Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MATA KULIAH PENDIDIKAN


KEWARGANEGARAAN
“ Perbandingan Hak Dan Kewajiban Warga Negara Yang Menganut Asas Ius

Soli Dan Ius Sanguinis “

Dosen Pengampu
Afriman Oktavianus, SH.MH

Disusun oleh:
Asep Irfan Fahruroji ( 21424 )

PRODI TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS PRIMAGRAHA
KOTA SERANG 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah
Perbandingan Hak Dan Kewajiban Warga Negara Yang Menganut Asas Ius Soli
Dan Ius Sanguinis tanya ini sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.
Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita baginda Rasulullah
SAW, yang telah membawa manusia dari alam jahiliah menuju alam yang berilmu
seperti sekarang ini. Makalah ini dapat hadir seperti sekarang ini tak lepas dari
bantuan banyak pihak. Untuk itu sudah sepantasnyalah kami mengucapkan rasa
terima kasih yang sebesar-besar buat mereka yang telah berjasa membantu kami
selama proses pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir.
Namun, kami menyadari bahwa makalah ini masih ada hal-hal yang belum
sempurna dan luput dari perhatian kami. Baik itu dari bahasa yang digunakan
maupun dari teknik penyajiannya. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan dan
kerendahan hati, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
sekalian demi perbaikan makalah ini ke depannya. Akhirnya, besar harapan kami
makalah ini dapat memberikan manfaat yang berarti untuk para pembaca. Dan
yang terpenting adalah semoga dapat turut serta memajukan ilmu pengetahuan.

Serang, 27 Februari 2021

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 2

A. Pengertian kewarga negaraan dan asas ius soli dan ius sanguinis ......... 2
B. Pengimplementasian Asas Ius Soli Dan Ius Sanguinis Di Indonesia ..... 8
C. Perbedaan warga negara yang menganut asas ius soli dan asas ius
sanguinis ................................................................................................. 10

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 24

A. Simpulan ................................................................................................ 24
B. Saran ....................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 25

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sebagai warga negara dan masyarakat yang baik, setiap manusia
indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama, yang pokok
adalah bahsa setiap orang yang harus terjamin haknya dan mendapatkan
status kewarganegaraan, sehingga terhindar dari kemungkinan menjadi statles
atau tidak berkewarganegaraan, tetapi pada saat yang bersamaan, setiap
warga negara tidak boleh membiarkan seseorang memiliki dua status
kewarganegaraan sekaligus itulah sebabnya di perlukan perjanjian
kewarganegaraan antara negara negara modern untuk menghidari status dwi
kewarganegaraan tersebut oleh karena itu di samping pengaturan
kewarganegaraan ( naturalisasi ) tersebut juga di perlukan mekanisme lain
yang sederhan yaitu melalui registrasi biasa.
Indoneisa sebagai negara yang pada dasarnya menganut prinsip ius
sanguinis mengatur kemungkinan warganya untuk mendapatkan status
kewarganegaraan melalui prinsip kelahiran.
Karya tulis ilmiah, merupakan gabungan dari tiga suku kata. menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, karya, dapat diartikan sebagai hasil sebuah
usaha, upaya, perbuatan atau ciptaan, sedangkan tulis, atau menulis memiliki
arti segala kegiatan yang terkait dengan huruf, angka, pena, atau media tulis
yang lain.
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah:
1. Apa yang di maksud dengan asas ius soli dan asas ius sanguinis?
2. Bagaimana pengimplementasian asas ius soli dan asas ius sanguinis?
3. Bagaimana perbandingan antaran hak dan kewajiban warga negara yang
menganut asas ius soli dan ius sanguinis?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian warganegara dan Asas Ius Soli Dan Ius Sanguinis

