Oleh :
WACHID PRIYADI
C1B018046
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
WACHID PRIYADI
C1B018046
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
WACHID PRIYADI
C1B018046
Pembimbing I Pembimbing II
Daftar Isi
I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 8
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8
D. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 9
E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9
6. Board Size............................................................................................... 31
Daftar Tabel
Tabel Hal
A. Latar Belakang
difokuskan pada bidang tertentu, seperti pada bidang SDM (Sumber Daya
Myers, 1977, Fama dan Jensen, 1983, Bethel dan Liebeskind, 1993, Kang
dan Shivdasani, 1997; Lai dan Sudarsanam, 1997, Powell dan Yawson,
2007).
biasa terjadi di dunia bisnis (Denis dan Sarin, 1999). Strategi ini sangat
memenuhi syarat regulasi dan juga lain sebagainya (Powell dan Yawson,
(Hermuningsih, 2013).
(AA), asset divestment (AD), new market (NM), dan change in bussiness
Yawson (2007) yang meliputi dept equiti swap (DES), convertible bond
issues (CB), debenture bond issues (DB), debt haircut (DH), debt extension
(DE), equiti issues (EI), dan dividen cut (DC). Ketiga mengacu pada
berkaitan.
penilaian uji tuntas perusahaan (As’ari, 2015). Hasil penilaian ini sangat
keuangan dan manajemen untuk penjualan aset. Beberapa dari strategi ini
sedangkan yang lain bersifat strategis jangka panjang tanpa implikasi arus
ditahan. Masalah tersebut bisa terjadi antara: principal dengan agent, agent
menyebabkan free cash flow tidak tersedia cukup banyak sehingga agent
konflik antara principal dengan agent. Disamping itu utang juga akan
1992).
pada pasar modal. Pilihan ini dibuat oleh agent yang patuh terhadap
penurunan kinerja.
7
Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mengalami penurunan kinerja selama dua
keuangan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang masih dalam ruang
B. Rumusan Masalah
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang masih dalam ruang lingkup
negara berkembang dengan leverage yang tinggi dan tata kelola perusahaan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat praktis
2. Manfaat teoritis
perusahaan.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Corporate Governance
terlibat dalam suatu perusahaan seperti direksi, para manajer, para pemegang
dalam sebuah struktur perusahaan yang terdapat hak dan kewajiban antara
integritas dan kejujuran sebagai manusia yang memiliki hati dan sadar dengan
1976, Fama dan Jensen, 1983, Wahyudin dan Solikhah, 2017). Asimetri
selaras dengan tujuan pemilik. Ada potensi masalah moral hazard di mana
2. Teori Keagenan
individu yang berbeda kepentingan yaitu principal dan agent (Jensen et al.,
1976, Fama dan Jensen, 1983, Kaihatu, 2006, Solihin, 2008, Wahyudin dan
mana satu orang atau lebih (principal) melibatkan orang lain (agent) untuk
kepada agent (Jensen et al., 1976). Teori keagenan berdasar pada model
principal dengan agent yang akan berakibat pada peningkatan agency cost.
lain-lain.
13
3. Sisa kerugian
Hal ini akan berpengaruh pada demotivasi terhadap pihak lain sehingga akan
Pengambilan keputusan yang tepat ada pada principal atau agent dalam
pengendali, direksi independen, dan board size (Lai dan Sudarsanam, 1997,
dan keuangan (Lai dan Sudarsanam, 1997). Tidak semua tindakan tersebut
akan menarik atau memiliki nilai sama bagi kreditur, pemegang saham, dan
manajer puncak jelas tidak disukai oleh manajer di mana struktur tata kelola
masih buruk dan belum menganut sistem tata kelola yang baik, keputusan
lebih disukai oleh kreditur tetapi tidak disukai oleh pemegang saham.
dengan jaminan utang mereka dilunasi. Investasi yang memiliki risiko tinggi
15
mungkin lebih disukai oleh pemegang saham tetapi tidak bagi kreditur
memicu lebih banyak perubahan strategi haluan (Lai dan Sudarsanam, 1997).
3. Restrukturisasi
bagi manajer, pemegang saham, dan pemberi pinjaman pemilihan strategi apa
fungsi dari struktur tata kelola dan mekanisme hubungan keagenan yang
kepemilikan saham pengendali, direksi independen, dan board size (Lai dan
dengan mengukur Return on asset atau ROA (Lai dan Sudarsanam, 1997,
4. Variabel Agensi
size.
a. Leverage
al., 1976)
21
b. Kepemilikan Manajemen
memiliki hak kontrol, hal ini terjadi karena kepemilikan saham menjadi
c. Kepemilikan Institusional
cukup atas aset perusahaan (La Porta et al., 1998). Dalam sebuah
besar (La Porta et al., 1998). Pemegang saham luar yang terkonsentrasi
al., 1998).
pengendali, hal ini dapat terjadi ketika utang lebih besar dari modal
al., 2002).
e. Direksi Independen
1. Komisaris Independen
3. Komite audit
4. Sekertaris perusahaan.
tentang pencatatan saham dan efek bersifat ekuitas selain saham yang
kurangnya satu orang dari jajaran anggota direksi yang dipilih terlebih
tercatat.
26
f. Board Size
dewan agar mengambil peran untuk lebih aktif (Gillan & Starks, 2003).
pemegang saham.
1996).
B. Pengembangan Hipotesis
1. Leverage
dikemukakan oleh Fama dan Jensen (1983) dan Ofek (1993) perusahaan
dengan leverage tinggi akan bereaksi lebih cepat terhadap kinerja yang buruk
perjanjian utang. Ofek (1993) meneliti peran kreditur dalam model agensi
(Rudiana dan Venusita, 2018). Dari uraian tersebut hipotesis penelitian ini
adalah :
2. Kepemilikan Manajemen
saham didominasi oleh manajer (Gilson, 1990; Ofek, 1993). Berdasar pada
restrukturisasi
29
3. Kepemilikan Institusional
(Rahayu, 2005).
risiko yang diakibatkan oleh utang yang tidak terdiversifikasi lebih besar
dirasakan oleh agent dari pada investor luar, sehingga agent akan menjaga
baik sehingga dapat mengurangi biaya agensi (Moh’d, 1998, Rahayu, 2005).
restrukturisasi
30
4. Saham Pengendali
manajerial setelah akuisisi oleh perusahaan yang lebih besar dan peningkatan
tertentu yang merugikan bagi diri mereka sendiri seperti pemotongan atau
penghapusan deviden (Asquith et al., 1986) rights issue (Schipper dan Smith,
1986) dan divestasi aset di mana hasilnya digunakan untuk membayar hutang
(Lang et al., 1995) Dari uraian tersebut maka dapat ditarik hipotesis penelitian
sebagai berikut :
restrukturisasi
5. Direksi Independen
pada direksi (Fama dan Jensen, 1983). Dominasi dewan diharapkan dapat
restrukturisasi
6. Board Size
berasal dari tiga sumber dengan urutan risiko terendah yaitu dana internal,
utang dan ekuitas baru. Ukuran dewan yang besar memberikan peluang
penambahan modal dari kreditur dengan biaya yang rendah (Lai dan
Sudarsanam, 1997), mengacu pada pecking order maka ukuran dewan yang
akan bereaksi lebih cepat terhadap kinerja yang buruk (Fama dan Jensen,
restrukturisasi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
pengujian hipotesis.
Independen, dan Board Size. Subjek pada penelitian ini adalah perusahaan
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan dan
laporan keuangan tahunan dari tahun 2016 sampai 2020 yang diperoleh dari
a. Populasi
b. Sampel
berikut:
Ongpipattanakul, 2015)
pelaporan keuangan.
34
sampel akhir 56 perusahaan dari total populasi 313 perusahaan yang tercatat
metode arsip. Seperti yang dikemukakan oleh Hartono (2012) metode ini
penelitian ini, data sekunder berupa laporan keuangan tahunan dan audit
1. Statistik Deskriptif
termasuk dalam statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel,
variabel yang diteliti. Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini terdiri
atas rata-rata (mean), nilai maksimal, nilai minimum, nilai tengah (median)
2. Data Panel
dengan data runtun waktu (time series). Data panel diperkenalkan pertama
kali oleh Howles pada tahun 1950 yang terbagi menjadi dua jenis yaitu
balanced panel dan unbalanced panel. Balanced panel terjadi ketika Panjang
waktu pada setiap unit cross section sama, sedangkan unbalanced panel
37
terjadi ketika panjangnya waktu tidak sama untuk setiap unit cross section
(Gujarati, 2004:107) Dalam regresi data panel yang menggunakan data cross
section dan time series, model keduanya adalah sebagai berikut (Rohmana,
2010:236) :
𝑌𝑖 = 𝑎 + 𝛽𝑋𝑖 + 𝜀𝑖 , 𝑖 = 1,2,3, … 𝑁
𝑌𝑖 = 𝑎 + 𝛽𝑋𝑖 + 𝜀𝑖 , 𝑡 = 1,2,3, … 𝑇
Data panel merupakan gabungan dari data cross section dan data time series,
Keterangan:
3. Regresi Logistik
a. Binomial
Regresi logistik biner pada data panel adalah regresi dengan struktur
data panel dengan variabel dependen bersifat kategori (biner, 1 dan 0) yang
(Sari & Sadriatwati, 2020) persamaan implisit regresi untuk data panel pada
𝑝
𝐿𝑁 ( ) = 𝑎 + 𝛽𝑋1 + 𝛽𝑋2 + 𝛽𝑋3 + 𝛽𝑋4 + 𝛽𝑋5 + 𝛽𝑋6
1−𝑝
𝑃 𝛽𝑋3=Kepemilikan Institusional
𝐿𝑁 (1−𝑝)= Restrukturisasi
merupakan uji untuk menentukan apakah model yang dibentuk sudah tepat
atau tidak dengan data. Dikatakan tepat apabila tidak ada perbedaan
sebagai berikut :
𝐻𝑜 = Model fit jika nilai sig > α, tidak terdapat perbedaan signifikan antara
𝐻1 = Model tidak fit jika nilai sig < α, ada perbedaan signifikan antara model
a. Pseudo R Square
dengan Pseudo R-Square atau jika pada regresi linear (OLS) lebih dikenal
b. Uji Simultan
masuk model dan -2 Log likelihood setelah variabel independen masuk model
𝐻0 = Nilai Chi Square Hitung < Chi Square tabel. Tidak terdapat pengaruh
secara simultan.
𝐻1 = Nilai Chi Square Hitung > Chi Square tabel. Terdapat pengaruh secara
simultan.
40
c. Uji Parsial
variabel dependen
dependen
d. Odd Ratio
Daftar Pustaka
Agresti, A. (2002). Categorial Data Analysis (I. A John Wikey and Sons (ed.);
Third).
Agus, S. (2012). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (4th ed.). BPFE.
Anderson, R. C., Mansi, S. A., & Reeb, D. M. (2003). Board Characteristics,
Accounting Report Integrity, and the Cost of Debt.
Anton, F. (2010). Menuju Teori Stewardship Manajemen. Majalah Ilmiah
Informatika, 1.
As’ari, H. (2015). Analisis Pengaruh Restrukturisasi Keuangan Terhadap Kinerja
Perusahaan (Studi Kasus pada PT. Elnusa, Tbk). 1.
Asquith, P., Mullins, D. W., J. (1986). Signalling with dividens, stock repurchases
and equity issues. Journal Financial Management, 27–44.
Bethel, J. E., & Liebeskind, J. (1993). The Effects of Ownership Structure on
corporate restructuring. Strategic Management Journal, 14, 5–31.
Brigham, Eugene F., Houston, J. F. (2010). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan
(11th ed.). Salemba Empat.
Claessens, S., Djankov, S., Fan, J. P. H., & Lang, L. H. P. (2002). Disentangling
the Incentive and Entrenchment Effects of Large Shareholdings. The Journal
of Finance, LVII(6).
Dahya, J., Dimitrov, O., & Mcconnell, J. J. (2006). Dominant Shareholders,
Corporate Boards and Corporate Value: A Cross-Country Analysis.
http://docs.lib.purdue.edu/ciberwphttp://docs.lib.purdue.edu/ciberwp/41
Datta, S., Iskandar-Datta, M. (1995). Reorganization an Financial Distress: an
Empirical Investigation. Journal of Finance Research, 1155–1177.
Demise, N. (2006). OECD principles of corporate governance. Corporate
Governance in Japan: From the Viewpoints of Management, Accounting,
and the Market, 109–117. https://doi.org/10.1007/978-4-431-30920-8_10
Denis, D. J., & Sarin, A. (1999). Ownership and board structures in publicly
traded corporations. In Journal of Financial Economics (Vol. 52).
Fahmi, I. (2012). Analisis kinerja keuangan. Alpanet.
Fakhruddin, M. D. (2001). Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar
Modal. Elex Media Komputido.
Faleye, O. (2011). Are Large Boards Poor Monitors? Evidence from CEO
Turnover. SSRN Electronic Journal. https://doi.org/10.2139/ssrn.498285
Fama, E. F., & Jensen, M. C. (1983). Separation of Ownership and Control. In
Source: Journal of Law and Economics (Vol. 26, Issue 2).
Foster, G. (1986). Financial Statment Analysis. Prentice-Hell Englewood Cliffs.
Friend, I., Lang, L. . P. (1988). an Empirical Test of the impact of managerial self-
interest on corporate capital structure. Journal of Finance, 43 no. 2, 271–281.
Gillan, S. L., & Starks, L. T. (2003). Corporate Governance, Corporate
Ownership, and the Role of Institutional Investors: A Global Perspective.
42