NURSITA
10573 02693 11
MAKASSAR
2016
ii
SKRIPSI
NURSITA
10573 02693 11
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2016
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
TIMUR)
Fakultas/jurusan : EKONOMI/AKUNTANSI
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................i
ABSTRAK .................................................................................................................v
ii
A. Tempat Dan Waktu Penelitian .....................................................................36
B. Metode Pengumpulan Data .........................................................................36
C. Jenis dan Sumber Data ................................................................................37
D. Metode Analisis Data ....................................................................................38
ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
(Persero).............................................................................................. 47
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel. 8 Daftar Skor Penilaian Total Asset Turn Over (TATO) ....................... 33
ii
Tabel. 18 Fixed Assest turn Over (FATO) .......................................................... 67
ii
DAFTAR GRAFIK
Halaman
ii
KATA PENGANTAR
Dengan Rahmat Allah SWT, segala puji dan syukur penulis ucapakan
Menilai Kinerja Perusahaan BUMN ( Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Kelapa
Sawit Nusantara XIV (Persero) Kab. Luwu Timur) . Skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk menempuh ujian sidang Sarjana Ekonomi Studi Akuntansi pada
Skripsi ini penulis menyadari bahwa apa yang dikemukakan disini jauh dari
demikian inilah yang terbaik yang penulis lakukan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Oleh karena itu semua masukan, kritik, dan saran yang
Dengan tidak mengurangi rasa syukur penulis pada Sang Khalik. Penulis
menyampaikan terima kasih yang tak terhingga pada beberapa pihak terutama untuk
Ayahanda Muksin dan Ibunda Hafilah (Almarhuma) tercinta atas pengorbanan yang
iii
UNISMUH Makassar serta Ibu Dr. Hj. Euis Eka Pramiarsih.,M.Pd Dosen Pembimbing I
dan Bapak Edi Jusriadi, SE.,MM. Dosen Pembimbing II, yang telah meluangkan waktu,
serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini.
proses pendidikan.
Muhammadiyah Makassar.
6. Seluruh staf dan pegawai bagian SDM, Keuangan PT. Perkebunan Kelapa
7. Kakakku tersayang:Ahmad Fadly S.pd dan Abdul Halil Sos, selalu ada disaat
iv
8. Buat sahabatku Hayati,Ufhy, Multazam, Ratu, Ida,Umha, Elfi, Ani,Arif,
bantuan, motivasi, baik dalam suka maupun duka, yang tiada henti- hentinya.
9. Buat Ardhy Saputra , seseorang yang ada dalam hidupku terima kasih telah jadi
10. Teman-teman akuntansi khususnya kelas AK-8 dan angkatan 2011 terima kasih
11. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
Semoga segala bantuan dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis
mendapat pahala dan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Dengan segala
Makassar, Februari2016
Penulis
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perusahaan baik dalam perusahaan yang berskala besar maupun kecil. Aspek
keuangan.
internal bagi pihak manajemen perusahaan yang secara eksternal bagi pihak
kebijakan yang dilakukan akan berjalan baik dalam hal memperoleh serta
para investor dan pihak lainnya dalam menilai berbagai aspek dari posisi
keuangan perusahaan.
akuntansi pada suatu priode tertentu yang merupakan hasil pengumpulan data
1
2
lainnya yang dapat digunakan sebagai alat bantu bagi para pemakai di dalam
melakukan analisis. Salah satu teknis analisis laporan keuangan yang banyak
keputusan. Oleh sebab itu pihak perusahaan perlu melakukan penilaian atau
akan menanggung resiko jika debitur tersebut tidak mampu untuk melunasi
keuangan sebagai alat analisis kinerja perusahaan semakin penting. Salah satu
Analisis rasio keuangan, neraca, dan laporan laba rugi sebagai alat analisis
dilakukan, karena penilaian dari satu orang berbeda dengan hasil penilaian
yang dimilikinya, tingkat solvabilitas ini sangat berguna bagi kreditor, untuk
dalam menghasilkan laba dan modal yang dimilikinya, hal ini sangat penting
segera harus dipenuhi atau dengan kata lain perusahaan tersebut belum tentu
Luwu Timur) “.
6
B. Rumusan Masalah
rasio keuangan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan BUMN pada PT.
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
perusahaan.
2. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rasio Keuangan
berikut:
manajemen dalam suatu periode apakah mencapai target seperti yang telah
7
8
dalam analisis laporan keuangan dengan kata lain diantara alat-alat analisis
angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka
komponen yang ada diantara laporan keuangan. Hasil rasio keuangan ini
mencapai target seperti yang telah ditetapkan. Kemudian juga dapat dinilai
2. Jenis-Jenis Rasio
a. Rasio Likuiditas
tempoh.
(likuiditas perusahaan).
yaitu:
Aktiva lancar
a. Rasio Lancar = x100%
Utang lancar
kewajiban-kewajiban lancar
utang lancar.
aktiva lancar.
Penjualan
a. Total asset turn over = x100%
Total Aset
Penjualan
b. Inventory turn over = x100%
Inventory
Penjualan
c. Fixed Aset Turn Over = x100%
Total Aktiva Tetap
dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.
11
yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan dan
sebagainya.
Operating profit
a. Operating profit = x100%
Net sales
Laba Bersih
b. Return on Total Aset = x100%
Total Aset
Laba Bersih
c. Return on investmen = x100%
Rata-rata modal
Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur
4) Rasio Solvabilitas
manfaat yang dapat dipetik, baik rasio rendah maupun rasio tinggi.
marjin keamanan. Artinya jika pemilik memiliki dana yang kecil sebagai
perusahaan memiliki rasio solvabilitas yang tinggi, hal ini akan berdampak
a. Tujuan solvabilitas
solvabilitas Adalah :
lainnya (kreditor).
