Aglutinasi/presipitasi
Larut/
Tidak larut Larut
Kwantitas
Afinitas
Laju reaksi
05/17/22 1
Aplikasi teknik imunologi dalam penelitian di laboratorium
ka
Ag + Ab AgAb Keterangan:
kd Ka = konstanta asosiasi
Kd = konstanta disosiasi
ka [Ag] + [Ab] kd [AgAb] K = konstanta equilibrium
Ka [AgAb]
K= =
Kd [Ag] + [Ab]
05/17/22 2
05/17/22 3
05/17/22 4
Antibodi mengenali antigennya pada bagian Fab (paratop) dan pengikatannya
sangat spesifik dan bersifat non-kovalen. Antibodi jenisnya bermacam-macam
tergantung dari jenis antigen yang dikenalinya.
05/17/22 5
Rasio jumlah epitope dan paratop antigen-antibodi
05/17/22 6
Pengukuran kompleks antigen-antibodi secara kuantitatif yang optimal adalah
pada daerah equevalensinya
05/17/22 7
Teknik sederhana untuk menguji adanya antibodi dalam serum yang mengenali
suatu antigen dengan menggunakan media agar. Apabila terjadi reaksi
antigen-antibodi maka terbentuk garis presipitan putih diantara keduanya.
05/17/22 8
Menentukan titer reaksi antiserum-serum (antigen-antibodi)
05/17/22 9
Kuantifikasi konsentrasi antigen yang bereaksi dengan antibodi yang
mengenalinya dapat dilakukan dengan teknik presipitasi pada medium agar
dengan menempatkan antigen yang sudah diketahui konsentrasinya untuk
pembuatan kurva standar.
(mm)
Diameter
antigen (µg)
05/17/22 10
Kuantifikasi kompleks antigen-antibodi dengan teknik elektroforesis roket
05/17/22 11
Pengujian adanya reaksi antara antigen yang ada pada larutan dengan antibodi
yang ada dalam kantung dialisis. Dalam kondisi setimbang jumlah antigen dalam
kantung dialisis akan lebih banyak dari pada antigen dalam larutan diluarnya.
05/17/22 12
Pengukuran reaksi antigen-antibodi dengan teknik dialisis
05/17/22 13
(Lanjutan gambar sebelumnya)
05/17/22 14
05/17/22 15
(Lanjutan gambar sebelumnya)
05/17/22 16
Teknik Imunopresipitasi
- Enzim yang ada pada antibodi 2’ apabila diberikan substratnya maka akan
mengubah bentuk substrat tadi menjadi produknya dengan memberikan
perubahan warna dalam larutan uji (lihat gambar berikut).
05/17/22 17
Deteksi hormon hCG dalam sampel urin dengan teknik imunopresipitasi
05/17/22 18
05/17/22 19
Imobilisasi antigen dan antibodi
05/17/22 20
Kompleks antigen-1antibodi-2antibodi
05/17/22 21
Detekti kompleks Ag-Ab secara langsung dan tidak langsung
05/17/22 22
05/17/22 23
Pelabelan Antibodi dengan Enzim
05/17/22 24
Skema pengenalan antigen oleh antibodi secara langsung dengan melabel
antibodi 1’ (A), atau tidak langsung dengan menggunakan antibodi 2’ yang
dilabel (B)
A B
05/17/22 25
Imunopresipitasi protein hasil metabolisme dilakukan dengan cara pelabelan unsur
S pada metionin dengan isotop 35S dan protein yang disintesis dipresipitasikan
dengan antibodi yang mengenali protein tertentu, selanjutnya dilakukan pemisahan
dengan teknik elektroforesis (lihat kuliah elektroforesis).
05/17/22 26
Deteksi keberadaan virus HIV dalam serum darah pasien dapat dilakukan dengan
teknik imunopresipitasi dari sampel yang diperlakukan dengan senyawa detergen
(SDS) dan dengan teknik elektroforesis (SDS-PAGE) untuk memisahkan partikel
protein virus.Keberadaan protein virus dideteksi dengan monoklonal antibodi yang
spesifik terhadap epitop dari protein virus.
05/17/22 28
Western Blot adalah teknik deteksi protein yang sudah dipisahkan dengan
SDS-PAGE, dan dipindahkan dari gel poliakrilamid ke kertas nitroselulase
(1,2 dan 3) dan diinkubasi dengan antibodi spesifik (4 dan 5)
05/17/22 29
Teknik Immunoblotting
05/17/22 30
Dot blotting dan immunodetection
05/17/22 31
Radioimmuno assay merupakan assay yang sangat sensitif yang mampu
mendeteksi nanogram/ml antigen dan banyak dipakai dalam mengukur molekul
yang kadarnya rendah, misalnya hormon, neuropeptida.
Kontrol: jumlah antigen yang dilabel bereaksi dengan antibodi yang jumlahnya cukup
(mengikat 70% antigen)
Percobaan: antigen yang tidak diketahui ditambahkan dan berebut antibodi yang dapat
mengikat antigen yang dilabel
05/17/22 32
Penentuan kadar antigen yang belum diketahui jumlahnya dengan menggunakan
antigen yang dilabel yang sudah diketahui jumlahnya berdasarkan kurva standar
05/17/22 33
Enzyme-linked immunoansorbant assay (ELISA)
- ELISA merupakan suatu metode untuk mengetahui konsentrasi antibodi
atau antigen yang terdapat dalam sampel (serum atau cairan tubuh) dengan
menggunakan reaksi kompleks antigen-antibodi.
- Apabila yang ingin diketahui adalah konsentrasi antigen dalam sampel maka
dasar sumuran mikroplate akan dilapisi lebih dahulu dengan antibodi yang
spesifik terhadap antigen tsb.
Apabila yang ingin diketahui konsentrasi antibodi maka dasar sumuran
mikroplat dilapisi dengan antigen yang dikenali antibodi tsb.
- Dalam teknik ELISA diperlukan adanya antibodi yang dilabel dengan enzim
yang mampu mengubah substrat menjadi produk dan menghasilkan
perubahan warna
- Antibodi yang dilabel dengan enzim dapat dilakukan pada antibodi 1’ atau 2’
05/17/22 34
Skema kerja dari teknik ELISA
05/17/22 35
- Penggunaan antibodi 2’ yang dilabel enzim yang mampu mengubah substrat
menjadi produk (A) dengan ditandai adanya perubahan warna yang dapat diukur
secara spektrofotometri dengan ELISA reader (B)
A
05/17/22 B 36
Mikroplate dan ELISA reader
05/17/22 37
Prosedur umum teknik ELISA
05/17/22 38
Teknik Umum ELISA
2. Pencucian dengan bufer untuk sisa antigen atau antibodi yang tidak
terikat pada permukaan plastik
05/17/22 39
Contoh kerja kit deteksi virus avian influenza dengan teknik Elisa
AIV+ ELISA
Monoclonal Antibodies
r NP
Antibody
Chicken Sera
Conjugate
Anti-species IgG Polyclonal
goat anti-chicken Ab/peroxidase
Substrate
Uncolored/Colored substrate
Positive Negative
05/17/22 40
Hal penting dalam teknik Elisa:
-Pencucian ekses antigen atau antibodi dengan bufer harus terlaksana dengan
baik, biasanya diulang minimal 3 kali.
05/17/22 41
Imunositokimia dan imunohistokimia
Gelas benda
Preparasi imunositokimia
untuk kultur sel yang tumbuh pada
gelas penutup
05/17/22 43
- Mikroskopi imunofluorescence merupakan teknik yang diperlukan untuk mengetahui lebih
jauh tentang protein, organel atau sel spesifik dalam sel atau jaringan melalui preparasi
imunositokimia atau imunohistokimia dengan alat pengamatan menggunakan mikrokop epi-
fluorescence
Mikroskop epi-fluorescence
05/17/22 44
-Hasil pengamatan imunositokimia dengan teknik mikroskopi imunofluorescence
untuk kolokalisasi reseptor fibronektin (hijau) dan benang aktin (merah) yang
muncul akibat stress (cekaman)
05/17/22 45
Beberapa contoh teknik deteksi antibodi. (a) Pelabelan langsung pada antibodi
primer, (b) pelabelan tidak langsung dengan antibodi sekunder dan (c) pelabelan
tidak langsung dengan antibodi kedua yang dilabel dengan streptavidin (umumnya
untuk preparasi imunohistokimia).
a
c
05/17/22 46
Imunohistokimia merupakan teknik untuk lokalisasi antigen (dapat berupa protein
spesifik) pada suatu jaringan dengan menggunakan antibodi primer yang spesifik
terhadap antigen. Untuk antibodi pertama atau kedua dapat dilabel dengan
senyawa dengan biotin, sehingga apabila diberi avidin atau streptovidin maka
terbentuk kompleks yang warnanya coklat gelap.
05/17/22 47
-Hasil deteksi sel tumor dengan teknik imunohistokimia. Sel tumor berasal
dari sel yang mensekresikan hormon neuroendokrin dan dikenali oleh antibodi
yang spesifik untuk hormon tersebut dan dilabel dengan antibodi kedua yang
mengandung streptavidin .
05/17/22 48