Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN


METODE FULL COSTING PADA TOKO HONEY BEE
CAKE AND BAKERY SEKAYU

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Menyelesaikan Pendidikan


Diploma III Program Studi Akuntansi

Disusun oleh

RISKI RIDIAN
NIM. 025012 62401 19 037

PROGRAM STUDI D III AKUNTANSI


POLITEKNIK SEKAYU
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN


METODE FULL COSTING PADA TOKO HONEY BEE
CAKE AND BAKERY SEKAYU

Disusun Oleh

RISKI RIDIAN

NIM. 025012 62401 19 037

Proposal Tugas Akhir Mahasiswa Ini Disetujui Untuk Dipresentasikan


Pada Ujian Proposal Tugas Akhir Mahasiswa
Pada Tanggal, Maret 2022

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dian Ofasari, SE.,M.Si.,CAAT Ryan Al Rachmat, SE.,M.Si


NIDN : 0214069102 NIDN : 0212109101

Ketua Program Studi Akuntansi

Dian Ofasari, SE., M.Si, CAAT


NIDN : 0214069102

ii
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR

1. Judul : Perhitungan Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode


Full Costing Pada Toko HoneyBee Cake and Bakery Sekayu

2. Diajukan Oleh
a. Nama : Riski Ridian
b. Nim : 0250126340119037
c. Tempat Tanggal Lahir : Karang Ringin 1 / 21-01-2001
d. Program Studi : D lll Akuntansi

3. Pembimbing l : Dian Ofasari, SE., M.Si., CAAT


Pembimbing ll : Ryan Al Rachmat, SE., M.Si

Telah diuji dan diterima oleh tim penguji proposal tugas akhir politeknik sekayu
pada:
Hari, tanggal : Senin, Maret 2022
Tempat : Gedung Politeknik Sekayu

Sekayu, 20 April 2021

Tanda Tangan

Ketua Penguji : Mardiana, SE., M.M., CADE, CAAT ( )

Anggota Penguji : 1. Sunanto, SE., M.M., Ak., CA., CADE ( )

2. Niken Ayu Ningrum, SE., M.Si., Ak ( )

Mengetahui

Ketua Program Studi Akuntansi

Dian Ofasari, SE., M.Si., CAAT


NIDN : 0214069102

iii
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

proposal Tugas Akhir ini sesuai waktunya dengan judul “Penyusunan Harga

Pokok Produksi Menggunakan Metode Full Costing Pada Toko Honey Bee Cake

and Bakery Sekayu". Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam menyelesaikan Program Studi Diploma III Akuntansi, Politeknik Sekayu.

Penyusunan Proposal Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan banyak

pihak, baik yang telah memberikan masukan, serta motivasi kepada penulis dalam

menyelesaikan proposal ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar - besarnya kepada:

1. Bapak Sunanto, SE., M.M., Ak., CA., CADE., ACPA selaku Direktur

Politeknik Sekayu.

2. Bapak Juansyah, S.Kom., M.Kom selaku Wadir 1 Politeknik Sekayu.

3. Ibu Dian Ofasari,S.E., M.Si, CAAT selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Politeknik Sekayu sekaligus selaku Pembimbing I.

4. Bapak Ryan Al Rachmat SE., M.Si selaku Pembimbing II

5. Bapak/Ibu Dosen serta seluruh karyawan Politeknik Sekayu yang telah

mendidik, membimbing dan mengarahkan penulis selama penyusunan dan

pembelajaran di Politeknik Sekayu.

6. Orangtua dan Saudara, yang telah memberikan dukungan moral, materil,

dan do’anya sehingga proposal tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan

baik.

iv
7. Bapak Yudi selaku pemilik usaha Honey Bee Cake and Bakery Sekayu.

8. Para sahabat seperjuangan Politeknik Sekayu yang telah membantu dan

memberikan dukungan dalam penyelesaian Proposal Tugas Akhir ini.

Penyusun berharap agar Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,

khususnya bagi mahasiswa Program Studi Akuntansi Politeknik Sekayu.

Penyusun juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

proposal Tugas Akhir ini, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat

membangun sangat diharapkan demi perbaikan dalam penyusunan selanjutnya

Sekayu, Maret 2022

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN ........................................................................ i


HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul ............................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
1.3 Ruang Lingkup .......................................................................................... 3
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 3
1.4.1 Tujuan Penulisan.............................................................................. 3
1.4.2 Manfaat Penulisan............................................................................ 4