13
dengan modal.
mengetahui kewajiban
Dent to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang
3. Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas adalah tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan
yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Oleh
karna itu, manajemen perusahaan dalam prakteknya dituntut harus mampu untuk
dicapai sesuai dengan yang diharapkan dan bukan berarti asal untung. Untuk
rasio profitabilitas yang dikenal juga dengan nama rasio rentabilitas. Rasio
mencari keuntungan.
diperoleh dalam operasi perusahaan dengan modal, dalam hal ini penulis akan
target laba telah ditetapkan dengan menggunakan aktiva atau modal yang dimiliki.
modal sendiri dengan modal asing yang digunakan untuk menghasilkan laba
laba yang berasal dari operasi perusahaan operating profit oleh karena itu, laba
yang diperoleh diluar perusahaan atau dari efek tidak diperhitungan dalam
merupakan masalah yang penting karena laba yang besar belum merupakan
antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk
menghasilkan laba tersebut yang dinyatakan dalam presentase. Oleh karena itu
a. Profit margin yaitu, perbandingan antara net operating incom dngan net
1. Profit margin
operating income dengan sales atau penjual besih dan dinyakan dalam
bersih dengan operating asset atau modal usaha, dan dapat dirumuskan
sebagi berkut :
asset.
sendiri adalah sebagai perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi
pemilik modal sendiri disatu pihak dengan jumlah modal sendiri yang
rentabilitas modal sendiri hal ini yang harus dicari ialah besarnya untung
bersih dan jumlah modal sendiri. Namun dalam perhitungan laba sendiri ada
dalam rentabilitas modal sendiri adalah laba usaha setelah dikuramgi dengn
bungan modal asing atau pinjaman dan pajak perserdian. Dengan demikian
modal sendiri baik dari segi modal yang diperhitungkan ataupun dari laba
18
Tujuan dan manfaat, tidak hanya bagi pihak pemilik usaha atau
manajemen saja, tetapi juga bagi pihak luar perusahaan, terutama pihak-pihak
sekarang.
4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
dengan modal sendiri merupakan rasio sendiri. Semakin tinggi rasio ini,
pula sebaliknya.
sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemiliki
B. Laporan Keuangan
laporan keuangan adalah analisa rasio. Analisa rasio adalah suatu metode
berikut:
tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi).
yaitu :
dimiliki perusahaan.
suatu periode.
keuangan itu sendiri. Dalam praktiknya sifat laporan keuangan ada dua
yaitu :
a. Bersifat historis, yaitu bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun dari
data masa lalu atau masa yang sudah lewat dari masa sekarang.
3. Pendapat pribadi
disusun atau dibuat berdasarkan kenyataan yang sebenarnya atau fakta dari
catatan akuntansi. Fakta ini diambil dari peristiwa atau kejadian akuntansi
akuntansi.
perusahaan. Artinya juga pendapat atau judgment ini juga tergantung dari
ada beberapa ketidak tepatan terutama dalam julah yang telah kita susun
terjadi pada tanggal dan waktu yang berbeda, nilai sesungguhnya juga
menjadi berbeda pula akibat harga barang itu sendiri maupun harga barang
perusahaan yaitu:
pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Laporan laba rugi juga berisi jumlah pendapatan yang diperoleh dan
jumlah biaya yang dikeluarkan. Dengan kata lain, laporan laba rugi
laba rugi dalam suatu periode tertentu. Menurut Toto Prihadi (2008:2)
selama priode tertentu diakhir dengan laba atau rugi pada priode
tertentu”.
6. Jenis-jenis Neraca
(diuangkan) pada saat dibutuhkan dan paling lama satu tahun. Aktiva
digunakan dalam jangka panjang lebih dari satu tahun. Secara garis
besar, aktiva tetap dibagi dua macam, yaitu : aktiva tetap yang
lainnya.
pihak lain yang harus segera dibayar. Jamgka waktu utang lancer
adalah maksimal dari satu tahun. Komponen dari utang lancar yaitu,
utang dagang, utang bank, utang wesel, utang, gaji dan utang jangka
pendek.
lain yang memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun. Komponen dari
utang jangka panjang yaitu, obligasi, hipotek dan utang bank yang
serta dilakukan dengan prosedur akuntansi dan penelaian yang benar, akan
demikian, dapat diketahui bagaimana hasil usaha (laba atau rugi) yang
diperoleh selama priode tertentu dari laporan laba rugi yang disajikan.
cara menentukan dan mengukur antara pos-pos yang ada dalam satu
laporan keuangan.
keuangan adalah :
harta, kewajiban, modal maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk
beberapa priode.
27
kekurangan perusahaan.
dan teknik analisis yang tepat. Tujuan metode dan teknik analisis yang
tepat adalah agar laporan keuanga tersebut dapat memberikan hasil yang
benar-benar tepat.
D. Pengertian Kinerja
1. Pengertian Kinerja
„‟suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas tugas
yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman
dan kesungguhan serta waktu”.
periode tertentu.
E. Kinerja keuangan
menegemukakan bahwa :
kompensasi.
30
seleksi.
menyelesaikan :
tertentu.
dari pos yang terdapat dalam laporan keangan yang dapat dinyatakan
Tabel 1
Daftar Indikator dan Bobot Aspek Keuangan
Bobot
Indikator
Infra Non Infra
ROE 15 20
ROI 10 15
Cash Ratio 3 5
Current ratio 4 5
Collection Periods 4 5
Perputaran Persediaan (PP) 4 5
Total Aset Turn Over (TATO) 4 5
TMS terhadap Total Aset 6 10
Total Bobot 50 70
Nomor: Kep.100/BUMN/2002
a. ROE
Tabel 2
Daftar Skor Penilaian ROE
ROE (%) Skor
32
b. ROI
Tabel 3
Daftar Skor Penilaian ROI
Skor
ROI (%)
Infra Non Infra
18 < ROI 10 15
15 < ROI <= 18 9 13.5
13 < ROI <= 15 8 12
12 < ROI <= 13 7 10.5
10.5 < ROI <= 12 6 9
9 < ROI <= 10.5 5 7.5
7 < ROI <= 9 4 6
5 < ROI <= 7 3.5 5
3 < ROI <= 5 3 4
1 < ROI <= 3 2.5 3
0 < ROI <= 1 2 2
ROI < 0 0 1
c. Cash Ratio
Tabel 4
Daftar Skor Penilaian Cash ratio
Skor
Cash Ratio = x 100%
Infra Non Infra
x > = 35 3 5
25 < = x < 35 2.5 4
15 < = x < 25 2 3
33
d. Current Ratio
Tabel 5
Daftar Skor Penilaian Current ratio
Skor
Current Ratio = x 100%
Infra Non Infra
125 <= x 3 5
110 <= x < 125 2.5 4
100 <= x < 110 2 3
95 <= x < 100 1.5 2
90 <= x < 95 1 1
x < 90 0 0
Tabel 6
Daftar Skor Penilaian Collection Periods
CP = x Perbaikan = x Skor
( Hari) ( hari) Infra Non Infra
x <= 60 x <= 35 4 5
60 < x <= 90 30 < x <= 35 3.5 4.5
90 < x <= 120 25 < x <= 30 3 4
120 < x <= 150 20 < x <= 25 2.5 3.5
150 < x <= 180 15 < x <= 20 2 3
180 < x <= 210 10 < x <= 15 1.6 2.4
210 < x <= 240 6 < x <= 10 1.2 1.8
240 < x <= 270 3 < x <= 6 0.8 1.2
270 < x <= 300 1 < x <= 3 0.4 0.6
300 < x 0 < x <= 1 0 0
Tabel 7
Daftar Skor Penilaian Perputaran Persediaan (Pp)
PP = x Perbaikan = x Skor
Non
( hari)
( Hari) Infra Infra
x <= 60 35 < x 4 5
34
Tabel 8
Daftar Skor Penilaian Total Asset Turn Over (TATO)
TATO = x Perbaikan = x Skor
( Hari) ( hari) Infra Non Infra
120 < x 20 < x 4 5
105 < x <= 120 15 < x <= 20 3.5 4.5
90 < x <= 105 10 < x <= 15 3 4
75 < x <= 90 5 < x <= 10 2.5 3.5
60 < x <= 75 0 < x <= 5 2 3
40 < x <= 60 x <= 0 1.5 2.5
20 < x <= 40 x < 0 1 2
x <= 20 x < 0 0.5 1.5
Tabel 9
Daftar Skor Penilaian TMS terhadap Total Aset
Skor
TMS terhadap TA = x 100%
Infra Non Infra
x < 0 0 0
0 <= x < 10 2 4
10 <= x < 20 3 6
20 <= x < 30 4 7.25
30 <= x < 40 6 10
40 <= x < 50 5.5 9
50 <= x < 60 5 8.5
60 <= x < 70 4.5 8
70 <= x < 80 4.25 7.5
80 <= x < 90 4 7
90 <= x < 100 3.5 6.5
35
G. Kerangka Pikir
analisis rasio keuangan berupa rasio likuiditas, rasio profitabilitas dan rasio
keuangan yang terdiri atas neraca dan laba rugi, dimana laporan tersebut
Laporan keuangan
keuangan
Kinerja keuangan
H. Hipotesis
dan efisien.
BAB III
METODE PENELITIAN
Nusantara XIV (Persero) Kab. Luwu Timur dalam jangka waktu 2 bulan
membaca literatur, yaitu berupa buku, bahan referensi, bahan kuliah dan
hasil penelitian lainnya yang ada hubungannya dengan objek yang diteliti
36
37
(Persero).
Adapun Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Jenis Data
dan artikel. Data ini akan digunakan untuk pengembangan analisis itu
2. Sumber Data
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil observasi
bahan tertulis, baik yang berasal dari dalam perusahaan maupun dari
Pada PT. Perkebunan Kelapa Sawit Nusantara XIV (Persero) Kab. Luwu
Timur), maka diperlukan suatu metode analisis dalam mengelolah data yang
ada.
Aktiva lancar
a. Rasio Lancar = x100%
Utang lancar
kewajiban lancar
lancar.
Rasio ini menunjukkan porsi jumlah kas dibandingkan dengan total aktiva
lancar.
39
Penjualan
a. Total asset turn over = x100%
Total Aset
Penjualan
b. Inventory turn over = x100%
Inventory
Penjualan
c. Fixed Aset Turn Over = x100%
Total Aktiva Tetap
mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti
Operating profit
a. Operating profit = x100%
Net sales
Laba Bersih
b. Return on Total Aset = x100%
Total Aset
Rasio ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila
Laba Bersih
c. Return on investmen = x100%
Rata-rata modal
Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur
Tabel 10
Daftar Skor Penilaian Kinerja Keuangan
SEHAT KURANG SEHAT TIDAK SEHAT
AAA Apabila TS > 95 BBB Apabila 50 < TS < =65 CCC Apabila 20 < TS < = 30
AA Apabila 80 <TS < =95 BB Apabila 40 < TS < =50 CC Apabila 10 < TS < = 20
A Apabila 65 <TS <=80 BBB Apabila 30 < TS < =40 C Apabila TS < = 10
BAB IV
Unit I Burau
1. Deskripsi singkat
salah satu pabrik kelapa sawit yang ada di kawasan timur Indonesia. Pabrik
kelapa Sawit ini berada di Desa Lagego Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu
Timur, Propinsi Sulawesi Selatan. Pabrik Kelapa Sawit ini didirikan atas
sumber biaya yang didapatkan dari bank dunia dan modal dari pemerintah
Indonesia.
manajemen antara PT. Perkebunan Nusantara XIV. PKS Luwu Unit I Burau,
PT. Perkebunan VII (Persero), dan PT. Arena Sarana Teknik sebagai
bulan November 1986, dimana hasil olahannya berupa Crude Palm Oil
41
42
Maret 1985.
karena dinilai tidak mampu lagi mengelola produksi kelapa sawit yang
d. Pada tahun 1984 pabrik permanen ini ditingkatkan kapasitas dari 30 ton
TBS/jam menjadi 40 ton TBS/jam dan beroprasi pada bulan juli 1995.
