Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ummi Nasyiatul Mizan

NIM : 06021181823073
Mata Kuliah : Seminar Bahasa dan Sastra Indonesia
Dosen : Sri Indrawati, M.Pd., Ph.D. dan Dr. Latifah Ratnawati, M.Hum.

Format Umum Artikel Relevansi


Judul: STRATEGI RELEVANSI DALAM KEMAHIRAN MENULIS
Nama penulis: Sri Indrawati
Email dan afiliasi: sri_indrawati@fkip.unsri.ac.id dan Universitas Sriwijaya
Abstrak dan kata kunci: Strategi relevansi merupakan salah satu bagian dari karakteristik
pendekatan kontekstual. Relevansi merupakan proses penyusunan pengetahuan baru kepada
pengetahuan yang sedia ada. Pembentukan pengetahuan baru akan mudah berasimilasi dengan
pengetahuan lama bila memiliki keterkaitan antara keduanya. Dalam pembelajaran kemahiran
menulis strategi relevansi dapat meningkatkan pencapaian. Pencapaian kemahiran menulis
pelajar dapat lebih baik dengan menggunakan strategi ini. Oleh karena itu, seorang guru
disarankan agar menggunakan konsep relevansi di dalam pembelajaran kemahiran menulis.
Kandungan isi pelajaran haruslah berhubung kait dengan pengetahuan atau pengalaman pelajar,
konteks kehidupan sebenarnya serta bahan pelajaran lain. Kata kunci: relevansi, menulis
karangan.
Pendahuluan: Pada bagian pendahuluan, penulis memaparkan pembaharuan dalam proses
pembelajaran yang menyebabkan terjadinya perubahan paradigma pembelajaran di sekolah.
Penulis juga mengemukakan teori-teori yang berkenaan dengan proses pembelajaran, pentingnya
pembaharuan paradigma dalam ranah pembelajaran, dan strategi pembelajaran kemahiran
menulis.
Batang tubuh/isi: Berdasarkan pendahuluan yang telah dipaparkan penulis, batang tubuh
makalah berisi teori konstruktivisme dan relevansi. Pada paragraph awal, penulis menjelaskan
latar belakang teori konstruktivisme, mulai dari pengertian, pandangan tentang aspek
kontruktivisme, hingga tokoh-tokoh aliran tersebut. Penulis juga menyisipkan table pemilihan
bahan pelajaran yang patut dipertimbangkan. Pada batang tubuh juga dipaparkan implikasi teori
Vygotsky dalam pembelajaran bahasa, termasuk kemahiran menulis yang dilakukan melalui
pembelajaran sosial dengan menggunakan konteks budaya anak. Pada bagian tengah isi,
diuraikan relevansi kontruktivisme yang merupakan landasan dari pendekatan kontekstual.
Penulis mengemukakan bahwa relevansi merupakan salah satu karakteristik pendekatan
kontekstual yang merupakan suatu proses menghubungkan pengetahuan baru dengan
pengetahuan lama yang telah dimiliki seseorang yang dapat berhubungan erat dengan konteks
budaya, sosial, dan lingkungan seseorang. Pada bagian akhir isi, penulis memaparkan aktivitas
karang-mengarang yang tidak lepas dari kemahiran menulis. Relevansi dalam menulis memiliki
strategi dan tahapan strategi relevansi seperti yang telah dicontohkan oleh penulis.
Penutup: Strategi relevansi merupakan hanyalah salah satu strategi dalam pembelajaran bahasa
Indonesia, khususnya menulis, yang dapat dipilih oleh guru. Melalui menghubungkaitkan materi
pembelajaran dengan latar belakang pengetahuan yang telah dimiliki pelajar, materi yang akan
diterima akan lebih mudah dipahami dan diserap. Guru dapat menghubungkaitkan materi dengan
kehidupan sehari-hari para pelajar. Pemilihan topik karangan yang sesuai dengan lingkungan
pelajar dan bahasa yang komunikatif akan lebih menarik bagi pelajar. Selain dalam pembelajaran
keterampilan menulis, strategi relevansi dapat juga dilakukan dalam pembelajaran keterampilan
berbahasa yang lain, seperti membaca, menyimak, dan berbicara. Guru dapat memodifikasi
langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan tuntutan keterampilan berbahasa masing-masing.
Oleh karena itu, diperlukan kreativitas guru dalam memilih dan membuat langkah-langkah
strategi pembelajaran relevansi yang inovatif.
Daftar Pustaka: Penulis mencantumkan berbagai referensi yang didapatkan dari buku dan jurnal.

