Disusun oleh :
MOHAMAD RIAN
12.21.127
MALANG
2016
ABSTRAKSI
Dalam mendesain suatu struktur yang baik, kita tidak hanya memperhitungkan
struktur tersebut mampu menahan beban kerja sama namun perlu juga memaksimalkan
kemampuan layan (momen kapasitas) serta mengendalikan atau membatasi lendutan
dan getaran sehingga diperoleh profil yang ringan yang tentunya semakin ekonomis,
hal itulah tujuan akhir diharapkan.
Penerapan desain LRFD atau sering disebut plastic desain ultimate, collapse
desain merupakan sebuah kemajuan yang sangat penting dalam bidang sipil sehingga
desain yang diharapkan sesuai asumsi-asumsi pembebanan yang mendekati perilaku
nyata berdasarkan analisa ilmu statistic dan probabilitas.Strong couloumb weak beam
adalah sebuah desain dalam struktur, sehingga lemampuan layan profil (couloumb and
beam ) dan desain sambungan dari hasil analisa tentunya mampu melayani selama
masa pakai struktur tersebut sesuai umur rencana, sampai terjadinya sendi – sendi
plastis (keruntuhan). Penggunaan Las fillet dan baut mutu tinggi A325 pada desain
sambungan sangat sesuai karena memiliki tegangan tarik putus yang besar, sekaligus
meminimalisir jumlah baut pada sambungan.
Kajian ini menggunakan data perencanaan gedung kuliah fakultas ilmu social
Universitas Negeri Malang, dengan bentang panjang gedung 54.00 m dan lebar gedung
18.00 m dengan menggunakan struktur baja. Perencanaan disesuaikan dengan
peraturan SNI 1729 – 2002, SNI 1726 – 2012, SNI 1727 – 2013, dan SNI 1729 – 2015.
Pemodelan dan analisis struktur menggunakan program bantu Staad Pro V8i
2007.Hasil yang diperoleh dari perencanaan ulang ini menggunakan struktur baja, baja
yang digunakan untuk kolom H Beam dengan ukuran 500x500x16x32, untuk balok
menggunakan WF ukuran 500x200x10x16, WF 300x150x6.6x9, dan untuk gording
menggunakan Lips Channel ukuran 150x50x20x3.2,untuk sambungan menggunakan
sambungan las dan baut, tipe baut yang digunakan A325 dengan ukukuran 7/8 in
(22.225 mm).Base plat menggunakan ukuran 700 x 700 mm dengan ketebalan 60.00
mm, dan jumlah angkur 4 buah berdiameter 19 mm dengan panjang 600 mm.
Adapun tujuan dari Skripsi ini adalah untuk digunakan sebagai persyaratan
dalam menempuh Skripsi di Program Studi Teknik Sipil.
Tak lepas dari berbagai hambatan, rintangan, dan kesulitan yang muncul,
penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
tak lupa juga saya ucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Lalu Mulyadi, MTA selaku Rektor Institut Teknologi Nasional
Malang.
2. Bapak Ir. H. Sudirman Indra, MSc. Selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang dan Dosen Pembimbing I .
3. Bapak Ir. A. Agus Santosa, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil S-1dan
Dosen Pembahas I.
4. Ibu Ir. Munasih, MT. selaku Sekretaris Jurusan Teknik Sipil S-1.
5. Bapak Mohammad Erfan, ST. MT. selaku Dosen Pembimbing II.
6. Bapak Ir. Bambang Wedyantadji, MT. selaku Dosen pembahas II.
Dengan segala kerendahan hati penyusun menyadari bahwa dalam Skripsi ini
masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sangat penyusun harapkan, akhir kata semoga Skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAKSI
BAB I PENDAHULUAN
ii
2.3.3 Beban Angin ................................................................................12
2.6 Persyaratan Untuk Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) ..36
iii
2.8 Plat Landasan (Base Plat) .........................................................................52
iv
3.5 Eksentrisitas Rencana (ed ) .....................................................................116
BAB V PENUTUP
Daftar Pustaka
Lampiran
Gambar
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kategori risiko untuk bangunan gedung dan non gedung………14
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.8 Beban yang bekerja pada Base Plate kategori sendi……………54
Gambar 2.9 Beban yang bekerja pada Base Plate kategori jepit.……………56
vii
DAFTAR NOTASI
L = bentang gedung
qu = beban merata
Mu = Momen ultimate
Mu = Momen ulnion
viii
Pn = Kuat nominal aksial penampang
fv = Tegangan vertical
Lw = Panjang las
ix
max = rasio penulangan maksimum
n = jumlah tulangan
s = jarak tulangan
ZX = modulus plastis
b = factor resistence
W = weight / berat
F=f = lendutan
P = beban aksial
r = jari-jari profil
D = d = diameter baut
x
t = factor resistence untuk penyambung tarik
dt = d = diameter baut
CW = koefisien seret
Ab = luas koefisien
c = parameter kerampingan
f = factor resistence
db = diameter baut
xi
406
BAB I
PENDAHULUAN
perkuliahan baru yang nantinya akan dijadikan tempat perkuliahan bagi mahasiswa
lebih maksimal.
dengan struktur beton biasa. Memiliki bentuk arsitektur dan denah yang tiap
perencanaan dari struktur beton bertulang biasa menjadi struktur baja dapat terlihat
tidak lupa juga memperhatikan segi keamanan, yang dimana baja merupakan
material yang cukup mahal dibandingkan dengan beton, maka perlu adanya upaya
agar menekan biaya dari perencanaan dalam rangka mencapai tujuan tersebut,
1
yang memiliki ketahanan terhadap gempa dapat direncanakan dengan Sistem
atau KDS C, maka dalam penulisan ini menawarkan alternatif perencanaan dengan
Baja Pemikul Momen Khusus Pada Gedung Kuliah Fakultas Ilmu Sosial
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu :
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
2
1. Mengetahui perencanaan struktur rangka baja pemikul momen pada
bangunan bertingkat.
LRFD dan berpedoman kepada peraturan – peraturan yang ada di Indonesia, Yaitu
3
4. Acuan untuk analisa struktur baja adalah dengan Load Resistance
Gedung”.
baja.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
di antaranya adalah beban gravitasi dan beban lateral. Beban gravitasi adalah beban
mati struktur dan beban hidup, sedangkan yang termasuk beban lateral adalah beban
benua (merupakan daerah rawan gempa), struktur boleh jadi akan mengalami
pergerakan secara vertikal maupun secara lateral. Namun struktur bangunan pada
umumnya memiliki faktor keamanan yang cukup dalam menahan gaya vertikal
dibandingkan dengan gaya gempa lateral. Gaya gempa lateral langsung bekerja
pada daerah-daerah elemen struktur yang tidak kuat yang dapat menyebabkan
keruntuhan.
terjadinya kegagalan struktur dan kehilangan korban jiwa, dengan tiga kriteria
5
Oleh sebab itu, perencanaan bangunan struktur tahan gempa harus dapat
memperhitungkan dampak dari gaya lateral yang bersifat siklis (bolak-balik) yang
dialami oleh struktur selama terjadinya gempa bumi. Untuk memikul gaya lateral
yang dialami oleh bangunan, struktur harus dapat memiliki daktilitas yang memadai
Frames)
Namun yang akan digunakan dalam penulisan ini adalah sistem rangka
pemikul momen.
yang bekerja melalui aksi lentur, geser, dan aksial. Dengan rentang balok yang
cukup lebar (tanpa pengaku), sistem rangka pemikul momen dapat memberikan
deformasi yang cukup besar sehingga sistem ini memiliki daktalitas yang cukup
6
Gambar. 2.1 Sistem Rangka Pemikul Momen
(Sumber : Shotcourse HAKI 2014)
Berdasarkan daktilitasnya, portal baja Sistem Rangka Pemikul Momen
(KDS A,B).
D, E, F.
7
berdasarkan SNI 1726-2012 pasal 14, ditetapkan berdasarkan parameter Ss (percepatan batuan dasar pada periode pendek 0,2 detik)
dan S1 (percepatan batuan dasar pada periode 1 detik).Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.2 dan 2.3.
Gambar 2.2 Peta respon spektra percepatan 0,2 detik (SS) di batuan dasar SB untuk probabilitas terlampaui 2% dalam 50
tahun (redaman 5%
8
Gambar 2.3 Peta respon spektra percepatan 0,1 detik (SS) di batuan dasar SB untuk probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun
(redaman 5%)
9
Karena gedung kuliah FIS – UN Malang berada di kota Malang yang
sebesar 0,9 – 1g seperti pada gambar 2.1 dan parameter S1 sebesar 0,3 – 0,4
g seperti pada gambar 2.2 atau dapat disimpulkan bahwa kota Malang berada
Beban adalah gaya yang bekerja pada suatu struktur, penentuan secara
pasti besarnya beban yang bekerja pada suatu struktur selama umur layannya
merupakan salah satu pekerjaan yang sangat sulit. Dan pada umumnya penentuan
besarnya beban yang merupakan suatu estimasi. Meskipun beban yang bekerja pada
suatu lokasi dari struktur dapat diketahui secara pasti, namun distribusi beban yang
bekerja pada suatu lokasi dari elemen ke elemen, dalam suatu struktur umumnya
memerlukan suatu asumsi dan pendekatan. Jika beban – beban yang bekerja pada
kombinasi – kombinasi beban yang paling dominan yang mungkin bekerja pada
struktur tersebut. Besar beban – beban yang bekerja pada suatu struktur diatur oleh
10
Beban-beban pada struktur bangunan bertingkat, menurut arah bekerjanya
2. Horizontal (Lateral).
diperhitungkan adalah beban mati, beban hidup, beban angin , dan beban gempa.
Beban mati adalah berat seluruh bahan konstruksi bangunan gedung yang
terpasang, termasuk dinding, lantai, atap, plafon, tangga, dinding partisi tetap,
finishing, klading gedung dan komponen arsitektural dan struktural lainnya serta
peralatan layan terpasang lain termasuk berat keran. (SNI 1727:2013, Pasal 3)
Beban hidup adalah beban yang diakibatkan oleh pengguna dan penghuni
bangunan gedung atau struktur lain yang tidak termasuk beban konstruksi dan
beban lingkungan, seperti beban angin, beban hujan, beban gempa, beban banjir,
11
2.3.3. Beban Angin
Beban angin adalah beban yang bekerja pada bangunan atau bagiannya
karena adanya selisih tekanan udara (hembusan angin kencang). Beban angin ini
ditentukan dengan menganggap adanya tekanan positif dan tekanan negatif (isapan
angin), yang bekerja tegak lurus pada bidang-bidang bangunan yang ditinjau.
tekanan angin tipe SPBAU (Sistem Penahan Beban angin utama) adalah dengan
2. Menentukan kecepatan angin dasar, V (m/s), untuk kategori resiko yang sesuai.
Kategori eksposur
Klasifikasi ketertutupan
12
Beban gempa adalah semua beban yang ditimbulkan dari gerakan lapisan
bumi ke arah horisontal dan vertikal, dimana gerakan vertikalnya lebih kecil dari
gerakan horisontalnya.
ditentukan harus harus dianggap efektif 100% dan harus dianggap terjadi
bersamaan dengan pengaruh pembebanan gempa dalam arah tegak lurus pada arah
2. Prosedur Analisis
seperti pada tabel 2.5. prosedur analisis yang digunakan terkait dengan berbagai
Parameter keutamaan banguan berdasarkan pasal 4.1.2 SNI 1726-2012 dan dapat
Parameter faktor keutamaan gempa berdasarkan pasal 4.1.2 SNI 1726-2012 dan
pada periode 1 detik (S1) dan parameter percepatan respon spektra pada periode
pendek (SS) berdasarkan SNI pasal 6.3 SNI 1726-2012 dapat dilihat pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Kategori risiko untuk bangunan gedung dan non gedung
13
Kategori
Jenis pemanfaatan
risiko
- Perumahan
II
- Rumah toko dan rumah kantor
- Pasar
- Gedung perkantoran
14
Tabel 2.4Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons
Prosedu
Analisis
Analisis r
spektru
Kategori gaya riwayat
m
desain Karakteristik struktur lateral respon
Respon
seismik ekivalen seismik
ragam
pasal 7.8 pasal
pasal 7.9
11
Bangunan dengan
tingkat.
15
Bangunan lainnya
2 tingkat.
Bangunan dengan
tingkat.
Bangunan lainnya
2 tingkat.
Struktur beraturan
ringan.
16
Semua struktur lainnya. TI I I
Sistem penahan gaya seismik lateral dan vertikal dasar harus memenhi slah
satu tipe yang telah ditetapkan pada SNI 1726-2012 pasal 7.2. Setiap tipe dibagi-
bagi berdasarkan tipe elemen vertikal yang digunakan untuk menahan gaya seismik
lateral. Setiap sistem penahan gaya seismik yang dipilih harus dirancang dan
didetailkan sesuai dengan persyaratan khusus bagi sistem tersebut yang telah
ditetapkan. Berdasarkan SNI 1726- 2012 pasal 7.2, sistem struktur gaya seismik
Tabel 2.6 Faktor koefisien modifikasi respons (R), faktor kuat lebih sistem
0), faktor pembesaran defleksi (Cd), dan batasan tinggi sistem struktur
17
1. Rangka baja
T T T T T
pemikul 8 3 5½
momen TB TB TB TB TB
khusus
2. Rangka baja
T T T T T
pemikul 4½ 3 4 hi h I
momen TB TB 10 TI TI
menengah
3. Rangka baja T T T T T
pemikul 3½ 3 3 h h i
TB TB TI TI TI
momen biasa
Sumber: SNI 03-1726-2012 hal. 36
Keterangan:
TB = Tidak dibatasi
TI = Tidak diijinkan
S𝐷𝑆
Cs = 𝑅
( )
𝐼
Dimana:
pendek.
Nilai CSyang dapat dihitung pada persamaan di atas tidak perlu melebihi
S𝐷1
Cs = 𝑅
𝑇( )
𝐼
18
Sebagai tambahan untuk struktur yang berlokasi di daerah di mana S1 sama
dengan atau lebih besar dari 0,6g maka CS harus tidak kurang dari:
0,5S1
Cs = 𝑅
( )
𝐼
Dimana:
detik.
5. Respon Spektra
suatu sistem struktur Single Degree of Freedom (SDOF) baik percepatan (a),
kecepatan (v), dan perpindahan (a) dengan struktur tersebut dibebani oleh gaya luar
(Sd), kecepatan relatif maksimum (Sv), dan perpindahan total maksimum (Sa).
Berdasarkan SNI 1726-2012 pasal 6.3, respons spektra desain harus ditentukan dan
dibuat terlebih dahulu berdasarkan data-data yang ada. Data-data yang dibutuhkan
antara lain:
(percepatan batuan dasar pada periode 1 detik) harus ditetapkan masing-masing dari
respons spektra percepatan 2 detik dan 1 detik dalam peta gerak tanah seismik
seperti pada Gambar 2.1 dan 2.2 dengan kemungkinan 2% terlampaui dalam 50
19
Parameter kelas situs
sebagi kelas situs SA, SB, SC, SD, SE dan SF berdasarkan SNI 1726-2012 pasal
amplifikasi getaran terkait percepatan pada getaran periode pendek (Fa) dan
(Fv). Parameter spektrum respons percepatan pada periode pendek (SMS) dan
periode 1 detik (SM1) yang disesuaikan dengan pengaruh klasifikasi situs harus
SMS = FaSs
SMS = FvS1
Dimana:
20
Ss= parameter respon spektra percepatan gempa MCERterpetakan untuk
periode pendek.
periode 1 detik.
Koefisien situs Fa dan Fv ditentukan berdasarkan Tabel 2.8 dan Tabel 2.9.
SS ≤ 0,25 SS = 5 perioda
SSpendek,
= 0,75 T=0,2Sdetik,
S = 1,0SS SS ≥ 1,25
SF SSb
21
Catatan:
2
SD1 = 3SM1
S
TS = S𝐷1
𝐷𝑆
S
T0 = 0,2 S𝐷1
𝐷𝑆
Dimana:
Untuk periode yang lebih kecil dari T0, spektrum respons percepatan
Untuk periode yang lebih besar dari atau sama dengan T0 dan lebih kecil
atau sama dengan Ts, spektrum respons desain, Sa, sama dengan SDS
Untuk periode lebih besar dari Ts, spektrum respons percepatan desain, Sa,
22
S𝐷1
S a=
𝑇
Dimana:
S
T0 = 0,2 S𝐷1
𝐷𝑆
S
TS = S𝐷1
𝐷𝑆
23
Berdasarkan SNI 1726-2012, geser dasar seismik (V) dalam arah yang
V = CsWt
Dimana:
sehingga kekuatan desainnya sama atau melebihi efek dari beban terfaktor dalam
kombinasi.
adalah :
1,4 D
1,2 D 1,0 E + L
0,9 D +1,0W
0,9 D + 1,0 E
Dimana :
W = Beban angin
24
R = Beban hujan
E = Beban gempa
03-1726-2012 )
E = Eh + Ev (2.4.1)
E = Eh ˗ Ev (2.4.2)
Eh = ρԚE (2.4.1-1)
Keterangan :
dalam pasal 7.5.3 dan 7.5.4, pengaruh tersebut harus dihasilkan dari penerapan gaya
horizontal secara serentak dalam dua arah tegak lurus satu sama lain.
25
2.4.2 Pengaruh Beban Gempa Vertikal
persamaan berikut :
Ev = 0,2SDSD (2.4.2-1)
Keterangan :
dalam pasal 4, kombinasi beban gempa berikut untuk struktur yang tidak dikenai
beban banjir harus digunakan sebagai pengganti dari kombinasi beban gempa baik
Kombinasi dasar untuk desain kekuatan (lihat pasal 4.2.2 dan 3.67 untuk
notasi)
Catatan :
1. Faktor beban pada L dalam kombinasi 5 diijinkan sama dengan 0,5 untuk
semua hunian dimana besarnya beban hidup merata kurang dari atau sama
2. Faktor beban pada H harus ditetapkan sama dengan nol dalam kombinasi 7 jika
aksi struktur akibat H berlawanan dengan aksi struktur akibat E. Jika tekanan
26
tanah lateral memberikan tahanan terhadap aksi struktur dari gaya lainnya,
faktor beban tidak boleh dimasukkan dalam H tetapi harus dimasukkan dalam
tahanan desain.
Ketahanan
Desain yang sesuai dengan ketentuan untuk desain faktor beban dan
setiap komponen struktural sama atau melebihi kekuatan perlu yang ditentukan
27
Ru ≤ Φ.Rn ……………….…………………………………. (2.5.1-1)
Dimana :
2015)
2015)
Dimana :
= faktor reduksi
Mu
f max ……………………………………….……………. (2.5.2-2)
Sx
Dimana :
28
Sx = modulus elastisitas penampang (m3)
Untuk struktur baja, fmax tidak boleh melebihi fy, sehingga momen yang
terjadi juga tidak boleh lebih dari momen yang menyebabkan penampang mulai
My = fy Sx ……………………………………….……………. (2.5.2-3)
1) Batasan momen
mulai mengalami tegangan leleh yaitu diambil sama dengan fyS dan S adalah
penampang mengalami teganan leleh harus diambil lebih kecil dari fyZ atau 1,5My,
Momen batas tekuk Mr diambil sama dengan S(fy-fr) dan fr adalah tegangan
sisa.
2) Kelangsingan penampang
tekannya.
Penampang kompak
penampang adalah,
Mn = Mp = Fy . Zx ……………………………………………. (2.5.2-4)
Penampang tak-kompak
29
Untuk penampang yang memenuhi λp<λλr , kuat lentur nominal
pf
M n M p ( M p 0,7 f y S x ) ……………………. (2.5.2-5)
rf pf
Penampang langsing
Untuk pelat sayap yang memenuhi λrλ kuat lentur nominal penampang
adalah :
0,9 EK o S x
Mn ……………………….…………………. (2.5.2-6)
2
12.5M max
Cb ……………………….…. (2.5.2-7)
2.5M max 3M A 4M B 3M C
Dengan Mmax adalah momen maksimum pada bentang yang ditinjau seta
Momen kritis untuk tekuk untuk Profil-I dan kanal ganda yakni :
2
E
Cb EI y GJ I y I w ………….…………………….…. (2.5.2-8)
L L
Bentang pendek
Bentang menengah
30
Untuk komponen struktur yang memenuhi LpLLr, kuat nominal
Lb L p
M n Cb ( M p ( M p 0,7 f y S x ) M p …..….…. (2.5.2-10)
L L
r p
Bentang panjang
E
1,76ry dimana ……………….…. (2.5.2-11)
fy Iy
Lp = ry
A
2 2
E Jc Jc 0,7 Fy
Lr = 1,95rts 6,76 ……. (2.5.2-12)
0,7 Fy S x ho S x ho E
2 I y ho
rts ……………………………………….……. (2.5.2-12)
2S x
Dimana :
Batang tekan jarang sekali mengalami tekanan aksial saja. Namun bila
pembebanan ditata sedemikian rupa hingga rotasi ujung dapat diabaikan atau beban
31
dari batang-batang yang bertemu pada titik simpul bersifat simetris, maka batang
tekan dapat direncanakan dengan aman sebangai batang yang dibebani secara
konsentris.
nominal, Pn harus nilai terendah yang di peroleh berdasarkan pada keadaan batas
Φt = 0,90 (DFBK)
rasio tebal terhadap lebar dari elemen tekan tidak boleh melebihiλr. Jika rasio
kompak, sayap-sayapnya harus menyatu dengan bagian badan dan rasio tebal-
terhadap-lebar dari elemen tekannya tidak boleh melebihi batasnya, λp, Jika rasio
tebal-terhadap-lebar dari satu atau lebih elemen tekan melebihi λp.Tetapi tidak boleh
terhadap-lebar dari setiap elemen tekan melebihi λr, disebut penampang dengan
elemen langsing.
32
𝐸
Batasan Rasio Tebal-terhadap-lebar = 0.11 x
𝐹𝑦
𝐸
λr = 0.31 x 𝐹𝑦 ........................................................(2.5.5-3)
Dimana :
Panjang Efektif
keadaan batas dari tekuk lentur, tekuk torsi dan tekuk-lentur yang sesuai.
Pn = Ag x Fcr ......................................................................(2.5.5-5)
𝐾𝐿 𝐸 𝐹𝑦
a. Bila ≤ 4.71 √ (𝑎𝑡𝑎𝑢 ≤ 2.25)
𝑟 𝐹𝑦 𝐹𝑒
𝐹𝑦
Fcr = [0.658 𝐹𝑒 ]. Fy ......................................................................(2.5.5-6)
𝐾𝐿 𝐸 𝑄.𝐹𝑦
b. Bila > 4.71 √ (𝑎𝑡𝑎𝑢 > 2.25)
𝑟 𝐹𝑦 𝐹𝑒
33
Fcr = 0.877.Fe................................................................................(2.5.5-7)
𝜋2 𝑥 𝐸
Fe = ..................................................................................(2.5.5-8)
𝐾.𝐿 2
( 𝑟 )
Dimana :
simetris yang mengalami momen lentur dan aksial. Komponen struktur yang
mengalami momen lentur dan gaya aksial harus direncanakan memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
Nu
Untuk 0,2
N n
N u 8 M ux M uy
1,0 ………………………………..……. (2.5.6-1)
N u 9 M nx M ny
Nu
Untuk 0,2
N n
Nu M M uy
ux 1,0 …………..……………………..……. (2.5.6-2)
2N u M nx M ny
Dengan:
34
Nu = Gaya tekan aksial terfaktor
dibebani oleh gaya-gaya yang berasal dari beban gempa rencana. SRPMK
Harus memenuhi :
35
2. Tahanan lentur pada sambungan yang diukur pada muka kolom,
[1,1R𝑦M𝑝]
𝐸=
Lℎ
Dimana :
yang didesain :
∑ M∗pc
∑ M∗pb
> 1,0 AISC 341-10 E.3.4a
36
∑ 𝑀 ∗ 𝑝𝑐 = Jumlah momen kolom di bawah dan diatas sambungan pada
diatas dan dibawah sambungan pada as balok,dengan reduksi akibat gaya aksial
Puc
tekan kolom dapat diambil sebesar : ∑ 𝑀 ∗ 𝑝𝑐 = ∑ 𝑍𝑐 (Fyc - ).
Ag
di daerah sendi plastis pada as kolom. Sumber : Ir. Muslinang Moestopo, Ph.D,I-
37
struktur bangunan. Analisis rasional yang dilakukan harus
3𝑏𝑐𝑓𝑡2
𝑐𝑓
Bila Nu≤ 0,75Ny,ϕvVn =0,6 ϕvfydctp [1 + 𝑑 ] (2.6.2-1)
𝑏 𝑑𝑐 𝑡𝑝
3𝑏𝑐𝑓𝑡2
𝑐𝑓 1,2𝑁𝑢
BilaNu≤0,75Ny,ϕvVn=0,6ϕvfydctp[1 + 𝑑 ] [1,9 − ] (2.6.2-2)
𝑏 𝑑𝑐 𝑡𝑝 𝑁𝑦
Dengan ϕv = 0,75.
Keterangan :
38
fy adalah tegangan leleh bahan pada daerah panel, Mpa
keterangan :
penuh atau las sudut untuk mengembangkan kuat geser rencana dari
39
dilas kepada pelat terusan sehingga dapat memikul bagian gaya yang
15.7.2.2.
tabel 7.5-1.
∗
∑ 𝑀𝑝𝑐
∗
∑ 𝑀𝑝𝑏
>1 (2.6-4)
Keterangan :
40
∗
∑ 𝑀𝑝𝑐 adalah jumlah momen-momen kolom dibawah dan diatas sambungan
∗
pada pertemuan antara as kolom dan as balok. ∑ 𝑀𝑝𝑐 ditentukan dengan
ada, diatas dan dibawah sambungan pada as balok dengan reduksi akibat
∗
gaya aksial tekan kolom. Diperkenankan untuk mengambil ∑ 𝑀𝑝𝑐 = ∑ 𝑍𝑐
perhitungan.
∗
∑ 𝑀𝑝𝑏 adalah jumlah momen-momen balok-balok pada pertemuan as
∗
balok da as kolom. ∑ 𝑀𝑝𝑏 ditentukan dengan menjumlahkan proyeksi kuat
tambahan akibat amplifikasi gaya gese dari lokasi sendi plastis ke as kolom.
∗
Sebagai alternatif, diperkenankan untuk menentukan ∑ 𝑀𝑝𝑏 dari hasil
41
Bila kolom-kolom memenuhi persyaratan pada butir 15.7.4 maka persyaratan
persamaan (15.3-2) dan memenuhi salah satu dari dua syarat berikut
ini :
kolom yang bukan merupakan bagian dari sistem pemikul gaya gempa
di suatu tingkat kurang daripada 20% dari gaya geser tingkat terfaktor;
dan (b) jumlah kuat geser rencana dari kolom-kolom yang bukan
bidang kolom di suatu tingkat kurang daripada 33% dari gaya geser
bidang tersebut tidak lebih daripada 10% dari dimensi tapak bangunan
rencana terhadap gaya geser tingkat terfaktor adalah 50% lebih besar
42
2.6.6.1.Kekangan sambungan :
secara lateral hanya pada daerah sayap atas balok bila suatu kolom
2) Bila suatu kolom tidak dapat ditunjukan masih bersifat elastis di luar
43
pemikul gempa dan perlu memenuhi ketentuan mengenai komponen
Kedua pelat sayap balok harus dikekang secara lateral dengan cara langsung
atau tak langsung. Panjang daerah yang tak terkekang secara lateral tidak boleh
44
2.7. Perencanaan Sambungan
persamaannya menjadi :
𝑹𝒖 ≤ ∅𝑹𝒏 (2.7-1)
Dimana :
berkekuatan tinggi dan 0,75 untuk tumpuan baut pada sisi lubang).
Ru = Beban terfaktor
½ ¾
5/8 7/8
¾ 1
45
7/8 1 1/8
1 1¼
1 1/8 1½
1¼ 1 5/8
Di atas 1 ¼ 1 ¼xd
Jarak antara pusat – pusat standar, ukuran berlebih, atau lubang – lubang
slot tidak boleh kurang dari 2 2/3 kali diameter nominal, d, dari pengencang, jarak
Ø. 𝑅𝑛 = 𝑓𝑛 . 𝐴𝑏 (2.7.1-1)
Dimana :
Ab : Luas tubuh baut tidak berulir nominal atau bagian berulir (mm2)
Kekuatan geser
Kekuatan tarik
nominal dalam
Deskripsi pengencang nominal, fnt
sambungan tipe
(MPa)
tumpu, fnv (MPa)
46
Baut A307 310 188
Dimana :
47
lc : Jarak bersih, dalam arah gaya, antara tepi lubang dan tepi lubang
Dimana :
n : Jumlah baut
𝑅𝑢 : Beban terfaktor
Ø. 𝑅𝑛 = 𝑓′𝑛𝑡 . 𝐴𝑏 (2.7.1-4)
Catatan : Bila tegangan yang diperlukan (frv) kurang dari atau sama
dengan 30 % dari
diperiksa.
𝑓𝑛𝑡
𝑓 ′ 𝑛𝑡 = 1,3 . 𝑓𝑛𝑡 − 𝑓𝑟𝑣 ≤ 𝑓𝑛𝑡 (2.7.1-5)
Ø.𝑓𝑛𝑣
Dimana :
Ab : Luas tubuh baut tidak berulir nominal atau bagian berulir (mm2)
Ø : Faktor reduksi(0,75)
48
frv : Tegangan geser yang diperlukan menggunakan kombinasi
0,9 . 𝑓𝑦 . 𝑎2 .𝑏
Ø. 𝑀𝑛 = + ∑𝑛𝑖=1 𝑇 . 𝑑 𝑖 (2.7.1-6)
2
Dimana :
Σd : Penjumlahan d
b : Lebar balok
fy : Tegangan leleh
moment connection) yang telah dibahas sebelumnya pada sub bab sambungan
kolom – balok.
49
2.7.3 Sambungan Las pada Plat Ujung
te = 0,707a
t≤6 3
6 ≤ t ≤ 13 5
13 ≤ t ≤ 19 6
t > 19 8
Ukuran maksimum dari las sudut dari bagian – bagian yang tersambung
harus :
Sepanjang tepi material dengan ketebalan kurang dari 6 mm, tidak lebih
besar dari ketebalan material dikurangi 2 mm, kecuali las yang secara khusus
50
Untuk kondisi las yang sudah jadi, jarak antara tepi logam dasar dan ujung kaki las
boleh kurang dari 2 mm bila ukuran las secara jelas dapat diverifikasi.
𝑅𝑢 ≤ ∅𝑅𝑛𝑤 (2.7.2-1)
Dimana :
Dimana :
Dimana :
struktur dengan pondasi sering disebut dengan istilah Plat landasan(base plate).
Pada umumnya suatu struktur base plate terdiri dari suatu plat, angkur serta sirip–
51
sirip pengaku (stiffener). Suatu sturuktur base plate dan angkur harus memiliki
kemampuan untuk mentransfer gaya geser, gaya aksial dan momen lentur ke
pondasi.
f f
x x
d
b B
0
f ,8 bf
0
m m
,95d
N
d
menjadi beberapa tipe, yaitu tipe dimana base plate tanpa beban momen lentur, atau
dalam bentuk idealisasi tumpuan, adalah tumpuan sendi.Dan base plate dengan
52
beban momen lentur yang terjadi, angkur harus didesain agar dapat menahan gaya
Kategori Sendi :
Dalam kasus ini suatu struktur base plate harus mampu memikul
gaya aksial serta gaya geser. Karena tidak ada momen lentur yang bekerja , maka
akan terjadi distribusi tegangan yang merata pada bidang kontak antara base plate
dan beton penumpu. Sedangkan angkur yang terpasang ditujukan untuk menahan
Pu
Vu
ØVu
ØPp
N
Gambar 2.8 Beban yang bekerja pada Base plate
Untuk kesetimbangan statis, reaksi tumpuan pada beton (Pp) harus segaris
𝑃𝑢 ≤ Ø . 𝑃𝑝 (2.8-1)
𝐴2
𝑃𝑝 = Ø . 0,85 . 𝑓 ′ 𝑐 . 𝐴1. √𝐴1 (2.8-2)
Dimana :
53
Pp : Gaya aksial nominal
Dimana :
μ : Koefisien friksi (0,55 untuk baja ke grout dan 0,7 untuk baja ke
beton)
Perhitungan Angkur :
tarik.
Kontrol geser :
Dimana :
54
Ab : Luas tubuh angkur (mm2)
( N 0,95.d )
m
2 (2.8-5)
( B 0,8.bf )
n
2 (2.8-6)
𝑑 𝑡𝑓
x=𝑓−2+ (2.8-7)
2
𝑁
𝑓= − 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑠 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑟 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑝𝑙𝑎𝑡 (2.8-8)
2
Maka :
𝑃𝑢
𝑡𝑝 ≥ 1,49. 𝑚𝑎𝑘𝑠(𝑚, 𝑛)√ (2.8-9)
𝐵 .𝑁.𝑓𝑦
Dimana :
Kategori Jepit :
Dalam kasus ini suatu struktur base plate harus mampu memikul
momen lentur yang terjadi. Sedangkan angkur harus didesain agar dapat menahan
gaya uplift serta gaya geser yang terjadi. Dalam kasus ini ada dua variabel yang
harus dihitung yaitu panjang Y dan gaya tarik pada angkur, Tu.
55
A1 = 𝐵 𝑥 𝑁 (2.8-10)
Dimana :
N : Panjangbase plate
Mu
Pu
Vu
f f
N
Gambar 2.9 Beban yang bekerja pada Base plate
Perhitungan Eksentrisitas :
f e
Vu Pu
q
Tu Y
N
Dimana :
56
Perhitungan Tegangan Tumpu Pada Beton :
𝐴2
𝑞 = Ø𝑐 . 0,85 . 𝑓 ′ 𝑐 . 𝐵√𝐴1 (2.8-12)
2
𝑁 𝑁 2𝑃𝑢 (𝑓+𝑒)
𝑌 = (𝑓 + 2 ) ± √(− (𝑓 + 2 )) − (2.8-13)
𝑞
𝑇𝑢 = 𝑞 . 𝑌 − 𝑃𝑢 (2.8-14)
Dimana :
Perhitungan Angkur :
Angkur yang direncanakan untuk memikul kombinasi beban geser dan tarik.
Kontrol geser :
Kontrol Tarik :
Dimana :
57
fnt : Tegangan tarik nominal (MPa)
( N 0,95.d )
m (2.8-17)
2
( B 0,8.bf )
n (2.8-18)
2
𝑑 𝑡𝑓
x=𝑓−2+ (2.8-19)
2
𝑁
𝑓= − 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑠 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑟 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑝𝑙𝑎𝑡 (2.8-20)
2
Maka :
𝑌
𝑃𝑢 .𝑚−( )
𝑡𝑝 = 2,11√ 2
(2.8-21)
𝐵 .𝑓𝑦
Dimana :
Mn ≥ Mpl (2.8-22)
𝑇𝑢 .𝑥
𝑀𝑝𝑙 = (2.8-23)
𝐵
𝑡𝑝2
𝑀𝑛 = 𝑀𝑝 = . 𝑓𝑦 (2.8-24)
4
Dimana :
58
B : Lebar base plate
59
BAB III
PERHITUNGAN STATIKA
: 4700 √ 25
: 23500 MPa
60
3.2 Pendimensian Struktur
3.2.1 Balok
tf : 16.0 mm ix : 20.50 cm
H2 : 428.0 mm
tf : 9.0 mm ix : 12.40 cm
H2 : 256.0 mm
61
3.2.2 Kolom (sumber : PT. CIGADING HABEAM CENTER)
tf : 32.0 mm ix : 21.90 cm
H2 : 392.0 mm
rx : 5.71 cm Xo : 3.77 cm
C
62
3.2.4 Pendimensian Balok Komposit
Sumbu koordinat ( X, Y, Z ) sama dengan sumbu lokal yang dipakai Staad Pro
d = 50 cm bf = 20 cm
tw = 1.0 cm H1 = 3.6 cm
Data perencanaan :
63
f'c = 25 Mpa fy = 240 Mpa
Es = 200000 Mpa ts = 12 cm
L1 = 360 cm L2 = 360 cm
beff 1/8 L beff 1/8 L
= 4700 25
= 23500 Mpa
= 270 / 8.51 = 32 cm
= 32 x 12 = 381 cm2
64
● Menentukan sumbu netral pada penampang komposit terhadap serat atas :
∑AY 5824.40
Ya = = = 11.77 cm
∑A 494.900
Yb = dg + ts - Ya
= 50 + 12 - 11.77 = 50.23 cm
y'' = Ya - ( 1/2 x ts )
Y' = Y - Ya
= 31 - 11.77 = 19.23 cm
= 107273.356 cm4
ItrX = 1/6 x ( 2.bf .tf 3 ) + ( dg - 2tf ) x tw3 + ( 1 - ( 0.63 x ts /btr )) x btr x ts3
3 3
= 1/6 x ( 2 x 20 x 1.6 ) + ( 50 - 2 x 1.6 ) x 1.0 +
3
( 1 - ( 0.63 x 12 / 32 )) x 32 x 12
= 27.31 + 47 + 41757.120
= 41831.227 cm4
65
ItrY = ( 1/12 x ts x btr3 ) + ( 2 x 1/12 x tf x bf3 ) + ( 1/12 x ( dg - 2 x tf ) x tw3 )
3 3
= ( 1/12 x 12 x 32 ) + ( 2 x 1/12 x 1.6 x 20 )+
= 34067.673 cm4
Ax = Aplat + Aprofil
= 381 + 114
= 495 cm2
Az = ( 2 x bf x tf ) + ( btr x ts )
= ( 2 x 20 x 1.6 ) + ( 32 x 12 )
= 445 cm2
Ay = ( dg x tw ) + ( btr x ts )
= ( 50 x 1.0 ) + ( 32 x 12 )
= 431 cm2
nilai Ax, Ay, Az, Ix, Iy, Iz, dipakai profil untuk digunakan sebagai tinjauan
desain dan digunakan pada analisa struktur ( statika ) komposit. Maka digunakan
66
● Menentukan lebar efektif untuk gelagar tapi ( Eksterior )
cm
0
72
=
L
L1 = 360 cm
1/8
= 4700 25
= 23500 Mpa
= 100 / 8.51 = 12 cm
= 12 x 12 = 141 cm2
67
Pendimensian penampang komposit :
∑AY 4386.20
Ya = = = 17.19 cm
∑A 255.200
Yb = dg + ts - Ya
= 50 + 12 - 17.19 = 44.81 cm
y'' = Ya - ( 1/2 x ts )
Y' = Y - Ya
= 31 - 17.19 = 13.81 cm
= 88927.247 cm4
ItrX = (1/6 x ( 2.bf .tf 3 )) + (( dg - 2tf ) x tw3 ) +( 1 - ( 0.63 x ts /btr )) x btr x ts3 )
3 3
= 1/6 x ( 2 x 20 x 1.6 ) + ( 50 - 2 x 1.6 ) x 1.6 +
3
( 1 - ( 0.63 x 12 / 12 )) x 12 x 12
= 7459.319 cm4
68
ItrY = ( 1/12 x ts x btr3 ) + ( 2 x 1/12 x tf x bf3 ) + ( 1/12 x ( dg - 2 x tf ) x tw3 )
3 3
= ( 1/12 x 12 x 12 ) + ( 2 x 1/12 x 1.6 x 20 )+
= 1622.234 + 2133 + 16
= 3771.542 cm4
Ax = Aplat + Aprofil
= 141 + 114
= 255 cm2
Az = ( 2 x bf x tf ) + ( btr x ts )
= ( 2 x 20 x 1.6 ) + ( 12 x 12 )
= 205 cm2
Ay = ( dg x tw ) + ( btr x ts )
= ( 50 x 1.6 ) + ( 12 x 12 )
= 221 cm2
nilai Ax, Ay, Az, Ix, Iy, Iz, dipakai profil untuk digunakan sebagai tinjauan
desain dan digunakan pada analisa struktur ( statika ) komposit. Maka digunakan
69
Untuk perhitungan balok komposit selanjutnya dapat dilihat dalam tabel :
Momen inersia komposit penampang berlubang (I.nett) dan tak berlubang (I.gross)
Profil
Luas komposit Momen inersia
Penampang L (cm)
( cm2 ) ( cm4)
komposit
Ax 495 Ix 41831.227
B. induk
500x200x10x16 1080 Ay 431 Iy 34067.673
Interior
Az 445 IZ 107273.36
Ax 368 Ix 23557.627
B. induk
500x200x10x16 720 Ay 304 Iy 11598.104
Interior
Az 318 IZ 100071.08
Ax 255 Ix 7459.319
B.induk
500x200x10x16 720 Ay 221 Iy 3771.542
Eksterior
Az 205 IZ 88927.250
70
Ax 216 Ix 1875.719
B.induk
500x200x10x16 500 Ay 182 Iy 2767.506
Eksterior
Az 166 IZ 82739.580
Ax 241 Ix 5284.027
B.induk
500x200x10x16 360 Ay 177 Iy 3319.842
Interior
Az 191 IZ 86890.150
Ax 192 Ix 1677.481
B.induk
500x200x10x16 360 Ay 158 Iy 2419.207
Eksterior
Az 142 IZ 77597.000
Ax 290 Ix 12390.427
B. anak
300x150x6.5x9 360 Ay 226 Iy 5305.660
Interior
Az 240 IZ 93226.560
Ax 216 Ix 1875.719
B. anak
300x150x6.5x9 360 Ay 182 Iy 2767.506
Eksterior
Az 166 IZ 82739.580
71
3.3 Pembebanan
karena tipe struktur masuk dalam sistem penahan beban angin utama
72
2. Kategori eksposur
