Anda di halaman 1dari 36

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

( KTSP )

” DOKUMEN I ”
SKB NEGERI MEMPAWAH

PEMERINTAH KABUPATEN MEMPAWAH


DINAS PENDIDIKAN
Jl.Daeng Manambon Mempawah
e-mail : skbmpwh@yahoo.com

KURIKULUM PENDIDIKAN KESETARAAN


KTSP

SKB NEGERI MEMPAWAH

PEMERINTAH KABUPATEN MEMPAWAH


DINAS PENDIDIKAN
Jl.Daeng Manambon Mempawah
e-mail : skbmpwh@yahoo.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SKB Negeri Mempawah pada Tahun Pelajaran
2021/2022.

Penyusunan Kurikulum SKB Negeri Mempawah ini dimaksudkan sebagai


pedoman dalam penyelenggaraan pembelajaran Paket A, B dan C. Sebagaimana telah
diatur melalui ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, Permendiknas Nomor 23 tahun 26 tentang Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) dan Permendiknas Nomor 14 tahun 2007 tentang Standar Isi
(SI) untuk Program Paket A, Paket B dan Paket C.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan
KTSP ini. Kurikulum ini akan bermanfaat jika diterapkan dengan sungguh-sungguh,
ikhlas dan penuh tanggung jawab.

Akhirnya semoga kurikulum ini dapat bermanfaat , amin...

Mempawah, 09 Juli 2021


Kepala SKB Mempawah

IDA MULYANI,SE
NIP. 19680325 2007 10 2 020
LEMBAR PENGESAHAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


SKB NEGERI MEMPAWAH

Nama SKB : SKB Negeri Mempawah


Desa : Kuala Secapah
Kecamatan : MEMPAWAH Hilir
Kabupaten/Kota : Mempawah
Propinsi : Kalimantan Barat

Mempawah, 09 Juli 2021

Kepala SKB Mempawah

IDA MULYANI,SE
NIP. 19680325 2007 10 2 020

Disahkan dan ditetapkan,

A.n Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Mempawah
Kepala Bidang PNFI

HERI PURWANTO, S.Pd. M.Si


NIP. 196907211995121002
Kepala Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Negeri Mempawah

Sanggar Kegiatan Belajar ( SKB ) yang dulunya Merupakan Lembaga Pemerintahan


Diruang lingkup Kabupaten Pontianak yang berdiri tahun 1997 Dasar SK Mendikbud
Nomor: 023/0/1997 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Sanggar Kegiatan Belajar
(SKB) Tugas dan Fungsi SKB melalui SK Mendikbud Nomor : 0254/0/1997 Tentang
perincian Tugas SKB. Hingga Akhirnya pada Tahun 2008 di lakukan Pemekaran Daerah
Menjadi Kabupaten Mempawah, dan pada tahun 2016 di explore UPTD SKB menjadi 
Satuan Pendidikan Non Formal dan Informal, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)
Mempawah. Hingga SKB Mempawah tanggap dengan kebutuhan masyarakat akan
pendidikan di jalur Non Formal. Dengan dukungan SDM yang di miliki Sanggar Kegiatan
Belajar (SKB) Mempawah,  kami siap untuk memberikan pelayanan yang baik serta
memberikan informasi mengenai Pendidikan Kesetaraan bagi masyarakat luas yang belum
atau ingin melanjutkan pendidikannya.. Teknologi Informasi, aplikasi dan pembelajaran
Daring serta Keterampilan Masyarakat Pemberdayaan life Skills education adalah
merupakan bagian dari fasilitas yang bisa diakses masyarakat Mempawah untuk
memudahkan mereka dalam mengakses pembelajaran di SKB Kabupaten Mempawah. 
Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) sebagai satuan pendidikan nonformal sejenis. Artinya,
SKB merupakan kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan program
pendidikan nonformal. Dengan status sebagai kelompok layanan, SKB memiliki hak dan
kewenangan untuk:

mengubah organisasi SKB sesuais dengan kebutuhan sebagai satuan pendidikan,


diantaranya kepala SKB adalah pejabat fungsional bertugas membentuk dan melaksanakan
pembelajaran (guru nonformal);

1. menyelenggarakan program pendidikan luar sekolah (PAUD dan Dikmas) fyakni


pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan,
pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan
keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain
yang ditujukan untuk mengembangkan kemampan peserta didik;
2. memperoleh fasilitas sarana dan prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan,
serta anggaran operasional yang memadail dan 
3. memperoleh pembinaan sehingga dapat mencapai standar nasional pendidikan dan
terakreditasi.                                                                                                                      
IDA
MULYANI, SE

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................... i


Lembar Pengesahan ........................................................................................................ ii
Daftar Isi .......................................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Rasional 1
B. Fungsi dan Tujuan 2
C. Landasan 3
D. Pengertian 3

BAB II. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM 6


6
A. Struktur Kurikulum
B. Muatan Kurikulum 8
1. Mata Pelajaran 8
2. Keterampilan Fungsional 9
3. Muatan Lokal 9
4. Kegiatan Ekstra 9
4. Pengembangan Kepribadian Profesional 9
5. Mata Pelajaran yang Diujikan 9
6. Beban Belajar 9
7. Ketuntasan Belajar 10
8. Kenaikan Kesetaraan, tingkatan dan Derajat 11
9. Kelulusan 11
10. Penentuan Kelulusan 12
C. Kalender Pendidikan 12

D. Kegiatan Ekstra Paket A 13

LAMPIRAN
1. Contoh Ananlisis SK-KD dan Jam Belajar Program Paket A
2. Contoh Silabus dan RPP:
a. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional
Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang
dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal
diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang
berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam
rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi warga belajar dengan
penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta
mengembangkan sikap dan kepribadian professional.
Salah satu ruang lingkup pendidikan nonformal adalah pendidikan kesetaraan.
Pendidikan kesetaraan adalah program pendidikan nonformal yang menyelenggarakan
pendidikan setara SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA yang mencakup program paket A,
paket B, dan paket C
Mengingat tantangan pendidikan kesetaraan kedepan cukup berat yaitu lulusan dari
pendidikan kesetaraan harus memiliki standar kompetensi lulusan sama dengan lulusan
SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA.Hal ini sesuai amanat Undang-undang nomor 20 Tahun
2003 ttg sistem Pendidikan Nasional, khususnya pada 26 ayat 6 : hasil pendidikan
nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui
proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah atau pemerintah
daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. Untuk itu perlu disusun
kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar nasional pendidikan dan disesuaikan
dengan potensi wilayah.
Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi
tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah,
satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan
pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan
potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian
pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI)
dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan
dalam mengembangkan kurikulum.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun antara lain agar dapat
memberi kesempatan peserta didik untuk :
a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b) belajar untuk memahami dan menghayati,
c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Komponen KTSP terdiri dari:
1. Tujuan Satuan Pendidikan Non Formal dan Program Paket A
2. Struktur dan Muatan Kurikulum
3. Kalender Pendidikan
4. Silabus
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kewenangan satuan pendidikan non formal dalam menyusun kurikulum
memungkinkan satuan pendidikan non formal menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan
peserta didik, keadaan satuan pendidikan non formal, dan kondisi daerah. Dengan
demikian, daerah dan atau satuan pendidikan non formal memiliki cukup kewenangan
untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan Kegiatan
Pembelajaran, cara mengajar, dan menilai keberhasilan belajar mengajar.

B. Fungsi dan Tujuan


Pendidikan kesetaraan berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan
penekanan pada penguasaan pengetahuan akademik dan keterampilan fungsional serta
pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Sedangkan tujuan diselenggarakannya
pendidikan kesetaraan adalah untuk :
Menjamin penyelesaian pendidikan dasar yang bermutu bagi anak yang kurang beruntung
(putus sekolah, putus lanjut, tidak pernah sekolah), khususnya perempuan, minoritas etnik,
dan anak yang bermukim di desa terbelakang, miskin, terpencil atau sulit dicapai karena
letak geografis dan atau keterbatasan transportasi,
Menjamin pemenuhan kebutuhan belajar bagi semua manusia muda dan orang dewasa
melalui akses yang adil pada program-program belajar dan kecakapan hidup,
Menghapus ketidakadilan gender dalam pendidikan dasar dan menengah,
Melayani peserta didik yang memerlukan pendidikan akademik dan kecakapan hidup
secara fleksibel untuk mengaktualisasikan diri sekaligus meningkatkan mutu kehidupan.
Program Kesetaraan berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan,
sikap dan nilai yang setara dengan SD/MI SMP/MTs dan SMA/MA kepada peserta didik,
yang karena berbagai hal tidak dapat bersekolah sehingga dapat meningkatkan angka
partisipasi sekolah (SD/MI SMP/MTs dan SMA/MA) bagi kelompok usia, dan
memberikan akses terhadap pendidikan setara SD/MI SMP/MTs dan SMA/MA bagi orang
dewasa sesuai dengan potensi dan kebutuhannya, program ini bertujuan :
1. Memberikan dasar pembentukan warga negara yang beriman dan bertaqwa, berkarakter
dan bermartabat.
2. Memberikan dasar-dasar kemampuan membaca, menulis dan berhitung.
3. Memberikan pengalaman belajar yang mandiri dan produktif.
4. Memberikan dasar-dasar kecakapan hidup.
5. Memberikan bekal pengetahuan, kemampuan dan sikap yang bermanfaat untuk
mengikuti pendidikan lanjutan.
Fungsi dan tujuan program Kesetaraan, sesuai dengan visi dan misi SKB Negeri
Mempawah, yaitu :

Visi SKB Negeri Mempawah :

“Terwujudnya Pengelolaan Program Satuan Pendidikan Nonformal yang unggul dan


bermutu menuju Masyarakat yang BERTAQWA, CERDAS, TERAMPIL dan MANDIRI”

Misi SKB SKB Negeri Mempawah :


1. Meningkatkan Ketaqwaan Peserta Didik agar Ber’akhlaq Mulia,
2. Meningkatkan Satuan Pendidikan Nonformal yang Unggul dan bermutu.
3. Meningkatkan kecerdasan intelektual peserta didik melalui penyelenggaraan
program Pendidikan nonformal.
4. Mewujudkan keterampilan masyarakat yang berbasis kebutuhan belajar
masyarakat
5. Mewujudkan kemandirian dalam pengembangan sumber daya Pendidikan
nonformal yang handal dan professional sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Tujuan SKB Negeri Mempawah


1. Peserta didik beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia.
2. Peserta didik sehat jasmani dan rohani.
3. Peserta didik memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan
untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi atau berusaha
mandiri
4. Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat, dan kebudayaannya.
5. Peserta didik kreatif, terampil, dan bekerja untuk dapat mengembangkan diri
secara terus menerus.
C. Landasan
1. UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. UU Nomor 32/2004 tentang Pemerintah Daerah.
3. PP Nomor 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Inpres Nomor 1/1994 tentang Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun
5. Inpres Nomor 5/2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Wajib Belajar
Pendidikan Dasar 9 tahun dan Pemberantasan Buta Aksara
6. Keputusan Mendikbud Nomor 131/U/1994 tentang Program Paket A dan Paket B
7. Permendiknas No.23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
8. Permendiknas No.14 Tahun 2007 tentang Standar Isi untuk Program Program
Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C.

D. Pengertian
1. Pendidikan Non Formal
Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang menekankan pada pengetahuan dan
keterampilan fungsional serta sikap dan kepribadian profesional.
2. Pendidikan Kesetaraan
Pendidikan Kesetaraan adalah pendidikan nonformal yang menyelenggarakan
pendidikan umum, meliputi program Paket A Setara SD/MI, Paket B Setara SMP/MTs,
dan Paket C Setara SMA/MA.
3. Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

4. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender
pendidikan, dan silabus.
5. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Contoh silabus terdapat pada lampiran

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
Contoh rencana pelaksanaan pembelajaran Program Kesetaraan SKB Negeri
Mempawah terdapat pada Lampiran.

7. Satuan Kredit Kompetensi (SKK)


Satuan Kredit Kompetensi (disingkat SKK) adalah penghargaan hasil belajar setiap
mata pelajaran yang diikuti peserta didik program kesetaraan dengan mengacu kepada
kompetensi yang dikuasai peserta didik. SKK diperhitungkan untuk setiap mata
pelajaran yang terdapat dalam struktur kurikulum. Satu SKK dihitung berdasarkan
muatan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) tiap mata pelajaran. SKK
dapat digunakan untuk alih kredit kompetensi yang diperoleh dari jalur pendidikan
informal, formal, kursus, keahlian dan kegiatan mandiri, atau kombinasi secara
proporsional dari ketiganya. Satu SKK adalah satu satuan kompetensi yang dicapai
melalui pembelajaran 1 jam tatap muka atau 2 jam tutorial atau 3 jam mandiri, atau
kombinasi secara proporsional dari ketiganya. Satu jam tatap muka yang dimaksud
adalah satu jam pembelajaran dalam satu minggu.
8. Tingkatan dan Derajat Kompetensi
Struktur kurikulum pendidikan kesetaraan dilaksanakan dalam sistem tingkat yang
setara dengan sistem kelas pada pendidikan formal dengan derajat kompetensi masing-
masing sebagai berikut:

Program Kesetaraan meliputi:


Tingkatan 1 dengan derajat kompetensi Program Kesetaraan, menekankan pada
kemampuan literasi dan numerasi (kemahirwacanaan bahasa dan angka), sehingga
peserta didik mampu berkomunikasi melalui teks secara tertulis dan lisan, baik dalam
bentuk huruf maupun angka.
Tingkatan 2 dengan derajat kompetensi Program Kesetaraan, menekankan penguasaan
fakta, konsep, dan data secara bertahap, sehingga peserta didik mampu berkomunikasi
melalui teks secara tertulis dan lisan dengan menggunakan fenomena alam dan atau
sosial sederhana secara etis, untuk memiliki keterampilan dasar dalam memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari dan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

9. Belajar Mandiri
Kegiatan belajar mandiri merupakan kegiatan pembelajaran yang dirancang dan
dilaksanakan oleh peserta didik dengan bimbingan pendidik atau disesuaikan dengan
kebutuhan, kesempatan, penyelesaian dan ketuntasan yang diatur oleh peserta didik.

10. Belajar Tatap Muka


Kegiatan tatap muka merupakan kegiatan pembelajaran dalam interaksi langsung
antara peserta didik dengan pendidik sebagai kegiatan tutorial untuk pendalaman materi
yang sulit, penguatan motivasi dan peningkatan ketuntasan belajar serta penilaian hasil
belajar.
BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran.
Struktur kurikulum Program Kesetaraan dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan sesuai dengan Permen Diknas 23/2006 dengan orientasi pengembangan olahkarya
untuk mencapai keterampilan fungsional yang menjadi kekhasan Program Kesetaraan
yaitu memiliki keterampilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Pencapaian kompetensi keterampilan fungsional dikembangkan melalui mata
pelajaran keterampilan fungsional yang disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan secara
terintegrasi dan/atau dalam bentuk mata pelajaran tersendiri.
Muatan lokal merupakan kajian yang diberikan secara terintegrasi dalam mata
pelajaran atau secara tersendiri sebagai mata pelajaran pilihan
Pengembangan kepribadian profesional merupakan kemampuan mengembangkan
diri untuk meningkatkan kualitas hidup dengan mengelola potensi, bakat, minat, prakarsa,
kemandirian, tindakan, dan waktu secara profesional sesuai tujuan dan kebutuhan yang
dapat dilakukan antara lain melalui pelayanan konseling.
Kemampuan olahhati dan olahrasa termasuk estetika dikembangkan melalui muatan
dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan.
Adapun struktur kurikulum Program Kesetaraan sebagaimana tersaji pada tabel
berikut:

Struktur Kurikulum SKB Mempawah

Bobot SKK

Mata Pelajaran Tingkatan 1 / Tingkatan 2 /


Derajat Awal Derajat Dasar JUMLAH
Setara Kelas Setara Kelas
I - III SD IV-VI SD
1. Pendidikan Agama 9 9 18
2. Pendidikan Kewarganegaraan 9 9 18
3. Bahasa Indonesia 15 15 30
4. Matematika 15 15 30
5. Ilmu Pengetahuan Alam 12 12 24
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 9 9 18
7. Seni Budaya 6 6 12
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga 6 6 12
dan Kesehatan
9. Keterampilan Fungsional *) 9 9 18
Bobot SKK

Mata Pelajaran Tingkatan 1 / Tingkatan 2 /


Derajat Awal Derajat Dasar JUMLAH
Setara Kelas Setara Kelas
I - III SD IV-VI SD
9.1. Kerajinan Tangan
10. Muatan Lokal **) 6**) 6**) 12**)
10.1. Bahasa Inggris
11. Pengembangan Kepribadian 6 6 12
Profesional
11.1. Bimbingan Konseling
Jumlah 102 102 204

Keterangan:
*)
Pilihan mata pelajaran
**)
Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata
pelajaran wajib maupun pilihan. SKK untuk substansi muatan lokal termasuk ke dalam
SKK mata pelajaran yang dimuati.

Jumlah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai pada setiap
tingkatan, dapat dilihat pada tabel berikut :

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Paket A

SK / KD

Mata Pelajaran Tingkatan 1 / Tingkatan 2 /


Derajat Awal Derajat Dasar JUMLAH
Setara Kelas Setara Kelas
I - III SD IV-VI SD
1. Pendidikan Agama 26/24 30/69 56/133
2. Pendidikan Kewarganegaraan 12/28 12/29 24/57
3. Bahasa Indonesia 24/59 24/57 48/116
4. Matematika 15/50 21/77 36/127
5. Ilmu Pengetahuan Alam 16/43 27/77 43/120
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 6/22 7/26 13/48
7. Seni Budaya 40/97 48/120 88/217
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga 36/74 36/87 72/161
dan Kesehatan
9. Keterampilan Fungsional *)
9.1. Kerajinan Tangan
10. Muatan Lokal **)
10.1. PLH
11. Pengembangan Kepribadian
Profesional
11.1. Bimbingan Konseling

B. Muatan Kurikulum Paket A di SKB Negeri Mempawah


Muatan kurikulum meliputi 9 mata pelajaran, 1 muatan lokal, dan 1 pengembangan
kepribadian profesional.

1. Mata Pelajaran
Mata Pelajaran Paket A terdiri dari 9 mata pelajaran yaitu :
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Seni Budaya
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
9. Keterampilan Fungsional

2. Keterampilan fungsional
Keterampilan fungsional merupakan kegiatan pembelajaran untuk memberikan
bekal kemampuan bekerja atau berusaha yang menjadi ciri khas dari Paket A,
sehingga standar kompetensi dan kompentensi dasar yang ingin dicapai perlu
disusun sendiri oleh satuan pendidikan. Mata pelajaran ini merupakan pilihan yang
harus diikuti oleh setiap peserta didik berdasarkan minat, potensi dan kebutuhan
peserta didik melalui analisis minat dan kebutuhan belajar, sehingga dijadikan
kesepakatan bersama antara pengelola kelompok belajar, tutor dan peserta didik.
Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran keterampilan
fungsional, atau dua mata pelajaran keterampilan dalam satu tahun pelajaran.
Berdasarkan hasil analisis minat, potensi dan kebutuhan belajar yang dilakukan
SKB Negeri Mempawah, jenis keterampilan fungsional yang dilaksanakan adalah
kerajinan tangan.

3. Muatan Lokal
Muatan Lokal Paket A di SKB Negeri Mempawah adalah PLH. Pemilihan PLH
sebagai Muatan Lokal karena di wilayah Kuala Secapah masih banyak kebudayaan
yang perlu dilestarikan, sehingga peserta didik perlu diperkenalkan dengan
kebudayaan lokal dan pelestarian lingkungan hidup.

4. Pengembangan Kepribadian Profesional


Bimbingan Konseling. Pemilihan bimbingan konseling sebagai mata pelejaran
Pengembangan Kepribadian Profesional karena sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan peserta didik Paket A di SKB Negeri Mempawah. Dengan bimbingan
konseling diharapkan dapat membantu dalam memecahkan masalah mereka.

4.1 Kaligrafi dan Pertanian juga menjadi Kegiatan kami, karena sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan peserta didik Paket A di SKB Negeri Mempawah. Dengan
kegiatan ekstra tersebut diharapkan dapat membantu dalam menghadapi masalah
mereka.

5. Mata Pelajaran yang diujikan


Mata pelajaran yang diujikan merupakan penilaian hasil belajar yang dilakukan
secara nasional oleh pemerintah, meliputi :
 Pendidikan Kewarganegaraan
 Bahasa Indonesia
 Matematika
 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

6. Beban Belajar
Beban belajar program Paket A dinyatakan dalam Satuan Kredit kompetensi
(SKK) yang menunjukkan kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik dalam
mengikuti program pembelajaran baik melalui tatap muka, praktek keterampilan,
dan/atau kegiatan mandiri. Pencapaian beban belajar menggunakan sistem modular
yang menekankan pada belajar mandiri, ketuntasan belajar, dan maju
berkelanjutan.
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sesuai dengan
bobot SKK yang tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu
untuk setiap mata pelajaran dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara
fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Pemanfaatan jam
pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi.
b. Alokasi waktu untuk belajar mandiri atau tutorial dengan waktu kegiatan tatap
muka mata pelajaran yang bersangkutan bersifat fleksibel. Pemanfaatan alokasi
waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi.

7. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu
pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%.
Kriteria ketuntasan untuk masing-masing indikator berkisar antara 65 % s.d. 70%.
SKB Negeri Mempawah menentukan kriteria ketuntasan minimal sebagai target
pencapaian kompetensi (TPK) dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan
rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran. SKB Negeri Mempawah secara bertahap dan
berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk
mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Berikut ini tabel nilai ketuntasan belajar minimal yang menjadi target
pencapaian kompetensi (TPK) di SKB Negeri Mempawah

STANDAR KETUNTASAN BELAJAR PAKET A SKB NEGERI


MEMPAWAH

N
KOMPONEN KETUNTASAN BELAJAR
O
1. Pendidikan Agama 70 %
2. Pendidikan kewarganegaraan 70 %
3. Bahasa Indonesia 70 %
4. Matematika 65 %
5. Ilmu Pengetahuan Alam 65 %
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 70 %
7. Seni Budaya 70 %
8. Pend. Jasmani olah raga dan kesehatan 70 %
9. Keterampilan Fungsional: Komputer 65 %
10. Muatan Lokal: PLH 65 %
11. Pengembangan Kepribadian Profesional 70 %
Bimbingan Konseling

8. Kenaikan Kesetaran Tingkatan dan derajat


Kenaikan tingkatan berdasarkan ketuntasan belajar sebagai hasil belajar yang dapat
diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak pada setiap tingkatan.
a. Kriteria kenaikan tingkatan.
. Nilai raport diambil dari nilai pengamatan, nilai tugas/PR, dan nilai tes
akhir pada tiap mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan
kepribadian profesional.
. Memiliki raport di tingkatannya masing-masing.
b. Penentuan kenaikan tingkat
. Penentuan peserta didik yang naik tingkat dilakukan oleh satuan pendidikan
non formal dalam suatu rapat yang dihadiri oleh penyelenggara dan tutor
dengan mempertimbangkan sikap/penilaian/budi pekerti dan kehadiran
peserta didik yang bersangkutan.
. Peserta didik yang dinyatakan naik tingkat, raportnya dituliskan naik
tingkat.
. Peserta didik yang tidak naik tingkat harus mengulang di tingkatnya.

9. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan
lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c. Lulus Ujian Nasional

10. Penentuan kelulusan


a. Kriteria kelulusan
. Memiliki raport tingkatan II.
. Telah mengikuti ujian nasional dan memiliki nilai untuk seluruh mata
pelajaran yang diujikan, minimal nilai masing-masing mata pelajaran
disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
b. Penentuan kelulusan
. Penentuan peserta didik yang lulus dilakukan dengan mempertimbangkan
nilai raport, nilai ujian, sikap/prilaku/ budi pekerti peserta didik yang
bersangkutan dan memenuhi kriteria kelulusan.
. Peserta didik yang dinyatakan lulus diberi ijazah, dan raport tingkatan II.
. Peserta didik yang tidak lulus tidak memperoleh ijazah dan mengulang di
tingkatan II.

C. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun
ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, hari libur dan ujian
nasional.Kalender pendidikan Paket A SKB Negeri Mempawah disusun untuk
mengatur kegiatan pembelejaran yang sesuai kebutuhan peserta didik:
1. Permulaan tahun ajaran dimulai bulan Juli
2. Peserta didik dapat mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai dengan kesempatan
masing-masing dengan memperhatikan beban belajar dan cara menempuhnya
sesuai dengan peraturan yang berlaku pada masing-masing satuan pendidikan.
3. Minggu efektif belajar merupakan penjadwalan layanan pembelajaran baik tatap
muka, mandiri maupun tutorial dalam rangka pendalaman materi belajar yang
disediakan oleh lembaga penyelenggara.
4. Hari libur nasional disesuaikan dengan ketetapan pemerintah.
5. Ujian Nasional dilaksanakan dalam dua periode setiap tahun.

Contoh : Analisa Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dan Jam
Belajar Paket A Tingkatan 1 Derajat Awal
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Setara kelas Jml SK/KD Bobot SKK Jml Minggu Jml Jam Belar
Efektif (ME)

I 4/9 3 43 ∑KD X ∑ME


∑SK

9 X 43 = 97
4
97 Jam selama 1
th pelajaran
Didistriusikan
dalam ME

II 4/9 3

I 4/10 3

I,II dan III 12/28 9

Keterangan: Jml SK/KD Tingkatan 1 Derajat Awal adalah 12/28, dibagi 3 yaitu untuk
setara kelas I, II dan III

Contoh :
Kegiatan Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

SK KD Tatap Tutorial Mandiri


Muka
1. Menerapkan 1.1 Menjelaskan perbedaan jenis
4 jam 4 jam 6 jam
hidup rukun kelamin, agama, dan suku
dalam bangsa
perbedaan 1.2 ....................
1.3 ....................

Keterangan :
Berdasarkan analisa SK dan KD maka untuk Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
SK 1. / KD 1.1 terdapat 8 jam tatap muka. 8 jam tersebut akan di distribusikan dengan
berbagai pendekatan pembelajaran. Maka komposisi distribusi 8 jam tersebut adalah
sebagai berikut.Tatap muka 4 jam, tutorial 4 jam (=2 jam tatap muka ), mandiri 6 jam (=2
jam tatap muka).

CONTOH SILABUS DAN RPP


Silabus

Satuan Pendidikan : SKB NEGERI MEMPAWAH


Tingkatan/Derajat : I (satu)/Awal
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Standar Kompetensi : Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan

Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaia Alok Sumber/


Dasar Pembelajar n asi Bahan ajar
an Wakt
u
1.1 Menjela Perbed - Melalui - menyebut - Tes - Buku
6x
skan aan memperke kan lisan 35 - Orang
perbedaa jenis nalkan perbedaa - Tes tua
n jenis kelami diri di n jenis tertuli - Teman
kelamin, n, depan kelamin s - Lingkun
agama, agama, kelas - menjelas - Tes gan
dan suku dan peserta kan ciri- Skala sekolah,
bangsa suku didik ciri laki- sikap dst
bangsa mampu laki dan -
menyebut perempua Produ
kan n k
perbedaan - menghor - Tes
jenis mati perfor
kelamin perbedaa mance
- Tutor n laki- (unjuk
menjelask laki dan kerja)
an tentang perempua
perbedaan n
jenis - menyebut
kelamin kan
- Peserta perbedaa
didik n agama
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaia Alok Sumber/
Dasar Pembelajar n asi Bahan ajar
an Wakt
u
melakuka yang
n diskusi dianut
kelompok peserta
tentang didik
perbedaan - menjelas
jenis kan ciri
kelamin agama
yang ada yang
di dalam dianut
kelas - menghor
- Peserta mati
didik perbedaa
ditugaska n agama
n yang
mengambi dianut
l gambar - menyebut
sesuai kan
dengan tempat
jenis peribadat
kelamin an agama
- Melalui yang
memperke dianutnya
nalkan - menyebut
diri di kan
depan pemimpi
kelas n
peserta umatnya
didik - menerapk
mampu an saling
menyebut menghor
kan mati
agama antar
yang umat
dianutnya beragama
- Peserta - menyebut
didik kan
menjelask perbedaa
an tentang n suku
perbedaan bangsa
agama - menjelas
- Peserta kan ciri
didik suku
ditugaska bangsa
n untuk - menghor
mengambi mati
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaia Alok Sumber/
Dasar Pembelajar n asi Bahan ajar
an Wakt
u
l gambar perbedaa
tempat n suku
ibadah bangsa
sesuai
dengan
agama
yang
dianutnya
- Peserta
didik
menyebut
kan asal
suku
bangsanya
- Peserta
didik
ditugaska
n untuk
bertanya
kepada
temannya
terhadap
keragama
n suku
bangsa
yang ada
di dalam
kelas
- Peserta
didik
menjelask
an tentang
perbedaan
suku
bangsa

- Peserta
didik
melakuka
n diskusi
tentang
perbedaan
suku
bangsa
yang ada
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaia Alok Sumber/
Dasar Pembelajar n asi Bahan ajar
an Wakt
u
di dalam
kelas.
- Peserta
didik
ditugaska
n untuk
menempel
kan
gambar
rumah
ibadah
sesuai
dengan
pemimpin
agamanya

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan pendidikan : SKB Negeri Mempawah


Tingkatan/Derajat : I (satu)/Awal
Pertemuan ke : 1 (satu)
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit (1 X pertemuan )
Standar Kompetensi : Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan

Kompetensi Dasar Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku


bangsa
Indikator - Mampu menyebutkan perbedaan jenis kelamin
- Mampu menjelaskan ciri-ciri laki-laki dan perempuan
- Mampu menghormati perbedaan laki-laki dan
perempuan
- Mampu menyebutkan perbedaan agama yang dianut
peserta didik

Tujuan Pembelajaran - Peserta didik dapat menyebutkan perbedaan jenis


kelamin
- Peserta didik dapat menjelaskan ciri-ciri laki-laki dan
perempuan
- Peserta didik dapat membiasakan menghormati
perbedaan laki-laki dan perempuan
- Peserta didik dapat menyebutkan perbedaan agama
yang dianut peserta didik
Kompetensi Dasar Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku
bangsa
Materi Pokok Perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku bangsa
Metode Pembelajaran - Diskusi
- Informasi
- Penugasan
- Pengamatan
- Demonstrasi/peragaan
Langkah Kegiatan Tutor memberikan apresepsi dengan cara bertanya kepada
Kegiatan awal peserta didik, dan menunjuk salah satu peserta didik
untuk menjawab, apa jenis kelamin, agama, dan suku
bangsa
Tutor menunjukkan gambar rumah adat, masjid, gereja,
kuil, dan vihara, dst,.
Kegiatan Inti - Peserta didik memperkenalkan diri di depan kelas
dengan menyebutkan jenis kelamin
- Menjelaskan tentang perbedaan jenis kelamin
- Peserta didik menyebutkan agama yang dianut
- Peserta didik menyebutkan asal suku bangsa
- Peserta didik melakukan diskusi kelompok tentang
perbedaan jenis kelamin yang ada di dalam kelas
- Peserta didik ditugaskan mengambil gambar sesuai
dengan jenis kelamin
- Menjelaskan tentang perbedaan agama
- Peserta didik melakukan diskusi tentang perbedaan
suku bangsa yang ada di dalam kelas

Kegiatan Akhir - Menempelkan hasil pekerjaan peserta didik untuk


dijadikan pajangan di kelas
- Peserta didik mengerjakan soal-soal latihan
- Membuat kesimpulan atau penguatan tentang jenis
kelamin, agama, dan suku bangsa yang ada di kelas
bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar
yang terdiri dari berbagai suku bangsa, bahwa agama
yang dianutnya dilindungi oleh negara

Alat dan Sumber - Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 1


belajar - Buku Pengetahuan Sosial Kelas I
- Orangtua
- Teman
- Lingkungan sekolah
- Gambar tempat ibadah
- Gambar pakaian adat
- Gambar rumah adat
- Gambar anak laki-laki dan perempuan
- Gambar seorang tutor, nelayan, ABRI, dokter, buruh,
dan pegawai
Penilaian - Tes lisan
Kompetensi Dasar Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku
bangsa
- Tes tertulis
- Skala sikap
- Penilaian performance
- Penilaian proyek
- Penilaian produk
LATIHAN 1
Tempelkan gambar yang sesuai pada tempat yang tersedia

LAKI-LAKI PEREMPUAN

ORANG

PAK TANI

TUTOR

DOKTER

TNI

NELAYAN

PEGAWAI

BURUH
Latihan 2

No Gambar Tempat beribadah umat beragama

1 Masjid

2 Gereja

3 Vihara

4 Pura
LATIHAN 3
Amati gambar di bawah ini kemudian berikan pendapatmu

Gambar pak tani sedang mencangkul di Pendapatmu


sawah

Gambar Puskesmas Pendapatmu

Gambar ibu sedang memasak di dapur Pendapatmu

Gambar anak sedang bekerja bakti Pendapatmu

Gambar anak sedang di depan masjid Pendapatmu


Gambar anak sedang di depan Gereja Pendapatmu

Gambar Polisi sedang mengatur lalu lintas Pendapatmu

Gambar tutor sedang mengajar di kelas Pendapatmu

Gambar tumpukan sampah yang Pendapatmu


dihinggapi lalat
PROGRAM TAHUNAN
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan ( PKN )
Program Pendidikan: Kesetaraan
Tahun Pelajaran : 2021-2022
Tingkatan : VI Setara SD
Alokasi
Smt No Standar Kopetensi/Kompetensi Dasar Keterangan
waktu
1 1 Makna hubungan simbol bintang, rantai, pohon
beringin, kepala banteng, dan padi kapas dengan
sila-sila Pancasila
1.1 Menerima makna hubungan simbol bintang,
rantai, pohon beringin, kepala banteng, dan
padi kapas dengan sila-sila Pancasila pada
lambang negara “Garuda Pancasila” sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
Menjelaskan pentingnya keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
2.1 Bersikap berani mengakui kesalahan, meminta
maaf, memberi maaf, dan santun sebagai
perwujudan nilai dan moral Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari di rumah, di satuan
4 Jp x 35 m
pendidikan dan di lingkungan sekitar
3.1 Memahami makna hubungan simbol bintang,
rantai, pohon beringin, kepala banteng, dan
padi kapas dengan sila-sila Pancasila
4.1 Menjelaskan secara lisan atau tertulis tentang
makna hubungan simbol bintang, rantai, pohon
beringin, kepala banteng, dan padi kapas
dengan sila-sila Pancasila seba gai satu
kesatuan dalam kehidup an sehari-hari

Ulangan Harian
Jumlah

Mengetahui,
Ketua SKB Mempawah Tutor PKn

IDA MULYANI,SE MUSTAIN, S.Pd.I


NIP. 19680325 2007 10 2 020

Catatan : Prota memberikan gambaran perencanaan penyajian KD satu tahun dengan alokasi waktu selama satu tahun. Jumlah
alokasi waktu pada prota diisi sesuai dengan jam pelajaran efektif Matematika yang ada di suatu Sekolah Dasar yaitu
jumlah pekan efektif satu tahun x alokasi waktu PKN di struktur kurikulum SD/MI (minimal 5 jam). Jumlah pekan efektif
satu tahun sesuai aturan terentang 34 -38 minggu. Misalnya, minggu efektif semester 1 yang ada di SD/MI 17 dan
semester 2 juga 17. Jam efektif PKN satu semester sejumlah 17x5 = 85 jam. Berarti satu tahun sekolah memiliki 170 jam
efektif untuk mapel PKN. Alokasi waktu sejumlah 85 jam per semester
PROGRAM SEMESTER
TAHUN PELAJARAN 2021-2022
Standar Kompetensi : 1. Makna hubungan simbol bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, dan padi kapas dengan sila-sila Pancasila

Materi Juli Agustus September Oktober Nopember Desember


Kompetensi Dasar Indikator JP
Pokok 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1.1 Menerima makna 1.1.1 Bersyukur kepada Tuhan YME Simbol-
hubungan simbol yang telah menciptakan tanah air simbol sila
bintang, rantai, dan bangsa Indonesia yang bersatu Pancasila
pohon beringin, atas dasar Pancasila dengan
kepala banteng, dan menjalankan ibadah sesuai dengan
padi kapas dengan agama dan kepercayaannya.
sila-sila Pancasila 1.1.2 Selalu merasa gembira sebagai
pada lambang wujud syukur kepada Tuhan atas
negara “Garuda semua anugerah yang telah diterima
Pancasila” sebagai sebagai Bangsa Indonesia yang
anugerah Tuhan memiliki lambang Garuda Pancasila
Yang Maha Esa dengan berdoa sebelum dan sesudah 4 JP
melaksanakan kegiatan sehari-hari.
2.1 Bersikap berani 2.1.1 Menunjukkkan sikap berani Makna
mengakui kesalahan, mengakui kesalahan, meminta maaf, simbol-simbol
meminta maaf, dan memberi maaf dalam kehidupan Pancasila
memberi maaf, dan sehari-hari sebagai perwujudan sikap
santun sebagai kejujuran sesuai nilai-nilai Pancasila
perwujudan nilai dan 2.1.2 Bertutur kata halus/tidak kasar dan
moral Pancasila dalam menghormati orang lain dalam
kehidupan sehari-hari di kehidupan sehari-hari dengan penuh
rumah, di satuan kesopanan sebagai perwujudan nilai-
pendidikan dan di nilai Pancasila
lingkungan sekitar
Materi Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Kompetensi Dasar Indikator AW
Pokok 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
3.1 Memahami makna 3.1.1 Mengidentifi kasi simbol-simbol Makna sila-
hubungan simbol Pancasila sila
bintang, rantai, 3.1.2 Mendeskripsikan makna simbol Pancasila
pohon beringin, (bintang, rantai, pohon beringin,
kepala banteng, kepala banteng dan padi kapas)
dan padi kapas 3.1.3 Menguraikan makna sila-sila
dengan silasila Pancasila
3.1.4 Mendeskripsikan makna hubungan
Pancasila
simbol dengan sila-sila Pancasila
3.1.5 Memberikan contoh sikap terkait
dengan simbol dan sila Pancasila
4.1 Menjelaskan 4.1.1 Membuat tabel hubungan simbol Sikap yang
secara lisan atau dengan sila-sila Pancasila berhubunga 4 JP
tertulis tentang 4.1.2 Menjelaskan makna hubungan n dengan
makna hubungan simbol dengan sila-sila Pancasila simbol sila-
simbol bintang, sebagai satu kesatuan dalam kehidupan sila
rantai, pohon sehari-hari Pancasila
beringin, kepala
banteng, dan padi
kapas dengan sila-
sila Pancasila seba
gai satu kesatuan
dalam kehidup an
sehari-hari
Uji Kompetensi 2JP
Remedial 2JP
Pengayaan 2JP

Mengetahui,
Ketua SKB Mempawah Tutor PKn
IDA MULYANI,SE MUSTAIN, S.Pd.I
NIP. 19680325 2007 10 2 020

Anda mungkin juga menyukai