KONSUMEN MAHASISWA
Kelompok 4 :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Tinjauan
Penggunaan Shopeepay Later Terhadap Perilaku Konsumen Mahasiswa”. Adapun
maksud dan tujuan dari penulisan tugas ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Kapita Selekta Jurusan Manajemen Universitas Pasundan.
Selama pengerjaan dan penulisan tugas ini terdapat hambatan yang kami
alami, namun berkat bantuan, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak,
akhirnya tugas ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami beranggapan bahwa makalah ini merupakan karya terbaik yang dapat
kami persembahkan. Tetapi kami menyadari bahwa tidak tertutup kemungkinan
didalamnya terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan. Akhir kata, semoga tugas ini dapat bermanfaat
bagi kami khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
BAB II
Kajian pustaka adalah salah satu bagian penting dari keseluruhan langkah-
langkah metode penelitian. Menurut Cooper dalam Creswell (2010) mengemukakan
bahwa kajian pustaka memiliki beberapa tujuan yakni; menginformasikan kepada
pembaca hasil-hasil penelitian lain yang berkaitan erat dengan penelitian yang
dilakukan saat itu, menghubungkan penelitian dengan literatur-literatur yang ada, dan
mengisi celah-celah dalam penelitianpenelitian sebelumnya (Creswell, 2010).
2.1.1 Manajemen
2.1.2 Pemasaran
Manajemen pemasaran menurut Kotler dan Keller (2016:27) merupakan seni dan
ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan
pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai
pelanggan yang umum, kemudian manajemen pemasaran mengatur semua keinginan
pemasaran. Karna hal ini lah manajemen pemasaran sangat penting bagi perusahaan.
Kotler & Amstrong (dalam Priansa, 2017:8) menyatakan bahwa terdapat lima
konsep pemasaran yang sering dijadikan rujukan oleh perusahaan untuk
melaksanakan kegiatan pemasarannya, yaitu:
1) Produksi Konsep produksi adalah konsep bisnis tertua dimana konsumen akan
lebih menyukai produk yang tersedia secara luas denga harga yang terjangkau.
2) Produk Konsumen akan menyukai produk yang menawarkan fitur mutu yang
terbaik. Konsep ini menunjukkan bahwa konsumen sangat berpengaruh dalam
penciptaan produk.
3) Penjualan Para konsumen dan perusahaan bisnis jika tidak teratur melakukan
penjualan maka, konsumen umumnya menunjukkan keengganan atau
penolakan untuk membeli
4) Pemasaran Konsep yang menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran
organisasi adalah perusahaan harus lebih efektif dalam menciptakan,
menyerahkan, dan mengomunikasikan nilai konsumen kepada sasaran pasar
yang dipilih.
5) Pemasaran Berorientasi Masyarakat Konsep ini masyarakat menegaskan
bahwa tugas organisasi dalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan
kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diingkan secara
lebih efektif dan efisien.
Menurut Chaffey dan Chadwick (2016:11), Dedi Purwana (2017:2) Jadi pada
dasarnya digital marketing merupakan kegiatan pemasaran yang menggunaan media
digital dengan menggunakan internet yang memanfaatkan media berupa web, social
media, e-mail, database, mobile/wireless dan digital tv guna meningkatkan target
konsumen dan untuk mengetahaui profil, perilaku, nilai produk, serta loyalitas para
pelanggan atau target konsumen untuk mencapai tujuan pemasaran.
Komunikasi massa menurut pandangan para ahli dalam buku Romli (2016:1)
yang berjudul Komunikasi Massa diartikan sebagai berikut:
Ciri komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik
media audio visual maupun media cetak. Komunikasi massa selalu melibatkan
lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks. Apabila
pesan itu disampaikan melalui media pertelevisian maka prosesnya komunikator
melakukan suatu penyampaian pesan melalui teknologi audio visual secara verbal
maupun non-verbal dan nyata (Romli, 2016:4). Adapun beberapa ciri – ciri
komunikasi massa sebagai berikut.
Media baru atau new media merupakan sebuah terminologi untuk menjelaskan
konvergensi antara teknologi komunikasi digital yang terkomputerisasi dan terhubung
ke jaringan. Media baru selalu dikaitkan dengan segala macam barang yang terkait
dengan internet, teknologi, gambar maupun suara yang terhubung dalam media –
media artifisial (Mahyuddin, 2019:18). Terry Flew (2007) dalam bukunya New Media
Fourth Edition menjelaskan bahwa media baru setidaknya dapat dilihat dari
kombinasi dari tiga faktor yang menjadi penciri utama, yaitu:
a) Derajat interaktivitas, di mana interaksi dalam new media lebih fleksibel dan
lebih tinggi dibanding media konvensional.
b) Derajat social presence (keberadaan sosial) di mana media massa bersifat
lebih personal, mengurangi ambiguitas. Media baru memungkinkan audience
untuk bisa berhubungan secara personal dengan media melalui kontak
langsung.
c) Derajat otonomi, di mana pengguna media memiliki kemampuan untuk
mengontrol isi dan pengguna medianya sendiri dan menjadi sumber
independen. Pengguna new media bisa memiliki media sendiri dan diolah
sendiri.
d) Derajat payfullness, kemampuan media menyediakan hiburan bagi user.
e) Derajat privasi, yang berhubungan dengan tepi isi yang dimiliki para
pengguna media. Mereka bebas menampilkan apapun di media baru (internet)
sehingga menghasilkan media yang unik (berbeda) dan personal.
Selain menjelaskan mengenai konsep pembeda antara media baru dan media
lama, McQuail juga menunjukkan perbedaan antara media lama dan media baru,
yaitu:
a) Media lama konsepnya satu objek berbicara pada banyak orang, sementara
media baru bersifat decentralized, yang artinya semua memiliki kesempatan
berbicara kedapa siapapun.
b) Media lama adalah one way communication, sementara media baru two ways
communication yang memungkinkan adanya feedback dari audience.
c) Media lama di bawah kontrol negara, sementara media baru diluar kontrol
negara, bahkan bisa dinikmati oleh siapapun yang ada di dunia tanpa batasan
negara.
d) Media lama memproduksi lapisan sosial sementara media baru adalah
memproduksi konsep demokratisasi.
e) Media lama memfragmentasikan audience sementara media baru meletakkan
audience pada posisi yang sama.
f) Media lama membentuk kebingungan sosial sedangkan media baru
berorientasi pada individu. Media baru (new media) adalah bukti nyata dari
perkembangan teknologi komunikasi yang bisa langsung kita rasakan.
Media baru merupakan perkembangan dari teknologi media yang sudah ada
sebelumnya. Salah satu bentuk new media yang sekarang ini dapat dengan mudah
kita temui dan tidak lepas dari kehidupan kita adalah internet. Menurut Internet
Society (ISOC), internet didefinisikan sebagai kemampuan menyampaikan informasi
global yang cepat, mekanisme penyebaran informasi dan media kolaborasi dan
interaksi antara individu dan komputer mereka tanpa melihat lokasi secara geografis
(Purwanto dalam Kamila, 2017:13).
Jadi menurut Santana, titik esensinya adalah bahwa keunikan internet terletak
pada esensinya sebagai medium. Untuk mengakses internet, seseorang membutuhkan
koneksi internet dan piranti keras seperti komputer, PDA, Blackberry dan lain
sebagainya. Internet yang dianggap sebagai gabungan dari beberapa bentuk media
dan fasilitas email, website, newsgroup, e-commerce dan sebagainya.
Uses and Gratifications adalah salah satu teori dalam komunikasi massa yang
menjelaskan bahwa sekelompok orang atau orang itu sendiri dianggap aktif dan
selektif menggunakan media sebagai cara untuk memenuhi kebutuhannya. Studi di
dalam bidang ini memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) media untuk
mendapatkan kepuasan (gratifications) atas kebutuhan seseorang. Oleh karena itu,
sebagian besar perilaku orang tersebut akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan
dan kepentingan individu (Al-Imam, 2019:355). Katz, Blumler & Gurevitch (1974)
(dalam Nurhadi, 2017:57) menjelaskan mengenai asumsi dasar dari teori Uses and
Gratifications, yaitu:
1) Khalayak dianggap aktif, artinya sebagian penting dari penggunaan media
massa diasumsikan mempunyai tujuan
2) Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan
kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak.
3) Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan
kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih luas. Bagaimana
kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada
perilaku khalayak yang bersangkutan.
4) Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari satu yang diberikan
anggota khalayak; artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan
kepentingan dan motif pada situasi – situasi tertentu.
5) Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum
diteliti lebih dahulu orientasi khalayak (Nurhadi, 2017:57).
1) Frekuensi
Frekuensi adalah tingkat keseringan dalam menggunakan suatu media.
2) Intesitas
Intensitas adalah tingkat pemahaman dalam menggunakan suatu media yang
terjadi; sebelum terkena terpaan media, saat terkena terpaan media, dan
sesudah terpaan media.
3) Durasi
Durasi adalah curahan waktu yang dibutuhkan dalam mengkonsumsi suatu
media (Fioni, 2019:19).
2.1.8 E-commerce
E-commerce atau perdagangan elektronik adalah suatu kegiatan jual dan beli
barang atau jasa serta transmisi dana atau data dengan menggunakan jaringan
elektronik yaitu internet. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan informasi,
transaksi yang biasanya dilakukan secara konvensional pun dapat dilakukan secara
elektronik dengan menggunakan Website yang saat ini telah menjadi pengganti toko
offline. Website e-commerce memiliki banyak fungsi, salah satu fungsi utamanya
adalah sebagai sarana dalam melakukan pembelian dan penjualan secara online.
Menurut Santosa, Dkk (2017), Istilah E-Commerce muncul sekitar tahun 1990-an
dengan adanya perubahan proses transaksi jual beli yang dulunya secara
konvensional lalu kemudian berubah menjadi digital elektronik yang berbasiskan
jaringan internet dan komputer. Di jaman yang modern ini teknologi berkembang
sangat pesat, terutama di bidang perdagangan. Untuk dapat menghadapi persaingan
dalam dunia bisnis maka dapat memanfaatkan teknologi informasi berupa internet
yang memang sudah menjamur serta berpengaruh dikalangan masyarakat. Internet
menjadi faktor utama berkembangnya E-Commerce karena dapat digunakan sebagai
media transaksi yang bisa diakses kapanpun dan dimanapun tidak terbatas oleh waktu
dan jarak.
Salah satu hal yang sedang berkembang dikalangan masyarakat saat ini adalah
e-commerce (perdagangan elektronik). Menurut Guay dalam Nursani, et al. (2019), e-
commerce diartikan sebagai suatu transaksi ekononi yang dilakukan oleh penjual dan
pembeli secara bersama-sama menggunakan media elektronik yang berasal dari
internet dengan membuat kontrak perjanjian tentang pengiriman dan harga suatu
barang serta menyelesaikan transaksi melalui pembayaran dan pengiriman suatu
barang yang sesuai dengan kontrak yang sudah ditetapkan.
1) Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran mencakup otorisasi, kliring, penyelesaian akhir dan
pelaksanaan pembayaran. Contoh penyelenggaraan teknologi finansial pada
kategori sistem pembayaran antara lain penggunaan teknologi blockchain atau
distributed ledger untuk penyelenggaraan transfer dana, uang elektronik, dan
mobile payments.
2) Pendukung Pasar Bahwa teknologi finansial yang menggunakan teknologi
informasi dan/ atau teknologi elektronik untuk memfasilitasi pemberian
informasi yang lebih cepat atau lebih murah terkait dengan produk atau
layanan jasa keuangan kepada masyarakat.
3) Kategori manajeman investasi atau manajemen risiko antara lain penyediaan
produk investasi online atau asuransi online.
4) Pinjaman (lending), Pembiayaan (financing atau funding), dan penyediaan
modal (capital raising) Kategori tersebut antara lain layanan pinjam
meminjam uang berbasis teknologi informasi (peer to peer lending) serta
pembiayaan atau penggalangan dana berbasis teknologi informasi (crowd-
funding).
5) Jasa finansial lainnya berupa selain sistem pembayaran, pendukung pasar,
manajemen investasi dan manajemen risiko, serta pinjaman, pembiayaan dan
penyediaan modal.
1) Bersifat inovatif
2) Dapat berdampak pada produk, layanan, teknologi, dan model bisnis finansial
yang telah eksis
3) Dapat memberikan manfaat bagi masyarakat
4) Dan dapat digunakan secara luas (Rahma, 2018:648).
(Fahmi, 2016:25). menyatakan bahwa fitur adalah atribut dari suatu produk untuk
memenuhi tingkat kepuasan kebutuhan konsumen dan keinginan, melalui memiliki
produk, penggunaan, dan pemanfaatan produk Adapun indikator untuk fitur produk
adalah:
1) Kemudahan pengoperasian
2) Kepuasan dengan produk, dan
3) Desain.
Shopee PayLater merupakan fitur pembayaran baru dari aplikasi Shopee. Melalui
Shopee PayLater, para pengguna aktif Shopee akan mendapatkan kemudahan
berbelanja dalam bentuk pinjaman instan dengan bunga yang sangat minim. Berbeda
dengan Shopee PayLater yang dapat diaktifkan secara langsung, untuk saat ini
metode pembayaran melalui ShopeePayLater hanya dapat dinikmati oleh para
pengguna aktif aplikasi Shopee yang dianggap memenuhi syarat untuk menggunakan
Shopee PayLater.
Untuk skema cicilan shopee paylater Konsumen yang melakukan pinjaman harus
mengembalikan dana yang dipinjam sesuai cicilan dan jangka waktu yang dipilih.
Pilihan cicilan Shopee PayLater yang tersedia yakni tiga bulan, enam bulan, hingga
12 bulan. Tagihan Shopee PayLater adalah wajib dibayar sebelum tanggal jatuh
tempo agar pembeli yang meminjam dana tidak dikenai denda keterlambatan.
Tagihan harus lunas dalam beberapa kali angsuran sesuai dengan masa pinjaman
yang dipilih sebelumnya. Batas pembayaran atau jatuh tempo tagihan Shopee
PayLater adalah setiap tanggal 5 di bulan berikutnya setelah tagihan muncul.
Untuk sistem dendan dan bunga pada shopee pay later Dikutip dari laman resmi
Shopee Indonesia, transaksi menggunakan Shopee PayLater dikenakan biaya cicilan
(suku bunga dan biaya-biaya) minimal 2,95 persen. Selain bunga Shopee PayLater
berjalan, pembeli di marketplace yang menggunaan fitur itu juga dikenakan biaya
penanganan sebesar 1 persen per transaksi. Sementara pabila terjadi keterlambatan
pembayaran, maka pengguna akan dikenakan denda sebesar 5 persen. Jumlah denda
ini akan terus bertambah apabila pengguna tidak melunasi cicilannya. Tak hanya itu,
hal itu juga akan berdampak pada peringkat kredit di SLIK (Sistem Layanan
Informasi Keuangan) OJK (dulu dikenal dengan BI Checking) yang dapat mencegah
seseorang untuk mendapat pembiayaan dari Bank atau perusahaan lain.
Kotler dan Keller (2016:179), perilaku konsumen yaitu sebagai studi tentang
bagaimana tindakan individu, organisasi, dan kelompok dalam membeli, memilih dan
menggunakan ide, produk maupun jasa dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Konsep pendekatan perilaku konsumen mengajarkan agar pemasar
cenderung memiliki orientasi lebih kepada pelanggan dan bukan hanya sekedar
menjual apa yang diproduksi perusahaan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang
mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Ketika memutuskan akan
membeli suatu barang atau produk, konsumen selalu memikirkan terlebih dahulu
barang yang akan dibeli. Mulai dari harga, kualitas, fungsi atau kegunaan barang
tersebut, dan lain sebagainya. Kegiatan memikirkan, mempertimbangkan, dan
mempertanyakan barang sebelum membeli merupakan atau termasuk ke dalam
perilaku konsumen. Fokus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu
membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia
untuk mengkonsumsi suatu barang.
1) Faktor budaya
Kebudayaan merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling
mendasar untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari
lembagalembaga penting lainnya. Faktor kebudayaan memberikan pengaruh
paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen. Faktor Kebudayaan,
terdiri dari : Budaya, Sub budaya, Kelas sosial
a) Budaya Seseorang menciptakan kumpulan nilai, persepsi, preferensi,
dan perilaku dari keluarganya serta lembaga-lembaga penting lainnya.
b) Sub-budaya terdiri dari kebangsaan agama, kelompok, ras dan daerah
geografis. Sub-budaya ini terbagi dari beberapa jenis yang dibagi
untuk mempengaruhi perilaku konsumen untuk memudahkan
perusahaan dalam melihat perilaku konsumen.
c) Kelas sosial Stratifikasi kadang-kadang terbentuk sistem kasta dimana
anggota kasta yang berbeda dibesarkan dalam peran tertentu dan tidak
dapat mengubah keanggotaan kasta mereka
2) Faktor sosial
Kelas sosial merupakan pembagian masyarakat yang relatif homogen dan
permanen yang tersusun secara hierarkis dan yang anggotanya menganut
nilai-nilai, minat, dan perilaku yang serupa. Faktor Sosial, terdiri dari :
Kelompok, Keluarga, Peran dan status
a) Kelompok referensi adalah seseorang terdiri dari semua kelompok
yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung
terhadap sikap atau perilaku seseorang. Kelompok merupakan
pengaruh yang paling besar bagi setiap konsumen.
b) Keluarga, merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling
penting dan masyarakat dan ia telah menjadi objek penelitian yang
luas.
c) Peran dan status Seseorang berpartisipasi kedalam banyak kelompok
sepanjang hidup keluarga, klub dan organisasi.
3) Faktor Pribadi
Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang
berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang
relatifkonsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan Faktor Pribadi, terdiri
dari : Usia dan tahap siklus hidup, Pekerjaan dan lingkungan, Gaya hidup,
Kepribadian dan Konsep Diri.
a) Usia dan tahap siklus hidup Setiap orang membeli barang-barang yang
berbeda pada tingkat usia terntentu dan tingkat manusia terhadap
pakaian, peralatan, yang juga berhubungan dengan manusia. Tentunya
untuk setiap kebutuhan setiap orang berbeda-beda baik itu anak kecil,
remaja, dan orang dewasa.
b) Pekerjaan dan lingkungan Ekonomi Pekerjaan seseorang juga
mempengaruhi pola konsumsinya. Seseorang direkrut perusahaaan
akan mempunyai pola konsumsi yang berbeda dengan seorang yang
berprofesi debagai dokter dan lain sebagainya.
c) Gaya hidup Merupakan pola hidup seseorang di dunia yang di
ekspresikan dalam aktivitas minat dan opini. Gaya hidup merupakan
kebiasaan seseorang atau keluarga yang sering dilakukan rutin.
d) Kepribadian dan Konsep diri Kepribadian diartikan sebagai
karakteristik psikologi seseorang yang berbeda dengan orang lain yang
menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama
terhadap lingkungannya.
4) Faktor Psikologis
Faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana ia tinggal
dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dimasa lampau
atau antisipasinya pada waktu yang akan datang. Faktor Psikologis, terdiri
dari : Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, Keyakinan dan sikap.
a) Motivasi
Motivasi adalah kebutuhan yang mendorong seseorang untuk
bertindak. Motivasi bisa muncul dari dalam maupun dari luar.
b) Persepsi
Persepsi merupakan proses yang digunakan oleh individu untuk
memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan masukan-
masukan guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.
c) Pembelajaran
Pembelajaran Meliputi perubahan seseorang yang timbul berdasarkan
pengalaman dipenengaruhi oleh lingkungan tertentu.
d) Keyakinan dan sikap Keyakinan merupakan gambaran pemikiran yang
dianut seseorang tentang suatu hal. Keyakinan dapat berdasarkan
pengetahuan dan kepercayaan.
JUDUL
No PENELITIAN HASIL PERBEDAA PERSAMAAN
DAN N
PENULIS
1 “Pengaruh Hasil Studi yang Fitur shopee
Penggunaan Penelitian dilakukan di Paylater belum
Fitur Shopee menunjukan Universitas lama digunakan
PayLater bahwa Pasundan
terhadap penggunaan Bandung
Perilaku fitur shopee
Konsumtif PayLater
Mahasiswa masih belum
FISIP USU”. lama < 3
Nadya bulan,
Anastasya responden
(2020) bertransaksi
melalui fitur
Shopee
PayLater
untuk
mendapatkan
promo
khusus.
Namun
terdapat juga
11,5%
responden
yang
menggunaka
n
ShopeePayLa
ter bertujuan
untuk
menunjang
penampilan
yang tidak
tercukupi
oleh uang
saku bulanan,
kebanyakan
fitur shopee
paylater ini
digunakan
oleh
mayoritas
perempuan
untuk
pembelian
akecantikan.
2 “Faktor-faktor Hasil Studi yang Kesamaan faktor-
yang penelitian dilakukan di faktor yang
dipertimbangka menunjukan Universitas menjadi alasan
n konsumen bahwa Pasundan keputusan
untuk diantara Bandung pembelian online
melakukan faktor harga,
pemberlian faktor
secara online kenyamanan,
(studi pada faktor
mahasiswa website,
fakultas faktor
ekonomi pelayanan
Universitas pelanggan,
Negeri faktor
Malang)”. berbelanja,
Novy Indarsih faktor resiko,
(2011) maka faktor
kenyamanan
paling
dominan
dalam
pertimbangan
konsumen
melakukan
pembelian
online.
3 “pengaruh Hasil Studi yang E-commerce
perilaku penelitian dilakukan di memiliki
konsumen menunjukan Universitas pengaruh
terhadap bahwa Pasundan terhadap perilaku
transaksi pengaruh Bandung konsumen
bebasis E- yang mahasiswa.
commerce signifikan
(studi Pada terhadap
Mahasiswa transaksi E-
Fakultas commerce.
Ekonomi
Universitas
Islam Negeri
Maulana Malik
Ibrahim
Malang)”. Furi
Ratna Sari
(2013)
4 “Analisis Uji t, Studi yang Jumlah uang yang
Pengaruh diperoleh t dilakukan di dimiliki/Pendapat
Pendapatan hitung > t Universitas an memiliki
Terhadap tabel atau Pasundan pengaruh
Perilaku diperoleh Bandung terhadap perilaku
Konsumsi 91,166 > konsumsi dan
Mahasiswa 1,66071 alasan
Universitas dengan penggunaan fitur
Samudra di demikian Ho shope Paylater
Kota Langsa”. ditolak dan
Nurlaila Ha diterima
Hanum, (2017) sehingga
dapat
dinyatakan
bahwa
pendapatan
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
tingkat
konsumsi
mahasiswa
UNSAM di
Kota Langsa.
Seorang peneliti harus menguasai teori teori ilmiah sebagai dasar menyusun
kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran merupakan
penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi objek permasalahan .
Kerangka berfikir merupakan model koseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan faktor faktor yang telah di identifikasikan sebagai hal yang
penting jadi dengan demikian bahwa Kerangka penelitian adalah sebuah pemahanan
atau konsep yang peneliti kuasai sebagi pedoman dan alur yang menyimpulkan
hipotesis secara konseptual.
Model TAM diatas menjelaskan bahwa Behavioral Intention to Use atau dalam
penelitian ini dimaknai sebagai minat menggunakan, pada asumsi dasarnya perilaku
seseorang dalam penggunaan atau penerimaan suatu teknologi, dipengaruhi oleh dua
variabel utama yakni perceived usefulness dan perceived ease of use. Indikator minat
menurut Walgito (2016:165) terdiri dari tiga indikator. Indikator inilah yang peneliti
pakai dalam penelitian minat menggunakan, dari ketiga indikator tersebut yaitu:
Engel (2019: 26) memberikan definisi terhadap kepuasan adalah evaluasi pasca
konsumsi di mana suatu alternatif yang di pilih setidaknya memenuhi atau melebihi
harapan. Sedangkan ketidakpuasan adalah hasil dari harapan yang diteguhkan secara
negatif. Penilaian untuk kepuasan dan ketidakpuasan Engel membaginya ke dalam 3
(tiga) bentuk yang berbeda yaitu:
1) Diskonfirmasi positif: yaitu di mana kinerja (hasil) yang diperoleh lebih baik
dari apa yang diharapkan
2) Diskonfirmasi sederhana: yaitu di mana kinerjanya sama dengan yang
diharapkan
3) Diskonfirmasi negatif: yaitu kinerja yang didapatkan lebih buruk dari apa
yang diharapkan.
Jika konsumen merasa puas maka ia akan menunjukan kemungkinan yang lebih
tinggi untuk menggunakan produk itu lagi. Konsumen yang merasa puas cenderung
akan mengatakan hal-hal yang baik mengenai suatu profuk terhadap orang lain.
Sebaliknya apabila konsumen merasa tidak puas, maka akan memungkinkan ia
melakukan salah satu dari dua tindakan ini yaitu: meng-uninstal produk atau
mengurangi kapasitas penggunaan.
METODE PENELITIAN
Melalui penjelasan menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa , metode
penelitian kualitatif merupakan pendekatan penelitian berorientasi pada fenomena gejala
yang bersifal alami untuk memahami masalah kemanusiaan dan sosial dimana peneliti
merupakan instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna
daripada generalisasi.
Tabel 3.1
OperasionalisasiVariabel
menggunaka
dapat diartikan
n ShopeePay
sebagai sesuatu
Later
yang pernah Waktu
dialami, dijalani Sering atau Seberapa sering
maupun tidaknya menggunakan
dirasakan, baik ShopeePay 4
konsumen Later
sudah lama menggunaka
maupun yang n ShopeePay
baru saja terjadi Later
Pengetahuan Menggunakan
(Saparwati,2017) konsumen Shopee Pay
dalam Later
menggunakan 5
Shopee Pay
Later
Nominal kisaran
pembayaran
nominal 6
yang
Penggunaa dilakukan pembelian
n barang dengan
menggunakan
ShopeePay
Later
Angsuran Tingkat
yang
dilakukan angsuran
pada saat 7
membeli
suatu barang
menggunaka
n ShopeePay
Later
Yang Apakah
dihasilkan menggunakan
Dampak dari ShopeePay
penggunaan Later 8
Memberikan definisi Shopeepay memudahkan
terhadap kepuasan Later anda
adalah evaluasi asca
konsumsi di mana Konsumen Barang yang
suatu alternatif yang dalam
Sikap Diri dibeli sesuai 9
di pilih setidaknya mengatasi
memenuhi atau dorongan dengan
melebihi harapan pembeliaan
kebutuhan atau
keinginan
(Engel, 2019: 26) Dampak yang
dirasakan Kelebihan dan
kekurangan
ketika 10
menggunakan
Shopee pay
Latter
3.3 Objek dan Subjek Penelitian
3.3.1 Objek Penelitian
No Nama/Narasumber Keterangan/jawaban
1 Yosef Suherlan Apabila tidak mempunyai uang untuk pembelian
barang masih bisa menggunakan shopee pay
latter dengan di cicil per bulan untuk
pembayarannya
2 Yunia Berliana Karena menggunakannya praktis dan bisa
membantu dalam keadaan terdesak. Terutama
ketika sedang membutuhkan barang yang sangat
di butuhkan tetapi dalam keadaan tidak punya
uang
3 Rhea Almira Karena ketika lagi butuh barang terus minim
uang, ataupun pembayarannya malas ke
Alfamart, serta m banking tidak ada saldonya,
cara tercepat menggunakan Shopee Paylatter
4 Diva Apresya Untuk membeli barang-barang dengan harga
yang mahal si pembayarannya bisa dalam jangka
6 bulan atau 3 bulan sesuai kemampuan kita.
5 Windi Widia Wati Untuk memenuhi semua kebutuhan dan
keinginan
No Nama/Narasumber Keterangan/jawaban
1 Yosef Suherlan Dalam kondisi sedang menginginkan barang
ataupun pakaian yang dibutuhkan
2 Yunia Berliana Ketika dalam kondisi mendesak dan ada
keperluan yang ingin dibeli seperti baju
3 Rhea Almira Dalam kondisi mendesak dan sesuai dengan
kebutuhan
4 Diva Apresya Dalam keadaan kepepet membutuhkan barang
yang dibutuhkan tetapi tidak mempunyai
uang
5 Windi Widia Wati Ketika kondisi mendesak saat tidak
mempunyai uang dan ingin membeli sesuatu
hal yang di inginkan
Hal ini selaras dengan penyataan yang diungkapkan oleh Walgito (2016:165)
bahwa Indikator minat terdiri dari tiga indikator yang dimana Indikator inilah yang
peneliti pakai dalam penelitian minat menggunakan, dari ketiga indikator tersebut
yaitu:
NO Nama/Narasumber Keterangan
YA TIDAK
1 Yosef Suherlan
2 Yunia Berliana
3 Rhea Almira
4 Diva Apresya
No Nama/Narasumber Keterangan/jawaban
1 Yosef Suherlan Dari tahun 2020
2 Yunia Berliana Dari tahun 2020
3 Rhea Almira Akhir Desember 2021
4 Diva Apresya Dari tahun 2018
5 Windi Widia Wati Dari 6 bulan yang lalu (Agustus 2021)
3. Seberapa sering anda menggunakan Shopee Paylater?
Tabel 4.5 Daftar Seberapa sering menggunakan Shopee Paylater
No Nama/Narasumber Keterangan/jawaban
1 Yosef Suherlan Terbilang sering, sampai sekarang sering
menggunakan Shopee Paylater
2 Yunia Berliana Sejauh ini jarang menggunakan Shopee
Paylater
3 Rhea Almira Jarang menggunakan Shopee Paylater karena
lebih sering ke alfamart, ataupun lewat m
banking
4 Diva Apresya Jarang menggunakan Shopee Paylater, hanya
digunakan ketika sedang memerlukannya
5 Windi Widia Wati Lumayan sering
No Nama/Narasumber Keterangan/jawaban
1 Yosef Suherlan Nominal yang digunakan untuk membeli
barang dari 100.000 sampai 1.000,000 rupiah
2 Yunia Berliana Nominal yang digunakan di Shopee Paylater
dari 100.000 sampai 500.000
3 Rhea Almira Nominal yang dibutuhin dari kisaran 100.000
sampai 300.000, karena berat untuk
cicilannya
4 Diva Apresya Transaksi yang dilakukan berada di kisaran
100.000 sampai 300.000
5 Windi Widia Wati Kisaran nominal yang digunakan untuk
membeli barang yaitu 100.000 sampai
1.000.000
No Nama/Narasumber Keterangan/jawaban
1 Yosef Suherlan Selama ini angsuran yang di pilih adalah
jangka pendek sekitar sebulanan, karena
barang-barang yang dibeli pun bukan barang
yang mempunyai harga sangat mahal, maka
dari itu memilih angsurannya yang jangka
pendek
2 Yunia Berliana Sekitar sebulan, di sana ada 6 kali cicilan dan
bisa dibayar satu kali
3 Rhea Almira Kadang memilih angsuran jangka panjang
dan jangka pendek pula, hal itu di sesuaikan
barang kebutuhan yang di perlukan
berdasarkan nominalnya
4 Diva Apresya Tergantung dari barang yang dibeli, pernah
paling lama mencoba yang 6 bulan dengan
angsuran perbulan dengan nominal diatas
100.000 rupiah
5 Windi Widia Wati Jangka pendek karena sesuai dengan
kemampuan mahasiswa
Oleh karena itu, adanya Shopee Paylater ini konsumen dapat membeli
kebutuhan mereka ketika sedang kekurangan dana, dan dalam memilih angsuran
sesuai dengan harga barang yang mereka beli, jika barang yang mereka beli bukan
merupakan barang mahal maka mereka akan memilih angsuran jangka pendek,
sedangkan apabila barang yang mereka beli merupakan barang yang harganya mahal
maka mereka akan memilih angsuran jangka panjang.
Ketiga hal ini yang membuat konsumen memiliki sebuah pengalaman dalam
menggunakan Shopee Paylater sehingga pengalaman para konsumen dalam
menggunakan Shopee Paylater dapat diceritakan kepada orang lain, baik itu kepuasan
konsumen dalam menggunakan Shopee Paylater atau ketidakpuasan konsumen dalam
menggunakan Shopee Paylater. Ketika konsumen merasa puas dalam menggunakan
Shopee Paylater konsumen tersebut akan menceritakan pengalamannya menggunakan
Shopee Paylater dan akan merekomendasikan fitur Shopee Paylater kepada orang
lain.
NO Nama/Narasumber Keterangan
YA TIDAK
1 Yosef Suherlan
2 Yunia Berliana
3 Rhea Almira
4 Diva Apresya
No Nama/Narasumber Keterangan/jawaban
1 Yosef Suherlan Pada awalnya menggunakan Shopee Paylater
karena ada kebutuhan tapi makin sini jadi
ketagihan untuk membeli barang yang di
inginkan.
2 Yunia Berliana Sejauh ini menggunakan Shopee Paylater
untuk memenuhi keinginan bukan kebutuhan
3 Rhea Almira Tentu untuk menggunakan Shopee Paylater
sesuai kebutuhan, kalau misalnya tidak ada
kebutuhan yang di perlukan hanya ingin
memenuhi keinginan akan kebilang rugi juga
4 Diva Apresya Untuk saaat ini saya menggunakan Shopee
Paylater ketika ada kebutuhan saja, karena
apabila membeli semua yang di inginkan
takutnya malahan boros
5 Windi Widia Wati Sejauh ini menggunakan Shopee Paylater
untuk memenuhi keinginan bukan kebutuhan
NO Nama/Narasumber Keterangan
Kelebihan Kekurangan
1) Diskonfirmasi positif: yaitu di mana kinerja (hasil) yang diperoleh lebih baik
dari apa yang diharapkan
2) Diskonfirmasi sederhana: yaitu di mana kinerjanya sama dengan yang
diharapkan
3) Diskonfirmasi negatif: yaitu kinerja yang didapatkan lebih buruk dari apa
yang diharapkan.
Dalam hal ini terdapat 2 bentuk yang sering dirasakan konsumen mahasiswa
yaitu Diskonfirmasi Positif dan Diskonfirmasi Negatif, ketika konsumen mahasiswa
merasakan Diskonfirmasi Positif maka kemungkinan munculnya dampak buruk lebih
besar, karena hasil yang diperoleh dalam penggunaan Shopee Paylater lebih baik dari
apa yang diharapkan. Contohnya seperti munculnya perilaku konsumtif dan muncul
rasa ketertarikan untuk selalu ingin membeli suatu barang menggunakan Shopee
Paylater walaupun barang yang dibeli bukan merupakan barang yang sedang
dibutuhkan, namun tetap ada dampak positif yang dirasakan konsumen mahasiswa
seperti dapat membantu konsumen mahasiswa ketika sedang membutuhkan suatu
barang namun sedang tidak memiliki cukup dana, sedangkan ketika konsumen
mahasiswa merasakan diskonfirmasi negatif maka mereka menghindar dari dampak
negatif seperti munculnya perilaku konsumtif dan muncul rasa ketertarikan untuk
selalu ingin membeli suatu barang menggunakan Shopee Paylater walaupun barang
yang dibeli bukan merupakan barang yang sedang dibutuhkan, Sehingga terhindar
dari keinginan pembelian yang besar.
Penggunaan Shopee Paylater ini dapat menjadi bumerang bagi mereka apabila
terus menerus dilakukan tanpa pertimbangan yang jelas. Karena seperti yang kita
ketahui, banyak remaja yang belum mempunyai penghasilan atau pendapatan yang
tetap. Jika para mahasiswa mempunyai pola hidup konsumtif, mereka akan
mempunyai pikiran untuk menganggap sepele mengenai tagihan Shopee Paylater ini.
Padahal tagihan tersebut bukanlah hal sepele dan akan memiliki dampak jika tidak
dilunasi secara tepat waktu.
Apabila mereka telat dalam membayar tagihan Shopee Paylater ini, maka
mereka akan terlilit utang dan terjebak dalam kesulitan pembayaran tagihan karena
tidak memiliki penghasilan yang tetap. Hal ini juga akan berdampak kepada
pencatatan nama di Lembaga Otoritas Keuangan Jasa (OJK) karena fitur Shopee
Paylater ini langsung diawasi oleh OJK. Selain itu, akun Shopee pemilik akan
ditangguhkan. Bahkan, jika sudah menunggak lama, pihak Shopee akan
mendatangkan pihak yang terkait secara langsung.
1) Mempermudah konsumsi
Di dunia maya, pembeli bisa langsung menemukan banyak “toko” dari
berbagai penjual, apalagi ketika masuk ke marketplace yang layaknya mal
online. Keuntungannya adalah pembeli bisa membandingkan harga dari
berbagai toko berbeda dalam waktu singkat. Di tempat belanja konvensional,
pembeli kadang merasa canggung ketika terlalu lama memilih-milih barang
dan ditunggui oleh si penjaga toko.
2) Mempercepat konsumsi
Misalnya pengiriman sangat cepat, artinya barang akan dikirim oleh
pihak toko online melalui jasa ekspedisi kepada konsumen dan tidak terbatas
daerah pengiriman barangnya. Dan juga bisa mempercepat kebutuhan yang di
inginkan pada suatu situs e-commerce, pelanggan dapat melakukan pencarian
produk melalui kolom pencarian yang pada umumnya terletak pada bagian
atas situs.
3) Menurunkan biaya operasional
Hal ini pastinya menguntungkan para pembeli karena bisa menghemat
biaya dan konsumen bisa langsung menemukan banyak “toko” dari berbagai
penjual, apalagi ketika masuk ke marketplace yang layaknya mal online.
Dengan fitur pembayaran dengan cicilan juga memudahkan kosnumen untuk
melakukan transaksi.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
5.2 Saran
Sehingga harapan kami setelah membuat penelitian ini yaitu para konsumen
khususnya mahasiswa lebih bijak dalam bertransaksi sehingga tidak menjadi candu
dalam berbelanja. Selain itu akan muncul perilaku konsumtif pada mahasiswa,
mereka akan menganggap remeh mengenai tagihan Shopee Paylater ini dan akan
memiliki dampak negatif jika tagihan tersebut tidak dilunasi secara tepat waktu
maka menimbulkam bunga yang lebih besar. Namun penelitian ini masih secara
sampling yang tidak mewakilkan keseruluhan pengguna Shopee Paylater sehingga
dibutuhkan penelitian lebih.
Dan harapan kami untuk Shopee yaitu diberlakukan limit transaksi kepada
para mahasiswa dengan sesuai pendapatan yang mereka miliki, sehingga para
mahasiswa dapat membatasi diri dalam bertransaksi.
LAMPIRAN