Anda di halaman 1dari 3

B.

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Bioinsektisida / Insektisida Nabati.

Bioinsektisida merupakan salah satu bentuk penerapan sistem pengendalian hama terpadu (PHT) yang
melibatkan pengendalian serangga pengganggu secara kimiawi, biologis, kultur teknis dan penggunaan
varietas resistensi terhadap hama tertentu. (Dewi, 2007).

Bioinsektisida adalah bahan aktif tunggal atau majemuk yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang dapat
digunakan untuk pengendalian organisme pengganggu. Bioinsektisida atau kerap disebut dengan
insektisida nabati ini mampu berfungsi sebagai penolak, penghambat fertilisasi (pemandul) dan
pembunuh terhadap hama pertanian. Umumnya insektisida nabati dapat diartikan sebagai salah satu
golongan pestisida yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan relatif mudah dibuat dengan kemampuan
dan pengetahuan yang terbatas. Hanya dengan penggunaan teknologi sederhana atau cara tradisional
seperti penumbukan, penggerusan, pembakaran, dan pengepresan. Dikarenakan pembuatannya masih
dengan cara yang masih sederhana umumnya insektisida Nabati memiliki masa simpan yang relatif
pendek jika dibandingkan dengan insektisida sintesis, sehingga jangka waktu pembuatan sampai dengan
Penggunaan diusahakan sesingkat mungkin. Sifat dari Insektisida Nabati yang dihasilkan juga minim
memiliki dampak negatif terhadap manusia dan sifatnya yang mudah terurai jika dibandingkan dengan
insektisida sintetik (Kardinan, 2001).

2.2 Kandungan Buah Lerak

Lerak dalam bahasa latin disebut dengan (Sapindus rarak DC.) adalah jenis Tumbuhan yang mayoritas
hidup didaerah Asia Tenggara (beriklim tropis) yang dapat hidup dengan subur pada hampir segala jenis
tanah dan iklim. Mulai dari dataran rendah hingga pada dataran tinggi dengan ketinggian kira kira 450-
1500m diatas permukaan air laut (Afriastini, 1990).

Beberapa tanaman tropis mengandung saponin dalam jumlah yang tinggi, salah satunya adalah buah
lerak. diketahui mengandung saponin yang tinggi, terutama pada bagian perikarpiumnya (Herawati,
dkk., 2012).

Pada Buah Lerah didominasi oleh kandungan Saponin sebesar 28% dan beberapa senyawa lain seperti
alkaloid, polifenol, antioksidan, flavonoid, dan tanin. Saponin merupakan Saponin merupakan salah satu
dari metabolit sekunder yang banyak terdapat pada tumbuhan. Saponin merupakan kandungan yang
berperan besar dalam pembuatan sabun, saponin akan menghasilkan busa sehingga dapat digunakan
sebagai bahan pencuci dan dapat pula digunakan sebagai pembersih (Wijayanti. F, dkk., 2020).
Sedangkan senyawa lain yang terkandung pada buah lerak hanya berfungsi sebagai anti bakteri (Paju
et.al, 2013). Beberapa zat kandungan dalam buah lerak tersebut akan sangat berguna bagi keperluan
manusia apabila dapat dimanfaatkan secara baik dan bijak.

2.3 Manfaat Buah Lerak


Pada Zaman dahulu keberadaan Buah Lerak (Sapindus rarak DC.) Digunakan sebagai Sabun mandi
karena memiliki wangi yang harum. Selain itu Secara Tradisional Buah Lerak juga dimanfaatkan sebagai
Sabun Wajah untuk mengurangi jerawat, pengobat Luka, Obat kulit, pengobatan diare dan pembasmi
bakteri. Manfaat lain buah ini juga dapat digunakan untuk insektisida, nematisida, pembersih kamar
mandi, hingga pembersih jamu (Udarno, 2009). Berdasarkan banyaknya manfaat/khasiat yang dimiliki
oleh buah lerak, buah Sapindus rarak DC ini pun tergolong sebahai buah multifungsi.