II. LANDASAN TEORI .................................................................................. 4


2.1 Pengertian Akuntansi Biaya ...................................................................... 4
2.2 Pengertian dan klasifikasi Biaya ............................................................... 6
2.2.1 Pengertian Biaya ............................................................................ 6
2.2.2 Klasifikasi Biaya .............................................................................. 6
2.3 Pengertian dan Unsur-unsur Harga Pokok Produksi................................. 10
2.3.1 Pengertian Harga Pokok Produksi ................................................... 10
2.3.2 Unsur-unsur Harga Pokok Produksi ................................................ 11
2.4 Metode Harga Pokok Produksi ................................................................. 12
2.5 Metode Perhitungan Full Costing ............................................................. 13
2.5.1 Metode Full Costing ........................................................................ 13
2.5.2 Kelebihan Metode Full Costing ....................................................... 14

III. METODELOGI PENELITIAN ................................................................ 15


3.1 Jenis-Jenis Data ......................................................................................... 15
3.2 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 16
3.3 Teknik Analisis Data ................................................................................. 17

IV. PENELITIAN TERDAHULU ................................................................... 18


V. JADWAL PENELITIAN ........................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Idealnya bagi perusahaan manufaktur adalah dapat memproduksi dengan

biaya bahan baku yang relatif murah dan kualitas yang bagus, biaya tenaga kerja,

dan biaya overhead pabrik yang efektif dan efisien. Jika ketiga komponen biaya

produksi tersebut dapat dimaksimalkan ditambah dengan pengalaman industri

maka perusahaan akan menjadi pemimpin di pasar produk yang dihasilkan.

Persaingan dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan menjadi semakin

meningkat. Perusahaan harus inovatif memberikan produk dengan kualitas yang

tinggi namun dengan harga terjangkau. Pelanggan akan membandingkan kualitas

dan harga produk dengan perusahaan pesaing, sehingga perusahaan harus lebih

cermat dalam penetapan harga. Penetapan harga yang terlampau mahal akan

berpengaruh bagi kelangsungan produk perusahaan. Cara yang paling ampuh

untuk menjaga eksistensi perusahaan adalah dengan menjaga standar harga dan

juga efisiensi biaya produksi dari produk tersebut. Jika hal tersebut tidak dapat di

wujudkan dalam kondisi normal maka perusahaan harus merekayasa produksi

sehingga harga pokok produksi menjadi lebih murah.

Manajemen harus memiliki perencanaan yang tepat mengenai pengalokasian

biaya, biaya adalah faktor penting dalam menjamin eksistensi usaha.

Pengalokasian biaya yang tepat mengakibatkan harga pokok produk menjadi

efektif sehingga harga jual yang dipasarkan menjadi relatif terjangkau. Agar

tercapai keselarasan antara efisiensi biaya produksi dan juga standar harga maka

harus dicari metode yang tepat.


2

Penentuan harga pokok produksi dapat membantu perusahaan mengetahui

berapa besarnya biaya yang dikorbankan dengan pengolahan bahan baku menjadi

barang jadi atau jasa yang siap dijual dan dipakai. Penentuan harga produksi

sangat penting bagi perusahaan karena merupakan salah satu elemen yang dapat

digunakan sebagai pedoman dan sumber informasi bagi pimpinan mengambil

keputusan.

Usaha Honey Bee Cake and Bakery Sekayu merupakan salah satu usaha

manufaktur yang kegiatan normalnya memproduksi berbagai jenis roti dan kue,

Usaha ini terletak di Jl.Merdeka Lk.1 Simpang 4 Jembatan Musi atau lebih

dikenal dengan JM dan sudah berdiri sejak tahun 2015. Usaha ini merupakan

salah satu usaha industri rumahan atau yang lebih dikenal dengan home industry.

Home industry saat ini sangat membantu pemerintah dalam menghadapi masalah

perekonomian negara khususnya masalah penganguran. Biasanya industri

rumahan merekrut para karyawan dari lingkungan tempat tinggal mereka sendiri

atau bisa juga karyawan di luar kota.

Permasalahan harga pokok produksi berawal dari tidak adanya suatu proses

pencatatan yang baik yang dilakukan oleh pelaku usaha. Dalam melakukan

perhitungan harga pokok produksi, pelaku usaha Honey Bee Cake and Bakery ini

masih menggunakan metode pencatatan yang sederhana yaitu biaya tenaga kerja

dan biaya overhead yang di gunakan untuk memproduksi roti belum dimasukkan

dalam komponen biaya produksi sehingaa pemilik usaha tidak dapat mengetahui

laba yang diperoleh secara jelas karena belum ada pencatatan harga pokok

produksi yang dilakukan secara akurat, dan dalam menentukan harga jual pemilik
3

hanya mengikuti harga pasar sehingga menimbulkan dampak berupa kesulitan

dalam mengetahui laba yang di peroleh. Maka jika diterapkan pencatatan harga

pokok produksi usaha ini dapat mengetahui laba yang diperoleh secara jelas. Oleh

karena itu, berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik mengambil judul

proposal tugas akhir “Perhitungan Harga Pokok Produksi Menggunakan

Metode Full Costing Pada Toko Honey Bee Cake and Bakery Sekayu”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang, maka penulis

menetapkan rumusan masalah yaitu “Bagaimana Perhitungan Harga Pokok

Produksi Menggunakan Metode Full Costing Pada Toko Honey Bee Cake and

Bakery Sekayu? ”.

1.3 Ruang Lingkup Masalah

Agar penelitian lebih terarah dan tidak menyimpang dari masalah yang

diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang handal, maka penulis membatasi

ruang lingkup pembahasan mengenai harga pokok produksi menggunakan metode

full costing pada Toko Honey Bee Cake and Bakery Sekayu untuk produk

brownis, roti tawar, roti manis,kue donat selama 3 bulan.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan


1.4.1 Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan dari

penelitian ini yaitu “Menghitung harga pokok produksi pada Toko Honey Bee

Cake and Bakery Sekayu dengan menggunakan metode full Costing.”


4

1.4.2 Manfaat Penulisan

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi penulis

penulis bisa mengetahui atau mengembangkan serta menerapkan ilmu

pengetahuan yang diperoleh, khususnya mengenai penerapan harga pokok

produksi dengan menggunakan metode full Costing

2. Bagi Pengusaha Toko Honey Bee Cake and Bakery

Penulis berharap dapat memberikan masukan berupa saran kepada

Pengusaha Toko Honey Bee Cake and Bakery, mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan penerapan metode full Costing dalam menentukan

harga pokok produksi pada Usaha Honey Bee Cake and Bakery Sekayu

sehingga dapat membawa perusahaan menjadi baik untuk masa yang akan

datang.

3. Bagi Politeknik Sekayu

Mengembangkan keilmuan yang dapat digunakan sebagai bacaan bagi

mahasiswa Politeknik Sekayu dan menambah wawasan bagi mahasiswa

politeknik sekayu.

II. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk

membantu menetapkan harga pokok produksi suatu perusahaan. Akuntansi biaya

mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang

terkait dengan biaya perolehan atau pemanfaatan sumber daya dalam suatu
5

organisasi. Akuntansi biaya lebih menekankan pada pengendalian maupun

penetapan biaya terutama yang berhubungan dengan biaya produksi. Selanjutnya

akuntansi biaya membantu perusahaan dalam merencanakan dan pengawasan

biaya pada aktivitas perusahaan. Berikut ini adalah pengertian akuntansi biaya

menurut para ahli:

Pengertian akuntansi biaya menurut Mulyadi (2015:7) yaitu:

“Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan,


peringkasan, dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan
produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran
terhadapnya.”

Pengertian akuntansi biaya menurut Baldric Siregar (2015:16)

yaitu:

Akuntansi biaya adalah Proses pengukuran, penganalisian,


perhitumgan dan pelaporan biaya, profitabilitas, dan kinerja
operasi. Informasi akuntansi biaya dirancang untuk kepentingan
manajer. Karena manajer mengambil keputusan hanya untuk
perusahaannya sendiri maka kriteria penting informasi
akuntansi biaya adalah relevansi informasi bagi pengambilan
keputusan oleh manajer.
Berdasarkan beberapa definisi akuntansi biaya menurut para ahli maka

dapat disimpulkan bahwa akuntansi biaya adalah proses mencatat,

menggolongkan, meringkas, dan menyajikan informasi biaya dalam bentuk

laporan biaya. Akuntansi biaya menghasilkan informasi untuk memenuhi berbagai

macam tujuan yaitu tujuan penentuan cost produksi, pengendalian biaya, tujuan

pengambilan keputusan khusus, dan untuk kepentingan internal perusahaan.


6

2.2 Pengertian dan Klasifikasi Biaya

2.2.1 Pengertian Biaya

Menurut Harnanto (2017:22): "Biaya (Cost) adalah Jumlah uang yang

yang dinyatakan dari sumber-sumber (ekonomi) yang dikorbankan (terjadi dan

akan terjadi) untuk mendapatkan sesuatu atau mencapai tujuan tertentu."

Menurut Baldric Siregar (2015 :8) : "Biaya adalah kos barang atau jasa

yang telah memberikan manfaaat yang digunakan untuk memperoleh pendapatan.

Biaya akan dikurangkan dari pendapatan untuk menentukan laba atau rugi pada

suatu periode sehingga biaya akan dicantumkan."

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan harga

Perolehan yang diukur dengan satuan uang, untuk memperoleh barang atau jasa

yang dapat digunakan sebagai pengulang penghasilan.

2.2.2 Klasifikasi Biaya

Akuntansi biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang akurat

dan tepat bagi manajemen dalam mengelola perusahaan atau divisi secara efektif.

