Anda di halaman 1dari 9

Judul V kelompok I

KEMALIKUSSALEHAN

Sentuhan Islam dan


Perubahan Ideologis
dan Identitas
Dosen pengampu : Fidyati, S.Pd.,M.Ed

Nurhayati (180160017)
Risti Aura (180160019)
Sejarah kedatangan islam ke Aceh

Kedatangan Islam ke wilayah Nusantara dan penyebarannya kepada golongan


bangsawan dan rakyat umumnya dilakukan secara damai. Saluran-saluran Islamisasi yang
berkembang ada enam, yaitu saluran perdagangan, pernikahan, tasawuf, pendidikan, kesenian, dan
politik.
Masuknya agama Islam ke Nusantara tidak bersamaan dengan berdirinya kerajaan
Islam di Nusantara. Antara datangnya agama Islam dengan berdirinya sebuah kerajaan Islam
melintasi waktu yang cukup lama. Sementara itu, sebelum agama Islam masuk, telah berdiri
kerajaan yang mendapat pengaruh agama Hindu dan Buddha. Kerajaan pertama yang terbentuk
dengan corak Islam ini adalah kerajaan Samudra Pasai yang berdiri pada abad ke-13. Kesultanan
dan peradaban Samudra Pasai adalah induk kebudayaan Islam di Indonesia dan Asia Tenggara.

Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam yang hebat, tangguh dan telah mampu
meletak peradaban Islam yang sangat tinggi, hal ini dibuktikan dengan sistem pemerintahan yang
baik dengan batas-batas wilayah yang sangat jelas serta warisan budaya keislaman yang masih bisa
dibuktikan sampai sekarang pada tulisan-tulisan yang dipahat pada batu nisan
Terdapat tiga teori dalam melihat masuk dan berkembangnya Islam di Nusantara, yaitu
teori Gujarat, teori Mekkah dan teori Persia.

01 Teori Gujarat Teori Mekkah 02


Teori Gujarat Teori ini mengungkapkan bahwa agama Islam masuk Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori lama, yaitu
ke Indonesia pada abad 13 dan pembawanya berasal dari Gujarat teori Gujarat. Teori Mekkah mengungkapkan bahwa Islam masuk ke Indonesia (Nusantara)
(Cambay), India . pada abad ke-7 dan pembawanya berasal dari Arab (Mesir).
Dasar dari teori ini adalah: Dasar teori ini adalah:
 Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam  Pada abad ke-7, tepatnya tahun 674, di pantai barat Sumatra sudah terdapat
penyebaran Islam di Indonesia (Nusantara). perkampungan Islam (Arab) dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah
 Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui jalur mendirikan perkampungan di Canton sejak abad ke4. Hal ini juga sesuai dengan berita
Indonesia – Cambay – Timur Tengah – Eropa. Cina.
 Adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al-Saleh tahun  Kerajaan Samudra Pasai menganut mazhab Syai’i, hal itu sesuai karena di Mesir dan
1297 yang bercorak khas Gujarat. Mekkah saat itu mayoritas juga bermazhab Syai’i. Sementara itu, Gujarat/India adalah
penganut mazhab Hanai.
 Raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar “AlMalik”. Gelar tersebut berasal dari
Mesir. Pendukung teori Mekkah ini adalah Hamka, Van Leur, dan T.W. Arnold.
03 Teori Persia
Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam
Indonesia seperti:
 Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Husein bin Ali, cucu Dari ketiga teori yang dikemukakan oleh Ahmad Mansur
Nabi Muhammad saw yang sangat dijunjung oleh masyarakat Syiah/ Islam Suryanegara tersebut memiliki kebenaran dan kelemahan
Iran. Di Sumatra Barat, peringatan tersebut disebut dengan upacara masing-masing, tetapi dari ketiga teori tersebut juga dapat
Tabuik/Tabut, sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan pembuatan bubur ditarik kesimpulan bahwa Islam masuk pada abad ke-7 dengan
Syuro. jalan damai dan mulai berkembang pada abad ke-13, yang ketika
 Ada kesamaan ajaran sui yang dianut Syaikh Siti Jenar dengan sui dari Iran, itu pemegang peranan dalam penyebaran Islam adalah bangsa
yaitu Al-Hallaj. Arab, Persia, dan Gujarat (India).
 Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tanda
tanda bunyi harakat.
 Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik. Pendukung
teori ini antara lain adalah Umar Amir Husen dan P.A. Hussein Jayadiningrat.
ASIMILASI DAN AKULTURASI PADA MASA KERAJAAN SAMUDRA PASAI

Seni Bangunan
Wujud asimilasi dan akulturasi dalam seni bangunan dapat terlihat pada bangunan masjid, makam, dan istana

 Atap berbentuk tumpang atau bersusun yang semakin ke atas semakin kecil, dari tingkatan
paling atas berbentuk limas dengan jumlah atapnya berjumlah ganjil 1, 3, atau 5. Sementara itu
pada ujungnya diberikan tekanan bentuk yang lebih kecil yang disebut dengan mustaka.

 Penggunaan kentongan dan bedug sebagai penyeru sebelum menyerukan azan

 Masjid terletak dekat dengan istana, berada di sebelah barat alun-alun atau di tempat-tempat
keramat, seperti di atas bukit atau dekat dengan makam.

 Makam yang terbuat dari bangunan batu, atau juga dikenal dengan sebutan nisan.

 Arsitektur istana yang dibangun pada awal perkembangan Islam, juga memperlihatkan adanya
unsur akulturasi baik dari segi arsitektur atau ragam hias
LAMBANG KERAJAAN SAMUDERA PASAI

Dirancang oleh Sultan Zainal Abidin, yang kemudian disalin ulang oleh Teuku Raja
Muluk Attahashi bin Teuku Cik Ismail Siddik Attahashi
Tulisan yang terdapat pada Lambang Kerajaan Samudra Pasai, adalah sebagai
berikut :
Pada Sayap sebelah kanan (atas), awal kalimat Basmalah : ‫بِس ِِْم‬
Pada sayap sebelah kanan (bawah) :
Asyhadu an-laa ilaaha ( ‫)ا شهد أن ال إله‬
Pada ekor :
Wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullaah (‫)و اشهد أن محمد ر سو ل هللا‬
Pada kepala dan sayap sebelah kiri (atas), kalimat Basmalah melengkapi
kalimat pada sayap sebelah kanan (atas) : ‫الر ِحي ِِْم‬
َّ ‫ن‬ َّ ِِ‫للا‬
ِِ ‫الرحْ َم‬ ّ
Sementara sayap sebelah kiri (bawah), kalimat Syahadat melengkapi pada
sayap sebelah kanan (bawah) : illallaah ( ‫)إال هللا‬
Sistem
Pemerintahan
Dalam pemerintahan, sebelum Islam masuk
Indonesia, terlebih dahulu berkembang pemerintahan yang bercorak
Hindu-Buddha, tetapi setelah Islam masuk, maka kerajaan kerajaan
yang bercorak Hindu-Buddha mengalami keruntuhan dan digantikan
peranannya oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam, seperti
Samudra Pasai.
Sistem pemerintahan yang bercorak Islam, rajanya
bergelar Sultan atau Sunan. Komposisi masyarakat di Kerajaan Pasai
sendiri terbagi dalam beberapa lapis, meliputi Sultan, golongan abdi
kerajaan, alim ulama, para pedagang dan hamba sahaya. Pada lapisan
abdi kerajaan terbagi lagi menjadi perdana menteri, menteri, tentara,
pegawai dan pesuruh. Walaupun orang Arab yang tinggal di Pasai tidak
sebanyak orang dari India, tapi orang Arab memberikan pengaruh yang
sangat kuat ke dalam sistem kerajaan, bahkan dalam menentukan
kebijakan sang raja.
Apabila raja meninggal, maka tidak lagi dimakamkan di candi atau
dicandikan, tetapi dimakamkan secara Islam.
Sistem Kalender Pengaruh kedatangan agama Islam :
Masyarakat Indonesia sudah mengenal kalender Saka sebelumnya mendatangkan kecerdasan dan kebudayaan bangsa. Agama Islam pada
(kalender Hindu) yang dimulai tahun 78 M sebelum budaya Islam gilirannya mengangkat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang
masuk ke Nusantara. Dalam kalender Saka ditemukan nama-nama berbudaya, baik secara lahiriah maupun batiniah.
pasaran hari seperti Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. 1. Kebudayaan lahiriah
Namun demikian,setelah berkembangnya agama tampak pada benda-benda budaya Islam seperti bangunan masjid-
Islam, Sultan Agung dari kerajaan Mataram Islam menciptakan masjid dan surat yang tersebar luas di seluruh Indonesia.
kalender Jawa, dengan perhitungan yang menggunakan peredaran Mimbar-mimbar masjid serta ukiran-ukiran berupa hiasan pada
bulan (qamariyah) seperti tahun Hijriah (Islam). mimbar, kaligrai yang sangat disenangi kaum Muslimin, serta
Sistem kalender hijriah yang berlaku pada busana yang dikenal sebagai busana muslim juga merupakan
masa kerajaan Samudera Pasai berpedoman pada rukyah murni kebudayaan lahiriah yang lahir karena pengaruh agama Islam.
bisa dikuatkan dengan pernyataan Snouck Hurgronje bahwa Sementara itu,
kebiasaan masyarakat Aceh dalam menentukan bulan-bulan yang 2. kebudayaan batiniah
ada kaitannya dengan ibadah harus berdasarkan rukyah, tidak boleh muncul berupa adat istiadat dan budi pekerti yang terformat dari
berdasarkan perhitungan. ajaran Islam yang membentuk kepribadian bangsa Indonesia.
sistem kalendar yang berlaku adalah kalender Kepribadian bangsa, Pancasilam dan butir-butir yang terdapat di
hijriah yang mengacu kepada sistem rukyah hilal murni dan sistem dalamnya sebetulnya adalah manifestasi dari ajaran Islam. Dapat
kalender ini berlaku untuk ketentuan ibadah dan keperluan sipil. Hal dikatakan bahwa seorang Muslim adalah juga seorang Pancasilais
ini juga menggambarkan sistem kalender ini mirip dengan sistem sejati. Akidah Islam yang tertanam dalam dada seorang Muslim
kalender pada masa Rasulullah Saw sampai tahun ke 17 hijriah. menimbulkan semangat patriotisme untuk membela bangsa dari
cengkeraman penjajah.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai