifikat Kompetensi., (2013)., Jakarta : Badan
Sertifikat Kompetensi Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
25
26
D. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah pelaksanaan sertifikasi profesi oleh
LSP P1 di SMKN 1 Cibadak. Sumber data atau responden adalah ketua LSP P1
SMKN 1 Cibadak, kepala sekolah SMKN 1 Cibadak, pengguna (mitra) LSP P1
SMKN 1 Cibadak, assessor LSP P1 SMKN 1 Cibadak, dan alumni kompetensi
keahlian pengawasan mutu SMKN 1 Cibadak.
E. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2008). Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah
insidensial random sampling. Peneliti beranggapan bahwa kondisi populasi
cukup homogen dengan alasan semua lulus pada SMK yang sama dan menjadi
peserta LSP di waktu yang sama sehingga anggota populasi memiliki
kesempatan yang sama, oleh karena itu pengambilan sampel diambil secara
insidensial. Jumlah keseluruhan alumni SMKN 1 Cibadak tahun 2018 adalah
60 orang. Jumlah yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah
1
n yaitu 30 orang. Sedangkan assessor yang akan dijadikan sebagai responden
2
dalam penelitian ini adalah assessor LSP P1 SMKN 1 Cibadak bidang
pengawasan mutu yang berjumlah dua orang.
Tabel 3.4. Kisi-Kisi Lembar Wawancara Aspek Input untuk Ketua LSP
SMK Negeri 1 Cibadak
Butir
Aspek Indikator
Pertanyaan
Jumlah assessor dan peserta yang sudah
5
disertifikasi oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak
Jumlah TUK dan kelengkapan sarana TUK
6
Input LSP PI SMKN 1 Cibadak
Mitra LSP P1 SMKN 1 Cibadak 7
Bentuk kerjasama LSP P1 dengan mitra 8
Jumlah 4
b. Lembar Angket
Angket yang dibuat menggunakan skala likert dengan responden
yaitu assessor dan Alumni LSP SMKN 1 Cibadak yang sudah
disertifikasi oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak. Lembar angket untuk
responden assessor dan alumni dapat dilihat pada Lampiran 13 dan
Lampiran 14. Rentang skala likert dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8. Rentang Skala Likert
Jumlah 9
c. Panduan Dokumen
Panduan dokumen dalam penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data mengenai pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1.
Data tersebut berupa perangkat assessment LSP, daftar assessor, contoh
sertifikat profesi, dokumentasi uji kompetensi, dan database sertifikat
kompetensi. Semua dokumen tersebut adalah dokumen resmi yang
bersifat rahasia sehingga penulis hanya dapat mendokumentasikannya
dalam bentuk foto.
P1, manajer teknis sertifikasi LSP P1, assessor LSP P1 SMKN 1 Cibadak
(yang tidak termasuk sebagai responden penelitian) sebanyak satu orang,
guru bahasa Indonesia SMKN 1 Cibadak sebanyak satu orang, dan wakil
kepala sekolah bidang Hubungan Kerja Industri (HKI). Jumlah keseluruhan
pakar yang akan memvalidasi instrumen ini adalah lima orang.
Rumus CVR yang digunakan dalam analisis validasi ini adalah
sebagai berikut (Lawshe, 1975) :
M
M P−
2 2 MP
CVR= = −1
M M
2
Keterangan :
Mp = Jumlah ahli yang menyatakan penting
M = Jumlah ahli yang memvalidasi
Dengan indeks rasio bekisar -1 ≤ CVR ≤ +1, dan mempunyai kriteria
sebagai berikut :
1
Mp < M maka CVR < 0
2
1
Mp = M maka CVR = 0
2
1
Mp > M maka CVR > 0
2
Pemberian nilai pada keseluruhan item menggunakan Content Validity
Indeks (CVI). CVI secara sederhana merupakan rata-rata dari nilai CVR
untuk item yang dianggap penting. Rumus yang digunakan untuk
menghitung nilai CVI adalah sebagai berikut (Lawshe, 1975) :
jumlah CVR
CVI = jumlah item
Hasil perhitungan CVR dan CVI adalah berupa angka 0-1. Kategori
nilai tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.17.
Tabel 3.17. Kategori nilai CVR dan CVI
Kriteria Keterangan
Kriteria Keterangan
0,34 – 1 Valid
1
SBx ¿ (Skor Ideal Tertinggi−Skor IdealTerendah)
6
Keterangan :
Ẍ = rata-rata skor ideal dalam penelitian
SBx = simpangan baku ideal dalam komponen penelitian
X = skor yang dicapai oleh responden
1
SBx = (40−10) = 5
6
Keterangan :
Ẍ = rata-rata skor ideal dalam penelitian
SBx = simpangan baku ideal dalam komponen penelitian
X = skor yang dicapai oleh responden
1
SBx = (20−5) = 2,5 ≈ 3
6
38
Keterangan :
Ẍ = rata-rata skor ideal dalam penelitian
SBx = simpangan baku ideal dalam komponen penelitian
X = skor yang dicapai oleh responden
2. Evaluasi Input
a. Angket Assessor LSP SMKN 1 Cibadak
Butir instrumen untuk angket assessor terdiri dari 9 pertanyaan
dengan 4 pilihan jawaban dengan model skala Likert. Rentang skor
yang diberikan 1 sampai 4. Hal ini berarti skor ideal terendah 9 dan
skor ideal tertinggi 36. Batasan-batasan kategori untuk evaluasi input
dapat disusun berdasarkan kategori data pada Tabel 3.18. dimana :
1
Ẍ = (36+9) = 22,5 ≈ 23
2
1
SBx = (36−9) = 4,5 ≈ 5
6
Keterangan :
Ẍ = rata-rata skor ideal dalam penelitian
SBx = simpangan baku ideal dalam komponen penelitian
X = skor yang dicapai oleh responden
1
SBx = (28−7) = 3,5 ≈ 4
6
Keterangan :
Ẍ = rata-rata skor ideal dalam penelitian
SBx = simpangan baku ideal dalam komponen penelitian
X = skor yang dicapai oleh responden
3. Evaluasi Process
40
1
SBx = (56−14) = 7
6
Keterangan :
Ẍ = rata-rata skor ideal dalam penelitian
SBx = simpangan baku ideal dalam komponen penelitian
X = skor yang dicapai oleh responden
1
SBx = (44−11) = 5,5 ≈ 6
6
Keterangan :
Ẍ = rata-rata skor ideal dalam penelitian
SBx = simpangan baku ideal dalam komponen penelitian
X = skor yang dicapai oleh responden
4. Evaluasi Product
a. Angket Assessor LSP SMKN 1 Cibadak
Butir instrumen untuk angket siswa terdiri dari 9 pertanyaan
dengan 4 pilihan jawaban dengan model skala Likert. Rentang skor
yang diberikan 1 sampai 4. Hal ini berarti skor ideal terendah 9 dan
skor ideal tertinggi 36. Batasan-batasan kategori untuk evaluasi
42
1
SBx = (36−9) = 4,5 ≈ 5
6
Keterangan :
Ẍ = rata-rata skor ideal dalam penelitian
SBx = simpangan baku ideal dalam komponen penelitian
X = skor yang dicapai oleh responden
1
SBx = (20−5) = 2,5 ≈ 3
6
Keterangan :
Ẍ = rata-rata skor ideal dalam penelitian
SBx = simpangan baku ideal dalam komponen penelitian
43
1
SBx = (168−42) = 21
6
Keterangan :
Ẍ = rata-rata skor ideal dalam penelitian
SBx = simpangan baku ideal dalam komponen penelitian
X = skor yang dicapai oleh responden
1
SBx = (112−28) = 14
6
Keterangan :
Ẍ = rata-rata skor ideal dalam penelitian
SBx = simpangan baku ideal dalam komponen penelitian
X = skor yang dicapai oleh responden
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Data yang didapatkan dari penelitian yang telah dilakukan bersifat kualitatif
dan kuantitatif. Data kualitatif didapat melalui proses wawancara dengan
narasumber. Hasil wawancara dapat dilihat pada Lampiran 10, Lampiran 11, dan
Lampiran 12. Data kuantitatif didapat dengan instrumen angket. Hasil pengolahan
data penilaian responden disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan
tabel Nilai Pencapaian Kualitas (NPK). Data yang didapatkan dari responden
diolah dan dianalisa untuk menghasilkan kesimpulan terhadap setiap aspek yang
dievaluasi.
1. Aspek Context
Indikator yang diukur dalam aspek context adalah kesesuaian
pelaksanaan LSP P1 dengan visi-misi sekolah, pedoman BNSP (Badan
Nasional Sertifikasi Profesi), SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia), dan kebutuhan masyarakat. Data yang digunakan untuk mengukur
kesesuaian pelaksanaan LSP P1 pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu
SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek context diperoleh dari instrumen berupa
angket dengan responden assessor, alumni LSP, dan hasil wawancara dengan
kepala sekolah SMKN 1 Cibadak dan ketua LSP P1 SMKN 1 Cibadak.
Data kualitatif untuk mengevaluasi pelaksanaan LSP P1 SMKN 1
Cibadak dari aspek context didapat dari proses wawancara. Perbandingan
temuan penelitian dengan standar dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Perbandingan Temuan Penelitian Aspek Context dengan Kriteria Standar
Aspek Indikator Kriteria Standar Temuan Penelitian Keterangan
Contex Tuntutan persyaratan sertifikasi kompetensi
t dalam sistem penyelenggaraan pendidikan dan Kepala sekolah :
lembaga pelatihan kepada peserta didik Hal yang mendasari pendirian LSP oleh pihak sekolah
(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor adalah dengan adanya LSP, lulusan akan tersertifikasi
20 Tahun 2003) secara nasional sehingga lulusan akan lebih diakui oleh
Latar belakang
Tuntutan Persyaratan Standar Kompetensi perusahaan. LSP juga diharuskan bagi SMK
Landasan pendirian LSP P1
Lulusan SMK Bidang Keahlian dikarenakan berfungsi sebagai penjaminan mutu.
pelaksanaan LSP SMKN 1 Cibadak sudah
Agroteknologi dan Agribisnis, Program Studi Ketua LSP :
P1 di SMKN 1 sesuai dengan landasan
Keahlian Agribisnis Hasil Pertanian, Landasan pelaksanaan LSP adalah PBNSP, standar-
Cibadak yang tercantum dalam
Kompetensi Keahlian Pengawasan Mutu standar kompetensi yang dirumuskan dalam skema
kriteria standar
(Permendiknas No. 23 tahun 2006 tentang sertifikasi seperti SKKNI, Standar Kompetensi
Standar Kompetensi Lulusan). Nasional, dan peraturan perundang-undangan yang
Tuntutan Persyaratan Kompetensi dari dunia relevan dengan SMKN 1 Cibadak.
usaha dan industri dalam Analisis Kimia
menggunakan metode Analisis Proksimat
Kesesuaian Visi : Kepala Sekolah : Pelaksanaan sertifikasi
pelaksanaan LSP Terwujudnya sekolah agribisnis dan Pelaksanaan LSP P1 sudah sangat sesuai dengan visi dan profesi oleh LSP P1
P1 dengan visi agroteknologi yang mandiri, unggul, berbasis misi sekolah, terutama untuk kompetensi keahlian sudah sesuai dengan visi
misi SMKN 1 imtaq, iptek, berbudaya lingkungan Indonesia Pengawasan Mutu yang melaksanakan LSP dan misi sekolah
Cibadak dengan pelayanan prima yang diakui secara menggunakan skema kimia analis. Jadi dengan adanya
Internasional. LSP, tujuan yang ingin dicapai sekolah bisa diwujudkan.
Misi : LSP juga memiliki andil besar dalam mencetak siswa
1. Melaksanakan pengembangan pendidikan menjadi mandiri, unggul, terampil, dan
dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bertanggungjawab. Selain itu dengan LSP sekolah bisa
Agribisnis, Agroindustri dan Teknologi membangun kerjasama yang baik dengan dunia industri.
informasi. Ketua LSP :
2. Mengembangkan seluruh sarana dan Pelaksanaan LSP sudah sesuai dengan visi dan misi
prasarana, SDM, SDA, dan lingkungan sekolah karena LSP itu sistem penjaminan mutu lulusan.
46
Aspek Indikator Kriteria Standar Temuan Penelitian Keterangan
secara mandiri. Oleh karena itu dengan adanya LSP, misi sekolah untuk
3. Melaksanakan Pendidikan berkarakter dan menjadi pusat pelatihan kejuruan di berbagai bidang
berpola pada Akhlaqul Kharimah,Iman dan sudah tercapai.
Taqwa.
4. Mendidik kekuatan mental yang sehat dan
kuat, semangat, jujur, dan disiplin tinggi.
5. Melaksankan pembelajaran yang berbasis
produksi, inovatif, kreatif, terampil dan
bertanggungjawab.
6. Membina jaringan kerjasama dengan dunia
usaha dan industri.
7. Mewujudkan keunggulan sekolah di bidang
7K, kelengkapan administrasi, manajemen
(SMM), akuntabilitas dan auditas yang
transparan.
Kepala sekolah :
Keuntungan dan manfaat LSP bisa dikategorikan dalam
3 hal yaitu:
1. Memiliki assessor yang tersertifikasi
2. Sekolah bisa lebih mengembangkan diri dengan
Manfaat melaksanakan uji kompetensi yang dinilai oleh Manfaat pelaksanaan
*tidak terdapat dalam dokumen standar LSP P1
pelaksanaan LSP assessor internal LSP sudah terasa oleh
SMKN 1 Cibadak
P1 bagi sekolah 3. Siswa SMK yang dinyatakan kompeten dalam uji pihak sekolah
kompetensi akan tersertifikasi secara nasional yang
diakui oleh BNSP. Selain itu sertifikat yang diberikan
memiliki legalisasi setara dengan ijazah karena
berlogo garuda dan blanko yang dikirim langsung dari
pusat
Eksistensi LSP *tidak terdapat dalam dokumen standar LSP P1 Kepala sekolah : LSP sudah memiliki
di mata mitra SMKN 1 Cibadak Berdasarkan hasil penelurusan oleh pihak sekolah eksistensi yang baik di
47
Aspek Indikator Kriteria Standar Temuan Penelitian Keterangan
kepada DU (Dunia Usaha) dan DI (Dunia Industri)
dengan menyebarkan angket diketahui bahwa eksistensi
sekolah mata mitra sekolah
LSP di mata mitra sekolah sangat baik. Pihak mitra
sangat mengakui sertifikat yang dikeluarkan oleh LSP.
Kepala Sekolah :
Pihak sekolah memberikan support terhadap LSP
berupa:
Jenis Support Sekolah memberikan
*tidak terdapat dalam dokumen standar LSP P1 1.Biaya untuk LSP 100% berasal dari anggaran khusus
dari Sekolah support 100% untuk
SMKN 1 Cibadak dari sekolah. Biaya tersebut digunakan untuk diklat
untuk LSP keberjalanan LSP
assessor dan segala hal yang berkaitan dengan
penyelenggaraan uji kompetensi
2.Fasilitasi berupa TUK untuk sarana uji kompetensi
Kesesuaian Ketua LSP : Pelaksanaan sertifikasi
Melahirkan lulusan yang kompeten dalam
pelaksanaan LSP Pelaksanaan LSP sudah sangat sesuai dengan visi-misi profesi oleh LSP P1
bidang pengawasan mutu hasil pertanian, baik
P1 dengan visi kompetensi keahlian karena skema sertifikasi disusun sudah sesuai dengan visi
analisis pada bahan pangan maupun non
misi kompetensi dengan mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai dan misi kompetensi
pangan.
keahlian oleh kompetensi keahlian keahlian
Lembaga sertifikasi profesi yang selanjutnya Ketua LSP :
disingkat LSP adalah lembaga pelaksana LSP P1 SMKN 1 Cibadak memiliki Nomor Lisensi :
kegiatan sertifikasi kompetensi profesi yang BNSP-LSP-199-ID. Lisensi tersebut didapatkan seteah
Legalisasi LSP mendapatkan lisensi dari BNSP setelah mengikuti prosedur pengajuan dari BNSP sehingga LSP P1 SMKN 1
P1 SMKN 1 memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk nantinya akan berwujud dengan dikeluarkannya SK Cibadak sudah memiliki
Cibadak ke melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja. pengesahan. Prosedur tersebut terdiri atas tahap legalisasi yang sah dari
BNSP Persyaratan tersebut berupa pengajuan persiapan dokumen, TUK, survailance, dan proses BNSP
dokumen, verifikasi TUK, verifikasi assessor verifikasi sarana dan perangkat LSP oleh BNSP.
kompetensi, dan verifikasi sarana serta
perangkat LSP.
48
49
LSP membutuhkan skema sertifikasi yang harus mengacu kepada SKL. Selain
itu tuntutan persyaratan kompetensi dari dunia usaha dan dunia industri,
khususnya untuk kompetensi keahlian Pengawasan Mutu tidak akan terlepas
dengan analisis proksimat.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah menyatakan
bahwa pendirian LSP didasari karena SMK membutuhkan sebuah sistem
penjaminan mutu lulusan agar kompetensi lulusan diakui secara sah oleh dunia
kerja dan dunia industri. Hal ini sesuai dengan yang tercantum dalam UU.
Nomor 20 tahun 2003 tentang pelaksanaan sertifikasi yang berfungsi sebagai
pengakuan terhadap kompetensi peserta. Ketua LSP menegaskan pula bahwa
pendirian LSP P1 SMKN 1 Cibadak juga dilandasi oleh standar perundang-
undangan yang sah dan standar kompetensi yang sesuai dengan skema
sertifikasi yang salah satunya adalah SKL.
Indikator selanjutnya adalah kesesuaian pelaksanaan sertifikasi dengan
visi-misi sekolah dan kompetensi keahlian. Visi merupakan rangkaian kalimat
yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang
ingin dicapai di masa depan dan misi merupakan rangkaian kalimat yang
menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang
disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun
jasa (Wibisono, 2006). Sejauh ini baik menurut kepala sekolah maupun ketua
LSP P1 SMKN 1 Cibadak, pelaksanaan sertifikasi profesi sudah sesuai dengan
visi-misi sekolah dan visi-misi kompetensi keahlian. Visi SMKN 1 Cibadak
adalah menjadi sekolah yang mandiri, unggul berbudaya, dan diakui secara
internasional.
Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah, ditegaskan bahwa
dengan dilaksanakannya LSP tujuan yang ingin dicapai sekolah bisa
diwujudkan yaitu menjadi mandiri, unggul, dan diakui secara nasional
mengingat LSP adalah organisasi tingkat nasional yang berkedudukan di
wilayah Republik Indonesia. Ketua LSP juga mengatakan bahwa dengan
dilaksanakannya LSP bisa mewujudkan impian sekolah untuk menjadi pusat
pelatihan kejuruan dalam berbagai bidang. Selain itu ketua LSP juga
menambahkan bahwa LSP sudah berjalan sesuai dengan visi-misi kompetensi
51
a. Responden Assessor
Data kuantitatif komponen untuk mengevaluasi pelaksanaan LSP P1
SMKN 1 Cibadak dari aspek context diperoleh dari hasil angket yang diberikan
kepada dua responden (assessor). Angket tersebut memiliki sepuluh butir
pertanyaan. Distribusi frekuensi data untuk aspek context dapat dilihat pada
Tabel 4.2. Interval skor pada Tabel 4.2 mengacu pada kategori data pada Tabel
3.19.
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Context Responden Assessor
Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
10-19 Tidak Sesuai 0 0,00
20-24 Kurang Sesuai 0 0,00
25-29 Sesuai 0 0,00
30-40 Sangat Sesuai 2 100,00
Jumlah 2 100
termasuk dalam kategori sangat sesuai yang ditunjukkan oleh Nilai Pencapaian
Kualitas 35,00 dengan persentase 87,50%.
Angket berisi sepuluh butir soal dengan empat indikator. Indikator
tersebut yaitu kesesuaian pelaksanaan LSP P1 dengan visi misi SMKN 1
Cibadak, kesesuaian pelaksanaan LSP P1 dengan pedoman BNSP, kesesuaian
pelaksanaan LSP P1 dengan SKKNI, dan kesesuaian pelaksanaan LSP P1
dengan kebutuhan masyarakat serta dunia kerja. Masing-masing indikator
tersebut diwakili oleh satu dan atau lebih butir pertanyaan. Nilai Pencapaian
Kualitas setiap indikator tersebut dengan skala 4 dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 15.
Tabel 4.4. Nilai Pencapaian Kualitas Indikator Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1
Aspek Context Responden Assessor
Nilai Nilai Butir
Indikator Rata-Rata Butir Soal
Butir Soal Soal
Kesesuaian pelaksanaan LSP P1 1 3,50
dengan visi misi SMKN 1 3,50
Cibadak 2 3,50
3 4,00
Kesesuaian pelaksanaan LSP P1
3,50 4 3,00
dengan pedoman BNSP
5 3,50
6 3,50
Kesesuaian pelaksanaan LSP P1
3,50 7 3,50
dengan SKKNI
8 3,50
Kesesuaian pelaksanaan LSP P1 9 3,50
dengan kebutuhan masyarakat dan 3,50
10 3,50
dunia kerja
Pada Tabel 4.4. dapat dilihat bahwa keempat indikator memiliki nilai
yang sama dalam skala 4. Hal tersebut menunjukkan bahwa derajat kesesuaian
keempat indikator setara yaitu semua dalam kategori “sangat sesuai”.