Maleku.
sawit, khususnya Luwu I dan II adalah varietas Tenera (T), yang merupakan
Berdasarkan tata letak pabrik, yang harus sesuai dengan apa yang
diproduksi, dekat dengan bahan baku tidak jauh dari lokasi pemasaran, maka
43
pabrik kelapa sawit luwu unit I ini berada pada posisi yang sangat strategis
Dekat dengan sumber air sungai bungadidi yang berjarak kurang lebih
masuk ke pabrik dan ditunjang oleh sarana jalan yang memadai. Jauh dari
Kelapa Sawit PT. Perkebunan Nusantara XIV. PKS Luwu Unit I Burau di
pekerjaan. Pabrik Kelapa Sawit PT. Perkebunan Nusantara XIV. PKS Luwu
a. Manajer
1) Asisten harian
Ka. TUK dan Umum terdiri dari asisten TUK dan umum yaitu;
44
2) Asisten akutansi
3) Afdeling lewonu
5) Afdeling kasimbong/mapp
1) Afdeling bayondo
3) Afdeling maleku
5) Afdeling tomoni
f. Aska Plasma
a. Visi
b. Misi
berwawasan lingkungan.
stakeholders.
c. Nilai-nilai organisasi
1. Kompeten :
46
yang diemban.
2. Intergritas :
3. Inovasi :
tambah ekonomis.
4. Pembelajaran :
5. Sinergi :
Luwu Unit I
1. General Meneger
tercapai kesatuan.
Kepala bagian tata usaha dan keuangan pabrik kelapa sawit bertugas :
ditetapkan Direksi.
dan rencana kerja yang telah ditetapkan oleh general manager dan
direksi.
berhasil guna.
6. Keselamatan Kerja
7. Kesejahteraan Karyawan
suatu ringkasan laporan Neraca dan laporan laba rugi Perusahaan selama
Tabel 11
Laporan Neraca
Tahun
Keterangan
2010 2011 2012
Aktiva Lancar 9,647,186,118 24,762,955,718 10,509,988,014
Aktiva Tidak Lancar 48,266,460,250 50,420,720,574 54,623,996,781
Kewajiban Lancar 8,574,836,505 8,196,018,893 8,938,154,186
Kewajiban Tidak Lancar 15,147,033,557 15,147,033,557 15,147,033,557
Ekuitas 38,127,048,368 26,767,401,588 42,699,705,575
Sumber : Data Perusahaan diolah (2015)
Dari tabel 1 diatas dapat dilihat jumlah asset lancar untuk tahun
51
52
dengan tahun 2010, dan pada tahun 2012 jumlah aktiva tidak lancar terus
kewajiban lancar tahun 2010, dan pada tahun 2012 kembali mengalami
1 berikut ini:
53
Grafik 1
Laporan Neraca
60,000,000,000
50,000,000,000
Jumlah
40,000,000,000
30,000,000,000
20,000,000,000
10,000,000,000
-
Aktiva Aktiva Kewaji
Kewaji Ekuitas
Lancar Tidak ban
ban
Lancar Lancar
Tidak
Lancar
2010 9,647,1 48,266, 8,574,8 15,147, 38,127,
2011 24,762, 50,420, 8,196,0 15,147, 26,767,
2012 10,509, 54,623, 8,938,1 15,147, 42,699,
suatu ringkasan laporan Neraca dan laporan laba rugi Perusahaan selama
Tabel 12
Laporan Laba Rugi Komperehensif
Tahun
Keterangan
2010 2011 2012
Penjualan 120,869,009,364 126,799,447,294 192,238,055,061
HPP 82,541,195,700 99,188,670,863 148,271,608,576
Beban 200,765,296 393,133,623 975,549,386
EBIT 38,127,048,368 26,767,401,588 42,699,705,575
EAT 38,127,048,368 26,767,401,588 42,699,705,575
Sumber : Data Perusahaan diolah (2015)
2011 dan Rp 975.549.386 dutahun 2012. EBIT dan EAT dengan nilai yang
sama yang diperoleh dari tahun 2010 sampai 2012 mengalami perubahan
Grafik 2
Laporan Laba Rugi Komperehensif
200,000,000,000
180,000,000,000
160,000,000,000
140,000,000,000
Jumlah
120,000,000,000
100,000,000,000
80,000,000,000
60,000,000,000
40,000,000,000
20,000,000,000
-
Penjual HPP Beban EBIT EAT
an
2010 120,869 82,541, 200,765 38,127, 38,127,
2011 126,799 99,188, 393,133 26,767, 26,767,
2012 192,238 148,271 975,549 42,699, 42,699,
Aktiva lancar
1) Rasio Lancar = x100%
Utang lancar
Rasio Aktiva Lancarx 100%
2010 =
Lancar UtangLancar
= 9.647.187.118 x 100%
8.574.836.505
= 113%
Rasio Aktiva Lancarx 100%
2011 =
Lancar UtangLancar
= 24.762.955.718x100%
8.196.018.893
= 302%
Rasio
2012 Lancar = Aktiva Lancarx 100%
UtangLancar
=
10.509.988.014 x 100%
8.938.154.186
= 118%
Sehingga dari perhitungan diatas nampak pada tabel 13 dibawah ini:
Tabel 13
Current Ratio (CR)
Untuk Tahun 2010, 2011 dan 2012
Tahun Aktiva Lancar Utang Lancar CR
2010 9,647,186,118 8,574,836,505 113
2011 24,762,955,718 8,196,018,893 302
2012 10,509,988,014 8,938,154,186 118
Sumber : Data Perusahaan diolah (2015)
tahun 2010 terlihat nilai current Rasio (CR) sebesar 113% yang berarti
56
bahwa setia Rp 1 utang lancar akan dijamin oleh aktiva lancar sebesar
Rasio (CR) yang harus terpenuhi yaitu berada pada bobot 5, yang
(CR) pada tahun 2010 neraca dibawah rata-rata standar rasio yang
Pada Tahun 2011 terlihat nilai current Rasio (CR) sebesar 302%
berati nilai current Rasio (CR) pada tahun 2011 mengalami kenaikan
tahun 2010, yang berarti bahwa setia Rp 1 utang lancar akan dijamin
current Rasio (CR) pada tahun 2011 berada diatas rata-rata standar
Pada Tahun 2012 terlihat nilai current Rasio (CR) sebesar 118%
berati nilai current Rasio (CR) pada tahun 2012 mengalami penurunan
sebesar 180% jika dibandingkan dengan nilai current Rasio (CR) pada
tahun 2011, yang berarti bahwa setia Rp 1 utang lancar akan dijamin
57
dengan standar current Rasio (CR) yang harus terpenuhi adalah pada
bobot 5 (lihat tabel 1 hal. 30) yang artinya bahwa kinerja keuangan PT.
