Anda di halaman 1dari 6

MONITORING KONSENTRASI OKSIGEN

PADA ALAT BUBBLE CPAP


Suci Rahmadya, Ir. Priyambada C. Nugraha, MT, Hj.Endang Dian S, ST, MT
Jurusan Teknik Elektromedik

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA

ABSTRAK

Bubble Continous Positive airway Presure (CPAP) adalah alat untuk mempertahankan tekanan
positif pada saluran nafas neonatus selama dapat bernafas spontan, Tekanan positif dibuat dengan
memasukkan pipa ekspirasi kedalam air dengan kedalaman tertentu. Alat ini memanfaatkan mesin Mixxer
untuk mencampurkan Oksigen dengan air kompresor sehingga menghasilkan persentase konsentrasi (%
FiO2).
Persentase FiO2, flowmeter, Mode humidifier, kedalaman PEEP merupakan parameter–parameter
yang harus di atur untuk pemberian terapi oksigen menggunakan alat bubble cpap, namun alat ini minim
monitoring, sehingga keberhasilan terapi hanya dilihat dari tingkat SPO2 pada bayi. untuk itu konsentrasi
yang dihasilkan oleh mesin Mixxer dan yang sampai pada breathing sirkuit setelah melewati Humidifier dan
kedalamaan PEEP sangat mempengaruhi terapi.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua buah alat ukur oksigen analyzer, pengukuran
dilakukan secara bersamaan pada keluaran mixer dan keluaran pada Breathing sirkuit. Setelah penelitian
dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan Konsentrasi Oksigen pada keluaran mixer dan
Breathing sirkuit sebesar 2-3 poin, dengan maximal yang diizinkan adalah 3 poin + 1 Poin dari akurasi alat
ukur. Variabel Flowmeter memiliki hubungan terhadap hasil pengkuran konsentrasi Dengan nilai korelasi
0,863 pada Blend dan 0,964 pada Breathing yang berarti memiliki tingkat keeratan hubungan sangat kuat.
Dan variabel PEEP tidak memiliki hubungan dengan nilai 0,165 terhadap blend dan -0,014 terhadap
Breathing Sirkuit yang berarti memiliki tingkat keeratan sangat rendah.

Kata Kunci : Bubble CPAP, Konsentrasi Oksigen, oksigen analyzer

1. PENDAHULUAN system aliran gas dan pengaturan tekanan positif


1.1 Latar Belakang Masalah akhir ekspirasi, dilengkapi dengan humidifier untuk
Ganguan kesehatan yang sering dialami bayi menjaga kehangatan dan tingkat kelembapan
baru lahir khususnya bayi premature adalah masalah optimal.
pernafasan, respiratory distress syndrome (RDS), Bubble CPAP ini bekerja dengan
penyakit paru kronis, apnea atau bradikardie karena menggunakan Suplai oksigen dan Kompresor yang
belum siap sepenuhnya untuk meninggalkan rahim. dimixing oleh mesin blender untuk menghasilkan
Masalah kesehatan tersebut menyebabkan bayi konsentrasi oksigen, terdapat chamber humidity
prematur membutuhkan perhatian ekstra dan sebagai penghasil udara yang hangat dan
bantuan medis segera setelah dilahirkan, Surfaktan kelembapan optimal, Bubble chamber untuk
buatan, umumnya digunakan untuk mengobati bayi mengatur kedalaman PEEP sebagai pemberi
dengan RDS, bersamaan dengan penggunaan ekspirasi. Banyak parameter yang diatur untuk alat
ventilator untuk membantu pernafasan bayi agar bubble CPAP ini yaitu tekanan Oksigen, Tekanan
lebih baik serta menjaga kadar oksigen dalam darah kompresor, persentase konsentrasi oksigen (FiO2),
agar tetap memadai. Terkadang, bayi prematur yang flow meter, dan kedalam PEEP namun alat ini
mengalami RDS membutuhkan perawatan oksigen minim monitoring, menyebakan tidak dapatnya
jangka panjang, namun kadang juga tidak memantau kebenaran pengaturan yang diinginkan.
membutuhkan terapi oksigen (American Academy Salah satunya, seperti tidak terdapatnya media
of Pediatric,2010). monitoring kadar konsentrasi oksigen yang
Salah satu bantuan pernafasan pada diberikan. Contohnya apabila kita mengatur
neonatus adalah Bubble Continous Positive Airway konsentrasi oksigen ( FiO2 ) di mesin blend, user
Presure (BCPAP), Berdasarkan Pedoman Peralatan menjadikan kodisi bayi sebagai indicator tercapainya
Medik bagi pelayanan Kesehatan Bayi baru lahir, konsentrasi settingan yang di inginkan dalam
bayi dan balita yang di keluarkan oleh Kementrian keberhasilan sebuah terapi. hal ini menyebabkan
Kesehatan RI Tahun 2013 CPAP ( Continous insting perawat menjadi satu-satunya sumber
positive airway Presure) adalah alat bantu kepastian nilai kadar pemberian oksigen
pernafasan bayi baru lahir, bayi dan balita dengan menggunakan Bubble CPAP.

1
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, 1.4.2.4 Melakukan pengukuran konsentrasi oksigen
maka penulis ingin melakukan penelitian mengenai dengan flowmater 4 Lpm, 5 Lpm, 6 Lpm, 7
“Monitoring Konsentrasi Oksigen pada alat lpm,8 lpm dan 9 Lpm.
Bubble CPAP”. Dimana hasil dari penelitian ini 1.4.2.5 Melakukan pengukuran konsentrasi oksigen
diharapkan dapat menjadikan acuan terhadap dengan chamber Humidifier mode invasive
monitoring pengaturan terapy yang diberikan. dan Non invasive
Sehingga diharapkan tidak lagi insting perawat 1.4.2.6 Melakukan pengukuran konsentrasi oksigen
dijadikan indikator kebenaran pengaturan yang tekanan positif pada kedalaman 5,6,dan 7
diinginkan. Untuk memudahkan pengambilan data cm.
pada penelitian diatas, penulis menggunakan alat
oksigen analyzer. 1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoristis
1.2 Batasan masalah 1.5.1.1 Menambah wawasan dan pengetahuan
Agar dalam pembahasan alat ini tidak terjadi tentang alat kesehatan dalam bidang life
pelebaran masalah dalam penyajiannya, penulis support khususnya alat Bubble CPAP
membatasi pokok-pokok batasan permasalahan yang dan betapa pentinganya kita dapat
akan dibahas yaitu : mengetahu keluaran konsentrasi oksigen
1.2.1 Penelitian pada 3 bubble CPAP dengan yang di hasilkan oleh blender pada alat
spesifikasi yang sama Bubble CPAP.
1.2.2 Pengukuran kadar oksigen dengan
menggunakan oksigen analyzer pada Bubble 1.5.1.2 Meningkatkan wawasan mahasiswa
CPAP. Teknik Elektromedik terhadap persentase
1.2.3 Pengukuran konsentrasi oksigen di lakukan di konsentrasi oksigen pada Blender alat
output blend oksigen dan air kompresor. Bulble CPAP.
1.2.4 Pengukuran konsentrasi oksigen di lakukan
pada Keluaran Breathing Sirkuit setelah 1.5.1.3. Sebagai Refrensi Penelitian selanjutnya.
melewati chamber humidity.
1.2.5 Pengukuran konsentrasi oksigen dengan 1.5.2. Manfaat Praktik
range 30%, 40%, 50%, dan 60 %. 1.5.2.1 Bagi penulis dapat diimplementasikan ke
1.2.6 Pengukuran konsentrasi oksigen dengan instansi asal dan sebagai acuan dalam
flowmater 4, 5, 6, 7, dan 8 Lpm. melakukan maintenance alat Bubble
1.2.7 Pengukuran konsentrasi oksigen dengan CPAP.
dipengaruhi kedalaman tekanan positive 5, 6,
dan 7 cm 1.5.2.2 Bagi tenaga Tekhnisi Elektromedik
1.2.8 Pengukuran konsentrasi oksigen dengan lainnya sebagai penanggung jawab alat
dipengaruhi Humidifier mode invasive dan kesehatan dirumah sakit dapat dijadikan
Non invasive. landasan ataupun dasar bahwasanya alat
tidak rusak dan layak pakai sesuai dengan
1.3 Rumusan Masalah hasil kalibrasi yang di uji dan ditunjukkan
“Dapatkah dilakukan Monitoring konsentrasi oleh BPFK.
oksigen pada alat Bubble CPAP? ”
1.5.2.3 Bagi pengguna dapat dijadikan acuan,
1.4. Tujuan bahwa alat bubble CPAP yang diatur
1.4.1. Tujuan Umum sudah sesuai dengan yang diharapkan
Mengetahui persentase konsentrasi oksigen sehingga insting tidak lagi menjadi satu
yang dihasilkan oleh blender pada alat Bubble CPAP satunya indicator keberhasilah sebuah
dan jumlah konsentrasi oksigen yang diterima bayi therapyg dari tepatnya pengaturan yang
setelah melewat chamber humidity. sudah diatur.

1.4.2. Tujuan khusus 1.5.2.4 Bagi rumah sakit dapat menunjang mutu
1.4.2.1 Melakukan pengukuran kadar konsentrasi keamanan dalam penggunaan bubble
oksigen pada alat Bubble CPAP. CPAP .
1.4.2.2 Melakukan pengukuran kadar konsentrasi
oksigen yang diterima pasien yang di terapi 2. METODOLOGI PENELITIAN
menggunakan alat Bubble CPAP. 2.1 Diagram Blok Pengukuran
1.4.2.3 Melakukan pengukuran kadar konsentrasi
oksigen dengan range 30%, 40%, 50%, dan
60 %.
Air
compres ai
or R
rR
O2 Suply
FLOW

Blend
2 R FiO2

O2
ANALYZ
ER
VN 202
Tabel 3.1 Pengukuran 30% dengan PEEP 5 cm
dengan mode invasive
30%
PENGUKURAN
FLOW 4 FLOW 5 FLOW 6 FLOW 7 FLOW 8
OUTPUT BLEND OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT SELISIH OUT
F4P530% BREATING BLEND BREATING BLEND BREATING BLEND BREATING BLEND BREATING

1 30,8% 27,0% 31,4% 28,2% 31,9% 29,2% 32,3% 30,3% 33,0% 31,1%
Gambar 2.1 Blok Diagram Pengukuran Oksigen
2 30,8% 26,5% 31,4% 28,3% 31,9% 29,0% 32,3% 30,3% 33,0% 30,4%
3 30,8% 26,4% 31,4% 28,3% 31,8% 29,0% 32,3% 30,3% 33,0% 30,7%
Pengukuran 1 : 4 31,3% 28,4% 31,3% 28,3% 31,8% 29,0% 32,4% 30,3% 33,0% 30,6%
5 30,7% 27,7% 31,3% 28,3% 31,8% 29,0% 32,3% 30,2% 32,9% 30,6%
Pengukuran Konsentrasi Oksigen dari output
blend yang dipengaruhi oleh flow meter, 6 30,7% 28,3% 31,3% 28,3% 31,8% 29,0% 32,4% 30,1% 32,9% 30,6%
humidifier, beban dan kedalaman generator 7 30,7% 28,2% 31,3% 28,3% 31,8% 29,0% 32,3% 30,1% 32,9% 30,5%
CPAP. 8 30,7% 28,1% 31,3% 28,4% 31,8% 29,0% 32,3% 30,0% 33,0% 30,5%
9 30,7% 27,9% 31,4% 28,4% 31,8% 29,0% 32,3% 30,0% 33,0% 30,5%
10 30,7% 27,9% 31,4% 28,4% 31,8% 29,0% 32,3% 30,0% 33,0% 30,5%

Tabel 3.2 Pengukuran 40% dengan PEEP 5 cm


Air dengan mode invasive
compre a 40%
sor R
ir
FLOW 4 FLOW 5 FLOW 6 FLOW 7 FLOW 8
R PENGUKURAN
O2 OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT SELISIH OUT
FLOW

