Tajwid 101
Module 1
1
© Islamic Online University TAJ 101
kepada Allah yang melimpahkan nikmat tak terhingga kepada kita dan salah satu nikmat yang
terbesar adalah Dia membimbing kita pada Islam dan membimbing kita menjadi bagian dari
umat Muhammad SAW dan Dia membimbing kita pada kitab-Nya, Quran. Dan Dia
membimbing kita untuk mempelajari dan mengajarkannya. Saya pun memanjatkan puji dan
syukur kepada Allah yang telah menjadikan para penghafal Quran menjadi orang-orang yang
Dia pun memudahkan Al-Quran untuk dibaca, dan Dia pun memudahkan kita dan
membimbing kita untuk menghafal Al-Quran. Dia pun menanamkan pemahaman akan
keagungan Al-Quran. Dia pun mengisi hati kita dengan cinta dan rasa hormat pada keagungan
Al-Quran. Bagi mereka yang mencintai Al-Quran, dan kalian bisa mendapati sebagian dari
mereka bisa membaca sepertiga Quran dalam satu hari dan mereka tidak pernah bosan dengan
Quran dan bagi mereka Quran kitab suci ini lebih penting daripada makanan dan minuman.
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang menghargai penafsiran dan
pembacaan Al-Quran sebagai salah satu dari ibadah dengan pahala yang besar. Dan Dia pun
Dan saya pun bersyukur kepada-Nya karena Dia pun meninggikan para penghafal Al-
Quran pada derajat tertinggi baik di dunia dan akhirat. di kehidupan ini dan akhirat. Di akhirat
mereka akan ditanya berapa banyak surat atau ayat Al-Quran yang dihafal dan setiap ayat
yang dibacanya akan meninggikan derajatnya di surga kelak. Saya memohon kepada Allah
SWT untuk menjadikan kita sebagai bagian dari orang-orang istimewa yang menghafalkan
2
© Islamic Online University TAJ 101
Quran yang membacakan Quran dalam cara yang Dia cintai siang dan malam Saya pun
mendoakan supaya Al-Quran dan pembacanya dan kita semua bisa mengambil manfaat dan
teladan darinya Saya pun memohon kepada Allah supaya Al-Quran menjadi sumber wasilah
kepada makhluk terbaik , yaitu orang yang mengambil teladan dari Al-Quran dalam hidupnya.
Dan dia biasa membaca Al-Quran setiap hari dalam doa dan sholatnya. , sampai kakinya pegal
karena selama berjam-jam dia telah membaca Quran Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurah kepada Rasulullah SAW sahabatnya, keluarganya dan para pengikutnya yang setia
mengikutinya sampai akhir zaman. Kita di sini berkumpul Insya Allah untuk mempelajari cara
pembacaan yang benar atas Al-Quran, dan ini pun merupakan salah satu amal ibadah terbaik
dan ini pun menjadi alasan yang paling mulia untuk berkumpul dengan yang lain demi
mempelajari Kitab Allah SWT dan mengetahui cara membacanya yang benar.
quran wa'allama: Yang terbaik di antara kalian adalah dia yang mempelajari Al-Quran dan
mengajarkannya. Hadis Riwayat Ibnu Affan dan Shahih Bukhori. Dan murid dari Utsman
Radhiallahu Anhu yang meriwayatkan hadis dari Abdurrahman Assulami mengatakan setelah
mendengar hadis ini "Inilah yang membuatku duduk di sini." Yang dia maksudkan adalah
hadis inilah alasan mengapa dia duduk di Mesjid Al-Kufa, tempat dia mempelajari dan
mengajarkan membaca dan menafsirkan Al-Quran lebih dari 40 tahun sampai akhirnya dia
meninggal.
3
© Islamic Online University TAJ 101
Bagaimana kita meraih predikat kemuliaan ini berdasarkan hadist yang disebutkan
tadi? "Khairukum manta'allamal quran wa'allama: "Yang terbaik dari kalian adalah yang
Bagaimana kita mempelajari Al-Quran, apakah ada metode dan apa metode mempelajari Al-
Quran itu. Allah SWT tidak menurunkan Al-Quran dalam bentuk buku yang sebenarnya
diformat ulang oleh Rasulullah SAW. Dia menurunkannya melalui malaikat Jibril, Allah
membacakan ayat Quran kepada Jibril kemudian Jibril akan membacakannya kepada
Rasulullah SAW dan beliau akan menanamkan Al-Quran pada hati dan ingatannya, dan beliau
akan membacakannya kepada para sahabatnya dan akan mengajarkan para sahabat, pembacaan
Al-Quran secara lisan Ada sebagian dari sahabat yang terkenal dengan penguasaan semua
bacaan Al-Quran. Ada juga cara khusus membaca Al-Quran dan Insya Allah kita akan belajar,
Ini adalah metode yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, karena beliau mengajarkannya
kepada para sahabat. Kemudian para sahabat mengajarkannya kepada para muridnya, dan
kemudian para murid sahabat itu mengajarkannya kepada murid-muridnya dan seterusnya,
sampai pada hari ini ada banyak ratusan ribu orang yang menguasai pembacaan Al-Quran dan
mereka mengajarkannya kepada murid-murid mereka seperti cara mereka belajar dulu Allah
SWT sendiri berjanji melindungi keagungan dan keaslian Al-Quran sampai saat ini dan
selamanya. Inilah yang mereka maksud dengan rantai dari narasi atau rantai pembacaan Al-
Quran. Mulai dari Rasulullah SAW sampai saat ini. Jadi orang yang belajar membaca Al-Quran
kepada gurunya, dia memiliki guru yang dulunya diajarkan oleh sahabat Rasulullah SAW dan
4
© Islamic Online University TAJ 101
para sahabat mengambil pembelajaran langsung dari beliau. Inilah satu-satunya cara untuk
Al-Quran tidak bisa dipelajari hanya dengan membaca dari mushafnya, karena bukan
belajaran Bahasa Arab seperti biasa. Memang tidak ada keraguan dari CD atau tape (rekaman)
milik ahli Al-Quran akan membantu orang itu mengoreksi kesalahan yang dia perbuat selama
membacanya. Ada aturan khusus dan cara pembelajarannya. Seperti seseorang tidak bisa
mempelajarinya dari tape (rekaman) atau CD dan beranggapan kamu akan mampu menguasai
pembacaan Al-Quran. Memang tidak ada keraguan dari CD atau tape (rekaman) milik ahli Al-
Quran akan membantu orang itu. Namun, CD tidak bisa mengoreksi kesalahan yang dia buat.
Jadi mushaf yang anda baca tidak akan mampu mengoreksi kesalahan anda, dan CD atau audio
tape pun demikian. Satu-satunya orang yang akan mengoreksi kesalahanmu adalah seorang
guru, guru yang berkualitas yang memiliki rantai koneksi ke Rasulullah SAW. Rantai guru
yang mulai dari sekarang ditandai dengan seberkas ijazah (sertifikat). yang bisa merujuk pada
pembacaan Rasulullah SAW. Inilah orang yang sudah menguasai Al-Quran dan aplikasinya
dan orang seperti inilah yang bisa mengajari anda yang mampu mengoreksi kesalahan anda
Oleh sebab itu sahabat (Zaid bin Sabit) menyebutkan dalam hadis Al-quraa al sunnatul
muttaba'a yatabaqqaha falahu 'anis salaf. Pembacaan Al-Quran harus diserahkan pada guru
yang berkualitas adalah praktik Sunnah yang diteruskan oleh generasi setelahnya dari generasi
sebelumnya. Jadi tiap generasi mewariskan ilmu Al-Quran ke generasi setelahnya cara
pembelajaran langsung dari guru mereka. Dan bagi orang yang tidak mengikuti metode ini, dan
memutuskan untuk mempelajari Al-Quran dengan caranya sendiri melalui buku atau tape
5
© Islamic Online University TAJ 101
record, dia tidak akan mampu mempelajari Al-Quran dengan benar. Tapi, dia berpikir bisa baca
Quran dengan benar. Namun, jika dia datang kepada guru yang berkualitas dan guru itu
mengoreksi kesalahannya, maka dia akan terkejut. Ini sering terjadi. Seorang murid datang dan
berpikir dia mampu membaca Al-Quran secara benar. Lalu dia datang kepada guru tersebut
dan bahkan dia tidak bisa lulus mengucapkan "A'udzubillahi minasyaitanirrajim," dan dia
terkejut karena tidak bisa membaca Al-Quran seperti yang dia lakukan. Mengapa? Karena dia
tidak belajar Al-Quran dengan cara yang benar dan dia tidak mengkuti metode yang tepat.
