Kelas/Semester : VIII/Ganjil
A. Kompetensi Inti
1. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
2. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
3.5. Menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dan penyelesaiannya yang
dihubungkan dengan masalah kontekstual.
4.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua
variabel.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5.1. Mengidentifikasi Persamaan Linear Dua Variabel
3.5.2. Membedakan antara Persamaan Linear Dua Variabel (PLSV) dan Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
4.5.1. Menganalisis soal cerita dari masalah sehari-hari berkaitan dengan Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel
4.5.2. Membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning dengan
pendekatan saintifik peserta didik diharapkan dapat :
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi PLDV dan SPLDV dengan teliti sehingga
peserta didik dapat membedakan antara PLDV dan SPLDV dengan percaya diri.
2. Menentukan model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan
SPLDV dengan tepat dan tanggung jawab.
3. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang telah didapat dengan metode
eliminasi, substitusi, dan campuran misalnya menentukan nilai x dan y.
4. Membuat kesimpulan hasil dari penyelesaian SPLDV dengan metode eliminasi,
substitusi, dan campuran dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran
1. Faktual
Persamaan linear adalah suatu persamaan yang memiliki variabel dengan pangkat
tertingginya adalah 1 (satu). Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV) merupakan
suatu persamaan yang terdiri atas dua variable dan keduanya berpangkat 1. Dalam
Persamaan Linear Dua Variabel terdapat unsur-unsur Variabel, konstanta,
koefisien. Solusi dari Persamaan Linear Dua Variabel disebut himpunan
penyelesaian. Kumpulan dua (atau lebih) Persamaan Linear Dua Variabel disebut
dengan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). SPLDV ini biasanya
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang
membutuhkan penggunaan matematika, seperti menentukan harga suatu barang,
mencari keuntungan penjualan, sampai menentukan ukuran suatu benda
2. Konseptual
Bentuk umum Persamaan Linear Dua Variabel adalah ax +by + c = dengan a
dan b keduanya tidak nol, x dan y sebagai variable, a koefisien dari x, b koefisien
dari y dan c adalah konstanta
3. Prinsip
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) dapat diselesaikan dengan 3
metode yaitu eliminasi, substitusi, dan campuran.
Metode eliminasi digunakan dengan cara membuang/menghapus salah
satu variabel sehingga nilai dari variabel lain didapatkan.
Metode substitusi digunakan dengan cara mengubah salah satu bentuk
persamaan kemudian memasukkan persamaan tersebut ke persamaan
lainnya.
Campuran (eliminasi-substitusi) digunakan dengan cara menggabungkan
kedua metode sekaligus. Misalnya, pertama menggunakan metode
eliminasi untuk mencari salah satu nilai variabelnya, kemudian nilai
variabel yang didapatkan disubstitusikan ke dalam salah satu persamaan
untuk mendapatkan nilai variabel lainnya.
4. Prosedural
Model matematika dari permasalahan yang melibatkan PLDV dan SPLDV dalam
kehidupan sehari-hari dapat diselesaikan dengan perhitungan yang akan
melibatkan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, biasanya permasalahan
sehari-hari tersebut biasanya disajikan dalam bentuk soal cerita. Ada beberapa
langkah yang bisa digunakan untuk menyusun model matematika dari soal cerita
sebagai berikut: 1. Dengan mengubah kalimat-kalimat yang ada pada soal cerita
menjadi beberapa kalimat matematika (model matematika) 2. Membentuk
Persamaan Linear Dua Variabel dan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Problem Based Learning
3. Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan
G. Media, Alat/Bahan dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran : Materi dan LKPD
2. Alat dan Bahan : Spidol dan Papan Tulis, Zoom (daring)
3. Sumber Belajar :
Buku Siswa (As’ari Abdul Rahman, dkk. 2017. Matematika SMP/MTs
Kelas VIII Semester I edisi revisi 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud) halaman 189-249
Buku Guru (As’ari Abdul Rahman, dkk, 2017. Matematika SMP/MTs
Kelas VIII Semester I edisi revisi 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud) halaman 177-213
Hasna, Umi dan Raharjo. Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII
Semester Gasal. Solo: Penerbit Usaha Makmur Solo
H. Kegiatan Pembelajaran
Percaya Diri
Pengetahuan Mampu membedakan PLSV dan Tes lampiran
PLDV Tertulis
Mampu memahami definisi SPLDV
Keterampilan Keterampilan dalam berbicara Observasi lampiran
Keterampilan dalam berdiskusi
bersama selama pembelajaran
J. Lampiran
1. Lampiran 1. Materi Pembelajaran Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel
2. Lampiran 2. Lembar Kerja Peserta Didik
3. Lampiran 3. Instrumen Penilaian Sikap
4. Lampiran 4. Instrumen Penilaian Pengetahuan
5. Lampiran 5. Instrumen Penilaian Keterampilan
6. Lampiran 6. PPT
Lampiran 1. Materi Pembelajaran Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
ax +by =c
dimana x dan y disebut variabel
c disebut kontstanta
ax +by =c
px+ qy=r
dimana x dan y disebut variabel
5 y=10
y=2
5 x=20
x=4
iii. Kesimpulan
Jadi, penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel adalah x = 4
dan y = 2
2. Metode Substitusi
Metode substitusi digunakan dengan cara mengubah salah satu bentuk persamaan
kemudian memasukkan persamaan tersebut ke persamaan lainnya.
