Anda di halaman 1dari 6

1. Apa itu rangkaian osilator ?

Osilator adalah suatu rangkaian elektronika yang menghasilkan sejumlah getaran atau sinyal listrik
secara periodik dengan amplitudo yang konstan. Gelombang sinyal yang dihasilkan ada yang berbentuk
gelombang sinus (Sinusoide Wave), gelombang kotak (Square Wave) dan gelombang gigi gergaji (Saw
Tooth Wave).

Tiga hal yang berkaitan erat dengan rangkaian Osilator adalah “Periodik”, “Amplitudo” dan “Frekuensi”.
Berikut ini adalah pengertian dari ketiga istilah penting tersebut.

 Periodik adalah waktu yang dibutuhkan untuk melewati 1 kali getaran atau yang dibutuhkan
pada 1 siklus gelombang bolak-balik, biasanya dilambangkan dengan satuan detik (detik).
 Amplitudo adalah simpangan terjauh yang diukur dari titik keseimbangan dalam suatu getaran.
 Frekuensi adalah getaran yang dihasilkan selama 1 detik, satuan frekuensi adalah Hertz.

Penggolongan Osilator biasanya dilakukan berdasarkan karakteristik Frekuensi keluaran yang


dihasilkannya. Berikut ini adalah Penggolongan Osilator berdasarkan Frekuensi keluaran.

 Osilator Frekuensi Rendah (Low Frequency Oscilator), yaitu Osilator yang dapat membangkitkan
frekuensi rendah di bawah 20Hz.
 Osilator Audio (Audio Oscilator), yaitu Osilator yang dapat membangkitkan frekuensi Audio di
antara 16Hz hingga 20kHz.
 Osilator Frequency Radio (Radio Oscilator), yaitu Osilator yang dapat membangkitkan Frekuensi
Radio di antara 100kHz hingga 100GHz.

Prinsip Kerja Osilator

Sebuah Rangkaian Osilator sederhana terdiri dari Dua bagian utama, yaitu Penguat (Amplifier) dan
Umpan Balik (Feedback). Berikut ini Blok Diagram dasar sebuah Rangkaian Osilator.Pengertian Osilator
dan Prinsip KerjanyaPada dasarnya, Osilator menggunakan sinyal kecil atau desahan kecil yang berasal
dari Penguat itu sendiri. Pada saat Penguat atau Amplifier diberikan arus listrik, desah kecil akan terjadi,
desah kecil tersebut kemudian diumpanbalik ke Penguat sehingga terjadi penguatan sinyal, jika keluaran
(output) penguat sefasa dengan sinyal yang diumpanbalik (masukan) tersebut, maka Osilasi akan terjadi.

FUNGSI OSILATOR

Fungsi Osilator adalah sebagai pembangkit gelombang dimana keluaran yang dihasilkan tersebut dapat
dibangkitkan dengan sebuah rangkaian. Selain itu fungsi dari osilator adalah ketika sebuah gelombang
pembawa itu harus digeser frekuensinya ke frekuensi yang lain. Adapun syarat penting bagi sebuah
osilator yaitu penstabilan, dalam arti frekuensinya tidak dapat mudah berubah. Akan tetapi pada
prakteknya justru lebih banyak yang dibutuhkan osilator yang frekuensinya mudah untuk diubah-ubah
secara variabel. Dalam 2 kondisi ini terlihat saling bertentangan. Arti stabil di sini adalah frekuensinya
harus tetap alias tidak berubah - ubah, tapi di sisi lain frekuensi ini harus mudah diubah-ubah.

APLIKASI OSILATOR
Pada umumnya osilator terdiri dari berbagai jenis dan nama yang berbeda yang terdapat di pasaran
mulai seperti osilator colpitts, osilator amstrong, osilator kristal, osilator clapp, osilator harmonik, dan
masih banyak nama-nama dari jenis osilator yang lainnya. Berikut beberapa aplikasi penggunaan dari
osilator yaitu :

 Osilator Colpitts

Osilator colpitts adalah osilator LC yang paling banyak digunakan. Pembagi tegangan kapasitif pada
rangkaian resonansi merupakan cara yang amat mudah untuk mengembangkan tegangan umpan balik
[13].

fo = 1/2𝜋√𝐿(C1C2/C1+C2)

Dimana:

fo : Frekuensi osilasi (Hz)

L : Induktor (H)

C : Kapasitor (F)

 Osilator Hartley

Osilator hartley termasuk jenis osilator LC. Osilator hartley tersusun daridua buah induktor yang disusun
seri dan sebuah kapasitor tunggal. Kelebihan osilator hartley adalah mudahnya mengatur nilai
frekuensi . Nilai frekuensi osilasi (fo) adalah :

fo =1/ 2𝜋√𝐿𝐶

Sedangkan nilai L adalah L = L1 + L2

Dimana:

fo : Frekuensi osilasi

C : Kapasitor (F)

L : Induktor (H)

 Osilator Kristal

Osilator kristal digunakan untuk menghasilkan isyarat dengan tingkat kestabilan frekuensi yang sangat
tinggi. Kristal pada osilator ini terbuat dari quartz atau Rochelle salt dengan kualitas yang baik. Material
ini memiliki kemampuan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa getaran atau
sebaliknya. Kemampuan ini lebih dikenal dengan piezoelectric effect.
Gelombang Pembawa biasanya berbentuk gelombang sinus yang berfrekuensi tinggi. Tiga parameter
penting pada suatu gelombang sinus diantaranya adalah Amplitudo, Frekuensi dan Fasa. Parameter-
parameter tersebut dapat dimodifikasi sesuai dengan sinyal informasinya sehingga membentuk sinyal
yang termodulasi.2. Apa itu rangkaian modulator?

Saat ini, banyak informasi baik yang berupa informasi analog maupun informasi digital yang
dikomunikasikan melalui teknologi nirkabel (wireless) yang pada dasarnya adalah menggunakan
frekuensi radio sebagai media transmisinya. Salah satu aspek dasar penting dalam sistem komunikasi
radio ini adalah Modulasi, yaitu cara dimana informasi tersebut ditumpangkan pada gelombang radio
yang berfungsi sebagai pembawanya.

Secara definisi, Modulasi dapat diartikan sebagai proses perubahan suatu gelombang periodik sehingga
menjadi suatu sinyal yang mampu membawa suatu informasi. ontoh perangkat atau peralatan yang
memerlukan rangkaian modulasi diantaranya seperti Pemancar Radio, Telepon Selular (Ponsel),
Pemancar Televisi dan Modem.

Jenis-jenis Modulasi

Jenis Modulasi dapat dikelompokkan berdasarkan Sinyal informasi akan dikirimnya yaitu sinyal Analog
dan sinyal Digital. Berdasarkan jenis sinyal informasi tersebut, maka Modulasi dapat dibagi menjadi 2
jenis yaitu Modulasi Analog dan Modulasi Digital.

1. Modulasi Analog

Pada dasarnya, Sinyal Analog adalah sinyal data yang berbentuk gelombang kontinyu (terus-menerus).
Teknik Modulasi untuk sinyal informasi Analog dapat dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan parameter
suatu gelombang sinus. Setiap jenis modulasi memiliki kelemahan dan kelebihannya. Berikut ini adalah
tiga jenis Modulasi Analog yang sering digunakan dalam sistem komunikasi Radio Analog.

1.1. Amplitude Modulation (AM)

Seperti namanya, Amplitude Modulation (AM) atau Modulasi Amplitudo adalah salah satu teknik
Modulasi yang proses pemodulasian sinyal frekuensi rendah (sinyal informasi) pada frekuensi tinggi
dengan mengubah Amplitudo gelombang frekuensi tinggi (frekuensi pembawa) tanpa mengubah
frekuensinya. Jadi pada Modulasi Amplitudo ini, sinyal pembawanya berubah-ubah secara proporsional
terhadap Amplitudo sinyal pemodulasi sedangkan frekuensi tetap selama proses modulasi.
1.2. Frequency Modulation (FM)

Frequency Modulation (FM) atau Modulasi Frekuensi adalah teknik pengiriman informasi yang
berbentuk frekuensi rendah dengan cara memodulasi frekuensi gelombang pembawa yang berfrekuensi
tinggi. Jadi pada Modulasi Frekuensi ini, sinyal informasi akan mengubah frekuensi gelombang
pembawanya sedangkan Amplitudonya tetap selama proses modulasi.

1.3. Phase Modulation (PM)

Yang dimaksud dengan Fasa atau Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu. Phase
Modulation (PM) atau Modulasi Fasa merupakan suatu teknik modulasi yang merepresentasikan
informasi sebagai variasi fasa (phase) dari sinyal pembawanya. Pada Modulasi Fasa ini, sinyal informasi
mengubah fasa gelombang pembawanya sedangkan Amplitudo gelombang pembawanya tetap (tidak
berubah). Teknik modulasi Fasa ini jarang digunakan karena memerlukan perangkat penerima yang lebih
kompleks.

Berdasarkan jenis sinyal informasi tersebut, maka Modulasi dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu Modulasi
Analog dan Modulasi Digital.

1. Modulasi Analog

Pada dasarnya, Sinyal Analog adalah sinyal data yang berbentuk gelombang kontinyu (terus-menerus).
Teknik Modulasi untuk sinyal informasi Analog dapat dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan parameter
suatu gelombang sinus. Setiap jenis modulasi memiliki kelemahan dan kelebihannya. Berikut ini adalah
tiga jenis Modulasi Analog yang sering digunakan dalam sistem komunikasi Radio Analog.

