Anda di halaman 1dari 100

1

HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU


MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

KATA PENGANTAR
Dengan pertimbangan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 107 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, pemerintah memandang perlu
menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK).

Dengan pertimbangan tersebut, pada 22 November 2018, Presiden Joko Widodo


telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2018 tentang
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (tautan: PP Nomor 49 Tahun
2018).

Menurut PP ini, setiap Warga Negara Indonesia mempunyai kesempatan yang


sama untuk melamar menjadi calon PPPK setelah memenuhi persyaratan.

Sementara pengadaan calon PPPK, menurut PP ini, dilaksanakan oleh Instansi


Pemerintah melalui penilaian secara objektif berdasarkan kompetensi, kualifikasi,
kebutuhan Instansi Pemerintah, dan persyaratan lain yang dibutuhkan dalam jabatan.

Pengadaan PPPK, lanjut PP ini, dilakukan secara nasional berdasarkan


perencanaan kebutuhan jumlah PPPK, yang dilaksanakan melalui Panitia Seleksi
Nasional Pengadaan PPPK.

Buku ini berisi materi dan latihan soal pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
(PPPK) disertai dengan pembahasan soal pada latihannya. Semoga Buku ini dapat
bermanfaat dan dapat mengantarkan kelulusan pada seleksi PPPK. Amin

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


2
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

TENTANG PPPK
Menurut PP No. 49 Tahun 2018, setiap Warga Negara Indonesia mempunyai kesempatan yang
sama untuk melamar menjadi calon PPPK setelah memenuhi persyaratan. Sementara pengadaan
calon PPPK, menurut PP ini, dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah melalui penilaian secara objektif
berdasarkan kompetensi, kualifikasi, kebutuhan Instansi Pemerintah, dan persyaratan lain yang
dibutuhkan dalam jabatan.

Pengadaan PPPK, lanjut PP ini, dilakukan secara nasional berdasarkan perencanaan


kebutuhan jumlah PPPK, yang dilaksanakan melalui Panitia Seleksi Nasional Pengadaan PPPK.
Menurut PP ini, pengadaan PPPK untuk mengisi JPT utama dan JPT madya tertentu yang lowong
dilakukan sesuai dengan ketentuan mengenai tata cara pengisian JPT dalam peraturan perundang-
undangan, dan berkoordinasi dengan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

Sementara pengadaan PPPK untuk mengisi JF (Jabatan Fungsional) dapat dilakukan secara
nasional atau tingkat instansi, yang dilakukan oleh panitia seleksi dengan melibatkan unsur dari
kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang aparatur negara dan Badan
Kepegawaian Negara (BKN).

“Ketentuan lebih lanjut mengenai kebijakan pengadaan PPPK dan pembentukan panitia seleksi
nasional pengadaan PPPK diatur dalam Peraturan Menteri,” bunyi Pasal 13 PP ini.

Ditegaskan dalam PP ini, pengumuman lowongan pengadaan PPPK dilakukan secara terbuka kepada
masyarakat, paling singkat 15 (lima belas) hari kalender.

Persyaratan

Disebutkan dalam PP ini, setiap Warga Negara Indonesia mempunyai kesempatan yang sama
untuk melamar menjadi PPPK untuk Jabatan Fungsional (JF) dengan memenuhi persyaratan sebagai
berikut:

1. Usia paling rendah 20 tahun dan paling tinggi 1 (satu) tahun sebelum batas usia tertentu pada
jabatan yang akan dilamar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. Tidak pernah dipidana penjara dengan pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang
sudah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan penjara 2
(dua) tahun atau lebih;
3. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan
hormat sebagai PNS, PPPK, prajurit TNI, anggota Polri, atau diberhentian dengan tidak hormat
sebagai pegawai swasta;
4. Tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik atau terlibat politik praktis;
5. Memiliki kualifikasi pendidikan sesuai dengan persyaratan jabatan;
6. Memiliki kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikasi keahlian tertentu yang masih berlaku dari
lembaga profesi yang berwenang untuk jabatan yang mempersyaratkan;
7. Sehat jasmani dan rohani sesuai dengan persyaratan jabatan yang dilamar; dan
8. Persyaratan lain sesuai kebutuhan jabatan yang ditetapkan oleh PPK.

“Penyampaian semua persyaratan pelamaran sebagaimana dimaksud diterima paling lama 10


(sepuluh) hari kerja sebelum pelaksanaan seleksi,” bunyi Pasal 18 PP ini. Menurut PP ini, seleksi
pengadaan PPPK terdiri atas 2 (dua) tahap, yaitu: a. seleksi administrasi; dan b. seleksi kompetensi.

Pelamar yang telah dinyatakan lulus seleksi pengadaan PPPK, menurut Perpres ini, mengikuti
wawancara untuk menilai integritas dan moralitas sebagai bahan penetapan hasil seleksi.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


3
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

Sedangkan untuk pelamar JPT utama tertetu dan JPT madya tertentu yang telah lulus seleksi
pengadaan PPPK, selain mengikuti wawancara untuk menilai integritas dan moralitas, juga
mempertimbangkan masukan masyarakat sebagai bahan penetapan hasil seleksi. “PPK
mengumumkan pelamar yang dinyatakan lulus seleksi pengadaan PPPK secara terbuka, berdasarkan
penetapan hasil seleksi kompetensi sebagaimana dimaksud,” bunyi Pasal 28 PP ini.

Selanjutnya, pelamar yang dinyatakan lulus seleksi sebagaimana dimaksud diangkat sebagai
calon PPPK, tidak berkedudukan sebagai calon PNS, PNS, prajurit TNI, anggota Polri atau PPPK sejak
yang bersangkutan ditetapkan sebagai calon PPPK. Pengangkatan calon PPPK sebagaimana
dimaksud, menurut PP ini, ditetapkan oleh PPK, yang disampaikan kepada Kepala BKN untk
memperoleh nomor induk PPPK.

Menurut Perpres ini, pelamar PPPK yang dinyatakan lulus seleksi wajib menyerahkan kelengkapan
administrasi kepada Pejabat yang Berwenang (PyB) untuk ditetapkan pengangkatannya sebagai
PPPK. Sedangkan keputusan pengangkatan sebagaimana dimaksud ditetapkan setelah
penandatanganan perjanjian kerja oleh calon PPPK.

“Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan,” bunyi Pasal 102 Peraturan
Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018, yang telah diundangkan oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna H.
Laoly pada 28 November 2018.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


4
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

GURU SEBAGAI PROFESI


Profesi adalah suatu jabatan atau
pekerjaan yang menuntut keahlian
(expertise) para anggotanya. Artinya
pekerjaan itu tidak bisa dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak terlatih dan
tidak disiapkan secara khusus untuk
melakukan pekerjaan itu. Profesional
menunjuk pada dua hal, yaitu (1) orang
yang menyandang profesi, (2)
penampilan seseorang dalam
melakukan pekerjaan sesuai dengan profesinya (seperti misalnya dokter, guru dsb).

Djojonegoro (1998:350) menyatakan bahwa profesionalisme dalam suatu pekerjaan


atau jabatan ditentukan oleh tiga faktor penting, yaitu: (1) memiliki keahlian khusus yang
dipersiapkan oleh program pendidikan keahlian atau spesilaisasi, (2) kemampuan untuk
memperbaiki kemampuan (keterampilan dan keahlian khusus) yang dimiliki, (3)
penghasilan yang memadai sebagai imbalan terhadap keahlian yang dimiliki itu. Menurut
Vollmer & Mills (1991:4) profesi adalah sebuah pekerjaan/jabatan yang memerlukan
kemampuan intelektual khusus, yang diperoleh melalui kegiatan belajar dan pelatihan
untuk menguasai keterampilan atau keahlian dalam melayani atau memberikan advis
pada orang lain dengan memperoleh upah atau gaji dalam jumlah tertentu.

Usman (1990:4) mengatakan bahwa guru merupakan suatu profesi yang artinya
suatu jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Suatu
profesi memiliki persyaratan tertentu, yaitu: (1) menuntut adanya keterampilan yang
mendasarkan pada konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendasar, (2) menekankan
pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan profesinya, (3) menuntut tingkat
pendidikan yang memadai, (4) menuntut adanya kepekaan terhadap dampak
kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakan, (5) memungkinkan perkembangan
sejalan dengan dinamika kehidupan, (6) memiliki kode etik sebagai acuan dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya, (7) memiliki obyek tetap seperti dokter dengan
pasiennya, guru dengan siswanya, dan (8) diakui di masyarakat karena memang
diperlukan jasanya di masyarakat.

Pengertian di atas menunjukkan bahwa unsur-unsur terpenting dalam sebuah


profesi adalah penguasaan sejumlah kompetensi sebagai keahlian khusus, yang diperoleh
melalui pendidikan dan pelatihan khusus, untuk melaksanakan pembelajaran secara
efektif dan efisien. Kompetensi guru berkaitan dengan profesionalisme adalah guru yang
kompeten (memiliki kemampuan) di bidangnya. Karena itu kompetensi profesionalisme
guru dapat diartikan sebagai kemampuan memiliki keahlian dan kewenangan dalam
menjalankan profesi keguruan.

Kompetensi guru untuk melaksanakan kewenangan profesionalnya, mencakup tiga


komponen sebagai berikut: (1) kemampuan kognitif, yakni kemampuan guru menguasai
pengetahuan serta keterampilan/keahlian kependidikan dan pengatahuan materi bidang
studi yang diajarkan,

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


5
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

(2) kemampuan afektif, yakni kemampuan yang meliputi seluruh fenomena perasaan dan
emosi serta sikap-sikap tertentu terhadap diri sendiri dan orang lain,

(3) kemampuan psikomotor, yakni kemampuan yang berkaitan dengan keterampilan atau
kecakapan yang bersifat jasmaniah yang pelaksanaannya berhubungan dengan tugas-
tugasnya sebagai pengajar.

Dalam UU Guru dan Dosen disebutkan bahwa kompetensi guru mencakup


kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial sesuai dengan Standar
Nasional Pendidikan yang diperoleh melalui pendidikan profesi guru setelah program
sarjana atau D4. Kompetensi pribadi meliputi:

(1) pengembangan kepribadian,

(2) berinteraksi dan berkomunikasi,

(3) melaksanakan bimbingan dan penyuluhan,

(4) melaksanakan administrasi sekolah,

(5) melaksanakan tulisan sederhana untuk keperluan pengajaran.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


6
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK


Setiap peserta didik memiliki karakter yang
unik. Karakter setiap peserta didik ini berbeda
antara peserta didik yang satu dengan peserta
didik yang lain, baik dari segi minat,bakat, motivasi,
daya serap,, tingkat perkembangan, tingkat
inteligensi dan perkembangan sosialnya. Karakter
dalam diri tiap peserta sebenarnya terbentuk
secara tidak langsung dari proses
pembelajarannya yang dilaluinya. Peserta didik
memiliki karakteristrik yang hampir sama terutama
jika dilihat dari tugas perkembangan individunya.

Sebagai seorang guru tentunnya harus memahami perkembangan peserta didik .


perkembangan peserta didik meliputi perkembangan fisik, perkembangan sosioemosional,
dan perkembangan kognitif. Pemahaman mengenai perkembangan peserta didik sangat
diperlukan bagi seorang guru dalam merancang pembelajaran agar lebih efektif dan
efisien.

A. TEORI PERKEMBANGAN

Terdapat beberapa teori perkembangan yang sering digunakan sebagai acuan


dalam bidang pendidikan seperti berikut ini.

1. Jean Jacques Rousseau


Jean Jacques Rousseau merupakan ahli pendidikan beraliran liberal yang menjadi
pendorong pembelajaran discovery. Menurut Rousseau, perkembangan ana dibagi
menjadi empat tahap sebagai berikut.
a. Masa Bayi / Infancy
Menurut Rousseau, usia antara 0-2 tahun adalah masa perkembangan fisik.
Pada rentang usia tersebut, pertumbuhan fisik lebih dominan daripada
perkembangan aspek lainnya.
b. Masa Anak / Childhood
Masa ini juga disebut masa perkembangan sebagai manusia primitif. Masa anak
terjadi pada usia 1-12 tahun. Pada usia ini, aspek lain mulai berkembang,
misalnya kemampuan berbicara, berpikir, intelektual dan moral.
c. Masa Remaja Awal / Pubescence
Masa ini terjadi pada usia 12-15. Masa ini ditandai dengan perkembangan
intelektual anak sangat dominan. Oleh karena itu, anak mulai kritis menanggapi
suatu ide atau pengetahuan orang lain. Pada masa ini, anak mulai belajar
menemukan tujuan-tujuan dan keinginannya untuk memperoleh kebahagiaan.
Masa ini juga disebut sebagai masa bertualang.
d. Masa Remaja / Adolescence

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


7
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

Masa ini terjadi pada usia 15-25 tahun. Pada masa ini, kehidupan anak diwarnai
oleh dorongan seksual yang kuat. Oleh karena itu, anak mulai tertarik pada
lawan jenis. Disamping itu, anak mulai mengembangkan pengertian tentang
kenyataan hidup serta mulai memikirkan pola tingkah laku yang bernilai moral.
Anak juga mulai belajar memikirkan kepentingan sosial dankepentingan pribadi.
Masa ini juga dapat disebut masa hidup sebagai masa beradab.

2. Jean Piaget
Jean Peaget adalah pakar biologi yang berasal dari Swiss ( 1897 – 1980) . teori-
teori Piaget terbentuk dari hasil pengamatannya terhadap tiga anak kandungnya.
Kebanyakan teori berdasarkan hasil pembicaraannya dengan anak atau diantara
anak-anaknya. Pokok kajian Piaget yaitu pada aspe perkembangan kognitif.
Menurut Piaget, perkembangan kognitif anak dibagi menjadi empat tahap sebagai
berikut.
a. Tahap Sensorimotorik
Tahap ini dimulai pada 0 sampai 2 tahun. Kemampuan kognitif anak masih
berpusat pada aspek alat indra (sensori) dangerak (motorik). Dalam hal ini,
anak hanya mampu melakukan pengenalan lingkungan melalui alat indra
dan lingkungannya. Pada tahap ini ditetapkan hubungan antara pengalaman
dan tindakan.
b. Tahap Praoperasional
Tahap Praoprasional atau disebut juga dengan masa intuitif terjadi ketika
anak berusia 2 sampai 7 tahun. Pada tahap ini, anak mulai menunjukan
aktivitas kognitif dalam menghadapi hal diluar dirinya. Anak mulai
mengembangkan kemampuan menerima stimulus dari luar, tetapi masih
terbatas. Kemampuan bahasa anak mulai berkembang,pemikirannya masih
statis,belum dapat berpikir abstrak,serta kemampuan persepsi waktu dan
ruang masih.
1. Cara berpikir anak pada tahap ini ditandai dengan ciri-ciri:
2. Transduction reasoning, yaitu cara berpikir yang bukan induktif atau
deduktif, tetapi tidak logis;
3. Ketidakjelasan hubungan sebab –akibat, yaitu anak mengenal
hubungan sebab-akibat secara tidak logis;
4. Animisme, yaitu menganggap bahwa semua benda itu hidup seperti
dirinya;
5. Artificialism, yaitu kepercayaan bahwa segala sesuatu dilingkungan itu
mempunyai jiwa seperti manusia;
6. Perceptually bound, yaitu anak menilai sesuatu berdasarkan apa yang
dilihat atau didengar;
7. Mental experiment, yaitu anak mencoba melakukan sesuatu untuk
menemukan jawaban dari persoalan yang dihadapinya;
8. Centration , yaitu anak memusatkan perhatiannya kepada sesuatu ciri
yang paling menarik dan mengabaikan cirri yang lainnya;

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


8
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

9. Egosentrisme, yaitu anak melihat dunia lingkungannya menurut


kehendap dirinya.

c. Tahap Operasional Konkret


Tahap Operasional konkret terjadi pada usia 7-11 tahun. Tahap ini juga
disebut masa performing operation. Pada masa ini, anak sudah mulai
menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis. Selai itu, anak telah
memiliki kecakapan berfikir logis, namun hanya untuk benda-benda yang
konkret. Tingkat berpikir anak pada masa ini sudah dapat dikatakan maju.
Untuk menghindari keterbatasan berpikir anak perlu digambarkan hal yang
konkret sehingga anak mampu menelaah persoalan.
d. Tahap Operasional Formal
Tahap operasional formal dapat disebut masa Proportional thinking. Pada
tahap ini, anak sudah mampu berpikir tingkat tinggi, seperti berpikir secara
deduktif, induktif, menganalisis,menyintesis, mampu berpikir secara abstra
dan secara reflektif, secara mampu memecahkan berbagai masalah. Pada
tahap ini, anak tidak perlu berpikir dengan bantuan benda atau peristiwa
yang konkret. Tahap ini terjadi pada usia 11-15 tahun.

3. Stanley Hall
Stanley Hall adalah psikolog berkebangsaan Amerika Serikat. Ia menjadi salah satu
perintis kajian ilmiah tentang siklus hidup ( life span ). Menurut Stanley Hall,
perubahan menuju dewasa terjadi dalam sekuens (urutan) yang universal, bagian
dari proses evolusi, dan parallel denganperkembangan psikologis. Akan tetapi,
kecepatan perubahan tersebut juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Sebagai
contoh, anak usia tujuh tahun mulai masuk sekolah disuatu lingkungan, namun ada
anak yang lebih muda yang memulai sekolahnya dilingkungan yang lain. Dalam hal
ini, irama perkembangan anak dikedua lingkungan tersebut berbeda.
Masa perkembangan seorang individu menurut Stanley Hall dibagi menjadi
empat tahap sebagai berikut.
a. Masa Kanak-Kanak

Masa kanak-kanak atau disebut dapat disebut masa infancy terjadi pada rentang
0-4 tahun. Menurut Hall, pada usia ini perkembangan anak disamakan dengan
hewan, yaitu melata atau berjalan.

b. Masa Anak (Childhood)


Masa anak terjadi pada usia 4-8 tahun. Hall menyebut masa sebagai pemburu.
Hal ini karena pada masa ini keingintahuan anak terhadap lingkungannya sangat
tinggi. Anak akan berburu ke mana pun untuk mempelajari lingkungan sekitarnya.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


9
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

c. Masa Puber (Youth)

Masa ini terjadi pada usia 8-12 tahun. Pada masa ini ana tumbuh dan
berkembang tetapi untuk menjadi mahluk yang beradap di lingkungannya, seperti
yang berkaitan dengan sosial, emosi, moral, dan intelektual.

d. Masa Remaja ( Adolescence )


Masa ini terjadi pada usia 12 tahun hingga dewasa. Pada masa ini, anak sudah
menjadi manusia beradab yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Perspektif life span seperti yang dipelopori oleh Stanley Hall dapat dibuktikan
pada tahap masa remaja sampai dewasa. Sebagai contoh, pada masyarakat yang
masih terbelakang dan pendidikannya rendah, anak-anak akan lebih cepat
menjadi dewasa. Biasannya seseorang hanya bersekolah sampai jenjang
pendidikan dasar. Kemudian bekerja dan sudah modern dan pendidikannya tinggi
anak-anak akan menjadi dewasa ketika sudah berusia lanjut.

4. Robert J. Havigurst
Robert J. Havigurst telah mengembangkan konsep developmental task (tugas
perkembangan) yang menggabungkan antara dorongan tumbuh/berkembang
sesuai dengan kecepatan pertumbuhannya dengan tantangan dan kesempatan
yang diberikan oleh lingkungannya. Havigurst menyusun tahap-tahap
perkembangan menjadi lima tahap berdasarkan problem yang harus dipecahkan
dalam setiap fase. Kelima tahap tersebut sebagai berikut.
a. Masa bayi/infancy (0 – 1/2 tahun).
b. Masa anak awal /early childhood (2/3 – 5/7 tahun).
c. Masa anak/late childhood (5/7 tahun-pubesen).
d. Masa adolesen awal/early adolescence (pubesen-pubertas).
e. Masa adolesen/late adolescence (pubertas-dewasa)

Dalam tahapan perkembangan anak tersebut, terdapat sepuluh tugas


perkembangan yang harus dikuasai anak pada setiap fasenya, yaitu sebagai berikut.

a. Ketergantungan – kemandirian.
b. Memberi – menerima kasih saying.
c. Hubungan sosial.
d. Perkembangan kata hati.
e. Peran biososial dan psikologis.
f. Penyesuaian dengan perubahan badan.
g. Penguasaan perubahan badan dan motorik.
h. Memahami dan mengendalikan lingkungan fisik.
i. Pengembangan kemampuan konseptual dan system simbol.
j. Kemampuan melihat hubungan dengan alam semesta.

Penguasaan tugas perkembangan pada tiap fase akan memengaruhi penguasaan


tugas perkembangan pada fase selanjutnya.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


10
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

5. Lawrence Kohlberg
Kohlberg lebih focus pada kognitif moral atau moral reasoning. Menurutnya,
kemampuan kognitif moral seseorang dapat diukur dengan menghadapkannya
pada dilemma moral hipotesis yang terkait dengan kebenaran, keadilan, serta
konflik terkait aturan dan kewajiban moral. Lebih lanjut, Kohlberg membagi
perkembangan moral kognitif anak menjadi tiga tahapan, sebagai berikut.
a. Preconventional Moral Reasoning
Tahap ini dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut.
1) Obidience and Paunisment Orientation
Pada tahap ini, orientasi anak masih pada konsekuensi fisik dari perbuatan
benar atau salahnya, yaitu hukuman dan kepatuhan. Anak-anak akan hormat
kepada penguasa karena penguasa yang menetapkan aturan/undang-undang.
Anak-anak akan cenderung berbuat benar untuk menghindari hukuman.
2) Naively Egoistic Orientation
Pada tahap ini, anak berorientasi pada relatif instrumental. Perbuatan benar
adalah perbuatan yang secara instrument memuaskan keinginan diri sendiri dan
(terkadang) orang lain. Kepeduliannya pada keadilan/ketidakadilan bersifat
pragmatic, yaitu dapat mendatangkan keuntungan atau tidak.

b. Conventional Moral Reasoning


Tahap ini juga dibagi menjadi dua tahap sebagai berikut.
1) Good Boy Orientation
Menurut Kohlberg, orientasi perbuatan yang baik pada tahap ini adalah
perbuatan yang menyenangkan, membantu, atau disepakati oleh orang lain.
Orientasi ini juga disebut good/nice boy orientation. Anak cenderung patuh pada
karakter tertentu yang dianggap alami, mengembangkan niat baik, saling
berhubungan baik, peduli terhadap orang lain, dan menjadi anak baik.
2) Authority and Sosial Order Maintenance Orientation
Orientasi anak pada tahap ini yaitu aturan dan hukuman. Pada tahap ini, anak
menganggap perlunya menjaga ketertiban, memenuhi kewajiban dan tugas
umum, mencegah terjadinya kekacauan sistem. Hukum dan perintah penguasa
adalah mutlak dan final. Dalam hal ini terdapat penekanan pada kewajiban dan
tugas terkait dengan perannya yang diterima di masyarakat dan publik.

c. Post Conventional Moral Reasoning


Tahap ini dibagi menjadi dua tahap sebagai berikut.
1) Contranctual Legalistic Orientation
Pada tahap ini, orientasi anak pada legalitas kontrak sosial. Anak mulai peduli
pada hak asasi individu dan menganggap perbuatan yang baik adalah
perbuatan yang disepakati oleh sebagian besar anggota masyarakat. Anak
menyadari bahwa nilai (misalnya benar/salah, baik/buruk, suka/tidak suka)
adalah relatif, menyadari bahwa hukum adalah instrumen yang disepakati untuk

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


11
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

mengatur kehidupan masyarakat, dan percaya bahwa hukum dapat diubah


melalui diskusi jika hukum tersebut gagal dalam mengatur masyarakat.
2) Conscience or Principle Orientation
Pada tahap ini, orientasi terletak pada prinsip-prinsip etika yang bersifat
universal. Benar atau salah harus disesuaikan dengan tuntutan prinsip-prinsip
etika dari etika universal. Terkait hal tersebut, aturan hukum legal harus
dipisahkan dengan aturan moral. Hukum legal dan moral mempunyai penerapan
masing-masing, tetapi tetap mengacu pada nilai-nilai etika/moral.

6. Erick Homburger Erickson


Erickson merupakan salah satu tokoh psikoanalisis pengikut Sigmund Freud. Ia
memfokuskan kajiannya pada perkembangan psikososial anak. Menurut Erickson,
anak melewati delapan tahap perkembangan (development stages) yang disebut
siklus kehidupan (life cycle) dan masyarakat luas. Alasannya, teori tersebut
menggambarkan perkembangan manusia yang meliputi seluruh siklus kehidupan
dan mengakui adanya interaksi antarindividu dalam konteks sosial. Tahapan
perkembangan anak sebagai berikut.
a. Bayi (Infancy)
Tahap ini terjadi pada usia 0-1 tahun. Pada tahap ini terjadi krisis psikososial
basic trust vs mistrust. Anak baru mulai mengenal dunia dan perhatiannya
masih sebatas mencari rasa aman dan nyaman. Terkait dengan hal tersebut,
lingkungan dan seseorangan yang dapat menyediakan rasa nyaman/aman
dipercaya oleh anak demikian juga sebaliknya. Rasa aman dan nyaman anak
berkaitan dengan kebutuhan primernya seperti makan, minum, pakaian, dan
kasih saying. Oleh karena itu, ibu biasanya sangat dipercaya oleh anak dapat
memberi kenyamanan. Akan tetapi, orang yang dianggap asing akan ditolaknya.
b. Masa Bermain (Toddler)
Tahap ini terjadi pada usia 2-3 tahun. Pada tahap ini terjadi krisis psikososial
autonomy vs shame and doubt. Pada tahap ini, anak tidak ingin selalu
bergantung pada orang lain. Anak mulai mempunyai keinginan dan kemauan
sendiri. Oleh karena itu, orangtua perlu member kebebasan pada anak tetapi
tetap terkendali. Hal ini karena jika anak terlalu dikendalikan dapat
menyebabkan anal menjadi was-was dan kecewa.
c. Prasekolah (Preschool)
Tahap ini terjadi pada usia 3-6 tahun. Pada tahap ini terjadi krisi psikososial
initiative vs guilt. Dalam diri anak tumbuh inisiatif yang perlu difasilitasi,
didorong, dan dibimbing oleh orang dewasa di sekitarnya. Pada tahap ini, anak
mulai bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Anak juga sering melakukan
aktivitas fisik seperti bermain, berlari, dan melompat. Jika dukungan dari
lingkungan sekitarnya kurang, misalnya terlalu dikendalikan dan fasilitas yang
kurang dapat menyebabkan inisiatif anak menjadi terkendala serta timbul rasa
kecewa dan bersalah.
d. Masa Sekolah (Schoolage)

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


12
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

Tahap ini terjadi pada usia 7-12 tahun. Pada tahap ini terjadi krisis psikososial
berupa industry vs inferiority. Anak cenderung melakukan beberapa aktivitas
yang memiliki hasil dalam waktu dekat. Jika anak berhasil dalam melakukan
aktivitas tersebut dapat membuat anak merasa puas dan bangga. Akan tetapi,
jika anak gagal melakukan aktivitas tersebut dapat membuat anak merasa
rendah diri. Oleh sebab itu, anak memerlukan bimbingan dan fasilitas agar tidak
gagal dalam tiap aktivitasnya.
e. Remaja (Asolescence)
Tahap ini terjadi pada usia 12-18 tahun. Pada tahap ini terjadi krisis psikososial
berupa identity vs role confusion. Pada tahap ini anak mulai mencari identitas
atau jati diri. Jati diri ini akan berpengaruh besar pada masa depannya. Pada
masa ini, lingkungan sangat memengaruhi pencarian identitas anak. Lingkungan
yang baik akan membuat anak memiliki pribadi, sebaliknya lingkungan yang
buruk dapat membuat anak memiliki pribadi yang kurang baik. Dengan
demikian, hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari.
f. Dewasa Awal (Young Adulthood)
Tahap ini terjadi pada usia 20-an. Pada tahap ini terjadi krisi psikososial berupa
intimacy vs isolation. Seseorang pada tahap ini mulai menyadari pentingnya
komunikasi dengan masyarakat ataupun teman sebaya. Orang tersebut sadar
bahwa terdapat hal-hal yang perlu dikomunikasikan dengan orang tertentu,
tetapi ada juga hal yang bersifat privat. Dalam hal ini seseorang memerlukan
orang yang dekat secara pribadi, termasuk pasangannya. Kegagalan pada
tahap ini dapat membuat seseorang merasa terisolasi dalam masyarakat.
g. Dewasa Tengah (Middle Adulthood)
Tahap ini terjadi pada usia 20-50 tahun. Pada tahap ini terjadi krisis psikososial
berupa generativity vs stagnation. Seseorang pada tahap ini menjadi lebih
bertanggung jawab dan peduli terhadap generasi yang akan datang
(keturunannya). Mereka mempunyai peran sebagai orang tua. Pada masa ini,
seseorang akan merasa was-was terhadap beberapa hal yang terkait dengan
generasi penerusnya (anaknya), seperti keadaanya pada masa mendatang,
terpenuhi kebutuhannya, atau kebahagiaan hidupnya.
h. Dewasa Akhir (Later Adulthood)
Tahap ini terjadi pada usia 50 tahun atau lebih. Pada tahap ini terjadi krisis
psikososial berupa ego integrity vs despair. Tahap ini merupakan tahap akhir
dari siklus kehidupan. Seseorang pada tahap ini akan melakukan instrokpeksi
dan mereview kembali perjalanan hidupnya yang telah dilalui. Hal yang
diharapkan dalam tahap ini adalah tidak adanya penyesalan mengenai
kehidupannya pada masa lalu.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


13
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

B. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Perkembangan peserta didik di berbagai tingkatan pendidikan tentu berbeda. Tiap


tingkatan pendidikan mempunyai karakteristik masing-masing.