Sebagaimana kita tahu bahwa tiap bidang dipegang oleh ahlinya yang menguasai
bidangnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam ayat : Fas-alu ahla dzikri inkuntum laa
ta'lamun. Mintalah pertolongan pada ahlinya, jika kamu tidak tahu. Misalnya dokter. Jika
seorang mengalami sakit perut atau sakit kepala atau suatu penyakit, atau menderita rasa sakit
kepada siapa dia akan bertanya. Apa dia akan bertanya kepada seorang insinyur? Apakah dia
harus bertnya ke seorang guru sekolah? Apakah dia akan bertanya ke seorang pustakawan?
Tentu tidak. Dia hanya akan pergi ke dokter, dokter terbaik yang bisa dia temukan. Dia pun
akan bersedia membayar sejumlah uang yang banyak untuk jasa seorang dokter yang bagus.
Mengapa? Karena dia tahu dokter ini, ahli di bidangnya dan dia adalah satu-satunya orang
yang bisa menolongnya. Dan seseorang yang butuh bantuan bahasa. Kepada siapa dia harus
minta bantuan, jika ingin belajar bahasa Perancis? Tentu dia tidak akan pergi ke dokter. Diapun
tidak akan pergi ke seorang penjahit. Dia akan pergi ke guru bahasa Perancis yang menguasai
bahasa itu dan mengajarkannya. Dan dialah orang yang bisa menolongnya. Seseorang yang
memiliki pertanyaan tentang fiqih tentang zakat atau sholat atau shaum atau ibadah haji maka
kemanakah dia akan bertanya? Apakah dia akan pergi bertanya ke petani? Apakah dia akan
pergi bertanya ke guru sekolah? Tentu tidak. Dia akan bertanya ke ahli fiqih untuk
6
© Islamic Online University TAJ 101
mendapatkan jawaban. Karena dia tahu ahli fiqih telah mempelajari ilmunya dengan benar dan
diapun akan mampu menjawab pertanyaan yang dia miliki dengan benar.
Seperti halnya dengan Al-Quran. Jika seseorang ingin membaca Al-Quran dan
mempelajarinya dia tidak bisa pergi ke sembarang orang atau ahli mana saja dari bidang apapun
untuk mengajarinya. Dia harus pergi ke seseorang yang ahli dan berkualitas untuk mengajarkan
Al-Quran. Dalam arti memiliki ijazah. Ini adalah yang dipahami betul oleh semua orang. sama
halnya dengan bidang ilmu lainnya. Prinsip yang sama pun berlaku pada pembelajaran Al-
Quran yang harus dipelajari dari ahlinya. Apa saja sifat yang harus dimiliki seseorang saat dia
sadar bahwa dia harus pergi ke seorang guru maka sifat apa yang harus dia miliki untuk bisa
Yang pertama dan utama adalah ikhlas dengan niat hanya untuk Allah SWT yaitu niat
belajar Quran demi Allah demi mendapat keridhoan Allah dan tidak melakukannya untuk
keuntungan duniawi atau agar orang-orang menyebutnya seorang Qari atau agar orang-orang
menyebutnya ulama atau agar orang lain memuji suara indahnya atau agar orang lain memuji
ilmu Tajwidnya atau agar dia mendapatkan pekerjaan atau agar dihormati dan terkenal.
Melainkan satu-satunya alasan untuk belajar membaca Quran serta niat untuk mengajarkan
Quran adalah untuk keridhoan Allah SWT dan mengharapkan pahala dari Allah SWT.
Hal kedua yang perlu dia miliki mencari guru yang berkualitas untuk mengajarinya
ilmu Al-Quran. Apapun profesi guru itu, baik seorang petani, guru sekolah atau apapun.
7
© Islamic Online University TAJ 101
Asalkan dia mampu dan berkualitas (memiliki ijazah) untuk mengajarkan Al-Quran, maka
Hal ketiga adalah kesabaran dan tidak menyerah karena kesalahan. Tidak diragukan
lagi bahwa ketika seseorang belajar Al-Quran pasti banyak melakukan kesalahan. Bahkan guru
itu akan mengoreksi kesalahan dia untuk kalimat taawduz (A'udzubillahi minasyaitanirrajim)
serta untuk bismillahiramanirrahim. Dan mungkin banyak kesalahan dalam membaca Fatihah
Mungkin dia akan akan kaget pada awalnya. Ini hal yang normal. Bahkan untuk seorang ahli
ilmu Al-Quran sekalipun dia harus melewati tahapan tersebut, di mana dia melakukan banyak
kesalahan pada pembelajaran Al-Quran sampai pada akhirnya dia mampu mengurangi jumlah
kesalahannya itu dan mendapatkan sertifikat profesi dan ketartilan dalam membaca Al-Quran.
Dengan demikian, orang itu harus sabar dan tidak menyerah hanya karena telah banyak salah
dalam membaca dan berpikir: "saya tidak akan mampu membaca Quran" karena Allah SWT
berfirman walaqad yassranal quran lizziqri fa hal mim muzzakir Sesungguhnya kalian akan
mendapati Quran mudah untuk diingat maupun dibaca bagi siapapun yang ingin menghafalnya.
Hal keempat yang harus dia miliki adalah kebulatan tekad dan semangat yang tinggi.
dan pantang menyerah Orang yang memiliki kebulatan tekad, dan secara tulus berupaya keras
dan mengorbankan waktu dan tenaganya untuk belajar Al-Quran, maka Insya Allah, Allah
akan memberkati tindakannya ini dan Allah akan memberkati usaha kerasnya itu. Saat
seseorang menemukan guru Al-Quran yang tepat dan dia ingin belajar darinya. Apa cara yang
8
© Islamic Online University TAJ 101
Ada tiga metode belajar Al-Quran dari guru Al-Quran. dari seorang guru Quran.
Metode pertama adalah guru akan membacakannya kepada muridnya, bisa ayat atau penggalan
ayat. Kemudian muridnya itu akan mengulanginya setelah gurunya itu. Jika sang guru
menyadari adanya kesalahan, maka dia akan mengoreksi kesalahan muridnya itu sampai
akhirnya benar. Jadi metode ini pada prinsipnya berdasarkan pembacaan gurunya dan
muridnya akan mengulanginya dan gurunya akan mengoreksi kesalahan jika dibutuhkan. Ini
adalah metode terbaik. Karena murid mendengarkan pembacaan yang benar dari gurunya. Dan
dia harus mengaplikasikannya di depan guru itu. Kemudian guru itu mengoreksi tiap kesalahan
Metode kedua adalah murid membaca Al-Quran terlebih dahulu tanpa ada contoh
pembacaan Al-Quran dari gurunya. Metode ini biasanya dilakukan oleh murid yang memiliki
latar belakang ilmu membaca Al-Quran. Maka murid itu membacakan Al-Quran kepada
gurunya, dan guru itu hanya mendengarkan. Jika dia mendengar kesalahan maka dia akan
mengoreksi kesalahan muridnya atau pondasi ilmu Al-Quran. Ini adalah cara yang paling
umum saat ini sampai bacaannya benar. Ini adalah cara yang tepat untuk seseorang yang
memiliki latar belakang atau pondasi dalam ilmu Al-Quran. Bagi dia yang membacakan Quran
kepada gurunya lalu guru akan mengoreksi kesalahannya. Ini adalah cara yang paling umum
saat ini.
akan mendengarkan gurunya membaca Al-Quran, misalnya surat Fatihah dan kemudian
mereka pulang dan mempraktikannya. Metode ini adalah metode yang jarang dipakai dan ini
adalah metode dengan standard yang terendah. Mengapa? Karena guru tidak mendengarkan
9
© Islamic Online University TAJ 101
muridnya membacakan Al-Quran dan tidak pula mengoreksi kesalahan mereka. Murid hanya
Al-Quran muridnya. Metode ini sama dengan murid yang mendengarkan dari rekaman Quran.