Analisis Bahasa
Makalah artikel yang berjudul “Strategi Relevansi Dalam Kemahiran Menulis”, termasuk
ke dalam Makalah Konseptual karena menjelaskan dan membahas konsep-konsep teori yang
dikembangkan, pendapat, agrumen, maupun fakta, serta contoh dan tabel.
Makalah artikel yang berjudul “Strategi Relevansi Dalam Kemahiran Menulis” sudah
menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Selain itu pemilihan kata yang tepat pada setiap
kalimat-kalimatnya. Bahasa yang digunakan juga mudah dimengerti dan tidak terbelit-belit,
sehingga pembaca mudah memahami. Struktur penulisan juga sudah tersusun dengan baik.
Kemudian, penempatan tanda baca dan konjungsi antar kalimat maupun intra kalimat yang sudah
tepat.
Kalimat pada makalah artikel ini sudah bisa dikatakan efektif, karena kesatuan makna sudah
menghubungkan antara penjelesan satu dengan yang lainnya. Selain itu, penggunaan istilah asing
pada makalah artikel ini sudah benar yaitu dimiringkan. Misalnya pada kata discovery learning,
relating, Zone of Proximal Development, dan masih banyak lagi. Namun, ada beberapa kesalahan
kecil yang terdapat dimakalah artikel ini seperti, kuranganya spasi antar kalimat dan kesalahan
penulisan huruf. Contohnya aktifdalam. bererti, kontekstualitu, menghubungkait, bekerjasama,
dan mengetahuip.

