Anda di halaman 1dari 5

Siaran pers

Pemerintah Kabupaten Wakatobi Kenalkan Pelestarian Mangrove Sejak Dini


Lewat Buku “Panduan Pendekar Lingkungan, Penjaga Mangrove Wakatobi”

Wakatobi, Sulawesi Tenggara, 1 Maret 2022 – Untuk mengenalkan upaya menjaga lingkungan
sejak dini, terutama mangrove, selama bulan Februari 2022, Pemerintah Kabupaten Wakatobi
bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan Balai Taman Nasional Wakatobi
menggelar sosialisasi dan uji coba buku “Panduan Pendekar Lingkungan, Penjaga Mangrove
Wakatobi” di sejumlah SD dan SMP di Kabupaten Wakatobi.

Buku yang untuk pertama kalinya dipublikasikan ini mengupas salah satu kekayaan alam
Kabupaten Wakatobi yang harus dilestarikan, yaitu mangrove. Hutan mangrove merupakan
salah satu ekosistem terpenting pada kawasan pesisir. Kawasan hutan mangrove Kabupaten
Wakatobi tersebar di lima pulau, yakni Pulau Wangi-wangi, Pulau Kapota, Pulau Kaledupa,
Pulau Tomia, dan Pulau Binongko dengan total luas 1.914,87 hektare (Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Wakatobi, 2017).

“Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada YKAN yang telah bekerja sama
dengan Balai Taman Nasional Wakatobi dan Dinas Pendidikan Kabupaten Wakatobi untuk
menyusun buku ini dan menjadi sumbangsih bagi dunia pendidikan di Kabupaten Wakatobi.
Besar harapan kami semoga isi dan pesan yang terkandung dalam buku ini, selain dapat
menambah khazanah tentang ilmu pengetahuan, juga dapat memberikan pesan pelestarian
sumber daya alam khususnya mangrove yang ada di wilayah Kabupaten Wakatobi,” jelas Bupati
Wakatobi Haliana dalam kata pengantar buku tersebut.

“Buku ini sangat bagus, karena mengajak siswa mengenal potensi sumber daya alam yang ada
di sekitarnya, sekaligus upaya menjaganya agar tetap lestari. Materinya juga sangat mudah
dipahami dan dipraktikkan oleh para siswa,” terang Jasmina, guru SDN Teewali, Kecamatan
Kaledupa Selatan, Kabupaten Wakatobi.

Dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, siswa dapat menganalisa berbagai
tantangan yang ada, serta memahami cara mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam
secara berkelanjutan.

“Di wilayah pesisir, masyarakat sangat bergantung pada jasa lingkungan yang disediakan oleh
ekosistem mangrove. Jika dikelola secara efektif dan berkelanjutan, mangrove dapat menjadi
sumber penghidupan, serta berkontribusi pada ketahanan pangan dan sosial. Pada kondisi ini,
mengenalkan upaya untuk melestarikan mangrove kepada anak-anak lewat kegiatan
pendidikan lingkungan hidup menjadi amat penting,” pungkas Direktur Program Kelautan YKAN
Muhammad Ilman.

***

Tentang YKAN
Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) adalah organisasi nirlaba berbasis ilmiah yang hadir
di Indonesia sejak 2014. Memiliki misi melindungi wilayah daratan dan perairan sebagai sistem
penyangga kehidupan, kami memberikan solusi inovatif demi mewujudkan keselarasan alam
dan manusia melalui tata kelola sumber daya alam yang efektif, mengedepankan pendekatan
nonkonfrontatif, serta membangun jaringan kemitraan dengan seluruh pihak kepentingan
untuk Indonesia yang lestari. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi www.YKAN.or.id.

Narahubung:
Sally Kailola
Head of Communications Division
skailola@ykan.or.id

Bupati Wakatobi Haliana membaca buku “Panduan Pendekar Lingkungan, Penjaga Mangrove
Wakatobi” di ruang kerjanya. (Foto: La Ode Arifudin/YKAN)
Siswa SDN Teewali, Kecamatan Kaledupa Selatan, Kabupaten Wakatobi membaca buku
“Panduan Pendekar Lingkungan, Penjaga Mangrove Wakatobi.” (Foto: La Ode Arifudin/YKAN)

Siswa SDN Teewali, Kecamatan Kaledupa Selatan, Kabupaten Wakatobi melakukan pengamatan
lapangan dengan panduan buku “Panduan Pendekar Lingkungan, Penjaga Mangrove
Wakatobi.” (Foto: La Ode Arifudin/YKAN)
Siswa SDN Waitii, Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi melakukan pengamatan lapangan
dengan panduan buku “Panduan Pendekar Lingkungan, Penjaga Mangrove Wakatobi”.
(Foto: La Ode Arifudin/YKAN)

Wakatobi Stakeholder Engagement Coordinator YKAN La Ode Arifudin menyerahkan buku


“Panduan Pendekar Lingkungan, Penjaga Mangrove Wakatobi” kepada Bupati Wakatobi
Haliana sebelum dilaksanakan kegiatan sosialisasi dan uji coba di sejumlah SD dan SMP di
Kabupaten Wakatobi. (Foto: Pemkab Wakatobi)
Buku “Panduan Pendekar Lingkungan, Penjaga Mangrove Wakatobi”.

Anda mungkin juga menyukai