Anda di halaman 1dari 12

Arsitektur Assyria

Ainia Zaqinah Bastiawan Andi Muhammad Raihan Mandjapai


(60100121047) (60100121064)
Lilis Wahyuni Zulfikar Inra Danu
(60100121061) (60100121046)

St. Razqia Rusli


(60100121062)
Pembahasan

01 02 03
Sejarah Struktur & Keunikan Contoh Karya
Sejarah
Peradaban bangsa Assyria merupakan salah satu peradaban awal di dunia yang terletak di
kawasan Mesopotamia (Asia Barat). Adapun bangsa pendukung peradaban Assyria adalah bangsa Assyria
yang termasuk dalam rumpun bangsa Semit. Bangsa Assyria telah menetap di hulu sungai Eufrat dan
Tigris sejak 3000 tahun Sebelum Masehi lalu mereka membangun kota Ashur dan Niniveh.

Pada awalnya bangsa Assyria berada di bawah kekuasaan dari Babilonia dan bangsa
Mesopotamia lainnya. Akan tetapi Kemerdekaan bangsa Assyria baru dapat diperoleh pada sekitar tahun
1400 Sebelum Masehi.

Beberapa raja yang pernah berkuasa di kerajaan Assryia :

Raja Assuruballit Raja Sargon Akkadia Raja Sennacherib Raja Assurbanipal


Kemakmuran dan Kehancuran Bangsa Assyria

Bangsa Assyria mencatat banyak sekali kemenangan dan kemakmuran, pada tahun 750
SM bangsa Assyria dapat menyerang ke Syria dan merebut kota Damascus tahun 732 SM.
Pada masa Sorgon II bangsa Assyria dapat menaklukan Sumeri, Sunarcherep yang
menggantikan Sorgon II dapat menaklukan pantai Barat Asia Keil sampai batas Mesir.

Raja-raja assyria selalu melakukan kerusuhan dan pengerusakan industri bangsa yang
mereka taklukan, pertanian dan perdagangan bangsa assyria mengalami kemunduran
akibat adanya bagsa armenia yang memegang perdagangan. Pada akhirnya bangsa assyria
dapat ditaklukan oleh bangsa chaldea, media dan persia. Pada tahun 616 SM, kota niniveh
dihancurkan dan seluruh penduduknya di binasakan.
Kepercayaan Bangsa Assyria

Awal mulanya Bangsa Assyria menyembah dewa Assyur atau dewa matahari, namun
masyarakat Assyria mulai menganut agama Kristen yang berpusat di Gereja Timur
karena adanya pengaruh dari Kekaisaran Roma.

Pada abad ke-7 Bangsa Arab mulai masuk Assyria. Pada masa ini Assyiria
mengalami Arabisasi dan Islamisasi namun bangsa Pri-bumi Assyria yang telah
menganut Kristen melakukan perlawan untuk mempertahankan etnis Mesopotamia,
warisan, identitas, nama dan Mesopotamia Aram dialek sebagai bahasa ibu.

Masa masuknya pengaruh Islam-Kristen ini disebut Neo-Assyria.


Struktur dan Keunikan
Masyarakat daerah Assyria membuat bangunan besar dan tinggi dengan dinding tanpa ada satu pun jendela. Untuk
cahaya, mereka memanfaatkan celah-celah kecil yang terletak di bawah atap. Selain itu, masyarakat Asiria juga
tergantung pada sinar buatan dan cahaya yang datang melalui celah pintu yang terbuka.

Bangunan di masa Asiria, identik dengan pelataran besar. Bentuk atap setiap gedung biasanya datar dengan tiang-tiang
yang hanya digunakan sebagai perhiasan.

Sebelah kanan dan kiri pintu masuk ditempatkan patung penjaga dengan ukuran besar yang terbuat dari batu alam
(monolith). Patung-patung tersebut berbentuk singa atau banteng berkepala manusia, mirip seperti Sphinx di Mesir.

Atap bangunan ditutup dengan tanah yang sudah dicetak, terkadang beberapa atap bangunan dilapisi dengan ubin atau
lembaran pualam hingga membentuk teras.

Konstruksinya sendiri cenderung simpel. Keseluruhan bangunan Asiria kuno terbuat dari bahan dasar tanah liat dengan
lapisan batu pualam, bata merah, atau ubin.

Lukisa interior bangunan dihias dengan relief yang menceritakan tentang kehidupan raja dan diiring oleh malaikat
penjaga, pemujaan terhadap pohon suci, hingga lukisan pertempuran. Uniknya gambar orang dalam relief Asiria hanya
dapat dilihat dari samping saja. Gambar manusia selalu dillukiskan dengan pakaian lengkap.
Contoh Karya

Detail Obelisk : Penggambaran Yehu putra


Penjaga Gerbang : The Man-Headed Lions, Obelisk Hitam : The Black Obelisk of
Yehosyafat putra Nimshi, atau duta besar
Penjaga Portal (Lamassu) dari Nimrud ini Shalmaneser III, memperingati kampanye
Yehu, yang membungkuk di depan
menjaga pintu masuk istana di Nimrud. kemenangan raja dari 859–824 SM.
Shalmaneser III.
Palace of Khorsabad atau Istana Khorsabad Ukiran Royal Nineveh: The king hunting Banteng bersayap: The winged bull figure, yang
(artist’s reconstruction) lion dari Istana Utara, Niniwe, terlihat di dikenal sebagai shedu atau lamassu, adalah
British Museum. sosok penjaga umum dalam arsitektur istana.
Rekonstruksi istana Palace of Sargon II at Dur- Rekonstruksi Gerbang Balawat Assyrian Lion Weights : Bobot ini
Sharrukin: Gambar menunjukkan denah persegi Gates di British Museum: Wanita mewakili salah satu dari hanya dua
panjang yang khas dan dinding benteng besar dalam foto memberikan gambaran sistem bobot dan ukuran yang diketahui
arsitektur istana Asyur. tentang skala gerbang. di Mesopotamia pada saat itu.
Patung Statue of Ashurnasirpal II: Jenggot dan gaya rambut raja
membedakannya dari rakyatnya. Dia memegang sabit sebagai
bentuk pertahanan mitologis dan gada sebagai simbol otoritas.
Daftar Pustaka

https://id.m.wikibooks.org/wiki/Sejarah_Kekaisaran/Assyria

https://www.coursehero.com/file/p42nnul/Hasil-kebudayaan-bangsa-Assyria-antara-lain-Dibangunnya-perpustakaan-besar/

https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/properti/read/2018/06/28/133000721/menengok-keunikan-arsitektur-
asiria-2000-tahun-lalu

https://courses.lumenlearning.com/boundless-arthistory/chapter/assyria/

https://jejakpintarsejarahdunia.wordpress.com/2018/01/19/sejarah-bangsa-assyria/
Thanks

Anda mungkin juga menyukai