MAKALAH
Dosen pengampu:
Yusuf Nasrulloh, S.Pd.I,MM
Disusun oleh:
Azizah
Euis
Reni
Wiwin
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini sesuai dengan apa yang diharapkan.
Adapun maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Administrasi Perkantoran, dan juga agar penulis dan pembaca
lebih mampu memahami bahasan dari makalah ini. Makalah ini membahas salah
satu sub bahasan dari mata kuliah Administrasi Perkantoran yakni tentang
Korespondensi.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
pribadi dan pembaca, serta dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
pengetahuan kita tentang Administrasi Perkantoran khususnya tentang
Korespondensi.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih terdapat kekurangan maka
dengan ini kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Akhir kata penulis mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
I.3 Tujuan.............................................................................................................2
I.4 Manfaat...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
III.1 Kesimpulan.................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................45
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.4 Bagan Surat Lurus Penuh (Full Block Style) .....................................
20
Gambar 2.7 Bagan Surat Setengah Lurus (Semi Block Style) ...............................
23
Gambar 2.8 Bagan Surat Bentuk Resmi Indonesia Lama (Official Style) dan
iv
Gambar 2.14 Contoh Surat Pengantar ...................................................................
29
Gambar 2.17 Proses Pengurusan Surat Keluar pada Surat Dinas .........................
38
DAFTAR LAMPIRAN
v
Lampiran 10. Contoh Surat Sosial ........................................................................
52
vi
BAB I PENDAHULUAN
Pada era globalisasi saat ini, dimana dunia terasa semakin sempit karena
kemajuan teknologi, terutama di bidang informasi, komunikasi dan teknologi,
terlihattuntutan tugas bagi semua pihak yang semakin meningkat dan semakin
berat.Proses pelaksanaan administrasi dapat dipercepat dan dipertepat serta
praktis denganmemanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
tersebut, disamping denganmenggunakan cara kerja yang sesuai dengan
prinsip-prinsip administrasi, organisasi danmanajemen yang modern.
Ilmu Office Management sangat besar manfaatnya terutama bagi pimpinan
dalam suatu kantor atau instansi. Seperti kita ketahui bahwa kantor merupakan
tempat berkumpulnya para pegawai yang melakukan kegiatan-kegiatan dalam
kantor. Oleh karena itu kantor akan menjadi penting bagi suatu organisasi,
karena administrasi perkantoran dilaksanakan di dalam kantor. Ketertiban dan
kelancaran merupakan faktor penting dalam kepengurusan administrasi. Salah
satu tugas tata usaha dari pengertian administrasi diatas berkaitan dengan
keterangan, surat menyurat dan warkat-warkat, sering disebut pekerjaan tulis
menulis yang kemudian terkumpul menjadi arsip.
Surat merupakan sarana komunikasi tertulis yang digunakan dalam
menyampaikan suatu informasi baik secara individu maupun antar organisasi.
Di era berbasis teknologi seperti saat ini, surat masih sangat berperan dalam
kegiatan organisasi atau perkantoran. Surat memiliki peranan penting bagi
kelancaran kegiatan suatu organisasi dalam usaha pencapaian tujuan. Tidak
banyak yang dapat dilakukan oleh suatu organisasi atau kantor tanpa
keberadaan surat di dalam kegiatannya. Bagi organisasi, surat merupakan alat
komunikasi formal dan sumber informasi yang resmi dan terpercaya, bahkan
memiliki kekuatan hukum. Surat juga memiliki fungsi sebagai bukti tertulis,
bukti historis, pedoman kerja, alat pengingat, jaminan keamanan, serta sebagai
barometer maju mundurnya suatu organisasi.
Dalam suatu lembaga/instansi/organisasi, surat menyurat dapat dilakukan
baik secara intern maupun ekstern. Artinya dalam suatu lembaga antar bagian
atau departemen dapat menggunakan media komunikasi dengan cara saling
menulis surat (korespondensi). Begitupula antar lembaga/instansi/organisasi
dapat berkomunikasi dengan surat-menyurat.
I.2 Rumusan Masalah
I.3 Tujuan
I.4 Manfaat
1. Bagi Penulis
2
BAB II PEMBAHASAN
a. Pengertian Korespondensi
3
Bahasa
Surat
Pengetahuan
Korespondensi
Penerimaan Penulisan
dan Pengiriman Surat
Surat
a. Pengertian Surat
4
jenis karangan (komposisi) paparan-pengarang mengemukakan maksud
dan tujuannya, menjelaskan apa yang dipikirkan dan dirasakannya,
ditinjau dari wujud peraturannya, surat merupakan percakapan tertulis,
ditinjau dari fungsinya, surat merupakan sarana komunikasi”.(2004:1).
Ada juga pendapat yang diungkapkan oleh Drs. Engel Bertus
Martono, mengenai “surat hanyalah secarik kertas bertuliskan berita,
namun berperan sebagai piranti (sarana) komunikasi individu atau
kelompok”. Dan menurut Drs. H. Suhanda Panji menyatakan bahwa
surat adalah sehelai kertas atau lebih yang membuat suatu bahan
komunikasi yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain, baik
atas nama pribadi maupun kedudukan dalam organisasi atau kantor.
b. Fungsi dan Prinsip Surat
b) Bahan Pembukti.
5
a) Surat berfungsi sebagai sarana komunikasi, surat merupakan
sarana komunikasi yang ekonomis, efektif dan praktis.
6
menggunakan jumlah kata yang sedikit-dikitnya untuk menyatakan
arti yang penulis ingin sampaikan.
2) Kejelasan, tidak boleh ada arti dua, misal, kata “ apakah yang
dimaksud ini apa itu ?”, maka surat tersebut dikatakan tidak jelas.
3) Kesederhanaan, dalam pembuatan surat kata-kata yang sedehana
akan memberikan arti yang lebih jelas daripada menggunakan kata-
kata yang panjang dan sulit.
4) Kesopanan, pembuatan surat dengan penyusunan kalimat yang
bijaksana, suatu pendekatan yang menyenangkan dan penulisan
yang lancar membentuk nada surat.
II.3. Macam-Macam Surat
1) Kartu Pos
Kartu pos adalah wujud surat terbuka yang terbuat dari karton
berukuran 10 x 15 cm.Kartu pos dipergunakan untuk menyampaikan
berita pendek yang isinya dapatdiketahui orang lain.
2) Warkat Pos
Warkat pos adalah wujud surat yang tertutup yang terbuat dari
sehelai kertas yangtelah dicetak, dapat dilipat seperti amplop.
Warkat pos dipergunakan untukmenyampaikan berita pendek yang
isinya dapat diketahui orang lain. Ukuran warkat pos adalah 6x 12
cm.
3) Surat Bersampul
7
Surat bersampul adalah wujud surat tertutup yang memakai sampul.
8
Surat niaga adalah surat yang berisi masalah perniagaan. Surat niaga
dibuat olehsuatu perusahaan yang ditujukan kepada semua pihak.
Contoh surat niagadiantaranya adalah surat pesanan, surat tagihan,
surat permohonan lelang danperiklanan.
3) Surat Pribadi
Surat sosial ialah surat yang dibuat oleh orang atau perusahaan guna
mempererat hubungan kerjasama atau hubungan kekeluargaan antar
dua pihak. Secara umum surat sosial terbagi dalam dua ruang
lingkup yakni dalam lingkup hubungan masyarakat dan lingkup
hubungan bisnis.
c. Berdasarkan jumlah penerima
Dilihat dari jumlah penerima surat, maka surat dapat dibedakan menjadi
beberapamacam antara lain :
1) Surat Biasa
Surat edaran adalah surat yang dibuat oleh instansi luar. Isi surat ini
adakalanya hanya ditujukan kepada pejabat tertentu yang
bersangkutan (edaran khusus), dan adakalanya disebarkan kepada
lingkungan yang luas (edaran umum).
3) Surat Pengumuman
9
Dilihat dari keamanan isinya surat dapat dibedakan menjadi beberapa
macam antaralain : 1) Surat Sangat Rahasia
Surat sangat rahasia adalah surat yang berisi dokumen atau naskah
yang sangat penting yang berhubungan dengan rahasia keamanan
negara ataupun rahasia pribadi seseorang. Surat seperti ini
berhubungan erat dengan keamanan negara, dan biasanya diberi
tanda “SRHS” atau “SR”.
2) Surat Rahasia
Surat rahasia adalah surat yang berisi dokumen penting yang hanya
diketahui oleh pejabat yang berhak menerimanya.
3) Surat Biasa
Surat biasa adalah surat yang berisi masalah umum dan biasa, bukan
rahasia, yang bila diketahui orang lain tidak merugikan lembaga
atau pejabat yang bersangkutan.
e. Berdasarkan urgensi penyelesaian
Surat sangat segera (kilat) adalah surat yang isinya harus sesegera
mungkin diketahui oleh penerima surat dan harus sesegera mungkin
diselesaikan atau ditanggapi. Penyelesaian surat ini harus lebih
diprioritaskan daripada surat lainnya. Jadi, surat sangat segera harus
diutamakan penyelesainnya.
2) Surat Segera
10
Surat biasa adalah surat yang isinya tidak harus segera diketahui dan
ditanggapi. Meskipun demikian, surat yang diterima harus segera
dibalas agar komunikasi dapatberjalan dengan lancar.
f. Berdasarkan prosedur pengurusannya
1) Surat Masuk
2) Surat Keluar
1) Surat Intern
a. Surat Internal
11
Surat Eksternal adalah jenis surat yang ditujukan untuk pihak
lingkungan di luar lembaga atau di luar organisasi atau instansi pengirim
surat.
II.5 Bagian-Bagian Surat
a. Nama kantor/jawaban/perusahaan/organisasi
b. Alamat
c. Nomor telepon
b. Nama bankir
Nama tempat menunjukan tempat surat tersebut ditulis. Nama tempat ini
tidak ditulis jika blangko surat yang digunakan adalah blangko surat
resmi yang memuat kepala surat. Tanggal surat diketik di sebelah kiri
atas (bentuk lurus penuh) atau kanan atas (bentuk setengah lurus dan
Indonesia), atau di sebelah kanan bawah. Tanggal surat menunjukan
12
tanggal surat itu dikirim, bukan tanggal penulisan surat. Tanggal ini
dibubuhkan segera setelah surat itu ditandatangani oleh pejabat atau
pihak yang berwenang. Tanggal ini berfungsi untuk mengetahui batas
waktu dan cepat atau lambatnya penyelesaian hal yang dipersoalkan
dalam surat itu. Tanggal sebaiknya ditulis dengan tidak disingkat, tetapi
dengan huruf secara lengkap dan tidak diakhiri dengan tanda titik.
3. Nomor
b. Kode
c. Tahun
Nomor surat diketik segaris dengan tanggal, bulan, dan tahun guna
nomor surat, yaitu:
a. Memudahkan mengatur penyimpanan.
4. Lampiran
13
Hal/perihal menunjukan isi atau inti surat secara singkat. Oleh karena
itu, pembaca surat dapat mengetahui masalah yang dituliskan dalam
surat itu. Misalnya, jadwal diklat. Jika tidak adayang dilampirkan, kata
lampiran tidak perlu dituliskan. Selain nomor, lampiran, dan hal,
kadang-kadang dicantumkan pula sifat surat yang dikirmkan itu. Dalam
hal ini demikian, sifat surat biasanya dicantumkan di bawah nomor atau
di bawah hal.
6. Alamat surat
Alamat surat ini selain dicantumkan pada kertas surat, juga dicantumkan
pada sampul surat. Alamat surat dapat berfungsi sebagai:
a. Alamat petunjuk langsung bagi penerima surat;
b. Nama instansi
14
Gambar 2.2 Contoh alamat di luar surat
b) Alamat Dalam adalah alamat yang ditulis langsung pada kertas surat.
Fungsi alamat dalam adalah sebagai pengontrol bagi penerima surat,
bahwadiri nyalah yang berhak menerima surat itu. Bagi pengirim
surat, alamat dalam berfungsi untuk mengetahui kecocokan alamat
yang dituju sewaktu proses pemasukan surat ke dalam surat.
Penulisan alamat surat hampir sama dengan alamat luar. Alamat
dalam berturut-turut menyebutkan:
a. Nama orang/jabatan
c. Nama kota
15
dapat dipakai istilah Kepala atau Pemimpin, bukan pimpinan. Nama
jalan hendaklah ditulis lengkap, jangan disingkat. Misalnya, Jalan
Jenderal Basuki Rahmat, sedangkan nama kota tidak didahului
dengan kata depan di.
7. Salam pembuka
Pada umumnya isi surat terdiri atas tiga hal, yaitu pembukaan, isi yang
sesungguhnya, dan penutup. Pembukaan berguna untuk mengantar dan
menarik perhatian pembaca terhadap pokok surat. Misalnya,
“Sehubungan dengan surat Saudara tanggal ... “ “Dengan ini kami beri
tahukan ...”
Isi surat yang sesungguhnya berisi sesuatu yang diberitahukan atau yang
disampaikan kepada penerima surat. Misalnya, “Dengan ini kami beri
tahukan kepada Saudara ...” (kata “Saudara” jangan disingkat “’Sdr.”)
Penutup surat merupakan simpulan yang berfungsi sebagai kunci isi
surat. Pada umumnya penutup berisi ucapan terima kasih terhadap
semua hal yang dikemukakan dalam isi surat atau harapan penulis surat.
Misalnya, “Atas perhatian Bapak, kami ucapkan terima kasih.”
“Demikian pemberitahuan kami, harap Saudara maklum.” “Mudah-
16
mudahan keterangan yang kami sampaikan di atas berguna bagi
Saudara.”
9. Salam Penutup
a. Nama Jabatan
b. Tanda Tangan
c. Nama Terang
d. Nomor Kepegawaian.
Salam penutup diketik berjarak dua baris dari kalimat penutup. Dalam
surat resmi yang tidak formal (bukan antar instansi peemrintah) dapat
dipakai salam penutup. Misalnya, “Salam kami,” “Hormat kami,” atau
Wassalam.
10. Tembusan
Tembusan (c.c. = carbon copy) dibuat jika isi surat yang dikirimkan
kepada pihak yang dituju (asli) perlu diketahui oleh pihak-pihak lain
yang berhubungan dengan surat itu. Tembusan ditulis di sebelah kiri
bawah, lurus ke atas dengan nomor, hal dan lampiran, sebaris dengan
NIP atau nomor yang lain. Tembusan ditulis urut sesuai dengan tingkat
jabatan instansi yang bersangkutan. Pada tembusan tidak perlu ditulis
ungkapan Yth., atau kata sapaan, seperti Sdr., Bapak, atau Ibu. Pada
tembusan yang terakhir juga tidak perlu ditulis kata Arsip atau
Pertinggal sebab setiap kita mengetik sebuah surat untuk dikirimkan
pasti dengan sendirinya ditinggalkan selembar sebagai arsip.
17
berupa pemberitahuan, pertanyaan, pernyataan, permintaan, laporan,
atau hal lain :
2. Menetapkan urutan masalah yang akan dituliskan.
3. Merumuskan pokok pembicaraan itu satu per satu secara runtut, logis,
teratur dengan menggunakan kalimat dan ungkapan yang menarik,
segar, sopan, dan mudah ditangkap pembaca.
4. Menghindarkan penggunaan singkatan kata atau akronim, lebih-lebih
yang tidak biasa atau singkatan bentuuk sendiri.
5. Memerhatikan dan menguasai bentuk surat dan penulisan
bagianbagiannya.
6. Mengikuti pedoman penulisan ejaan dan tanda baca sebagaimana
digariskan oleh Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan dan Pedoman Pembentukan Istilah dalam Bahasa
Indonesia.
7. Mengetahui posisi dan bidang tugasnya.
Tiga hal penting yang perlu diperhatikan agar surat menjadi surat yang
efektif adalah sebagai berikut :
1. Teknik penyusunan
2. Isi surat
Isi surat harus dinyatakan secara ringkas, jelas, dan eksplisit. Dengan
cara ini, penerima surat akan memahami isi surat dengan tepat dan tidak
raguragu, dan pengiriman surat mendapatkan jawaban secara tepat,
seperti yang dikehendaki.
3. Bahasa
18
Bahasa yang digunakan dalam surat perlu memenuhi beberapa hal,
antara lain :
a. Penggunaan bahasa yang baku.
Teknik pembuatan surat agar dapat berfungsi dengan baik, maka perlu
memperhatikan hal-hal berikut:
a. Teknik Pembuatan Surat
1) Penggunaan Kertas
19
• Kertas A4 dengan sampul kabinet kecil = 3 lipatan
Isi surat diketik atau dicetak (diprint) dengan huruf-huruf yang jelas
dan tidak ada kesalahan dalam pengetikan. Terjadinya salah ketik
maupun salah cetak bisa menimbulkan kesan yang tidak baik dan
menimbukan keragu-raguan atas isi surat. Jarak baris surat, bisa 1 spasi,
1 ½ spasi, atau 2 spasi tergantung kebutuhan akan keindahan dan
peampilan surat. 3) Bentuk atau Model Surat
Bentuk atau model surat berkaitan dengan kecocokan atau
kepantasan. Tujuannya agar surat terlihat rapi, bagus dan serasi.
Bentuk surat disesuaikan dengan perincian isi surat, dan
panjang/pendek surat.
b. Bentuk-bentuk Surat
Bentuk lurus penuh semua isi surat ditulis mulai dari batas
garis kiri. Untuk menunjukkan batas-batas bagian dan paragraf
cukup dengan menambahkan jarak spasi.
20
Gambar 2.4 Bagan Surat Lurus Penuh (Full Block Style)
21
Gambar 2.5 Bagan Bentuk Lurus (Block Style)
Bentuk tekuk semua penulisan baris surat ditulis mulai dari garis
batas kiri kecuali tanggal surat, salam penutup, tanda tangan,
nama terang, dan jabatan. Setiap paragraf ditulis dengan sedikit
masuk dari garis batasan kiri.
22
Gambar 2.6 Bentuk Tekuk (Indented Style)
23
Gambar 2.7 Bagan Surat Setengah Lurus (Semi Block Style)
Bentuk resmi (official Style) ada dua yaitu gaya baru dan gaya lama.
Pada penulisan bentuk official style gaya lama, alamat dalam sejajar
dengan perihal dan tempat menjorok lima spasi di garis bawahi.
Pada isi surat menjorok lima spasi dan penandatanganan berada di
kanan. Sedangkan, pada bentuk official style gaya baru penempatan
alamat tujuan dan isi surat ditulis di bawah huruf pertama nomor,
lampiran dan hal. Penulisan salam penutup, nama jabatan, tanda
tangan, nama penanda tangan dan NIP dimulai dari tengah kertas.
24
Gambar 2.8 Bagan Surat Bentuk Resmi Indonesia Lama (Official Style) dan
Indonesia Baru (New Official Style)
6) Bentuk Surat Mengantung (Hanging Paragraph Style)
25
Gambar 2.9 Bagan Surat Mengantung (Hanging Paragraph Style)
26
Sistem pengurusan surat masuk yang banyak dikenal dan
digunakan di lembaga atau organisasi di Indonesia yaitu sistem buku
agenda dan sistem kartu kendali. Pengurusan surat masuk dan surat
keluar dengan buku agenda dikenal sebagai pengelolaan surat degan
sistem tradisional. Sedangkan penanganan surat dengan menggunakan
kartu kendali biasa disebut dengan sistem kearsipan baru.
1) Sistem Buku Agenda
27
Selanjutnya untuk format buku agenda surat keluar dapat dilihat
pada tabel format buku agenda surat keluar menurut Sri Endang
(2009:13) berikut ini :
28
• Memeriksa lampiran-lampiran
d) Pengarahan surat
29
Gambar 2 .13 Contoh Kartu Kendal i
30
a) Penerimaan surat masuk
31
lembar pengantar, kemudian lembar pengantar 1 dikembalikan ke
unit pencatat. Sedangkan proses pengurusan surat masuk rahasia
menurut Sri Endang (2009: 22) yaitu sebagai berikut :
1 dan 2
32
Gambar 2.14 Proses Surat Masuk pada Surat Penting
33
Gambar 2.15 Proses Surat Masuk Tertutup/Rahasia
34
Gambar 2.16 Proses Surat Masuk pada Surat Biasa
35
Setelah dibuka, periksa alamat, nama pengirim, tanggal, dan
lampiran setiap surat.
4. Pencatatan surat
36
a) Penerimaan surat
37
adalah surat yang dibuat dan dikirimkan kepada pihak lain baik untuk
perorangan maupun organisasi.
Pengelolaan surat keluar adalah serangkaian proses penanganan surat
masuk yang ada di suatu organisasi atau instansi. Sistem yang
digunakan dalam mengelola surat keluar sama dengan sistem
pengelolaan surat masuk, yaitu sistem buku agenda dan kartu kendali.
Pengelolan surat keluar sistem kartu kendali menurut Wursanto (2004:
249) “... pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan pengolalaan surat
masuk.”
1. Sistem Kartu Kendali dan Lembar Pengantar
38
satuan kerja pengolah bersama tembusan arsip. Oleh unit
pengolah kartu kendali lembar ke II dan III ditandatangani
sebagai bukti bahwa konsep surat dinas telah selesai diproses
dan telah dikirim. Selanjutnya kartu kendali lembar ke II
diteruskan unit penata arsip, sedangkan kartu kendali lembar ke
III bersama konsep surat disimpan di unit pengolah sebagai
arsip. Untuk lebih memperjelas alur pengelolaan surat keluar.
Adapun proses pengurusan surat keluar dapat dilihat pada
gambar proses pengurusan surat keluar pada surat dinas berikut.
Keterangan:
SD : Surat Dinas
39
pada buku agenda surat keluar, sedangkan pencatatan surat keluar
sistem kartu kendali dilaksankan menggunakan kartu kendali.
Menurut Sri Endang, dkk (2009:31) prosedur pengurusan surat
keluar sistem buku agenda yaitu melalui beberapa tahap berikut :
1. Pembuatan konsep yang dilakukan oleh pimpinan atau
sekretaris atau yang berwenang.
2. Pimpinan memberikan persetujuan dengan memberi
tanda/paraf (acc) pada konsep.
3. Konsep dicatat dalam buku register atau media pencatatan
untuk mendapatkan nomor surat.
4. Pengetikan konsep surat diketik dengan tembusannya.
5. Pemeriksaan pengetikan
40
Setelah dikonsep, staf kesekretariatan mencatat surat tersebut
pada buku agenda atau kartu kendali, data-data, nomor urut,
tanggal pengiriman, hal, dan alamat tujuan.
3. Mengetik konsep surat – bentuk akhir
Jika tidak ada bagian khusus, maka staf sekretariat yang harus
mengatur pengiriman surat keluar.
6. Mendistribusikan surat
Surat siap dikirim baik melalui pos, jasa kurir, atau jika dalam
kota biasanya dapat menggunakan office boy kantor.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
prosedur pengelolaan surat keluar meliputi beberapa tahap pokok
yaitu: pembuatan konsep surat, persetujuan konsep, pencatatan
surat, pengetikan konsep menjadi surat, penandatanganan surat,
pengiriman surat, dan terakhir penyimpanan surat.
1. Pembuatan konsep
41
Setelah konsep surat disetujui kemudian dibawa kepada
petugas pencatat surat untuk dicatat dan dimintakan nomor
surat.
4. Pengetikan konsep menjadi surat
7. Penyimpanan surat
1. Kartu kendali
42
Kartu kendali dapat digunakan untuk mendapatkan informasi
suatu surat agar lebih mudah dibanding dengan buku agenda. Sebab
kartu kendali disusun sistematis didalam kotak, sedangkan buku
agenda susunannya kronologis.
2. Lembar disposisi
43
Gambar 2.18 Contoh Lembar Disposisi
3. Folder
Folder adalah semacam map tetapi tidak dengan daun penutup. Pada folder
terdapat tab yaitu bagian yang menonjol pada sisi atas untuk menempatkan titel
file yang bersangkutan. Lipatan pada dasar folder dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat membuat daya muat dokumen. Pada umumnya folder terbuat dari
kertas manila, panjang 35 cm, lebar 24 cm, tabnya berukuran panjang 8-9 cm,
lebar 2 cm. Folder diisi dengan (tempat memasukkan) dokumen atau arsip hingga
merupakan bagian terkecil dalam klasifikasi suatu masalah. (Bartos Bashir,
2009 :
198) .
44
Guide merupakan penunjuk tempat berkas-berkas itu disimpan, sekaligus
berfungsi sebagai pemsah antara berkas-berkas tersebut. Guide berbentuk segi
panjang dan terbuat dari kertas setebal 1 cm, dengan panjang 33-35 cm dan tinggi
23-24 cm. Guide mempunyai tab (bagian yang menonjol) diatasnya yang berguna
untuk menempatkan atau mencantumkan kode klasifikasi dan disusun secara
berdiri. (Basir Barthos, 2009 :199)
Alat ini semacam kotak dipergunakan untuk menyimpan kartu kendali atau kartu
pinjam arsip. (Basir Barthos, 2009 : 200)
Filling cabinet dipergunakan untuk menyimpan folder yang telah berisi lembaran-
lembaran arsip bersama guide-guidenya. Filling cabinet berlaci empat dan terbuat
dari logam yang kuat, tahan air, tahan panas serta praktis. (Basir Barthos, 2009 :
201)
Buku agenda
Buku agenda berisi kolom-kolom keterangan (data) dari surat yang dicatat. Buku
agenda juga digunakan sebagai alat bantu untuk mencari surat yang disimpan di
file dan merupakan referensi pertama untuk mencari surat.
III.1 Kesimpulan
45
yaitu terkait dengan pengetahuan tentang bahasa surat, pengetahuan tentang
penulisan surat; pengetahuan tentang pengiriman dan penerimaan surat.
Surat adalah sehelai kertas atau lebih yang membuat suatu bahan komunikasi
yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain, baik atas nama pribadi
maupun kedudukan dalam organisasi atau kantor. Orang yang menulis surat
harus menguasai tata tulisan dan memiliki keterampilan menulis kalimat efektif
dan mengembangkan paragraf serta dapat mengaplikasikan kaidah-kaidah ejaan
yang berlaku untuk penulisan bahasa yang digunakan. Fungsi secara garis besar
adalah sebagai bukti hitam diatas putih, pengungkap banyak hal dan informasi,
dan perekam peristiwa, karena surat dapat dibaca kembali oleh pembaca..
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Laksmi, M., Fuad Gani, M., & Drs. Budiantoro, M. (2015). Manajemen
Perkantoran Modern. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Drs. H.M. Sugeng Hidayat, M., & Jumiatin, U. (2016). Prosedur Pengelolaan
Surat Untuk Memperlancar Proses Penyampaian Informasi Pada Kantor
Kecamatan Pamulang. Jurnal Sekretaris, 91-96.
46
Nanik Suryani, dkk.,Korespondensi Bahasa Indonesia, (Yogyakarta: Graha
Ilmu,Cet. I, 2014)
Sri Endang R, dkk. (2009). Modul Menangani Surat Masuk dan Keluar (Mail
LAMPIRAN
47
48
Lampiran
49
Lampiran 6. Contoh Telegram
50
Lampiran
51
Lampiran 8. Contoh Surat Niaga
52
Lampiran
53
Lampiran
Contoh Surat Sosial
54
Lampiran
55
Lampiran
56
Lampiran
57
Lampiran 14. Contoh Surat Internal
58
59