Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Keperawatan Vol.10 No.

1, Januari 2020

Continous Positive Airway Pressure / Cpap Pada Kasuskegawatan Nafas Pada


Bayi Baru Lahir: Sebuah Tinjauan Literatur

Titik Ambar Asmarini(1), Laode Abdul Rahman(2)


Fakuttas Keperawatan Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat, Indonesia
E-mail: titik.ambar@ui.ac.id

Abstrak
Pendahuluan: Gangguan pernapasan merupakan kejadian yang sering terjadi yang dialami oleh
bayi baru lahir. Hal ini merupakan tantangan dalam diagnostik dan manajemen perawatan bayi baru
lahir.Metode penulisan ini adalah gambaran dari hasil literature review salah satu peranan
teknologi dalam bidang kesehatan yaitu Continuous Positive Airway Pressure ( CPAP) yang
merupakan alat untuk mempertahankan tekanan positif secara terus menerus pada saluran napas
bayi baru lahir selama pernafasan spontan. Pembahasan: dari hasil telaah dan review 8 literatur
yang diperoleh, penggunaan CPAP yang benar terbukti dapat menurunkan kesulitan bernafas,
mengurangi ketergantungan terhadap oksigen, membantu memperbaiki dan mempertahankan
kapasitas residual paru, serta mengurangi kebutuhan untuk dirawat di ruangan intensif sehingga
mengurangi biaya perawatan. Namun alat ini mempunyai efek samping yang dapat membuat bayi
cedera yaitu: cedera pada hidung, misalnya erosi pada septal nasi, dan nasal snubbing, sedangkan
penggunaan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan Pneumothorak. Kesimpulani:
Cara kerja CPAP memang efektf dari segi penggunaan dan dalam hal biaya, namun seperti
teknologi keras lainnya CPAP juga mempunyai kekurangan dan komplikasinya diharapkan
peneliti selanjutnya dapat menemukan cara mengurangi efek samping pemasangan CPAP .

Kunci : Respiratory Distress, Continuous Positive Airway Pressure ( CPAP ), bayi baru lahir

Abstract
Introduction: Respiratory distress are common occurrences in newborns. This is a challenge in
the diagnostic and management of newborn care. The Metode of this paper is an overview of the
results of the literature review of one of the roles of technology in the health sector, namely
Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) which is a tool to maintain positive pressure
continuously on the neonatal airways during spontaneous breathing. Discussion: From the results
of the review of 8 literature obtained, the correct use of CPAP is proven to reduce breathing
difficulties, reduce dependence on oxygen, help improve and maintain lung residual capacity, and
reduce the need to be treated in intensive care, thereby reducing treatment costs. However, this
tool has side effects that can make a neonate injured, namely: injury to the nose, such as erosion
of the rice septal, and nasal snubbing, while long-term use can cause pneumothorax. Conclusion:
CPAP is indeed effective in terms of usage and in terms of cost, but like other hard technologies,
CPAP also has shortcomings and complication. It is hoped that further researchers can find ways
to reduce the side effects of CPAP.
Keywords: Respiratory Distress, Continuous Positive Airway Pressure (CPAP), newborns

p-ISSN : 2086 - 9703 66 e-ISSN : 2621 - 7694


Jurnal Keperawatan Vol.10 No.1, Januari 2020

Pendahuluan
Metode Penelitian
Kemajuan industry 4.0 adalah sebuah
pendekatan yang inovatif, menghasilkan Metode yang digunakan dalam penulisan ini
konsep baru, dan melakukan berbagai adalah metode literature review yang
pengembangan disegala bidang, membahas 8 literatur terpilih dari 16
diantaranya di bidang medis melalui literatur yang di dapat oleh penulis.
integrasi teknologi, mesin pintar, dan
perangkat luna, mencakup otomatisasi dan Hasil
menciptakan peluang manufaktur baru di
dunia medis. Dengan adanya Internet of Dalam praktek neonatal ada beberapa alat
things (IoT) dan Internet of services (IoS) dukungan bantu nafas, yaitu Continous
menciptakan dunia virtual baru. Industry Positive Airway Pressure (CPAP),
4.0 menghasilkan produksi peralatan medis Noninvasive Intermittent Positive Pressure
berkualitas tinggi dan teregulasi yang Ventilation (NIPPV), dan Heated
sangat sesuai dengan kebutuhan pasien Humidified High-Flow NasalCannula
(Javaid, 2019). (HHFNC). Semua mode ini bertujuan
Dari data WHO (2019), jumlah anak yang mendukung pernapasan, meniadakan
meninggal pada awal bulan pertama ventilasi mekanis, mencegah kegagalan
kehidupan adalah 2,5 juta anak pada tahun ekstubasi, dan mengurangi risiko displasia
2018 dan 75 % terjadi di minggu pertama bronkopulmonalis (Ekhaguere, 2019).
kehidupan. Sekitar 1 juta bayi baru lahir
meninggal dalam 24 jam pertama. Dalam penelitiannya, Ekhaguere berfokus
Penyebabnya adalah kelahiran prematur, pada 2 mode dukungan pernapasan
komplikasi terkait intrapartum (asfiksia noninvasif yang paling banyak dipelajari:
lahir atau kurang bernapas saat lahir), CPAP dan NIPPV. Tujuan penelitannya
infeksi dan cacat bawaan. adalah membandingkan penggunaan klinis
Secara umum penyebab utama gangguan CPAP dan NIPPV dan mendiskusikan
pernafasan pada bayi baru lahir adalah HHFNC sebagai bentuk yang lebih baru
Transcient Tachypnea of Newborn (TTN), untuk dukungan non-invasif ventilasi
sindrom gangguan pernapasan (RDS), frekuensi tinggi. Hasilnya, keduanya efektif
sindrom aspirasi mekonium, pneumonia, pada bayi prematur sebagai dukungan
sepsis, pneumotoraks, dan transisi tertunda pernapasan primer dan dalam penanganan
(Hermansen, 2015 ). setelah ekstubasi. NIPPV lebih unggul dari
CPAP dalam kedua kasus. Namun,
Pengobatan optimal untuk bayi dengan pengaruhnya terhadap mortalitas dan
sindrom gangguan pernapasan adalah kejadian BPD serupa, dan ada bukti terbatas
dengan menggunakan dukungan pernafasan untuk menilai pengaruhnya terhadap
non-invasif dan sedapat mungkin perkembangan saraf. Sebagai dukungan
membatasi penggunaan ventilasi mekanis pernapasan primer, CPAP lebih unggul dari
dan intubasi yang dapat menimbulkan efek HHFNC dan superior atau setara dengan
merugikan pada paru bayi lahir prematur HHFNC untuk kegagalan pasca ekstubasi.
dan risiko selanjutnya dari displasia CPAP adalah bentuk tekanan distensi
bronkopulmonalis (Huang,2018). kontinu, yang memfasilitasi pemeliharaan
peningkatan tekanan transpulmoner selama
seluruh siklus pernapasan. Tekanan positif

p-ISSN : 2086 - 9703 67 e-ISSN : 2621 - 7694


Jurnal Keperawatan Vol.10 No.1, Januari 2020

diterapkan pada saluran udara bayi yang Prinsip kerja alat CPAP ini, bisa dilihat di
bernapas spontan dengan tujuan membantu gambar di bawah ini :
mempertahankan kapasitas residual
fungsional (FRC) dan membantu pertukaran
gas.FRC adalah volume udara yang ada di
paru-paru pada akhir ekspirasi pasif (Gupta,
2016).

Prinsip fisiologis yang mendasari


efektivitas CPAP pada bayi baru lahir yaitu
penghapusan oklusi jalan napas atas dan
penurunan resistensi, peningkatan aktivitas
diafragma, peningkatan kerja paru-paru dan Gambar 1. Pengaturan dan komponen bCPAP
penurunan resistensi jalan napas, volume sederhana (Gupta, 2016)
tidal meningkat pada paru-paru kaku
dengan FRC rendah, dan konservasi Faktor faktor yang mempengaruhi
surfaktan pada permukaan alveolar (Gupta, keberhasilan penggunaan CPAP (Gupta,
2016). 2016) yaitu: pemilihan ukuran nasal
interface yang tepat, sesuai dengan ukuran
Pada penggunaan bubble CPAP (bCPAP), wajah dan hidung bayi baru lahir, monitor
udara atau gas campuran dipanaskan dan dan pencegahan kerusakan hidung, fiksasi
dilembabkan, kemudian dikirim ke bayi nasal interface yang tepat, cek secara rutin
menggunakan masker, nasal canula, atau kondisi gelembung (bubble) dan sistem alat
kanula resistan rendah. Ujung distal tube CPAP, mengoptimalkan aliran CPAP
ekspirasi masuk ke dalam air, dan tekanan dengan memperhatikan kondisi mulut bayi
CPAP yang dihasilkan sama dengan baru lahir agar tertutup dengan baik
kedalaman pipa yang terbenam. Variasi Menurut Mathai (2014) penelitian tentang
kedalaman tabung ekspirasi bawah air gelembung tekanan Airway positif kontinu
menghasilkan variasi tekanan CPAP (Gbr. (bCPAP) sebagai dukungan pernapasan
1). Gelembung yang dihasilkan dalam ruang untuk neonatal masih sedikit. Dalam
air oleh gas yang dihembuskan penelitiannya terhadap 50 bayi prematur
menghasilkan getaran dada yang dapat yang memerlukan dukungan bantu nafas
meningkatkan pertukaran gas (Martin, diawal kelahiran terhadap efektivitas dan
2014). keamanan bCPAP, Mathai menemukan
kesimpulan bahwa gelembung tekanan
Salah satu mekanisme bubble CPAP adalah Airway positif terus menerus bCPAP ini
membangkitan"gelembung" oleh gas yang aman, berkhasiat dan mudah digunakan
keluar dari tabung ekspirasi yang terbenam pada bayi prematur yang mengalami
di dalam air. Laju aliran gas mempengaruhi distress ringan sampai sedang.
tingkat penggelembungan dan osilasi dari Penggunaan bCPAP ini diperkuat dengan
penggelembungan, pada pertukaran gas penelitian Girvan (2018) yang melakukan
dengan memberikan osilasi frekuensi penelitian di rumah sakit Australia dengan
rendah, amplitudo tinggi dan frekuensi metode retrospective cross-sectional di
tinggi ke paru-paru (Poli Ja, 2015). ruang special care bayi baru lahir, hasil

p-ISSN : 2086 - 9703 68 e-ISSN : 2621 - 7694


Jurnal Keperawatan Vol.10 No.1, Januari 2020

penelitiannya menyatakan bubble CPAP ventilasi mekanis yang sama namun dengan
telah digunakan sebagai pengobatan yang biaya rumah sakit yang tidak jauh lebih
sukses pada kasus RDS dan TTN di ruang rendah.
SCN di Victoria Australia. Diantara kelebihan alat CPAP yang sudah
Tingkat keberhasilan bCPAP juga didukung dibahas, ternyata CPAP juga memiliki
oleh Al-Lawama (2019) dengan studi kekurangan atau komplikasi. Komplikasi
pengamatan prospektifnya, yang utama adalah kulit lecet, intoleransi dalam
menyelidiki bCPAP dalam pengelolaan pemberian makanan, dan distensi lambung
gangguan pernapasan pada bayi baru lahir (Mathai,2014). Selain itu, komplikasi ini
yang dirawat di rumah sakit Universitas juga ditambah adanya pneumothorax,
Jordan di Amman. Hasilnya tingkat infeksi, retinopathy of prematurity (ROP)
keberhasilan penggunaan bCPAP adalah dan hyperoxaemia yang berpotensi merusak
93,7% dan hanya 9 bayi yang gagal dalam mata, paru dan otak bayi prematur
bCPAP dengan penyebab paling umum (Lissaeurr,2017).
gangguan pernapasan yaitu transcient
tachypnea of newborn (TTN) sebanyak Alat CPAP ini ternyata juga mempengaruhi
42%, diikuti oleh prolonged transcient of tingkat kebisingan di ruang NICU
newborn ( Prolonged TTN ) sebanyak 34%. (Richard,2019). Analisis yang dilakukan
Keunggulan CPAP juga ternyata lebih Richard adalah membandingkan perbedaan
efektif dari segi biaya (Jensen,2016). Jensen dalam paparan suara untuk bayi prematur
merangkum epidemiologi tentang penyakit yang menerima dua jenis CPAP non-
pernapasan neonatal di negara invasif. Hasilnya menunjukkan bahwa
berpenghasilan rendah dan menengah yang kedua jenis CPAP dapat meningkatkan
menggunakan terapi pernapasan non- kebisingan di NICU. Nasal-CPAP non-
invasif, aspek teknis penggunaan CPAP invasif juga menghasilkan polusi suara
serta hambatan yang membatasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
implementasi yang meluas di negara Bubble CPAP.
berpenghasilan rendah dan menengah.
Hasilnya adalah CPAP non-invasif Kekurangan lainnya didapat dari perspektif
merupakan terapi yang aman dan hemat unit manajemen keperawatan menurut
biaya yang dapat mengurangi morbiditas Girvan (2018) yang meneliti para perawat
dan mortalitas neonatal di negara-negara di ruang spesialis perawatan bayi baru lahir
berpenghasilan rendah dan menengah. di Australia. Girvan mendapatkan hasil
yang tidak menguntungkan berupa
Keefektifan biaya ini juga sesuai dengan peningkatan pekerjaan stres pada perawat
analisis Huang (2018) tentang efektivitas dan ketidak setujuan perawat dalam
biaya CPAP dibandingkan dengan High penilaian perbaikan umum dalam waktu 6
Flow Nasal (HFN) sebagai dukungan utama jam terkait dengan lingkungan perawatan
untuk bayi yang lahir prematur dengan yang kurang mendukung.
tekanan pernapasan awal. Hasil analisisnya Klasifikasi cedera/luka hidung pada
menunjukkan CPAP lebih efektif sebagai pemasangan CPAP terlihat di gambar di
dukungan utama dan sangat efektif dari segi bawah ini:
biaya. High Flow Nasal (HFN) dengan Gambar 2. Klasifikasi nasal trauma Fischer et al.
backup CPAP juga menghasilkan laju (2010).

p-ISSN : 2086 - 9703 69 e-ISSN : 2621 - 7694


Jurnal Keperawatan Vol.10 No.1, Januari 2020

Sedangkan Gupta (2016), membuat NIRS Bundle Intervention


penilaian skor perlukaan hidung sebagai 1. Ukuran perangkat yang tepat dan
berikut: sesuai.
Skoring Tanggal / waktu observasi
2. Memakai pelindung penghalang
luka
(hydrokoloid dressing) yang
hidung
digunakan antara kulit dan
perangkat di wajah.
0: Normal
1: Merah 3. Mengamati bayi setiap jam untuk
Ujung 2: Merah 1 indentasi memeriksa dan mempertahankan
Hidung 3: Merah/indentasi/kerusakan posisi perangkat wajah.
kulit
4: Seperti no 3, ditambah 4. Melakukan penilaian kulit hidung
kehilangan jaringan (secara prosedur, 2 orang untuk
meminimalkan hilangnya kapasitas
0: Normal residu fungsional bayi (FRC)).
1: Merah
Septum 2: Merah 1 indentasi 5. Reposisi bayi setiap 3-4 jam
Hidung 3: Merah/indentasi/kerusakan menggunakan prinsip
kulit developmental care.
4: Seperti no 3, ditambah
6. Menilai nyeri tiap 3-4 jam
kehilangan jaringan
0: Normal
1: Membesar/luas
Lubang 2: Membesar dan bercabang
Hidung 3: Merah/ada perdarahan
4: Seperti no 3, ditambah
kerusakan kulit
0: Normal
Bentuk 1: terdorong ke atas/belakang
Hidung tapi normal
2. Terdorong dan pendek.
Tidak ada orientasi saat prong
dipindah
Tabel 1. Skoring Luka Hidung , Gupta (2016)

Intervensi keperawatan yang dapat


dilakukan untuk mengurangi dan
mencegah terjadinya komplikasi hidung
akibat pemakaian CPAP menurut Milligan
(2019) yaitu dengan menggunakan Non
Invasive respiratory Support (NIRS)
bundle intervention
Tabel 2. NIRS Bundle intervention, Milligan (2017)

p-ISSN : 2086 - 9703 70 e-ISSN : 2621 - 7694


Jurnal Keperawatan Vol.10 No.1, Januari 2020

Stage 0 Intact, non-compromised skin

Stage I Non-blanching erythema


Stage II Superficial erosion

Stage III Necrosis of full thickness of skin

p-ISSN : 2086 - 9703 71 e-ISSN : 2621 - 7694


Jurnal Keperawatan Vol.10 No.1, Januari 2020

Berdasarkan literasi di atas, penulis ingin menelaah perangkat keras alat bantu nafas CPAP pada bayi baru lahir. Hasil telaah kemudian
penulis cantumkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 1. Rincian hasil jurnal pilihan utama untuk studi literatur
No Penulis/ Judul Nama Tujuan Metode Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian Jurnal Penelitian
1 Al-Lawama et al ( 2018 ) Bubble cPaP therapy for International Menyelidiki penggunaan bCPAP prospective observational Hasil: Total 143 bayi (usia kehamilan, 36 ± 2,7 minggu; berat badan lahir,
neonatal respiratory distress Journal of dalam pengelolaan gangguan study 2770 ± 1800 g) Semua menerima bCPAP sebagai dukungan pernapasan
in level III neonatal unit in General pernapasan pada bayi yang baru lahir primer. Penyebab paling umum yang mendasari gangguan pernapasan
amman, Jordan: a Medicine di unit perawatan bayi baru lahir adalah takypnea sementara dari bayi baru lahir (42%), diikuti oleh transisi
prospective observational yang memiliki 30 tempat tidur, di pernapasan berkepanjangan (34%). Tingkat keberhasilan terapi adalah
study Jordan University Hospital , Amman, 93,7%; hanya sembilan bayi yang gagal dalam bCPAP. Efek samping yang
yang merupakan pusat tersier dengan paling umum adalah cedera wajah fisik
jumlah kelahiran > 4.000 kelahiran
Setiap tahunnya

2 Ekhaguere et al (2019) Nasal Intermittent Elsevier Inc Membandingkan penggunaan klinis RCT (Randomized CPAP dan NIPPV merupakan bagian integral dari praktik neonatal saat ini.
Mandatory Ventilation CPAP dan NIPPV dan Controled Trial) Keduanya efektif sebagai dukungan pernapasan primer dan dalam
VersusNasal Continuous mendiskusikan HHFNC sebagai manajemen postextubation di bayi prematur.
Positive bentuk yang lebih baru untuk NIPPV lebih unggul dari CPAP dalam kedua kasus. Namun, efek mereka
Airway Pressure Before and dukungan non-invasif ventilasi pada kematian dan kejadian BPD serupa, dan ada bukti yang terbatas untuk
After Invasive Ventilatory frekuensi tinggi. menilai efeknya pada neurodevelopment. Meskipun penerapan CPAP
Support cukup mirip di seluruh studi, ada variasi yang luas dalam definisi, mode
generasi, dan metode penerapan NIPPV dalam studi. Sebagai dukungan
pernapasan primer, CPAP lebih unggul daripada HHFNC , dan unggul atau
setara dengan HHFNC untuk kegagalan postextubatio

3 Girvan et al ( 2018 ) CPAP for infants in rural Journal of Mengeksplorasi hubungan antara Retrospective Cross- Tingkat respons adalah 40% (N = 8); 10 – 100 + bayi dirawat di SCN dan
and metropolitan special Neonatal hasil penggunaan CPAP dan Sectional Study tidak ditransfer , dan 0 – 16 diperlukan transfer yang tidak direncanakan.
care nurseries: Perspectives Nursing karakteristik perawatan untuk bayi Hasil positif dari CPAP berhubungan dengan karakteristik perawatan yang
of Nurse Unit Managers dengan RDS dan TTN. baik, kapasitas tempat tidur yang tinggi, pengalaman menggunakan CPAP
dan jarak yang lebih pendek ke raung NICU. Sebaliknya, hasil yang tidak
menguntungkan berupa peningkatan pekerjaan stres pada perawat dan
ketidaksetujuan penilaian pada perbaikan umum dalam waktu 6 jam yang
terkait dengan lingkungan perawatan yang kurang beruntung.

4 Huang et al (2018) Cost-Effectiveness Analysis of The journal of Menganalisis efektivitas biaya CPAP Evaluation study design Diperoleh catatan biaya rawat inap rumah sakit untuk 435 bayi yang
Nasal Continuous Positive pediatrics dibandingkan dengan terapi aliran terdaftar di semua pusat Australia. Dengan "penyelamatan" penggunaan
Airway Pressure Versus tinggi sebagai dukungan utama untuk CPAP, rasio efektivitas biaya tambahan diperkirakan sebesar A $179 000
Nasal High Flow Therapy as bayi yang lahir prematur dengan (US $123 000) per ventilasi dapat dihindari jika menggunakan CPAP
Primary Support for Infants tekanan pernapasan awal untuk dibandingkan dengan aliran tinggi. Tanpa cadangan CPAP penyelamatan,

p-ISSN : 2086 - 9703 72 e-ISSN : 2621 - 7694


Jurnal Keperawatan Vol.10 No.1, Januari 2020

Born Preterm menginformasikan keputusan biaya per ventilasi dihindari adalah $7000 (US $4800) jika CPAP
tentang praktek dan alokasi sumber digunakan dibandingkan dengan aliran tinggi.
daya.

No Penulis/ Judul Nama Tujuan Metode Penelitian Hasil Penelitian


Tahun Penelitian Jurnal Penelitian
. 1. Sebagian besar kematian neonatal dan bayi di seluruh dunia terjadi di
5 Jensen et al ( 2016 ) Non-invasive respiratory support Seminars in Menyoroti aspek teknis yang penting Meta- analysis design negara berpenghasilan rendah dan menengah. Merupakan bagian sekunder
for infants in low- and middle- Fetal & dari penggunaan CPAP dan dari komplikasi dari prematuritas dan penyakit pernapasan.
income countries Neonatal hambatan dari implementasi yang 2. CPAP non-invasif adalah terapi yang aman dan hemat biaya yang
Medicine meluas di negara berpenghasilan mengurangi morbiditas dan mortalitas neonatal.
rendah dan menengah.

6 Mattai, et al ( 2014 ) Safety and effectiveness of bubble Medical journal menentukan efektivitas dan Prospective observation Hasil: usia kehamilan 32,46 (þ 3,23) Minggu dan berat lahir 1454,4 (þ
continuous positive airway armed forces keamanan bCPAP pada bayi study 487,42) dengan sindrom gangguan pernapasan adalah indikasi yang paling
pressure in preterm neonates with India prematur yang membutuhkan umum yaitu (30/50). Tekanan maksimum mean adalah 6,04 cm H2O dan
respiratory distress dukungan pernapasan. maksimum FiO2 adalah 72,16%, maksimum paO2, paCO2 dan minimum
paCO2 adalah 92,93 mm Hg (þ 16,97),
52,36 mm Hg (þ 7,78) dan 36,46 mm Hg (þ 4,95). Inisiasi awal
menyebabkan durasi dukungan yang lebih rendah. Tingkat kegagalan
adalah 30%. Apnoea, > 1 dosis surfaktan dan inisiasi terlambat memiliki
insiden kegagalan yang lebih tinggi secara statistik. Komplikasi utama
adalah kulit lecet (30%), intoleransi dalam pemberian makanan (26%) dan
distensi lambung (26%). Tingkat kelangsungan hidup adalah 94%.
68% staf merasa bahwa CPAP mudah digunakan dan 88% merasa itu lebih
handal daripada standar CPAP.

Implementation of an evidence- Journal of untuk meningkatkan penilaian dan Metode kohort Dua puluh enam perawat menyelesaikan sebelum dan sesudah penilaian
7 Milligan et al 2017 based non-invasive respiratory neonatal nursing standarisasi perawatan bayi yang survei. Nilai perawatan gabungan NIRS meningkat dari rata-rata 16,81 (SD
support (NIRS) bundle in the NICU menerima NIRS sehingga 1/4 1,569) hingga 17,57 (SD 1/4 1,287, p 1/4 0,058). Pengetahuan NIRS
to decrease nasal injury mengurangi komplikasi cedera Skor sedikit membaik dari rata-rata 6,76 (SD 1/4 2,016) untuk 6,88 (SD
complications hidung iatrogenik. 1/4 1,495, p 1/4 0,833). Insiden cedera hidung dari penggunaan NIRS
berkurang 15,8% (34,7% )dibandingkan dengan 18,9%; p 1/4 0,086).
Kesimpulan: peningkatan pengetahuan staf terhadap NIRS dan
standarisasi perawatan NIRS berhubungan dengan penurunan kejadian
cedera hidung. Penerapan intervensi berbasis bukti berdampak pada
perawatan neonatal dengan mengurangi komplikasi perawatan yang tidak
diinginkan dan meningkatkan keberhasilan NIRS

p-ISSN : 2086 - 9703 73 e-ISSN : 2621 - 7694


Jurnal Keperawatan Vol.10 No.1, Januari 2020

8 Richarda et al ( 2019 ) Effects of two non-invasive Journal of Membandingkan perbedaan dalam Prospective observational Analisis dengan tindakan berulang menunjukkan bahwa kedua jenis CPAP
continuous positive pressure neonatal nursing paparan suara untuk bayi prematur study meningkatkan tingkat kebisingan di NICU. Nasal-CPAP non-invasif
devices on the acoustic yang menerima dua jenis CPAP non- menghasilkan polusi suara yang lebih tinggi dibandingkan dengan Bubble
environment of preterm invasif CPAP.
infants

p-ISSN : 2086 - 9703 74 e-ISSN : 2621 - 7694


Jurnal Keperawatan Vol.10 No.1, Januari 2020

Pembahasan penggunaan CPAP dan mencari terobosan


baru mencegah dan mengurangi efek
Pencarian artikel berawal dari 16 artikel yang samping dari penggunaan CPAP ini, dalam
membahas tentang perangkat keras teknologi hal ini kerusakan hidung/nasal bayi baru
kesehatan berupa alat bantu nafas pada bayi lahir.
yang mengalami gangguan pernafasan awal
yaitu Continous Positive Airway Pressure Teknologi perangkat keras ini layak
(CPAP), dan ada 8 artikel yang membahas dikembangkan di dunia keperawatan.
tentang perangkat keras CPAP . Khususnya di keperawatan anak yaitu di
Setelah membaca beberapa artikel mengenai dunia neonatologi. Penelitian terhadap
Continous Positive Airway Pressure (CPAP) perangkat ini menunjukkan bahwa perangkat
ini, penulis menemukan beberapa peneliti ini bisa meningkatkan kerja paru paru bayi
menyatakan CPAP lebih efektif digunakan baru lahir saat terjadi gangguan pernafasan
pada bayi baru lahir yang mengalami sehingga bisa terhindar dari tindakan invasif.
gangguan pernafasan di negara maju dan Dari segi biaya CPAP juga lebih efektif
berkembang. Artikel-artikel tersebut juga menekan biaya perawatan di unit perawatan
membahas cara kerja CPAP yang lebih bayi baru lahir. Dalam penggunaanya
efektif dari segi penggunaan dan dalam hal diperlukan peran perawat yang sangat besar
biaya. Dalam beberapa artikel juga dalam mengawasi dan mengevaluasi
disebutkan beberapa perbandingan CPAP penggunaan alat dan efek samping yang
dengan alat bantu nafas noninvasive lainnya ditimbulkannya. Perawat harus mampu
seperti NIPV dan HHFN. Selain itu , ada menilai efek samping dan meminimalisasi
artikel yang membahas tentang kekurangan komplikasi yang akan terjadi, sehingga bayi
serta efek samping dari penggunaan CPAP. aman dan nyaman dengan alat bantu nafas
Kesimpulan noninvasive (CPAP) ini.

Dari 8 artikel di atas semuanya membahas


Daftar Pustaka
tentang teknologi perangkat keras dari
industri teknologi kesehatan yaitu CPAP. Al-Lawama, M., Alkhatib, H., Wakileh, Z.,
Alat ini digunakan pada bayi yang Elqaisi, R., AlMassad, G., Badran, E., &
mengalami gangguan pernafasan diawal Hartman, T. (2019). Bubble CPAP
kelahirannya. Cara kerja CPAP memang therapy for neonatal respiratory distress
efektf dari segi penggunaan dan dalam hal in level III neonatal unit in Amman,
biaya, namun seperti teknologi keras lainnya Jordan: A prospective observational
study. International Journal of General
CPAP juga mempunyai kekurangan dan
Medicine.
komplikasinya yaitu : kerusakan
nasal/hidung, pneumothorax, tingkat Ekhaguere, O., Patel, S., & Kirpalani, H.
kebisingan dari alat dan stress kerja pada (2019). Nasal Intermittent Mandatory
perawat. Dalam penulisan ini yang di monitor Ventilation Versus Nasal Continuous
dan dievaluasi adalah kerusakan Positive Airway Pressure Before and
hidung/nasal dan intervensi pencegahannya. After Invasive Ventilatory Support.
Clinics in Perinatology.
Berdasarkan telaah jurnal ini, penulis sangat
Fischer, C. Bertelle, V., Hohlfeld, J. Forcada-
merekomendasikan untuk mengembangkan Geux, M., Sta- delmann-Diaw, C., Tolsa,
perangkat keras CPAP , memaksimalkan

p-ISSN : 2086 - 9703 75 e-ISSN : 2621 - 7694


Jurnal Keperawatan Vol.10 No.1, Januari 2020

J.F., 2010. Nasal trauma due to systematic review Archives of Disease in


continuous positive airway pressure in Childhood - Fetal and Neonatal
neonates. Arch. Dis. Child Fetal Edition 2014;99:F495-F504.
Neonatal. Ed. 95, F447eF451
Mathai, S. S., Rajeev, A., & Adhikari, K. M.
Girvan, L., Wang, W., & Plummer, V. (2018). (2014). Safety and effectiveness of bubble
CPAP for infants in rural and continuous positive airway pressure in
metropolitan special care nurseries: preterm neonates with respiratory
Perspectives of Nurse Unit Managers. distress. Medical Journal Armed Forces
Journal of Neonatal Nursing, 24(6), 336– India, 70(4), 327–331.
339.
Milligan, P. S., & Goldstein, M. R. (2017).
Gupta, S., & Donn, S. M. (2016). Continuous Implementation of an evidence-based
Positive Airway Pressure. Clinics in non-invasive respiratory support (NIRS)
Perinatology, 43(4), 647–659. bundle in the NICU to decrease nasal
injury complications. Journal of
Hermansen, C. L., & Mahajan, A. (2015). Neonatal Nursing, 23(2), 89–98.
Newborn Respiratory Distress. American
Family Physician Poli JA, Richardson CP, DiBlasi RM. Volume
oscillations delivered to a lung model
Huang, L., Roberts, C. T., Manley, B. J., Owen, using 4 different bubble CPAP systems.
L. S., Davis, P. G., & Dalziel, K. M. Respir Care 2015;60:371–81
(2018). Cost-Effectiveness Analysis of
Nasal Continuous Positive Airway Richarda, Ellyn Hamma ,et al. (2019). Effects of
Pressure Versus Nasal High Flow two non-invasive continuous positive
Therapy as Primary Support for Infants pressure devices on the acoustic
Born Preterm.The Journal of Pediatrics, environment of preterm infants. Journal
196, 5864.e2. of Neonatal Nursing,
Jensen, E. A., Chaudhary, A., Bhutta, Z. A., & https://www.who.int/gho/child_health/mortalit
Kirpalani, H. (2016). Non-invasive y/neonatal_infant/en/
respiratory support for infants in low-
and middle-income countries. Seminars
in Fetal and Neonatal Medicine, 21(3),
181–188.
Javaid, M., & Haleem, A. (2019). Industry 4.0
applications in medical field: A brief
review. Current Medicine Research and
Practice.
Lissauer, T., Duke, T., Mellor, K., & Molyneux,
L. (2017). Nasal CPAP for neonatal
respiratory support in low and middle-
income countries. Archives of Disease in
Childhood - Fetal and Neonatal Edition,
102(3), F194–F196.
Martin S, Duke T, Davis P . Efficacy and safety
of bubble CPAP in neonatal care in low
and middle income countries: a

p-ISSN : 2086 - 9703 76 e-ISSN : 2621 - 7694

Anda mungkin juga menyukai