MAKALAH
Oleh :
Atik Adina Kholisoh (2086206069)
Heni Yulia Fatmawati (2086206057)
Mega Elvi Yuniasari (2086206021)
Putri Nur Hidayah (2086206025)
Puji syukur kita haturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
tepat pada waktunya. Pada makalah ini kami akan membahas mengenai “Pengujian
Hipotesis Komparatif”.
Dalam menyusun makalah ini tidak sedikit kesulitan yang penulis alami,
namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang-orang terdekat sehingga
penulis mampu menyelesaikannnya. Oleh karena itu, penulis pada kesempatan ini
mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan sehat, sehingga penulis
dapat membuat makalah ini dengan baik.
2. Bapak Fathul Niam, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberi tugas makalah ini.
3. Teman-teman PGSD A5 yang telah memberikan semangat dan motivasi
bagi penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini
semata-mata karena keterbatasan kemampuan penyusun sendiri. Oleh karena itu,
sangatlah penyusun harapkan saran dan kritik yang positif dan membangun dari
semua pihak agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa depan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengujian Hipotesis Komparatif .................................................................. 3
2.2 Prinsip Dasar Pengujian Hipotesis .............................................................. 3
2.3 Komparatif Dua Sampel .............................................................................. 4
2.4 Komparatif k Sampel .................................................................................. 31
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Dengan adanya latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah dalam penulisan
makalah ini adalah:
a. Apa itu hipotesis komparatif?
b. Apa yang dimaksud dengan prinsip pengujian hipotesis?
c. Apa saja bentuk komparatif sampel?
Dengan adanya rumusan masalah yang tersusun, tujuan pembahasan makalah ini
adalah:
a. Untuk mengetahui tentang hipotesis komparatif.
b. Untuk mengetahui prinsip pengujian hipotesis.
c. Untuk mengetahui bentuk komparatif sampel.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Parameter Populasi :
Statistik X1 X2 X3
µ1 : µ2 : µ3
3
sampel yang tidak berkaitan satu sama lain, misalnya akan membandingkan
kemampuan kerja lulusan SMK dengan SMA, membandingkan penghasilan petani
dengan nelayan, dan sebagainya. Bentuk komparasi sampel dapat dipahami melalui
table dibawah ini.
Berbagai Bentuk Komparasi Sampel
4
Ha :µ1 ≠ µ2
5
Ho : Prestasi belajar siswa SMA yang masuk sore hari lebih besar atau sama
dengan yang masuk pagi hari.
Ha : Prestasi belaja rsiswa SMA yang masuk sore hari lebih rendah dari yang
masuk pagi hari atau dapat ditulis dalam bentuk :
Ho :µ1 ≥µ2
Ha :µ1<µ2
A. Sampel Berkorelasi
a. Statistik Parametrik
1) T-test
Statistik parametric yang digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif rata-rata dua sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio
adalah menggunakan t-test. Rumusan t-test yang digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi ditunjukan pada rumus
sebagai berikut :
̅̅̅ ̅̅̅
√ ( )( )
√ √
Dimana :
6
̅̅̅ = Rata-rata sampel 1 ̅̅̅ = Rata-rata sampel 2
S1 = Simpangan baku sampel 1 S2 = Simpangan baku sampel 2
= Varians sampel 1 = Varians sampel 2
r = Korelasi antara dua sampel
Ha: Terdapat perbedaan nilai produktivitas kerja pegawai antara sebelum dan
setelah mendapatkan kendaraan dinas.
ProduktivitasKerja
No. Responden
Sebelum (x1) Sesudah (x2)
1 75 85
2 80 90
3 65 75
4 70 75
5 75 75
6 80 90
7 65 70
8 80 85
9 90 95
10 75 70
7
11 60 65
12 70 75
13 75 85
14 70 65
15 80 95
16 65 65
17 75 80
18 70 80
19 80 90
20 65 60
21 75 75
22 80 85
23 70 80
24 90 95
25 70 75
Rata-rata ̅̅̅ = 74 ̅̅̅ = 79,20
Simpangan S1 = 7,5 S2 = 10,17
Baku
Varians = 56,25 = 103,5
b. Statistik nonparametis
1. Mc Nemar Test
Sesudah
Sebelum - +
+ A B
- C D
Tanda (+) dan (-) sekedar dipakai untuk menadai jawaban yang
berbeda, jadi tidak harus bersifat positif dan negative. Kasus-kasus yang
menunjukan perubahan antara jawaban pertama dan kedua muncul dalam sel
A dan D. Seseorang dicatat dalam sel A jika berubah dari tambah ke kurang,
dan dicatat dalam sel D jika ia berubah dari kurang ke tambah. Jika tidak
terjadi perubahan yang di observasi yang berbentuk tambah dia di catat di sel
B, dan di catat di sel C bila tidak terjadi perubahan yang di observasi yang
berbentuk kurang.
A + D adalah jumlah total yang berubah, dan B dan C yang tidak
berubah. Ho = ½ ( A + D ) berubah dalam suatu arah, dan merupakan
frekuensi yang diharapkan di bawah Ho pada kedua buah sel yaitu A dan D.
Test Mc Nemer berdistribusi Chi Kuadrat (x), oleh karena itu rumus yang
digunakan untuk pengujian hipotesis adalah rumus chi kuadrat. Persamaan
dasarnya ditunjukkan sebagai berikut:
( )
=∑
Dimana:
= frekuensi yang diobservasi dalam kategori ke-i
= frekuensi yang diharapkan dibawah fo dalam kategori ke-i
9
dalam sel D, serta (A + D) banyak kasus yang diharapkan baik sel A
10
Keputusan Membeli Tidak membeli
Membeli 40 10
Tidak membeli 85 65
Jumlah 125 75
Dapat dibaca: tidak membeli menjadi 85, tetap membeli 40, tetap tidak
membeli 65, membeli menjadi tidak membeli 10. Perubahan terjadi
pada kolom berwarna abu-abu.
11
pengamatan. Bukan didasarkan pada perbedaanya. Uji tanda dapat digunakan
untuk mengevaluasi efek dari suatu treatment tertentu. Efek dari variabel
treatment tidak dapat diukur, melainkan hanya dapat diberikan tanda positif
dan negative saja.
Perlu diingat dalam penggunaan formulasi sign test, adalah bahwa
tehnik ini sangat tepat digunakan untuk menganalisa perbedaan antara
sample-sample terikat, bukan sample bebas (dependen), disamping perlu juga
dipahami, bahwa tes ini tidak menunjukan besarnya perbedaan, akan tetapi
hanya menilai arah superior atau interior.
( )
( )( )
B. Sampel Independen
Menguji hipotesis komparatif dua sampel independen berarti menguji
signifikansi perbedaan nilai dua sampel yang tidak berpasangan. Sampel
independen biasanya digunakan dalam penelitian yang menggunakan
pendekatan penelitian survey. Sedangkan sampel berpasangan banyak
digunakan dalam penelitian eksperimen. Contoh dua sampel indenpenden:
12
sampel pengusaha ekonomi kuat dan ekonomi lemah, sampel partai status quo
dan partai reformis, sampel pria dan wanita, dan lain-lain. Contoh sampel
berpasangan : sampel pegawai sebelum dilatih dan setelah dilatih, sampel
konsumen yang dikenal iklan dan tidak, sampel mahasiswa yang mendapat bea
siswa dan tidak dan lain-lain.
Statistika nonparametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif dua sampel independen bila datanya berbentuk nominal adalah :
Chi Kuadrat, Fisher Exact Probality test, dan selanjutnya bila datanya
berbentuk ordinal adalah median test, mann whitney-U test, kolmogorov-
smirnov, wolfowitz.
a. Statistic parametris
1. T-test
Terdapat beberapa pertimbangan dalam memilih rumus t-test yaitu:
- Apakah dua rata-rata itu berasal dari dua sampel yang jumlahnya
sama atau tidak
- Apakah varians data dari dua sampel itu homogeny atau tidak. Untuk
menjawab itu perlu pengujian homogenitas varians.
