BAB IV
CALIFORNIA BEARING RATIO TEST (CBR TEST)
(ASTM D-1883)
Uji CBR dilakukan di lapangan dan di laboraturium. Uji yang dilakukan di lapangan
dilaksanakan setelah subgrade selesai dimampatkan dan pengukuran di laboratorium
dikaitkan dengan percobaan pemampatan atau CBR design. Harga CBR adalah nilai yang
menyatakan kualitas tanah dasar (daya dukung bahan/tanah) dibandingkan dengan bahan
standar berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR sebesar 100% dalam memikul
beban.
Cara ini dikembangkan oleh California State Highway pada tahun 1929 dengan tujuan
untuk memriksa kelayakan suatu tanah untuk digunakan sebagai material sub grade, sub
base suatu perkerasan. Uji CBR laboratorium dilakukan untuk mengetahui kekuatan geser
tanah pada kondisi kadar air dan kepadatan tertentu.
Ada 2 kondisi dalam penentuan nilai CBR laboratorium, yaitu:
1. CBR Soaked (CBR Rendaman)
2. CBR Unsoaked (CBR Tanpa Rendaman)
Nilai CBR dapat dihitung dengan persamaan :
Tabel 4.2 Korelasi Nilai CBR dengan Kondisi Tanah, Kegunaan dan Klasifikasi Tanah
Nilai General
Uses USCS AASHTO
CBR Rating
0–3 Very Poor Sub grade OH, CH, MH, OL A5, A6, A7
Poor to
3–7 Sub grade OH, CH, MH, OL A4, AS, A6, A7
Fair
a) Cetakan : Cetakan berupa silinder logam dengan ukuran diameter baagian dalam
152,40 ± 0,66 mm dan tinggi 177,80 ± 0,46 mm.
b) Alat Penumbuk : Alat penumbuk yang digunakan sesuai dengan SNI 1742:2008
atau SNI 1743:2008.
c) Saringan : Saringan 50 mm, saringan 19 mm dan saringan No.4 (4,75 mm), sesuai
persyaratan SNI 07-6866-2002.
e) Timbangan
a) Ambil contoh kira-kira seberat 5 kg atau lebih untuk tanah dan 5,5 kg untuk
campuran tanah agregat
b) Kemudian campur bahan tersebut dengan air sampai kadar air optimum.
MODUL PRATIKUM MEKANIKA TANAH 2 BAB 4 - 5
LABORATORIUM GEOTEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL. PHH. MUSTOFA NO. 23 BANDUNG – 40124 TELP. 022 – 7272215 EXT.134
c) Pasang cetakan pada keping alas dan timbang. Masukan piringan pemisah (spacer
disc) diatas keping alas dan pasang kertas saring diatasnya.
d) Padatkan masing-masing bahan tersebut di dalam cetakan dengan jumlah
tumbukan 10,35 dan 65 dengan jumlah lapis dan berat penumbuk sesuai cara :
Pengujian Pemadatan Ringan Untuk Tanah, atau Pengujian Pemadatan Berat
Untuk Tanah. Bila benda uji akan direndam, periksa kadar airnya sebelum
dipadatkan. Bila benda uji tersebut tidak direndam, periksa kadar air dilakukan
setelah benda uji dikeluarkan dari cetakan.
e) Buka leher sambung dan ratakan dengan alat perata. Tambal lubang-lubang yang
mungkin terjadi pada permukaan karena lepasnya butir-butir kasar dengan bahan
yang lebih halus. Keluarkan piringan pemisah, balikan dan pasang kembali
cetakan berisi benda uji pada keping alas, kemudian timbang.
a) Letakan keping pemberat diatas permukaan benda uji seberat minimal 5 kg atau
sesuai dengan perkerasan.
b) Pertama, letakan keping pemberat 2,27 kg untuk mencegah mengembangnya
permukaan benda uji pada bagian lubang keping pemberat. Pemberatan
selanjutnya dipasang setelah torak disentuhkan pada permukaan benda uji.
c) Kemudian atur torak penetrasi pada permukaan benda uji sehingga arloji beban
menunjukan beban permulaan sebesar 5 kg. Pembebanan permulaan ini diperlukan
untuk menjamin bidang sentuh yang sempurna antara torak dengan permukaan
benda uji. Kemudian arloji penunjuk beban dan arloji pengukur penetrasi di nol
kan.
d) Berikan pembebanan dengan teratur sehingga kecepatan penetrasi mendekati
kecepatan 1,27 mm/menit atau 0,05”/menit. Catat pembacaan pembebanan pada
penetrasi 0; 0.5; 1; 1,5; 2; 2,5; 3; 4; 5; 6; 7; 7,5; 9; 10; dan 12,5 mm.
e) Setelah pengujian dilakukan, lakukan Kembali pemeriksaan kadar air setelah
perendaman yang diambil tiga sampel yaitu bagian atas, tengah, dan bawah.
4.8 Perhitungan
MODUL PRATIKUM MEKANIKA TANAH 2 BAB 4 - 6
LABORATORIUM GEOTEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL. PHH. MUSTOFA NO. 23 BANDUNG – 40124 TELP. 022 – 7272215 EXT.134
gram/cm3) Gs = Specific
gravity (2.65)
w = Kadar air (%)
Atas Bawah
Weight of wet soil + Container 20,57 21,84
Weight of dry soil + Container 18,33 19,43
Wight of Water 2,24 2,41
Weight of Container 8,78 8,78
Weight of dry soil 9,55 10,65
Moisture Content 23,46 22,82
Average 23,14
f(x) = 012
10
8
Load (lb)
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5
Penetration (lin)
Analisis perhitungan:
Diketahui :
Pembacaan dial : Atas : 15
Bawah : 17
Kalibrasi : 33.33
Penyelesaian :
1) Beban :
a) Atas = Pembacaan dial x Kalibrasi
= 15 x 33.33
= 499.95 lb
b) Bawah = Pembacaan dial x Kalibrasi
= 17 x 33.33
= 566.61lb
2) Nilai CBR
a) Atas
TeganganPengujian ( lbs )
Nilai CBR 0.1” = x 100 %
3 x 1000
60.43
= x 100 %
3000
= 2.01
Tegangan Pengujian(lbs)
Nilai CBR 0.2” = x 100 %
3 x 1500
77.86
= x 100 %
4500
= 1.73
b) Bawah
TeganganPengujian ( lbs )
Nilai CBR 0.1” = x 100 %
3 x 1000
45.51
= x 100 %
3000
= 1.52
Tegangan Pengujian(lbs)
Nilai CBR 0.2” = x 100 %
3 x 1500
61.36
= x 100 %
4500
= 1.36
4.9 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pengujian yang telah kami lakukan, kita simpulkan bahwa
nilai CBR teratas untuk bagian atas sebesar 2.01 dan untuk bagian bawah sebesar 1.52, dan
dengan rata rata sebesar 1.76%.