Anda di halaman 1dari 3

Rubrik Penilaian Kognitif (Tugas pertemuan 1)

1. Memerincikan bagaimana proses terjadinya efek fotolistrik!


Jawban : Efek fotolistrik terjadi akibat peristiwa terlepasnya sebagian electron pada permukan
logam akibat penyinaran dengan berkas cahaya. Peristiwa ini terjadi jika frekuwensi foton
lebih besar daripada frekuwensi ambang gelombangnya.

2. Memperjelas bagaimana proses transfer energi dari cahaya ke elektron pada gejala efek
fotolistrik berdasarkan paham (a) cahaya sebagai gelombang (b) cahaya sebagai partikel!
Jawab:
a. Cahaya sebagai gelombang
Semakin besar intensitas cahaya maka semakin besar pula energi yang dapat diberikan
pada elektron. Lepas tidaknya electron akibat penyinaran ini bergantung pada cukup
tidaknya energi yang dikumpulkan electron untuk melepaskan diri dari ikatanya.
b. Cahaya sebagai partikel
Einstein mempostulatkan bahwa energi yang akan dibawa oleh cahaya terdistribusi secara
diskrit dalam bentuk paket energi bukan terdistribusi secara kontiniu sebagaimana
dijelaskan oleh teori gelombang.

3. Semua gejala efek fotolistrik dapat dijelaskan secara memuaskan oleh Einstein berdasarkan
paham cahaya sebagai partikel. Tafsirkanlah mengenai hal ini dan tunjukkan bukti yang
mendukung hal tersebut!
Jawab : Teori klasik menjelaskan bahwa cahaya adalah gelombang. Maka seharusnya
semakin tinggi intensitas cahaya yang diberikan maka semakin besar arus yang terdeteksi,
namun hasil eksperimen menunjukan bahwa walaupun intensitas cahaya yang diberikan
maksimun. Elekton tidak muncul juga dari plat. Einstein menjelaskan kembali dengan
mengemukakan bahwa cahaya terkuantisasi dalam gumpalan-gumpalan partikel cahaya yang
disebut foton.
Bukti yang mendukung penjelasan Einsten :
a. Electron akan terpancar dari logam katoda dengan kecepatan yang bervariasi dan
energi kinetik maksimum (Ek maks) “tidak bergantung pada intensitas cahaya” yang
mengenai logam.
b. Tidak terdapat selisih waktu yang cukup signifikan antara saat dimulainya penyinaran
pada logam dan terpancarkannya electron foto dari logam tersebut.
4. Memerincikan bagaimana perbedaan dan kesamaan antara pengkuantuman energi yang
dikemukakan Planck dan pengkuantuman energi yang dikemukakan Einstein?
Jawab : Persamaanya itu keduanya mengemukakan bahwa cahaya terkuantiasi dalam
gumpalan partikel cahaya yang disebut foton.
Perbedaannya yaitu rumus umum yang digunakan dimana
planck E=hv sedangkan
2
einstein E=mc
Dimana :
E = energi foton
H = konstanta planck = 6,626x 10 -34
V = frekuwensi gelombang
m = massa
c = kecepatan cahaya

5. Cacah fotoelektron yang dilepaskan logam umumnya cukup banyak dengan energi kinetik
yang berbeda-beda. Tafsirkanlah apa yang menyebabkan adanya variasi energi kinetik ini?
Jawaban :
Penyebab adanya variasi energi kinetic adalah :
 Masing-masing nilai potensial pengehentinya berbeda-beda untuk melepaskan satu
elektron
 Masing-masing fungsi kerja pada permukaan logam memiliki khas tersendiri yang
berarti bahwa energi yang dibutuhkan untuk melepaskan electron berbeda
6. Ada sejumlah gejala efek fotolistrik yang tidak dapat dijelaskan berdasarkan paham
cahaya sebagai gelombang. Jelaskan gejala yang dimaksud ?
Jawab :
a. Diperlukan frekuwensi gelombang untuk menghasilkan efek fotolistrik semata-mata
tergantung pada intensitas cahaya bukan pada frekuwensi cahaya. Lebih lanjut
keberadaan bilngan konstanta h, yaitu nilai slope padagrafik ev0 sebagai fungsi v tidak
dapat dihubungkan degan semua tetapan yang ada dalam elektromagnetisme.
b. Potensial penghenti tidak bergantung pada intensitas cahaya. Ketidak bergantungan
potensial penghenti terhadap intensitas cahaya benar-benar tidak dijelaskan dengan
fisika klasik. Berdasarkan teori klasik mestinya nilai potensial bergantung pada
intensitas cahaya, sebab semakin tinggi intensitas cahaya semakin besar energi yang
diserap electron sehingga energy kinetic electron juga semakin besar, dengan demeikian
mestinya diperlukan potensial pengheti yang semakin besar.
c. Tidak ada waktu tunda antar penyinaran sampai terjadinya arus fotolistrik tidak adanya
waktu tunda untuk melepakan electron dengan cahaya yang intensitasnya sangat lemah
jelas tidak dapat diterangkan dengan fisika klasik. Menurut fisika klasik jika intensitas
cahaya sangat lemah maka diperlukan waktu yang cukup lama bagi electron untuk
mengumpulkan energi hingga dapat melepaskan diri dari ikatannya .
d. Kuat arus fotolistrik berbanding lurus terhadap intensitas cahaya. Kebergantungan
secara linear kuat arus terhadap intesitas cahaya ini sepenuhnya sesuai dengan paham
cahaya sebagai gelombang. Jika intensitas cahaya dinaikkan maka energi yang diterima
electron juga meningkat. Dari uraian ini, dapat disimpulkan bahwa paham klasik
menyatakan cahaya sebagai gelombang tidak mampu membiarkan penjelasan yang
memadai tentang data eksperim enefekfotolistrik

No.
Kriteria Skor
soal
jawaban sempurna 4
1,2,3,4,5 Jawaban hampir sempurna 3
&6 Jawaban agak sempurna 2
Jawaban salah 1

jumlah skor
Nilai Akhir= x 100 %=¿
jumlah skor maksimum

Anda mungkin juga menyukai