5. Klasifikasi ketertutupan
Zg = 365.76 m
qh = 0.613 x Kz x Kzt x Kd x V²
P hisap = qh x G x Cpt
73
= 63.282 x 0.85 x 0.60
Beban Mati :
Penggantung = = 7 kg/m2
Plafond = = 11 kg/m2
= 165 kg/m2
a. Beban Mati
Diketahui :
= 288 kg/m2
Diketahui :
- Tebal adukan = 3 cm
74
= 3 cm x 21 kg/m2
= 63 kg/m2
Diketahui :
- Panjang gedung = 54 m
- Lebar gedung = 18 m
= (7.2x3.6)-(2.6x3.6)-(5.7x3.6)-(5.7x3.6))
= 66.24 m2
= 54 m x 18 m + 66.24 m2
= 1038.2 m2
Jadi :
= 470115 kg
= 57 kg/m2 x 1034.424 m2
= 58962.168 kg
75
Diketahui :
∑ = Jumlah balok
∑ = Jumlah balok
76
-Berat kuda-kuda dan gording
Diketahui :
∑ = Jumlah Kolom
Diketahui :
77
Arah x 1.5 212.4 250 79650
Bawah
Arah y 1.5 197.2 250 73950
90% 472117.5
= 200097.38 Kg
= 20009.7 Kg
Diketahui :
78
= 1038.2 m2 488.409 kg/m2 x 0.3
= 152126 kg
= 0.3 m2 x 96 x 6
= 172.8 kg
∑W = Wdead + Wlive
= 1221301.9 kg + 152298.5 kg
a. Beban Mati
Diketahui :
= 288 kg/m2
Diketahui :
- Tebal adukan = 3 cm
= 3 cm x 21 kg/m2
= 63 kg/m2
79
-Berat tegel keramik = 16.8 kg/m2
Diketahui :
- Panjang gedung = 54 m
- Lebar gedung = 18 m
= +(7.2x3.6)-(2.6x3.6)-(5.7x3.6))
= 86.76 m2
= 54 m x 18 m + 86.76 m2
= 1058.8 m2
Jadi :
= 479407 kg
Diketahui :
∑ = Jumlah balok
80
Panjang bentang Berat baja Jumlah balok Berat
Balok
(L) m (w) Kg/m (∑) Kg
∑ = Jumlah balok
Diketahui :
∑ = Jumlah Kolom
81
Atas 2.00 76 307.9 46800.8
Diketahui :
90% 321378.75
= 142113.44 Kg
= 14211.3 Kg
82
Berat balok induk 56116.32
Diketahui :
∑W = Wdead + Wlive
= 957110.1 kg + 62182.4 kg
a. Beban Mati
Diketahui :
= 288 kg/m2
83
Diketahui :
- Tebal adukan = 3 cm
= 3 cm x 21 kg/m2
= 63 kg/m2
Diketahui :
- Panjang gedung = 54 m
- Lebar gedung = 18 m
= +(7.2x3.6)-(2.6x3.6)-(5.7x3.6))
= 86.76 m2
= 54 m x 18 m + 86.76 m2
= 1058.8 m2
Jadi :
84
= 479407 kg
Diketahui :
∑ = Jumlah balok
∑ = Jumlah balok
85
Diketahui :
∑ = Jumlah Kolom
Diketahui :
90% 319803.75
86
= 81901 + 56116.32 + 4095.72
= 142113.44 Kg
= 14211.3 Kg
Diketahui :
∑W = Wdead + Wlive
= 955535.1 kg + 62182.4 kg
87
4. Berat struktur lantai 4
a. Beban Mati
Diketahui :
= 288 kg/m2
Diketahui :
- Tebal adukan = 3 cm
= 3 cm x 21 kg/m2
= 63 kg/m2
Diketahui :
- Panjang gedung = 54 m
- Lebar gedung = 18 m
= +(7.2x3.6)-(2.6x3.6)-(5.7x3.6))
88
= 86.76 m
= 54 m x 18 m + 86.76 m
= 1058.8 m2
Jadi :
= 479407 kg
Diketahui :
∑ = Jumlah balok
∑ = Jumlah balok
89
Panjang bentang Berat baja Jumlah balok Berat
Balok
(L) m (w) Kg/m (∑) Kg
Diketahui :
∑ = Jumlah Kolom
Diketahui :
90
Total Berat dinding lantai 4 352600
90% 317340
= 142113.44 Kg
= 14211.3 Kg
Diketahui :
∑W = Wdead + Wlive
= 953071.3 kg + 62182.4 kg
91
Berat total lantai 4 = 1015253.66 kg
a. Beban Mati
Diketahui :
= 288 kg/m2
Diketahui :
- Tebal adukan = 3 cm
= 3 cm x 21 kg/m2
= 63 kg/m2
92
Diketahui :
- Panjang gedung = 54 m
- Lebar gedung = 18 m
= +(7.2x3.6)-(2.6x3.6)-(5.7x3.6)-(5.7x10.8))
= 25.2 m2
-Luas lantai 3 = Panjang gedung x lebar gedung +sisi luar gedung
= 54 m x 18 m + 25.2 m2
= 997.2 m2
Jadi :
= 451532 kg
Diketahui :
∑ = Jumlah balok
93
-Berat balok = L x ∑ balok x w
∑ = Jumlah balok
Diketahui :
∑ = Jumlah Kolom
Diketahui :
94
H Panjang B.Bata Berat
Dinding Arah
m L (m) kg/m2 kg
90% 314055
= 139530.08 Kg
= 13953.0 Kg
95
b. Beban Hidup (Wlive )
Diketahui :
∑W = Wdead + Wlive
= 919070.2 kg + 58566.9 kg
a. Beban Mati
Diketahui :
= 288 kg/m2
Diketahui :
- Tebal adukan = 3 cm
= 3 cm x 21 kg/m2
= 63 kg/m2
96
- Berat plafond = 11 kg/m2
Diketahui :
- Panjang gedung = 54 m
- Lebar gedung = 18 m
= +(7.2x3.6)-(2.6x3.6)-(5.7x3.6)-(5.7x10.8))
= 25.2 m2
= 54 m x 18 m + 25.2 m2
= 997.2 m2
Jadi :
= 451532 kg
Diketahui :
∑ = Jumlah balok
97
Panjang bentang Berat baja Jumlah balok Berat
Balok
(L) m (w) Kg/m (∑) Kg
∑ = Jumlah balok
Diketahui :
∑ = Jumlah Kolom
98
Tinggi, H Jumlah, ∑ Berat Profil Berat Kolom
Kolom
(m) (buah) (kg/m) (Kg)
Diketahui :
90% 502548.75
= 186330.88 Kg
= 18633.1 Kg
99
Dengan demikian, total berat beban mati untuk lantai 2, yakni :
Diketahui :
∑W = Wdead + Wlive
= 1159044.88 kg + 58566.9 kg
Lantai 7 1373600.39
Lantai 6 1019292.41
Lantai 5 1017717.41
Lantai 4 1015253.66
Lantai 3 977637.10
Lantai 2 1217611.73
100
3.4 Beban Gempa
3.4.1 Peta Zonasi Gempa Indonesia
101
102
103
3.4.2 Menentukan Nilai S S dan S I
■ Lokasi Gedung = Malang
■ Data didapat dari = Puskim.Pu.Co. Id
104
■ Maka didapat data :
SS ~ 0.789 g
S1 ~ 0.333 g
3.4.3 Menentukan Kategori Resiko bangunan dan faktor Keutamaan l e
Tabel 3.4.1 Kategori Resiko Bangunan Gedung dan Non Gedung Untuk
Beban Gempa
105
Lanjutan Tabel Diatas
106
Sumber : SNI 03-1726-2012 (Hal : 16 dari 138)
107
Untuk nilai SS 0.789 g berada diantara nilai
Ss = 1.000 Fa = 1.100
Maka untuk mendapatkan nilai Fa dari
Ss = 0.750 Fa = 1.200 Ss harus di interpolasi terlebih dahulu
sebagai berikut :
Ss = 0.789 Fa = ..........?
0.789 - 1.000
Fa = 1.100 + x 1.200 - 1.100 = 1.184
0.750 - 1.000
S1 = 0.333 g
Melalui Interpolasi Didapat :
Untuk nilai SS 0.333 g berada diantara nilai
S1 = 0.400 Fv = 1.600
Maka untuk mendapatkan nilai Fv dari
S1 = 0.300 Fv = 1.800 S1 harus di interpolasi terlebih dahulu
sebagai berikut :
S1 = 0.333 Fv = ..........?
0.333 - 0.400
Fv = 1.600 + x 1.800 - 1.600
0.300 - 0.400
= 1.734
SD1 = 2/3 x FV x S1
= 0.66667 x 1.734 x 0.333
= 0.385 g
SDS = 0.623 g
Sumber : SNI 03-1726-2012 (Hal : 25 dari 138)
108
Kesimpulan Jenis tanah yang berada di Kota Malang adalah Tanah Sedang
dengan Ketegori D.
untuk struktur dengan ketinggian < 12 tingkat dimana sistem penahan gaya
seismik terdiri dari rangka penahan momen beton atau baja secara keseluruhan
dan tinggi tingkat paling sedikit 3 m.
109
Tabel 3.4.7 : Koefisien Untuk Batas Atas pada Perioda yang dihitung
Tabel 3.4.8: Koefisien Untuk Batas Atas pada Perioda yang dihitung
Tipe Struktur penahan gaya lateral arah X dan arah Z adalah Rangka Baja
Pemikul Momen.
T a = 0,1 N
Arah X - (rangka baja pemikul momen) Arah Z - (rangka baja pemikul momen)
Ct = 0.0724 Ct = 0.0724
hn = 30.000 m hn = 30.000 m
x = 0.8 x = 0.8
Maka : Maka :
Ta = 0.1 x 8.000 Ta = 0.1 x 8.000
= 0.800 Detik = 0.800 Detik
T max = Cu. Ta
T max1 = 1.4 x 0.800 T max2 = 1.4 x 0.800
= 1.120 Detik = 1.120 Detik
110
3.4.7 Batasan Penggunaan Prosedur Analisis Gaya Lateral Ekivalen (ELF)
Kontrol :
Ts = SD1/SDS S DS = 0.623 g
= 0.6179 S D1 = 0.385 g
3,5 TS = 2.16265
T < 3.5 Ts, Sehingga digunakan prosedur analisa gempa statik
Dari Tebel diatas maka di dapat nilai Faktor R, Cd dan Ω0 untuk sistem penahan
gaya dengan menggunakan rangka beton bertulang pemikul momen khusus Sebagai
Berikut :
R = 8.00
Cd = 5.50
Ω0 = 3.00
111
3.4. 9 Menghitung Nilai Base Shear
V = CS. W Pasal 7.8.1 SNI 1726-2012
Keterangan :
CS = Koefisien Respons Seisimik
W = Berat Seismik Efektif
0,5 x S1
CS =
(R/Ie)
S1 = 0.333 g
V = CS. W
SDS 0.623 g
CS = = = 0.11681
(R/Ie) 8.00 1.50
SD1 0.385
CS Maks = = = 0.06444
T x (R/Ie) 1.120 x 5.33
0,5 x S1 0.5 x 0.333
CS Min = = = 0.03122
(R/Ie) 5.33
SD1 0.385
CSX = = = 0.06444
T x (R/Ie) 1.120 x 5.33
SD1 0.385
Csy = = = 0.06444
T x (R/Ie) 1.120 x 5.33
112
Kontrol :
CS min = 0.044 x SDS x 1.00
= 0.044 x 0.623 g x 1.00
= 0.0274118 ≥ 0.01 OK
Kesimpulan :
Nilai CS yang dipakai adalah = 0.03122
Vz = CS. W
= 0.0312 x 6621112.71
= 206702.862 Kg
Dimana :
C VX = Faktor distribusi vertikal
V = Gaya lateral design total atau geser di dasar struktur
Wi & Wx = Bagian berat seismik sfektif total struktur (W) yang ditempatkan
atau dikenakan pada tingkat i atau x
113
Untuk struktur yang mempunyai dengan perioda sebesar 2,5
detik atau lebih , K = 2
Tx = 1.120 Detik
Melalui Interpolasi Didapat :
Untuk nilai SS 1.120 g berada diantara nilai
Tx = 0.500 Kx = 1.000
Maka untuk mendapatkan nilai K
Tx = 2.500 Kx = 2.000 dari Tx harus di interpolasi terlebih
dahulu sebagai berikut :
Tx = 1.120 Kx = ..........?
1.120 - 0.500
Kx = 1.000 + x 2.000 - 1.000
2.500 - 0.500
= 1.310
Ty = 1.120 Detik
Melalui Interpolasi Didapat :
Untuk nilai SS 1.120 g berada diantara nilai
Ty = 0.500 Ky = 1.000 Maka untuk mendapatkan nilai K
dari Tz harus di interpolasi terlebih
Ty = 2.500 Ky = 2.000
dahulu sebagai berikut :
Ty = 1.120 Ky = ..........?
1.120 - 0.500
Kz = 1.000 + x 2.000 - 1.000
2.500 - 0.500
= 1.310
114
Gaya Gempa Lateral
115
3.5 Eksentrisitas Rencana (ed)
massa dan pusat rotasi lantai tingkat harus ditinjau suatu eksentrisitas
pada lantai tingkat itu, diukur tegak lurus pada arah pembebanan gempa
116
3.6 Pengaruh Beban Gempa (SNI 1726: 2012, Pasal 7.4.2)
1. E = Eh + Ev
2. Eh = ρ × QE
QE = adalah pengaruh gaya gempa horizontal dari V atau Fp.