bawah bobot standar BUMN yaitu yang hanya berada pada bobot 4,
Grafik 3
Current Ratio (CR) Tahun 2010, 2011, dan 2012
25,000,000,000
20,000,000,000
Jumlah
15,000,000,000
10,000,000,000
5,000,000,000
-
Aktiva Utang CR
Lancar Lancar
2010 9,647,186,1 8,574,836,5 113
2011 24,762,955, 8,196,018,8 302
2012 10,509,988, 8,938,154,1 118
= 3.702.299.068 x 100%
8.574.836.505
= 10%
Aktiva lancar- inventory x 100%
2012 Rasio cepat =
Utang Lancar
58
= 3.994.436.823 x100%
8.196.018.893
= 12%
2013 Rasio cepat = Aktiva lancar- inventory x 100%
Utang Lancar
= 1.916.191.612 x 100%
8.938.154.186
= 4%
Sehingga dari perhitungan diatas nampak pada tabel 14 dibawah ini:
Tabel 14
Quick Ratio (QR)
Untuk Tahun 2010, 2011 dan 2012
Tahun Aktiva Lancar Inventory Jumlah Utang Lancar QR
2011 9,647,186,118 5,944,887,050 3,702,299,068 38,127,048,368 10
2012 24,762,955,718 20,768,518,895 3,994,436,823 26,767,401,588 15
2013 10,509,988,014 8,593,796,402 1,916,191,612 42,699,705,575 4
Sumber : Data Perusahaan diolah (2015)
tahun 2010 terlihat nilai Quick Rasio (CR) sebesar 10% yang berarti
bahwa setia Rp 1 utang lancar akan dijamin oleh aktiva lancar sebesar
Seperti pada tahun 2011 terlihat nilai Quick Rasio (CR) sebesar
15% yang berarti bahwa setia Rp 1 utang lancar akan dijamin oleh
100%.
tahun 2012 terlihat nilai Quick Rasio (QR) sebesar 4% yang berarti
bahwa setia Rp 1 utang lancar akan dijamin oleh aktiva lancar sebesar
persediaan, selain itu standar rasio rata-rata yaitu berada pada bobot 5
terjadi penutunan sebesar 11% dari tahun 2011. Dari Penjelasan yang
Grafik 4
Quick Ratio (QR) Tahun 2010, 2011 dan 2012
45,000,000,000
40,000,000,000
35,000,000,000
30,000,000,000
Jumlah
25,000,000,000
20,000,000,000
15,000,000,000
10,000,000,000
5,000,000,000
-
Aktiva Inventor Utang QR
Lancar y Lancar
Series1 9,647,186, 5,944,887, 38,127,048 15.59
Series2 24,762,955 20,768,518 26,767,401 77.59
Series3 10,509,988 8,593,796, 42,699,705 20.13
= 2.820.809.098x 100%
8.574.836.505
= 7%
Cash &bank surat berhargax 100%
2011 Rasio kas =
Utang Lancar
= 3.134.067.627x100%
8.196.018.893
= 12%
2012 Rasio kas = Cash &bank surat berhargax 100%
Utang Lancar
= 1.484.676.129 x 100%
8.938.154.186
= 3%
Tabel 15
Cash Ratio (CR)
Untuk Tahun 2010, 2011 dan 2012
Tahun Kas Utang Lancar CR
2010 2,820,809,098 38,127,048,368 7
2011 3,134,067,627 26,767,401,588 12
2012 1,484,676,129 42,699,705,575 3
Sumber : Data Perusahaan diolah (2014)
tahun 2010 terlihat nilai Quick Cash Ratio (CR) sebesar 7% yang
lancaryaitu kas dan efek sebesar Rp 0,07. Rasio ini merupakan rasio
menggunakan aktiva lancar atau kas dan efek yang tersedia dalam
Pada tahun 2011 terlihat nilai Cash Ratio (CR) sebesar 12% yang
berarti bahwa setia Rp 1 utang lancar akan dijamin oleh aktiva lancar
kas dan efek sebesar Rp 0,12, berati nilai Cash Ratio (CR) mengalami
lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar atau kas dan efek yang
Kondisi berbeda terlihat Seperti pada tahun 2012 terlihat nilai Cash
lancar yaitu kas dan efek, selain itu standar rasio rata-rata adalah 100%
aktiva yang dimiliki, dengan standar cash ratio yang harus terpenuhi
dikarenakan nilai cash ratio pada tahun 2010, 2011, dan 2012 berada di
bawah bobot standar yaitu yang hanya berada pada bobot 1, 1.5 dan 0.
