Anda di halaman 1dari 5

Dina Agustina Nur Fadzilah (1830611085)

Akuntansi 4B || Tugas Manajemen SDM

1. Apakah yang dimaksud dengan orientasi kerja dan pelatihan bagi karyawan ?

Jawab : Orientasi kerja (indoktrinasi dan induksi) adalah pengenalan dan adaptasi
terhadap suatu situasi atau lingkungan, membimbing karyawan untuk memahami
pekerjaan, perusahaan, rekanan/mitra perusahaan, dan memahami visi dan misi
perusahaan. Sedangkan, pelatihan bagi karyawan merupakan suatu program yang
diharapkan dapat memberikan rangsangan/stimulus kepada seseorang untuk dapat
meningkatkan kemampuan dalam pekerjaan tertentu dan memperoleh pengetahuan
umum dan pemahaman terhadap keseluruhan lingkungan kerja dan organisasi.

2. Mengapa orientasi kerja dan pelatihan bagi karyawan memiliki peranan penting bagi
organisasi?
Jawab : Orientasi dan pelatihan bagi karyawan memiliki peranan penting dalam
manajemen sumber daya manusia karena dapat mempengaruhi kinerja manajemen
sumber daya manusia/MSDM dalam suatu organisasi untuk meraih tujuan-tujuan
stratejik organisasi guna memenangkan persaingan bisnis. Berlandaskan pada
perkembangan ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi yang aktual, perusahaan akan
memiliki modal yang penting dan utama dalam berkompetisi dan bersaing di dunia
industri. Sehingga Orientasi dan pelatihan bagi karyawan memiliki peranan penting guna
mencapai efektivitas organisasi.

3. Jelaskan metode-metode pelatihan ?


Jawab : Menurut Werther dan Davis (2006) ada beberapa metode yang dapat digunakan
oleh suatu perusahaan dalam melaksanakan program pelatihan yaitu :

On the Job Technique Off The Job Technique


Job Instruction Training (latihan langsung Lecture (pemberian teori secara lisan dan
ditempat dibawah instruksi trainer) diorganisasi- kan secara formal)
Job Rotation (merolling pekerjaan Video Presentation (seperti kuliah tapi
karyawan) digunakan televisi, film, slide, dsb.)
Apprenticeship (belajar dari karyawan yg Vestibule Training (dilakukan di tempat
lebih berpengalaman) khusu tapi memakai peralatan yang sama)
Coaching (manajemen memberikan Role Playing (memainkan peran merespon
bimbingan pada karyawan, dilaksanakan permasalahan yg mungkin muncul di
bila diperlukan saja, tidak direncanakan) pekerjaan, meniru situasi dunia nyata)
Internship (magang, mengintegrasikan Behaviour Modelling (observasi terhadap
teori yang dipelajari di kelas dengan orang lain)
praktek-praktek bisnis.)
Case Study (mengidentifikasikan masalah-
masalah, meng- analisis situasi dan
merumuskan penyelesaian-penyelesaian
alternative)
Simulation (program lebih mengenai dan
membiasakan diri dengan tempat, situasi,
kondisi, dan peralatan di mana mereka
bekerja)
Self-study (menggunakan modul-modul
tertulis, kaset-kaset rekaman, kaset video
yang dibagikan ke para peserta pelatihan)
Programmed Learning (menggunakan
booklet-booklet yang berisikan pertanyaan-
pertanyaan beserta jawabannya dan
program-program computer)
Laboratory Training (pelatihan kelompok
untuk mengembangkan interpersonal
skills)
Business Games (permainan bisnis untuk
mengambil peran dengan memanipulasi
faktor-faktor yang dipilih dalam suatu
situasi bisnis tertentu)
In Basket Training (menyusun prioritas
dan kemudian menangani sejumlah
dokumen bisnis, pesan e-mail, memo,
laporan, dan pesan telepon yang biasanya
melewati meja seorang manajer)

Group Building Method (meningkatkan


efektivitas kelompok/tim melalui
peningkatan kemampuan anggota
kelompok/tim secara
Individu, meliputi Adventure learning,
Team training, Action Learning)

4. Jelaskan pentingnya pelatihan yang efektif dan faktor-faktor apa saja yang harus
diperhatikan?
Jawab : Efektifitas pelatihan karyawan sangat penting untuk meningkatkan kualitas
kinerja karyawan. Pelatihan yang efektif dilakukan untuk meningkatkan produktifitas,
etos kerja, mutu kerja, sikap, keahlian tertentu agar bisa bekerja lebih maksimal dan lebih
baik. Pengembangan sumber daya manusia diartikan sebagai penyiapan individu untuk
memikul tanggung jawab yang berbeda atau lebih tinggi di dalam organisasi. Jadi
pentingnya pelatihan yang efektif agar adanya perubahan dalam prestasi kerja
karyawan sehingga dapat sesuai dengan tujuan perusahaan dan efektifitas
organisasi/perusahaan yang diharapkan. Faktor-faktor yang harus diperhatikan agar
pelatihan efektif yaitu isi pelatihan, metode pelatihan, sikap dan keterampilan instruktur,
lama waktu pelatihan, dan fasilitas pelatihan.

5. Jelaskan prinsip-prinsip pelatihan ?


Jawab : 5 prinsip pelatihan yaitu :

 Participation, artinya dalam pelaksanaan pelatihan para peserta harus ikut


aktif karena dengan partisipasi peserta maka akan lebih cepat menguasai dan
mengetahui berbagai materi yang diberikan.
 Repetition, artinya senantiasa dilakukan secara berulang karena dengan
ulangan- ulangan ini peserta-peserta akan lebih cepat untuk memahami dan
mengingat apa yang telah diberikan.

 Relevance, artinya harus saling berhubungan sebagai contoh para peserta


pelatihan terlebih dahulu diberikan penjelasan secara umum tentang suatu
pekerjaan sebelum mereka mempelajari hal-hal khusus dari pekerjaan
tersebut.

 Transference, artinya program pelatihan harus disesuaikan dengan


kebutuhan- kebutuhan yang nantinya akan dihadapi dalam pekerjaan yang
sebenarnya.

 Feedback, artinya setiap program pelatihan yang dilaksanakan selalu


dibutuhkan adanya umpan balik yaitu untuk mengukur sejauh mana
keberhasilan dari program pelatuhan tersebut. Dengan adanya umpan balik
ini maka peserta akan dapat memperoleh informasi tentang hasil yang
dicapai dan hal ini akan meningkatkan motivasi mereka dalam bekerja serta
dapat mengetahui hasil kerja mereka.

Kasus 1

Menurut pendapat Anda apakah on the job training dapat bermanfaat dalam kondisi
tersebut diatas?
Jawab : Menurut saya dalam kondisi tersebut on the job training kurang memiliki manfaat
dan efektif untuk digunakan, karena karyawan hanya diberikan informasi dan pengetahuan
yang kurang mendetail sehingga mereka tidak bisa mengembangkan profesionalismenya.
Akan lebih baik jika menggunakan metode off the job technique, dengan metode ini
trainingnya akan lebih jelas dan detail karena dilakukan banyak tahapan, sehingga
karyawan baru akan lebih mudah memahami tentang pekerjaannya, mengembangkan
skills, dan dapat lebih mampu menangani permasalahan tertentu. Auditor senior juga harus
memikirkan tentang pengembangan karir karyawan baru, karena mereka lah yang akan
meneruskan pekerjaan. Orientasi dan pelatihan karyawan sangat berpengaruh terhadap
kemajuan dan persaingan bisnis perusahaan.

Kasus 2

1. Bagaimana Anda menentukan tujuan pelatihan secara lebih spesifik?

Menurut saya ini merupakan perubahan sistem kerja yang besar maka diperlukan
pelatihan yang efektif, dengan tujuan :

- karyawan dapat beradaptasi dengan penggunaan teknik sistem komputerisasi, agar


dapat memahami tata cara kerjanya

- karyawan dapat menangani dan siap terhadap masalah yang mungkin muncul
- mengoptimalisasikan tugas-tugas departemen (persediaan, survey pelanggan, penetapan
harga, dll) agar lebih efektif dan efisien

- jika karyawan telah memaksimalkan dengan sistem yang baru, maka diharapkan dapat
meningkatkan keuntungan dan menjaga stabilitas perusahaan

2. Menurut Anda manakah saran yang lebih baik apakah mencari perusahaan konsultasi
di luar Prima Air untuk bersama-sama menjalankan semua program tersebut atau
merekomendasikan penanganan secara internal?

Jawab : Menurut saya akan lebih baik jika menggunakan jasa perusahaan konsultasi
di luar Prima Air, karena dalam mempersiapkan 700 orang dalam waktu yang sangat
singkat bukan suatu hal yang mudah. Perusahaan konsultasi pasti lebih paham dan
sudah berpengalaman dengan masalah-masalah tersebut, pasti lebih tau cara pelatihan
apa yang terbaik untuk Prima Air.

3. Program pelatihan apa menurut Anda yang harus dilakukan oleh Prima Air?

Jawab : Menurut saya harus dilakukan program pelatihan on the job training
technique, karena dengan waktu yang sangat singkat karyawan lebih baik pelatihan
langsung di tempat kerja, asalkan sesuai dengan dimensi-dimensi pelatihan (isi
pelatihan, sikap dan keterampilan instruktur, fasilitas pelatihan yang diberikan, dll).
Selain itu, ntuk karyawan lama, ada beberapa langkah yang dapat diterapkan yaitu
pengembangan informal (inisiatif perorangan untuk mempelajari dan mencari
pengetahuan tentang pekerjaannya) dan pengembangan formal (peranan perusahaan
untuk melakukan pengembangan secara intensif demi kebutuhan perusahaan).

Kasus 3

Jawab : Saya akan melakukan lima tahap proses pelatihan yang bisa diterapkan oleh
perusahaan, tahapan tersebut biasa disingkat menjadi “ADDIE”

- Analisis
Pertama, saya akan menganalisis kebutuhan pelatihan sesuai dengan kompetensi
karyawan mulai dari persiapan makanan (food préparation), pelaksanaan pesanan
dan berinteraksi dengan pelanggan (order taking anddealing with customers), serta
aktivitas rutin kebersihan (routine clean up opérations).

- Design
Selanjutnya, merencanakan program pelatihan secara keseluruhan, termasuk
objektif, metode penyampaian, dan evaluasi program.

- Develop
Membuat instruksi atau arahan. Saya akan membuat konten dan materi program
pelatihan, mendesain bagaimana metode instruksional yang spesifik seperti dengan
lecture, case study, role playing dan praktek secara langsung. Dengan menggunakan
peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk pelatihan yaitu slide,
smartphones, dan alat-alat lainnya.

- Implementation
Saya akan melakukan metode pelatihan on the job training technique, karena
dengan metode ini karyawan diberi pelatihan dengan berbagai tahapan yang sesuai
dengan tujuan pelatihan perusahaan franchise ini, sehingga karyawan dapat lebih
memahami apa yang harus dikerjakan di lapangan dan akan dilakukan sistem
pengujian langsung oleh departemen SDM.

- Evaluation
Evaluasi menjadi tahapan yang penting karena dapat melihat bagaimana hasil dari
pelatihan yang diberikan kepada karyawan. Dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu
time series (perbandingan performance karyawan sebelum dan setelah program
pelatihan) dan controlled experimentation (Perbandingan performance pada
karyawan yang tidak mendapat pelatihan dengan yang sudah mendapat program
pelatihan).

Anda mungkin juga menyukai