Warga negara merupakan penduduk yang tinggal di suatu negara dan


keberadaannya diakui negara secara sah berdasarkan perundang-undangan
yang berlaku. (Pengertian Kewarganegaaraan Menurut Para Ahli) Di
Indonesia sendiri, pengertian status kewarganegaraan penduduk diakui dan
dijamin oleh pemerintah. Dalam Undang-Undang No. 12 tahun 2006 Tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia disebutkan bahwa yang menjadi warga
negara Indonesia adalah orang-orang Indonesia asli dan orang-orang bangsa
lain yang disahkan undang-udang. (baca juga: Pengertian Warga Negara
Asing) Sebagaimana disebutkan sebelumnya, keberadaan dan penetapan
seseorang untuk menjadi warga negara dilakukan berdasarkan undang-undang
kewarganegaraan. Penetapan dan pengesahan ini tentunya dilakukan
berdasarkan asas-asas kewarganegaraan. Selain itu, penetapan dan
pengesahan status kewarganegaraan juga didasarkan pada bentuk-bentuk
negara di dunia yang menjalankan dan mempunyai karakteristik sistem
pemeritahan yang berbeda-beda.
Sebagai penduduk yang tinggal di Indonesia dan menjadi warga
negara Indonesia, maka setiap warga negara mempunyai kedudukan di dalam
negara. Oleh karena itu, setiap warga negara Indonesia mempunyai hak dan
kewajiban sebagai warga negara. Perlu kita ketahui, sebelum status warga
negara di tetapkan baik di Indonesia maupun negara lain terdapat dua
pandangan mengenai cara pemerolehan status kewarganegaraan. Dua
pandangan inilah yang nantinya menentukan bagaimana cara penduduk di
suatu negara untuk mengajukan dan mendapatkan status kewarganegaraan di
suatu negara. Dua pandangan atau asas inilah yang masih dipergunakan

2
sampai sekarang di negara-negara dunia. Pandangan atau asas tersebut
adalah:
 Ius Soli
 Ius Sanguinis
Kedua asas inilah yang mempengaruhi suatu negara untuk memberikan
status kewarganegaraannya. Masing-masing asas tentunya mempunyai
karakterisitiknya masing-masing ketika asas tersebut diterapkan di suatu
negara. Melalui artikel ini, dibahas mengenai asas kewarganegaraan Ius Soli
dan Ius Sanguinis secara mendalam beserta contohnya guna memperkaya
pengetahuan kita terhadap dua asas yang berkaitan dengan penentuan status
kewarganegaraan tersebut.

1. Ius soli (Ius kedaerahan)


Berdasarkan ius soli, kewarganegaraan seseorang ditentukan
berdasarkan tempat kelahirannya. Kewarganegaran seseorang tidak
dipengaruhi oleh kewarganegaraan orang tuanya karena yang menjadi
patokan adalah tempat kelahirannya.
Negara-negara yang menganut asas ius soli umumnya adalah
negara yang modern dan multicultural tanpa dibatasi oleh ras, agama,
etnis, dan sebagainya. Negara akan mengakui seseorang sebagai warga
negaranya apabila orang tersebut lahir di negara itu, tanpa memandang
kewarganegaraan dan asal orang tuanya. Contoh negara yang menerapkan
asas ius soli adalah Amerika Serikat, Argentina, Brazil, Jamaika, Kanada,
dan Venezuela.
Contoh dari asas kewarganegaraan ius soli:
Kay dan Charles berasal dari negara Amerika Serikat (penganut ius soli)
mempunyai anak bernama Chris. Chris dilahirkan di negara Kanada
(penganut ius soli). Maka, Chris akan dinyatakan sebagai warga negara
Kanada karena ia dilahirkan di negara yang menganut asas ius soli.
2. Ius sanguinis

3
Berdasarkan ius sanguinis, kewarganegaraan seseorang ditentukan
berdasarkan keturunan orang yang bersangkutan. Negara akan mengakui
seseorang sebagai warga negaranya apabila orang tersebut lahir dari orang
tua yang berasal dari negara tersebut (dilihat dari keturunannya). Contoh
negara yang menerapkan asas ius sanguinis adalah Jepang, Korea Selatan,
Lebanon, Inggris, Italia, Rusia, Spanyol, dan Yunani.
Contoh dari asas kewarganegaraan ius sanguinis:
Brandon dan Jessye berasal dari Spanyol (penganut asas ius
sanguinis), mereka melahirkan anak yang bernama Bella yang lahir di
Lebanon (penganut asas ius sanguinis). Maka status kewarganegaraan
Bella adalah Spanuol karena dlihat dari garis keturunannya .

B. Pengimplementasian Asas Ius Soli Dan Ius Sanguinis Di Indonesia


Asas kewarganegaraan di Indonesia Pemerintah suatu negara biasanya
menggunakan 2 macam stelsel untuk menentukan status kewarganegaraan
seseorang yaitu:
1. Stelsel aktif
Seseorang melakukan tindakan hukum secara aktif agar bisa
menjadi warga negara tertentu (naturalisasi biasa).
2. Stelsel pasif: Seseorang mendapatkan status kewarganegaraan dengan
sendirinya tanpa melakukan suatu tindakan hukum tertentu (naturalisasi
istimewa).
Nomor 1 Bukan UI atau ITB Berkaitan dengan stelsel di atas, pada
dasarnya seorang warga negara memiliki dua hal berikut ini: Hak opsi
yang merupakan hak memilih suatu kewarganegaraan dalam stelsel aktif
Hak repudiasi yang merupakan hak menolak suatu kewarganegaraan
dalam stelsel pasif. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
1 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, negara kita
menganut 4 macam asas dalam menentukan kewarganegaraan
seseorang. Penjelasan tentang 4 macam asas tersebut diantaranya sebagai
berikut:

4
a. Asas ius sanguninis (law of the blood): Asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan dan bukan atas
negara tempat lahirnya.
b. Asasa ius soli (law of the soil) secara terbatas: Asas untuk
menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara
tempat kelahiran, yang berpaku terbatas untuk anak-anak sesuai
dengan ketentuan yang diatur undang-undang.
c. Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas menentukan suatu
kewarganegaraan bagi setiap orang.
d. Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang
menentukan kewarganegaraan ganda untuk anak-anak sesuai
ketentuan yang tercantum dalam undang-undang
.
C. Perbedaan Warga Negara Yang Menganut Asas Ius Soli Dan Ius
Sanguinis

Dari penjelasan yang sudah diberikan, asas Ius Soli atau Ius Sanguinis
mempunyai karakteristik masing-masing untuk diterapkan oleh suatu negara.
Penerapan kedua asas ini tentunya tidak lepas dari adanya hubungan negara
dengan warga negaranya sebagai bentuk penjaminan dan perlindungan bagi
setiap warga negaranya. Berdasarkan penjelasan yang sudah diutarakan,
tentunya dapat ditarik beberapa perbedaan mendasar dari kedua asas yang
mengatur dan menentukan status kewarganegaraan seseorang. Adapun
perbedaan tersebut dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pemerolehan Kewarganegaraan
Dalam menentukan status kewarganegaraan seseorang, negara
yang menganut asas Ius Soli dilakukan berdasarkan dimana seseorang
tersebut dilahirkan atau secara singkatnya berdasarkan wilayah atau negara
seseorang tersebut lahir. Sedangkan asas Ius Sangunis berdasarkan
keturunan dari orangtua yang memiliki kewarganegaraan dari negara yang
menganut asas ini.

5
2. Tujuan Penerapan

Negara yang menganut asas Ius Soli biasanya mempunyai tujuan


untuk menambah jumlah penduduk di negara penganut asas Ius Soli.
Sedangkan negara yang menganut asas Ius Sanguinis mempunyai tujuan
untuk mempertahankan atau melestarikan keturunan (eksistensi) bangsa
dan negaranya yang tersebar di seluruh dunia.

3. Letak Negara Penerapan

Negara yang menganut asas Ius Soli untuk menentukan status


kewarganegaraan seseorang biasanya terletak di belahan bagian barat bumi
seperti negara-negara yang terletak di benua Amerika. Sedangkan negara
yang menganut asas Ius Sanguinis terletak di kawasan timur dunia seperti
negara-negara di Eropa dan di Asia Timur.

Contoh Penerapan Asas Ius Soli

Penerapan asas Ius Soli dalam menentukan status kewarganegaraan


penduduk di suatu negara merupakan hal yang sangat penting untuk
dilakukan guna menjaga eksistensi negara yang menganut asas ini. Guna
memudahkan pemahaman kita terhadap penerapan asas Ius Soli sebagai
penentu status kewarganegaraan seseorang, artikel ini menyajikan
beberapa contoh sederhana berkaitan dengan penerapan asas ini.
(Bandingkan dengan Asas Ius Soli)
 Tomo dan Gina adalah Pasangan Suami Istri yang Mempunyai
Kewarganegaraan Indonesia.Pasangan ini sudah bekerja di
Amerika selama Serikat dua tahun. Pada akhir tahun ketiga
bekerja, Gina mengandung dan melahirkan anaknya di tahun
keempat mereka berkerja. Anak Gina dilahirkan di suatu rumah
sakit yang ada di Amerika Serikat. Secara hukum, anak dari kedua
pasangan ini mempunyai status kewarganegaraan Amerika karena

6
Amerika menganut asas Ius Soli dalam penentuan status
kewarganegaraan. Oleh karena itu, selama anak ini berada di dalam
negara Amerika Serikat, anak ini mendapatkan fasilitas gratis
sampai pada menginjak umur tententu sesuai dengan undang-
undang atau peraturan yang berlaku karena anak ini adalah warga
negara Amerika Serikat.
 Michael dan Putri adalah Pasangan Suami Istri Berbeda
Kewarganegaraan.
Michael adalah warga negara Brazil dan Putri adalah warga
negara Indonesia. Setelah menikah, pasangan suami istri ini tinggal
di negara Brazil untuk bekerja. Perlu diketahui, Putri belum
mengajukan permohonan untuk menjadi warga negara Brazil
selama Putri tinggal di sana. Selama mereka berkerja di Brazil,
pasangan ini dikarunai seorang anak. Karena anak mereka lahir di
Brazil, maka anak ini secara otomatis mendapatkan status
kewarganegaraan sebagai warga negara Brazil. Michael sebagai
ayah dari anak dan sebagai warga negara Brazil tidak serta merta
dapat menurunkan status kewarganegaraannya kepada anaknya
karena negara ini adalah penganut asas Ius Soli dalam menentukan
status kewarganegaraan penduduknya.

7
Contoh Penerapan Asas Ius Sanguinis

Penerapan asas Ius Sanguinis dalam menentukan status


kewarganegaraan menjadi sangat penting makanala negara tersebut
meyakini bahwa garis keturunan atau darah adalah warisan nenek moyang
yang tidak boleh hilang begitu saja. Tentunya, penerapan asas Ius
Sanguinis ini dilakukan dengan mempertimbangkan banyak aspek agar
penerapan asas ini tidak bertentangan dengan undang-undang atau hukum
yang berlaku di negara tersebut atau di negara yang tidak menganut asas
Ius Sanguinis. Guna memudahkan pemahaman dalam penerapan asas Ius
Sanguin di suatu negara, maka artikel ini menyajikan contoh secara
sederhana yang berkaitan dengan asas ini. Adapun contoh penerapannya
sebagai berikut:

 Li adalah warga negara Tiongkok yang tinggal di Indonesia.

Selama tinggal di Indonesia, Li mengenal Tatik yang warga negara


Indonesia dan menikahinya. Dalam masa berkeluarga, Li dan Tatik
dikarunai seorang putra yang dilahirkan di salah satu rumah sakit di
Indonesia. Kita ketahui bersama, Li adalah seorang laki-laki yang
mempunyai kewargenegaraan Tiongkok. Tiongkok sendiri adalah negara
yang menerapkan asas Ius Sanguinis dalam menentukan status
kewargegaraannya. Dalam cerita ini, anak dari pasasng Li dan Tatik
seharusnya menjadi warga negara Tiongkok dilahirkan dari ayah yang
berkewarganegaraan Tiongkok. Kewarganegaraan Tatik sebagai ibu dari
anak tidak mempunyai pengaruh apa-apa dalam menentukan status
kewarganegaraan anaknya.

 Smith dan Brenda adalah Pasangan Berbeda Kewarganegaraan.

Smith merupakan warga negara Inggris sedangkan Brenda adalah


warga negara Amerika. Mereka hidup bersama dan bekerja di negara
Filipina selama lima tahun. Selama lima tahun hidup bersama, mereka
dikarunai seorang anak perempuan yang dilahirkan di negara Filipina.
Diketahui, kedua pasangan ini berasal dari dua negara yang menerapkan
asas yang berdeda dalam menentukan status kewarganegaraan
penduduknya. Smith sebagai warga negara Inggris menerapkan asas Ius
Sanguinis sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negaranya. Sedangkan
Brenda yang merupakan warga negara Amerika tentunya menganut asas

8
Ius Soli sesuai dengan ketentuan yang berlaku juga di negaranya. Namun
perlu kita pahami, ayah dari anak tersebut adalah warga negara Inggris
dimana negara Inggris adalah negara yang menerapkan asas Ius Sanguinis
dan anak tersebut lahir di negara Filipina yang juga menganut asas Ius
Sanguinis dalam menentukan status kewarganegaraan penduduknya. Oleh
karena itu, anak dari pasangan Smith dan Brenda tentunya menjadi warga
negara Inggris sesuai dengan asas yang berlaku di kedua negara tersebut.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi asas ius soli dan asas ius sanguinis adalah suatu sistem yang di
anut oleh setiap warganegara untuk menentukan bagaimana seseorang
mempunyai kedudukan dan hak hak nya sebagai warganegara, asas asas
tersebut juga dapat di jadikan sebagai dasar seseorang dalam bermasyarakat,
berkewarga negaraan yang baik.
Asas asas yang di anutpun ada dua yaitu asas ius soli disebut juga dengan
Jus Soli yang mempunyai makna berupa suatu hak berdasarkan wilayah. Asas
ius sanguini yang digunakan sebagai asas dalam menentukan status
kewargangeraan penduduk disuatu wilayah negara. Asas Ius Sanguinis
merupakan asas yang digunakan untuk menentukan status kewarganegaraan
seseorang berdasarkan keturunan. Dalam bahasa latin, Ius Sanguinis disebut
sebagai Jus Sanguinis yang mempunyai makna keterikatan darah atau
keturunan.

B. Saran
Setelah membaca atau mendengarkan makalah ini diharapkan
kepada pembaca mampu memahami pelaksanaan demokrasi yang ada di
Indonesia. Sehingga mampu menjalankan hak dan kewajibannya sebagai
warga negara Indonesia.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. WEB

 https://www.google.com/search?q=pengertian+asas+ius+soli+dan+ius+sangui
nis&oq=pengertian+asas+ius+soli+dan+ius+sanguinis&aqs=chrome..69i57j35i3
9l2j0i433i512j0i433j0i433i512j0i433j0i512l2j0i433.400241j0j7&sourceid=chro
me&ie=UTF-8
 https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5853070/ius-sanguinis-dan-ius-soli-
indonesia-pakai-asas-yang-mana
 https://guruppkn.com/ius-soli-dan-ius-
sanguinis#:~:text=Negara%20yang%20menganut%20asas%20Ius%20Soli%20bi
asanya%20mempunyai%20tujuan%20untuk,yang%20tersebar%20di%20seluru
h%20dunia.

11

Anda mungkin juga menyukai