Anda di halaman 1dari 28

ITPC Osaka, 2014

Bulu Babi (Uni)


HS Code 03.08

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................... 3


Peta Jepang ................................................................................................................... 4
I. Pendahuluan ............................................................................................................ 5
1. Pemilihan Negara.............................................................................................. 5
2. Pemilihan Produk .............................................................................................. 5
3. Profil Jepang ..................................................................................................... 6
II. Potensi Pasar Jepang .............................................................................................. 10
1. Fakta Seputar Bulu Babi (Uni) ........................................................................... 10
2. Ragam Uni di Jepang ........................................................................................ 11
3. Variasi Makanan Uni di Jepang ......................................................................... 13
4. Variasi Produk Uni di Jepang ............................................................................ 15
5. Impor dan Ekpor Produk Uni di Jepang ............................................................. 16
6. Kebijakan Impor dan Labeling Produk Uni di Jepang ........................................ 19
7. Saluran Distribusi Impor Produk Uni di Jepang ................................................. 22
III. Peluang Dan Strategi ............................................................................................... 23
IV. Informasi Penting ..................................................................................................... 25
1. TPO/Kedutaan Negara Jepang di Indonesia ..................................................... 25
2. Kamar Dagang Jepang ..................................................................................... 25
3. Asosiasi Terkait di Jepang ................................................................................ 27
4. Daftar Pameran Terkait ..................................................................................... 27
5. Perwakilan Indonesia di Jepang ........................................................................ 27
6. Referensi........................................................................................................... 28

2
KATA PENGANTAR

ITPC Osaka mengucapkan puji syukur pada hadirat Tuhan yang Maha Esa karena
telah dapat menyelesaikan ”Market Brief: Bulu Babi ( Uni )” untuk Edisi pada bulan
September 2014 ini. Market brief (MB) merupakan kajian singkat yang memberikan
gambaran kondisi dan potensi pasar Bulu Babi (Uni) di Jepang. Adapun isi dari Market
Brief ini dibuat berdasarkan acuan “Outline Market Intelligence dan Market Brief” yang
disampaikan kepada seluruh Perwakilan Luar Negeri Kementerian Perdagangan
tanggal 8 Maret 2011 di Hotel Borobudur, Jakarta.

Selain merupakan bagian dari tugas dan fungsi perwakilan luar negeri, Market Brief
disusun untuk memberikan informasi terkini mengenai pasar suatu komoditi, peraturan
impor di negara akreditasi setempat, potensi pasar, negara pesaing, strategi penetrasi
pasar dan informasi penting lainnya. Sehingga diharapkan secara tidak langsung
Market Brief ini dapat menjadi informasi pendukung dalam meningkatkan keunggulan
komoditi Bulu Babi di Indonesia yang bersaing di pasar Jepang.

Akhir kata ITPC Osaka mengharapkan kiranya informasi dalam MB ini dapat
bermanfaat bagi pemerintah selaku pembuat kebijakan dan para pelaku usaha dalam
menentukan strategi eskpor ke negara Jepang.

Osaka, Juli 2014

3
PETA JEPANG

 Luas daratan Jepang 378.000 km2, yaitu 1/25 dari luas Amerika Serikat
( bandingkan dengan luas daratan Indonesia 2.027.087 km2 ).
 Jepang berbatasan dengan Rusia di sebelah barat, Korea Utara dan Korea Selatan
di bagian selatan dan China di bagian barat daya.
 Empat pulau utama adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu.

4
BAB I. PENDAHULUAN

1. Pemilihan Negara

Jepang adalah negara mitra dagang yang strategis bagi Indonesia. Berdasarkan
data Kementerian Perdagangan RI, selama 5 ( lima ) tahun terakhir, yaitu periode
2009 - 2013, perdagangan Indonesia–Jepang menunjukkan trend positif sebesar
10 %. Pada periode ini Indonesia mengalami surplus perdagangan. Sementara di
tahun 2013, total perdagangan Indonesia-Jepang mencapai USD 45,95 milliar,
dengan nilai ekspor sebesar 17,04 miliar dan impor sebesar USD 28,90 milliar. Pada
periode ini Indonesia mengalami defisit sebesar USD 11,86 miliar.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang meliputi: coal; briquettes, ovoids


(USD 3,79 miliar); natural rubber, balata ( USD 1,13 miliar ); nickel mattes, nickel
oxide sinters (USD 0,93 miliar); copper ores and concebtrates ( USD 0,81 miliar );
plywood, veneered panels and similar laminated wood ( USD 0,74 miliar ).

Sementara dari Jepang, Indonesia mengimpor beberapa komoditas seperti parts &
access of motor vehicles ( USD 1,77 miliar ); Trucks, motor vehicles for the transport
of goods ( USD 0,64 miliar ); cars ( incl. station wagon ) ( USD 0,52 miliar ); Flat-rolld
products of iron/non-al/s wdth>/=600mm,hr,not clad ( USD 0,46 miliar ).

