Anda di halaman 1dari 13

Hak Asasi Manusia: Beberapa Catatan

(disusun dari berbagai sumber kepustakaan)

Satya Arinanto
Guru Besar dan
Mantan Ketua Program Pascasarjana
Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Jakarta
2022
HAM yang Mana?
• Asal-usul filosofis, religius, budaya, dan
politis.
• ‘Generasi-generasi’ HAM.
• Universalisme versus Relativisme Budaya?
• Hak-hak individual dan hak-hak kelompok.
• Hak-hak ‘tertentu’ (seperti untuk wanita,
anak-anak, etnik minoritas, golongan cacat,
dan sebagainya).
• Penerapan, penegakan, dan kemampuan
untuk adil.
Hak Asasi Manusia: Beberapa
Catatan
Hak-hak dan
Kewajiban-kewajiban
• Kewajiban individu yang mendahului hak-hak
individu.
• Kaitan antara hak-hak dan kewajiban-kewajiban.
• Ketentuan-ketentuan yang menegaskan tentang
kewajiban-kewajiban individu dalam traktat-traktat
HAM internasional.
• Kewajiban-kewajiban Negara untuk melindungi
HAM (‘vertikal’ dan ‘horisontal’).
• Kewajiban dari unsur-unsur non-Negara lainnya
(misal: korporasi).

Hak Asasi Manusia: Beberapa


Catatan
HAM dan Struktur Politik
• Suatu hak terhadap pemerintahan yang
demokratis? Suatu permasalahan tentang
penentuan nasib sendiri (self-determination).
• Kedaulatan nasional dan legitimasi dari
negara-bangsa.
• Hubungan-hubungan supra-nasional:
individu dalam hukum internasional.
• HAM dalam berbagai sistem politik yang
berbeda – permasalahan budaya dan apakah
yang terbaik dalam ‘kepentingan publik’.

Hak Asasi Manusia: Beberapa


Catatan
Instrumen-instrumen dan
Institusi-institusi HAM Internasional (1)
1. Perserikatan Bangsa-Bangsa
• Charter of the United Nations 1945.
• Universal Declaration of Human Rights 1948.
• Convention Relating to the Status of Refugees 1954.
• International Covenant on the Elimination of All
Forms of Racial Discrimination (CERD) 1965.
• International Covenant on Economic, Social, and
Cultural Rights (ICESCR) 1966.
• International Covenant on Civil and Political Rights
(ICCPR) 1966. (First Optional Protocol 1976).
• Convention on the Elimination of All Forms of
Discrimination Against Women (CEDAW) 1979.
Hak Asasi Manusia: Beberapa
Catatan
Instrumen-instrumen dan
Institusi-institusi HAM Internasional (2)
• Convention Against Torture and Other Forms of Cruel, Inhuman or
Degrading Treatment or Punishment (CAT) 1984.
• Convention on the Rights of the Child (CRC) 1990.
• Vienna Declaration and Programme of Action 1993.

2. Regional:
• European Convention on Human Rights (ECHR) 1952 – Council of Europe.
• American Convention on Human Rights 1969 – Organization of American
States (OAS).
• African [Banjul] Charter on Human and Peoples’s Rights 1981 – Organization
of African Unity (OAU).
• Cairo Declaration on Human Rights in Islam 1990.
• ‘Bangkok Declaration’ 1993.
• Asian Human Rights Charter 1997.

Hak Asasi Manusia: Beberapa


Catatan
Instrumen-instrumen dan
Institusi-institusi HAM Internasional (3)
3. Domestik:
• France – Declaration of the Rights of Man
and Citizen 1789.
• USA – Bill of Rights 1791.
• Canada – Charter of Rights and
Fundamental Freedoms 1982.
• South Africa – Bill of Rights 1996.
• United Kingdom – Human Rights Act 1998.
• Indonesia – Undang-Undang No. 39 Tahun
1999 tentang HAM.
Hak Asasi Manusia: Beberapa
Catatan
Generasi-generasi HAM
• Tidak dapat disangkal bahwa – sebagaimana tradisi normatif
lainnya – tradisi HAM juga merupakan produk dari
masanya. Hal ini merefleksikan proses kelanjutan sejarah
dan perubahan-perubahan yang - pada saat pertama dan
sebagai akibat dari pengalaman kumulatif - membantu untuk
memberikannya substansi dan bentuk.
• Karenanya, untuk memahami dengan lebih baik diskursus
tentang isi dan ruang lingkup HAM dan prioritas-prioritas
yang dikemukakan di sekitarnya, sangat menarik untuk
mempelajari tentang “tiga generasi HAM” yang
dikembangkan oleh ahli hukum Perancis Karel Vassak.
• Dengan diinspirasi oleh Revolusi Perancis, generasi pertama
adalah hak-hak sipil dan politik (liberte); generasi kedua
adalah hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya (egalite); dan
generasi ketiga mencakup hak-hak solidaritas (fraternite).

Hak Asasi Manusia: Beberapa


Catatan
Generasi Pertama
• Generasi pertama ialah yang tergolong dalam hak-hak sipil dan
politik, terutama yang berasal dari teori-teori kaum reformis yang
dikemukakan pada abad ke-17 dan ke-18, yang berkaitan dengan
revolusi-revolusi Inggris, Amerika, dan Perancis.
• Dipengaruhi filsafat politik individualisme liberal dan doktrin
sosial-ekonomi laissez-faire, generasi ini meletakkan posisi HAM
lebih pada terminologi yang negatif (“bebas dari”) daripada
terminologi yang positif (“hak dari”).
• Ia lebih menghargai ketiadaan intervensi pemerintah dalam
pencarian martabat manusia. Termasuk dalam kelompok ini
adalah hak-hak sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 2-21
Universal Declaration of Human Rights.
• Hak-hak ini ternyatakan dalam konstitusi lebih dari 175 negara,
dan mendominasi mayoritas deklarasi internasional dan kovenan-
kovenan yang ditetapkan semenjak Perang Dunia II, yang secara
romantis dipandang sebagai kemenangan individualisme Hobbes
dan Locke terhadap statisme Hegel.

Hak Asasi Manusia: Beberapa


Catatan
The Four Freedoms
of Roosevelt
1. Freedom of speech (positif)
2. Freedom of religion (positif)
3. Freedom from fear (negatif)
4. Freedom from want (negatif)

Hak Asasi Manusia: Beberapa


Catatan
Generasi Kedua
• Generasi kedua ialah yang tergolong dalam hak-hak ekonomi, sosial,
dan budaya, yang berakar secara utama pada tradisi sosialis yang
membayang-bayangi di antara Saint-Simonians pada awal abad ke-19
Perancis dan secara beragam diperkenalkan melalui perjuangan
revolusioner dan gerakan-gerakan kesejahteraan setelah itu.
• Dalam bagian yang luas, ia merupakan suatu respons terhadap
pelanggaran-pelanggaran dan penyelewengan-penyelewengan dari
perkembangan kapitalis dan yang menggarisbawahinya; tanpa kritik
yang esensial, konsepsi kebebasan individual yang mentoleransi -bahkan
melegitimasi, eksploitasi kelas pekerja dan masyarakat kolonial.
• Sebagai ilustrasi adalah ketentuan-ketentuan yang dirumuskan dalam
Pasal 22-27 dari Universal Declaration of Human Rights. Karena
terlambatnya kedatangan doktrin Marksis-Komunis dalam hubungan
internasional, internasionalisasi hak-hak ini menjadi agak terlambat
dalam beberapa hal.

Hak Asasi Manusia: Beberapa


Catatan
Generasi Ketiga (1)
• Generasi ketiga yang mencakup hak-hak solidaritas (solidarity
rights), merupakan rekonseptualisasi dari kedua generasi HAM
sebelumnya. Ia dapat dipahami dengan cara terbaik sebagai
suatu produk - sekalipun satu masih dalam pembentukan - dari
kebangkitan dan kejatuhan negara-bangsa dalam paruh kedua
dari abad ke-20.
• Tercantum dalam Pasal 28 Universal Declaration of Human
Rights, ia tampak mencakup enam hak sekaligus. Tiga dari
mereka merefleksikan bangkitnya nasionalisme Dunia Ketiga
dan keinginannya untuk mendistribusikan kembali kekuatan,
kekayaan, dan nilai-nilai lain yang penting.

Hak Asasi Manusia: Beberapa


Catatan
Generasi Ketiga (2)
• Menurut Richard Pierre Claude dan Burns H. Weston, ketiga hak
pertama yang mewakili Dunia Ketiga tersebut adalah sebagai berikut:
(1) the right to political, economic, social, and cultural self-
determination; (2) the right to economic and social-development; and (3)
the right to participate in and benefit from “the common heritage of
mankind” (seperti shared earth-space resources; scientific, technical,
and other information and progress; and cultural traditions, sites, and
monuments).
• Sedangkan ketiga hak kedua yang dimaksud meliputi: (4) the right to
peace; (5) the right to a healthy and balanced environment; and (6) the
right to humanitarian disaster relief – suggest the impotence or
inefficiency of the nation-state in certain critical respects.
• Keenam hak tersebut cenderung untuk disebut sebagai hak-hak
kolektif, yang memerlukan usaha bersama dari semua kekuatan
masyarakat untuk mencapainya.

Hak Asasi Manusia: Beberapa


Catatan

Anda mungkin juga menyukai