1. Pendahuluan
Cat Industri cat adalah salah satu industri tertua di dunia. Sekitar 20.000 tahun lalu,
manusia yang hidup di gua-gua menggunakan cat untuk kegiatan komunikasi, dekorasi dan
proteksi. Mereka menggunakan metrial-material yang tersedia di alam seperti arang (karbon),
darah, susu, dan sadapan dari tanaman-tanaman yang memiliki warna yang menarik. Yang
mengejutkan, cat-cat ini mempunyai keawetan yang baik, seperti yang ditunjukkan pada
lukisan gua di Altamira Spanyol, Lascaux Spanyol, cat batu orang Aborigin di Arnhem Land
Australia, dan lukisan-lukisan prasejarah lainnya yang ditemukan.
Orang-
Orang-ora
orang
ng Mesir
Mesir kuno
kuno mengem
mengemban
bangka
gkan
n cat menja
menjadi
di lebih
lebih kaya
kaya warna
warna,, mereka
mereka
menemukan cat warna biru, merah, dan hitam dengan mengambilnya dari akar tanaman
tertentu. Kemudian orang-orang Mesir itu menemukan kasein sebagai perekatnya. Seiring
dengan
dengan waktu,
waktu, manusi
manusiaa mulai
mulai menemu
menemukan
kan minya
minyak
k tanam
tanaman
an dan resin
resin dari
dari fosil
fosil untuk
untuk
meng
mengga
gant
ntii dara
darah
h dan
dan susu
susu seba
sebaga
gaii pere
pereka
katt cat.
cat. Saat
Saat ini
ini wala
walaup
upun
un tela
telah
h dite
ditemu
muka
kan
n
perekat/resin yang semakin baik dengan berkembangnya teknologi kimia, resin-resin natural
hingga kini masih banyak dipakai.
Salah
Salah satu
satu cara
cara mening
meningkat
katka
kan
n nilai
nilai tambah
tambah suatu
suatu bahan
bahan adalah
adalah denga
dengan
n melap
melapisi
isi
permukaan bahan tersebut dengan bahan lain yang lebih lebih tinggi nilainya. Pengetahuan
tent
tentan
ang
g pela
pelapi
pisa
san
n perm
permuk
ukaa
aan
n baha
bahan,
n, seca
secara
ra umum
umum dike
dikena
nall sebagaii surface
sebaga surface coating
coating
paper coating, powder coating dan tentang cat itu sendiri. Jadi cat merupakan bagian kecil
dari sebuah ilmu yang jauh lebih besar, yaitu ilmu tentang surface coating.
Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan
tujuan
tujuan memper
memperindah (decorative), memp
indah memper
erkuat (reinforcing) atau
kuat atau melindungi (protective)
melindungi
bahan tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk
lapisa
lapisan
n tipis
tipis yang
yang melek
melekat
at kuat
kuat dan padat
padat pada
pada permu
permukaa
kaan
n terseb
tersebut.
ut. Pelek
Pelekata
atan
n cat
cat ke
permukaa
permukaan
n dapat
dapat dilakukan
dilakukan dengan banyak cara: diusapkan
diusapkan (wiping), dilumurkan, dikuas,
disemprotkan (spray) , dicelupkan (dipping) atau dengan cara yang lain.
Cat adalah istilah umum yang digunakan untuk keluarga produk yang digunakan untuk
melindungi dan memberikan warna pada suatu objek atau permukaan dengan melapisinya
dengan lapisan berpigmen. Cat dapat digunakan pada hampir semua jenis objek, antara lain
untuk
untuk mengha
menghasil
silka
kan
n karya
karya seni
seni (oleh
(oleh peluk
pelukis
is untuk
untuk membua
membuatt lukisa
lukisan),
n), saluta
salutan
n indust
industri
ri
(industria
(industriall coating),
coating), bantuan
bantuan pengemudi
pengemudi (marka
(marka jalan),
jalan), atau pengawet
pengawet (untuk
(untuk mencegah
mencegah
korosi atau kerusakan oleh air)
b. Produksi
Proses produksi cat dibagi menurut jenis cat yang akan dibuat:
1) Cat Tanpa Pigment, Extender atau
atau Filler
Pembua
Pembuatan
tannya
nya hanya
hanya melib
melibatk
atkan
an prose
prosess penuangan,, mixing da
penuangan dan stiring saja,
saja, yaitu
menuang bahan-bahan dengan urutan dan cara sesuai dengan jenis cat yang akan dibuat ke
dalam sebuah tangki dengan ukuran pas. Kemudian mencampur bahan-bahan dengan putaran
mixer relatif
relatif pelan, hingga diperoleh suatu campuran yang benar-benar merata di semua titik.
secara kasar (dengan kehalusan antara 20 – 50 mikro), maka proses yang dibutuhkan adalah
cukup dengan proses dispersi saja; namun jika dikehendaki padatan terdispersi secara halus
(5 – 20 mikro) maka diperlukan proses penggilingan partikel padat dalam mesin giling.
Contoh jenis cat yang dibuat cukup dengan proses dispersi saja adalah : dempul atau filler,
cat primer, undercoat, intermediate atau tembok dimana kehalusan partikel bukan merupakan
sifat yang harus dicapai.
3) Proses Dispersi
Tahapan dispersi merliputi:
a) Proses pembasahan permukaan partikel-partikel pigment dan/atau extender oleh bahan-
terbentuk “doughnut effect”. Pada kondisi ini diperoleh proses dispersi yang optimal.
kekentalan, kadar padatan dan waktu tinggal millbase di dalam mesin adalah faktor-faktor
yang mempengaruhi efektifitasnya proses penggilingan. Jika satu tahap proses penggilingan
belum mencapai hasil yang diinginkan, millbase biasanya dikembalikan lagi ke dalam mesin,
dilakukan bisa berkali-kali hingga diperoleh derajad kehalusan yang diinginkan.
c. Penyelesaian
Seperti sudah dijelaskan pada bagian di atas bahwa proses pembuatan cat dibagi menjadi
dua bagian besar, yaitu proses yang melibatkan dispersi dan/atau penggilingan dan proses
yang hanya melibatkan proses mixing saja. Tahap akhir dari kedua proses ini juga berbeda,
pada proses yang melibatkan dispersi dan/atau penggilingan pigment, maka mengukur
derajad kehalusan dari partikel-partikelnya adalah tahap yang penting guna mengakhiri
proses tersebut.
Sedang proses lain, yang hanya melibatkan proses mixing, maka untuk melihat seberapa
jauh campuran sudah tercampur sempurna dan sesuai komposisi yang ditentukan, cukup
mengukur kekentalan atau viskositas campuran tersebut. Namun bila campuran tersebut
mengandung beberapa jenis pasta, maka menyamakan warna (colour matching) campuran cat
secara kasar perlu dilakukan, agar campuran tidak terlalu jauh berbeda dengan warna
standardnya.
Kedua tahapan ini biasanya disebut uji kualitas pendahuluan, yaitu tahapan antara
sebelum cat diuji secara seksama pada tahap paling akhir dari proses pembuatan cat, yaitu
tahap pengujian kualitas cat.
Pada dasarya bahan baku dari pembuatan cat tembok adalah kapur (CaCO 3) yang
ditambahkan dengan air dan pigment warna. Maka, tidaklah aneh jika pada zaman dulu,
Nenek-nenek kita sering mengecat rumahnyayang terbuat dari ayaman bambu (bilik) cukup
dengan kapur yang ditambah air. Tentu saja warna catnya akan menjadi putih. Tetapi
kelemahan cat sederhana seperti ini adalah mudahnya cat untuk teroksidasi sehingga
warnanya akan berubah (pudar), selain itu cat akan mudah terkelupas (bahkan menempel
dengan mudah di kulit atau pakaian), dan yang terakhir warna cat tidak mengkilap. Oleh
karena itu diperlukan penambahan zat lainnya agar cat yang dibuat dapata aplikatif dan tidak
berbeda jauh dengan cat buatan industri. Dibawah ini disediakan salah satu resep pembuatan
cat tembok dengan kualitas standar:
Bahan:
Cara:
Bahan Fungsi
Bahan pembentuk lapisan (film-forming
materials): Linseed oil, Soybean oil, Tung
Membentuk lapisan pelindung melalui
oil, Dehydrated Castor oil, Fish oil, Oiticica
oksidasi dan polimerisasi minyak tak
oil, Perilla oil, Casein, Latex
jenuh
emulsion, Varnishes
Pengering (driers) :
Co, Mn, Pb, Zn, naphthalene, resin, octoates, Memberikan elastisitas pada lapisan
linoleat, tallates Antiskinning agents : sehingga mengurangi atau mencegah
Polyhydroxy phenols. Plasticizers: proses penguraian
Beberapa macam minyak
Pigmen Fungsi
Pewarna putih: timah putih, titanium Untuk melindungi lapisan cat dari
dioksida, Zn oksida, lithopone, Zn sengatan matahari, menguatkan
sulfida, basic lead sulphate lapisan dan memberi tampilan
Pewarna hitam: karbon hitam , lampblack, menarik (estetik)
graphite, magnetite black
orange
Pigments Extenders:
Mengurangi biaya pewarna dan
China clay, talk, asbestos, silika, gips,
meningkatkan ketahanan warna
mika, barytes , blanc fixe
Cat semprot banyak digunakan di industri-industri mobil, mebel, pesawat, kapal laut dan
industri lain. Cat semprot lebih berbahaya daripada cat kuas karena partikelnya yang kecil
dapat tersebar luas. Cat semprot mengubah substansi menjadi aerosol, yaitu kumpulan
partikel halus berupa cair atau padat, yang karena ukurannya yang kecil akan mudah terisap,
sehingga potensial merupakan pajanan khususnya terhadap kesehatan paru, berpotensi
menyebabkan penyakit paru akibat kerja; antara lain kanker, asma dan pneumonitis
hipersensitivitas.
. Selain itu cat dapat mempengaruhi beberapa organ lain seperti susunan saraf pusat, hati,
ginjal, kulit, mata, organ reproduksi, jantung dan paru. Di samping itu cat semprot yang
mengandung hidrokarbon dapat disalahgunakan karena dapat memberikan sensasi euforia
atau halusinasi; intoksikasi hidrokarbon dapat menyebabkan kelainan paru bahkan kematian.
Cat semprot berupa partikel halus yang dapat terisap ke dalam saluran napas. Lokasi
deposisi partikel di saluran napas ditentukan oleh konsentrasi, kelarutan dan ukurannya.
Partikel berukuran 10 µ m atau lebih akan mengendap di hidung dan faring, yang berukuran
kurang dari 5 µ m dapat penetrasi sampai ke alveoli, dan partikel berukuran sedang (5-10 µ m)
akan mengendap di beberapa tempat di saluran napas besar. Lokasi deposisi partikel akan
memberikan respons atau penyakit yang berbeda. Faktor manusia juga berperan penting
dalam berkembangnya penyakit, seperti kebiasaan merokok, kecepatan aliran udara,
pernapasan, ukuran paru dan faktor familial.
Cat jenis tertentu diduga mengandung beberapa zat yang bersifat karsinogenik. Sebagian
besar pajanan cat melalui inhalasi walaupun dapat juga melalui kontak kulit atau oral.
Beberapa bahan dalam cat yang dapat menyebabkan kanker paru antara lain timah, kromium,
molybdenum, asbestos, arsenik, titanium dan mineral oil (polycyclic aromatic hydrocarbon).
Arsen dan pewarna cat yang mengandung metal seperti titanium oksida, kromium dan
besi saat ini jarang digunakan karena sejak tahun 1960 digunakan cat dengan berbahan dasar
air yang hanya sedikit mengandung pelarut dan kurang berbahaya.
Isosianat sering diidentifikasi sebagai penyebab asma kerja pada pekerja cat semprot
yang dikenal sebaga isocyanate-induced asthma. Prevalensi isocyanate-induced
asthma diperkirakan berkisar antara 5-15% dan sering dijumpai di negara berkembang.
Isosianat merupakan bahan utama cat semprot, selain itu dapat juga dijumpai pada varnis,
lem dan polyurethane.
Isosianat merupakan bahan kimia reaktif yang dapat mengiritasi saluran napas dan
membran mukosa. Dahulu toluene diisocyanate (TDI) sering digunakan dalam komponen cat
semprot kendaraan bermotor; saat ini digantikan oleh 1,6 hexamethylene
Daftar Pustaka
Maurits. 1999. Manajemen Penerapan Hiperkes di Perusahaan dan Rumah Sakit , Naskah Seminar
Penerapan K3 dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Kerja dan Menyongsong
Akreditasi Rumah Sakit.
Rohery, B. 1985. Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14000. PT Pustaka Binaman Pressindo: Jakarta.
Soegiarto. Diktat Kuliah Keselamatan Kerja dan Higiene Perusahaan,
Suma’mur. 1981. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. PT Toko Gunung Agung: Jakarta.
Pembuatan Cat
2.1. Teknologi Pembuatan Cat
Pada dasarnya pembuatan cat menggunakan teknologi yang berkaitan dengan teknologi kimia
organik dan kimia polimer. Prosesnya dengan memanfaatkan kimia antar per mukaan, kimia
koloid, elektrokimia dan petrokimia.
Rancangan polimer untuk cat berupa komposit dengan persyaratn tinggi untuk mencapai
tinggi untuk mencapai berbagai fungsi, sebagai aplikasi utama dari kimia polimer. Resin
sintetis untuk cat berupa polimer yang dibuat dengan menggabung beberapa monomer untuk
mencapai berbagai karakteristik. Ada banyak jenis resin seperti resin linier termoplastik, resin
thermosetting yang dapat ditaut silang, resin tak jenuh, dan masih banyak lagi jenis yang lain.
Yang diterapkan terutama teknologi sintetis resin, polimerisasi tambahan dan polimerisasi
kondensasi, sementara teknologi polimerisasi baru lainnya saat ini banyal dikembangkan oleh
para ahli kimia.
Untuk mencapai mutu mendasar sebagai cat, yang sangat penting adalah berbagai faktor yang
terkait dengan kimia antara cat dan substract, kadar basah (wettability cat, adhesi dan
absorpsi, serta reologi.
!urang lebih "#$ dari bahan utama cat seperti resin, aditif dan pelarut bergantung pada
produk minyak bumi, sehingga petrokimia dan kimia organik sangat terkait erat dengan cat.
%at didefinisikan sebagai tebaran koloid dari pigmen dalam sarana (resin dan pelarut.
&engan demikian properti cat sangat tergantung pada ukuran partikel dan permukaan pigmen.
'ebaran pigmen adalah proses untuk membasahi dan melepas partikel utama pigmen dan
menebarkannya ke dalam sarana secara merata. Untuk menghindari koagulasi dan menjaga
agar kondisi tetap stabil, yang sangat penting adalah kontrol yang didasarkan atas kimia
koloid dan kimia antar permukaan. erbagai properti cat, seperti fluiditas, kehalusan, kilap,
kekuatan menyembunyikan dan stabilitas penyimpanan sangat dipengaruhi oleh penebaran
pigmen ini (Anonim, )**"c.
Resin atau binder merupakan komponen utama dalam cat. Resin berfungsi merekatkan
komponen+komponen yang ada dan melekatkan keseluruhan bahan pada permukaan suatu
bahan (membentuk film. Resin pada dasarnya adalah polymer dimana pada temperatur ruang
(atau temperatur applikasi bentuknya cair, bersifat lengket dan kental. Ada banyak jenis
resin, seperti -atural il, Alkyd, -itro %ellulose, Polyester, /elamine, Acrylic, 0po1y,
Polyurethane, 2ilicone, 3luorocarbon, 4enyl, %ellolosic, dll. Resin dibagi berdasarkan
mekanisme mengering atau mengerasnya (pembentukan film.
'abel ).5. Pembagian resin berdasarkan mekanisme mengering atau mengerasnya
(pembentukan film
%iri utama cat yang mempergunakan Resin jenis ini adalah akan
mudah mengeras pada permukaannya (atau mengulit, bila kena
udara (terbuka kalengnya cukup lama.
2etiap jenis resin mempunyai banyak sekali type dan turunanya, bahkan kombinasi antara
satu resin dengan resin yang lain juga menambah perbendaharaan jenis resin baru. &aya
tahan, kekuatan dan karakter cat secara keseluruhan sangat dipengaruhi oleh jenis resin yang
dipakai.
Pemilihan resin yang dipakai sangat dipengaruhi oleh banyak pertimbangan diantaranya
adalah sebagai berikut
• 'ekuatan% jika di#utu"kan $at dengan daya ta"an tinggi ter"adap sinar
mata"ari% maka resin yang tepat adala" A$ryli$ atau Polyuret"ane% namun
jika di#utu"kan $at dengan kekuatan tinggi ter"adap kimia% gesekan%
#enturan% dll namun untuk pemakian di dalam% maka resin Epo2y adala"
ja0a#annya
(2usyanto, )**<g.
Pigment dan dyestuff adalah bagian dari colorant. &yestuff bersifat larut dalam sol8ent,
sedang pigment tidak.
Pigment merupakan padatan halus (bubuk yang ditambahkan ke dalam cat dengan beberapa
fungsi berikut
!ekuatan, daya tahan dan sifat+sifat lain yang diinginkan dari cat dapat dibentuk atau
diciptakan dengan menambahkan pigment yang tepat dan konsentrasi yang sesuai. Untuk
memilih pigment yang tepat dan benar perlu dipelajari sifat+sifat umum dari pigment itu
sendiri. 2ifat+sifat pigment tersebut adalah
• 6arna dasar
• Oil a#sorption
• P8
• Muatan Listrik
• !leeding
Pigment anorganik mempunyai daya tahan sol8ent, kimia, daya tutup, kemudahan terdispersi,
stabilitas terhadap panas, cahaya dan cuaca yang lebih bagus dibanding pigment organic.
-amun dalam kecerahan dan tinting strength, pigment organic umumnya lebih bagus
dibanding anorganik.
01tender atau filler ditambahkan ke dalam cat dengan tujuan untuk menurunkan harga,
namun dalam hal tertentu e1tender ditambahkan untuk memberbaiki sifat cat. 01tender
umumnya mempunyai refracti8e inde1 yang kecil (atau rendah daya tutupnya dibanding
pigment (2usyanto, )**<f.
2.2.#. $ol%ent
Pada saat pembuatan cat, sol8ent memberi kontribusi sedemikian rupa sehingga campuran
mempunyai kekentalan yang pas untuk diproses diaduk, dicampur, digiling dan lain+lain.
&engan penambahan sol8ent yang tepat dan cukup akan menurunkan kekentalan dari resin
atau campuran pada suatu titik dimana kekentalannya memenuhi syarat untuk masing+masing
proses.
&emikian halnya pada saat pemakaian cat, dengan penambahan jenis sol8ent yang tepat dan
dengan takaran pas, maka cat bisa dikuas, dispray atau dilumurkan dengan mudah pada
obyek yang akan dicat. !omposi sol8ent yang tepat juga memberi pengaruh optimal pula
pada mekanisme penguapan dari sol8ent+sol8ent yang ada, sehingga akan membentuk film
yang maksimal karakteristiknya, baik te1tur permukaannya, sifat kilapnya maupun kecepatan
keringnya.
%at merupakan sebuah system campuran yang kompleks, ada padatan (solute yang terlarut
atau terdispersi dalam pelarut cair (sol8ent, ada juga cairan (sol8ent acti8e yang terlarut
dalam cairan lain (diluent. @adi definisi sol8ent adalah cairan (biasanya mudah menguap
yang berperan melarutkan atau mendispersi komponen+komponen pembentuk film (resin,
pigment danatau additi8e yang akan menguap terbuang ke lingkungan selama proses
pengeringan.
/embicarakan sol8ent tidak bisa lepas dari thinner, karena keduanya saling berkaitan satu
dengan yang lain. 'hinner adalah campuran beberapa sol8ent yang dipakai untuk melarutkan
resin di dalam cat atau mengencerkan cat selama penggunaan. &i dalam prakteknya resin atau
cat dilarutkan oleh tidak hanya satu jenis sol8ent , tetapi oleh beberapa macam kategori
sol8ent. agaimana dengan cat water base, sol8ent dan thinner+nya adalah setali tiga uang
atau sama saja, yaitu air. Untuk cat jenis water base dimana air adalah sebagai pelarutnya,
tidak akan dibahas dibagian ini.
2ol8ent biasanya dibagi berdasarkan struktur kimia atau karakteristik fisikanya.
Penggolongan sol8ent berdasarkan struktur kimia adalah sebagai berikut
9 8idrokar#on
2esuai namanya maka pada golongan ini terdiri dari sol8ent+sol8ent dimana unsur hidrogen
(; dan carbon (% menjadi struktur dasarnya. =olongan ini terbagi lagi menjadi tiga sub
golongan, yaitu aliphatis, aromatis dan halogenated hidrokarbon. 2edang sub golongan
aliphatis dibagi lagi menjadi aliphatis jenuh (saturated dan tidak jenuh (unsaturated.
2ol8ent+sol8ent golongan hidrokarbon hampir seluruhnya berasal dari hasil distilasi minyak
bumi yang merupakan campuran dari beberapa sub+sub golongan (bukan senyawa murni,
sehingga titik didihnya berupa range dari minimum sampai maksimum, bukan merupakan
titik didih tunggal.
9 Oksigenated Solvent
ksigenated so8ent atau sol8ent dengan atom oksigen adalah sol8ent+sol8ent yang struktur
kimianya mengandung atom oksigen. 'ermasuk dalam kategori ini adalah golongan ester,
ether, ketone dan alkohol.
3aktor penting bagaimana sol8ent menjalankan fungsinga didalam cat adalah kemampuannya
untuk melarutkan resin, kemudian membentuk larutan yang stabil dan homogen. eberapa
parameter dalam hubungannya terhadap daya larut sol8ent adalah sebagai berikut
Di(ole )oment adalah polaritas suatu sol8ent yang tergantung dengan nilai konstanta
dielektriknya. Pada umumnya makin polar suatu bahan yang dilarutkan akan membutuhkan
semakin polar pula bahan pelarutnya.
&alam hubungannya dengan resin -itro %ellulose (-% ada beberapa istilah yang berkaitan
dengan sol8ent yang perlu dibahas, yaitu Acti8e 2ol8ent, 6atent 2ol8ent dan &iluent. Acti8e
sol8ent adalah sol8ent yang secara nyata melarutkan -%, contoh hampir semua keton
(/0!, ester (ethyl atau butyl acetate dan ether (aceton. 6atent sol8ent atau juga disebut
co+sol8ent adalah sol8ent yang bila sendirian tidak bisa melarutkan -%, tetapi digunakan
untuk meningkatkan daya larut acti8e sol8entnya. Peningkatan daya larut acti8e sol8ent dapat
dilihat dari penurunan kekentalan larutan yang cukup besar setelah ditambah latent sol8ent
(dibanding dengan penambahan yang sama acti8e sol8ent atau sol8ent jenis lain, contoh
latent sol8ent adalah alkohol. 2edang diluent adalah sol8ent yang dipakai untuk melarutkan
kedua jenis campuran sol8ent tersebut (thinner, sehingga harganya diharapkan lebih murah,
dibanding bila hanya ada dua jenis sol8ent tersebut (2usyanto, )**<h.
2.2.*. Additi%e
&isamping ke tiga komponen seperti sudah dibahas dalam bab+bab sebelumnya, yaitu resin,
pigment dan sol8ent, ada beberapa komponen lain yang ditambahkan dalam jumlah sangat
sedikit ke dalam cat. !omponen+komponen ini, sekalipun ditambahkan dalam jumlah sedikit,
namun memberi kontribusi yang sangat besar terhadap sifat cat, sehingga cat dapat diproses,
disimpan dan dipakai seperti harapan kita.
Penambahan additi8e yang ada dalam cat tidaklah serta merta muncul begitu saja, merupakan
suatu proses panjang dari beberapa percobaan atau riset pada cat tersebut. 2elama proses
pembuatan, penyimpanan dan pemakaian dinilai kualitasnya secara menyeluruh, kemudian
kelemahan dan masalah yang timbul dicoba untuk diatasi dengan 8ariasi jenis dan takaran
beberapa additi8e, hingga akhirnya muncul nama jenis dan takaran additi8e tertentu yang pas
untuk campuran cat tersebut.
Additi8e ditambahkan ke dalam cat disesuaikan dengan sol8ent apa yang dipakai (sol8ent
atau water base, apa jenis resinnya, bagaimana pemakaiannya dan bagaimana mekanisme
pengeringannya. 2etiap supplier additi8e biasanya memberi informasi yang jelas tentang apa
dan bagaimana additi8e harus digunakan.
Additi8e biasanya dibagi berdasarkan fungsinya. erikut ini adalah beberapa additi8e yang
biasa dipakai dalam industri cat.
Mempermuda" atau
memper$epat proses
6ETT(NG AGENT penggantian udara dan air ole"
resin pada permukaan pigment
MEMPE&.EPAT ATAU
atau e2tender
MEMPE&MU)A8 P&OSES
Mempermuda" distri#usi
)(SPE&S(NG AGENT pigment dan e2tender ke dalam
$airan resin
Men$ega" proses pengulitan
ANT( S'(NN(NG pada permukaan $at *oil atau
AGENT alkyd #ase resin+ selama
penyimpanan
Memperta"ankan kekentalan
MENGU&ANG( A'(!AT
T8(.'EN(NG AGENT $at atau melindungi $at selalu
:ELE' SELAMA
dalam kondisi koloid
PEN-(MPANAN
Memperta"ankan pigment
selalu #erada pada kondisi
ANT( SETTL(NG
dispersi yang sta#il dalam
AGENT
$ampuran% se"ingga tidak
mengendap
Meningkatkan kualitas
permukaan $at% se"ingga
LEVELL(NG AGENT
permukaannya rata tidak
MENGU&ANG( A'(!AT #ergelom#ang
:ELE' SELAMA PEMA'A(AN
Men$ega" pemisa"an pigment
ANT( 5LOO)(NG ;
#aik se$ara vertikal maupun
5LOAT(NG
"orisontal
MEMPE&!A('( ATAU
ME&U!A8 S(5AT 5(LM
Men$ega" atau mengurangi
ANT( STAT(. AGENT tim#ulnya arus listrik stati$
selama pemaikaian
anyak teori yang berkembang untuk mengelompokan cat, diantaranya adalah berdasarkan
bahan baku utama, mekanisme pengeringan, letak dan dimana cat itu dipakai, kondisi cat,
jenis dan keberadaan sol8ent, fungsi, methode pengecatan, jenis substratnya dan lain+lain.
'abel pengelompokan berikut memberi kemudahan dalam kita mempelajari cat.
(2usyanto, )**<c.
Untuk mendapatkan kualitas cat seperti yang diharapkan oleh pelanggan, berbagai usaha
harus diarahkan untuk mendapatkan kualitas hasil akhir dari setiap proses seoptimal
mungkin. 2etiap proses dimulai dari pembelian bahan baku, penyimpanan bahan baku,
pemrosesan bahan baku menjadi bahan setengah jadi maupun bahan jadi, penyimpanan bahan
jadi dan pengiriman bahan jadi ke pelanggan harus dikontrol dengan jadwal, pengujian dan
pelayanan yang memadai.
eberapa pengujian harus dilakukan untuk meyakinkan bahwa resin, pigment, e1tender,
sol8ent dan additi8e yang dibeli dan kemudian disimpan di dalam gudang sesuai spesifikasi,
tidak terjadi salah barang, penyimpangan dan perubahan kualitasnya.
Proses pembuatan pasta menghasilkan pasta yang stabil, tidak gampang mengulit, mengeras
dan dengan dengan derajad kehalusan sesuai kebutuhan.
Proses pembuatan cat menghasilkan cat dan film dengan kualitas seperti yang diharapkan.
'adar
Padatan (dem di atas
*C+
'adar
TANPA (dem di atas
.AT Padatan
P(GMENT
&esistivity (dem di atas
Pengujian tersebut di atas bisa juga diperluas atau ditambah sesuai dengan penggunanan cat
dan kebutuhan, seperti daya tahan terhadap sinar matahari perlu dilakukan untuk jenis cat
yang dipakai di luar terkena sinar matahari, daya tahan terhadap korosi pada cat yang dipakai
pada lingkungan korosif, dan masih banyak pengujian+pengujian yang lain (2usyanto,
)**<d.