Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM

KONTEK KELUARGA Tn. Z DI RT 4 RW 4 DESA


KALISAPU KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL

Disusun Oleh :
Evita Nirmala Sari
B0018011

STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI


PRODI DIII KEBIDANAN REGULER
Jl. Cut Nyak Dien Kalisapu – Slawi
Telp. ( 0283) 3317706, 3308331
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh seluruh
komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya dapat terwujud
(Rachmat, 2018, hal xvii).
Pembangunan kesehatan masyarakat adalah rangkaian kegiatan
masyarakat yang dilaksanakan atas dasar gotong royong dan swadaya
dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk
memenuhi kebutuhannya dibidang kesehatan dan dibidang lain yang
berkaitan agar mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera (Depkes RI,
2009).
Pembangunan secara umum diartikan sebagai upaya multimensi untuk
mencapai kualitas hidup seluruh penduduk yang lebih baik, sedangkan
pembangunan kesehatan dimaknakan sebagai proses terus menerus dan
progresi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (Depkes RI,
2009).
Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang
ditujukan kepadamasyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko
tinggi, dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui
pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, manjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra
dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kebidanan
(Syafrudin, 2009. Hal 1).
Praktik kebidanan komunitas merupakan bagian kesatuan dari desa
binaan, yang mana mahasiswa diharapkan mampu untuk melaksanakan
praktik kebidanan secara komprehensif dengan memperhatikan budaya
setempat yang dikemas dalam tatanan di komunitas dengan pendekatan
menejemen kebidanan didasari oleh konsep, keterampilan dan sikap
profesional bidan dalam asuhan kebidanan di komunitas (Depkes RI,
2009).

B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum
Dengan diadakannya praktik belajar lapangan asuhan kebidanan
komunitas diharapkan mampu mengaplikasikan teori dalam bentuk praktik
yang nyata dengan cara melakukan pemberdayaan masyarakat Desa
Kalisapu untuk mewujudkan perilaku hidup yang sehat, meningkatkan
derajat kesehatan dan mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan
dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan ibu
dan anak, keluarga berencana, serta kesehatan wanita sepanjang daur
kehidupan pada setiap tahap kegiatan.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data di Desa Kalisapu
Kecamatan Slawi
b. Mahasiswa mampu melakukan analisis data di Desa Kalisapu
Kecamatan Slawi
c. Mahasiswa mampu membuat intervensi dalam mengatasi suatu
masalah di Desa Kalisapu Kecamatan Slawi
d. Mahasiswa mampu melakukan intervensi dalam mengatasi yang ada di
Desa Kalisapu Kecamatan Slawi
e. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi masalah yang ada di Desa
Kalisapu Kecamatan Slawi

C. METODE PENGUMPULAN DATA


Metode yang digunakan dalam penulisan laporan, menggunakan
metode pengumpulan data yaitu :
1. Survey
Survey adalah peneletian yang mengambil sampel dari satu
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data
(Effendi.2012:07).
2. Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik utama yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan merupakan teknik yang paling dasar serta
berguna karena hasilnya dapat membantu unutk memahami masalah
klien, membuat prediksi dan mengambil keputusan
fadhallah.2020:01).
3. Observasi
Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang
dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap fenomena-fenomena yang dijadikan objek
pengamatan (Muljono.2019:16).
4. Pemeriksaan Fisik
Menurut HIjriani .(2018). Pemeriksaan fisik meliputi :
a. Inspeksi
Inspeksi merupakan pemeriksaan yang dilakukan dengan cara
melohat bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan.
b. Palpasi
Palpasi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui perabaan
terhadap bagian-bagian tubuh yang mengalami kelainan.
c. Auskultasi
Auskultasi merupakan pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui
pendengaran. Biasanya menggunakan alat yang disbut dengan
stetoskop.
d. Perkusi
Perkusi merupakan pemriksaan fisik yang dilakukan dengan
mengetuk bagian tubuh menggunakan tangan atatu alat bantu
seperti reflek hammer untuk mengetahui reflek seseorang. Juga
dilakukan pemeriksaan lain yang berkaitan dengan kesehatan fisik
klien.
5. Daftar Pustaka
Daftar pustka adalah semua literatur/bacaan yang digunakan untuk
mendukung dalam menyusun suatu wacana. Literatur ini umumnya
dari buku-buku, teks, majalah/jurnal ilmiah, makalah ilmiah, skripsi
dan tesis atau disertasi.
6. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu catatan otentik atau dokumen asli yang
dapat dijadikan bukti dalam persoalan hukum (Handayani, 2017).
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Keluarga


1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah kumpulan antara dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu
mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga
(Suprajitno,2011).
2. Struktur Keluarga
Menurut Friedcemen struktur keluarga terdiri dari :
a. Pola dan proses komunikasi dapat dikatakan berfungsi apabila jujur,
trbuka melibatkan emosi, dapat menyelesaikan konflik keluarga
serta adanya hirarki kekuatan. Pola komunikasi dalam keluarga
dikatakan akan berhasil jika pengirim pesan (sender) yakin
mengemukakan pesannya, isi pesan jelas dan berkualitas, dapat
menerima dan memebri umpan balik,, tidak bersifat asumsi,
berkomunikasi sesuai. Sebaliknya seseorang menerima pesan
(receiver) dapat menerima pesan dengan baik dan dapat menjadi
pendengar yang baik, memberi umpan balik dan dapat memvalidasi
pesan yang diterima.
b. Struktur peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai
posisi sosial yang diberikan baik peran formal maupun informal.
c. Struktur kekuatan adalah kemampuan individu untuk mengontrol
dan mempengaruhi atau merubah perilaku orang lain yang terdiri
dari legitimate power (hak), referen power (ditiru), expert power
(keahlian), reward power (hadiah), coercive power (paksaan), dan
affective power.
d. Nilai keluarga dan norma adalah sistem ide-ide, sikap dan
keyakinan yang mengikat anggota keluarga dalam budaya tertentu.
sedangkan norma adalah pola perilaku yang diterima pada
lingkungan sosial tertentu.
3. Ciri-ciri keluarga
Menurut Harnilawati (2013), ciri-ciri keluarga :
a. Menurut Robert Maclver dan Charles Horton
1) Keluarga merupakan hubungan perkawinan
2) Keluarga berbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan
hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk atau dipelihara.
3) Keluarga mempunyai suatu sistem tatanama atau nomenclature
termasuk perhitungan garis keturunan.
4) Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-
anggota yang berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai
keturunan dan membesarkan anak.
5) Keluarga merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah
tangga.
b. Ciri keluarga Indonesia
1) Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dilandasi semangat
gotong royong.
2) Dijiwai oleh nilai kebudayaan ketimuran.
3) Umumnya dipimpin oleh suami meskipun proses pemusatan
dilakukan secara musyawarah.
4. Bentuk-bentuk keluarga
Menurut Harnilawati (2013), pembagian tipe ini bergantung kepada
konteks keilmuan dan orang yang mengelompokan :
a. Secara tradisional
Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1) Keluarga inti adalah keluarga yan hanya terdiri dari ayah, ibu dan
anak yang diperoleh dari keturunan atau adopsi atau keduanya.
2) Keluarga besar adalah keluarga inti ditambah ditambah anggota
keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek nenek,
paman bibi)
b. Secara modern

