PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia terdiri banyak suku bangsa yang tersebar dari
sabang sampai merauke, terdiri dari berbagai daerah dan suku-suku yang
hamper pada setiap daerah tersebut mewariskan hasil-hasil karyanya berupa
kesenian yang besar dan meyakinkan. Hasil kesenian tersebut ternyata hingga
saat sekarang masih hidup dan terpelihara. Kenyataan memberi harapan
tentang kelangsungan hidup seni-seni tradisi yang memiliki nilai-nilai tinggi
dan adhiluhung dengan berbagai variasinya, serta semakin besarnya perhatian
masyarakat dan pemerintah dalam mengelola masalah tersebut. Atas dasar
tersebut amat disayangkan apabila kesenian yang demikian itu sampai
mengalami kepunahan karena adanya arus globalisasi dengan masuknya
budaya barat ke Indonesia, untuk itu sudah sewajarnya kita bangsa Indonesia
dan para generasi mudanya ikut andil dalam melestarikan sekaligus
mengembangkan seni budaya yang kita miliki.Sebagaimanayang kita ketahui
bahwa cabang kesenian tradisi yang ada di Indonesia meliputi Seni Tari, Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Suara, Seni Sastra, dsb. Dalam bidang Seni Rupa pun
masih terbagi-bagi lagi menjadi bermacam-macam jenisnya, dan salah
satunya adalah seni ornamen, ornamen merupakan salah satu unsur dari
cabang seni rupa yang tidak kalah pentingnya dalam memenuhi tuntutan
jiwani. Sudah menjadi pemahaman umum bahwa ornamen memiliki peran
yang sangat besar, hal ini dapat di lihat melalui penerapannya di berbagai hal,
meliputi segala aspek kehidupan manusia baik bersifat jasmaniah maupun
rohaniah. Seperti misalnya penerapannya pada alat-alat upacara, alat berburu,
angkutan, rumah-rumah adat, alat pertanian, souvenir, dsb. Ornamen
merupakan salah satu unsur seni rupa yang sudah selayaknya mendapat
perhatian besar dari masyarakat luas demi terjaga kelestariannya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengetian Ornamen
Istilah ornamen berasal dari kata ornare (bahasa Latin) yang berarti
menghiasi. Sedang dalam bahasa Inggris ornament berarti perhiasan. Secara
umum ornamen adalah suatu hiasan (elemen dekorasi) yang diperoleh dengan
meniru atau mengembangkan bentuk-bentuk yang ada di alam.
Ornamen merupakan salah satu bentuk karya seni rupa yang banyak
dijumpai dalam masyarakat kita, baik dalam bangunan, pakaian, peralatan
rumah tangga, perhiasan benda dan produk lainnya. Keberadaan ornamen
telah ada sejak zaman prasejarah dan sampai sekarang masih dibutuhkan
kehadirannya sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan manusia akan rasa
keindahan. Di samping tugasnya sebagai penghias secara implisit menyangkut
segi-segi keindahaan, misalnya untuk menambah keindahan suatu benda
sehingga lebih bagus dan menarik, di samping itu dalam ornamen sering
ditemukan pula nilai-nilai simbolik atau maksud-maksud tertentu yang ada
hubungannya dengan pandangan hidup (falsafah hidup) dari manusia atau
masyarakat pembuatnya, sehingga benda-benda yang diterapinya memiliki
arti dan makna yang mendalam, dengan disertai harapan-harapan yang
tertentu pula.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ornamen adalah
ungkapan perasaan yang diwujudkan dalam karya seni rupa yang diterapkan
sebagai pendukung konstruksi, pembatas, simbol, dengan tujuan utama
menambah keindahan benda yang ditempati. Sedangkan corak dari ornamen
kebanyakan lebih bersifat dekoratif (menghias).
B. Menggambarkan Ornamen Primitif
1. Pengetahuan Tentang Ornamen Primitif
Seni hias primitif berkembang pada zaman prasejarah, yang mana
tingkat kehidupan manusia pada masanya sangat sederhana sekali dan
sekaligus merupakan ciri utama, sehingga manusianya disebut orang
primitif. Hal ini berpengaruh dalam kebudayaan yang mereka hasilkan.
Mereka menghuni goa-goa, hidup berpindah-pindah (nomaden) dan
berburu binatang. Di bidang kesenian, seni hias yang dihasilkan juga
sangat sederhana, namun memiliki nilai yang tinggi sebagai ungkapan
ekspresi mereka. Peninggalan karya seni yang dihasilkan berupa lukisan
binatang buruan, lukisan cap-cap tangan yang terdapat pada dinding goa,
seperti pada dinding gua Leangleang di Sulawesi Selatan. Selain karya
lukisan, terdapat juga hiasan-hiasan pada alat-alat berburu mereka yang
berupa goresan-goresan sederhana. Karya seni yang dihasilkan hanya
merupakan ekspresi perasaan mereka terhadap dunia misterius atau alam
gaib yang merupakan simbolis dari perasaan-perasaan tertentu, seperti
perasaan takut, senang, sedih, dan perasaan damai. Ciri-ciri lain dari seni
primitif yaitu goresannya spontan, tanpa perspektif, dan warna-warnanya
terbatas pada warna merah, coklat, hitam, dan putih.
Motif meander
Motif pilin
Motif tumpal
Ciri khas tersebut dapat dilihat dan diamati dan penerapan teknik
pengembangan motif geometris dan organis pada suatu bidang karya dua
dimensi atau tiga dimensi. Penerapan motif tersebut kebanyakan
berfungsi sebagai elemen dekorasi dan simbol–simbol tertentu menurut
penciptanya yang kemudian disahkan oleh masyarakat tertentu.
2. Berbagai komposisi elemen-elemen yang artistik dan estetik
Motif Meander
Motif Meander
Motif Meander