b. Statistic nonparametris
Statistik nonparametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif
dua sampel independen antara lain: X2 Fisher Exact Probality (untuk data
nominal dan ordinal); Median Test (untuk data ordinal)
13
TABEL KONTINGENSI
Kelompok Tingkat pengaruh perlakuan Jumlah sampel
Berpengaruh Tidak berpengaruh
Kelompok A B a+b
eksperimen
Kelompok C D c+d
komtrol
Jumlah a+c b+d N
n = jumlah sampel
(| | )
( )( )( )( )
Contoh 1:
Penelitian dilakukan untuk mengetahui adakah hubungan antara tingkat
pendidikan masyarakat dengan jenis bank yang dipilih untuk menyimpan
uangnya. Pendidikan masyarakat dikelompokkan menjadi dua, yaitu lulusan
SLTA dan Perguruan tinggi. Sempel pertama sebanyak 80 orang lulusan
SLTA, dan sempel kedua sebanyak 70 orang lulusan perguruan tinggi.
Berdasarkan angket yang diberikan kepada sempel lulusan SLTA, maka dari
80 orang itu yang memilih bank pemerintah sebanyak 60 orang dan Bank
Swasta sebanyak 20 orang. Selanjutnya dari kelompok perguruan tinggi dari
70 orang tersebut yang memilih bank pemerintah sebanyak 30 orang dan
bank swasta sebanyak 40 orang (data fiktif)
14
c. Rumusan masalah
Adakah perbedaan dua kelompok masyarakat dalam memilih jenis Bank?
Atau adakah hubungan dengan jenis Bank yang dipilih?
d. Sampel penelitian:
Terdiri dua kelompok sampel independen yaitu kelompok lulusan
perguruan tinggi dengan jumlah 70 orang dan kelompok lulusan SLTA
dengan jumlah 80 orang
e. Hipotesis
Ho :diklat tidak berpengaruh terhadapa prestasi kerja (tidak terdaoat
perbedaan sebelum dan sesudah pelakuan).
Ha :diklat berpengaruh terhadapa prestasi kerja (tidak terdaoat perbedaan
sebelum dan sesudah pelakuan).
f. Kriteria pengujian hipotesis
Terima ho bila harga Chi kuadrat hitung lebih kecil harga Chi kuadrat
tabel, dengan dk = 1 dan taraf kesalahan tertentu.
g. Penyajian Data
h. Data hasil penelitian tersebut selanjutnya disusun ke dalam tabel berikut.
TINGKAT PRESTASI KERJA KARYAWAN
Jenis Bank
SAMPEL Jumlah Sampel
Bank Pemerintah Bank Swasta
Lulusan PT 60 20 80
Lulusan SLTA 30 40 70
Jumlah 90 60 160
i. Perhitungan
Berdasarkan harga-harga dalam tabel tersebut dan dengan
menggunakan rumus maka harga Chi kuadrat dapat dihitung
(| | )
( )( )( )( )
(| | )
( )( )( )( )
15
Dengan taraf kesalahan 5% dan dk = 1 harga % tabel = 3,841 dan untuk 1% =
6,635. Ternyata harga % hitung lebih besar dari harga % tabel baik untuk
taraf kesalahan 5% maupun 1% tabel VI (lampiran). Dengan demikian Ho
ditolak dan Ha diterima.
j. Kesimpulan
Jadi terdapat perbedaan tingkat pendidikan dalam memilih jenis Bank,
dimana lulusan SLTA cenderung memilih Bank Pemerintah dan lulusan
perguruan tinggi cenderung memilih Bank Swasta.
k. Saran
Bank Swasta perlu mempromosikan ke masyarakat yang berpendidikan
tinggi dan sebaliknya Bank pemerintah perlu promosi ke masyarakat yang
berpendidikan SLTA.