Contoh :
Carilah penyelesaian sistem persamaan!
x +2 y =8
2 x− y=6
i. Memilih persamaan yang akan disubstitusikan yaitu x + 2y = 8
Ubah persamaan tersebut menjadi x = 8 – 2y
ii. Substitusikan persamaan tersebut ke persamaan 2x – y = 6 menjadi
2x – y = 6
2 ( 8 – 2y ) - y = 6
16 – 4y - y = 6
16 – 5y = 6
-5y = -10
y=2
iii. Substitusikan y = 2 ke persamaan x = 8 – 2y
x = 8 – 2y
x = 8 – 2(2)
x=8–4
x=4
iv. Kesimpulan
Jadi, penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel adalah x = 4
dan y = 2
3. Metode Campuran
Metode campuran (eliminasi-substitusi) digunakan dengan cara menggabungkan
kedua metode sekaligus. Misalnya, pertama menggunakan metode eliminasi untuk
mencari salah satu nilai variabelnya, kemudian nilai variabel yang didapatkan
disubstitusikan ke dalam salah satu persamaan untuk mendapatkan nilai variabel
lainnya.
Contoh :
Selesaikan soal berikut!
x +2 y =8
2 x− y=6
i. Mengeliminasi variabel x
5 y=10
y=2
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dan
penyelesaiannya dengan menggunakan metode campuran yang dihubungkan
dengan masalah kontekstual.
2. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel dengan menggunakan metode campuran
Dari masalah yang disajikan, buatlah rencana penyelesaian untuk memecahkan masalah
tersebut. Untuk memudahkan dalam bekerja, buatlah terlebih dahulu apa yang diketahui dan
ditanya dari permasalahan diatas.
Ayo berdiskusi dan mengumpulkan informasi!
KEGIATAN-1
Untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua
variabel khususnya soal cerita lengkapilah titik-titik dibawah ini :
…
= Harga baju jenis A
Persamaan 1 : ………………..………………………
Persamaan 2 : ………………………………………..
…..…………………………...
Berdasarkan yang telah dilakukan, maka HP =
Langkah 5. Menentukan kesimpulan
…..………………………….....................................................................
Jadi,
Ayo Menyimpulkan!
Berdasarkan kegiatan yang sudah kamu lakukan. Ayo coba tuliskan kesimpulan yang
kamu peroleh dengan bahasamu sendiri.
Ayo Berlatih!
12x – 2by = 12
3ax – by = 6
3. Peserta didik dapat menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dan
penyelesaiannya dengan menggunakan metode campuran yang dihubungkan
dengan masalah kontekstual.
4. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel dengan menggunakan metode campuran
Dari masalah yang disajikan, buatlah rencana penyelesaian untuk memecahkan masalah
tersebut. Untuk memudahkan dalam bekerja, buatlah terlebih dahulu apa yang diketahui dan
ditanya dari permasalahan diatas.
Ayo berdiskusi dan mengumpulkan informasi!
KEGIATAN-1
Untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua
variabel khususnya soal cerita lengkapilah titik-titik dibawah ini :
x
= Harga baju jenis A
Persamaan 1 : 3x + 4y = 960.000
Persamaan 2 : 2x + 5y = 990.000
{ 120.000, 150.000 }
Berdasarkan yang telah dilakukan, maka HP =
jenis baju yang lebih murah adalah baju jenis A. Harga baju jenis A =
Jadi, 120.000 dan harga baju jenis B = 150.000
Ayo Menyimpulkan!
Berdasarkan kegiatan yang sudah kamu lakukan. Ayo coba tuliskan kesimpulan yang
kamu peroleh dengan bahasamu sendiri.
Ayo Berlatih!
12x – 2by = 12
3ax – by = 6
Penyelesaian :
Lampiran 3. Instrumen Penilaian Sikap
1. Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Catatan :
a. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria: 100 = Sangat Baik 75 = Baik 50 = Cukup
25 = Kurang
b. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
c. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75 4
d. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
e. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
2. Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka
peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun
agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu
tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian
menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format
penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu.
Berikut Contoh format penilaian :
Tes Tertulis
KUNCI JAWABAN
A. Pilihan Ganda
1) B 4) C
2) D 5) A
3) B
B. Uraian
Rubrik Penilaian
A. Pilihan Ganda (Total Skor = 50)
1) Skor 10 jika jawaban benar, skor 0 jika jawaban salah
2) Skor 10 jika jawaban benar, skor 0 jika jawaban salah
3) Skor 10 jika jawaban benar, skor 0 jika jawaban salah
4) Skor 10 jika jawaban benar, skor 0 jika jawaban salah
5) Skor 10 jika jawaban benar, skor 0 jika jawaban salah
B. Uraian (Total Skor = 50)
a) Skor 15 jika dapat membuat 2 model matematika yang sesuai dengan soal
diberikan
Skor 8 jika hanya dapat membuat 1 model matematika yang sesuai dengan soal
yang diberikan
Skor 0 jika tidak dapat membuat model matematika
b) Skor 20 jika dapat menyelesaikan SPLDV baik menggunakan metode eliminasi,
substitusi maupun campuran dan jawaban benar
Skor 10 jika dapat menyelesaikan SPLDV baik menggunakan metode eliminasi,
substitusi maupun campuran dan hanya 1 jawaban benar
Skor 5 jika sudah dapat menyelesaikan SPLDV namun jawaban yang didapatkan
salah
Skor 0 jika tidak menulis apapun
c) Skor 15 jika dapat menemukan luas persegi panjang dan jawaban benar
Skor 8 jika sudah menghitung namun jawaban yang diberikan salah
Skor 0 jika tidak menulis apapun
2. Penilaian Diskusi
Lampiran 6. PPT