DISUSUN OLEH :
Didik rahmatullohinisa
210564
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah mencurahkan
rahmat, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Adapun penyusunan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah .Dalam
penyusunan makalah ini, tidak sedikit penyusun mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga
penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Oleh sebab itu, penyusun menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah banyak membantu yang tidak bisa disebutkan satu persatu selama proses penyusunan
makalah ini. Semoga amal kebajikan yang telah dilimpahkan mendapat balasan dari
Allah.Akhirnya penyusun mengharapkan kritik serta saran yang sifatnya membangun guna
kesempurnaan makalah ini, Semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun umumnya bagi para
pembaca.Amin.
Didik rahmatullohinisa
ii
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagai Warga Negara dan masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan,
hak dan kewajiban yang sama, yang pokok adalah bahwa setiap orang haruslah terjamin haknya
dan mendapatkan status kewarganegaraan, sehingga terhindar dari kemungkinan menjadi ‘statless’
atau tidak berkewarganegaraan.
Tetapi pada saat yang bersamaan, setiap negara tidak boleh membiarkan seseorang
memiliki dua status kewarganegaraan sekaligus. Itulah sebabnya diperlukan perjanjian
kewarganegaraan antara negara-negara modern untuk menghindari status dwi-kewarganegaraan
tersebut oleh karena itu disamping pengaturan kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan
melalui proses pewarganegaraan (naturalisasi) tersebut, juga diperlukan mekanisme lain yang
lebih sederhana, yaitu melalui regristrasi biasa.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kewarganegaraan
2
10. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak
memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya
11. anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang
karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan
kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan
12. anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
Misalkan, seorang anak dilahirkan di negara B yang menganut asas ius sanguinis, sedangkan
orang tuanya warga negara A, maka anak tersebut tetap menjadi warga negara A.
Contoh negara yang menerapkan asas ini adalah Indonesia, Belanda, Jepang, Jerman dan
China.
2. Asas Ius Soli
Ius soli adalah asas tempat kelahiran (law of the soil), menetapkan kewarganegaraan
seseorang menurut tempat kelahirannya. Artinya kewarganegaraan anak akan diberikan
jika anak tersebut lahir di negara yang menganut asas ius soli.
Misalnya, seorang anak harus menjadi warga negara B karena lahir di negara B, meskipun
orang tuanya warga negara A.
Contoh negara yang menerapkan asas ini adalah Amerika Serikat, Kanada, Brasil dan
Australia.
3. Asas tunggal
Asas kewarganegaraan tunggal merupakan asas yang menentukan bahwa seseorang
hanya boleh memiliki satu kewarganegaraan. Contoh negara yang menerapkan asas
ini adalah USA, Argentina, Brazil
3
C. Alasan Indonesia menganut asas ius sanguinis dan ius soli
prinsip ius sanguinis mendasarkan diri pada faktor pertalian hubungan darah seseorang
dengan status orangtuanya. Jika orang tuanya berkewarganegaraan suatu negara, maka otomatis
kewarganegaraan anak-anaknya dianggap sama dengan kewarganegaraan yang disemat orang
tuanya.
Sedangkan asas ius soli yang memiliki jumlah warga negara yang sedikit, yang kebanyakan
penduduk di negara itu merupakan warga pendatang yang diterima untuk melaksanakan berbagai
pekerjaan bagi perkembangan perekonomiannya, atau para imigran yang diterima dengan baik di
negara yang bersangkutan.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. SARAN
Kita sebagai warga negara yang baik seharusnya kita melakukan hak dan kewajiban
secara seimbang, setiap orang haruslah terjamin haknya dan mendapatkan status
kewarganegaraan,sehingga terhindar dari kemungkinan menjadi ‘statless’ atau tidak
berkewarganegaraan
5
DAFTAR PUSTAKA
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5776217/4-jenis-asas-kewarganegaraan-dan-contohnya
https://www.academia.edu/35327584/Makalah_Asas_asas_Kewarganegaraan
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5853070/ius-sanguinis-dan-ius-soli-indonesia-pakai-asas-yang-
mana
https://adjar.grid.id/read/542911486/asas-asas-yang-digunakan-dalam-menentukan-
kewarganegaraan?page=all
https://lifestyle.kontan.co.id/news/mengenal-4-macam-asas-kewarganegaraan-yang-berlaku-di-indonesia
https://kemlu.go.id/melbourne/id/pages/kewarganegaraan_ganda_terbatas_/1098/etc-menu
https://brainly.co.id/tugas/10420884