Kelompok Jumlah
I A B A+B
II C D C+D
Jumlah N
Kelompok I = sampel I
Kelompok II = sampel II
16
( ) ( ) ( ) ( )
Contoh pengujian:
Disinyalir adanya kecenderungan para Birokrat lebih menyukai mobil
berwarna gelap, dan para Akademisi lebih menyukai warna terang. Untuk
membuktikan hal tersebut telah dilakukan pengumpulan data dengan
menggunakan sampel yang diambil secara random. Dari 8 orang birokrat
yang diamati, 5 orang bermobil warna gelap dan 3 orang berwarna terang.
Selanjutnya dari 7 irang Akademisi yang diamati, 5 orang menggunakan
mobil warna terang dan 2 orang warna gelap. Berdasarkan hal tersebut, maka:
17
KESUKAAN WARNA MOBIL ANTARA BIROKRAT DAN AKADEMISI
Kelompok Gelap Terang Jumlah
Birokrat 5 3 8
Akademisi 2 5 7
Jumlah 7 8 15
h. Perhitungan:
Dengan menggunakan rumus harga p dapat dihitung
( ) ( ) ( ) ( )
18
Kalau Test Fisher digunakan untuk sampel kecil dan Test Chi Kuadrat
digunakan untuk sampel besar, maka test median ini digunakan untuk sampel
antara Fisher dan Chi Kuadrat. Berikut ini diberikan panduannya.
- Jika dapat dipakai tes Chi Kuadrat dengan koreksi
kontinuitas dari Yates.
- Jika antara 20 – 40 dan jika tak satu sel pun memiliki frekuensi
yang diharapkan 5, dapat digunakan Chi Kuadrat dengan koreksi
kontinuitas. Bila f < 5 maka dipakai tes Fisher.
- Kalau ,maka digunakan tes Fisher.
*( ) +
( )( )( )( )
19
Kriteria Pengujian:
Ho: diterima bila Chi Kuadrat hitung table
Ho: ditolak bila Chi Kuadrat hitung tabel
20
5. Hipotesis:
H0 : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penghasilan petani
dan nelayan.
H0 : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penghasilan petani
dan nelayan.
6. Criteria Pengujian Hipotesis
H0 : diterima bila Chi Kuadrat hitung < tabel.
H0 : diterima bila Chi kuadrat hitung ≥ table.
7. Penyajian Data
Untuk menghitung median gabungan maka data dua kelompok tersebut
disusun dari yang kecil menuju yang besar, yaitu sebagai berikut:
45 50 50 55 60 60 65 65 70 70 70 75 80 80 90 95 95 100 100
Median (nilai tengah) untuk kelompok tersebut jatuh pada urutan ke 10,
yang nilainya = 70.
Dari table diketahui bahwa A = 6, C = 4, B = 2 dan D = 7.
8. Perhitungan
Harga-harga dalam tabel di atas selanjutnya dimasukkan dalam rumus:
*( ) +
( )( )( )( )
21
Harga Chi kuadrat tabel untuk dk = 1 dan α 5%(0,05) = 3.841 karena drat
hitung lebih kecil dari tabel (0.00034 < 3.841), maka H0 diterima.
9. Kesimpulan
Tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara penghasilan petani dan
nelayan. Berdasarkan mediannya.
4. Mann-Whitney U-Test
U-test ini digunakan untuk menguji signifikasi hipotesis komparatif dua
sampel independen bila datanya berbentuk ordinat. Test ini merupakan test
terbaik untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen bila
datanya berbentuk ordinal, jika data berbentuk interval maka harus diubah dulu
kebentuk ordinal. Bila data masih berbentuk interval, bisa menggunakan t-test
untuk pengujiannya, tapi jika asumsi t-test tidak terpenuhi maka test ini tidak
dapat digunakan.
Terdapat dua rumus yang digunakan untuk pengujian,
( )
= dan,
( )
=
Dimana:
n1 = Jumlah sampel 1
n2 = Jumlah sampel 2
U1= Jumlah peringkat 1
U2= Jumlah peringkat 2
R1 = Jumlah rangking pada sampel n1
R2 = Jumlah rangking pada sampel n2
22
sampel 12 Bank yang dianggap tidak favorit dan 15 Bank yang dianggap
favorit. Selanjutnya ke dua kelompok Bank tersebut diukur kualitas
manajemennya dengan menggunakan sebuah instrument, yang terdiri
beberapa butir pertanyaan. Skor penilaian tertinggi 40 dan terendah 0.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka:
1. Judul penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
Perbandingan kualitas manajemen Bank yang Favorit dan Tidak Favorit.
