Anda di halaman 1dari 30

© Islamic Online University TAJ 101

Islamic Online University

Bachelor of Arts in Islamic Studies


TAJ 101

Tajwid 101

Module 1

Diterjemahkan oleh: Tim Penerjemah IOU

1
© Islamic Online University TAJ 101

Bismillahirrahmanirrahiim Alhamdulillahirabbil'alamiin. Segala puji kita panjatkan

kepada Allah yang melimpahkan nikmat tak terhingga kepada kita dan salah satu nikmat yang

terbesar adalah Dia membimbing kita pada Islam dan membimbing kita menjadi bagian dari

umat Muhammad SAW dan Dia membimbing kita pada kitab-Nya, Quran. Dan Dia

membimbing kita untuk mempelajari dan mengajarkannya. Saya pun memanjatkan puji dan

syukur kepada Allah yang telah menjadikan para penghafal Quran menjadi orang-orang yang

spesial di muka bumi.

Dia pun memudahkan Al-Quran untuk dibaca, dan Dia pun memudahkan kita dan

membimbing kita untuk menghafal Al-Quran. Dia pun menanamkan pemahaman akan

keagungan Al-Quran. Dia pun mengisi hati kita dengan cinta dan rasa hormat pada keagungan

Al-Quran. Bagi mereka yang mencintai Al-Quran, dan kalian bisa mendapati sebagian dari

mereka bisa membaca sepertiga Quran dalam satu hari dan mereka tidak pernah bosan dengan

Quran dan bagi mereka Quran kitab suci ini lebih penting daripada makanan dan minuman.

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang menghargai penafsiran dan

pembacaan Al-Quran sebagai salah satu dari ibadah dengan pahala yang besar. Dan Dia pun

menjadikan penghafalan Al-Quran sebagai jalan terbaik untuk mendekati-Nya sekaligus

sebagai salah satu amalan terbaik.

Dan saya pun bersyukur kepada-Nya karena Dia pun meninggikan para penghafal Al-

Quran pada derajat tertinggi baik di dunia dan akhirat. di kehidupan ini dan akhirat. Di akhirat

mereka akan ditanya berapa banyak surat atau ayat Al-Quran yang dihafal dan setiap ayat

yang dibacanya akan meninggikan derajatnya di surga kelak. Saya memohon kepada Allah

SWT untuk menjadikan kita sebagai bagian dari orang-orang istimewa yang menghafalkan

2
© Islamic Online University TAJ 101

Quran yang membacakan Quran dalam cara yang Dia cintai siang dan malam Saya pun

mendoakan supaya Al-Quran dan pembacanya dan kita semua bisa mengambil manfaat dan

teladan darinya Saya pun memohon kepada Allah supaya Al-Quran menjadi sumber wasilah

bagi kita di hari pembalasan.

Washolatu wassalamu 'ala khoiri kholqillah Semoga Allah memberikan kedamaian

kepada makhluk terbaik , yaitu orang yang mengambil teladan dari Al-Quran dalam hidupnya.

Dan dia biasa membaca Al-Quran setiap hari dalam doa dan sholatnya. , sampai kakinya pegal

karena selama berjam-jam dia telah membaca Quran Shalawat dan salam semoga senantiasa

tercurah kepada Rasulullah SAW sahabatnya, keluarganya dan para pengikutnya yang setia

mengikutinya sampai akhir zaman. Kita di sini berkumpul Insya Allah untuk mempelajari cara

pembacaan yang benar atas Al-Quran, dan ini pun merupakan salah satu amal ibadah terbaik

dan ini pun menjadi alasan yang paling mulia untuk berkumpul dengan yang lain demi

mempelajari Kitab Allah SWT dan mengetahui cara membacanya yang benar.

Mengapa demikian? Sebagaimana sabda Rasulllah SAW "Khairukum manta'allamal

quran wa'allama: Yang terbaik di antara kalian adalah dia yang mempelajari Al-Quran dan

mengajarkannya. Hadis Riwayat Ibnu Affan dan Shahih Bukhori. Dan murid dari Utsman

Radhiallahu Anhu yang meriwayatkan hadis dari Abdurrahman Assulami mengatakan setelah

mendengar hadis ini "Inilah yang membuatku duduk di sini." Yang dia maksudkan adalah

hadis inilah alasan mengapa dia duduk di Mesjid Al-Kufa, tempat dia mempelajari dan

mengajarkan membaca dan menafsirkan Al-Quran lebih dari 40 tahun sampai akhirnya dia

meninggal.

3
© Islamic Online University TAJ 101

Bagaimana kita meraih predikat kemuliaan ini berdasarkan hadist yang disebutkan

tadi? "Khairukum manta'allamal quran wa'allama: "Yang terbaik dari kalian adalah yang

mempelajari dan mengajarkan Al-Quran". Hal pertama adalah mempelajari Al-Quran.

Bagaimana kita mempelajari Al-Quran, apakah ada metode dan apa metode mempelajari Al-

Quran itu. Allah SWT tidak menurunkan Al-Quran dalam bentuk buku yang sebenarnya

diformat ulang oleh Rasulullah SAW. Dia menurunkannya melalui malaikat Jibril, Allah

membacakan ayat Quran kepada Jibril kemudian Jibril akan membacakannya kepada

Rasulullah SAW dan beliau akan menanamkan Al-Quran pada hati dan ingatannya, dan beliau

akan membacakannya kepada para sahabatnya dan akan mengajarkan para sahabat, pembacaan

Al-Quran secara lisan Ada sebagian dari sahabat yang terkenal dengan penguasaan semua

bacaan Al-Quran. Ada juga cara khusus membaca Al-Quran dan Insya Allah kita akan belajar,

dan kita pun akan mengaplikasikan.

Ini adalah metode yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, karena beliau mengajarkannya

kepada para sahabat. Kemudian para sahabat mengajarkannya kepada para muridnya, dan

kemudian para murid sahabat itu mengajarkannya kepada murid-muridnya dan seterusnya,

sampai pada hari ini ada banyak ratusan ribu orang yang menguasai pembacaan Al-Quran dan

mereka mengajarkannya kepada murid-murid mereka seperti cara mereka belajar dulu Allah

SWT sendiri berjanji melindungi keagungan dan keaslian Al-Quran sampai saat ini dan

selamanya. Inilah yang mereka maksud dengan rantai dari narasi atau rantai pembacaan Al-

Quran. Mulai dari Rasulullah SAW sampai saat ini. Jadi orang yang belajar membaca Al-Quran

kepada gurunya, dia memiliki guru yang dulunya diajarkan oleh sahabat Rasulullah SAW dan

4
© Islamic Online University TAJ 101

para sahabat mengambil pembelajaran langsung dari beliau. Inilah satu-satunya cara untuk

belajar bagaimana membaca Al-Quran dengan benar.

Al-Quran tidak bisa dipelajari hanya dengan membaca dari mushafnya, karena bukan

belajaran Bahasa Arab seperti biasa. Memang tidak ada keraguan dari CD atau tape (rekaman)

milik ahli Al-Quran akan membantu orang itu mengoreksi kesalahan yang dia perbuat selama

membacanya. Ada aturan khusus dan cara pembelajarannya. Seperti seseorang tidak bisa

mempelajarinya dari tape (rekaman) atau CD dan beranggapan kamu akan mampu menguasai

pembacaan Al-Quran. Memang tidak ada keraguan dari CD atau tape (rekaman) milik ahli Al-

Quran akan membantu orang itu. Namun, CD tidak bisa mengoreksi kesalahan yang dia buat.

Jadi mushaf yang anda baca tidak akan mampu mengoreksi kesalahan anda, dan CD atau audio

tape pun demikian. Satu-satunya orang yang akan mengoreksi kesalahanmu adalah seorang

guru, guru yang berkualitas yang memiliki rantai koneksi ke Rasulullah SAW. Rantai guru

yang mulai dari sekarang ditandai dengan seberkas ijazah (sertifikat). yang bisa merujuk pada

pembacaan Rasulullah SAW. Inilah orang yang sudah menguasai Al-Quran dan aplikasinya

dan orang seperti inilah yang bisa mengajari anda yang mampu mengoreksi kesalahan anda

dan bagaimana membaca Al-Quran dengan benar.

Oleh sebab itu sahabat (Zaid bin Sabit) menyebutkan dalam hadis Al-quraa al sunnatul

muttaba'a yatabaqqaha falahu 'anis salaf. Pembacaan Al-Quran harus diserahkan pada guru

yang berkualitas adalah praktik Sunnah yang diteruskan oleh generasi setelahnya dari generasi

sebelumnya. Jadi tiap generasi mewariskan ilmu Al-Quran ke generasi setelahnya cara

pembelajaran langsung dari guru mereka. Dan bagi orang yang tidak mengikuti metode ini, dan

memutuskan untuk mempelajari Al-Quran dengan caranya sendiri melalui buku atau tape

5
© Islamic Online University TAJ 101

record, dia tidak akan mampu mempelajari Al-Quran dengan benar. Tapi, dia berpikir bisa baca

Quran dengan benar. Namun, jika dia datang kepada guru yang berkualitas dan guru itu

mengoreksi kesalahannya, maka dia akan terkejut. Ini sering terjadi. Seorang murid datang dan

berpikir dia mampu membaca Al-Quran secara benar. Lalu dia datang kepada guru tersebut

dan bahkan dia tidak bisa lulus mengucapkan "A'udzubillahi minasyaitanirrajim," dan dia

terkejut karena tidak bisa membaca Al-Quran seperti yang dia lakukan. Mengapa? Karena dia

tidak belajar Al-Quran dengan cara yang benar dan dia tidak mengkuti metode yang tepat.

Sebagaimana kita tahu bahwa tiap bidang dipegang oleh ahlinya yang menguasai

bidangnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam ayat : Fas-alu ahla dzikri inkuntum laa

ta'lamun. Mintalah pertolongan pada ahlinya, jika kamu tidak tahu. Misalnya dokter. Jika

seorang mengalami sakit perut atau sakit kepala atau suatu penyakit, atau menderita rasa sakit

kepada siapa dia akan bertanya. Apa dia akan bertanya kepada seorang insinyur? Apakah dia

harus bertnya ke seorang guru sekolah? Apakah dia akan bertanya ke seorang pustakawan?

Tentu tidak. Dia hanya akan pergi ke dokter, dokter terbaik yang bisa dia temukan. Dia pun

akan bersedia membayar sejumlah uang yang banyak untuk jasa seorang dokter yang bagus.

Mengapa? Karena dia tahu dokter ini, ahli di bidangnya dan dia adalah satu-satunya orang

yang bisa menolongnya. Dan seseorang yang butuh bantuan bahasa. Kepada siapa dia harus

minta bantuan, jika ingin belajar bahasa Perancis? Tentu dia tidak akan pergi ke dokter. Diapun

tidak akan pergi ke seorang penjahit. Dia akan pergi ke guru bahasa Perancis yang menguasai

bahasa itu dan mengajarkannya. Dan dialah orang yang bisa menolongnya. Seseorang yang

memiliki pertanyaan tentang fiqih tentang zakat atau sholat atau shaum atau ibadah haji maka

kemanakah dia akan bertanya? Apakah dia akan pergi bertanya ke petani? Apakah dia akan

pergi bertanya ke guru sekolah? Tentu tidak. Dia akan bertanya ke ahli fiqih untuk

6
© Islamic Online University TAJ 101

mendapatkan jawaban. Karena dia tahu ahli fiqih telah mempelajari ilmunya dengan benar dan

diapun akan mampu menjawab pertanyaan yang dia miliki dengan benar.

Seperti halnya dengan Al-Quran. Jika seseorang ingin membaca Al-Quran dan

mempelajarinya dia tidak bisa pergi ke sembarang orang atau ahli mana saja dari bidang apapun

untuk mengajarinya. Dia harus pergi ke seseorang yang ahli dan berkualitas untuk mengajarkan

Al-Quran. Dalam arti memiliki ijazah. Ini adalah yang dipahami betul oleh semua orang. sama

halnya dengan bidang ilmu lainnya. Prinsip yang sama pun berlaku pada pembelajaran Al-

Quran yang harus dipelajari dari ahlinya. Apa saja sifat yang harus dimiliki seseorang saat dia

sadar bahwa dia harus pergi ke seorang guru maka sifat apa yang harus dia miliki untuk bisa

belajar Quran dengan benar dengan gurunya.

Yang pertama dan utama adalah ikhlas dengan niat hanya untuk Allah SWT yaitu niat

belajar Quran demi Allah demi mendapat keridhoan Allah dan tidak melakukannya untuk

keuntungan duniawi atau agar orang-orang menyebutnya seorang Qari atau agar orang-orang

menyebutnya ulama atau agar orang lain memuji suara indahnya atau agar orang lain memuji

ilmu Tajwidnya atau agar dia mendapatkan pekerjaan atau agar dihormati dan terkenal.

Melainkan satu-satunya alasan untuk belajar membaca Quran serta niat untuk mengajarkan

Quran adalah untuk keridhoan Allah SWT dan mengharapkan pahala dari Allah SWT.

Hal kedua yang perlu dia miliki mencari guru yang berkualitas untuk mengajarinya

ilmu Al-Quran. Apapun profesi guru itu, baik seorang petani, guru sekolah atau apapun.

7
© Islamic Online University TAJ 101

Asalkan dia mampu dan berkualitas (memiliki ijazah) untuk mengajarkan Al-Quran, maka

orang inilah orang yang anda cari.

Hal ketiga adalah kesabaran dan tidak menyerah karena kesalahan. Tidak diragukan

lagi bahwa ketika seseorang belajar Al-Quran pasti banyak melakukan kesalahan. Bahkan guru

itu akan mengoreksi kesalahan dia untuk kalimat taawduz (A'udzubillahi minasyaitanirrajim)

serta untuk bismillahiramanirrahim. Dan mungkin banyak kesalahan dalam membaca Fatihah

Mungkin dia akan akan kaget pada awalnya. Ini hal yang normal. Bahkan untuk seorang ahli

ilmu Al-Quran sekalipun dia harus melewati tahapan tersebut, di mana dia melakukan banyak

kesalahan pada pembelajaran Al-Quran sampai pada akhirnya dia mampu mengurangi jumlah

kesalahannya itu dan mendapatkan sertifikat profesi dan ketartilan dalam membaca Al-Quran.

Dengan demikian, orang itu harus sabar dan tidak menyerah hanya karena telah banyak salah

dalam membaca dan berpikir: "saya tidak akan mampu membaca Quran" karena Allah SWT

berfirman walaqad yassranal quran lizziqri fa hal mim muzzakir Sesungguhnya kalian akan

mendapati Quran mudah untuk diingat maupun dibaca bagi siapapun yang ingin menghafalnya.

Hal keempat yang harus dia miliki adalah kebulatan tekad dan semangat yang tinggi.

dan pantang menyerah Orang yang memiliki kebulatan tekad, dan secara tulus berupaya keras

dan mengorbankan waktu dan tenaganya untuk belajar Al-Quran, maka Insya Allah, Allah

akan memberkati tindakannya ini dan Allah akan memberkati usaha kerasnya itu. Saat

seseorang menemukan guru Al-Quran yang tepat dan dia ingin belajar darinya. Apa cara yang

dia gunakan untuk belajar Al-Quran dari gurunya itu?

8
© Islamic Online University TAJ 101

Ada tiga metode belajar Al-Quran dari guru Al-Quran. dari seorang guru Quran.

Metode pertama adalah guru akan membacakannya kepada muridnya, bisa ayat atau penggalan

ayat. Kemudian muridnya itu akan mengulanginya setelah gurunya itu. Jika sang guru

menyadari adanya kesalahan, maka dia akan mengoreksi kesalahan muridnya itu sampai

akhirnya benar. Jadi metode ini pada prinsipnya berdasarkan pembacaan gurunya dan

muridnya akan mengulanginya dan gurunya akan mengoreksi kesalahan jika dibutuhkan. Ini

adalah metode terbaik. Karena murid mendengarkan pembacaan yang benar dari gurunya. Dan

dia harus mengaplikasikannya di depan guru itu. Kemudian guru itu mengoreksi tiap kesalahan

yang dibuat muridnya. Itulah metode yang pertama.

Metode kedua adalah murid membaca Al-Quran terlebih dahulu tanpa ada contoh

pembacaan Al-Quran dari gurunya. Metode ini biasanya dilakukan oleh murid yang memiliki

latar belakang ilmu membaca Al-Quran. Maka murid itu membacakan Al-Quran kepada

gurunya, dan guru itu hanya mendengarkan. Jika dia mendengar kesalahan maka dia akan

mengoreksi kesalahan muridnya atau pondasi ilmu Al-Quran. Ini adalah cara yang paling

umum saat ini sampai bacaannya benar. Ini adalah cara yang tepat untuk seseorang yang

memiliki latar belakang atau pondasi dalam ilmu Al-Quran. Bagi dia yang membacakan Quran

kepada gurunya lalu guru akan mengoreksi kesalahannya. Ini adalah cara yang paling umum

saat ini.

Metode ketiga yaitu murid mendengarkan pembacaan gurunya. Sekelompok murid

akan mendengarkan gurunya membaca Al-Quran, misalnya surat Fatihah dan kemudian

mereka pulang dan mempraktikannya. Metode ini adalah metode yang jarang dipakai dan ini

adalah metode dengan standard yang terendah. Mengapa? Karena guru tidak mendengarkan

9
© Islamic Online University TAJ 101

muridnya membacakan Al-Quran dan tidak pula mengoreksi kesalahan mereka. Murid hanya

mendengarkan pembacaan gurunya, namun sebaliknya guru tidak mendengarkan pembacaan

Al-Quran muridnya. Metode ini sama dengan murid yang mendengarkan dari rekaman Quran.

Rekaman Al-Quran dalam bentuk tape record tidak akan mampu mengoreksi kesalahan.

Oleh sebab itu Insya Allah kita akan mengaplikasikan dua metode pertama Baik sang

guru yang membacakan Al-Quran kemudian mengulanginya, atau diawali dengan pembacaan

Al-Quran dari muridnya dan guru mengoreksinya. Dari membaca Al-Quran menurut cara yang

benar Rasulullah SAW menyebutkannya bagi mereka membaca Quran dengan benar. Ada

kebaikan atau keistimewaan dengan cara seperti Quran diwahyukan atau keutamaan dari

membaca Quran dengan kesempurnaan yang sama atau yang tanpa kesempurnaan Rasulullah

SAW bersabda "Almahiru bil qurani ma ashafaratil kiramil barara walladzi yakraul qurana

wayatatau fihi wahua 'alaihi syaaqun lahu ajran.' Hadis riwayat Bukhori Muslim di mana

Aisyah berkata telah mendengar bahwa Rasululalh SAW berkata : Seseorang yang menguasai

cara membaca Al-Quran, dia akan bersama para utusan Allah yaitu para malaikat. dan

seseorang yang membaca Al-Quran dengan terbata-bata dan kesulitan maka dia memiliki dua

pahala. Berdasarkan hadis ini kita tahu bahwa ada dua jenis orang yang membaca Al-Quran.

Yang menguasai dan lancar membaca Al-Quran dan orang yang membaca Al-Quran dengan

terbata-bata dan kesulitan serta membuat kesalahan. Jenis orang yang pertama adalah jenis

orang yang ideal dan terbaik. Dan orang ini yang membaca Al-Quran dengan tartil dan

menguasai pembacaan Quran akan bersama dengan para malaikat, seperti yang dikatakan

Rasulullah SAW. Jenis orang yang kedua, dia tidak perlu khawatir, kecewa ataupun bersedih.

Mengapa? Karena dia akan mendapatkan dua pahala, satu pahala untuk membaca Al-Quran

dan satu lagi untuk usaha kerasnya yang dia kerahkan dalam membaca Al-Quran. Yang mana

10
© Islamic Online University TAJ 101

yang lebih baik? Yang pertama ataukah yang kedua? Para ulama berpendapat, tidak diragukan

lagi, yang pertamalah yang terbaik karena dia akan bersama para malaikat. Inilah tujuan terbaik

yang bisa diraih seseorang. Inilah yang diinginkan oleh Rasulullah SAW, agar tiap Muslim

menjadi jenis orang yang pertama ini. Tentu saja, anda akan menghadapi kesulitan untuk

menjadi tipe orang pertama ini, seperti yang dinyatakan Rasulullah SAW bahwa dia akan

mendapat dua pahala. Itulah sebabnya orang itu harus bertujuan menjadi jenis yang pertama

dan selama proses menjadi yang terbaik dia tidak boleh kecewa ataupun depresi karena

mengalami kesulitan saat belajar membaca Quran dan dia harus mengingat akan pahala yang

dijanjikan Allah.

Seberapa pentingkah belajar membaca Al-Quran? Kita bisa mendengar kabar ada

beberapa orang yang bahkan orang-orang yang berilmu belajar membaca Quran dengan benar

yang menyebutkan tajwid bukanlah hal yang penting. Yang lebih penting adalah memahami

dan mengamalkannya Jika kita melihat hadis Rasulullah SAW, beliau sangat bahagia dengan

para sahabat yang belajar Al-Quran dengan cara yang benar seperti yang diwahyukan Rasullah

SAW yang diriwayatkan oleh Bukhori Muslim bersadba: " Kudzul quran min arba'a min

abdillahi ibnu Masud wa Sallim maula abu Huzaifah wa Muadz ibni Ibnu Jabbal wa Ubbayid

Mika." Rasulullah SAW berkata Pelajarilah Al-Quran dari empat orang: Pelajarilah Al-Quran

dari empat orang: Abdullah Ibnu Masud, Salim budaknya Abu Huzaifah, Muadz Ibnu Jabbal

dan Ubayyid Mika. Mereka ini adalah para sahabat Rasul yang secara khusus disebutkan

sebagai guru yang harus dijadikan guru oleh para sahabat lainnya. Mengapa? Karena keahlian

mereka dalam membaca Al-Quran dan Allah memberikan mereka keistimewaan serta

Rasululah SAW pun menyadari hal itu. Makanya beliau menyuruh para sahabatnya ini menjadi

guru Al-Quran yang memiliki pengetahuan mumpuni atas bahasa Arab. dan untuk belajar

11
© Islamic Online University TAJ 101

Quran dari orang ahli seperti ini. Hadis ini menunjukkan pentingnya memilih guru Al-Quran

terbaik, untuk memilihi guru Quran yang terbaik, yang bisa anda temukan.

Oleh sebab itu, kita belajar dari hadis ini bahwa Rasulullah SAW tidak menginginkan

umat Muslim untuk membaca Quran sekehendak mereka. Namun, beliau ingin umat Muslim

memilih guru untuk belajar Quran yang merupakan guru terbaik untuk mengajarinya yaitu guru

Quran yang terbaik. Rasululllah SAW pun bersabda Man ahabba an yaqra Al-quran radhdhal

kama unzi falyaqra 'ala qiraati ummi 'ala qiraatu ummi adh. Barangsiapa yang ingin membaca

Al-Quran tepat seperti yang diwahyukan maka tidak ada pembacaan yang lebih baik dari Ibnu

Umma Adh. Man ahabba an yaqra Al-quran radhdhal kama unzi falyaqra kamaa qara ahuu

ibnu ummi 'ala qiraatu ummi adh. Barangsiapa yang ingin membaca Al-Quran tepat seperti

yang diwahyukan maka tidak ada pembacaan yang lebih baik dari Ibnu Umma Adh. Dan Ibnu

Umma Adh adalah Ibnu Masud Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaiba dan yang lainnya

dan secara otentik diriwayatkan oleh Al-Bani yang lainnya. Ada juga sahabat yang sangat

pandai dalam mengajarkan ilmu tajwid sebagaimana Rasullah SAW. Ibnu Masud RA

dikisahkan sedang mengajarkan seseorang membaca Al-Quran dan orang itu membacakan Al-

Quran padanya. "Kazabnu nu Masud yuqriu rajulan faqara'a innama shodaqotu lilfuqarai

walmasaqin mursala, faqadat nu Masud maha kadza aqraniha Rasulullahi SAW, faqala

wakaifa aqra akaha qala aqraniha innamashodaqotul lilfuqaraaaaai walmasaqin famaddaha.

Hadis ini menyebutkan Ibnu Masud sedang mengajarkan seseorang membaca Al-Quran dan

pria yang membacakan Al-Quran padanya. Dia membaca ayat yang pertama Innamasho

shodaqotu lilfuqarai walmasaqin. Tanpa membuat fuqara-nya panjang, karena cara yang benar

untuk membacanya adalah lil fuqaraaaaaa. dengan adanya mad Maka ibnu Masud pun

mengatakan ini bukanlah bacaan yang seperti diucapkan Rasulullah SAW saat beliau

12
© Islamic Online University TAJ 101

mengajarkan ayat ini kepada saya. Lalu pria itu bertanya, bagaimana beliau mengajarkannya

padamu, ya Abdullah Ibnu Masud? Dia pun menjawab, beliau membacanya Innamash

shodaqotu lil fuqaraaaaai walmasaqin. Dan Abdullah Ibnu Masud mengucapkan dengan mad.

Hadis ini hasan atau disebut juga astar, atau narasinya hasan seperti yang disebutkan oleh

Syaikh Al-Bani.

Hadis ini menunjukkan dengan jelas bahwa sahabat ini tidak hanya membaca Al-Quran

sesuka hati mereka. Bahkan aturan mad pun diaplikasikan dan mereka benar-benar menjaga

isu tajwid ini dengan tidak membiarkan seseorang dengan caranya sendiri, bahkan mereka pun

mengoreksi pelafalan menurut tajwid. Tentu saja seperti yang kita ketahui, dua syarat

diterimanya ibadah oleh Allah SWT: Pertama doa hanya ditujukan atas nama Allah SWT,

niatnya hanya untuk Allah semata.

Yang kedua harus mengikuti Sunnah Rasul. Lalu ada pertanyaan apakah membaca Al-

Quran adalah suatu amal ibadah? Maka tidak ada satu ulama sekalipun yang tidak setuju bahwa

membaca Quran adalah ibadah Bahkan akan menyatakan sebagai salah satu amal ibadah yang

besar. Pertanyaan kedua, jika ini merupakan ibadah dan apakah ada syarat harus mengiktui

Sunnah menjadi syarat diterimanya amal ibadah ini? Tidak ada ulama yang tidak setuju akan

hal ini. Oleh sebab itu, mempelajari dan mengaplikasikan tajwid adalah wajib bagi siapa saja

yang ingin membaca Al-Quran. Imran Ibnu Hijaz, salah seorang ulama terkemuka dalam ilmu

tajwid dan qiraat mengatakan tidak diragukan lagi bagi seorang Muslim untuk mempelajari

dan memahami makna Al-Quran dan mengamalkannya, dan mereka pun harus mengoreksi

pengucapan dan makhraj hurufnya.

13
© Islamic Online University TAJ 101

Cara yang terdekat atau yang paling mendekati adalah belajar dari ahli Al-Quran yang

memiliki hubungan dengan rantai pembacaan kepada Rasulullah SAW langsung. Dan cara ini

sudah menjadi satu-satunya cara bagi kita untuk kita, tidak ada satu orang pun yang boleh

berbeda dengan ini atau memilih cara yang lain. Ini harus disertai cara membaca Al-Quran

sama persis seperti saat diwahyukan. Seperti yang dinyatakan oleh Ibnu Malik karena kita

wajib untuk mempelajari aturan baca Quran dan menerapkannya. Kita pun wajib membaca

Quran seperti cara Quran diwahyukan. Kita tidak boleh memilih cara yang kita sukai, namun

harus mengikuti cara yang sudah dibakukan kepada kita, yaitu cara yang mengikuti rantai

pembacaan kepada Rasullullah SAW langsung, seperti yang sudah dibahas sebelumnya. Apa

manfaat dai mengoreksi kesalahan pembacaan Al-Quran. Tentu saja ada banyak manfaat, salah

satunya anda akan lebih mampu memahami Al-Quran. Tentunya, orang yang membaca Quran

dengan indah akan lebih merasa dekat atau tunduk dengan makna dari ayat yang dia baca dan

bisa dengan mudah dipengaruhi oleh makna ayat tersebut.

Yang kedua bisa membuat orang itu mencintai dan menikmati membaca Al-Quran dan

tidak pernah merasa bosan dari membacanya. Contoh dari orang seperti itu seperti orang yang

menerima surat cinta jika surat cinta itu ditulis tangan dan ditulis pada naskah yang indah dan

tulisannya begitu indah. Maka orang itu terus suka membacanya dan berupaya memahaminya

dan mengamalkan surat itu pada kehidupannya. Akan tetapi jika surat itu dari yang terkasih

namun, orang itu kesulitan untuk membacanya maka dia akan menyerah setelah berusaha dan

dia tidak akan membacanya lagi. Sama halnya dengan orang yang mampu membaca Quran

dengan indah atau selalu cinta untuk membaca Quran yang selalu suka memaknai ayat Quran

dan mengagungkan Quran yang selalu mencoba mengamalkannya dalam kehidupannya.

14
© Islamic Online University TAJ 101

Sebaliknya orang yang tidak bisa membaca Al-Quran dengan benar akan mudah putus asa

karena dia tidak menikmati membacanya karena dia tidak tahu bagaimana cara membacanya.

Oleh sebab itu dia tidak akan berusaha untuk memahami Al-Quran atau merefleksikan diri

ataupun mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Apa manfaat yang bisa diperoleh seseorang dari membaca dan mempelajari Al-Quran?

Apa keistimewaan dari orang yang mempelajari Al-Quran? Seperti yang kita tahu, bahwa

Rasulullah SAW bersabda "Khairu kum manta'allamal quran wa'allama" Yang terbaik di antara

kalian adalah orang yang mempelajari dan mengajarkan Al-Quran. Jadi bagi orang yang

mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya, dia akan menjadi Muslim yang terbaik bahkan

manusia yang terbaik. Hadis ini merupakan salah satu hadis yang menyebutkan keistimewaan

membaca Al-Quran, sebagian hadis lainnya Insya Allah akan dibahas kemudian dan mudah-

mudahan bisa dihafal untuk sering dibaca dan bisa disebarkan ke teman, saudara dan yang

lainnya dan menyebar luaskannya.

In Sha allah Keistimewaan yang kedua seperti yang dikatakan Rasulullah SAW adalah

tentang pahala membaca Al-Quran. Hadis ini merupakan hadis yang menakjubkan dan banyak

orang yang mengacu padanya. Rasulullah SAW bersabda "Manqara-a harfin min kitabillah

falahu bihi hasanah walhasanatu bil asyri anfaliha laa aqulu alif lam mim harf walakin alifun

harf walamun harf wamiimun harf": Rasulullah SAW berkata bahwa Barangsiapa yang

membaca satu huruf dari Kitab Suci Allah maka dia akan mendapat pahala atas amalannya.

Tiap pahala dihitung 10 dan dikalikan 10. dikalikan 10 kali Saya tidak mengatakan bahwa alif

lam mim itu satu huruf, namun alif itu satu huruf, lam itu satu huruf dan mim satu huruf. Jika

seseorang membaca bismillahirrahmanirrahim, maka banyak pahala yang bisa didapatkan

15
© Islamic Online University TAJ 101

dengan mengucapkan basmalah. Bisa anda bayangkan berapa pahala yang didapatkan jika

membaca surat Fatihah? Atau Qul hualllahu ahad dan mengulanginya, berapa pahala yang akan

didapatkan, dan berapa banyak pahala yang bisa dia dapatkan dari membaca satu halaman, satu

juz dan Al-Quran sampai beres? begitu melimpahnya pahala yang dengan kemurahan-Nya

yang Allah berikan hanya untuk sau huruf saja. Maka seseorang yang memiliki ilmu membaca

Al-Quran harus menambah jumlah bacaan dan hafalannya.

Seperti seorang pengusaha yang berinvestasi yang menguntungkan. Seorang Muslim

pun harus berinvestasi dalam hal yang menguntungkan dan yakin bahwa investasinya akan

menguntungkan keuntungannya akan didapatkan di dunia dan akhirat Rasulullah SAW

bersabda tentang merela yang bersama-sama mempelajari Al-Quran dan membaca Quran di

mesjid: Masytama'a qaumun fii buyutillah yatluunal kitaballah wayatadza rasunahu bainahum

illa nazzalat 'alaihim mustaqina warasyiathum warahmah wahaffat humul malaikah

wadzakarahhumullahu fii maa 'indah. Rasululah SAW bersabda Tidak ada majelis yang harus

berkumpul di mesjid untuk membaca kitab Allah dan untuk mempelajarinya, kecuali

ketenangan dan kedamaian yang akan menyelimuti mereka dan rahmat akan mengelilingi

mereka. kecuali ketenangan dan kedamaian akan diturunkan kepada mereka dan rahmat akan

mengelilingi mereka Dan malaikat akan mengelilingi mereka dan Allah SWT memanggil

mereka berada di sisi-Nya dengan para malaikat. Jadi kelompok orang yang berkumpul untuk

membaca dan mempelajari Al-Quran di mesjid mereka akan mendapatkan empat hal. Yang

pertama ketenangan dan kedamaian akan mendatangi mereka Keistimewaan yang kedua,

rahmat akan mengelilingi mereka. Yang ketiga malaikat akan mengelilingi mereka dan yang

keempat Allh SWT akan memanggil mereka dengan sebutan dengan mereka yang bersama

dengan Dia yaitu dengan malaikat. Allahu akbar. Sugguh merupakan keistimewaan yang besar.

16
© Islamic Online University TAJ 101

Rasululah SAW menghormati penghafal Al-Quran dan menghormati orang yang

menyimpan Qurdan dalam hatinya dengan menjadikan dirinya pemimpin sholat. Seperti yang

kita tahu sholat adalah pilar yang terpenting setelah syahadat. atau kesaksian keimanan kita

sholat pilar terpenting setelah syahadat Rasulullah menjadikan pemimpin dari sholat ini dan

penghafal Al-Quran terbanyak dengan bersabda Yaummul qauma akrauhum likitabillah.

Bahwa yang harus memimpin sholat adalah orang yang hafalan Qurannya terbanyak dan yang

bacaan Qurannya yang terbaik Karena orang yang hafalan Qurannya terbanyak sama artinya

dengan orang yang bacaan Qurannya terbaik. Seperti penjelasan ulama tentang hadis ini Seperti

yang sudah dibahas sebelumnya Rasulullah SAW pun memuji orang yang bacaan Qurannya

bagus dengan berkata al mahiru bil quran ma ashafaratil kiramil barara walladzi yakraul qurana

wayatatau fihi wahua 'alaihi syaaqun lahu ajran.' Seseorang yang menguasai cara membaca Al-

Quran, dan mampu membacanya dengan sempurna, dia akan bersama para utusan Allah yaitu

para malaikat. dan seseorang yang membaca Al-Quran dengan terbata-bata dan kesulitan maka

dia memiliki dua pahala. Rasulullah SAW pun bersabda: "Lahasada illa fitnatain rajulun

'allamahullahul quran fahuwa yajnuhu ana allaili wa ana annahar fasami'ahu jarullahu faqala

laitani uutitu mitslama utiya fulan fa amintu mitsla ma'yamal warajulun atahullahu mayanfahu

hua yahliquhu bilhaq fa rajulun laitani uutitu mitslama utiya fulan. fa amintu mitsla ma'yamal

"Rasulullah SAW bersabda tidak boleh kita beriri hati kecuali untuk dua hal. Seorang pria yang

telah diajarkan Allah Al-Quran, dan membacanya di siang dan malam hari. Tetangganya

mendengarkannya dan berkata. saya harap saya diberikan apapun supaya saya bisa melakukan

seperti yang bisa dia lakukan. Dan serorang pria yang diberikan harta dan memberikannya

hanya di jalan Allah. Dan pria yang tahu akan hal itu berkata, saya berharap saya diberikan

seperti apa yang dia miliki, sehingga bisa melakukan apa yang dia lakukan.

17
© Islamic Online University TAJ 101

Beliau pada dasarnya tidak menyarankan siapapun untuk iri hati kepada orang lain

kecuali untuk dua hal tersebut. Hal tentang kelebihan seseorang dengan bacaan Al-Quran dan

hal tentang kelebihan harta seseorang yang dibelanjakan di jalan Allah. Makna dari iri hati di

hadis ini adalah orang harus berharap bisa mendapatkan kebaikan ini, sehingga dia bisa

mendapatkan pahala dari Allah SWT dan dia tidak boleh berharap kebaikan itu tidak

dihilangkan dari saudaranya itu. Yaitu dengan mendoakan kebaikan akan terus bersama

saudaranya yang memiliki kelebihan itu dan rahmat selalu menyertainya dan sekaligus

berharap ingin menjadi seperti dia. Iri hati itu tidak masalah, untuk kebaikan dan agama. Yaitu

orang itu iri hati kepada orang lain dan mencoba mengikuti kebaikan yang biasa dia lakukan

dan mencoba mempelajari ilmu yang telah dia pelajari. Namun, kita tidak boleh iri hati dengan

urusan dunia, pada kesenangan duniawi apalagi berharap memiliki apa yang sudah dimiliki

orang lain. Al-Quran adalah harta karun. Allah SWT memberikannya ke siapa saja yang Dia

kehendaki. Dia bisa memberikannya kepada seorang hamba sahaya yang telah berupaya keras

menjaga keimanan. Oleh sebab itu beliau menyuruh kita untuk mengulang-ulang bacaan Al-

Quran kita setelah kita menghafalnya. Sedangkan untuk bagian Al-Quran yang sudah kita

hafal, kita harus lebih sering berulangkali membacanya, sehingga apa yang sudah dihafal dan

dibaca tidak hilang begitu saja.

Rasulullah SAW bersabda "Ta'anudzul quran fawallladzinaf simuhaf walladzi nafsum

muhammadin biyadih lahuwa assyaddu tafallu talminal ibili fii ma'aqaliha:" Rasulullah SAW

berkata: Jagalah hafalan Al-Quran seperti ingatan dan jiwa saya, karena maknanya akan lebih

cepat hilang dari ingatan yang lebih cepat daripada unta yang kabur jika dia dilepaskan dari

ikatannya." Artinya hafalan Al-Quran itu cepat hilangnya. Makanya jika kita tidak terus-

18
© Islamic Online University TAJ 101

menerus mengulas Al-Quran dan mengulang-ulangnya maka hafalan tersebut akan cepat hilang

dari ingatan kita. dan kita akan melupakannya Beberapa ulama Muslim beranggapan

menghilangkan hafalan Al-Quran itu dosa besar, karena hafalan Al-Quran tidak akan hilang

kecuali gara-gara dosa besar. Allah tidak akan menghukum perbuatan menghilangkan hafalan

Al-Quran kecuali karena dosanya sendiri. Semoga Allah SWT mengampuni orang-orang yang

telah menghilangkan hafalan Al-Quran dan terus bertaubat dan mencari ampunan Allah.

Rasulullah SAW pun menyuruh kita untuk membaca Al-Quran dengan memperindah suara

kita, Laisa minna mallam yataghanna bil quran. "Orang yang tidak memperindah bacaannya

Al-Quran bukanlah bagian dari kami." dia tidak mengikuti Sunnah Artinya dia tidak mengikuti

cara kami. Tentu saja orang yang membaca Al-Quran tidak seperti dia membaca buku pada

umumnya. dan harus membacanya dengan suara yang indah dengan usaha yang terbaik.

Kita pun melihat bahwa Al-Quran tidak menghentikan manfaatnya bagi para

sahabatnya yang senantiasa membacanya sampai akhir hayat mereka bahkan manfaatnnya

sampai di akhirat kelak, sampai masuk ke surga. Rasullulah SAW bersabda : iqra ulquran

fainnahu ya'tiyaumil qiyamati syafial liashabih: Barangsiapa yang membaca Al-Quran maka

sampai datangnya hari pembalasan, Al-Quran akan menjadi wasilah bagi para pembacanya.

Pada dasarnya Al-Quran akan datang pada hari pembalasan dan meminta kepada Allah SWT

untuk mengampuni orang itu dan meninggikan derajatnya di surga.