ρ = 1.3 adalah faktor redudansi, (Pasal 7.3.4)
3. Ev = 0,2 SDS D
SDS = percepatan spektrum respons desain perioda pendek
(Pasal 6.10.4)
D = pengaruh beban mati
Kombinasi
1. 1.4 D
2. 1.2 D + 1.6 L
3. 1.2 + 0.2 0.623 D ± ρ QEX ± 0.3 ρ QEZ + L
1.325 D + 1.300 QEX + 0.390 QEZ +L
1.325 D + 1.300 QEX - 0.390 QEZ +L
1.325 D - 1.300 QEX + 0.390 QEZ +L
1.325 D - 1.300 QEX - 0.390 QEZ +L
117
0.775 D + 0.390 QEX + 1.300 QEZ
0.775 D + 0.390 QEX - 1.300 QEZ
0.775 D - 0.390 QEX + 1.300 QEZ
0.775 D - 0.390 QEX - 1.300 QEZ
118
3.7 Kontrol Simpangan Antar Lantai / Drift ( ∆ )
SNI 1726-2012 pasal 7.12.1 hal 66 untuk simpangan antar lantai tingkat
desain (∆) tidak boleh melebihi simpangan antar lantai ijin (∆a) seperti
∆a = 0.01 x h
= 0.01 x 4000
= 40 ≥ ∆2 = 6.761 mm…………….Aman
119
Defleksi arah Y ( Tingkat 2 )
∆a = 0.01 x h
= 0.01 x 4000
= 40 ≥ ∆2 = 16.2 mm…………….Aman
Simpangan
Simpangan antar lantai yang
Drift Total anatar lantai Tinggi di izinkan
(∆) lantai
Lantai
δex δez ∆x ∆z (∆a) ∆ ≤ ∆a
mm mm mm mm mm mm ∆x ≤ ∆a ∆y ≤ ∆a
120
BAB IV
ANALISA PERENCANAAN
4.1 Perhitungan Penampang Balok Komposit
4.1.1 Perhitungan Balok Induk Panjang 10.8 m
Hasil Output dari program Staad Pro dari kombinasi 2
Balok interior no .1566,1390,1230.
Mu (+) = 22299.9 kgm
Mu (-) = 35638.2 kgm
Vu = 17250.542 kg
- Material baja : Bj 37 ;
Tegangan leleh (fy) : 240 MPa
Tegangan putus (fu) : 370 MPa
Modulus elastisitas baja : 200000 MPa
- Tebal pelat beton : 12 cm
- Mutu Beton (f'c) : 25 MPa
- Modulus elastisitas beton (Ec) : 4700 f'c
: 4700 25
: 23500 MPa
Digunakan profil baja WF 500 x 200 x 10 x 16
Dari tabel baja diperoleh:
d = 500 mm Ix = 47800 cm4
bf = 200 mm Iy = 2140 cm4
tw = 10 mm ix = 20.5 cm
tf = 16 mm iy = 4.33 cm
r = 20 mm Sx = 1910 cm3
Ag = 114.2 cm2 Sy = 214 cm3
w = 89.7 kg/m Zx = 2096.4 cm3
Zy = 331.7 cm3
121
L = 10.8 m
0.12 m
b0 = 3.6 m
122
Pelat beton di transformasi ke penampang baja :
31.73 cm
12 cm
50 cm
20 cm
h = Jarak bersih antara sayap dikurangi radius
sudut pertemuan pada setiap sayap
h' = d - t f - (2 ∙ r 0 )
= 500 - 16 - 2 ∙ 20
= 444 mm
λf < λp Kompak!
λf < λp Kompak!
123
A. Kuat Lentur Nominal (Terhadap Momen Negatif)
- Perhitungan penulangan
- Perhitungan tinggi efektif pelat lantai
12 cm
100 cm
Beban terfaktor:
qu = 1.2 . qD + 1.6 . qL
= 1.2 . 453 + 1.6 . 196
= 856.59 Kg/m2
124
Dengan mengetahui nilai Ly/Lx maka dapat ditentukan nilai Mlx, Mly, Mtx
, Mty sesuai PBI 1971 hal 202 (plat terjepit penuh), yaitu:
2
Mtx = -0.001 . qu . Lx . x
2
= -0.001 . 856.59 . 3.6 . 36
= -400 kg.m
2
Mty = -0.001 . qu . Lx . x
2
= -0.001 . 856.59 . 3.6 . 36
= -400 kg.m
Mu 3996523
Momen nominal = = = 4440581.2 N.mm
ɸ 0.9
0.85 . f'c . b . d 2 . Mn
As = - -
2
fy 0.85 . f'c . b . d
125
= 8411.5 . 1 - 0.97657
= 8411.5 . 0.02343
= 197.07 mm2
As min = 0.002 . b . h
= 0.002 . 1000 . 120
= 240 mm2
β1 = 0.85 fc' = < 28 MPa
f'c = 25 MPa β1 = 0.85 - 25 - 28 . 0.05
7
= 0.87
Direncanakan tulangan = Ø 10
1
2
As = . 3.14 . 10 = 78.5 mm2
4
126
As . b 78.5 . 1000
s = = = 398.3 mm ≈ 350 mm
As,u 197.07
Kontrol:
As . b 78.5 . 1000
As = = = 224.3 mm2 > 197 2
mm (Ok)
s 350
jadi, digunakan tulangan Ø 10 - 350 mm
Syarat jarak maksimum tulangan plat:
3h = 3 . 120 = 360 mm
2700
= = 7.71 buah ≈ 8 buah
350
= 11420.0 ∙ 240
= 2740800.0 N
Tahanan tarik nominal tulangan
T sr = A sr ∙ f y
= 628.0 ∙ 240
= 150720.0 N
Karena gaya tarik beton diabaikan, maka garis netral plastis berada
di profil baja
127
Maka kesetimbangan gaya dapat di hitung sebagai berikut
T sr + T s = C smax - T s
T s = C smax - T s
T s = 2740800.0 - 150720.0
T s = 2590080.0
2590080.0
Ts = = 1295040 N
2
= 26.98 mm > t f = 16 mm
2700 mm
120 mm
500 mm
200 mm
128
Mencari Luasan T s
A1 = bf ∙ tf
= 200 ∙ 16
= 3200 mm2
A2 = y ∙ tw As = A1 + A2
= y ∙ 10 = 3200 + 10 y
= 10 y = 10 y + 3200
= 200 ∙ 16
= 3200 mm2
A 2 = ((d - 2 ∙ t f ) - y )) ∙ t w
= (( 500 - 2 ∙ 16 ) - y )) ∙ 10
= (468 - y ) ∙ 10
= 4680 - 10 y
As' = A1 + A2
= 3200 + 4680 - 10 y
= 7880 - 10 y
Cs = T sr + T s
129
972480.0
y= = 202.60 mm
4800
= ( 10 ∙ y + 3200 ) ∙ f y
= ( 10 ∙ 202.60 + 3200 ) ∙ 240
= 1254240.0 N
= ( 7880 - 10 y ) ∙ f y
= ( 7880 - 10 ∙ 202.60 ) ∙ 240
= 1404960 N
Kontrol: C s = T s + T sr
1404960 = 1254240.0 + 150720
1404960 = 1404960 ………………………
Ok!
130
A1 ∙ Y1) +(A2 ∙ Y2 )
Maka titik berat C s =(
A1 + A2
X1 = 168.23 mm
A1 ∙ Y1) +( A2 ∙ Y2)
Maka titik berat T s =(
A1 + A2
X2 = 209.61 mm
131
= 209.61 + 202.60 + 16 + 95
= 523.21 mm
ϕ Mn> Mu
As ∙ fy
a =
0.85 ∙ 𝑓𝑐′ ∙ b e
11420 ∙ 240
=
0.85 ∙ 25 ∙ 2700
= 47.77 < t s
a < ts
47.77 < 120 ……….Maka garis netral jatuh di Pelat
132
2700 mm
120 mm
500 mm
200 mm
= 200 y ∙ fy
= 200 y ∙ 240
= 48000 y
133
Gaya tarik Pada Baja
A3
Mencari luasan T s
A1 = bf ∙ tf
A2
= 200 ∙ 16
= 3200 mm2
A1
A 2 = (d - 2 ∙ t f ) ∙ t w
= ( 500 - 2 ∙ 16 ) ∙ 10 A3 = bf ∙ tf - y
= 468 ∙ 10 = 200 ∙ ( 16 - y)
= 4680 mm2 = 3200 - 200 y mm2
As' = A1 + A2 + A3
Ts = Cc + Cs
2659200 - 48000 y = 6885000.0 + 48000 y
2659200 - 6885000.0 = 48000 y + 48000 y
-4225800.0 = 96000 y
-4225800
y= = -44.02 mm
96000
134
Maka
C s = 48000 y T s = 2659200 - 48000 y
= 48000 ∙ -44.02 = 2659200 - 48000 ∙ -44.02
= -2112900 N = 4772100 N
Kontrol: Ts = Cc + Cs
4772100 = 6885000.0 + -2112900.0
4772100 = 4772100 ………………………
Ok!
Y2 = ½ ∙ d - ( 2 ∙ t f ) Y3 = ½ ∙ t f - y
= ½ ∙ 500 - ( 2 ∙ 16 ) = ½ ∙ (16 - -44.0 )
= 218.00 mm = 30.009 mm
135
Maka titik berat T s
A1 ∙ Y1 + A2 ∙ Y2 + A3 ∙ Y3
X2 =
A1 + A2 + A3
= 155.69 mm
ϕ Mn> Mu
136
Penghubung Geser
- Gunakan Stud Connector ½" x 5 cm.
- Gaya geser maksimum pada daerah momen positif adalah yang
terkecil dari :
- Kehancuran beton
V h = 0.85 ∙ f' c ∙ b e ∙ ts
= 0.85 ∙ 25 ∙ 2700 ∙ 120
= 6885000.00 N
- Leleh tarik dari penampang baja
Vh = fy ∙ As
= 240 ∙ 11420
= 2740800.0 N
Maka digunakan V h = 2740800 N
π ∙ 12.7
Asc = = 126.73 mm2
4
137
- Persyarataan antar penghubung geser
Jarak Minimum Longitudinal = 6d = 6 x 12.7 = 76.2 mm
Jarak Maksimum Longitudinal= 8t = 8 x 120 = 960 mm
Jarak tranversal = 4d = 4 x 12.7 = 50.8 mm
- Jumlah Stud yang diperlukan
Vh 2740800
N = = = 58.453 ≈ 59 buah
Qn 46889.31
10800.0
s = = 183 mm < 960 mm (Jarak Stud maksimum)
118/ 2
= (( 500 - 2 ∙ ( 16 + 20 )) ∙ 10
= 3424.0 mm2
138
- Kuat Nominal geser Penampang
ϕ V n = 0.90 ∙ 49305.60
= 44375.04 kg
Syarat:
ϕ Vn > Vu
= 0.707 ∙ 8
= 5.656 mm
Kekuatan desain persatuan panjang las fillet :
ϕ∙R nw = 0.75 ∙ te ∙ ( 0.6 x f uw )
139
50.8 mm
5 cm
( 1/2'' x 5 cm stud)
2 cm 59 @ 18.3 cm 2 cm
140
Kontrol lendutan
● Lendutan yang diijinkan
1 1
∆i = L= x 1080 = 3 cm
360 360
● Besar lendutan yang terjadi ( Metode momen area )
- Dari staadpro v8.i diperoleh nilai momen sebagai berikut :
Luas momen :
141
P6 = 1/3 x 36338 x 1.93 = 23377.45 kg.m2
∑MB = 0
( RA x 10.8 ) + ( P1 x 9.82 ) - ( P2 x 8.02 ) -
( P6 x 0.96 ) = 0
-110627.17
2
RA = = 7183.582 kg.m
-15.4
( P3 x 0.9 )
= 90948.751 kg.m3
6 3
= 90948.751 x 10 kg.cm
142
Lengan momen Pelat beton
1
y= ∙ hpelat
2
1
= ∙ 120 = 60 mm
2
ΣA∙y 6509600
𝑦ത = = = 131.5 mm
ΣA 49490.00
317.25 mm
120 mm 𝑦ത = 131.5 mm
500 mm
200 mm
1
Ip = ∙ b ∙ h3
12
3
1
= ∙ 317.3 ∙ 120
12
143
= 45684000.0 mm4
y y - 𝑦ത
Penampang A (mm2) I0 (mm4) I0+A ∙ d2(mm4)
(mm) d (mm)
As Ac
= ( Ec x ( ) + Es x ( )) / 2
As + Ac As + Ac
114.20
= ( 239616 x ( ) + 2039288 x
114.20 + 3240
3240.00
( )) / 2
114.20 + 3240
= 989007 kg/cm2
6
M.max 90948.751 x 10
∆x = = = 0.672 cm
Ek x Inett 989007 x 136790
144
4.1.2 Perhitungan Balok Anak Panjang 10.8 m
Hasil Output dari program Staad Pro dari kombinasi 2
Balok interior no .1567,1391,1231.
Mu (+) = 4949 kgm
Mu (-) = 7592 kgm
Vu = 3976 kg
- Material baja : Bj 37 ;
Tegangan leleh (fy) : 240 MPa
Tegangan putus (fu) : 370 MPa
Modulus elastisitas baja : 200000 MPa
- Tebal pelat beton : 12 cm
- Mutu Beton (f'c) : 25 MPa
- Modulus elastisitas beton (Ec) : 4700 f'c
: 4700 25
: 23500 MPa
Digunakan profil baja WF 300 x 150 x 6.5 x 9
Dari tabel baja diperoleh:
d = 300 mm Ix = 7210 cm4
bf = 150 mm Iy = 508 cm4
tw = 6.5 mm ix = 12.4 cm
tf = 9 mm iy = 3.29 cm
r = 13 mm Sx = 481 cm3
Ag = 46.8 cm2 Sy = 67.7 cm3
w = 36.7 kg/m Zx = 728.6 cm3
Zy = 151.8 cm3
145
L = 10.8 m
0.12 m
b0 = 3.6 m
146
Pelat beton di transformasi ke penampang baja :
31.73 cm
12 cm
30 cm
15 cm
h = Jarak bersih antara sayap dikurangi radius
sudut pertemuan pada setiap sayap
h' = d - t f - (2 ∙ r 0 )
= 300 - 9 - 2 ∙ 13
= 265 mm
λf < λp Kompak!
λf < λp Kompak!