1. Perkembangan Anak usia SD

Ditinjau dari segi fisik, sosial, kognitif, dan emosiaonal, perkembangan anak usia
SD memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik anak usia SD mengikuti prinsip-prinsip yang berlaku umum
yang meliputi tipe perubahan, pola pertumbuhan fisik, arakteristik
perkembangan, dan perbedaan individual. Perubahan yang terjadi pada masa
ini yaitu perubahan proporsi yang mencakup perubahan tinggi dan berat badan.
Pada masa ini, anak menjadi lebih tinggi, lebih berat, lebih kuat, dan lebih
banyak belajar berbagai keterampilan. Perkembangan fisik pada masa ini
tergolong lambat tetapi konsisten, sehingga disebut sebagai masa tenang.
b. Perkembangan Kognitif
Secara kognitif, pemikiran anak SD, sedang mengalami pertumbuhan yang
sangat cepat. Pada usia dasar (6-12 tahun), anak sudah dapat mereaksi
rangsangan intelektual atau melaksanakan tugas belajar yang menuntut
kemampuan intelektual seperti membaca, menulis, dan menghitung. Oleh
karena itu, guru perlu memberi kesempatan pada anak member pertanyaan
serta memberi komentar atau pendapat mengenai materi pelajaran yang
dijelaskan oleh guru atau materi yang dipelajarinya.

Perkembangan kognitif ketika anak duduk dibangku SD menurut Piaget berada


pada tahap operasional konkret, yang ditandai dengan kemampuan berikut ini.

1) Mengelompokan benda-benda berdasarkan cirri-ciri yang sama.


2) Menghubungkan atau menghitung angka-angka atau bilangan.
3) Memecahkan masalah yang sederhana.

Untuk memahami lingkungan sekitarnya, anak tidak lagi mengandalkan informasi


yang bersumber dari pancaindra. Hal ini dikarenakan anak sudah mempunyai kemampuan
untuk membedakan sesuatu yang dilihat dengan matanya dengan kenyataan yang
sebenarnya. Untuk anak dikelas tinggi seperti kelas 4-6 sudah dapat mengembangkan
tiga macam proses operasi sebagai berikut.

1) Negasi (negotiation), yaitu pada masa konkret operasional anak memahami


hubungan-hubungan antara benda atau keadaan yang satu dengan yang
lainnya.
2) Hubungan timbal balik, yaitu anak telah mengetahui hubungan sebab-akibat
suatu keadaan.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


14
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

3) Identitas, yaitu anak sudah mampu mengenal satu per satu deretan benda yang
ada.
c. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial diawali pada masa kanak-kanak pada usia 3-5 tahun.
Anak-anak pada masa ini senang bermain dengan teman sebayanya.
Hubungan dengan teman sebayanya terus meningkat pesat pada masa sekolah
pada usia 11-12 tahun kemudian berkembang pesat pada masa remaja.
d. Perkembangan Emosional
Kemampuan anak dalam mengontrol emosi diperoleh dari prose meniru dan
membiasakan. Dalam proses meniru, orangtua mempunyai pengaruh yang
besar terhadap pengendalian emosi anak. Pada usia sekolah dasar (khususnya
kelas-kelas tinggi seperti kelas 4,5, dan 6), anak mulai menyadari bahwa
pengungkapan emosi secara kasar tidak dapat diterima atau disenangi oleh
orang lain. Dengan demikian, anak mulai belajaruntuk mengendalikan
emosinya.

2. Perkembangan Pada Anak Usia SMP

Perkembangan anak pada usia SMP dilihat dari beberapa aspek perkembangan
memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a. Perkembangan Fisik

Masa remaja memilik energi fisik yang cukup berlimpah. Oleh karena itu, banyak
peserta didik di tingkat SMP yang cenderung bosan dengan aktivitas yang sama dalam
periode yang lama seperti duduk di tempat duduknya. Dengan demikian, peserta didik
perlu di arahkan untuk melakukan aktivitas yang positif. Disamping itu, perkembangan fisik
pada masa ini meningkat pesat karena anak dalam masa pubertas. Perkembangan fisik
ditandai dengan tumbuhnya kumis, jakun, rambut disekitar kemaluan dan ketiak pada laki-
laki, sedangkan pada perempuan ditandai dengan semakin besarnya buah dada dan
pinggul.

b. Perkembangan Kognitif

Menurut Piaget, perkembangan anak tingkat SMP berada pada tahap operasional
formal yang merupakan tahapan terakhir dalam perkembangan kognitif. Menurut Keating,
terdapat lima pokok yang berkaitan dengan perkembangan kognitif formal, sebagai
berikut.

1) Mampu membedakan hal yang nyata dan konkret dengan hal yang abstrak.
2) Muncul kemampuan nalar secara ilmilah melalui kemampuannya dalam menguji
hipotesis.
3) Dapat memikirkan masa depan dengan membuat perencanaan dan
mengeksplorasi berbagai kemungkinan untuk mencapainya.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


15
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

4) Menyadari tentang aktivitas kognitif serta mekanismenya secara efektif dan


efisien sehingga pengujian diri menjadi bagian dalam kehidupan sehari-harinya.
5) Berfikir formal memungkinkan terbentuknya topic-topik baru dan meningkatkan
kemapuan berpikir.
c. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial anak usia SMP sangat dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah. Pada masa ini, anak berada pada tahap mencari identitas dirinya. Anak
mulai ingin tampil memegang Peranan sosial dimasyarakat, tetapi masih belum
dapat mengatur dan memisahkan tugas dan peran yang berbeda. Biasanya,
anak pada masa ini meniru sosok gurunya.

3. Perkembangan pada Anak Usia SMA

Pada dasarnya, karakteristik perkembangan pada Anak Usia SMA tidak jauh
berbeda dengan karakteristik perkembangan anak pada usia SMP. Hal tersebut karena
anak usia SMP dan SMA berada pada masa remaja dalam rangkaian proses
perkembangan seseorang. Pada umumnya, anak usia SMA sudah tidak mau dikatakan
sebagai kanak-kanak , tetapi mereka belum siap menyandang predikat sebagai orang
dewasa.

a. Perkembangan Fisik
Pada masa remaja awal (anak usia SMP), Pertumbuhan fisik terjadi sangat
pesat, tetapi tidak proposional, misalnya tangan dan kaki. Pada masa remaja
akhir atau ketika sudah di SMA , proporsi tubuh sudah proporsional dan
mencapai ukuran orang dewasa.
b. Perkembangan Kognitif
Pada masa ini, sebagian besar anak mampu memahami konsep-konsep abstrak
dalam batas-batas tertentu (berbifikr operasional formal). Pada usia ini, anak
mendekati efisiensi intelektual yang maksimal. Namun, anak masih memiliki
pengalaman yang minim sehingga membatasi pengetahuan dan kecakapannya
untuk memanfaatkan apa yang diketahui. Banyak hal yang dapat dipelajari
melalui pengalaman, tetapi mereka terkadang mengalami kesulitan dalam
menangkap dan memahami konsep-konsep abstrak, bahkan ada kemungkinan
mereka tidak mampu memahami sepenuhnya.

Secara umum, perkembangan Kognitif remaja dapat digambarkan sebagai berikut.

1) Remaja mulai dapat berpikir logis tentang gagasan abstrak.


2) Berfungsinya kegiatan Kognitif tingkat tinggi, yaitu membuat rencana, strategi,
keputusan serta memecahkan masalah.
3) Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajar menguji hipotesis.
4) Mulai menyadari proses berpikir efisien dan belajar berintrospeksi diri.
5) Wawasan berpikirnya semakin meluas, meliputi agama, keadilan, moralitas, dan
identitas (jati diri).

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


16
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

a. Perkembangan Sosial
Pada masa ini, anak telah mengalami perkembangan kemampuan memahami
orang lain ( social cognition ) dan menjalani persahabatan. Mereka akan men
cenderung memilih teman yang memiliki sifat dan kualitas psikologis yang relatif
sama dengan dirinya, misalnya hobi, minat, sikap, dan kepribadian yang hampir
sama. Disampingnya itu, pada remaja dapat terjadi perkembangan sikap
comformity, yaitu kecenderungan untuk menyerah dan mengikuti apa yang
dilakukan oleh teman sebaya nya. Misalnya mengikuti pendapat-pendapat ,
pikiran, gaya hidup, kebiasaan, kegemaran, dan keinginan teman sebayanya.
b. Perkembangan Emosional
Perkembangan emosional pada masa remaja mengalami puncaknya. Remaja
awal menunjukkan sikap sensitif, reaktif yang kuat, dan temperamental ( mudah
tersinggung, marah, sedih , dan murung ). Akan tetapi, remaja akhir sudah
mulai mampu mengendalikannya. Lingkungan juga dapat memengaruhi
perkembangan emosional pada anak. Misalnya, anak yang tumbuh dan
berkembang di lingkungan yang kurang kondusif, kematangan emosional nya
menjadi terhambat. Mereka akan cenderung menjadi 1) agresif: melawan, keras
kepala , berkelahi, dan suka mengganggu; serta 2) lari dari kenyataan (regresif)
: suka melamun , pendiam, senang menyendiri, mengonsumsi obat penenang,
minuman keras atau obat terlarang. Sementara itu, anak yang tumbuh dan
berkembang di lingkungan yang kondusif dan harmonis akan mengalami
kematangan emosi. Mereka akan mengalami 1) edekuasi (ketepatan) emosi:
cinta, kasih sayang, simpati, altruis (senang menolong) , respek (sikap hormat
dan menghormati orang lain) dan ramah; serta 2) mengendalikan emosi: tidak
mudah tersinggung, tidak agresif, wajar, optimistik, menghadapi kegagalan
secara sehat dan bijak.

C. TUGAS PERKEMBANGAN

Peserta didik di setiap tingkatan pendidikan memiliki tugas perkembangan yang


berbeda-beda seperti berikut ini.

1. Tugas Perkembangan Anak di Tingkat SD


Peserta Didik ditingkat SD biasanya senang bermain, bergerak, bekerja secara
kelompok, dan melihat atau melakukan sesuatu secara langsung. Untuk itu, guru
perlu mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta Didik
tersebut.
Tugas Perkembangan peserta Didik tingkat SD menurut Havighurst sebagai
berikut.
a. Menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan aktivitas
fisik.
b. Membina hidup sehat.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


17
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

c. Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok.


d. Belajar menjalankan peran sosial sesuai dengan jenis kelamin.
e. Belajar membaca, menulis dan menghitung agar mampu beradaptasi dalam
masyarakat.
f. Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berpikir efektif.
g. Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai.
h. Mencapai kemandirian pribadi.
i. Menciptakan lingkungan teman sebaya yang mengajarkan keterampilan fisik.
j. Melaksanakan pembelajaran yang memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk belajar bergaul dan bekerja dengan teman sebaya sehingga kepribadian
sosialnya berkembang.
k. Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman yang
konkret atau langsung dalam membangun konsep.
l. Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembalikan nilai-nilai sehingga
peserta didik mampu menentukan pilihan yang stabil dan menjadi pegangan
bagi dirinya.

2. Tugas Perkembangan Anak ditingkat SMP


Berbeda dengan anak usia SD, anak usia SMP sudah dapat berfikir secara abstrak
sesuai dengan hipotesinya. Menurut William Kay, tugas Perkembangan anak usia
remaja sebagai berikut.
a. Menerima fisik nya sendiri berikut keragaman kualitasnya.
b. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua atau figur-figur yang mempunyai
otoritas.
c. Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul
dengan teman sebaya atau orang lain.
d. Menemukan manusia model yang dijadikan identitas nya.
e. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuan nya
sendiri.
f. Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar siapa nilai,
prinsip-prinsip atau falsafah hidup (Weltanschauung)
g. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku) kekanak-
kanakan.

3. Tugas Perkembangan Anak diTingkat SMA


Menurut Depdiknas (2003) dalam Istiqomah dan Sulton (2016) , tugas
Perkembangan Anak Usia SMA sebagai berikut.
a. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
b. Mencapai kematangan dalam hubungan teman sebaya, serta kematangan dalam
perannya sebagai pria dan wanita.
c. Mencapai kematangan pertumbuhan jasmaniah yang sehat.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


18
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

d. Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi dan kesenian sesuai dengan program


kurikulum, persiapan karirer dan melanjutkan pendidikan tinggi serta berperan
dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas.
e. Mencapai kematangan dalam pilihan karier.
f. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara
emosional, sosial, intelektual, dan ekonomi.
g. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang berkehidupan berkeluarga ,
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
h. Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual serta apresiasi
seni.
i. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


19
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

Pengertian Belajar,Macam Macam Teori Belajar dan Contohnya


Pengertian Belajar
Pembelajaran yang terjadi di sekolah
melibatkan interaksi antara guru dan murid,
serta sesama pelajar. Proses belajar akan
terjadi jika terjadi perubahan yang dialami
oleh siswa melalui berbagai cara yang
diajarkan. Hasilnya bisa perilaku yang baik
atau sebaliknya. Karena itulah tugas
pengajar harus dijalankan semaksimal
mungkin untuk memberikan konsep teori belajar yang baik dan efektif agar hanya pengalaman
baiklah yang didapatkan. Pengawasan dan bimbingan menjadi cara mutlak yang harus dilakukan.
Secara umum pengertian belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang dilakukan secara
sadar, baik yang diperoleh melalui latihan ataupun pengalaman. Setiap terjadi proses ini akan
didapatkan pengetahuan baru. Tidak hanya pada perilaku saja, melainkan juga pola pikir dan
kepribadian. Untuk memudahkan mengetahui tentang teori belajar, berikut akan dijelaskan jenis
dan juga contohnya:

Macam-macam Teori Belajar


1. Kognitivisme
Dalam teori ini ditekankan bahwa belajar adalah proses berpikir dimana siswa mencoba
menemukan hal baru yang berkaitan dengan pengalaman lama yang sudah didapatkan.
Contohnya adalah dalam diskusi sebuah materi. Disini siswa diberi kesempatan untuk
belajar memecahkan masalah secara berkelompok. Hasil pengalaman yang didapatkan
akan lebih bertahan lama karena diperoleh dengan cara sendiri.

2. Konstruktivisme
Pengertian belajar sejatinya sangat luas tidak hanya mengenai guru mengajar di kelas dan
murid mengerjakan tugas. Dalam teori ini, murid akan diajarkan bagaimana cara
menemukan pengetahuan secara individual. Peran aktif sangat diperlukan. Ini sangat
tepat untuk merangsang kecerdasan masing-masing individu. Penerapannya misalnya
pada saat pelajaran geografi dimana setiap pelajar harus menunjukkan lokasi sebuah
negara di peta. Sistem lebih berpusat pada personal bukan perkelompok.

3. Behaviorisme
Pengertian hasil belajar menurut teori ini adalah pada perubahan perilaku yang akan
mempengaruhi psikologi siswa. Tidak hanya cara berpikir dan hasil bagus saja yang
diperhatikan. Mental juga harus dibangun. Pengajar harus mampu memupuk keberanian
agar semua siswa aktif dalam proses belajar. Misalnya pengajar sengaja memberikan
pertanyaan dan bagi murid yang berani menjawab akan mendapatkan reward. Kondisi ini
akan melatih keaktifan dan keberanian.
Kegiatan mengajar di sekolahan tidak hanya melibatkan fungsi guru sebagai pengajar dan
murid sebagai penerima informasi saja. Banyak hal yang mempengaruhi, salah satunya
adalah fasilitas. Faktor penunjang ini sangat signifikan pengaruhnya terhadap prestasi
siswa. Semakin lengkap fasilitas yang dimiliki maka semakin memudahkan penyaluran
pengetahuan. Dan guru pun bisa menerapkan dan mengembangkan metode mengajar
yang mereka miliki tanpa adanya keterbatasan.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


20
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

Lingkungan sekitar juga bisa memberikan efek positif ataupun sebaliknya. Beberapa ahli
berpendapat bahwa pengertian prestasi belajar tidak hanya nilai saja, tetapi juga
penampilan dan perilaku yang ditunjukkan siswa dalam proses KBM. Kondisi yang
tenang, akan memudahkan siswa dalam menyerap ilmu yang disampaikan. Sebaliknya
kondisi bising akan membuat mereka susah berkonsentrasi.

Kondisi fisik siswa juga bisa mempengaruhi prestasinya. Dalam kondisi capek, akan sulit
mengikuti pelajaran yang disampaikan. Solusinya adalah dengan mengatur jadwal mapel
yang tepat. Pihak sekolah harus memperhatikan pembagiannya dengan benar. Jangan
sampai hasil pembelajaran menurun hanya karena kondisi murid yang terlalu dipaksa
untuk menerima pelajaran yang berlebih.

Setelah mengetahui macam macam teori belajar dan pengertian belajar menurut para ahli,
semoga bisa memberikan gambaran mengenai cara agar dapat meningkatkan prestasi.
Dan bagi guru, supaya bisa memberikan ide mengenai teknik

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


21
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

Pengertian Kurikulum 2013 Beserta Komponen dan Fungsinya


Pengertian Kurikulum
Dunia pendidikan di
Indonesia mengalami beberapa
kali perubahan metode
pembelajaran yang disesuaikan
dengan perkembangan zaman.
Ada sisi positif dan negatif yang
diberikan. Pada penerapan
kurikulum 2013 (K13) misalnya,
pelajaran yang diterapkan lebih
mengacu pada aplikasi dalam
dunia nyata. Namun bagi
beberapa sekolah, metode ini
kurang cocok diterapkan karena
SDM yang kurang siap. Meskipun
berumur pendek, K-13 cukup memberikan pengalaman baru bagi guru untuk menciptakan
bahan ajar yang menarik.
Pengertian kurikulum secara umum merupakan seperangkat peraturan yang dijadikan
pedoman untuk kegiatan belajar mengajar. Biasanya terdiri dari isi dan bahan ajar yang
lama penerapannya tidak ditentukan. Kementrian pendidikan sebagai penanggung jawab
bisa melakukan perubahan kapanpun jika dibutuhkan agar bisa menyesuaikan standar
internasional.
Sementara pengertian kurikulum 2013 adalah pedoman pengajaran yang terdiri dari 4
aspek penilaian yaitu pengetahuan, keterampilan, sosial, dan spiritual. Beberapa
komponen yang ada didalamnya antara lain :

1. Tujuan
Masing-masing jenjang pendidikan memiliki tujuan kurikulum yang berbeda. Hal ini
menyesuaikan dengan perkembangan kognitif dan sosial anak. Karena itulah materi yang
ada di SD tidak sama dengan SMP atau yang lebih tinggi. Dengan tujuan agar siswa
mudah memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru.

2. Isi
Komponen kurikulum yang paling utama adalah bahan ajar yang diberikan kepada murid
untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Bahan yang diajarkan harus sesuai dengan
perkembangan siswa, mengandung pengetahuan ilmiah, dan mampu
dipertanggungjawabkan kebenarannya.

3. Strategi
Perkembangan kurikulum di Indonesia memang mengalami beberapa fase untuk
menyesuaikan peningkatan tujuan pendidikan. Karena itulah metode dan strategi
mengajar harus mampu menunjang kegiatan siswa agar bisa memenuhi standar yang
dipatok. Dengan menggunakan media pembelajaran yang cocok dan menarik, akan
merangsang keinginan murid untuk belajar sehingga hasil yang didapatkan akan lebih
baik.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


22
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

4. Evaluasi
Tahapan akhir namun sangat berpengaruh dalam pengembangan kurikulum yaitu
evaluasi. Hasil pembelajaran akan diketahui untuk memberikan penilaian apakah
penerapannya sudah sesuai dengan kondisi siswa atau perlu dilakukan perbaikan.

Pada kasus K-13 misalnya hanya berlaku selama 1 tahun saja dan pendidikan
Indonesia kembali menggunakan pedoman pengajaran berbasis KTSP hingga sekarang.
Nyatanya prinsip belajar tidak hanya diterapkan didalam sekolah, kegiatan bisa dilakukan
diluar. Menurut Kerr, J.F, pengertian kurikulum adalah metode pembelajaran yang
dirancang tidak hanya untuk individu saja, tetapi juga untuk keperluan kelompok.
Tempatnya bebas, tidak harus formal. Unsur pentingnya adalah sumber pengajaran, guru
dan murid. Beberapa pengertian kurikulum menurut para ahli dapat dijadikan acuan bagi
instansi terkait untuk mengembangkan strategi belajar yang sudah ada.

Meskipun hanya dijadikan sebagai panduan, namun manfaatnya akan sangat


terasa sebab guru memiliki acuan yang pasti. Beberapa fungsi kurikulum diantaranya
adalah untuk penyesuaian. Setiap tahunnya pendidikan di dunia mengalami kemajuan
yang sangat pesat. Karena itulah, materi dan metode mengajar harus ditingkatkan
menyesuaikan standar internasional jika ingin menciptakan generasi penerus yang cerdas.

Banyak guru yang mengabaikan fungsi diferensiasi. Aturan baku yang menyatakan
kurikulum adalah pedoman yang harus diikuti malahan memberikan efek negatif bagi
sebagian kecil siswa. Tidak semua pelajar bisa mengikuti pembelajaran dengan lancar.
Beberapa memerlukan penanganan khusus agar dapat mengejar ketertinggalan dan
setara dengan yang lainnya.

Setelah mengetahui komponen, fungsi, dan pengertian kurikulum 2013 atau K-13 ,
diharapkan guru bisa termotivasi untuk menciptakan bahan ajar yang atraktif, modern,
namun tetap mengandung nilai ilmiah. Hasil belajar akan semakin meningkat jika suasana
KBM menyenangkan dan tidak terasa jenuh.

Standar Kompetensi Lulusan Kurikulum 2013

Tujuan Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan


standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar
pembiayaan.

Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang
diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara Standar Kompetensi Lulusan dan
lulusan dari masing-masing satuan pendidikan dan kurikulum yang digunakan pada
satuan pendidikan tertentu perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan
berkelanjutan dalam setiap periode. Hasil yang diperoleh dari monitoring dan evaluasi

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


23
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

digunakan sebagai bahan masukan bagi penyempurnaan Standar Kompetensi Lulusan di


masa yang akan datang.
Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki kompetensi pada tiga
dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A;
SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan SMA/MA/ SMALB/Paket C memiliki kompetensi pada
dimensi sikap sebagai berikut.
SD/MI/SDLB/Paket A SMP/MTs/SMPLB/Paket B SMA/MA/SMALB/Paket C

RUMUSAN

Memiliki perilaku yang Memiliki perilaku yang Memiliki perilaku yang


mencerminkan sikap: mencerminkan sikap: mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa 1. beriman dan bertakwa 1. beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME, kepada Tuhan YME, kepada Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan 2. berkarakter, jujur, dan peduli, 2. berkarakter, jujur, dan
peduli,3. 3. bertanggungjawab, peduli,
bertanggungjawab, 4. pembelajar sejati sepanjang 3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati hayat, dan 4. pembelajar sejati sepanjang
sepanjang hayat, dan 5. sehat jasmani dan hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohanisesuai dengan 5. sehat jasmani dan
rohanisesuai dengan perkembangan anak di rohanisesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, perkembangan anak di
lingkungan keluarga, masyarakat dan lingkungan lingkungan
sekolah, masyarakat dan alam keluarga, sekolah,
lingkungan alam sekitar, sekitar, bangsa, negara, dan masyarakat
bangsa, dan negara. kawasan regional. dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


24
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; SMP/MTs/ SMPLB/Paket B; dan SMA/MA/ SMALB/Paket C


memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan sebagai berikut.

SD/MI/SDLB/Paket A SMP/MTs/SMPLB/Paket B SMA/MA/SMALB/Paket C

RUMUSAN

Memiliki pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, Memiliki pengetahuan faktual,


faktual, konseptual, konseptual, prosedural, dan konseptual, prosedural, dan
prosedural, dan metakognitif pada tingkat metakognitif pada tingkat
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana teknis, spesifik, detil, dan
dasar berkenaan berkenaan dengan:1. ilmu kompleks berkenaan
dengan:1. ilmu pengetahuan,2. teknologi,3. dengan:1. ilmu
pengetahuan,2. seni, dan4. budaya.Mampu pengetahuan,2. teknologi,3.
teknologi,3. seni, dan4. mengaitkan pengetahuan di seni,4. budaya, dan5.
budaya.Mampu atas dalam konteks diri sendiri, humaniora.Mampu
mengaitkan pengetahuan keluarga, sekolah, masyarakat mengaitkan pengetahuan di
di atas dalam konteks diri dan lingkungan alam sekitar, atas dalam konteks diri
sendiri, keluarga, bangsa, negara, dan kawasan sendiri, keluarga, sekolah,
sekolah, masyarakat dan regional. masyarakat dan lingkungan
lingkungan alam sekitar, alam sekitar, bangsa, negara,
bangsa, dan negara. serta kawasan regionaldan
internasional.

Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif pada masing-


masing satuan pendidikan dijelaskan pada matriks berikut.

PENJELASAN SD/MI/SDLB/Paket SMP/MTs/SMPLB/Paket SMA/MA/SMALB/Paket


A B C

Pengetahuan dasar Pengetahuan teknis dan Pengetahuan teknis


berkenaan dengan spesifik tingkat danspesifik, detail dan
ilmu pengetahuan, sederhanaberkenaan kompleks berkenaan
teknologi, seni, dan dengan dengan ilmu
Faktual budaya terkait ilmupengetahuan, pengetahuan, teknologi,
dengan diri sendiri, teknologi, seni, dan seni,dan budaya terkait
keluarga, budaya terkait dengan dengan masyarakat dan
sekolah,masyarakat masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
dan lingkunganalam lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


25
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

sekitar, bangsa, dan bangsa, negara, kawasan regional, dan


negara. dankawasan regional. internasional.

Terminologi/ istilah Terminologi/ istilah dan Terminologi/ istilah dan


yang digunakan, klasifikasi, kategori, klasifikasi, kategori,
klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi dan prinsip, generalisasi,
prinsip, dan teori, yang digunakan teori,model, dan struktur
generalisasi terkait dengan yang digunakan terkait
berkenaan dengan pengetahuan teknis dengan pengetahuan
Konseptual ilmu pengetahuan, danspesifik tingkat teknis danspesifik, detail
teknologi, seni dan sederhana berkenaan dan kompleks
budaya terkait dengan berkenaan dengan ilmu
dengan diri sendiri, ilmupengetahuan, pengetahuan, teknologi,
keluarga, teknologi, seni, dan seni,dan budaya terkait
sekolah,masyarakat budaya terkait dengan dengan
dan lingkungan

Pengetahuantentang Pengetahuantentang Pengetahuantentang


cara melakukan cara melakukan sesuatu cara melakukan sesuatu
sesuatu atau atau kegiatan yang atau kegiatan yang
kegiatan yang terkait dengan terkait dengan
berkenaan dengan pengetahuan teknis, pengetahuan teknis,
ilmu pengetahuan, spesifik, algoritma, spesifik, algoritma,
teknologi, seni, dan metode metode, dan kriteria
budaya terkait tingkatsederhana untuk menentukan
Prosedural dengan diri sendiri, berkenaan dengan prosedur yang sesuai
keluarga, sekolah, ilmupengetahuan, berkenaan dengan ilmu
masyarakat dan teknologi, seni, dan pengetahuan, teknologi,
lingkunganalam budaya terkait dengan seni,dan budaya, terkait
sekitar, bangsa dan masyarakat dan dengan masyarakat dan
negara. lingkungan alam sekitar, lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, bangsa, negara,
dankawasan regional. kawasan regional, dan
internasional.

Pengetahuantentang Pengetahuantentang Pengetahuantentang


kekuatan dan kekuatan dan kelemahan kekuatan dan
Metakognitif kelemahan diri diri sendiri dan kelemahan diri sendiri
sendiri dan menggunakannya dalam dan menggunakannya
menggunakanny a mempelajari dalam mempelajari

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


26
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

dalam pengetahuan teknis pengetahuan teknis,


mempelajariilmu danspesifik tingkat detail, spesifik,
pengetahuan, sederhana berkenaan kompleks, kontekstual
teknologi, seni dan dengan dan
budaya terkait ilmupengetahuan, kondisionalberkenaan
dengan diri sendiri, teknologi, seni, dan dengan ilmu
keluarga, sekolah, budaya terkait dengan pengetahuan, teknologi,
masyarakat dan masyarakat dan seni,dan budaya terkait
lingkungan alam lingkungan alam sekitar, dengan masyarakat dan
sekitar, bangsa dan bangsa, negara, lingkungan alam sekitar,
negara. dankawasan regional. bangsa, negara,
kawasan regional, dan
internasional.

Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan SMA/MA/ SMALB/Paket C


memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan sebagai berikut.

SD/MI/SDLB/Paket A SMP/MTs/SMPLB/Paket B SMA/MA/SMALB/Paket C

RUMUSAN

Memiliki keterampilan Memiliki keterampilan berpikir Memiliki keterampilan berpikir


berpikir dan bertindak:1. dan bertindak:1. kreatif,2. dan bertindak:1. kreatif,2.
kreatif,2. produktif,3. produktif,3. kritis,4. mandiri,5. produktif,3. kritis,4. mandiri,5.
kritis,4. mandiri,5. kolaboratif, dan6. kolaboratif, dan6.
kolaboratif, dan6. komunikatifmelalui pendekatan komunikatifmelalui
komunikatifmelalui ilmiah sesuai dengan yang pendekatan ilmiah sebagai
pendekatan ilmiah sesuai dipelajari di satuan pendidikan pengembangan dari yang
dengan tahap dan sumber lain secara dipelajari di satuan pendidikan
perkembangan anak mandiri dan sumber lain secara
yang relevan dengan mandiri
tugas yang diberikan

Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang pendidikan
memperhatikan:
a. perkembangan psikologis anak;
b. lingkup dan kedalaman;

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


27
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

c. kesinambungan;
d. fungsi satuan pendidikan; dan
e. lingkungan.

STANDAR ISI KURIKULUM 2013


Standar isi menurut Permendikbud No. 64 Tahun 2013 dikembangkan untukb
menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi
lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ruang lingkup materi dirumuskan
berdasarkan kriteria muatan wjib yang ditetapkan sesuai ketentuan perundang-undangan,
konsep keilmuan, dan karakteristik satuan pendidikan dan progam pendidikan.
Selanjutnya, tingat kompetensi dirumuskan berdasarkan kriteria tingkat perkembangan
peserta didik, kualifikasi kompetensi Indonesia, dan penguasaan kompetensi yang
berjenjang. Standar isi berisikan sasaran yang memuat segala sesuatu yang terdiri atas
berbagai aspek yang akan dicapai dan menjadi pengalaman belajar peserta didik.

Kompetensi inti menurut Permendikbud No. 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
adalah yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka
pencapaian Standar kompetensi Lulusan. Kompetensi yang bersifat generic mencakup
tigga ranah, yakni sikap, pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dipilih menjadi
sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilihan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya
kesinambungan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan
aspek sosial sebagai aman di amanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan
demikian, kompetensi yang bersifat generik terdiri atas empat dimensi yang
mempersentasikan (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) keterampilan, dan (4)
pengetahuan.

Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada
kelas tertentu. Melalui lompetensi inti, integrasi vertical berbagai kompetensi dasar pada
kelas yang berbeda dapat dijaga.

Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut.

1. Kompetensi inti- 1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual,


2. Kompetensi inti- 2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial,
3. Kompetensi inti- 3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan,
4. Kompetensi inti- 4 (KI-4) untuk kompetensi keterampilan.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


28
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

Tabel 5. Kompetensi inti sekolah dasar/madrasah ibtidayah/SDLB/Paket A

KOMPETENSI INTI KELAS I-II KOMPETENSI INTI KELAS KOMPETENSI INTI KELAS V-
III-IV VI

1. Menerima dan 1. Menerima,menjalankan, 1. Menerima, menjalankan,


menjalankan ajaran dan menghargai ajaran dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya. agama yang dianutnya.

2. Menunjukan perilaku jujur, 2. Menunjukan perilaku jujur, 2. Menunjukan perilaku


disiplin, tanggungjawab, disiplin, tanggungjawab, jujur, disiplin,
santun, peduli dan santun, peduli dan percaya tanggungjawab, santun,
percaya diri dalam diri dalam berinteraksi peduli dan percaya diri
berinteraksi dengan dengan keluarga, teman, dalam berinteraksi
keluarga, teman dan guru. guru dan tetangganya. dengan keluarga, teman,
guru dan tetangganya,
serta cinta tanah air.

3. Memahami pengetahuan 3. Memahami pengetahuan 3. Memahami pengetahuan


factual dengan cara factual dengan cara factual dan konseptual
mengamati (mendengar, mengamati (mendengar, dengan cara mengamati,
melihat, membaca) dan melihat, membaca) dan menanya dan mencoba
menanya berdasar ingin menanya berdasar ingin berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, tahu tentang dirinya, tahu tentang dirinya,
mahluk ciptaan Tuhan mahluk ciptaan Tuhan dan mahluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan kegiatannya, dan benda- dan kegiatannya, dan
benda-benda yang benda yang dijumpainya benda-benda yang
dijumpainya dirumah dan dirumah dan di sekolah, dijumpainya dirumah dan
di sekolah. dan tempat bermain. di sekolah, dan tempat
bermain.

4. Menyajikan pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan


faktual dalam bahasa faktual dalam bahasa yang faktuan dan konsektual
yang jelas dan logis, jelas, sistematis dan logis, dalam bahasa yang jelas,
dalam karya yang estetis, dalam karya yang estetis, sistematis, logis dan
dalam gerakan yang dalam gerakan yang kritis, dalam karya yang
mencerminkan anak mencerminkan anak sehat, estetis, dalam gerakan
sehat, dan dalam tindakan dan dalam tindakan yang yangmencerminkan anak
yang mencerminkan mencerminkan perilaku sehat, dan dalam
perilaku anak beriman anak beriman dan tindakan yang
dan berakhlak mulia. berakhlak mulia. mencerminkan perilaku
ana beriman dan
berakhlak mulia.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


29
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

Tabel 6. Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah


Tsanawiyah/SMPLB/Paket B

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS VII KELAS VIII KELAS IX

1. Menghargai dan 1. Menghargai dan 1. Menghargai dan


menghayati ajaran menghayati ajaran menghayati ajaran
agama yang dianutnya. agama yang agama yang dianutnya.
dianutnya.
2. Menghargai dan 2. Menghargai dan 2. Menghargai dan
menghayati perilaku menghayati perilaku menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggung jujur, disiplin, tanggung jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, jawab, peduli jawab, peduli (toleransi,
gotong royong,), (toleransi, gotong gotong royong,),
santun, percaya diri, royong,), santun, santun, percaya diri,
dalam berinteraksi percaya diri, dalam dalam berinteraksi
secar efektif dengan berinteraksi secar secar efektif dengan
lingkungan sosial dan efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya. pergaulan dan keberadaannya.
keberadaannya.
3. Memahami 3. Memahami dan 3. Memahami dan
pengetahuan (faktual, menerapkan menerapkan
konseptual, dan pengetahuan (faktual, pengetahuan (faktual,
prosedural) konseptual, dan konseptual, dan
berdasarkan rasa ingin prosedural) prosedural)
tahunya ilmu berdasarkan rasa ingin berdasarkan rasa ingin
pengetuan, teknologi, tahunya tentang ilmu tahunya tentang ilmu
seni, budaya terkait pengetahuan pengetahuan teknologi,
fenomena kejadian teknologi, seni, budaya seni, budaya terkait
tampak mata. terkait fenomena dan fenomena dan kejadian
kejadian tampak mata. tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, 4. Mengolah, menyaji dan 4. Mengolah, menyaji dan


dan menyaji dalam menalar dalam ranah menalar dalam ranah
ranah konkret konkret konkret (menggunakan,
(menggunakan, (menggunakan, mengurai, merangkai,
mengurai, merangkai, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
memodifikasi dan memodifikasi, dan membuat) dan ranah
membuat) dan ranah membuat) dan ranah abstrak (menulis,
abstrak (menulis, abstrak (menulis, membaca, menghitung,
membaca ,menghitung, membaca, menggambar,

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


30
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

menggambar dan menghitung, mengarang) sesuai


mengarang) sesuai menggambar, dengan yang dipelajari
dengan yang dipelajari mengarang) sesuai di sekolah dan sumber
di sekolah dan sumber dengan yang dipelajari lain yang sama dalam
lain yang sam dalam di sekolah dan sumber sudut pandang/teori.
sudut pandang/teori. lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
Tabel 7 Kompetensi Inti SMA/MA/SMALB/PAKET C

KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS XI KELAS XII

1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1.Menghayati dan


mengamalkan ajaran mengamalkan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya. ajaran agama yang agama yang dianutnya.
dianutnya.

2. Menghayati dan 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan


mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku
jujur,disiplin, tanggung jujur,disiplin, tanggung jujur,disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong jawab, peduli (gotong jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, royong, kerja sama, royonh, kerja sama,
damai), santun responsif toleran, damai), santun toleran, damai), santun
dan pro-aktif dan responsif dan pro-aktif dan responsif dan pro-aktif
menunjukan sikap sebagai menunjukan sikap sebagai dan menunjukan sikap
bagian dari solusi atas bagian dari solusi atas sebagai bagian dari
berbagai permasalahan berbagai permasalahan solusi atas berbagai
dalam berinteraksi secara dalam berinteraksi secara permasalahan dalam
efektif dengan lingkungan efektif dengan lingkungan berinteraksi secara
sosial dan alam serta dalam sosial dan alam serta efektif dengan
menempatkan diri sebagai dalam menempatkan diri lingkungan sosial dan
cerminan bangsa dalam sebagai cerminan bangsa alam serta dalam
pergaulan duna. dalam pergaulan dunia. menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan 3. Memahami, 3. Memahami,


dan menganalisis menerapkan dan menerapkan dan
pengetahuan faktual, menganalisis pengetahuan menganalisis
konseptual, prosedural dan faktual, konseptual, pengetahuan faktual,
metakognitif berdasarkan prosedural dan konseptual, prosedural
rasa ingin tahunya tentang metakognitif berdasarkan dan metakognitif
ilmu rasa ingin tahunya tentang berdasarkan rasa ingin

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


31
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

pengetahuan,teknologi,seni, ilmu tahunya tentang ilmu


budaya dan humaniora pengetahuan,teknologi,sen pengetahuan,teknologi,
dengan wawasan i,budaya dan humaniora seni,budaya dan
kemanusiaan, kebangsaan, dengan wawasan humaniora dengan
kenegaraan, dan kemanusiaan, wawasan kemanusiaan,
kejadian,serta menerapkan kebangsaan, kenegaraan, kebangsaan,
pengetahuan prosedural dan kejadian,serta kenegaraan, dan
pada bidang kajian spesifik menerapkan pengetahuan kejadian,serta
sesuai dengan bakat dan prosedural pada bidang menerapkan
minatnya untuk kajian spesifik sesuai pengetahuan
memecahkan masalah . dengan bakat dan prosedural pada bidang
minatnya untuk kajian spesifik sesuai
memecahkan masalah dengan bakat dan
minatnya untuk
memecahkan masalah

4. Mengolah, menajaar, dan Mengolah, menajaar, dan Mengolah, menajaar,


menyaji dalam ranah menyaji dalam ranah dan menyaji dalam
konkret dan ranah abstrak konkret dan ranah abstrak ranah konkret dan
terkait dengan terkait dengan ranah abstrak terkait
pengembangan dari yang pengembangan dari yang dengan pengembangan
dipelajarinya disekolah dipelajarinya disekolah dari yang dipelajarinya
secara efektif dan kreatif, secara efektif dan kreatif, disekolah secara efektif
serta mampu menggunakan serta mampu dan kreatif, serta
metode sesuai dengan menggunakan metode mampu menggunakan
kaidah keilmuan. sesuai dengan kaidah metode sesuai dengan
keilmuan. kaidah keilmuan.

STANDAR PROSES KURIKULUM 2013

Standar Proses merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan


pendidikan dasar dan menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. Proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan,menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,kreativitas,dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu, setiap
satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Sesuai dengan standar kompetensi lulusan
dan standar isi maka prinsip pembelajaran yang digunakan:

1. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


32
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

2. Dari guru satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber
belajar;
3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan
pendekatan ilmiah;
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju proses sebagai penggunaan
pembelajaran berbasis kompetensi;
5. Dari pemebelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju 2 pembelajaran
dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi.
7. Daripembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardiskills) dan
keterampiulan mental (softskills);
9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
sebagai pembelajaran sepanjang hayat;
10. Pembelajaran yang enerapkan nilai-nilai dengan member keteladanan ( ing
ngarsesung tulodo ) , membangun kemauan (ing madyo mangun karso) dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran ( tut wuri
handayani);
11. Pembelajaran yang berlangsung dirumah,disekolah, dan dimasyarakat;
12. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah siswa. Dan dimana
saja adalah kelas;
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efesiensi dan
efektivitas pembelajaran; dan
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

Terkait dengan prinsip di atas, dikembangkan standar proses yang mencakup


perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil
pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup


pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk
setiap satuan pendidikan.

Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis)


yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas” menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas”mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisi, mengevaluasi, mencipta. Keterampilan diperoleh
melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”.
Karakteristik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi
karakteristik standar proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik
terpadu (tematik antarmata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu
diterapkan pembelajaran berbbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning).
Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasikan karya kontekstual, baik
individu ataupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


33
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (problem based


learning).

Tabel 8. Rincian gradasi sikap, pengetahuan dan Keterampilan

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Menerima Mengingat Mengamati

Menjalankan Memahami Menanya

Menghargai Menerapkan Mencoba

Menghayati Menganalisis Menalar

Mengamalkan mengevakuasi Menyaji

Mencipta

Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik kompetensi.


Pembelajaran tematik terpadu di SD/MI/SDLB/Paket A disesuaikan dengan tingkat
perkembangan peserta didik.

Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik kompetensi.


Pembelajaran tematik terpadu di SMP/MTs/SMPLB/Paket B disesuaikan dengan tingkat
perkembangan peserta didik. Proses pembelajaran di SMP/MTs/SMPLB/Paket B
disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang mulai memperkenalkan mata pelajaran
dengan mempertahankan tematik terpadu pada IPA dan IPS.

Karakteristik proses pembelajaran di SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C


kejuruan secara keseluruhan berbasis mata pelajaran, meskipun pendekatan tematik
masih dipertahankan.

Standar Proses pada SDLB, SMPLB, dan SMALB diperuntukan bagi tunanetra,
tunarungu, tunadaksa, dan tunalaras yang intelegensinya normal.

Secara umum pendekatan belajar yang dipilih berbasis pada teori tentang
taksonomi tujuan pendidikan yang dalam lima dasawarsa terkhir yang secara umum
sudah dikenal luas. Berdasarkan teori taksonomi tersebut, capaian pembelajaran dapat
dikelompokkan dalam tiga ranah yakni: ranah kognitif, affektif, dan psikomotor. Penerapan
teori taksonomi dalam tujuan pendidikan di berbagai Negara dilakukan secara adaptif
sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional telah mengadopsi taksonomi dalam bentuk rumusan
sikap, pengetahuan dan keterampilan.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


34
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan tiga ranah


tersebut secara utuh/holistik, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa
dipisahkan dengan ranah lainnya. Dengan demikian, proses pembelajaran secara utuh
melahirkan kualitas pribadi yang sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus dan Rencana


Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi.

STANDAR PENILAIAN KURIKULUM 2013

Standar Penilaian Pendidikan ini disusun sebagai acuan penilaian bagi pendidik,
satuan pendidikan, dan Pemerintah pada satuan pendidikan untuk jejang pendidikan
dasar dan menengah.

Tujuan standar penilaian adalah perencanaan penilaian peserta didik sesuai


dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian;
pelaksanaan penilaian peserta didik secara professional, terbuka, edukatif, efektif,
efisien,dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan pelaporan hasil penilaian peserta
didik secara objektif, akuntabel, dan informative.

1. Prinsip dan Pendekatan Penilaian

Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasr dan
menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagi berikut.

a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standard dan tidak dipengaruhi


faktor subjektivitas penilai.
b. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,
menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
c. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporannya.
d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diakses oleh smua pihak.
e. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggung jawabkan kepada pihak
internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur dan
hasilnya.
f. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.

Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK). PAK
merupakan penilaian pencapaian kompetisi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan
minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh
satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetisi Dasar yang akan
dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.

2. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian


a. Ruang Lingkup Penilaian

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


35
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetisi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk
menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.
Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mat
pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi progam, dan proses.
b. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrument yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.
1) Penilaian kompetensi sikap
Guru melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian
“teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrument yang
digunakan untuk observasi, penilaian diri dan penilaian antar peserta didik adalah
daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada
jurnal berupa catatan guru.
2) Penilaian kompetensi pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
3) Penilaian kompetensi keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian
yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan
menggunakan tes praktik, projek dan penilain portofolio. Instrument yang digunakan
berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

3. Mekanisme dan Prosedur Penilaian


a. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, pemerintah dan/atau lembaga
mandiri.
b. Penilaian hasil belajar dilakukan dalm bentuk penilaian otentik, penilaian
diri,penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ujian tingkat kompetensi, ujisn mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah
dan ujian nasional.
c. Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai dengan
silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembe;ajaran (RPP).
d. Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah:
1) Menysun kisi-kisi ujian;
2) Mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrument;
3) Melaksanakan ujian;
4) Mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta didik; dan
5) Melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
e. Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur
Operasi Standar (POS).

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


36
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

f. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum di adakan


ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus
mengikuti pembelajaran remedial.
g. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai
dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan pemerintah.

4. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian


a. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara berkesinambungan
bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta
untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
b. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh satuan Pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan peserta didik.
c. Pelaksanaan dan pelaporan penilaian oleh pemerintah
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan melalui Ujian Nasional dan
ujian mutu Tingkat Kompetensi.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


37
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

DESAIN PEMBELAJARAN
Pembelajaran merupakan sebuah proses
interaksi antar peserta didik, antara peserta didik
dengan tenaga pendidik dan sumber belajar
pada sebuah lingkungan belajar. pembelajaran
adalah proses pengembangan potensi dan
pengembangan karakter setiap peserta didik
sebagai hasil dan dari Sinergi antara pendidikan
yang berlangsung dari sekolah, keluarga dan
masyarakat. proses ini memberikan peserta
didik kesempatan untuk mengembangkan
potensinya menjadi kemampuan yang sesuai
dan selalu meningkatkan baik dalam sikap
spiritual dan social pengetahuan keterampilan yang diperlukan nya untuk menjalani hidup
dan bermasyarakat berbangsa serta pada kesejahteraan hidup umat manusia.

Desain pembelajaran bisa diartikan dari banyak sudut pandang, seperti sebagai
sistem, proses, disiplin dan ilmu. sebagai sistem, desain pembelajaran adalah
pengembangan dari sistem pembelajaran dan sistem pelaksanaannya didalam termasuk
didalamnya termasuk sarana serta prosedur untuk meningkatkan mutu belajar. sebagai
proses desain pembelajaran menurut Syaiful Sagala (2005:136) merupakan
pengembangan pengajaran secara sistematik yang digunakan secara khusus teori-teori
pembelajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran. Pernyataan ini bermakna
penyusunan perencanaan pembelajaran harus sesuai dengan konsep pendidikan dan
pembelajaran yang dianut dalam kurikulum yang digunakan. Sebagai disiplin, desain
pembelajaran membahas berbagai penelitian dan teori tentang strategi serta proses
pengembangan pembelajaran dan pelaksanaannya. Sebagai ilmu, desain , pembelajaran
adalah ilmu untuk menciptakan spesifikasi pengembangan, pelaksanaan, penilaian serta
pengelolaan situasi yang memberikan fasilitas pelayanan pembelajaran dalam skala
makro dan mikro untuk berbagai mata pelajaran dan berbagai tingkatan Kompleksitas.

Desain pembelajaran secara garis besar terdiri atas lima langkah penting sebagai
berikut.

1. Analisis lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.

2. Merancang spesifikasi proses pembelajaran yang efektif dan efisien serta sesuai
dengan lingkungan dan kebutuhan belajar siswa.

3. Mengembangkan bahan-bahan untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

4. implementasi desain pembelajaran.

5. Implementasi evaluasi formatif dan sumatif terhadap program pembelajaran.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


38
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

Tujuan desain pembelajaran adalah untuk mendapatkan solusi terbaik dalam


memecahkan suatu masalah dengan memanfaatkan informasi yang tersedia. maka dari
itu sebuah desain muncul karena kebutuhan manusia untuk memecahkan suatu persoalan
yang dihadapi. Menurut Morrison, Ross &Kemp (2007) terdapat empat komponen dasar
dalam perencanaan desain pembelajaran. di mana ke empat hal ini mewakili pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut.

1. Program ini dibuat dan dikembangkan untuk siapa? (karakteristik peserta didik).

2. Apa yang anda inginkan untuk dipelajari peserta didik? (Tujuan)

3. Seperti apa isi pembelajaran yang paling baik untuk dipelajari? (strategi
pembelajaran)

4. Bagaimanakah cara anda mengukur pencapaian hasil pembelajaran? ( prosedur


evaluasi )

A. MODEL-MODEL DESAIN PEMBELAJARAN

Terdapat beberapa model desain pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli
model desain Pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi model berorientasi kelas,
model berorientasi sistem, model berorientasi produk, model prosedural dan model
melingkar.

Model ASSURE digunakan untuk model berorientasi kelas yang ditunjukkan untuk
mendesain pembelajaran dalam level mikro. Model hannafin dan peck digunakan
menghasilkan suatu produk yang biasanya berupa media pembelajaran. Model ADDIE
digunakan untuk model berorientasi sistem yang merupakan model desain pembelajaran
untuk menghasilkan suatu sistem pembelajaran dengan cakupan yang luas. Model Dick
dan Careydigunakan untuk model prosedural sedangkan model kemp digunakan untuk
model melingkar.

Berikut ini beberapa model desain pembelajaran.

1. Model Dick dan Carey

Model ini dikembangkan oleh waktu dan menurut model ini terdapat beberapa
komponen yang akan dilewati dalam proses pengembangan dan perencanaan dengan
langkah-langkah yang berurutan. Dick danCarey memilih 9 tahap dalam merancang
pembelajaran menjadi berikut ini.

a. Mengidentifikasi tujuan umum pembelajaran ( identifyinstructionalgoals).


b. Melaksanakan analisis pembelajaran (conductinstructional analisis)
c. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa (
identifyentrybehavioursandlearnercharacteristic).
d. Merumuskan tujuan kinerja (writteperformancenyaobjectives)

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


39
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

e. Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan (developer criterion-referenced tst


items)
f. Mengembangkan strategi pembelajaran (developinstructional strategi)
g. Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran (developandselectinstructional
material)
h. Mendesain dan melaksanakan evaluasi performatif
(developandconductformativeevalution).
i. Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif
(developandconductsummativeevalution)

Penggunaan model ini dalam pengembangan sebuah mata pelajaran agar pada
awal proses pembelajaran peserta didik dapat mengetahui dan bisa melakukan
melakukan hal-hal yang berkaitan dengan materi pada akhir pembelajaran, adanya
pertalian antar komponen khususnya strategi pembelajaran dan hasil pembelajaran yang
diinginkan, serta menerangkan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam
melaksanakan perencanaan desain pembelajaran.

2. Model Kemp

Model desain sistem instruksional yang dikembangkan oleh Kemp adalah model
yang membentuk siklus. Menurut Kemp, pengembangan desain sistem pembelajaran
terdiri atas komponen-komponen yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan tujuan
dan kendala yang timbul maka dari itu model t merupakan model yang sangat Luwes Jika
dilihat dari kerangka sistem beberapa langkah dalam penyusunan bahan ajar menurut
model ini antara lain sebagai berikut.

a. Menentukan tujuan dan daftar topik, serta menetapkan tujuan umum untuk
pembelajaran tiap topiknya.
b. Menganalisis karakteristik pelajar, yaitu untuk siapa pembelajaran tersebut di desain.
c. Menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai menggunakan syarat yang
dampaknya bisa dijadikan tolok ukur perilaku peserta didik.
d. menentukan isi materi pelajaran yang dapat mendukung tujuan.
e. Pengembangan penilaian awal untuk menentukan latar belakang peserta didik dan
pemberian level pengetahuan terhadap suatu topik.
f. Memilih aktivitas dan sumber pembelajaran yang menyenangkan Sehingga peserta
didik mudah dalam menyelesaikan tujuan.
g. Mengkoordinasi sarana penunjang yang meliputi fasilitas, perlengkapan dan jadwal
dalam pelaksanaan pembelajaran.
h. Evaluasi pembelajaran peserta didik dengan syarat Mereka menyelesaikan
pembelajaran serta meninjau kembali beberapa fase dari perencanaan yang
memerlukan perbaikan terus-menerus.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


40
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

3. Model ASSURE

Model ASSURE adalah langkah merencanakan pelaksanaan pembelajaran di


ruang kelas secara sistematis dengan cara menyatukan teknologi dan media. Model ini
membuat perencanaan pembelajaran secara bertahap yang dapat terlihat dari nama
model ini. Menurut Smaldino makna dari ASSURE adalah A (analyze, learner; analisis
peserta Didik) , S (stateobjectives;menyatakan tujuan) , U (utilize media and material ;
penggunaan media dan bahan), R (requireleanerparticipation; partisipasi peserta Didik
didalam kelas), dan E (evaluateandrevise; penilaian dan revisi) .

4. Model ADDIE

Model desain pembelajaran ini adalah model desain yang menggunakan lima
langkah sederhana dalam pengaplikasiannya. desain pembelajaran ini mudah dipelajari
desain pembelajaran addie memiliki 5 tahap dalam pembelajarannya seperti berikut ini.

a. Anaysis(analisis) , yaitu menganalisis kebutuhan untuk menentukan masalah dan


solusi yang tepat dan menentukan kompetensi peserta didik.

b. Designer(desain), yaitu menentukan kompetensi khusus, metode, bahan ajar, dan


pembelajaran.

c. Developer (pengembangan) , yaitu memproduksi program dan bahan ajar yang akan
digunakan dalam program pembelajaran.

d. Implementation (implementasi) , yaitu melaksanakan program pembelajaran dengan


menerapkan desain atau spesifikasi program pembelajaran.

e. Evalution(evaluasi) , yaitu melakukan evaluasi program pembelajaran dan evaluasi


hasil belajar.

5. Model Hanafin dan Peck

Model desain pembelajaran ini adalah model yang terdiri atas tiga fase, yaitu fase
analisis keperluan, Desan, serta pengembangan dan implementasi. Dalam model ini,
penilaian dan pengulangan perlu dilakukan dalam setiap fase. Model ini merupakan model
desain pembelajaran berorientasi produk.

B. MODEL PEMBELAJARAN

Pembelajaran pada kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau


pendekatan berbasis proses keilmuan. pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis
proses ilmuwan dapat menggunakan beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual.
Model pembelajaran merupakan suatu bentuk pembelajaran yang dimiliki nama, ciri,
sintak, pengaturan dan budaya misalnya DiscoveryLearning, project-basedLearning,
problem-basedLearning, inquiryLearning.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


41
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

kurikulum 2013 menggunakan model pembelajaran langsung (directinstructional)


dan tidak langsung (indirectinstructional) . Pembelajaran langsung adalah pembelajaran
yang mengembangkan pengetahuan kemampuan berpikir dan keterampilan
menggunakan pengetahuan peserta didik melalui Interaksi langsung dengan sumber
belajar yang dirancang dalam Silabus dan RPP. Dalam pembelajaran langsung peserta
didik melakukan kegiatan mengamati menanya mengumpulkan informasi/ mencoba
,menalar/mengasosiasi dan mengomunikasikan. Pembelajaran langsung menghasilkan
pengetahuan dan keterampilan langsung yang disebut dengan dampak pembelajaran
(instructionaleffect).

Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang terjadi selama proses


pembelajaran langsung yang dikondisikan menghasilkan dampak pengiring (nurturanteffek
. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap yang
terkandung dalam KI-1 dan KI-2 . Hal ini berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan
sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran
pendidikan agama dan budi pekerti serta Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Pengembangan nilai dan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku
dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas,
sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013 ,
semua kegiatan intrakurikuler , kokulikuler, dan ekstrakulikuler baik yang terjadi dikelas ,
sekolah dan masyarakat (luar sekolah) dalam rangka mengembangkan moral dan perilaku
yang terkait dengan nilai dan sikap.

Pendekatan saintifik meliputi 5 pengalaman belajar sebagaimana tercantum dalam


tabel berikut.

Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Bentuk hasil Belajar

Mengamati (Observing) Mengamati degan Indra Perhatian pada waktu


(membaca, mendengar, mengamati suatu
menyimak, objek/membaca , suatu
melihat,menonton, dan tulisan/mendengar , suatu
sebagainya) dengan atau penjelasan, catatan yang
tanpa alat. dibuat tentang yang diamati,
kesabaran , waktu (ontask)
yang digunakan untuk
mengamati.

Menanya (Questioning) Membuat dan mengajukan Jenis, kualitas, dan jumlah


pertanyaan, tanya jawab, pertanyaan yang diajukan
berdiskusi tentang peserta Didik (pertanyaan
informasi yang belum faktual , konseptual,
dipahami , informasi prosedural, dan hipotetik).
tambahan yang ingin
diketahui , atau sebagai

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


42
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

klarifikasi.

Mengumpulkan Mengeksplorasi, mencoba, Jumlah dan kualitas sumber


informasi/mencoba berdiskusi yang dikaji/digunakan,
(Experinting) mendemonstrasikan meniru kelengkapan informasi
bentuk/gerak, melakukan validitas informasi yang
eksperimen, membaca dikumpulkan, dan
sumber lain selain buku instrument/alat yang
teks , mengumpulkan data digunakan untuk
dari narasumber melalui mengumpulkan .
angket wawancara dan
memodifikasi / menambah/
mengembangkan.

Menalar/mengasosiasi Mengolah informasi yang Mengembangkan


(associating) sudah dikumpulkan, interprestasi, argumentasi
menganalisis data dalam dan kesimpulan mengenai
bentuk membuat kategori, keterkaitan informasi dari
mengasosiasi atau dua fakta/konsep,
menghubungkan fenomena interprestasi argumentasi
informasi yang terkait dan kesimpulan mengenai
dalam rangka menemukan keterkaitan dari dua
suatu pola, dan fakta/konsep/teori,
menyimpulkan. menyintesis dan
argumentasi serta
kesimpulan keterkaitan
antar berbagai jenis
fakta/konsep/teori/pendapat;
mengembangkan
interprestasi, struktur
baru,argumentasi dan
kesimpulan yang
menunjukan hubungan
fakta/konsep/teori dari dua
sumber atau lebih yang
tidak bertentangan;
mengembangkan
interprestasi, struktur baru,
argumentasi dan
kesimpulan dari
konsep/teori/pendapat yang
berbeda dari berbagai jenis
sumber.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


43
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

Mengomunikasikan ( Menyajikan laporan dalam Menyajikan hasil kajian (dari


Communicating) bentuk bagian , diagram, mengamati sampai
atau grafik; menyusun menalar) dalam bentuk
laporan tertulis; dan tulisan, grafis, media
menyajikan laporan meliputi elektronik , multimedia dan
proses, hasil, dan lain-lain.
kesimpulan secara lisan.

*Dapat disesuaikan dengan kekhasan masing-masing mata pelajaran.

Berikut adalah contoh aplikasi dari kelima pengalaman belajar yang diuraikan
dalam tabel di atas.

1. Mengamati (Observing)
Dalam kegiatan mengamati guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan
peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak,
mendengarkan dan membaca. guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan
pengamatan melakukan mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca,
mendengar) hal yang penting pada benda benda atau objek.
2. Menanya (Questioning)
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada
peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca
atau dilihat. Guru membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan-
pertanyaan tentang yang hasil pengamatan objek yang sampai kepada yang
abstrak berkenaan dengan fakta,konsep, prosedur ataupun hal yang lebih abstrak.
pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari guru,
masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat
di mana peserta didik Mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri.
Dari Kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan melalui kegiatan
bertanya dikembangkan rasa ingin tahu. peserta didik semakin terlatih dalam
bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan.
Pernyataan tersebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut
dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta
didik dari sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam.
3. Mengumpulkan dan Mengasosiasikan (Associating)
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi
dari berbagai sumber melalui berbagai cara. untuk itu peserta didik dapat
membaca buku yang lebih banyak , memperhatikan fenomena atau objek yang
lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen dari kegiatan tersebut terkumpul
sejumlah informasi.
Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu proses
informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya,

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


44
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

menemukan pola dari keterkaitan informasi dari dan bahan mengambil berbagai
kesimpulan dari pola yang ditemukan.

4. Mengkomunikasikan Hasil ( Communicating )


Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang
ditemukan dalam kegiatan mencari informasi , sosialisasikan dan menemukan pola.
hal tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta
didik atau kelompok peserta didik tersebut.

Sesuai dengan standar kompetensi lulusan dan standar isi maka prinsip
pembelajaran yang digunakan:

1. Dari peserta didik diberitahu menuju peserta didik mencari tahu;


2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka
sumber belajar;

3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan


pendekatan ilmiah;

4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;

5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;

6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran


jawaban yang kebenarannya multidimensi;

7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;

8. Peningkatan keseimbangan antara keterampilan fisikal(hardskill) keterampilan


mental (softskill);

9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta


didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;

10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (leg sung
tulodo) membangun kemauan (ing madyo Mangun Karso) dan mengembangkan
kreativitas peserta Didik dalam proses pembelajaran (tut Wuri Handayani);

11. pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah dan di masyarakat;

12. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, Siapa saja
peserta, didik dan dimana saja adalah kelas;

13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan Efisiensi dan
efektivitas pembelajaran; dan

14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


45
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

C. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang mengacu pada standar isi. Perencanaan pembelajaran pada
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyimpanan media dan sumber
perangkat penilaian pembelajaran dan skenario pembelajaran. Penyusunan standar
RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
a. Silabus
Silabus merupakan aturan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap
bahan mata pelajaran. silabus paling sedikit memuat:
a. Identitas mata pelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/paket B dan
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C Kejuruan);
b. Identitas sekolah, meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
c. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi
aspek sikap pengetahuan dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik
yang sesuai dijenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;
d. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap
pengetahuan dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran.
e. Tema (khusus SD/ MI/SDLB/Paket A) ;
f. Materi pokok , memuat fakta , konsep , prinsip dan prosedur yang relevan dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi;
g. Pembelajaran , yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
h. Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
i. Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum
untuk 1 semester atau 1 tahun; dan
j. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar
atau sumber belajar lain yang relevan.

Silabus dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar isi untuk
satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap
tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana
pelaksanaan pembelajaran.

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran


tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi
dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara
lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, efesien, memotivasi peserta Didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang cukup bagi prakarsa , kreativitas dan kemandirian sesuai dengan

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


46
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

bakat, minat, dan perkembangan Fisik serta psikologis peserta Didik. RPP disusun
berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih.

Komponen RPP terdiri atas:

a.
Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
b.
Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
c.
Kelas/semester;
d.
Materi pokok;
e.
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia
dalam Silabus dan KD yang harus dicapai;
f. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
g. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
h. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep , prinsip dan prosedur yang ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator kompetensi.
i. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan strategi dan
proses pembelajaran agar peserta Didik mencapai KD yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta Didik dan KD yang akan dicapai;
j. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pembelajaran.
k. Sumber belajar, dapat berupa buku , media cetak dan elektronik, alam semesta,
sumber belajar lain yang relavan;
l. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, isi,
penutup , dan
m. Penilaian hasil pembelajaran.
2. Prinsip Penyusunan RPP

Dalam penyusunan RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.

a. perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat bakat,
potensi, minat , motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, berkebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan lingkungan peserta
Didik.

b. Partisipasi aktif peserta Didik.

c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar motivasi,


kreativitas, inisiatif, inspirasi, Inovasi dan kemandirian.

d. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk


memperhatikan kegemaran membaca pemahaman beragam perbait bacaan dan
berekspresi dalam bentuk tulisan.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


47
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program
umpan balik positif, penguatan, pengayaan dan remedi

f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran,


inti pembelajaran, indikator pembelajaran kompetensi, penilaian dan sumber
belajar satu keutuhan pengalaman belajar.

g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu , keterpaduan lintas mata


pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi sistem efektif


sesuai dengan situasi dan kondisi.

B.PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan


pendahuluan , inti dan penutup.

1. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, pendidik:

b. Menyiapkan peserta didik dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran .


c. Memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan
aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan
perbandingan local, nasional dan internasional;
d. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari;
e. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
f. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

2. Kegiatan Inti

Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media


pembelajaran dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristrik peserta didik
dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau
saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (problem based learning) disesuaikan
dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.

a. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilh adalah proses
afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai,menghayati hingga
mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi
yang mendorong siswa untuk melakukan aktivitas tersebut.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


48
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

b. Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui,
memahami,menerapkan,menganalisis, mengevaluasi hingga mencipta. Karakteristik
aktivitas belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan
dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan
saintifik,tematik terpadu dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan belajar
berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong peserta
didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok,
disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah (project based learning).

c. Keterampilan
keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan
mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dari
keterampilan harus mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatan hingga
penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran
yang menerapkan modus belajar berbasis atau penelitian (Discovery/inquiry/learning)
dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project
bused Learning) .

3.Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individu maupun
kepompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:

a. rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil hasil yang diperoleh untuk selanjutnya
secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil
pembelajaran yang telah berlangsung;
b. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas baik tugas
individual maupun kelompok; dan
d. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


49
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

Media Pembelajaran Pendidikan


Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”,
yang berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari
si pengirim (komunikator atau sumber/source) kepada si penerima (komunikan atau
audience/receiver).

Sedang menurut KBBI, media


dapat diartikan sebagai
perantara, penghubung; alat
(sarana) komunikasi seperti
koran, majalah, radio, televisi,
film, poster, dan spanduk, yang
terletak diantara dua pihak
(orang, golongan, dan
sebagainya).

Jadi, secara umum bisa diartikan


bahwa media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar. Yaitu segala
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan atau ketrampilan pelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar
pada peserta didik (siswa/murid).

Media pembelajaran bisa juga diartikan sebagai alat atau sarana atau perantara yang
digunakan dalam proses interaksi yang berlangsung antara guru dan siswa untuk
mendorong terjadinya proses belajar mengajar dengan tujuan untuk memperoleh
pengetahuan, keterampilan serta memantapkan apa yang dipelajari dan membantu untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang berkualitas.

Media pembelajaran merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran di


sekolah. Pemanfaatan media pembelajaran juga merupakan upaya kreatif dan sistematis
untuk menciptakan pengalaman yang dapat membantu proses belajar siswa. Hal ini
dikarenakan media berperan sebagai alat perangsang belajar dan dapat menumbuhkan
motivasi belajar sehingga murid tidak mudah bosan dalam mengikuti proses belajar-
mengajar.

Dan untuk lebih jelasnya dalam memahami apa itu media pembelajaran, simak berikut ini
definisi dan pengertian media pembelajaran menurut beberapa ahli pendidikan lengkap.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


50
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

Schramm (1977)
Definisi media pembelajaran adalah “teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pembelajaran”.

Briggs (1977)
Media pembelajaran adalah “sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran
seperti buku, film, video, slide, dan sebagainya.

Romiszowski (2001: 12)


Definisi media pembelajaran adalah media yang efektif untuk melaksanakan proses
pengajaran yang direncanakan dengan baik.

Azhar (2011)
Pengertian media pembelajaran adalah alat bantu pada proses belajar baik di dalam
maupun diluar kelas, lebih lanjut dijelaskan bahwa media pembelajaran adalah komponen
sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan
siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar

Arief Sadiman (2008: 7)


Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Sutjiono (2005)
Media belajar itu diperlukan oleh guru agar pembelajaran berjalan efektif dan efisien.

Rayanda Asyar (2012 : 8)


Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan
atau menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar
yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan
efektif

Syaful Bahri Djamarah dan Azwan Zain (2010:121)


Media pembelajaran adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur
pesan agar tercapai tujuan pembelajaran.

Munadi (2008:7)
Pengertian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan
menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar
yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan
efektif.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


51
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

AECT
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan
pesan.

Gagne
Media pembelajaran sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang mereka untuk belajar.

Heinich, Molenida, dan Russel (1993)


Berpendapat bahwa teknologi atau media pembelajaran sebagai penerapan ilmiah tentang
proses belajar pada manusia dalam tugas praktis belajar mengajar.

Ali (1992)
Berpendapat bahwa “Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang
dapar memberikan rangsangan untuk belajar.

Pengelompokan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi perkembangan teknologi
dibagi menjadi 2 kategori luas, yaitu media traditional dan media teknologi muthakir. (Azhar
Arsyad. 2011:54)

Jenis-Jenis Media
Menurut Rudi Brets dalam buku Media Pembelajaran (2008 : 52), membagi dalam
beberapa macam dalam hal ini terdapat 3 jenis kategori media. Rudi Brets dalam
memberikan jenis-jenis media didasarkan pada indera. Adapun 3 macam media dan
penjelasannya antara lain:

a. Media Audio

Pengertian Media audio adalah suatu jenis media yang melibatkan indera pendengaran
yang memanipulasi kemampuan suara. Berdasarkan sifat pesan yang diterimanya media
audio ini menerima pesan verbal dan non- verbal.

Pesan verbal audio yaitu bahasa lisan atau kata-kata, dan pesan nonverbal audio yakni
seperti bunyi-bunyian dan vokalisasi, contohnya gerutuan, gumam, musik, dan lain-lain.

b. Media Visual

Pengertian Media Visual yaitu media yang melibatkan indera penglihatan dalam hal ini
media cetak-verbal, media cetak-grafis, dan media visual non-cetak. Pertama, media
visual-verbal adalah media visual yang memuat pesan verbal atau dikenal pesan linguistik
yang berbentuk tulisan.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


52
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

Sedangkan yang kedua, media visual non-verbal-grafis adalah jenis media visual yang
berisi pesan non-verbal yakni berupa simbol-simbol visual atau unsur-unsur grafis ,
contohnya gambar (sketsa, lukisan dan foto), grafik, diagram, bagan, dan peta.

Alat Peraga Pendidikan

1. Sudjana, 2009, Pengertian Alat Peraga Pendidikan adalah suatu alat yang dapat
diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar
mengajar siswa lebih efektif dan efisien.
2. Faizal, 20010, mendefinisikan Alat Peraga Pendidikan sebagai instrument audio
maupun visual yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih
menarik dan membangkitkan minat siswa dalam mendalami suatu materi.
3. Wijaya dan Rusyan, 1994 yang dimaksud Alat Peraga Pendidikan adalah media
pendidikan berperan sebagai perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motivasi
belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar.
4. Nasution, 1985 alat peraga pendidikan adalah alat pembantu dalam mengajar agar
efektif”.
5. Suhardi, 1978 Pengertian alat peraga pendidikan atau Audio-Visual Aids (AVA)
adalah media yang pengajarannya berhubungan dengan indera pendengaran (
6. Sumad, 1972, mengemukakan bahwa alat peraga atau AVA adalah alat untuk
memberikan pelajaran atau yang dapat diamati melalui panca indera. Alat peraga
merupakan salah satu dari media pendidikan adalah alat untuk membantu proses
belajar mengajar agar proses komunikasi dapat berhasil dengan baik dan efektif.
7. Amir Hamzah, 1981 bahwa Alat Peraga Pendidikan adalah adalah alat-alat yang
dapat dilihat dan didengar untuk membuat cara berkomunikasi menjadi efektif”.
Sedangkan yang dimaksud dengan alat peraga menurut Nasution (1985: 95) adalah
“alat bantu dalam mengajar lebih efektif”.
Dari uraian-uraian di atas jelaslah bahwa pengertian alat peraga pendidikan adalah
merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar pada diri siswa.

Tujuan dan Manafaat Alat Peraga Pendidikan


Berikut ini beberapa tujuan dan manfaat alat peraga disebutkan sebagai berikut:
1. Alat peraga pendidikan bertujuan agar proses pendidikan lebih efektif dengan jalan
meningkatkan semangat belajar siswa,
2. Alat peraga pendidikan memungkinkan lebih sesuai dengan perorangan, dimana para
siswa belajar dengan banyak kemungkinan sehingga belajar berlangsung sangat
menyenangkan bagi masing-masing individu,
3. Alat peraga pendidikan memiliki manfaat agar belajar lebih cepat segera bersesuaian
antara kelas dan diluar kelas, (d) alat peraga memungkinkan mengajar lebih sistematis
dan teratur.
Secara ringkas, Proses pembelajaran memerlukan media yang penggunaannya
diintegrasikan dengan tujuan dan isi atau materi pelajaran yang dimaksudkan untuk
mengoptimalkan pencapaian suatu tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.
Fungsi media pendidikanatau alat peraga pendidikan dimaksudkan agar komunikasi
antara guru dan siswa dalam hal penyampaian pesan, siswa lebih memahami dan
mengerti tentang konsep abstrak matematika yang diinformasikan kepadanya. Siswa yang

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


53
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

diajar lebih mudah memahami materi pelajaran jika ditunjang dengan alat peraga
pendidikan.
Secara jelas dan terperinci, berikut ini adalah faedah-faedah atau manfaat dari
penggunaan alat bantu/peraga pendidikan yaitu antara lain sebagai berikut:

§ Menimbulkan minat sasaran pendidikan ;


§ Mencapai sasaran yang lebih banyak ;
§ Membantu dalam mengatasi berbagai hambatan dalam proses pendidikan ;
§ Merangsang masyarakat atau sasaran pendidikan untuk mengimplementasikan atau
melaksanakan pesan-pesan kesehatan atau pesan pendidikan yang disampaikan ;
§ Membantu sasaran pendidikan untuk belajar dengan cepat dan belajar lebih banyak
materi/bahan yang disampaikan ;
§ Merangsang sasaran pendidikan untuk dapat meneruskan pesan-pesan yang
disampaikan pemateri kepada orang lain;
§ Mempermudah penyampaian bahan/materi pendidikan/informasi oleh para pendidik
atau pelaku pendidikan ;
§ Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan. Seperti diuraikan di
atas, bahwa pengetahuan yang ada pada seseorang diterima melalui panca indera.
Berdasarkan penelitian para ahli, bahwa indera yang paling banyak menyalurkan
pengetahuan ke dalam otak adalah mata. Kurang lebih 75 % sampai 87 % dari
pengetahuan manusia diperoleh/disalurkan melalui mata. Sedangkan 13 % sampai 25
% lainnya diperoleh atau tersalur melalui indera yang lain. Dari sini dapat disimpulkan
bahwa alat-alat peraga/media/alat bantu visual akan lebih mempermudah cara
penyampaian dan penerimaan informasi atau bahan atau materi pendidikan ;
§ Dapat mendorong keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih mendalami, dan
akhirnya mendapatkan pengertian yang lebih baik. Orang yang melihat sesuatu yang
memang diperlukan tentu akan menarik perhatiannya. Dan apa yang dilihat dengan
penuh perhatian akan memberikan pengertian bru baginya, yang merupakan
pendorong untuk melakukan atau memakai sesuatu yang baru tersebut ;
§ Membantu menegakkan pengertian/informasi yang diperoleh. Sasaran pendidikan di
dalam memperoleh atau menerima sesuatu yang baru, manusia mempunyai
kecenderungan untuk melupakan atau lupa. Oleh sebab itu, untuk mengatasi hal
tersebut, AVA (Audio Visual Aid – alat bantu/peraga audio visual) akan membantu
menegakkan pengetahuan-pengetahuan yang telah diterima oleh sasaran pendidikan
sehingga apa yang diterima akan lebih lama tersimpan di dalam ingatan

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


54
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran


Setiap guru harus melakukan perencanaan
pembelajaran, perencanaan pembelajaran tersebut
dilakukan oleh seorang agar apa yang menjadi
tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai.

Perencanaan adalah hubungan antara apa


yang ada sekarang (what is) dengan bagaimana
seharusnya (what should be) yang bertalian dengan
kebutuhan, penentuan tujuan, prioritas, program,
dan alokasi sumber.

A. HAKIKAT PERENCANAAN PENDIDIKAN


Perencanaan adalah suatu proses dan cara berpikir yang mampu menciptakan hasil yang
diharapkan. Perencanaan yang dibuat merupakan antisipasi dan Perkiraan terhadap proses
yang dilakukan dalam pembelajaran sehingga tercipta situasi yang memungkinkan proses
belajar mengajar terjadi sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Menurut Akhlan dan Rahman (1997:15), perencanaan pengajaran meliputi:
1. Tujuan Apa yang hendak dicapai,
2. Bahan pengajaran,
3. proses belajar mengajar,
4. alat penilaian
Menurut Ahmad dan Ahmadi (1995:64), “ perencanaan atau desain pembelajaran
adalah suatu pemikiran atau persiapan untuk melaksanakan aktivitas pengajaran atau
mengajar dengan menerapkan prinsip-prinsip pengajaran melalui langkah-langkah
pengajaran yang terdiri dari perencanaan itu sendiri,pelaksanaan, dan penilaian agar
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan tercapai”. Perencanaan pengajaran
meliputi 4 unsur tersebut yang menentukan langkah awal dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas.

1. Karakteristik Perencanaan Pengajaran


Menurut Akhlan dan Rahman (1997:7) , karakteristik perencanaan pengajaran yang
baik harus mengandung prinsip-prinsip berikut ini.
a. Mengembangkan hubungan Interaksi yang baik antar sesama manusia, yaitu
siswa, guru, dan pihak-pihak lainnya yang terkait.
b. Menjadi Wahana atau wadah untuk mengembangkan Segala potensi yang
dimiliki oleh peserta didik.
c. Memiliki sikap objektif rasio (tepat dan masuk akal), komprehensif, dan
sistematis (menyeluruh dan tersusun rapi).
d. Mengendalikan kekuatan sendiri dan bukan didasarkan kekuatan orang lain.
e. Didukung oleh fakta dan data yang mendukung pencapaian tujuan yang telah
dirumuskan.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


55
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

f. Fleksibel dan dinamis yang artinya mudah disesuaikan dengan keadaan dan
perkembangan menjadi lebih baik.

2. Tujuan Pembelajaran
Perumusan tujuan pembelajaran khusus kompetensi adalah tujuan dari kompetensi
yang diharapkan dapat dicapai oleh para peserta didik setelah berperan dalam setiap
rencana pengajaran. Selain itu, tujuan pembelajaran khusus dikenal dengan istilah
tujuan instruksional khusus yang dirumuskan berdasarkan tujuan kelas dan butir-butir
pembelajaran yang diambil dalam unit atau tema.
Tujuan pembelajaran dibuat guru sebagai standar pencapaian kompetensi dalam
proses belajar mengajar. Bahan pembelajaran digunakan sebagai sarana untuk
mencapai tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar dan mendukung
kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa. Pada pelaksanaannya, guru juga
mempersiapkan alat pendukung yang digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan
pembelajaran yang telah dibuat.

3. Langkah Perencanaan Pembelajaran


Setiap pembelajaran didahului dengan pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang meliputi program tahunan, program semester,dan persiapan mengajar.
Rencana pengajaran disusun berdasarkan Silabus dan disesuaikan dengan kalender
pendidikan yang berlaku, jadwal mata pelajaran yang berlangsung, dan sarana yang
tersedia. Program tahunan merupakan rencana pembelajaran selama 1 tahun yang
disusun berdasarkan kurikulum sesuai dengan kalender pendidikan yang berlaku.
Perencanaan proses belajar mengajar mendukung kondisi belajar di kelas yang diikuti
oleh para peserta didik. Sehubungan dengan hal ini, perencanaan guru dalam
implementasi proses belajar mengajar menurut Akhlan dan Rahman, (2007:16) terdiri
atas berikut ini.

a. Perencanaan instruksional
b. Organisasi belajar
c. Pengarahan anak didik
d. supervisi dan pengawasan
e. Assesment penelitian
Perencanaan instruksional adalah alat atau media yang digunakan untuk mengarahkan
kegiatan kegiatan organisasi belajar pada kegiatan belajar mengajar (KBM) dikelas. Organisasi
belajar adalah wadah dan fasilitas atau lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan untuk
menciptakan proses belajar mengajar di kelas. Guru harus menentukan tujuan pembelajaran
khusus, bahan kajian, metode, sumber belajar, dan alat penilaian dalam perencanaan pengajaran.
Uraian lebih rinci mengenai setiap komponen perencanaan pengajaran dilihat dalam pembahasan
sebagai berikut.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


56
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

a. Menurut Masitoh dalam bukunya yang berjudul Perencanaan Pembelajarn (2005)


komponen-komponen perencaan pembelajaran terdiri atas:
1) Tujuan pembelajaran,
2) Isi (materi pembelajaran),
3) Kegiatan pembelajaran (kegiatan belajar mengajar),
4) Media dan sumber belajar, dan
5) Evaluasi.
b. Menurut M. Sobry Sutikno dalam bukunya yang berjudul Belajar dan Pembelajaran (2008),
komponen pembelajaran terdiri atas tujuan pembelajaran, materi pelajaran, kegiatan
belajar mengajar, metode, media, sumber belajar, dan evaluasi.

4. Penentuan Bahan atau Materi Pembelajaran


Penentuan bahan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam perencanaan
pembelajaran mengacu pada bahan kajian yang tertuang dalam kurikulum KTSP dan
silabus pada bagian butir keterampilan berbahasa para peserta didik. Guru dapat
melakukan penjabaran tentang penyesuaian bahan kajian terhadap kebutuhan sesuai
tujuan yang di terapkan dalam silabus bahasa Indonesia. Materi pengajaran adalah
bahan yang harus dipelajari dan dikuasai oleh siswa dalam proses pembelajaran yang
terdiri atas kompetisi-kompetisi.
5. Penentuan Metode dan Teknik Pembelajaran
Metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia antara lain
metode ceramah. Diskusi, brainstorming, stimulasi, demonstrasi, dan discovery inquiry.
Sedangkan menurut Suwarna, (2007;79-83), metode yang sering digunakan untuk
pengjaran bahasa Indonesia antara lain metode ceramah, demonstrasi, pemecahan
masalah, diskusi ekperimen, kerja kelompok sosiodrama, dan penugasan.
Penjelasannya sebagai berikut.
a. Metode ceramah adalah cara penyampaian materi pelajaran yang dilakukan oleh guru
dengan peraturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap pembelajaran.
b. Metode Tanya jawab adalah cara penyampaian materi pelajaran berupa pertanyaan yang
harus diajukan baik secara dua arah maupun tiga arah.
c. Metode demonstrasi adalah cara penyampaian materi pelajaran dengan memperagakan
atau menunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda yang sedang
dipelajari, baik sebenarnya maupun tiruan yang sering disertai dengan penjelasan secara
lisan.
d. Metode karya wisata adalah cara penyampaian materi pelajaran dengan mengajar bahan-
bahan atau sumber belajar diluar kelas. Biasanya kegiatan ini mengajak siswa bepergian ke
suatu tempat seperti museum.
e. Metode pemecahan masalah adalah cara penyampaian materi pelajaran dengan
menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dengan mencari
jawaban dan penyelasaian.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


57
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

f. Metode diskusi adalah cara penyampaian materi pelajaran secara berkelompok untuk
mempresentasikan hasil pembelajaran tersebut.
g. Metode eksperimen adalah cara penyampaian materi pelajaran dengan mendramatisasi
suatu topik.
h. tertentu agar peserta didik melakukan suatu kegiatan dan melaporkan hasilnya.

Menurut Subana, dkk (2001:196), “Teknik ialah berbagai cara atau alat yang digunakan guru
umum digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran antara lain berikut ini.

a. Teknik Tanya jawab adalah teknik pembelajaran untuk memberikan motivasi kepad
siswa agar timbul keinginan dalam dirinya untuk bertanya selama mendengarkan
pelajaran atau berusaha menjawab bila guru mengajukan pertanyaan..
b. Teknik pemberian tugas adalah teknik pembelajaran yang memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk yang telah
dipersiapkan oleh guru sehingga siswa dapat mengalami kegiatan belajar secara nyata.
c. Teknik latihan adalah suatu teknik mengajar yang mendorong peserta didik untuk
melaksanakan kegiatan latihan agar memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih
tinggi dari apa yang dipelajari.
d. Teknik simulasi adalah penyajian kemungkinan kepad peserta didik untuk menguasai
suatu keterampilan melalui latihan dalam situasi tiruan.

6. Penentuan Sumber Belajar


Sumber belajar ditentukan dalam lingkup bahan kajian, tema, dan subtema yang
disesuaikan dengan keadaan , kebutuhan guru, dan kebutuhan sekolah. Menurut
Suwarno dalam Murni, 2007:26, “Bahan sumber belajar dapat berupa buku pelajaran
yang diwajibkan, buku pelajaran yang pernah dipakai dan masih sesuai, buku
pelengkap, buku bacaan, kamus ensiklopedia, majalah berbahasa, media cetak, media
elektronik, radio, kaset, TV, video, lingkungan alam, sosial, budaya dari narasumber,
minat, dan hasil karya pembelajarn”.

7. Penentuan Alat atau Media Pembelajaran


Penentuan alat atau media pelajaran untuk setiap proses pembelajaran berupa bahan
kajian tertentu sesuai silabus. Guru harus memperhatikan tujuan pembelajaran atas
komponen bahan kajian tertentu dalam silabus, pendekatan, metode, dan sumber guru
dapat menentukan alat pembelajaran yang paling efektip sesuai dengfan keadaan dan
kebutuhan seperti buku paket, OHP, gambar, sketsa, dan sebagai nyah. Faktor-faktor
yang perlu di pertimbangkan dalam pemilihan dan pengembangan media antara lain
(1) ketersedian sumber (media), (2) adanya tenaga dan fasilitas, (3) keluwesan,
kepraktisan, dan kebutuhan untuk waktu lama, (4) efektivitas biaya dan waktu yang
lama (Dick & Carey (1978) dalam Kusnadi, (2001:28).
Secara umum media pembelajaran dapat dibagi menjadiu berikut ini.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


58
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

a. Media Audio, yaitu media penyampaian berupa suara-suara yang dapat didengar.
Jenis media audio yang biasa digunakan didalam kelas antara lain berbagi jenis alat
rekaman seperti tape, rekorder, kaset dan radio.
b. Media Visual, yaitu media yang hanya dapat dipandang karena cara penggunaannya
melalui pandangan/penglihatan mata.
c. Media audio maupun media visual memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena
itu, seorang guru harus terampil dalam memilih dan memakai media pembelajaran.

8. Penentuan Penilaian atau Evaluasi


Penentuan penilaian pada silabus bahasa Indonesia berdasarkan hasil belajar siswa
yang sesuai dengan kebutuhan dan perencanaan pembelajaran yang dibuat sehingga
pembelajaran dikelas lebih efisien dan efektif. Proses analisis terhadap tujuan
pembelajaran baik materi dan bentuk evaluasi yang akan diberikan kepada siswa akan
membantu siswa mengetahui kemampuannya dalam memperoleh materi.

Komponen RPP terdiri atas hal-hal berikut.

a. Identitas Mata Pelajaran


Identitas mata pelajaran antara lain satuan pendidikan, kelas,
semester/tingkatan, progam mata pelajaran atau tema pelajaran, dan jumlah
aktivitas pembelajaran.
b. Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampila yang ingin
dicapai pada setiap kelas/semester pada suatu mata pelajaran.
c. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai oleh
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan dalam penyusunan
indikator kompetensi suatu pelajaran.
d. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang bisa diukur dan
diobservasi sehingga bisa menunjukan ketercapaian kompetensi dasar tertentu
yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
e. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran menjelaskan proses akhir belajar yang ingin dicapai oleh
peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
f. Materi Ajar
Materi ajar memuat fakta yang sesuai dengan konsep, prinsip, dan prosedur
relevan yang ditulis dalam bentuk butir-bitur sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi.
g. Alokasi Waktu

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


59
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

Alokasi waktu ditentukan dengan keperluan agar kompetensi dasar dan beban
belajar tercapai.

9. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran terdiri atas berikut ini.
a. Kegiatan Awal
Kegiatan awal adalah awal suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan agar
membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik yang
terlibat aktuf dalam proses pembelajaran.
b. Inti
Kegiatan inti adalah proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi
dasar(KD). Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, dan lainnya.
c. Kegiatan akhir
Kegiatan akhir adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan aktivitas
pembelajaran dalam bentuk rangkuman atu kesimpulan, umpan balik, atau
tindak lanjut. Para peserta didik terkadang diminta oleh guru untuk
menyimpulkan kegiatan pembelajaran sehingga guru bisa mendapatkan
insoirasi untuk membuat laporan akhir dari suatu kegiatan pembelajaran.

10. Sumber Belajar


Didasarkan Pada Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Materi ajar, Kegiatan
Pembelajaran, dan Indikator Pencapaian Kompetensi.

11. Penilaian Hasil Belajar


Prosedur penilaian disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi yang
mengacu pada standar penilaian.

12. langkah-Langkah Penyusunan Rencana Pelaksnaan Pembelajaran (RPP)


Berikut ini langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penyusunan RPP.
a. Pilih satu unit pembelajaran dalam silabus yang akan diterapkan dalam
pembelajaran.
b. Tuliskan standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam suatu unit.
c. Buatlah indikator untuk mencapai kompetensi dasar tersebut.
d. Tentukan alokasi waktu yang diperlukan untuk meraih indikator tersebut.
e. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
f. Tentukan materi pembelajaran yang akan diberikan/dikenakan kepada peserta
didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
g. Tentukan metode pembelajaran yang mendukung sifat materi dan tujuan
pembelajaran.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


60
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

h. Susunlah langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada setiap rumusan tujuan


pembelajaran yang bisa dikelompokan menjadi kegiatan awal, kegiatan inti ,
dan kegiatan penutup.
i. Jika perkiraan alokasi waktu untuk mencapai satu kompetensi dasar lebih dari 2
(dua) jam pelajaran, buatlah tahapan pembelajaran menjadi lebih dari satu
pertemuan. Pembagian setiap jam pertemuan bisa dilakukan berdasarkan
satuan tujuan pembelajaran atau sifat/tipe/jenis materi pembelajaran.
j. Sebutkan sumber/media belajar yang akan dipakai dalam kegiatan
pembelajaran secara konkret untuk setiap bagian/unit pertemuan.
k. Pilih teknik penilaian, bentuk, dan contoh instrument penilaian yang akan
dipakai untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar atau tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Instrument penilaian yang berbentuk
tugas harus ditentukan secara jelas terutama tentang carav penilaian. Jika
instrument penilaian berbentuk soal, cantumkan soal-soal dan pilih cara
penilaian beserta kunci jawaban. Jika penilaiannya berbentuk proses, buatlah
rubrik masing-masing indikator.
13. Persiapan Akademis
Persiapan atau perencanaan pembelajaran lebih ditekankan pada sisi akademis.
Kegiatan-kegiatan penting yang harus dilakukan oleh guru pada tahapan ini sesuai
PermendiknasNo 19 tahun 2005 antara lain:
a. Menyusun dan mengecek silabus;
b. menentukan tujuan pembelajaran;
c. membuat rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP );
d. menentukan model instruksi yang dipakai dan alat bantu pengajaran lain yang relevan;
e. memilih cara penilaian atau evaluasi yang akan dipakai untuk mengetahui kemajuan
belajar setiap peserta didik;
f. Menentukan waktu dan materi pengajaran dilaksanakan;
g. menentukan dan membaca buku bacaan wajib dan pilihan;
h. Meringkas informasi pelajaran yang dituliskan 2/3 halaman dan dibagikan kepada peserta
didik agar semua yang disampaikan atau dijelaskan oleh guru dapat dimengerti oleh
peserta didik.
Selain mempersiapkan hal-hal yang bersifat teknis, guru harus melakukan persiapan Akademis
sehingga guru harus belajar dan menguasai apa yang akan diajarkan. Bila guru khawatir lupa
bahan ajar yang diberikan sehingga tidak sistematis maka guru harus membuat catatan berupa
ringkasan bahan ajar atau garis-garis besar dari materi yang akan diberikan. Guru menjadi faktor
dominan dalam kegiatan belajar mengajar, serta berperan penting dalam menentukan kualitas
pembelajaran dan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pengajaran.
Mengajar merupakan komponen utama dari kompetensi kompetensi yang harus dikuasai oleh
guru. Observasi awal di lapangan (tempat mengajar) menunjukkan perencanaan guru yang sudah
berkualifikasi baik ( wellqualified). Guru yang profesional selalu menyusun perangkat
pembelajaran seperti prota, promes, silabus, RPP, dan sebagainya. Guru harus memiliki perangkat

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


61
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

pembelajaran yang diperlukan saat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sehingga KBM berhasil
sesuai tujuan.
Calon guru harus memiliki 4 standar kompetensi guru agar bisa melaksanakan tugas
profesional isme dengan baik, yaitu kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial, dan
profesionalisme. Perencanaan pembelajaran diharapkan bisa menjadi bekal yang baik terutama
untuk para calon guru tentang berbagai aspek yang berhubungan dengan kurikulum dan
pembelajaran. Tiga komponen utama dalam sistem pendidikan nasional antara lain peserta didik,
guru, dan kurikulum yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan belajar dan mengajar. Tanpa
peserta Didik, guru tidak akan bisa melaksanakan proses pembelajaran. Begitu pula sebaliknya.
Tanpa guru para peserta didik juga tidak akan bisabelajar dengan optimal. Guru tidak akan
mempunyai bahan ajar yang mempunyai bahan ajar yang mumpuni untuk diajarkan kepada
peserta didik tanpa adanya kurikulum.
B. KURIKULUM PENDIDIKAN
Pengembangan kurikulum harus dilakukan oleh pemerintah dan stakeholderlainnya
didalam dunia pendidikan. Pengembangan kurikulum adalah proses penyusunan kurikulum
yang dilakukan oleh pengembang kurikulum (curriculum developer) . Kurikulum perlu
dikembangkan supaya dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional. Perubahan dan penyempurnaan kurikulum
umumnya dilakukan setiap 10 tahun sekali. Perubahan kurikulum tersebut dilakukan agar
kurikulum tidak ketinggalan dengan perkembangan masyarakat termasuk ilmu
pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat.

Berikut ini kronologis perkembangan kurikulum di Indonesia.

1. Rencana Pelajaran 1947


Kurikulum ini merupakan kurikulum pertama di Indonesia setelah kemerdekaan dan pada
saat ini istilah kurikulum masih belum digunakan. Sementara istilah yang digunakan adalah
rencana pelajaran.
2. Rencana Pelajaran 1954
Kurikulum ini masih bersama dengan kurikulum sebelumnya, yaitu Rencana Pelajaran
1947.
3. Kurikulum 1968
Kurikulum ini merupakan kurikulum terintegrasi pertama di Indonesia. Beberapa masa
pelajaran seperti Sejarah, Ilmu Bumi, dan beberapa cabang ilmu sosial mengalami fusi
menjadi Ilmu Pengetahuan Sosial (SocialStudies) . Beberapa mata pelajaran seperti Ilmu
Hayat, Ilmu Alam, dan sebagainya mengalami fusi menjadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
atau yang sekarang sering disebut Sains.
4. Kurikulum 1975
Kurikulum ini disusun dengan kolom-kolom yang sangat rinci.
5. Kurikulum 1984
Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 1975.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


62
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

6. Kurikulum 1994
Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 1984.
7. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK 2004)
Kurikulum ini belum diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia, Tetapi beberapa Sekolah
Telah dijadikan uji coba dalam rangka proses pengembangan kurikulum ini.
8. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP 2008)
KBK sering disebut sebagai jiwa KTSP karena KTSP mengadopsi sistem KBK dan
dikembangkan oleh BSNP ( Badan Standar Nasional Pendidikan ) .
9. Kurikulum 2013 (Kurtilas)
Kurikulum ini merupakan penyempurnaan, modifikasi, dan pemutakhiran kurikulum
sebelumnya. Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan pada tahun ajaran 2013-2014 di
sekolah-sekolah tertentu (terbatas) . Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada
tanggal 15 Juli 2013.

Kurikulum di Indonesia berlaku secara nasional untuk semua sekolah pada tingkatan yang
sama. Misalnya, kurikulum SD berlaku untuk semua Sekolah Dasar di Indonesia. Demikian pula
kurikulum SMP dan sekolah Islam yang setara SMP, SMA dan sekolah Islam yang setara dengan
SMA dan SMK. Kurikulum bersifat universal atau berlaku umum di sekolah-sekolah formal. Semua
program belajar siswa di dalam kurikulum disusun oleh suatu tim nasional. Ini mengolah berbagai
masukan dari berbagai pihak menjadi materi yang disesuaikan dengan tuntutan masyarakat.
Perwujudan aspirasi tentang pembinaan siswa melalui lembaga pendidikan formal itu dituangkan
dalam kurikulum.

C. KURIKULUM DAN KAITANNYA DENGAN RPP


Para pakar kurikulum telah mendefinisikan kurikulum. Dari sekian banyak definisi tersebut,
Beberapa definisi akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Dalam buku pertama tahun 1918, John Franklin Bobbit mengatakan kurikulum adalah
arena rekayasa sosial. Sesuai praduga dan sosial budaya, perumusan kurikuler memiliki 2
fitur utama, yaitu ahli ilmiah terbaik yang memenuhi syarat merancang kurikulum
berdasarkan pengetahuan para ahli dan orang yang berpengalaman akan menghasilkan
kualitas kata. Kurikulum didefinisi sebagai perbuatan dan pengalaman peserta didik yang
akan menjadi dewasa.
2. Kurikulum sebagai realitas konkret dari perbuatan dan pengalaman yang membentuk
orang untuk siapa dan apa yang mereka lakukan.
3. Contemporydilihat dari kurikulum yang menolak ciri Bobbitt Postulat, tetapi
mempertahankan dasar kurikulum sebagai pengalaman yang membentuk manusia.
Pembentukan pribadi melalui kurikulum yang dipelajari pada tingkat pribadi dan pada
tingkat kelompok adalah budaya dan masyarakat (misalnya, pembentukan profesional,
disiplin akademis melalui pengalaman sejarah). Pembentukan kelompok timbal balik
dengan pembentukan dari masing-masing peserta.
4. Kurikulum sebagai rangkaian pengalaman formatif meliputi karya John Dewey yang tidak
sependapat dengan Bobbitt pada masalah-masalah penting. Bobbitt's dan Dewey's idealis

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


63
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

tentang kurikulum yang berbeda dari arus (mainstream). Pembatasan Penggunaan kata
membuat kurikulum berbagi sebagai common dan pemahaman substantive kurikulum.
5. Dalam pendidikan formal atau sekolah, kurikulum adalah seperangkat mata kuliah dan
konten yang ditawarkan di sekolah atau universitas. Sebuah kurikulum mungkin sebagian
atau seluruhnya ditentukan oleh eksternal, dan badan otoritatif, yaitu Kurikulum Nasional
untuk Inggris di sekolah-sekolah bahasa Inggris. Di Amerika Serikat, setiap Negara bagian
dan individu distrik sekolah bisa menetapkan kurikulum yang diajarkan. Setiap Negara
bagian membangun kurikulumnya dengan partisipasi yang besar dari kelompok mata
bpelajaran akademis nasional yangbdipilih oleh Amerika Serikat Departemen Pendidikan,
seperti Dewan Nasional Guru Matematika (NCTM) untuk pengajaran matematika. Di
Australia, setiap Negara menetapkan kurikulum Departemen Pendidikan UNESCO Biro
Pendidikan Internasional memiliki misi utama untuk membuat kurikulum dan
pelaksanaannya di seluruh dunia.
6. kurikulum berarti dua hal, yaitu berbagai progam studi yang bisa dipilih oleh peserta didik
dan progam pembelajaran tertentu. Dalam kasus terakhir, kurikulum kolektif
menggambarkan pengajaran, pembelajaran, dan bahan-bahan penilaian yang tersedia
untuk suatu progam studi.
7. Edward A. Krug mendefinisikan kurikulum sebagai sarana yang digunakan untuk mencapai
atau melaksanakan tujuan yang diberikan sekolah.

D. ORGANISASI KURIKULUM
Ada berbagai macam kurikulum yang ditinjau dari berbagai aspek. Berikut ini
penjelasannya.

1. Konsep dan pelaksanaan yang terdiri atas berikut ini.


a. Kurikulum ideal, yaitu kurikulum tentang sesuatu yang ideal dan dicita-citakan
sebagaimana yang tertuang di dalam dokumen kurikulum.
b. Kurikulum aktual, yaitu kurikulum yang dilaksanakan dalam proses pengajaran dan
pembelajaran. Kenyataan pada umumnya jauh berbeda dengan harapan. Namun
demikian, kurikulum aktual seharusnya mendekati kurikulum ideal. Kurikulum dan
pengajaran merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan. Kurikulum merujuk
kepada bahan ajar yang telah direncanaan dan akan dilaksanakan dalam jangka
panjang. Sedangkan pengajaran merujuk kepada pelaksanaan kurikulum secara
bertahap dalam belajar mengajar.
c. Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum), yaitu segala sesuatu yang terjadi pada
saat pelaksanaan kurikulum ideal menjadi kurikulum faktual. Segala sesuatu yang
dimaksud bisa berupa pengaruh guru, kepala sekolah, tenaga administrasi, atau
peserta didik itu sendiri. Contohnya, kebiasaan guru datang tepat waktu ketika
mengajar dikelas akan menjadikurikulum tersembunyi yang akan berpengaruh
kepada pembentukan kepribadian peserta didik.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


64
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

2. Berdasarkan struktur dan materi mata pelajaran yang diajarkan, kita dapat
membedakan:
a. Kurikulum terpisah-pisah (separated curriculum) yang mata pelajarannya dirancang
untuk diberikan secara terpisah-pisah. Misalnya, mata pelajaran sejarah diberikan
terpisah dengan mata pelajaran geografi dan pelajaran lainnya.
b. Kurikulum terpadu (integrate curriculum) yang bahan ajarannya diberikan secara
terpadu. Misalnya, Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan fungsi dari beberapa mata
pelajaran seperti sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, dan sebagainya. Dalam
proses pembelajaran dikenal dengan pembelajaran tematik yang diberikan di
Sekolah Dasar berupa matematika, sains, bahasa Indonesia, dan beberapa mata
pelajaran lain yang diberikan dalam satu tema tertentu.
c. Kurikulum terkorelasi (correlated curriculum) yang bahan ajarnya dirancang dan
disajikan secara terkorelasi dengan bahan ajar yang lain.

Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana dan proses
pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang
telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta
didik, karakteristik dari setiap indikator, kompetensi yang hendak dicapai pada setiap indikator,
dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan Pembelajaran
tematik digunakan untuk peserta didik kelas 3 SD/MI.

E. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah bentuk perencanaan yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai
kompetensi dasar yang ditetapkan pada Standar Isi yang dijelaskan dalam silabus. Ruang
lingkup RPP paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri dari 1 (satu) atau
beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih. RPP merupakan langkah yang
sangat penting sebelum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) agar berjalan
dengan efektif. Perencanaan KBM dituangkan ke dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) atau beberapa istilah lain seperti desain pembelajaran atau scenario
pembelajaran. RPP memuat seluruh kompetensi Dasar (KD), indikator yang akan dicapai,
materi yang akan dipelajarai, langkah pembelajaran, waktu, media sumber belajar, dan
penilaian untuk setiap KD.
RPP harus dibuat agar kegiatan pembelajaran berjalan sistematis dan terarah sehingga
tujuan pembelajaran tercapai. Oleh karena itu, setiap guru harus mampu menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan silabus yang telah disusun. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik agar
Kompetensi Dasar (KD) tercapai. Rujukan penyusunan RPP adalah Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah serta Permendikbud No.103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


65
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. RPP menjelaskan prosedur dan


pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan
dalam Standar Isi yang dijabarkan dalam silabus.
RPP merupakan persiapan tertulis yang harus dilakukan guru sebelum mengajar.
Persiapan tidak hanya persiapan tertulis berupa RPP, tetapi guru juga harus melakukan
persiapan mental , situasi emosional yang ingin dibangun dengan peserta didikdan
lingkungan belajar yang produktif termasuk meyakinkan peserta didik agar mau terlibat
secar penuh. RPP dengan silabus tidak hanya mempunyai persamaan tetapi juga memiliki
perbedaan dalam hal tertentu. Silabus memuat hal-hal yang perlu dilakukan siswa untuk
menuntaskan suatu kompetensi secara utuh. Suatu silabus bisa memuat beberapa
kompetensi yang sejalan sehingga perkiraan waktu masih belum pasti berapa banyak
pertemuan yang akan dilakukan , RPP juga menampilkan penggalan-penggalan kegiatan
yang akan dilakukan oleh guru pada setiap pertemuan. Di dalamnya harus memperlihatkan
tindakan yang perlu dilakukan oleh guru untuk mencapai ketuntasan kompetensi dan
tindakan lanjutan yang dilakukan setelah pertemuan selesai.

1. Tujuan dan Fungsi RPP

Tujuan RPP adalah mempermudah, memperlancar, dan meningkatkan hasil proses belajar
mengajar. Setelah menyusun rencana pembelajaran dengan professional, sistematis, dan berdaya
guna maka guru mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi progam
pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana. Fungsi RPP sebagai acuan bagi
guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar akan menciptakan kegiatan pembelajaran
yang lebih terarah sehingga berjalan secara efektif dan efisien. Dengan kata lain, RPP berperan
sebagai skenario proses pembelajaran. Oleh karena itu, RPP sebaiknya bbersifat luwes/fleksibel
sehingga memungkinkan guru untuk menyesuaikan diri terhadap respon siswa dalam proses yang
sebenarnya.

2. Unsur-Unsur dalam Penyusunan RPP

Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam penyusunan rencana pelaksanaan


pembelajaran antara lain sebagai berikut.

a. Kompetensi dan kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa, materi dan
submateri pembelajaran, serta pengalaman belajar yang telah dikembangkan
didalam silabus.
b. Berbagai pendekatan untuk materi yang memberikan kecakapan hidup (life skill)
sesuai dengan permasalahan dan lingkungan.
c. Metode dan media yang sesuai sehingga bisa mendekatkan siswa dengan
pengalaman nyata secara langsung.
d. Penilaian dengan sistem pengujian yang menyeluruh dan berkelanjutan
berdasarkan sistem pengujian selaras dengan pengembangan silabus.
MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU
66
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

3. Prinsip-Prinsip Penyusunan RPP

Prinsip-prinsip rencana pembelajaran menurut Permendinas Nomor 41 Tahun 2007


tentang standar proses terdiri atas berikut ini.

a. Memerhatikan perbedaan setiap peserta didik


RPP disusun dengan memerhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan
awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan
sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang
budaya, norma, nilai dan lingkungan peserta didik.
b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk
mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif inspirasi, kemandirian, dan
semangat belajar.
c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Proses pembelajaran dirancang untuk membangkitkan kegemaran membaca,
pemahaman terhadap beragam bacaan, dan berekspresi dalam bentuk tulisan.
d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
RPP memuat rancangan progam pemberian umpan balik yang positif,
penguatan, pengayaan, dan remedial.
e. Keterkaitan dan keterpaduan
RPP disusun dengan memerhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara Standar
kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), Materi Pembelajaran, Kegiatan
Pembelajaran, Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian, dan sumber belajar
dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan
mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran,
lintas aspek belajar, dan keragamanan budaya.
f. Menerapkan teknologi informasi dan computer
RPP disusun dengan menggunakan computer untuk mengetiknya akan
mengakses internet saat membutuhkan informasi tambahan.

4. Pengembangan RPP

RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi


secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. Penerapn sistem
teknologi informasi dan komunikasi untuk mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi
perubahan sehingga diupayakan adanya aspek ini dalam setiap proses pembelajaran. Setiap
pendidik pada satuan pendidikan memiliki kewajiban untuk mnenyusun RPP secara lengkap aagar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


67
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, perkembangan fisik, dan psikologi
peserta didik.

Pengembangan RPP dilakukan sebelum tahun pelajaran dimulai, namun perlu


diperbaharui sebelum pembelajaran dilaksanakan. Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru
secara mandiri dan/atau berkelompok di sekolah/madrasah yang dikoodinasi, difasilitasi, dan
disupervisi oleh kepala sekolah/madrasah. Pengembangan RPP juga dilakukan oleh guru secara
berkelompok antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasi, difasilitasi dan disupervisi oleh dinas
pendidikan atau kantor kementrian Agama setempat.

5. Format RPP

Mempertimbangkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun


2016 tentang Standar Proses dan Permendikbud No.103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada
Pendidikan dasar dan Pendidikan menengah. Berikut ini contoh format RPP.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


68
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


69
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


70
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


71
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


72
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


73
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

PENILAIAN DAN EVALUASI


PEMBELAJARAN
A. PENGERTIAN PENILAIAN, PENGUKURAN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN
Tes berasal dari bahasa latin “testum” yang memiliki arti piring atau Jambangan yang berasal
dari tanah liat. Selanjutnya, kata ter ini dipakai dalam dunia psikologi yang dibatasi hingga metode
psikologi, yakni sebagai suatu cara untuk menyelidiki seseorang. penyelidikan tersebut dijalankan
mulai dari pemberian tugas kepada seseorang maupun dalam penyelesaian masalah tertentu. Sax
(1980) menjelaskan bahwa test adalah serangkaian tugas yang digunakan untuk memperoleh
berbagai pengamatan sistematis, dan dianggap mewakili ciri atau atribut guru maupun psikologis.
S. Hamid Hasan (1988) juga menjelaskan bahwa atas merupakan alat pengumpulan data yang
dirancang secara khusus. Kekhususan tes bisa terlihat melalui konduksi butir ( soal ) yang
digunakan. Rumus ini lebih berfokus kepada teh sebagai alat pengumpulan data. Pengumpulan
data memang tidak hanya ada dalam produser penelitian, namun juga ada dalam produser
evaluasi. Dengan kata lain, dalam mengumpulkan data evaluasi, guru membutuhkan suatu alat
yaitu tes. tes bisa juga berbentuk sebuah pertanyaan. Oleh karena itu, jenis pertanyaan, rumus
pertanyaan, dan juga pola jawaban yang disediakan harus memenuhi suatu perangkat kriteria
yang begitu ketat. Demikian pula waktu yang diberikan dalam menjawab berbagai soal, serta
administrasi penyelenggaraan tes diatur pula secara khusus. Persyaratan-persyaratan ini berbeda
dengan alat pengumpulan data lainnya.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa test adalah
suatu alat yang berisi serangkaian tugas yang harus dikerjakan, maupun berbagai soal yang harus
dijawab oleh peserta didik dalam rangka mengukur suatu aspek perilaku tertentu. Fungsi tes di sini
adalah sebagai alat ukur. Dalam tes prestasi belajar maka aspek perilaku yang diukur adalah
seberapa besar kemampuan peserta didik dalam menguasai materi pelajaran yang telah
disampaikan oleh guru.
Pengukuran itu sendiri memiliki arti sebagai suatu proses untuk menentukan kuantitas dari
suatu hal. Hal itu bisa dalam artian peserta didik, sarana prasarana di sekolah, strategi
pembelajaran dan lain-lain. Dalam melakukan pengukuran ini maka diperlukan suatu alat ukur.
Untuk bidang guruan, alat ukur ini biasa disebut dengan tes. Sedangkan penilaian ( assesment ) itu
sendiri diartikan sebagai suatu proses sistematis dan juga berkesinambungan untuk
mengumpulkan berbagai informasi, tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka
membuat berbagai keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu ( Arifin, 2013).
Apabila dilihat dalam konteks yang lebih luas, keputusan tersebut dapat berkaitan dengan peserta
didik (seperti nilai yang akan diberikan), tentang kurikulum dan program, maupun juga keputusan
mengenai kebijakan guruan.
Selanjutnya, berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Guruan Nasional Pasal 57 ayat (1), evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu guru

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


74
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan buruan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, diantaranya terhadap peserta didik, lembaga, dan program guruan.
Pengertian evaluasi yang lebih luas yaitu suatu proses dalam merencanakan, memperoleh dan
juga menyediakan informasi yang begitu diperlukan untuk membuat berbagai alternatif
keputusan. Berdasarkan dengan Pengertian tersebut maka setiap kegiatan evaluasi maupun
penilaian merupakan suatu proses atau kegiatan yang dengan sengaja direncanakan, untuk
memperoleh informasi atau data. selanjutnya melalui Data tersebut maka dapat dibuat suatu
keputusan.
Apabila evaluasi mengarah pada suatu tindakan atau proses dalam menentukan sesuatu nilai
maka Pengukuran adalah suatu tindakan atau proses untuk melihat kuantitas sesuatu hal. Dengan
demikian, pengukuran dilakukan dengan memberikan jawaban terhadap pertanyaan “ How much
“, namun penelitian dilakukan untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan “ what value “ .
Semua orang ingin mengetahui hasil dari kegiatan yang dilakukannya, baik ataupun buruk
kegiatan tersebut. Hal itu khususnya guru. Guru tentunya harus mengetahui baik atau buruk
kegiatan pembelajaran yang telah mereka lakukan kepada peserta didik. Untuk mendapatkan
informasi tersebut, tentunya guru harus mengadakan suatu evaluasi. Selain itu, evaluasi telah
menjadi suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses pembelajaran. Mengingat
pentingnya hal tersebut, seorang guru tentunya harus memiliki kemampuan dalam melakukan
evaluasi.
Jika seorang guru ingin melakukan kegiatan evaluasi maka sebelumnya guru harus mengetahui
dan memahami terlebih dahulu tentang tujuan dan fungsi evaluasi. Jika tidak maka guru akan
mendapatkan kesulitan dalam merencanakan dan melakukan evaluasi. Setiap orang yang
membahas tentang evaluasi maka membahas pula tentang tujuan dan fungsi evaluasi. Tujuan
evaluasi pembelajaran yaitu untuk mengetahui seberapa efektif dan efisien sistem pembelajaran,
baik yang menyangkut tentang tujuan, metode,media, sumber belajar, sistem penilaian, maupun
lingkungan belajar itu sendiri. Sedangkan tujuan khusus dari evaluasi pembelajaran dapat
disesuaikan dengan jenis evaluasi pembelajaran itu sendiri, seperti evaluasi perencanaan dan
pengembangan, evaluasi Monitoring, evaluasi dampak, evaluasi efisiensi-ekonomis, dan evaluasi
program komprehensif.
Sax (1980) menjelaskan bahwa tujuan evaluasi dan pengukuran yaitu untuk seleksi,
penempatan, diagnosis dan remediasi, umpan balik: penafsiran acuan-norma dan acuan-patokan,
motivasi dan bimbingan belajar, perbaikan program dan Kurikulum: evaluasi formatif dan sumatif ,
dan pengembangan teori .
Evaluasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan, misalnya bimbingan dan
penyuluhan, supervisi, seleksi, dan juga pembelajaran. Setiap bidang atau kegiatan tersebut
memiliki tujuan yang berbeda. Dalam kegiatan bimbingan, tujuan evaluasi yaitu untuk
mendapatkan informasi secara menyeluruh tentang karakteristik peserta didik, dan selanjutnya
dapat diberikan bimbingan secara menyeluruh. begitu juga dalam kegiatan supervisi, tujuan
evaluasi yaitu untuk menentukan situasi pembelajaran sehingga berbagai langkah perbaikan dapat
menentukan mutu pembelajaran. Dalam kegiatan seleksi, tujuan evaluasi yaitu untuk mengetahui

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


75
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

berbagai tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap dan juga nilai-nilai peserta didik untuk jenis
guruan tertentu.

B. TUJUAN PENILAIAN
Menurut Kellough dan Kellough dalam Swearingen (2006), tujuan penilaian yaitu untuk
membantu peserta didik dalam belajar, menilai efektivitas strategi pembelajaran, menilai dan
meningkatkan efektivitas program kurikulum, menilai dan meningkatkan efektivitas
pembelajaran, menyediakan data yang dapat membantu dalam membuat keputusan, serta
berkomunikasi dan melibatkan orang tua peserta didik. Sementara itu, Chittenden (1994)
menjelaskan tujuan penilaian ( assesment purpose ) adalah sebagai berikut.
1. Keeping track, yaitu untuk menelusuri proses belajar peserta didik, Apakah telah
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah ditetapkan atau
sebaliknya. untuk itu, Guru harus memiliki data dan informasi dalam kurun waktu
tertentu sehingga dapat memperoleh gambaran mengenai kemajuan belajar
peserta didik.
2. Checking-up, Hal ini dilakukan untuk mengecek ketercapaian kemampuan peserta
didik dalam proses pembelajaran, serta berbagai kekurangan peserta didik selama
mengikuti proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus melakukan penilaian
untuk mengetahui bagian Materi apa saja yang sudah atau belum diketahui peserta
didik.
3. Finding-out, yaitu untuk mencari,menemukan, serta mendeteksi kekurangan atau
kelemahan peserta Didik dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat
dengan cepat mencari solusi nya.
4. Summing-up, Apa itu dilakukan untuk menyimpulkan tingkat penguasaan peserta
didik terhadap kompetensi yang sudah ditetapkan. Selanjutnya, hasil penyimpulan
ini dapat digunakan oleh guru untuk menyusun laporan kemajuan belajar.
Tujuan penilaian hasil belajar adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diberikan
guru.
2. Untuk mengetahui bakat, minat, kecakapan, motivasi, dan sikap peserta Didik terhadap
program pembelajaran.
3. Untuk mengetahui tingkat kesesuaian dan pemajuan hasil belajar peserta didik, dengan
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah ditetapkan.
4. Untuk mendiagnosis kelemahan dan keunggulan peserta didik ketika mengikuti kegiatan
pembelajaran. Keunggulan peserta didik nantinya dapat digunakan sebagai dasar bagi guru
untuk memberikan pembinaan dan pengembangan lebih lanjut, sedangkan kelemahannya
dapat dijadikan acuan untuk memberikan bantuan belajar lebih baik.
5. Untuk menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
6. Untuk seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai dengan jenis
pendidikan tertentu.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


76
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

7. Untuk menentukan kenaikan kelas.


Seorang guru juga harus mengetahui tingkat kemajuan peserta didik. hal itu karena
pengetahuan tentang kemajuan peserta didik memiliki bermacam-macam kegunaan, yakni sebagai
berikut.

1. Seorang guru dapat mengetahui kedudukan peserta didik dalam kelompoknya. Selain itu,
guru juga dapat memperkirakan Apakah seorang peserta didik di dalam kelasnya dapat
digolongkan kedalam anak yang pintar atau biasa tingkat akademik nya. Seorang guru juga
dapat memberikan rencana yang realistis tentang pembelajaran anak didik ke depannya.
Hal ini Tentunya penting karena keberhasilan masa depan akademik peserta didik akan
ditentukan dari realistis atau tidaknya rencana pembelajaran.
2. Kedua, apabila pengetahuan tentang kemajuan peserta didik tadi digabungkan dengan
pengetahuan tentang kapasitas ( kemampuan dasar ) peserta didik maka pengetahuan
tentang kemajuan itu dapat digunakan, sebagai petunjuk mengenai kesungguhan usaha
dalam menempuh program gurunya. Berdasarkan petunjuk ini pula, seorang guru dapat
membantu peserta didik sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.

C. FUNGSI EVALUASI
Fungsi evaluasi begitu luas dan juga bergantung dari sudut mana seorang guru melihatnya, Jika
dilihat secara menyeluruh maka fungsi evaluasi adalah sebagai berikut.
1. Secara psikologis, peserta didik ingin pulang mengetahui sejauh mana kegiatan
pembelajaran yang dilakukan, telah sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. peserta
didik dikategorikan sebagai manusia yang belum dewasa. Mereka masih memiliki sikap
dan moral yang heteronom. Dan membutuhkan banyak pendapat dari orang dewasa (
seperti orang tua dan guru ). Hal ini nantinya sebagai pedoman peserta didik dalam
menghadapi suatu situasi. Ketika menentukan sikap dan tingkah laku, mereka umumnya
tidak berpegangan pada pedoman yang berasal dari dalam dirinya, namun mengacu pada
norma yang berasal dari luar diri mereka. Dalam hal pembelajaran , peserta didik
tentunya perlu mengetahui hasil belajarnya, agar merasakan kepuasan dan juga lebih
meningkatkan Semangat belajarnya.
2. Secara sosiologis, evaluasi memiliki fungsi untuk mengetahui sejauh mana peserta didik
sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat. Hal ini dalam artian bahwa peserta
didik Mampu berkomunikasi dan beradaptasi terhadap seluruh lapisan masyarakat, serta
dengan segala karakteristiknya. Selain itu, peserta didik diharapkan bisa Membina dan
mengembangkan semua potensi yang ada dalam masyarakat. Hal ini Tentunya penting,
karena mampu atau tidaknya peserta didik untuk terbawa ke masyarakat, Akan
memberikan ukuran tersendiri terhadap institusi perguruan yang bersangkutan. Dengan
demikian, materi pembelajaran perlu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
3. Secara didaktis-metodis, evaluasi dapat membantu guru dalam menempatkan peserta
didik pada kelompok tertentu, yang telah disesuaikan dengan kemampuan dan kecakapan
peserta didik masing-masing, dan juga membantu guru untuk memperbaiki proses
pembelajaran nya.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


77
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

4. Evaluasi dapat berfungsi untuk mengetahui kedudukan peserta didik dalam kelompok.
Apakah mereka termasuk dalam anak yang pintar, sedang atau kurang pintar. Hari ini
akan berhubungan dengan sikap dan juga tanggung jawab orang tua sebagai guru
pertama. Setelah mengetahui hal ini, guru dan orang tua perlu menentukan langkah
selanjutnya.
5. Evaluasi juga berfungsi untuk mengetahui tingkat kesiapan peserta didik untuk
menempuh program gurunya. Apabila peserta didik telah dianggap siap Maka program
guruan bisa dilaksanakan. Sebaliknya, jika peserta didik belum siap Maka program buruan
sebaiknya jangan dulu diberikan. Hal itu karena dapat mengakibatkan hasil yang kurang
maksimal.
6. Evaluasi memiliki fungsi untuk membantu guru, dalam memberikan bimbingan dan
seleksi, baik dalam bentuk menentukan jenis guruan, kenaikan kelas, maupun jurusan.
dengan evaluasi maka guru dapat mengetahui potensi peserta didik sehingga dapat
memberikan bimbingan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan atau diharapkan.
Sama halnya dengan kenaikan kelas, jika peserta didik belum menguasai kompetensi yang
ditentukan maka peserta didik akan lebih baik tidak dinaikkan ke kelas berikutnya.
Kegagalan adalah hasil dari keputusan evaluasi dan dengan itu seorang guru harus
memberikan bimbingan yang intensif.
7. Secara Administratif, evaluasi memiliki fungsi untuk memberikan laporan mengenai
kemajuan peserta didik kepada orang tua, pejabat pemerintah yang berwenang, kepala
sekolah, guru dan juga peserta Didik itu sendiri. Hasil evaluasi ini nantinya dapat
memberikan gambaran secara umum, yang meliputi semua hasil usaha yang dilakukan
oleh institusi guruan.
Sementara itu, Stanley dalam Oemar Hamalik (1989) menjabarkan secara spesifik tentang
fungsi tes dalam pembelajaran, yang dikategorikan dalam tiga fungsi yang saling berhubungan,
yaitu fungsi instruksional, fungsi administratif, dan fungsi bimbingan. Berikut ini penjelasan nya
lebih lanjut.
1. Fungsi Instruksional
Berikut penjabaran mengenai fungsi instruksional dari teks dalam pembelajaran.
a. Proses konstruksi suatu tes merangsang guru untuk menjelaskan dan merumuskan
kembali berbagai tujuan pembelajaran ( kompetensi dasar ) yang bermakna. Jika
guru terlibat secara aktif dalam perumusan tujuan pembelajaran (kompetensi dasar
dan indikator), maka guru akan terdorong untuk memperbaiki program pengalaman
belajar bagi peserta didik, Disamping akan memperbaiki alat evaluasi itu sendiri.
Guru juga akan merasakan bahwa kompetensi dasar dan indikator yang telah
dirumuskan akan bermakna bagi diri mereka, dan peserta didik sehingga akan
memperkaya berbagai pengalaman belajar.
b. Suatu teks akan memberikan umpan balik kepada guru. Umpan balik yang
bersumber dari hasil tes akan membantu guru, untuk memberikan bimbingan
belajar yang lebih bermakna bagi peserta didik. Tes yang telah dirancang dengan
baik maka dapat dijadikan alat untuk mengidentifikasi diri peserta didik, yaitu untuk
meneliti berbagai kelemahan yang dirasakannya.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


78
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

c. Tes-tes yang dikonstruksi secara cermat dapat memotivasi peserta didik untuk
melakukan kegiatan belajar. Pada umumnya, setiap peserta didik ingin berhasil
dengan baik dalam setiap teks yang ditempuhnya, bahkan ingin lebih baik dari
teman-teman sekelasnya. Keinginan ini nantinya akan mendorongnya belajar lebih
baik dan teliti. Artinya, Iya akan berusaha untuk menguasai materi pelajaran yang
akan dievaluasi itu.
d. Ulangan merupakan suatu alat yang berguna dalam rangka penguasaan atau
pemantapan belajar (overlearning). Ulangan dapat dilaksanakan dalam bentuk
review, latihan, pengembangan keterampilan,dan konsep-konsep. Pemantapan,
penguasaan dan pengembangan ingatan (retention) akan lebih baik, jika dilakukan
ulangan pada periode tertentu dan berkelanjutan. Meskipun peserta didik dapat
menjawab semua pertanyaan dalam tes, namun ulangan ini tetap memiliki manfaat
yang besar, karena penguasaan materi pelajaran akan bertambah kuat.

2. Fungsi Administratif
Berikut ini penjabaran mengenai fungsi administratif dari tes dalam pembelajaran.

a. Test adalah suatu mekanisme untuk mengontrol kualitas suatu sekolah maupun
suatu sistem sekolah. Norma-norma lokal atau norma-norma nasional dapat
menjadi dasar untuk melihat dan menilai keefektifan serta kelemahan kurikuler
sekolah. Terlebih jika daerah setempat tidak mempunyai alat yang dapat digunakan
untuk melaksanakan evaluasi secara periodik.
b. Teks dapat berguna untuk mengevaluasi program dan melakukan penelitian.
Keberhasilan suatu program inovasi bisa dilihat setelah diadakan pengukuran
terhadap hasil program, yang sesuai dengan tujuan khusus yang telah ditetapkan.
Percobaan metode mengajar untuk menemukan cara belajar efektif dan efisien bagi
para peserta didik, baru dapat dilaksanakan setelah diadakan berbagai kegiatan
eksperimen dan selanjutnya dapat diukur keberhasilannya dengan tes.
c. Teks dapat meningkatkan kualitas hasil seleksi. Seleksi dilakukan untuk menentukan
bakat peserta didik dan memiliki kemungkinan berhasil dalam studinya pada suatu
lembaga pendidikan. Contohnya seperti sejauh mana keterampilan calon untuk
mengemban tugas tertentu, Apakah tergolong dalam anak yang cerdas atau
sebaliknya dan lain-lain. Hasil seleksi sering digunakan untuk menempatkan dan
juga mengklasifikasikan peserta didik dalam rangka program bimbingan. guru juga
dapat menggunakan hasil tes untuk menentukan Apakah peserta didik perlu
dibimbing, dilatih, dan diajari.
d. Tes bermanfaat untuk melakukan akreditasi, penguasaan, dan sertifikasi. Tes dapat
digunakan untuk mengukur kompetensi seorang lulusan. Misalnya, seorang calon
guru sudah dapat dikatakan memiliki kompetensi yang diharapkan apabila ia
mampu mendemonstrasikan kemampuannya di dalam kelas. Untuk mengetahui
tingkat penguasaan kompetensi dan kemudian memberikan sertifikat diperlukan
pengukuran dengan alat tertentu, yaitu tes.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


79
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

3. Fungsi Bimbingan
Tes sangat penting untuk mendiagnosis bakat bakat khusus dan kemampuan (ability) peserta
didik. Bakat skolastik, minat, kepribadian, merupakan aspek-aspek nanti yang harus mendapat
perhatian dalam proses bimbingan. Informasi dari hasil tes standar (standarized test) dapat
membantu kegiatan bimbingan dan seleksi ke sekolah yang lebih tinggi, memilih jurusan/program
studi. Mengetahui kemampuan, dan sebagainya. Untuk memperoleh informasi yang lengkap
sesuai dengan kebutuhan bimbingan maka diperlukan alat ukur yang memadai seperti tes.
Selain itu, terdapat pula beberapa fungsi penilaian hasil belajar lainnya, berikut
penjabarannya.
1. Fungsi formatif, yaitu dalam rangka memberikan umpan balik kepada guru untuk
memperbaiki proses pembelajaran dan melaksanakan remedial bagi peserta didik.
2. Fungsi sumatif, yaitu dalam rangka menentukan nilai hasil belajar peserta didik dan
selanjutnya diberikan laporan kepada berbagai pihak. Hal itu berkaitan dengan
penentuan kenaikan kelas maupun lulus atau tidaknya peserta didik.
3. Fungsi diagnostik, yaitu dalam rangka memahami berbagai latar belakang peserta
didik seperti fisik, psikologis, dan juga lingkungan Mereka yang mengalami berbagai
kesulitan belajar. Hasil ini Tentunya berguna untuk memecahkan kesulitan belajar
siswa.
4. Fungsi penempatan, yaitu dalam rangka untuk menempatkan peserta didik pada
situasi atau lingkungan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan peserta didik
(misalnya menentukan program spesialisasi).

D. PRINSIP-PRINSIP EVALUASI
Untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik maka guru harus memperhatikan beberapa
prinsip umum evaluasi sebagai berikut.

1. Kontinuitas
Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental. Hal itu karena pembelajaran
sendiri merupakan suatu proses dan kontinu. Oleh karena itu, guru harus
melakukan evaluasi secara kontinu. Hasil evaluasi yang didapatkan pada suatu
waktu harus selalu dihubungkan dengan hasil-hasil di waktu sebelumnya. Dengan
demikian maka dapat diperoleh gambaran yang jelas dan berarti mengenai
perkembangan peserta didik. Perkembangan belajar peserta didik tidak hanya
dilihat dari dimensi produk saja, namun juga dimensi proses bahkan dari dimensi
input.
2. Komperhensif
Untuk melakukan evaluasi terhadap suatu objek maka guru harus mengambil
seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi. Contohnya, jika objek evaluasi itu adalah
peserta didik maka seluruh aspek kepribadian peserta didik harus dievaluasi dan

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


80
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

menyangkut Kognitif,afektif serta psikomotorik. Begitu juga halnya dengan objek


objek evaluasi yang lain.
3. Adil dan Objektif
Ketika melakukan evaluasi guru harus berlaku adil kepada semua peserta didik.
Guru juga hendaknya bertindak secara objektif mengenai seluruh kemampuan
peserta didik. Guru diharapkan tidak menunjukkan sikap suka atau tidak suka yang
berlebihan, perasaan, keinginan, prasangka negatif, dan sejenisnya. Evaluasi yang
dilakukan guru harus berdasarkan fakta yang nyata.
4. Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi, seorang guru harusnya bekerja sama dengan semua pihak,
yakni orang tua peserta didik, antarguru, kepala sekolah, dan juga peserta didik itu
sendiri. Hal ini berguna agar semua pihak merasa puas dengan hasil evaluasi, serta
pihak tersebut merasa dihargai.
5. Praktis
Praktis dapat diartikan sebagai mudah digunakan baik bagi guru yang membuat alat
evaluasi maupun orang lain yang menggunakan alat tersebut. Dengan itu, seorang
guru harus memerhatikan bahasa dan juga petunjuk pengerjaan soal.

E. EVALUASI PEMBELAJARAN SEBAGAI SUATU PROGRAM


Berdasarkan pengertian, tujuan,fungsi, prosedur dan sistem pembelajaran hakikat dari
pembelajaran adalah suatu program. Artinya, evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran
adalah evaluasi program bukan penilaian hasil belajar. penilaian hasil belajar hanya
menjadi bagian dari evaluasi pembelajaran. Evaluasi pembelajaran sebagai suatu program
dapat dibagi menjadi 5 jenis, yaitu sebagai berikut.

1. Evaluasi Perencanaan dan pengembangan


Hasil dari evaluasi ini sangat dibutuhkan untuk mendesain suatu program
pembelajaran. Sasaran utama dari evaluasi ini adalah memberikan bantuan pada
tahap awal dalam menyusun program pembelajaran. Persoalan yang paling banyak
dilihat yaitu menyangkut tentang kelayakan dan kebutuhan. Hasil evaluasi ini
nantinya dapat memberitahukan berbagai kemungkinan implementasi program dan
tercapainya keberhasilan program pembelajaran. Pelaksanaan evaluasi ini dilakukan
sebelum program pembelajaran sebenarnya disusun dan dikembangkan
2. Evaluasi monitoring
Evaluasi ini digunakan untuk memeriksa apakah suatu program pembelajaran telah
mencapai sasaran secara efektif, dan apakah program Pembelajaran dapat berjalan
dengan sebagaimana mestinya. Hasil evaluasi ini sangat membantu untuk
mengetahui berbagai kemungkinan adanya pemborosan sumber dan waktu
pelaksanaan pembelajaran sehingga untuk mendatang dapat dihindarkan.
3. Evaluasi Dampak

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


81
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

Evaluasi ini digunakan untuk mengetahui adanya dampak yang ditimbulkan oleh
suatu program pembelajaran. Dampak ini nantinya dapat diukur berdasarkan
kriteria keberhasilan sebagai indikator tercapainya tujuan program pembelajaran.
4. Evaluasi Efisiensi-Ekonomis
Evaluasi ini digunakan untuk menilai tingkat efisiensi dari suatu program
pembelajaran. Dengan demikian, diperlukan adanya perbandingan antara jumlah
biaya, tenaga dan waktu yang diperlukan dalam program pembelajaran dengan
program lainnya yang mempunyai tujuan yang sama.
5. Evaluasi Program Komprehensif
Evaluasi ini digunakan untuk menilai suatu program pembelajaran secara
komprehensif, seperti pelaksanaan program, dampak program, tingkat keefektifan,
dan juga efesiensi.
F. JENIS PENILAIAN DAN HASIL BELAJAR
Penilaian proses dan hasil belajar memiliki empat jenis, berikut penjelasannya.
1. Penilaian Formatif (formative Assessment)
Penilaian formatif digunakan untuk melihat kemajuan belajar peserta didik
ketika proses belajar berlangsung, untuk memberikan balikan (feedback) yang
dapat menyempurnakan suatu program pembelajaran, serta untuk mengetahui
berbagai kelemahan yang Perlu diperbaiki sehingga hasil belajar peserta didik dan
proses pembelajaran guru dapat lebih baik. Soal-soal penilaian formatif ada yang
mudah dan ada pula yang sulit hal ini tergantung pada tugas-tugas belajar dalam
program pembelajaran yang nantinya akan dinilai.
Tujuan utama dari penilaian formatif yaitu untuk membuat proses
pembelajaran lebih baik bukan untuk menentukan tingkat kemampuan dari peserta
didik. Penilaian formatif sebenarnya adalah penilaian acuan patokan (criterion-
referenced assesment) . Penilaian formatif seperti yang diberikan di akhir satuan
pelajaran Sebenarnya bukan penilaian formatif lagi, karena data-data yang
diperoleh akhirnya digunakan untuk menentukan tingkat hasil belajar peserta didik.
Akan tetapi, lebih tepat apabila penilaian di akhir satuan pelajaran itu dipandang
sebagai penilaian sumatif. Apabila dimaksudkan bagi perbaikan proses
pembelajaran maka masuk itu baru terlaksana pada jangka panjang yaitu Ketika
penyusunan program tahun berikutnya.
Hasil penilaian formatif memiliki manfaat untuk guru dan juga peserta didik,
berikut penjelasannya.
a. Manfaatkan bagi Guru
Manfaat penilaian formatif untuk seorang guru adalah sebagai berikut.
1) Guru dapat mengetahui sejauh mana bahan pembelajaran dikuasai
oleh peserta didik. Apabila guru mengetahui tingkat keberhasilan
kelompok peserta didik dalam menguasai materi pelajaran maka
guru dapat memutuskan apakah suatu materi pelajaran harus
diulang kembali atau tidak. Apabila suatu mati harus diulang maka

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


82
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

guru juga harus memikirkan strategi pembelajaran yang harus


ditempuh Apakah pembelajaran kelompok/,individual atau
keduanya.
2) Guru dapat memperkirakan hasil penilaian sumatif. Penilaian
formatif adalah penilaian hasil belajar dari berbagai kesatuan kecil
materi pelajaran, sedangkan penilaian sumatif adalah penilaian hasil
belajar dari keseluruhan materi yang telah disampaikan guru.
Dengan demikian, beberapa hasil penilaian formatif dapat
dimanfaatkan sebagai bahan untuk memperkirakan penilaian
sumatif.
b. Manfaat bagi Peserta Didik
1) dalam pembelajaran yang berkelanjutan, peserta didik harus tahu
susunan tingkat bahan-bahan pelajaran yang akan dipelajari.
Penilaian formatif berguna agar peserta didik dapat mengetahui
apakah mereka telah mengetahui susunan tingkat bahan pelajaran
tersebut atau belum.
2) Melalui penilaian formatif peserta didik dapat mengetahui berbagai
butir soal mana yang benar-benar telah dikuasai dan mana yang
belum dikuasai. Hal ini karena menjadi balikan (feedback) yang dapat
berguna bagi peserta didik. Dengan demikian, peserta didik dapat
mengetahui bagian apa saja yang harus dipelajari kembali secara
Individual.

2. Penilaian Sumatif (Summative Assesment )

Kata “Sumatif” berasal dari kata “sum” yang memiliki arti “total obtained by adding
together items, members or amouts” . Penilaian sumatif adalah penilaian yang dibuat apabila
satuan pengalaman belajar atau seluruh materi pelajaran telah selesai. Misalnya adalah ujian akhir
semester dan juga ujian nasional. Penilaian sumatif dapat diberikan dengan maksud untuk
mengetahui sejauh mana peserta didik dapat menguasai standar kompetensi yang sudah
ditetapkan.

Tujuan dari penilaian sumatif yaitu untuk menentukan nilai (angka) yang mengacu pada
tingkatan hasil belajar peserta didik yang nantinya digunakan sebagai angka raport. Hasil penilaian
sumatif juga bisa digunakan untuk perbaikan proses pembelajaran secara komprehensif.

Beberapa fungsi utama dari penilaian sumatif, yaitu (a) dapat menentukan nilai akhir
peserta didik Pada periode tertentu. Misalnya, akhir catur Wulan, akhir semester, akhir tahun,
atau akhir suatu sekolah. Nilai itu nantinya dilaporkan dalam buku laporan guruan atau Surat
Tanda Tamat Belajar (STTB). Dengan demikian guru dapat mengetahui kedudukan seorang peserta
didik jika dibandingkan dengan prestasi belajar peserta didik lainnya, (b) dapat memberikan
informasi mengenai keterampilan kecakapan peserta didik Pada periode tertentu, dan (c) untuk

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


83
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

memperkirakan Apakah peserta didik dapat berhasil atau sebaliknya pada pelajaran di jenjang
yang lebih tinggi.

Agar fungsi sumatif dalam memperkirakan ini bisa berjalan dengan baik maka seorang guru
harus memperhatikan beberapa hal berikut. Pertama,pelajaran berikutnya harus memiliki
hubungan dengan pelajaran yang telah ditempuh peserta didik. Kedua, pelajaran berikutnya harus
masih memiliki hubungan dengan karakteristik peserta didik. Ketiga, dapat digunakan untuk
menentukan bahan pelajaran berikutnya. Keempat, Untuk bahan pertimbangan dalam
menyempurnakan urutan dan juga ruang lingkup dari materi pelajaran, termasuk metode, media,
dan sumber belajar yang dipakai dalam serangkaian kegiatan pembelajaran.

3. Penilaian Penempatan (Placement Assement)


Pada umumnya penilaian penempatan dibuat sebagai prates (pretest) . Tujuannya adalah
untuk mengetahui Apakah peserta didik sudah mempunyai berbagai keterampilan yang
dibutuhkan untuk mengikuti suatu program pembelajaran dan sejauh mana peserta didik sudah
menguasai kompetensi dasar sebagaimana yang telah ditentukan dalam Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Permasalahannya dapat berkaitan dengan siap atau tidaknya
peserta didik dalam menghadapi program baru sedangkan pada tujuan yang kedua lebih berkaitan
dengan sesuainya program pembelajaran dengan kemampuan peserta didik.
Bahan untuk prates cenderung lebih terbatas dan tingkat kesulitan soalnya relatif lebih rendah.
Prates ini digunakan untuk menentukan Apakah peserta didik sudah mempunyai berbagai
kemampuan minimal dalam mempelajari suatu unit materi pelajaran atau belum sama sekali.
Prates ini adalah criterion-referenced assesment , yang memiliki fungsi utama untuk
mengidentifikasi ada atau tidaknya keterampilan Bersyarat (prerequisite skills) . Prates dibuat
dalam rangka mengetahui Apakah peserta didik sudah menguasai materi pelajaran atau
mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai dengan program pembelajaran yang sebenarnya
tidak memiliki perbedaan dengan tes hasil belajar. Dalam hal seperti itu, prates dibuat sebagai
norm-referenced assesment.
4. Penilaian Diagnostik
Penilaian diagnostik menjadi hal yang penting karena guru dapat mengetahui berbagai
kesulitan belajar peserta didik berdasarkan hasil penilaian formatif sebelumnya. Dengan demikian
guru membutuhkan sejumlah soal pada satu bidang yang sulit bagi peserta didik. Soal-soal
tersebut umumnya bervariasi dan difokuskan pada kesulitan. Penilaian diagnostik dapat dilakukan
sebelum suatu pelajaran berlangsung.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


84
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

REFLEKSI PEMBELAJARAN DAN PENELITIAN TINDAKAN


KELAS (PTK)
A. KONSEP TINDAKAN REFLEKTIF DALAM
PEMBELAJARAN
Berdasarkan Permendiknas Nomor 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan
Kompetensi Guru, Seorang guru harus melakukan
tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran. Pelaksanaan refleksi guruan adalah
salah satu kompetensi pedagogik yang harus
dijalankan oleh guru yang profesional. Guru
diharuskan untuk dapat menjalankan kegiatan
refleksi terhadap pembelajaran yang sudah
dilaksanakan di kelas dan selanjutnya menggunakan hasil refleksi itu untuk perbaikan
dan juga pengembangan Pembelajaran mata pelajaran yang diajarkan oleh masing-
masing guru.
Terdapat beberapa pengertian refleksi yang dijabarkan oleh para ahli,
Menurut Knowles dan Cole (1994), di dalam refleksi terdapat proses inkuiri yang
dilakukan secara kritis dan terus menerus terhadap suatu kebiasaan dan perilaku guru
di dalam pembelajaran yang dikhususkan untuk memperbaiki pembelajaran yang
dilakukan.
Menurut Reid (1995), refleksi berkaitan dengan proses untuk me-review
kembali pengalaman pembelajaran oleh guru. Hal itu dilakukan dengan
mendeskripsikan, menganalisis, dan juga mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran
yang sudah dilakukan oleh guru. Sedangkan menurut Osterman & Kottkamp (2000),
kegiatan reflektif dilakukan untuk pengembangan Kompetensi profesional yang paling
tinggi di dalam praktik pengajaran. Pemikiran reflektif ini berguna untuk guru dalam
rangka mengontrol pengajaran yang guru lakukan serta untuk mengambil keputusan
yang kuat. Terakhir, pendapat mengenai refleksi menurut Chruickshank (1987) adalah
metode untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan sebelumnya.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka kegiatan refleksi dapat
disimpulkan sebagai proses me-review pelaksanaan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan oleh guru. Hal ini dilakukan secara kritis dan berkesinambungan untuk
mendapatkan hasil analisis, deskripsi dan juga evaluasi pembelajaran yang dilakukan
oleh guru. Pelaksanaan review ini tentunya tidak terlepas dari tujuan pencapaian hasil
pembelajaran.
Aspek yang menjadi objek dalam melakukan refleksi adalah berupa metode
atau model pembelajaran yang sudah digunakan dan dapat juga materi ajar yang
disampaikan, media yang dipakai, serta evaluasi pembelajaran yang diberikan oleh
guru. Pelaksanaan refleksi ini dilakukan ketika kegiatan pembelajaran akan berakhir
atau di saat kegiatan penutup pembelajaran.
Kegiatan refleksi ini harus dilakukan untuk memperoleh gambaran Tingkat
keberhasilan rencana pembelajaran yang terdapat dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) . Hasil refleksi sangat penting dilakukan untuk menentukan

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


85
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

langkah berikutnya yang berkaitan dengan pembelajaran. Untuk dapat melaksanakan


refleksi yang baik dan benar maka dibutuhkan data-data yang telah dianalisis dan
diinterprestasikan, Lalu dijelaskan Berdasarkan berbagai informasi yang sudah
didapatkan dari pelaksanaan pembelajaran.
Data atau informasi yang sudah terkumpul perlu dianalisis dan dicari kaitan
nya antara yang satu dengan yang lainnya. Selanjutnya, informasi ini dibandingkan
dengan pengalaman pembelajaran sebelumnya atau dengan menggunakan standar
penilaian atau evaluasi tertentu. Berdasarkan hasil analisis, interpretasi, dan evaluasi
tersebut maka selanjutnya dia carikan penyebab ketidakberhasilan suatu
pembelajaran. Setelah berbagai faktor yang menjadi penyebab belum berhasilnya
pembelajaran ditemukan maka hal yang dilakukan selanjutnya adalah membuat
rencana perbaikan pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan berbagai
faktor yang menjadi penyebab ketidakberhasilan pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
Kegiatan merefleksi bukan merupakan hal yang mudah untuk seorang guru.
Kegiatan ini membutuhkan suatu kemampuan analitis dan kritis terhadap Semua
fakta, data, dan juga berbagai hal yang berkaitan dengan rumusan, tujuan, serta
rencana tindakan sebagai solusi dalam pemecahan masalah. Berdasarkan hal ini
maka dibutuhkan perenungan dan pemikiran yang serius dan juga mendalam
mengenai berbagai konsep, prinsip, pengalaman praktis yang terkait dengan
pembelajaran yang telah dipertimbangkan dalam menyusun rencana tindakan.

B. PRINSIP TINDAKAN REFLEKTIF DALAM PEMBELAJARAN


Berdasarkan berbagai hal yang sudah dijelaskan sebelumnya, kegiatan refleksi
adalah salah satu kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada akhir proses
pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan untuk me-review dan mengetahui pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sesuai dengan rencana pengajaran yang
sudah ditetapkan. Berdasarkan hasil review maka dapat diketahui Apakah
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dapat mencapai tujuan
pembelajaran atau sebaliknya. Hasil review tersebut nantinya guru dapat menentukan
tindak lanjut yang harus dilakukan.
Terdapat berbagai tindak lanjut refleksi yang sudah dilakukan oleh guru yang
berkaitan dengan hasil review pembelajaran. Hal itu dapat berupa pembelajaran atau
pengajaran remedial dan penelitian tindakan kelas/. pembelajaran remedial berguna
untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar, yang diselenggarakan sesuai dengan
pembelajaran umumnya.
PTK adalah kegiatan penelitian yang berbasis kelas dan dilaksanakan untuk
memperbaiki kualitas pembelajaran yang dilakukan guru. Oleh karena itu, sangat
penting bagi guru untuk dapat melaksanakan refleksi dan selanjutnya memilih tindak
lanjut yang sesuai untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Perihal pelaksanaan
nya, refleksi dapat dilakukan secara mandiri maupun kolaborasi dengan para guru
dalam mata pelajaran yang sama.
Terdapat beberapa prinsip mengenai pelaksanaan refleksi secara efektif dan efisien,
berikut penjelasannya.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


86
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

1. Terdapat kesadaran yang sama di antara guru dan peserta didik untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran
2. Penilaian terhadap pelaksanaan refleksi harus dilakukan secara kritis.
3. penilaian terhadap peserta didik pelaksanaan pembelajaran bisa dilakukan
ketika memulai pembelajaran hingga akhir pembelajaran.
4. penilaian dapat dilakukan terhadap beberapa aspek pembelajaran yang
dilakukan oleh guru, baik materi, metode, dan lain-lain.
5. hasil penilaian terhadap pembelajaran yang dilakukan guru dapat menjadi
dasar bagi perbaikan pembelajaran.

C. TEKNIK KEGIATAN REFLEKTIF PEMBELAJARAN


Beberapa kegiatan refleksi pembelajaran antara lain yaitu (1) penilaian guru oleh peserta
didik, (2) evaluasi proses dan hasil belajar, (3) diagnosis kesulitan belajar peserta didik,
dan (4) penilaian guru oleh teman sejawat. berikut akan dibahas beberapa poin tersebut.

1. Penilaian Guru oleh Peserta Didik


Penilaian ini dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam bentuk penilaian tertulis
maupun lisan (umumnya tulisan) oleh peserta didik kepada guru. Penilaian ini umumnya
berisi pernyataan kesan, pesan, harapan, maupun Kritik membangun atas pembelajaran
yang dilakukan oleh guru. Alat penilaian (instrumen) disusun oleh guru dan selanjutnya
diberikan kepada semua peserta didik atau hanya sebagian.
Terdapat tiga aspek dalam penilaian guru yang dilakukan oleh peserta didik, yaitu (a)
ungkapan kesan peserta didik terkait pembelajaran yang sudah dirancang dan
dilaksanakan oleh guru, (b ) kesan dan harapan kita Didik terhadap guru mengenai
pelaksanaan pembelajaran yang akan datang kedepannya, dan (c ) Kritik membangun
yang diberikan peserta didik terhadap guru dan juga pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
Pernyataan kesan peserta didik terhadap pembelajaran terdiri dari kesan positif dan
negatif. Kesan positif contohnya adalah guru Menjelaskan konsep dengan bahasa yang
jelas dan menarik, berpenampilan rapi, menggunakan media pembelajaran yang menarik
dan menyenangkan, dan lain-lain. Sedangkan kesan negatif contohnya adalah penjelasan
dan suara guru tidak begitu jelas, guru berpakaian tidak rapi, tulisan kurang jelas dan sulit
dibaca, dan sebagainya. Berikut contoh instrumen penilaian guru yang akan diisi oleh
peserta didik.
Berikan tanda √ pada kolom “YA” atau “TIDAK” pada tabel dibawah ini, sesuai dengan
kesan peserta Didik setelah mengikuti pembelajaran.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


87
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

Penilaian
No Aspek Penilaian Keterangan
Ya Tidak
Guru telah menjelaskan materi dengan bahasa
1 yang mudah dimengerti
Guru menjelaskan materi sehingga mudah
2
diterima
Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan
3 kemauan siswa
4 Guru memberikan motivasi untuk belajar
5 Guru kurang memperhatikan siswa
Guru tidak memberikan kesempatan yang rata
6
kepada siswa dalam pembelajaran
7 Penampilan guru kurang menarik
8 Guru yang sering kesal dengan siswa
9 Guru kurang memberikan latihan kepada siswa
Guru sering keluar kelas ketika sedang
10
berlangsungnya pembelajaran

Setelah mengisi tabel di atas, Tulislah berbagai pesan dan Kritik membangun agar
pembelajaran mendatang Berjalan Lebih baik.

Pesan:.....................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

Kritik yang membangun:

................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

2. Evaluasi Pembelajaran
evaluasi memiliki terjemahan dari kata evalution yang diterjemahkan dengan “penilaian” .
Dengan demikian, di antara penilaian dan evaluasi bisa dilihat sebagai dua istilah yang
satu makna. Arti lain evaluasi bisa diartikan sebagai suatu tindakan atau proses untuk
menentukan nilai dari suatu objek. Pengertian evaluasi pembelajaran adalah suatu proses
yang berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi dalam rangka menilai
keputusan keputusan yang dibuat untuk merancang suatu sistem pembelajaran.
Pengertian tersebut memiliki beberapa implikasi berikut.

a. Evaluasi merupakan suatu proses yang dilakukan terus-menerus pada saat


pembelajaran dan sebelum pembelajaran.
b. Proses evaluasi biasa ditujukan untuk mendapatkan berbagai jawaban tentang cara
memperbaiki suatu pembelajaran.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


88
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

c. Evaluasi mengharuskan adanya penggunaan alat ukuran yang akurat dalam rangka
pengumpulan informasi yang dibutuhkan guru untuk membuat suatu keputusan.
Evaluasi pembelajaran memiliki tujuan sebagai berikut.

A. Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar peserta didik.


B. Untuk menempatkan peserta didik dalam situasi pembelajaran yang sesuai dan
serasi dengan Tingkat kemampuan, minat, dan karakteristik yang dimiliki peserta
didik.
C. Untuk mengenal berbagai latar belakang siswa (psikis, fisik, dan lingkungan) yang
bermanfaat untuk penempatan atau penentuan penyebab kesulitan belajar
peserta didik dan juga berfungsi sebagai masukan Guru bimbingan konseling.
D. Untuk umpan balik guru yang dapat digunakan pada penyusunan program
remedial dan pengayaan.
Evaluasi pembelajaran memiliki berbagai fungsi sebagai berikut.

A. Sebagai alat ukur dalam mencapai tujuan pembelajaran.


B. Sebagai alat untuk mendiagnostik kesulitan belajar peserta didik.
C. Sebagai alat untuk menempatkan peserta didik sesuai minat dan bakatnya.
Berdasarkan jenisnya penilaian memiliki beberapa macam jenis, yaitu penilaian formatif,
penilaian sumatif, Penilaian diagnostik, penilaian selektif, dan penilaian penempatan.

A. Penilaian formatif, yaitu penilaian yang diselenggarakan ketika akhir program


belajar mengajar yang berguna untuk melihat Tingkat keberhasilan proses belajar
mengajar itu sendiri. Penilaian formatif berorientasi pada proses yang selanjutnya
dapat memberikan informasi kepada guru mengenai Apakah program atau proses
belajar mengajar masih diperlukan perbaikan.
B. Penilaian sumatif, yaitu penilaian yang dilakukan ketika akhir unit program,
misalnya penilaian yang dilakukan pada akhir semester atau akhir tahun. Tujuan
penilaian ini yaitu untuk mengetahui hasil yang dicapai oleh peserta didik tentang
sejauh mana siswa telah meraih kompetensi yang sudah ditetapkan dalam
kurikulum. Penilaian ini nantinya berorientasi pada produk/hasil.
C. Penilaian diagnostic, yaitu penilaian yang memiliki tujuan untuk mengetahui
berbagai kelemahan siswa dan juga berbagai faktor penyebabnya. Pelaksanaan
ini bertujuan untuk keperluan bimbingan belajar, pengajaran, remedial, melihat
kasus-kasus, dan lain-lain.
D. Penilaian selektif, yaitu penilaian yang dilakukan untuk menyeleksi atau
menyaring. Contohnya adalah memilih peserta didik untuk mewakili sekolah pada
lomba-lomba tertentu termasuk jenis penilaian selektif. pada kepentingan yang
lebih luas, penilaian selektif contohnya adalah seleksi penerimaan mahasiswa
baru atau seleksi tenaga kerja.
E. Penilaian penempatan , yaitu penilaian ini memiliki tujuan untuk mengetahui
keterampilan prasyarat yang selanjutnya diperlukan bagi suatu program belajar
untuk program tersebut. Dengan kata lain, penilaian ini bertujuan untuk
mengemas kesiapan siswa untuk menghadapi suatu program baru.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


89
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan jika penilaian formatif adalah
penilaian yang dilakukan ketika akhir program belajar mengajar yang bertujuan untuk
melihat Tingkat keberhasilan proses belajar mengajar. Penilaian formatif memiliki orientasi
pada proses yang selanjutnya dapat memberikan informasi kepada peserta didik
mengenai program atau proses belajar mengajar Perlu diperbaiki. Jenis penilaian ini
nantinya dapat digunakan guru sebagai suatu kegiatan reflektif pembelajaran yang sesuai
dengan fungsinya bahwa penilaian formatif bisa digunakan untuk melihat sejauh mana
keberhasilan proses pembelajaran dan bisa memberikan informasi apakah suatu
pembelajaran Perlu diperbaiki atau tidak. Dengan kata lain, penilaian formatif bisa
digunakan untuk bahan refleksi pembelajaran dalam mendeteksi kesulitan belajar yang
disebabkan oleh faktor pedagogis.
Kesulitan belajar yang disebabkan oleh faktor pedagogis yaitu kesulitan belajar siswa yang
sering terjadi karena faktor kurang sesuainya guru dalam mengelola pembelajaran dan
menerapkan metodologi. Contoh nya, guru masih belum memperhatikan kemampuan
awal yang dipunyai peserta didik, nama guru langsung memberikan materi baru.
Selanjutnya, pada saat peserta didik mendapatkan kesulitan dalam memahami maka guru
akan mengulang pengetahuan dasar yang diperlukan. Kemudian meneruskan lagi ke
materi baru yang pembelajarannya terpenggal.
Jika hal ini terjadi begitu sering dalam suatu tatap muka maka dapat menimbulkan
kesulitan dalam memahami, berbentuk tidak terstrukturnya bahan ajar yang dapat
mendukung kompetensi peserta didik. Pada saat menerangkan berbagai bagian bahan
ajar yang menunjang tercapainya suatu kompetensi bisa saja sudah jelas, namun jika
secara keseluruhan tidak dikemas dalam suatu struktur pembelajaran yang baik maka
kompetensi dasar dalam penguasaan materi dan penerapannya tidak selalu dapat
berhasil.
Struktur pelajaran yang tersusun dengan baik maka dapat memudahkan peserta didik
dalam mengurangi kesulitannya dalam belajar. Hal yang sering terjadi pada peserta didik
adalah ketika diterangkan oleh guru, mereka mengerti. Akan tetapi, ketika diberikan soal
sendiri maka peserta didik tidak bisa mengerjakannya. Apabila guru menanggapinya
hanya dengan menyatakan memang hal tersebut sering dikemukakan peserta didik
kepada saya, berarti guru tersebut tidak merasa tertantang profesionalismenya dalam
mengajar, untuk mencari penyebab utama, menemukan dan mengatasi masalahnya.
Kesulitan diatas bisa terjadi karena guru kurang Memberikan latihan yang cukup di kelas
dan memberikan bantuan kepada peserta didik yang memerlukan meskipun seorang
peserta didik sudah berusaha keras menjelaskan materinya. Hal ini juga dapat terjadi
karena guru belum menerapkan hakikat belajar, yaitu belajar adalah berpikiran dan
mengerjakan. Berpikir ketika mendengarkan penjelasan guru memiliki implikasi bahwa
tanya jawab adalah salah satu bagian penting di dalam belajar. Dengan adanya tanya
jawab maka proses diagnosis sudah diawali. Dengan demikian, diagnostic teaching sambil
mengatasi kesulitan peserta didik sudah dilaksanakan.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


90
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

3. Diagnosis Kesulitan dalam belajar

Cara lain di dalam refleksi pembelajaran adalah dengan cara diagnosis kesulitan belajar
peserta didik. Dengan mengetahui kesulitan belajar peserta didik maka guru dapat
memperbaiki strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan juga hasil
analisis kesulitan tersebut. Pada dasarnya, terdapat kesamaan antara profesi seorang
peserta didik dengan profesi seorang dokter. Seorang dokter ketika menetapkan suatu
jenis penyakit yang memberikan jenis obat yang akan diberikan melalui kegiatan diagnosa
terhadap pasien nya. Kegiatan dokter ketika mendiagnosa pasien dapat melalui
wawancara dan juga melihat dokumen kemajuan pemeriksaan sebelumnya. Sedangkan
bagi seorang guru dalam menetapkan jenis kesulitan peserta didik maka dilakukan melalui
kegiatan penilaian atau tes.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) diagnosis memiliki pengertian berikut (a)
penentuan jenis penyakit dengan cara meneliti (memeriksa) gejala-gejalanya,(b)
pemeriksaan terhadap suatu hal. Demikian pula halnya pekerjaan sebagai seorang guru,
sebelum memberikan pembelajaran perbaikan (pembelajaran remedial) , seorang guru
perlu mencari penyebab kesulitan belajar peserta didik atau mendiagnosa kesulitan
belajar yang mereka alami.

Beberapa referensi terkait pengelolaan pembelajaran menunjukkan bahwa kesulitan


belajar peserta didik biasa disebabkan oleh beberapa faktor. Tingkat dan sumber
kesulitannya tertentu beragam. Menurut Brueckner dan Bond, dalam Rahmadi (2004:6)
sumber kesulitan belajar Terdapat lima faktor berikut.

a. Faktor Fisisologis
kesulitan belajar peserta didik yang dapat ditimbulkan oleh faktor fisiologis, yaitu esulitan
belajar yang disebabkan karena gangguan fisik seperti gangguan penglihatan,
pendengaran, gangguan sistem syaraf, dan lain-lain. Hal yang dapat dilakukan guru
hanyalah memberikan kesempatan kepada peserta didik yang memiliki gangguan dalam
penglihatan atau pendengaran tersebut untuk duduk lebih dekat ke meja guru. Selebihnya,
hambatan belajar tersebut hendaknya diatasi melalui kerja sama dengan pihak yang
memiliki kompetensi dalam mengatasi kesulitan peserta didik tersebut.
b. Faktor Sosial
Lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah sangat berpengaruh terhadap motivasi
belajar peserta didik. Suatu keluarga yang memiliki suasana kondusif dalam belajar akan
menjadikan anak termotivasi tinggi dalam belajar dan nyaris tidak memiliki kesulitan
belajar. Demikian juga pergaulan peserta didik di masyarakat dan di sekolah yang
mengutamakan suasana belajar yang kondusif maka peserta didik memiliki motivasi
belajar yang tinggi pula.
c. Faktor Emosional
Peserta didik cepat emosi, mudah tersinggung, mudah marah, dan dapat menghambat
belajarnay. Keadaan peserta didi yang demikian dapat disebabkan oleh masalah-masalah
sebagai berikut: siswa mengkonsumsi minuman keras, ekstasi dan sejenisnya, peserta

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


91
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

didik kurang tidur, ada masalah keluarga sehingga mereka sulit untuk melupakannya, dan
sebagainya.
d. Faktor intelektual
Peserta didik yang mengalami kesulitan belajar disebabkan oleh faktor intelektual, umunya
kurang berhasil dalam menguasai konsep atau prinsip walaupun telah berusaha
mempelajarinya. Dengan demikian, seorang guru harus memberikan waktu lebih lama
dalam mengerjakan suatu tugas, dibandingkan dengan siswa yang lainnya.
e. Faktor Pedagogis
Faktor lain yang menjadi penyebab peserta didik mengalami kesulitan belajar adalah
faktor pedagogis, yaitu faktor kurang tepatnya guru dalam mengelola pembelajaran dan
menerapkan metodologi. Dengan demikian, seorang guru harus mencari cara agar
pengelolaan pembelajaran dapat berjalan lebih efektif.

D. PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

Penelitian tindakan kelas adalah hal yang harus dilakukan agar pembelajaran di dalam
kelas dapat terwujud dengan maksimal.

1. Jenis Penelitian Tindakan Kelas


Empat jenis penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikutnya.
a. Penelitian Tindakan Kelas Diagnotik
PTK diagnotik yaitu penelitian yang dirancang dan menuntun seorang peneliti ke arab
suatu tindakan. Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendiagnosa dan mendalami situasi
yang ada pada latar penelitian. Contohnya adalah apabila peneliti berupaya menangani
perselisihan, pertengkaran, konflik yang dilakukan para peserta didik yang terjadi di
sekolah.
b. Penelitian Tindakan Kelas Partisipan
PTK partisipan adalah apabila seorang peneliti yang melaksanakan penelitian terlibat
langsung dalam proses penelitian, dari awal hingga hasil penelitian berupa penyusunan
laporan. Dengan demikian, dimulai dari perencanaan penelitian, seorang peneliti harus
terlibat dan selanjutnya peneliti memantau, mencatat, dan mengumpulkan data, lalu
mengalisis data, serta di akhir peneliti akan melaporkan hasil penelitian nyah. PTK
partisipan juga dapat dilakukan di sekolah. Akan tetapi, peneliti di tuntut untuk terlihat
langsung dan terus menerus baik di awal hingga akhir penelitian. Jenis inilah yang
umumnya dilakukan oleh guru saat ini.
c. Penelitian Tindakan Kelas Empiris
Penelitian ini dilakukan dengan tahapan merencanakan, mencatat pelaksanaan, dan
kemudian mengevaluasi pelaksanaan dari luar kelas. Jadi, penelitian ini memerlukan
kolaborasi antara peneliti dan guru yang melaksanakan tindakan kelas.
d. Penelitian Tindakan Kelas Eksperimental
PTK eksperimental dilakukan oleh peneliti (guru) dengan menerapkan berbagai macam
pendekatan, model, metode, atau strategi pembelajaran yang secara efektif dan efisien di
dalam suatu kegiatan pembelajaran. Dalam situasi belajar-mengajar maka mungkin
terdapat lebih dari satu strategi atau teknik yang digunakan guru, untuk mencapai suatu

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


92
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

tujuan instruksional. PTK ini mengarahkan peneliti untuk dapat menentukan cara yang
paling efektif untuk mencapai tujuan pengajaran.

2. Model Penelitian Tindakan Kelas


Model penelitian tindakan kelas yang akan disebut adalah tiga model, yakni sebagai
berikut.
a. Model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kurt Lewin
Kurt Lewin mengatakan didalam satu siklus pada penelitian tindakan kelas memiliki empat
langkah, yaitu (1) perencanaan (planning), (2) aksi atau tindakan (acting), (3) observasi
(observing), dan (4) refleksi (reflecting).
b. Model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis & McTaggart
Model yang dinyatakan oleh Kemmis & Taggart adalah pengembangan lebih lanjut dari
model Kurt Lewin. Sebenarnya tidak ada perbedaan yang prinsip di antara keduanya.
Model ini biasa dipakai karena cenderung lebih sederhana dan mudah dimengerti.
Rancangan Kemmis & Taggart dapat mencakup sejumlah siklus, yang terdiri dari tahap:
perencananaan (plan), pelaksanaan dan pengamatan (act and observe), dan refleksi
(reflec). Tahapan ini berjalan secara berulang-ulang hingga tujuan penelitian tercapai.
c. Model Penelotian Tindakan Kelas Menurut John Elliot
Jika dibandingkan dua model yang sudah dijabarkan di atas, yaitu Model Kurt Lewin dan
Kemmis-McTaggart, PTK Model John Elliot ini terlihat lebih detail dan rici. Berdasarkan
penjabaran dari ketiga model di atas maka dapat disimpulkan bahwa: (1) penelitian
tindakan kelas memiliki beberapa siklus (minimum tiga siklus), dan (2) setiap siklus terdiri
dari beberapa langkah yaitu (a) perencanaan, (b) pelaksanaan, (c) pengamatan/observasi,
dan (d) refleksi. Akan tetapi, pada kegiatan pelaksanaan dan pengamatan dilakukan
secara bersamaan.

3. TAHAP PENELITIAN TINDAKAN KELAS (SIKLUS PENELITIAN)


Berikut tahapan dalam penelitian tindakan kelas.
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Pada tahapan ini seorang peneliti menjelaskan mengenai apa, mengapa, di mana, kapan,
dan bagaimana penelitian dapat dilakukan. Penelitian akan lebih baik jika dilakukan
secara kolaboratif untuk dapat mengurangi unsure subjektivitas. Dalam penelitian ini
terdapat kegiatan pengamatan terhadap diri sendiri, yaitu ketika menerapkan pendekatan,
model, atau metode pembelajaran dalam rangka menyelesaikan masalah pada sat
penelitian. Dalam kegiatan ini, seorang peneliti juga perlu menjelaskan berbagai persiapan
pelaksanaan penelitian, yakni recana pelaksanaan pembelajaran, instrument pengamatan
(observasi) terhadap proses belajar peserta didik, dan juga instrument pengamatan proses
pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan tindakan
Tahapan ini mencakup kegiatan implementasi atau berbagai perencanaan tindakan di
kelas yang akan menjadi sunbjek penelitian. Pada kegiatan implementasi ini, seorang guru
(peneliti) harus menjalankan perencanaan yang telah disusunnya. Hal yang perlu diingat
ketika pengimplementasian atau praktik penelitian ini harus berjalan seperti biasa pada

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


93
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

saat melaksanakan pembelajaran sebelum penelitian, dan tidak boleh dibuat-buat yang
menjadikan pembelajaran menjadi kaku. Seorang kolaborator pun disarankan untuk
menjalankan pengamatan secara objektif sesuia dengan kondisi pembelajaran yang
dilakukan oleh peneliti. Hal ini tentunya penting karena penelitian tindakan memiliki tujuan
untuk memperbaiki proses pembelajaran.

c. Tahap Pengamatan (Observasi)


Tahapan ini memiliki dua kegiatan yang diamati, yakni kegiatan belajar siswa dan kegiatan
pembelajaran. Pengamatan yang dilakukan terhadap proses belajar siswa bisa dilakukan
sendiri oleh guru(peneliti) sambil melaksanakan pembelajaran, sedangkan Pengamatan
pada proses pembelajaran tentunya tidak dapat dilakukan sendiri oleh guru. Dengan
demikian, seorang guru (peneliti) harus meminta kolaborator untuk melakukan
pengamatan. Dalam hal ini, kolaborator melakukan pengamatan yang berdasar pada
instrumen yang sudah disusun oleh peneliti. Hasil pengamatan kolaborator bisa
bermanfaat atau digunakan oleh prneliti, yang dijadikan sebagai bahan refleksi untuk
perbaikan pembelajaran berikutnya.

d. Tahap Refleksi
Kegiatan refleksi ini biasa dilakukan pada saat kolaborator sudah selesai melakukan
pengamatan terhadap peneliti ketika melaksanakan pembelajaran. Selanjutnya,
kolaborator berhadapan dengan peneliti dan mendiskusikan semua hasil pengamatan,
serta peneliti melakukan implementasi rancangan tindakan. Inti dari suatu penelitian
tindakan adalah saat kolaborator mengatakan kepada penelitian mengenai berbagai hal
yang dirasakan apakah telah berjalan dengan baik atau belum. Hasil refleksi nantinya
dapat berguna untuk pertimbangan dalam merancang kegiatan berikut nya. Jadi, inti dari
kegiatan refleksi yaitu kegiatan evaluasi, analisis, pemaknaan, penjelasan, penyimpulan
dan identifikasi mengenai tindak lanjut perencanaan siklus berikutnya.
Keempat tahap dalam penelitian tindakan yang dijabarkan diatas adalah unsur untuk
membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun, yang dinilai dari tahap
penyusunan rancangan hingga refleksi, yang tidak lain adalah evaluadi. Jika dikaitkan
pada “bentuk tindakan” sebagaimana disebutkan dalam uraian ini maka yang dimaksud
dengan bentuk tindakan adalah siklus tersebut. Jadi, bentuk penelitian tindakan tidak
pernah merupakan kegiatan tunggal, namun selalu berupa rangkaian kegiatan yang akan
kembali ke asal, yaitu bentuk siklus.

4. Tahapan Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan kelas


Terdapat beberapa langkah dalam penyusunan proposal penelitian tindakan kelas, yaitu
(a) menentukan judul penelitian, (b) menyusun latar belakang masalah rumusan masalah,
tujuan, dan manfaat penelitian, (c)menentukan teori pendukung, kerangka berpikir, dan
hipotesis tindakan, (d) menentukan metode penelitian, dan (e) menyusun instrumen
penelitian. Berikut penjabaran mengenai langkah-langkah tersebut.
a. Menentukan Judul Penelitian

Guru ketika menyusun penelitian tindakan kelas harus berdasarkan permasalahan yang
terjadi di kelas, yaitu terdiri dari permasalahan guru maupun permasalahan peserta didik.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


94
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

Permasalahan dapat muncul karena adanya kesenjangan di antara idealisme dari harapan
yang ada dengan kenyataan yang terjadi dalam pembelajaran di kelas.

Ketentuan dalam menentukan masalah adalah sebagai berikut: (1) mengintropeksi diri
bahwa memang terdapat masalah dalam pembelajaran di kelas, (2) menuliskan masalah,
(3) mengidentifikasi masalah yang mudah/terlihat, (4) menentukan alternatif dan solusi
dari masalah yang telah diidentifikasi, (5) merumuskan masalah, dan (6) menuliskan judul
penelitian tindakan kelas. berikut penjabaran lebih lanjut.
1) Contoh dari Masalah Belajar Mengajar diKelas
Beberapa contoh dari masalah belajar mengajar yang biasa terjadi di kelas adalah sebagai
berikut.
a) Sebagian besar peserta didik kurang menyukai mata pelajaran.
b) Minat belajar peserta didik pada mata pelajaran cenderung rendah.
c) Sebagian besar peserta didik mengantuk ketika pelajaran di jam terakhir
berlangsung.
d) nilai rata-rata ulangan harian peserta didik kurang dari KKM.
e) Sebagian besar peserta didik tidak mengerjakan PR.
f) Guru belum dapat memberikan strategi pembelajaran yang inovatif.
g) Alat peraga mata pelajaran kurang tersedia.

2) Menentukan Masalah yang Mudah untuk Diteliti


Masalah yang mudah dilaksanakan atau esensial misalnya murah biaya pelaksanaan,
mudah mencari kajian teori, sangat mendesak untuk diselesaikan. Sedangkan beberapa
masalah yang kurang esensial adalah peserta didik mengantuk saat pelajaran pada jam
terakhir. Masalah ini masuk dalam kategori kurang esensial untuk teliti karena bisa
dipecahkan masalahnya dengan memindahkan jam pelajaran tidak jam terakhir.
Sedangkan masalah yang esensial misalnya dipilih “Nilai rata-rata ulangan harian IPS
selalu kurang dari KKM”. Hal ini dapat terjadi jika guru masih menggunakan pendekatan
pembelajaran yang lama dikarenakan pengetahuan yang terbatas mengenai penggunaan
strategi pembelajaran Inovatif. Masalah ini dapat dituliskan dengan kalimat yang
komunikatif seperti “prestasi belajar mata pelajaran IPS yang rendah”.

3) Menentukan Alternatif dan Solusi


Berdasarkan masalah yang sudah diidentifikasi di atas maka solusi yang dapat dipilih
antara lain: penggunaan pendekatan atau model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Seperti yang diketahui model ini menempatkan peserta didik dalam anggota kelompok.
Selanjutnya, guru menyajikan pelajaran dan seluruh anggota kelompok memastikan
bahwa satu sama lain dari mereka telah menguasai materi pelajaran.

4) Perumusan Masalah
Rumusan masalah dari permasalahan yang disebutkan di atas adalah sebagai berikut.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


95
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

a) Bagaimana menerapkan model kooperatif STAD yang dapat meningkatkan


prestasi belajar mata pelajaran IPS ?
b) Apakah dengan menerapkan model kooperatif STAD dapat meningkatkan
prestasi belajar peserta didik dalam mata pelajaran IPS?
5) Penulisan Judul Penelitian Tindakan Kelas
Dari perumusan masalah di atas dapat diturunkan judul penelitian yaitu “ PENINGKATAN
PRESTASI BELAJAR MATERI ATLAS, PETA, DAN GLOBE MELALUI PENERAPAN
MODEL KOOPERATIF TIPE STAD BAGI SISWA KELAS VII SMP 1”, atau “UPAYA
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI ATLAS, PETA, DAN GLOBE
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD BAGI SISWA KELAS VII SMPN 1”.

b.Menyusun Bab Pendahuluan


Bab pendahuluan (Bab 1) terdiri dari satu latar belakang masalah, (2) perumusan
masalah, (3) tujuan penelitian, dan (4) manfaat penelitian, dengan uraian sebagai berikut.

1) Latar Belakang Masalah


Bentuk bagian ini terdiri dari tiga komponen, pertama mendeskripsikan mengenai
bagaimana ideal/seharusnya peserta didik mempelajari IPS. Kedua, mendeskripsikan
permasalahan nyata di kelas terkait dengan prestasi belajar IPS yang rendah, dan ketiga
mendeskripsikan Bagaimana solusi dari permasalahan pada bagian kedua.

2) Perumusan Masalah
Perumusan masalah berisi kalimat pertanyaan yang terdiri dari (a) pertanyaan Bagaimana
menerapkan solusi dalam pembelajaran yang dapat menyelesaikan masalah, dan (b)
pertanyaan mengenai Apakah dapat di Selesaikan masalah tersebut dengan solusi yang
dipilih. Contoh perumusan masalah dari judul di atas:

a) Bagaimana menerapkan model kooperatif STAD yang dapat meningkatkan


prestasi belajar IPS?
b) Apakah dengan menerapkan model kooperatif STAD dapat meningkatkan prestasi
belajar IPS?
Hal yang penting dan perlu diingat dalam perumusan masalah PTK adalah bahwa
masalah PTK tidak berfokus pada pertanyaan Apakah, namun lebih berfokus pada
pertanyaan bagaimana. Hal itu karena PTK cenderung berfokus pada tindakan bukan
hasil. Dengan memahami dan mengerti penerapannya maka masalah serupa dapat
teratasi dan bersifat spesifik sesuai karakteristik kelas atau peserta didik yang dihadapi.

3) Tujuan Penelitian
Tujuan utama diadakannya penelitian tindakan kelas yaitu untuk peningkatan mutu
pembelajaran yang nantinya dapat meningkatkan mutu guruan. Oleh karena itu, tujuan
penelitian harus disusun sesuai dengan rumusan masalah yang ada. Untuk itu, tujuan
penelitian yang sesuai dengan rumusan masalah yang telah dijabarkan adalah sebagai
berikut.
MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU
96
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

A. Untuk mengetahui bagaimana penerapan model kooperatif STAD sehingga


dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran IPS.
B. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar mata pelajaran IPS melalui
penerapan model kooperatif STAD.
4) Manfaat Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas tidak bisa disamaratakan. Oleh karena itu, manfaat
penelitian ini hanya memiliki manfaat praktis tidak ada manfaat teoretis yang pada
umumnya hanya ditulis sebagai manfaat manfaat penelitian. Penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat untuk peserta didik sebagai subjek penelitian, bagi guru sebagai acuan
untuk guru lain dan juga bagi sekolah.

c) Menyusun Bab Kajian Teori


Bab Kajian Teori (Bab II) umumnya memuat : (1) kajian teori, (2) kerangka berfikir
dan (3) hipotesis tindakan dengan penjelasan sebagai berikut.
1) Kajian Teori
Teori yang dikaji dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari (a) teori dari variabel
masalah dan (b) teori dari variabel solusi. dari judul penelitian tindakan kelas “
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI ATLAS, PETA, DAN GLOBE
MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD BAGI SISWA KELAS
VII SMP 1”. Teori yang dikaji antara lain: (a) belajar, (b) materi atlas, peta, dan globe,
(c) prestasi belajar, serta (d) model kooperatif STAD .
2) Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir adalah alur berpikir yang disusun dengan singkat untuk
menjabarkan Bagaimana sebuah penelitian tindakan kelas dilakukan dari awal,
proses pelaksanaan, hingga akhir. Kerangka berpikir bisa disusun dalam bentuk
kalimat kalimat atau digambarkan sebagai sebuah diagram. Cara menulis kerangka
berpikir dalam bentuk rumusan kalimat adalah sebagai berikut.
a) Rumuskan kondisi saat ini, yaitu sebelum PTK dilaksanakan secara singkat.
b) Rumuskan tindakan yang akan dilakukan secara singkat.
c) rumuskan hasil akhir yang anda harapkan secara singkat.
d) susun ketiga komponen diatas dalam sebuah paragraf berkaitan.
3) Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan berisi dugaan sementara atau perubahan yang diprediksi dapat
terjadi pada subjek penelitian, ketika dikenai suatu tindakan. Hipotesis tindakan pada PTK
umumnya berbentuk kecenderungan atau keyakinan, pada proses dan hasil belajar yang
muncul setelah suatu tindakan dilakukan. Hipotesis tindakan berbentuk kalimat
Pernyataan yang seolah-olah merupakan jawaban dari rumusan masalah yang telah
ditetapkan sebelumnya. Contoh hipotesis tindakan: “ Melalui penerapan model Kooperatif
Learning tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar materi atlas, peta, dan globe”.

4) Menyusun Metodologi Penelitian


Metodologi penelitian dibentuk dari beberapa komponen, yaitu sebagai berikut.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


97
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

a) Setting Penelitian
Setting penelitian memiliki tiga komponen berikut : (1) Tempat penelitian, (2) waktu
penelitian, dan (3) subjek penelitian. Tempat penelitian akan mendeskripsikan kelas
dan satuan guruan dimana penelitian dilakukan, waktu penelitian kemudian
menyebutkan mulai dan sampai bulan apa penelitian dilakukan, Dan Terakhir subjek
penelitian akan menyebutkan jumlah peserta didik yang menjadi subjek penelitian.
b) Prosedur Penelitian
Beberapa hal yang perlu dideskripsikan dalam Prosedur Penelitian adalah (1) jenis
dan model PTK, dan (2) siklus penelitian. Berikut penjelasannya lebih lanjut.
1) Jenis dan Model Penelitian
Jenis penelitian tindakan kelas ini yaitu penelitian tindakan kelas partisipan.
Peneliti terlibat langsung pada proses penelitian sejak awal hingga hasil
penelitian berupa penyusunan laporan. Misalnya, model penelitian yang
digunakan adalah model Kurt Lewin.
2) Siklus Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan beberapa siklus, setiap siklus terdiri dari
empat tahapan, yaitu sebagai berikut.
a) Perencanaan (Planning)
Perencanaan pada penelitian ini terdiri dari (1) Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) tiga Kompetensi Dasar (KD), yaitu KD 1 tentang ,
KD 2 tentang.........., dan KD 3 tentang........., (2) Lembar Kerja Siswa (LKS)
dan (3) Instrumen tes, observasi kegiatan belajar peserta didik dan instrumen
observasi kegiatan pembelajaran.
b) Pelaksanaan (Acting)
Penelitian dapat dilaksanakan minimum tiga siklus, dengan satu siklus
minimum tiga kali pertemuan. Siklus pertama KD 1, siklus kedua KD 2, siklus
ketiga KD 3 , dan seterusnya.
(3) Pengamatan (Observing)
Pengamatan dilakukan selama dan sesudah pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan instrumen berikut ini. (a) instrumen observasi kegiatan belajar
peserta didik, yang dilaksanakan oleh peneliti ketika proses belajar berlangsung
dengan sasaran yaitu peserta didik. (b) instrumen observasi kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan oleh kolaborator pada saat proses
pembelajaran berlangsung dengan sasaran guru (peneliti) dan (c) instrumen tes
yang dilaksanakan setiap akhir siklus.
(4) Refleksi (Reflecting)

Kegiatan Refleksi dilaksanakan ketika pelaksanaan pembelajaran berlangsung selesai,


dengan tujuan untuk menemukan kekurangan dan juga permasalahan Pada pelaksanaan
pembelajaran. Hasil refleksi dapat berguna bagi perbaikan pembelajaran Pada siklus
berikutnya. Kegiatan refleksi juga berbentuk diskusi antara peneliti dengan kolaborator,
dengan mengacu pada analisis data dari hasil pengamatan collaborator saat

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


98
HAK CIPTA MILIK WWW.KLIKSOAL.CO.ID I DILARANG MENGGANDAKAN ATAU
MEMPERBANYAK I DILARANG MENGKOMERSILKAN MATERI BAHAN AJAR
TANPA SEIZIN TEAM KLIKSOAL.CO.ID I WHATSAPP : 0812-2474-9929

pembelajaran dan juga hasil pengamatan peneliti terhadap proses belajar peserta didik
serta hasil tes.

c) Teknik Pengumpulan Data


Pada bagian ini perlu dijabarkan (1) Instrumen penelitian yang akan digunakan untuk
mendapatkan data, dan (2) jenis data yang akan didapatkan, berikut contoh
instrumen dan data penelitian.

(1) Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian terdiri dari (a) pengamatan proses belajar peserta didik
dengan skala penilaian (1 – 4), (b) instrumen pengamatan kegiatan pembelajaran
dengan skala penilaian (1 – 4) dan (c) instrumen tes dapat berupa tes pilihan
ganda dan uraian dengan skala penilaian (1 – 100) .
(2) Data Penelitian
Mengacu instrumen penelitian di atas maka data penelitian terdiri dari (a) data
kualitatif hasil pengamatan, dengan menggunakan instrumen (a) dan (b) diatas,
dengan ketentuan bahwa: 4 : sangat baik, 3 : baik, 2 : cukup dan 1 : kurang dan
(b) data kuantitatif Hasil tes hasil belajar peserta didik dengan skala penilaian (1 –
100).

d) Teknik Analisis Data


Teknis analisis data pada penelitian ini memakai analisis deskriptif kualitatif
berdasarkan data penelitian tindakan kelas dengan tahapan berikut:
menyeleksi, menyederhanakan, mengklarifikasi, memfokuskan, mengorganisasi
(mengaitkan gejala secara sistematis dan logis) , membuat abstraksi atas
kesimpulan makna hasil analisis. Model analisis kualitatif yang terkenal yaitu
modem Miles dan Hubberman (1992: 20) yang meliputi: reduksi data (memilih
data penting, relavan dan bermakna dari data yang tidak berguna), sajian
deskriptif (narasi, visual gambar, tabel) dengan alur sajian yang sistematis dan
logis, penyimpulan dari hasil yang disajikan (dampak PTK dan efektifitasnya).

e) Indikator Kinerja
Seperti telah diuraikan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
pelaksanaannya terdiri dari beberapa tahapan (siklus), yang disarankan
minimum tiga siklus. untuk menandai berakhirnya siklus penelitian maka
diperlukan adanya indikator kinerja. Indikator kinerja dibuat meneliti
berdasarkan dengan permasalahan yang ingin diselesaikan. Misalnya,
masalah yang ingin diselesaikan dalam suatu penelitian adalah mengenai
motivasi belajar. Dengan demikian, indikator kinerja yang dibuat menunjukkan
persentase minimal yang ditunjukkan peserta didik setelah mengikuti
pembelajaran. Misalnya, indikator kinerja Dalam penelitian ini adalah (1)
keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran minimal 70%, dan 2
jumlah peserta didik yang mencapai KKM minimal 75%.

MATERI PDF PPPK GURU INSTAGRAM : REKRUTMENP3KGURU


f) Jadwal Penelitian
Berbeda dengan waktu penelitian yang massanya disebutkan tentang waktu
awal sampai akhir penelitian, maka jadwal penelitian di Sebutkan secara rinci
mulai minggu ke berapa, bulan apa untuk menyusun proposal, hingga akhir
penyusunan laporan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Ari Setyono.2013.UKG. Jakarta: Prestasi Pustaka

Ayu Kusumaningtyas,Retno dkk. 2018.UKG.Jakarta: Bumi Aksara

Prasetyo, Dwi Sunar.2015.Tes CPNS HK2.Yogyakarta:Laksana

Internet

http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/04/peran-kepala-sekolah-sebagai-
supervisor.html

https://fokussatu.com/metode-pembelajaran/

https://www.academia.edu/6503141/MACAM-MACAM_METODE_PEMBELAJARAN

https://belmawa.ristekdikti.go.id/pendidikan-profesi-guru/

https://www.silabus.web.id/teori-silabus-dan-rpp/

Anda mungkin juga menyukai