Disusun Oleh :
Nama : Septiyana Aziz
NPM : 20122002
Program Studi : Akuntansi
Pembimbing : Herlina, S.E., M. Ak.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan.
Penulis,
Septiyana Aziz
ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
Laporan KKU – KAM ini telah disetujui untuk diuji dalam ujian KKU –
KAM.
Menyetujui,
Pembimbing Tim Manajemen
Mengetahui,
Ketua STIE La Tansa Mashiro
iii
Judul KKU – KAM : Pendampingan Perhitungan BOP Dalam Laporan Laba
Rugi Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Pada
BUMDes Mekar Jaya
Oleh : Septiyana Aziz
NPM : 20122002
Laporan KKU – KAM ini telah diuji dalam ujian KKU – KAM.
Menyetujui,
Penguji
Belum ada
NIDN : belum ada
Mengetahui,
Ketua STIE La Tansa Mashiro Tim Manajemen KKU – KAM
Program Studi Akuntansi
ABSTRAK
iv
Pendampingan Perhitungan BOP Dalam Laporan Laba Rugi Untuk
Meningkatkan Produktivitas Kerja Pada BUMDes Mekar Jaya
Program Studi Akuntansi, STIE La Tansa Mashiro, 2021.
KATA PENGANTAR
v
Dengan mengucapkan segala puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah
memberikan Rahmat dan hidayah – Nya. Pada kesempatan ini penulis telah
menyelesaikan proses kegiatan KKU – KAM yang berlangsung beberapa bulan.
Pada bidang usaha Perdagangan Bahan baku sirup (gula cair) yang telah
dilaksanakan.sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan KKU –KAM yang
berjudul “Pendampingan Perhitungan BOP Dalam Laporan Laba Rugi Untuk
Meningkatkan Produktivitas Kerja Pada Bumdes Mekar Jaya” Laporan KKU –
KAM ini merupakan salah satu syarat dalam menempuh Gelar Sarjana Akuntansi
di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi La Tansa Mashiro.
Semoga dengan adanya Laporan ini, penulis berharap dapat memberi
manfaat khususnya kepada mahasiswa – mahasiswi untuk mempelajari serta
membacanya agar dapat memahami dalam penyusunan pembuatan Laporan ini.
Pada kesempatan ini tentunya penulis ingin mengucapkan banyak terima
kasih kepada Bapak/Ibu Dosen yaitu :
1. Ibu Zakiyah Tunnufus, SE., MM, selaku Ketua STIE La Tansa Mashiro
Rangkasbitung.
2. Ibu Ela Widasari, SE., M.Akt, selaku Ketua Prodi Akuntansi STIE La Tansa
Mashiro
3. Ibu Herlina, S.E., M. Ak. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
dorongan dan bimbingan serta saran – saran sehingga laporan KKU – KAM ini
dapat diselesaikan.
4. Ibu Hanifa, SE., MM selakU Sekretaris prodi yang telah memberikan arahan
bagi penulis dalam proses pelaksanaan KKU –KAM.
5. Seluruh dosen pengajar STIE La Tansa Mashiro, yang telah memberikan
ilmunya selama perkuliahan, yang bermanfaat bagi penulis dalam menambah
ilmu pengetahuan.
6. Seluruh staf administrasi STIE La Tansa Mashiro, yang telah memberikan
dukungan dan kerjasamanya sejak awal perkuliahan sampai dengan selesai.
7. Orang tua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungannya baik
berupa moril dan materil.
vi
Dan pada kesempatan ini, penulis menyadari bahwa laporan KKU – KAM
ini masih banyak sekali kekurangan dalam penyusunannya, mengingat waktu,
tenaga dan kemampuan, sehingga segala kritik dan saran yang bersifat
membangun sangatlah diharapkan untuk kesempurnaan laporan KKU – KAM ini.
Penulis berharap agar laporan KKU – KAM ini dapat memberikan manfaat
bagi pengusaha pengrajin sendal sendiri khususnya bagi penulis, serta bagi
peneliti peneliti selanjutnyayang tertarik untuk meneliti pada bidang yang sama.
Septiyana Aziz
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR JUDUL ............................................................................................ i
vii
LEMBAR PERNYATAAN.............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING.................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KKU – KAM 2021................................ iv
ABSTRAK......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR....................................................................................... vi
DAFTAR ISI...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
1.2 Materi KKU – KAM .................................................................. 3
1.3 Tujuan dan Manfaat KKU – KAM ............................................. 23
1.4 Lokasi dan Waktu KKU -KAM ................................................. 25
BAB II GAMBARAN UMUM MITRA PENDAMPINGAN
2.1 Gambaran Umum Mitra Pendampingan ...................................... 26
2.2 Struktur Organisasi Mitra Pendampingan ................................... 28
BAB III PROSES PENDAMPINGAN
3.1 Identifikasi Masalah .................................................................... 34
3.2 Cara Penyelesaian Masalah.......................................................... 34
BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI BERKELANJUTAN
4.1 Hasil Yang Dicapai Selama Pendampingan ................................ 37
4.2 Potensi Bekelanjutan ................................................................... 54
4.3 Manfaat Pendampingan ............................................................... 55
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 56
5.2 Saran ............................................................................................ 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1 Biaya Overhead Pabrik Untuk Dasar Rata – Rata Bergerak......... 15
viii
Tabel 1.2 Contoh Laporan Laba Rugi Kontribusi......................................... 19
Tabel 1.3 Contoh Laporan Laba Rugi Persediaan Produksi.......................... 21
Tabel 1.4 Waktu Pelaksanaan KKU – KAM 2020....................................... 25
Tabel 2.1 Penjelasan Tugas Struktural Organisasi Pada BUMDes Mekar
Jaya................................................................................................ 28
Tabel 2.2 Penjelasan Tugas Struktural Organisasi Kelompok KKU – KAM 32
Tabel 4.1 Unsur Biaya Bahan Baku Langsung.............................................. 38
Tabel 4.2 Unsur Biaya Tenaga Kerja Langsung............................................ 39
Tabel 4.3 Biaya Pemeliharaan Asset Tetap................................................... 40
Tabel 4.4 Biaya Listrik.................................................................................. 41
Tabel 4.5 Biaya Angkut Barang..................................................................... 41
Tabel 4.6 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung............................................ 41
Tabel 4.7 Biaya Bahan Baku Tidak Langsung.............................................. 41
Tabel 4.8 Unsur Biaya Overhead Pabrik....................................................... 42
Tabel 4.9 Laporan Laba Rugi Variabel Costing............................................ 50
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.1 Klasifikasi Biaya Produksi............................................................. 9
Gambar 1.2 Arus Biaya Full Costing................................................................ 18
ix
Gambar 1.3 Arus Biaya Variabel Costing......................................................... 18
Gambar 1.4 Pengaruh Produksi Dan Persediaan............................................... 20
Gambar 2.1 Struktur Organisasi BUMDes Mekar Jaya .................................. 28
Gambar 2.2 Struktur Kelompok KKU - KAM.................................................. 32
Gambar 4.1 Pengaruh Produksi Dan Persediaan................................................. 47
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai cerminan profil perusahaan bagi calon investor maupun kreditur yang
akan melakukan transaksi bisnis dengan perusahaan.
Biaya Produksi
BBOP
T = BP
Dimana :
T = Tarif biaya overhead pabrik
BBOP = Budget biaya overhead pabrik dalam periode tertentu
BP = Budget produksi dalam periode yang bersangkutan
Misalnya perusahaan ingin menentukan tarip biaya overhead pabrik 1983,
budget biaya overhead pabrik tahun 1983 sebesar Rp 300.000,00, budget
produksi 10.000 buah, maka tarip biaya overhead pabrik dalam tahun 1983
adalah :
Rp 300.000,00
T= =Rp 30,00 per buah .
10.000
Apabila dalam bulan januari 1983 diproduksi sebanyak 800 buah produk,
maka biaya overhead pabrik yang dibebankan sebesar = 800 x Rp 30,00 =
Rp 24.000,00.