147
A. Kuat Lentur Nominal (Terhadap Momen Negatif)
- Perhitungan penulangan
- Perhitungan tinggi efektif pelat lantai
12 cm
100 cm
Beban terfaktor:
qu = 1.2 . qD + 1.6 . qL
= 1.2 . 35 + 1.6 . 0
148
= 42.00 Kg/m2
Dengan mengetahui nilai Ly/Lx maka dapat ditentukan nilai Mlx, Mly, Mtx
, Mty sesuai PBI 1971 hal 202 (plat terjepit penuh), yaitu:
2
Mtx = -0.001 . qu . Lx . x
2
= -0.001 . 42.00 . 3.6 . 36
= -20 kg.m
2
Mty = -0.001 . qu . Lx . x
2
= -0.001 . 42.00 . 3.6 . 36
= -20 kg.m
Mu 195955
Momen nominal = = = 217728.0 N.mm
ɸ 0.9
0.85 . f'c . b . d 2 . Mn
As = - -
2
fy 0.85 . f'c . b . d
149
0.85 . 25 . 1000 . 95 2 . 217728.0
= - -
2
240 0.85 . 25 . 1000 . 95
= 8411.5 . 1 - 0.99886
= 8411.5 . 0.00114
= 9.55 mm2
As min = 0.002 . b . h
= 0.002 . 1000 . 120
= 240 mm2
β1 = 0.85 fc' = < 28 MPa
f'c = 25 MPa β1 = 0.85 - 25 - 28 . 0.05
7
= 0.87
150
Direncanakan tulangan = Ø 10
1
2
As = . 3.14 . 10 = 78.5 mm2
4
As . b 78.5 . 1000
s = = = 327.1 mm ≈ 300 mm
As,u 240.00
Kontrol:
As . b 78.5 . 1000
As = = = 261.7 mm2 > 240 mm2 (Ok)
s 300
jadi, digunakan tulangan Ø 10 - 300 mm
Syarat jarak maksimum tulangan plat:
3h = 3 . 120 = 360 mm
2700
= = 9.00 buah ≈ 9 buah
300
= 4678.0 ∙ 240
= 1122720.0 N
Tahanan tarik nominal tulangan
T sr = A sr ∙ f y
= 706.5 ∙ 240
151
= 169560.0 N
Karena gaya tarik beton diabaikan, maka garis netral plastis berada
di profil baja
953160.0
Ts = = 476580 N
2
= 13.24 mm > t f = 9 mm
120 mm
300 mm
150 mm
152
Mencari Luasan T s
A1 = bf ∙ tf
= 150 ∙ 9
= 1350 mm2
A2 = y ∙ tw As = A1 + A2
= y ∙ 7 = 1350 + 7 y
= 7 y = 7 y + 1350
= 150 ∙ 9
= 1350 mm2
A 2 = ((d - 2 ∙ t f ) - y )) ∙ t w
= (( 300 - 2 ∙ 9 ) - y )) ∙ 7
= (282 - y ) ∙ 7
= 1833 - 7 y
As' = A1 + A2
= 1350 + 1833 - 7 y
= 3183 - 7 y
Cs = T sr + T s
153
270360.0
y= = 86.65 mm
3120
= ( 7 ∙ y + 1350 ) ∙ f y
= (7 ∙ 86.65 + 1350 ) ∙ 240
= 459180.0 N
= ( 3183 - 7 y ) ∙ f y
= ( 3183 - 7 ∙ 86.65 ) ∙ 240
= 628740 N
Kontrol: C s = T s + T sr
628740 = 459180.0 + 169560
628740 = 628740 ………………………
Ok!
154
( A1 ∙ Y1) +(A2 ∙ Y2 )
Maka titik berat C s =
A1 + A2
X1 = 77.07 mm
( A1 ∙ Y1) +( A2 ∙ Y2)
Maka titik berat T s =
A1 + A2
X2 = 150.32 mm
155
d2 = X2 + y + t f + dx
= 150.32 + 86.65 + 9 + 95
= 340.98 mm
As ∙ fy
a =
0.85 ∙ 𝑓𝑐′ ∙ b e
4678 ∙ 240
=
0.85 ∙ 25 ∙ 2700
= 19.57 < t s
a < ts
19.57 < 120 ……….Maka garis netral jatuh di Pelat
156
2700 mm
120 mm
300 mm
150 mm
= 150 y ∙ fy
= 150 y ∙ 240
= 36000 y
157
Gaya tarik Pada Baja
A3
Mencari luasan T s
A1 = bf ∙ tf
A2
= 150 ∙ 9
= 1350 mm2
A1
A 2 = (d - 2 ∙ t f ) ∙ t w
= ( 300 - 2 ∙ 9 ) ∙ 7 A3 = bf ∙ tf - y
= 282 ∙ 7 = 150 ∙ (9 - y)
= 1833 mm2 = 1350 - 150 y mm2
As' = A1 + A2 + A3
Ts = Cc + Cs
1087920 - 36000 y = 6885000.0 + 36000 y
1087920 - 6885000.0 = 36000 y + 36000 y
-5797080.0 = 72000 y
-5797080
y= = -80.52 mm
72000
158
Maka
C s = 36000 y T s = 1087920 - 36000 y
Kontrol: Ts = Cc + Cs
3986460 = 6885000.0 + -2898540.0
3986460 = 3986460 ………………………
Ok!
Y2 = ½ ∙ d - ( 2 ∙ t f ) Y3 = ½ ∙ t f - y
= ½ ∙ 300 - ( 2 ∙ 9 ) = ½ ∙ (9 - -80.5 )
= 132.00 mm = 44.758 mm
159
Maka titik berat T s
A1 ∙ Y1 + A2 ∙ Y2 + A3 ∙ Y3
X2 =
A1 + A2 + A3
= 81.31 mm
ϕ Mn> Mu
160
Penghubung Geser
- Gunakan Stud Connector ½" x 5 cm.
- Gaya geser maksimum pada daerah momen positif adalah yang
terkecil dari :
- Kehancuran beton
V h = 0.85 ∙ f' c ∙ b e ∙ ts
= 0.85 ∙ 25 ∙ 2700 ∙ 120
= 6885000.00 N
- Leleh tarik dari penampang baja
Vh = fy ∙ As
= 240 ∙ 4678
= 1122720.0 N
Maka digunakan V h = 1122720 N
π ∙ 12.7
Asc = = 126.73 mm2
4
161
Jarak Maksimum Longitudinal= 8t = 8 x 120 = 960 mm
Jarak tranversal = 4d = 4 x 12.7 = 50.8 mm
- Jumlah Stud yang diperlukan
Vh 1122720
N = = = 23.94 ≈ 24 buah
Qn 46889.31
10800.0
s = = 450 mm < 960 mm (Jarak Stud maksimum)
48 / 2
= (( 300 - 2 ∙ ( 9 + 13 )) ∙ 7
= 2048.0 mm2
162
= 26542.08 kg
Syarat:
ϕ Vn > Vu
= 0.707 ∙ 8
= 5.656 mm
Kekuatan desain persatuan panjang las fillet :
ϕ∙R nw = 0.75 ∙ te ∙ ( 0.6 x f uw )
163
50.8 mm
5 cm
( 1/2'' x 5 cm stud)
2 cm 24 @ 45.0 cm 2 cm
164
Kontrol lendutan
● Lendutan yang diijinkan
1 1
∆i = L= x 1080 = 3 cm
360 360
● Besar lendutan yang terjadi ( Metode momen area )
- Dari staadpro v8.i diperoleh nilai momen sebagai berikut :
Luas momen :
165
P5 = 1/3 x 4949 x 1.26 = 2078.58 2
kg.m
P6 = 1/3 x 7592 x 2.34 = 5921.76 2
kg.m
∑MB = 0
( RA x 10.8 ) + ( P1 x 9.63 ) - ( P2 x 7.83 ) -
( P6 x 1.17 ) = 0
-21122.71
RA = = 1371.605 kg.m2
-15.4
( P3 x 0.9 )
= 22418.798 kg.m3
6 3
= 22418.798 x 10 kg.cm
166
- Mencari Inersia Balok komposit
Lengan momen Profil WF
1
y= ∙ hWF + hpelat
2
1
= ∙ 300 + 120 = 270 mm
2
ΣA∙y 3547260
𝑦ത = = = 82.98 mm
ΣA 42748.00
167
(diukur dari bagian atas pelat)
317.25 mm
120 mm 𝑦ത = 82.98 mm
300 mm
150 mm
1
Ip = ∙ b ∙ h3
12
3
1
= ∙ 317.3 ∙ 120
12
= 45684000.0 mm4
As Ac
= ( Ec x ( ) + Es x ( )) / 2
As + Ac As + Ac
46.78
= ( 239616 x ( ) + 2039288 x
46.78 + 3240
168
3240.00
( )) / 2
46.78 + 3240
= 1006837 kg/cm2
M.max 22418.798 x 10 6
∆x = = = 0.739 cm
Ek x Inett 1006837 x 30151
169
4.2 Perhitungan Penampang Kolom
Hasil Output dari program Staad Pro
Kolom 613 Kombinasi Kombinasi 5
Pu = 288816.54 kg
Kombinasi 9 Kombinasi 9
M1x = 14456 kgm M1x = 18184 kgm
M2x = 2403 kgm M2x = 10575 kgm
M1y = 1069 kgm M1y = 7771 kgm
M2y = 7420 kgm M2y = 11152 kgm
- Material baja : Bj 37 ;
Tegangan leleh (fy) : 240 MPa
Tegangan putus (fu) : 370 MPa
Modulus elastisitas baja : 200000 MPa
- Tebal pelat beton : 12 cm
- Mutu Beton (f'c) : 25 MPa
- Modulus elastisitas beton (Ec) : 4700 f'c
: 4700 25
: 23500 MPa
Kolom
Digunakan profil baja WF 500 x 500 x 16 x 32
Dari tabel baja diperoleh:
d = 500 mm Ix = 186543 cm4
bf = 500 mm Iy = 66681.5 cm4
tw = 16 mm ix = 21.9 cm
tf = 32 mm iy = 13.08 cm
r = 22 mm Sx = 7461.7 cm3
Ag = 389.8 cm2 Sy = 2667.3 cm3
170
w = 307.9 kg/m Zx = 8248.38 cm3
Zy = 4027.9 cm3
Balok
Digunakan profil baja WF 500 x 200 x 10 x 16
Dari tabel baja diperoleh:
d = 500 mm Ix = 47800 cm4
bf = 200 mm Iy = 2140 cm4
tw = 10 mm ix = 20.5 cm
tf = 16 mm iy = 4.33 cm
r = 20 mm Sx = 1910 cm3
Ag = 114.2 cm2 Sy = 214 cm3
w = 89.7 kg/m Zx = 2096.4 cm3
Zy = 331.7 cm3
1865430000 1865430000
+
∑ (EI / L)c 4000 4000
GB = =
∑ (EI / L)b 478000000 478000000
+
3600 7200
171
= 4.68
666815000 666815000
+
∑ (EI / L)c 4000 4000
GB = =
∑ (EI / L)b 478000000 478000000
+
3600 10800
= 1.88
Arah x Arah y
172
A. Aksi Aksial
Menghitung Rasio kelangsingan Arah x dan Arah y
kL 1.69 x 400
λx = = = 30.87
rx 21.9
kL 1.52 x 400
λy = = = 46.48
ry 13.08
1 kL 𝑓𝑦 240
λc = ∙ ∙ = ∙ 46.48 ∙ = 0.51
π ry 𝐸 π 200000
1.43 1.43
ω = = = 1.14
1.6 - 0.67λc 1.6 -( 0.67 x 0.51 )
fy
P n = Ag ∙ f cr = Ag ∙
ω
240
= 38976 ∙
1.14
= 8220803.04 N 822080.30 kg
Pu 288816.54
= = 0.413 > 0.2
ϕ∙Pn 0.85 ∙ 822080.30
B. Aksi Momen
Mengetahui apakah penampang kompak atau tidak
- Elemen pada batang tekan aksial
h = Jarak bersih antara sayap dikurangi radius
sudut pertemuan pada setiap sayap
h = d - t f - (2 ∙ r 0 )
= 500 - 32 - 2 ∙ 22
= 424 mm
173
Tekuk Lokal Flens
b 250 𝐸 200000
λf = = = 7.81 < λp = 0.56 = 0.56 = 16.2
tf 32 𝑓𝑦 240
λf < λp Kompak!
Pu 288816.54
= = 0.034 < 0.125
ϕb∙Py 0.90 ∙ 240 ∙ 38976
λf < λp Kompak!
200000
= 1.76 ∙ 130.8 ∙
240
- Konstanta torsi
174
1 3
J = ∙ 2 ∙ bf ∙ tf 3 + h - tw
3
1 3 3
= ∙ 2 ∙ 500 ∙ 32 + 500 - 16
3
= 11605333.33 mm4
c = 1
ho = Jarak antar titik-titik berat sayap
= d - tf
= 500 - 32
= 468 mm
rts2 = 20911
rts = 144.6 mm
200000
L r = 1.95 ∙ 144.61 ∙
0.7 ∙ 240
175
= 335696.68 ∙ 0.00730
= 28682.1 mm → 28.7 m
Maka L < Lp < Lr
4 < 6.65 < 28.7 Kompak!
Mn arah y = Mp = Z y ∙ f y
= 4027904 ∙ 240
= 966696960 N∙mm → 96669.70 kg∙m
Mr = . -
ϕb ∙ Mnx = 0.9 ∙ 197961.2 ϕb ∙ Mny = 0.9 ∙ 96669.70
= 178165.09 kg∙m = 87002.73 kg∙m
C. Pembesaran Momen, δb
Pembesaran Momen Arah x
kL 1.69 x 400
λ = = = 30.87
rx 21.9
M1
Cm = 0.6 - 0.4
M2
2403
= 0.6 - 0.4 = 0.53
14456
2 2
π . E . Ag π . 200000 . 38976
Ne1 = 2 =
𝐿 30.87 2
𝑘.