Oleh karena itu perlu dikelompokkan sesuai dengan tujuan apa informasi biaya

tersebut digunakan. Mulyadi (2015:14) menyatakan biaya produksi yaitu:

Biaya produksi adalah Biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah


bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Secara
garis besar biaya produk ini dibagi menjadi biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead..
a. Biaya bahan baku langsung
Biaya bahan baku langsung adalah bahan baku yang
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari produk
selesai dan dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai.
Contohnya kayu dalam pembuatan mebel, kain dalam
7

pembuatan pakaian, karet dalam pembuatan ban, minyak


mentah dalam pembuatan bensin, kulit dalam pembuatan
sepatu, dan tepung dalam pembuatan kue.
b. Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang digunakan
dalam mengubah atau mengonversi bahan baku menjadi
produk selesai dan dapat ditelusuri secara langsung kepada
produk selesai. Contohnya upah koki kue, upah tukang serut
dan potong kayu dalam pembuatan mebel, tukang jahit,
bordir, pembuatan pola dalam pembuatan pakaian, tukang
linting rokok dalam pabrik rokok, dan operator mesin jika
menggunakan mesin.
c. Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik adalah biaya selain bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung tetapi membantu dalam
mengubah bahan menjadi produk selesai. Biaya ini tidak
dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai.
Biaya overhead pabrik dapat dikelompokkan menjadi
elemen: bahan tidak langsung (bahan pembantu atau
penolong), tenaga kerja tidak langsung, dan biaya tidak
langsung lainnya:
1. Bahan tidak langsung (bahan pembantu atau penolong)
Bahan tidak langsung (bahan pembantu atau penolong)
adalah bahan yang digunakan dalam penyelesaian
produk tetapi pemakaiannya relatif lebih kecil dan
biaya ini tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada
produk selesai. Contohnya amplas, pola kertas, oli dan
minyak pelumas, paku, sekrup dan lain-lain.
2. Tenaga kerja tidak langsung
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang
membantu dalam pengolahan produk selesai, tetapi
tidak dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai.
Contohnya gaji satpam pabrik, gaji pengawas pabrik,
pekerja bagian pemeliharaan dan lain-lain.
3. Biaya tidak langsung lainnya
Biaya tidak langsung lainnya adalah biaya selain bahan
tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung yang
membantu dalam pengolahan produk selesai, tetapi
tidak dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai.
Contohnya pajak bumi dan bangunan pabrik, listrik
pabrik, air dan telepon pabrik, sewa pabrik, asuransi
pabrik, reparasi mesin dan lain-lain.
Menurut Mulyadi (2015:13) klasifikasi biaya dapat digolongkan menjadi
lima golongan yaitu sebagai berikut:
8

1. Objek pengeluaran
Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran
merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama
objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua
pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar tersebut
“biaya bahan bakar”. Contoh penggolongan biaya atas
dasar objek pengeluaran dalam perusahaan kertas adalah
sebagai berikut: biaya jerami, biaya gaji dan upah, biaya
soda, biaya depresiasi mesin dan lain-lain.
2. Fungsi pokok dalam perusahaan
Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu
fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi
dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur,
biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok:
a. Biaya produksi, merupakan biaya-biaya yang terjadi
untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang
siap dijual. Menurut objek pengeluarannya, secara garis
besar biaya produksi ini dibagi menjadi: biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik.
b. Biaya pemasaran, merupakan biaya-biaya yang terjadi
untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk.
Contoh biaya ini adalah biaya iklan; biaya promosi,
biaya angkutan dari gudang perusahaan ke gudang
pembeli; gaji karyawan bagian-bagian yang
melaksanakan kegiatan pemasaran; biaya contoh
(sample).
c. Biaya administrasi dan umum, merupakan biaya-biaya
untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan
pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya gaji
karyawan bagian keuangan, akuntansi personalia dan
bagian hubungan masyarakat, biaya pemeriksaan
akuntan, biaya photocopy.
3. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai
Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau
departemen. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang
dibiayai, biaya dapat dikelompok menjadi dua golongan,
yaitu:
a. Biaya langsung (directcost) adalah biaya yang terjadi,
yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya
sesuatu yang dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk,
biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung.
b. Biaya tidak langsung (indirectcost) adalah biaya yang
terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang
dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya
9

dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi


tidak langsung atau biaya overhead pabrik.
4. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan
volume kegiatan, biaya dibagi menjadi 4, yaitu:
a. Biaya variabel (variablecost) adalah biaya yang jumlah
totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume
kegiatan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan
bakut, biaya tenaga kerja langsung.
b. Biaya semi variabel adalah biaya yang berubah tidak
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya
semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya
variabel. Contoh: biaya listrik yang digunakan.
c. Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat
volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah
yang konstan pada volume produksi tertentu.
d. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap
dalam kisar volume kegiatan tertentu. Contoh biaya
tetap adalah gaji direktur produksi.
5. Jangka waktu manfaatnya, biaya dibagi menjadi 2 bagian,
yaitu:
a. Pengeluaran modal (capitalexpenditure) adalah biaya
yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode
akuntansi (biasanya periode akuntansi adalah satu tahun
kalender). Contoh pengeluaran modal adalah
pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap.
b. Pengeluaran pendapatan (revenueexpenditure) adalah
biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode
akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Contoh
pengeluaran pendapatan antara lain adalah biaya iklan,
biaya telex, dan biaya tenaga kerja.
Menurut Carter (2017:68) klasifikasi biaya terbagi menjadi tiga
golongan, yaitu:
1. Biaya tetap
Biaya tetap didefinisikan sebagai biaya yang secara total
tidak berubah ketika aktivitas bisnis meningkat atau
menurun.
2. Biaya variabel
Biaya variabel didefinisikan sebagai biaya yang totalnya
meningkat secara proporsional terhadap peningkatan dalam
aktivitas dan menurun secara proporsional terhadap
penurunan dalam aktivitas.
3. Biaya semi variabel
Biaya semi variabel didefinisikan sebagai biaya yang
memperlihatkan baik karakteristik-karakteristik biaya tetap
maupun biaya variabel.
10

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa klasifikasi biaya

ditunjukkan untuk mempermudah manajemen dalam melakukan pengendalian

terhadap biaya-biaya produksi. Pengklasifikasian biaya ini juga memberikan

informasi biaya yang berguna untuk menentukan baik harga pokok produksi

informasi biaya yang berguna untuk menentukan baik harga pokok produksi

maupun harga pokok penjualan suatu produk.

2.3 Pengertian dan Unsur-unsur Harga Pokok Produksi

2.3.1 Pengertian Harga Pokok Produksi

Penerapan harga pokok produksi bertujuan untuk menentukan harga pokok

persatuan produk yang akan dijual, sehingga ketika produk tersebut diserahkan,

maka perusahaan dapat mengetahui laba atau kerugian yang akan diterima

perusahaan setelah dikurangi dengan biaya-biaya lainnya. Maka ketelitian dan

ketepatan melakukan perhitungan harga pokok produksi harus diperhatikan karena

apabila terjadi kesalahan dalam perhitungan akan menyebabkan kerugian bagi

perusahaan.

Pengertian harga pokok produksi menurut Mulyadi

(2015:14) yaitu:

Harga pokok produksi adalah Semua biaya yang


dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau jasa
selama periode bersangkutan. Dengan kata lain, bahwa
harga pokok produksi merupakan biaya untuk memperoleh
barang jadi yang siap jual.
11

Pengertian harga pokok produksi menurut Raiborn dan Kinney

(2016:56) yaitu:

“Harga pokok produksi (costof goods manufactured)


adalah total produksi biaya barang-barang yang telah
selesai dikerjakan dan ditransfer kedalam persediaan
barang jadi selama sebuah periode.”

Berdasarkan beberapa definisi harga pokok produksi menurut para ahli

diatas, dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi adalah biaya-biaya yang

dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang. Tiga elemen utama harga pokok

produksi yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead pabrik.

2.3.2 Unsur-unsur Harga Pokok Produksi

Menurut Mulyadi (2015:19) unsur-unsur harga pokok produksi terdiri atas:

1. Biaya bahan baku langsung


Dalam melakukan proses produksi, bahan baku merupakan
unsur utama, karena bahan baku merupakan unsur pokok
dalam melakukan proses produksi. Bahan baku yang diolah
suatu perusahaan dapat diperoleh dari pembelian lokal,
impor, atau pengelolaan sendiri.
2. Biaya tenaga kerja langsung
Tenaga kerja adalah usaha fisik atau mental yang dilakukan
oleh karyawan untuk mengolah bahan baku yang tersedia
menjadi barang jadi atau produk. Tenaga kerja yang
termasuk dalam perhitungan biaya produksi kedalam biaya
tenaga kerja langsung (directlabour) dan biaya tenaga kerja
tidak langsung (indirectlabour). Tenaga kerja langsung
adalah tenaga kerja yang terlibat secara langsung dalam
proses produksi, dan dapat dibebankan secara layak ke
produk yang di produksi. Sedangkan biaya tenaga kerja
tidak langsung merupakan kompensasi yang dibayarkan
kepada tenaga kerja langsung yang bekerja di pabrik tetapi
tidak melakukan pekerjaan pengolahan bahan secara
langsung.
3. Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik merupakan biaya produksi selain
bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung yang terdiri
12

dari biaya yang semuanya tidak dapat ditelusuri secara


langsung kepada produk atau aktivitas lainnya dalam upaya
merealisasi pendapatan dalam perusahaan.

Berdasarkan pendapat ahli diatas mengenai unsur-unsur harga pokok

produksi, dapat dinyatakan bahwa terdapat tiga unsur utama harga pokok produksi

biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead

pabrik.