Pelaksanaan uji kompetensi bagi siswa dalam rangka sertifikasi profesi dapat
menjadikan siswa mandiri, unggul, dan diakui secara nasional. Hal tersebut
sejalan dengan visi SMKN 1 Cibadak untuk menjadi sekolah yang mandiri,
unggul, berbasis imtaq, iptek, berbudaya. Selain itu salah satu misi SMKN 1
Cibadak adalah membina kerjasama dengan dunia usaha dan industri, hal itu
54
58
Aspek Indikator Kriteria Standar Temuan Penelitian Keterangan
laboratorium pengujian. Hanya saja
sampai saat ini mitra LSP P1 yang
tercantum dan mau membuat komitmen
secara legal adalah Balai Besar Industri
Agro (BBIA) Bogor.
Ketua LSP :
Saat pelaksanaan uji kompetensi, mitra
biasanya mengirimkan perwakilan untuk
*Tidak tercantum dalam
Bentuk kerjasama LSP P1 menjadi tenaga ahli sebagai pendamping
dokumen standar LSP P1 -
dengan mitra assessor saat proses assessment. Hal ini
SMKN 1 Cibadak
bertujuan untuk meningkatkan
ketidakberpihakan dan objektivitas
selama proses assessment.
59
60
dan BPMB (Balain Pengawasan Mutu Barang). Hanya saja ketua LSP
menegaskan bahwa sampai saai ini mitra LSP P1 yang tercantum dan mau
membuat komitmen secara legal adalah Balai Besar Industri Agro (BBIA)
Bogor. Kerjasama LSP dengan mitra dilakukan dalam bentuk pengiriman
tenaga ahli pendamping assessor saat uji kompetensi di LSP dilaksanakan.
Selain itu mitra juga menjadi tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi siswa
kompetensi keahlian Pengawasan Mutu.
a. Responden Assessor
Data kuantitatif komponen untuk mengevaluasi pelaksanaan setifikasi
profesi LSP P1 SMKN 1 Cibadak dari aspek input diperoleh dari hasil angket
yang diberikan kepada dua responden (assessor). Angket tersebut memiliki
sepuluh butir pertanyaan. Distribusi frekuensi data untuk aspek input dapat
dilihat pada Tabel 4.9. Interval skor pada Tabel 4.9 mengacu pada kategori
data pada Tabel 3.21.
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Input Responden Assessor
Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
9-17 Tidak Sesuai 0 0,00
18-22 Kurang Sesuai 0 0,00
23-27 Sesuai 0 0,00
28-36 Sangat Sesuai 2 100,00
Jumlah 2 100
yang dilakukan oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak mengacu pada PBNSP nomor :
04/BNSP.305/X/2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi oleh
Panitia Teknis BNSP (PBNSP 305, 2013).
b. Responden Alumni
Data kuantitatif untuk mengevaluasi pelaksanaan sertifikasi profesi oleh
LSP P1 SMKN 1 Cibadak dari aspek input diperoleh dari hasil angket yang
diberikan kepada 30 responden (alumni). Angket tersebut memiliki tujuh butir
pertanyaan. Distribusi frekuensi data untuk aspek input dapat dilihat pada
Tabel 4.12. Interval skor pada Tabel 4.12 mengacu pada kategori data pada
Tabel 3.22.
Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Input Responden Alumni
Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
7-13 Tidak Sesuai 0 0,00
14-17 Kurang Sesuai 0 0,00
18-21 Sesuai 14 46,67
22-28 Sangat Sesuai 16 53,33
Jumlah 30 100
kompetensi dilaksanakan mulai jam 07.00 dan selesai pada jam 16.30. Saat hari
pelaksanaan uji kompetensi, siswa (asesi) biasanya datang lebih awal dari
waktu yang ditentukan dan TUK sudah dipersiapkan jauh hari sebelum hari
pelaksanaan uji kompetensi sehingga uji kompetensi selalu dimulai tepat
waktu. Namun permasalahannya terletak pada waktu penyelesaian. Materi
yang diujikan adalah uji proksimat yang terkadang bisa memakan waktu lebih
dari yang diperkirakan sehingga waktu penyelesaian uji kompetensi seringkali
lebih terlambat dari yang direncanakan.
3. Aspek Process
Indikator yang diukur dalam aspek process diantaranya adalah hal yang
berkaitan dengan pelaksanaan uji kompetensi, pelaksanaan assessment,
pelatihan assessor, proses audit, dan keputusan sertifikasi. Data yang
digunakan untuk mengukur kesesuaian pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP
P1 pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari
aspek process diperoleh dari instrumen berupa angket dengan responden
assessor dan alumni LSP. Data kualitatif didapat dari hasil wawancara dengan
ketua LSP P1 SMKN 1 Cibadak. Hasil olahan dan analisa data akan
ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan tabel Nilai Pencapaian
Kualitas (NPK). Perbandingan temuan penelitian dengan standar dapat dilihat
pada Tabel 4.15.
Tabel 4.15. Perbandingan Temuan Penelitian Aspek Process dengan Kriteria Standar
Aspek Indikator Kriteria Standar Temuan Penelitian Keterangan
Process Syarat mendaftar berdasarkan dokumen
standar LSP P1 :
1. Lulus mata pelajaran Analisis Kimia
Proksimat dari SMKN 1 Cibadak
2. Telah melakukan praktikum dan lulus
ujian praktik Analisis Kimia Proksimat Pendaftaran peserta sudah
3. Melampirkan bukti data hasil analisis Ketua LSP : sesuai dengan kriteria standar
Pendaftaran Peserta ke LSP yang relevan dan pernah dilakukan Proses pendaftaran mengikuti namun dalam pelaksanaannya
P1 SMKN 1 Cibadak maksimal satu tahun terakhir dokumen tahapan yang tertera dalam dokumen masih ada peserta yang tidak
mutu laboratorium (log book, catatan standar LSP P1 SMKN 1 Cibadak mengumpulkan administrasi
pengujian, kartu peminjaman alat, form untuk pendaftaran.
data hasil pengujian)
4. Telah lulus mata Pelajaran Teknik
Laboratorium, Mata Pelajaran
Pengelolaan Laboratorium, dan Mata
Pelajaran Pengambilan Contoh
Proses Perekrutan dan Syarat assessor (PBNSP 218, 2013) Ketua LSP : Perekrutan assessor sudah
Pemilihan assessor LSP P1 1. Pendidikan minimal D1 dan sederajat Setiap guru yang sudah memiliki sesuai dengan standar dan
SMKN 1 Cibadak dengan pengalaman kerja yang terkait kompetensi teknis dan memenuhi persyaratan BNSP
dengan profesi selama 2 tahun persyaratan yang memadai akan
2. Memahami persyaratan dan prosedur diusulkan ke BNSP dan akan dilatih
sertifikasi LSP oleh BNSP. Ketentuan assessment
3. Memahami persyaratan dan prosedur dalam penerimaan assessor terbagi 2
sertifikasi TUK dan LSP cabang yaitu:
4. Mengetahui persyaratan dan prosedur 1. Asesi hasil diklat, berbentuk
lisensi assessment langsung (tes)
5. Mampu berkomunikasi, baik dalam 2. Asesi bukan diklat, berbentuk
tulisan maupun lisan assessment tidak langsung
69
Aspek Indikator Kriteria Standar Temuan Penelitian Keterangan
6. Mengikuti secara lengkap program
pelatihan auditor manajemen mutu (pengumpulan portofolio atau
sesuai dengan panduan modul pelatihan rekomendasi pihak ketiga)
BNSP.
Kewajiban peserta tersertifikasi oleh LSP
P1 SMKN 1 Cibadak (dokumen standar
LSP P1 SMKN 1 Cibadak) Ketua LSP:
a. Melaksanakan keprofesiannya dengan Monitoring dilakukan secara tidak
tetap menjaga kode etik profesi langsung, melalui pengumpulan
Proses monitoring tidak
b. Mengikuti program survailance yang informasi dengan angket ke industri
Proses Monitoring Peserta sesuai dengan standar dan
ditetapkan LSP minimal dua tahun penyerap lulusan SMK oleh pihak
yang telah Tersertifikasi survailance belum pernah
sekali sekolah. Sedangkan survailance
dilakukan sama sekali
c. Melaporkan kegiatan yang berhubungan belum dilakukan sama sekali
dengan pemeliharaan kompetensinya dikarenakan sertifikat LSP P1 hanya
dalam kegiatan survailance dalam berlaku selama tiga tahun.
bentuk logbook yang ditandatangani
supervisor
Alur Penerbitan Sertifikat 1. Panitia Teknis Uji Kompetensi (PTUK) Ketua LSP: Alur penerbitan sertifikat
Profesi melaporkan rencana penerbitan Hasil assessment Rapat pleno sudah sesuai dengan standar
sertifikat kepada BNSP dengan (yang dihadiri oleh komite teknis, BNSP, hanya jangka
menyampaikan data isian sertifikat assessor, dan ketua LSP) waktunya tidak bisa
dilengkapi dokumen pendukung uji Penentuan Peserta kompeten/Belum disesuaikan dengan standar
kompetensi. Kompeten Peserta yang kompeten karena blanko sering
2. BNSP menetapkan nomor sertifikat akan langsung diajukan permohonan terlambat dikirimkan oleh
kompetensi yang bersifat unik secara penerbitan sertifikat ke BNSP oleh BNSP.
nasional. LSP dengan alur yang sesuai dengan
3. PTUK, setelah memperoleh nomer pedoman BNSP. Untuk peserta yang
sertifikat dari BNSP, menyiapkan belum kompeten maka diperbolehkan
penerbitan sertifikat kompetensi sesuai untuk mengulang tes pada waktu
dengan ketentuan. yang ditentukan.
70
Aspek Indikator Kriteria Standar Temuan Penelitian Keterangan
4. Sertifikat kompetensi ditandatangani
oleh Pimpinan BNSP atau pimpinan
PTUK yang telah ditentukan dan
dibubuhi stempel berwarna biru.
5. Setiap sertifikat yang diterbitkan
dimasukan kedalam basis data BNSP.
6. Penerbitan sertifikat oleh PTUK paling
lambat 2 (dua) minggu setelah peserta
dinyatakan kompeten.
7. Sertifikat disampaikan kepada pemilik
sertifikat melalui sekretariat PTUK.
8. Setiap penyerahan sertifikat harus
disertai dengan tanda bukti penerimaan
dari pemilik sertifikat.