berikut ini:
Grafik 5
Cash Ratio (CR) Tahun 2010, 2011 dan 2012
45,000,000,000
40,000,000,000
35,000,000,000
30,000,000,000
Jumlah
25,000,000,000
20,000,000,000
15,000,000,000
10,000,000,000
5,000,000,000
-
Kas Utang Lancar CR
2010 2,820,809,09 38,127,048,3 7
2011 3,134,067,62 26,767,401,5 12
2012 1,484,676,12 42,699,705,5 3
dibawah ini:
Penjualan
1) Total Asset turn over= x100%
Total Asset
64
= 120.869.009.364x 100%
57.913.646.368
= 209 Kali
Total Asset turn Penjualan x 100%
2011 =
over Total Asset
= 126.799.447.394 x 100%
75.183.676.292
= 169 Kali
Total Asset turn
2012 over = Penjualan x 100%
Total Asset
=
192.238.053.061 x 100%
65.133.984.795
= 295 Kali
Sehingga dari perhitungan diatas nampak pada tabel 16 dibawah ini:
Tabel 16
Total Asset Turn Over (TATO)
Untuk Tahun 2010, 2011 dan 2012
Tahun Total aktiva Penjualan TATO
2010 57,913,646,368 120,869,009,364 209
2011 75,183,676,292 126,799,447,294 169
2012 65,133,984,795 192,238,055,061 295
Sumber : Data Perusahaan diolah (2015)
tahun 2010 terlihat nilai TATO bahwa dana yang ada pada total aktiva
berputar sebanyak 209 kali pada tahun 2010, Hal ini dapat berarti
bahwa perputaran pada tahun ini banyak, maka dapat dipastikan bahwa
tidak banyak dana cair yang menganggur atau tidak berfungsi atau
65
aktiva rendah.
terjadi penurunan nilai TATO dari tahun 2010 sebesar 40%, sehingga
dapat disimpulkan bahwa dana yang ada pada total aktiva berputar
sebanyak 169 kali pada tahun 2011, Hal ini dapat berarti bahwa
perputaran pada tahun ini sedikit jika dibandingkan tahun 2010, maka
dapat dipastikan bahwa tidak banyak dana cair yang menganggur atau
tidak berfungsi atau tidak digunakan boleh dikatakan bahwa dana yang
cair tidak ada yang menganggur, karena hasil dari penjualan lebih
295 kali jika dibandingkan dengan tahun 2010 dan 2011 , hal ini berati
sehingga dapat disimpulkan bahwa dana yang ada pada total aktiva
berputar sebanyak 295 kali pada tahun 2012, maka dapat dipastikan
bahwa dana yang cair telah digunakan untuk melunasi utang dapat
dikarenakan nilai TATO pada tahun 2010, 2011 dan 2012 berada pada
Grafik 6
Total Asset Turn Over (TATO)
Tahun 2010, 2011 dan 2012
200,000,000,000
150,000,000,000
Jumlah 100,000,000,000
50,000,000,000
-
Total Penjualan TATO
aktiva
2010 57,913,646, 120,869,009 209
2011 75,183,676, 126,799,447 169
2012 65,133,984, 192,238,055 295
Penjualan
2) inventory turn over = x100%
inventory
Penjualanx 100%
2010 inventory turn over =
Inventory
= 120.869.009.364x 100%
5.944.887.050
= 2.033 Kali
Penjualanx 100%
2011 inventory turn over =
Inventory
= 126.799.447.294x100%
20.765.518.895
= 611 Kali
2012 inventory turn over = Penjualanx 100%
Inventory
=
192.238.053.061x 100%
8.593.796.402
= 2.237 Kali
Sehingga dari perhitungan diatas nampak pada tabel 17 dibawah ini:
67
Tabel 17
Inventory Turn Over (ITO)
Untuk Tahun 2010, 2011 dan 2012
Tahun Inventory Penjualan ITO
2011 5,944,887,050 120,869,009,364 2,033
2012 20,768,518,895 126,799,447,294 611
2013 8,593,796,402 192,238,055,061 2,237
Sumber : Data Perusahaan diolah (2015)
diperoleh Perputaran Persediaan tahun 2010 sebanyak 2.033 kali hal ini
persediaan, tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 611 kali dan pada
tahun 2012 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2010 dan
2011 menjadi 2.237 kali. Perusahaan belum mampu memenuhi bobot atau
skor ITO, dengan standar yang harus terpenuhi adalah pada bobot 5 yang
artinya bahwa kinerja keuangan belum maksimal , karena nilai ITO pada
tahnu 2010 , 2011, dan 2012 berada dibawah standar BUMN yaitu yang
berada pada bobot 0. Dari Penjelasan yang telah diuraikan dapat dilihat
Grafik 7
Ivnventori turn Over (ITO)
Tahun 2010, 2011 dan 2012
200,000,000,000
150,000,000,000
Jumlah
100,000,000,000
50,000,000,000
-
Inventor Penjuala ITO
y n
2010 5,944,887 120,869,0 2,033
2011 20,768,51 126,799,4 611
2012 8,593,796 192,238,0 2,237
68
Penjualan
3) fixed Asset turn over = x100%
total fixed Asset
Penjualanx 100%
2010 Fixed asset turn over =
Total fixed asset
= 120.869.009.364x 100%
48.266.469.250
= 250 Kali
Penjualanx 100%
2011 Fixed asset turn over =
Total fixed asset
= 126.799.447.294x100%
50.420.720.574
= 251
2012 Fixed asset turn over = Penjualanx 100%
Total fixed asset
=
192.238.055.061 x 100%
54.623.996.781
= 352 Kali
Sehingga dari perhitungan diatas nampak pada tabel 18 dibawah ini:
Tabel 18
Fixed Asset Turn Over (FATO)
Untuk Tahun 2010, 2011 dan 2012
Tahun Fixed Asset Penjualan FATO
2011 48,266,460,250 120,869,009,364 250
2012 50,420,720,574 126,799,447,294 251
2013 54,623,996,781 192,238,055,061 352
Sumber : Data Perusahaan diolah (2014)
menjadi 251 kali dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan jika
dibandingkan dengan tahun 2010 dan 2011 menjadi 352 kali. Dari
Penjelasan yang telah diuraikan dapat dilihat pada Grafik 8 berikut ini:
69
Grafik 8
Fixed Asset Turn Over (FATO)
Tahun 2010, 2011 dan 2012
200,000,000,000
150,000,000,000
Jumlah
100,000,000,000
50,000,000,000
-
Fixed Asset Penjualan FATO
2010 48,266,460,2 120,869,009, 250
2011 50,420,720,5 126,799,447, 251
2012 54,623,996,7 192,238,055, 352
yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan dan
sebagainya.
= 38.327.813.664 x 100%
120.869.009.364
= 32%
Profit Penjualanbersih- HPP x 100%
2011 =
Margin Sales
= 27.610.776.431 x 100%
126.799.447.294
= 22%
Profit
2012 Margin = Penjualanbersih- HPPx 100%
Sales
70
= 43.966.446.485x 100%
192.238.055.061
= 23%
Tabel 19
Profit Margin (PM)
Untuk Tahun 2010, 2011 dan 2012
Tahun Penjualan HPP Jumlah PM
2010 120,869,009,364 82,541,195,700 38,327,813,664 32
2011 126,799,447,294 99,188,670,863 27,610,776,431 22
2012 192,238,055,061 148,271,608,576 43,966,446,485 23
Sumber : Data Perusahaan diolah (2015)
(Pm) diperoleh hasil perhitungan analisis PM sebsar 32% pada tahun 2010
laba sebesar Rp 0,32 dengan laba bersih yang paling tinggi jika
dibandingkan dengan tahun 2011 dan 2012. Pada tahun 2011 diperoleh
0,22 atau 22% ditahun 2011 dan Rp 0,23 atau 23% untuk ditahun
berikut ini:
71
Grafik 9
Profit margin
Tahun 2010, 2011 dan 2012
200,000,000,000
150,000,000,000
Jumlah
100,000,000,000
50,000,000,000
-
Penjualan HPP PM
2010 120,869,009, 82,541,195,7 32
2011 126,799,447, 99,188,670,8 22
2013 192,238,055, 148,271,608, 23
EBIT
2) ROA = x100%
Total Asset
EBITx 100%
2010 ROA =
Total Asset
= 38.127.048.368x 100%
57.913.646.368
= 66%
EBITx 100%
2011 ROA =
Total Asset
= 26.767.401.588x100%
75.183.676.292
= 36%
2012 ROA = EBITx 100%
Total Asset
= 42.699.705.575 x 100%
65.133.984.795
= 66%
Tabel 20
Return Of Asset (ROA)
Untuk Tahun 2010, 2011 dan 2012
Tahun EBIT Total Asset ROA
2010 38,127,048,368 57,913,646,368 66
2011 27,217,642,808 75,183,676,292 36
2012 42,699,705,575 65,133,984,795 66
Sumber : Data Perusahaan diolah (2015)
investasi yang dilakukan perusahaan pada total aktiva. Dari hasil analisis
yang dilakukan rasio ini mengalami penurunan dari tahun 2010 ketahun
2011 dan mengalami peningkatan dari tahun 2011 ke tahun 2012. Hal ini
kenaikan, Jadi rasio ini menunjukkan bahwa setiap Rp.1,00 dari total
aktiva pada tahun 2010 mampu menghasilkan laba bersih sebesar 66%
atau Rp. 0,66, pada tahun 2011 sebesar 36 % atau Rp 0,36, dan ditahun
2012 yaitu 66% atau Rp 0,66. Dari Penjelasan yang telah diuraikan dapat
Grafik 10
Return Of Asset (ROA)
Tahun 2010, 2011 dan 2012
80,000,000,000
70,000,000,000
60,000,000,000
Jumlah
50,000,000,000
40,000,000,000
30,000,000,000
20,000,000,000
10,000,000,000
-
EBIT Total Asset ROA
2010 38,127,048,36 57,913,646,36 66
2011 27,217,642,80 75,183,676,29 36
2012 42,699,705,57 65,133,984,79 66
EAT
3) ROE = x100%
Equity
EATx 100%
2010 ROE =
Equity
= 38.127.048.368x 100%
38.127.048.368
= 100%
EATx 100%
2011 ROE =
Equity
= 26.767.401.588 x100%
26.767.401.588
= 100%
2012 ROE = EATx 100%
Equity
=
42.699.705.575x 100%
42.699.705.575
= 100%
Sehingga dari perhitungan diatas nampak pada tabel 21 dibawah ini :
74
Tabel 21
Return Of Equity (ROE)
Untuk Tahun 2010, 2011 dan 2012
Tahun EAT Equity ROE
2011 38,127,048,368 38,127,048,368 100
2012 27,217,642,808 27,217,642,808 100
2013 42,699,705,575 42,699,705,575 100
Sumber : Data Perusahaan diolah (2015)
Dari Hasil Analisis pada Tabel 21 diatas maka pada tahun 2010
lebih rendah yang harus dibayar dan biaya operasional dari pada jumlah
modal yang diinvestasikan. Oleh karena itu untuk membayar utang lancar
dengan modal yang besar berati perusahaan tidak perlu menjual asset tetap
agar bisa membayar utang lancar dan biaya operasional bisa dibayar. Hal
yang sama juga terjadi pada tahun 2011 dan 2012, dmana tahun 2011
yang diperoleh tahun 2012 lebih kecil dari laba yang diperoleh tahun 2010,
dikarenakan nilai ROE pada tahun 2010, 2011, dan 2012 berada
padastandar BUMN yaitu berada pada bobot 20. Dari Penjelasan yang
Grafik 11
Return Of Equity
Tahun 2010, 2011 dan 2012
50,000,000,000
40,000,000,000
Axis Title
30,000,000,000
20,000,000,000
10,000,000,000
-
EAT Equity ROE
2010 38,127,048,36 38,127,048,36 100
2011 27,217,642,80 27,217,642,80 100
2012 42,699,705,57 42,699,705,57 100
= 38.127.048.368x 100%
57.913.646.368
= 66%
Laba Bersih x 100%
2011 ROI =
Rata- Rata Modal
= 26.767.401.588x100%
75.183.676.292
= 36%
2012 ROI = Laba Bersih x 100%
Rata- Rata Modal
= 42.699.705.575 x 100%
65.133.984.795
= 66%
76
Tabel 22
Return Of Invesment (ROI)
Untuk Tahun 2010, 2011 dan 2012
Tahun EBIT Capital Employed ROI
2010 38,127,048,368 57,913,646,368 66
2011 27,217,642,808 75,183,676,292 36
2012 42,699,705,575 65,133,984,795 66
Sumber : Data Perusahaan diolah (2015)
dari investasi yang dilakukan perusahaan pada total aktiva. Dari hasil
analisis yang dilakukan rasio ini mengalami peniurunan dari tahun 2010
ketahun 2011 dan mengalami peningkatan dari tahun 2011 ke tahun 2012.
kenaikan, Jadi rasio ini menunjukkan bahwa setiap Rp.1,00 dari total
aktiva mampu menghasilakn laba bersih sebesar 66% atau Rp. 0,66 pada
tahun 2010, sebesar 36 % atau Rp 0,36 ditahun 2011 dan 66% atau Rp
0,66 tahun 2012. Dari Penjelasan yang telah diuraikan dapat dilihat pada
Grafik 11
Return Of Invesment (ROI)
Tahun 2010, 2011 dan 2012
80,000,000,000
70,000,000,000
60,000,000,000
Jumlah
50,000,000,000
40,000,000,000
30,000,000,000
20,000,000,000
10,000,000,000
-
EBIT Total Asset ROA
2010 38,127,048,36 57,913,646,36 66
2011 27,217,642,80 75,183,676,29 36
2012 42,699,705,57 65,133,984,79 66
Tabel 23
Rekapitulasi hasil Perhitungan Rasio Likuiditas, Aktivitas dan
Provitabilitas Tahun 2010, 2011 dan 2012
Tahun
No Keterangan
2011 2012 2013
1 Rasio Likuiditas
Current Ratio 113% 302% 118%
Cash ratio 7% 12% 3%
Quick Ratio 10% 15% 4%
2 Rasio Aktivitas
Total Asset Turn Over 209% 169% 295%
Inventory Turn over 2033% 611% 2237%
Fixed Asset Turn Over 250% 251% 352%
3 Rasio Profitabilitas
Profit Margin 32% 22% 23%
ROA 66% 36% 66%
ROE 100% 100% 100%
Sumber : Data Perusahaan diolah (2015)
78
Tabel 24
Rekapitulasi Skor Penilaian Kesehatan keuangan BUMN
Tahun 2010, 2011 dan 2012
dapat dilihat bahwa pada tahun 2010, total skor kinerja keuangan PT
ditahun 2011 total skor 62 dan pada tahun 2012 diperoleh total skor 57,
Nusantara XIV (Persero) sesuai dengan total Skor pada Tahun 2010 diperoleh
total skor 58 sehingga Perusahaan masuk dalam kategori kurang sehat dengan
predikat BBB, kemudian pada tahun 2011 diperoleh total skor 62, sehingga
Perusahaan masuk dalam kategori kurang sehat dengan predikat BBB dan
pada tahun 2012 diperoleh total skor 57 sehingga Perusahaan dalam kategori
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
1. Nilai current Rasio (CR) tahun 2011 sebesar 302% berati nilai current
Rasio (CR) pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebsar 189% jika
dibandingkan dengan nilai current Rasio (CR) pada tahun 2010, yang
berarti bahwa setia Rp 1 utang lancar akan dijamin oleh aktiva lancar
sebesar Rp 3,02 ditahun 2011, Rp 1,13 ditahun 2010 dan Rp 1.18 ditahun
ditahun 2010 dan 2012 belum mampu menutupi utang lancarnya jika
dilihat dari aspek standar BUMN yang bobotnya berada pada bobot 4.
2. Begitupun pada rasio Modal sendiri terhadap total aktva mendapat skor 8
dari skor 10 yang seharusnya ditahun 2010 dan 2012, sedangkan skor
ditahun 2011 sudah mencapai skor yang seharusnya, dimana jika rasio ini
80
81
(Persero) berada pada kategori kurang sehat dengan predikat BBB pada
B. Saran
sabagai berikut:
current ratio agar tetap dapat dapat meningkatkan aktiva untuk menjamin
dapat digunakan secara efisien dan efektif karena rasio lancar yang terlalu
82
kebutuhan sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Melayu S.P. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Cetakan Kesembilan. Bumi Aksara. Jakarta.
John J. & Robbert F (2005). Analisis Laoran Keuangan, Jakarta : Salemba Empat
Muh. wahyudin murlan. 2012. Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau Dari Rasio
Profitabilitas Dan Likuiditas pada PT. Jasa raharja (PERSERO) SUL-SEL
Cabang Makassar.
83
84
www.blogspot.co.id/2014/11/kinerja-karyawan-menurut-para-ahli.html
84
L
A
M
P
I
R
A
N
STRUKTUR ORGANISASI
MANAJER
Ka. Dinas Pengolahan Ka. TUK&UMUM Aska Kebun Wil.Barat Aska Kebun Wil.Timur Aska Plasma Ka.Dinas Teknik
ASISTEN Asisten TUK & UMUM Asisten Afdeling Asisten Afdeling Asisten Asisten
PENGOLAHAN
TEKNIK
Asisten Harian Asisten Tuk/Keuangan Afdeling Burau Barat Afdeling Bayondo NN Asisten Teknik Bengkel
(Plh) (Plh)
Asisten IPAL/Lab. Empl Asisten Akutansi Afdeling Lewonu Afdeling Burau Tarengge Asisten Teknik Sipil &
(Plh) Empl (Plh)
Asisten ITT Palopo Asisten SDM & UMUM Afdeling Burau Timur Afdeling Margolembo
(Plh) (Plh)
KARYAWAN PELAKSANA/KH
RIWAYAT HIDUP
(Almarhuma).
Lagego Kabupaten Luwu Timur dan tamat pada tahun 2005. Pada tahun yang
pada tahun 2008. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan ke SMA
Negeri 1 Bone-Bone dan tamat pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis
Makassar, pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi (S-1) dan selesai
Berkat Rahmat Allah swt. dan iringan doa dari kedua orang tua dan
LUWU TIMUR)
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
pada penulis.