Anda di halaman 1dari 2

RESPON UMKM PISCOK DPR JEMBER TERHADAP ANGGARAN

OPERASIONAL YANG TELAH DISUSUN

Disusun Guna Memenuhi Tugas UAS Anggaran Perusahaan Kelas F

Dosen Pengampu :

Dra. Susanti Prasetiyaningtyas, M.Si.

Disusun Oleh :

Nabila Ana Hidayati 220810201073

Putri Ghaisani Fildzah 220810201044

Wisnu Cahya Maulana 220810201210

Femas Diki Wahyudi 220810201027

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

2023
RESPON DAN TANGGAPAN UMKM
Dari anggaran operasional yang telah disusun sebelumnya oleh kelompok kami,
selanjutnya kami menunjukkan anggaran tersebut pada UMKM terkait, yaitu UMKM Piscok
DPR Jember. Dari anggaran yang telah disusun, UMKM Piscok DPR Jember menanggapi
baik dan menghargai serta mengapresiasi upaya kami dalam penyusunan anggaran opersional
tersebut. Selain itu, pihak UMKM juga mengungkapkan rasa terima kasih atas kesungguhan
dan penyampaian informasi yang jelas dan terbuka.
UMKM Piscok DPR Jember merespons positif anggaran yang telah disusun. Dengan
adanya anggaran tersebut mereka merasa memiliki arah yang lebih jelas terkait anggaran
kedepannya dan melihatnya sebagai panduan strategis untuk meningkatkan stabilitas
keuangan serta meningkatkan kinerja operasional. Selain itu, dengan anggaran ini mereka
dapat menentukan target operasional yang akan dicapai dan meminimalisir risiko kegagalan
pada UMKM tersebut.

KENDALA-KENDALA PENERAPAN
UMKM Piscok DPR Jember merespon baik anggaran operasional yang disusun
tersebut, tetapi ada beberapa hal yang menjadi kendala pihak UMKM dalam menerapkannya.
Kendala yang mungkin dirasakan oleh UMKM tersebut yaitu biaya operasional yang tinggi
dan tingkat literasi serta pengetahuan yang rendah terkait pengganggaran, sehingga
menyulitkan mereka dalam menerapkan dan mengelola anggaran tersebut.
Kurangnya manajemen risiko yang tepat juga menjadi kendala dalam penerapan
anggaran. UMKM sendiri memiliki keterbatasan dalam memahami dan menerapkan praktik
manajemen risiko secara efektif, ketidakmampuan UMKM dalam mengelola risiko secara
optimal ini dapat membatasi mereka untuk memperoleh dukungan finansial, seiring dengan
mempersempit peluang pertumbuhan UMKM.
Selain itu, kendala yang mungkin muncul ialah perubahan tidak terduga dalam biaya
bahan baku, pemasok bisa saja sewaktu-waktu memasang harga yang lebih tinggi dari
biasanya. Terkait kendala ini, UMKM bisa menanggulangi dengan menjalin kontrak dengan
pemasok untuk memastikan harga stabil dalam periode waktu tertentu. Disisi lain UMKM
juga dapat mencari pemasok lain atau diversifikasi pemasok agar tidak bergantung pada satu
pemasok saja.

Anda mungkin juga menyukai