Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN HASIL PENGAMATAN UMKM

JAJAN LAKLAK BALI

DIBUAT OLEH:
KELOMPOK
PUTU JULIA PRAMITA RINI
NI LUH GEDE KANDEL SEMITHA DEWI
DEAH PRASTIWI

UNIVERSITAS TRIATMA MULYA


DENPASAR
2020
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................


A. Latar Belakang 3
B. Tujuan Penelitian 4
C. Manfaat Penelitian 4
BAB II IDENTIFIKASI BIAYA ............................................................................
A. Biaya Produksi 6
B. Cara Pembuatan Produk 6
C. Biaya Bahan Baku 9
D. Biaya Tenaga Kerja Langsung 11
E. Biaya Overhead Pabrik 11
BAB III PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI ...................................
A. Identifikasi Biaya Overhead tetap dan Biaya Overhead Pabrik 15
B. Perhitungan HPP Metode Full Costing dan Variabel Costing 15
C. Penjelasan Hasil Harga Pokok Produksi 16

BAB IV PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN DAN BEP ..............


A. Perhitungan Harga Pokok Penjualan 17
B. Penjelasan Laporan HPP 17
C. Perhitungan Laporan Keuangan 18
D. Penjelasan Laporan Keuangan 19
E. Perhitungan BEP 19
F. Penjelasan BEP 20
BAB V PENUTUP ...................................................................................................
A. Kesimpulan 21
B. Rekomendasi 21
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha
yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Seperti diatur dalam peraturan
perundang-undangan No. 20 tahun 2008, sesuai pengertian UMKM tersebut maka
kriteria UMKM dibedakan secara masing-masing meliputi usaha mikro, usaha kecil,
dan usaha menengah.
Ada banyak jenis usaha mikro, kecil dan menengah seperti usaha kuliner,
usaha dibidang fashion, usaha dibidang pendidikan, usaha dibidang otomotif, usaha
agrobisnis, usaha dibidang teknologi internet, usaha kerajinan tangan, dan usaha
elektronik dan gadget.
Dari semua jenis UMKM tersebut, kami tertarik untuk mengamati usaha
kuliner yaitu usaha rumahan yang memproduksi jajan khas bali yaitu Laklak Bali.
Kami memilih usaha ini karena berawal dari banyaknya orang yang sudah mulai
melupakan makanan khas kita ini. Dibidang makanan khususnya Jajanan Pasar di
sekitar tempat tinggal kami sangatlah banyak namun untuk jajan pasar laklak bali
susah dijumpai sehingga peluang kami lebih besar sekaligus kami ingin kembali
melestarikan dan memperkenalkan jajan ini ke kaum milenial terutama. Selain itu
banyaknya orang yang gemar mengkonsumsi jajan pasar untuk cemilan keluarga
terutama pada saat sarapan pagi ditemani dengan kopi atau teh hangat. Semua itu
berasal dari analisis minat dan daya beli konsumen.
Keberadaan Jajan Laklak ini terletak dikawasan Sidakarya, Denpasar
Selatan sebagai salah satu makanan tradisonal khas Indonesia memiliki rasa yang
enak, nikmat, gurih, lezat. Dengan bentuk lingkaran berdiameter 3 cm. Sangat pas
sebagai teman duduk disaat pagi hari, ditambah dengan hangatnya sajian kopi Bali.
Namun, apabila tidak sempat menyantapnya ketika sarapan, jangan khawatir, karena
bentuknya yang kecil dan mungil, maka Jajan Laklak ini sangat mudah dibawa
kemana saja. Usaha ini memang layak dikembangkan menjadi salah satu usaha
kuliner alternatif di Indonesia. Jajan Laklak cocok untuk setiap acara seperti sajian
hari raya, hantaran pernikahan, snack box dan lain-lain. Bisnis Jajan Laklak termasuk
dalam lingkup kuliner dimana peminatnya tidak akan pernah padam.
Identitas Produk

✔ Gambar Produk

✔ Informatif (Nama, Alamat, Contact No)