2. Pemilihan Produk

Bulu babi, atau biasa dikenal dengan sebutan landak laut, merupakan makanan laut
yang sangat digemari di Jepang. Produk bulu babi berupa telur, yang dikenal dengan
nama “uni” merupakan salah satu menu wajib yang disediakan ke pelanggan di
warung-warung sushi yang ada di Jepang. Meskipun harganya terbilang mahal, yaitu
berkisar antara 50 sampai 500 US dollar per kilogramnya, masyarakat Jepang tetap
menggemari makan laut ini. Terbukti dengan lebih dari 90 % produk bulu babi dunia,
dikonsumsi oleh negeri penggemar makanan laut ini. Akan tetapi, disebabkan
berbagai macam kendala, seperti penangkapan bulu babi yang berlebihan di Jepang
dalam kurun waktu 100 tahun terakhir, membuat negara ini harus mengimpor bulu
babi dari negara lain seperti Amerika Serikat, Chile, Russia, Kanada dan Korea
Selatan untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan domestik. Indonesia sebagai
negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia sebenarnya memiliki potensi
yang cukup besar untuk membudidayakan bulu babi untuk keperluan ekspor ke
Jepang. Namun, melihat statistik yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan
di Jepang, Indonesia belum mengekspor bulu babi dalam jumlah yang signifikan ke
Jepang. Oleh karena itu, mengingat besarnya potensi Indonesia untuk mengekspor
bulu babi ke Jepang, kami memberikan informasi mengenai bulu babi di Jepang dan
juga strategi untuk menembus pasar Jepang dalam Market Brief kali ini.

5
3. Profil Jepang

a. Geografi
Berdasarkan kondisi geografis Jepang, Jepang terdiri dari 47 perfektur yang
dikelompokkan menjadi 9 kawasan yaitu Hokkaido, Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki,
Chugoku, Shikoku, Kyushu dan Okinawa. Sedangkan kota utama Jepang yaitu
Tokyo, Osaka, Kobe, Kyoto, Sapporo, Sendai, Nagoya, Hiroshima dan Fukuoka.

b. Pemerintahan
Jepang merupakan negara constitutional monarchy dimana kekuasaan Kaisar
sangat terbatas. Disini Kaisar hanya sebagai simbol negara dan persatuan bagi
rakyat Jepang. Kekuasaan tertinggi pemerintahan terletak pada Perdana Menteri.
Sedangkan untuk badan legislatif di Jepang adalah adalah National Diet yang
terdiri dari House of Representatives ( 480 kursi ) dan House of Councillors ( 242
kursi ). PM diangkat oleh Kaisar setelah mendapat persetujuan dari Diet.

c. Demografi
Populasi penduduk Jepang per Oktober 2013 mencapai 127.298.000 jiwa. Data
ini menurun bila dibandingkan data per 1 Oktober 2012 yang 127.515.000 jiwa.
Berdasarkan kategori jenis kelamin, populasi penduduk pria berjumlah
61.909.000 ( 48.6 % dari total populasi ) dan penduduk wanita berjumlah
65.388.000 ( 51.4 % ).

Tabel 1. Estimasi populasi yang didasarkan pada usia dan jenis kelamin
di Jepang per October 1, 2013 (in thousands)

Age (years) Total Male Female


0-14 16390 8395 7996
15-24 12252 6280 5971
25-54 49359 24951 24408
55-64 17397 8579 8818
≥ 65 52040 21009 31030

Sumber: Japan Statistic Bureau, Ministry of Internal Affairs and Communications.

6
Gambar 1. Piramida Populasi Penduduk Jepang tahun 2013
Sumber: United States Census Bureau

Populasi terbesar adalah sepanjang pesisir Pasifik di mana cuaca ringan dengan
fasilitas transportasi dan industri yang sangat berkembang. Populasi Jepang
berpusat di kota-kota besar, bahkan, sekitar 70 % dari penduduk tinggal di
dataran pantai antara Tokyo dan bagian utara Kyushu. Hal ini mengakibatkan
majunya industrialisasi disertai dengan pergeseran penduduk ke arah kota-kota
besar dan ditandai penurunan populasi di daerah pertanian. Lebih dari 1/3
populasi Jepang berdomisili di Tokyo, dan lebih dari setengah populasi tinggal di
dua kota besar Tokyo dan Osaka.

Pada tahun 2013, tingkat harapan hidup di Jepang adalah 82,97 tahun, dan
merupakan salah satu tingkat harapan hidup tertinggi di dunia. Namun populasi
Jepang semakin cepat menua dikarenakan dampak dari ledakan kelahiran pasca
perang diikuti dengan penurunan tingkat kelahiran.

7
Gambar 2. Estimasi Penurunan Populasi Penduduk Jepang
Sumber: Japan Ministry of Internal Affairs

Masyarakat Jepang homogen dalam etnis, budaya dan bahasa, dengan sedikit
populasi pekerja asing. Di antara sedikit penduduk minoritas di Jepang terdapat
orang Korea Zainichi, China Zainichi, orang Filipina, orang Brazil-Jepang, dan
orang Peru-Jepang.

Perubahan dalam struktur demografi menyebabkan sejumlah masalah sosial,


terutama kecenderungan menurunnya populasi angkatan kerja dan meningkatnya
biaya jaminan sosial seperti uang pensiun. Masalah lain termasuk meningkatkan
generasi muda yang memilih untuk tidak menikah atau memiliki keluarga ketika
dewasa.

d. Infrastruktur
Berdasarkan data bulan Desember 2012, energi di Jepang berasal dari LNG
42,5 %, batu bara 27,6 %, 1,7 % tenaga nuklir, minyak tanah 17,10 % dan
8,4 % tenaga air serta new energy dll 2,80 %. Transportasi utama di Jepang
adalah kereta yang sangat tepat waktu dan aman bagi konsumen. Jepang
memiliki 173 bandara, untuk penerbangan domestik terbesar adalah Haneda
airport, dan untuk penerbangan internasional adalah Narita International Airport,
Kansai International Airport dan Chubu Central International Airport dan untuk
pelabuhan laut terbesarnya adalah Nagoya Airport.

e. Ekonomi
Jepang adalah salah satu dari tiga negara dunia dengan ekonomi terbesar serta
termaju didunia. Berdasarkan survei banyak lembaga internasional, ekonomi

8
Jepang adalah ekonomi terbesar kedua di Asia ( di bawah China ) dan ketiga
didunia ( selain AS dan China) . Jepang selama ini dikenal sebagai negara yang
inovatif dan kreatif serta memiliki semangat berkarya yang tinggi sehingga
walaupun bangsa mereka bukan bangsa penemu mereka mampu menciptakan
berbagai penemuan-penemuan terpenting dalam sejarah dunia.

Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan dan kemajuan Jepang ialah karena


Jepang memiliki kultur dan watak penduduk yang mau bekerja keras, pantang
menyerah, berjiwa wirausahawan sejati, berani dan sangat berdisiplin. Pada
tahun 2013, Jepang memiliki GDP perkapita $ 47.096,48 dan berhasil menjadi
Negara ketiga dengan nilai GDP terbesar didunia.

Ekonomi Jepang adalah ekonomi nomor 3 yang tercepat sepanjang sejarah


modern umat manusia selain ekonomi Korea Selatan dan RRC. Tonggak
kebangkitan dan kemajuan ekonomi Jepang dimulai sesaat setelah Jepang
dikalahkan Sekutu dalam perang Dunia ke-2. Saat kota-kota dan ekonomi yang
pernah dibangun Jepang sebelum 1945 hancur, bangsa Jepang membangun
negaranya hanya dengan modal dengkul ditambah semangat kerja, etos kerja
dan kedisiplinan. Tidak perlu waktu yang lama, mereka mampu membangun
kembali ekonomi dan negerinya menjadi salah satu yang raksasa ekonomi global.

Ekonomi Jepang yang bertumbuh dengan cepat, dalam sekejap telah mampu
menembus pasar internasional sekaligus menumpas pameo lama “produk
Jepang enak dipandang, cepat dibuang”. Sejak akhir tahun 1950-an
produk-produk manufaktur Jepang telah menyaingi produk-produk manufaktur AS
dan negara-negara Eropa sehingga dibeberapa negara terjadi anti-Jepang dan
pelarangan produk-produk Jepang. Meskipun begitu, Jepang tetap percaya diri
dan membuktikan bahwa bangsa mereka adalah yang unggul.

Walaupun Jepang negara maju, negara ini tidak melupakan bidang usaha lain
seperti pertanian, perikanan dan peternakan. Pertanian di Jepang tergolong maju
dan menerapkan intensifikasi pertanian, sehingga walaupun luas wilayah Jepang
yang dijadikan lahan pertanian kurang dari 15 % Jepang dapat terswasembada
memenuhi kebutuhan domestiknya.

9
BAB II. POTENSI PASAR JEPANG

2.1. Fakta Seputar Bulu Babi ( Uni )

Nama bulu babi yang dalam bahasa latinya disebut “Sea Urchin” mungkin
terdengar asing bagi sebagian masyarakat Indonesia, terlebih bagi masyarakat yang
tinggal di perkotaan yang jauh dari pantai. Bulu babi yang memiliki HS code 0308
merupakan hewan laut yang memiliki tubuh berupa cangkang yang keras dan dipenuhi
duri-duri sehingga hewan ini sering juga disebut sebagai landak laut. Duri-duri inilah
yang dipakai oleh bulu babi untuk bergerak, melindungi diri, dan juga mendapatkan
makananan. Namun, pada duri-duri tersebut terdapat bisa yang dapat menyebabkan
demam sehingga bulu babi kerap ditakuti oleh para penyelam, terutama penyelam yang
tidak menggunakan alas kaki. Selain itu, organisme ini juga merupakan hama utama dari
ganggang laut yang dipelihara oleh para nelayan. Akan tetapi, di balik bentuk tubuh dan
namanya yang seram, produk bulu babi yang berupa telur ( gonad ), sangat digemari
oleh masyarakat Jepang yang memang terkenal sebagai negeri penikmat
makanan-makanan laut. Bila kita masuk ke toko-toko sushi yang ada di Jepang, uni,
sebutan untuk telur dari bulu babi dalam bahasa Jepang, merupakan salah satu menu
wajib yang disediakan ke pelanggan. Meskipun harganya termasuk mahal, yaitu
berkisar antara 50 sampai 500 US dollar per kilogramnya, tidak menjadi halangan bagi
masyarakat Jepang untuk mengonsumsi makanan laut ini. Terbukti dengan lebih dari
90 % produk bulu babi yang diproduksi di seluruh negara, dikonsumsi oleh masyarakat
Jepang saja.