Suply Blend BLEND BREATING BLEND BREATING BLEND BREATING BLEND BREATING BLEND BREATING
R
FiO2 1 38,6% 37,2% 40,4% 38,3% 41,7% 38,7% 42,6% 40,4% 43,3% 41,4%
2 38,6% 37,2% 40,1% 38,3% 41,7% 38,6% 42,7% 40,4% 43,3% 41,4%
O2 3 38,7% 37,3% 40,2% 38,3% 41,7% 38,6% 42,6% 40,5% 43,4% 41,4%
ANALYZE 4 38,4% 37,2% 40,3% 38,2% 41,7% 38,6% 42,6% 40,5% 43,4% 41,4%
R 5 38,0% 37,0% 40,3% 38,2% 41,6% 38,6% 42,6% 40,4% 43,4% 41,4%
VN 202 6 38,5% 37,4% 40,8% 38,2% 41,6% 38,7% 42,6% 40,4% 43,4% 41,4%
7 39,1% 37,6% 40,8% 38,2% 41,7% 38,7% 42,6% 40,5% 43,4% 41,4%
Gambar 2.2 titik pengukuran 1 8 38,4% 37,2% 40,8% 38,1% 41,7% 38,8% 42,6% 40,5% 43,4% 41,4%
9 38,4% 37,2% 40,8% 38,1% 41,7% 38,8% 42,6% 40,5% 43,4% 41,4%
10 38,2% 37,0% 40,8% 38,1% 41,7% 38,8% 42,6% 40,5% 43,4% 41,4%
Pengukuran 2:
Tabel 3.3 Pengukuran 50% dengan PEEP 5 cm
Pengukuran Konsentrasi oksigen di breathing dengan mode invasive
sirkuit dengan beban dengan pengaturn 50%
konsentrasi oksigen ( FiO2), Flow meter, mode FLOW 4 FLOW 5 FLOW 6 FLOW 7 FLOW 8
humidifier dan kedalaman generator CPAP PENGUKURAN
OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT SELISIH OUT
( PEEP) BLEND BREATING BLEND BREATING BLEND BREATING BLEND BREATING BLEND BREATING
1 48,2% 46,2% 50,7% 48,2% 51,2% 50,6% 52,6% 51,0% 53,1% 52,1%
2 48,3% 46,3% 50,7% 48,2% 51,2% 50,6% 52,6% 51,1% 53,1% 51,9%
3 48,0% 46,0% 50,7% 48,2% 51,3% 50,6% 52,6% 51,1% 53,1% 51,9%
4 48,0% 46,0% 50,7% 48,2% 51,2% 50,6% 52,6% 51,1% 53,4% 51,9%
5 48,3% 46,2% 50,7% 48,2% 51,4% 50,6% 52,6% 51,1% 53,3% 51,9%
6 48,3% 46,2% 50,7% 48,2% 51,4% 50,6% 52,6% 51,1% 53,1% 51,9%
7 48,3% 46,2% 50,7% 48,2% 51,4% 50,6% 52,6% 51,1% 53,1% 51,9%
8 48,0% 46,0% 50,7% 48,2% 51,4% 50,6% 52,6% 51,1% 53,1% 51,9%
9 48,2% 46,2% 50,7% 48,2% 51,2% 50,6% 52,6% 51,1% 53,1% 51,9%
10 48,2% 46,2% 50,7% 48,2% 51,2% 50,6% 52,6% 51,1% 53,1% 51,9%
Gambar 2.3 titik pengukuran 2
Tabel 3.4 Pengukuran 60% dengan PEEP 5 cm
3. PEMBAHASAN dengan mode invasive
3.1 Hasil Pengukuran
Hasil rata-rata pengukuran konsentrasi
oksigen dilakukan pada setingan FiO2
30%,40%,50% dan 60% dengan Perubahan variabel
flow dan PEEP dan mode Humidifier
3.1.1 Dengan perubahan variabel Flow

