Anda di halaman 1dari 19

Surveilans

HIV/AIDS
Anggota Kelompok

1. Adelia Davina A. 200612435335


2. Balgis 200612635235
3. Nadia Fauziyah N. 200612635258
4. Priscilla Abigail J.A 200612635355
5. Rizqiyana Syukriya 200612635225
Table of Content

01 02 03 04
Definisi & Sumber Metode & Langkah
Tujuan Data & Pelaporan Surveilans
Instrumen
01
Definisi Surveilans
HIV/AIDS
Apa itu
Surveilans
HIV/AIDS?

Surveilans HIV/AIDS adalah metode


untuk mengetahui tingkat masalah
melalui pengumpulan data yang
sistematis dan terus menerus
terhadap distribusi dan
kecenderungan infeksi HIV dan
penyakit terkait lainnya.
Tujuan Surveilans HIV/AIDS
● Menyediakan data yang akurat mengenai distribusi penyebaran penyakit berdasarkan
karakterisrik individu, tempat, dan waktu
● Menyediakan informasi mengenai kecenderungan distribusi penyakit berdasarkan
geografis, sosio demografis, atau keterpaparan terhadap parameter tertentu
● Mengindentifikasi kelompok atau daerah/wilayah yang perlu diintervensi
● Menyediakan data dasar untuk keperluan program pencegahan
● Skrining berkala pada cohort di tempat kerja maupun sub-populasi yang lain dan Skrining
HIV secara reguler pada darah donor
● Survei kematian dan mortality
Manfaat Surveilans HIV/AIDS
● Melakukan pengamatan dini yaitu Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) HIV/AIDS
di Puskesmas dan unit pelayanan kesehatan lainnya dalam rangka mencegah
Kejadian Luar Biasa (KLB) HIV/AIDS.
● Dapat menjelaskan pola penyakit HIV/AIDS yang sedang berlangsung yang
dapat dikaitkan dengan tindakan – tindakan/intervensi kesehatan
masyarakat.

Contoh kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :


1) Deteksi perubahan akut dari penyakit HIV/AIDS yang terjadi dan distribusinya.
2) Identifikasi dan perhitungan trend dan pola penyakit HIV/AIDS.
3) Identifikasi dan faktor risiko dan penyebab lainnya, seperi vektor yang dapat
menyebabkan sakit dikemudian hari.
4) Deteksi perubahan pelayanan kesehatan.
Sumber Data
● Laporan hasil pemeriksaan HIV oleh laboratorium (meliputi kode spesimen
yang nantinya akan dikirimkan kepada dinas Kesehatahan Kabupaten/
Kota dan kemudian akan dikirimkan lagi kepada Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi yang nantinya akan dimasukkan ke dalam program komputer)
● Laporan kasus dari kementrian kesehatan
● Rekam medis dari data kematian akibat HIV/AIDS
● Survei perilaku cross-sectional pada populasi umum dan populasi berisiko
● Screening HIV/AIDS pada darah donor, pekerja, populasi umum, dan
populasi khusus
● Sero surveilans sentinel HIV/AIDS pada sub populasi, Sero surveilans
merupakan kegiatan pengumpulan data melalui pengambilan dan
pemeriksaan serum darah, Sentinel merupakan gardu jaga.
● Cohort surveilans penyakit menular seksual dan surveilans TB
● Register surveilans HIV/AIDS
Instrumen Data

● Sumber data laporan penyakit

- Formulir Surveilans HIV/AIDS

● Sumber data dari Survei

- Wawancara

- Kuesioner
Metode &
Pelaporan
Metode Pengumpulan Data
1. Data kasus HIV diperoleh melalui laporan hasil pemeriksaan HIV oleh Laboratorium yang meliputi
kode spesimen: Kabupaten/ Kota, sub-populasi sasaran, golongan umur, jenis kelamin, bulan dan
tahun pemeriksaan.

2. Data yang didapat dikirimkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, dengan tembusan ke
Dinas Kesehatan Provinsi dan Ditjen PPM & PL-Dit P2ML minat Subdit AIDS& PMS di Jakarta.

3. Dinas Kesehatan Provinsi akan memakai Laporan Surveilans Sentinel HIV tersebut sebagai data
dasar untuk dimasukkan kedalam program komputer SSHIV yang menjadi pusat pengolahan data
surveilans sentinel HIV di provinsi.

4. Selanjutnya Dinas Kesehatan Provinsi akan melakukan kompilasi hasil pengumpulan data dari
lapangan dan dari Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi di tingkat Provinsi.

5. Hasil olahan data dari Dinas Kesehatan Provinsi akan dikirimkan ke Ditjen PPM & PL - Dit P2ML,
Subdit AIDS & PMS untuk dilakukan analisis di tingkat nasional.
● Analisis di setiap tingkatan dinas Kesehatan memiliki pola memgerucut ke atas. Berawal
dari analisis yang sederhana di tingkat kota/kabupaten hingga analisis yang kompleks di
tingkatan nasional.
● Setelah analisis data dilakukan, ada interpretasi data untuk menentukan seberapa cepat
dan seberapa banyak peningkatan atau penurunan kasus HIV/AIDS di daerah
masing-masing berdasarkan hasil data sentinel.
● Setelah itu ada pantauan atau umpan balik data dari Direktorat P2ML cq. Subdit AIDS &
PMS pada pelaksanaan kegiatan surveilans HIV di seluruh wilayah yang melaksanakan
kegiatan surveilans sentinel HIV. Berupa ringkasan hasil prevalen HIV berdasarkan populasi
sentinel dan waktu, kemudian jika ada akan di laporkan bersamaan dengan hasil sero
surveilans sentinel HIV.
● Kemudian ada monitoring terhadap informasi penting di setiap kegiatan
● surveilans sentinel HIV wilayah dan evaluasi pada input, proses maupun
● output kegiatan surveilans sentinel HIV.
Pelaporan Data
Langkah-Langkah Surveilans

Untuk kegiatan
surveilans HIV/AIDS
01 02 03 yang perlu
dilakukan terlebih
dahulu adalah
Mengidentifikasi Melakukan Melakukan analisis
pengumpulan data,
masalah dan kasus perekaman, dan interpretasi pengolahan data
HIV/AIDS dengan pengolahan dan juga terhadap hasil dan juga analisis
pengumpulan data pelaporan data. data. Ketiga hal ini
pengolahan dan
yang sudah pelaporan data. sangat penting
dilakukan. dalam kegiatan
surveilans.
04 06
Menindaklanjuti
hasil analisis data
05 Merumuskan
rekomendasi dan
07
dengan alternatif tindak
melakukan studi Menyebarkan lanjut kegiatan Memberikan
epidemiologi. informasi hasil surveilans umpan balik
surveilans HIV/AIDS. kepada
HIV/AIDS kepada pihak-pihak yang
pihak terkait yang terkait.
membutuhkan.
Kelebihan Kekurangan
● Sudah memantau seroprevalens HIV pada ● Tenaga profesional serta sarana dan
suatu sub populasi tertentu dan sudah prasarana yang belum memadai untuk
memantau tren/kecenderungan infeksi HIV pelaksanaan kegiatan surveilans
berdasarkan waktu dan tempat. epidemiologi HIV/AIDS.
● Sudah memantau dampak program, ● Kesalahan pada SDM yang ada seperti
menyediakan data untuk estimasi dan petugas surveilans belum memasukkan
proyeksi kasus HIV/AIDS di Indonesia, data tepat waktu, ketepatan pelaporan
menggunakan data prevalens untuk masihkurang, data sudah diolah tapi tidak
advokasi, menyelaraskan program dianalisis, petugas Puskesmas mengalami
pencegahan dengan perencanaan hambatan menyebarkan informasi dalam
pelayanan kesehatan, dan menyediakan pencegahan dan penanggulangan
informasi untuk program TB-HIV dan telah HIV/AIDS.
mendapat dukungan dari pemerintah. ● Penyajian hanya dibuat dalam bentuk table
● Para petugas surveilans HIV/AIDS di dan grafik.
Indonesia sudah mendapatkan pelatihan ● Penyebaran informasi hanya dalam bentuk
dalam melakukan kegiatan survailans laporan tahunan dan penyuluhan, belum
tersebut. pernah dibuat buletin epidemiologi.
Kesimpulan
Tujuan dari surveilans HIV dan AIDS adalah memberikan suatu data terhadap pelayanan
kesehatan di Indonesia agar melakukan suatu perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan
terhadap penanggulangan AIDS di Indonesia. Informasi kesehatan yang berasal dari data
dasar pola penyakit sangat penting untuk menyusun perencanaan dan untuk mengevaluasi
hasil akhir dari intervensi yang telah dilakukan. Semakin kompleksnya proses pengambilan
keputusan dalam bidang kesehatan masyarakat, memerlukan informasi yang cukup handal
untuk itu pelaksanakansurveilans yang handal harus dilaksanakan.
Daftar Pustaka
Rasmaniar, R., Mahawati, E., Laksmini, P., Trisnadewi, N. W., Unsunnidhal, L., Siregar, D., ... &
Sari, M. (2020). Surveilans Kesehatan Masyarakat. Yayasan Kita Menulis.

Amiruddin, R. (2013). Mengembangkan Evidence Based Public Health (EBPH) HIV dan AIDS
Berbasis Surveilans. Jurnal Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Indonesia, 2(02), 8258.

Arief Hargono. Drg., M.Kes, Surveilans Sentinal HIV (SSHIV)


https://slideplayer.info/slide/3765401/

Surveilans Epidemiologi HIV/AIDS


https://www.slideshare.net/megaklau/surveilans-epidemiologi-hiv

https://siha.kemkes.go.id/portal/files_upload/Laporan_IBBS_2009_FNL_020811v.pdf
Thanks
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai