Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Monopolistik

Salah satu pasar yang dimana terdapat banyak produsen yang memproduksi atau
menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual di
pasar monopolistik tidak terbatas, tapi setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter
tersendiriyang membedakannya dengan produk-produk lainnya. Aspek tersebut misalnya
dengan membedakan bentuk, warna, atau kualitas sehingga konsumen tidak akan memilih
merek yang lainatau menganti-ganti merek. Teori Pasar Monopolistic di kembangkan karena
ketidak puasan terhadap persaingan sempurna maupun monopoli nmembedakan bentuk,
warna, atau kualitas sehingga konsumen tidak akan memilih merek yang lain atau menganti-
ganti merek. Teori Pasar Monopolistic di kembangkan karena ketidak puasan terhadap
persaingan sempurna maupun monopoli.

2.2 Ciri-Ciri Pasar Monopolistik

Ciri – ciri pasar monopolistik saat ini yaitu

 Terdapat cukup banyak pengusaha


Terdapat cukup banyak penjual, namun tidak sebanyak di pasar persaingan
sempurna.Perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik memiliki ukuran yang relatif
sama besarnya. Sehingga mengakibatkan produksi suatu suatu perusahaan relative sedikit,
dibandingkan dengan seluruh produksi dalam keseluruhan pasar tersebut.
 Barangnya bersifat berbeda corak
Saat ini merupakan sifat yang paling penting untuk dapat membedakan mana pasar mana
pasara persaingan monopolistic dan mana persaingan pasar sempurna seluruh perusahaannya
memproduksi produk yang sama. oleh karna itu susah untuk membedakan produk dari
masing-masing perusahaan karna perbedaan corak (different product) pada produk tersebut.
apabila kita lihat secara fisik suatu product , akan tanpakjelas perbedaan tersebut. maka kita
dapat membedakan mana produk suatu perusahaandengan product perusahaan yang lainnya.
Di samping perbedaan dalam bentuk fisik , jugaterdapat perbedaan dalam bentuk bungkus
atau pembungkusan product, dan ada pula yangberbeda dalam cara membayar barang
yang akan di beli. Akibat dari berbagai macamperbedaan ini, barang yang di
produksi oleh perusahaan pasar monopolistis ini tidakbersifat barang pengganti sempurna
akan tetapi ia bersifat barang pengganti yang dekat
 Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga
 Pasar monopolistis mendapat sedikit kekuasaan dalam mempengaruhi harga
disebabkan oleh barang yang dihasilkan bersifat berbeda corak (different product).
Karena perbedaan corak inilah yang menyebabkan konsumen atau pembeli akan
otomatis bersifat memilih, yaitu menyukai product perusahaan satu dan
kurang menyukai produk perusahaan yang lain. Maka apabila ia menaikkan
harga barang produksinya , ia akan tetap memiliki pelanggan , walaupun
tidak sebanyak pada waktu sebelum kenaikan harga barang produksinya. Dan
bisa juga sebaliknya , apabila perusahaan tersebut ingin menurunkan harga
barang produksinya , tidaklah mudah untuk menghabiskan penjualan barang
tersebut,karna masih banyak konsumen yang setia dengan produk yang
telah lama ia pakai ,walaupun harganya relatif agak mahal.
 Produsen lain mudah memasuki pasar
Apabila ada suatu perusahaan baru ingin memulai usahanya didalam pasar persaingan
monopolistik tidak akan banyak mengalami hambatan seperti halnya dalam pasar oligopoli
dan monopoli. Hal ini disebabkan oleh:
1. Karena modal yang diperlukan relative besar kalau d ibandingkan dengan mendirikan
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna
2. Karena perusahaan itu harus menciptakan barang produksi yang bercorak beda
dengan barang produksi yang telah beredar dahulu di pasaran.dan dengan promosi
tersebut perusahaan harus dapat meyakinkan pelanggan akan mutu barang tersebut
 Persaingan promosi penjualan sangat aktif
dalam pasar persaingan monopolistic harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar ini
memungkinkan suatu perusahaan menarik banyak pelanggan walaupun harga
barang produksinya berharga tinggi. Bahkan sebaliknya , suatu perusahaan tidak mudah
menarik banyak pelanggan dengan harga barang produksi yang relatif rendah. Ini disebabkan
olehbarang produksi yang mereka hasilkan, yaitu barang yang bersifat beda corak
dengan barang yang sudah tersedia di pasaran, dan mempromosikan barang baru tersebut.
Maka untuk mempengaruhi cita rasa pembeli, para pengusaha melakukan
persaingan bukan harga ( non price competition). Persaingan yang demikian itu antara lain
adalah dalam rangka memperbaiki mutu dan desain barang, melakukan iklan yang terus
menerus memberikan syarat penjualan yang menarik.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik

Kelebihan pasar persaingan monopolistik :

1. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk


dapat memilih produk yang terbaik baginya.
2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan
inovasi dalam menghasilkan produknya.
3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan
produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap
produk yang dipilihnya.
4. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan
sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.

Kekurangan pasar monopolistik :

1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik darisegi harga,
kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan
pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistic
karena pemain pasar didalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan
biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh
konsumen.

2.4. Penerapan Harga Dan Output Jangka Pendek

Karena perusahaan persaingan monopolistik menghasilkan produk yang terdiferensiasi, kurva


permintaan yang dihadapinya memiliki kemiringan negatif, tetapi karena terdapat banyak
produk substitusi yang dekat untuk produk, kurva permintaannya sangat elastis terhadap
perubahan harga. Elastisitas harga permintaan semakin tinggi, kalau diferensiasi produknya
semakin sedikit. Seperti halnya dalam monopoli, kanena kurva permintaan yang dihadapi
oleh perusahaan memiliki kemiringan negarif dan linier, maka kurva penerimaan marjinalnya
berada di bawah kurva permintaan, yang mendorong sumbu harga pada rink yang satuan dan
memiliki kemiringan absolut dua kali lipat kurva permintaan.

Seperti juga semua perusahaan dalam struktur pasar lain yang telah dibahas, tingkat output
terbaik dan perusahaan persaingan monopolistik dalam jangka pendek, dicapai ketika
penerimaan marjinal satuan dengan biaya marjinal, sepanjang harga (yang ditentukan pada
kurva permintaan) melebihi biaya variabel rata-rata. Hal ini ditunjukkan dalam Gambar 9-9.
Gambar 9-9 menunjukkan bahwa tingkat output terbaik dalam jangka pendek, dan
perusahaan persaingan monopolistik yang “umum” atau “mewakili”, adalah 6 unit dan
ditunjukkan oleh titik E, ketika MR = MC. Pada Q < 6, MR > MC dan laba total perusahaan
bisa diperbesar dengan meningkatkan output. Pada Q > 6, MC > MR dan laba total
perusahaan bisa diperbesar dengan mengurangi output. Untuk bisa menjual pada tingkat
output terbaik (yaitu, 6 unit), perusahaan membebankan harga sebesar $9 per unit (titik A
pada kurva D). Karena pada Q = 6, ATC = $7 (titik F dalam gambar), maka perusahaan
persaingan monopolistik ini memperoleh laba per unit sebesar AF = $2 dan laba total sebesar
AFBC = $12 (daerah yang diarsir dalam gambar). Seperti halnya dalam kasus perusahaan
persaingan sempurna maupun kasus monopolis, perusahaan persaingan monopolistik bisa 8
memperoleh laba, mencapai titik impas, atau justru merugi dalam jangka pendek. Jika pada
tingkat output terbaiknya, F>ATC, maka perusahaan memperoleh laba; jika P = ATC maka
perusahaan mencapai titik impas, dan jika P < ArC, maka perusahaan mengalami kerugian,
tetapi meminimalkan kerugiannya jika perusahaan terap berproduksi sepanjang P > AVC.
Terakhir, karena kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan persaingan monopolistik
memiliki kemiringan yang negatif, MR = MC < P pada tingkat output terbaiknya, sehingga
(seperti juga dalam kasus monopoli) bagian kurva MC yang menanjak dan terletak di atas
kurva AVC bukan merupakan kurva penawaran jangka pendek dan perusahaan persaingan
monopolistik.
2.5 Penetapan Harga dan Output Jangka Panjang Persaingan MonopoListik

Jika perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik memperoleh laba dalam jangka pendek
(atau akan memperoleh laba dalam jangka panjang dengan membangun skala pabrik yang
optimal untuk berproduksi pada tingkat output terbaik mereka), lebih banyak perusahaan
akan memasuki pasar dalam jangka panjang. Ini berarti kurva permintaanyang dihadapi oleh
setiap perusahaan dalam pasar bergeser ke sebelah kin (karena pangsa pasarnya berkurang),
hingga akhirnya bersinggungan dengan kurva LAC perusahaan. Jadi, dalam jangka panjang,
semua perusahaan persaingan monopolistik hanya mencapai titik impas dan berproduksi pada
bagian kurva MC yang memiliki kemiringan negatif (dan tidak pada titik terendah
sebagaimana dalam kasus pasar persaingan sempurna). Hal ini ditunjukkan dalam Gambar 9-
10. Dalam Gambar 9-10, D’ adalah kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan yang
“umum” atau “mewakili” pasar persaingan monopolistik dalam jangka panjang.

Kurva permintaanD’ lebih rendah dan elastisitas harganya lebih tinggi dibanding kurva D
yang dihadapi oleh perusahaan dalam jangka pendek. Artinya, semakin banyak perusahaan
memasuki pasar persaingan monopolistik dalam jangka panjang (yang tertarik oleh laba yang
diperoleh), setiap perusahaan persaingan monopolistik akan memperoleh pangsa pasar yang
semakin kecil dan menghadapi kurva permintaanyang semakin tinggi tingkat elastisitas
harganya, karena semakin banyak produk saingan yang tersedia dalam jangka panjang.
Perhatikan bahwa kurva permintaan Li bersinggungan dengan kurva MC dan SATC’ pada
titik A’, yaitu tingkat output ketika MR’ = LMC = SMC’ (titik E’ dalam gambar). Dengan
demikian, perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik menjual 4 unit produk tersebut
pada tingkat harga $6 per unit dan mencapai titik impas dalam jangka panjang (bandingkan
dengan Q 6 pada P $9 dan laba per unit $2 serta laba total $12 dalam jangka panjang). Pada
tingkat harga lainnya, perusahaan tersebut akan mengalami kerugian dalam jangka panjang,
dan dengan jumlah perusahaan yang berbeda, tidak akan tercapai titik impas. Kenyataan
bahwa perusahaan persaingan monopolistik berproduksi di sebelah kiri titik terendah kurva
LAC-nya ketika mencapai keseimbangan jangka panjang, berarti bahwa biaya rata-rata
produksi dan harga dan produk dalam pasar persaingan monopolistik lebih tinggi dibanding
pasar persaingan sempurna ($6 pada titik A’ dibanding $5 pada titik E”, secara berturut-turut,
dalam Gambar 9-10). Perbedaan ini tidak besar karena kurva permintaan yang dihadapi oleh
perusahaan persaingan monopolistik sangat elastis. Akan tetapi, sedikit lebih tingginya MC
dan P dalam pasar persaingan monopolistik dibanding pasar persaingan sempurna, bisa
dianggap sebagai biaya untuk menyediakan sejumlah variasi produk terdiferensiasi yang
sesuai dengan berbagai macam selera konsumen, ketimbang hanya memiliki satu produk
yang tidak terdiferensiasi. Kenyataan bahwa setiap perusahaan persaingan monopolistik
berproduksi di sebelah kiri titik terendah kurva MC, berarti bahwa setiap perusahaan
berproduksi dengan kapasitas berlebih (excess capacity) dan terdapat jauh lebih banyak
perusahaan (artinya, terjadi overcrowding) ketika bentuk pasar adalah persaingan
monopolistik dibanding jika bentuknya pasar persaingan sempurna.

Anda mungkin juga menyukai