2. Variabel penelitiannya adalah:
Kualitas manajemen variabel independen.
Favoritas Bank variabel dependen.
3. Rumusan masalah:
Adakah perbedaan kualitas manajemen yang signifikan Bank yang favorit
dan tidak favorit.
4. Sampel:
Terdiri dua kelompok Bank yaitu kelompok A (bank tidak favorit) = 12 Bank
dan kelompok B (Bank yang favorit) = 15 bank.
5. Hipotesis:
H0 : Tidak terdapat perbedaan kualitas manajemen yang signifikan antara
Bank yang favorit dan tidak favorit.
Ha : Terdapat perbedaan kualitas manjemen yang signifikan antara bank yang
favorit dan tidak favorit.
6. Kriteria Pengujian Hipotesis:
H0 diterima bila harga U yang terkecil lebih besar dari U tabel.
7. Penyajian Data.
Data yang terkumpul berikut pemberian peringkatnya ditunjukkan pada tabel
berikut.
23
7 15 7,5 7 23 18,0
8 10 1,5 8 27 22,5
9 12 4,5 9 19 15,0
10 15 7,5 10 19 15,0
11 16 9,0 11 25 19,5
12 11 3,0 12 27 22,5
13 23 18,0
14 19 15,0
15 29 24,0
R1 = 74 R2 = 279
8. Perhitungan:
( )
=
( )
=
( )
=
( )
=
24
10. Saran.
Bank yang tidak favorit perlu meningkatkan kualitas manajemennya
bila ingin menjadi bank yang favorit. Bila n1 + n2 lebih dari 20. Maka
digunakan dengan pendekatan kurva normal rumus z.
8. Perhitungan
Untuk keperluan perhitungan data tersebut selanjutnya disusun dalam
tabel distribusi frekuensi kumulatif. Seperti yang ditunjukkan pada tabel
berikut
26
Untuk pengujian dengan Kolmogrov-Smirnov, maka kedua tabel
tersebut disusun kembali ke dalam tabel seperti berikut ini, nilai
kumulatifnya dinyatakan dalam bentuk proporsional. Jadi semuanya
dibagi dengan n dalam hal ini n1 dan n2 sama yaitu 10.
TABEL PENOLONG UNTUK PENGUJIAN DENGAN KOLMOGOROV-
SMIRNOV
Kesalahan Kerja
Kelompok
1-2% 3-4% 5-6% 7-8%
S10 (X) 7/10 1/10 2/10 0/10
S10 (X) 1/10 3/10 3/10 3/10
Sn1X – Sn2X 6/10 2/10 1/10 3/10
= 1,36 √
= 1,36 √
27
Pada contoh diatas harga KD hitung = 6 : 10 = 0,6. Ternyata harga KD
hitung sama dengan harga tabel dengan demikian H0 tetap diterima (0,6 =
0,6)
9. Kesimpulan:
Produktivitas kerja karyawan lulusan SMK tidak berbeda dengan
lulusan SMU
10. Saran
Pengangkatan karyawan untuk menjadi operator mesin CNC
dapat menggunakan lulusan SMU atau SMK.
P(r ≤ r’) = ∑ ( )( )( )
( )
28
Bila r angka ganjil, maka rumusnya menjadi
P(r ≤ r’) = ∑ ( )( ) ( )( )
( )
Dimana : r = 2k – 1
Contoh :
Dilakukan penelitian untuk mengetahui adakah perbedaan disiplin kerja
antara pegawai golongan III dan IV, yang didasarkan atas keterlambatan
masuk dan pulang kantor. Berdasarkan sampel yang dipilih secara random
terhadap 10 pegawai golongan III dan 10 pegawai golongan IV, diperoleh jan
keterlambatan masuk kantor sebagai berikut. Berdasarkan hal tersebut maka:
29
Untuk menghitung jumlah run, sehingga dapat digunakan untuk
pengujian, maka dua kelompok data tersebut disusun secara beruntun
yaitu dari kecil ke yang besar. Jumlah run ada 10.
4 5 6 7 7 9 9 12 12 12
B A B BA AB B A A
13 13 13 14 14 15 16 16 17 18
A B B A A A A A B B
30
10. Saran
Kedua kelompok perlu pembinaan disiplin yang sama.
Untuk test run ini, kriteria pengujiannya adalah bila run dihitung
lebih kecil atau sama dengan run dari tabel untuk taraf kesalahan tertentu,
maka H0 ditolak (rn ≤ rtab, H0 ditolak).
Untuk sampel yang besar digunakan rumus z seperti berikut:
( )
z= =
(
√
( ) ( )
Untuk contoh diatas n1=n2 (walaupun boleh tidak sama) kita cobakan
dengan rumus ini.
( )
z= (
= = 0,16
√ ( )
( )
31
akan dilakukan tiga kali pengujian bila melalui antar dua sampel. Untuk n
kelompok sampel akan dilakukan n (n-1) : 2 pengujian. Misalnya untuk 10
sampel akan dilakukan 10(10-1) : 2= 45 kali pengujian.
Seperti terlihat dalam pedoman umum memilih teknik statistic, khususnya
pedoman dalam memilih teknik statistic untuk menguji hipotesis komparatif
terlihat bahwa, teknikstatistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis
komparatif, akan tergantung pada jenis data, dan bentuk hubungan antar sampel
yang dibedakan. Hubungan sampel dapat dibedakan menjadi dua yaitu; sampel
yang berkorelasi/berpasangan (related) dan sampel yang independen.
32
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam uji dua sempel terdapat tiga macam uji hipotesis yaitu hipotesis deskriptif,
hipotesis komparatif, hipotesis asosiatif. Namun, dalam makalah ini akan membahas
tentang hipotesis komparatif. Hipotesis ini dibagi menjadi dua yaitu yang pertama
sampel related (berpasangan) merupakan sampel yang diberi pretest dan posttest atau
sampel yang digunakan dalam penelitian eksperiment sebagai kelompok control dan
kelompok eksperiment. Sampel ini meliputi, mc nemar, sign test dan wilcoxon test.
Yang kedua sampel independen yang meliputi, fisher test, median test, mann-whitney u
test, chi-square test, kolmogrov test, wald wold fwitz. Berikut ini penjelasan dari
sampel berpasangan dan sampel independen:
1.Mcnemar
Teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang
berkorelasi bila datanya berbentuk minimal atau diskrit
2. Sign test
Sign test digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel berkorelasi, bila
datanya berbentuk ordinal
C. Wilxocon test
Uji wilcoxon ini digunakan untuk menguji hipotesis komperatif dua sampel yang
berkolerasi bila datanya berbentuk ordinal (berjenjang).
33
3. Mann-whitney u test
Tehnik ini dipakai untuk mengetest signifikansi perbedaan antara dua populasi,
dengan menggunakan sampel random yang ditarik dari populasi yang sama.
4. Chi-square test
Chi kuadrat digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel bila datanya
berbentuk nominal dan sampelnya besar
5. Kolmogrov test
Uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua
sampel independen bila datanya berbentuk ordinal yang tersusun pada table
distributive frekuensi kumulatif dengan menggunakan klas-klas interval
6. Run wald- woldfwitz test
Run test digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (satu sampel). Data yang
skala pengukurannya ordinal dimana untuk mengukur urutan suatu kejadian.
Pengujian dilakukan dengan cara mengukur kerandoman populasi yang didasarkan
atas data hasil pengamatan melalui data sampel
3.2 Saran
Semoga makalah ini memberi pengetahuan dan menambah hasanah
bagi pembaca. Serta, bisa dijadikan sumber referensi bagi pembaca untuk
memahami tentang pengujian hipotesis komparatif. Kami menyadari makalah
ini kurang dari kata sempurna dan kami mohon untuk memberikan kritik dan
saran terkait makalah kami.
34
DAFTAR PUSTAKA
35