● Brand : Laklak Bali


● Alamat : Jalan sidakarya no 157. Denpasar-Bali
● Owner :
● No Telp :

B. Tujuan Pengamatan
1. Ingin mengetahui biaya-biaya yang digunakan dalam pembuatan produk Jajan
Laklak Bali
2. Ingin mengetahui jumlah biaya produksi dari pembuatan Jajan Laklak Bali
3. Ingin mengetahui harga pokok produksi per unit Jajan Laklak Bali
4. Ingin mengetahui harga pokok penjualan per unit Jajan Laklak Bali
5. Ingin mengetahui titik pulang pokok Jajan Laklak Bali

C. Manfaat Pengamatan
1. Bagi
mahasiswa
Hasil pengamatan ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
informasi dan menambah wawasan tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM).
2. Bagi Perusahaan UMKM
Hasil pengamatan ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
pemilik dan pelaku UMKM yang terkait dalam mengambil kebijakan yang
berkaitan dengan bidang ekonomi agar dapat lebih efisien dan meningkatkan
kinerja keuangan usaha tersebut hingga dapat menganalisis titik pulang pokok
dari produk tersebut. Adapun manfaat dari analisis titik pulang pokok yaitu:
dapat mendesain spesifikasi produk, menentukan harga jual per satuan,
menentukan jumlah produksi atau penjualan minimal agar tidak mengalami
kerugian, memaksimalkan jumlah produksi, merencanakan laba yang
diinginkan, dll.
3. Bagi Lembaga Pendidikan
Hasil pengamatan ini diharapakan dapat menambah perbendaharaan
bacaan di perpustakaan dan menjadi tambahan informasi mengenai UMKM.
BAB II
IDENTIFIKASI BIAYA

A. Biaya Produksi
Adapun yang termasuk biaya produksi pada produk kami yaitu sebagai berikut :
Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik
Langsung Langsung
1. Tepung Beras 1. Biaya Pembuatan 1. Biaya Bahan Baku Tak Langsung
2. Daun Suji 2. Biaya Overhead lain-lain
3. Daun Pandan 3. Biaya Sewa Gedung
4. Air 4. Biaya Listrik
5. Biaya Peralatan
6. Biaya Perlengkapan

B. Cara Pembuatan Produk


Berikut adalah langkah-langkah pembuatan Laklak Bali :

No Cara Pembuatan Gambar


Letakan tepung beras dan sedikit garam pada
wadah. Lalu tuangkan air panas sedikit demi
sedikit sambil diaduk hingga rata

1.

Tambahkan sedikit pewarna makanan dan air


daun suji, diaduk hingga semua bahan
2. tercampur dengan rata.
Tambahkan air sedikit demi sedikit sambil
3.
diaduk hingga adonan berbentuk pasta.
Siapkan adonan jajan laklak dan panaskan

4. terlebih dahulu cetakan jajan laklak.

Tuangkan adonan jajan laklak sesuai dengan


takaran cetakan, lalu tutup cetakan dan tunggu
5. hingga masak.
6. Setelah masak, angkat adonan, lalu sajikan.

No. Cara Pembuatan Gambar

Larutkan gula merah dengan air


mineral, rebus dan diaduk hingga
1.
mendidih. Kemudian diangkat, serta
disaring dan sisihkan

C. Biaya Bahan Baku


Adapun bahan baku yang digunakan dalam memproduksi Laklak Bali
Dengan jumlah produksi :
160 Biji/ Hari
4800 Biji/ Bulan
Nama Bahan Unit Harga Jumlah
No
Satuan
Tepung Beras 60 Kg Rp. 12.000 Rp. 720.000

Daun Suji 15 Kg Rp. 10.000 Rp. 150.000

Daun Pandan 150 Lmbr Rp. 1000 Rp. 150.000

Air 60 Liter Rp. 6000 Rp. 360.000

Total Pengeluaran Biaya Bahan Baku Langsung Per Bulan dengan Rp.
memproduksi 4.800 Unit 1.380.000
D. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Adapun yang termasuk Biaya Tenaga Kerja Langsung yaitu :
1. Biaya Pembuatan Jajan Laklak Bali
Rp. 35.000 x 30 hari : Rp. 1.050.000
E. Biaya Overhead Pabrik
1. Biaya Bahan Baku Tak Langsung

No Nama Bahan Unit Harga Satuan Jumlah


1 Kelapa Parut 30 Biji Rp. 10.000 Rp, 300.000

2 Gula Merah 6 Kg Rp. 15.000 Rp. 90.000

3 Garam Halus 500 Gr Rp. 1.000 Rp. 1.000

Total Biaya Bahan Baku Tak Langsung Per Bulan Rp. 391.000

2. Biaya Overhead Lain-Lain

Nama Bahan Unit Harga Jumlah


No
Satuan
1 Gas Elpiji 1 Tabung Rp. 20.000 Rp, 20.000
2 Kayu Bakar 30 Ikat Rp. 7.000 Rp. 210.000
3 Daun Pisang 30 Lepit Rp. 3.000 Rp. 90.000

Total Biaya Overhead Lain-lain Per Bulan Rp.


320.000

3. Biaya Sewa Gedung


Biaya yang dikeluarkan untuk sewa Gedung ialah sebesar Rp. 140.000

4. Biaya Listrik
Biaya listrik yang dikeluarkan selama 1 bulan ialah sebesar Rp. 100.000
Karena hanya digunakan untuk media penerangan ruangan saja
5. Biaya Penyusutan Peralatan

No Nama Bahan Unit Harga Satuan Jumlah Penyusutan


1 Tungku Api 2 Rp. 95.000 Rp, 190.000 Rp. 7.917

2 Cetakan Laklak 2 Rp. 25.000 Rp. 50.000 Rp. 4.167

3 Kompor Gas 1 Rp. 500.000 Rp. 500.000 Rp. 8.333


4 Panci Sedang 1 Rp. 150.000 Rp. 150.000 Rp. 6.250

Total Biaya Penyusutan Peralatan Per Bulan Rp. 890.000 Rp. 26.667

6. Biaya Perlengkapan

Nama Bahan Unit Harga Jumlah


No
Satuan
1 Baskom 2 Rp. 16.000 Rp, 32.000

2 Penyeluan 1 Rp. 20.000 Rp. 20.000

3 Parutan Kelapa 1 Rp. 30.000 Rp. 30.000

4 Sendok Kuah 1 Rp. 10.000 Rp. 10.000


Total Biaya Penyusutan Peralatan Per Bulan Rp. 92.000
BAB III

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI

A. Identifikasi Biaya Overhead Tetap Dan Biaya Overhead Variabel


Yang Termasuk kedalam biaya overhead tetap dan Biaya Overhead Pabrik Ialah :
Biaya Overhead Tetap Biaya Overhead Variabel
1. Biaya Perlengkapan 1. Biaya Bahan Baku Tak Langsung
2. Biaya Penyusutan Peralatan 2. BOP Lain-Lain
3. Biaya Sewa Gedung 3. Biaya Listrik

B. Perhitungan Harga Pokok Produksi Metode Full Costing Dan Variabel Costing
1. Full Custing

LAKLAK BALI
HARGA POKOK PRODUKSI
PER : 30 APRIL 2020

PERSEDIAAN BAHAN BAKU AWAL 60.000


PEMBELIAN BAHAN BAKU BERSIH 1.380.000
BAHAN BAKU TERSEDIA 1.440.000
(PERSEDIAAN BAHAN BAKU AKHIR) -30.000
BAHAN YANG DIPAKAI 1.410.000

BIAYA TENAGA KERJA LANSUNG 1.050.000

BIAYA OVERHEAD PABRIK :


BIAYA BAHAN BAKU TIDAK LANGSUNG 391.000
BOP LAIN-LAIN 320.000
BIAYA PERLENGKAPAN 92.000
BIAYA PENYUSUTAN PERALATAN 26.667
BIAYA LISTRIK 100.000
BIAYA SEWA GEDUNG 140.000
TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK 1.069.667

(PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES AWAL ) -40.000


3.489.667
(PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES AKHIR) 40.000
HARGA POKOK PRODUKSI 3.529.667
UNIT PRODUKSI PER BULAN 4.800
HARGA POKOK PRODUKSI (PER UNIT) 735
2. Variabel Costing

LAKLAK BALI
HARGA POKOK PRODUKSI
PER : 30 APRIL 2020

PERSEDIAAN BAHAN BAKU AWAL 60.000


PEMBELIAN BAHAN BAKU BERSIH 1.380.000
BAHAN BAKU TERSEDIA 1.440.000
(PERSEDIAAN BAHAN BAKU AKHIR) -30.000
BAHAN YANG DIPAKAI 1.410.000

BIAYA TENAGA KERJA LANSUNG 1.050.000

BIAYA OVERHEAD PABRIK :


BIAYA BAHAN BAKU TAK LANGSUNG 391.000
BOP LAIN-LAIN 320.000
BIAYA LISTRIK 100.000

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK 811.000

(PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES AWAL ) -40.000


3.231.000
(PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES AKHIR) 40.000
HARGA POKOK PRODUKSI 3.271.000
UNIT PRODUKSI PER BULAN 4.800
HARGA POKOK PRODUKSI (PER UNIT) 681

C. Penjelasan Hasil Harga Pokok Produksi


Diatas telah dilampirkan 2 metode dari laporan harga pokok produksi. Jika
kita bandingkan nilai harga pokok produksi per unit pada metode full costing sebesar
Rp. 735,- sedangkan jika menggunakan metode variable costing nilai harga pokok
produksi per unit sebesar Rp. 681,-. Harga pokok produksi metode variable costing
lebih murah/kecil jika dibandingkan dengan metode full costing hal tersebut
dikarenakan tidak adanya pembebanan biaya overhead pabrik tetap pada Laporan
Harga Pokok Produksi.
BAB IV

PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN DAN BEP

A. Perhitungan Harga Pokok Penjualan


1. Full Costing

LAKLAK BALI
HARGA POKOK PENJUALAN
PER : 30 APRIL 2020
PERSEDIAAN BARANG JADI AWAL 100.000
HARGA POKOK PRODUKSI 3.529.667
BARANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL 3.629.667
(PERSEDIAAN BARANG JADI AKHIR) -50.000
HARGA POKOK PENJUALAN (HPP) 3.579.667

2. Variabel Costing

LAKLAK BALI
HARGA POKOK PENJUALAN
PER : 30 APRIL 2020
PERSEDIAAN BARANG JADI AWAL 100.000
HARGA POKOK PRODUKSI 3.271.000
BARANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL 3.371.000
(PERSEDIAAN BARANG JADI AKHIR) -50.000
HARGA POKOK PENJUALAN (HPP) 3.321.000

B. Penjelasan Laporan Harga Pokok Penjualan


Asumsi persediaan awal barang jadi dalam UMKM “Laklak Bali” adalah
sebesar Rp. 100.000,- atau persediaan awal barang jadi terdapat 10 biji Laklak Bali,
dengan barang yang tidak terjual (Persediaan Akhir Barang Jadi) sebesar Rp. 50.000,-
atau terdapat 5 biji Laklak Bali yang tidak terjual. Maka harga pokok penjualan yang
dihasilkan dalam metode full costing lebih besar yaitu Rp. 3.579.667,- dibandingkan
dengan perhitungan harga pokok penjualan dengan metode variabel costing yang
nilainya hanya Rp. 3.321.000,-
C. Perhitungan Laporan Keuangan
1. Full Costing

LAKLAK BALI
LAPORAN LABA RUGI
PER : 30 APRIL 2020
PENJUALAN 4.800.000

(HARGA POKOK PENJUALAN) -3.579.667

LABA KOTOR 1.220.333

BEBAN OPERASIONAL:
BIAYA KEAMANAN 25.000

-25.000
LABA BERSIH 1.195.333

2. Variabel Costing

LAKLAK BALI
LAPORAN LABA RUGI
PER : 30 APRIL 2020
PENJUALAN 4.800.000

-
(HARGA POKOK PENJUALAN) 3.321.000

MARGIN KONTRIBUSI 1.479.000

BEBAN OPERASIONAL:
BIAYA KEAMANAN 25.000
BIAYA PERLENGKAPAN 92.000
BIAYA PENYUSUTAN
PERALATAN 26.667
BIAYA SEWA GEDUNG 140.000

-283.667
LABA BERSIH 1.195.333
D. Penjelasan Laporan Keuangan
Hasil dari laporan keuangan “Laporan Laba Rugi” berdasarkan metode full
costing dan variabel costing adalah sama yaitu dengan Laba Operasional sebesar Rp.
1.195.333,-
E. Perhitungan Break Even Point

BREAK EVEN POINT

PENDAPATAN = TOTAL BIAYA

BIAYA TETAP + BIAYA VARIABEL

PEMAKAIAN BAHAN
1.410.000
BIAYA BAKU
PERLENGKAPAN 92.000 BIAYA TENAGA KERJA
1.050.000
LANGSUNG
BIAYA OVERHEAD
PABRIK 811.000
OUTPUT 4.800 BIAYA PENYUSUTAN
UNIT PERALATAN 26.667 BARANG DALAM
-
PROSES
BARANG JADI 50.000
BIAYA SEWA GEDUNG
140.000

TOTAL BIAYA
TOTAL BIAYA TETAP 258.667 3.321.000
VARIABEL

3.579.667

GRAVIK BEP

3.579.667

258.667
Fix Cost
F. Penjelasan Break Even Point
Break Even Point atau BEP adalah titip dimana pendapatan sama dengan total
biaya yang dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan. Total keuntungan dan
kerugian ada pada posisi 0 titik BEP yang artinya pada titip ini perusahaan tidak
mengalami kerugian atau mendapat keuntungan. Sehingga, artinya bahwa UMKM
“Laklak Bali” harus menjual sebanyak 4.800 unit agar tidak mengalami kerugian atau
mendapatkan keuntungan, tetapi jika hanya menjual 4.800 unit maka UMKM “
Laklak Bali” tidak mendapatkan keuntungan dan hanya menutup total pengeluaran
dengan pendapatan yang di peroleh
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Bahwa Harga Pokok Produksi Untuk UMKM “Laklak Bali” adalah Rp.
3.529.667,- bila memproduksi 4.800 Unit maka harga pokok produksi per unit
sebesar Rp. 735,-
2. Harga pokok penjualan bila asumsi persediaan akhir Rp. 50.000,- dan persediaan
awal Rp. 100.000,- maka hpp perunit Rp. 746,-
3. Laba dari UMKM “Laklak Bali”, bila dilihat laporan Laba Rugi per April 2020
adalah sebesar Rp. 1.195.333,-
4. Jumlah persedian bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan
barang jadi tidak ada yang tersisa dikarenakan makanan yang cepat kadaluarsa.
5. Jumlah biaya tetap Rp. 258.667,- dan biaya variabel untuk memproduksi Rp.
3.321.000,- untuk memproduksi 4.800 unit sehingga BEP ketika total pendapatan
sama dengan total cost ialah sebesar Rp. 3.579.667,-

B. Rekomendasi
Dari hasil pengamatan kami produk ini menguntungkan bila dilihat dari
laporan 1 bulan, sehingga layak untuk dijalankan. Karena menghasilkan laba yang
cukup bila terjual semua.
Tetapi usaha sejenis makanan seperti ini pun juga memiliki kelemahan yaitu
hanya bertahan 1 hari saja, jika sepi pembeli maka biaya produksinya tinggi dan
memerlukan keahlian khusus. Tetapi dengan belajar dengan cara pembuatan dan
dengan mengumpulkan modal untuk meminjam dari Lembaga keuangan semua dapat
menjalankan usaha ini.

Anda mungkin juga menyukai