2.4 Metode Harga Pokok Produksi

Metode pengumpulan harga pokok produksi adalah cara memperhitungkan

unsur-unsur biaya kedalam harga pokok produksi. Penentuan Harga pokok

produksi ditentukan oleh bagaimana cara perusahaan tersebut berproduksi.

Menurut Mulyadi (2018:17) metode pengumpulan biaya produksi dapat dibagi

menjadi dua yaitu:

1. Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method)


Harga pokok pesanan (job order costing) merupakan suatu
metode pengumpulan biaya produksi untuk menentukan
harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan
produk atas dasar pesanan.
2. Metode Harga Pokok Proses (Process Cost Method)
Harga pokok proses adalah Metode yang biaya-biaya
produksi dikumpulkan untuk periode tertentu dan biaya
produksi per satuan produk yang dihasilkan dalam periode
tersebut dhitung dengan membagi total biaya produksi
persatuan produk yang dihasilkan dalam periode yang
bersangkutan.

2.5 Metode Perhitungan Full Costing

2.5.1 Metode Biaya Penuh (Full Costing)

Metode full costing adalah metode penentuan harga pokok produksi dimana

semua biaya produksi diperhitungkan ke dalam harga pokok produksi. Menurut


13

mulyadi (2018: 17) “full costing merupakan metode penentuan cost produksi yang

memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam cost produksi, yang

terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead

pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap”.

Dengan demikian cost produksi menurut metode full costing terdiri dari

unsur-unsur berikut ini:

Tabel 1. Cost Produksi Menurut Metode Full Costing

Biaya bahan baku xxx


Biaya tenaga kerja langsung xxx
Biaya overhead pabrik variabel xxx
Biaya overhead pabrik tetap xxx
Cost produksi xxx

Sumber : Mulyadi tahun 2018

Cost produk yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri dari unsur

cost produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga langsung, biaya overhead pabrik

variabel, dan biaya overhead pabrik tetap) ditambah dengan biaya nonproduksi

(biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum).

2.5.2 Kelebihan Metode Full Costing

Menurut Rachmayanti (2014:22) Kelebihan dari metode Full Costing

adalah :

a. Metode perhitungan Full Costing lebih tepat


digunakan pada industri kecil dan menengah karena
industri ini masi menggunakan proses pencatatan
biaya yang masih relatif sederhana
b. Pendekatan Full Costing yang biasa dikenal dengan
pendekatan tradisional menghasilkan laporan laba rugi
dimana biaya-biaya disajikan berdasarkan fungsi-
fungsi produksi, administrasi dan penjualan.
c. Sistematika perhitungan dengan metode Full Costing
disesuaikan dengan prinsip akuntansi yang berlaku
14

umum sehingga pihak UKM akan lebih mudah dalam


melakukan perhitungan harga pokok produksi.

lll. METODOLOGI PENELITIAN

1.1 Jenis-Jenis Data


Penyusunan proposal tugas akhir ini tentunya memerlukan data-data yang

mendukung sebagai bahan masukan guna tercapainya tujuan penulisan proposal

tugas akhir ini. Data dapat diperoleh dari dua sumber yaitu primer atau sekunder.

Sugiyono (2019:194), mengatakan bahwa terdapat dua jenis data menurut

sumbernya, yaitu:

1. Data primer
Adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data.

2. Data sekunder
Merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
lewat dokumen.

Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini berupa data primer yaitu

data yang didapat dari wawancara langsung dengan pemilik Usaha Honey Bee

Cake and Bakery mengenai harga pokok produksi. Data sekunder, yaitu berupa

sejarah singkat, struktur organisasi, tugas dan fungsi dan data-data lain yang

disimpan oleh pihak yang terkait serta buku-buku yang digunakan oleh penulis

dalam menunjang penelitian ini

1.2 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam setiap penelitian terdiri dari beberapa

metode. Pemilihan dalam metode pengumpulan data sangat dipengaruhi oleh jenis

penelitian yang digunakan dan demi kesesuaian dengan data yang diperlukan dan

keandalan data yang diperoleh.


15

Menurut Sugiono (2018: 213) terdapat 3 (tiga ) cara yang digunakan dalam
mengumpulkan data, yaitu:
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang
menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek
penelitian melalui berhadapan langsung ataupun alat
komunikasi
2. Kuesioner (Angket)
Kuesioner adalah cara pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
3. Cara Observasi
Observasi merupakan cara pengumpulan data melalui proses
pencatatan perilaku subjek (orang), objek (benda), atau
kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau
komunikasi dengan individu-individu yang diteliti.

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitan ini

yaitu dengan cara wawancara dan dokumentasi. penulis melakukan pengamatan

langsung ke objek yang di teliti yaitu Usaha Honey Bee Cake adn Bakery Sekayu.

1.3 Teknik Analisis Data


Setiap penelitian menggunakan teknik analisis data yang berbeda, karena

terkait penyesuaian dengan jenis penelitian dan data yang akan diolah. Pemilihan

jenis analisis data mempengaruhi hasil dan kesimpulan dari penelitian sehingga

diperlukan pemilihan jenis analisis yang sesuai.

Sugiyono (2016 : 33)

Analisis data pada penelitian kuantitatif dan kualitatif sangat


berbeda. Pada penelitian kuantitatif, analisis data biasanya dilakukan
dengan menguji teori teori tertentu dengan cara meneliti hubungan
antarvariabel variabel–variabel ini diukur (biasanya dengan
instrument penelitian) sehingga data yang terdiri dari angka–angka
dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. Sementara pada
penelitian kualitatif analisis data dilakukan melalui pengaturan data
secara logis dan sistematis. Kapan analisis data dilakukan juga
berbeda. Analisis data pada penelitian kuantitatif biasanya dilakukan
16

apabila seluruh data sudah terkumpul dan biasanya dilaksanakan


pada akhir penelitian (pengumpulan data), sementara analisis data
penelitian kualitatif dilakukan sejak awal penelitian terjun ke
lapangan hingga pada akhir penelitian (pengumpulan data).

Penyusunan harga pokok produksi pada Usaha Honey Bee Cake and

Bakery Sekayu yang menjadi objek penelitian guna memperoleh gambaran umum

mengenai biaya-biaya yang terjadi dalam proses produksi adalah:

a. Mengidentifikasi biaya-biaya yang timbul didalam proses produksi.

b. Memisahkan biaya-biaya tersebut berdasarkan perilaku biaya, yaitu biaya -

biaya variabel yang timbul dalam proses produksi.

c. Menghitung biaya bahan baku langsung

d. Menghitung biaya tenaga kerja langsung

e. Menghitung biaya overhead pabrik

f. Menghitung semua biaya-biaya untuk menetapkan harga pokok produksi

dengan menggunakan metode full Costing

Langkah terakhir adalah menyusun harga pokok produksi yang dihitung

dengan menggunakan metode full Costing. Teknik analisis data yang yang

digunakan penulis dalam penelitian ini adalah menggunakan metode analisis

deskriptif kuantitatif dimana penulis menghitung, menjelaskan, dan memberikan

gambaran mengenai harga pokok produksi menggunakan metode full costing

pada Usaha Honey Bee Cake and Bakery Sekayu.


17

lV. PENELITIAN TERDAHULU

Agar penyusunan tugas akhir ini dapat dilaksanakan dengan benar, maka

penulis mempelajari penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan

perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode full order costing yang

telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Berikut ringkasan contoh penelitian

mengenai perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode full order

costing yang penulis jadikan sebagai acuan sebagaimana terdapat pada tabel 1.
Tabel 1.Penelitian terdahulu
Variabel Metode Perbedaan
No Nama Penulis Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian Penelitian

1 Rika Aprianti Penyusunan Harga Pokok Perhitungan Deskriptif Hasil Perhitungan ini Judul penelitian,
Ningsi (2021) Produksi Menggunakan Harga Pokok Kualitatif menunjukan bahwa ada tahun penelitian,
Metode Full Costing pada Produksi perbedaan. harga pokok tempat
Usaha Kue Linting Sekayu Dengan produksi dengan penelitian
Metode full menggunakan metode
costing Full Costing lebih besar
dari perhitungan harga
pokok produksi
perusahaan.
2 Delvia Helmi Analisis Full Costing Perhitungan Deskriptif menunjukkan bahwa Judul penelitian,
Rahmad Dalam Perhitungan Harga Harga Pokok Kualitatif ada perbedaan, dalam tahun penelitian,
(2018) Pokok Produksi Untuk Produksi perhitungan harga tempat
Menetapkan Harga Jual Dengan pokok produksi dan penelitian
(Studi Kasus Pada Toko Metode full dengan menggunakan
Roti Ceria Jember) costing metode Full Costing.

3 Rina Hasyim Analisis Penentuan Harga Perhitungan Deskriptif Hasil penelitian ini Judul penelitian,
(2018) Pokok Produksi Dan Harga Pokok Kualitatif menunjukkan bahwa tahun penelitian,
Harga Jual Dengan Produksi ada perbedaan, dalam tempat
Menggunakan Metode Dengan perhitungan harga penelitian
Full Costing Pada Home Metode full pokok produksi tempe
Industry Khoiriyah Di costing dan tahu menurut
Taman Sari, Singaraja taksiran perusahaa

18
4 Sintia Penentuan Harga Pokok Perhitungan Deskriptif Hasil perhitungan harga Judul penelitian,
Anggreani, l Produksi Dengan Metode Harga Pokok Kuantitatif pokok produksi dengan tahun penelitian,
Gede Sudi Full Costing Sebagai Dasar Produksi metode full costing tempat
Adnyana Penetapan Harga Jual Pada Dengan menghasilkan nilai penelitian
(2020) UKM Tahu AN Anugrah Metode full yang lebih besar dari
costing pada hasil perhitungan
dengan metode UKM.
5. Nia Parika Penerapan Perhitungan Perhitungan Deskriptif Hasil penelitian Judul penelitian,
Utari Harga Pokok Produksi Harga Pokok Kuantitatif menunjukan bahwa tahun penelitian,
(2020) Dalam Menentukan Harga Produksi penerapan perhitungan tempat
Jual Perporsi Dengan Dengan harga pokok produksi penelitian
Metode Full Costing Pada Metode full dengan metode full
CV. GENTA FISESA Desa costing costing mendapatkan
Karang Waru hasil yang lebih tinggi.
6. Safri Penerapan Perhitungan Perhitungan Deskriptif Dari hasil penelitian Judul penelitian,
(2021) Harga Pokok Produksi Harga Pokok Kualitatif dapat diketahui bahwa tahun penelitian,
Dengan Menggunakan Produksi terdapat sangat banyak tempat
Metode Full Costing Pada Dengan perbedaan besar dalam penelitian
Xyz Metode full hal persentase dan nilai
costing nominal.
sumber: Data diolah penelitian terdahulu, 2022

19
20

V. JADWAL PENELITIAN

Sebagai dasar untuk memudahkan penulis mengatur jadwal pelaksanaan,

maka penulis membuat sebuah kerangka jadwal penyusunan tugas akhir dalam

bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tugas Akhir

Bulan
No Kegiatan Januari Febuari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
1 Observasi Awal
Pengumpulan Data
2
Awal
3 Penyusunan Proposal
Konsultasi dan
4
Perbaikan
5 Seminar Proposal
6 Pengajuan Proposal
7 Pengumpulan Data
Penyusunan Bab I dan
8
BabII
Konsultasi dan
9
Perbaikan
10 Penyusunan Bab III
Konsultasi dan
11
Perbaikan
12 Kunjungan Ke UMKM
13 Penyusunan Bab IV
Kosultasi dan
14
Perbaikan
15 Penyusunan Bab V
16 Konsultasi Seluruh Bab
17 Pengumpulan TA
18 Persiapan Sidang TA
19 Sidang TA
Sumber: Data diolah, 2022
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Firdaus, Abdullah, dan Wasilah 2012. Akuntansi Biaya. Edisi Ketiga.
Jakarta: Salemba Empat.

Daljono 2011.Akuntansi Biaya Penentuan Harga Pokokdan Pengendalian. Edisi


Ketiga. Badan Penerbit Universitass Diponegoro, Semarang
Fitria Ana, 2018. Analysis of Production Process Approach of Cost of Production
(Case Study in Home Industry Lanting Bumbu Mekar Sari Lemahdhuwur
Village Kec. Kwarasan. Kebumen District). (Online).
(http://repository.iainpurwokerto.ac.id, diakses 17 Maret 2021).
Hasyim Rina, 2018. Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Dan Harga Jual
Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Home Industry Khoiriyah
Di Taman Sari, Singaraja. (Online). (http://eprints.unwahas.ac.id, diakses 17
Maret 2021).
Mulyadi, 2018. Akuntansi Biaya, Edisi 5. Unit penerbit dan percetakan Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen.Yogyakarta: YKPN.
Utari Nia Parika, 2020. Penerapan Perhitungan Harga Pokok Produksi Dalam
Menentukan Harga Jual Perporsi Dengan Metode Full Costing Pada CV.
GENTA FISESA Desa Karang Waru. Sekayu: Politeknik Sekayu

Politeknik Sekayu. 2021. Buku Pedoman Tugas Akhir. Sekayu: Politeknik Sekayu
Rahmad Helmi, Devila. 2018. Analisis Metode Full Costing Dalam Perhitungan
harga Pokok Produksi Untuk Penetapan Harga Jual, (online).
(http://repository.unmuhjember.ac.id Diakses 2 Maret 2022)
Ramhdhani Dadan, Merinda, Ai Hendrani, Suheri, 2020. AKUNTANSI BIAYA
(Konsep Dan Implementasi Diperusahaan Manufaktur).Yogyakarta: CV.
MARKUMI
Safri. 2021. Penerapan Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan
Menggunakan Metode Full Costing Pada Xyz. (Online).
(https://journal.universitassuryadarma.ac.id, diakses 18 Maret 2022).
Anggreani Sintia, l Gede Sudi Adnyana. 2020. Penentuan Harga Pokok Produksi
Dengan Metode Full Costing Sebagai Dasar Penetapan Harga Jual Pada
UKM Tahu AN Anugrah. (Online). (https://jurnal.stiekesatuan.ac.id, diakses
19 Maret 2022).

Sugiyono. 2018. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung


: CV Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai