Anda di halaman 1dari 11

PROJECT 3

OSILASI TERPAKSA

Disusun oleh:
Nama : Maya Annisya Firdaus
NIM : 20306141009
Kelas : Fisika B

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVRSITAS NEGRI YOGYAKARTA
2021
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mencari dan menganalisis nilai frekuensi dan periode pada osilasi terpaksa
2. Menganalisis nilai frekuensi sudut (𝜔) dan amplitudo pada bandul dan
pemaksa saat kondisi dibawah frekuensi alami, mendekati frekuensi alami,
dan diatas frekuensi alami.
B. PROSEDUR PENGUKURAN
 Alat dan bahan :
- Bandul 0,125 kg
- Tali 0,35 m
- Kayu
- Pipa/peralon
- Handphone
- Aplikasi metronome beats
- software tracker
- Laptop
- Selotip
 Langkah percobaan
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mendesain alat seperti skema dibawah
3. Mengatur tempo gerakan pemaksa menggunakan aplikasi
metronome beats sesuai 3 kondisi yang akan dicari
4. Menggerakan kayu (pemaksa) sesuai dengan tempo
5. Merekam video dengan handphone
6. Menganalisis video menggunakan aplikasi tracker
7. Mengulangi langkah 3–6 untuk 2 kondisi lainnya.
 Skema alat

C. DATA PERCOBAAN
1. Dibawah frekuensi alami
 Data sampel pada pemaksa

 Data sampel pada bandul


 Grafik dibawah frekuensi alami

2. Mendekati frekuensi alami


 Data sampel pada pemaksa
 Data sampel pada bandul
 Grafik mendekati frekuensi alami,

3. Diatas frekuensi alami


 Data sampel pada pemaksa

 Data sampel pada bandul


 Grafik diatas frekuensi alami,

D. ANALISIS DATA
Mencari nilai frekuensi alami
𝑔
𝜔0 = √ 𝑙

9,8
𝜔0 = √0.35
𝜔0 = √28
𝜔0 = 5,3 𝑟𝑎𝑑/𝑠
1. Dibawah frekuensi alami
 Mencari nilai frekuensi sudut pada pemaksa
𝑛 4,5 4,5
𝑓= = 10,090−3,714 = 6,376 = 0,71 𝐻𝑧
𝑡
1 1
𝑇 = 𝑓 = 0,71 = 1,41 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
2𝜋 2×3,14
𝜔= = = 4,45 𝑟𝑎𝑑/𝑠
𝑇 1,41

 Mencari nilai frekuensi sudut pada bandul


𝑛 4,5 4,5
𝑓= = 10,090−3,714 = 6,376 = 0,71 𝐻𝑧
𝑡
1 1
𝑇 = 𝑓 = 0,71 = 1,41 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
2𝜋 2×3,14
𝜔= = = 4,45 𝑟𝑎𝑑/𝑠
𝑇 1,41

2. Mendekati frekuensi alami


 Mencari nilai frekuensi sudut pada pemaksa
𝑛 3,5
𝑓= = 4,021 = 0,87 𝐻𝑧
𝑡
1 1
𝑇 = 𝑓 = 0,87 = 1,15 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
2𝜋 2×3,14
𝜔= = = 5,46 𝑟𝑎𝑑/𝑠
𝑇 1,15

 Mencari nilai frekuensi sudut pada bandul


𝑛 3,25
𝑓= = 4,021 = 0,81 𝐻𝑧
𝑡
1 1
𝑇= = = 1,23 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
𝑓 0,81
2𝜋 2×3,14
𝜔= = = 5,1 𝑟𝑎𝑑/𝑠
𝑇 1,23

3. Diatas frekuensi alami


 Mencari nilai frekuensi sudut pada pemaksa
𝑛 4
𝑓= = 3,518 = 1,137 𝐻𝑧
𝑡
1 1
𝑇 = 𝑓 = 1,137 = 0,88 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
2𝜋 2×3,14
𝜔= = = 7,14 𝑟𝑎𝑑/𝑠
𝑇 0,88

 Mencari nilai frekuensi sudut pada bandul


𝑛 3,5
𝑓= = 3,518 = 0,99 𝐻𝑧
𝑡
1 1
𝑇 = 𝑓 = 0.99 = 1,01 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
2𝜋 2×3,14
𝜔= = = 6,2 𝑟𝑎𝑑/𝑠
𝑇 1,01

E. PEMBAHASAN
Percobaan kali ini adalah praktikum tentang osilasi terpaksa. Tujuan
dari praktikum ini adalah mencari dan menganalisis nilai frekuensi dan periode
pada osilasi terpaksa serta menganalisis nilai frekuensi sudut (𝜔) dan
amplitudo saat kondisi dibawah frekuensi alami, mendekati frekuensi alami,
dan diatas frekuensi alami. Percobaan ini menggunakan aplikasi metronome
beats dan software tracker dalam menganalisis data.
Praktikum menggunakan beban bermassa 0,125 kg dan panjang talinya
0,35 meter. Panjang tali bandul digunakan untuk mengetahui nilai frekuensi
𝑔
alaminya yaitu dengan menggunakan rumus 𝜔0 = √ 𝑙 diperoleh nilainya

sebesar 𝜔0 = 5,3 𝑟𝑎𝑑/𝑠.


Pada kondisi di bawah frekuensi alami diperoleh hasil perhitungan
bahwa nilai frekuensi bandul dan frekuensi pemaksanya sebesar 0,71 Hz.
Setelah didapatkan nilai frekuensi, untuk mengetahui nilai periode digunakan
1
rumus 𝑇 = 𝑓 diperoleh nilai periode bandul dan periode pemaksa sebesar 1,41

sekon. Nilai frekuensi dan periode digunakan untuk mengetahui nilai frekuensi
2𝜋
sudut dengan menggunakan rumus 𝜔 = diperoleh nilainya sebesar 𝜔 =
𝑇

4,45 𝑟𝑎𝑑/𝑠. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, gelombang pada


bandul dan pemaksa sudah sesuai berada dibawah frekuensi alami. Menurut
grafik diatas terlihat bahwa amplitudo dan arah osilasi bandul mengikuti
pemaksanya atau sefase.
Pada kondisi mendekati frekuensi alami diperoleh hasil perhitungan
bahwa nilai frekuensi bandul sebesar 0,81 Hz sedangkan nilai frekuensi
pemaksanya sebesar 0,87 Hz. Setelah didapatkan nilai frekuensi, maka dapat
mencari nilai periodenya, diperoleh nilai periode bandul sebesar 1,23 sekon
sedangkan nilai periode pemaksa sebesar 1,15 sekon. Setelah didapatkan nilai
frekuensi dan nilai periode maka dapat digunakan untuk mencari nilai frekuensi
sudut bandul dan pemaksa. Diperoleh nilai frekuensi sudut bandulnya sebesar
5,1 rad/s dan nilai frekuensi pemaksanya sebesar 5,46 rad/s. Dari kedua nilai
frekuensi sudut tersebut, dapat dilihat bahwa nilainya mendekati frekuensi
alami sebesar 5,3 rad/s. Menurut grafik diatas terlihat bahwa amplitudo bandul
semakin naik atau beresonansi. Berdasarkan teori, antara frekuensi sudut
bandul dengan pemaksa harusnya bernilai sama. Hal ini disebabkan kesalahan
praktikan dalam menggerakkan pipa peralon yang kurang tepat.
Pada kondisi diatas frekuensi alami diperoleh hasil perhitungan bahwa
nilai frekuensi bandul sebesar 0,99 Hz sedangkan nilai frekuensi pemaksanya
sebesar 1,137 Hz. Setelah didapatkan nilai frekuensi, maka dapat mencari nilai
periodenya, diperoleh nilai periode bandul sebesar 1,01 sekon sedangkan nilai
periode pemaksa sebesar 0,88 sekon. Setelah didapatkan nilai frekuensi dan
nilai periode maka dapat digunakan untuk mencari nilai frekuensi sudut bandul
dan pemaksa. Diperoleh nilai frekuensi sudut bandulnya sebesar 6,2 rad/s dan
nilai frekuensi pemaksanya sebesar 7,14 rad/s. Dari kedua nilai frekuensi sudut
tersebut, dapat dilihat bahwa nilainya diatas frekuensi alami sebesar 5,3 rad/s.
Menurut grafik diatas terlihat amplitudo bandulnya seperti mengecil walaupun
gelombangnya tidak beraturan dan berlawanan arah dengan pemaksanya.
Bentuk gelombang yang tidak beraturan disebabkan karena kesalahan praktikan
dalam penggerakan pipa peralon yang kurang tepat.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan dan hasil analisi yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa:
1. Nilai frekuensi bandul dan frekuensi pemaksa dalam suatu kondisi
mempunyai nilai yang sedikit berbeda. Begitu juga dengan nilai periodenya,
hal ini disebabkan karena adanya kesalahan dalam praktikan.
2. Pada kondisi dibawah frekuensi alami, nilai frekuensi sudut bandul dan
pemaksa sebesar 4,45 rad/s sedangkan amplitudo bandul dan amplitudo
pemaksanya sefase. Pada kondisi mendekati frekuensi alami, nilai frekuensi
sudut bandul sebesar 5,1 rad/s dan nilai frekuensi sudut pemaksa sebesar
5,46 rad/s sedangkan amplitudo bandulnya semakin naik atau beresonansi.
Pada kondisi di atas frekuensi alami, nilai frekuensi sudut bandul sebesar
6,2 rad/s dan nilai frekuensi sudut pemaksa sebesar 7,4 rad/s sedangkan
amplitudo bandulnya mengecil dan berlawanan arah dengan pemaksanya.
Perbedaan nilai frekuensi sudut bandul dengan pemaksa pada suatu kondisi
disebabkan kemungkinan terjadi ralat atau kesalahan praktikan dalam
pengoperasian alat.

Anda mungkin juga menyukai