2. Dasar Biaya bahan baku
Tarip biaya overhead pabrik yang menggunakan dasar biaya bahan baku
dihitung berdasar persentase tertentu dari biaya bahan baku rumus
perhitungan tarip sebagai berikut :
BBOP
T= X 100%
BBBB
Dimana :
T = Tarif biaya overhead pabrik.
BBOP = Budget biaya overhead pabrik dalam periode tertentu.
BBBB = Budget biaya bahan baku periode yang bersangkutan.
10
BBOP
T = BJKL
Dimana :
T = Tarif biaya overhead pabrik
BBOP = Budget biaya overhead pabrik
BJKL = Budget jam kerja langsung
Misalnya budget biaya overhead pabrik Rp 300.000,00, budget jam kerja
langsung 40.000 jam, maka tarip biaya overhead pabrik adalah :
Rp 300.000,00
T= = Rp 7,5 per jam kerja langsung .
40.000 jam kerja langsung
Pesanan atau produk yang menikmati 2.000 jam kerja langsung akan
dibebani biaya overhead pabrik sebesar = 2.000 x Rp 7,5 = Rp 15.000,00.
5. Dasar jam mesin
Tarip biaya overhead pabrik yang didasarkan pada jam mesin dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
BBOP
T = BJM
Dimana :
T = Tarif biaya overhead pabrik
BBOP = Budget biaya overhead pabrik
BJM = Budget jam mesin
Misalnya budget jam mesin 30.000 jam budget biaya overhead pabrik Rp
300.000,00, maka tarip biaya overhead pabrik adalah :
Rp 300.000,00
T= = Rp 10,00 per jam mesin .
30.000 jam mesin
Pesanan atau produk yang menikmati 2.000 jam mesin akan dibebani biaya
overhead pabrik sebesar = 2.000 x Rp 10,00 = Rp 20.000,00.
6. Dasar harga pasar atau nilai pasar
Dasar ini hanya dipakai apabila perusahaan menghasilkan beberapa jenis
produk yang sifatnya merupakan produk bersama (joint product) dan cara
perhitungan tarip sama dengan dasar tertimbang atau dasar nilai yang sudah
diuraikan dimuka, bedanya pada dasar ini penimbang yang dipakai adalah
12
perbandingan harga jual setiap macam produk dan bukan dasar penimbang
yang lain.
Rumus perhitungan tarip biaya overhead pabrik dengan dasar harga pasar
atau nilai jual sebagai berikut :
BBOP
T= X 100 %= persentase biaya overhead pabrik dari harga jual
BPSMP
Dimana :
T = Tarif biaya overhead pabrik
BBOP = Budget biaya overhead pabrik
BPSMP = Budget penjualan semua macam produk
Kelemahan dasar ini bahwa biaya overhead yang dinikmati oleh produk
tidak selalu proporsional (sebanding) dengan harga jual, harga jual banyak
faktor – faktor yang menentukan dan kebanyakan tidak berhubungan dengan
biaya overhead pabrik.
7. Dasar rata – rata bergerak (Moving average basis)
Dasar yang telah diuraikan dimuka semuanya menggunakan budget atau
taksiran biaya overhead pabrik, sedangkan dasar rata – rata bergerak
menggunakan data biaya overhead pabrik dan kapasitas sesungguhnya
selama setahun sebelumnya dibagi dua belas. Misalnya, menentukan tarip
bulan mei 1983 dan perusahaan menggunakan jam kerja langsung, untuk
menghitung biaya overhead pabrik dibebankan maka dipakai biaya
overhead pabrik mulai bulan mei 1982 sampai dengan bulan april 1983,
sedangkan untuk menghitung jam kerja langsung digunakan data jam kerja
langsung sesungguhnya bulan mei 1982 sampai dengan bulan april 1983.
Rumus perhitungan tarip biaya overhead pabrik dengan dasar harga pasar
atau nilai jual sebagai berikut.
BOPSR
T=
KSR
Dimana :
T = Tarip biaya overhead pabrik
BOPSR = Biaya overhead pabrik sesungguhnya rata – rata satu bulan
pada setahun sebelumnya
13
Gambar 1.2
Arus Biaya Full Costing
Biaya periodik Harga pokok produk
Persediaan barang
barang jadi
Gambar 1.2
Persediaan barang
dalam proses/
barang jadi
Tabel 1.4
Waktu Pelaksanaan KKU – KAM Tahun 2021
Bulan
NO Uraian
September Oktober November Desember Januari
. Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
Rencana
1
Kegiatan
Proses
2
Kegiatan
Proses
3 Penyusuna
n Laporan
Proses
Penyusuna
n Laporan
4
dan Ujian
KKU –
KAM
19
BAB II
Gambaran Umum Mitra Pendampingan
Dewan
Komisaris
Agus Bahtiar
Direktur
Jaya Nata
Sekretaris Bendahara
Susanti Yuli Lianawati
Gambar 2.1 Struktur Kepengurusan BUMDes
Tabel 2.1
f. Bertindak sebagai
penyusun
standar
kinerja
BUMDesa
2 Jaya Direktur a. Bertindak sebagai operasional unit
Nata kerja dibawah wewenangnya
e. Menyediakan laporan-laporan
penting yang harus diinformasikan
kepada pihak-pihak yang
berkepentingan
Dalam kegiatan KKU – KAM ini terdapat struktur organisasi, selama kegiatan
KKU – KAM kami membagi tugas guna mencapai hasil akhir yang baik dan
menunjang terlaksananya kegiatan . Sususan tersebut dapat dilihat pada gambar
sebagai berikut:
Pembimbing
Konsentrasi
BAB III
PROSES PENDAMPINGAN
Dimana :
30
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI BERKELANJUTAN
terjadi selama bulan Januari smpai dengan April dantahun 2021. Namun
pada saat proses memasukan data,banyak kesulitan dalam penyusunan
karena mitra tidak mencatat beberapa biaya seperti BOP , tidak ada
bukti transaksi pada proses pembelian bahan baku sampai biaya angkut
atau biaya distribusi.maka dari itu penulis membantu menjelaskan,
menghitung, serta mengeklasifikasikan. Hal ini dilakukan agar
memudahkan dalam menghitung jumlah biaya yang bersangkutan.
Berikut rincian data mengenai biaya – biaya produksi yang dikeluarkan
pada bulan Januari sampai dengan April 2021 :
Tabel 4.1
Unsur Biaya Bahan Baku Langsung
Keterangan Ton Harga/ton Jumlah
BBBL Bulan Januari - April
Gula 18 11.000.000 198.000.000
air 0 0 0
Pengurangan bahan baku 0
Menurut Sujarweni (2019 : 10) Biaya bahan baku Adalah biaya yang
dikeluarkan untuk membeli bahan baku utama yang dipakai untuk
memproduksi barang. Maka dari itu tabel 4.1 unsur biaya bahan baku
langsung biaya tersebut didapat dari hasil analisis data pembelian
biaya bahan baku langsung serta wawancara pada saat survei,
32
Tabel 4.2
Unsur Biaya Tenaga Kerja Langsung
Keterangan Unit Harga/orang Jumlah
Tenaga ahli 2 6.500.000 13.000.000
pengolah 1 1.200.000 1.200.000
Pegawai baru 3 7.00.000 2.100.000
Jumlah 6 16.300.000
Sumber Data : Keuangan BUMDes Mekar Jaya Tahun 2021
Tabel 4.3
Biaya Pemeliharaan Asset Tetap
Biaya pemeliharaan asset tetap
Keterangan Biaya pemeliharaan per Biaya pemeliharaan
bulan Januari – April
2021(@583.250x4)
Mobil 583.250 2.333.000
Sumber data : Hasil wawancara dengan mitra BUMDes Mekar Jaya
Tabel 4.4
Biaya Listrik
Biaya listrik
Keterangan Biaya per bulan Biaya Januari - April
Listrik 1.200.000 4.800.000
Sumber data : Hasil wawancara dengan mitra BUMDes Mekar Jaya
Tabel 4.5
Biaya Angkut Barang
Biaya angkut barang
Keterangan Biaya per angkut Biaya angkut 1kali
produksi
250.000 500.000
Sumber data : Hasil wawancara dengan mitra BUMDes Mekar Jaya
Tabel 4.6
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Biaya tenaga kerja tidak langsung
Keterangan Jumlah Biaya angkut
35
(@600.000)
Sopir 2 1.200.000
Sumber data : Hasil wawancara dengan mitra BUMDes Mekar Jaya
Tabel 4.7
Biaya Bahan Baku Tidak Langsung
Biaya bahan baku tidak langsung Bulan April
Keterangan Unit Harga/unit Jumlah
Dirigen 700 25.000 17.500.000
Gas Elpiji 44 115.000 7.040.000
Rempah - rempah 2 150.000 300.000
Jumlah 24.750.000
Tabel 4.8
Unsur Biaya Overhead Pabrik
Sumber Data : Rincian biaya tetap dan variabel selama bulan Januari – April
Keterangan Prila Pemakaian
ku
Biaya pemeliharaan aset tetap bulan Janauri T 583.250
Biaya pemeliharaan aset tetap bulan Februari T 583.250
Biaya pemeliharaan aset tetap bulan Maret T 583.250
Biaya pemeliharaan aset tetap bulan April T 583.250
Jumlah Biaya Overhead Pabrik Tetap 2.333.000
Biaya Listrik bulan Januari - April V 4.800.000
Biaya angkut barang bulan Januari - April V 500.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung V 1.200.000
Biaya bahan baku tidak langsung V 24.750.000
Jumlah Biaya Overhead Pabrik Variabel 31.250.000
Jumlah Biaya Overhead Pabrik Variabel dan Tetap 33.583.000
3. Jam tenaga kerja langsung selama 252 jam per bulannya pada saat
memproduksi (9 jam x 7 hari x 4 minggu).
4. Karyawan bekerja selama 7 hari selama 9 jam dalam 1 bulan.
Penyusunan pembebanan BOP ini berguna untuk mengetahui informasi
tambahan mengenai kegiatan produksi pada mitra agar memudahkan
dalam menghitung BOP. Setelah mitra menyusun dan memahami dasar
pembebanan BOP selanjutnya penulis akan membantu mitra untuk
menghitungan dengan beberapa metode yang lazim digunakan pada saat
menghitung BOP diantaraya : Satuan produk, Biaya bahan baku, Biaya
tenaga kerja langsung dan Biaya jam kerja langsung.
4.1.3 Perhitungan BOP
Setetlah mitra telah mengetahui dasar pembebanan biaya overhead
pabrik selanjutnya penulis membantu mitra dalam memahami
perhitungan BOP yang lazim digunakan berdasarkan tujuan tertentu.
Menurut supriyono (2013 : 304) berikut beberapa dasar pembebanan
atau perhitungan yang lazim dipakai :
a. Satuan Produk
BBOP
T = BP
Dimana :
T = Tarif biaya overhead pabrik
BBOP = Budget biaya overhead pabrik dalam periode tertentu
BP = Budget produksi dalam periode yang bersangkutan
Misal :
Rp 33 .583 .000
T= = Rp 1. 526,5 per kg .
22.000
Apabila dalam satu kali produksi menghasilkan sebanyak sebanyak
700 dirigen dengan 1 dirigen berisi 30kg dengan total 22.000
dengan BOP yang diketahui sebesar Rp 33.583.000, maka biaya
38
Dimana :
T = Tarif biaya overhead pabrik
BBOP = Budget biaya overhead pabrik
BJKL = Budget jam kerja langsung
Misal :
Rp 33. 583 .000
T= =Rp 15 . 991 per jam kerja langsung
(252 x4bln) jam kerja langsung
.
Pesanan atau produk yang menikmati 252 jam kerja langsung akan
dibebani biaya overhead pabrik sebesar = 2.100 Jam (dlm 4 bln) x Rp
15.991 = Rp 33.583.000.
Dari beberapa metode perhitungan BOP diatas yang lazim digunakan
untuk tujuan tertentu yang telah dijelaskan penulis kepada mitra untuk
membantu memahami dalam menerapkannya. dan salah satu metode
yaitu satuan produk telah diterapkan pada perhitungan biaya overhead
pabrik tetap dan variabel sebelumnya, karena metode tersebut mudah
dipahami dalam menghitung serta menerapkanya. Selanjutnya setelah
mitra memahami penyusunan anggaran BOP, Pembebanan BOP, serta
Perhitungan BOP mitra akan menyusun serta menghitung Laporan Laba
Rugi dengan memasukan anggaran BOP yang telah dihitung untuk
membantu dalam menentukan hasil daripada keuntungan atau
produktivitas pada usaha yang dijalankan.
4.1.4 Perhitungan Unsur biaya produk pada Harga Pokok Produk dalam
Laporan Laba Rugi (Variabel Costing Method)
Dengan menghitung data dari laporan unsur biaya produksi yang
telah di hitung pada BUMDes Mekar Jaya selama bulan Januari
sampai April 2020 menghasilkan 700 dirigen atau 22.000 kilogram
gula cair, dan menjual 21.000 kg gula cair/ sirup sesuai dengan
40
Tabel 4.9
Laporan Laba Rugi Variable Costing
HPP
245.550.000 +
Total Biaya Produksi
HPP 245.550.000
43
Beban - Beban :
:R
Beban Adm dan Umum
1 p
:R
beban Pemasaran
2 p
:R 2.333.00
BOP Tetap
3 p 0
:R
Beban Transport
4 p 500.000
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Perhitungan Biaya Overhead Pabrik memiliki peranan penting dalam
pencatatan sebuah laporan keuangan didalam perusahaan
manufaktur/produksi dan merupakan hal yang semestinya di pertimbangkan
ketika menentukan sebuah biaya atau harga pokok produksi untuk
memperkirakan harga jual dan menghasilkan laba yang diharapkan kepada
sebuah produk tersebut. Dengan adanya perhitungan BOP akan memudahkan
dalam melakukan perencanaan dan pengendalian serta untuk meningkatkan
produktivitas kerja pada bisnis yang akan dijalankan. Pada kegiatan KKU –
KAM pendampingan kepada BUMDes Mekar Jaya penulis menyimpulkan
bahwa :
1. BUMDes Mekar Jaya sudah memahami unsur – unsur anggaran Biaya
Overhead Pabrik.
2. BUMDes Mekar Jaya telah memahami dalam menentukan pembebanan
dan cara perhitungan BOP.
3. BUMDes Mekar Jaya telah memahami menentukan BOP pada Biaya
Produksi dalam perhitungan Laporan Laba Rugi.
45
5.2 Saran
Dalam pembuatan Laporan KKU – KAM ini tentunya masih terdapat
kekurangan dalam penyusunannya, diharapkan perkembangan dalam
penyusunan laporan KKU – KAM dan usaha pada BUMDes tersendiri bisa
lebih baik lagi dimasa mendatang. Adapun beberapa saran yang dapat penulis
sampaikan diantaranya :
1. BUMDes Mekar Jaya dapat menerapkan pencatatan dan perhitungan
BOP yang telah diberikan selama pelatihan namun penulis harus terlebih
dahulu untuk mencatat informasi atau data mengenai pencatatan
keuangannya.
2. BUMDes Mekar Jaya harus membiasakan melakukan perhitungan biaya
produksi atau harga pokok produksi dengan menetapkan unsur – unsur
biaya yang terserap pada produk agar memudahkan dalam pengambilan
keputusan dalam menetapkan laba yang diharapkan.
3. BUMDes Mekar Jaya harus mencatat dan menyimpan bukti – bukti dari
setiap transaksi yang terjadi selama produksi agar pada saat menghitung
dan menyusun BOP dan laporan laba rugi dapat mudah diketahui.
4. Penelitian yang dilakukan pada BUMDes masih terdapat
banyak kendala, akan tetapi untuk penulis yang akan datang
diharapkan dapat melakukan pendampingan dengan cara
yang efektif dan efisien agar tujuan daripada kegiatan
pendampingan dapat tercapai dengan baik serta lebih sering
aktif dalam berkomunikasi dengan mitra di
BUMDes.DAFTAR PUSTAKA
5.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.