1.1. Amplitude Modulation (AM)

Seperti namanya, Amplitude Modulation (AM) atau Modulasi Amplitudo adalah salah satu teknik
Modulasi yang proses pemodulasian sinyal frekuensi rendah (sinyal informasi) pada frekuensi tinggi
dengan mengubah Amplitudo gelombang frekuensi tinggi (frekuensi pembawa) tanpa mengubah
frekuensinya. Jadi pada Modulasi Amplitudo ini, sinyal pembawanya berubah-ubah secara proporsional
terhadap Amplitudo sinyal pemodulasi sedangkan frekuensi tetap selama proses modulasi.

1.2. Frequency Modulation (FM)

Frequency Modulation (FM) atau Modulasi Frekuensi adalah teknik pengiriman informasi yang
berbentuk frekuensi rendah dengan cara memodulasi frekuensi gelombang pembawa yang berfrekuensi
tinggi. Jadi pada Modulasi Frekuensi ini, sinyal informasi akan mengubah frekuensi gelombang
pembawanya sedangkan Amplitudonya tetap selama proses modulasi.

1.3. Phase Modulation (PM)


Yang dimaksud dengan Fasa atau Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu. Phase
Modulation (PM) atau Modulasi Fasa merupakan suatu teknik modulasi yang merepresentasikan
informasi sebagai variasi fasa (phase) dari sinyal pembawanya. Pada Modulasi Fasa ini, sinyal informasi
mengubah fasa gelombang pembawanya sedangkan Amplitudo gelombang pembawanya tetap (tidak
berubah). Teknik modulasi Fasa ini jarang digunakan karena memerlukan perangkat penerima yang lebih
kompleks.

Contoh rangkaian modulator

3. Apa itu rangkaian drive?

Rangkaian Driver adalah sirkuit elektronik yang berfungsi menyuplai arus yang dibutuhkan oleh sebuah
piranti elektronik. Arus ini dikendalikan oleh sebuah sinyal yang lebih kecil seperti sinyal PWM (Pulse
Width Modulation) yang berasal dari Sensor atau mikrokontroller. Piranti elektronik tersebut
diantaranya adalah Lampu, Selenoid dan Motor DC.Rangkaian Driver merupakan sirkuit elektronik yang
berfungsi menyuplai arus yang dibutuhkan oleh sebuah piranti elektronik. Arus ini dikendalikan oleh
sebuah sinyal yang lebih kecil seperti sinyal PWM (Pulse Width Modulation). Piranti elektronik tersebut
diantaranya adalah Lampu, Elemen Pemanas dan Motor DC.

4. Apa itu high frekuensi

High Frequency

Pada penggunaan Elektrosurgery Unit, digunakan arus listrik yang besar dengan frekuensi tinggi yang
berguna untuk memaksimalkan efek panas (termal) dan meredam terjadinya efek faradik dan efek
ekrolitik, oleh karena itu dipergunakan frekuensi diatas 300 KHz.Penggunaan arus listrik didalam
pembedahan untuk mengurangi pendarahan. Namun kerugiannya akan mengakibatkan terjadinya luka
bakar, dan memungkinkan sel-sel jaringan disekitarnya mati. Arus frekuensi tinggi yang dihasilkan oleh
rangkaian akan terjadi pada saat tombol elektroda aktif atau foot switch ditekan, sehingga arus listrik
frekuensi tinggi mengalir dari elektroda aktif kejaringan tubuh dan tersalur menuju elektroda netral.

Dalam penggunaan pesawat ESU terdapat beberapa efek yang dapat mempengaruhi jaringan-jaringan
biologis pada tubuh yang diakibatkan karena frekuensi tinggi. Dampak yang ditimbulkan dari frekuensi
tinggi itu antara lain:

 Efek Thermal

Efek Thermal yaitu terjadinya panas pada jaringan tubuh yang disebabkan oleh aliran frekuensi tinggi
yang masuk ke dalam tubuh.
 Efek Faradik

Efek Faradik ini dapat timbul karena bila suatu otot pada tubuh diberikan arus dengan frekuensi tertentu
maka secara refleks otot akan bergerak akibat rangsangan yang diterimanya. Untuk menghindari
terjadinya efek faradik itu maka frekuensi yang digunakan sekurang-kurangnya 300KHz,

 Efek Elektrolitik

Efek Elektrolitik adalah efek yang ditimbulkan karena mengalirnya arus listrik di dalam jaringan biologis
sehingga mengakibatkan terjadinya pergerakan ion-ion dalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai