Anda di halaman 1dari 5

Nasal Kanul

 - Pendahuluan
 - Indikasi
 - Kontraindikasi
 - Teknik
 - Komplikasi
 - Edukasi Pasien
 - Pedoman Klinis
Indikasi Nasal Kanul
Oleh :

dr. Edwin Wijaya


Share to Social Media

    

Indikasi pemasangan nasal kanul adalah sebagai terapi oksigen pada pasien yang dapat
bernafas spontan namun membutuhkan dukungan oksigen konsentrasi rendah hingga sedang.
Beberapa contoh penyakit dengan kebutuhan oksigen rendah ringan sampai sedang antara
lain: penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), asma, dan pneumonia dengan hipoksia.

Pilihan Alat untuk Terapi Oksigen


Indikasi terapi oksigen secara umum adalah hipoksia, yang ditandai dengan PaO2 < 60
mmHg dan SaO2 < 90%, yang dapat ditentukan dari pemeriksaan analisa gas darah
maupun pulse oximetry.
Beberapa alat digunakan dalam terapi oksigen, termasuk nasal kanul, konsentrator oksigen,
masker oksigen simple, masker rebreathing, dan masker nonrebreathing. Pemilihan nasal
kanul atau metode terapi oksigen lainnya didasarkan pada usia, kebutuhan oksigen atau
tujuan terapeutik, toleransi pasien, dan kebutuhan humidifikasi.
Nasal kanul  digunakan untuk terapi oksigen pada pasien dengan kebutuhan oksigen rendah
hingga sedang (saturasi oksigen 90-95%), menggunakan laju 1-4 L/menit tanpa sistem
humidifikasi dan 1-10 L/menit dengan sistem humidifikasi. Jika kebutuhan oksigen melebihi
batas maksimal tersebut, pasien perlu menggunakan metode terapi oksigen yang berbeda
seperti masker oksigen rebreathing atau non-rebreathing.

Humidifikasi dilakukan dengan cara oksigen yang keluar dilewatkan ke air agar kelembaban
terjadi dan tidak memaksakan mukosa hidung untuk melembabkan. Dengan humidifikasi
dapat mencegah peradangan jalan nafas yang diakibatkan keadaan mukosa hidung yang
kering akibat oksigen.
Indikasi masker oksigen sederhana adalah pada edema paru, infeksi paru pneumonia, dan
fibrosis paru. Laju oksigen yang dapat dialirkan 6-10 L/menit untuk fraksi oksigen inspirasi
(FiO2) 40-60%.

Indikasi masker oksigen rebreathing adalah pada keadaan kadar karbondioksida yang rendah


seperti demam tinggi, berada di dataran tinggi, penyakit liver, dan keracunan salisilat. Laju
oksigen yang dialirkan 10-15 L/menit, FiO2 yang bisa dicapai adalah 50-70%.
Indikasi penggunaan nonrebreathing oxygen face mask (NRM) antara lain untuk pasien
PPOK, edema paru akut, dan asthma berat. NRM dapat membantu memperbaiki gejala klinis
serta mengurangi risiko tindakan intubasi jalan napas. Laju oksigen yang dapat dialirkan
adalah 10-15 L/menit.[2,6,12]
Pemberian Nasal Kanul pada Dewasa
Nasal kanul tanpa sistem humidifikasi dapat digunakan untuk terapi oksigen dengan laju 1-4
L/menit. Laju aliran oksigen pada 1-5 L/menit dapat memberi efek pada fraksi oksigen
inspirasi (FiO2) 24-40%. Dosis oksigen akan meningkat pada aliran di atas 6 L/menit, namun
penggunaan >4 L/menit akan menyebabkan pasien merasa tidak nyaman dan hidung terasa
kering sehingga harus dilembabkan dengan uap air. Nasal kanul dengan sistem humidifikasi
dapat digunakan untuk terapi oksigen hingga 10 L/menit.[3]

Pemberian Nasal Kanul pada Anak


Pemberian oksigen dengan laju  lebih dari 2 L/menit tidak direkomendasikan untuk
penggunaan rutin  pada bayi dan anak usia di bawah 2 tahun, karena pada pemberian oksigen
laju tinggi dapat dengan tidak sengaja memberikan tekanan jalan napas positif. .

Laju aliran standar melalui nasal prong adalah:

 0,5-1 L/menit untuk neonatus

 1-2 L/menit untuk bayi

 1-4 L/menit untuk anak yang lebih besar

Laju oksigen maksimal pada anak dengan berat badan <30 kg adalah 6 L/menit.[2,4,6,12]

Low Flow Nasal Cannula (LFNC)


Nasal kanul aliran rendah atau low flow nasal cannula (LFNC) digunakan untuk memberikan
oksigen pada orang dewasa dengan kebutuhan oksigen rendah atau pada bayi dan anak
dengan nares paten yang membutuhkan oksigen tambahan tingkat rendah. Sistem ini ringan,
murah, dan mudah. Selain itu, bayi tetap dapat menyusu tanpa gangguan pengiriman oksigen.

Namun, LFNC terbatas penggunaannya jika digunakan selama stabilisasi pasien sakit akut
karena tidak dapat diandalkan dalam pemberian oksigen dengan konsentrasi tinggi. Laju
oksigen yang dialirkan berkisar di 1-4 L/menit dengan konsentrasi 25-40%, tergantung pada
faktor-faktor seperti frekuensi pernapasan pasien, volume tidal, dan luasnya pernapasan
mulut.[12]

High Flow Nasal Cannula (HFNC)


Terapi oksigen nasal kanul aliran tinggi atau high flow nasal cannula (HFNC) adalah
pendukung pernapasan inovatif untuk pasien sakit kritis dengan kegagalan pernapasan
hipoksemia akut. Oksigen yang dialirkan oleh HFNC ini terlebih dahulu sudah dipanaskan
dan dilembabkan, untuk mencegah efek buruk yaitu menyebabkan mukosa hidung menjadi
kering dan berdarah.  Pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa HFNC efektif pada
pasien hiperkapnia dengan status stabil.[5]

Efek HFNC ini telah menempatkan terapi ini pada lini pertama pengobatan pasien dengan
gagal nafas hipoksemia dan sebagai alternatif utama pada pasien dengan gagal napas
hiperkapnia ketika mereka tidak mentolerir ventilasi noninvasif (NIV), menolaknya atau
dikontraindikasikan dan ketika NIV gagal pada pasien yang tidak memerlukan intubasi dan
ventilasi invasif.[7]

Efektivitasnya pada pasien dengan tingkat keparahan yang berbeda telah dibuktikan
penggunaannya di beberapa area rumah sakit (darurat, area kritis, bangsal) dan sudah ada
juga penggunaannya di rumah. Terapi ini terdiri dari pemberian aliran gas yang melebihi
aliran inspirasi puncak pasien, di atas 30 L/menit pada orang dewasa, dipanaskan hingga 37 C
dan dengan kelembaban 100%. Meskipun HFNC bukan merupakan sistem ventilasi mekanis,
namun semakin dianggap sebagai sistem pendukung pernapasan.

Mekanisme kerja HFNC sangat beragam, menyoroti kemampuannya untuk meningkatkan


fungsi alveolar, memperbaiki pola ventilasi, menghasilkan tekanan ekspirasi positif
atau positive end-expiratory pressure (PEEP) dan menghasilkan dead space CO2 washout.
Ruang mati sistem pernapasan (dead space respiratory) mengacu pada ruang di mana
oksigen (O2) dan gas karbon dioksida (CO2) tidak dipertukarkan melintasi membran alveolar
di saluran pernapasan.

Dengan memberikan gas yang dihirup pada 37 C dan kelembaban 100%, HFNC ditoleransi
lebih baik dan lebih nyaman bagi pasien. Telah terbukti bahwa ketika pasien bernafas dengan
mulut tertutup, tekanan yang dicapai dioptimalkan, memaksimalkan efek dead space Co2
washout jika pasien bernafas dengan mulut terbuka.