Kita berdoa kepada Allah SWT semoga Al-Quran bisa menjadi sumber wasilah bagi

kita di hari Kiamat Rasulullah SAW mengatakan bahwa orang tua penghafal Al-Quran pun dan

orang tua dari anak yang sering membaca Al-Quran akan dihormati di hari Kiamat. Rasulullah

SAW bersabda: "Manfara'an furu ada wata'allama wa 'amila bihi qul bisa wali dafi yaumil

19
© Islamic Online University TAJ 101

qiyamati tajamminnur dhau uhu mistlu dhau isyamsi wayufsya walidahu qallatain laa yuqauma

humaddunya fayaqulan bima fusina hadza fayuqalu biakhwali nadzikumul quran" Barangsiapa

yang menghafal Al-Quran dan dia mempelajari (maknanya), wa amila bihi dan

mengamalkannya orang tuanya akan perhiasan di hari Kiamat dengan mahkota dari yang lebih

terang daripada matahari. Atau mereka akan memahkotai kepala orang tua mereka. Mereka

pun kan diberi pakaian berupa gaun indah untuk memasuki surga. Gaun istimewa untuk orang

tua penghafal Al-Quran. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa gaun tersebut lebih berharga

daripada dunia dan isinya. Lalu orang tua itu akan bertanya, mengapa kami diberi gaun seindah

ini? Kemudian mereka akan dijawab, karena anakmu memilih Quran artinya dia menghafal Al-

Quran, memahaminya dan mengamalkannya.

Mari kita berdoa kepada Allah SWT semoga menjadi bagian dari mereka yang

menghafal Quran memahami dan mengamalkan Al-Quran, sehingga orang tua kita mendapat

pahala tersebut Mari kita berdoa semoga anak-anak kita bisa seperti mereka yang menghafal,

sehingga kita menjadi seperti tua yang beruntung itu. Rasululah SAW pun menyebutkan bahwa

Al-Quran akan meninggikan derajat seseorang di surga. bagaimana bisa "Yuqalu li sahibil

quran iqra warqa warattil kama kunta turattil findunya fainna mandzilataka 'inda akhiri ayatin

takra uha." Dia (Al-Quran) akan berkata kepada para sahabatnya: Baca dan pahamilah Al-

Quran sampai ayat terakhir. Dan bacalah seperti yang kamu baca di dunia ini Karena

sesungguhnya derajatmu ditentukan oleh ayat terakhir atau ayat yang kamu baca Jadi, orang

yang mampu menghafal Quran di dunia ini Dan tiap ayat yang dia baca dan hafalkan di dunia

ini akan meninggikan derajatnya di surga sampai ke derajat yang tertinggi.

20
© Islamic Online University TAJ 101

Mari kita berdoa kepada Allah SWT, agar menjadi bagian dari mereka yang menghafal

Quran dan hafalan kita meninggikan kita sampai derajat tertinggi agar bersama dengan para

Nabi dan Rasul dan bersama dengan Rasulullah SAW. Tentu saja, keistimewaan Al-Quran

sangat besar dan manfaat bagi penghafal Al-Quran dan yang mempelajari cara membacanya

mempelajarinya dan mengamalkannya, dan yang mengajarkannya, begitu besar . Mereka yang

tahu dan paham atas keistimewaan Al-Quran ini tidak akan menunda niatnya lagi untuk

membaca Al-Quran, mempelajari Quran memahaminya dan mengajarkannya. Ada sejumlah

perilaku yang harus kita praktikan saat membaca dan mempelajari Quran.

Yang pertama kia harus mengagungkan Al-Quran. Setiap kali mendengarkan

pembacaan Al-Quran. Setiap kali mendengarkan pembacaan Al-Quran kita harus diam dan

menyimaknya. Allah SWT berfirman "waidza qurial quranu fastamiullahu waarsutu la'allakum

turhamun. Jika kamu mendengarkan Al-Quran sedang dibaca maka dengarkanlah dan diamlah

supaya kamu mendapat rahmat. Jika kamu mendengarkan Al-Quran sedang dibaca maka

dengarkanlah dan diamlah supaya kamu mendapat rahmat. Artinya orang itu tidak boleh bicara

atau terlibat dalam percakapan.

(2) Saat Quran dibacakan Anda pun harus melindungi Al-Quran dari apapun yang akan

mengotorinya. Oleh sebab itu anda tidak boleh membiarkan Al-Quran dibuat mainan oleh

anak-anak, disobek dan tidak boleh ditulis seperti baik di luar maupun di dalam Al-Quran itu

sendiri. Anda pun harus menempatkannya di tempat yang tertinggi dan tidak boleh ada buku

yang ditempatkan di atasnya untuk menghormatinya. Perlakuan yang sama pun berlaku pada

Al-Quran dalam bentuk CD, anda pun harus menemptakannya di tempat yang tertinggi. dan

tidak boleh menempatkan benda lain di atasnya untuk menghormatinya. Dan dia pun tidak

21
© Islamic Online University TAJ 101

boleh bersandar pada Quran baik itu dengan punggung atau lengannya. Anda pun harus

melindungi kertasnya. Kalaupun tidak bisa digunakan kembali ataupun tidak bisa dibaca lagi,

maka anda harus membakarnya. karena menurut para ulama. Ini merupakan cara yang terbaik

untuk memusnahkan kertas Al-Quran jika sudah usang ataupun rusak dan sudah tidak terbaca

lagi. Anda harus membuangnya di tempat yang tidak seorang pun bisa menginjaknya ataupun

membuatnya berceceran. Saat Ustman RA, saat dia mengumpulkan semua kertas ke dalam satu

mushaf, dia membakar kertas-kertas mushaf sisanya. Dia pun harus melindungi mushaf Al-

Quran itu dari debu, air dan minyak ataupun segala sesuatu yang bisa membuatnya kotor. dia

harus melindunginya dari segala hal tadi.

Yang ketiga anda tidak boleh membaca Al-Quran di tempat yang kotor atau tempat

yang tidak layak seperti kamar mandi. (4) Anda pun harus membacanya dengan ketenangan

dan pikiran yang damai. Anda pun harus membacanya dengan hati yang penuh hormat. Tidak

boleh cepat dalam membaca Al-Quran seolah-olah anda membaca koran atau majalah. Namun

Al-Quran harus dibaca pelan-pelan dan penuh ketenangan.

Kelima, anda tidak boleh membiarkan mushaf terbuka jika anda harus

meninggalkannya dan pergi dan melakukan sesuatu. Sebaiknya anda menutupnya dan lakukan

dulu apa yang harus dilakukan. Saat kembali, anda bisa membuka kembali mushaf ke bagian

semula yang ingin anda baca dan melanjutkannya. Seperti yang dinyatakan Imam Qurtubi

dalam Pengantar Tafsir.

22
© Islamic Online University TAJ 101

Yang keenam, anda tidak boleh membaca Al-Quran saat menguap ataupun membuang

gas (kentut). Seperti yang dijelaskan oleh para ulama tentang hal ini. Yang ketujuh, dia tidak

boleh menyentuh Al-Quran jika belum bertaharah atau belum bersuci. Sebaiknya anda harus

berwudhu sebelum menyentuh Al-Quran. Hal ini dikarenakan Rasulullah SAW bersabda: La

yamassal quran illa thahir." Tidak seorang pun boleh menyentuh Al-Quran kecuali dia sudah

suci." Dan sahabat rasul, Musa Ibnu Uqash yang membacakan Quran kepada ayahnya Ibnu

Uqash dari mushaf, artinya dia sedang menyentuh mushaf lalu, dia menyentuh bagian intimnya

hal itu membatalkan wudhu menurut pendapat ulama secara umum. Lalu, ayahnya berkata: la

allaka masasta zakarah, qala kuntuna qala kum fatawaddha qala kuntum fatawadhatu' tsumma

raja'at Dia berkata: apakah kamu sudah menyentuh bagian intimmu? Lalu dia menjawab: ya

Ayahnya berkata: pergilah berwudhu dia menyuruh anaknya untuk wudhu karena telah

membatalkan wudhu. Makanya, dia wudhu dan kembali sehingga dia bisa melanjutkan

bacaannya Hadis ini otentik diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Muwatta. Jadi, seseorang

harus dalam keadaaan suci, jika ingin menyentuh Quran dan ini suatu kewajiban. Dan jika dia

ingin membaca Quran maka lebih baik baginya untuk membaca Quran setelah wudhu

meskipun sebenarnya tidak harus. Atau anda bisa baca Quran tanpa menyentuhnya tanpa

wudhu. Sebaliknya, jika ingin menyentuh Quran, maka harus wudhu Allah SWT Maha Tahu

kalian bisa mengulas bahasan Quran dari awal dan merujuk pada sumber buku lainnya Yang

paling penting adalah belajar ilmu Quran dan mempraktikan membaca Al-Quran. Wallahu

Ta'ala A'lam.

Hal terakhir yang akan kita bahas hari ini Insya Allah adalah membahas Pengantar Ilmu

Tajwid. Kemudian kita akan berlanjut pada mengajarkan kuliahnya. Hal pertama, apa definisi

tajwid itu sendiri? Secara linguistik tajwid artinya yaitu membuat sesuatu lebih indah. jawwada

23
© Islamic Online University TAJ 101

Jamwidu tajwidan artinya untuk membuat sesuatu lebih baik atau lebih indah. Menurut

pandangan ilmu, tajwid artinya mengucapkan tiap huruf dari titik artikulasinya. Dan

memberikan tiap huruf karakteristiknya dan melakukannya dengan benar.

Jadi ada tiga hal. Yang pertama untuk mengartikulasi tiap huruf dari titik artikulasinya.

Tiap huruf dalam bahasa Arab huruf alfabet manapun Saat kita mengucapkan atau

mengartikuasikannya huruf ini datang dari tengah tenggorokan anda. atau dari bibir Contohnya

saat anda mengucapkan huruf "mim". Ini datang dari bibir. Dan inilah titik artikulasi dari

huruf "mim". Dan jika anda mengartikulasi 'a dari 'ain, maka datang dari tengah tenggorokan

Dan ini dianggap sebagai titik artikulasinya. Jika anda akan mengucapkan "ja" atau jim, maka

ia datang dari lidah bagian tengah anda. Inilah titik artikulasinya. Oleh sebab itu tajwid yang

pertama adalah mengartikulasikan tiap huruf dari titik artikulasinya. Sehingga anda bisa

membacanya dengan benar. Jika anda mengucapkannya dari titik mana saja, maka tidak akan

keluar seperti seharusnya.

Yang kedua adalah untuk memberikan tiap huruf sifatnya masing-masing. Tiap huruf

memilki sifatnya masing-masing yang selalu bersama dengan huruf tersebut. Dan tidak pernah

meninggalkan huruf tersebut. Sifat hururf itu harus diterapkan. Jika seseorang memilki praktik

bahasa alami dari bahasanya sendiri dari bahasa Arab, Jadi jika anda ingin mengucapkan shod

maka harus dengan berat. maka dia tidak perlu memikirkan penerapan sifat huruf. Contohnya,

huruf mim atau huruf shod salah satu sifatnya adalah istila memiliki sifat tinggi dan berat.

Yaitu dilakukan dengan menaikan lidah. Sedangkan untuk huruf "sin". Huruf ini sifatnya

ringan, dan tidak seberat shod. Karena lidah kita lebih rendah saat mengucapkan sin. Setiap

kali kita mengucapkan sin maka harus dengan ringan, dan tiap kali mengucapkan shod harus

24
© Islamic Online University TAJ 101

dengan berat. Jadi, berlaku isti'la, atau sifat berat. Dan ketinggian lidah harus menyertai

pengucapan shod. Baik itu dalam dhommah ataupun fatah atau kasroh. Sedangkan untuk sin,

inilah pilihannya sebagai huruf yang ringan karena ringan dan mustafid dan lidahnya dalam

keadaan rendah. Saat anda mengucapkannya maka tiap kali anda membacanya di dalam Al-

Quran maka huruf itu memiliki sifat tersebut. Kadang sifat huruf itu datang pada keadaan

tertentu. Misalnya untuk idgham, saat kita menghadapi nun sukun dengan ya, maka nun sukun

harus diucapkan dengan aturan idgham. dan kita akan belajar nanti Misalnya, Famayya'mal,

maka nun sukun tidak diucapkan faman ya'mal, namun diucapkan menjadi famayya'mal. Oleh

sebab itu pada situasi ini anda menerakan idghom pada nun sukun. Ini hanya sifat yang hanya

datang di situasi tertentu. Jadi tajwid adalah ikhrajul makhrajul mim makhroji wayatho umul

haqqu wahua mustahaqqi minassifat. Artinya memberikan tiap huruf atau mengucapkan tiap

huruf dari titik artikulasi dan memberikan tiap huruf sifatnya masing masing dan

melakukannya dengan benar. Mengapa kita menerapkan tajwid? Apakah kita menerapkannya

juga dalam membaca koran ataukah menerapkan Tajwid pada buku lainnya? Tidak, para ulama

berpendapat bahwa tajwid secara spesifik hanya diterapkan pada huruf Al-Quran. Jadi, subjek

Tajwid adalah Quran. Ada pula sebagian ulama yang berpendapat bahwa kita pun harus

menerapkan tajwid pada pembacaan hadis. Mereka berpendapat kalian harus membaca Hadis

Rasulullah SAW dengan aturan Tajwid. Namun, sebagian besar ulama mengoreksi pendapat

itu, yaitu tajwid hanya diterapkan pada huruf-huruf Al-Quran. Dan tidak pada lainnya. Yang

benar adalah pendapat pertama Mengapa? Apakah manfaat dari belajar Tajwid dan

menerapkannya? Tujuan utamanya adalah melindungi lidah dari kesalahannya dalam

pengucapan. Kesalahan pengucapan ini bisa menyebabkan makna yang berbeda. atau tidak

menyebabkan perbedaan makna Salah satu pengucapan yang salah dan menyebabkan beda

makna dan hal yang berbahaya sebagaimana firman Allah SWT "wadzkuru idzkuntum qalilan

fakatstsarakum." Jika seseorang membacanya "wadzkuru idzkuntum qalilan fakassarakum"

25
© Islamic Online University TAJ 101

dan tidak menaikan lidah ke atas untuk mengucapkan "tsa" Namun, dia malah mengucapkan

"sa" Seperti yang diucapkan sebagian orang. Maka maknanya akan menjadi "dan ingatlah

waktu di saat kamu sedikit dalam jumlah dan Allah mematahkanmu yang artinya Dia

menghancurkanmu kassara artinya mematahkan atau menghancurkan Sedangkan pembacaan

yang benarnya adalah wadzkuruu idzkun(g)tum qalilaang fakatstsarakum fakatstarakum yang

artinya Dia menambah jumlahmu. Ingatlah saat Allah membuatmu dalam jumlah yang sedikit,

dan Allah dengan rahmat-Nya menambahkan jumlahmu menambah polulasimu. Itulah makna

yang tepat. Jika seseorang ingin mengucapkan fakatstsarakum maka ingatlah makna dengan

awalnya jumlah mereka sedikit dan Allah mematahkanmu atau menghancurkanmu Sekarang

kita sadar betapa pentingnya mempelajari tajwid untuk membaca Al-Quran dengan benar tanpa

membuat kesalahan pengucapan yang bisa menyebabkan salah makna.

Apa keutamaan tajwid. Ini merupakan salah satu ilmu yang mulia, karena ini berkaitan

dengan firman Allah dan Al-Quran. Apa hubungannya dengan ilmu yang lain? Ini adalah salah

satu ilmu dalam Islam yang berkaitan dengan pengagungan Al-Quran. Lalu siapakah pendiri

atau penemu ilmu tajwid? Dari pandangan praktis, Rasulullah SAW adalah satu-satunya orang

yang mengajarkan umat aplikasi tajwid, lalu para sahabatnya belajar darinya Sedangkan dari

sudut pandang teoretis, siapakah sebenarnya yang menuliskan ilmu tajwid? Maka jawabannya

adalah Abul Aswad. Para ulama berbeda pendapat Ada beberapa pihak yang berpendapat Abul

Aswad Ad-duali, Abu Ubiad Al-Qasim Ibnu Salam dan ada juga yang berpendapat Falidi bin

Ahmad, sebagian lagi berpendapat ulama yang lainnya.

Lalu bagaimana tajwid dirangkum? Tajwid dirangkum melalui rantai pembacaan.

Rasulullah SAW mengajarkannya kepada beberapa sahabat sementara yang lainnya membaca

26
© Islamic Online University TAJ 101

Al-Quran. Kemudian mereka mengajarkan para murid mereka, yang berlanjut mengajarkan ke

murid-muridnya lagi sampai pada akhirnya ke kita, yaitu cara Rasulullah SAW membaca Al-

Quran. Semua murid dan para ahli tajwid menuliskan aturan tajwid yang sudah diterapkan.

Misalnya, mereka menuliskan aturan mad harus memanjangkan pengucapan suaranya ataupun

jika ada nun sukun yang datang setelah huruf tertentu. Apa yang harus diucapkan pada nun

sukun. Mereka hanya menuliskan dan menyusun aturan yang sudah diterapkan. Namun, cara

menurunkannya dalam praktiknya melalui rantai dari pembacaan dari Rasululah SAW kepada

para sahabatnya para tabiinnya sampai akhirnya pada kita semua, dari generasi ke generasi.

Apakah aturan mempelajari dan menerapkan tajwid? Menurut pengertian tajwid secara

teoretis, maka merupakan fardhu kifayah. Ini bersifat wajid bagi sebagian dari kita. Artinya

cukup sebagian dari kita memahami tajwid secara teori mengajarkannya kepada orang lain

atau masyarakat. Yang artinya wajib hanya untuk sebagian Muslim yang harus belajar Tajwid

secara teoretis atau aturan teori Tajwid. Dan tidak wajib bagi setiap Muslim untuk belajar

Tajwid secara teori Sedangkan untuk penerapannya, maka berlaku untuk tiap individu Muslim,

wajib baginya untuk membaca Al-Quran sesuai tajwid kapanpun dia ingin membaca Quran.

Kita pun sudah membahas buktinya. Rasulullah SAW menyuruh para sahabatnya untuk

membaca Al-Quran dan mempelajarinya dari empat orang. Dan dia sudah menyebutkan

keempat orang itu. Para sahabat sangat tegas dalam mengajarkan tajwid karena Ibn Masud

menyuruh muridnya untuk membaca ayat sesuai dengan yang dicontohkan Rasul dengan

pengucapan dan pemanjangan suara yang benar. Ada juga beberapa ahli tajwid yang

berpendapat bahwa semua ahli tajwid sepakat dengan suatu konsensus menerapkan tajwid

bersifat wajib bagi tiap individu Muslim yang ingin membaca Quran. Dan seperti yang

disebutkan sebelumnya setiap amal ibadah syarat diterimanya ibadah adalah dua. Yang

27
© Islamic Online University TAJ 101

pertama adalah ikhlas dalam niatnya dan yang kedua mengikuti Sunnah dalam hal cara ibadah

dan membaca Al-Quran adalah amal ibadah. Oleh sebab itu, penting untuk belajar membaca

sesuai yang dicontohkan Rasulullah SAW.

Alasannya kuat, mengapa para ahli tajwid menuliskan aturan tajwid dan bukan hanya

membacakan Al-Quran dengan benar tanpa menuliskan aturannya. Alasannya karena Islam

menyebar bahasa Arab bercampur non- Bahasa Arab dan lidah menjadi lemah dan orang-orang

mulai membaca Al-Quran dengan tidak benar. Sehingga mereka khawatir jika mereka tidak

menuliskannya maka orang-orang itu akan kehilangan kemampuan membaca Al-Quran yang

sesuai dengan cara dicontohkan Rasul Oleh sebab itu mereka menuliskan aturannya secara

spesifik dan tersusun rapi sehingga mudah untuk dipahami dan diterapkan. Inilah salah satu

cara Allah SWT melindungi Al-Quran dengan memerintahkan para ahli tajwid meletakan

pondasi aturan tajwid, sehingga tiap orang bisa membaca dan menerapkannya.

Ada beberapa prinsip yang harus dipegang seseorang dalam mempelajari dan

menerapkan tajwid. Maka harus mematuhi prinsip berikut ini. Semuanya ada empat prinsip.

Prinsip yang pertama adalah mengartikuasikan huruf dari titiknya, atau makhraj huruf.

Mengetahui dari mana asalnya huruf. baik itu dalam mulut atau keluar dari bibir Prinsip yang

kedua adalah mengetahui sifat huruf dan menerapkan sifat ini. Yang makhraj huruf misalnya,

huruf 'ain yang diucapkan dari tenggorokan bagian tengah. Dengan mengetahui dari mana asal

pengucapan 'ain dan membacanya dari titik artikulasi itu.

28
© Islamic Online University TAJ 101

Yang kedua yaitu sifat huruf, Salah satu karakteristik dari huruf "ba" jika huruf itu

diikuti sukun maka berlaku aturan qalqalah yang artinya anda harus memberikan getaran suara

ekstra misal pada huruf dal misalnya untuk qul huwallahu ahad qul huwallahu ahad. Tidak bisa

hanya mengucapkan 'ahad" langsung berhenti. Namun, ucapkan "ahadd" suara dal yang

bergetar (bergerak) disebut dengan qalqalah Itulah salah satu sifat dari huruf dal jika dengan

harakah sukun. Maka yang harus diterapkan adalah sifat qalqalah.

Prinsip yang ketiga aturan yang harus diterapkan pada tiap huruf berdasarkan sususan.

Artinya beberapa huruf, anda harus memberikan pelesapan jika mereka datang berurutan.

Misalnya nun sukun diikuti ya, maka harus menerapkan idgham. Faman ya'mal harus

diucapkan menjadi famayya'mal. Jadi memasukan nun sukun ke dalam ya. Oleh sebab itu yang

anda dengar adalah ya dengan gunnah, dengan suara sengau. Inilah aturan yang harus

diterapkan karena susunan huruf-huruf tertentu. Satu kali lagi, jika nun sukun diikuti ya maka

terapkan aturan ghunnah maksud saya harus terpakan idgham dengan ghunnah. Kita akan

membahasnya lebih mendalam kemudian.

Prinsip yang keempat adalah melatih lidah dan mengulanginya. Setelah anda belajar

bagaimana mengucapkannya maka anda harus mempertahankannya bacaan yang benar dengan

terus berlatih teruslah melatih lidahmu sampai lidahmu menjadi terbiasa Sama halnya dengan

otot badan kita lainnya, lidah bisa saja lemah di awal, dengan latihan namun setelah banyak

latihan, maka akan bertambah kuat dan bisa melakukan apa yang anda ingin lakukan. Salah

satu caranya kita mengajarkan kelas ini. Insya Allah kelas ini akan dibagi dua bagian. Bagian

pertama teori dan yang kedua praktik. Bagian pertama yaitu teori yang akan berlangsung

29
© Islamic Online University TAJ 101

selama satu minggu satu kuliah hanya teori yang akan menjelaskan aturan tajwid tertentu dan

akan diunggah di internet sehingga anda bisa mengunduhnya untuk kemudian mencatatnya.

Dan saya akan mengacunya pada referensi buku yang ada. Saya akan menyediakan

buku referensinya nanti. Yang kedua adalah kelas praktik yang akan dilakukan di minggu

kedua. Kita akan bertemu secara online dan live, dan tiap murid harus membacakan Al-Quran

pada ayat-ayat tertentu dan saya akan mendengarkan untuk mengoreksi kesalahannya. Bisa

anda yang membacakannya untuk saya, saya akan mengoreksi kesalahannya. atau saya yang

akan membacakannya untuk anda dan anda akan mengulangi pembacaan saya dan saya akan

mengoreksi jika ada kesalahan. Insya Allah dengan berlatih kita bisa mengambil manfaat dari

kuliah ini. Saya sarankan untuk tiap murid untuk membuat catatan sehingga jika ada

pertanyaan bisa diajukan dan bisa dikirimkan lewat email. Bawa juga mushaf anda ke kelas

saat anda membaca Al-Quran pada sesi kelas praktik, dan bawalah pensil untuk menandai

kesalahan kalian dan selembar kertas sekaligus kertas serta laporan pembacaan sehingga

memudahkan untuk melihat koreksian. Dan pencatatan itu sangat disarankan sehingga kalian

bisa melihat kesalahan kalian dan bagaimana mengoreksinya. Saya sarankan juga untuk

mendengarkan pembacaan Al-Quran dalam bentuk audio. Saya sarankan dari syaikh Ibrahim

Al-Akhdar kalian bisa mendengarkan pembacaan Quran oleh beliau bisa anda dapatkan di situs

Islam. Dia adalah salah satu ahli Al-Quran di zaman sekarang. Dia adalah syaikh di mesjid di

Nabawi dan Madinah. Jika kalian sering mendengarkan pembacaannya, dan mencoba

mengulanginya Insya Allah kalian bisa memperbaiki Tajwid sekaligus bisa membantu kelas

yang kita tempuh sekarang dalam kelas praktik Semoga Allah SWT memudahkan kita dalam

mempelaari kitab Allah bersama-sama. Dan semoga Allah meridhoi usaha kita.

30

Anda mungkin juga menyukai