1) Tradisional nuclear
Keluarga inti (ayah, ibu, anak) tinggal dalam satu rumah ditetapkan
oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan pekawinan, satu atau
keduanya dapat bekerja di luar rumah.
2) Reconstituted nuclear
Pembentukan baru dari eluarga inti melalui perkawinan kembali
suami atau istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan
anak-anaknya, baik itu bawaan dari perwakinan lama maupun hasil
dari perkawinan baru, satu atau keduanya dapat bekerja diluar
rumah.
3) Middle age/ aging couple
Suami sebagai pencari uang, istri dirumah kedua-duanya bekerja
dirumah, anak-anak meninggalkan rumah karena
sekolah/perkawinan/meniti karir
4) Dyadic nuclear
Suami-istri yang sudah berumur dan tidak mempnyai anak yang
keduanya atau salah satu bekerja dirumah
5) Single perent
Satu orang tua sebagai akibat dari perceraian atau kemtian
pasanganya dan anak-anaknya dapat tinggal dirumah atau diluar
rumah
6) Dual karir
Yaitu suami istri atau kedua orang karir dan tanpa anak
7) Commuter married
Suami istri atau keduanya orang karir dan tinggal terpisah pada jarak
tertentu. Keduanya saling mencari pada waktu-waktu tetentu.
8) Single adult
Wanita atau pria dewasa yang inggal sendiri dengan tidak adanya
keinganan untuk kawin
9) Three generation
Yaitu ketiga generasi atau lebih dalam satu rumah
10) Institusional
Yaitu anak-anak atau orang dewasa tinggal dalam suatu panti-panti
11) Communal
Yaitu satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang
monogamy degan anak-anaknya dan bersama-sama dalam
penyediaan fasilitas
12) Group marriage
Yaitu satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunanya didalam
satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah kawin dengan yang
lain dan semua adalah orang tua dari anak-anak
13) Unmarriage perents and child
Yaitu Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki atau
anaknya diadopsi
14) Cohibing couple
Yaitu dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa
kawin
15) Gay and lesbian family
Yaitu keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin
sama
5. Peran fungsi keluarga
a. Peran Keluarga
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku inter
personal, sifat dan kegiatan yang berhubungan dengan individu
dalam posisi dan situasi tertentu. Peran indvidu didasari dalam
keluarga dan kelompok masyarakat. Berbagai peran yang terdapat
dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1) Peran ayah : ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-
anaknya, berperan dari pencari nafkah, pendidik, pelindung dan
pemberi rasa aman sebagai kepala keluarga, anggota dari
kelompok sosial serta dari anggota masyarakat dari
lingkungannya.
2) Peran ibu : ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya. Ibu
mempunyai peran mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh
dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu
kelompok dari peran sosialnya serta sebagai anggota masyarakat
dari lingkungannya, disamping itu ibu juga dapat berperan
sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
3) Peran anak : anak-anak melaksanakan peran psikososial sesuai
enggan tingkat perkembangannya, fisik, mental, sosial dan
spiritual.
b. Fungsi keluarga
Menurut Friedman terdapat lima fungsi keluarga :
1) Fungsi affective (the Affective Function) adalah fungsi keluarga
yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk
mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang
alin. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan
psikososial anggota keluarga.
2) Fungsi sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan
yang dilalui individu yang menghasilkan interaksi sosial dan
belajar berperan dalam lingkungan sosialnya. Sosialisasi dimulai
sejak lahir. Fungsi ini berguna untuk membina sosialisasi pada
anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan
tingkat perkembangan anak dan meneruskan nilai-nilai budaya
keluarga.
3) Fungsi reproduksi (The Reproduction Function) adalah fungsi
untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan
keluarga.
4) Fungsi ekonomi (the economic function) yaitu keluarga
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
5) Pemeliharaan kesehatan
Pemeliharaan kesehatan, yaitu fungsi untuk mempertahankan
kesehatan keluarga anggota keluarga agar tetap memilki
produktivitas tinggi

6. Tugas Keluarga
Menurut Efendi (2009) Tugas Utama Keluarga yaitu antara lain :
a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
b. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan
kedudukannya masing-masing.
d. Sosialisasi antara anggota keluarga.
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
g. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih
luas.
h. Membagikan dorongan dan semangat para anggota keluarga.

7. Tahap-Tahap Kehidupan
Menurut Carter & Mc Goldrick dalam buku Harnilawati (2013),
membagi keluarga dalam 6 tahap perkembangan yaitu :
a. Keluarga antara (masa bebas/pacaran) dengan usia dewasa muda.
b. Terbentuknya keluarga baru melalui suatu perkawinan.
c. Keluarga dengan memiliki anak usia muda (anak usia bayi sampai
usia sekolah).
d. Keluarga anak yang memiliki anak dewasa.
e. Keluarga yang mulai melepas anaknya untuk keluar rumah.
f. Keluarga lansia.
.
B. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Komunitas
1. Definisi asuhan kebidanan komunitas dalam kontek keluarga
Menurut Spradly dalam buku Pudiastuti (2011), kebidanan komunitas
adalah pelayanan kebidanan profesional yang ditujukan kepada
masyarakat dengan penekanan pada kelompok reiko tinggi, dengan
upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan
penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kebidanan.
Menurut IBI dalam buku Pudiastuti (2011), bidan adalah seorang
perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah
dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta
memiliki kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah
mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.

2. Tujuan asuhan kebidanan komunitas dalam kontek keluarga


a. Melakukan pengkajian untuk mengumpulkan data yang diperlukan.
b. Menginterpretasikan data dasar.
c. Mengidentifikasi kebutuhan dasar.
d. Mengantisiasi penanganan segera.
e. Merencanakan asuhan yang menyeluruh.
f. Melaksanakan implementasi secara efisien.
g. Mengevaluasi hasil hasil yang diperoleh.

3. Metode prioritas masalah


Hal-hal yang perlu diperhitungkan dalam prioritas masalah adalah :
a. Tidak mungkin masalah-masalah kesehatan dan keperawatan yang
ditemui dalam keluarga dapat teratasi sekaligus.
b. Perlu mempertimbangkan masalah-masalah yang dapat mengancam
kehidupan keluarga seperti masalah penyakit.
c. Perlu mempertimbangkan respon dan perhatian keluarga terhadap
asuhan keperawatan yang akan diberikan.
d. Keterlibatan keluarga dalam memecahkan masalah yang mereka
hadapi.
e. Sumber daya keluarga yang dapat menunjang pemecahan masalah
kesehatan/ keperawatan keluarga.
f. Pengetahuan dan kebudayaan keluarga.

Dalam menyusun prioritas masalah kesehatan dan keperawatan


Keluarga harus didasarkan kepada beberapa kriteria, sebagai berikut :
a. Sifat masalah dikelompokan menjadi 3 yaitu ancaman kesehatan,
keadaan sakit atau kurang sehat dan situasi krisis.
b. Kemungkinan masalah untuk diubah adalah kemungkinan
keberhasilan untuk mengurangi masalah atau mencegah masalah bila
dilakukan intervensi keperawatan dan kesekatan.
c. Potensi masalah untuk dicegah adalah sifat dan beratnya masalah
yang akan timbul dan dapat dikurangi atau dicegah melalui tidakan
keperawatan dan kesehatan.
d. Menonjolnya masalah dapat dirasakan adalah cara keluarga melihat
dan menilai masalah dalam hal beratnya dan mendesaknya untuk
diatasi melalui intervensi keperawatan dan kesehatan.

Adapun langkah-langkah penetapan :


a. Tentukan skor untuk setiap criteria.
b. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot.
c. Jumlah skor untuk setiap criteria.
d. Skor tertinggi adalah 5 .

Untuk dapat menentukan prioritas kesehatan dan keperawatan


keluarga perlu disusun sekala prioritas berikut ini :
a. Sifat masalah (1)
Skala :
- Ancaman kesehatan (3)
- Tidak atau kurang sehat (2)
- Krisis (1)

b. Kemungkinan masalah dapat diubah (2)


Skala :
- Dengan mudah (2)
- Hanya sebagian (1)
- Tidak dapat (0)

c. Potensi masalah dapat dicegah (1)


Skala :
- Tinggi (3)
- Cukup (2)
- Rendah (1)

d. Menonjolnya masalah (1)


Skala :
- Masalah berat harus ditangani (2)
- Masalah yang tidak perlu segera ditangani (1)
- Masalah tidak dapat dirasakan (0)
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS KELUARGA


PADA Tn. Z RT 4 RW 4 DESA KALISAPU KECAMATAN SLAWI
KABUPATEN TEGAL

A. Pengumpulan Data
Data Subyektif
1. Biodata
Nama KK : Tn. Z
Umur : 28 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Desa Kalisapu RT 04 RW 04 Kecamatan Slawi

2. Nama Anggota Keluarga


No. Nama Umur L/P Status Pendidi Status KB Keadaa Keteran
(tahun) kan Imunisa n Fisik gan
si
1. Ny. Y 24 th P Menika SMA Lengka - Baik -
h p
2. An. M 14 bln L Belum Belum Lengka - Baik -
menika sekolah p
h
3. Riwayat Kesehatan Keluarga

a. Genogram

Tn. Ny. Tn. Ny. N

Meninggal A&S

Tn. Z Ny. Y

A&S A&S

An. M

A&S

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Hubungan

: Meninggal

A&S : Aktif dan Sehat


4. Kebiasaan sehari-hari

Kebiasaan Ayah Ibu Anak


a. Kebiasaan tidur
Lama Tidak tidur ±1 jam ±2 jam
istirahat
siang
Istirahat ±8 jam ± 8 jam ± 9 jam
malam
Gangguan t.a.g t.a.g t.a.g
b. Kebiasaan makan
Makan 3 x/hr 3 x/hr 3 x/hr
Porsi 1 piring 1 piring 1 piring kecil
Jenis Nasi, sayur, Nasi, sayur, Nasi, lauk,
lauk lauk sayur
Gangguan t.a.g t.a.g t.a.g
c. Pola eliminasi
BAB 1 x/hr 1 x/hr 1 x/hr
Warna Kuning Kuning Kuning
kecoklatan kecoklatan kecoklatan
Konsistensi Lembek Lembek Lembek
Gangguan t.a.g t.a.g t.a.g
BAK ±4 x/hr ±5 x/hr ±5 x/hr
Warna Kuning Kuning Kuning jernih
jernih jernih
Gangguan t.a.g t.a.g t.a.g
d. Personal hygiene
Mandi 2 x/hr 2 x/hr 2 x/hr
Keramas 2 hari sekali 2 hari sekali 2 hari sekali
Gosok gigi 2 x/hr 2 x/hr 2 x/hr
e. Pola kebiasaan kesehatan
Minum Tidak minum Tidak Tidak minum
alkohol minum
Obat-obatan Tidak Tidak Tidak
terlarang
Merokok Iya Tidak Tidak

5. Status Sosial Ekonomi


Penghasilan : < Rp 1.000.0000/bulan
Tabungan keluarga : Tidak ada

6. Situasi rumah dan Lingkungan


a. Denah rumah

Dapur
WC

K. tidur
Sum
ur
K. tidur
K. Tidur
>10 m
K. Tidur

R. tamu
Sepic tank

< 10 m
teras

S P A L

b. Jenis rumah : Permanen


c. Atap rumah : Genteng
d. Lantai rumah : Keramik
e. Ventilasi : Cukup
f. Kebersihan dan kerapian : Cukup
g. Pembuangan sampah : terbuka
h. Sumber air : Sumur
i. Penggunaan air minum : di masak
j. Tempat penyimpanan air : tertutup
k. Pengurasan tempat air : >7 hari
l. Kualitas air : tidak berbau, tidak berasa,tidak berwarna
m. Jarak sumber air dengan pembuangan limbah : >10 meter
n. Tempat SPAL : Tertutup
o. Jamban : pribadi
p. Jenis jamban : sepic tank
q. Kondisi jamban : terpelihara
r. Jarak jamban dengan sumber air : <10 meter
s. Kandang ternak : tidak ada
t. Pemanfaatan pekarangan : dijadikan tempat menjemur pakaian

7. Riwayat KB
Jenis : Belum menggunakan KB
Lama :-
Keluhan :-
Pengetahuan tentang alat kontrasepsi : Cukup

8. Pengetahuan Anggota Keluarga tentang Kesehatan


a. Ayah
Tn. Z mengatakan belum mengetahui tentang bahaya dari
mengkonsumsi rokok
b. Ibu
Ny. Y mengatakan belum mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan
dan gizi pada ibu hamil
c. Anak
Ibu mengatakan An. I belum mengetahui tentang penimbangan pada
bayi dan balita

9. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Pendidikan, suami mendidik istri dan anaknya dengan hal-hal
yang baik.
b. Fungsi Perlindungan, keluarga saling melindungi dan menjaga dalam
situasi apapun.
c. Fungsi Rekreatif, keluarga selalu mengajarkan keterbukaan antar anggota
keluarga, dan suami istri sering mengajak menonton TV bersama.
d. Fungsi Ekonomi, keluarga kompak dalam memenuhi kebutuhan sehari-
harinya dengan menjadi karyawan swasta.
e. Fungsi Sosialisasi, suami mengajarkan istri dan anaknya agar mampu dan
mau berteman dengan siapa saja.
f. Fungsi Perasaan, masing-masing anggota keluarga peka terhadap perasaan
anggota yang lain.
g. Fungsi Agama, suami sering mengajak istri dan anaknya untuk sholat
berjamaah dan memperbolehkan istrinya untuk mengikuti pengajian rutin
disekitar tempat tinggalnya.

10. Keadaan Psikologi dan Spiritual


Keluarga mengatakan saling mendukung dan juga mengatakan senantiasa
meningkatkan menjalankan ibadah. Keluarga juga mengatakan bahagia
dengan keadaan yang sekarang.

11. Sosial Budaya


Keluarga mengatakan tidak menganut adat istiadat setempat, budaya
yang berhubungan dengan kesehatan, contoh : pada alat genetalia
perempuan bagian klitoris di potong.
12. Transportasi
Angkutan Pribadi : Motor (Fasilitas dari bos)

13. Fasilitas Kesehatan


Keluarga mengatakan jika sakit segera periksa ke fasilitas kesehatan
seperti ke bidan/dokter atau puskesmas

Data Objektif
1. Pemeriksaan Fisik
a. Ayah (Tidak dikaji) ( 2 Maret 2021)
Keadaan umum : Tidak dikaji
Kesadaran : Tidak dikaji
TTV : Tidak dikaji
Kepala : Tidak dikaji
Rambut : Tidak dikaji
Mata : Tidak dikaji
Conjungtiva : Tidak dikaji
Sclera : Tidak dikaji
Hidung : Tidak dikaji
Mulut : Tidak dikaji
Telinga : Tidak dikaji
Leher : Tidak dikaji
Ketiak : Tidak dikaji
Dada : Tidak dikaji
Bentuk : Tidak dikaji
Abdomen : Tidak dikaji
Genetalia : Tidak dikaji
Ekstremitas : Tidak dikaji
Atas : Tidak dikaji
Bawah : Tidak dikaji
b. Ibu ( 2 Maret 2021)
1. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Mesocephal
Rambut : Hitam, lurus, tidak ada ketombe
Mata : Simetris
Conjungtiva : Merah muda
Sclera : Putih
Hidung : Simetris, bersih, tidak ada pembesaran polip
Mulut : Bibir lembab, Tidak ada stomatitis dan tidak ada
carries dentis
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
Telinga : Simetris, Pendengaran baik
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada : Simetris, Tidak ada retraksi dinding dada
Abdomen : Tidak ada pembesaran hati dan limfa
Mammae : Simetris, Tidak ada pembesaran abnormal
Genetalia : Tidak dilakukan
Ekstremitas
Atas : Tidak oedem, Simetris

Bawah : Tidak oedem, Simetris


Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB sebelum hamil : 53 kg
BB selama hamil : 59 kg
TTV : TD : 110/80 mmHg, Rr : 21 x/m,
N : 83 x/m, S :36,5°C
LILA : 24 cm
2. Pemeriksaan Kebidanan
Muka : Tidak pucat, tidak oedema
Mammae : Puting susu : menonjol, terdapat hiperpigmentasi aerola
Colostrum : belum keluar
Kebersihan : terjaga
Abdomen : Terdapat linea nigra
Genetalia : -
PPV : Tidak ada bercak darah
TFU : 22 cm
Palpasi
Leopold I : TFU tiga jari diatas pusat, teraba bulat, lunak,
tidak melenting kemungkinan bokong
Leopold II : Perut sebelah kanan teraba memanjang, keras,
tahanan kuat seperti papan yaitu punggung janin
Perut sebelah kiri teraba bagian-bagian kecil, yaitu
ekstermitas
Leopold III : Perut bagian bawah teraba keras, bulat dan
melenting yaitu kepala
Leopold IV : Konvergen (belum masuk PAP)

c. Anak (2 Maret 2021)


1). Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : BB : 8 kg PB : 74 cm Rr : 44 x/menit
N : 103 x/menit S: 36,7°C
Kepala : Bentuk Mesochepal
Rambut : bersih ,hitam
Mata : Simetris
Conjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih, tidak ikterik
Hidung : Tidak ada pembesaran polip, tidak
ada cuping hidung
Mulut : Tidak stomatitis
Leher : Tidak ada pembesaran tyroid
Telinga : Simetris, tidak ada serumen berlebih
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada :
Bentuk : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Abdomen : Tidak ada pembesaran hati dan limfa
Genetalia : Terdapat penis, testis dan terdapat lubang
uretra
Ekstremitas :
Atas : Simetris, gerakan aktif
Bawah : Simetris, gerakan aktif

2) Pemeriksaan SDIDTK
a) BB/TB anak dalam batas normal (-2 SD s/d 2 SD)
b) Lingkar kepala anak dalam batas normal (-2 SD s/d 2 SD)
c) KPSP :
d) TDL :
e) TDD :
f) KMME :
g) GPPH :
h) CHAT :
B. Analisa Data
Dari hasil analisa data masalah kesehatan yang dialami keluarga Tn. Z
yaitu :
1. Kurangnya pengetahuan Tn. Z tentang bahaya dari mengkonsumsi
rokok.
2. Kurangnya pengetahuan Ny. Y tentang gizi pada ibu hamil dan tanda
bahaya kehamilan.
3. Kurangnya pengetahuan Ny. Y untuk An. M tentang penimbangan pada
bayi dan balita
C. Perumusan Masalah
1. Kurangnya pengetahuan Tn. Z tentang bahaya dari mengkonsumsi
rokok.
2. Kurangnya pengetahuan Ny. Y tentang Gizi pada ibu hamil dan tanda
bahaya kehamilan.
3. Kurangnya pengetahuan Ny. Y untuk An. M tentang penimbangan pada
bayi dan balita

D. Prioritas Masalah
1. Kurangnya tingkat pengetahuan Tn. A tentang bahaya dari
mengkonsumsi rokok

Kriteria Perhitungan Skor Analisis


Bahaya Merokok
Sifat masalah 3/3 x 1 1 Karena
mengancam merokok dapat
kesehatan mengganggu
kesehatan
Kemungkinan 1/2 x 2 1 Karena untuk
masalah dapat berhenti
diubah hanya merokok
sebagian memerlukan
tahapan
tertentu
Potensi 2/3 x 1 2/3 Karena
masalah dapat merokok
di cegah cukup memiliki
potensi cukup
untuk di cegah
Menonjolnya 1/2 x 1 ½ Karena
masalah tidak merokok dapat
perlu segera ditangani
ditangani dengan seiring
berjalannya
waktu
Jumlah 3 1/6

2. Kurangnya pengetahuan Ny. Y tentang gizi pada ibu hamil

Kriteria Perhitungan Skor Analisis


Gizi pada ibu hamil
Sifat masalah 3/3 x 1 1 Karena
mengancam kurangnya gizi
kesehatan pada saat
hamil
mengganggu
kesehatan
Kemungkinan ½x2 1 Karena baru
masalah dapat mendapatkan
diubah hanya pendidikan
sebagian kesehatan
Potensi 2/3 x 1 2/3 Karena
masalah dapat kurangnya
dicegah cukup gizi pada ibu
hamil
memiliki
potensi cukup
untuk dicegah
Menonjolnya 2/2 x 1 1 Karena akan
masalah harus berdampak
ditangani pada
kesehatan
Jumlah 3 2/3
3. Kurangnya pengetahuan Ny. Y tentang tanda bahaya kehamilan

Kriteria Perhitungan Skor Analisis


Tanda bahaya kehamilan
Sifat masalah 3/3 x 1 1 Karena
ancaman kurangnya
kesehatan pengetahuan
ibu hamil
tentang tanda
bahaya
kehamilan
dapat
mempengaruh
i kesehatan
Kemungkinan ½x2 1 Masalah
masalah dapat sebenarnya
diubah hanya dapat diubah,
sebagian tapi secara
bertahap atau
sebagian
Potensi 3/3 x 1 1 Potensi
masalah dapat masalah tinggi
dicegah dapat dicegah
dengan
tinggi pendidikan
kesehatan
Menonjolnya 2/2x 1 1 Masalah harus
masalah harus sgra ditangani
ditangani Karena akan
berdampak
pada kesehatan
Jumlah 4

4. Kurangnya pengetahuan Ny. Y untuk An. M tentang penimbangan pada


bayi dan balita
Kriteria perhitungan skor analisa
Penimbangan pada bayi dan balita
Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Karena
tidak/kurang kurangnya
sehat pengetahuan
ibu tentang
penimbangan
pada bayi dan
balita dapat
mempengaruhi
kesehatan anak
Kemungkinan 2/2 x 1 1 Karena
masalah dapat kemungkinan
diubah dengan ibu mudah
mudah memahami
Potensi masalah 2/3 x 1 2/3 Masalah cukup
dapat dicegah dicegah dengan
cukup pendidikan
kesehatan
Menonjolnya 0/2 x 1 0 Karena
masalah tidak kebanyakan ibu
dirasakan tidak menyadari
pentingnya
penimbangan
pada bayi dan
balita
Jumlah 1 4/3

Hasil prioritas masalah berdasarkan metode scoring adalah :


a. Kurangnya pengetahuan Ny. Y tentang tanda bahaya kehamilan = 4
b. Kurangnya pengetahuan Ny. Y tentang gizi pada ibu hamil = 3 2/3
c. Kurangnya pengetahuan Tn. Z tentang bahaya dari mengkonsumsi
rokok = 3 1/6
d. Kurangnya pengetahuan Ny. Y untuk An. M tentang penimbangan
pada bayi dan balita = 1 4/3

E. Diagnosa Masalah
1. Kurangnya pengertahuan Ny. Y tentang tanda bahaya kehamilan
2. Kurangnya pengetahuan Ny. Y tentang gizi pada ibu hamil
3. Kurangnya pengetahuan Tn. Z tentang bahaya dari mengkonsumsi
rokok
4. Kurangnya pengetahuan Ny. Y untuk An. M tentang penimbangan pada
bayi dan balita

F. Rencana Tindakan
1. Berikan pendidikan kesehatan pada Ny. Y tentang tanda bahaya
kehamilan
2. Berikan pendidikan kesehatan pada Ny. Y tentang gizi pada ibu hamil
3. Berikan pendidikan kesehatan pada Tn. Z tentang bahaya dari
mengkonsumsi rokok
4. Berikan perndidikan kesehatan pada Ny. Y untuk An. M tentang
penimbangan pada bayi dan balita
G. Implementasi
Tanggal 8 Maret 2021
Jam 10.00 WIB
(SAP TERLAMPIR)

1. Menjelaskan pada ibu tentang tentang tanda bahaya kehamilan


Tanda bahaya kehamilan adalah gejala bahaya yang terjadi saat
kehamilan dan dapat menyebabkan kematian baik pada ibu maupun
pada janin jika tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi.

a. Tanda bahaya kehamilan :


1) Keluarnya darah dari kemaluan
2) Sakit kepala yang hebat
3) Terjadi masalah pada penglihatan
4) Bengkak pada muka atau tangan
5) Nyeri pada perut yang hebat
6) Gerakan janin kurang
7) Demam tinggi
b. Tanda bahaya yang perlu dirujuk :
1) Keluar darah dari jalan lahir
2) Keluar air ketuban sebelum waktunya / KPD
3) Pre-eklamsi
4) Gerakan janin kurang dari 10 kali dalam 12 jam
c. Sikap yang harus dilakukan oleh ibu atau keluarga :
1) Jangan panik
2) Mencari dan mempersiapkan transportasi
3) Segera bawa ibu ketempat bidan, RS atau pelayanan kesehatan
yang lain
d. Cara mencegah :
1) Lakukan pemeriksaan saat hamil secara rutin, minimal 4 kali
2) Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
3) Istirahat yang cukup
4) Olahraga ringan
5) Dukungan dari keluarga
6) Hindari stress dengan tidak berfikir berat
7) Jangan melakukan tindakan yang terlalu berat
Bila timbul keluhan segera pergi kefasilitas pelayanan kesehatan terdekat

Tanggal 8 Maret 2021


Jam 10.20 WIB
(SAP TERLAMPIR)
2. Menjelaskan pada ibu tentang gizi untuk ibu hamil
Nutrisi adalah zat energi yang dibutuhkan dalam mempertahankan
kesehatan, menjaga pertumbuhan dan juga membuat organ bisa
menjalankan tugasnya secara normal.
a. Tanda dan gejala kurangnya nutrisi ibu hamil
1. Kelelahan dan kekurangan energi
2. Pusing
3. Sistem kekebalan tubuh yang rendah (mengakibatkan tubuh
kesulitan untuk melawan infeksi)
4. Kulit kering
5. Gusi bengkak dan berdarah
6. Sulit untuk berkonsentrasi dan mempunyai reaksi yang lambat
7. Berat badan kurang
8. Pertumbuhan yang lambat
9. Kelemahan pada otot
b. Akibat kekurangan nutrisi ibu hamil
1. Pada janin:
a. Proses perkembangan dan pertumbuhan akan terganggu
b. Resiko keguguraan, cacat pada janin
c. BBLR
2. Pada ibu hamil:
a. Ibu lemah dan kurang nafsu makan
b. Perdarahan dalam masa kehamilan
c. Kemungkinan terjadi infeksi tinggi
d. Kurang darah atau anemia
e. KEK (Kekurangan Energi Kronik)
c. Manfaat nutrisi bagi ibu hamil
1. Menjaga kesehatan ibu hamil
2. Menjaga kesehatan janin yang ada didalam kandungan
3. Persiapan untuk menghadapi persalinan

Tanggal 8 Maret 2021


Jam 10.40 WIB
(SAP TERLAMPIR)
3. Menjelaskan pada Bapak tentang bahaya dari mengkonsumsi rokok
Merokok adalah suatu aktivitas atau tindakan menghisap gulungan
tembakau yang tergulung kertas yang telah dibakar dan
menghembuskannya keluar sehingga dapat menimbulkan asap yang
dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya serta dapat menimbulkan
dampak buruk baik bagi perokok itu sendiri maupun orang-orang
disekitarnya.
A. Bahaya Merokok
Bahaya merokok bagi kesehatan, dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Dalam jangka pendek
dapat menyebabkan ketergantungan pada si perokok.
2. Dalam jangka panjang,
a. merokok dapat menyebabkan katarak,
b. resiko penyakit hipertensi,
c. stroke
d. dan penyakit jantung serta menyebabkan kerusakan paru-paru,
kanker dan infertilitas.
B. Kandungan dalam rokok
Zat yang berbahaya pada rokok contohnya, nikotin (membuat
ketergantungan dan membuat kerja jantung menjadi lebih cepat),
karbon monoksida (menyebabkan kerusakan paru-paru dan jantung)
dan tar (dapat menyebabkan kanker).
3. Perbedaan perokok
1. Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok namun terpaksa
atau menghisap asap rokok yang dikeluarkan oleh perokok.
2. Perokok aktif adalah orang yang mengkonsumsi rokok secara
rutin atau tidak, dengan jumlah sekecil apapun (1 batang rokok
perhari ).
4. Kerugian Merokok di Rumah
1. Di dalam rumah
a) Anak dan istri bisa ikut terpapar zat sisa nikotin yang
menempel di sofa, gorden, hingga baju ayah itu sendiri.
b) Zat berbahaya dalam asap rokok, seperti nikotin bisa
menempel di sejumlah perabot rumah tangga ketika ada yang
merokok di dalam rumah dan bertahan lama
2. Diluar rumah
Asap rokok dapat membahayakan orang lain dan mengganggu
aktivitas orang lain.
5. Tips Agar Tidak Merokok
Melakukan kegiatan untuk mengisi waktu luang (olahraga,
membaca, kesenian, dll) pilihlah teman yang tidak merokok, tegur
jika ada yang merokok, percaya diri, memahami bahaya merokok
dan selalu berfikir positif.
Tanggal 8 Maret 2021
Jam 11.00 WIB
(SAP TERLAMPIR)
4. Menjelaskan pada ibu tentang penimbangan pada bayi dan balita
Penimbangan merupakan salah satu kegiatan utama program perbaikan
gizi yang menitik beratkan pada pencegahan dan peningkatan kegiatan
gizi anak
a. Kapan penimbangan bayi dan balita
Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap bulan mulai usia
bulan sampai 5 tahun
b. Dimana penimbangan bayi dan balita
Penimbangan dapat dilakukan di posyandu
c. Mafaat penimbangan bayi dan balita
1) Untuk mengetahui tumbuh kembang balita
2) Untuk mencegah gangguan pertumbuhan balita
3) Untuk mengetahui kelengkapan imunisasi
4) Untuk mendapatkan penyuluhan gizi

H. Evaluasi
1. Ny.Y mengerti dan mampu menjelaskan tentang tanda bahaya
kehamilan
2. Ny.Y mengerti dan mampu menjelaskan tentang gizi pada ibu hamil
3. Ny.Y mengerti dan mampu menjelaskan tentang bahaya dari
mengkonsumsi rokok
4. Ny.Y mengerti dan mampu menjelaskan tentang penimbangan pada
bayi dan balita
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini, Mahasiswa akan membandingkan praktek belajar


lapangan di Kalisapu RT 04 RW 04 khususnya pada keluarga Tn. Z di Kecamatan
Slawi Kabupaten Tegal.
Dari keseluruhan permasalahan yang ditemukan berdasarkan hasil pendekatan
dan tabulasi data, telah dilakukan langkah-langkah pemecahan masalah bersama
Ny. Y sesuai dengan prioritas masalah.

A. Pengkajian
Pada tahap pengkajian ini data diperoleh melalui observasi dan wawancara
yang dilakukan secara kunjungan rumah.
Kegiatan pengkajian dilakukan pendekatan, tabulasi, analisa data dan
perumusan masalah. Dalam kegiatan pengkajian tidak terdapat kesulitan karena
responden bersifat kooperatif.

B. Perencanaan
Tahap perencanaan yang terdiri atas rumusan dan penyusunan rencana
kerja yang dilaksanakan oleh masyarakat, dari masyarakat dan untuk
masyarakat dengan mahasiswa sebagai fasilitator. Dalam hal ini, terfokus pada
keluarga Tn. Z
Dengan melibatkan semua anggota keluarga Tn. Z maka dibahas dan
ditetapkan prioritas masalah, sasaran, waktu, tempat dan penanggung jawab
yang dilakukan sesuai kebutuhan masyarakat khususnya anggota keluarga.

C. Pelaksanaan
Pelaksanaan disesuaikan dengan waktu senggang anggota keluarga Tn. Z.
Pada prioritas ini kegiatan dilaksanakan berdasarkan kebutuhan yang dirasakan
dan kebutuhan nyata yang ada di lapangan dengan menekan upaya promotif
dan preventif.
Berikut ini beberapa masalah yang ada di keluarga Tn. Z dan solusi atau
alternatif pemecahan masalah yang dilakukan mahasiswa pada langkah
implementasi
1. Pengetahuan Ny. Y tentang Tanda bahaya Pada Ibu Hamil
Ny. Y kurang mengetahui tanda bahaya kehamilan
Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan penyuluhan dan dengan
konseling yang baik dengan kunjungan rumah. Diharapkan keluarga Tn. Z
khususnya Ny. Y dapat mengerti dan memahami tentang Tanda bahaya
kehamilan.
2. Pengetahuan Ny. Y tentang Kebutuhan Gizi untuk Ibu Hamil
Ny. Y tidak mengetauhi tentang kebutuhan gizi untuk ibu hamil
Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan penyuluhan dan dengan
konseling yang baik dengan kunjungan rumah. Diharapkan ibu dapat
mengerti dan memahami kebutuhan gizi untuk ibu hamil.
3. Pengetahuan Ny.Y tentang Bahaya Merokok
Ny. Y kurang mengetahui bahaya merokok, untuk mengatasi masalah
tersebut dilakukan penyuluhan dan dengan konseling yang baik dengan
kunjungan rumah. Diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami tentang
bahaya merokok.
4. Pengetahuan Ny. Y tentang Penimbangan Pada Bayi dan Balita
Ny. Y kurang mengetahui penimbangan pada bayi dan balita, untuk
mengatasi masalah tersebut dilakukan penyuluhan dan dengan konseling
yang baik dengan kunjungan rumah. Diharapkan ibu dapat mengerti dan
memahami tentang penimbangan pada bayi dan balita.
D. Evaluasi
1. Penyuluhan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan
Tanggal : 8 Maret 2021
Tempat : Rumah Tn. Z
Waktu : 10.00 WIB
Dihadiri oleh Ny. Y

2. Penyuluhan Tentang Gizi untuk Ibu Hamil


Tanggal : 8 Maret 2021
Tempat : Rumah Tn. Z
Waktu : 10.20 WIB
Dihadiri oleh Ny. Y

3. Penyuluhan Tentang Bahaya Merokok


Tanggal : 8 Maret 2021
Tempat : Rumah Tn. Z
Waktu : 10.40 WIB
Dihadiri oleh Ny. Y

4. Penyuluhan Tentang Penimbangan Bayi dan Balita


Tanggal : 8 Maret 2021
Tempat : Rumah Tn. Z
Waktu : 11.00 WIB
Dihadiri oleh Ny. Y
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari pelaksanaan praktek komunitas kebidanan
sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi stuktur masyarakat setempat beserta tokoh masyarakat.
2. Menetapkan masalah yang ada, memprioritaskan masalah, mencari solusi
terbaik dari permasalahan yang ada, menentukan alternatif pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan dari berbagai macam alternatif yang
ada.
3. Menerapkan asuhan kebidanan komunitas pada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat resiko tinggi dengan pendekatan menejemen
kebidanan.
4. Pada akhir praktek lapangan diadakan evaluasi terhadap program kerja
yang telah dilaksanakan.

B. Saran
1. Dinkes Tegal
Agar secara terus menerus dan berkesinambungan meningkatkan
profesionalisme dan memberikan bimbingan pada mahasiswa yang sedang
praktek belajar lapangan.
2. Puskesmas dan Bidan Desa
Agar dapat secara proaktif menjalin kerja sama dan menindaklanjuti
kegiatan yang telah dilaksanakan.
3. Masyarakat
Agar dapat meningkatkan partisipasi dalam kegiatan pendekatan kesehatan
seperti : penyuluhan, pertemuan rutin kader, jamban bersih, bank darah,
tabulin dan PKD, sehingga tercapai Indonesia Sehat
LAMPIRAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN PADA IBU HAMIL

Pokok Bahasan : Tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil


Penyuluh : Evita Nirmala Sari
Hari Tanggal : Senin, 8 Maret 2021
Waktu : Jam 10.00 WIB
Tempat : Rumah Tn. Z
Sasaran : Ny. Y

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Ibu dapat menambah pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


1. Ibu mengetahui pengertian tanda bahaya kehamilan
2. Ibu mengetahui contoh tanda bahaya kehamilan
3. Ibu dapat mengetahui ciri-ciri tanda bahaya kehamilan yang perlu dirujuk
4. Ibu dapat mengetahui sikap yang perlu dilakukan oleh ibu dan keluarga
5. Ibu dapat mengetahui cara mencegah atau mengantisipasi

C. STRATEGI
1. konseling
2. Tanya jawab

D. MEDIA
Leaflet dan lembar balik

E. MATERI
Terlampir
F. KEGIATAN

No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi


1. Pembukaan 5 menit Mengucap salam Menjawab salam,
Memperkenalkan diri mendengarkan
2. Isi 10 Menjelaskan pengertian Mendengarkan dan
menit tanda bahaya kehamilan memperhatikan
pada ibu hamil
Menjelaskan contoh tanda
bahaya kehamilan
Menjelaskan ciri-ciri tanda
bahaya kehamilan yang
segera dirujuk
Menjelaskan sikap yang
perlu dilakukan oleh ibu
dan keluarga

Menjelaskan cara
mencegah atau
mengantisipasi
3. Diskusi 15 Tanya jawab Peserta bertanya
menit
4. Penutup 5 menit Menyimpulkan hasil Menjawab salam
penyuluhan.
Memberi saran-saran.
Memberi salam
MATERI

TANDA BAHAYA KEHAMILAN

A. Pengertian
Tanda bahaya kehamilan adalah gejala bahaya yang terjadi saat kehamilan dan
dapat menyebabkan kematian baik pada ibu maupun pada janin jika tidak
dilaporkan atau tidak terdeteksi.
B. Tanda bahaya kehamilan :
1. Keluarnya darah dari kemaluan
2. Sakit kepala yang hebat
3. Terjadi masalah pada penglihatan
4. Bengkak pada muka atau tangan
5. Nyeri pada perut yang hebat
6. Gerakan janin kurang
7. Demam tinggi
C. Tanda bahaya yang perlu dirujuk :
1. Keluar darah dari jalan lahir
2. Keluar air ketuban sebelum waktunya / KPD
3. Pre-eklamsi
4. Gerakan janin kurang dari 10 kali dalam 12 jam
D. Sikap yang harus dilakukan oleh ibu atau keluarga :
1. Jangan panik
2. Mencari dan mempersiapkan transportasi
3. Segera bawa ibu ketempat bidan, RS atau pelayanan kesehatan yang lain
E. Cara mencegah :
1. Lakukan pemeriksaan saat hamil secara rutin, minimal 4 kali
2. Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
3. Istirahat yang cukup
4. Olahraga ringan
5. Dukungan dari keluarga
6. Hindari stress dengan tidak berfikir berat
7. Jangan melakukan tindakan yang terlalu berat
8. Bila timbul keluhan segera pergi kefasilitas pelayanan kesehatan terdekat

LEAFLET TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Konseling tentang tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil


SATUAN ACARA PENYULUHAN
TENTANG GIZI UNTUK IBU HAMIL

Pokok Bahasan : Gizi untuk ibu hamil


Penyuluh : Evita Nirmala Sari
Hari /Tanggal : Senin, 8 Maret 2021
Waktu : Jam 10.20 WIB
Tempat : Rumah Tn. Z
Sasaran : Ny. Y

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Ibu hamil dapat mengetahui kebutuhan gizi untuk ibu hamil

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


1. Ibu mengetahui pengertian Nutrisi
2. Ibu mengetahui tanda dan gejala kekurangan nutrisi
3. Ibu mengetahui akibat kekurangan nutrisi
4. Ibu mengetahui manfaat pemenuhan nutrisi

C. STRATEGI
1. Konseling
2. Tanya jawab

D. MEDIA
Leaflet

E. MATERI
Terlampir
F. KEGIATAN

No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi


1. Pembukaan 5 menit Mengucap salam Menjawab salam,
Memperkenalkan diri mendengarkan
2. Isi 10 a. Menjelaskan mengenai Mendengarkan dan
menit pengertian nutrisi memperhatikan

b. Menjelaskan mengenai
tanda dan gejala
kekurangan nutrisi
c. Menjelaskan mengenai
akibat kekurangan
nutrisi
d. Menjelaskan mengenai
manfaat pemenuhan
nutrisi
3. Diskusi 15 Tanya jawab Peserta bertanya
menit
4. Penutup 5 menit Menyimpulkan hasil Menjawab salam
penyuluhan.
Memberi saran-saran.
Memberi salam
MATERI
GIZI UNTUK IBU HAMIL

A. Pengertian
Nutrisi adalah zat energi yang dibutuhkan dalam mempertahankan kesehatan,
menjaga pertumbuhan dan juga membuat organ bisa menjalankan tugasnya
secara normal.
B. Tanda dan gejala kurangnya nutrisi ibu hamil
1. Kelelahan dan kekurangan energi
2. Pusing
3. Sistem kekebalan tubuh yang rendah (mengakibatkan tubuh kesulitan untuk
melawan infeksi)
4. Kulit kering
5. Gusi bengkak dan berdarah
6. Sulit untuk berkonsentrasi dan mempunyai reaksi yang lambat
7. Berat badan kurang
8. Pertumbuhan yang lambat
9. Kelemahan pada otot
C. Akibat kekurangan nutrisi ibu hamil
1. Pada janin:
a. Proses perkembangan dan pertumbuhan akan terganggu
b. Resiko keguguraan, cacat pada janin
c. BBLR
2. Pada ibu hamil:
a. Ibu lemah dan kurang nafsu makan
b. Perdarahan dalam masa kehamilan
c. Kemungkinan terjadi infeksi tinggi
d. Kurang darah atau anemia
e. KEK (Kekurangan Energi Kronik)
D. Manfaat nutrisi bagi ibu hamil
1. Menjaga kesehatan ibu hamil
2. Menjaga kesehatan janin yang ada didalam kandungan
3. Persiapan untuk menghadapi persalinan

LEAFLET GIZI UNTUK IBU HAMIL


SATUAN ACARA PENYULUHAN

BAHAYA MEROKOK DALAM RUMAH

Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan Tentang Bahaya Merokok Dalam


Rumah
Sasaran : Tn. Z
Hari, Tanggal : Senin, 8 Maret 2021
Jumlah : 1 orang
Tempat : Rumah Tn. Z

A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
Setelah kegiatan penyuluhan ini dilakukan diharapkan Tn. Z mengerti
tentang Bahaya Merokok dalam Rumah
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penjelasan Tn. Z diharapkan mampu :
a. Pengertian Merokok
b. Bahaya Merokok
c. Kandungan dalam Rokok
d. Perbedaan Perokok
e. Kerugian Merokok di Rumah
f. Tips agar tidak merokok

B. Pokok Bahasan
Bahaya Merokok dalam Rumah

C. STRATEGI
1. Konseling
2. Tanya jawab
D. MEDIA
Leaflet

E. MATERI
Terlampir

F. KEGIATAN
No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi
1. Pembukaan 5 menit Mengucap salam Menjawab salam,
Memperkenalkan diri mendengarkan
2. Isi 10 a. Menjelaskan mengenai Mendengarkan dan
menit pengertian merokok memperhatikan

b. Menjelaskan mengenai
bahaya merokok
c. Menjelaskan mengenai
kandungan dalam rokok
d. Menjelaskan mengenai
perbedaan perokok
e. Menjelaskan mengenai
kerugian merokok
dirumah
f. Menjelaskan mengenai
tips agar tidak merokok
3. Diskusi 15 Tanya jawab Peserta bertanya
menit
4. Penutup 5 menit Menyimpulkan hasil Menjawab salam
penyuluhan.
Memberi saran-saran.
Memberi salam
MATERI
BAHAYA MEROKOK

A. Pengertian
Merokok adalah suatu aktivitas atau tindakan menghisap gulungan tembakau
yang tergulung kertas yang telah dibakar dan menghembuskannya keluar
sehingga dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang
disekitarnya serta dapat menimbulkan dampak buruk baik bagi perokok itu
sendiri maupun orang-orang disekitarnya.
B. Bahaya Merokok
Bahaya merokok bagi kesehatan, dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Dalam jangka pendek
dapat menyebabkan ketergantungan pada si perokok.
2. Dalam jangka panjang,
a. merokok dapat menyebabkan katarak,
b. resiko penyakit hipertensi,
c. stroke
d. dan penyakit jantung serta menyebabkan kerusakan paru-paru, kanker
dan infertilitas.
C. Kandungan dalam rokok
Zat yang berbahaya pada rokok contohnya, nikotin (membuat ketergantungan
dan membuat kerja jantung menjadi lebih cepat), karbon monoksida
(menyebabkan kerusakan paru-paru dan jantung) dan tar (dapat menyebabkan
kanker).
D. Perbedaan perokok
1. Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok namun terpaksa atau
menghisap asap rokok yang dikeluarkan oleh perokok.
2. Perokok aktif adalah orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin atau
tidak, dengan jumlah sekecil apapun (1 batang rokok perhari)
E. Kerugian Merokok di Rumah
1. Di dalam rumah
a. Anak dan istri bisa ikut terpapar zat sisa nikotin yang menempel di sofa,
gorden, hingga baju ayah itu sendiri.
b. Zat berbahaya dalam asap rokok, seperti nikotin bisa menempel di
sejumlah perabot rumah tangga ketika ada yang merokok di dalam rumah
dan bertahan lama
2. Diluar rumah
Asap rokok dapat membahayakan orang lain dan mengganggu aktivitas
orang lain.
F. Tips Agar Tidak Merokok
Melakukan kegiatan untuk mengisi waktu luang (olahraga, membaca, kesenian,
dll) pilihlah teman yang tidak merokok, tegur jika ada yang merokok, percaya
diri, memahami bahaya merokok dan selalu berfikir positif.

LEAFLET BAHAYA MEROKOK


SATUAN ACARA PENYULUHAN
TENTANG PENIMBANGAN PADA BAYI DAN BALITA

Pokok Bahasan : Penimbangan Pada Bayi dan Balita


Penyuluh : Evita Nirmala Sari
Hari /Tanggal : Senin, 8 Maret 2021
Waktu : Jam 11.00 WIB
Tempat : Rumah Tn. Z
Sasaran : Anak Ny. Y

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Ibu dapat mengetahui tentang penimbangan pada bayi dan balita

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


1. Ibu mengetahui pengertian penimbangan
2. Ibu mengetahui kapan melakukan penimbangan
3. Ibu mengetahui dimana melakukan penimbangan
4. Ibu mengetahui manfaat melakukan penimbangan

C. STRATEGI
1. Konseling
2. Tanya jawab

D. MEDIA
Leaflet

E. MATERI
Terlampir
F. KEGIATAN

No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi


1. Pembukaan 5 menit Mengucap salam Menjawab salam,
Memperkenalkan diri mendengarkan
2. Isi 10 a. Menjelaskan mengenai Mendengarkan dan
menit pengertian penimbangan memperhatikan

b. Menjelaskan mengenai
kapan melakukan
penimbangan
c. Menjelaskan mengenai
dimana melakukan
penimbangan
d. Menjelaskan mengenai
manfaat melakukan
penimbangan
3. Diskusi 15 Tanya jawab Peserta bertanya
menit
4. Penutup 5 menit Menyimpulkan hasil Menjawab salam
penyuluhan.
Memberi saran-saran.
Memberi salam
MATERI

PENIMBANGAN PADA BAYI DAN BALITA

A. Pengertian
Penimbangan merupakan salah satu kegiatan utama program perbaikan gizi
yang menitik beratkan pada pencegahan dan peningkatan kegiatan gizi anak
B. Kapan penimbangan bayi dan balita
Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap bulan mulai usia bulan sampai 5
tahun
C. Dimana penimbangan bayi dan balita
Penimbangan dapat dilakukan di posyandu
D. Manfaat penimbangan bayi dan balita
1. Untuk mengetahui tumbuh kembang balita
2. Untuk mencegah gangguan pertumbuhan balita
3. Untuk mengetahui kelengkapan imunisasi
4. Untuk mendapatkan penyuluhan gizi

LEAFLET PENIMBANGAN PADA BAYI DAN BALITA

Anda mungkin juga menyukai