Ketua LSP :
Blanko sertifikat dikirim langsung
oleh BNSP dengan logo dan
BNSP menetapkan nomer sertifikat hologram. Sertifikat juga diberi Sertifikat kompetensi yang
Legalisasi Sertifikat
kompetensi yang bersifat unik secara nomor sertifikasi dan registrasi yang dikelurkan sudah legal dan
Kompetensi
nasional. unik sesuai standar BNSP. Sertifikat sah
kemudian ditandatangani oleh ketua
LSP dan dibubuhi stempel berwarna
biru.
Proses Pelatihan assessor Panduan Modul Pelatihan BNSP untuk Ketua LSP : Proses pelatihan assessor
Assessor : Sejauh ini pernah menyelenggarakan sudah berjalan sesuai dengan
1. Kompetensi Umum (Common diklat assessor yang bertajuk “in standar
Competency) house training” pada tahun 2017.
Mengembangkan skema sertifikasi Materi diklat disesuaikan dengan
kompetensi skema sertifikasi dan panduan BNSP.
Mengembangkan perangkat
71
Aspek Indikator Kriteria Standar Temuan Penelitian Keterangan
assessment / MUK (Materi Uji
Kompetensi)
72
73
pertanyaan. Distribusi frekuensi data untuk aspek process dapat dilihat pada
Tabel 4.16. Interval skor pada Tabel 4.16 mengacu pada kategori data pada
Tabel 3.23.
Tabel 4.16. Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Process Responden Assessor
Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
14-27 Tidak Sesuai 0 0,00
28-34 Kurang Sesuai 0 0,00
35-41 Sesuai 0 0,00
42-56 Sangat Sesuai 2 100,00
Jumlah 2 100
Pada Tabel 4.18. terlihat bahwa indikator dengan nilai tertinggi dengan
nilai 3,75 adalah pelatihan assessor. Indikator pelatihan assessor berisi dua
butir soal yang membahas tentang acuan silabus pelatihan assessor dan metode
yang digunakan dalam pelatihan assessor. Berdasarkan hasil wawancara
dengan ketua LSP P1 SMKN 1 Cibadak diketahui bahwa LSP P1 SMKN 1
Cibadak pernah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk assessor
yang bertajuk “in house training” pada tahun 2017. Pelatihan assessor yang
dilakukan oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak sudah sesuai dan mengikuti standar
BNSP yang dijabarkan pada Tabel 2.7.
Indikator ini memuat tiga butir soal yang membahas tentang jangka
waktu penerbitan sertifikat, pembubuhan stempel dan tanda tangan pada
sertifikat, dan pemberian tanda bukti saat pemberian sertifikat. Sertifikat
kompetensi yang diterbitkan oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak sudah dibubuhi
dengan stempel yang berwarna biru dan hal tersebut sudah sesuai dengan
78
Pada Tabel 4.21 terlihat bahwa indikator dengan nilai tertinggi adalah
proses assessment dan indikator dengan nilai terendah adalah penerbitan
sertifikat. Indikator proses assessment berisi dua butir soal yang membahas
tentang pengumpulan bukti sebagai pengakuan kompetensi terkini oleh calon
asesi dan proses assessment yang adil. Berdasarkan data dapat diketahui bahwa
alumni selaku peserta yang disertifikasi oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak merasa
81
bahwa proses assessment yang dilakukan oleh LSP sudah bersifat adil dan
tidak memihak. Hal ini sesuai dengan prinsip uji kompetensi yang tertera
dalam PBNSP nomor : 09/BNSP.301/XI/2013 tentang Pedoman Pelaksanaan
Assessment Kompetensi (PBNSP 301, 2013).
Indikator yang mendapat nilai paling rendah adalah indikator penerbitan
sertifikat. Indikator ini berisi dua butir soal yang membahas tentang jangka
waktu penerbitan sertifikat dan pemberian tanda bukti penerimaan sertifikat
kepada asesi yang dinyatakan kompeten. Sama halnya dengan hasil angket
assessor, alumni pun merasa bahwa penerbitan sertifikat kompetensi tidak
dilakukan dua minggu setelah peserta dinyatakan kompeten. Hal itu disebabkan
karena blanko sertifikat memang belum dikirimkan oleh BNSP setelah dua
minggu pesserta dinyatakan kompeten.
Indikator lainnya adalah tahapan uji kompetensi, pengaturan ruang uji
kompetensi, dan perekrutan calon asesi. Secara umum keseluruhan dari ketiga
indikator ini sudah dilaksanakan sesuai dengan yang seharusnya oleh LSP P1
SMKN 1 Cibadak. Uji kompetensi sudah dilakukan dengan Materi Uji
Kompetensi (MUK) yang sesuai dengan skema sertifikasi, penilaian juga sudah
dilaksanakan dengan prinsip valid, reliabel, fleksibel, adil, efektif, efisien, dan
memenuhi persyaratan keselamatan kerja, serta setiap calon asesi yang akan
melaksanakan uji kompetensi akan diberikan form yang berisi prosedur
pelaksanaan dan beberapa pertanyaan yang harus dijawab sebagai instrumen
penilaian kognitif. Tahapan uji kompetensi oleh LSP di kompetensi keahlian
Pengawasan Mutu sudah sesuai dengan standar BNSP.
Panitia uji kompetensi juga mengatur ruang dan membagikan jadwal
ujian kepada siswa beberapa hari sebelum ujian dilaksanakan. Layout ruang uji
kompetensi dan alat serta bahan sudah dipersiapkan oleh panitia teknis. Layout
biasanya diatur berdasarkan meja yang tersedia di TUK Pengawasan Mutu.
Masing-masing meja diisi oleh empat peserta dengan jarak yang memadai.
Bahan yang sifatnya dipakai bersama biasanya dipersiapkan untuk masing-
masing meja sehingga saat uji kompetensi berlangsung peserta tidak
kebingungan dalam mencari bahan. Pengaturan tersebut menunjukkan bahwa
82
Indikator yang diukur dalam aspek product diantaranya adalah hal yang
menyangkut dengan performansi peserta, manfaat peserta LSP, eksistensi
sertifikat profesi, dan dokumentasi. Data yang digunakan untuk mengukur
kesesuaian pelaksanaan LSP P1 pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu
SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek product diperoleh dari instrumen berupa
angket dengan responden assessor, alumni LSP, dan hasil wawancara dengan
ketua LSP P1 SMKN 1 Cibadak dan ketua laboratorium pengujian Balai Besar
Industri Agro Bogor (pengguna). Data kualitatif untuk mengevaluasi pelaksanaan
LSP P1 SMKN 1 Cibadak dari aspek product didapat dari proses wawancara.
Perbandingan temuan penelitian dengan standar dapat dilihat pada Tabel 4.22.
Tabel 4.22. Perbandingan Temuan Penelitian Aspek Product dengan Kriteria Standar
Aspek Indikator Kriteria Standar Temuan Penelitian Keterangan
Product Pengguna :
Mampu berkomunikasi dengan Peserta sudah berkomunikasi dengan cukup
Sikap peserta di dunia kerja sudah
orang lain, mampu bekerja dengan baik, begitu pula dengan kemampuan dalam
sesuai dengan standar yang
Sikap Peserta di Dunia aman sesuai dengan prosedur dan membaca SOP perusahaan. Peserta juga
diharapkan namun peserta masih
Kerja kebijakan K3 di laboratorium, serta sudah mampu menerapkan GLP dengan
harus memperbaharui informasi
memahami praktik laboratorium baik dalam bekerja, namun peserta masih
tentang standar terbaru
yang benar (GLP) harus memperbaharui informasi terbaru
terkait GLP.
Pengguna :
Identifikasi kelemahan Kelemahan yang paling menonjol adalah
*Tidak terdapat dalam dokumen Kelemahan peserta adalah
dan kekurangan lulusan dari segi komunikasi, peserta masih lemah
standar LSP P1 SMKN 1 Cibadak komunikasi
LSP P1 SMKN 1 Cibadak dalam menyampaikan pendapat dan
mengajukan pertanyaan.
Performansi Peserta Saat Kompeten dalam melakukan tes Pengguna : Performansi peserta sudah sesuai
Bekerja dasar, melaksanakan analisis Peserta sudah cukup terampil dalam dengan standar
gravimetri, analisis volumetri, dan menyiapkan larutan dasar, melakukan
analisis proksimat. analisis gravimetri, volumetri, dan analisis
proksimat. Selain itu peserta juga sudah
cukup kompeten dalam melakukan
sampling. Secara keseluruhan kinerja
peserta sudah cukup baik, hanya saja masih
tetap memerlukan bimbingan.
Ketua LSP :
Sejauh ini sekitar 70% lulusan SMKN 1
Cibadak kompetensi keahlian pengawasan
mutu sudah mendapatkan pekerjaan di
sektor yang sesuai dengan kompetensinya.
Sejauh ini pihak LSP belum pernah
84
Aspek Indikator Kriteria Standar Temuan Penelitian Keterangan
menerima keluhan tentang kinerja lulusan
baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Ketua LSP :
Semua hal yang berkaitan dengan LSP
sudah didokumentasikan dengan baik.
Dokumentasi LSP P1 *Tidak terdapat dalam dokumen Dokumen tersebut terdiri dari dokumen Dokumentasi LSP P1 SMKN 1
SMKN 1 Cibadak standar LSP P1 SMKN 1 Cibadak panduan mutu, Work Instruction, perangkat Cibadak sudah lengkap
assessment, dan rekaman (proses
assessment, penerbitan sertifikasi, dan
dokumen pengajuan ke BNSP).
85
86
Pada Tabel 4.22. terlihat bahwa indikator pertama yang dinilai adalah
sikap peserta yang tersertifikasi LSP di dunia kerja. Indikator ini berhubungan
erat dengan kemampuan soft skills peserta (lulusan). Dalam skema sertifikasi
yang disusun oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak khususnya untuk kompetensi
keahlian Pengawasan Mutu (dapat dilihat pada Tabel 2.4. dan Tabel 2.5)
tercantum bahwa unit kompetensi yang dinilai adalah kemampuan komunikasi,
penerapan Good Laboratory Practice (GLP), dan kemampuan bekerja dengan
aman sesuai dengan prosedur dan K3 di laboratorium. Berdasarkan hasil
wawancara dengan kepala laboratorium pengujian BBIA selaku pengguna
dapat diketahui bahwa peserta sudah berkomunikasi dengan cukup baik begitu
pula dengan kemampuan peserta dalam membaca SOP perusahaan. Selain itu
peserta juga sudah menerapkan GLP dalam bekerja, namun peserta masih
harus memperbaharui informasi terbaru terkait GLP. Hal ini menunjukkan
bahwa masih ada beberapa peserta yang tidak memahami informasi terbaru
tentang GLP yang diterapkan di dunia kerja.
Selain itu pihak pengguna juga menyatakan bahwa kelemahan yang
teridentifikasi dari lulusan adalah dalam hal komunikasi, yang lebih tepatnya
adalah kemampuan lulusan dalam menyampaikan pendapat dan mengajukan
pertanyaan. Terdapat delapan faktor yang dapat memengaruhi komunikasi
seseorang yaitu pengetahuan, perkembangan, persepsi, peran dan hubungan,
lingkungan, emosi, kondisi fisik, dan jenis kelamin (Portal Komunikasi
Indonesia, 2017). Kemampuan berkomunikasi setiap orang berbeda-beda
sehingga pihak LSP harus mampu mengasah dan memunculkan setiap
kemampuan komunikasi peserta melalui pembelajaran sehari-hari sehingga
saat uji kompetensi berlangsung peserta sudah kompeten dalam berkomunikasi
dengan orang lain.
Indikator selanjutnya adalah performansi peserta (lulusan) di dunia kerja
yang berkaitan dengan hard skills. Dalam skema sertifikasi yang dapat dilihat
pada Tabel 2.4., Tabel 2.5., dan Tabel 2.6. tercantum pula bahwa kompetensi
yang dinilai pada peserta LSP adalah kemampuan dalam melakukan tes dasar,
kemampuan melakukan analisis gravimetri, volumetri, dan analisis proksimat.
Hal ini menunjukkan bahwa seharusnya setiap lulusan yang sudah disertifikasi
87
Jumlah 2 100
Pada Tabel 4.25. terlihat bahwa semua indikator mendapatkan nilai yang
sama yaitu 3,5 dalam skala 4. Indikator pertama adalah sertifikat kompetensi.
Berdasarkan hasil angket dengan reponden assessor diketahui bahwa sertifikat
kompetensi yang dikeluarkan oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak dapat dijadikan
sebagai pembuktian kompetensi lulusan dan membantu alumni dalam
mendapatkan pekerjaan. Sesuai dengan yang dikatakan oleh kepala sekolah dan
ketua LSP P1 SMKN 1 Cibadak bahwa salah satu alasan didirikannya LSP
adalah sebagai penjaminan mutu kompetensi lulusan agar diakui di dunia kerja.
Indikator selanjutnya adalah dokumentasi assessment dan sistem
informasi sertifikasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua LSP P1
SMKN 1 Cibadak dikatakan bahwa sampai saat ini LSP sudah
mendokumentasikan seluruh dokumen. Dokumen resmi yang dimiliki oleh
LSP berupa panduan mutu, Work Instruction, Perangkat assessment, dan
rekaman proses assessment yang terdiri dari database penerbitan sertifikat
kompetensi, dokumen pengajuan LSP ke BNSP, dan rekaman assessment
setiap asesi yang pernah disertifikasi oleh LSP.
Indikator lainnya adalah performasi peserta LSP di dunia kerja. Indikator
ini erat kaitannya dengan mitra LSP P1 SMKN 1 Cibadak yang memang
menjadi pengguna peserta di dunia kerja. Mitra tersebut salah satunya adalah
Balai Besar Industri Agro (BBIA) Bogor. Hasil angket menyatakan bahwa
peserta LSP sudah mampu berkomunikasi, menerapkan GLP, K3, menerapkan
metode standar dalam pengujian, melakukan analisis gravimetri, volumetri, dan
90
uji proksimat. Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara bersama ketua balai
pengujian BBIA yang merupakan mitra LSP. Beliau menyatakan bahwa
performansi alumni SMKN 1 Cibadak kompetensi keahlian Pengawasan Mutu
sudah cukup baik dari segi etika, pemahaman tentang SOP, penerapan GLP,
penerapan K3, dan teknik laboratorium seperti sampling dan analisis
proksimat. Salah satu kelemaham yang teridentifikasi oleh mitra adalah masih
ada peserta yang belum maksimal dalam berkomunikasi dua arah yaitu dalam
hal menyampaikan pendapat dan pertanyaan. Pihak mitra juga mengakui
bahwa kinerja alumni sudah sangat baik meski dalam beberapa hal masih
membutuhkan bimbingan.
b. Responden Alumni
Data kuantitatif komponen untuk mengevaluasi pelaksanaan LSP P1
SMKN 1 Cibadak dari aspek product diperoleh dari hasil angket yang
diberikan kepada 30 responden (alumni). Angket tersebut memiliki lima butir
pertanyaan. Distribusi frekuensi data untuk aspek product dapat dilihat pada
Tabel 4.26. Interval skor pada Tabel 4.26 mengacu pada kategori data pada
Tabel 3.26.
Tabel 4.26. Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Product Responden Alumni
Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
5-9 Tidak Sesuai 0 0,00
10-12 Kurang Sesuai 1 3,33
13-15 Sesuai 4 13,33
16-20 Sangat Sesuai 25 83,33
Jumlah 30 100
dengan responden alumni dapat dilihat pada Tabel 4.27. Perhitungan dapat
dilihat pada Lampiran 19.
Tabel 4.27. Nilai Pencapaian Kualitas Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Product Responden Alumni
Jumlah Jumlah Total Persentase
NPK Keterangan
Responden Soal Skor (%)
30 5 534 17,80 89,00 Sangat Sesuai
kompetensi yang dijadikan materi ujian saat uji kompetensi sangat membantu
dan bermanfaat bagi alumni di dunia kerja.
Indikator lainnya adalah eksistensi sertifikat profesi. Sertifikat
kompetensi yang dikeluarkan oleh LSP P1 SMKN 1 Cibadak kompetensi
keahlian Pengawasan Mutu adalah sertifikat yang menyatakan kompetensi
siswa di bidang analisis proksimat. Contoh sertifikat kompetensi dapat dilihat
pada Lampiran 3. Sertifikat tersebut berlaku selama tiga tahun. Berdasarkan
hasil angket dari responden alumni diketahui bahwa sertifikat kompetensi bisa
dijadikan sebagai salah satu pembuktian kompetensi diri dan akan
memudahkan alumni dalam mencari kerja di sektor pengawasan mutu. Hal ini
didukung dengan penegasan ketua LSP dalam wawancara bahwa sampai saat
ini sekitar 70% alumni sudah bekerja di sektor yang sesuai dengan yang
diharapkan.
5. Aspek Context, Input, Process, dan Product Secara Akumulatif
Evaluasi pelaksanaan Lembaga Sertifikasi Profesi P1 pada kompetensi
keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek Context,
Input, Process, dan Product secara akumulatif dihitung berdasarkan hasil
akumulasi penilaian data kuantitatif responden assessor dan alumni dari
keempat aspek CIPP.
a. Responden Assessor
Data komponen ini diperoleh dari hasil angket yang diberikan kepada
dua responden (assessor). Angket tersebut memiliki 42 butir pertanyaan.
Distribusi frekuensi data untuk aspek akumulatif CIPP dapat dilihat pada Tabel
4.29. Interval skor pada Tabel 4.29 mengacu pada kategori data pada Tabel
3.27.
Tabel 4.29. Distribusi Frekuensi Data Kesesuaian Pelaksanaan LSP P1 Aspek
Context, Input, Process, dan Product secara akumulatif Responden
Assessor
Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
42-83 Tidak Sesuai 0 0,00
84-104 Kurang Sesuai 0 0,00
105-125 Sesuai 0 0,00
126-168 Sangat Sesuai 2 100,00
Jumlah 2 100
93
96
Kesesuaian perangkat assessment dengan
3,75
PBNSP
Sangat Sesuai
Alumni Sarana dan fasilitas TUK 3,21
(81,67%)
97
Pelaksanaan uji kompetensi 3,50
Sangat Sesuai
Assessor Penerbitan sertifikat kompetensi 3,17 (86,61%)
Pelatihan assessor 3,75
98
Sertifikat kompetensi 3,50
99
Sangat Sesuai
Assessor 147,50
(87,80%)
CIPP
Sangat Sesuai
Alumni 95,30
(85,09%)
Gambar 4.5. Ringkasan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Sertifikasi Profesi LSP P1 SMKN 1 Cibadak Aspek CIPP Akumulatif dengan perolehan
nilai masing-masing indikator dalam skala 4
100
101
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan berkenaan dengan program
sertifikasi profesi pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu SMKN 1
Cibadak didapat :
1. Context
Pelaksanaan sertifikasi profesi pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu
SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek context dengan responden assessor
termasuk dalam kategori sangat sesuai dengan nilai pencapaian kualitas
sebesar 35,00 (87,50%) dan responden alumni juga termasuk dalam kategori
sangat sesuai dengan nilai pencapaian kualitas sebesar 17,83 (89,17%).
Secara keseluruhan pelaksanaan sertifikasi oleh LSP sudah sesuai dengan
visi misi sekolah, PBNSP, SKKNI, dan dunia kerja.
2. Input
Pelaksanaan sertifikasi profesi pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu
SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek input dengan responden assessor
termasuk dalam kategori sangat sesuai dengan nilai pencapaian kualitas
sebesar 32,50 (90,28%) dan responden alumni juga termasuk dalam kategori
sangat sesuai dengan nilai pencapaian kualitas sebesar 22,87 (81,67%).
Secara keseluruhan input yang diberikan oleh LSP demi keberjalanan
sertifikasi profesi berupa fasilitas, sarana, dan prasarana sudah sesuai
dengan standar.
3. Process
Pelaksanaan sertifikasi profesi pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu
SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek process dengan responden assessor
termasuk dalam kategori sangat sesuai dengan nilai pencapaian kualitas
sebesar 48,50 (86,61%) dan responden alumni juga termasuk dalam kategori
sangat sesuai dengan nilai pencapaian kualitas sebesar 36,80 (83,64%).
Secara keseluruhan proses sertifikasi profesi yang meliputi proses uji
kompetensi dan proses assessment sudah dijalankan sesuai dengan standar.
102
4. Product
Pelaksanaan sertifikasi profesi pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu
SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek product dengan responden assessor
termasuk dalam kategori sangat sesuai dengan nilai pencapaian kualitas
sebesar 31,50 (87,50%) dan responden alumni juga termasuk dalam kategori
sangat sesuai dengan nilai pencapaian kualitas sebesar 17,80 (89,00%).
Secara keseluruhan uji kompetensi sangat bermanfaat bagi alumni di dunia
kerja dikarenakan materi yang diujikan sesuai dengan yang dibutuhkan dan
sertifikat kompetensi juga dapat membantu alumni dalam mencari kerja di
sektor pengawasan mutu.
5. Pelaksanaan sertifikasi profesi pada kompetensi keahlian Pengawasan Mutu
SMKN 1 Cibadak ditinjau dari aspek Context, Input, Process, dan Product
secara akumulatif dengan responden assessor termasuk dalam kategori
sangat sesuai dengan nilai pencapaian kualitas sebesar 147,50 (87,80%) dan
responden alumni juga termasuk dalam kategori sangat sesuai dengan nilai
pencapaian kualitas sebesar 95,30 (85,09%).
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian, penulis mendapatkan impikasi sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1
SMKN 1 Cibadak dari aspek input, diketahui bahwa sistem pengolahan data
LSP masih belum sepenuhnya berbasis teknologi informasi.
2. Hasil evaluasi pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1 SMKN 1
Cibadak dari aspek input juga menunjukkan bahwa penyelesaian uji
kompetensi seringkali melebihi batas waktu yang telah direncanakan oleh
panitia teknis. Uji kompetensi seharusnya selesai pada jam 16.30, namun
pada pelaksanaannya sering melebihi jam tersebut.
3. Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1
SMKN 1 Cibadak dari aspek process, diketahui bahwa penerbitan sertifikat
kompetensi oleh LSP tidak bisa dilaksanakan sesuai dengan standar BNSP.
Dalam standar dikatakan bahwa penerbitan sertifikat oleh LSP paling
lambat dua minggu setelah peserta dinyatakan kompeten, namun blanko
103
sertifikat dari BNSP baru dikirimkan setelah satu bulan peserta dinyatakan
kompeten.
4. Hasil evaluasi pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1 SMKN 1
Cibadak dari aspek process juga menunjukkan bahwa saat proses perekrutan
calon asesi (peserta uji kompetensi), peserta masih ada yang tidak
mengumpulkan persyaratan administrasi dengan lengkap kepada panitia
teknis. Bahkan beberapa peserta juga masih ada yang tidak mendapatkan
surat undangan resmi dari LSP untuk mengikuti uji kompetensi.
5. Hasil evaluasi pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1 SMKN 1
Cibadak dari aspek process juga menunjukkan bahwa LSP masih belum
pernah melaksanakan program survailance terhadap peserta yang telah
disertifikasi. Program tersebut seharusnya dilaksanakan minimal dua tahun
sekali.
6. Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan sertifikasi profesi oleh LSP P1
SMKN 1 Cibadak dari aspek product, diketahui bahwa kelemahan yang
terindikasi pada alumni LSP di dunia kerja adalah komunikasi. Alumni LSP
masih sulit menyampaikan pendapat dan pertanyaan saat bekerja.
C. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan beberapa hal berikut:
1. LSP P1 SMKN 1 Cibadak sebaiknya membuat sistem pengolahan dan akses
data online yang terintegrasi langsung dengan BNSP sehingga semua
informasi tentang LSP dapat diakses oleh peserta.
2. Panitia uji kompetensi sebaiknya melakukan perbaikan dalam proses
penyusunan jadwal agar pelaksanaan uji kompetensi tidak melebihi batas
waktu yang telah ditetapkan.
3. BNSP sebaiknya melakukan peninjauan kembali terkait standar jangka
waktu penerbitan sertifikat kompetensi yang tercantum dalam PBNSP agar
standar tersebut dapat disesuaikan dengan waktu pengiriman blanko
sertifikat kepada pihak LSP .
4. Pemberian surat undangan dan pendataan pengumpulan berkas administrasi
sebagai persyaratan pendaftaran uji kompetensi oleh panitia teknis
104
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S, Jabar. (2008). Evaluasi program Pendidikan (2nd ed). Jakarta : PT.
Bumi Aksara.
Basri, H, Rusdiana, A. (2015). Manajemen Pendidikan dan Pelatihan. Bandung :
Pustaka Setia
Darodjat, Wahyudhiana, M. (2015). Model Evaluasi Program Pendidikan. Jurnal
ISLAMADINA, Volume XIV , No. 1 , Maret 2015 : 1-28.
Djemari, M. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non-tes. Yogyakarta :
Mitra Cendekia Press.
Iriani, D.S. Soeharto. (2015). Evaluasi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Siswa
Kompetensi Keahlian Jasa Boga SMK N 3 Purworejo. Jurnal Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan, Volume 22, Nomor 3.
Irwanti, Y.D. (2014). Evaluasi Uji Kompetensi Siswa Keahlian Multimedia Di
SMK Se-Kota Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 4, Nomor 3.
Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
Lawshe, C. (1975). A Quantitative Approach To Content Validity. Personnel
Psychology, no. 1: 563–75. doi:10.1111/j.1744-6570.1975.tb01393.x.
Madaus, G.F, Schriven, M.S, Stufflebeam, D.L. (1993). Evaluation Models
Viewpoints on Educational and Human Services Evaluation.. Boston :
Kluwer-Nijhoff Publishing.
Mahmudi, I. (2011). CIPP : Suatu Model Evaluasi Program Pendidikan. Jurnal
Al-Ta’dib Vol. 6, No. 1, Juni 2011. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta
Margono, S. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Asdi
Mahasatya
Menteri Pendidikan Nasional. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 23 tahun 2006. Jakarta : Kementerian Pendidikan Indonesia
Peraturan BNSP Nomor 201 tentang Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi
Profesi. (2014). Jakarta : Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik
Indonesia
Peraturan BNSP Nomor 202 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi
Profesi. (2014). Jakarta : Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik
Indonesia
Peraturan BNSP Nomor 206 tentang Pedoman Persyaratan Umum Tempat Uji
Kompetensi. (2014). Jakarta : Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik
Indonesia
Peraturan BNSP Nomor 218 tentang Persyaratan Asesor PBNSP. (2013). Jakarta :
Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia
106
LAMPIRAN
Lampiran 1. Bagan Alur Sertifikasi Profesi LSP P1 SMKN 1 Cibadak
PEMOHON
LSP P1
(BAGIAN ADMINISTRASI)
Surat Tugas
Rekomendasi
PEMOHON
108
Contoh Perhitungan :
2M P 2(2)
CVR=
M
−1 2
−1 =1
CVI = ∑ n 5 = 1
CVR 5
112
Nilai Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR CVI
peserta yang sudah disertifikasi harus
mengikuti program survailance.
Bagaimana keberjalanan kegiatan
surveilance tersebut?
Bagaimana alur penerbitan sertifikat
kompetensi bagi peserta LSP?
Keputusan sertifikasi ada di tangan 2 2 1 Valid
siapa? Apakah LSP memiliki Komite
Teknis?
Sampai saat ini apakah ada peserta
LSP yang dicabut sertifikat
2 2 1 Valid
kompetensinya? Bagaimana alur
pencabutan sertifikat kompetensinya?
Bagaimana proses legalisasi sertifikat
2 2 1 Valid
kompetensi bagi peserta LSP?
Apakah LSP P1 SMK Negeri 1
Cibadak pernah mengadakan pelatihan
2 2 1 Valid
bagi assessor? Bentuk pelatihannya
seperti apa?
Apakah peserta yang sudah
tersertifikasi bekerja sesuai dengan 2 2 1 Valid
bidang kompetensi yang disertifikasi?
Apakah pihak LSP pernah menerima
keluhan terkait performansi peserta 2 2 1 Valid
yang sudah disertifikasi?
Apakah semua hal yang terkait dengan
keberjalanan LSP P1 di SMK Negeri 1
Cibadak sudah terdokumentasikan
2 2 1 Valid
secara lengkap? Dokumen resmi apa
saja yang dimiliki oleh LSP P1 SMK
Negeri 1 Cibadak?
Contoh Perhitungan :
2M P 2(2)
CVR= −1 −1 =1
M 2
CVI = ∑ n 20 = 1
CVR 20
114
Contoh Perhitungan :
CVI = ∑ n 8 = 1
2M P 2(2) CVR 8
CVR=
M
−1
2
−1 =1;
115
Aspek Context
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
pertanian
Aspek Input
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
Perangkat assessment LSP P1 SMKN
1 disusun dengan mengacu pada 5 5 1 Valid
Standar Kompetensi Kerja
Perangkat assessment LSP P1 SMKN
1 Cibadak dikaji ulang minimal satu 5 5 1 Valid
kali setiap tahun
Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
digunakan dalam pelaksanaan uji
kompetensi oleh LSP P1 SMKN 1
Cibadak dilengkapi dan ditata sesuai 5 5 1 Valid
persyaratan tempat uji, fasilitas
pendidikan dan pelatihan yang
memenuhi persyaratan
TUK yang digunakan oleh LSP P1
SMKN 1 Cibadak legal dan sudah
mendapat izin dari kepala sekolah 5 5 1 Valid
serta terverifikasi oleh asesor
kompetensi
LSP P1 SMKN 1 Cibadak memiliki
tidak
kantor tetap sekurang-kurangnya 5 3 0,2
valid
dalam waktu 2 tahun
Aspek Input
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
penggunaan sarana, fasilitas, peralatan
uji kompetensi, biaya asesor uji
kompetensi, dan biaya blanko
sertifikat
Pengeluaran biaya tak langsung yaitu
biaya administrasi dialokasikan tidak
5 4 0,6 Valid
lebih dari 15% dari total anggaran LSP
P1 SMKN 1 Cibadak
Aspek Process
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
Uji kompetensi dilaksanakan dengan
prosedur, proses, dan lingkungan yang 5 5 1 Valid
dikenal oleh peserta uji
Uji Kompetensi dilaksanakan ketika
peserta sudah memiliki pengetahuan 5 4 0,6 Valid
tentang hal yang akan diujikan
Uji kompetensi mengikuti prinsip
valid, reliabel, fleksibel, adil, efektif,
efisien, berpusat pada peserta uji 5 5 1 Valid
kompetensi, dan memenuhi
persyaratan keselamatan kerja
Pelaksanaan assessment kompetensi
berdasarkan prinsip valid, reliabel, 5 5 1 Valid
fleksibel, dan adil
Sebelum pelaksanaan assessment,
asesi terlebih dahulu dibimbing dalam
5 5 1 Valid
pengumpulan bukti guna pencapaian
pengakuan kompetensi terkini
Dalam pelaksanaan assessment asesor
melakukan proses monitoring, evaluasi
(tindakan koreksi), dan dokumentasi 5 5 1 Valid
terhadap seluruh kegiatan yang
dilakukan oleh asesi
Penerbitan sertifikat oleh LSP paling
lambat 2 (dua) minggu setelah peserta 5 4 0,6 Valid
dinyatakan kompeten
Aspek Process
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
Aspek Product
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
Sertifikat kompetensi memudahkan
peserta dalam mendapatkan pekerjaan
5 5 1 Valid
yang berhubungan dengan kompetensi
yang disertifikasi
Sertifikat kompetensi dijadikan
sebagai alat bukti untuk membuktikan 5 5 1 Valid
kompetensi diri peserta di dunia kerja
LSP memiliki semua data perangkat
assessment yang pernah digunakan
sejak awal didirikannya LSP P1
5 5 1 Valid
SMKN 1 Cibadak (baik yang sudah
pernah direvisi maupun yang belum
direvisi)
LSP memiliki setiap rekaman
assessment dari semua peserta yang 5 5 1 Valid
telah disertifikasi
LSP memiliki database jumlah 5 5 1 Valid
119
Aspek Product
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
sertifikat kompetensi, asesi, dan asesor
LSP SMKN 1 Cibadak baik dokumen
elektronik maupun non elektronik
LSP memiliki database dokumen
pengesahan (legalitas) pendirian LSP
SMKN 1 Cibadakdari BNSP serta
5 5 1 Valid
seluruh dokumen yang menjadi acuan
keberjalanan LSP baik dokumen
elektronik maupun non elektronik
Peserta LSP mampu berkomunikasi
dengan orang lain di dunia kerja,
mengaplikasikan GLP (Good 5 5 1 Valid
Laboratory Practice), dan K3 dalam
melakukan proses pengujian
Peserta LSP kompeten dalam
melakukan pengujian-pengujian dasar
5 5 1 Valid
dan prosedur dengan menggunakan
metode standar
CVI
Context 1 valid
Input 0,82 valid
Process 0,91 valid
Product 1 valid
Contoh Perhitungan :
2M P 2(5)
CVR= −1 −1 =1
M 5
Aspek Input
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
Assessor kompetensi LSP P1 SMKN 1
Cibadak melakukan penilaian secara
5 4 0,6 Valid
objektif saat saya mengikuti uji
kompetensi
Assessor kompetensi LSP P1 SMKN 1
Cibadak melakukan penilaian
menggunakan perangkat assessment 5 5 1 Valid
yang sudah dipersiapkan oleh panitia
teknis uji kompetensi
Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
digunakan dalam pelaksanaan uji
kompetensi oleh LSP P1 SMKN 1
Cibadak sudah dilengkapi dan ditata 5 5 1 Valid
sesuai persyaratan tempat uji, fasilitas
pendidikan dan pelatihan yang
memenuhi persyaratan
Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
digunakan dalam pelaksanaan uji
kompetensi oleh LSP P1 SMKN 1
5 5 1 Valid
Cibadak sudah dilengkapi dengan alat
dan bahan yang cukup dan memadai
untuk pelaksanaan analisis proksimat
121
Aspek Input
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
LSP P1 SMKN 1 Cibadak sudah
memiliki sistem pengolahan data 5 4 0,6 Valid
berbasis teknologi informasi
Aspek Process
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
Uji kompetensi dilakukan sesuai
dengan metode yang telah diajarkan 5 5 1 Valid
saat pembelajaran
Uji kompetensi sudah mengikuti
prinsip valid, reliabel, fleksibel, adil,
efektif, efisien, berpusat pada peserta 5 5 1 Valid
uji kompetensi, dan memenuhi
persyaratan keselamatan kerja
Aspek Process
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
peserta uji kompetensi dan tidak
memihak
Penerbitan sertifikat oleh LSP paling
lambat 2 (dua) minggu setelah peserta 5 4 0,6 Valid
dinyatakan kompeten
Setiap penyerahan sertifikat
kompetensi disertai dengan tanda bukti
5 5 1 Valid
penerimaan dari pemilik sertifikat
(peserta)
Saat akan mendaftar sebagai peserta
uji kompetensi, saya harus
melampirkan bukti data hasil analisis
yang relevan dan pernah dilakukan
5 5 1 Valid
maksimal 1 tahun terakhir dokumen
mutu laboratorium (log book, catatan
pengujian, kartu peminjaman alat,
form data hasil pengujian)
Setelah mendaftar ke bagian
administrasi LSP P1 untuk mengikuti
uji kompetensi, saya mendapatkan
5 5 1 Valid
undangan sebagai calon asesi yang
secara legal diperbolehkan mengikuti
uji kompetensi
Aspek Product
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
Uji kompetensi membuat saya terbiasa
mengaplikasikan GLP (Good
5 5 1 Valid
Laboratory Practice) dan K3 dalam
bekerja
Uji kompetensi membuat saya
kompeten dalam melakukan
pengujian-pengujian dasar dan 5 5 1 Valid
prosedur dengan menggunakan metode
standar
Uji kompetensi membuat saya
kompeten dalam melakukan analisis
5 5 1 Valid
gravimetri, analisis volumetri, dan
analisis proksimat
123
Aspek Product
Nilai
Pertanyaan M Mp Ket
CVR
Sertifikat kompetensi memudahkan
saya dalam mendapatkan pekerjaan
5 5 1 Valid
yang berhubungan dengan kompetensi
yang disertifikasi
Sertifikat kompetensi dapat dijadikan
sebagai alat bukti untuk membuktikan 5 5 1 Valid
kompetensi diri saya di dunia kerja
CVI
Context 0,92 valid
Input 0,89 valid
Process 0,96 valid
Product 1 valid
Contoh Perhitungan :
2M P 2(5)
CVR= −1 −1 =1
M 5
DATA RESPONDEN
Nama :
Instansi :
Posisi :
PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda centang (√) pada kolom yang disediakan berdasarkan penilaian
Anda tentang pelaksanaan sertifikasi profesi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi P1
SMK Negeri 1 Cibadak!
Nilai Keterangan
1 Sangat Tidak Sesuai
2 Tidak Sesuai
3 Sesuai
4 Sangat Sesuai
KUISIONER
No Nilai
Aspek Context Keterangan
.
1 2 3 4
Pelaksanaan sertifikasi
profesi oleh LSP P1 SMK
Negeri 1 Cibadak
1.
menjadikan siswa
mandiri, unggul, dan
melek teknologi
Pelaksanaan sertifikasi
profesi oleh LSP P1 SMK
Negeri 1 Cibadak
2.
memunculkan sikap
terampil dan bertanggung
jawab pada diri siswa
Pendirian LSP P1 SMK
Negeri 1 Cibadak
3.
memiliki legalitas yang
sah dari BNSP
132
No Nilai
Aspek Context Keterangan
.
1 2 3 4
LSP P1 SMK Negeri 1
Cibadak menjamin
ketidakberpihakan dalam
4. kaitannya dengan
pemohon sertifikasi,
peserta sertifikasi, dan
pemegang sertifikat
LSP P1 SMK Negeri 1
Cibadak memastikan
tersedianya skema
5. sertifikasi untuk setiap
kategori sertifikasi
kompetensi profesi
Pelaksanaan sertifikasi
profesi oleh LSP P1 SMK
Negeri 1 Cibadak
6. membantu siswa
mengaplikasikan GLP
(Good Laboratory
Practice) dengan benar
Pelaksanaan sertifikasi
profesi oleh LSP P1 SMK
7. Negeri 1 Cibadak melatih
siswa menjadi pribadi
yang komunikatif
Materi yang diuji saat
proses uji kompetensi oleh
LSP P1 SMK Negeri 1
Cibadak sesuai dengan
8.
SKKNI yang berlaku yaitu
tes dasar, gravimetri,
volumetri, dan uji
proksimat
Perangkat sertifikasi
profesi LSP P1 SMK
Negeri 1 Cibadak
mengikuti perkembangan
9.
kebutuhan mitra terhadap
kualifikasi sumber daya
manusia bidang pengujian
mutu
MUK (Materi Uji
10. Kompetensi) yang
digunakan oleh LSP P1
133
No Nilai
Aspek Context Keterangan
.
1 2 3 4
SMK Negeri 1 Cibadak
disesuaikan dengan DU/DI
di bidang pengawasan
mutu bahan hasil pertanian
No Nilai
Aspek Input Keterangan
.
1 2 3 4
Perangkat assessment LSP
P1 SMKN 1 disusun
1.
dengan mengacu pada
Standar Kompetensi Kerja
Perangkat assessment LSP
P1 SMKN 1 Cibadak
2.
dikaji ulang minimal satu
kali setiap tahun
Tempat Uji Kompetensi
(TUK) yang digunakan
dalam pelaksanaan uji
kompetensi oleh LSP P1
SMKN 1 Cibadak
3.
dilengkapi dan ditata
sesuai persyaratan tempat
uji, fasilitas pendidikan
dan pelatihan yang
memenuhi persyaratan
TUK yang digunakan oleh
LSP P1 SMKN 1 Cibadak
legal dan sudah mendapat
4.
izin dari kepala sekolah
serta terverifikasi oleh
asesor kompetensi
LSP P1 SMKN 1 Cibadak
memiliki sistem
5.
pengolahan data berbasis
teknologi informasi
LSP P1 SMKN 1 Cibadak
memiliki perangkat kerja
yang meliputi skema
6. sertifikasi, Materi Uji
Kompetensi, perangkat
assessment, dan TUK
yang memadai
134
No Nilai
Aspek Input Keterangan
.
1 2 3 4
LSP P1 SMKN 1 Cibadak
memiliki personil yang
7. kompeten baik pengurus
LSP maupun asesor
kompetensi
Anggaran sertifikasi
profesi LSP P1 SMKN 1
Cibadak dialokasikan
untuk biaya uji
kompetensi, biaya
8.
penggunaan sarana,
fasilitas, peralatan uji
kompetensi, biaya asesor
uji kompetensi, dan biaya
blanko sertifikat
Pengeluaran biaya tak
langsung yaitu biaya
administrasi dialokasikan
9.
tidak lebih dari 15% dari
total anggaran LSP P1
SMKN 1 Cibadak
Nilai
No
Aspek Process Keterangan
.
1 2 3 4
Uji kompetensi
dilaksanakan dengan
1. prosedur, proses, dan
lingkungan yang dikenal
oleh peserta uji
Uji Kompetensi
dilaksanakan ketika
2. peserta sudah memiliki
pengetahuan tentang hal
yang akan diujikan
3. Uji kompetensi mengikuti
prinsip valid, reliabel,
fleksibel, adil, efektif,
efisien, berpusat pada
peserta uji kompetensi,
dan memenuhi persyaratan
135
Nilai
No
Aspek Process Keterangan
.
1 2 3 4
keselamatan kerja
Pelaksanaan assessment
kompetensi berdasarkan
4.
prinsip valid, reliabel,
fleksibel, dan adil
Sebelum pelaksanaan
assessment, asesi terlebih
dahulu dibimbing dalam
5.
pengumpulan bukti guna
pencapaian pengakuan
kompetensi terkini
Dalam pelaksanaan
assessment asesor
melakukan proses
monitoring, evaluasi
6.
(tindakan koreksi), dan
dokumentasi terhadap
seluruh kegiatan yang
dilakukan oleh asesi
Penerbitan sertifikat oleh
LSP paling lambat 2 (dua)
7.
minggu setelah peserta
dinyatakan kompeten
Sertifikat kompetensi
ditandatangani oleh
8. Pimpinan LSP dan
dibubuhi stempel
berwarna biru
Setiap penyerahan
sertifikat kompetensi
9. disertai dengan tanda bukti
penerimaan dari pemilik
sertifikat
Setiap asesor kompetensi
mengikuti pelatihan asesor
yang dilaksanakan dengan
10.
mengacu pada silabus
pelatihan yang tertera
dalam peraturan BNSP
11. Metode pelatihan asesor
sekurang-kurangnya
mencakup kuliah dan
diskusi, latihan (kuis),
pembuatan MUK, dan
136
Nilai
No
Aspek Process Keterangan
.
1 2 3 4
presentasi hasil tugas
LSP harus melakukan
12. audit internal minimal satu
kali satu tahun
Audit internal dilakukan
oleh personil yang
kompeten, mempunyai
13.
pengetahuan mengenai
proses sertifikasi, audit
dan persyaratan BNSP
Personil yang melakukan
14. audit tidak mengaudit
pekerjaan mereka sendiri
Nilai
No
Aspek Product Keterangan
.
1 2 3 4
Sertifikat kompetensi
memudahkan peserta
dalam mendapatkan
1. pekerjaan yang
berhubungan dengan
kompetensi yang
disertifikasi
Sertifikat kompetensi
dijadikan sebagai alat
2. bukti untuk membuktikan
kompetensi diri peserta di
dunia kerja
LSP memiliki semua data
perangkat assessment yang
pernah digunakan sejak
awal didirikannya LSP P1
3.
SMKN 1 Cibadak (baik
yang sudah pernah direvisi
maupun yang belum
direvisi)
LSP memiliki setiap
rekaman assessment dari
4.
semua peserta yang telah
disertifikasi
137
Nilai
No
Aspek Product Keterangan
.
1 2 3 4
LSP memiliki database
jumlah sertifikat
kompetensi, asesi, dan
5. asesor LSP SMK Negeri 1
Cibadak baik dokumen
elektronik maupun non
elektronik
LSP memiliki database
dokumen pengesahan
(legalitas) pendirian LSP
SMK Negeri 1 Cibadak
6. dari BNSP serta seluruh
dokumen yang menjadi
acuan keberjalanan LSP
baik dokumen elektronik
maupun non elektronik
Peserta LSP mampu
berkomunikasi dengan
orang lain di dunia kerja,
mengaplikasikan GLP
7.
(Good Laboratory
Practice), dan K3 dalam
melakukan proses
pengujian
Peserta LSP kompeten
dalam melakukan
pengujian-pengujian dasar
8.
dan prosedur dengan
menggunakan metode
standar
Peserta LSP kompeten
dalam melakukan analisis
9. gravimetri, analisis
volumetri, dan analisis
proksimat
Sukabumi, 2019
Responden
138
(......................................................)
139
DATA RESPONDEN
Nama :
Tahun Lulus :
PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda centang (√) pada kolom yang disediakan berdasarkan penilaian
Anda tentang pelaksanaan sertifikasi profesi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi P1
SMK Negeri 1 Cibadak!
Nilai Keterangan
1 Sangat Tidak Setuju
2 Tidak Setuju
3 Setuju
4 Sangat Setuju
KUISIONER
No Nilai
Aspek Context Keterangan
. 1 2 3 4
Sertifikasi profesi oleh
LSP P1 SMK Negeri 1
1. Cibadak menjadikan
saya mandiri, unggul,
dan melek teknologi
Sertifikasi profesi oleh
LSP P1 SMK Negeri 1
Cibadak memunculkan
2.
sikap terampil dan
bertanggung jawab
pada diri saya
3. Tes dasar, gravimetri,
volumetri, dan analisis
proksimat yang
diujikan oleh LSP P1
SMKN 1 Cibadak saat
uji kompetensi sesuai
dengan yang
dibutuhkan saat di
140
No Nilai
Aspek Context Keterangan
. 1 2 3 4
dunia kerja
Sertifikasi profesi oleh
LSP P1 SMK Negeri 1
Cibadak membantu
4. saya mengaplikasikan
GLP (Good Laboratory
Practice) dengan benar
saat di dunia kerja
Sertifikasi profesi oleh
LSP P1 SMK Negeri 1
Cibadak melatih saya
5.
menjadi pribadi yang
komunikatif saat di
dunia kerja
No Nilai
Aspek Input Keterangan
. 1 2 3 4
Assessor kompetensi
LSP P1 SMKN 1
Cibadak melakukan
1. penilaian secara
objektif saat saya
mengikuti uji
kompetensi
Assessor kompetensi
LSP P1 SMKN 1
Cibadak melakukan
penilaian menggunakan
2. perangkat assessment
yang sudah
dipersiapkan oleh
panitia teknis uji
kompetensi
Tempat Uji Kompetensi
(TUK) yang digunakan
dalam pelaksanaan uji
kompetensi oleh LSP
P1 SMKN 1 Cibadak
3. sudah dilengkapi dan
ditata sesuai
persyaratan tempat uji,
fasilitas pendidikan dan
pelatihan yang
memenuhi persyaratan
4. Tempat Uji Kompetensi
141
No Nilai
Aspek Input Keterangan
. 1 2 3 4
(TUK) yang digunakan
dalam pelaksanaan uji
kompetensi oleh LSP
P1 SMKN 1 Cibadak
sudah dilengkapi
dengan alat dan bahan
yang cukup dan
memadai untuk
pelaksanaan analisis
proksimat
LSP P1 SMKN 1
Cibadak sudah
memiliki sistem
5.
pengolahan data
berbasis teknologi
informasi
Pelaksanaan uji
kompetensi oleh LSP
6.
P1 SMKN 1 Cibadak
dimulai tepat waktu
Pelaksanaan uji
kompetensi oleh LSP
7. P1 SMKN 1 Cibadak
selesai dalam jangka
waktu yang ditentukan
No Nilai
Aspek Process Keterangan
. 1 2 3 4
Uji kompetensi
dilakukan sesuai
1. dengan metode yang
telah diajarkan saat
pembelajaran
Uji kompetensi sudah
mengikuti prinsip valid,
reliabel, fleksibel, adil,
efektif, efisien, berpusat
2.
pada peserta uji
kompetensi, dan
memenuhi persyaratan
keselamatan kerja
3. Tahapan uji kompetensi
dilakukan sesuai
dengan petunjuk yang
dibagikan sebelum
142
No Nilai
Aspek Process Keterangan
. 1 2 3 4
pengujian dimulai
Penyusunan layout area
kerja peserta uji
kompetensi
4.
memudahkan saya
dalam melaksanakan
proses uji kompetensi
Tata letak alat dan
bahan yang dibutuhkan
saat proses uji
5.
memudahkan saya
dalam melaksanakan
proses uji kompetensi
Sebelum pelaksanaan
assessment (penilaian
oleh asesor), saya
terlebih dahulu
6. dibimbing dalam
pengumpulan bukti
guna pencapaian
pengakuan kompetensi
terkini
Saat proses assessment
berlangsung, asesor
bersifat adil terhadap
7.
seluruh peserta uji
kompetensi dan tidak
memihak
Penerbitan sertifikat
oleh LSP paling lambat
8. 2 (dua) minggu setelah
peserta dinyatakan
kompeten
Setiap penyerahan
sertifikat kompetensi
disertai dengan tanda
9.
bukti penerimaan dari
pemilik sertifikat
(peserta)
10. Saat akan mendaftar
sebagai peserta uji
kompetensi, saya harus
melampirkan bukti data
hasil analisis yang
relevan dan pernah
dilakukan maksimal 1
143
No Nilai
Aspek Process Keterangan
. 1 2 3 4
tahun terakhir dokumen
mutu laboratorium (log
book, catatan
pengujian, kartu
peminjaman alat, form
data hasil pengujian)
Setelah mendaftar ke
bagian administrasi
LSP P1 untuk
mengikuti uji
kompetensi, saya
11. mendapatkan undangan
sebagai calon asesi
yang secara legal
diperbolehkan
mengikuti uji
kompetensi
No Nilai
Aspek Product Keterangan
. 1 2 3 4
Uji kompetensi
membuat saya terbiasa
mengaplikasikan GLP
1.
(Good Laboratory
Practice) dan K3 dalam
bekerja
Uji kompetensi
membuat saya
kompeten dalam
melakukan pengujian-
2.
pengujian dasar dan
prosedur dengan
menggunakan metode
standar
Uji kompetensi
membuat saya
kompeten dalam
3. melakukan analisis
gravimetri, analisis
volumetri, dan analisis
proksimat
Sertifikat kompetensi
memudahkan saya
4.
dalam mendapatkan
pekerjaan yang
144
No Nilai
Aspek Product Keterangan
. 1 2 3 4
berhubungan dengan
kompetensi yang
disertifikasi
Sertifikat kompetensi
dapat dijadikan sebagai
alat bukti untuk
5.
membuktikan
kompetensi diri saya di
dunia kerja
Sukabumi, 2019
Responden
(......................................................)
Lampiran 15. Rekapitulasi Skor Penilaian Aspek CIPP
1. Rekapitulasi Skor Penilaian Aspek CIPP oleh Responden Assessor
Assessor 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
Assessor 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Nilai Butir
3,5 3,5 4,0 3,0 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 4,0 3,5 3,5 3,5 3,5 4,0 3,5 3,5 3,5
Soal
145
Context Input
Responden
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7
Alumni 6 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3
Alumni 7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Alumni 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Alumni 9 4 3 4 4 2 3 2 2 3 3 4 3
Alumni 10 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3
Alumni 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Alumni 12 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2
Alumni 13 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
Alumni 14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
Alumni 15 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3
Alumni 16 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4
Alumni 17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Alumni 18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Alumni 19 4 3 4 4 3 3 2 2 3 3 4 3
Alumni 20 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3
Alumni 21 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
Alumni 22 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3
Alumni 23 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Alumni 24 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3
Alumni 25 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3
Alumni 26 4 3 4 4 2 3 2 2 3 3 4 4
Alumni 27 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3
Alumni 28 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3
Alumni 29 4 3 4 4 2 3 2 2 3 3 4 3
146
Context Input
Responden
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7
Alumni 30 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 3
Nilai Butir
3,6 3,6 3,6 3,8 3,2 3,4 3,3 3,3 3,2 3,1 3,4 3,2
Soal
147
Responde Process Product
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3 4 5
Alumni 19 3 4 3 3 4 4 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3
Alumni 20 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
Alumni 21 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3
Alumni 22 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3
Alumni 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Alumni 24 4 4 3 4 4 4 3 2 2 2 3 4 4 4 3 3
Alumni 25 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 4
Alumni 26 3 3 4 3 3 4 4 2 3 2 2 4 3 3 3 3
Alumni 27 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
Alumni 28 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
Alumni 29 3 4 3 3 4 4 4 2 3 2 2 4 3 3 3 3
Alumni 30 4 4 4 3 3 2 4 2 3 3 2 4 4 4 4 3
Nilai Butir 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3, 2, 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3,
Soal 6 5 5 3 6 6 6 7 2 0 3 7 6 6 4 4
148
149