3
60% 40%
PEEP 5 PEEP 6 PEEP 7
FLOW 4 FLOW 5 FLOW 6 FLOW 7 FLOW 8 PENGUKURAN
PENGUKURAN OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT
OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT SELISIH OUT BLEND BREATING BLEND BREATING BLEND BREATING
BLEND BREATING BLEND BREATING BLEND BREATING BLEND BREATING BLEND BREATING 1 38,6% 37,2% 38,0% 37,1% 40,0% 37,8%
1 58,9% 57,2% 60,4% 58,9% 61,2% 60,4% 62,3% 61,6% 63,1% 62,2% 2 38,6% 37,2% 38,0% 37,2% 40,0% 37,9%
2 59,3% 57,6% 60,5% 58,8% 61,0% 60,4% 62,4% 61,6% 63,2% 62,2% 3 38,7% 37,3% 38,0% 37,2% 40,1% 37,9%
4 38,4% 37,2% 38,0% 37,2% 40,1% 37,8%
3 58,9% 57,2% 60,5% 58,8% 61,0% 60,4% 62,4% 61,6% 63,2% 62,2% 5 38,0% 37,0% 38,0% 37,2% 40,1% 37,7%
4 58,9% 57,2% 60,5% 58,8% 61,2% 60,4% 62,4% 61,6% 63,2% 62,2% 6 38,5% 37,4% 38,0% 37,2% 40,1% 37,6%
5 58,9% 57,2% 60,5% 58,8% 61,2% 60,4% 62,4% 61,6% 63,3% 62,2% 7 39,1% 37,6% 38,0% 37,2% 40,1% 37,6%
6 59,3% 57,6% 60,5% 58,8% 61,2% 60,4% 62,4% 61,6% 63,3% 62,2% 8 38,4% 37,2% 38,0% 37,2% 40,1% 37,6%
9 38,4% 37,2% 38,0% 37,2% 40,1% 37,6%
7 59,3% 57,6% 60,5% 58,7% 61,2% 60,4% 62,4% 61,6% 63,3% 62,2%
10 38,2% 37,0% 38,0% 37,2% 40,1% 37,6%
8 59,3% 57,6% 60,5% 58,7% 61,0% 60,5% 62,4% 61,6% 63,1% 62,2%
9 59,3% 57,6% 60,5% 58,6% 61,0% 60,5% 62,4% 61,6% 63,1% 62,2%
Tabel 3.7 Pengukuran 50% dengan flow 4lpm
10 59,3% 57,6% 60,5% 58,6% 61,0% 60,5% 62,4% 61,6% 63,1% 62,2%
dengan mode invasive
50%
Dari tabel – tabel diatas terdapat hasil pengukuran PENGUKURAN
PEEP 5 PEEP 6 PEEP 7
Konsentrasi FiO2 30% ,40%, 50% dan 60% pada OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT
BLEND BREATING BLEND BREATING BLEND BREATING
PEEP 5 cm dan mode invasive dengan perubahan
1 48,2% 46,2% 47,8% 46,8% 50,9% 48,8%
flow, terdapat perbedaan hasil pengukuran pada 2 48,3% 46,3% 47,8% 46,8% 50,9% 48,7%
setiap perubahan flow. Dan terdapat perbedaan hasil 3 48,0% 46,0% 47,8% 46,8% 50,8% 48,8%
pengukuran pada pengukuran 1 di output Blend 4 48,0% 46,0% 47,8% 46,9% 50,8% 48,6%
dengan Pengukuran 2 di output Breathing sirkuit. 5 48,3% 46,2% 47,8% 46,9% 50,8% 48,6%
6 48,3% 46,2% 47,8% 46,9% 50,8% 48,6%
7 48,3% 46,2% 47,8% 46,9% 50,8% 48,8%
8 48,0% 46,0% 47,8% 46,9% 50,8% 48,8%
9 48,2% 46,2% 47,8% 46,9% 50,8% 48,8%
10 48,2% 46,2% 47,8% 46,8% 50,8% 48,8%
Tabel 3.8 Pengukuran 60% dengan flow 4lpm
dengan mode invasive
60%
PEEP 5 PEEP 6 PEEP 7
PENGUKURAN
3.1.2 Dengan perubahan variabel PEEP OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT
Tabel 3.5 Pengukuran 30% dengan flow 4lpm BLEND BREATING BLEND BREATING BLEND BREATING
dengan mode invasive 1 58,9% 57,2% 58,1% 57,4% 60,1% 58,6%
30% 2 59,3% 57,6% 58,1% 57,4% 60,1% 58,6%
PEEP 5 PEEP 6 PEEP 7 3 58,9% 57,2% 58,1% 57,4% 60,4% 58,6%
PENGUKURAN
OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT 4 58,9% 57,2% 58,1% 57,5% 60,4% 58,8%
BLEND BREATING BLEND BREATING BLEND BREATING 5 58,9% 57,2% 58,1% 57,5% 60,4% 58,8%
1 30,8% 27,0% 29,2% 27,0% 29,7% 28,7% 6 59,3% 57,6% 58,1% 57,5% 60,4% 58,8%
2 30,8% 26,5% 29,3% 27,0% 29,6% 28,6%
7 59,3% 57,6% 58,1% 57,5% 60,4% 58,8%
3 30,8% 26,4% 29,3% 27,0% 30,0% 28,7%
8 59,3% 57,6% 58,1% 57,5% 60,4% 58,7%
4 31,3% 28,4% 29,3% 27,2% 30,0% 28,6%
5 30,7% 27,7% 29,3% 27,2% 30,0% 28,6% 9 59,3% 57,6% 58,1% 57,5% 60,4% 58,7%
6 30,7% 28,3% 29,3% 27,2% 29,8% 28,6% 10 59,3% 57,6% 58,1% 57,5% 60,4% 58,7%
7 30,7% 28,2% 29,3% 27,2% 29,8% 28,6%
8 30,7% 28,1% 29,3% 27,2% 30,0% 28,9% Dari tabel – tabel diatas terdapat hasil pengukuran
9 30,7% 27,9% 29,3% 27,2% 30,0% 28,7%
10 30,7% 27,9% 29,3% 27,2% 30,0% 28,6%
Konsentrasi FiO2 30% ,40%, 50% dan 60% pada
flow 4 lpm dan mode invasive dengan perubahan
PEEP, tidak terlalu terdapat perbedaan hasil
pengukuran pada setiap perubahan PEEP. Dan
terdapat perbedaan hasil pengukuran pada
pengukuran 1 di output Blend dengan Pengukuran 2
di output Breathing sirkuit.
Tabel 3.6 Pengukuran 40% dengan flow 4lpm
dengan mode invasive
3.2 Pengolahan Data

