Anda di halaman 1dari 103

LAPORAN KERJA PRAKTEK

RANCANGAN PROGRAM PELATIHAN MOTIVASI KERJA PADA


KARYAWAN PT. MUHANDAS PERMATA SARANA (SEMARANG)
Diajukan untuk memenuhi syarat dalam menempuh kerja praktek

Disusun Oleh :

Nama : Febe Prasetyaning Diah

Nim : 521.18.0042

Program Studi : Psikologi

Jenjang : Sarjana

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS AKI

2022
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul : Rancangan Program Pelatihan Motivasi Pada

Karyawan Di PT Muhandas Permata Sarana

Nama : Febe Prasetyaning Diah

NIM : 5.21.18.0042

Program Studi : Psikologi

Program : Sarjana

Pembimbing : An Riwi Widyastuti, M. Psi

Telah disetujui dan diterima

Semarang, 8 Febuari 2022

Dosen Pembimbing Dekan Fakultas Psikologi

An Riwi Widyastuti, M. Psi Alice Zellawati, M. Psi


NIDN. 0624107301 NIDN. 0620067401

i
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Rancangan Program Pelatihan Motivasi Pada

Karyawan Di PT Muhandas Permata Sarana

Nama : Febe Prasetyaning Diah

NIM : 5.21.18.0042

Program Studi : Psikologi

Program : Sarjana

Telah diuji dan dinyatakan LULUS

oleh Tim Penguji Laporan Kerja Praktik Fakultas Psikologi

Universitas AKI

Semarang, 8 Febuari 2022

Nama Tanda Tangan

1. Dosen Pembimbing An Riwi Widyastuti, M. Psi ………………………

2. Dosen Penguji Alice Zellawati, M. Psi ………………………

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Psikologi

Alice Zellawati, M. Psi

NIDN. 0620067401

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur praktikan panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan
karunia-Nya yang telah memberikan kekuatan sehingga praktikan dapat
menyelesaikanlaporan kerja praktek ini yang berjudul “Rancangan Program
Pelatihan Motivasi Kerja Pada Karyawan PT.Muhandas Permata Sarana
Semarang”

Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kerja


praktek yang telah dilakukan di PT. Muhandas Permata Sarana Semarang. Praktikan
berharap apa yang telah praktikan lakukan dapat bermanfaat bagi perusahaanuntuk
meningkatkan motivasi kerja karyawan.

Selama proses penyusunan laporan praktikan ini tidak terlepas dari bantuan
beberapa pihak, dengan ini praktikan mengucapkan terimakasih atas dukungan, doa
dan nasihat yang diberikan kepada praktikan dalam menyelesaikan laporan ini.
Ucapan terimakasih ini praktikan sampaikan kepada :

1. Dr.Tri Purwani, S.E, M.M., selaku Rektor Universitas Aki Semarang


2. Alice Zelawati, M.Psi., selaku dekan fakultas Psikologi Universitas AKI
Semarang.
3. An Riwi Widyastuti, M.Psi., selaku dosen pembimbing yang senantiasa
meluangkan waktu kepada praktikan untuk memberi masukan, membimbing
dengan sabar dan memberi semangat sehingga laporan ini dapat diselesaikan
dengan baik.
4. Bapak Arif Yulianto,selaku pimpinan di PT Muhandas Permata Sarana
Semarang yang telah memberikan ijin melaksanakan kerja praktek di
perusahaan tersebut sekaligus menjadi pembimbing yang baik selama kerja
praktek berlangsung.

iii
5. Seluruh rekan kerja di PT Muhandas Permata Sarana Semarang yang telah
banyak membantu dan mendukung praktikan selama kerja praktek
berlangsung.
6. Kepada orang tua dan keluarga yang telah banyak memberikan semangat dan
motivasi sehingga dapat menyelesaikan laporan magang ini.
7. Teman-teman Psikologi terkhusus angkatan 2018 yang selalu saling
mendukung,menguatkan dan saling membantu dalam penyusunan laporan ini.
Praktikan menyadari, bahwa penyusunan laporan ini masih belum
sempurna dan masih banyak kekurangan karena keterbatasan praktikan,
maka dari itu praktikan mengharapkan segala kritik dan saran yang berarti
agar menjadi lebih baik. Akhir kata besar harapan praktikan agar Laporan
Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi kemajuan semua pihak.

Semarang,29 Januari 2021

Praktikan

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Tujuan Kerja Praktek ......................................................................................... 5
C. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 5
BAB II DENTIFIKASI ......................................................................................................... 6
A. Wawancara I....................................................................................................... 6
B. Wawancara II ..................................................................................................... 6
C. Hasil Observasi .................................................................................................. 7
BAB III TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 8
A. Pelatihan ............................................................................................................. 8
B. Motivasi ........................................................................................................... 12
C. Pelatihan Motivasi............................................................................................ 16
BAB IV METODE PELAKSANAAN ............................................................................ 23
A. Rancangan Program ......................................................................................... 23
B. Metode Analisis ............................................................................................... 24
C. Metode Pelatihan .............................................................................................. 25
BAB V HASIL RANCANGAN KEGIATAN ................................................................. 28
A. Gambaran Perusahaan ...................................................................................... 28
B. Struktur Organisasi .......................................................................................... 29
C. Hasil Rancangan Program Pelatihan ................................................................ 32
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 63
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 63
B. Saran ................................................................................................................. 63

v
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 65

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Guideline Wawancara..................................................................................... 67


Lampiran 2 Buku Bimbingan ............................................................................................. 73
Lampiran 3 Log Book .......................................................................................................... 78
Lampiran 4 Surat Ijin Magang ............................................................................................ 89
Lampiran 5 Bukti Pelaksanaan Magang ............................................................................ 90
Lampiran 6 Dokumentasi .................................................................................................... 91

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 5.2 ..................................................................................................................... 40


Tabel 5.3 ...................................................................................................................... 59
Tabel 2.1 ...................................................................................................................... 67

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peranan sumber daya manusia merupakan salah satu hal


terpenting dalam organisasi. Sumber daya manusia sendiri merupakan
elemen kunci dari sebuah organisasi hal ini dikarenakan manusia
memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan sumber
daya yang lain.Oleh karena itu,kesuksesan sebuah organisasi akan
ditentukan oleh kualitas kinerja karyawan,yang pada akhirnya juga
dapat mempengaruhi kualitas kerja yang baik.
Menurut Krisnanda (2014) salah satu aspek yang berkaitan
dengan sumber daya manusia yang harus diperhatikan disetiap instansi
adalah motivasi kerja para karyawan yaitu kesediaan karyawan untuk
mengarahkan segenap daya dan kepuasan kerja. Kinerja yang baik
akan mampu membantu tercapainya tujuan instansi sesuai dengan
yang telah direncanakan. Kinerja sendiri merupakan sikap, nilai, dan
moral serta alasan internal dan eksternal yang mendorong seseorang
untuk bekerja dan bertindak sesuai dengan bagiannya. ( Vance
Mitchell, 1998 )
Menurut Wibowo (2013) menjelaskan bahwa, kinerja di
pengaruhi oleh berbagai faktor antara lain kepuasaan karyawan,
kemampuan karyawan, motivasi, lingkungan kerja, dan
kepemimpinan. Disetiap instansi tidak hanya mengharapkan pegawai
yang mampu, cakap dan terampil, tetapi juga pegawai yang memiliki
kemauan untuk bekerja giat dan keinginan untuk mencapai hasil kerja
yang optimal.

1
2

Hafidzi dkk (2019) mengatakan bahwa motivasi memiliki


peranan dalam mencapai kepuasan kerja ,karena motivasi kerja
merupakan suatu pembangkit daya gerak yang menciptakan
kegairahan kerja seseorang,agar mereka mau bekerja sama, bekerja
efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai suatu
tujuan dengan menjalankannya secara bertanggung jawab kerja yang
tinggi. Motivasi bisa menjadi salah satu penyebab dari berkurangnya
kinerja karyawan.Jika motivasi yang diberikan kepada karyawan
kurang, maka kinerja yang diberikan juga kurang bagus. Dengan
adanya motivasi yang diberikan, maka para karyawan juga akan tetap
semangat dalam berkerja dan menaikan kinerja mereka sehingga
perusahaan juga akan mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Wibowo (2014) Motivasi adalah dorongan terhadap
serangkaian proses perilaku manusia pada pencapaian tujuan. Bagi
karyawan sendiri motivasi dapat dijadikan sebagai alat untuk
meningkatkan gairah dalam bekerja, memperdalam kecintaan atau
kesetiaan karyawan terhadap perusahaan,serta memperbesar
tanggungjawab dan partisipasi karyawa terhadap perushaan. Bagi
perusahaan, pemberian motivasi kerja sendiri merupakan suatu alat
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi secara
keseluruhan. Motivasi kerja merupakan suatu kesediaan dan kemauan
individu untuk mengeluarkan upaya dorongan kerja yang tinggi untuk
mencapai tujuan organisasi (Robbins & Judge, dalam Runtulalo, dkk
(2018).Seringkali perusahaan mengalami kendala yang menghambat
dalam meningkatkan kinerjanya, namun dengan banyaknya individu
yang memiliki motivasi kerja yang tinggi akan mendorong kemajuan
organisasi. Hal tersebut dikarenakan segala tugas dan tanggung jawab
akan segera dikerjakan dengan baik dan disiplin, kemudian tugas
lainnya akan dapat segera dikerjakan tanpa menunda-nunda waktu
3

untuk segera diselesaikan. Dalam memotivasi karyawan, pemimpin


harus memperhatikan dan memberikan pelatihan-pelatihan agar dapat
memaksimalkan secara baik untuk keberhasilan tujuan suatu
organisasi. Dengan motivasi diharapkan setiap karyawan dapat
membangkitkan keinginan untuk bekerja keras dan antusias untuk
mencapai produktivitas kerja yang tinggi,
Motivasi dapat mendasari seseorang dalam bekerja dan dapat
diberikan melalui training (pelatihan). Menurut Rivai & Sagala
(2013) training adalah proses secara sistematis mengubah tingkah
laku pegawai untuk mencapai tujuan organisasi. Pelatihan berkaitan
dengan keahlian dan kemampuan pegawai untuk melaksanakan
pekerjaan saat ini.
PT. Muhandas Permata Sarana beralamatkan di Jl. Brotojoyo
Tim. I No.18, Panggung Kidul, Kec. Semarang Utara, Kota Semarang,
Jawa Tengah 50178. PT. Muhandas Permata Sarana (MPS Security)
adalah sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang Jasa, yang
bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan pengembangan sumber
daya manusia terutama mengenai Training & Management Security
Service. Dengan mengacu pada UU RI No 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, PT Muhandas Permata Sarana hadir sejak tahun
2011 sebagai salah satu Badan Usaha Jasa Pengamanan yang memiliki
kompetensi dalam mengelola fungsi-fungsi perusahaan agar dapat
lebih terarah, lebih focus dan berkualitas, disamping itu juga
kemungkinan lebih efisien dalam hal biaya ( http://muhandas.com).
PT.Muhandas memiliki 21 karyawan yang bekerja di bagian
kantor pusat. Namun saat ini SDM (Sumber daya manusia ) pada
karyawan di PT. Muhandas sendiri masih mengalami kendala dalam
pengembangan kinerja pada karyawan,hal ini juga disampaikan oleh
Manager HR & Operasional di PT.Muhandas bahwa memang ada
4

kendala dalam penyelesaian tugas dengan tepat sesuai tengat waktu


yang telah di tentukan,seperti kurang memiliki tanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas masing masing sehingga menjadi
terbengkalai,dan komunikasi yang kurang baik diantara karyawan
yang membuat pekerjaan tidak dapat diselesaikan sesuai dengan
harapan atasan.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada
karyawan yang bekerja di PT.Muhandas, SY mengatakan bahwa
memang benar terjadi penurunan semangat kerja di PT.Muhandas.
Penurunan motivasi ditunjukan dari perilaku karyawan dimana SY
mengantakan bahwa penurunan kinerja yang terjadi yaitu terdapat
beberapa karyawan sering datang terlambat seperti tidak ada jam wajib
yang menentukan masuk jam berapa, bermain HP saat jam kerja,sering
meninggalkan kerjaan lalu nongkrong di depan kantor untuk
merokok,bahkan dalam pemenuhan target beberapa karyawan kurang
terdorong yang hasilnya target tidak tercapai pada waktu yang telah
ditentukan sehingga terjadi penambahan jam diluar jam kerja seperti
lembur, beberapa karyawan juga selalu bergantung kepada karyawan
lainyadan tidak dapat menyelesaikan pekerjaanya dengan maksimal
tanpa bantuan rekankerja yang lain .Hal ini tidak sejalan dengan ciri-
ciri motivasi yang disebutkan oleh Sudirman (2011) dimana ciri-ciri
orang yang memiliki motivasi itu, bisa tekun menghadapi tugas, ulet
menghadapi kesulitan dan tidak lekas putus asa, menunjukan minat
terhadap pembelajaran,lebih senang bekerja sendiri.
Dengan adanya motivasi, seorang karyawan akan terdorong
untuk melakukan kerja yang lebih baik daripada sebelumnya, dan hal
ini akan meningkatkan kinerja mereka.
Dari uraian latar belakang masalah diatas, pratikan
mengupayahkan suatu program motivation traning (pelatihan
5

motivasi) agar dapat meningkatkan kinerja para karyawan sehingga


lebih bisa menyadari tanggung jawab akan pekerjaannya bentuk upaya
yang akan diberikan berupa training (pelatihan).Melakukan pemberian
training merupakan suatu usaha untuk merubah perilaku karyawan
yang didasari oleh dorongan dalam dan luar,melalui proses sistematis
yang membuat individu sadar akan mencapai tujuan baik tujuan diri
sendiri maupun tujuan organisasi.

B. Tujuan Kerja Praktek


Adapun tujuan kerja praktek ini sendiri adalah membuat suatu
program untuk meningkatkan kinerja melalui pelatihan motivasi
kerja pada karyawan PT. Muhandas Permata Sarana Semarang .

C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dengan adanya kerja peraktek ini,diharapkan dapat
memberikan tambahan ilmu pada bidang Psikologi Industri an
Organisasi yang berkaitan dengan Program Pelatihan Motivasi
Kerja Karyawan .
2. Manfaat Praktis
Dari hasil kerja peraktek ini diharapkan dapat menjadi sebuah
landasan atau dasar rujukan untuk membuat suatu program
pelatihan yang berguna bagi unit kerja di PT.Muhandas terkait
dengan permasalahan penurunanan motivasi kerja pada karyawan.
BAB II
IDENTIFIKASI

A. Wawancara I
Nama inisial : SY
Jenis kelamin : Laki-laki
Jabatan : Manager HRD
Pewawancara : Febe Prasetyaning Diah
Hasil Wawancara :
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan salah
satu manager HRD PT.Muhandas Permata Sarana, ditemukan
beberapa data yang menunjukan bahwa karyawan memang
mengalami penurunan motivasi seperti kurang memiliki tanggung
jawab dalam menjalankan tugas masing masing sehingga tugas
menjadi terbengkalai dan tidak dapat selesai sesuai waktu yang
ditentukan,dan juga beberapa karyawan sering datang terlambat
seperti tidak ada jam masuk kerja yang tepat sehingga membuat
karyawan membutuhkan pelatihan guna meningkatkan semangat
kerja .

B. Wawancara II
Nama inisial : AY
Jenis kelamin : Laki-laki
Jabatan : Staff Oprasional
Pewawancara : Febe Prasetyaning Diah
Hasil Wawancara :
Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh salah satu
karyawan di PT Muhandas Permata Sarana ditemukan beberapa

6
7

keluhan yang dialamin oleh karyawan tersebut diantaranya,tekanan


dari atasan yang sangat berlebihan sehingga membuat mereka tidak
nyaman dalam mengerjakan pekerjaan itu yang membuat mereka tidak
dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Juga tidak adanya dukungan positif dari sekitar yang membuat
tidak adanya kepercayaan diri dalam bekerja,dan mereka juga merasa
tidak mendapatkan kompensasi yang sesuai dengan pekerjaan yang
mereka lakukan sehingga membuat mereka malas untuk berangkat
kerja tepat waktu.

C. Hasil Observasi
Dari hasil pengamatan yang dilihat oleh peraktikan selama
berada di lapangan ditemukan beberapa data yaitu :
1. Memang terdapat penurunan semangat kerja.
2. Karyawan terilahat kurang semangat dan antusias dalam
menyelesaikan tugas.
3. Tidak tercapainya target pada waktu yang ditentukan.
4. Terjadinya penurunan motivasi dimana terlihat beberapa karyawan
sering berprilaku datang terlambat.
5. Terlihat setiap diadakan rapat beberapa karyawan sering tidak
mengikutin rapat hingga selesai.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pelatihan
1. Pengertian Pelatihan
Menurut Gomes (dalam Winbaktianur, 2017) pelatihan adalah suatu
usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu
yang sedang menjadi tanggung jawab atau suatu pekerjaan yang ada
kaitannya dengan pekerjaannya. Pelatihan merupakan suatu proses
pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur sistematis dan
terorganisir dimana managerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan
teknis dalam tujuan terbatas Andrew E. Sikula (dalam Winbaktianur, 2017).
Rivai & Sagala (2013) menyebutkan bahwa pelatihan adalah proses
secara sistematis mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan
organisasi. Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegawai
untuk melaksanakan pekerjaan saat ini. Pelatihan memiliki orientasi saat ini
dan membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu
agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya. Sedangkan Menurut
Widodo (2015), pelatihan adalah rangkaian kegiatan individu yang secara
sistematis meningkatkan keterampilan dan pengetahuan sehingga dapat
tampil profesional di bidangnya. Pelatihan adalah proses pembelajaran yang
memungkinkan karyawan untuk melakukan pekerjaan mereka saat ini sesuai
standar.
Pelatihan sebagai metode untuk mendorong karyawan dalam bekerja
agar memiliki kemampuan terbaik untuk dapat meningkatkan kinerja
karyawan tersebut. Tujuan diadakannya pelatihan sendiri adalahuntuk
memenuhi standar kerja yang ditetapkan oleh perusahaan. Pelatihan sendiri
bisa didefinisikan sebagai upaya terencana untuk mempromosikan
pembelajaran mengenai pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan,
keterampilan dan perilaku para karyawan.

8
9

Menurut Sedarmayanti (2013) pelatihan ini merupakan suatu usaha


untuk lebih mengaktifkan pekerjaan para karyawan yang dirasa kurang aktif
sebelumnya,sehingga mengurangi dampaknya yang disebabkan karena
kurangnya pendidikan, pengalaman, dan kurangnya kepercayaan pada
karyawan saru Atau sekelompok karyawan tertentu.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
pelatihan adalah suatu proses sistematis yang mengubah perilaku karyawan
dan berkembang ke arah peningkatan tujuan organisasi.
2. Manfaat Pelatihan
Manfaat pelatihan menurut Veithzal Rivai (2014), dapat dikategorikan
sebagai berikut:
1) Manfaat untuk karyawan
a. Membantu karyawan dalam membuat keputusan dan pemecahan
masalah yang lebih efektif.
b. Melalui pelatihan dan pengembangan, variabel pengenalan,
pencapaian prestasi, pertumbuhan, tanggung jawab dan kemajuan
dapat diinternalisasi dan dilaksanakan.
c. Membantu mendorong dan mencapai pengembangandiri dan rasa
percaya diri.
d. Memberi informasi tentang meningkatnya pengetahuan
kepemimpinan, keterampilan komunikasi dan sikap.
e. Meningkatkan kepuasan kerja dan pengakuan.
2) Manfaat untuk perusahaan
a. Mengarahkan untuk meningkatkan profitabilitas atau sikap yang
lebih positif terhadap orientasi profit.
b. Memperbaiki pengetahuan kerja dan keahlian pada semua level
perusahaan.
c. Memperbaiki moral SDM.
10

d. Membantu karyawan untuk mengetahui tujuan perusahaan.


e. Menciptakan image perusahaan yang lebih baik.
3) Manfaat dalam hubungan SDM, intra dan antar grup dan pelaksanaan
kebijakan
a. Meningkatkan komunikasi antar grup dan individual.
b. Membantu dalam orientasi bagi karyawan baru dan karyawan
transfer atau promosi.
c. Memberi informasi tentang kesamaan kesempatan dan aksi
afirmatif.
d. Meningkatkan keterampilan interpersonal
e. Memberikan iklim yang baik untuk belajar, pertumbuhan dan
koordinasi
Latihan-latihan yang diberikan kepada para karyawan, juga
mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras. Hal ini disebabkan karena
karyawan-karyawan yang telah mengetahui dengan baik tugas- tugas dan
tanggung-jawabnya akan mencapai tingkat moral kerja yang lebih tinggi.
Maka dari itu diperlukan latihan-latihan bagi karyawan- karyawan agar
mereka siap dalam menangani tugasnya yang baru (Mathis & Jackson,
2006).
3. Indikator Pelatihan
Indikator-indikator pelatihan menurut Mangkunegara (2013),
diantaranya:
1) Tujuan pelatihan harus konkrit dan dapat diukur, oleh karena itu
pelatihan yang akan diselenggarakan bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan kerja agar peserta mampu mencapai kinerja secara
maksimal dan meningkatkan pemahaman peserta terhadap etika kerja
yang harus diterapkan.
11

2) Materi-materi pelatihan dapat berupa: pengelolaan (manajemen), tata


naskah, psikologis kerja, komunikasi kerja,disiplin dan etika kerja,
kepemimpinan kerja dan pelaporan kerja.
3) Metode yang digunakan adalah metode pelatihan dengan teknik
partisipatif yaitu diskusi kelompok, konfrensi, simulasi, bermain peran
(demonstrasi) dan games, latihan dalam kelas, test, kerja tim dan study
visit (studi banding).
4) Kualifikasi peserta peserta pelatihan adalah pegawai perusahaan yang
memenuhi kualifikasi persyaratan seperti karyawan tetap dan staf yang
mendapat rekomendasi pimpinan.
5) Kualifikasi pelatih (instruktur) pelatih/instruktur yang akan memberikan
materi pelatihan harus memenuhi kualifikasi persyaratan antara lain:
mempunyai keahlian yang berhubungan dengan materi pelatihan,
mampu membangkitkan motivasi dan mampu menggunakan metode
partisipatif.
4. Dimensi-Dimensi Pelatihan
Menurut Sofyandi (dalam Sry, 2019), dimensi program pelatihan yang
efektif yang diberikan perusahaan kepada pegawainya dapat diukur
melalui:
1) Materi pelatihan (isi pelatihan), yaitu apakah isi program pelatihan
relevan dan sejalan dengan kebutuhan pelatihan itu up to date.
2) Metode pelatihan, apakah metode pelatihan yang diberikan telah sesuai
untuk subjek itu dan apakah metode pelatihan tersebut sesuai dengan
gaya belajar peserta pelatihan.
3) Sikap dan keterampilan instruktur/pelatih, apakah instruktur mempunyai
sikap dan keterampilan penyampian yang mendorong orang untuk
belajar.
12

4) Lama waktu pelatihan, yaitu berapa lama waktu pemberian materi


pokok yang harus dipelajarin dan seberapa cepat tempo penyampaian
materi tersebut.
5) Fasilitas pelatihan, apakah tempat penyelenggaraan pelatihan dapat
dikendalikan oleh instruktur, apakah relevan dengan jenis pelatihan dan
apakah makananya memuaskan.

B. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Menurut Robbins (dalam Okky, 2013) menyebutkan bahwa Motivasi
didefinisikan sebagai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan individu,
kemauan untuk memberikan banyak usaha untuk mencapai tujuan
organisasi karena usaha.
Motivasi berasal dari kata motif yang berarti sesuatu yang mendorong
diri seseorang untuk bertindak atau bertingkah laku. Menurut Prihantanta
(2015) motif tidak berdiri sendiri,tetapi saling berkaitan dengan faktor-fator
lain,seperti faktor ekternal dan juga faktor internal,dan hal-hal yang
mempengaruhi motif disebut dengan motivasi. Motivasi adalah gejala
psikologis yang datang dalam bentuk dorongan,agar seseorang secara sadar
melakukan suatu tindakan dalam tujuan tertentu. Motivasi juga dapat
menjadi suatu bentuk usaha yang dapat membangkitkan semangat
seseorang atau kelompok untuk melakukan sesuatu karena mereka ingin
melakukannya dalam mencapai tujuan yang diinginkan atau mencapai
kepuasan dia dalam bekerja.
Dinham dan Scott (dalam Reza , 2016) menyatakan bahwa motivasi
mengacu pada stimulus perilaku dan tindakan, suatu motivasi internal yang
memotivasi seseorang untuk bertindak dalam konteks tertentu. Sedangkan
menurut Martoyo (Reza, 2016), motivasi dalam bekerja adalah yang
menimbulkan dorongan atau semangat dalam bekerja, atau dengan kata lain
13

mendongkrak semangat kerja. Salah satu teori motivasi yang terkenal


adalah Maslow’s Hierarchy of Needs Theory, yang membagi kebutuhan
manusia menjadi lima tingkatan, yaitu:
1) Kebutuhan fisiologis, kebutuhan dasar sebagian besar kehidupan
manusia, meliputi kebutuhan akan makanan, minuman, dan
tempat tinggal. Dan istirahat
2) Kebutuhan rasa aman, kebutuhan rasa aman dan perlindungan dari
bahaya fisik.
3) Kebutuhan sosial, termasuk cinta, rasa memiliki, diterima dengan
baik dalam beberapa kelompok tertentu dan persahabatan.
4) Kebutuhan akan harga diri, harga diri, self-control, achievement.
5) Kebutuhan akan persepsi diri, yaitu dorongan untuk menjadi
orang yang fit. Ambisinya meliputi pertumbuhan, menyadari
potensinya dan memenuhi kebutuhan individunya Bangun (2012).
Siagian (dalam Hastuti 2015) mendefinisikan motivasi kerja sebagai
motivasi yang memungkinkan seseorang memberikan kontribusi yang
sebesar-besarnya bagi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya.
Hal senada juga disampaikan oleh Hasibuan (2003) bahwa motivasi kerja
dapat dipahami sebagai keseluruhan proses mendorong atau merangsang
karyawan agar karyawan termotivasi untuk bekerja dengan senang hati dan
tanpa paksaan.
Motivasi dalam bekerja ini sangat penting untuk mengubah perilaku
karyawan yang sesuai dengan keinginan organisasi, meningkatkan
semangat kerja, meningkatkan disiplin kerja, meningkatkan prestasi dan
rasa tanggung jawab, serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi serta
loyalitas karyawan kepada perusahaan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa
motivasi merupakan keseluruhan dalam proses pemberian dorongan
14

ataupun rangsangan kepada karyawan sehingga karyawan yang termotivasi


bisa bekerja dengan rasa bahagia serta tanpa terdapatnya suatu paksaan.
2. Aspek-Aspek Motivasi Kerja
Menurut Anoraga (2014) aspek-aspek motivasi kerja yaitu :
1) Terdapatnya kedisiplinan dari karyawan
Perilaku, tingkah laku ataupun perbuatan pada karyawan buat
melaksanakan aktivitas-aktivitas kerja yang cocok dengan pola-pola
tertentu, keputusan-keputusan, peraturan-peraturan serta norma-norma
yang sudah diresmikan serta disetujui bersama baik secara tulis ataupun
lisan antara karyawan dengan industri, dan mampu menerima sanksi
apabila melanggar peraturan, tugas serta wewenang yang diberikan.
2) Imajinasi yang tinggi dan daya kombinasi
Membuat hasil kerja dari campuran ide-ide ataupun cerminan, disusun
secara lebih cermat, ataupun inisiatif sendiri, bukan ditiru serta bersifat
kontruktif sehingga membentuk sesuatu hasil ataupun produk yang
menunjang pada mutu kerja yang lebih baik.
3) Kepercayaan diri
Perasaan percaya yang dipunyai karyawan terhadap keahlian dirinya,
mempunyai kemandirian, bisa berfikir secara positif dalam menghadapi
realitas yang terjadi dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambil
sehingga bisa menuntaskan masalahnya dengan tenang.
4) Daya tahan terhadap tekanan
Respon karyawan terhadap pengalaman emosional yang tidak
mengasyikkan yang dialami sebagai ancaman ataupun karena adanya
ketidak seimbangan antara tuntutan serta keinginan yang dimiliki, serta
tekanan tersebut dituntaskan dengan metode tertentu yang khas untuk
tiap- tiap orang.
5) Tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan
15

Suatu kesadaran pada individu untuk melakukan kewajiban atau


pekerjaan, diiringi rasa keberanian menerima segala resiko, inisiatif yang
besar dalam menghadapi kesulitan terhadap pekerjaan dan dorongan yang
besar untuk berbuat dan menyesuaikan apa yang harus dan patut
diselesaikan.
Winardi (dalam Sakiman, 2019) mengungkapkan terdapat tiga aspek
motivasi yang mengarah tercapainya tujuan tertentu, yaitu :
1) Keinginan, ketika seseorang memiliki keinginan maka motivasinya
terpacu untuk melakukan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai yang
diinginkannya.
2) Kebutuhan, seseorang memiliki motivasi yang tinggi bila seseorang
butuh. Ketika seseorang membutuhkan sesuatu misalnya gaji,
kompensasi maka pekerjaan akan terpacu untuk melakukan
pekerjaannya dengan baik.
3) Rasa aman, seseorang akan berusaha melakukan sesuatu juga
disebabkan ketakutan saat orang tersebut tidak melakukan sesuatu
sehingga alasan motivasi muncul karena ketika seseorang melakukan
sesuatu dirinyamerasa aman.
Hasibuan (dalam Indra, 2012) menyebutkan bahwa ada beberapa
inidikasi yang memperlihatkan seorang karyawan termotivasi atau tidak
termotivasi dalam bekerja salah satu diantaranya adalah datang terlambat
dan pulang cepat serta tidak masuk kerja tanpa alasan yang jelas.
Berdasarkan pemaparan para ahli diatas dapat di simpulkan bahwa
aspek motivasi kerja adalah disiplin karyawan, imajinasi dan kombinasi
yang tinggi, kepercayaan diri, ketahanan terhadap tekanan, dan tanggung
jawab dalam melakukan pekerjaan.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja
16

Winardi (2011) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang


mempengaruhi motivasi kerja seorang karyawan berasal dari 2 faktor, yaitu
internal dan faktor eksternal.
1. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seorang
karyawan. Faktor internal terdiri dari persepsi mengenai diri sendiri,
harga diri, prestasi, harapan, kebutuhan, pembawaan individu, tingkat
pendidikan, dan pengalaman masa lalu.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri karyawan.
Faktor ini terdiri dari lingkungan kerja, pemimpin dan gaya
kepemimpinannya, tuntutan perkembangan organisasi, dan dorongan
atasan.

C. Pelatihan Motivasi
1. Pengertian
Menurut Rini & Widiana (2011), pelatihan motivasi adalah suatu
kegiatan yang bermaksud untuk dapat memperbaiki dan mengembangkan
sikap, tingkah laku, keterampilan, dan pengetahuan dari para karyawan,
sesuai keinginan dari perusahaan yang bersangkutan untuk mendorong
seseorang melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ketercapaiannya
tujuan tertentu.
Sunyoto (2012) menyebutkan bahwa ada beberapa tujuan diadakannya
pelatihan itu sendiri adalah:
1) Memperbaiki kinerja, dimana pelatihan dibutuhkan untuk mengisi
kekurangan kinerja sesungguhnya dan kinerja terprediksi karyawan.
2) Memutakhirkan keahlian para karyawan, dimana dengan pelatihan
karyawan dapat secara efektif menggunakan teknologi- teknologi baru.
17

3) Mengurangi waktu belajar, dimana ketika seleksi karyawan tidak


sempurna, maka pelatihan sering diperlukan untuk mengisi gap antara
kinerja karyawan yang diprediksikan dengan kinerja aktualnya.
4) Memecahkan masalah operasional, dimana pelatihan diberikan untuk
membantu karyawan dalam memecahkan masalah- masalah
organisasional dan melaksanakan pekerjaan secara efektif.
5) Promosi karyawan, dengan memotivasi karyawan melalui program
pengembangan karier yang sistematik.
6) Orientasi karyawan terhadap organisasi, dengan melakukan upaya
bersama agar ada orientasi karyawan terhadap organisasi dan pekerjaan
7) Memenuhi kebutuhan pertumbuhan pribadi, dimana pelatihan dan
pengembangan memainkan peran ganda denganmenyediakan aktivitas
yang membuahkan efektivitas organisasional yang lebih besar dan
meningkatkan pertumbuhan pribadi bagi semua karyawan.

2. Metode Pelatihan Motivasi


Metode yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan jenis pelatihan
yang akan dilaksanakan oleh suatu perusahaan. Menurut Riai, dkk (2013)
terdapat metode pelatihan di antaranya adalah:
1) On the job (OT) atau disebut juga dengan pelatihan intruksi pekerjaan
sebagai suatu metode pelatihan dengan cara paa pekerja atau calon
pekerja ditempatkan dalam kondisi pekerjaan yang rill, dibawah
bimbingan dan supervisi dari pegawai yang telah berpengalaman atau
seorang supervisor.
2) Rotasi digunakan untuk pelatihan silang (cross-train) bagi karyawan agar
mendapatkan variasi kerja, para pekerja memindahkan para peserta
pelatihan dari tempat kerja yang satu ke tempat kerja yang lainya.
3) Magang, melibatkan pembelajaran dari para pekerja yang lebih
berpengalaman, dan dapat ditambahkan pada teknik off the job training.
18

4) Ceramah kelas dan presentasi video. Ceramah adalah pendekatan terkenal


karena menawarkan sisi ekonomis dan material organisasi. Umpan balik
dan partisipasi dapat meningkat dengan adanya diskusi selama ceramah.
Televisi, film, slide dan film pendek sama dengan ceramah.
5) Pelatihan vestibule, wilayah atau vestibule terpisah dibuat dengan
peralatan yang sama dengan yang digunakan dalam pekerjaan. Cara ini
memungkinkan adanya transfer, repitisi, dan partipasi serta material
perusahaan.
6) Permainan peran dan model prilaku permainan peran adalah alat yang
mendorong peserta untuk membayangkan indentitas lain.
7) Case study, metode kasus adalah metode pelatihan yang mengggunakan
deskripsi tertulis dari suatu permasalahan ril yang dihadapi oleh
perusahaan atau perusaan lain.
8) Simulasi, permainan simulasi dapat dibagi menjadi dua macam. Pertama,
simulasi yang melibatkan simulator yang bersifat mekanik (mesin) yang
mengandalkan aspek-aspek utama dalam suatu situasi kerja. Kedua
simulasi komputer, metode ini sering berupa games.
9) Belajar Mandiri dan Proses Belajar Terprogram, Materi instruksional
yang direncanakan secara tepat dapat digunakan untuk melatih dan
mengembangkan para karyawan dan sangat berguna bagi karyawan yang
berjauhan teknik belajar mandiri berkisar pada cara manual sampai kaset
rekaman atau vidio.
10) Praktik laboratorium, pelatihan ini dilakukan di laboratorium dirancang
guna untuk meningkatkan keterampilan interpersonl.
11) Pelatihan diskusi dan kegiatan. Pelatihan diskusi dan kegiatan ini dapat
dipimpin instruktur atau difasilitasi oleh permintaan online yang
kemudian ditinjau oleh supervisor. Metode ini biasa digunakan untuk
melatih kemampuan pengambilan keputusan dimana peserta dapat belajar
satu dengan yang Iainnya.
19

12) Role playing, metode ini merupakan perpaduan antara metode kasus dan
program pengembangan.
13) In-basket techinque, metode ini memberikan peserta materiyang berisikan
berbagai informasi, seperti email khusus dari manajer, dan daftar telpon.
14) Management game, metode ini menekankan pada pengembangan
kemampuan problem-solving.
15) Behavior Modeling, modeling sebagai salah satu proses yang bersifat
psikologis mendasar dimana pola baru dari suatu perilaku dapat diperoleh
sedangkan pola yang sudah ada dapat diubah.
16) Outdoor Oriented Programs, program ini biasanya dilakukan disuatu
wilayah yang terpencil dengan melakukan kombinasi antara kemampuan
diluar kantor dengan kemampuan diruang kelas.
Sedangkan menurut Sedarmayanti (2016) terdapat beberapa metode
pelatihan,yaitu sebagai berikut:
1) On The Job Training yaitu Metode pelatihan yang dilaksanakan
ditempatkerja sebenarnya dan dilakukan sambil bekerja. Metode On The
JobTraining terdiri dari 2 jenis yaitu Informal On The Job (Dalam metode
ini tidak tersedia pelatih secara khusus. Peserta pelatihan harus
memperhatikan dan mencontohpekerja lain yang sedang bekerja untuk
kemudian melakukan pekerjaan tersebut sendiri) dan Formal On Teh Job
(Peserta mempunyai pembimbing khusus, biasanya ditunjuk seorang
pekerja senior ahli. Pembimbing khusus tersebut, sambil terus
melaksanakan tugasnya sendiri, diberi tugas tambahan untuk
membimbing peserta pelatihan yang bekerja di tempat kerjannya). On
The Job Training meliputi:
a. Rotation Of Assignment/Job Rotation/Planned Progression
(pertukaran atau rotasi pekerjaan), Tujuan rotasi pekerjaan adalah
memperluas latar belakang peserta dalam bisnis. Karyawan
20

berpindah melalui serangkaian pekerjaan sepanjang periode enam


bulan sampai dua tahun.
b. Coaching and Counselling (bimbingan dan penyuluhan),
pelatihan.Dilaksanakan dengan cara peserta harus melaksanakan
tugas dengan dibimbing oleh pejabat senior atau ahli.
c. Apprenticeship Training (magang), Magang dilakukan dengan cara
peserta mengikuti pekerjaan/kegiatan yang dilakukan oleh pemangku
jabatan tertentu, untuk mengetahui bagaimana cara melakukan suatu
kegiatan.
d. Demonstration and Example (demonstarasi dan pemberian
contoh),Pelatih harus memberi contoh/memperagakan cara
melakukan pekerjaan/cara bekerja suatu alat/mesin.
2) Off The Job Training adalah pelatihan yang dilaksanakan ditempat kerja
terpisah/diluar tempat kerja, dan diluar waktu kerja reguler. Off The Job
Training terdiri dari :
a. Simulation (simulasi), Dilakukan dengan cara menggunakan
alat/mesin dalam kondisi lingkungan yang dibuat sama dengan yang
sebenarnya. Alat/mesin maupun kondisi lingkungan merupakan tiruan
dari kondisi kerja sebenarnya. Simulasi ini mengacu pada materi yang
berupaya menciptakan lingkungan pengambilan keputusan yang
realistik bagi pelatih. Metode simulasi meliputi :
a) Case Study (studi kasus), Studi kasus adalah penyajian tertulis
dan naratif serangkaian fakta dari permasalahan yang dianalisis
dan dipecahkan oleh peserta pelatihan. Kasus ini digunakan
untuk merangsang topik diskusi, dan dari semua jenis topik,
sebagaimana halnya simulasi kasus dapat sederhana atau rumit.
b) Role Playing (bermain peran), Peserta diminta memainkan
peran tertentu, pada situasi tertentu dalam organisasi tiruan.
Diharapkan peserta memiliki pemahaman sikap dan perilaku
21

tertentu yang harus diambil dalam kaitannya dengan situasi


atau kondisi yang tertentu pula, melalui pengalihan
pengetahuan/pengalaman.
c) Business Game (permainan peran dalam bisnis), Bentuk latihan
simulasi yang dilakukan dalam kelas. Pengorganisasian para
pesertanya dilakukan dengan membagi peserta kedalam
beberapa tim yang bertugas untuk secara kompetitif
memecahkan masalah tertentu dari suatu organisasi tiruan.
d) Vestibule (pelatihan beranda), Metode pelatihan yang
digunakan untuk menggambarkan pelatihan dalam sebuah
ruang kelas bagi pekerjaan semi ahli. Penekanan metode
pelatihan ini cenderung pada belajar dibandingkan produksi,
pelatihan ini biasanya dipakai untuk melatih teller bank,
operator mesin, juru ketik dan pekerjaan sejenis.
e) Laboratory Training (pelatihan dengan laboratorium), Metode
pelatihan dengan peralatan laboratorium dilaksanakan dengan
cara peserta dibawa kedalam situasi yang dapat menyaksikan,
merasakan, dan mencoba sendiri tentang suatu kejadian/peran
sehingga pelatihan dapat lebih mantap dan lebih terkesan.
f) Sensitivity Training (pelatihan sensitivitas), Metode pelatihan
sensitivitas adalah Metode pelatihan untuk meningkatkan
sensitivitas antar pribadi dengan menuntut diskusi yang
terbuka danjujur tentang perasaan, sikap dan perilaku peserta
pelatihan.
g) Outbond/Widerness (pelatihan alam terbuka), Metode
pelatihan alam terbuka adalah metode yang digunakan untuk
menggambarkan program pengembangan manajemen dan
eksekutif yang berlangsung dialam terbuka yang meliputi
pendakian gunung, pelayaran, arung jeram, sepeda gunung dll.
22

h) Metode Permainan Metode permainan merupakan proses yang


memberikan materi pelatihan secara menarik, menyenangkan,
dan menantang di dalam menyampaikan materi pelatihan.
b. Presentation Information (presentasi informasi), meliputi :
a) Lecture (kuliah), Kuliah adalah penyajian informasi secara
lisan. Kuliah yaitu ceramah/pidato dari pelatih yang diucapkan
secara ilmiah untuk tujuan pengajaran dan kuliah merupakan
pelatihan paling umum.
b) Conference (konferensi/seminar), Koferensi dilakukan secara
berkelompok, berisi diskusi yang diawasi oleh evaluator.
Setelah diskusi selesai, evaluator menilai dan mengukur
keseluruhan diskusi yang telah dilakukan peserta.
c) Programmmed Instruction (instruksi terprogram), instruksi
terprogram adalah presentasi informasi yang sudah
menggunakan pola terprogram/tertentu.
BAB IV
METODE PELAKSANAAN

A. Rancangan Kegiatan
Rancangan yang akan dilakukan pada kerja peraktek ini berupa sebuah
Penyususan Program Pelatihan Motivasi yang bertujuan guna
meningkatkan kinerja atau semangat kerja para karyawan PT.Muhandas
Permata Sarana.
Pelatihan yang dilaksanakan adalah jenis pelatihan dengan metode
ceramah dan ice breaking dan dilaksanakan di dalam ruangan (indoor),
pelatihan yang dilakukan hanya di dalam ruangan dengan adanya
beberapa ketentuan-ketentuan, di antaranya: ruangan yang cukup luas
untuk menampung peserta, penataan dekorasi yang tepat agar
menimbulkan rasa nyaman pada peserta, pencahayaan yang pas (tidak
terlalu terang dan tidak terlalu redup), ventilasi udara yang cukup, sarana-
prasarana dalam ruangan lengkap serta tetap mematuhi protokol
kesehatan, menjaga jarak dan lain sebagainya.
1. Peserta Pelatihan
a. Peserta pelatihan dibatasi 25 orang.
b. Jenis kelamin tidak ditentukan, untuk laki-laki maupun
perempuan.
c. Peserta pelatihan yaitu Karyawan PT. Muhandas Permata Sarana
yang bekerja di kantor.
d. Pakaian yang dikenakan peserta sopan dan rapi.
2. Tujuan Pelatihan
Pelatihan motivasi kerja karyawan PT. Muhandas Permata
Sarana Semarang bertujuan:
a. Menggali kembali minat karyawan pada pekerjaannya

23
24

b. Untuk memotivasi peserta agar mampu menjalani pekerjaan


dengan efektif dan professional.
c. Untuk mendorong peserta menjadi karyawan yang efektif dan
senantiasa bekerja dengan benar amanah.
B. Metode Analisis
Metode yang digunakan untuk memproleh data permasalahan yang
ada di tempat kerja praktek adalah sebagai berikut:
1. Pengertian Wawancara

Menurut Esterbeg (dalam Sugiyono, 2015) wawancara adalah


pertemuan yang dilakukan oleh dua orang untuk bertukar informasi
maupun suatu ide dengan cara tanya jawab, sehingga dapat
dikerucutkan menjadi sebuah kesimpulan atau makna dalam topik
tertentu. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang
mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan
jawaban atas pertanyaan itu (Lexy, 2011).
Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara semi
terstruktur dimana akan dilakukan kepada salah satu manager di PT
Muhandas Permata Sarana . Tujuan dari penggunaan wawancara semi
terstruktur adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih
terbuka, pihak yang diwawancarai dapat diminta untuk mengemukakan
pendapat dan idenya Sugyono (2015).
2. Pengertian Observasi
Pengertian observasi adalah suatu metode pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara mengamati objek penelitian secara
langsung. Hal itu bertujuan untuk memperoleh hasil yang akurat
karena peneliti dapat menyaksikan, memahami, serta memperhatikan
objek dari dekat.
25

Teknik observasi yang digunakan adalah observasi partisipan


yang dimana observasi partisipasi merupakan jenis pengamatan yang
dilakukan dengan aktif terlibat langsung dalam berbagai hal yang
sedang diobservasi. Pengamat harus terjun langsung untuk melakukan
proses observasi dan mengamati langsung sehingga mendapat
gambaran yang jelas mengenai apa yang diamati.

C. Metode Pelatihan
1. Lecture (Ceramah)
Metode Ceramah adalah pendekatan terkenal karena menawarkan sisi
ekonomis dan material organisasi. Umpan balik dan partisipasi dapat
meningkat dengan adanya diskusi selama ceramah. Televisi, film, slide
dan film pendek sama dengan ceramah.
Metode pelatihan yang digunakan berbentuk ceramah yang diselingi
dengan ice breaking. Yang dimana Pelatihan bergaya ceramah/lecture
dapat menjadi sumber yang sangat berharga untuk mengkomunikasikan
informasi yang diperlukan dengan cepat. Karena pelatihan dengan
metode ini, pelatih dapat menyampaikan berbagai macam informasi/
mengajarkan pengetahuan kepada sejumlah besar orang pada
waktubersamaan.Pelatihan motivasi pada penelitian ini dilakukan oleh
trainer yang memberikan materi.
2. Diskusi Kelompok dan Kegiatan
Metode ini memungkinkan banyak karyawan untuk berlatih sekaligus,
dalam lingkungan yang lebih sesuai dengan departemen atau grup
mereka saat ini. Diskusi dan kegiatan ini dapat dipimpin instruktur atau
difasilitasi oleh permintaan online yang kemudian ditinjau oleh
supervisor. Metode ini biasa digunakan untuk melatih kemampuan
pengambilan keputusan dimana peserta dapat belajar satu dengan yang
Iainnya.
26

Metode pelatihan ini membahas kasus-kasus dengan mengambil


contoh kasus dari beberapa peserta sehubungan dengan materi yang
disajikan. Pihak yang terlibat adalah pemateri, peserta, fasilitator, dan
panitia.
Metode ini dapat dipakai oleh seorang pelatih dengan tujuan dapat
memecahkan suatu masalah berdasarkan argumentasi peserta pelatihan.
Dengan metode ini akan merangsang peserta pelatihan untuk terus
menerus memikirkan isi materi pelatihan, selama pelatih dapat
melibatkan seluruh peserta pelatihan maka metode ini mempunyai daya
serap tinggi. Oleh karena itu, metode diskusi merupakan metode
pelatihan yang memungkinkan peserta pelatihan menghadapi masalah,
yang menjadi fokus diskusi bukanlah debat yang kontroversial, tetapi
berbagi pengalaman untuk mengambil keputusan bersama.
3. Metode Permainan (Games)
Metode permainan merupakan proses yang memberikan materi
pelatihan secara menarik, menyenangkan, dan menantang di dalam
menyampaikan materi pelatihan. Oleh karena itu, pelatihanmerupakan
salah satu cara untuk memberikan materi pelatihan dengan cara yang
lebih menarik agar tidak terjadi kejenuhan peserta diklat. Dalam metode
permainan, biasanya peserta diharuskan memainkan permainan tertentu
secara berkelompok. Cara ini secara tidak langsung dapat menunjukkan
atau mendeskripsikan konsep.
Banyak model permainan yang bisa digunakan dalam
pelatihan.Dalam menentukan permainan yang tepat dapat mengurangi
kejenuhan, memacu semangat belajar, dan mempercepat pembauran
peserta pelatihan dalam memetik pelajaran yang terkandung dalam
permainan tersebut salah satunya kegiatan ice breaking . Ice breaking
merupakan cara tepat untuk menciptakan suasana kondusif.
27

Beberapa metode tersebut dapat dikombinasikan dalam aplikasinya


sehingga diharapkan akan meningkatkan partisipasi dan pemahaman
seluruh peserta dalam proses pelatihan motivasi tersebut.
BAB V
HASIL RANCANGAN KEGIATAN
A. Gambaran Perusahaan
1. Sejarah PT.Muhandas Permata Sarana
Muhandas Permata Sarana pertama kali berdiri pada tahun
2011, yang dimana pendiri pertamanya adalah Bapak H.Utriyanto.
Pertama berdiri Permata sarana hanya bergerak dibidang out sourcing
security saja dan hanya mendapatkan 6 orang satpam yang bergabung
di MPS.
Semakin berjalannya waktu pada tahun 2014 MPS pun mulai
menambah usaha lagi yaitu pelatihan untuk satpam.
Dan kini PT.Muhandas Permata Sarana mulai berkembang dengan
pesat dan sudah memiliki 22 mitra kerja di seluruh indonesia dan telah
menyediakan 1.600 pekerja security dan cleaning service.

2. Visi dan Misi Perusahaan


Visi
Menjadi sebuah perusahaan penyedia tenaga kerja yang selalu
memberikan perbaikan secara terus menerus serta berkelanjutan
diseluruh lini,sehingga menjadi perusahaan yang berintegrasi dalam
jasa bisnis penyedia tenaga kerja di indonesia.
Misi
Bergerak dinamis dibidang layanan terutama
pengamanan(security), cleaning service, perpakiran dan facility
management lainnya,agar menjadi perusahaan yang memberikan total
solution bagi perusahaan- perusahaan serta berbagai pihak yang
membutuhkan dengandidukung oleh komitmen untuk selalu
memberikan yang terbaik bagi klien.

28
29

3. Motto Perusahaan
Kebersamaan
Suatu sikap menghormati, serta menghargai dalam cikal bakal
keharmonisan dalam menjaga hubungan yang kami rajut sebagai
bentuk kebersamaan.
Kualitas
Suatu langkah dari mulai perencanaan dan kerja teamwork merupakan
komitment kami dalam upaya pencapaian kinerja yang maksimal.
Kepercayaan
Suatu langkah yang mengutamakan prisip kehati-hatian dalam
mengelolah resiko sebagai bentuk tanggung jawab dari kepercayaan
partner kerja.
Fokus
Suatu langkah selalu menggali potensi untuk hasil maksimal,dengan
tuntutan manajemen kami terus melaju, terarah sesuai dengan misi
perusahaan.
Dedikasi
Suatu langkah untuk meningkatkan kapasitas mencapai tahapan
pertumbuhan perusahaan,dan satu kebahagiaan ketika kesungguhan
dan kerja keras kami menjadikan kepuasan partner kami.

B. Struktur Organisasi
1. Pengertian
Struktur Organisasi adalah kerangka pembagian tanggung jawab
fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.
Adapun struktur organisasi PT Muhandas Permata Sarana Semarang
adalah sebagai berikut :
30

Sumber : Muhandas Permata Sarana


2. Deskripsi Jabatan
a. Direktur Utama
Tugas pokok adalah Mengkoordinasikan, mengawasi serta
memimpin manajemen Perseroan dan memastikan semua kegiatan
usaha Perseroan dijalankan sesuai dengan visi, misi dan nilai
Perseroan mengawasi dan menelaah manajemen risiko, sistem
pengendalian internal Perseroan, tata kelola perusahaan untuk
kepentingan Pemegang Saham minoritas dan pemangku kepentingan
lainnya, kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, serta memimpin
Departemen Legal, Sumber Daya Manusia, Teknik dan Komunikasi
Perusahaan.
b. Direktur SDM
Tugas pokok adalah Melakukan perencanaan, mengembangkan
dan implementasi strategi pada bidang pengelolaan dan juga
pengembangan SDM, seperti merekrut karyawan, kebijakan, kontrak
kerja, konsultasi, penggajian, peraturan, pelatihan, membangun
motivasi, evaluasi dan lain sebagainya.
c. Direktur Oprasional
31

Tugas pokok adalah melaksanakan koordinasi penyusunan,


perencanaan dan pengendalian, evaluasi serta pembinaan terhadap
seluruh kegiatan divisi Pemasaran dan divisi perencanaan serta
kantor cabang.
d. Manager HR
Tugas pokok adalah Merencanakan, mengatur, serta memantau
tindakan maupun aktivitas dari bagian Human Resource.
Mengembangkan maupun mengurus perencanaan Sumber Daya
Manusia. Bertanggungjawab dalam pengembangan dan juga
perencanaan bagian Human Resource, tujuan serta prosedur
pelaksanaannya.
e. Manager Oprasional
Tugas pokok manager oprasional cukup luas cakupannya
karena bertanggung jawab terhadap kegiatan manajerial,
produktivitas, hingga melakukan kontrol terhadap efektivitas dan
efisiensi yang sejalan dengan kebijakan di perusahaan.
f. Manager Perancangan
Tugas pokok adalah Mengesahkan transaksi
keuangan,menetapkan alokasi penggunaan anggaran, menyusun
rancangan kerja anggaran perusahaan.
g. Manager Finance & Account
Tugas pokok adalah Mengelola fungsi akuntansi dalam
memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan
keuangan perusahaan dan laporan lainnya sesuai kebutuhan
manajemen secara akurat dan tepat waktu, merencanakan dan
mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan serta
mengontrol realisasi penggunaan anggaran,melakukan fungsi
perpajakan guna mengontrol perencanaan, pelaporan dan pemenuhan
kewajiban perpajakan sesuai peraturan yang berlaku,melakukan
32

fungsi pengawasan transaksi keuangan guna memastikan semua


proses dan transaksi keuangan dijalankan sesuai SOP perusahaan dan
menganalisa keuangan dan analisa terkait lainnya untuk menentukan
strategi pemasaran bersama dengan divisi lain.
h. Manager Support Admin
Tugas pokok adalah memastikan semua tata kelola kegiatan
perusahaan berjalan dengan lancar,memberi support manajemen,
membantu segala aspek manajemen administrasi, memelihara, dan
mengelola inventaris aset dan persediaan barang, mengirim dan
menerima e-mail, membuat laporan dan memberikan support kepada
karyawan lain yang membutuhkan.

C. Hasil Rancangan Program Pelatihan


MODUL
RANCANGAN PROGRAM PELATIHAN MOTIVASI DI
PT.MUHANDAS PERMATA SARANA
A. Pendahuluan
Sumber daya manusia sanggat penting dalam menjaga
kestabilan perusahaan. Sebagai salah satu aset perusahaan, karyawan
perlu mendapatkan perhatian dari perusahaan. Hal ini sangat penting
karena kelangsungan dan pencapaian tujuan perusahaan tidak hanya
tergantung pada hal-hal yang bersifat material ataupun teknologi yang
dikembangkan, namun juga tergantung pada karyawan yang ada, oleh
sebab itu perusahaan harus mampu mengembangkan sumber daya
manusianya agar dapat mendorong kemajuan bagi perusahaan.
Pengembangan sumber daya manusia dimaksudkan untuk
meningkatkan produktivitas kerja individu, kelompok, dan keseluruhan
organisasi.
33

Motivasi merupakan salah satu faktor yang menentukan


produktivitas karyawan dalam bekerja. Motivasi adalah hal yang
menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia agar
mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi
menunjukkan kondisi yang dapat menggerakkan karyawan untuk
melaksanakan pekerjaannya. Untuk mencapai produktivitas yang
tinggi, diperlukan suatu pendekatan yang dapat memotivasi kerja
karyawan.
Besarnya produktivitas sangat ditentukan oleh motivasi kerja
karyawan. Dengan mengetahui motif dan motivasi yang diinginkan
karyawan, maka dapat disusun strategi pelatihan motivasi agar
produktivitas kerja dapat di pertahankan, atau ditingkatkan yang akan
berguna bagi karyawan dan juga organisasi.

B. Rancangan Jadwal Acara Pelatihan


Nama pelatihan : Pelatihan motivasi karyawan PT.
Muhandas Permata Sarana Semarang
Target : Karyawan PT. Muhandas Permata Sarana
yang bekerja di kantor pusat Semarang

Susunan Acara
Table 5.1
34

Waktu Durasi Kegiatan Penanggung


(Menit) Jawab

08.00-08.30 30’ Registrasi peserta

08.30-08.40 10’ Pembukaan

08.40-08.45 5’ Doa

08.45-08.50 5’ Sambutan ketua Fasilitator


pelaksana
08.50-08.55 5’ Sambutan Pimpinan
PT.Muhandas Permata
Sarana
08.55-09.10 15’ Perkenalan

09.10-09.20 10’ Pengondisian peserta


Trainer
09.20-09.30 10’ Kesepakatan jargon

09.30-09.40 10’ Pengondisian kelompok


peserta
game Fasilitator
09.40-10.00 20’ Ice breaking
“Ikut yang
Dilihat”
10.00-10.30 30’ Pre-test

10.30-11.30 60’ Materi 1 “Menegenali


Kembali Motivasi Trainer
Karyawan”
11.30-12.00 30’ Tanya jawab

12.00-13.00 60’ Ishoma Fasilitator

13.00-14.35 30’ Ice breaking


“Menangkap
35

Tupai Dengan Jala”

14.45-15.15 30’ Coffee break dan Fasilitator


istirahat

15.15-16.15 60’ MATERI 2 “Bersama Trainer


Menuju Sukses”
16.15-16.30 15’ Tanya Jawab
Trainer
16.30-16.50 20’ Evaluasi

16.50-17.00 10’ Penutup


Fasilitator
17.00 - Sayonara

C. PEMBUKAAN, CONDITIONING & ICE BREAKING


1. PEMBUKAAN
a. Tujuan Khusus
Pembukaan bertujuan mengawali semua rangkaian kegiatan
yang akan dilaksanakan selama kegiatan pelatihan. Selain itu, pada
pembukaan peserta diharapkan saling mengenal baik sesama peserta
maupun kepada fasilitator dan trainer.
b. Dasar Pemikiran
Kesan menarik dan tidak menariknya suatu kegiatan terletak
pada awalnya kegiatan. Perhatian positif yang diberikan peserta
akan lebih besar jika pembukaan kegiatan tampak menarik
perhatian dan menyenangkan. Perkenalan digunakan sebagai media
mengawali kegiatan untuk saling mengenal satu sama lain, sehingga
terjalin hubungan yang akrab dan mampu memahami satu sama
lain.
36

c. Materi
Perkenalan diri. Trainer memimpin doa bersama sebelum
pelatihan dimulai agar pelatihan berjalan lancar sesuai dengan apa
yang di inginkan. Trainer memperkenalkan diri dan memandu
peserta untuk saling berkenalan. Peserta satu persatu menyebutkan
nama lengkap dan nama panggilan.
d. Format
Peserta duduk membentuk huruf U
2. CONDITIONING
a. Tujuan khusus
1) Menertibkan peserta agar kegiatan tampak rapi.
2) Mempersiapkan peserta agar siap mengikuti pelatihan.
3) Mendiskusikan jargon yang akan disepakati bersama.
b. Dasar pemikiran
Pengondisian peserta diperlukan untuk mempersiapkan
peserta agar siap berkonsentrasi pada materi-materi yang akan
disampaikan pada mereka. Melalui conditioning, peserta
diarahkan pada rangkaian acara yang akan dilaksanakan.
Penyatuan kesepahaman dituangkan melalui kesepakatan yang
sebelumnya didiskusikan bersama sehingga titik perhatian
terpusat dan materi mampu terserap secara utuh.
c. Materi
1) Trainer menyampaikan pokok materi pelatihan yang akan
diterima peserta.
2) Menyusun komitmen bersama, trainer menawarkan dan
mendiskusikan peraturan yang akan ditaati peserta pelatihan.
3) Menyusun jargon. Trainer dan peserta bersepakat mengenai
jargon yang akan dipakai selama pelatihan. Misalnya,
37

“SEMANGAT SEMANGAT SEMANGAT!!” “YES YES


YES!”.
3. ICE BREAKING
a. Tujuan khusus
Ice breaking diadakan bertujuan memecahkan
kejenuhan, mencairkan suasana yang masih kaku dan saling
menjalin hubungan dengan saling mengenal satu sama lain.
Selain itu juga untuk menghilangkan batasan diri saat bersama-
sama, juga memupuskan rasa individualis yang berlebihan.
b. Dasar pemikiran
Melalui ice breaking suasana kondusif dapat tercipta.
Ketegangan dan kejenuhan peserta dapat teratasi melalui
permainan dan kerjasama tim yang menuntut kekompakan.
Selain itu, ice breking juga mengembalikan daya konsentrasi
yang semula menurun menjadi lebih tajam. Suasana pelatihan
pun menjadi dinamis karena adanya kesan yang menyenangkan
di awal acara.
c. Materi
Permainan dengan judul “Ikut yang Dilihat”. Trainer
meminta peserta untuk mengikuti permainan “Ikut yang
Dilihat”. Trainer menginformsikan petunjuk permainan.
Kata kunci dalam ice breaking ini ialah “Lakukan apa
yang saya lakukan, jangan lakukan apa yang saya
katakan”.Trainer terlebih dahulu memberi tahu kepada para
peserta aturan di atas berikut cara permainan kepada peserta,
apabila perlu berikanlah contoh seperti trainer mengucapkan
“pegang telinga” padahal trainer memegang kepala maka
peserta seharusnya memegang kepala karena kuncinya adalah
melakukan apa yang dilakukan trainer, bukan apa yang
38

diucapkan trainer. Setelah seluruh peserta mulai paham dan


mengetahuinya, maka trainer memulai melakukan game ice
breaking.
d. Tujuan
Mendorong peserta untuk berkonsentrasi pada apa yang
dihadapi dan lebih teliti dalam mengerjakan sesuatu.
Menumbuhkan sikap cekatan dalam bertindak, menumbuhkan
semangat berkompetisi secara sehat.
e. Format
Peserta berdiri membentuk lingkaran namun tetap
menjaga jarak.

D. Manfaat Pelatihan
1) Motivasi bisa memberikan keberanian pada karyawan. Keberanian
dalam hal ini adalah keberanian untuk berani bersaing dengan rekan
kerja, keberanian menyampaikan pendapat, keberanian
mengimplementasikan idea tau gagasan menjadi sebuah aksi nyata,
dan keberanian untuk mengubah kebiasaan yang buruk dalam hidup.
Dalam kehidupan kerja, keberanian individu sangat dibutuhkan agar
perusahaan bisa maju. Namun motivasi juga mengajarkan bahwa
keberanian tidak bisa diartikan dengan modal nekat karena harus
selalu ada perhitungan atau perencanaan yang matang.
2) Dalam Pelatihan Motivasi para karyawan juga akan diajarkan
mengenai kiat – kiat dalam mengatasi kebosanan dalam bekerja.
Dalam pelatihan ini karyawan bisa mendapatkan beberapa cara untuk
menciptakan hal baru di lingkungan kerja dengan tetap berpegang
teguh pada aturan kantor sehingga rasa bosan dan jenuh selama
bekerja bisa diatasi. Tidak hanya tips untuk individu karyawan,
perusahaan juga bisa mendapatkan beberapa kiat dan tips tentang
39

bagaimana menciptakan suasana kerja yang kondusif,


menyenangkan, dan tidak monoton sehingga semua karyawan bisa
tetap semangat dan tidak mudah jenuh.
3) Pelatihan motivasi juga akan memberikan kiat dan tips bagaimana
cara yang paling tepat untuk mengatasi kegagalan. Dalam hidup
manusia akan mengalami banyak sekali kegagalan dari mulai
kegagalan kecil hingga kegagalan besar. Dalam kehidupan kerja
beberapa kegagalan yang biasa terjadi diantaranya seperti gagal
memperoleh jabatan baru, gagal dalam mendapatkan suatu proyek,
gagal dalam mencapai target, gagal memperoleh bonus, dan lain
sebagainya. Dengan tips dan trik dalam mengatasi kegagalan,
karyawan akan lebih siap dan tidak akan mudah putus asa ketika
menghadapi kegagalan di lingkungan kerja mereka.
4) Pelatihan Motivasi dapat membantu menciptakan suasana kerja yang
lebih dinamis dan enerjik. Namun biasanya efek training hanya akan
dirasakan beberapa minggu setelah training diadakan. Pelatihan yang
baik dan professional akan bisa memberikan tips dan solusi bagi
perusahaan tentang bagaimana memelihara motivasi dan semangat
kerja setiap karyawan mereka. Trainer yang professional dan
berpengalaman tidak hanya bisa memberikan efek dalam jangka
pendek namun bisa membantu perusahaan dalam memelihara
motivasi karyawan mereka dalam jangka waktu panjang

“PRE TEST”
a. Tujuan Khusus
Mengukur kemampuan peserta dalam menghadapi suatu
problem. Mengetahui pola pikir kreatif dalam menghadapi suatu
permasalahan.
40

b. Metode
PETUNJUK PENGERJAAN
Peserta diminta mengisi setiap soal pernyataan yang telah di
sediakan dengan petunjuk yang ada. Bacalah dengan cermat
petunjuk untuk menjawab pernyataan ini. Tidak ada jawaban yang
salah selama jawaban itu merupakan gambaran keadaan anda
sekarang.
Pilih satu dari 4 (empat) alternatif jawaban untuk setiap
pernyataan yang tersedia. Berilah tanda checklist (√) pada salah
satu alternatif jawaban yaitu:
SS : Bila Sangat Setuju dengan pernyataan tersebut
S : Bila Setuju dengan pernyataan tersebut
TS : Bila Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut
STS : Bila Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut

SELAMAT MENGERJAKAN

Tabel 5.2

Pretest

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya saya tidak suka mengikuti SOP


perusahaan.

2. Saya melanggar aturan perusahaan yang


menurut saya kurang baik.

3. Saya membutuhkan bantuan dari rekan


saya untuk menyelesaikan pekerjaan
saya..
41

4. Beberapa pekerjaan sulit untuk saya


selesaikan.

5. Saya tidak pernah menunda-nunda dalam


menyelesaikan pekerjaan.

6. Saya hanya mengerjakan hal yang disuruh


pimpinan.

7. Saya jarang memberikan solusi terhadap


permasalahan perusahaan.

8. Saya berinisiatif mengerjakan sesuatu


tanpa disuruh pimpinan.

9. Saya berusaha mencapai hasil melebihi


target yang telah ditentukan.

10. Saya menghindari tugas yang sulit untuk


dikerjakan.

11. Saya mengembangkan kemampuan saya


dengan belajar hal-hal baru.

12. Saya menyelesaikan tugas sesuai waktu


yang diberikan.

13. Saya menunda mengerjakan pekerjaan


yang sulit.

14. Pimpinan saya mengeluhkan hasil kerja


saya.

15. Saya menikmati proses pengerjaan tugas


yang sukar.

16 Saya yakin mampu menyelesaikan tugas


tepat waktu.

17 Saya perna melanggar aturan-aturan


perusahaan.
42

18 Saya percaya diri dapat mencapai target


perusahaan.

19 Saya kehilangan ide saat pekerjaan saya


membutuhkan solusi.

20 Saya selalu was-was jika pimpinan tidak


puas dengan hasil kerja saya.

21 Dukungan dari rekan kerja membuat saya


semakin semangat dalam bekerja.

22 Saya datang lima belas menit sebelum


jam kerja dimulai.

23 Saya menikmati target yang menantang.

24 Saya bertanggung jawab atas setiap hal


yang saya kerjakan.

25 Saya pernah bolos dalam kegiatan


perusahan yang menurut saya kutang
penting.

26 Saya kurang puas dengan hasil kerja saya


selama ini.

27 Jika saya mengalami kesulitasn dalam


pekerjaan,saya akan berkonsultasi dengan
rekan kerja saya.

28 Saya berusaha berkonsentrasi dalam tugas


yang diberikan.

29 Saya menyelesaikan pekerjaan dengan


hasil yang seadanya.

30 Saya berpakaian rapi sesuai dengan aturan


perusahaan.
43

MATERI I
“MENGENALI KEMBALI MOTIVASI KARYAWAN”

A. Tujuan Khusus
Mengenali minat dan motivasi diri sehingga peserta dapat
memahami akan pentingnya sebuah motivasi dan minat yang ada pada
dirinya.
B. Dasar Pemikiran
Dengan bangkitnya motivasi pada diri seseorang maka segala
sesuatu yang dilakukan akan dilakukan dengan baik dan terarah,
khususnya dalam bidang pekerjaan yang mana biasanya seseorang
dalam kehidupannya mengalami fase kejenuhan yang dipengaruhi oleh
beberapa faktor.
C. Materi
Motivasi karyawan adalah dorongan dari dalam diri yang
memengaruhi orang untuk melakukan sesuatu (Pride, Hughes, dan
Kapoor, 1996) Dorongan tersebut dapat timbul akibat adanya
pengaruh dari luar diri seseorang. Misalnya kepada seorang siswa
yang sering medapatkan nilai jelek dijajikan oleh gurunya uang Rp.
50.000, jika ia mampu memperoleh nilai seratus pada ulangan yang
akan datang. Jika ia tertarik dengan uang yang dijanjikan oleh gurunya
tersebut, maka uang tersebut akan memberikan dorongan yang kuat
bagi siswa tersebut unntuk mendapatkan nilai seratus. Namun bila
siswa tersebut tetap malas belajar, berarti guru tersebut tidak berhasil
menumbuhkan motivasi pada siswa tersebut. Menumbuhkan motivasi
pada diri seseorang terkadang menjadi hal yang tidak mudah, bahkan
sangat sulit.
Salah satu sifat manusia yang kurang terpuji adalah merasa
takut dan tidak mau melakukan apa pun lagi ketika menemui
44

kegagalan dalam menjalani bisnis atau suatu pekerjaan. Kita selalu


menilai bahwa apa yang terjadi tidak sepantasnya kita alami. Sikap
tersebut sangat menyesatkan dan sebaiknya tidak kita kembangkan.
Jangan pernah mengizinkan apa pun menghentikan kita untuk
melakukan sesuatu. Apa pun yang terjadi, jangan pernah mundur,
jangan menyerah, jangan takut, jangan berhenti. Teruslah berjuang,
teruslah berusaha, teruslah mencari solusi dan penyelesaian, dengan
demikian, suatu ketika kita akan memperoleh imbalannya.
Berhenti akan menghambat laju kemajuan kita. Alam
mengajarkan kita untuk tidak berhenti berkarya. Meskipun kita
berdiam diri, bumi tetap mengajak kita untuk mengelilingi matahari.
Oleh karena itu, berusahalah. Bergeraklah, bekerja dan terus berkarya,
berusaha bukan hanya sekadar untuk meraih sesuatu, berusaha berarti
memberi kebahagiaan bagi diri sendiri, itulah yang paling kita
harapkan maupun oleh alam semesta.
Air yang tidak pernah bergerak akan lebih cepat berbau, kunci
yang tidak pernah dibuka akan lebih mudah berkarat. Mesin yang tidak
pernah dinyalakan, akan lebih cepat rusak. Demikian pula kita, jika
anda tidak melakukan sesuatu, anda tidak akan mungkin berguna dan
bermanfaat bagi diri anda sendiri, apalagi untuk sesama manusia,
tempat anda bekerja dan dunia.
Jangan berhenti berkarya, jangan berhenti berjuang, dan jangan
berhenti berusaha jika tidak ingin menjadi tua tidak berguna. Jangan
berhenti berusaha meskipun sering menemui hambatan. Jika kita terus
bergerak untuk melakukan ini dan itu, kita pasti menghasilkan sesuatu
yang berharga bagi diri kita sendiri dan sesama.
Mungkin melakukan pekerjaan yang sama selama bertahun-
tahun terkadang membuat kita jenuh dan tidak bersemangat. Hilangnya
45

motivasi kerja tentu sangat wajar semua orang alami. Namun anda
harus tetap ingat apa tujuan anda? Sudah kah anda mencapainya?.
Berhenti tidak akan membawa kita kepada impian kita, namun
anda harus mulai bangkit dan berjuang untuk itu. Oleh karena itu,
penting bagi anda untuk menumbuhkan kembali semangat anda dalam
bekerja, yang perlu anda lakukan adalah:
1) Mengingat Kembali Tujuan Anda Untuk Bekerja
Ketika Anda merasa malas bekerja, yang harus Anda lakukan
adalah mengingat kembali apa tujuan Anda bekerja. Bila Anda
sudah berkeluarga, tentu tujuan utama Anda bekerja adalah untuk
keluarga khususnya anak. Jika Anda belum berkeluarga tentu saja
tujuan Anda adalah orangtua Anda. Tujuan Anda adalahuntuk
membahagiakan mereka, mungkin dengan memasang foto orang-
orang yang Anda sayangi di meja kerja dapat memberikan
motivasi kerja Agar anda semangat.
Jangan kecewakan mereka dengan semangat kerja yang
rendah. Justru Anda harus menjadi contoh bahwa Anda begitu
semangat dalam bekerja. Sejauh mana semangat Anda, sadar tidak
sadar, akan membekas di pikiran bawah sadar keluarga Anda yang
akan menjadi teladan bagi mereka. Maka sanggat penting untuk
selalu menginggat tujuan anda bekerja.
2) Tetapkan Target Anda
Seseorang yang memiliki target dalam melakukan pekerjaan
tentu selalu memiliki motivasi kerja agar semangat. Semangat
inilah yang akan mendorong Anda untuk melakukan pekerjaan
sebaik-baiknya sehingga memperoleh hasil yang maksimal dalam
bekerja. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki tujuan untuk
memiliki sebuah kendaraan dan tabungan dari hasil kerjanya,
46

maka ia akan bekerja dengan penuh semangat dan motivasi yang


tinggi untuk mencapai tujuannya tersebut.
Apabila target yang Anda tetapkan tercapai, tentu akan
membuat Anda lebih bersemangat, bahkan menjadikan Anda
semakin termotivasi untuk melakukan yang lebih baik lagi.
3) Fokus Mencapai Target
Setelah Anda menetapkan target, Anda juga harus fokus pada
target tersebut. Salah satu cara termudah mendorong diri sendiri
adalah dengan merasa yakin pekerjaan tidak akan terasa berat saat
Anda bekerja keras dan menjadikan pekerjaan itu sebuah hobi
bukan beban. Fokus pada tujuan Anda akan membuat pekerjaan
apapun terasa jauh lebih mudah.
4) Memupuk Kreativitas
Kunci keberhasilan seseorang dalam bekerja adalah kreativitas
dan memiliki ide yang cemerlang dalam menyelesaikan tantangan
pekerjaan. Bayaknya tantangan dalam dunia pekerjaan akan
sanggat membebani Anda jika Anda tidak kreatif dalam
menyelesaikanya, sehingga pekerjaan yang dilakukan sering kali
dijadikan beban bukan tantangan. Untuk itulah, penting bagi setiap
Anda untuk memupuk kreativitas dan mengembangkan diri.
Contoh konkritnya adalah memupuk kreativitas dengan cara
memperbarui pengalaman dan kemampuan yang dimiliki agar
selalu relevan dengan tantangan pekerjaan dan perubahan zaman,
seperti mengikuti kursus atau pelatihan yang sesuai dengan
pekerjaan.
5) Permudah Pekerjaan yang Ada
Buatlah pekerjaan menjadi mudah dengan membaginya ke
dalam tugas-tugas kecil, yang terpenting adalah mengerjakannya
secara keseluruhan serta menyelesaikanya tepat waktu dan
47

langkah tadi akan membantu Anda membuatnya menjadi lebih


mudah.
6) Bersikap Positif
Selain Anda harus bekerja dengan focus Anda juga perlu
senantiasa berpikir positif. Dengan Anda berpikir dan bersikap
positif saat bekerja, itu juga akan mempermudah Anda dalam
menyelesaikan pekerjaan Anda. Jangan biarkan pikiran-pikiran
negatif menguasai pikiran Anda sehingga akan mempengaruhi
produktivitas serta kualitas Anda, Anda harus yakin bahwa Anda
mampu dan bias mencapai semua target yang perusahaan berikan.
Jadikan kesuksesan orang lain sebagai cambuk untuk diri sendiri
agar gemilang dalam berkarir.
7) Beri Diri Anda Hiburan
Jika kejenuhan mulai melanda maka segeralah berikan hiburan
yang bermanfaat bagi diri Anda seperti melakukan hobi,
menonton film, atau lain sebagainya. Meskipun hanya sebentar,
hiburan tersebut sangat bermanfaat untuk motivasi kerja agar
senantiasa semangat dalam bekerja.
1. MENINGKATKAN MOTIVASI KARYAWAN
Karyawan berperan penting dalam operasi perusahaan.
Motivasi diperlukan karyawan untuk meningkatkan atau
memperbaiki kinerjanya.
a. Management by Objectives (MBO)
MBO adalah teknik untuk meningkatkan motivasi kerja
dengan cara manajer dan karyawan menetapkan tujuan (goals)
secara bersama sama. Tujuan utama teknik ini adalah
mengklarifikasi aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh
karyawan dalam rangka mencapai tujuan perusahaa. Dengan
melibatkan karyawan dalam penyusunan tujuan perusahaan,
48

para karyawan akan merasa dihargai dan lebih menyadari


bahwa mereka adalah bagian penting dari peruhanaan.
Permasalahan utama MBO adalah bahwa MBO tidak dapat
dilaksanakan kecuali jika prosesnya berawal dari puncak
organisasi. Dalam sejumlah kasus, MBO mengakibatkan kerja
administratif yang berlebihan.
Di samping itu, sejumlah manajer mengalami kesulitan
jika harus menetapkan tujuan bersama-sama karyawan dan
lebih berkenan untuk menetapkan tujuan bagi mereka. Yang
terakhir, program- program MBO ternyata sulit
diimplemantasi kecuali jika tujuan-tujuannya dapat di
kauantitatifkan.MBO terbukti merupakan alat motivasi yang
efektif pada banya organisasi. Tenneco, Black & Decker, Du
Pont, General Foods, RCA, dan General Motors semua
melaporkan keberhasilan mereka dalam
mengimplementasikan MBO. Tetapi, seperti halnya dengan
setiap teknik manajemen yang lain, MBO harus diaplikasi
dengan hati-hati dan dengan semangat yang benar jika
diinginkan hasil yang baik.
b. Program Pengayaan Pekerjaan (Job Enrichment Programs)
Program pengayaan pekerjaan adalah usaha untuk
meningkatkan motivasi karyawan dengan cara memeberikan
variasi dalam pekerjaannya. Misalnya rotasi kerja. Rotasi
kerja menyebabkan karyawan dapat merasakan suasana
baru, mendapatkan lebih banyak pengalaman dan
pengetahuan, terutama mengenai organisasi tempatnya
bekerja, sehingga rotasi ini juga berguna untuk
menghilangkan kejenuhan karyawan yang dalam jangka
panjang dapat menurunkan motivasi kerja. Hal yang perlu
49

diperhatikan dalam melakukan rotasi ini adalah karyawan


yang sulit beradaptasi. Karena tiap manusia itu unik, akan
ada karyawan yang merasa bahwa program ini membuatnya
bekerja dengan kurang optimal.
c. Program Desain Ulang Pekerjaan (Job Redesign Programs)
Program desain-ulang pekerjaan adalah usaha untuk
meningkatkan motivasi karyawan dengan cara melakukan
modifikasi terhadap pekerjaan karyawannya. Program ini
diilhami dari pengakuan bahwa setiap orang menginginkan
sesuatu yang berbeda dari pekerjaannya. Perusahaan yang
melakukan program ini biasanya memilih satu dari tiga cara
di bawah ini :
a) Memperkaya Pekerjaan
Misalnya seorang karyawan yang pekerjaannya
membuat donat dapat diberi tambahan tanggung jawab
untuk merencanakan model kardus yang digunakan
untuk membungkus donat tersebut. Dengan begitu, si
pembuat donat tersebut tidak akan jenuh dengan
pekerjaannya karena ia memiliki hal baru yang menjadi
tanggung jawabnya.
b) Membentuk Kelompok Kerja
Pembentukan kelompok kerja dapat memotivasi
karyawan karena dengan pembentukan kelompok kerja
dapat memotivasi karyawan karena dengan
pembentukan kelompok ini para karyawan menjadi
lebih tahu bahwa ia sangat berkontribusi dalam majukan
perusahaan.
c) Mengembangkan Hubungan dengan Klien
Mengembangkan hubungan dengan klien berarti
50

membiarkan para karyawan berinteraksi dengan


konsumen, sehingga mereka akan mendapatkan
penilaian langsung dari orang yang mengonsumsi hasil
kerja mereka.
d. Modifikasi Perilaku
Modifikasi perilaku dilakukan untuk mengubah
perilaku karyawan dengan cara memberikan penghargaan
(reward) kepada mereka yang bekerja dengan baik dan
hukuman (punishment) kepada mereka yang bekerja
dengan buruk. Universitas Gadjah Mada contohya,
universitas tersebut memberikan insentif berupa bonus
kepada karyawannya yang datang tepat waktu dan
melakukan pemotingan gaji terhadap para karyawan yang
datang terlambat.
Setelah pemberian penghargaan atau hukuman,
dilakukan tindak lanjut utuk mengoreksi sistem ini. Jika
target yang dicanangkan (perubahan perilaku yang
signifikan) dalam penerapan sistem ini tidak terpenuhi,
maka dilakukan pengubahan terhadap sistem tersebut. Para
ahli menyarankan kepada para manajer agar memberi
penghargaan terhadap kualitas, loyalitas, dan produktivitas
(Pride, Hughes, dan Kapoor, 1996).
e. Flextime
Flextime adalah sistem yang memberikan kebebasan
kepada para karyawan untuk menentukan jam kerjanya.
Dalam sistem jam kerja dibedakan menjadi core time dan
flexibel time. Core time adalah jam kerja wajib bagi
karyawan, sementara flexible time adalah jam kerja
tambahan yang dapat dipilih waktunya oleh karyawan.
51

f. Telecommuting
Telecommuting adalah model keja di mana karyawan
memperoleh Fleksibilitas bekerja dalam hal tempat dan
waktu kerja dengan bantuan teknologi telekomunikasi.
Komputer, modem, mesih faks, telepon genggam, dan
internet adalah beberapa contoh sarana yang digunakan
dalam modle kerja ini.
g. Pembagian Pekerjaan (job sharing)
Pembagian pekerjaan adalah usaha untuk meningkatkan
motivasi kerja karyawan dengan cara mengizinkan
karyawan untuk membagi pekerjaannya dengan karyawan
lain.
D. Metode
Ceramah interaktif, trainer memberikan ceramah
interaktif mengenai “Mengenal Kembali Motivasi Karyawan”.
E. Format
Peserta duduk berbentu huruf U

ISTIRAHAT, SHOLAT DAN MAKAN

“PERMAINAN”
A. Tujuan Khusus
Permainan ini bertujuan untuk merefresh kembali semangat
peserta pelatihan. Dengan adanya permainan ini peserta dapat
meregangkan kembali otot-otot dan pesendian yang semula kaku.
Selain itu, permainan juga untuk menciptakan kesegaran suasana dan
menghilangkan kesan capek saat mengikuti pelatihan ini.
52

B. Dasar Pemikiran
Permainan menuntut peserta untuk berkonsentrasi lebih
dibandingkan saat menerima materi. Dalam permainan, focus peserta
terhadap tujuan yang hendak dicapai diuji secara sederhana melalui
media permainan ini. Melalui permainan pulalah seseorang akan dapat
secara optimal merangsang saraf-saraf otaknya.
C. Materi
Permainan “tangkap tupai dengan jala”. Trainer meminta
semua peserta untuk berpartisipasi dalam permainan “tangkap tupai
dengan jala”.
D. Deskripsi
Semua peserta membentuk satu lingkaran dalam satu
kelompok besar. Masing-masing peserta duduk bersila dengan posisi
tangan menengadah ke kanan dan ke kiri. Tangan kanan menengadah
ke kanan dan tangan kiri menengadah ke kiri.
Trainer menyiapkan sebuah cerita tentang seekor tupai yang
akan dijala seorang kakek. Tangan kanan peserta yang telah
menengadah, diletakkan di atas tangan kiri dari peserta lain yang
berada di sebelah kanannya, sedangkan tangan kiri berada di bawah
tangan kanan peserta sebelah kiri. Begitu seterusnya hingga pada
lingkaran penuh.
Trainer menerangkan bahwa tangan kanan peserta diibaratkan
sebagai seekor tupai. Tangan kiri peserta diibaratkan sebagai sebuah
jala. Jala dan tupai adalah dua hal yang bertentangan. Trainer
membacakan cerita tentang seekor tupai yang akan dijala. Jika pada
saat trainer mengomandoi peserta dengan kata “tangkap”, maka tangan
kiri yang bertugas sebagai jala harus berusaha menangkap tangan
kanan yang diibaratkan sebagai tupai.
53

Jika mendengar aba-aba “tangkap” maka sebisa mungkin ia


harus menangkap tangan kanan milik temannya yang berada di atas
tangan kirinya.
Pada permainan yang dianggap sebagai pemenang adalah bagi
yang mampu menangkap tangan kanan teman di samping kirinya saat
aba-aba “tangkap” disuarakan. Sedangkan yang kalah adalah yang
tangan kirinya tertangkap tangan kanan dari teman di samping
kanannya.
E. Tujuan
Untuk melatih fokus peserta dan membangkitkan semangat
untuk mengikuti acara selanjutnya.
F. Format
Peserta duduk membentuk lingkaran

MATERI II
“BERSAMA MENUJU SUKSES”
A. Tujuan Khusus
Setelah motivasi dan semangat terbentuk, kemudian dilakukan
sebuah terobosan berupa tips-tips untuk mencapai sebuah kesuksesan.

B. Dasar Pemikiran
Manfaat motivasi yang utama adalah menciptakan gairah kerja,
sehingga produktivitas kerja meningkat. Sementara itu, manfaat yang
diperoleh karena bekerja dengan orang-orang yang termotivasi adalah
pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat, artinya pekerjaan
diselesaikan sesuai standar yang benar dan dalam skala waktu yang
sudah ditentukan. Sesuatu yang dikerjakan karena ada motivasi yang
mendorongnya akan membuat orang senang mengerjakannya. Hal ini
dimaklumi karena dorongan yang begitu tinggi akan menghasilkan
54

hasil kerja sesuai target yang telah ditetapkan dan untuk mencapai
suatu target dibutuhkan suatu “ arahan” atau kiat-kiat tertentu dalam
meraih sebuah kesuksesan itu.

C. Materi
Disini saya mau bertanya kepada Anda, Pernahkan Anda
berpikir mengapa sebagian orang bisa sukses, sedangkan yang lain
hidup begitubegitu saja? Apakah kesuksesan merupakan takdir,
sehingga apabila bukan rezekinya harus diterima dengan lapang dada?
Apabila Anda berpikir demikian, mungkin Anda hanya melihat
luarnya saja, melihat sukanya saja. Karena ternyata, kesuksesan bukan
suatu hal yang bisa diraih begitu saja. Bukan semata-mata karena
keberuntungan, di dalamnya, ada banyak pengorbanan, keteguhan,
kesabaran, kegigihan, lelah, sakit dan kepercayaan.Seperti yang
dikataan oleh :
-Paul Coffey-
“Tidak ada orang yang sukses secara alami. Anda bekerja untuk
mendapatkan yang baik dan kemudian bekerja lagi untuk
mendapatkan yang lebih baik”.
1. Lingkaran Pergaulan
Penyebab mengapa beberapa orang bisa sukses dan beberapa
tidak ini disebabkan karena lingkaran pergaulan yang mereka
miliki. Kebanyakan, orang bergaul dengan orang-orang yang
memiliki banyak kesamaan, misalnya saja latar belakang, cara
pandang yang sama serta tujuan yang sama. Kesamaan-kesamaan
tersebut yang membuat satu sama lain saling cocok hingga
membentuk suatu pergaulan. Apabila pribadi-pribadi dalam
pergaulan tersebut adalah mereka yang optimis, kompetitif, dan
mengejar kesuksesan, maka energi tersebut akan menular ke yang
55

lain. Tetapi apabila orang-orang di dalam pergaulan hanya ingin


hidup biasa-biasa saja, maka maka sulit untuk memotivasi yang lain
untuk sukses.
Oleh karena itu, apabila Anda ingin sukses,ingin berhasil Anda
harus terus maju, jangan hanya bergaul di zona nyaman saja, carilah
pergaulan yang luas agar dapat mengenal perspektif- perspektif
baru.
2. Miliki Visi yang Jelas
Untuk mencapai kesuksesan, seseorang harus memiliki visi.
Visi akan memacu seseorang untuk terus melangkah dan mengejar
masa depan. Tanpa visi, seseorang akan mudah terombang-ambing
dan tidak akan sampai ke suatu tempat yang ia inginkan. Jika Anda
bekerja tanpa visi ataupun tanpa tujuan, hanya mengalir mengikut
arus, maka akan sangat sulit bagi Anda untuk sukses, Anda harus
punya tujuan yang jelas jika Anda ingin menjadi bagian dari mereka
yang sukses, yang pertama Anda lakukan adalah menentukan visi.
Apa yang ingin anda lakukan, tempat seperti apa yang Anda
inginkan, prestasi seperti apa yang ingin Anda capai, Anda mau jadi
karyawan yang biasa-biasa saja atau menjadi yang luar biasa.
Hanya Anda yang bias menentukan mau jadi seperti apa diri Anda.
3. Konsistensi
Visi merupakan dasar untuk Anda melangkah. Namun, visi
saja tidak cukup untuk meraih kesuksesan. Mudah untuk
menentukan visi, namun untuk bertahan dalam visi tersebut
seseorang harus konsisten. Banyak orang sudah membuat visi dan
semangat di awal, namun berhenti di tengah jalan karena bosan,
lelah dan putus asa.
Untuk dapat konsisten sampai akhir, Anda membutuhkan
kesabaran. Anda harus rajin memotivasi diri setiap saat. Mungkin
56

mimpi Anda terkesan masih jauh, tujuan Anda masih belum


tercapai, tapi inilah tantangan untuk meraih kesuksesan. Meskipun
belum kelihatan di awal, Anda harus percaya bahwa usaha Anda
tidak akan sia-sia, suatu saat kerja keras Anda pasti akan membawa
Anda sampai ke tujuan Anda, yaitu sebuah kesuksesan.
4. Tidak Gampang Goyah
Di perjalanan menuju sukses, trainer percaya bahwa akan ada
banyak tantangan yang akan Anda hadapi. Akan ada banyak hal
yang akan menggoyahkan keyakinan Anda terhadap mimpi Anda.
Namun, inilah yang akan mengeliminasi siapa yang layak mencapai
kesuksesan dan siapa yang tidak. Mereka yang sukses adalah
mereka yang stay on track apapun yang terjadi.
Mungkin akan ada banyak orang yang meremehkan mimpi Anda.
Jika suatu saat Anda mengalaminya, percayalah bahwa itu bagian
dari tantangan. Coba lihat kisah Jack Ma saat awal mendirikan
perusahaannya sendiri. Banyak orang merendahkan, tetapi pada
akhirnya perusahaan tersebut justru berkembang menjadi salah satu
perusahaan terbesar di dunia.
5. Belajar Dari Kesalahan dan Tidak Lelah Mencoba
Salah satu alasannya mengapa ada orang yang sukses dan tidak
sukses yaitu karena beberapa memilih menurunkan ego, menerima
kesalahan, dan mencoba lagi, sedangkan yang lain memutuskan
bahwa mimpi tersebut tidak lagi cocok untuknya hanya karena dia
tidak mampu menerima kesalahan yang ia perbuat.
Memang sulit menurunkan ego kita dan menerima kesalahan,
tapi tenang saja, sekali Anda melakukannya, Anda akan menjadi
terbiasa. Justru dengan menerima kesalahan dan mencoba lagi,
Anda akan belajar banyak dan pikiran Anda akan lebih terbuka.
Karena pada dasarnya kita adalah manusia biasa yang tidak luput
57

dari kesalahan. Maka dari itu, bersikap terbukalah terhadap


kesalahan, sebab guru terbesar adalah pengalaman.

6. Tidak Membuat Alasan


Saat Anda sudah fokus untuk sukses akan ada banyak godaan
untuk menunda atau berhenti. Misalnya, dengan membuat alasan
bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk mengerjakannya,
Anda belum mampu mengerjakannya, Anda belum cukup
berpengalaman, atau pekerjaan tersebut tidak cocok dengan Anda.
Padahal kenyataannya, justru alasan-alasan tersebut adalah
penghambat Anda dalam mencapai kesuksesan. Anda yang
menciptakannya dan Anda pasti dapat menaklukannya, Anda hanya
perlu percaya diri dan terus mencoba.
7. Berani Berkorban dan Berbuat Lebih
Orang biasa hanya melakukan apa yang mereka harus lakukan.
Sedangkan orang-orang sukses bekerja lebih keras agar hasil yang
ia dapat juga lebih baik. Untuk melakukannya, ia harus
mengorbankan waktu dan energi. Namun, justru inilah yang
membuat mereka naik ke level yang lebih tinggi.
8. Belajar Hal-Hal Baru
Orang-orang sukses adalah mereka yang suka mempelajari hal- hal
baru. Dengan begitu, mereka dapat berkembang. Apabila Anda
tidak suka belajar hal-hal baru, maka level pengetahuan Anda akan
begitubegitu saja. Sedangkan jaman berkembang dengan cepat,
Anda akan menjadi yang terbelakang apabila tidak dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan jaman.
- Wayne Huizenga-
“Beberapa orang memimpikan kesuksesan, sementara yang lain
bangun setiap pagi untuk mewujudkannya”.
58

-Peter Marshall-
“Pekerjaan-pekerjaan kecil yang selesai dilakukan lebih baik
daripada rencana-rencana besar yang hanya didiskusikan”.

-Benjamin Franklin-
“Anda mungkin bisa menunda, tapi waktu tidak akan menunggu”.
-Jeff Bezos-
“Jika gagal, saya tidak akan menyesalinya. Tetapi satu hal yang
saya sesali adalah tidak mencoba”.
-Zig Ziglar-
“Kamu tidak perlu menjadi luar biasa untuk memulai, tapi kamu
harus memulai untuk menjadi luar biasa”.

“POST TEST”
A. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui keefektifan materi yang diberikan trainer,
apakah setelah adanya pelatihan ini peserta lebih kretaif dalam
mencarisolusi suatu permasalahan, dan apakah motivasi kerja
karyawan mengalami peningkatan.
B. Materi
Post test digunakan sebagai bahan yang bersifat komparatif
antara sebelum adanya pelatihan dengan setelah adanya pelatihan.
Materi yang diajukan pada peserta dalam post test ini sama dengan apa
yang diberikan saat pre test.
PETUNJUK PENGERJAAN
Bacalah dengan cermat petunjuk untuk menjawab pernyataan
ini. Tidak ada jawaban yang salah selama jawaban itu merupakan
gambaran keadaan anda sekarang.
59

Pilih satu dari 4 (empat) alternatif jawaban untuk setiap


pernyataan yang tersedia. Berilah tanda checklist (√) pada salah satu
alternatif jawaban yaitu:
SS : Bila Sangat Setuju dengan pernyataan tersebut
S : Bila Setuju dengan pernyataan tersebut
TS : Bila Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut
STS : Bila Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut

SELAMAT MENGERJAKAN
Tabel 5.3

Post test
No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya saya tidak suka mengikuti


SOP perusahaan.
2. Saya melanggar aturan perusahaan
yang menurut saya kurang baik.
3. Saya membutuhkan bantuan dari
rekan saya untuk menyelesaikan
pekerjaan saya..
4. Beberapa pekerjaan sulit untuk
saya selesaikan.
5. Saya tidak pernah menunda-nunda
dalam menyelesaikan pekerjaan.
6. Saya hanya mengerjakan hal yang
disuruh pimpinan.
7. Saya jarang memberikan solusi
terhadap permasalahan perusahaan.
8. Saya berinisiatif mengerjakan
sesuatu tanpa disuruh pimpinan.
9. Saya berusaha mencapai hasil
melebihi target yang telah ditentukan.
60

10. Saya menghindari tugas yang sulit


untuk dikerjakan.
11. Saya mengembangkan kemampuan
saya dengan belajar hal-hal baru.
12. Saya menyelesaikan tugas sesuai
waktu yang diberikan.
13. Saya menunda mengerjakan
pekerjaan yang sulit.
14. Pimpinan saya mengeluhkan hasil kerja
saya.
15. Saya menikmati proses pengerjaan
tugas yang sukar.
16 Saya yakin mampu menyelesaikan
tugas tepat waktu.
17 Saya perna melanggar aturan-aturan
perusahaan.
18 Saya percaya diri dapat mencapai
target perusahaan.
19 Saya kehilangan ide saat pekerjaan
saya membutuhkan solusi.
20 Saya selalu was-was jika pimpinan
tidak puas dengan hasil kerja saya.
21 Dukungan dari rekan kerja membuat
saya semakin semangat dalam bekerja.
22 Saya datang lima belas menit sebelum
jam kerja dimulai.
23 Saya menikmati target yang
menantang.
24 Saya bertanggung jawab atas setiap hal
yang saya kerjakan.
25 Saya pernah bolos dalam kegiatan
perusahan yang menurut saya kutang
penting.
26 Saya kurang puas dengan hasil kerja
saya selama ini.
61

27 Jika saya mengalami kesulitasn dalam


pekerjaan,saya akan berkonsultasi
dengan rekan kerja saya.
28 Saya berusaha berkonsentrasi dalam
tugas yang diberikan.
29 Saya menyelesaikan pekerjaan dengan
hasil yang seadanya.
30 Saya berpakaian rapi sesuai dengan
aturan perusahaan.

“EVALUASI”
Evaluasi diperlukan untuk mengetahui keberhasilan pelatihan
dan sejauh mana pelatihan dapat memberikan manfaat bagi semua
peserta. Evaluasi pelatihan merupakan suatu porses untuk menentukan
kemajuan suatu program pelatihan ialah untuk membuat suatu
keputusan berdasarkan hasil dari evaluasi yang diperoleh, juga untuk
mengetahui hasil yang diperoleh setelah dievaluasi yang kemudian
dapat diketahui seberapa jauh peningkatan pengetahuan, sikap dan
keterampilan peserta itu terjadi dan juga seberapa besar penerapannya
dalam memberikan arti atau pengaruh pada dirinya sendiri, kelompok
dan organisasinya dengan berbagai alasan dan faktor yang berdasarkan
pada hasil setelah dievaluasi, yang kemudian hasilnya akan
dibandingkan dengan tujuan yang ingin dicapai.
Suryana mengemukakan bahwa evaluasi pelatihan merupakan
proses mengumpulkan informasi untuk membuat keputusan tentang
aktifitas pelatihan Suryana (2004). Membuat keputusan merupakan
tindakan yang sulit untuk dilakukan, untuk itu diperlukan
pengumpulan informasi yang tepat dan sesuai agar keputusan yang
diambil dapat digunakan untuk memberikan kontribusi terhadap
62

perusahaan atau organisasi, dalam melaksanakan suatu pelatihan.


Keputusan yang dimaksud ialah, keputusan akhir berdasarkan hasil
yang diperoleh setelah dievaluasi.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah
dikemukakan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan rancangan program pelatihan motivasi kerja karyawan
di PT.Muhandas Permata Sarana, akan diikuti 21 orang karyawan.
2. Diharapkan melalui program pelatihan motivasi kerja yang telah
dirancang dapat meningkatkan semangat kerja karyawan.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas saran yang dapat diberikan
oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Dilakukan pengembangan karyawan dengan direalisasikan pelatihan
yang sudah dirancang.
a) Diharapkan pihak institusi selalu berupaya memberi dukungan
secara maksimal atas kegiatan pelatihan yang akan dilakukan.
Upaya nyata yang dapat dilakukan yaitu dengan melaksanakan
kegiatan pelatihan secara kontinu dengan harapan dapat
memberikan manfaat secara maksimal dalam upaya
meningkatkan semangat kerja karyawan.
b) Dalam memberikan pelatihan kepada karyawan diharapkan
selalu menggunakan tenaga pelatih yang memiliki kualitas yang
dapat diandalkan, denagan harapan kegiatan pelatihan yang
dilakukan mampu memberikan jaminan bahwa program yang
ditetapkan dapat berjalan atau dilaksanakan sesuai standart yang
telah ditetapkan oleh prusahaan.

63
64

c) Diharapkan pihak institusi selalu berupaya untuk melakukan


pengukuran atas hasil kerja yang telah dicapai oleh karyawan
setelah pelaksanaan program pelatihan.
2. Bagi Pihak Akademis
a) Bagi kalangan akademis, perlu memperhatikan tahap-tahap
perencanaan sebelum melaksanakan kerja praktek, seperti
memperhatikan tempat penelitian dan persyaratan lainya, agar
dalam pelaksanaan program lebih efektif dan terencana.
b) Perlu diperhatikan juga bidang yang akan ditempati selama
pelaksanaan KP, apakah sesuai dengan bidang kuliah yang sedang
dipelajari, agar praktikan mampu dengan cepat memahami tugas
dan sesuai dengan keahliannya.
65

DAFTAR PUSTAKA

Winbaktianur, dkk. 2017. Efektivitas Pelatihan Motivasi untuk Meningkatkan


Motivasi Kerja Pekerja Outsourcing Sebagai Cleaning Service di UIN
Imam Bonjol Padang. Jurnal Bimbingan dan Konseling.

Okky, Satria. 2013. Pengaruh Motivasi dan Pelatihan Terhadap Kompetensi


Kerja Serta Implikasinya Pada Produktivitas Pegawai Dinas
Perhubungan Kota Bandung. Jurnal Ekonomi, Bisnis &
Entrepreneurship. Volume 7, no. 2, (hlm. 74-83).

Hasibuan, M. 2001. Organisasi dan Motivasi dasar Peningkatan Produktivitas.


Bumi Aksara. Jakarta.

Rahmawati, Desi. 2013. Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja


Karyawan PT Fajar Berlian Tulungagung. Jurnal Universitas
Tulungagung Bonoworo. Volume 1, no.1.

Nuryanti. 2011. Motivasi dan Kepuasan Kerja Karyawan. Jurnal Ekonomi.


Volume 19, no.3.

Anoraga, Pandji. 2005. Manajemen Bisnis, Cetakan Ketiga, Jakata : Rineka


Cipta.

Hasibuan, Malayu SP. 2003. Organisasi dan Motivasi : Dasar Peningkatan


Produktivitas, Jakarta: Bumi Aksara.

Safriandi, Ferry dan Windy Aginta. 2016. Hubungan Pelatihan dan Motivasi
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Platina Mulia Abadi
Medan. Jurnal Riset Komputer (JURIKOM). Volume 3, no. 1.

Ahmadiansah, Reza. 2016. Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja


Terhadap Kinerja Guru SMK Muhammadyah Salatiga. Journal of
Communicatio. Volume 1, no. 2, (hlm. 223-236).
66

Theodora, Olivia.2015.Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan


PT. Sejahtera Motor Gemilang. Agora.

Weni, Hastuti. Dkk. 2015. Motivasi Kerja, Internal Locus Of Control dan
Kepuasan Kerja Pada Karyawan Bagian Marketing Dan Supporting di
PT X Cabang Surabaya. Jurnal Psikologi Indonesia. Volume. 4, no. 02,
(hal. 195 – 207).

Safriandi, Ferry dan Windy Aginta. 2016. Hubungan Pelatihan dan Motivasi
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Platina Mulia Abadi
Medan. Jurnal Riset Komputer (JURIKOM). Volume 3, no. 1.

Sakiman. 2019. Peran Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Guru Taman Kanak-Kanak Non-PNS Kabupaten Kulon Progo. Jurnal
Psikologi Terapan dan Pendidikan. Volume 1, no. 1, (hlm. 30-44)

Unair.ac.id Meningkatkan Kinerja Melalui Motivasi Karyawan.


http://news.unair.ac.id/2021/01/06/meningkatkan-kinerja-melalui-
motivasi-karyawan/ . Diakses pada 01 Juni 2021
67

Lampiran 1 Guideline Wawancara

Tabel 2.1
Pedoman Wawancara

Tema Apek Pertanyaan dan jawaban

1. Bagaimana upaya yang


dilakukan perusahaan dalam
meningkatkan kompetensi
pegawai?
Jawaban : melakukan meeting
Kinerja Kerja Kemampuan reguler yang diadakan 2
minggu sekali..
2. Apa saja upaya perbaikan
yang dilakukan untuk
meningkatkan kinerja
pegawai?
Jawaban: Biasanya
perusahaan menawarkan
fasilitas kendaraan.
Semangat kerja 1. Bagaimana sikap pegawai saat
menerima tugas?
Jawaban : Setiap karyawan
berbeda sikapnya dalam
menerima tugas yang
68

diberikan, ada yang antusias


namun ada juga tidak terlalu
bersemangat dan percaya diri.
2. Seperti apa kinerja pegawai di
PT. Muhandas Permata Sarana?
Jawaban: kinerja karyawan
masih kurang maksimal.
3. Apakah pegawai
antusias dalam
mencapai target perusahaan?
Jawaban: ada beberapa yang
antusias dan ada juga yang
mengeluh.
1. Apakah perusahaan melakukan
pemantauan/pengawasan
terkait kinerja pegawai?
Jawaban: ya dilakukan oleh
masing masing direksi.
2. Jika ada pegawai tidak
mencapai target pada waktu
yang sudah di tentukan, apakah
ada sanksi yang akan
diberikan?
Pengembangan
Jawaban: selama tindakan
diri senantiasa
tersebut masih dalam batas
wajar dan tertoleransi, dari
pihak perusahaan hanya akan
menegur namun jika sudah
69

ketelaluan akan di mutasi


jabatannya keluar kota.
3. Bagaimana hasil kerja
pegawai? Jawaban:saat ini
belum memuaskan, karyawan
tidak dapat mencapai target
yang sudah ditentukan
perusahaan.

1. Apakah karyawan berusaha


meningkatkan mutu kerja?
Jawaban:ya tentu saja, tidak
Mutu hanya karyawan namun juga
perusahaan berusaha
meningkatkan mutu kerja
karyawan, namun belum
maksimal dan seperti yang
diharapkan.
70

2. Bagaiman respon karyawan


dalam menghadapi tugas?
Jawaban: beberapa karyawan
menjalankan tugas seperti
hobbynya namun lebih banyak
karyawan yang terbebani
dengan tugas, tidak
termotivasi untuk
menyelesaikan dan
mengerjakanya, ini sangat
penting untuk menjadi
perhatian karyawan sendiri
dan juga perusahaan.
1. Bagaimana tanggung jawab
karyawan terhadap
pekerjaannya?
Jawaban:kurang bertanggung
Memiliki jawab, terlalu menunda-nunda
tanggung jawab dan menunggu bantuan dari
dan berani rekan kerja yang lain sehingga
Motivasi kerja mengambil target yang sudah menjadi
resiko tanggung jawab sendiri tidak
dapat di selesaikan dengan
tepat waktu.
2. Apakah semua karyawan
menyelesaikan tugasnya
dengan baik?
Jawaban:tidak semuanya.
71

1. Apakah karyawan
membutuhkan dorongan untuk
berprestasi?
Jawaban: tentu saja,
perusahaan selalu
memberikan dorongan berupa
Ulet menghadapi pemberian fasilitas dan lain
kesulitan dan sebagainya, tapi kita juga tau
tidak lekas dorongan dari diri karyawan
putusasa sendiri sanggat penting,
karyawan harus termotivasi
untuk berprestasi.
2. Bagaimana cara karyawan
dalam menghadapi kesulitan
kerja?
Jawaban:beberapa
menghadapinya dengan
segera, tapi juga menunggu
dan meminta bantuan dari
rekan kerjanya.
3. Bagaimana presensi kehadiran
karyawan?
Jawaban: untuk ijin pasti ada,
namun yang menjadi kendala
saat ini banyak karyawan
yang sering datang
Terlambat.
72

Menunjukan 1. Bagaimana antusias karyawan


minat terhadap dalam pencapaian target
pekerjaan perusahaan? Jawaban:kurang
baik karena mereka merasa
jadi terbebani
2. Bagaimana sikap karyawan
terhadap program baru dari
perusahaan?
Jawaban;kebanyakan tidak
semangat dan merespon
dengan baik.
Memanfaatkan 1. Apakah karyawan berusaha
umpan balik, keras guna pemenuhan target?
serta mencari Jawaban: belum
kesempatan 2. Apakah karyawan
untuk memanfaatkan kesempatan
merealisasikan dengan baik?
rencana yang Jawaban:beberapa ya
telah di
programkan
73

Lampiran 2 Buku Bimbingan


74
75
76
77
78

Lampiran 3 Fomulis Berita Acara Magang


79

Lampiran 4 Log Book

N Tanggal Deskripsi Luaran Bukti Kegiatan


O Kegiata
n
1. Senin,4 Hari Membantu
Oktober Pertama pelaksanaan
2021 Masuk vaksin bagi
Magang warga sekitar
perusahaan
2. Selasa,5 Masuk Masih
Oktober Magang membantu
2021 hari ke 2 pelaksanaan
Vaksin hari ke
2
3. Rabu,6 Masuk Pengenalan
Oktober Magang diri
2021
4. Kamis,7 Masuk Masuk
Oktober Magang Magang
2021

5. Jumat,8 Masuk Disuruh untuk


– 14 Magang menginput
Oktober data ke excel
2021
80

6. Kamis,1 Masuk Melanjutkan


4 Okt magang menginput
2021 data ke excel

7.
Jumat,1 Masuk Mempersiapk
5 Okt magang an Pelatihan
2021 Gada Pratama

8. 18-22 Oprator Pengawas


Oktober Sistem Pelatihan
2021 Gada Pratama

9. 25-28 Masuk Mempersiapk


Oktober magang an Ijasah dan
2021 KTA peserta
diklat
81

10 1-5 Masuk Mendata


. Novemb magang pengambilan
er 2021 Ijasah dan
KTA

11 Senin,8 Masuk Membuat data


. Novemb magang pendaftaran
er diklat
2021

12 9-15 Mengerjak Mengimput


. Novemb an Excel data slip gaji
er 2021 satpam
82

13 16-17 Masuk Membuat


. Novemb Magang Name Plat
er 2021 Karyawan

14 18-19 Pergi ke Mengantarkan


. Novemb salah satu anggota
er 2021 mitra satpam baru
perusahaan

15 Senin,2 Masuk Membuat


. 2 Magang name plat
Novemb untuk direktur
er 2021
83

16 Selasa,2 Masuk Menyerahkan


. 3 Magang berkas
Novemb pengambilan
er 2021 ijasah

Mengapload
17 24-26 Masuk foto foto
. Novemb magang kegiatan
er 2021 satpam di
instagram
perusahaan
84

18 29-30 Mendata Menelpon


. Novemb Pelamar pelamar untuk
er 2021 Kerja datang
interview

19 Rabu,1 Perekrutan Melakukan


. Desemb karyawan interview
er 2021 kerja

20 Kamis,2
. Desemb Perekrutan Pemanggilan
er 2021 karyawan kerja
karyawan
baru

21 Jumat,3 Masuk Merapikan


Desemb magang SOP satpam
er
2021
85

22 Senin 6 Masuk Membantu


Desemb magang mengecek
er 2021 kelengkapan
data para
anggota
satpam

Membuat data
23 7-10 Masuk data pelamar
Desemb magang 60 satpam
er 2021 untuk kerja
sama mitra
baru
perusahaan

24 Ketadatan Membantu
13-14 gan HSE HSE dalam
Desemb dari menyelesaika
er 2021 Jakarta n tugas,seperti
membuat
laporan dan
meneterjemah
kan laporan
86

25 20-21 Perekruita Interview


Desemb n kerja
er Karyawan

26 Selasa,2
8-31 Masuk Pengecekan
Desemb Magang Time sheet
er 2021 satpam

27 Senin, 3 Masuk Mendata Bpjs


Januari magang karyawan
2022
87

28 Rabu,5 Masuk Menjumlahka


Januari Magang n penilaian
2022 hasil
interview

29
6-7 Perekrutan Interview
Desemb satpam satpam
er 2022

30 10-11 Masuk Membuat


Januari Magang SOP Cleaning
2022 Service
88

31 12-14 Pengecekan
Desemb Masuk PKWT
er 2022 magang karyawan di
22 mitra
perusahaan
89

Lampiran 5 Surat Ijin Magang

Lampiran F
FSOP-UNAKI-04-02-f/E01.R1

UNIVERSITAS AKI
Jl. Imam Bonjol No. 15 - 17 Semarang
Telp. (024) 3552 555, Fax. (024) 3552 111,
email: universitasaki@unaki.ac.id website: www.unaki.ac.id

Nomor : 010/SM/DEK/UNAKI/I/2022
Lampiran :-
Hal : Surat Permohonan

Kepada
Yth. PT. Muhandas Permata Sarana
Jl. Brotojoyo Barat 1 No.18,Semarang
Tempat

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini, Dekan Fakultas Psikologi UNIVERSITAS AKI
dengan ini menerangkan mahasiswa :
Nama : Febe Prasetyaning Diah
NIM 521180042
Fakultas :Psikologi
Program Studi : Psikologi /S1
Mengajukan permohonan untuk dapat melaksanakan survey/penelitian/magang di
perusahaan/instansi yang Bapak/Ibu pimpin sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan di UNIVERSITAS AKI Semarang.
Demikian surat permohonan ini dibuat supaya dapat digunakan sebagaimana
mestinya. Atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih.
Semarang, 18 Januari 2022
Dekan

Alice Zellawati, M.Psi


NIDN. 0610067401
90

Lampiran 6 Bukti Pelaksanaan Magang


91

Lampiran ke 7 Dokumentasi

Dokumentasi
92
93
94

Anda mungkin juga menyukai