Untuk menghasilkan pemeriksaan laboratorium yang dapat dipercaya/ bermutu, maka setiap
tahap pemeriksaan laboratorium harus dikendalikan. Pengendalian setiap tahap ini untuk
mengurangi atau meminimalisir kesalahan yang terjadi di laboratorium.
Agar dapat melakukan pengendalian mutu di laboratorium dengan baik, maka harus dapat
menjelaskan konsep mutu. Beberapa tokoh penting telah menelurkan konsep mutu produk
atau jasa, yaitu:
Mutu adalah kecocokan penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan dan
kepuasan pelanggan.
Kecocokan pengguna produk tersebut didasarkan atas lima ciri utama yaitu:
J.M. Juran memperkenalkan tiga proses mencapai mutu (trilogy Juran) diantaranya sebagai
berikut:
Dari ketiga tokoh ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa mutu itu suatu kebutuhan
konsumen, yaitu kepuasan pelanggan sepenuhnya terhadap suatu produk/ jasa yang
dibutuhkan atau mutu merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan kepuasan
pelanggan terhadap sebuah produk/ jasa. Mutu sangat tergantung pada situasi dan kondisi
serta orang yang terlibat dalam menentukan suatu mutu produk/ jasa.
Selain dari ketiga tokoh tersebut, Anda juga harus tahu tentang konsep mutu menurut ISO
9000, mutu adalah bentuk keseluruhan dan karakteristik dari sebuah produk atau jasa yang
mempunyai kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.
Sedangkan menurut American Society for Quality Control, mutu adalah gambaran total sifat
dari suatu produk atau jasa pelayanan yang berhubungan dengan kemampuannya untuk
memberikan kebutuhan kepuasan.
Jadi dapat dikatakan bahwa mutu itu bukan hanya berhubungan dengan mutu produk saja,
tetapi juga dengan persyaratan lain seperti: ketepatan pengiriman , biaya yang rendah,
pelayanan yang memuaskan pelanggan dan bisa dipenuhinya peraturan pemerintah yang
berhubungan dengan produk yang dipasarkan.
Sesuai dengan kebutuhannya di jaman modern ini, mutu didefinisikan sebagai berikut:
Sesuai dengan persyaratan (Conformance to requirements)
Sesuai dengan pemakaian (Fitness for use)
Kepuasan pelanggan (User satisfaction)
Mutu adalah mendapatkan hasil yang benar secara langsung setiap saat dan tepat waktu,
menggunakan sumber daya yang efektif dan efisien. Ini penting dalam semua tahap proses
pemeriksaan laboratorium, mulai dari penerimaan sampel, pemeriksaan hingga pelaporan
hasil uji.
Mutu suatu output laboratorium bergantung dari beberapa faktor. Yang paling mendasar
adalah pelaksanaan dan pemeliharaan Sistem Manajemen Mutu didalam suatu laboratorium.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa sistem manajemen mutu yang terdapat dalam suatu
laboratorium disebut sebagai Praktek Laboratorium yang Benar (GLP = Good Laboratory
Practise).
Penerapan sistem manajemen mutu secara berkelanjutan akan meningkatkan mutu layanan
laboratorium dan meningkatkan daya saing laboratorium. Kajian sistem manajemen mutu
laboratorium klinik dilaksanakan dengan pendekatan model Five-Q (Quality Planning,
Quality Laboratory Practice, Quality Control, Quality Assurance, Quality Improvement).
Laboratorium klinik sebagai bagian dari pelayanan kesehatan mempunyai arti penting dalam
diagnostik. Data hasil pemeriksaan laboratorium merupakan informasi yang penting
digunakan untuk menegakkan diagnosis oleh klinisi berdasarkan anamnase dan riwayat
penyakit pasien. Hasil uji laboratorium juga merupakan bagian integral dari penapisan
kesehatan dan tindakan preventif kedokteran.
Hal ini akan menentukan keunggulan kompetitif dan kelangsungan laboratorium pada era
globalisasi sekarang ini. Hasil pemeriksaan yang dikeluarkan oleh laboratorium harus
memenuhi standar mutu, agar dapat dipercaya dan memuaskan pelanggan dengan
memperhatikan aspek-aspek teknis seperti ketepatan (accuracy) dan
ketelitian (precision) yang tinggi, serta didokumentasikan dengan baik sehingga dapat
dipertahankan secara ilmiah.
Staff yang qualified
Fasilitas yang mencukupi
Tersedianya pemeriksaan yang memadai
Tersedianya protokol pemeriksaan yang baik (SOP)
Spesimen yang cukup dan memenuhi syarat
Penanganan dan penyerahan spesimen yang baik
Prossesing spesimen yang baik
Identifikasi, aliquoting dan distribusi sampel yang benar
Kehandalan hasil pemeriksaan
Turn arround time
Format pelaporan yang benar
Angka rujukan
Komunikasi yang baik dengan pelanggan
Untuk mencapai mutu hasil laboratorium yang memiliki ketepatan dan ketelitian tinggi maka
seluruh metode dan prosedur operasional laboratorium harus terpadu mulai dari persiapan
sampel, pengambilan sampel, pemeriksaan sampel sampai pelaporan hasil uji
laboratorium ke pelanggan. Mutu pelayanan laboratorium bukan saja penting bagi pelanggan,
namun juga bagi pemasok. Pada pelayanan jasa laboratorium kesehatan rendahnya mutu hasil
pemeriksaan pada akhirnya akan menimbulkan penambahan biaya untuk kegiatan pengerjaan
ulang dan klaim dari pelanggan. Untuk menanggulangi biaya kompensasi yang berasal dari
rendahnya mutu hasil pemeriksaan laboratorium tersebut diperlukan suatu usaha pemantapan
mutu.
Hasil laboratorium yang kurang tepat akan menyebabkan kesalahan dalam penatalaksanaan
pengguna laboratorium. Manfaat lain yaitu pimpinan laboratorium akan mudah melaksanakan
pengawasan terhadap hasil laboratorium. Kepercayaan yang tinggi terhadap hasil
laboratorium ini akan membawa pengaruh pada moral karyawan yang akan akhirnya akan
meningkatkan disiplin kerja di laboratorium tersebut. Cakupan objek pemantapan mutu
internal meliputi aktivitas: tahap pra-analitik, tahap analitik dan tahap pasca-analitik.
Anda yang bertugas sebagai seorang penanggung jawab laboratorium klinik wajib mengikuti
kegiatan PME agar mutu laboratorium Anda dapat dipercaya dan memuaskan pelanggan.