Rekaman Al-Quran dalam bentuk tape record tidak akan mampu mengoreksi kesalahan.
Oleh sebab itu Insya Allah kita akan mengaplikasikan dua metode pertama Baik sang
guru yang membacakan Al-Quran kemudian mengulanginya, atau diawali dengan pembacaan
Al-Quran dari muridnya dan guru mengoreksinya. Dari membaca Al-Quran menurut cara yang
benar Rasulullah SAW menyebutkannya bagi mereka membaca Quran dengan benar. Ada
kebaikan atau keistimewaan dengan cara seperti Quran diwahyukan atau keutamaan dari
membaca Quran dengan kesempurnaan yang sama atau yang tanpa kesempurnaan Rasulullah
SAW bersabda "Almahiru bil qurani ma ashafaratil kiramil barara walladzi yakraul qurana
wayatatau fihi wahua 'alaihi syaaqun lahu ajran.' Hadis riwayat Bukhori Muslim di mana
Aisyah berkata telah mendengar bahwa Rasululalh SAW berkata : Seseorang yang menguasai
cara membaca Al-Quran, dia akan bersama para utusan Allah yaitu para malaikat. dan
seseorang yang membaca Al-Quran dengan terbata-bata dan kesulitan maka dia memiliki dua
pahala. Berdasarkan hadis ini kita tahu bahwa ada dua jenis orang yang membaca Al-Quran.
Yang menguasai dan lancar membaca Al-Quran dan orang yang membaca Al-Quran dengan
terbata-bata dan kesulitan serta membuat kesalahan. Jenis orang yang pertama adalah jenis
orang yang ideal dan terbaik. Dan orang ini yang membaca Al-Quran dengan tartil dan
menguasai pembacaan Quran akan bersama dengan para malaikat, seperti yang dikatakan
Rasulullah SAW. Jenis orang yang kedua, dia tidak perlu khawatir, kecewa ataupun bersedih.
Mengapa? Karena dia akan mendapatkan dua pahala, satu pahala untuk membaca Al-Quran
dan satu lagi untuk usaha kerasnya yang dia kerahkan dalam membaca Al-Quran. Yang mana
10
© Islamic Online University TAJ 101
yang lebih baik? Yang pertama ataukah yang kedua? Para ulama berpendapat, tidak diragukan
lagi, yang pertamalah yang terbaik karena dia akan bersama para malaikat. Inilah tujuan terbaik
yang bisa diraih seseorang. Inilah yang diinginkan oleh Rasulullah SAW, agar tiap Muslim
menjadi jenis orang yang pertama ini. Tentu saja, anda akan menghadapi kesulitan untuk
menjadi tipe orang pertama ini, seperti yang dinyatakan Rasulullah SAW bahwa dia akan
mendapat dua pahala. Itulah sebabnya orang itu harus bertujuan menjadi jenis yang pertama
dan selama proses menjadi yang terbaik dia tidak boleh kecewa ataupun depresi karena
mengalami kesulitan saat belajar membaca Quran dan dia harus mengingat akan pahala yang
dijanjikan Allah.
Seberapa pentingkah belajar membaca Al-Quran? Kita bisa mendengar kabar ada
beberapa orang yang bahkan orang-orang yang berilmu belajar membaca Quran dengan benar
yang menyebutkan tajwid bukanlah hal yang penting. Yang lebih penting adalah memahami
dan mengamalkannya Jika kita melihat hadis Rasulullah SAW, beliau sangat bahagia dengan
para sahabat yang belajar Al-Quran dengan cara yang benar seperti yang diwahyukan Rasullah
SAW yang diriwayatkan oleh Bukhori Muslim bersadba: " Kudzul quran min arba'a min
abdillahi ibnu Masud wa Sallim maula abu Huzaifah wa Muadz ibni Ibnu Jabbal wa Ubbayid
Mika." Rasulullah SAW berkata Pelajarilah Al-Quran dari empat orang: Pelajarilah Al-Quran
dari empat orang: Abdullah Ibnu Masud, Salim budaknya Abu Huzaifah, Muadz Ibnu Jabbal
dan Ubayyid Mika. Mereka ini adalah para sahabat Rasul yang secara khusus disebutkan
sebagai guru yang harus dijadikan guru oleh para sahabat lainnya. Mengapa? Karena keahlian
mereka dalam membaca Al-Quran dan Allah memberikan mereka keistimewaan serta
Rasululah SAW pun menyadari hal itu. Makanya beliau menyuruh para sahabatnya ini menjadi
guru Al-Quran yang memiliki pengetahuan mumpuni atas bahasa Arab. dan untuk belajar
11
© Islamic Online University TAJ 101
Quran dari orang ahli seperti ini. Hadis ini menunjukkan pentingnya memilih guru Al-Quran
terbaik, untuk memilihi guru Quran yang terbaik, yang bisa anda temukan.
Oleh sebab itu, kita belajar dari hadis ini bahwa Rasulullah SAW tidak menginginkan
umat Muslim untuk membaca Quran sekehendak mereka. Namun, beliau ingin umat Muslim
memilih guru untuk belajar Quran yang merupakan guru terbaik untuk mengajarinya yaitu guru
Quran yang terbaik. Rasululllah SAW pun bersabda Man ahabba an yaqra Al-quran radhdhal
kama unzi falyaqra 'ala qiraati ummi 'ala qiraatu ummi adh. Barangsiapa yang ingin membaca
Al-Quran tepat seperti yang diwahyukan maka tidak ada pembacaan yang lebih baik dari Ibnu
Umma Adh. Man ahabba an yaqra Al-quran radhdhal kama unzi falyaqra kamaa qara ahuu
ibnu ummi 'ala qiraatu ummi adh. Barangsiapa yang ingin membaca Al-Quran tepat seperti
yang diwahyukan maka tidak ada pembacaan yang lebih baik dari Ibnu Umma Adh. Dan Ibnu
Umma Adh adalah Ibnu Masud Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaiba dan yang lainnya
dan secara otentik diriwayatkan oleh Al-Bani yang lainnya. Ada juga sahabat yang sangat
pandai dalam mengajarkan ilmu tajwid sebagaimana Rasullah SAW. Ibnu Masud RA
dikisahkan sedang mengajarkan seseorang membaca Al-Quran dan orang itu membacakan Al-
Quran padanya. "Kazabnu nu Masud yuqriu rajulan faqara'a innama shodaqotu lilfuqarai
walmasaqin mursala, faqadat nu Masud maha kadza aqraniha Rasulullahi SAW, faqala
Hadis ini menyebutkan Ibnu Masud sedang mengajarkan seseorang membaca Al-Quran dan
pria yang membacakan Al-Quran padanya. Dia membaca ayat yang pertama Innamasho
shodaqotu lilfuqarai walmasaqin. Tanpa membuat fuqara-nya panjang, karena cara yang benar
untuk membacanya adalah lil fuqaraaaaaa. dengan adanya mad Maka ibnu Masud pun
mengatakan ini bukanlah bacaan yang seperti diucapkan Rasulullah SAW saat beliau
12
© Islamic Online University TAJ 101
mengajarkan ayat ini kepada saya. Lalu pria itu bertanya, bagaimana beliau mengajarkannya
padamu, ya Abdullah Ibnu Masud? Dia pun menjawab, beliau membacanya Innamash
shodaqotu lil fuqaraaaaai walmasaqin. Dan Abdullah Ibnu Masud mengucapkan dengan mad.