Tabel 3.9 Hasil pengujian korelasi antar variabel


Correlations
OUT OUT
FLOW PEEP
BLEND BREATH
FLOW Pearson 1 ,000 ,863** ,964**
Correlation
Sig. (2- 1,00 ,000 ,000
tailed) 0

4
N 150 150 150 150 memiliki tingkat keeratan hubungan
* sangat kuat.
Pearson ,000 1 ,165 -,014
Correlation
PEEP Sig. (2- 1,000 ,044 ,863 4.1.4 Besarnya settingan PEEP tidak
tailed) mempengaruhi hasil pengukuran
N 150 150 150 150 Konsentrasi Oksigen Pada keluaran
Pearson ,863** ,165* 1 ,889 Blend dan pada breathing sirkuit dengan
Correlation nilai korelasi sebesar 0,165 terhadap
OUT Sig. (2- ,000 ,044 ,000 blend dan -0,014 terhadap Breathing
BLEND
tailed) Sirkuit yang berarti memiliki tingkat
keeratan sangat rendah.
N 150 150 150 150
4.1.5 Perbedaan besaran konsentrasi Oksigen
** **
Pearson ,964 -,014 ,889 pada keluaran Blend dan breathing
Correlation sirkuit masih dalam batas toleransi baik
OUT Sig. (2- ,000 ,863 ,000 dibandingkan dengan hasil kalibrasi
BREATH
tailed) sebuah badan kalibrasi maupun sesuai
N 150 150 150 150 dengan ketentuan pabrikan yaitu ±3
poin + 1 poin.
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). 4.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh
maka Secara keseluruhan untuk menjaga efektifitas
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari kinerja alat Bubble CPAP perlu dilakukannya
korelasi Variabel flow terhadap outpu Blend sebesar Overhaull pada mixeer 3500 HL Sehcrist sesuai
0,863 dan dioutput breathing sirkuit sebesar 0,964 pernyataan pabrikan setiap 2 tahun sekali.
yang berarti mempunyai keeratan hubungan sangat Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh
kuat. Sementara korelasi variabel PEEP terhadap maka ada beberapa saran yang perlu di
variabel Output blend sebesar 0,165 dan output pertimbangkan antara lain:
breathing sirkuit sebesar -0,014 yang berarti tidak 4.2.1 Bagi Rumah sakit
berkorelasi atau tingkat keeratan hubungannya Seperti yang diketahui bersama bahwa
sangat rendah. Sama halnya seperti hitungan secara Alat Bubble CPAP adalah alat yang
manual dibawah ini. sangat bermanfaat sebagai alat bantu
nafas bayi. Sudah seharusnya alat yang
menjadi alat bantu awalnya kehidupan
4. PENUTUP ini diperhatikan serius dan khusus. Baik
4.1 Kesimpulan itu Pemeliharaannya, perbaikan,
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis kalibrasi, maupun kompetensi tenaga
lakukan, secara umum dapat disimpulkan bahwa kita medis dan teknisi yang menangani
dapat melakukan monitoring Konsentrasi Oksigen langsung alat ini.
pada alat Bubble CPAP ( continous positive airway 4.2.2 Bagi Peneliti selanjutnya
presure ) sehingga kita dapat mengetahui besarnya Peneliti selanjutnya untuk dapat
konsentrasi oksigen yang diberikan. Secara lebih mengkaji lebih banyak aspek yang
khusus berikut kesimpulan yang dapat disimpulkan mempengaruhi besarnya konsentrasi
sebagai berikut : oksigen yang dihasilkan. Dan
4.1.1 Dapat dilakukannya pengukuran selanjutnya dapat mengakaji kekurang
Konsentrasi Oksigen yang dihasilkan dari alat ini.
oleh Mesin mixxer FiO2 sechrist 3500
HL pada alat Bubble CPAP Dengan DAFTAR PUSTAKA
settingan Flow, FiO2, Mode Humidifier
dan kedalaman PEEP American association of Respiratory care.
4.1.2 Dapat dilakukannya pengukuran (2004).Penerapan Continouse positive
Konsentrasi oksigen pada Breathing AirWay Presure untuk neonates melalui
sirkuit dengan pengaruh Flow, FiO2, nasal prong,tabung naso faring.
Mode humidifier dan kedalaman PEEP. Amit tagare,Sandeep Kadam, Umesh Vaidya,
4.1.3 Besarnya settingan parameter flow Anand Pandit, Sanjay Patole,(2013).
mempengaruhi hasil pengukuan Buble CPAP Versus Ventilator CPAP in
konsentrasi Oksigen pada Keluaran Pretern Neonates With Early onset
Blend sampai pada breathing sirkuit. Respiratory distrees- A randomized
Dengan nilai korelasi 0,863 pada Blend Controlled Trial. India
dan 0,964 pada Breathing yang berarti

5
B-blender-BMD Configuration guide (2013-06- Alamat : Batusangkar , Sumatera barat
29) Pendidikan : D3 Teknik elektromedik jakarta
Bambang Pujo semedi, Hardiono,(2013) II.
Pemantauan oksigenasi Status : MENIKAH
Fisher and paykel Buble CPAP, Manual Book
Harimat Herdawan, Lukman waris, Tri siswati,
(2017). Implementasi Pelayanan
neonatal Emergency komprehensif di
rumah sakit PONEK di Indonesia.
Jakarta

Hospital Care for Children, www.ichrc.org/107-


terapipemberian-oksigen

Kementrian Kesehatan RI, (2013). Pedoman


Peralatan bagi Pelayanan Kesehatan
bayi baru lahir, bayi dan balita
pengoperasian dan pemeliharaan..
Jakarta
Laila,RinawatiRohsiswatmo,Hanifah Oswari,
Darmawan B setyanto,Terry
Tjitra,rismala dewi, Efektifitas T-Piece
resucisator sebagai pengganti Continous
Positive airway Presure dini pada bayi
premature dengan distrees pernafasan.
FKUI
Liton Chandra Saha*, Mak Azad Chowdhury, Md
Mahbubul Hoque, Md. Abdulla Al
Mamun and Maksudur Rahman,( 2013)
Effect of Bubble CPAP in PTLBW
Neonates with Respiratory distrees. x.
Bangladesk
dr. Muhammad Fairus, dr. Yudha Nur Patria,
(2002), Terapi Oksigen- aplikasi Klinis.
Yogyakarta, Penerbit Buku
Kedeokteran.

Queensland,(2014).Pedoman linis.Gangguan
pernafasan neonatal dengan CPAP,
Brisbane.

Robert M ,(2009), RRT-NPS, Nasal Continous


Positive AirWay pressure ( CPAP) for
respiaratory care of the newborn infant.

Wordl Healt Orgaanisation, (2016), Therapy


oksigen for Children. Jerman

Copyright © (2018) Kamus Kesehatan

VN202 Portable oxygen Analyzer operator


Manual

V-MR850TechManual-humidifier Fisher n
Paykel

BIODATA PENULIS
Nama : SUCI RAHMADYA
NIM : P27838117054
TTL : Padang panjang , 21 Maret 1987

Anda mungkin juga menyukai