Anda di halaman 1dari 3

Lampiran 1

Pertemuan Pertama
KD . 3.2 Menganalisis fungsi dan peran Pancasila dalam kehidupan bangsa dan negara
Indonesia

Pertemuan 1

A. Kedudukan, Fungsi, dan Arti Pancasila

Asal muasal kata Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta, yakni kata Panca yang berati lima dan
sila/syla yang memiliki arti batu, sendi, alas atau sebuah dasar. Maka jika ditarik kesimpulan
Pancasila memiliki makna sebuah dasar yang terdiri dari lima unsur. Kelima unsur didalam Pancasila
tersebut membentuk satu kesatuan yang saling mengikat dan terkait satu sama lain sehingga
menjadikan fungsi Pancasila sebagai suatu dasar negara yang utuh dan sempuna. Yang
mencerminkan fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara dan idiologi negera.

1. Pancasila sebagai Dasar Negara

Pancasila sebagai dasar negara, berarti Pancasila dijadikan pedoman dalam bertingkah laku dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 menegaskan,
bangsa Indonesia memiliki dasar dan pedoman dalam berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila.
Pancasila sebagai dasar negara mendasari pasal-pasal dalam UUD 1945. Serta menjadi cita-cita
hukum yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.

Pancasila sebagai dasar negara memiliki makna sebagai berikut:

a. Sebagai dasar untuk menata negara yang merdeka dan berdaulat.

b. Sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan aparatur negara yang bersih dan berwibawa.

c. Sebagai dasar, arahan dan petunjuk aktivitas perkehidupan bangsa Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari.

2. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Pancasila dianggap memiliki nilai-nilai kehidupan paling baik. Pancasila dijadikan dasar dan motivasi
dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Semua sila dari Pancasila tidak dapat dilaksanakan secara terpisah-pisah karena Pancasila merupakan
satu kesatuan yang utuh dan saling berkaitan. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah sila pertama dan
utama yang mendasari keempat sila lainnya. Dalam Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
(2012) karya Jimly Asshiddiqie, dorongan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
menentukan kualitas dan derajat kemanusiaan seseorang di antara sesama manusia.

3. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa

Yang dimaksud dengan kepribadian ialah setiap sifat yang terlihat dalam perilaku seseorang atau
sebuah bangsa yang membuatnya berbeda dari seseorang atau bangsa lainnya. Setiap orang memiliki
orientasi berbeda dalam menghadapi sebuah kondisi tertentu, sehingga tercipta sebuah pola perilaku
yang baku dan konsisten. Dengan begitu hal ini menjadi karakteristik pribadinya. Sedangkan bangsa
merupakan sebuah perhimpunan yang terdiri dari masyarakat yang saling memiliki keterkaitan dan
saling berhubungan untuk mencapai sebuah harapan yang dijadikan sebagi tujuan bersama di sebuah
wilayah tertentu.

Disebuah kehidupan bermasyarakat tercipta dari kelompok mayoritas dan juga minoritas yang
membentuk suatu harmoni kehidupan. Bila ditilik dari sisi sosiologis antropologis, bangsa merupakan
sesuatu yang diikat oleh suatu ikatan, dapat berupa ras, suku, sejarah, adat budaya dan juga agama
atau sebuah keyakinan, bahasa juga daerah. Dan ikatn tersebut dinamakan ikatan primordial.
Kepribadian bangsa merupakan ciri-ciri perilaku maupun karakteristik yang terlihat dalam kehidupan
suatu masyarakat dalam sebuah kesatuan nasional.

Dewan Perancang Nasional menyatakan bahwa kepribadian Indonesia adalah karakteristik yang


dimiliki oleh bangsa Indonesia dan berbeda secara menyeluruh dengan keribadian bangsa-bangsa
yang lain. Hal tersebut merupakan refleksi dari perubahan dan perkembangan bangsa Indonesia dari
masa ke masa. Perubahan yang dialami bangsa Indonesia dipengaruhi dengan segala hal yang terjadi
didalam mayarakat, adat budaya serta lingkungan didalam masyarakat itu sendiri.

Nilai-nilai Pancasila sebagai Ideologi Terbuka  memiliki peranan penting dalam membentuk
kepribadian bangsa Indonesia. Membuat karakteristik bangsa menjadi terbuka terhadap segala
perubahan yang terjadi baik didalam maupun diluar negeri. Terbuka dengan kebudayaan maupun
warga asing yang masuk ke Indonesia, dengan tidak meninggalkan kebudayaan asli milik bangsa
Indonesia sendiri. Terutama dalam hal berdemokrasi, Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa  sangat
penting untuk menyelesaikan masalah dengan jalan musyawarah tanpa adanya kekerasan.

Dari hal tersebut terlihat manfaat musyawarah yang merupakan dasar dalam berpendapat tanpa
melakukan pelanggaran hak warga negara. Pancasila sendiri merupakan dasar negara yang berasal
dari cerminan kehidupan masyarakatnya jadi merupakan milik bangsa Indonesia seluruhnya dan
bukan merupakan milik seseorang maupun golongan tertentu.

4. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa

Pada saat mendirikan negara, Bangsa Indonesia belum memiliki undang-undang dasar negara yang
tertulis. PPKI merupakan penjelmaan atau wakil seluruh rakyat Indonesia yang mengesahkan
perjanjian luhur untuk membela Pancasila selama-lamanya.

5. Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum

Sumber hukum adalah sumber Yng dijadikan bahan penyususnan peraturan perundang undangan,
baik tertulis maupun tidak tertulis.

Kedudukan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum terdapat dalam Pasal 2 UU No. 12
tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang Undangan yang berbunyi “ Pancasila
merupakan sumber segala sumber hukun negara.”Sebagai sumber segala aturan hukum, Pancasila
merupakan dasar untuk mengatur perundang – undangan yang dijabarkan dari nilai nilai Pancasila.

6. Pancasila sebagai Idiologi Nasional


Pancasila merupakan dasar negara yang terbentuk melalui proses panjang yang penuh lika-liku
perjuangan, baik perjuangan secara moril maupun materiil bahkan jiwa dan raga. Asal mula Pancasila
menurut kausalitas dibagi menjadi dua, yakni asal mula langsung dan tak langsung.

Pancasila sebagai ideologi nasional merupakan nilai yang terkandung di dalamnya dan menjadi cita-
cita normatif di dalam penyelenggaraan negara. Secara luas Pengertian Pancasila sebagai Ideologi
negara adalah visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia
ialah terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, kesadaran akan
kesatuan, berkerakyatan serta menjunjung tinggi nilai keadilan

Jorge Larrain  mengungkapkan, bahwa “ideology as a set of beliefs”. Ini memiliki suatu makna
sebuah sistem kepercayaan yang berkembang ditengah masyarakat mengenai sesuatu hal yang
dijadikan sebagai pedoman karena memiliki nilai yang membangkitkan semangat. Nilai-nilai tersebut
dipandang sebagai gagasan yang menjadi landasan cara berpikir dan juga bertindak secara individu
maupun suatu bangsa untuk mengatasi setiap masalah maupun persoalan yang dihadapi

Pancasila sebagai ideologi nasional, memiliki pemahaman dalam sudut pandang budaya bangsa dan
bukan melalui sudut pandang kekuasaan, hal ini bermakna bahwa Pancasila bukanlah sebagai alat
kekuasaan namun sebagai alat yang menyatukan bangsa dan negara.

Anda mungkin juga menyukai