2.4 Keunggulan dan Kelemahan Buah Lerak.

a. Keunggulan Lerak

Ciri khas wangi dari buah kerak, secara tradisional banyak digunakan untuk pembuatan sabun mandi,
sabun wajah, dan juga deterjen. Sabun dan deterjen dari buah lerak juga berguna untuk menghindari
dari iritasi kulit dan gatal gatal saat proses penggunanya. Akan tetapi siapa sangka bahwa dalam buah
lerak juga terdapat senyawa yang berperan sebagai sebagai antibakteri yang dalat digunakan untuk Obat
Kulit, Pengobat luka, dan Pembasmi bakter. Buah Lerak juga tergolong sebagai satu dari banyaknya
tumbuhan yang dapat digunakan sebagai insektisida dalam mengusir hama pertanian.

Penggunaan bioinsektisida dari buah lerak memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi petani.
Insektisida yang berasal dari Buah Lerak cenderung mudah dibuat dan hanya memerlukan sedikit
teknologi dan kemampuan dalam proses pembuatannya. cara Kerja bioinsektisida buah merak juga unik
karena tidak mengandung racun. Dengan kegunaan yang dimiliki bioinsektisida buah lerak dapat
menjadi alternatif terhadap penggunaan insektisida sintetik yang dapat mencemari lingkungan. Secara
sosial-ekonomi akan sangat menguntungkan petani petani kecil terutama di negara berkembang
(Asmaliyah.dkk, 2010).

b. Kelemahan Buah Lerak

Disamping banyaknya kelebihan dan manfaat yang dimiliki oleh Buah Lerak, keberadaan buah ini juga
semakin sukit didapatkan, dalam pasar tradisional penjual Buah Lerak hanya menjual buah ini perbijian
dan tidak menjual dengan satuan berat seperti gram/kilogram. Untuk pembelian Buah Lerak dalam
jumlah yang banyak pembeli dapat membelinya pada pemanen buah Lerak (penjual yang memang
memiliki kebun lerak) atau juga bisa membeli buah lerak memalui pasar daring (online market).

Buah Lerak mengandung senyawa Saponin yang mendominanya, senyawa ini merupakan senyawa
perpaduan dari gula dan aglikon atau sapogein yang ditemukan pada tumbuhan dengan ciri utama
membentuk busa apabila dilarutkan. Kandungan Saponin pada buah Lerak dapat digunakan untuk
pembuatan sabun dan detergen alami yang menghasilkan banyak busa, namun keberadaan Saponin
dalam buah juga memiliki kelemahan yakni daya toksiknya yang relatif tinggi terutama terhadap hewan
perairan berdarah dingin seperti ikan (Irwansyah.S., 1995)

Mekanisme kerja saponin sehingga menjadi penyebab kematian sel sangat memiliki relasi yang erat
dengan sifat saponin yang menghasilkan sel darah merah (Melzig MF, BaderG, Loose R., 2001) ( Chwalek
M, Ple'K, Voutquenne Nazabadioka L., 2004). Hasil penelitian Gauthier et al menjelaskan bahwasanya
aktivitasnya dan permeabilitas membran sel berhubungan langsung dengan proses terjadinya kematian
sel akibat Saponin (Gauthier C, Legault J, Lebrun M et al., 2006)

Senyawa Saponin dalam jumlah yang tinggi juga digadang dapat berbahaya bagi kesehatan manusia
maupun hewan. Pada awalnya para ahli nutrisi ternak berpendapat bahwa saponin merupakan senyawa
yang dapat menganggu pertumbuhan dan kesehatan ternak ( Khalil dan El-Adawy, 1994). Namun
dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan saat ini Saponin uang terdapat dalam buah lerak
telah diketahui memiliki banyak dampak positif bagi kesehatan manusia maupun hewan.

Anda mungkin juga menyukai