Gambar 3. Bulu Babi.

10
Masyarakat Jepang sangat menggemari uni tidak hanya karena rasanya yang
terbilang enak, tetapi juga karena banyaknya manfaat dari segi kesehatan yang dapat
diperoleh dengan mengonsumsi uni. Manfaat yang pertama adalah uni merupakan
makanan yang kaya akan sumber protein dan rendah lemak, sehingga uni merupakan
alternatif sumber protein selain daging bagi masyarakat Jepang. Yang kedua, uni
mengandung serat yang tinggi seperti halnya gandum sehingga dengan mengonsumsi
uni dapat mencegah gangguan pencernaan seperti sembelit dan wasir. Manfaat yang
ketiga adalah, uni dapat meningkatkan daya tahan tubuh dikarenakan uni kaya akan
vitamin A. Selain itu, oleh sebagian masyarakat Jepang, uni dipercaya sebagai makanan
yang dapat membangkitkan vitalitas seksual dikarenakan dengan mengonsumsi uni
dapat memperlancar peredaran darah.

Energy 148 kcal


Water 71.5 g
Protein 15.8 g
Cholesterol 290 mg
Fat 8.5 g
Kalium 490 mg
Vitamin A 1200 IU
Vitamin E 3.6 mg

Tabel 2. Kandungan Gizi per 100 gram Uni.

2. 2. Ragam Uni di Jepang

Bulu Babi termasuk dalam kelas Echinoidea, dan terdapat lebih dari 100
( seratus ) organisme yang termasuk dalam kelas ini. Akan tetapi, di Jepang hanya
kurang lebih 4 ( empat ) spesies yang biasa diproduksi atau dikonsumsi oleh masyarakat
Jepang, antara lain adalah Ezobafun-uni, Kita-murasaki-uni, Aka-uni dan Chili-uni
( gambar 4 ). Ezobafun-uni, atau biasa disebut juga dengan nama Kaze-uni, merupakan
telur dari landak laut yang biasa ditangkap dari perairan utara Jepang seperti Hokkaido
pada saat musim semi. Uni ini memiliki tekstur yang kuat dan rasa seperti chestnut
( kastanya ) jika dimakan pada saat keadaan masih segar. Selain itu, uni ini memiliki
warna oranye yang mencolok, sehingga mudah dibedakan dengan uni lainnya. Seperti
halnya dengan Ezobafun-uni, Kita-murasaki-uni juga diperoleh dari daerah Hokkaido.
Selain dari Hokkaido, Jepang tiap tahunnya mengimpor uni ini dari Rusia, Amerika
Serikat dan Kanada untuk memenuhi kebutuhan domestik. Kita-murasaki-uni biasa

11
dijual di pasar-pasar Jepang pada saat musim panas dan musim gugur. Uni ini memiliki
ciri-ciri utama berupa warna kuning pucat dan duri-duri berwarna hitam pada
cangkangnya. Berbeda dengan Ezobafun-uni dan Kita-mursaki-uni, Aka-uni di Jepang
biasa diperoleh dari teluk Tokyo dan juga bagian barat dan selatan Jepang. Aka-uni
memilki ciri-ciri utama berupa cangkang yang besar dan berwarna merah. Selain itu, uni
ini terkenal dengan rasanya yang agak manis, membuat uni ini menjadi favorit
konsumen dan memiliki harga lebih mahal dibandingkan uni lainnya. Uni ini mengalami
puncak produksi pada saat musim gugur dan musim dingin. Chili-uni merupakan uni
yang diimpor oleh Jepang dari Chile. Chili-uni memiliki ciri-ciri berupa duri-duri yang
pendek pada cangkangnya. Uni ini biasa disajikan sebagai makanan sushi.

Ezobafun-uni

Kita-murasaki-uni

12
Aka-uni

Chili-uni

Gambar 4. Jenis-jenis Uni.

2. 3. Variasi Masakan Uni di Jepang

Uni pada umumnya dimakan dalam keadaan segar dan mentah, sehingga rasa
asli dari uni tidak tertutup dengan rasa yang timbul dari bahan atau bumbu lainnya.
Selain itu, uni juga biasa direndam di dalam shoyu ( kecap asin ), cuka, minyak zaitun
ataupun yuzu ( citrus ) sehingga uni memilki rasa tambahan yang tidak terlalu mencolok.
Akan tetapi belakangan ini terdapat juga masakan modern dari barat yang memliki rasa
yang kuat dipadukan dengan uni seperti uni gratin, sehingga pada masakan tersebut
yang ditonjolkan adalah tekstur dari uni. Pada masakan-masakan tertentu, uni juga
disajikan dalam keadaan sudah dibakar atau digoreng.

13
Uni Sushi Rice Bowl Uni

Uni Gratin Uni Kaori Age (Uni Goreng)

Uni Yaki (Uni Bakar) Uni Omelette

Uni Spaghetti Uni Soup

Gambar 5. Beberapa Contoh Masakan yang Menggunakan Uni.

14
2. 4. Variasi Produk Uni di Jepang

Uni yang dijual di Jepang memiliki berbagai macam kemasan. Uni segar
biasanya dikemas dalam kotak yang terbuat dari kayu ataupun plastik. Selama masa
pengiriman dan penjualannya, uni tersebut didinginkan pada suhu 0 sampai 2℃ agar
kesegarannya dapat terjaga. Sedangkan uni yang diawetkan dikemas dalam kaleng dan
juga botol. Uni segar pada umumnya dijual apa adanya, tanpa diberi bumbu-bumbu
tambahan. Sedangkan uni yang diawetkan lebih beragam, uni tersebut biasanya diberi
bumbu-bumbu tambahan seperti garam, cabai maupun direndam dalam air cuka, citrus,
kecap asin, ataupun minyak zaitun untuk menambah cita rasa uni tersebut. Selain itu
terdapat juga uni yang sudah dalam keadaan telah dikukus ( steamed uni ).

Uni Segar Steamed Uni

Uni Dalam Kemasan Botol Uni Dalam Kemasan Kaleng

Gambar 6. Beberapa Contoh Produk Uni.

15
2. 5. Impor dan Ekspor Uni di Jepang
2. 5. 1. Impor Produk Uni di Jepang

Jumlah impor produk uni dalam kurun 5 ( lima ) tahun terakhir di Jepang
ditunjukkan pada gambar 7. Total jumlah impor produk uni berkisar antara 9.000 hingga
10.000 ton per tahunnya. Pada tahun 2009 hingga tahun 2011, jumlah impor uni di atas
9.700 ton tiap tahunnya, dan mengalami penurunan hingga sekitar 9.000 ton pada
tahun 2012. Pada tahun 2013 terjadi penginkatan jumlah impor, namun kenaikan
tersebut tidak kembali pada level seperti 3 ( tiga ) atau 4 ( empat ) tahun sebelumnya.
Alasan utama menurunnya jumlah impor uni adalah penangkapan bulu babi secara
berlebihan dalam kurun waktu 10 ( sepuluh ) tahun terakhir mengakibatkan kelangkaan
bulu babi dalam skala dunia.

Gambar 7. Jumlah Impor Produk Uni di Jepang


Sumber: Japan Customs

Gambar 8 menunjukkan negara pengekspor produk uni ke Jepang dalam


kurun waktu 5 ( lima ) tahun terakhir. Secara keseluruhan, Rusia merupakan
pengekspor terbesar uni ke Jepang, diikuti oleh Kanada, Amerika Serikat, dan Korea
Selatan. Tiap tahunnya lebih dari 95 % uni yang ada di Jepang berasal dari Rusia.
Sehingga jumlah uni yang diimpor Jepang sangat bergantung pada pasokan yang

16
berasal dari Rusia. Jumlah uni yang diekspor oleh Kanada, Amerika Serikat, dan Korea
Selatan tidak signifikan, hanya di bawah 1 % dari total jumlah impor yang dilakukan oleh
Jepang. Dari statistik ini juga dapat diketahui bahwa Indonesia belum mampu
menembus pasar uni di Jepang.

Gambar 8. Negara Pengekspor Produk Uni ke Jepang


Sumber: Japan Customs

2. 5. 2. Ekspor Produk Uni di Jepang

Berdasarkan statistik yang dikeluarkan oleh Japan Customs, Jepang juga


melakukan ekspor produk uni ke negara lain. Jumlah ekspor yang dilakukan Jepang
cenderung tidak stabil, pada tahun 2012 Jepang mengekspor sekitar 290 ton, dan
menurun hingga menjadi sekitar 220 ton pada tahun 2013 ( gambar 9 ). Tidak adanya
data ekspor sebelum tahun 2012 mengindikasikan Jepang tidak melakukan ekspor
produk uni secara signifikan sebelum tahun 2012. Negara tujuan ekspor uni yang
dilakukan oleh Jepang pada tahun 2013 ditunjukkan pada gambar 10. Lebih dari 98 %
uni yang diproduksi oleh Jepang diimpor oleh Hongkong. Negara lain yang juga
mengimpor uni dari Jepang antara lain adalah China dan Singapura.

17
Gambar 9. Jumlah Ekspor Produk Uni di Jepang
Sumber: Japan Customs

Gambar 10. Negara Tujuan Ekspor Produk Uni


Sumber: Japan Customs

18
2. 6. Kebijakan Impor dan Labeling Produk Uni di Jepang

Berdasarkan Japan External Trade Organization ( JETRO ), HS code dari uni


( sea urchin ) adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Kategori dan HS Code dari Uni


Sumber: JETRO 2011

Menurut JETRO, peraturan yang terkait dengan impor untuk produk yang masuk dalam
golongan di atas antara lain adalah (1) Food Sanitation Act, (2) Act on the Promotion of
Effective Utilization of Resources, dan (3) Custom Tariff Act. Penjelasan mengenai
peraturan-peraturan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Food Sanitation Act ( FSA )


Sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Ministry of Health, Labour, and
Welfare Japan mengenai Standards and Criteria for Food and Additives dalam
kerangka Food Sanitation Act, makanan laut beku maupun makanan laut yang
dikemas dalam wadah tertentu harus mencantumkan bahan dan zat aditif yang
ditambahkan ke produk tersebut. Penggunaan zat aditif juga harus mengikuti
standar yang sudah ditetapkan di Jepang. Selain itu, Notification Form for
Importation of Foods harus dilengkapi dan diserahkan ke Ministry of Health,
Labour, and Welfare Quarantine Station di Jepang. Penentuan apakah
pemeriksaan lebih lanjut diperlukan atau tidak dilakukan berdasarkan dari
dokumen yang diserahkan tersebut. Apabila pada pemeriksaan lebih lanjut
ditemukan pelanggaran penggunaan zat aditif yang dilarang atau melebihi batas
yang ditentukan, maka pihak pengekspor / pengimpor bertanggungjawab atas
pengiriman kembali atau pembuangan ( gambar 11 ). Sebagai tambahan,
makanan laut segar harus dikemas dalam wadah yang bersih dan higienis yang
terbuat dari logam, resin sintetik, atau kertas yang dilaminating plastik, dan harus

19
disimpan dalam suhu rendah pada masa pengiriman untuk mencegah kontaminasi
bakteri.

2. Act on the Promotion of Effective Utilization of Resources


Berdasarkan peraturan ini, pihak pengekspor / pengimpor harus mencatumkan
label yang menunjukkan bahan dasar kaleng, botol, ataupun wadah lain yang
dipakai sebagai pengemas makanan. Selain itu, pengekspor / pengimpor juga
bertanggungjawab terhadap daur ulang kemasan produk tersebut.

3. Customs Tariff Act


Menurut Badan Bea Cukai Jepang, barang-barang yang diekpor ke Jepang dikenai
pajak bea cukai dan pajak konsumsi. Biaya bea cukai untuk produk uni tertera
pada tabel di bawah ini.

Tariff Rate Tariff Rate (EPA)


Sea Urchins General Indonesia
Live Free Free
Others 10% 0.9%
Tabel 4. Bea Cukai Produk Uni di Jepang
Sumber: Japan Customs 2014

20
Gambar 11. Prosedur Impor Barang Berdasarkan Food Sanitation Act
Sumber: Ministry of Health, Labour and Welfare Japan

21
2. 7. Saluran Distribusi Impor Produk Uni di Jepang

Saluran distribusi impor produk uni di Jepang ditunjukkan pada gambar


berikut:

Gambar 12. Saluran Distribusi Impor Produk Uni di Jepang


Sumber: Fuji Keizai Research Data

Menurut Fuji Keizai Research Data, pada umumnya produk uni olahan disalurkan ke
pabrik pengolahan makanan, toko-toko retailer ataupun grosir makananan olahan di
Jepang melalui perusahaan impor. Untuk produk uni beku, selain diimpor oleh
perusahaan impor, produk tersebut juga biasa disalurkan secara langsung ke
konsumen.

22
BAB III. PELUANG DAN STRATEGI

Terdapat beberapa poin penting dalam pasar produk uni di Jepang yang dapat
membuka peluang untuk impor, diantaranya adalah:

1. Jumlah ekspor produk uni ke Jepang dalam kurun 5 ( lima ) tahun terakhir
didominasi oleh Rusia, dan sebagian kecil lainnya berasal dari Amerika Serikat,
Kanada, dan Korea Selatan. Akan tetapi, beberapa tahun belakangan ini terdapat
berbagai kasus yang melibatkan eksportir uni dari negara-negara tersebut
dikarenakan produk uni yang mereka ekspor mengandung Vibrio Parahaemolyticus,
bakteri yang dapat menyebabkan penyakit gastroentritis. Kasus ini menyebabkan
dilakukannya inspeksi khusus ke depannya terhadap produk uni keluaran
perusahaan-perusahaan eksportir tersebut. Selain itu, hal ini juga membuat
turunnya kepercayaan konsumen di Jepang terhadap produk-produk uni dari
perusahaan tersebut. Berdasarkan data statistik yang dikeluarkan oleh Badan Bea
dan Cukai Jepang, Indonesia masih belum melakukan ekspor produk uni secara
signifikan ke Jepang meskipun Indonesia merupakan negara penghasil uni.
2. Jepang juga memproduksi dan mengolah produk uni untuk kebutuhan pasar
domestik dan juga untuk keperluan ekspor. Akan tetapi, tingginya konsumsi uni oleh
masyarakat Jepang dan juga penangkapan bulu babi secara berlebihan yang telah
berlangsung dari sekitar 100 tahun yang lalu membuat produksi dalam negeri tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor yang mereka lakukan
hanya ditujukan untuk uni yang memiliki grade tinggi untuk konsumen kelas atas
yang mementingkan kualitas produk dibandingkan harga. Akhir-akhir ini Jepang
juga membatasi penangkapan bulu babi untuk mencegah kelangkaan di masa
mendatang. Selain itu, Jepang juga mengurangi penangkapan bulu babi yang
berkualitas tinggi seperti Aka-uni agar harganya tidak jatuh di pasaran.

Melihat kondisi pasar Jepang untuk produk uni seperti yang dijelaskan diatas,
menandakan terdapat peluang yang cukup besar bagi Indonesia untuk mengekspor
produk uni ke Jepang, namun perlu diperhatikan strategi untuk memasuki pasar Jepang,
diantaranya adalah :

1. Indonesia sebagai negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia


sebenarnya memiliki potensi yang besar untuk membudidayakan bulu babi. Akan
tetapi, keterbasan pengetahuan dan perhatian dari masyarakat nelayan,

23
menyebabkan bulu babi belum banyak dilirik untuk menjadi salah satu komoditi
unggulan. Oleh karena itu, perlunya perhatian pemerintah untuk memberikan
pembekalan dan pelatihan bagi para nelayan dan pembudidaya bulu babi guna
meningkatkan jumlah dan kualitas ekspor produk uni ke negara-negara lain
terutama Jepang yang mempunyai standar yang tinggi untuk kualitas produk uni.
2. Diperlukan cara khusus untuk mengalahkan dominasi Rusia demi mendapat tempat
di pasar Jepang. Cara yang paling utama adalah dengan cara membuat produk
yang baik dengan packing yang baik juga dan tidak melupakan standard dan
peraturan yang ditentukan oleh Jepang. Salah satu contoh adalah uni yang
diproduksi oleh Indonesia harus memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Food
Sanitation Act. Selain itu, wadah yang digunakan untuk mengemas produk uni juga
harus memenuhi standard yang telah ditentukan. Hal ini bertujuan untuk menjaga
kepercayaan masyarakat Jepang terhadap produk uni buatan Indonesia. Jika suatu
saat ditemui bahwa produk yang dibuat oleh Indonesia memiliki zat aditif yang tinggi
atau terdapat bakteri yang membahayakan kesehatan, akan timbul
ketidakpercayaan dari konsumen Jepang untuk mengonsumsi produk buatan
Indonesia.
3. Terdapat beberapa cara khusus untuk menembus pasar Jepang secara langsung
dengan relatif mudah. Salah satunya adalah dengan melakukan hubungan
langsung dengan pengusaha eceran di Jepang. Beberapa pengusaha eceran di
Jepang telah mulai menggunakan cara ini sehingga memungkinkan bagi mereka
untuk menjual produk uni dengan harga yang lebih kompetitif kepada konsumen.
Penjualan secara online atau dengan katalog juga menjadi salah satu alternatif
untuk menembus pasar Jepang yang sedang populer dilakukan oleh para produsen.
Cara ini dapat memudahkan konsumen Jepang untuk membeli secara langsung
produk uni buatan Indonesia tanpa perantara.
4. Aktif ikut serta dalam pameran produk-produk uni ataupun makanan laut di Jepang.

24
BAB IV. INFORMASI PENTING

1. TPO/Kedutaan Negara Jepang di Indonesia

Kedutaan Besar Jepang Jakarta Konsulat Jenderal Jepang - Medan


Duta Besar : Yoshinori KATORI Konsul Jenderal : Mr. Hiroshi HASHI
Jl.M. H. Thamrin Kav. 24, Jakarta Pusat Wisma BII, 5th Floor,
10350, Indonesia Jl. Diponegoro No.
Phone : (62-21) 3192-4308 18, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
Fax : (62-21) 3192-5460 Phone : (62-61) 457-5193
Website : www.id.emb-Jepang.go.jp Fax : (62-061) 457-4560

Konsulat Jenderal Jepang - Jakarta Konsulat Jenderal Jepang - Makasar


Konsul Jenderal : Yoshihiro TAKESHITA Konsul Jenderal : Mr. Noboru NOMURA
Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Address : Jl. Jenderal Sudirman No. 31,
Jakarta Pusat 10350, Indonesia Makasar, Indonesia Phone : (62-411)
Phone : (62-21) 3192-4308 871-030, 872-323, 851-882
Fax : (62-21) 3192-5460 Fax : (63-61) 853-946

Konsulat Jenderal Jepang - Surabaya Konsulat Jenderal Jepang Cabang


Konsul Jenderal : Masaaki TAKANO Jl. Denpasar
Sumatera 93, Konsul : Mr. Minoru SHIROTA Address :
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia Jl. Raya Puputan No. 170,
Phone : (62-31) 503-0008 Renon, Denpasar, Indonesia
Fax : (62-31) 503-0007 Phone : (62-361) 227-628
Fax : (62-21) 231-308, 265-066
2. Kamar Dagang Jepang
Tokyo Chamber of Commerce & Hiroshima Chamber of
Industry (HQ) 3-2-2 Marunouchi, Commerce 44 Matomachi
Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005 Japan 5-chome, Naka-ku
T : (813) 3283 7523 Hiroshima 730 Japan
F : (813) 3216 6497 T : (818) 2222 6610
W : www.tokyo-cci.or.jp/ F : (818) 2211 0108
E: kokusai@tokyo-cci.or.jp W : ww.hiroshimacci.or.jp/

Fukuyama Chamber of Commerce Kawasaki Chamber of Commerce


and Industry 2-10-1 Nishi-machi and Industry 11-2, Ekimae Honcho,
Fukuyama-City Hiroshima- Kawasaki-ku Kawasaki 210 Japan
Prefecture 720-0067 Japan T : (814) 4211 4111
T : (818) 4921 2345 F : (814) 4211 4118
F : (818) 4922 0100 W : www.kawasaki-cci.or.jp
W : www.fukuyama.or.jp/e
E: cci@fukuyama.or.jp

25
Kyoto Chamber of
Commerce & Industry
240 Shoshoicho Ebisugawa-
agaru Karasumadori
Nakakyo-ku 604, Japan
T :(817) 5212 6450
F : (817) 5255 0428
W : www.kyo.or.jp/kyoto/e/
E: shinkou@kyo.or.jp

Osaka Chamber of
Commerce & Industry
2-8 Hommachi-Bashi, Chuo-
ku Osaka 540-0029 Japan
T : (816) 6944 6400
F : (816) 6944 6293
W : www.osaka.cci.or.jp/e/

Okinawa Chamber of
Commerce and Industry
15-20 Chuo 4-chome
Okinawa-shi 904 Japan
T : (819) 8938 8022
F : (819) 8938 2755
W : www.okinawacci.or.jp
E: info@okinawacci.or.jp

Nagahama Chamber of
Commerce and Industry
10-1 Takada-cho Nagahama
Shiga 526-0037 Japan
T : (817) 4962 2500
F : (817) 4962 8001
W : www.nagahama.or.jp
E: cci@nagahama.or.jp

26
3. Asosiasi Terkait di Jepang
Name of Organization Phone Number Web Site
Japan Frozen Food Association +81335413003 http://www.reishokukyo.or.jp
Japan Fisheries Association +81335856681 http://www.suisankai.or.jp
National Federation of Processed
http://www.zensui.jp/
Seafood Manufacturers +81338511371
Cooperatives
Japan Fish Trader Association +81352802891 http://www.jfta-or.jp/

4. Daftar Pameran Terkait


FOODEX http://www3.jma.or.jp/foodex/ja
Overal Food Products
Supermarket Trade Show http://www.smts.jp

Exhibition of Seafood and Japan International


http://www.exhibitiontech.com/seafood/
Processed Products Seafood

5. Perwakilan Indonesia di Jepang

KBRI Tokyo KJRI Osaka


Duta Besar : Yusron Ihza Mahendra KUAI : Bambang Soegianto
Atase Perdagangan : Julia Silalahi Resona Semba Building 6th Floor,
2-9 Highashi Gotanda, 5-chome, 4-4-21, Minami Semba, Chuo-ku, Osaka
Shinagawa-kuTokyo-to,141-0022,Japan 542-0081, Japan
Phone : (+81-3) 3441-4201 Phone : (81-6) 6252-9826
Fax : (+81-3) 3447-1697 Fax : (81-6) 6252-9872
Email : info@indonesianembassy.jp Email : kjri-osaka@indonesia-osaka.org
Website : www.indonesianembassy.jp Website : www.indonesia-osaka.org

ITPC Osaka
Kepala : Rosiana C. Frederick
Wakil : Eko Priyantoro
Matsushita IMP Bld 2F, 1-3-7,
Shiromi, Chuo-ku,
Japan 540-6302
Tel : 06-6947-3555
Fax : 06-6947-3556
Email : itpc.osaka@kemendag.go.id
Website : http://www.itpc.or.jp

27
REFERENSI

1. Japan Custom www.customs.go.jp


2. JETRO, http://www.jetro.go.jp/
3. Ministry of Economy, Trade and Industry of Japan http://www.meti.go.jp/english/
4. Ministry of Labour, Health, and Welfare Japan
http://www.mhlw.go.jp/english/topics/importedfoods/

28

Anda mungkin juga menyukai