 Masker Sederhana (Simple mask)

Oksigen yang disuplai ke pasien bervariasi bergantung pada aliran O2 dan pola nafas pasien.
Masker ini memberi oksigen dengan konsentrasi antara 40-60%. Konsentrasi O2 dapat
berubah dengan cara meningkatkan atau menurunkan aliran O2 antara 5-10 L/menit. Aliran
masker <5 L/menit meningkatkan resistensi napas sehingga CO2 dapat terkumpul di dalam
masker dan rebreathing pun dapat terjadi. Masker ini cocok untuk pasien dengan gagal
nafas tipe I, tetapi tidak cocok untuk pasien dengan gagal nafas tipe II.[1,2,8,10]
 Masker Rebreathing dan Non-rebreathing

Kedua masker dengan laju aliran 10-15 L/menit ini dilengkapi dengan reservoir, namun
berbeda pada katupnya. Pada masker rebreathing, saat ekspirasi 1/3 udara masuk ke dalam
kantung penyimpanan dan bercampur dengan O2, sedangkan 2/3-nya keluar melalui lubang
disisinya sehingga saat inspirasi pasien akan menghirup kembali sebagian udara ekspirasi
(rebreathing). FiO2 yang bisa dicapai 50-70%.[1,2,8,10]

Pada masker non-rebreathing, terdapat katup yang memastikan udara yang masuk saat
inspirasi adalah O2, sementara udara ekspirasi dapat keluar dari lubang samping antara katup
dan reservoir. Penambahan reservoir ini memungkinkan pemberian konsentrasi O2 lebih
tinggi pada laju aliran O2 yang lebih rendah dibandingkan pada masker sederhana.
Masker non-rebreathing memiliki FiO2 60-90%.[1,2,8,10]

Reservoir pada masker harus diobservasi. Reservoir tidak boleh kolaps saat inspirasi, karena


ini menandakan kebutuhan volume puncak insipirasi pasien lebih besar daripada yang
diberikan.[1,2,8,10]

 Masker Venturi

Masker Venturi dapat memberikan konsentrasi oksigen yang akurat terlepas dari laju aliran
O2 yang diberikan (terdapat laju aliran minimum). Alat ini bekerja berdasarkan prinsip
Venturi, yakni aliran gas ke masker didilusi dengan udara di adaptor Venturi. Semakin tinggi
aliran, semakin banyak udara yang dimasukkan. Karena proporsinya sama, maka masker ini
akan memberi konsentrasi O2 yang sama seiring dengan peningkatan laju aliran O2. Pasien
dengan laju respirasi >30kali/menit seringkali memiliki laju aliran udara di atas laju aliran
minimal masker Venturi, sehingga laju aliran masker Venturi perlu ditingkatkan.[1,2,8,10]

Masker Venturi tersedia dalam konsentrasi 24%, 28%, 35%, 40%, dan 60% dan cocok untuk
pasien dengan kebutuhan konsentrasi O2 yang diketahui. Konsentrasi 24% dan 28% cocok
untuk pasien dengan risiko retensi CO2 (pasien PPOK berat, kistik fibrosis). Keakuratan
pemberian O2 dari masker Venturi sangat berkurang apabila tidak ditempatkan dengan benar
pada wajah pasien.[2]

Cara penyimpanan
Tabung oksigen (compressed gas)
Tabung oksigen ini berisi gas oksigen bertekanan tinggi yang dikompresi dalam tabung besi.
Tujuan penggunaan oksigen bertekanan tinggi ini adalah agar oksigen dapat dialirkan tanpa
membutuhkan aliran listrik. Oksigen dalam bentuk ini paling banyak tersedia dan digunakan
dalam praktik sehari-hari. Terdapat berbagai ukuran tabung yang disesuaikan dengan masing-
masing penggunaan. Oksigen dalam bentuk ini lebih berisiko untuk terbakar.[1,2,8]

Oksigen likuid

Dalam suhu di bawah titik bekunya yaitu kurang dari -1830C, oksigen berubah menjadi cairan
berwarna biru pucat. Oksigen akan kembali berbentuk gas di atas suhu -118,60C. Oleh karena
itu tempat penyimpanan oksigen likuid paling tidak bersuhu -1700C. Saat hendak diberikan
kepada pasien, cairan oksigen melewati ruang penghangat yang mengubah bentuknya
kembali menjadi gas. Oksigen likuid hanya membutuhkan ruang 1/10 dari compressed
gas. [1,2,8]

Konsentrator oksigen

Konsentrator oksigen adalah alat yang memisahkan oksigen dari udara bebas (78% nitrogen,
21% oksigen) untuk dijadikan sumber oksigen hingga mencapai 5L/menit. Proses konsentrasi
oksigen ini membutuhkan arus listrik dan sangat jarang digunakan.[1,2,8]

Anda mungkin juga menyukai