PEMBAHASAN
Salah satu pasar yang dimana terdapat banyak produsen yang memproduksi atau
menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual di
pasar monopolistik tidak terbatas, tapi setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter
tersendiriyang membedakannya dengan produk-produk lainnya. Aspek tersebut misalnya
dengan membedakan bentuk, warna, atau kualitas sehingga konsumen tidak akan memilih
merek yang lainatau menganti-ganti merek. Teori Pasar Monopolistic di kembangkan karena
ketidak puasan terhadap persaingan sempurna maupun monopoli nmembedakan bentuk,
warna, atau kualitas sehingga konsumen tidak akan memilih merek yang lain atau menganti-
ganti merek. Teori Pasar Monopolistic di kembangkan karena ketidak puasan terhadap
persaingan sempurna maupun monopoli.
1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik darisegi harga,
kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan
pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistic
karena pemain pasar didalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan
biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh
konsumen.
Seperti juga semua perusahaan dalam struktur pasar lain yang telah dibahas, tingkat output
terbaik dan perusahaan persaingan monopolistik dalam jangka pendek, dicapai ketika
penerimaan marjinal satuan dengan biaya marjinal, sepanjang harga (yang ditentukan pada
kurva permintaan) melebihi biaya variabel rata-rata. Hal ini ditunjukkan dalam Gambar 9-9.
Gambar 9-9 menunjukkan bahwa tingkat output terbaik dalam jangka pendek, dan
perusahaan persaingan monopolistik yang “umum” atau “mewakili”, adalah 6 unit dan
ditunjukkan oleh titik E, ketika MR = MC. Pada Q < 6, MR > MC dan laba total perusahaan
bisa diperbesar dengan meningkatkan output. Pada Q > 6, MC > MR dan laba total
perusahaan bisa diperbesar dengan mengurangi output. Untuk bisa menjual pada tingkat
output terbaik (yaitu, 6 unit), perusahaan membebankan harga sebesar $9 per unit (titik A
pada kurva D). Karena pada Q = 6, ATC = $7 (titik F dalam gambar), maka perusahaan
persaingan monopolistik ini memperoleh laba per unit sebesar AF = $2 dan laba total sebesar
AFBC = $12 (daerah yang diarsir dalam gambar). Seperti halnya dalam kasus perusahaan
persaingan sempurna maupun kasus monopolis, perusahaan persaingan monopolistik bisa 8
memperoleh laba, mencapai titik impas, atau justru merugi dalam jangka pendek. Jika pada
tingkat output terbaiknya, F>ATC, maka perusahaan memperoleh laba; jika P = ATC maka
perusahaan mencapai titik impas, dan jika P < ArC, maka perusahaan mengalami kerugian,
tetapi meminimalkan kerugiannya jika perusahaan terap berproduksi sepanjang P > AVC.
Terakhir, karena kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan persaingan monopolistik
memiliki kemiringan yang negatif, MR = MC < P pada tingkat output terbaiknya, sehingga
(seperti juga dalam kasus monopoli) bagian kurva MC yang menanjak dan terletak di atas
kurva AVC bukan merupakan kurva penawaran jangka pendek dan perusahaan persaingan
monopolistik.
2.5 Penetapan Harga dan Output Jangka Panjang Persaingan MonopoListik
Jika perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik memperoleh laba dalam jangka pendek
(atau akan memperoleh laba dalam jangka panjang dengan membangun skala pabrik yang
optimal untuk berproduksi pada tingkat output terbaik mereka), lebih banyak perusahaan
akan memasuki pasar dalam jangka panjang. Ini berarti kurva permintaanyang dihadapi oleh
setiap perusahaan dalam pasar bergeser ke sebelah kin (karena pangsa pasarnya berkurang),
hingga akhirnya bersinggungan dengan kurva LAC perusahaan. Jadi, dalam jangka panjang,
semua perusahaan persaingan monopolistik hanya mencapai titik impas dan berproduksi pada
bagian kurva MC yang memiliki kemiringan negatif (dan tidak pada titik terendah
sebagaimana dalam kasus pasar persaingan sempurna). Hal ini ditunjukkan dalam Gambar 9-
10. Dalam Gambar 9-10, D’ adalah kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan yang
“umum” atau “mewakili” pasar persaingan monopolistik dalam jangka panjang.
Kurva permintaanD’ lebih rendah dan elastisitas harganya lebih tinggi dibanding kurva D
yang dihadapi oleh perusahaan dalam jangka pendek. Artinya, semakin banyak perusahaan
memasuki pasar persaingan monopolistik dalam jangka panjang (yang tertarik oleh laba yang
diperoleh), setiap perusahaan persaingan monopolistik akan memperoleh pangsa pasar yang
semakin kecil dan menghadapi kurva permintaanyang semakin tinggi tingkat elastisitas
harganya, karena semakin banyak produk saingan yang tersedia dalam jangka panjang.
Perhatikan bahwa kurva permintaan Li bersinggungan dengan kurva MC dan SATC’ pada
titik A’, yaitu tingkat output ketika MR’ = LMC = SMC’ (titik E’ dalam gambar). Dengan
demikian, perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik menjual 4 unit produk tersebut
pada tingkat harga $6 per unit dan mencapai titik impas dalam jangka panjang (bandingkan
dengan Q 6 pada P $9 dan laba per unit $2 serta laba total $12 dalam jangka panjang). Pada
tingkat harga lainnya, perusahaan tersebut akan mengalami kerugian dalam jangka panjang,
dan dengan jumlah perusahaan yang berbeda, tidak akan tercapai titik impas. Kenyataan
bahwa perusahaan persaingan monopolistik berproduksi di sebelah kiri titik terendah kurva
LAC-nya ketika mencapai keseimbangan jangka panjang, berarti bahwa biaya rata-rata
produksi dan harga dan produk dalam pasar persaingan monopolistik lebih tinggi dibanding
pasar persaingan sempurna ($6 pada titik A’ dibanding $5 pada titik E”, secara berturut-turut,
dalam Gambar 9-10). Perbedaan ini tidak besar karena kurva permintaan yang dihadapi oleh
perusahaan persaingan monopolistik sangat elastis. Akan tetapi, sedikit lebih tingginya MC
dan P dalam pasar persaingan monopolistik dibanding pasar persaingan sempurna, bisa
dianggap sebagai biaya untuk menyediakan sejumlah variasi produk terdiferensiasi yang
sesuai dengan berbagai macam selera konsumen, ketimbang hanya memiliki satu produk
yang tidak terdiferensiasi. Kenyataan bahwa setiap perusahaan persaingan monopolistik
berproduksi di sebelah kiri titik terendah kurva MC, berarti bahwa setiap perusahaan
berproduksi dengan kapasitas berlebih (excess capacity) dan terdapat jauh lebih banyak
perusahaan (artinya, terjadi overcrowding) ketika bentuk pasar adalah persaingan
monopolistik dibanding jika bentuknya pasar persaingan sempurna.