Hadis ini hasan atau disebut juga astar, atau narasinya hasan seperti yang disebutkan oleh
Syaikh Al-Bani.
Hadis ini menunjukkan dengan jelas bahwa sahabat ini tidak hanya membaca Al-Quran
sesuka hati mereka. Bahkan aturan mad pun diaplikasikan dan mereka benar-benar menjaga
isu tajwid ini dengan tidak membiarkan seseorang dengan caranya sendiri, bahkan mereka pun
mengoreksi pelafalan menurut tajwid. Tentu saja seperti yang kita ketahui, dua syarat
diterimanya ibadah oleh Allah SWT: Pertama doa hanya ditujukan atas nama Allah SWT,
Yang kedua harus mengikuti Sunnah Rasul. Lalu ada pertanyaan apakah membaca Al-
Quran adalah suatu amal ibadah? Maka tidak ada satu ulama sekalipun yang tidak setuju bahwa
membaca Quran adalah ibadah Bahkan akan menyatakan sebagai salah satu amal ibadah yang
besar. Pertanyaan kedua, jika ini merupakan ibadah dan apakah ada syarat harus mengiktui
Sunnah menjadi syarat diterimanya amal ibadah ini? Tidak ada ulama yang tidak setuju akan
hal ini. Oleh sebab itu, mempelajari dan mengaplikasikan tajwid adalah wajib bagi siapa saja
yang ingin membaca Al-Quran. Imran Ibnu Hijaz, salah seorang ulama terkemuka dalam ilmu
tajwid dan qiraat mengatakan tidak diragukan lagi bagi seorang Muslim untuk mempelajari
dan memahami makna Al-Quran dan mengamalkannya, dan mereka pun harus mengoreksi
13
© Islamic Online University TAJ 101
Cara yang terdekat atau yang paling mendekati adalah belajar dari ahli Al-Quran yang
memiliki hubungan dengan rantai pembacaan kepada Rasulullah SAW langsung. Dan cara ini
sudah menjadi satu-satunya cara bagi kita untuk kita, tidak ada satu orang pun yang boleh
berbeda dengan ini atau memilih cara yang lain. Ini harus disertai cara membaca Al-Quran
sama persis seperti saat diwahyukan. Seperti yang dinyatakan oleh Ibnu Malik karena kita
wajib untuk mempelajari aturan baca Quran dan menerapkannya. Kita pun wajib membaca
Quran seperti cara Quran diwahyukan. Kita tidak boleh memilih cara yang kita sukai, namun
harus mengikuti cara yang sudah dibakukan kepada kita, yaitu cara yang mengikuti rantai
pembacaan kepada Rasullullah SAW langsung, seperti yang sudah dibahas sebelumnya. Apa
manfaat dai mengoreksi kesalahan pembacaan Al-Quran. Tentu saja ada banyak manfaat, salah
satunya anda akan lebih mampu memahami Al-Quran. Tentunya, orang yang membaca Quran
dengan indah akan lebih merasa dekat atau tunduk dengan makna dari ayat yang dia baca dan
Yang kedua bisa membuat orang itu mencintai dan menikmati membaca Al-Quran dan
tidak pernah merasa bosan dari membacanya. Contoh dari orang seperti itu seperti orang yang
menerima surat cinta jika surat cinta itu ditulis tangan dan ditulis pada naskah yang indah dan
tulisannya begitu indah. Maka orang itu terus suka membacanya dan berupaya memahaminya
dan mengamalkan surat itu pada kehidupannya. Akan tetapi jika surat itu dari yang terkasih
namun, orang itu kesulitan untuk membacanya maka dia akan menyerah setelah berusaha dan
dia tidak akan membacanya lagi. Sama halnya dengan orang yang mampu membaca Quran
dengan indah atau selalu cinta untuk membaca Quran yang selalu suka memaknai ayat Quran
14
© Islamic Online University TAJ 101
Sebaliknya orang yang tidak bisa membaca Al-Quran dengan benar akan mudah putus asa
karena dia tidak menikmati membacanya karena dia tidak tahu bagaimana cara membacanya.
Oleh sebab itu dia tidak akan berusaha untuk memahami Al-Quran atau merefleksikan diri
Apa manfaat yang bisa diperoleh seseorang dari membaca dan mempelajari Al-Quran?
Apa keistimewaan dari orang yang mempelajari Al-Quran? Seperti yang kita tahu, bahwa
Rasulullah SAW bersabda "Khairu kum manta'allamal quran wa'allama" Yang terbaik di antara
kalian adalah orang yang mempelajari dan mengajarkan Al-Quran. Jadi bagi orang yang
mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya, dia akan menjadi Muslim yang terbaik bahkan
manusia yang terbaik. Hadis ini merupakan salah satu hadis yang menyebutkan keistimewaan
membaca Al-Quran, sebagian hadis lainnya Insya Allah akan dibahas kemudian dan mudah-
mudahan bisa dihafal untuk sering dibaca dan bisa disebarkan ke teman, saudara dan yang
In Sha allah Keistimewaan yang kedua seperti yang dikatakan Rasulullah SAW adalah
tentang pahala membaca Al-Quran. Hadis ini merupakan hadis yang menakjubkan dan banyak
orang yang mengacu padanya. Rasulullah SAW bersabda "Manqara-a harfin min kitabillah
falahu bihi hasanah walhasanatu bil asyri anfaliha laa aqulu alif lam mim harf walakin alifun
harf walamun harf wamiimun harf": Rasulullah SAW berkata bahwa Barangsiapa yang
membaca satu huruf dari Kitab Suci Allah maka dia akan mendapat pahala atas amalannya.
Tiap pahala dihitung 10 dan dikalikan 10. dikalikan 10 kali Saya tidak mengatakan bahwa alif
lam mim itu satu huruf, namun alif itu satu huruf, lam itu satu huruf dan mim satu huruf. Jika
15
© Islamic Online University TAJ 101
dengan mengucapkan basmalah. Bisa anda bayangkan berapa pahala yang didapatkan jika
membaca surat Fatihah? Atau Qul hualllahu ahad dan mengulanginya, berapa pahala yang akan
didapatkan, dan berapa banyak pahala yang bisa dia dapatkan dari membaca satu halaman, satu
juz dan Al-Quran sampai beres? begitu melimpahnya pahala yang dengan kemurahan-Nya
yang Allah berikan hanya untuk sau huruf saja. Maka seseorang yang memiliki ilmu membaca
pun harus berinvestasi dalam hal yang menguntungkan dan yakin bahwa investasinya akan
bersabda tentang merela yang bersama-sama mempelajari Al-Quran dan membaca Quran di
mesjid: Masytama'a qaumun fii buyutillah yatluunal kitaballah wayatadza rasunahu bainahum
wadzakarahhumullahu fii maa 'indah. Rasululah SAW bersabda Tidak ada majelis yang harus
berkumpul di mesjid untuk membaca kitab Allah dan untuk mempelajarinya, kecuali
ketenangan dan kedamaian yang akan menyelimuti mereka dan rahmat akan mengelilingi
mereka. kecuali ketenangan dan kedamaian akan diturunkan kepada mereka dan rahmat akan
mengelilingi mereka Dan malaikat akan mengelilingi mereka dan Allah SWT memanggil
mereka berada di sisi-Nya dengan para malaikat. Jadi kelompok orang yang berkumpul untuk
membaca dan mempelajari Al-Quran di mesjid mereka akan mendapatkan empat hal. Yang
pertama ketenangan dan kedamaian akan mendatangi mereka Keistimewaan yang kedua,
rahmat akan mengelilingi mereka. Yang ketiga malaikat akan mengelilingi mereka dan yang
keempat Allh SWT akan memanggil mereka dengan sebutan dengan mereka yang bersama
dengan Dia yaitu dengan malaikat. Allahu akbar. Sugguh merupakan keistimewaan yang besar.
16
© Islamic Online University TAJ 101
menyimpan Qurdan dalam hatinya dengan menjadikan dirinya pemimpin sholat. Seperti yang
kita tahu sholat adalah pilar yang terpenting setelah syahadat. atau kesaksian keimanan kita
sholat pilar terpenting setelah syahadat Rasulullah menjadikan pemimpin dari sholat ini dan
Bahwa yang harus memimpin sholat adalah orang yang hafalan Qurannya terbanyak dan yang
bacaan Qurannya yang terbaik Karena orang yang hafalan Qurannya terbanyak sama artinya
dengan orang yang bacaan Qurannya terbaik. Seperti penjelasan ulama tentang hadis ini Seperti
yang sudah dibahas sebelumnya Rasulullah SAW pun memuji orang yang bacaan Qurannya
bagus dengan berkata al mahiru bil quran ma ashafaratil kiramil barara walladzi yakraul qurana
wayatatau fihi wahua 'alaihi syaaqun lahu ajran.' Seseorang yang menguasai cara membaca Al-
Quran, dan mampu membacanya dengan sempurna, dia akan bersama para utusan Allah yaitu
para malaikat. dan seseorang yang membaca Al-Quran dengan terbata-bata dan kesulitan maka
dia memiliki dua pahala. Rasulullah SAW pun bersabda: "Lahasada illa fitnatain rajulun
'allamahullahul quran fahuwa yajnuhu ana allaili wa ana annahar fasami'ahu jarullahu faqala
laitani uutitu mitslama utiya fulan fa amintu mitsla ma'yamal warajulun atahullahu mayanfahu
hua yahliquhu bilhaq fa rajulun laitani uutitu mitslama utiya fulan. fa amintu mitsla ma'yamal
"Rasulullah SAW bersabda tidak boleh kita beriri hati kecuali untuk dua hal. Seorang pria yang
telah diajarkan Allah Al-Quran, dan membacanya di siang dan malam hari. Tetangganya
mendengarkannya dan berkata. saya harap saya diberikan apapun supaya saya bisa melakukan
seperti yang bisa dia lakukan. Dan serorang pria yang diberikan harta dan memberikannya
hanya di jalan Allah. Dan pria yang tahu akan hal itu berkata, saya berharap saya diberikan
seperti apa yang dia miliki, sehingga bisa melakukan apa yang dia lakukan.
17
© Islamic Online University TAJ 101
Beliau pada dasarnya tidak menyarankan siapapun untuk iri hati kepada orang lain
kecuali untuk dua hal tersebut. Hal tentang kelebihan seseorang dengan bacaan Al-Quran dan
hal tentang kelebihan harta seseorang yang dibelanjakan di jalan Allah. Makna dari iri hati di
hadis ini adalah orang harus berharap bisa mendapatkan kebaikan ini, sehingga dia bisa
mendapatkan pahala dari Allah SWT dan dia tidak boleh berharap kebaikan itu tidak
dihilangkan dari saudaranya itu. Yaitu dengan mendoakan kebaikan akan terus bersama
saudaranya yang memiliki kelebihan itu dan rahmat selalu menyertainya dan sekaligus
berharap ingin menjadi seperti dia. Iri hati itu tidak masalah, untuk kebaikan dan agama. Yaitu
orang itu iri hati kepada orang lain dan mencoba mengikuti kebaikan yang biasa dia lakukan
dan mencoba mempelajari ilmu yang telah dia pelajari. Namun, kita tidak boleh iri hati dengan
urusan dunia, pada kesenangan duniawi apalagi berharap memiliki apa yang sudah dimiliki
orang lain. Al-Quran adalah harta karun. Allah SWT memberikannya ke siapa saja yang Dia
kehendaki. Dia bisa memberikannya kepada seorang hamba sahaya yang telah berupaya keras
menjaga keimanan. Oleh sebab itu beliau menyuruh kita untuk mengulang-ulang bacaan Al-
Quran kita setelah kita menghafalnya. Sedangkan untuk bagian Al-Quran yang sudah kita
hafal, kita harus lebih sering berulangkali membacanya, sehingga apa yang sudah dihafal dan
muhammadin biyadih lahuwa assyaddu tafallu talminal ibili fii ma'aqaliha:" Rasulullah SAW
berkata: Jagalah hafalan Al-Quran seperti ingatan dan jiwa saya, karena maknanya akan lebih
cepat hilang dari ingatan yang lebih cepat daripada unta yang kabur jika dia dilepaskan dari
ikatannya." Artinya hafalan Al-Quran itu cepat hilangnya. Makanya jika kita tidak terus-
18
© Islamic Online University TAJ 101
menerus mengulas Al-Quran dan mengulang-ulangnya maka hafalan tersebut akan cepat hilang
dari ingatan kita. dan kita akan melupakannya Beberapa ulama Muslim beranggapan
menghilangkan hafalan Al-Quran itu dosa besar, karena hafalan Al-Quran tidak akan hilang
kecuali gara-gara dosa besar. Allah tidak akan menghukum perbuatan menghilangkan hafalan
Al-Quran kecuali karena dosanya sendiri. Semoga Allah SWT mengampuni orang-orang yang
telah menghilangkan hafalan Al-Quran dan terus bertaubat dan mencari ampunan Allah.
Rasulullah SAW pun menyuruh kita untuk membaca Al-Quran dengan memperindah suara
kita, Laisa minna mallam yataghanna bil quran. "Orang yang tidak memperindah bacaannya
Al-Quran bukanlah bagian dari kami." dia tidak mengikuti Sunnah Artinya dia tidak mengikuti
cara kami. Tentu saja orang yang membaca Al-Quran tidak seperti dia membaca buku pada
umumnya. dan harus membacanya dengan suara yang indah dengan usaha yang terbaik.
Kita pun melihat bahwa Al-Quran tidak menghentikan manfaatnya bagi para
sahabatnya yang senantiasa membacanya sampai akhir hayat mereka bahkan manfaatnnya
sampai di akhirat kelak, sampai masuk ke surga. Rasullulah SAW bersabda : iqra ulquran
fainnahu ya'tiyaumil qiyamati syafial liashabih: Barangsiapa yang membaca Al-Quran maka
sampai datangnya hari pembalasan, Al-Quran akan menjadi wasilah bagi para pembacanya.
Pada dasarnya Al-Quran akan datang pada hari pembalasan dan meminta kepada Allah SWT
Kita berdoa kepada Allah SWT semoga Al-Quran bisa menjadi sumber wasilah bagi
kita di hari Kiamat Rasulullah SAW mengatakan bahwa orang tua penghafal Al-Quran pun dan
orang tua dari anak yang sering membaca Al-Quran akan dihormati di hari Kiamat. Rasulullah
SAW bersabda: "Manfara'an furu ada wata'allama wa 'amila bihi qul bisa wali dafi yaumil
19
© Islamic Online University TAJ 101
qiyamati tajamminnur dhau uhu mistlu dhau isyamsi wayufsya walidahu qallatain laa yuqauma
humaddunya fayaqulan bima fusina hadza fayuqalu biakhwali nadzikumul quran" Barangsiapa
yang menghafal Al-Quran dan dia mempelajari (maknanya), wa amila bihi dan
mengamalkannya orang tuanya akan perhiasan di hari Kiamat dengan mahkota dari yang lebih
terang daripada matahari. Atau mereka akan memahkotai kepala orang tua mereka. Mereka
pun kan diberi pakaian berupa gaun indah untuk memasuki surga. Gaun istimewa untuk orang
tua penghafal Al-Quran. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa gaun tersebut lebih berharga
daripada dunia dan isinya. Lalu orang tua itu akan bertanya, mengapa kami diberi gaun seindah
ini? Kemudian mereka akan dijawab, karena anakmu memilih Quran artinya dia menghafal Al-
Mari kita berdoa kepada Allah SWT semoga menjadi bagian dari mereka yang
menghafal Quran memahami dan mengamalkan Al-Quran, sehingga orang tua kita mendapat
pahala tersebut Mari kita berdoa semoga anak-anak kita bisa seperti mereka yang menghafal,
sehingga kita menjadi seperti tua yang beruntung itu. Rasululah SAW pun menyebutkan bahwa
Al-Quran akan meninggikan derajat seseorang di surga. bagaimana bisa "Yuqalu li sahibil
quran iqra warqa warattil kama kunta turattil findunya fainna mandzilataka 'inda akhiri ayatin
takra uha." Dia (Al-Quran) akan berkata kepada para sahabatnya: Baca dan pahamilah Al-
Quran sampai ayat terakhir. Dan bacalah seperti yang kamu baca di dunia ini Karena
sesungguhnya derajatmu ditentukan oleh ayat terakhir atau ayat yang kamu baca Jadi, orang
yang mampu menghafal Quran di dunia ini Dan tiap ayat yang dia baca dan hafalkan di dunia
20
© Islamic Online University TAJ 101
Mari kita berdoa kepada Allah SWT, agar menjadi bagian dari mereka yang menghafal
Quran dan hafalan kita meninggikan kita sampai derajat tertinggi agar bersama dengan para
Nabi dan Rasul dan bersama dengan Rasulullah SAW. Tentu saja, keistimewaan Al-Quran
sangat besar dan manfaat bagi penghafal Al-Quran dan yang mempelajari cara membacanya
mempelajarinya dan mengamalkannya, dan yang mengajarkannya, begitu besar . Mereka yang
tahu dan paham atas keistimewaan Al-Quran ini tidak akan menunda niatnya lagi untuk
perilaku yang harus kita praktikan saat membaca dan mempelajari Quran.
pembacaan Al-Quran. Setiap kali mendengarkan pembacaan Al-Quran kita harus diam dan
menyimaknya. Allah SWT berfirman "waidza qurial quranu fastamiullahu waarsutu la'allakum
turhamun. Jika kamu mendengarkan Al-Quran sedang dibaca maka dengarkanlah dan diamlah
supaya kamu mendapat rahmat. Jika kamu mendengarkan Al-Quran sedang dibaca maka
dengarkanlah dan diamlah supaya kamu mendapat rahmat. Artinya orang itu tidak boleh bicara
(2) Saat Quran dibacakan Anda pun harus melindungi Al-Quran dari apapun yang akan
mengotorinya. Oleh sebab itu anda tidak boleh membiarkan Al-Quran dibuat mainan oleh
anak-anak, disobek dan tidak boleh ditulis seperti baik di luar maupun di dalam Al-Quran itu
sendiri. Anda pun harus menempatkannya di tempat yang tertinggi dan tidak boleh ada buku
yang ditempatkan di atasnya untuk menghormatinya. Perlakuan yang sama pun berlaku pada
Al-Quran dalam bentuk CD, anda pun harus menemptakannya di tempat yang tertinggi. dan
tidak boleh menempatkan benda lain di atasnya untuk menghormatinya. Dan dia pun tidak
21
© Islamic Online University TAJ 101
boleh bersandar pada Quran baik itu dengan punggung atau lengannya. Anda pun harus
melindungi kertasnya. Kalaupun tidak bisa digunakan kembali ataupun tidak bisa dibaca lagi,
maka anda harus membakarnya. karena menurut para ulama. Ini merupakan cara yang terbaik
untuk memusnahkan kertas Al-Quran jika sudah usang ataupun rusak dan sudah tidak terbaca
lagi. Anda harus membuangnya di tempat yang tidak seorang pun bisa menginjaknya ataupun
membuatnya berceceran. Saat Ustman RA, saat dia mengumpulkan semua kertas ke dalam satu
mushaf, dia membakar kertas-kertas mushaf sisanya. Dia pun harus melindungi mushaf Al-
Quran itu dari debu, air dan minyak ataupun segala sesuatu yang bisa membuatnya kotor. dia
Yang ketiga anda tidak boleh membaca Al-Quran di tempat yang kotor atau tempat
yang tidak layak seperti kamar mandi. (4) Anda pun harus membacanya dengan ketenangan
dan pikiran yang damai. Anda pun harus membacanya dengan hati yang penuh hormat. Tidak
boleh cepat dalam membaca Al-Quran seolah-olah anda membaca koran atau majalah. Namun
Kelima, anda tidak boleh membiarkan mushaf terbuka jika anda harus
meninggalkannya dan pergi dan melakukan sesuatu. Sebaiknya anda menutupnya dan lakukan
dulu apa yang harus dilakukan. Saat kembali, anda bisa membuka kembali mushaf ke bagian
semula yang ingin anda baca dan melanjutkannya. Seperti yang dinyatakan Imam Qurtubi
22
© Islamic Online University TAJ 101
Yang keenam, anda tidak boleh membaca Al-Quran saat menguap ataupun membuang
gas (kentut). Seperti yang dijelaskan oleh para ulama tentang hal ini. Yang ketujuh, dia tidak
boleh menyentuh Al-Quran jika belum bertaharah atau belum bersuci. Sebaiknya anda harus
berwudhu sebelum menyentuh Al-Quran. Hal ini dikarenakan Rasulullah SAW bersabda: La
yamassal quran illa thahir." Tidak seorang pun boleh menyentuh Al-Quran kecuali dia sudah
suci." Dan sahabat rasul, Musa Ibnu Uqash yang membacakan Quran kepada ayahnya Ibnu
Uqash dari mushaf, artinya dia sedang menyentuh mushaf lalu, dia menyentuh bagian intimnya
hal itu membatalkan wudhu menurut pendapat ulama secara umum. Lalu, ayahnya berkata: la
allaka masasta zakarah, qala kuntuna qala kum fatawaddha qala kuntum fatawadhatu' tsumma
raja'at Dia berkata: apakah kamu sudah menyentuh bagian intimmu? Lalu dia menjawab: ya
Ayahnya berkata: pergilah berwudhu dia menyuruh anaknya untuk wudhu karena telah
membatalkan wudhu. Makanya, dia wudhu dan kembali sehingga dia bisa melanjutkan
bacaannya Hadis ini otentik diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Muwatta. Jadi, seseorang
harus dalam keadaaan suci, jika ingin menyentuh Quran dan ini suatu kewajiban. Dan jika dia
ingin membaca Quran maka lebih baik baginya untuk membaca Quran setelah wudhu
meskipun sebenarnya tidak harus. Atau anda bisa baca Quran tanpa menyentuhnya tanpa
wudhu. Sebaliknya, jika ingin menyentuh Quran, maka harus wudhu Allah SWT Maha Tahu
kalian bisa mengulas bahasan Quran dari awal dan merujuk pada sumber buku lainnya Yang
paling penting adalah belajar ilmu Quran dan mempraktikan membaca Al-Quran. Wallahu
Ta'ala A'lam.
Hal terakhir yang akan kita bahas hari ini Insya Allah adalah membahas Pengantar Ilmu
Tajwid. Kemudian kita akan berlanjut pada mengajarkan kuliahnya. Hal pertama, apa definisi
tajwid itu sendiri? Secara linguistik tajwid artinya yaitu membuat sesuatu lebih indah. jawwada
23
© Islamic Online University TAJ 101
Jamwidu tajwidan artinya untuk membuat sesuatu lebih baik atau lebih indah. Menurut
pandangan ilmu, tajwid artinya mengucapkan tiap huruf dari titik artikulasinya. Dan
Jadi ada tiga hal. Yang pertama untuk mengartikulasi tiap huruf dari titik artikulasinya.
Tiap huruf dalam bahasa Arab huruf alfabet manapun Saat kita mengucapkan atau
mengartikuasikannya huruf ini datang dari tengah tenggorokan anda. atau dari bibir Contohnya
saat anda mengucapkan huruf "mim". Ini datang dari bibir. Dan inilah titik artikulasi dari
huruf "mim". Dan jika anda mengartikulasi 'a dari 'ain, maka datang dari tengah tenggorokan
Dan ini dianggap sebagai titik artikulasinya. Jika anda akan mengucapkan "ja" atau jim, maka
ia datang dari lidah bagian tengah anda. Inilah titik artikulasinya. Oleh sebab itu tajwid yang
pertama adalah mengartikulasikan tiap huruf dari titik artikulasinya. Sehingga anda bisa
membacanya dengan benar. Jika anda mengucapkannya dari titik mana saja, maka tidak akan
Yang kedua adalah untuk memberikan tiap huruf sifatnya masing-masing. Tiap huruf
memilki sifatnya masing-masing yang selalu bersama dengan huruf tersebut. Dan tidak pernah
meninggalkan huruf tersebut. Sifat hururf itu harus diterapkan. Jika seseorang memilki praktik
bahasa alami dari bahasanya sendiri dari bahasa Arab, Jadi jika anda ingin mengucapkan shod
maka harus dengan berat. maka dia tidak perlu memikirkan penerapan sifat huruf. Contohnya,
huruf mim atau huruf shod salah satu sifatnya adalah istila memiliki sifat tinggi dan berat.
Yaitu dilakukan dengan menaikan lidah. Sedangkan untuk huruf "sin". Huruf ini sifatnya
ringan, dan tidak seberat shod. Karena lidah kita lebih rendah saat mengucapkan sin. Setiap
kali kita mengucapkan sin maka harus dengan ringan, dan tiap kali mengucapkan shod harus
24
© Islamic Online University TAJ 101
dengan berat. Jadi, berlaku isti'la, atau sifat berat. Dan ketinggian lidah harus menyertai
pengucapan shod. Baik itu dalam dhommah ataupun fatah atau kasroh. Sedangkan untuk sin,
inilah pilihannya sebagai huruf yang ringan karena ringan dan mustafid dan lidahnya dalam
keadaan rendah. Saat anda mengucapkannya maka tiap kali anda membacanya di dalam Al-
Quran maka huruf itu memiliki sifat tersebut. Kadang sifat huruf itu datang pada keadaan
tertentu. Misalnya untuk idgham, saat kita menghadapi nun sukun dengan ya, maka nun sukun
harus diucapkan dengan aturan idgham. dan kita akan belajar nanti Misalnya, Famayya'mal,
maka nun sukun tidak diucapkan faman ya'mal, namun diucapkan menjadi famayya'mal. Oleh
sebab itu pada situasi ini anda menerakan idghom pada nun sukun. Ini hanya sifat yang hanya
datang di situasi tertentu. Jadi tajwid adalah ikhrajul makhrajul mim makhroji wayatho umul
haqqu wahua mustahaqqi minassifat. Artinya memberikan tiap huruf atau mengucapkan tiap
huruf dari titik artikulasi dan memberikan tiap huruf sifatnya masing masing dan
melakukannya dengan benar. Mengapa kita menerapkan tajwid? Apakah kita menerapkannya
juga dalam membaca koran ataukah menerapkan Tajwid pada buku lainnya? Tidak, para ulama
berpendapat bahwa tajwid secara spesifik hanya diterapkan pada huruf Al-Quran. Jadi, subjek
Tajwid adalah Quran. Ada pula sebagian ulama yang berpendapat bahwa kita pun harus
menerapkan tajwid pada pembacaan hadis. Mereka berpendapat kalian harus membaca Hadis
Rasulullah SAW dengan aturan Tajwid. Namun, sebagian besar ulama mengoreksi pendapat
itu, yaitu tajwid hanya diterapkan pada huruf-huruf Al-Quran. Dan tidak pada lainnya. Yang
benar adalah pendapat pertama Mengapa? Apakah manfaat dari belajar Tajwid dan
pengucapan. Kesalahan pengucapan ini bisa menyebabkan makna yang berbeda. atau tidak
menyebabkan perbedaan makna Salah satu pengucapan yang salah dan menyebabkan beda
makna dan hal yang berbahaya sebagaimana firman Allah SWT "wadzkuru idzkuntum qalilan
25
© Islamic Online University TAJ 101
dan tidak menaikan lidah ke atas untuk mengucapkan "tsa" Namun, dia malah mengucapkan
"sa" Seperti yang diucapkan sebagian orang. Maka maknanya akan menjadi "dan ingatlah
waktu di saat kamu sedikit dalam jumlah dan Allah mematahkanmu yang artinya Dia
artinya Dia menambah jumlahmu. Ingatlah saat Allah membuatmu dalam jumlah yang sedikit,
dan Allah dengan rahmat-Nya menambahkan jumlahmu menambah polulasimu. Itulah makna
yang tepat. Jika seseorang ingin mengucapkan fakatstsarakum maka ingatlah makna dengan
awalnya jumlah mereka sedikit dan Allah mematahkanmu atau menghancurkanmu Sekarang
kita sadar betapa pentingnya mempelajari tajwid untuk membaca Al-Quran dengan benar tanpa
Apa keutamaan tajwid. Ini merupakan salah satu ilmu yang mulia, karena ini berkaitan
dengan firman Allah dan Al-Quran. Apa hubungannya dengan ilmu yang lain? Ini adalah salah
satu ilmu dalam Islam yang berkaitan dengan pengagungan Al-Quran. Lalu siapakah pendiri
atau penemu ilmu tajwid? Dari pandangan praktis, Rasulullah SAW adalah satu-satunya orang
yang mengajarkan umat aplikasi tajwid, lalu para sahabatnya belajar darinya Sedangkan dari
sudut pandang teoretis, siapakah sebenarnya yang menuliskan ilmu tajwid? Maka jawabannya
adalah Abul Aswad. Para ulama berbeda pendapat Ada beberapa pihak yang berpendapat Abul
Aswad Ad-duali, Abu Ubiad Al-Qasim Ibnu Salam dan ada juga yang berpendapat Falidi bin
Rasulullah SAW mengajarkannya kepada beberapa sahabat sementara yang lainnya membaca
26
© Islamic Online University TAJ 101
Al-Quran. Kemudian mereka mengajarkan para murid mereka, yang berlanjut mengajarkan ke
murid-muridnya lagi sampai pada akhirnya ke kita, yaitu cara Rasulullah SAW membaca Al-
Quran. Semua murid dan para ahli tajwid menuliskan aturan tajwid yang sudah diterapkan.
Misalnya, mereka menuliskan aturan mad harus memanjangkan pengucapan suaranya ataupun
jika ada nun sukun yang datang setelah huruf tertentu. Apa yang harus diucapkan pada nun
sukun. Mereka hanya menuliskan dan menyusun aturan yang sudah diterapkan. Namun, cara
menurunkannya dalam praktiknya melalui rantai dari pembacaan dari Rasululah SAW kepada
para sahabatnya para tabiinnya sampai akhirnya pada kita semua, dari generasi ke generasi.
Apakah aturan mempelajari dan menerapkan tajwid? Menurut pengertian tajwid secara
teoretis, maka merupakan fardhu kifayah. Ini bersifat wajid bagi sebagian dari kita. Artinya
cukup sebagian dari kita memahami tajwid secara teori mengajarkannya kepada orang lain
atau masyarakat. Yang artinya wajib hanya untuk sebagian Muslim yang harus belajar Tajwid
secara teoretis atau aturan teori Tajwid. Dan tidak wajib bagi setiap Muslim untuk belajar
Tajwid secara teori Sedangkan untuk penerapannya, maka berlaku untuk tiap individu Muslim,
wajib baginya untuk membaca Al-Quran sesuai tajwid kapanpun dia ingin membaca Quran.
Kita pun sudah membahas buktinya. Rasulullah SAW menyuruh para sahabatnya untuk
membaca Al-Quran dan mempelajarinya dari empat orang. Dan dia sudah menyebutkan
keempat orang itu. Para sahabat sangat tegas dalam mengajarkan tajwid karena Ibn Masud
menyuruh muridnya untuk membaca ayat sesuai dengan yang dicontohkan Rasul dengan
pengucapan dan pemanjangan suara yang benar. Ada juga beberapa ahli tajwid yang
berpendapat bahwa semua ahli tajwid sepakat dengan suatu konsensus menerapkan tajwid
bersifat wajib bagi tiap individu Muslim yang ingin membaca Quran. Dan seperti yang
disebutkan sebelumnya setiap amal ibadah syarat diterimanya ibadah adalah dua. Yang
27
© Islamic Online University TAJ 101
pertama adalah ikhlas dalam niatnya dan yang kedua mengikuti Sunnah dalam hal cara ibadah
dan membaca Al-Quran adalah amal ibadah. Oleh sebab itu, penting untuk belajar membaca
Alasannya kuat, mengapa para ahli tajwid menuliskan aturan tajwid dan bukan hanya
membacakan Al-Quran dengan benar tanpa menuliskan aturannya. Alasannya karena Islam
menyebar bahasa Arab bercampur non- Bahasa Arab dan lidah menjadi lemah dan orang-orang
mulai membaca Al-Quran dengan tidak benar. Sehingga mereka khawatir jika mereka tidak
menuliskannya maka orang-orang itu akan kehilangan kemampuan membaca Al-Quran yang
sesuai dengan cara dicontohkan Rasul Oleh sebab itu mereka menuliskan aturannya secara
spesifik dan tersusun rapi sehingga mudah untuk dipahami dan diterapkan. Inilah salah satu
cara Allah SWT melindungi Al-Quran dengan memerintahkan para ahli tajwid meletakan
pondasi aturan tajwid, sehingga tiap orang bisa membaca dan menerapkannya.
Ada beberapa prinsip yang harus dipegang seseorang dalam mempelajari dan
menerapkan tajwid. Maka harus mematuhi prinsip berikut ini. Semuanya ada empat prinsip.
Prinsip yang pertama adalah mengartikuasikan huruf dari titiknya, atau makhraj huruf.
Mengetahui dari mana asalnya huruf. baik itu dalam mulut atau keluar dari bibir Prinsip yang
kedua adalah mengetahui sifat huruf dan menerapkan sifat ini. Yang makhraj huruf misalnya,
huruf 'ain yang diucapkan dari tenggorokan bagian tengah. Dengan mengetahui dari mana asal
28
© Islamic Online University TAJ 101
Yang kedua yaitu sifat huruf, Salah satu karakteristik dari huruf "ba" jika huruf itu
diikuti sukun maka berlaku aturan qalqalah yang artinya anda harus memberikan getaran suara
ekstra misal pada huruf dal misalnya untuk qul huwallahu ahad qul huwallahu ahad. Tidak bisa
hanya mengucapkan 'ahad" langsung berhenti. Namun, ucapkan "ahadd" suara dal yang
bergetar (bergerak) disebut dengan qalqalah Itulah salah satu sifat dari huruf dal jika dengan
Prinsip yang ketiga aturan yang harus diterapkan pada tiap huruf berdasarkan sususan.
Artinya beberapa huruf, anda harus memberikan pelesapan jika mereka datang berurutan.
Misalnya nun sukun diikuti ya, maka harus menerapkan idgham. Faman ya'mal harus
diucapkan menjadi famayya'mal. Jadi memasukan nun sukun ke dalam ya. Oleh sebab itu yang
anda dengar adalah ya dengan gunnah, dengan suara sengau. Inilah aturan yang harus
diterapkan karena susunan huruf-huruf tertentu. Satu kali lagi, jika nun sukun diikuti ya maka
terapkan aturan ghunnah maksud saya harus terpakan idgham dengan ghunnah. Kita akan
Prinsip yang keempat adalah melatih lidah dan mengulanginya. Setelah anda belajar
bagaimana mengucapkannya maka anda harus mempertahankannya bacaan yang benar dengan
terus berlatih teruslah melatih lidahmu sampai lidahmu menjadi terbiasa Sama halnya dengan
otot badan kita lainnya, lidah bisa saja lemah di awal, dengan latihan namun setelah banyak
latihan, maka akan bertambah kuat dan bisa melakukan apa yang anda ingin lakukan. Salah
satu caranya kita mengajarkan kelas ini. Insya Allah kelas ini akan dibagi dua bagian. Bagian
pertama teori dan yang kedua praktik. Bagian pertama yaitu teori yang akan berlangsung
29
© Islamic Online University TAJ 101
selama satu minggu satu kuliah hanya teori yang akan menjelaskan aturan tajwid tertentu dan
akan diunggah di internet sehingga anda bisa mengunduhnya untuk kemudian mencatatnya.
Dan saya akan mengacunya pada referensi buku yang ada. Saya akan menyediakan
buku referensinya nanti. Yang kedua adalah kelas praktik yang akan dilakukan di minggu
kedua. Kita akan bertemu secara online dan live, dan tiap murid harus membacakan Al-Quran
pada ayat-ayat tertentu dan saya akan mendengarkan untuk mengoreksi kesalahannya. Bisa
anda yang membacakannya untuk saya, saya akan mengoreksi kesalahannya. atau saya yang
akan membacakannya untuk anda dan anda akan mengulangi pembacaan saya dan saya akan
mengoreksi jika ada kesalahan. Insya Allah dengan berlatih kita bisa mengambil manfaat dari
kuliah ini. Saya sarankan untuk tiap murid untuk membuat catatan sehingga jika ada
pertanyaan bisa diajukan dan bisa dikirimkan lewat email. Bawa juga mushaf anda ke kelas
saat anda membaca Al-Quran pada sesi kelas praktik, dan bawalah pensil untuk menandai
kesalahan kalian dan selembar kertas sekaligus kertas serta laporan pembacaan sehingga
memudahkan untuk melihat koreksian. Dan pencatatan itu sangat disarankan sehingga kalian
bisa melihat kesalahan kalian dan bagaimana mengoreksinya. Saya sarankan juga untuk
mendengarkan pembacaan Al-Quran dalam bentuk audio. Saya sarankan dari syaikh Ibrahim
Al-Akhdar kalian bisa mendengarkan pembacaan Quran oleh beliau bisa anda dapatkan di situs
Islam. Dia adalah salah satu ahli Al-Quran di zaman sekarang. Dia adalah syaikh di mesjid di
Nabawi dan Madinah. Jika kalian sering mendengarkan pembacaannya, dan mencoba
mengulanginya Insya Allah kalian bisa memperbaiki Tajwid sekaligus bisa membantu kelas
yang kita tempuh sekarang dalam kelas praktik Semoga Allah SWT memudahkan kita dalam
mempelaari kitab Allah bersama-sama. Dan semoga Allah meridhoi usaha kita.
30