Format Umum Artikel Sastra Alam


Judul: Pemanfaatan Alam Semestra dalam Cerita Rakyat Sumatera Selatan
Nama penulis: Sri Indrawati
Email dan afiliasi: sri_indrawati@fkip.unsri.ac.id dan Universitas Sriwijaya
Abstrak dan kata kunci: Sumatera Selatan memiliki berbagai cerita rakyat. Artikel ini merupakan
analisis cerita rakyat berbentuk dongeng (legenda, mitos) dari masyarakat Lematang. Cerita
rakyat Lematang diceritakan terjadi di Kabupaten Lahat. Dengan analisis mengenai pemanfaatan
alam, flora dan fauna di lingkungan yang ternyata digunakan secara luas dalam cerita. Flora
(tumbuhan) digunakan sebagai simbol atau pemikiran dalam kehidupan sehari-hari yang juga
dimanfaatkan oleh narator untuk memberikan nilai-nilai yang dapat diambil. Fauna dan flora
digunakan untuk menggambarkan aktivitas kehidupan masyarakat Lematang, seperti mata
pencaharian, kehidupan bermasyarakat. Penggunaan unsur alam flora, seperti pohon kuning.
Pohon ini biasanya untuk menandakan berita sedih, seperti kematian, perasaan berduka. Daun
sirih digunakan untuk menjaga pertahanan dari musuh. Bambu gading telah digunakan manusia
untuk alat transportasi. Fauna (hewan) juga memberikan gambaran kehidupan masyarakat
Lematang dalam menjalani kehidupan sehari-hari untuk kelangsungan hidup secara
berkelanjutan. Pekerjaan seperti menangkap ikan, berburu, bertani menggambarkan kehidupan
masyarakat Lematang. Fauna yang digunakan dalam cerita rakyat secara budaya/gagasan dapat
diambil nilainya. Kata kunci: pemanfaatan alam semesta, cerita rakyat.
Pendahuluan: Pada bagian pendahuluan dijelaskan mengenai sastra daerah yang merupakan
bagian dari kebudayaan suatu bangsa yang berkembang di tengah masyarakat penuturnya. Sastra
lisan yang disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut seorang pencerita termasuk ke dalam
sastra daerah. Penulis mengemukakan teori-teori yang berkaitan erat dengan sastra lisan. Dalam
penelitian ini, penulis fokus pada sastra lisan Lematang yang ada di Sumatera Selatan. Sastra
lisan Lematang berupa dongeng yang penciptaannya memanfaatkan alam, sebagai latar, dan
perilaku tokoh. Makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai pemanfaatan alam
dalam cerita rakyat Lematang.
Batang tubuh/isi: Pada bagian isi, penulis membagi menjadi dua sub, pendayagunaan unsur alam
dalam cerita (alam flora dan alam fauna) dan pemanfaatan alam semesta. Pada alam flora,
penulis menguraikan pengertian alam flora, dan berbagai pendayagunaan alam dalam cerita
seperti cerita “Augh Gading” dan “Gadis Ridikan dan Bujang Jangun”. Pendayagunaan alam
fauna diuraikan dengan pengertian dan pendayagunaan alam fauna dalam cerita rakyat Lematang
yang berjudu, “Sang Piatu”, dan “Putri Hindun”. Bagian terakhir batang tubuh berisi penjelasan
pemanfaatan alam semesta yang didayagunakan oleh si Pencerita dalam cerita Rakyat Lematang
yang berjudul “Jambu Mbak Kulak”.
Penutup: Cerita rakyat Lematang sebagai suatu tradisi lisan yang perlu dijaga kelestariannya.
Dalam sastra lisan itu terdapat berbagai manfaat yang dapat dipetik. Pemanfaatan alam, baik
flora maupun fauna dapat memberikan gambaran komunitas kehidupan masyarakatnya. Pada
umumnya masyarakat Lematang suka bergotong-royong dan bersosialisasi. Hal ini tecermin dari
penggambaran pemanfaatan flora dan fauna yang diceritakan. Sebagai suatu tradisi lisan, cerita
rakyat ini dikhawatirkan kepunahannya. Oleh karena itu, cerita rakyat Lematang di masa kini
diusahakan keselamatan dan kemanfaatannya.
Daftar Pustaka: Penulis mencantumkan berbagai referensi yang didapatkan dari buku dan jurnal.
Analisis Bahasa
Makalah artikel yang berjudul “Pemanfaatan Alam Semesta Dalam Cerita Rakyat
Sumatera Selatan”, dari segi analisis bahasa sudah cukup baik. Menggunakan bahasa baku dan
pemilihan kata yang tepat. Penggunaan bahasa sudah efektif dan efesien, sehingga pembaca
dapat memahami maksud yang ingin disampaikan penulis pada makalah artikel tersebut.
Kesatuan kalimat satu dengan kalimat lainnya saling berkesinambungan sehingga pesan yang
disampaikan dalam artikel ini jelas. Konjungsi antar kalimat juga dipergunaakan seperti
konjungsi, demikian, tetapi, oleh karena itu, dan masih banyak lagi. Selain itu, makalah artikel
ilmiah ini juga dilengkapi dengan contoh bait cerita rakyat Lematang, Sumatera Selatan sebagai
pendukung topik yang dibahas dalam tulisan ini. Kemudian, pada makalah ini juga terdapat
beberapa kesalahan, seperti tanda baca yang seharusnya menggunakan titik menjadi tanda koma.
Misalnya pada kalimat “dianggap tidak berdaya, Dalam kajian…”.
Format Umum Artikel Sri Logat
Judul: PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN PENCAPAIAN PENULISAN KARANGAN
EKSPOSISI
Nama penulis: Sri Indrawati dan Adenan Ayob
Email dan afiliasi: Universitas Sriwijaya, Email: sriindrawati1207@gmail.com dan Universiti
Pendidikan Sultan Idris, Email: adenanayob@yahoo.com
Abstrak dan kata kunci: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pendekatan
Kontekstual terhadap pencapaian penulisan karangan eksposisi. Metode penelitian menggunakan
kaidah eksperimen dengan desain ujian pra dan pasca. Sampel penelitian adalah pelajar kelas 10
SMAN 7 Palembang, yang berjumlah 108 orang. Masing-masing kelas berjumlah 36 orang.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes yaitu tes keterampilan menulis eksposisi.
