DIBUAT OLEH:
KELOMPOK
PUTU JULIA PRAMITA RINI
NI LUH GEDE KANDEL SEMITHA DEWI
DEAH PRASTIWI
A. Latar Belakang
UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha
yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Seperti diatur dalam peraturan
perundang-undangan No. 20 tahun 2008, sesuai pengertian UMKM tersebut maka
kriteria UMKM dibedakan secara masing-masing meliputi usaha mikro, usaha kecil,
dan usaha menengah.
Ada banyak jenis usaha mikro, kecil dan menengah seperti usaha kuliner,
usaha dibidang fashion, usaha dibidang pendidikan, usaha dibidang otomotif, usaha
agrobisnis, usaha dibidang teknologi internet, usaha kerajinan tangan, dan usaha
elektronik dan gadget.
Dari semua jenis UMKM tersebut, kami tertarik untuk mengamati usaha
kuliner yaitu usaha rumahan yang memproduksi jajan khas bali yaitu Laklak Bali.
Kami memilih usaha ini karena berawal dari banyaknya orang yang sudah mulai
melupakan makanan khas kita ini. Dibidang makanan khususnya Jajanan Pasar di
sekitar tempat tinggal kami sangatlah banyak namun untuk jajan pasar laklak bali
susah dijumpai sehingga peluang kami lebih besar sekaligus kami ingin kembali
melestarikan dan memperkenalkan jajan ini ke kaum milenial terutama. Selain itu
banyaknya orang yang gemar mengkonsumsi jajan pasar untuk cemilan keluarga
terutama pada saat sarapan pagi ditemani dengan kopi atau teh hangat. Semua itu
berasal dari analisis minat dan daya beli konsumen.
Keberadaan Jajan Laklak ini terletak dikawasan Sidakarya, Denpasar
Selatan sebagai salah satu makanan tradisonal khas Indonesia memiliki rasa yang
enak, nikmat, gurih, lezat. Dengan bentuk lingkaran berdiameter 3 cm. Sangat pas
sebagai teman duduk disaat pagi hari, ditambah dengan hangatnya sajian kopi Bali.
Namun, apabila tidak sempat menyantapnya ketika sarapan, jangan khawatir, karena
bentuknya yang kecil dan mungil, maka Jajan Laklak ini sangat mudah dibawa
kemana saja. Usaha ini memang layak dikembangkan menjadi salah satu usaha
kuliner alternatif di Indonesia. Jajan Laklak cocok untuk setiap acara seperti sajian
hari raya, hantaran pernikahan, snack box dan lain-lain. Bisnis Jajan Laklak termasuk
dalam lingkup kuliner dimana peminatnya tidak akan pernah padam.
Identitas Produk
✔ Gambar Produk
B. Tujuan Pengamatan
1. Ingin mengetahui biaya-biaya yang digunakan dalam pembuatan produk Jajan
Laklak Bali
2. Ingin mengetahui jumlah biaya produksi dari pembuatan Jajan Laklak Bali
3. Ingin mengetahui harga pokok produksi per unit Jajan Laklak Bali
4. Ingin mengetahui harga pokok penjualan per unit Jajan Laklak Bali
5. Ingin mengetahui titik pulang pokok Jajan Laklak Bali
C. Manfaat Pengamatan
1. Bagi
mahasiswa
Hasil pengamatan ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
informasi dan menambah wawasan tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM).
2. Bagi Perusahaan UMKM
Hasil pengamatan ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
pemilik dan pelaku UMKM yang terkait dalam mengambil kebijakan yang
berkaitan dengan bidang ekonomi agar dapat lebih efisien dan meningkatkan
kinerja keuangan usaha tersebut hingga dapat menganalisis titik pulang pokok
dari produk tersebut. Adapun manfaat dari analisis titik pulang pokok yaitu:
dapat mendesain spesifikasi produk, menentukan harga jual per satuan,
menentukan jumlah produksi atau penjualan minimal agar tidak mengalami
kerugian, memaksimalkan jumlah produksi, merencanakan laba yang
diinginkan, dll.
3. Bagi Lembaga Pendidikan
Hasil pengamatan ini diharapakan dapat menambah perbendaharaan
bacaan di perpustakaan dan menjadi tambahan informasi mengenai UMKM.
BAB II
IDENTIFIKASI BIAYA
A. Biaya Produksi
Adapun yang termasuk biaya produksi pada produk kami yaitu sebagai berikut :
Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik
Langsung Langsung
1. Tepung Beras 1. Biaya Pembuatan 1. Biaya Bahan Baku Tak Langsung
2. Daun Suji 2. Biaya Overhead lain-lain
3. Daun Pandan 3. Biaya Sewa Gedung
4. Air 4. Biaya Listrik
5. Biaya Peralatan
6. Biaya Perlengkapan
1.
Total Pengeluaran Biaya Bahan Baku Langsung Per Bulan dengan Rp.
memproduksi 4.800 Unit 1.380.000
D. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Adapun yang termasuk Biaya Tenaga Kerja Langsung yaitu :
1. Biaya Pembuatan Jajan Laklak Bali
Rp. 35.000 x 30 hari : Rp. 1.050.000
E. Biaya Overhead Pabrik
1. Biaya Bahan Baku Tak Langsung
Total Biaya Bahan Baku Tak Langsung Per Bulan Rp. 391.000
4. Biaya Listrik
Biaya listrik yang dikeluarkan selama 1 bulan ialah sebesar Rp. 100.000
Karena hanya digunakan untuk media penerangan ruangan saja
5. Biaya Penyusutan Peralatan
Total Biaya Penyusutan Peralatan Per Bulan Rp. 890.000 Rp. 26.667
6. Biaya Perlengkapan
B. Perhitungan Harga Pokok Produksi Metode Full Costing Dan Variabel Costing
1. Full Custing
LAKLAK BALI
HARGA POKOK PRODUKSI
PER : 30 APRIL 2020
LAKLAK BALI
HARGA POKOK PRODUKSI
PER : 30 APRIL 2020
LAKLAK BALI
HARGA POKOK PENJUALAN
PER : 30 APRIL 2020
PERSEDIAAN BARANG JADI AWAL 100.000
HARGA POKOK PRODUKSI 3.529.667
BARANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL 3.629.667
(PERSEDIAAN BARANG JADI AKHIR) -50.000
HARGA POKOK PENJUALAN (HPP) 3.579.667
2. Variabel Costing
LAKLAK BALI
HARGA POKOK PENJUALAN
PER : 30 APRIL 2020
PERSEDIAAN BARANG JADI AWAL 100.000
HARGA POKOK PRODUKSI 3.271.000
BARANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL 3.371.000
(PERSEDIAAN BARANG JADI AKHIR) -50.000
HARGA POKOK PENJUALAN (HPP) 3.321.000
LAKLAK BALI
LAPORAN LABA RUGI
PER : 30 APRIL 2020
PENJUALAN 4.800.000
BEBAN OPERASIONAL:
BIAYA KEAMANAN 25.000
-25.000
LABA BERSIH 1.195.333
2. Variabel Costing
LAKLAK BALI
LAPORAN LABA RUGI
PER : 30 APRIL 2020
PENJUALAN 4.800.000
-
(HARGA POKOK PENJUALAN) 3.321.000
BEBAN OPERASIONAL:
BIAYA KEAMANAN 25.000
BIAYA PERLENGKAPAN 92.000
BIAYA PENYUSUTAN
PERALATAN 26.667
BIAYA SEWA GEDUNG 140.000
-283.667
LABA BERSIH 1.195.333
D. Penjelasan Laporan Keuangan
Hasil dari laporan keuangan “Laporan Laba Rugi” berdasarkan metode full
costing dan variabel costing adalah sama yaitu dengan Laba Operasional sebesar Rp.
1.195.333,-
E. Perhitungan Break Even Point
PEMAKAIAN BAHAN
1.410.000
BIAYA BAKU
PERLENGKAPAN 92.000 BIAYA TENAGA KERJA
1.050.000
LANGSUNG
BIAYA OVERHEAD
PABRIK 811.000
OUTPUT 4.800 BIAYA PENYUSUTAN
UNIT PERALATAN 26.667 BARANG DALAM
-
PROSES
BARANG JADI 50.000
BIAYA SEWA GEDUNG
140.000
TOTAL BIAYA
TOTAL BIAYA TETAP 258.667 3.321.000
VARIABEL
3.579.667
GRAVIK BEP
3.579.667
258.667
Fix Cost
F. Penjelasan Break Even Point
Break Even Point atau BEP adalah titip dimana pendapatan sama dengan total
biaya yang dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan. Total keuntungan dan
kerugian ada pada posisi 0 titik BEP yang artinya pada titip ini perusahaan tidak
mengalami kerugian atau mendapat keuntungan. Sehingga, artinya bahwa UMKM
“Laklak Bali” harus menjual sebanyak 4.800 unit agar tidak mengalami kerugian atau
mendapatkan keuntungan, tetapi jika hanya menjual 4.800 unit maka UMKM “
Laklak Bali” tidak mendapatkan keuntungan dan hanya menutup total pengeluaran
dengan pendapatan yang di peroleh
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bahwa Harga Pokok Produksi Untuk UMKM “Laklak Bali” adalah Rp.
3.529.667,- bila memproduksi 4.800 Unit maka harga pokok produksi per unit
sebesar Rp. 735,-
2. Harga pokok penjualan bila asumsi persediaan akhir Rp. 50.000,- dan persediaan
awal Rp. 100.000,- maka hpp perunit Rp. 746,-
3. Laba dari UMKM “Laklak Bali”, bila dilihat laporan Laba Rugi per April 2020
adalah sebesar Rp. 1.195.333,-
4. Jumlah persedian bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan
barang jadi tidak ada yang tersisa dikarenakan makanan yang cepat kadaluarsa.
5. Jumlah biaya tetap Rp. 258.667,- dan biaya variabel untuk memproduksi Rp.
3.321.000,- untuk memproduksi 4.800 unit sehingga BEP ketika total pendapatan
sama dengan total cost ialah sebesar Rp. 3.579.667,-
B. Rekomendasi
Dari hasil pengamatan kami produk ini menguntungkan bila dilihat dari
laporan 1 bulan, sehingga layak untuk dijalankan. Karena menghasilkan laba yang
cukup bila terjual semua.
Tetapi usaha sejenis makanan seperti ini pun juga memiliki kelemahan yaitu
hanya bertahan 1 hari saja, jika sepi pembeli maka biaya produksinya tinggi dan
memerlukan keahlian khusus. Tetapi dengan belajar dengan cara pembuatan dan
dengan mengumpulkan modal untuk meminjam dari Lembaga keuangan semua dapat
menjalankan usaha ini.