Konsep Diri Indikator
Konsep Diri Indikator
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SKRIPSI
Disusun Oleh:
MOTO
Tuhan Memberikan Ujian Dulu Sebelum Menghadiahkan Sesuatu
yang Sangat Spesial.
(Merry Riana, “Mimpi Sejuta Dolar”)
Dengan Kuasa Allah yang Giat Bekerja di Dalam Diri Kita,
Allah Dapat Melakukan Jauh Lebih Banyak Daripada Apa yang
Dapat Kita Minta atau Pikirkan.
(Efesus 3:10)
PERSEMBAHAN
iv
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
viii
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 7
E. Definisi Operasional ................................................................. 8
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Kisi-Kisi Kuesioner Konsep Diri ................................................... 39
Tabel 2 Kriteria Kategori Konsep Diri ........................................................ 40
Tabel 3 Kriteria Kategori Kebiasan Minum Tuak ........................................ 41
Tabel 4 Kebiasan Minum Tuak Siswa/i SMA Negeri 6
Sendawar Kalimantan Timur dalam tahun ajaran
2013/2014 ........................................................................................ 44
Tabel 5 Konsep Diri Siswa/i SMA Negeri 6 Sendawar
Kalimantan Timur dalam tahun ajaran 2013/2014........................... 45
Tabel 6 Perbedaan Konsep Diri Siswa antara Siswa
Peminum Tuak Dan Bukan Peminum Tuak..................................... 46
Tabel 7 Perbedaan Konsep Diri Siswa antara Siswa
Pendatang dengan Siswa Asli ......................................................... 46
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Kuesioner Kebiasaan Minum Tuak dan Konsep Diri Siswa …….. 56
Tuak ……………………………………………………………… 64
Peminum ………………………………………………………… 81
Lampiran 7 : Tabel T-Test Konsep Diri Siswa Pendatang dan Asli …………… 82
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
konsep diri belum terbentuk. Hal ini disebabkan seorang bayi belum
mengetahui apapun tentang dunianya, sampai tiba saatnya kedua orang tua
lingkungan dan dirinya sendiri. Pada umumnya orang tua mengajari anaknya
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
membuang sampah bukan pada tempatnya maka dia akan dimarahi. Hal itu
akan membuat anak mengerti bahwa yang dilakukannya salah. Apa yang
diajarkan orang tua mengenai dasar-dasar etika merupakan etika yang berlaku
tertanam hingga tua nanti dan berpengaruh pada pembentukan konsep diri.
yang ada di suatu tempat yang diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari unsur-unsur agama, adat istiadat, karya seni, bahasa dan lain
dengan orang lain dan lain sebagainya. Hal tersebut merupakan suatu bukti
bahwa individu baik secara langsung maupun tidak langsung harus terlibat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
Salah satu budaya yang ada di negeri ini adalah budaya minum tuak.
tradisi minum tuak sebagai salah satu ciri khas budaya daerah mereka.
warganya, sehingga kota Tuban dijuluki Kota Tuak. Tuak dari kota Tuban
terbuat dari getah nira yang disadap dari bunga Siwalan atau Lontar
(www.log.viva.co.id).
Daerah lain yang menjadikan minum tuak sebagai budaya adalah suku
Sahu di Jailolo Halmahera Barat. Minuman ini disediakan pada saat menjamu
tamu yang datang ke daerah tersebut dan menjadi minuman wajib bagi tamu
saat mengikuti upacara makan adat. Tuak dari daerah Jailolo Halmahera Barat
diambil dari tangkai pohon Anau yang dimasak selama 6 jam lalu disuling
(www.travel.detik.com).
Tiong Ohang, kecamatan Long Apari. Sebagai salah satu desa, Tiong Ohang
adalah kebiasaan minum tuak secara terbuka baik pada acara pesta atau
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
rasa suka cita dari pihak atau keluarga yang menyelengggarakan acara pesta.
Minuman tuak dalam acara ini secara sengaja disediakan oleh pihak atau
keluarga yang memiliki hajat bagi semua tamu yang diundang. Minuman
tuak dari daerah kabupaten Sendawar terbuat dari ketan yang difermentasikan
Kebiasaan minum tuak ini sudah berjalan turun temurun, baik oleh orangtua
maupun remaja.
keseharian dari masyarakat. Hal ini disebabkan karena minum tuak merupakan
salah satu budaya yang sudah ada sejak dulu dan masih berkembang hingga
saat ini. Dalam setiap pesta yang diselenggarakan oleh warga, minuman tuak
selalu ada karena minuman tuak sudah menjadi tradisi atau keharusan, yang
di daerah lain.
sampai ke sekolah, dimana sebagian siswa ada yang membawa tuak di sekolah
yang tegas dari pihak sekolah. Tentunya kondisi ini menjadi dilema bagi pihak
sekolah, di satu pihak, kebiasan minum tuak sudah menjadi tradisi, di lain
pihak sekolah merupakan tempat belajar dan bukan sebuah pesta. Hal inilah
yang mendorong pihak sekolah sampai saat ini belum memberikan sanksi
yang tegas kepada siswa yang minum tuak di sekolah. Saat ini pihak sekolah
hanya sebatas pada pemberian himbauan kepada siswa untuk tidak melakukan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
pelajaran, pada umumnya siswa yang minum tuak di sekolah adalah siswa-
Mereka minum tuak dengan tujuan agar mendapat perhatian dari teman-teman
saat acara pesta, tapi dilakukan juga pada saat jam belajar di sekolah,
konsep diri negatif. Hal ini disebabkan oleh lingkungan termasuk orang-orang
lambat laun membentuk konsep diri negatif pada diri siswa. Padahal pada
tuak.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
3. Apakah ada perbedaan konsep diri antara siswa SMA Negeri 6 Sendawar
Kalimantan Timur tahun ajaran 2013/2014 yang peminum tuak dan bukan
peminum tuak?
4. Apakah ada perbedaan konsep diri antara siswa SMA Negeri 6 Sendawar
Kalimantan Timur tahun ajaran 2013/2014 yang pendatang dan siswa asli?
C. Tujuan Penelitian
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
siswa asli.
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan agar
dapat memahami adat dan tingkah laku yang berbeda yang dianut yang
2. Praktis
a. Bagi guru BK
pembentukan konsep diri riil dan ideal siswa agar sesuai dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
b. Bagi peneliti
E. Definisi Operasional
yang terjadi secara turun temurun, dimana kebiasaan ini terbagi menjadi
tiga golongan yaitu tinggi apabila rata-rata meminum tuak lebih dari 6 kali
6 kali dalam sebulan dan rendah apabila rata-rata meminum tuak kurang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
berat badan, pemarah, tidak bisa menghentikan kebiasan minum tuak, dan
mulai jauh dari keluarga. Intensitas atau frekuensi minum tuak rata-rata 4-
4. Ciri-ciri non peminum antara lain adalah optimis, tidak cepat putus asa,
berasal dari daerah di luar kabupaten Sendawar, yaitu suku yang non
suku Dayak Bahau, suku Dayak Kayan, dan suku Dayak Seputan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
teori. Teori-teori yang dibahas dalam bab II antara lain pengertian konsep diri,
A. Konsep Diri
adalah segala sesuatu yang dapat dikatakan orang tentang dirinya sendiri,
bukan hanya tentang tubuh dan keadaan psikisnya sendiri, melainkan juga
milik, uang dan lain-lain. Diri adalah semua ciri, jenis kelamin,
Lebih lanjut dijelaskan oleh James bahwa ada dua jenis diri, yaitu
‘diri’ dan ‘aku’. Diri adalah aku sebagaimana dipersepsikan oleh orang
10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
lain atau diri sebagai objek (objective self), sedangkan Aku adalah inti dari
untuk membedakan kedua diri ini. Oleh karena itu, kedua konsep digabung
bahwa diri merupakan suatu persepsi orang lain tentang diri seseorang
yang meliputi semua aspek, baik dalam dirinya, atau keluarganya dan
konsep diri dapat dibagi menjadi dua, yaitu konsep diri sebenarnya
tentang penilaian orang lain terhadap dirinya, sedangkan konsep diri ideal
yang didambakannya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
konsep diri sebagai kesan terhadap diri sendiri secara keseluruhan yang
diri di mata orang lain, dan pendapatnya tentang hal-hal yang dicapai.
Konsep diri adalah apa yang dipikirkan dan dirasakan tentang dirinya
sendiri. Ada dua konsep diri, yaitu konsep diri komponen kognitif dan
konsep diri komponen afektif. Komponen kognitif disebut self image dan
yang akan memberikan gambaran tentang diri saya. Gambaran ini disebut
terhadap diri dan harga diri individu. Konsep diri merupakan gambaran
pengalaman yang terus menerus dan terdiferensiasi. Dasar dari konsep diri
individu ditanamkan pada saat-saat dini kehidupan anak dan menjadi dasar
konsep diri merupakan aspek penting diri seseorang, karena konsep diri
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
kesadaran diri (self awareness) dan kemampuan untuk keluar dari dirinya
sendiri untuk melihat dirinya seperti yang ia lakukan terhadap dunia di luar
dirinya. Diri secara keseluruhan (total self) seperti yang dialami individu
disebut juga diri fenomenal (Snygg & Combs, 1949, dalam Agustiani,
2006: 139). Diri fenomenal ini adalah diri yang diamati, dialami, dan
kesadaran atau persepsi ini merupakan gambaran tentang diri atau konsep
konsep diri adalah apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh seseorang
orang lain, walaupun hal ini belum tentu benar, biasanya tingkah laku yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
dimata orang lain. Aspek psikologis terdiri dari konsep individu tentang
Rogers dalam Boeree (2009: 293), membagi konsep diri menjadi dua,
yaitu diri riil (real self) dan diri ideal (ideal self). Diri riil adalah “Anda”
sedangkan diri ideal adalah sesuatu yang tidak riil, sesuatu yang tidak akan
Dengan kata lain diri riil adalah apa yang dirasakan oleh seseorang tentang
dirinya, sedangkan diri ideal adalah apa yang seharusnya dirasakan oleh
dan Risnawita (2010: 19), dibagi menjadi konsep diri positif dan konsep
diri negatif. Konsep diri negatif dibagi dua jenis. Pertama, yaitu pandangan
kestabilan, dan keutuhan diri. Kondisi seperti ini acapkali terjadi pada
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
menyesuaikan diri. Kedua, kebalikan yang pertama, yaitu konsep diri yang
terlalu stabil dan terlalu teratur alias kaku. Hal ini karena pola asuh dan
individu ke arah sifat yang rendah hati, dermawan, dan tidak egois. Jadi,
orang dengan konsep diri positif dapat memahami dan menerima sejumlah
a. Pengetahuan
oleh individu tersebut. Julukan ini juga dapat berganti setiap saat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
b. Harapan
individu. Seseorang mungkin akan lebih ideal jika dia berdiri di atas
sebagai diri yang ideal jika dia merenung dan menulis di rumah dengan
c. Penilaian
tidak sesuai antara harapan dan standar diri, maka akan semakin
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
Fitts (1971) dalam Agustiani (2006: 139), membagi konsep diri dalam
a. Dimensi Internal
sebagainya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
dilakukan oleh diri”. Selain itu bagian ini berkaitan erat dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
konstruktif.
b. Dimensi Ekternal
dirinya. Dimensi ini merupakan suatu hal yang luas, misalnya diri yang
bersifat umum bagi semua orang, dan dibedakan atas lima bentuk,
yaitu:
gemuk, kurus).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
buruk.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
dengan orang lain. Seseorang tidak dapat begitu saja menilai bahwa ie
memiliki fisik yang baik tanpa adanya reaksi dari orang lain yang
baik tanpa adanya tanggapan atau reaksi orang lain di sekitarnya yang
dengan cara horizontal akan tampak berbeda dari yang dipotong secara
yang paling dalam, diri tingkah laku merupakan kulit luar, dan diri
vertikal dari jeruk itu. Masing-masing merupakan bagian lain, dan semua
bagian ini turut menentukan bentuk dan struktur jeruk tersebut secara
keseluruhan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
sama lain. Sehingga tiga dimensi internal dan lima dimensi eksternal akan
a. Orang lain
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
model-model perilaku yang suatu saat diambil saat yang lain disetujui
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
berkembang akan belajar dari kondisi yang ada, dalam hal ini
b. Kompetensi dalam area yang dihargai oleh individu dan orang lain
yang sebenarnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
faktor yang mempengaruhi konsep diri antara lain adalah orang lain,
lain. Dengan kata lain, kelemahan pribadi dan kegagalan diri tidak
sanjungan. Setiap pujian adalah lebih baik daripada tidak ada sama
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
dirinya.
(2010: 19), menyebutkan ciri konsep diri yang negatif adalah peka
kompetisi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
masalah, merasa sejajar dengan orang lain, menerima pujian tanpa rasa
yang mempunyai konsep diri positif ditandai dengan ciri-ciri bahwa orang
merasa sejajar, menerima pujian tanpa rasa malu, hasrat dan mampu
tidak mempunyai minat untuk bersaing, merasa tidak dihargai orang lain.
tentang konsep diri. Namun demikian tidak berarti psikolog dan sosiolog
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
Struktur dan isi dari konsep diri baik secara individual dan khususnya
diri bukan hanya secara langsung berhubungan dengan isi dari konsep diri
individu adalah tentang dirinya. Pada pada konteks ini perlu memberi
kognitif dari individu tidak berada didalam dirinya tapi sebagai unit yang
hal ini disebut sebagai skema. Dapat dikatakan bahwa berbagai struktur
145).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29
1) Private Self
2) Public Self
3) Collective Self
penelitian ini mengacu pada komponen private self, yaitu konsep diri yang
dalam hal ini kebiasan minum tuak yang ada di daerah Sendawar.
dengan latar belakang cultural dapat diasumsikan bahwa identitas diri pada
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
ada tiga peranan penting dari konsep diri sebagai penentu perilaku.
tidak seimbang atau bahkan saling berlawanan, maka akan terjadi iklim
sebagai sikap terhadap diri sendiri dan penyeimbangan batin bagi individu.
kondisi biner antara positif dan negatif, tetapi karena konsep diri berperan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
31
dengan keras agar individu mempunyai banyak ciri-ciri konsep diri yang
positif.
B. Budaya
1. Definisi Budaya
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam
2. Ciri-Ciri Budaya
2004: 6):
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
terintegrasi.
dibiasakan oleh seorang individu dengan belajar sejak lahir sampai saat ia
minum tuak tersebut diturunkan secara turun temurun dari nenek moyang
4. Proses Enkulturasi
dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat, system norma
Proses enkulturasi dimulai sejak kecil dalam alam pikiran warga suatu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33
Penelitian ini meneliti tentang kebiasan minum tuak dan konsep diri
pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang biasanya disebut dengan
remaja. Oleh karena itu, diperlukan penjabaran mengenai definisi remaja dan
1. Definisi Remaja
atau tumbuh untuk mencapai kematangan. Masa remaja antara pria dan
wanita tidak sama. Masa remaja bagi pria berlangsung dari usia 13 tahun
Asrori, 2005: 9), secara psikologis, remaja adalah suatu usia di mana
mana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang
yang lebih tua melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar.
remaja sudah bukan anak-anak lagi tapi juga belum bisa diterima pada
golongan orang dewasa. Oleh karena itu, masa remaja juga dikenal dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
nama fase “mencari jati diri” atau fase “topan dan badai”. Seperti yang
diungkapkan oleh Monks (Ali dan Asrori, 2005: 10), bahwa remaja masih
masa remaja dapat membentuk konsep diri. Hurlock (Ali dan Asrori, 2005:
berlainan jenis.
orang tua.
keluarga.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
jawaban dari pertanyaan tentang siapa, apakah, kapan, di mana dan bagaimana
dari suatu topik penelitian (Sumarni dan Wahyuni, 2006: 52). Jadi, penelitian
fakta dan sifat populasi atau suatu daerah. Penelitian deskriptif dengan metode
tuak dan deskripsi konsep diri siswa/i SMA Negeri 6 Sendawar Kalimantan
35
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36
dilihat dari siswa peminum tuak dan bukan peminun serta siswa pendatang
B. Subjek Penelitian
mulai dari kelas X, XI dan kelas XII yang berjumlah 123 orang dengan
perincian jumlah siswa asli sebanyak 116 orang dan siswa pendatang
population sampling.
untuk dijawab (Sumarni dan Wahyuni, 2006: 89). Kuesioner yang disusun
penilaian.
pernyataan yang favorable dimulai dari sangat setuju diberi skor 4, setuju
diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2, dan sangat tidak setuju diberi skor 1.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37
skor 1, setuju diberi skor 2, tidak setuju diberi skor 3, dan sangat tidak setuju
diberi skor 4.
1. Validitas Instrumen
alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2008:5). Teknik uji yang
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
{N ∑ X }{ }
Formula; rXY =
− (∑ X ) N ∑ Y 2 − (∑ Y )
2 2 2
Keterangan :
rXY = Indeks korelasi validitas item
N = jumlah subyek
X = skor butir kuesioner
Y = skor total aspek yang memuat item yang di uji validitasnya
korelasi Pearson Product Moment dengan ketentuan jika nilai r hitung > nilai
r tabel maka item pernyataan dinyatakan valid (Ghozali, 2011: 52). Penelitian
pernyataan, terdapat 7 item yang nilai r hasilnya lebih kecil dari r table (r =
0,2512) yaitu item 1, 10, 14, 20, 25, 30, dan 44, sehingga tidak valid dan
sisanya sebanyak 37 item termasuk dalam item yang valid karena nilai r
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38
hasilnya lebih besar dari r table (r = 0,2512). Item-item yang tidak valid tidak
2. Reliabilitas Kuesioner
konsistensi dari konsep ukuran instrumen atau alat ukur, sehingga nilai yang
diukur tidak berubah dalam nilai tertentu. Data yang reliabel dalam instrumen
nilai Alpha lebih dari 0,70 maka instrumen tersebut reliabel (Nunnally, 1994
⎡ K ⎤ ⎡ Σσb ⎤
2
r11 = ⎢ ⎢1 −
σ 2 t ⎥⎦
⎣ K − 1⎥⎦ ⎣
Keterangan :
sebesar 0,910. Nilai tersebut lebih besar dari 0,70. Dengan demikian
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
sebagai berikut:
(2007)
lebih lanjut.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
40
4, setuju =3, tidak setuju = 2 dan sangat tidak setuju = 1 untuk pernyataan
nilai tertinggi: 4x37= 148, nilai terendah: 1x37=37, sehingga luas jarak
Kategorisasi konsep diri siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2
Kriteria Kategori Konsep Diri
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41
Kategorisasi kebiasan minum tuak oleh siswa dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 3
Kriteria Kategori Kebiasan Minum Tuak
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
42
perbedaan antara dua nilai rata-rata dengan standar error dari perbedaan
rata-rata dua sampel atau secara rumus dapat ditulis sebagai berikut
SPSS versi 17.0 dengan ketentuan apabila nilai probabilitas < 0,05 maka
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB IV
Bab ini berisi uraian mengenai hasil penelitian konsep diri siswa/i SMA
minum tuak siswa/i SMA Negeri 6 Sendawar Kalimantan Timur tahun ajaran
2013/2014 yang terbagi dalam lima kategori yaitu sangat rendah, rendah, sedang,
tinggi dan sangat tinggi. (2) perhitungan kategorisasi konsep diri siswa/i SMA
Negeri 6 Sendawar Kalimantan Timur tahun ajaran 2013/2014 yang terbagi dalam
lima kategori yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. (3)
pengujian perbedaan konsep diri antara siswa yang tergolong peminum dengan
siswa bukan peminum. (4) pengujian perbedaan konsep diri antara siswa yang
merupakan penduduk asli dengan siswa yang berasal dari luar daerah (pendatang).
minum tuak siswa/i SMA Negeri 6 Sendawar Kalimantan Timur tahun ajaran
43
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44
Tabel 4
Kebiasan Minum Tuak Siswa-Siswi SMA Negeri 6 Sendawar Kalimantan
Timur tahun ajaran 2013/2014
Sedangkan untuk kategori tinggi dan sangat tinggi tidak ada satupun
yang tergolong sedang. Hal ini didukung oleh data yang menunjukkan bahwa
dari 123 orang siswa hanya 51 orang (41,46%) yang menyatakan sering
ajaran 2013/2014
Tabel 5
Konsep Diri Siswa-Siswi SMA Negeri 6 Sendawar Kalimantan Timur tahun
ajaran 2013/2014
Peminum Tuak
peminum tuak dengan siswa bukan peminum tuak dapat dilihat pada tabel
Tabel 6
Perbedaan Konsep Diri Siswa antara Siswa Peminum Tuak Dan Bukan
Peminum Tuak
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai sig sebesar 0,844 >
0,05. Hal ini berarti tidak ada perbedaan konsep diri yang signifikan antara
siswa yang peminum tuak dengan siswa yang bukan peminum tuak. Hasil ini
didukung oleh nilai rata-rata dari kedua kelompok yang hampir sama, yaitu
122,51 untuk yang peminum dan 122,94 untuk yang bukan peminum.
dengan siswa asli dapat dilihat pada tabel berikut ini (hasil selengkapnya dapat
Tabel 7
Perbedaan Konsep Diri Siswa antara Siswa Pendatang dengan Siswa Asli
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai sig sebesar 0,221 >
0,05. Hal ini berarti tidak ada perbedaan konsep diri yang signifikan antara
siswa pendatang dengan siswa asli. Walaupun nilai dari nilai rata-rata
menunjukkan bahwa siswa asli mempunyai konsep diri yang lebih tinggi
E. Pembahasan
termasuk salah satu jenis minuman keras yang terbuat dari getah pohon lontar
minuman tuak sudah menjadi suatu kebiasan atau kebudayaan, yang selalu
setempat. Sebagai salah satu tradisi atau kebudayaan, minuman tuak ini
diturunkan dari generasi ke generasi dan masih dipertahankan hingga saat ini
yang menjadi ciri khas dari daerah Sendawar. Hasil penelitian yang
bahwa mereka hanya akan meminum tuak pada saat-saat tertentu saja,
misalnya pada saat ada acara pesta yang diselenggarakan oleh salah satu
warga, dan hanya sebagian kecil siswa yang meminum tuak di sekolah.