Analisis data menggunakan uji ANOVA Dua Jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan pelajar yang diajar dengan Pendekatan Kontekstual daripada pelajar
yang diajar dengan Pendekatan Induktif dan Deduktif. Dengan demikian, pembelajaran penulisan
karangan eksposisi dengan menggunakan Pendekatan Kontekstual dapat meningkatkan
pencapaian. Kata kunci: pendekatan kontekstual, pencapaian, eksposisi
Pendahuluan: Pada bagian pendahuluan, penulis mengemukakan adanya perubahan paradigma
pembelajaran di sekolah sehingga perlu dilaksanakan pembaharuan dalam proses pembelajaran.
Penulis juga memaparkan teori-teori yang berkaitan dengan pembelajaran yang beberapa
pemikiran memerlukan perubahan paradigma baru dalam pembelajaran di sekolah seperti
penetapan empat karakteristik UNESCO, pembelajaran berpusat kepada pelajar, perubaha teori
pembelajaran daripada behavioristik kepada konstruktif, dan perubahan pendekatan
pembelajaran daripada konvensional menuju yang konstruktif. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini ialah eksperimen. Kaidah ini digunakan untuk mengetahui pengaruh tiga variabel
bebas terhadap satu variabel terikat.
Batang tubuh/isi: Hasil penelitian yang dilakukan dalam penyelidikan ini turut menyokong
kajian Zulela (2014:88). Dapatan kajian ini juga adalah sejajar dengan pandangan Zulela tentang
pengaruh Pendekatan Kontekstual terhadap penulisan. Zulela mengkaji penerapan Pendekatan
Kontekstual terhadap pencapaian penulisan narasi dengan menggunakan desain kajian tindakan.
Sampel penelitian adalah murid tingkatan 5 Sekolah Dasar Negeri 04 Jakarta Selatan. Instrumen
penilaian karangan narasi menggunakan skema penilaian yang terdiri dari (i) isi, (ii) struktur
karangan, (iii) tatabahasa dan (iv) ejaan. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, obervasi
dan wawancara. Hasil penelitian dari Zulela adalah terdapat perbezaan skor pencapaian antara
ujian pra dengan pasca. Pencapaian penulisan pada ujian pra adalah 54, 14 dan ujian pasca
adalah 81,11. Oleh karena itu, terdapat peningkatan pencapaian penulisan narasi setelah
didedahkan dengan Pendekatan Kontekstual. Dengan kata lain, Pendekatan Kontekstual dapat
meningkatkan pencapaian kemahiran penulisan karangan narasi. Dapatan kajian ini selaras
dengan hasil penelitian oleh Zulela tentang penggunaan Pendekatan Kontekstual. Perbezaannya
terdapat desain penelitian yang digunakan iaitu kajian ini menggunakan kuantitatif dengan
kaedah eksperimen dan ujian Anova Dua Hala dalam penganalisisan data.
Penutup: Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pendekatan Kontekstual yang
dilaksanakan di dalam kelas adalah berasaskan kerangka kognitif yang tinggi. Pelajar
dikehendaki terlibat aktif dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Dengan Pendekatan
Kontekstual, pengalaman belajar dapat dibina karena pelajar terlibat dalam proses mengalami,
mengamati dan berdiskusi. Dalam memudahkan pelajar menerima pengetahuan baru, wujud
suatu sokongan kognitif dalam tugas-tugas yang sesuai dengan pengetahuan yang telahdimiliki
oleh pelajar. Hal ini bertujuan supaya apa-apa yang telah dimiliki oleh pelajar mudah disesuaikan
dengan pengetahuan yang diterimanya. Justeru, hasil penelitian ini dapat mengimplikasikan
penghayatan Pendekatan Kontekstual dengan berdasarkan ciri-ciri mengalami, mengaplikasi dan
bekerjasama. Pendekatan Kontekstual ini boleh dipertimbangkan sebagai pendekatan alternatif
dalam pelaksanaan pembelajaran di Sekolah Menengah Atas yang lain. Pertimbangan peranan
guru sebagai motivator dan fasilitator dalam proses pembelajaran perlu diberikan penekanan. Hal
ini disebabkan pendekatan pembelajaran kontekstual adalah suatu pendekatan pengajaran dan
pembelajaran yang memiliki unsur daya saing dalam pikiran, selain menggerakkan motivasi
dalam berfikir tingkat tinggi. Kajian ini hanya memfokuskan kepada aspek penulisan. Oleh itu,
Pendekatan Kontekstual yang lain pula perlu dikaji pendedahan aspek kemahiran berbahasa yang
lebih spesifik, iaitu membaca dan mendengar. Selain itu, Pendekatan Kontekstual perlu dikaji
dalam pengajaran dan pembelajaran kesusasteraan Indonesia.
Daftar Pustaka: Penulis mencantumkan berbagai referensi yang didapatkan dari buku dan jurnal.
Analisis Bahasa
Makalah artikel yang berjudul “Pendekatan Kontekstual dan Pencapaian Penulisan
Karangan Eksposisi”, termasuk ke dalam Makalah Hasil Penelitian. Hasil penelitian penulis ialah
untuk mengetahui pengaruh pendekatan kontekstual pada penulisan karangan eksposisi.
Berdasarkan hasil analisis bahasa pada makalah artikel yang berjudul “Pendekatan
Kontekstual dan Pencapaian Penulisan Karangan Eksposisi” menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan tepat.susunan stuktur kalimat antara subjek, predikat, dan objel telah tersusun
dengan benar sehingga kalimat-kalimat pada makalah dapat dipahami dengan baik oleh
pembaca.
Pada makalah artikel ini masih terdapat kesalahan dalam penulisan kata, seperti kata
perbedaannya menjadi perbezaannya. Meskipun begitu, secara keseluruhan makalah artikel ini
telah ditulis dengan baik karena penggunaan kata, huruf miring dan kapital, variasi bahasa,
pemilihan konjungsi, dan singkatan telah dimanfaaatkan sesuai porsinya.

Anda mungkin juga menyukai