MANAJEMEN
ALAT BANTU NAPAS NON INVASIF
2
3
A Tentang
Modul Ini
1
DESKRIPSI SINGKAT
TUJUAN PEMBELAJARAN
2
Hasil Belajar
Setelah selesai, mengikuti pelatihan ini, peserta pelatihan mampu
melakukan manajemen alat bantu napas non invasif pada neonatus
3
MATERI POKOK
4
B Kegiatan
Belajar
5
MATERI POKOK 1
Pendahuluan
Alat bantu napas non invasif (NIV) adalah merupakan suatu alat
untuk mempertahankan tekanan positif pada saluran napas neonatus
selama pernafasan spontan. NIV merupakan suatu alat yang sederhana
dan efektif untuk tatalaksana respiratory distress pada neonatus.
Penggunaan CPAP yang benar terbukti dapat menurunkan kesulitan
bernafas, mengurangi ketergantungan terhadap oksigen, membantu
memperbaiki dan mempertahankan kapasitas residual paru, mencegah
obstruksi saluran nafas bagian atas, dan mencegah kolaps paru,
mengurangi apneu, bradikardia, dan episode sianotik.
6
Sub Materi Pokok
a. Pengertian
b. Tujuan
c. Fungsi
d. Indikasi
e. Jenis non invasif
f. Prinsip kerja
g. Kontra indikasi
7
Uraian Materi Pokok 1
A. Pengertian
B. Tujuan
C. Fungsi
8
Fungsi alat bantu napas non invasif:
1. Terapi pertama untuk RDS
2. Perawatan setelah ekstubasi
D. Indikasi
a. Pengertian
NIPPV adalah Kombinasi antara tekanan distensi konstan
dengan bantuan napas yang diberikan ventilator dengan
tekanan puncak dan interval (waktu) yang sudah di set
melalui nasal prong (interface)
b. Tujuan
1. Membantu membersihkan cairan paru saat bayi baru
lahir
2. Membantu awal pengisian paru dan
mempertahankan udara paru
3. Meningkatkan oksigenasi
4. Menghemat penggunaan surfaktan
5. Menurunkan resistensi jalan napas bagian atas dan
bawah
6. Meningkatkan daya kembang paru yang kaku
7. Mengurangi kejadian henti napas
8. Mengurangi cedera paru dan inflamasi
9. Mengurangi penggunaan energi
10. Mengurangi kebutuhan penggunaan ventilasi
11. Meningkatkan fungsi kapasitas residual
c. Indikasi
1. Sebagai alat bantu napas non invasif setelah lahir
11
2. Sebagai perawatan setelah ekstubasi
3. Sebagai alternatif bila penggunaan CPAP gagal
d. Gagal NIPPV
e. Komplikasi
1. Cedera saluran napas atas
2. Kerusakan mukosa hidung
3. Pneumothorax
4. Peningkatan tekanan intratorakal
5. Distensi abdomen
12
b. Indikasi
1. Penyapihan dari nCPAP
2. Gagal di dalam melepas CPAP
3. Bayi dengan peningkatan usaha nafas ringan- sedang/
takipnea
4. Bayi yang tidak mampu mentoleransi nCPAP (rewel)
5. NCPAP bermasalah ( gangguan pada hidung )
c. Kontraindikasi
1. Absolut : usia koreksi < 32 minggu
2. Apnea dan bradikardi yang signifikan
3. Asidosis respiratorik
4. Ketidakmampuan melindungi jalan napas
5. Kesulitan bernapas sedang-berat
6. Orofasial dan anomali saluran napas bagian atas
(fistula trachea-esophagus, atresia koana, dll)
7. Produksi mukus berlebih
8. Gangguan GIT (NEC, distensi abdomen), sebelum dan
sesaat setelah operasi.
d. Setting
1. Aliran awal 5-8 L/menit ( kecepatan minimum dan
maksimum )
2. Aliran dapat ditingkatkan 1 L/menit (maks 8
L/menit) menyesuaikan kebutuhan
3. Aliran dapat diturunkan hingga 1 lpm ketika FiO2
menurun hingga 0.21
4. Catatan:
– Prongs tidak boleh menutupi > 50% cuping hidung
– Bila memungkinkan, penggunaan HFNC harus
– selalu disertai dengan pemasangan tube
13
orogastric
14
MATERI POKOK 2
Pendahuluan
a. Persiapan alat
b. Setting alat
d. Troubleshooting
e. Monitoring
15
Uraian Materi Pokok 2
a. Persiapan Alat
Bi nasal prong
Nasal Mask
Optiflow nasal
e Hudsen prog
1) CPAP
Persiapan alat:
1. Mesin bubble CPAP yang siap pakai
2. Topi sesuai ukuran lingkar kepala
3. Nasal prong sesuai ukuran hidung bayi
4. Penggaris/pengukur nasal prong dan jarak septum nasal
5. KoherTang / gunting
6. Pita ukur
7. Pelindung hidung seperti duoderm/comfeel
(pengalas untuk mencegah lecet)
8. NGT No. 8
9. Spuit 3 cc 1 buah
16
10. Plester
11. Kasa atau alkohol swab 3 buah
12. Aqua bidest 2 buah
13. Sarung tangan steril
14. Plastik untuk dekompresi OGT
15. Transfofik (pembolong Aquabidest/ Infus set)
1. Cuci tangan
2. Posisikan CPAP yang siap pakai disamping
pasien
3. Sambungkan stop kontak ke arus listrik,
4. Sambungkan konektor oksigen ke oksigen
central dengan tekanan 2-4 bar
5. Sambungkan konektor kompresor ke
kompresor sentral dengan tekanan 2-4 bar
6. Cuci tangan
7. Buka duk steril tetap jaga prinsip steril
8. Buka sirkuit CPAP
9. Cuci tangan
10. Gunakan sarung tangan steril
11. Pasang sirkuit CPAP
12. Isi generator bubble dengan aquades
(menggunakan transofix) kemudian isi
humidifier dengan aquabides
13. Pastikan sirkuit terpasang dengan tepat
14. Atur flow awal 7-8 ltr/menit dan lakukan kalibrasi dengan
menutup prong atau menekuk nasal
prong
15. Perhatikan apakah terdapat gelembung udara /
bubble
16. Lepaskan sarung tangan
17. Cuci tangan
18. Tekan tombol “ON” pada humidifier (suhu 370C) dan
tekan set nasal (gambar intubasi)
19. Atur FiO2, PEEP dan flow yang akan diberikan
sesuai program
20. Siapkan bayi pada posisi nyaman
17
21. Menghubungkan sirkuit bubble CPAP dan
memasang nasal prong pasien
22. Melakukan fiksasi
23. Pastikan bayi nyaman, observasi keadaan umum
pasien
24. Memasang OGT sesuai prosedur
25. Mencatat dan menilai respon pasien
26. Rapikan alat-alat setelah melakukan tindakan
27. Cuci Tangan
18
2) NIPPV
a) Persiapan alat NIPPV
Persiapan alat:
1. Mesin Ventilator
2. 1 set sirkuit ventilator
3. Test lung
4. Sarung tangan steril 2 pasang
5. Alkohol swab 6 buah atau kasa steril dan cairan
antiseptik
6. Duk steril besar 1 buah
7. Troli tindakan
8. Stabilizer
9. Bakteri filter inspirasi dan expirasi
19
3) HFNC
Persiapan alat:
1. Mesin bubble CPAP yang siap pakai untuk HHHFNC
2. Topi sesuai ukuran lingkar kepala
3. Nasal canul sesuai ukuran hidung bayi
4. Penggaris/pengukur nasal prong dan jarak septum nasal
5. NGT No. 8
6. Spuit 3 cc 1 buah
7. Plester
8. Kasa atau alkohol swab 3 buah
9. Aqua bidest 2 buah
10. Sarung tangan steril
11. Plastik untuk dekompresi OGT
12. Transfofik (pembolong Aquabidest/ Infus set)
1. Cuci tangan
2. Posisikan mesin HFNC yang siap pakai disamping
pasien
3. Sambungkan stop kontak ke arus listrik,
4. Sambungkan konektor oksigen ke oksigen
central dengan tekanan 2-4 bar
5. Sambungkan konektor kompresor ke
kompresor sentral dengan tekanan 2-4 bar
6. Cuci tangan
7. Buka duk steril tetap jaga prinsip steril
8. Buka sirkuit HFNC
9. Cuci tangan
10. Gunakan sarung tangan steril
11. Pasang sirkuit HFNC
12. Pastikan sirkuit terpasang dengan tepat (hanya sirkuit inspirasi)
20
15. Cuci tangan
16. Tekan tombol “ON” pada humidifier (suhu 370C) dan
tekan set nasal (gambar intubasi)
17. Atur FiO2
18. Siapkan bayi pada posisi nyaman
b. Setting alat
a)Fi02 atau fraksi oksigen mulai dari 21% untuk bayi yang aterm dan
30% untuk bayi < 35 minggu
21
e) Humidifier dihidupkan dengan target 37 derajat C
22
3. Setting alat HFNC
23
c. Proses kerja
d. Troubleshooting
24
terlihat gelembung udara pada air, pada mode NIPPV terlihat pada
monitor tekanan ke paru-paru berkurang. Tekanan masing- masing
sumber gas harus sesuai sehingga aliran yang masuk kedalam paru-
paru tetap stabil dimana tekanan harus 2- 3 bar.
e. Monitoring
Keterangan :
25
⮚ Pneumotorak : perhatikan pengembangan dada pasien, cek
saturasi oksigen dengan target 90 -95%, cek tekanan darah,
sirkulasi dan cek setting tekanan pada pasien.
26
SEKARANG SAYA TAHU
A. Alat bantu napas non invasif (NIV) merupakan suatu alat yang
sederhana dan efektif untuk tatalaksana respiratory distress pada
neonatus
B. Jenis-jenis alat bantu napas non- invasif bagaimana proses
kerjanya CPAP, NIPPV dan HFNC dimana alat tersebut dapat
digunakan sesuai keparahan respiratory distress pada neonatus.
C. Pada pasien dengan non- invasif dibutuhkan monitoring secara
ketat dengan mengecek DOPES yaitu dislokasi, obstruktif,
kemungkinan pneumotorak, problem alat dan kembung.
27
REFERENSI
28