𝑟
= 80664305 N → 8066430.50 kg
176
Cm 0.53
δb = Nu = 288816.54 = 0.55 < 1.0
1 - 1 -
Nu1 8066430.5
Diambil δb = 1.0
Mux = δb . Mntu
= 1.0 . 14456
= 14456 kg.m
Cm 0.54
δb = Nu = 288816.54 = 0.59 < 1.0
1 - 1 -
Nu1 3557090.28
Diambil δb = 1.0
Muy = δb . Mntu
= 1.0 . 7420
177
= 7420 kg.m
D. Pembesaran Momen, δs
Pembesaran Momen Arah x
1 1
δs = Nu = 288816.54 = 1.04
1 - 1 -
Nu1 8066430.5
Pu 8 Mux Muy
+ + ≤ 1.0
ϕ∙Pn 9 ϕb∙Mnx ϕb∙Mny
8 33315.25 19557.50
0.413 + + = 0.7794 < 1.0 Ok!
9 178165.094 87002.73
178
4.3 Sambungan Balok Induk - Kolom
-Balok
Digunakan profil baja WF 500 x 200 x 10 x 16
-Kolom
Digunakan profil baja H BEAM 500 x 500 x 16 x 32
179
tf = 32 mm iy = 13.08 cm
3
r = 22 mm Sx = 7461.7 cm
Ag = 389.8 cm2 Sy = 2667.3 cm3
3
w = 307.9 kg/m Zx = 8248.4 cm
fu = 370 Mpa Zy = 4027.9 cm3
Es = 200000 Mpa Ec = 23500 Mpa
fy = 240 Mpa f'c = 25 Mpa
Didapat nilai gaya lintang (Vu) dan nilai Momen (Mu) dari program bantu
Staad pro 2008 sebesar :
Vu = 17250.5 kg = 172505.41 N
Mu = 356.38 kNm = 356382000 Nmm
180
Tahanan rencana :
Tu = Mu
= 712764 N
d
Ag = 20 x 175 = 3500 mm2
Φ Tn = 0.9 . Ag .fy
Φ Tn = 0.9 x 3500 x 240 = 756000 N
Las sambung gunakan las sudut ukuran a = 10 mm dengan kapasitas
te = 0.707 a
= 0.707 ∙ 10
= 7.07 mm
Φ Rn = 0,75 .(0,707.te) (0,6.fu las)
= 0.75 x ( 0.707 x 7.07 ) x( 0.6 x 485 )
= 1090.920443 N/mm
Kuat rencana :
Las
Φ R nw = 0,75 .(0,707.te) (0,6.fu las)
= 0.75 x ( 0.707 x 7.07 ) x( 0.6 x 485 )
= 1090.920443 N/mm
Plat penyambung
Φ R nw = 0,75 .(0,707.te) (0,6.fy plat)
= 0.75 x ( 0.707 x 7.07 ) x( 0.6 x 240 )
= 539.83692 N/mm
Gunakan las sepanjang 175 mm (pada ujung plat ) dan 265 mm (pada kedua sisi)
181
= 13859.856 mm2
Kekuatan Las
Rn = fu las x A BM
= 485 x 13859.856
= 6722030 N
182
= 1090.920443 N/mm
Kuat rencana :
Las
Φ R nw = 0,75 .(0,707.a) (0,6.fu las)
= 0.75 x ( 0.707 x 7.07 ) x( 0.6 x 485 )
= 1090.920443 N/mm
Plat penyambung
Φ R nw = 0,75 .(0,707.a) (0,6.fy plat)
= 0.75 x ( 0.707 x 7.07 ) x( 0.6 x 240 )
= 539.83692 N/mm
Panjang las yang diperlukan
Φ Tn 950400
= =
Φ R nw 1090.920443
= 871.191 mm
Gunakan las sepanjang 220 mm (pada ujung plat ) dan 330 mm (pada kedua sisi)
= 485 x 17424
= 8450552 N
Kontrol Kekuatan las
Ru ≤ Φ Rn
Ru ≤ 0.75 Rn
712764 N ≤ 0.75 8450552 N
712764 N < 6337914 N OK
183
Tipe baut = A325
diameter baut = 7/8 in. = 22.225 mm
2
Ab = 1 x π d
4
= 387.75124 mm2
kuat tarik min. = 825 Mpa
tebal plat = 10 mm
fu las = 485 Mpa
184
33.3 < S < 40
2
Gunakan shear plate dengan ukuran 10 x 285 mm sebagai penyambung shear plate
dengan flens kolom digunakan las sudut ukuran a = 6 mm dengan kapasitas
te = 0.707 a
= 0.707 ∙ 6
= 4.242 mm
Φ Rn = 0,75 .(0,707.a) (0,6.fu las)
= 0.75 x ( 0.707 x 4.242 ) x( 0.6 x 485 )
= 654.55 N/mm
Panjang las sudut yang diperlukan
Vu 172505.41
= = 263.55 mm
Φ Rn 654.55
Luas efektif las pada pada plat badan
A we = Panjang Las x Tebal plat
= 264 x 10
2
= 2635 mm
Kekuatan Las
Rn = fu las x A we
= 485 x 2635.472
= 1278203.9 N
185
Perhitungan pengaku flens kolom pada flens tarik balok :
Φ Rn = Φ 6.25 fy . tf2
= 0.9 x 6.25 x 240 x 1024
= 1382400 N
= Φ Rn > Tu
1.5
= 256 17.15 16 200000 x 240 x 32
0.39 1 + 4 - 0.2
500 32 16
= Φ Rn > Tu
= Φ Rn > Tu
186
B.Sambungan Balok Kolom Web
Didapat nilai gaya lintang (Vu) dan nilai Momen (Mu) dari program bantu
Staad pro 2008 sebesar :
Vu = 17250.5 kg = 172505.41 N
Mu = 356.38 kNm = 356382000 Nmm
Tahanan rencana :
Tu = Mu
= 712764 N
d
Ag = 20 x 175 = 3500 mm2
Φ Tn = 0.9 . Ag .fy
Φ Tn = 0.9 x 3500 x 240 = 756000 N
Las sambung gunakan las sudut ukuran a = 10 mm dengan kapasitas
te = 0.707 a
= 0.707 ∙ 10
= 7.07 mm
187
Φ Rn = 0,75 .(0,707.te) (0,6.fu las)
= 0.75 x ( 0.707 x 7.07 ) x( 0.6 x 485 )
= 1090.920443 N/mm
Kuat rencana :
Las
Φ R nw = 0,75 .(0,707.a) (0,6.fu las)
= 0.75 x ( 0.707 x 7.07 ) x( 0.6 x 485 )
= 1090.920443 N/mm
Plat penyambung
Φ R nw = 0,75 .(0,707.te) (0,6.fy plat)
= 0.75 x ( 0.707 x 7.07 ) x( 0.6 x 240 )
= 539.83692 N/mm
Gunakan las sepanjang 175 mm (pada ujung plat ) dan 330 mm (pada kedua sisi)
Kekuatan Las
Rn = fu las x A BM
= 485 x 13859.856
= 6722030 N
188
712764 N < 5041523 N OK
189
Φ Tn 950400
= =
Φ R nw 1090.920443
= 871.191 mm
Gunakan las sepanjang 220 mm (pada ujung plat ) dan 280 mm (pada kedua sisi)
= 8450552 N
Kontrol Kekuatan las
Ru ≤ Φ Rn
Ru ≤ 0.75 Rn
712764 N ≤ 0.75 8450552 N
712764 N < 6337914 N OK
190
bidang geser :
Φ Rn = Φ 0.4 fu . Ab
= 0.75 x 0.4 x 485 x 387.8
= 56417.806 N
n = Vu = 172505.41 = 3.0576413 = 4 baut
Φ Rn 56417.806
Gunakan shear plate dengan ukuran 10 x 285 mm2 sebagai penyambung shear plate
dengan flens kolom digunakan las sudut ukuran a = 6 mm dengan kapasitas
te = 0.707 a
= 0.707 ∙ 6
= 4.242 mm
191
Φ Rn = 0,75 .(0,707.te) (0,6.fu las)
= 0.75 x ( 0.707 x 4.242 ) x( 0.6 x 485 )
= 654.55 N/mm
Panjang las sudut yang diperlukan
Vu 172505.41
= = 263.55 mm
Φ Rn 654.55
Luas efektif las pada pada plat badan
A we = Panjang Las x Tebal plat
= 264 x 10
2
= 2635 mm
Kekuatan Las
Rn = fu las x A we
= 485 x 2635.472
= 1278203.9 N
Φ Rn = Φ 6.25 fy . tf2
= 0.9 x 6.25 x 240 x 1024
= 1382400 N
= Φ Rn > Tu
192
Φ Rn = tw 2 N tw 1.5 E x fyw x tf
0.39 1 + 4 - 0.2
d tf tw
1.5
= 256 17.15 16 200000 x 240 x 32
0.39 1 + 4 - 0.2
500 32 16
= Φ Rn > Tu
193
4.4 Perhitungan Pelat Landasan (Base Plate)
Hasil Output dari program Staad Pro
Pu = 288816.54 kg
Mu = 14456 kgm
Vu = 6845.69 kg
- Material baja : Bj 37 ;
Tegangan leleh (fy) : 240 MPa
Tegangan putus (fu) : 370 MPa
Modulus elastisitas baja : 200000 MPa
Kuat geser nominal angkur (Fv) : 166 MPa
- Mutu Beton (f'c) : 25 MPa
- Modulus elastisitas beton (Ec) : 4700 f'c
: 4700 25
: 23500 MPa
Baut yang digunakan : A325
- Kuat tarik minimum fub : 620 MPa = 6200 kg/cm2
194
Zy = 4027.9 cm3
N = 800 mm
B = 700 mm
f = 600 mm
Jumlah angkur Yang digunakan 4 buah Ø 19
d tf 600 500 32
x = f - + = - + = 66.00 mm
2 2 2 2 2
d . bf 500 . 500
n' = = = 250.00 mm
4 4
195
Menghitung eksentrisitas:
Mu 14456 ∙ 1000
e = = = 50 mm
Pu 288816.54
Y = N -2 ∙ e
= 800 - 2 ∙ 50.05
= 699.9 mm
A1 = B ∙ Y A2 = N ∙ B
196
q maks = 0.60 ∙ (0.85) ∙ 𝑓𝑐′ ∙ B ∙ Y ∙ (2)
Vu 6846 . 10
V ub = = = 17114.2 N
n 4
V ub 17114.23
fv = = 1 2
= 60.34
Ab ∙ π ∙ 19
4
197
tp perlu ≥ 1.49 . c .
B . ( N - 2e ) . f y
2888165.4
tp perlu ≥ 1.49 . 250.00 .
700 . ( 800 - 2 . 50.1) . 240
tp perlu ≥ 58.38 mm
620
= ∙ 19
4 ∙ 25
= 589 mm
Diambil Panjang angkur L = 600 mm
= 0.707 ∙ 25
= 17.68 mm
+ ( 2 ∙ ( d - 2 ∙ t f - 2 ∙ r 0 ))
+ ( 2 ∙ (500 - 2 ∙ 32 - 2 ∙ 22))
= 2930.29 mm
198
Las Fillet
Las Fillet
= 2930.29 ∙ 17.68
= 51793 mm2
= 456.00 ∙ 51792.8
= 23617516.8 N
ϕ∙R n = 0.75 ∙ 23617516.8
= 17713137.6 N → 1771313.76 kg
199
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa dan perencanaan gedung dengan portal baja didapat suatu
kesimpulan :
menambah besar momen inersia balok baja sehingga kekuatan balok menjadi
mengalami tekan.
b. Untuk mencapai aksi komposit yang diharapkan maka hal yang terpenting
terjadinya geser, sehingga dengan hilangnya gaya geser antara plat lantai dan
balok baja maka keduannya menjadi satu kesatuan dalam menahan momen.
yang lebih realistis karena didasarkan pada tegangan leleh baja, namun tetap
angka keamanan.
200
5.2 Saran
Dengan kemajuan teknologi saat ini, perencanaan struktur gedung portal, kita
STAAD PRO yang mampu menghasilkan penulangan dengan hasil output secara
langsung, tetapi tetap memperhatikan peraturan-peraturan yang ada akan lebih efisien
201
Daftar Pustaka
Umum.
Segala Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, sumber segala hikmah dan ilmu
pengetahuan. Shalawat dan salam bagi junjungan nabi besar kita, Muhammad
bimbingan, dukungan, serta bantuan dari berbagai pihak. Entah itu dukungan fisik
menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Oleh karena itu penulis
1. Terimakasih untuk kedua orang tua saya alm. Lalu Kahar dan Roswati yang
selalu menopang saya apapun keadaan saya, yang tak pernah lelah
yang tak akan pernah tergantikan oleh siapapun, dan yang tak pernah henti
memberikan doa restunya sehingga saya bisa sampai pada ke tahap ini.
Rendi, Laras, Alvi cepat nyusul wisuda juga, dan juga Gigha rajin belajar
bikin semangat, selalu bilang harus menyelesaikan skripsi baru boleh main
6. Untuk saudara-saudaraku satu kos “Jalan Raya Candi IIIA” yang ikut
SQUAD” Aris, Budi, Via, Kak Jecky, Ivan, Maya, Ecca, Pak Beni, Ikke.
8. Tak lupa kepada guru saya Trias Sembodo yang selalu meuntun dengan tak
kenal lelah tanpa pamrih saat mengerjakan skripsi sampai larut malam,
semangat serta membantu saat mengerjakan skripsi, Billy, Adi, Aviv, Zul,
Terimakasih atas semua dukungan dan doanya. Semoga Allah SWT selalu
memberikan balasan untuk semua keikhlasan yang telah diberikan kepaa penulis.
3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6
B1 B1 B1
3,6
B1 B1 B1 B1
B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1
Judul Skripsi :
2,2
2.6
B1 Void B1
B1 B1 B1 B1 B1
B2
STUDI PERENCANAAN GEDUNG 7
B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 Void B2 B2 B2 B2 B2 B2
1
LANTAI MENGGUNAKAN RANGKA
B2 BAJA PEMIKUL MOMEN KHUSUS
2,1
B1 PADA GEDUNG KULIAH FAKULTAS
B1 B1
5
B1 B1 B1 B1 B1 B1
B1 B2 B1 B1 B1 B1 ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI
B1 B1 B1
MALANG
1,5
B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1
Objek Studi :
3,6
3,6
B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1
B1 B1
B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1
1,5
3,6
B1 B1 B1 B1 B1 B1 B2 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1
Keperluan Tugas :
B1
B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2
Void SKRIPSI/TUGAS AKHIR
3,6
B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 Catatan :
3,6
B1 B1 B1 B1 B1 B1
B1 B1 B1 B1
Pembimbing 1: Pembimbing 2 :
200
500
16
150
32
500
9 10
Judul Gambar :
500
300
6.5
16
B1 B1 B1
3,6
B1 B1 B1 B1
B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1
Judul Skripsi :
2,2
2.6
B1 Void B1
B1 B1 B1 B1 B1
B2 STUDI PERENCANAAN GEDUNG 7
B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 Void B2 B2 B2 B2 B2 B2 LANTAI MENGGUNAKAN RANGKA
1
B2 BAJA PEMIKUL MOMEN KHUSUS
2,1
B1 PADA GEDUNG KULIAH FAKULTAS
B1 B1
5
B1 B1 B1 B1 B1 B1
B1 B2 B1 B1 B1 B1 ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI
B1 B1 B1
MALANG
1,5
B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1
Objek Studi :
3,6
3,6
B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1
B1 B1
B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1
1,5
3,6
B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 Keperluan Tugas :
B1
B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2
SKRIPSI/TUGAS AKHIR
3,6
B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 Catatan :
3,6
B1 B1 B1 B1 B1 B1
B1 B1 B1 B1
Pembimbing 1: Pembimbing 2 :
200
500
16
150
32
500
9 10
Judul Gambar :
500
300
6.5
16
K1 K1 K1 K1
3,6
K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 Judul Skripsi :
K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 Objek Studi :
3,6
K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1
Keperluan Tugas :
3,6
SKRIPSI/TUGAS AKHIR
3,6
K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 Catatan :
3,6
K1 K1 K1 K1 K1 K1
Pembimbing 1: Pembimbing 2 :
200
500
16
150
32
500
9 10
Judul Gambar :
500
300
6.5
16
16 Denah Kolom
9
32
B
G
C
3.60 ME Pantry
+ 0.00
F
2.20 Judul Skripsi :
KA. LAB KA. LAB
E Toilet Toilet
+ 0.00 + 0.00
Toilet Toilet STUDI PERENCANAAN GEDUNG 7
Lk Pr LAB. Museologi LAB. Kartografi Pr Lk LANTAI MENGGUNAKAN RANGKA
7.21 + 0.00 + 0.00 BAJA PEMIKUL MOMEN
5.00
KHUSUSPADA GEDUNG KULIAH
Gudang Gudang FAKULTAS ILMU SOSIAL
+ 0.00 + 0.00 UNIVERSITAS NEGERI MALANG
N
D Hall
+ 0.00 Objek Studi :
N N
3.60
A - 0.15 + 0.00 + 0.00 + 0.00 + 0.00 - 0.15 A
B Catatan :
3.60
B
C
A
1.85
A'
6.11
3.60 3.60 3.60 3.6 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Denah Lt. 1
Skala 1 : 200
Judul Gambar :
Denah Lantai 1
B
G
C
3.60 ME + 4.00 Pantry
Judul Skripsi :
F STUDI PERENCANAAN GEDUNG 7
LANTAI MENGGUNAKAN RANGKA
2.20 BAJA PEMIKUL MOMEN
KA. LAB KA. LAB
E Toilet Toilet
+ 4.00 + 4.00
Toilet Toilet
KHUSUSPADA GEDUNG KULIAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
Lk Pr R. Labotorium IPS R. Labotorium PPKN Pr Lk
7.21 + 4.00 + 4.00 UNIVERSITAS NEGERI MALANG
5.00
Objek Studi :
N
D Hall
N + 4.00 N
3.60
A + 3.98 + 4.00 + 4.00
+ 4.00 + 4.00 + 3.98
A
C Keperluan Tugas :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Denah Lt. 2
Skala 1 : 200
Judul Gambar :
Denah Lantai 2
B
G
C
3.60 ME Pantry Judul Skripsi :
+ 8.00
STUDI PERENCANAAN GEDUNG 7
F LANTAI MENGGUNAKAN RANGKA
2.20 BAJA PEMIKUL MOMEN
KHUSUSPADA GEDUNG KULIAH
E Toilet Toilet Toilet Toilet FAKULTAS ILMU SOSIAL
Lk Pr Ruang Kuliah Ruang Kuliah Ruang Kuliah Ruang Kuliah Pr Lk UNIVERSITAS NEGERI MALANG
7.21
+ 8.00 + 8.00 + 8.00 + 8.00
5.00
Objek Studi :
N
D Hall
+ 8.00
N N
3.60
A + 7.98 + 8.00 + 8.00 + 8.00 + 8.00 + 7.98 A
Keperluan Tugas :
C
B
3.60
B
C
A
1.85
A'
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Denah Lt. 3
Skala 1 : 200
Judul Gambar :
Denah Lantai 3
B
G Judul Skripsi :
C
ME Pantry
STUDI PERENCANAAN GEDUNG 7
3.60 LANTAI MENGGUNAKAN RANGKA
+ 12.00
BAJA PEMIKUL MOMEN
F KHUSUSPADA GEDUNG KULIAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
2.20 UNIVERSITAS NEGERI MALANG
E Toilet Toilet Toilet Toilet
Lk Pr Ruang Kuliah Ruang Kuliah Ruang Kuliah R. Microteaching Pr Lk Objek Studi :
7.21
+ 12.00 + 12.00 + 12.00 + 12.00
5.00
N
D Hall
+ 12.00
N N
A A Keperluan Tugas :
3.60 + 11.98 + 12.00 + 12.00 + 12.00 + 12.00 + 11.98
C SKRIPSI/TUGAS AKHIR
33.18
Ruang Kuliah Ruang Kuliah
R. Kesehatan Musholla Perpustakaan
Catatan :
7.21 + 12.00 + 12.00
+ 12.00 + 12.00 + 12.00
Lab. Komputer
+ 12.00
B
3.60
B
C
A
1.85
A'
Pembimbing 1: Pembimbing 2 :
6.11
3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Denah Lantai 4
B
G
C
3.60 ME Pantry
Judul Skripsi :
+ 16.00
3.60
A + 15.98 + 16.00 + 16.00 + 16.00 + 16.00 + 15.98 A
C Keperluan Tugas :
B
3.60
B
C
A
1.85
A'
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Denah Lt. 5
Skala 1 : 200
Judul Gambar :
Denah Lantai 5
B
G Judul Skripsi :
C
3.60 ME Pantry STUDI PERENCANAAN GEDUNG 7
+ 20.00 LANTAI MENGGUNAKAN RANGKA
BAJA PEMIKUL MOMEN
F KHUSUSPADA GEDUNG KULIAH
2.20 FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
E Toilet Toilet Toilet Toilet
Lk Pr Ruang Kuliah Ruang Kuliah Ruang Kuliah Pr Lk
7.21
+ 20.00 + 20.00 + 20.00
Ruang Kuliah Objek Studi :
+ 20.00
5.00
Hall
D + 20.00
N N
3.60
A + 19.98 + 20.00 + 20.00 + 20.00 + 19.98 A Keperluan Tugas :
C
N N
SKRIPSI/TUGAS AKHIR
33.18
Ruang Kuliah Ruang Kuliah Ruang Kuliah
7.21 + 20.00 + 20.00 + 20.00 Catatan :
Ruang Kuliah Ruang Kuliah
+ 20.00 + 20.00
B
3.60 B
C
A
1.85
A'
Pembimbing 1: Pembimbing 2 :
6.11
3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Denah Lt. 6
Skala 1 : 200 Judul Gambar :
Denah Lantai 6
B
G
C
3.60 ME Pantry
Judul Skripsi :
F STUDI PERENCANAAN GEDUNG 7
2.20 LANTAI MENGGUNAKAN RANGKA
BAJA PEMIKUL MOMEN
E Toilet Toilet KHUSUSPADA GEDUNG KULIAH
Lk Pr FAKULTAS ILMU SOSIAL
7.21
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
5.00 Hall
+ 24.00
Objek Studi :
D
N N
3.60
A + 23.98 Aula 2 Stage A
Aula 1 + 24.51
+ 24.00 + 24.00
C Keperluan Tugas :
N N
Stage
+ 24.51
Catatan :
B
3.60 B
C
A
1.85
A'
6.11
3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 Pembimbing 1: Pembimbing 2 :
7.21 7.21 7.21 10.81 7.21 7.21 7.21
A" 54.05
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Denah Lt. 7
Skala 1 : 200
Judul Gambar :
Denah Lantai 7
2 Stud 58 in - 220 mm
A
Judul Skripsi :
20mm 20mm
STUDI PERENCANAAN GEDUNG 7
LANTAI MENGGUNAKAN RANGKA
BAJA PEMIKUL MOMEN
Balok Induk KHUSUSPADA GEDUNG KULIAH
500 FAKULTAS ILMU SOSIAL
WF 500 x 200 x 10 x 16 UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Objek Studi :
A Keperluan Tugas :
SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Detail Balok Komposit
Skala 1 :100 Catatan :
100
Stud 58 in
Balok Induk
WF 500 x 200 x 10 x 16
Judul Gambar :
Potongan A - A
Skala 1 :100
Base Plate t = 60 mm
Judul Skripsi :
STUDI PERENCANAAN GEDUNG 7
LANTAI MENGGUNAKAN RANGKA
H Beam 500x500x16x32 BAJA PEMIKUL MOMEN
KHUSUSPADA GEDUNG KULIAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Objek Studi :
Las Fillet t = 25 mm
Keperluan Tugas :
SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Base Plat
Pembimbing 1: Pembimbing 2 :
Base Plate t = 60 mm
Judul Gambar :
7 7 7 7
8 in 8 in 8 in 8 in
Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung
PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm
Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung
PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm
18.00
A B C D
Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung
Plat Penyambung
Las Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175
PLx265
20 mm
x 175 x 20 mm Las Fillet
Lantai 7 a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm
24.00 m 7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung Plat Penyambung
7
8 in
PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm
Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung
Plat Penyambung
4.00
PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 PL
x 20330
mmx 220 x 20 mm
Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung
Plat Penyambung
Las Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175
PLx265
20 mm
x 175 x 20 mm Las Fillet
Lantai 6 a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm
20.00 m 7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung Plat Penyambung
7
8 in
PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm
Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung
Plat Penyambung
4.00
PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 PL
x 20330
mmx 220 x 20 mm
Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung
Plat Penyambung
Las Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175
PLx265
20 mm
x 175 x 20 mm Las Fillet
Lantai 5 a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm
16.00 m 7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung Plat Penyambung
7
8 in
30.00
PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm
Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung
Plat Penyambung
4.00
PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 PL
x 20330
mmx 220 x 20 mm
Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung
Plat Penyambung
Las Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175
PLx265
20 mm
x 175 x 20 mm Las Fillet
Lantai 4 a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm
12.00 m 7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung Plat Penyambung
7
8 in
PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm
Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung
Plat Penyambung
4.00
PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 PL
x 20330
mmx 220 x 20 mm
Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung
Plat Penyambung
Las Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175
PLx265
20 mm
x 175 x 20 mm Las Fillet
Lantai 3 a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm
8.00 m 7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung Plat Penyambung
7
8 in
PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm
Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung
Plat Penyambung
4.00
PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 PL
x 20330
mmx 220 x 20 mm
Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung
Plat Penyambung
Las Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175
PLx265
20 mm
x 175 x 20 mm Las Fillet
Lantai 2 a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm
4.00 m 7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung Plat Penyambung
7
8 in
PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm
Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung
Plat Penyambung
4.00
PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 PL
x 20330
mmx 220 x 20 mm
Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung
Plat Penyambung
Las Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175 x 20 mmLas Fillet PL 265 x 175
PLx265
20 mm
x 175 x 20 mm Las Fillet
Lantai 1 a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet
a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm a = 6 mm
0.00 m 7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung
7
8 in
Plat Penyambung Plat Penyambung
7
8 in
PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm
1.00
Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung Plat Penyambung
Plat Penyambung
PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 x 20 mm PL 330 x 220 PL
x 20330
mmx 220 x 20 mm
3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60
61.20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Las Fillet
a = 10 mm
Las Fillet Keperluan Tugas :
a = 6 mm
SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Plat Penyambung Plat Penyambung
PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm Catatan :
Plat Penyambung Kolom
Kolom PL 10 x 330 mm H Beam 500 x 500 x 16 x 32
H Beam 500 x 500 x 16 x 32
Potongan A - A
Sambungan Balok Kolom Flens
Skala 1 :10
Skala 1 :10
Pembimbing 1: Pembimbing 2 :
Judul Gambar :
Balok Induk
WF 500 x 200 x 10 x 16 Sambungan Balok - Kolom Flens
Potongan A - A
Potongan B - B
Potongan B - B
Skala 1 :10
Plat Penyambung
PL 20 x 330 mm
Las Fillet Plat Penyambung
a = 10 mm PL 20 x 265 mm
Las Fillet
a = 6 mm
Judul Skripsi :
STUDI PERENCANAAN GEDUNG 7
7
in LANTAI MENGGUNAKAN RANGKA
8
Setback 15 cm BAJA PEMIKUL MOMEN
KHUSUSPADA GEDUNG KULIAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
7
8 in Balok Induk UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Las Fillet
a = 10 mm
Keperluan Tugas :
SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Plat Penyambung Plat Penyambung
PL 10 x 285 mm PL 10 x 285 mm Catatan :
Plat Penyambung Kolom
Kolom PL 20 x 330 mm H Beam 500 x 500 x 16 x 32
H Beam 500 x 500 x 16 x 32
Potongan A - A
Sambungan Balok Kolom Web
Skala 1 :10
Skala 1 :10
Pembimbing 1: Pembimbing 2 :
Kolom
H Beam 500 x 500 x 16 x 32
Plat Penyambung
PL 20 x 200 mm
Judul Gambar :
Balok Induk
WF 500 x 200 x 10 x 16 Sambungan Balok - Kolom Web
Potongan A - A
Potongan B - B
Potongan B - B
Skala 1 :10