Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEPERAWATAN

“ KONSEPTUAL MODEL PRAKTEK


KEPERAWATAN PADA KELUARGA ”

DISUSUN OLEH :

NENY SRI MULYATI, AM.Kep


NIP : 197902122013092001

UPTD PUSKESMAS TANJUNG AGUNG


KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang

abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan

konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka

konseptual atau model keperawatan. Teori ini sendiri merupakan sekelompok

konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang

menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang didasari oleh fakta -

fakta yang telah diobservasi, tetapi kurang absolut ( kurang adanya bukti )

secara langsung.

Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep

dalam keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti

aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat

untuk mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat di tempat mereka bekerja

dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep

keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan

yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat tersebut

bekerja. Mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung

komponen dasar seperti; adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah

model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan

pelayanan ataupun asuhan keperawatan terhadap kebutuhan semua pasien.

Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus

dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian

perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan

mengidentifikasi fenomena respon manusia.


Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis

harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain degan menggunakan

model-model keperawatan dalam proses keperawatan. Dan tiap model dapat

digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan.

Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang

spesifik, memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang variable-variable

utama yang mempengaruhi situasi klien. Langkah-langkah yang harus

dilakukan perawat dalam memilih model keperawatan yang tepat untuk kasus

spesifik adalah sebagai berikut : Mengumpulkan informasi awal tentang fokus

kesehatan klien, umur, pola hidup dan aktivitas sehari-hari untuk

mengidentifikasi dan memahami keunikan pasien. Mempertimbangkan model

keperawatan yang tepat dengan menganalisa asumsi yang melandasi, definisi

konsep dan hubungan antar konsep.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimasud dengan teori dan teori keperawatan itu ?

2. Apa saja karakteristik teori itu ?

3. Apa saja model model konseptual keperawatan

1.3 Tujuan Masalah

1. Mengetahui apa teori itu dan karakteristik itu

2. Mengetahui apa saja model-model konseptual keperawatan itu


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Keluarga

Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,

kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan

budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta

sosial dari tiap anggota keluarga.

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah

tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka

saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing

dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

2.2 Struktur Keluarga

a. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah

dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah

b. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah

dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis

ibu

c. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah

ibu

d. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah

suami

e. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan

keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga

karena adanya hubungan dengan suami atau istri.


2.3 Ciri-Ciri Struktur Keluarga

a. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota

keluarga

b. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga

mempunyai keterbatasan dalam mejalankan fungsi dan tugasnya masing-

masing

c. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai

peranan dan fungsinya masing-masing.

2.4 Ciri-Ciri Keluarga Indonesia

a. Suami sebagai pengambil keputusan

b. Merupakan suatu kesatuan yang utuh

c. Berbentuk monogram

d. Bertanggung jawab

e. Pengambil keputusan

f. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa

g. Ikatan kekeluargaan sangat erat

h. Mempunyai semangat gotong-royong

2.5 Pengkajian Keluarga

2.5.1 Definisi Pengkajian Keluarga

Pengkajian Keluarga merupakan suatu tahapan dimana perawat

dimana suatu perawat mengambil informasi dari keluarga dengan pendekatan

sistematis untuk mengumpulkan data dan menganalisa, sehingga dapat di

ketahui kebutuhan keluarga yang di binanya. Metode dalam pengkajian bisa

melalui wawancara, observasi vasilitas dan keadaan rumah, pemeriksaan fisik

dari anggota keluarga dan measurement dari data sekunder (hasil lab,

papsmear, dll). (Susanto, 2012).


2.5.2 Langkah-Langkah Pengkajian

Penjajahan keluarga. Penjajahan keluarga perlu dilakukan untuk

membina hubungan baik dengan keluarga. Dalam penjajahan ini perawat

perlu mengadakan kontak dengan RW/RT dan keluarga yang bersangkutan

guna menyampaikan maksud dan tujuan serta mengatasi maslah kesehatan

mereka. Setelah mendapatkan tanggapan positif dari keluarga tersebut,

pengkajian di teruskan pada langkah berikutnya. (Zaidin Ali, 2010)

1. Pengumpulan data.

Pengumpulan data adalah upaya pengumpulan semua data, fakta, dan

informasi yang mendukung pemecahan maslah klien. Jenis data yang

dikumpulkan adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan sehari-hari

1) Kebiasaan tidur (apakah terdapat waktu tertentu untuk

tidur/istirahat dan bangun sesuai kemampuan setiap anggota?

Apakah terdapat waktu setiap siang untuk istirahat sebentar?

Apakah anggota keluarga tidur bersama-sama?)

2) Kebiasaan makan (berapa kali makan setiap hari? Siapa yang

terlihat terlalu gemuk, terlalu kurus?)

3) Waktu senggang/libur (bagaimana setiap anggota keluarga

memakai waktu senggang? Apakah penggunaan waktu senggang

cocok dengan jenis kelamin dan usia individu? Apakah ada

anggota keluarga yang hiburannya sangat memakan waktunya?

Bila ada, apa dampaknya terhadap keluarga? Apakah keluarga

mempunyai hiburan bersama?).


b. Faktor sosial-budaya-ekonomi

1) Penghasilan dan pengeluaran

2) Pekerjaan, tempat tinggal, dan penghasilan setiap anggota yang

sudah bekerja.

3) Sumber penghasilan.

4) Berapa jumlah yang dihasilkan oleh setiap anggota keluarga yang

bekerja.

5) Kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan primer seperti makan,

pakaian, dan perumahan.

6) Apakah ada tabungan untuk keperluan mendadak.

7) Jam kerja ayah dan ibu

8) Siapa pembuat keputusan mengenai keuangan dan bagaimana uang

digunakan.

c. Faktor lingkungan

1) Perumahan

a) Luas rumah (apakah luasnya memadai?)

b) Pengaturan kamar tidur

c) Kelengkapan perabotan rumah tangga

d) Serangga dan binatang pengerat

e) Adanya bahaya kecelakaan

f) Tempat penyimpanan makanan dan alat masak

g) Persediaan air (sumber, kepemilikan, apakah air dapat

diminum?)

h) Pembuangan kotoran (jenis, kepemilikan, apakah memenuhi

syarat?)

i) Pembuangan sampah (jenis, apakah memenuhi syarat?)


j) Pembuangan air kotor (jenis, apakah memenuhi syarat?)

k) Kondisi lingkungan tempat tinggal: apakah komplek rumahan,

daerah kumuh, dll

l) Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan

m) Fasilitas transportasi dan komunikasi

d. Riwayat kesehatan/riwayat medis:

1) Riwayat kesehatan setiap anggota

2) Penyakit yang pernah diderita

3) Keadaan sakit yang sekarang (telah didiagnosis atau belum)

4) Nilai yang diberikan terhadap penjegahan penyakit

5) Status imunisasi anak

6) Pemanfaatan fasilitas lain untuk pencegahan penyakit

7) Sumber pelayanan kesehatan: apakah pelayanan kesehatan sama atau

berbeda untuk setiap anggota keluarga?

8) Saat kondisi sakit atau kritis, anggota keluarga pergi ke siapa?

9) Bagaimana keluarga melihat peranan petugas kesehatan dan

pelayanan yang mereka berikan serta harapan mereka terhadap

pelayanan petugas kesehatan?

10) Pengalaman mengenai petugas kesehatan profesional: memuaskan

atau tidak?

Setiap keluarga mempunyai cara sendiri untuk menghadapi dan

mengatasi situasi merreka. Tipe data lain yang dikumpulkan pada tahap

penjajahan kedua menggambarkan sampai mana keluarga dapat

melaksanakan tugas kesehatan yang berhubungan dengan ancaman

kesehatan, kurang/tidak sehat, atau krisis yang dialami oleh keluarga itu

pada waktu tahap penjajahan pertama.data ini menggambarkan

ketidakmampuan keluarga untuk melaksanakan tugas kesehatan.

Perhatian utama perawat pada tahap penjajahan kedua adalah penentuan


kesanggupan keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatan untuk

menghadapi masalah kesehatan. (Zaidin Ali, 2010)

Data pengkajian didapat dengan menggunakan beberapa cara.

Berikut ini adalah metode pengumpulan data yang digunakan:

a. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengetahui data subjektif dalam aspek

fisik, mental, sosial budaya, ekonomi, kebiasaan, adat istirahat,

agama, lingkungan, dan sebagainya

b. Pengamatan/observasi

Pengamatan/observasi dilakukan untuk mengetahui hal yang secara

langsung bersifat fisik (ventilasi, kebersihan, penerangan, dll) atau

benda lain (data objektif).

c. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan pada anggota keluarga yang mempunyai

masalah keluarga dan keperawatan yang berkaitan dengan keadaan

fisik, misalnya kehamilan, mata, telinga, tenggorokan, dll. (data

objektif)

d. Studi dokumentsi

Studi dilakukan dengan jalan menelusuri dokumen yang ada,

misalnya catatan kesehatan, kartu keluarga, kartu menuju sehat,

literatur, catatan pasien, dll. (data subjektif). Data yang perlu

dikumpulkan dapat dilihat pada lampiran 1.

Tabulasi data. Data yang ada disusun dalam tabel, grafik, genogram,

gambar, dan lain-lain untuk memudahkan proses analisis.

2. Analisis data. Setelah ditabulasi data langsung dapat dianalisis sengingga

menghasilkan satu kesimpulan tentang permasalahan yang ada. Hsil

analisis data juga memperlihatkan penyebab, tanda-tanda, dan pengaruh

masalah pada masa yang akan datang, dll.


3. Perumusan massalah. Dari analisis data ditemukan beberapa informasi

yang berguna untuk merumuskan maslah klien tersebut. Masalah adalah

kesenjangan yang terjadi dari apa yang “seharusnya” terjadi dan apa yang

“nyata” terjadi. Kesenjangan tersebut.

2.5.3 Analisa Data

Kegiatan yang dilakukan :

1. Menetapkan masalah kesehatan keluarga

2. Menetapkan prioritas masalah kesehatan yang akan dipecahkan, dengan

mempertimbangkan :

a. Sifat masalah

b. Kemungkinan masalah dapat diatasi

c. Potensi pencegahannya

d. Persepsi keluarga terhadap masalah

3. Menetapkan diagnosis keperawatan

Di dalam menganalisis data, terdapat 3 norma yang perlu

diperhatikan dalam melihat perkembangan kesehatan keluarga, yaitu :

1) Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga, meliputi

a. Keadaan kesehatan fisik, mental, dan sosial dari anggota keluarga

b. Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga

c. Keadaan gizi anggota keluarga

d. Status imunisasi anggota keluarga

e. Kehamilan dan keluarga berencana (KB)

2) Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan, meliputi :

a. Rumah : ventilasi, penerangan, kebersihan, konstruksi, luas rumah

dibandingkan dengan jumlah  anggota keluarga, dsb

b. Sumber air minum


c. Jamban keluarga

d. Tempat pembuangan air limbah

e. Pemanfaatan pekarangan yang ada, dsb.

4. Karakteristik keluarga :

a. Sifat-sifat keluarga

b. Dinamika dalam keluarga

c. Komunikasi dalam keluarga

d. Interaksi antar anggota keluarga

e. Kesanggupan keluarga dalam membawa perkembangan anggota

keluarga

f. Kebiasaan dan nilai-nilai yang berlaku dalam keluarga.

2.5.4 Perumusan Masalah

Setelah data dianalisis, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah

kesehatan dan keperawatan keluarga. Rumusan masalah kesehatan keluarga

dapat menggambarkan keadaan kesehatan dan status kesehatan keluarga,

karena merupakan hasil dari pemikiran dan pertimbangan yang mendalam

tentang situasi kesehatan, lingkungan, norma, nilai, dan kultur yang dianut

oleh keluarga tersebut.


            Perumusan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga yang diambil

didasarkan kepada penganalisaan praktek lapangan yang didasarkan kepada

analisiskonsep, teori, prinsip dan standart yang dapat dijadikan acuan dalam

menganalisis, sebelum mengambil keputusan tentang masalah kesehatan dan

keperawatan keluarga. Disamping itu, keputusan dapat diambil setelah

perawat dan keluarga, atau antar perawat itu sendiri melakukan diskusi-

diskusi untuk mengambil keputusan dengan mempertimbangkan situasi dan

sumber daya yang ada pada keluarga.

            Dalam menetapkan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga,

perawat selalu mengacu kepada tipologi masalah kesehatan dan keperawatan,

serta berbagai alasan dari ketidamampuan keluarga dalam melaksanakan

tugas-tugas keluarga dalam bidang kesehatan.

 
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan

masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau

kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan

sebagai saran/penyalur. Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan

kesehatan keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan

para anggotanya dan saling memelihara.

Proses keperawatan keluarga terdiri pengkajian, diagnosis

keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang selalu

terdokumentasi.
DAFTAR PUSTAKA

Freadman, M. M. (2013). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

Makhfudli, (2013). Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika

Mubarok, W. I. (2010). Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.

Susanto, T. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta: TIM.

Zaidin Ali, S. M. (2010). Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai