Anda di halaman 1dari 42

PEKERJAAN :

KEGIATAN GEOLISTRIK di wilayah Desa


Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang
LOKASI :
Provinsi JAWA TENGAH
TAHUN:
2020
KATA PENGANTAR

Sebagai upaya dalam pemenuhan kebutuhan air bersih bagi


masyarakat, Desa Jombor, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang
Provinsi Jawa Tengah, melalui pemerintah desa merencanakan pembuatan
sarana air bersih dengan pemanfaatan airtanah, maka untuk mendukung
program tersebut perlu diketahui potensi airtanah di wilayah Desa Jombor.

Dalam penyelidikan airtanah ini dilakukan pengukuran dengan


metode geolistrik. Survei geolistrik adalah salah satu metode geofisika untuk
menduga kondisi bawah permukaan, khususnya macam batuan berdasarkan
sifat kelistrikan batuan. Perbedaan sifat kelistrikan batuan antara lain
disebabkan karena perbedaan macam mineral penyusun, porositas dan
permeabilitas batuan dan sebagainya. Dengan demikian berdasarkan
beberapa faktor seperti tersebut di atas maka data sifat kelistrikan batuan
dapat digunakan untuk menginterpretasikan lapisan batuan di bawah
permukaan.
Dalam laporan ini disajikan mengenai latar belakang penelitian,
metodologi pelaksanaan pekerjaan, hasil penelitian dan rekomendasi yang
dapat disampaikan dari penelitian ini. Selanjutnya diharapkan laporan ini
dapat dijadikan pedoman bagi perencanaan dan studi kelayakan bagi wilayah
Desa Jombor, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Provinsi Jawa
Tengah untuk pembuatan sarana air bersih dengan sumur bor, dalam angka
kebutuhan air bersih bagi masyarakat.

Semarang, April 2020


CV. Lumbung Mustika

Tohir Ibnush Sholah, S.T


Direktur

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................ ii


Daftar Isi .................................................................................................. iii
Daftar Gambar .......................................................................................... v
Daftar Tabel ............................................................................................. vi
Daftar Lampiran ..................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1


1.1 Umum ....................................................................................... 1
1.2 Peralatan .................................................................................. 1
1.3 Lokasi Survei ............................................................................. 2
1.4 Metode Pengukuran Geolistrik ................................................... 3
1.5 Sifat Batuan Terhadap Airtanah ................................................. 4

BAB II KONDISI GEOLOGI .................................................................. 6

BAB III HASIL PENDUGAAN GEOLISTRIK ......................................... 8


3.1 Analisis Titik Pengukuran JM-01 ............................................... 8
3.2 Analisis Titik Pengukuran JM-02 .............................................. 11
3.3 Analisis Titik Pengukuran JM-03 .............................................. 13
3.4 Analisis Titik Pengukuran JM-04 .............................................. 15
3.5 Analisis Titik Pengukuran JM-05 .............................................. 17
3.6. Pendugaan Debit Optimum ......................................... ......... . .19

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI .................................... 20


4.1 Kesimpulan ............................................................................. 20
4.2 Saran dan Rekomendasi .......................................................... 22

LAMPIRAN ............................................................................................ 23

iii
BAB. 1 PENDAHULUAN
1.1 Umum
Survei geolistrik adalah salah satu metode geofisika untuk menduga
kondisi hidrogeologi bawah permukaan, khususnya macam-macam batuan dan
kondisi kandungan air batuan berdasarkan sifat kelistrikan batuan.
Berdasarkan data sifat kelistrikan batuan yang berupa nilai tahanan-jenis
(resistivity), masing-masing harga tahanan jenis dikelompokkan dan ditafsirkan
dengan mempertimbangkan kondisi geologi setempat. Perbedaan sifat kelistrikan
batuan antara lain disebabkan karena perbedaan macam mineral penyusun,
porositas dan permeabilitas batuan (kandungan airtanah) dan sebagainya. Dengan
demikian berdasarkan beberapa faktor seperti tersebut di atas maka data sifat
kelistrikan batuan dapat digunakan untuk menginterpretasikan kandungan
airtanah.

1.2 Peralatan
Alat yang digunakan dalam survei geolistrik ini adalah Resistivity-meter
digital merk BWN AUTO-RES v 1.5 dan v2.1 (Gambar 1.1), yang memiliki
spesifikasi sebagai berikut :
1. Transmitter
❖ Output Voltase : 400 V maks
❖ Output Arus : 1, 2, 5, 10, 20, 50, 100, 200 mA
❖ V-Operasional : 12 Volt DC
2. Receiver
❖ impedansi input : 1 m-ohm
❖ pembacaan potensial : 0 – 0.6 volt, 0 - 6 volt (otomatis)
❖ resolusi : 10 micro-V
❖ rasio kebisingan : 50 dB (50/60 Hz)

Laporan Akhir Survey Geolistrik Desa Jombor Kecamatan Tuntang | 1


❖ stack pengukuran : 1, 4, 16, 64
❖ satu siklus pengukuran : 3,5 detik
3. Memori data
❖ jumlah file maks. : 128
❖ jumlah data maksimal : 1100
❖ jumlah file data maks : 110
4. Interface : RS-232C
5. Kisaran suhu operasional : 0 - 50 °C.
6. Dimensi 201 x 281 x 200 mm
7. Catu daya berupa aki 12 volt
8. Berat alat lebih kurang 12 kg
9. Peralatan tambahan: 2 rol kabel arus, @ 300 m2 rol kabel potensial @ 50 m, 4
elektrode non polarized steel dan 4 handy-talky

Gambar 1.1 Peralatan penyelidikan geolistrik

1.3 Lokasi Survei


Survei geolistrik dilakukan pada tanggal 30 Maret 2020 untuk mendeteksi
lebih detail kondisi bawah permukaan meliputi macam, kedalaman serta ketebalan
lapisan batuan, sehingga dapat diketahui kondisi airtanah tersebut. Lokasi survei
geolistrik di Desa Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Provinsi

Laporan Akhir Survey Geolistrik Desa Jombor Kecamatan Tuntang | 2


Jawa Tengah yang dilakukan 5 lokasi pengukuran geolistrik seperti yang dapat
dilihat pada Gambar 1.2 berikut.

JM-04

JM-05

Gambar 1.2 Denah lokasi pengukuran geolistrik (Desa Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang Provinsi Jawa Tengah (Google Earth, 2020)

1.4 Metode Pengukuran Geolistrik


Pengukuran besarnya tahanan-jenis batuan di bawah permukaan tanah
dengan menggunakan vertical electrical sounding, bertujuan untuk mengetahui
variasi susunan lapisan batuan di bawah tanah secara vertikal, dengan cara
memberi arus listrik ke dalam tanah serta diukur besarnya nilai tahanan jenisnya.
Nilai tahanan jenis batuan yang diukur langsung di lapangan adalah nilai
tahanan jenis semu (apparent resistivity). Oleh karena itu nilai tahanan jenis di
lapangan harus dihitung dan dianalisis untuk mendapatkan nilai tahanan jenis
sebenarnya melalui penyamaan (matching) kurva lapangan dengan kurva baku
dan bantu. Metode yang digunakan dalam pengukuran geolistrik adalah
menggunakan konfigurasi Schlumberger (Gambar 1.3), dengan memakai rumus
perhitungan :

Laporan Akhir Survey Geolistrik Desa Jombor Kecamatan Tuntang | 3


a = (b2/2-a/4)

Keterangan :
ρa : harga tahanan jenis semu (ohm meter)
V : beda potensial (mili Volt)
I : arus (miliAmper)
b : setengah jarak elektroda arus (meter)
a : jarak elektrode potensial (meter)
Persyaratan yang harus dipenuhi : AB/2 > MN/2

V
a
A M N B
b
Gambar 1.3 Skema survei geolistrik dengan metode Schlumberger

Selanjutnya dalam pengolahan dan perhitungan data lapangan (apparent


resistivity) untuk mendapatkan nilai tahanan jenis yang sebenarnya serta
kedalaman digunakan metode matching curve. Untuk survei ini panjang AB/2
maksimum 200 meter dan panjang MN/2 maksimum 25 meter.

1.5 Sifat Batuan Terhadap Airtanah


Berdasarkan perlakuan terhadap airtanah, terutama tergantung dari sifat
fisik tekstur, batuan dibedakan menjadi 4 (empat) jenis, yaitu:
1. Akuifer
Akuifer adalah suatu lapisan atau formasi geologi dimana formasi tersebut
mengandung air dan di dalam kondisi yang umum ditemui di lapangan
memungkinkan air melalui formasi tersebut. Contoh : pasir, kerikil, batupasir,
batugamping yang berlubang-lubang, lava yang retak-retak dan sebagainya.
2. Akuiklud

Laporan Akhir Survey Geolistrik Desa Jombor Kecamatan Tuntang | 4


Akuiklud adalah suatu lapisan atau formasi batuan yang tidak dapat dilalui air
dalam jumlah yang berarti, walaupun formasi tersebut mengandung air.
Umumnya akuiklud merupakan lapisan pembatas atas atau bawah dari lapisan
akuifer tertekan. Contoh : lempung, serpih, tuf halus, lanau dan berbagai
batuan yang berukuran lempung.
3. Akuifug
Akuifug adalah suatu lapisan atau formasi geologi yang kedap air dan tidak
mengandung air. Contoh : granit dan batuan-batuan kompak, keras serta
padat.
4. Akuitar
Akuitar adalah suatu lapisan atau formasi geologi yang kurang kedap air bila
dibandingkan dengan akuiklud, tetapi masih dapat mentransmisikan atau
meluluskan air walaupun dalam jumlah yang sedikit.

Laporan Akhir Survey Geolistrik Desa Jombor Kecamatan Tuntang | 5


BAB. 2 KONDISI GEOLOGI
2.1 Geologi Lokal Desa Jombor dan Sekitarnya
Desa Jombor merupakan daerah yang termasuk ke dalam satuan morfologi
perbukitan landai, jenis batuan/litologi daerah ini berupa batuan vulkanik.
Berdasarkan satuan litologi yang mengacu dari peta geologi regional lembar
Magelang - Semarang, Jawa tahun 1996 maka pada lokasi geolistrik termasuk ke
dalam Batuan Gunungapi Tak Terpisahkan (Qvm) yang terdiri dari material breksi
gunungapi, lava, tuf dan breksi lahar Gunung Merbabu.

JM-04

JM-05

Gambar 2.1 Daerah penelitian berdasarkan Peta Geologi Regional Lembar Magelang -
Semarang, Jawa (1996), dengan modifikasi)

Laporan Akhir Survey Geolistrik Desa Jombor Kecamatan Tuntang | 6


2.1 Hidrogeologi Lokal Desa Jombor dan Sekitarnya
Berdasarkan Peta Hidrogeologi Lembar Semarang skala 1:250.000 tahun
1988, Desa Jombor dan sekitarnya merupakan daerah yang termasuk ke dalam 1
tatanan hidrologi, yaitu daerah akuifer produktif sedang, dengan penyebaran luas
dikategorikan daerah akuifer dengan keterusan sangat beragam, kedalaman muka
airtanah umumnya dalam, debit sumur umumnya 5 l/dtk, mata air umumnya
berdebit sedang, muncul terutama pada daerah lekuk lereng. daerah akuifer
produktif sedang, dengan penyebaran luas mencakup lokasi titik geolistrik JM-01,
JM-02, JM-03, JM-04 dan JM-05.

JM-04

JM-05

Gambar 2.2 Daerah penelitian berdasarkan Peta Hidrogeologi Semarang Skala 1:250.000
tahun (1988), dengan modifikasi)

Laporan Akhir Survey Geolistrik Desa Jombor Kecamatan Tuntang | 7


BAB. 3 HASIL PENDUGAAN
GEOLISTRIK

Pendugaan geolistrik di Desa Jombor didapat dari perhitungan dan analisis


data pengukuran tahanan jenis sebanyak 3 titik pengukuran, hasil interpretasi
geolistrik sebagai lapisan – lapisan litologi yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1 Interpretasi nilai resisitivitas batuan modifikasi klasifikasi Telford (1990)

No. Nilai resistivity Ωm Jenis Litologi


1 0,1 – 20 Ωm Tuff
2 21 – 100 Ωm Batupasir Tuffan
3 101 – 5.000 Ωm Breksi Vulkanik
4 >5.000 Ωm Batuan Beku

Beberapa kontras tahanan jenis yang ditafsirkan sebagai perubahan lapisan


kemudian digambarkan dalam penampang bawah permukaan tanah, analisis titik
pengukuran geolistrik Desa Jombor (JM-01, JM-02, JM-03, JM-04 dan JM-05)
sebagai berikut :

3.1 Analisis Titik Pengukuran JM-01


Berdasarkan pengukuran geolistrik yang dilakukan pada titik pengukuran
JM-01 didapatkan 12 lapisan batuan (Tabel 3.1).

Tabel 3.2 Penyebaran lapisan JM-01


Layer ρn (Ωmeter) h (meter) d (MBMT) Batuan Hidrogeologi
1 24,06 0,71 0 Tanah Penutup -
2 5,72 0,84 0,71 Tuff Akuiklud
3 115,09 0,32 1,55 Breksi Vulkanik Akuitar

Laporan Akhir Survey Geolistrik Desa Jombor Kecamatan Tuntang | 8


4 152,70 0,84 1,87 Breksi Vulkanik Akuitar
5 22,30 0,63 2,71 Batupasir Tuffan Akuifer
6 2,42 0,49 3,34 Tuff Akuiklud
7 0,47 0,47 3,83 Tuff Akuiklud
8 6,53 0,02 4,30 Tuff Akuiklud
9 3.336,75 6,93 4,32 Breksi Vulkanik Akuitar
10 100 0,1 11,25 Breksi Vulkanik Akuitar
11 14,76 65,12 11,35 Tuff Akuiklud
12 18,20 37,53 76,47 Tuff Akuiklud

Pada susunan hidrostratigrafi tersebut, tidak ada lapisan batuan yang


berpotensi untuk menyimpan airtanah tanah. Oleh sebab itu, tidak disarankan
untuk dilakukan pengeboran airtanah pada titik ini. (Gambar 3.1).

Laporan Akhir Survey Geolistrik Desa Jombor Kecamatan Tuntang | 9


Gambar 3.1 Log geolistrik JM-01

Laporan Akhir Survey Geolistrik Desa Jombor Kecamatan Tuntang | 10


3.2 Analisis Titik Pengukuran JM-02
Berdasarkan pengukuran geolistrik yang dilakukan pada titik pengukuran
JM-02 didapatkan 10 lapisan batuan (Tabel 3.2).

Tabel 3.2 Penyebaran lapisan JM-02


Layer ρn (Ωmeter) h (meter) d (MBMT) Litologi Hidrogeologi
1 28,13 1,53 0 Tanah Penutup -
2 20,99 2,08 1,53 Batupasir Tuffan Akuifer
3 0,58 0,42 3,61 Tuff Akuiklud
4 102,05 2,07 4,03 Breksi Vulkanik Akuitar
5 56,31 2,89 6,10 Batupasir Tuffan Akuifer
6 16,25 0,07 8,99 Breksi Vulkanik Akuitar
7 1.285,40 9,47 9,06 Breksi Vulkanik Akuitar
8 3.212,88 101,25 18,53 Breksi Vulkanik Akuitar
9 38,31 14,66 119,78 Batupasir Tuffan Akuifer
10 2.755,67 65,56 134,44 Breksi Vulkanik Akuitar

Pada susunan hidrostratigrafi tersebut yang dapat berfungsi sebagai akuifer


adalah layer 2, 5 dan 9. Layer 2 memiliki kedalaman mulai dari 1,53 hingga 3,61
Meter Dibawah Permukaan Tanah (MDMT), dikategorikan kedalaman akuifer
dangkal. Layer 5 memiliki kedalaman mulai dari 6,10 hingga 8,99 Meter Dibawah
Permukaan Tanah (MDMT) , dikategorikan kedalaman akuifer dangkal. Layer 9
memiliki kedalaman mulai dari 119,78 hingga 134,44 Meter Dibawah Permukaan
Tanah (MDMT) , dikategorikan kedalaman akuifer dalam. Rentang ini memiliki
nilai resistivitas 20,99 – 56,31 Ω.meter. Rentang ini adalah rentang untuk litologi
batupasir tuffan yang berpotensi menyimpan airtanah. (Gambar 3.2).

Laporan Akhir Survey Geolistrik Desa Jombor Kecamatan Tuntang | 11


Gambar 3.2 Log geolistrik JM-02

Laporan Akhir Survey Geolistrik Desa Jombor Kecamatan Tuntang | 12


3.3 Analisis Titik Pengukuran JM-03
Berdasarkan pengukuran geolistrik yang dilakukan pada titik pengukuran
JM-03 didapatkan 10 lapisan batuan (Tabel 3.2).

Tabel 3.3 Penyebaran lapisan JM-03


Layer ρn (Ωmeter) h (meter) d (MBMT) Litologi Hidrogeologi
1 98,34 0,7 0 Tanah Penutup -
2 461,68 0,53 0,70 Breksi Vulkanik Akuifer
3 4,75 0,58 1,23 Tuff Akuiklud
4 237,04 1,39 1,81 Breksi Vulkanik Akuitar
5 394,98 1,25 3,20 Breksi Vulkanik Akuitar
6 5,01 2,01 4,45 Tuff Akuiklud
7 205,11 6,78 6,46 Breksi Vulkanik Akuitar
8 1.290,94 3,65 13,24 Breksi Vulkanik Akuitar
9 57,32 66,04 16,89 Batupasir Tuffan Akuifer
10 7,148,05 37,07 82,93 Batuan Beku Akuifug

Pada susunan hidrostratigrafi tersebut yang dapat berfungsi sebagai akuifer


adalah layer 9. Layer 9 memiliki kedalaman mulai dari 16,89 hingga 82,93 Meter
Dibawah Permukaan Tanah (MDMT), dikategorikan kedalaman akuifer dalam.
Rentang ini memiliki nilai resistivitas 57,32 Ω.meter. Rentang ini adalah rentang
untuk litologi batupasir tuffan yang berpotensi menyimpan airtanah. (Gambar
3.3).

Laporan Akhir Survey Geolistrik Desa Jombor Kecamatan Tuntang | 13


Gambar 3.3 Log geolistrik JM-03

Laporan Akhir Survey Geolistrik Desa Jombor Kecamatan Tuntang | 14


3.4 Analisis Titik Pengukuran JM-04
Berdasarkan pengukuran geolistrik yang dilakukan pada titik pengukuran
JM-04 didapatkan 7 lapisan batuan (Tabel 3.4).

Tabel 3.4 Penyebaran lapisan JM-04


Layer ρn (Ωmeter) h (meter) d (MBMT) Litologi Hidrogeologi
1 28 0,65 0 Tanah Penutup -
2 19,72 0,93 0,65 Batupasir Tuffan Akuifer
3 21,61 4,14 1,58 Batupasir Tuffan Akuifer
4 208,37 13,73 5,72 Breksi Vulkanik Akuitar
5 296,51 16,28 19,45 Breksi Vulkanik Akuitar
6 74,65 40,59 35,73 Batupasir Tuffan Akuifer
7 1.316,03 37,68 76,32 Batuan Beku Akuifuq

Pada susunan hidrostratigrafi tersebut yang dapat berfungsi sebagai akuifer


adalah layer 2, 3 dan 6. Layer 2 dan 3 memiliki kedalaman mulai dari 0,65 hingga
5,72 Meter Dibawah Permukaan Tanah (MDMT), dikategorikan kedalaman
akuifer dangkal. Layer 6 memiliki kedalaman mulai dari 35,73 hingga 76,32
Meter Dibawah Permukaan Tanah (MDMT), dikategorikan kedalaman akuifer
dalam. Rentang ini memiliki nilai resistivitas 19,72 - 74,65 Ω.meter. Rentang ini
adalah rentang untuk litologi batupasir tuffan yang berpotensi menyimpan
airtanah. (Gambar 3.4).

Laporan Akhir Survey Geolistrik Desa Jombor Kecamatan Tuntang | 15


Gambar 3.4 Log geolistrik JM-04

Laporan Akhir Survey Geolistrik Desa Jombor Kecamatan Tuntang | 16


3.5 Analisis Titik Pengukuran JM-05
Berdasarkan pengukuran geolistrik yang dilakukan pada titik pengukuran
JM-05 didapatkan 12 lapisan batuan (Tabel 3.5).

Tabel 3.5 Penyebaran lapisan JM-05


Layer ρn (Ωmeter) h (meter) d (MBMT) Batuan Hidrogeologi
1 24,06 0,71 0 Tanah Penutup -
2 5,72 0,84 0,71 Tuff Akuiklud
3 115,09 0,32 1,55 Breksi Vulkanik Akuitar
4 152,70 0,84 1,87 Breksi Vulkanik Akuitar
5 22,30 0,63 2,71 Batupasir Tuffan Akuifer
6 2,42 0,49 3,34 Tuff Akuiklud
7 0,47 0,47 3,83 Tuff Akuiklud
8 6,53 0,02 4,30 Tuff Akuiklud
9 3.336,75 6,93 4,32 Breksi Vulkanik Akuitar
10 100 0,1 11,25 Breksi Vulkanik Akuitar
11 14,76 65,12 11,35 Tuff Akuiklud
12 18,20 37,53 76,47 Tuff Akuiklud

Pada susunan hidrostratigrafi tersebut, tidak ada lapisan batuan yang


berpotensi untuk menyimpan airtanah tanah. Oleh sebab itu, tidak disarankan
untuk dilakukan pengeboran airtanah pada titik ini. (Gambar 3.1).

Laporan Akhir Survey Geolistrik Desa Jombor Kecamatan Tuntang | 17


JM-05

Gambar 3.1 Log geolistrik JM-01

Laporan Akhir Survey Geolistrik Desa Jombor Kecamatan Tuntang | 18


3.6 Pendugaan Debit Optimum

Dari data di atas ditentukan lapisan akuifer yaitu pada lapisan batupasir,
pasir dan pasir lempungan, karena lapisan ini memiliki kemampuan menyimpan
dan mengalirkan air tanah. Dari ketebalan akuifer tersebut, estimasi kuantitatif
dilakukanuntuk memperkirakan debit optimum (Qopt) yang dapat dihasilkan.
Ketebalan akuifer mempunyai hubungan dengan debit optimum yang dapat
dihasilkan oleh suatu sistem akuifer. Dengan memperhatikan komponen koefisien
permeabilitas dengan ketebalan akuifer maka dapat dihitung besarnya
transmisivitas yang dirumuskan sebagai berikut :

T = k.b,
dimana :
T : transmisivitas
k : koefisien permeabilitas
b : tebal akuifer
Besarnya debit pemompaan pada lokasi yang mempunyai akuifer cukup tebal,
dapat dihitung berdasarkan perkiraan harga koefisien permeabilitas (k) = 1 x
10-4 - 1 x 10-3 cm/det. Pada lapisan akuifer yang tersusun oleh pasir, besarnya k
adalah 1 x 10-3 cm/det. Dari harga k di atas, maka pada setiap ketebalan akuifer
berupa pasir atau batupasir 10 meter, debit pemompaan optimum sumur yang
dapat diambil adalah sebesar + 0,5 liter/detik. Sedangkan pada akuifer berupa
pasir lempungan , debit pemompaan optimum sumur yang dapat diambil adalah
sebesar + 0,25 liter/detik.

Laporan Akhir Survey Geolistrik Desa Jombor Kecamatan Tuntang | 19


BAB. 4 KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI
4.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengolahan data dan penafsiran jenis lapisan dari data
geolistrik yang didukung dengan data- data geologi, hidrogeologi dan pengamatan
lapangan yang berhubungan dengan aspek – aspek keairtanahan, maka dapat
disimpulkan :
1. Pada titik pengukuran JM-02 terdapat 3 (tiga) rentang lapisan akuifer yaitu:
 Pada kedalaman 1,53 hingga 3,61 Meter Dibawah Permukaan Tanah
(MDMT) merupakan lapisan Batupasir Tuffan (akuifer) dengan nilai
resisitivitas 20,99 Ω.meter dengan ketebalan 2,08 meter.
 Pada kedalaman 6,10 hingga 8,99 Meter Dibawah Permukaan Tanah
(MDMT) merupakan lapisan Batupasir Tuffan (akuifer) dengan nilai
resisitivitas 56,31 Ω.meter dengan ketebalan 2,89 meter.
 Pada kedalaman 119,78 hingga 134,44 Meter Dibawah Permukaan Tanah
(MDMT) merupakan lapisan Batupasir Tuffan (akuifer) dengan nilai
resisitivitas 38,31 Ω.meter dengan ketebalan 14,66 meter.
Perkiraan debit pemompaan optimum 0,5 – 1 liter/detik
2. Pada titik pengukuran JM-03 terdapat 1 (satu) rentang lapisan akuifer yaitu:
 Pada kedalaman 16,89 hingga 82,93 Meter Dibawah Permukaan Tanah
(MDMT) merupakan lapisan Batupasir Tuffan (akuifer) dengan nilai
resisitivitas 57,32 Ω.meter dengan ketebalan 66,04 meter.
Perkiraan debit pemompaan optimum 2 – 3 liter/detik
3. Pada titik pengukuran JM-04 terdapat 2 (dua) rentang lapisan akuifer yaitu:
 Pada kedalaman 0,65 hingga 5,72 Meter Dibawah Permukaan Tanah
(MDMT) merupakan lapisan Batupasir Tuffan (akuifer) dengan nilai
resisitivitas 19,72 – 21,61 Ω.meter dengan ketebalan 4,5 meter.

Laporan Akhir Survey Geolistrik Desa Jombor Kecamatan Tuntang | 20


 Pada kedalaman 35,73 hingga 75,32 Meter Dibawah Permukaan Tanah
(MDMT) merupakan lapisan Batupasir Tuffan (akuifer) dengan nilai
resisitivitas 74,85 Ω.meter dengan ketebalan 40 meter.
Perkiraan debit pemompaan optimum 1,5 – 2,3 liter/detik

4.2 Saran dan Rekomendasi


Dari hasil penyelidikan bawah permukaan dengan metode geolistrik di
Desa Jombor, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, dapat
direkomendasikan sebagai berikut :
a. Dari 5 ( tiga ) titik pengukuran, dapat ditindaklanjuti dengan pembuatan sumur
di sekitar titik geolistrik, yaitu:
 JM-02 sampai kedalaman 134 meter.
 JM-03 sampai kedalaman 82,93 meter.
 JM-04 sampai kedalaman 75,32 meter.
b. Dari hasil pendugaan geolistrik dapat direncanakan pemasangan screen, di
akuifer dalam saja agar tidak mengganggu sumur dangkal warga sekitar yang
sudah ada yaitu di :
 JM-02 pada kedalaman 120 sampai 134 meter
 JM-03 pada kedalaman 40 sampai 80 meter
 JM-04 pada kedalaman 40 sampai 75 meter
c. Dapat dilakukan pumping test maksimal 3 kali 24 jam untuk mendapatkan debit
yang stabil.

Laporan Akhir Survey Geolistrik Desa Jombor Kecamatan Tuntang | 21


LAMPIRAN
JM-04

JM-05
DATA LAPANGAN PENGUKURAN GEOLISTRIK
Konfigurasi: SCHLUMBERGER

Lokasi : Desa Jombor Koordinat : 440828/9191685


No. Titik : JB-01 Elevasi : 472 mdpl
Alat : Resistivity Meter M. Airtanah :-
Cuaca : Cerah Tanggal : 30 Maret 2020

MN/2 AB/2 K V (Mv) I (Ma) R (Ohm) Rho (Ohm-m)


0.5 1.5 6.3 94 37 2.5405405 16.00540541
0.5 2.5 18.8 33 42 0.7857143 14.77142857
0.5 4 49.5 6.7 24 0.2791667 13.81875
0.5 6 112.3 5.9 32 0.184375 20.7053125
0.5 8 200.3 10.5 74 0.1418919 28.42094595
0.5 10 313.3 2.8 31 0.0903226 28.29806452
0.5 12 451.8 1.5 25 0.06 27.108
0.5 15 706.1 1 33 0.030303 21.3969697

5 15 62.8 10 29 0.3448276 21.65517241


5 20 117.8 18 130 0.1384615 16.31076923
5 25 188.5 13.1 135 0.097037 18.29148148
5 30 274.9 11.3 129 0.0875969 24.0803876
5 40 494.8 7 118 0.059322 29.35254237
5 50 777.5 6.8 138 0.0492754 38.3115942
5 60 1123 3.2 87 0.0367816 41.30574713

10 60 549.8 9.8 126 0.0777778 42.76222222


10 75 867.9 8.4 154 0.0545455 47.34
10 100 1555 6 142 0.0422535 65.70422535

25 100 589 5.6 53 0.1056604 62.23396226


25 125 942.5 4.9 76 0.0644737 60.76644737
25 150 1374 3 54 0.0555556 76.33333333
DATA LAPANGAN PENGUKURAN GEOLISTRIK
Konfigurasi: SCHLUMBERGER

Lokasi : Desa Jombor Koordinat : 441244.59/9191808


No. Titik : JB-02 Elevasi : 480 mdpl
Alat : Resistivity Meter M. Airtanah :-
Cuaca : Cerah Tanggal : 30 Maret 2020

MN/2 AB/2 K V (Mv) I (Ma) R (Ohm) Rho (Ohm-m)


0.5 1.5 6.3 500 120 4.1666667 26.25
0.5 2.5 18.8 150 113 1.3274336 24.95575221
0.5 4 49.5 50 110 0.4545455 22.5
0.5 6 112.3 18.8 116 0.162069 18.20034483
0.5 8 200.3 8.9 135 0.0659259 13.20496296
0.5 10 313.3 5.5 139 0.0395683 12.39676259
0.5 12 451.8 1.6 58 0.0275862 12.46344828
0.5 15 706.1 3 130 0.0230769 16.29461538

5 15 62.8 30 116 0.2586207 16.24137931


5 20 117.8 19.4 117 0.165812 19.53264957
5 25 188.5 14.3 121 0.1181818 22.27727273
5 30 274.9 9.6 117 0.0820513 22.55589744
5 40 494.8 8.6 123 0.0699187 34.59577236
5 50 777.5 7.9 119 0.0663866 51.61554622
5 60 1123 8.7 107 0.0813084 91.30934579

10 60 549.8 10.8 83 0.1301205 71.54024096


10 75 867.9 10.9 95 0.1147368 99.58010526
10 100 1555 6 94 0.0638298 99.25531915

25 100 589 15 94 0.1595745 93.9893617


25 125 942.5 11.8 107 0.1102804 103.9392523
25 150 1374 7 71 0.0985915 135.4647887
25 200 2474 5.8 75 0.0773333 191.3226667
DATA LAPANGAN PENGUKURAN GEOLISTRIK
Konfigurasi: SCHLUMBERGER

Lokasi : Desa Jombor Koordinat : 44102/9191914


No. Titik : JM-03 Elevasi : 503 mdpl
Alat : Resistivity Meter M. Airtanah :-
Cuaca : Cerah Tanggal : 04 mei 2020

MN/2 AB/2 K V (Mv) I (Ma) R (Ohm) Rho (Ohm-m)


0.5 1.5 6.3 1328 67 19.820896 124.8716418
0.5 2.5 18.8 478 72 6.6388889 124.8111111
0.5 4 49.5 87.4 35 2.4971429 123.6085714
0.5 6 112.3 23 38 0.6052632 67.97105263
0.5 8 200.3 13.4 57 0.2350877 47.08807018
0.5 10 313.3 7.4 44 0.1681818 52.69136364
0.5 12 451.8 6.6 48 0.1375 62.1225
0.5 15 706.1 4.9 52 0.0942308 66.53634615

5 15 62.8 68 52 1.3076923 82.12307692


5 20 117.8 45.1 65 0.6938462 81.73507692
5 25 188.5 6.3 15 0.42 79.17
5 30 274.9 16.4 64 0.25625 70.443125
5 40 494.8 8.6 54 0.1592593 78.80148148
5 50 777.5 4.9 43 0.1139535 88.59883721
5 60 1123 8.8 91 0.0967033 108.5978022

10 60 549.8 18.2 91 0.2 109.96


10 75 867.9 4.7 39 0.1205128 104.5930769
10 100 1555 8.3 109 0.0761468 118.4082569

25 100 589 21.6 110 0.1963636 115.6581818


25 125 942.5 6.6 48 0.1375 129.59375
25 150 1374 5.8 61 0.095082 130.642623
25 200 2474 3.6 55 0.0654545 161.9345455
DATA LAPANGAN PENGUKURAN GEOLISTRIK
Konfigurasi: SCHLUMBERGER

Lokasi : Desa Jombor Koordinat : 441458/9191782


No. Titik : JM-04 Elevasi : 500 mdpl
: Resistivity
Alat Meter M. Airtanah :-
Cuaca : Cerah Tanggal : 02/06/2020

MN/2 AB/2 K V (Mv) I (Ma) R (Ohm) Rho (Ohm-m)


0.5 1.5 6.3 584 151 3.8675497 24.36556291
0.5 2.5 18.8 175.2 148 1.1837838 22.25513514
0.5 4 49.5 69.4 152 0.4565789 22.60065789
0.5 6 112.3 30.5 134 0.2276119 25.5608209
0.5 8 200.3 23.1 155 0.1490323 29.85116129
0.5 10 313.3 16.4 144 0.1138889 35.68138889
0.5 12 451.8 11.8 134 0.0880597 39.78537313
0.5 15 706.1 8.9 135 0.0659259 46.5502963

5 15 62.8 94.9 136 0.6977941 43.82147059


5 20 117.8 63 138 0.4565217 53.77826087
5 25 188.5 42.3 130 0.3253846 61.335
5 30 274.9 29 114 0.254386 69.93070175
5 40 494.8 23.7 137 0.1729927 85.59678832
5 50 777.5 11.1 85 0.1305882 101.5323529
5 60 1123 11.7 116 0.1008621 113.2681034

10 60 549.8 22.6 116 0.1948276 107.1162069


10 75 867.9 9.7 78 0.124359 107.9311538
10 100 1555 8.8 104 0.0846154 131.5769231

25 100 589 21.5 104 0.2067308 121.7644231


25 125 942.5 13.6 93 0.1462366 137.827957
25 150 1374 9.1 89 0.1022472 140.4876404
25 200 2474 5.1 80 0.06375 157.7175
Dokumentasi Kegiatan
1. Foto Pengukuran Geolistrik Titik JM-01

2. Foto Pengukuran Geolistrik Titik JM-02


3. Foto Pengukuran Geolistrik Titik JM-03

4. Foto Pengukuran Geolistrik Titik JM-04


5. Foto Pengukuran Geolistrik Titik JM-05

Anda mungkin juga menyukai