Menurut wawancara dengan guru BK, siswa yang biasanya minum tuak di
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48
dan mereka meminum tuak di sekolah dengan tujuan untuk menarik perhatian
konsep diri yang termasuk kategori tinggi (40,65%) dan sangat tinggi
yang tinggi. Konsep diri merupakan apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh
seseorang mengenai dirinya sendiri. Konsep diri bukan bawaan dari lahir
seseorang. Seperti yang dinyatakan oleh Fits dalam Agustiani (2006: 138)
bahwa konsep diri berpengaruh kuat terhadap tingkah laku seseorang. Orang
dalam Ghufron dan Risnawita (2010: 18), konsep diri mempunyai peran
diri yang signifikan antara siswa peminum tuak dengan siswa yang bukan
peminum tuak. Ditunjukkan oleh nilai sig sebesar 0,844 > 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa konsep diri seorang peminum tuak dengan yang bukan
peminum tuak adalah sama. Hal ini disebabkan karena siswa sudah mengenal
minuman tuak sebagai tradisi sejak kecil, sehingga sudah terbiasa dengan jenis
minuman tersebut sebagai suatu tradisi, sehingga tidak ada perbedaan antara
yang sering minum tuak dengan yang tidak pernah minum tuak terhadap apa
yang dirasakan dan dipikirkan oleh seseorang mengenai dirinya sendiri. Hal
ini didukung oleh jawaban responden yang menyatakan bahwa minuman tuak
diri yang signifikan antara siswa pendatang dengan siswa asli. Ditunjukkan
oleh nilai sig sebesar 0,221 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa konsep diri
siswa pendatang dan siswa yang merupakan penduduk asli adalah sama. Hal
ini disebabkan karena konsep diri salah satunya dipengaruhi oleh kelompok
acuan. Oleh karena itu, siswa yang bukan penduduk asli, setelah menetap di
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
sama dengan siswa yang berasal dari penduduk asli. Seorang anak yang
sedang berkembang akan belajar dari kondisi yang ada, dalam hal ini
anak lahir di daerah yang memiliki kebudayaan minum tuak, maka dalam
dengan budaya asli daerah Sendawar. Proses ini dalam teori antrolopogi
menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat, sistem norma dan
sikap dan perilaku yang sama dengan siswa yang merupakan penduduk asli
Sendawar. Dengan demikian, tidak ada perbedaan konsep diri antara siswa
BAB V
Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran bagi
A. Kesimpulan
bahwa kebiasaan minum tuak hanya berlaku pada saat-saat tertentu, yaitu
pada saat ada pesta yang diselenggarakan oleh warga, dan bukan dilakukan
bahwa apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh orang lain mengenai diri
siswa sudah baik. Dengan kata lain, perilaku atau tindakan siswa sudah
3. Tidak ada perbedaan konsep diri antara siswa yang peminum tuak dengan
51
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52
sebenarnya.
4. Tidak ada perbedaan konsep diri antara siswa pendatang dengan siswa asli.
oleh daerah asal orang tersebut, melainkan oleh sekelompok orang yang
B. Saran
tersebut.
2. Peneliti lain
keras.
DAFTAR PUSTAKA
Dayakisni, Tri dan Hudaniah. 2009. Psikologi Sosial. Malang: UMM Press
Dewi dkk. 2004. “Komparasi Konsep Diri Ditinjau dari Latar Belakang Budaya
dan Jenis Kelamin pada Siswa Sekolah Menengah di Semarang dan
Wonosobo” Jurnal Psikologi, 1, 2, 145-155.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19. Semarang: BP Universitas Diponegoro
Ghufron, Nur dan Risnawita, Rini. 2010. Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media
Widodo, Prasetyo Budi. 2006. “Konsep Diri Mahasiswa Jawa Pesisiran dan
Pedalaman Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No. 2,
Desember 2006
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI