Anda di halaman 1dari 13

BELAJAR & TRANSFER PELATIHAN

9 April 2022
CAKUPAN MATERI

Pengertian Belajar
& Transfer Teori-Teori Belajar
Pelatihan

Tema
Materi

Teori-teori
Proses Belajar
Transfer Pelatihan
Harapan Utama dari Pelatihan :
• Terjadi Proses Pembelajaran
• Hasil Pembelajaran dapat
diterapkan di tempat kerja
PENJELASAN GAMBAR

❖ Learning / Belajar : perubahan yang relatif permanen dalam kemampuan individu yang
dapat mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap, perilaku, dan kompetensi yang
bukan merupakan hasil dari proses pertumbuhan
❖ Transfer of Training/ Transfer Pelatihan: peserta pelatihan secara efektif dan terus-
menerus menerapkan apa yang telah dipelajari dalam pelatihan untuk pekerjaannya.
❖ Karakteristik peserta pelatihan, desain program pelatihan (atau apa yang terjadi selama
pelatihan), dan lingkungan kerja akan mempengaruhi terjadi tidaknya proses belajar dan
bisa tidaknya hasil belajar dari pelatihan diterapkan untuk pekerjaannya.
❖ Generalization/ Generalisasi: kemampuan peserta pelatihan untuk menerapkan apa
yang telah dipelajari pada masalah dan situasi di tempat kerja yang serupa tetapi tidak
harus identik dengan masalah dan situasi yang dihadapi dalam lingkungan belajar.
❖ Maintenance/ Pemeliharaan: peserta pelatihan dapat terus menggunakan apa yang
telah dipelajari dari waktu ke waktu.
LANGKAH –LANGKAH UNTUK MEMBUAT
KESIAPAN BELAJAR

Identifying learning Identifying trainee chacarateristic (to Identifying training design (how to create
outcomes (what is to be know trainee learning style to create learning environment that will help the
learn?) trainee motivation to learn) trainee acquire learning outcomes)

Identifying work environment (how to create


work environment that will support the trainee
to apply learning outcomes on the job)
PRASYARAT KONDISI UNTUK TERJADINYA PROSES
BELAJAR & TRANSFER PELATIHAN

1. memberikan kesempatan bagi peserta pelatihan


untuk berlatih dan menerima umpan balik (yaitu,
informasi tentang seberapa baik orang memenuhi
tujuan pelatihan)
2. menawarkan konten pelatihan yang bermakna
3. Mengidentifikasi prasyarat apa pun yang dibutuhkan
peserta pelatihan untuk menyelesaikan program
dengan sukses
4. Memungkinkan peserta pelatihan untuk belajar
melalui pengamatan dan pengalaman
5. memastikan bahwa lingkungan, pekerjaan termasuk
manajer dan rekan, mendukung pembelajaran dan
penggunaan keterampilan yang dipelajari pada
pekerjaan.
LEARNING & LEARNING OUTCOMES

Type of Learning Definition Description of Example


Capability

Verbal information includes names or labels, facts, and bodies of State, tell, or describe previously State three reasons for following
knowledge. Verbal nformation includes specialized stored information company safety procedures
knowledge that employees need in their jobs

Intellectual skills include concepts and rules, which are critical to Apply generalizable concepts and Design and code a computer program
solve problems, serve customers, and create rules to solve problems and generate that meets customer requirements
products. novel products
Motor skills include coordination of physical movements Execute a physical action with Shoot a gun and consistently hit a
precision and timing. small
moving target
Attitudes a combination of beliefs and feelings that Choose a personal course of action Choose to respond to all incoming mail
predispose a person to behave a certain way. within 24 hours
Cognitive Strategies regulate the processes of learning. They relate to Manage one’s own thinking and Use three different strategies
the learner’s decision regarding what information to learning processes selectively
attend to (i.e., pay attention to), how to remember to diagnose engine malfunctions
information, and how to solve problems
TEORI-TEORI BELAJAR
1. Reinforcement Theory: Individu termotivasi untuk melakukan atau menghindari perilaku tertentu karena hasil masa lalu yang dihasilkan dari perilaku
tersebut. Ada beberapa proses dalam teori penguatan. Penguatan positif adalah hasil yang menyenangkan yang dihasilkan dari suatu perilaku. Penguatan negatif
adalah penghapusan hasil yang tidak menyenangkan. Proses penarikan penguat positif atau negatifuntuk menghilangkan perilaku yang dikenal sebagai
kepunahan. Hukuman menghadirkan hasil yang tidak menyenangkan setelah suatu perilaku, yang mengarah pada penurunan perilaku itu
2. Social Learning Theory: Individu belajar dengan mengamati Individu lain (model) yang diyakini kredibel dan berpengetahuan
3. Goal Theories: perilaku dihasilkan dari tujuan sadar individu dan niat. Tujuan mempengaruhi perilaku individu dengan mengarahkan energi dan perhatian,
mempertahankan upaya dari waktu ke waktu, dan memotivasi individu tersebut untuk mengembangkan strategi untuk pencapaian tujuan.
4. Need Theories : membantu menjelaskan nilai yang individu tempatkan pada hasil tertentu. Kebutuhan adalah kekurangan yang dialami individu pada suatu
saat. Suatu kebutuhan memotivasi individu untuk berperilaku dengan cara yang memenuhi kekurangannya
5. Expectancy Theory : perilaku individu didasarkan pada tiga faktor: harapan, instrumentalitas, dan valensi. Keyakinan tentang hubungan antara
mencoba melakukan suatu perilaku dan benar-benar melakukan dengan baik disebut harapan. Harapan mirip dengan efikasi diri. Dalam teori harapan,
keyakinan bahwa melakukan perilaku tertentu (misalnya, menghadiri program pelatihan) dikaitkan dengan hasil tertentu (misalnya, mampu melakukan
pekerjaan dengan lebih baik) disebut instrumentalitas. Valensi adalah nilai yang ditempatkan seseorang pada suatu hasil (misalnya, betapa pentingnya untuk
berkinerja lebih baik dalam pekerjaan)
6. Adult Learning Theory : Teori belajar individu dewasa dikembangkan dari kebutuhan akan teori khusus tentang bagaimana individu dewasa belajar. Model
Knowles didasarkan pada beberapa asumsi:1. Orang dewasa memiliki kebutuhan untuk mengetahui mengapa mereka mempelajari sesuatu.2. Orang dewasa
memiliki kebutuhan untuk mengarahkan diri sendiri.3. Orang dewasa membawa lebih banyak pengalaman yang berhubungan dengan pekerjaan ke dalam
situasi belajar.4. Orang dewasa memasuki pengalaman belajar dengan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada masalah.5. Orang dewasa termotivasi
untuk belajar baik oleh motivator ekstrinsik maupun intrinsic
7. Information Processing Theory : Dibandingkan dengan teori pembelajaran lainnya, teori pemrosesan informasi lebih menekankan pada proses internal
yang terjadi ketika konten pelatihan dipelajari dan dipertahankan. Teori pemrosesan informasi mengusulkan bahwa informasi atau pesan yang diambil oleh
individu mengalami beberapa transformasi di otak manusia
PENERAPAN TEORI BELAJAR DALAM PERSPEKTIF
PELATIHAN
• Reinforcement Theory : Trainer perlu mengidentifikasi hasil belajar apa yang menurut trainee paling
positif ( atau paling negatif) agar trainee dapat memperoleh pengetahuan, mengubah perilaku, atau
memodifikasi keterampilan. Misal disosialisasikan manfaat pelatihan mempelajari cara yang lebih mudah
atau lebih menarik untuk dilakukan pekerjaan mereka (terkait pekerjaan), bertemu dengan karyawan lain
yang dapat berfungsi sebagai sumber daya ketika masalahterjadi (pribadi), atau meningkatkan peluang
untuk mempertimbangkan posisi baru di perusahaan(berkaitan dengan karir)
• Social Learning theory : trainer pelatihan harus yang kompeten dan pakar dibidangnya (sesuai dengan
content pelatihan) agar apa yang diajarakan dapat diamati dan dimodelling oleh trainee. Selain itu dapat
ditayangkan juga video –video yang memberikan contoh perilaku kerja yang kompeten yang sukses
dijalankan oleh pengampu jabatannya agar bisa diamati & dimodelling oleh trainee
PENERAPAN TEORI BELAJAR DALAM PERSPEKTIF
PELATIHAN
• Goal Theory: pembelajaran dapat difasilitasi dengan memberikan tujuan dan sasaran
pelatihan yang menantang. Secara khusus, pengaruh teori goal setting dapat dilihat dalam
pengembangan rencana pelatihan. Rencana pelatihan dimulai dengan tujuan tertentu,
memberikan informasi mengenai tindakan yang diharapkan akan dikuasai trainee, seperti
apa kondisi pembelajaran yang akan dialami , dan tingkat kinerja yang harus dapat dicapai
trainee
• Need Theory: Teori kebutuhan menyarankan bahwa untuk memotivasi pembelajaran,
pelatih harus mengidentifikasi kebutuhan peserta pelatihan dan mengomunikasikan
bagaimana isi program pelatihan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan ini
PENERAPAN TEORI BELAJAR DALAM PERSPEKTIF
PELATIHAN
• Expectancy Theory: pembelajaran paling mungkin terjadi Ketika trainee percaya bahwa isi program pelatihan
dapat dipelajari /trainee memiliki kemampuan untuk mempelajari isi program pelatihan (harapan). Selain itu,
pembelajaran dan transfer pelatihan dapat ditingkatkan ketika dikaitkan dengan hasil seperti kinerja pekerjaan
yang lebih baik, kenaikan gaji, atau pengakuan rekan (instrumentalitas), dan ketika trainee menghargai hasil ini
(valensi).
• Adult Learning Theory: teori ini sangat penting untuk dipertimbangkan dalam mengembangkan program
pelatihan karena trainee untuk banyak program pelatihan umumnya mayoritas adalah individu dewasa.
• Information Processing Theory : karena teori ini memberi informasi tentang proses internal yang
diperlukan untuk menangkap, menyimpan, mengambil, dan menanggapi pesan, maka teori ini dapat digunakan
untuk merekayasa peristiwa eksternal yang dapat mempengaruhi efektivitas dari proses internal dari
pemrosesan informasi yang dialami trainee sehingga content pelatihan dapat dikuasai trainee dengan baik

Anda mungkin juga menyukai